Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat
sebagai Laporan Akhir KEGIATAN PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali BaruTimur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat
TAHUN 2014 1
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
KATA PENGANTAR
Sungai, sebagai salah satu komponen sumberdaya air di DKI Jakarta diharapkan menjadi alternatif sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi kebutuhan masyarakat. Namun kondisi sungai di DKI Jakara saat ini belum sepenuhnya memenuhi baku mutu sesuai peruntukannya, karena hampir semua sungai di DKI Jakarta dalam kondisi tercamar. Oleh karena itu pencemaran air sungai dan lingkungan sekitarnya perlu dikendalikan dan dipulihkan agar ekosistem tetap terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Pengendalian dan pemulihan kualitas air sungai di DKI Jakarta, tidak terlepas dari kegiatan perencanaan pembangunan seperti kegiatan Penataan Ruang, terutama dalam penataan ruang (lokasi dan luasan) yang berkaitan dengan sumber-sumber pencemaran, baik domestik maupun non domestik: aspek Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan kebijakan jangka waktu perencanaan sangat terkait dalam strategi pelaksanaan Pengendalian dan Pemulihan kualitas air sungai. Buku laporan ini merupakan Laporan Akhir dari kegiatan “Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Sungai Jati Kramat, Kalibaru Barat, Kalibaru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat” di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2014. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusuan Buku Laporan ini, kami ucapkan terimakasih.
Jakarta, Desember 2014
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Moh.TauchidTjakraAmidjaja
i
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi DaftarTabel Daftar Gambar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud Dan Tujuan 1.2.1. Maksud 1.2.2. Tujuan 1.3. Dasar Hukum 1.3.1. Undang-Undang 1.3.2. Peraturan Pemerintah 1.3.3. Peraturan/Keputusan Menteri 1.3.4. Peraturan Daerah/Keputusan Gubernur DkI Jakarta 1.4. Definisi Teknis BAB II RUANG LINGKUP 2.1. Letak Geografis Wilayah Kajian 2.2. Lingkup Kegiatan DTBP BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1. Metode Kajian 3.1.1. Inventarisasi Dan Identifikasi Data. 3.1.2. Pelaksanaan Kegiatan Pemetaan Dan Koordinasi 3.2. Pengumpulan Data 3.2.1. Pengumpulan Data Sekunder 3.2.2. Pengumpulan Data Primer 3.2.3. Survei Lapang 3.3. Analisis Data 3.3.1. Analisis Data Sekunder 3.3.2. Analisis Laboratorium Sampel Air Sungai 3.3.3. Pengolahan Data dengan Penggunaan Model QUAL2K/QUAL2Kw BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Morfologi dan Sistem Aliran Sungai di Provinsi DKI Jakarta 4.2. Analisis Sungai untuk Kegiatan DTBP 4.2.1. Pengembangan Koridor Sungai di DKI Jakarta 4.2.2. Lokasi Pemantauan 13 Sungai dan Peruntukannya di DKI Jakarta 4.3. Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Sungai Wilayah Kajian 4.3.1. Sungai Jati Keramat
Halaman i ii iv vi I–1 I–1 I–3 I–3 I–3 I–4 I–4 I–4 I–4 I–5 I–5 II – 1 II – 1 II – 2 III – 1 III – 1 III – 1 III – 1 III – 1 III – 1 III – 2 III – 5 III – 5 III – 5 III – 5 III – 6 IV – 1 IV – 1 IV – 2 IV – 2 IV – 3 IV – 8 IV – 8 ii
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
BAB V
4.3.2. Kali Baru Barat (KBB) 4.3.3. Kali Baru Timur (KBT) 4.3.4. Sungai Mampang 4.3.5. Sungai Tarum Barat 4.4. Analisis Kualitas Air Sungai Dari Data Sekunder 2008 – 2013 4.4.1. Kualitas Air Sungai Golongan B ( Data Sekunder 2008 – 2013) 4.4.2. Kualitas Air Sungai Golongan D ( Data Sekunder 2008 – 2013) 4.5. Analisis Kualitas Air Sungai Hasil Pengukuran Tahun 2014 4.5.1. Kualitas Air Sungai Jati Keramat (JTK) 4.5.2. Kualitas Air Sungai Kali Baru Barat (KBB) 4.5.3. Kualitas Air Sungai kali Baru Timur (KBT) 4.5.4. Kualitas Air Sungai Mampang (MMP) 4.5.5. Kualitas Air Sungai Tarum Barat (TRB) 4.6. Analisis Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) 4.6.1. DTBP Sungai Jati Keramat (JTK) 4.6.2. DTBP Kali Baru Barat (KBB) 4.6.3. DTBP Kali Baru Timur (KBT) 4.6.4. DTBP Sungai Mampang (MPP) 4.6.5. DTBP Sungai Tarum Barat KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran
Halaman IV – 10 IV – 12 IV – 15 IV – 17 IV – 27 IV – 19 IV – 27 IV – 33 IV – 33 IV – 35 IV – 37 IV – 40 IV – 42 IV – 45 IV – 50 IV – 60 IV – 70 IV – 83 IV – 95 V–1 V–1 V–2
iii
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel 3. 1 Tabel 3. 2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30
Lokasi Sampel Pemantauan Kegiatan DTBP di DKI Jakarta Lokasi Titik Pengambilan Sampel Kualitas Air Sungai Metode Pengukuran Parameter Kualitas Air Sungai Sistem Sungai/Kali dan Peruntukan di DKI Jakarta Peruntukan Air Sungai Sesuai Dengan Golongan Air Di Wilayah DKI Jakarta Wilayah Kajian Sungai Sesuai Golongan dan Peruntukan Air di DKI Jakarta Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Sungai Jati Keramat (JTK) Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Kali Baru Barat (KBB) Lokasi Sampel dan Hidromorfologi kali Baru Timur (KBT) Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Sungai Mampang (MMP) Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Sungai Tarum Barat (TRB) Kondisi KuauParameter BOD Sungai Golongan B Kecenderungan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Golongan B Rekapitulasi Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Golongan D Kecenderungan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Gol. D Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Jati Keramat untuk Kajian DTBP Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Kali Baru Barat Untuk Kajian DTBP Kualitas Air Sungai pada Wilayah Kajian Kegiatan DTBP: Golongan D Pada Kali Baru Timur Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Mampang Untuk Kajian DTBP 2014 Hail Pengukuran Kualitas Air Sungai tarum Barat untuk Kajian DTBP 2014 Estimasi Daya Tampung dan Beban Pencemar Wilayah Kajian Kegiatan DTBP Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Sungai Jati Keramat Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Jati Keramat Daya Tampung Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Jati Kramat Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Jati Kramat Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran COD Sungai Jati Kramat Skenario Penurunan Beban Pencemar COD Kali Jati Kramat Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Sungai Jati Kramat Sumber Pencemar Point Sources Kali Baru Barat Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Kali Baru Barat Beban Pencemaran (BOD dan COD) Kali Baru Barat Daya Tampung Beban Pencemaran (BOD dan COD) Kali Baru Barat Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran BOD di Kali Baru Barat
Halaman II – 2 III – 3 III – 6 IV – 4 IV – 5 IV – 6 IV – 8 IV – 10 IV – 12 IV – 15 IV – 17 IV – 19 IV – 26 IV – 27 IV – 32 IV – 33 IV – 35 IV – 38 IV – 40 IV – 42 IV – 45 IV – 50 IV – 51 IV – 51 IV – 55 IV – 56 IV – 57 IV – 58 IV – 60 IV – 61 IV – 61 IV – 62 IV – 65 iv
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
Tabel 4.31 Tabel 4.32 Tabel 4.33 Tabel 4.34 Tabel 4.35 Tabel 4.36 Tabel 4.37 Tabel 4.38 Tabel 4.39 Tabel 4.40 Tabel 4.41 Tabel 4.42 Tabel 4.43 Tabel 4.44 Tabel 4.45 Tabel 4.46 Tabel 4.47 Tabel 4.48 Tabel 4.49 Tabel 4.50 Tabel 4.51 Tabel 4.52 Tabel 4.53 Tabel 4.54 Tabel 4.55 Tabel 4.56
Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD di Kali Baru Barat Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Kali Baru Barat Alokasi Daya Tampung dan Beban pencemaran Kali Baru Barat Sumber Beban Pencemar Sungai Kali Baru Timur Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Kali Baru timur Beban Pencemaran (BOD dan COD) Kali Baru Timur Daya Tampung Beban Pencemaran (BOD dan COD) kali Baru Timur Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Kali Baru timur Skenario Penurunan Beban pencemaran BOD kali Baru Timur Skenario Penurunan Beban pencemaran COD kali Baru Timur Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran kali Baru Timur Sumber Pencemaran (Point Sources) Sungai mampang Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Sungai mampang Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Mampang Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Mampang Data dan Model Pencemaran BOD Sungai Mampang Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Sungai Mampang Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Mampang Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Sungai Mampang Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Sungai Tarum Barat Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Tarum Barat Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Tarum Barat Data dan Model Pencemaran BOD Sungai Tarum Barat Data dan Model Pencemaran COD Sungai Tarum Barat Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Tarum Barat Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Sungai Tarum Barat
Halaman IV – 66 IV – 67 IV – 68 IV – 70 IV – 71 IV – 72 IV – 73 IV – 76 IV – 77 IV – 78 IV – 80 IV – 83 IV – 84 IV – 85 IV – 86 IV – 89 IV – 90 IV – 91 IV – 93 IV – 95 IV – 96 IV – 97 IV – 100 IV – 101 IV – 102 IV – 103
v
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24 Gambar 4.25 Gambar 4.26 Gambar 4.27 Gambar 4.28 Gambar 4.29 Gambar 4.30 Gambar 4.31 Gambar 4.32 Gambar 4.33 Gambar 4.34
Provinsi DKI Jakarta dan Wilayah Aliran Sungai Lokasi Sampel Pemantauan Kegiatan DTBP di DKI Jakarta Tahapan Penetapan Daya Tampung beban Pencemaran Air Arahan Pengembangan Koridor 13 Sungai Di DKI Jakarta Lokasi Pemantauan Kualitas Air Pada 13 sungai di DKI Jakarta Peta Peta Sungai Wilayah Kajian Pengamatan Kondisi Sungai tarum Barat Peta Lokasi Sampel Sungai Jati Keramat (JTK) Pengamatan Kondisi Sungai Kali Baru Barat Peta Lokasi Sampel Kali Baru Barat (KBB) Pengamatan Kondisi Sungai Kali Baru Timur Peta Lokasi Sampel Kali Baru Timur (KBT) Pengamatan Kondisi Sungai Mampang Peta Lokasi Sampel Sungai Mampang (MMP) Pengamatan Sungai Tarum Barat Peta Lokasi Sampel Sungai Tarum Barat (TRB) Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Kali Baru Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai kali Baru Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai kali Baru Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai kali Baru Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai kali Baru Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai tarum Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Tarum Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Tarum Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai tarum Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) sungai tarum Barat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Mampang Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Mampang Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Mampang Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Mampang Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai Mampang Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai kali Baru Timur Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Kali Baru Timur Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Kali Baru Timur Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Kali Baru Timur Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai Kali Baru Timur Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Jati Keramat
Halaman II – 1 II – 3 III – 8 IV – 2 IV – 3 IV – 7 IV – 8 IV – 9 IV – 10 IV – 11 IV – 13 IV – 14 IV – 15 IV – 16 IV – 17 IV – 18 IV – 20 IV – 20 IV – 21 IV – 21 IV – 21 IV – 22 IV – 22 IV – 23 IV – 23 IV – 23 IV – 24 IV – 24 IV – 25 IV – 25 IV – 25 IV – 28 IV – 28 IV – 29 IV – 29 IV – 29 IV – 30 vi
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
Gambar 4.35 Gambar 4.36 Gambar 4.37 Gambar 4.38 Gambar 4.39 Gambar 4.40 Gambar 4.41 Gambar 4.42 Gambar 4.43 Gambar 4.44 Gambar 4.45 Gambar 4.46 Gambar 4.47 Gambar 4.48 Gambar 4.49 Gambar 4.50 Gambar 4.51 Gambar 4.52 Gambar 4.53 Gambar 4.54 Gambar 4.55 Gambar 4.56 Gambar 4.57 Gambar 4.58 Gambar 4.59 Gambar 4.61 Gambar 4.62 Gambar 4.63 Gambar 4.64 Gambar 4.65 Gambar 4.66 Gambar 4.67 Gambar 4.68 Gambar 4.69 Gambar 4.70 Gambar 4.71
Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Jati Keramat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Jati Keramat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Jati Keramat Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai jati Keramat Kecenderungan Nilai Parameter BOD Sungai Jati Keramat Kecendurangan Nilai Parameter COD Sungai Jati Keramat Kecendurangan Nilai Parameter BOD Kali Baru Barat Kecendurangan Nilai Parameter COD Kali Baru Barat Kecendurangan Nilai Parameter BOD Sungai Kali Baru Timur Kecendurangan Nilai Parameter COD Sungai Kali Baru Timur Kecendurangan Nilai Parameter BOD Sungai Mampang Kecendurangan Nilai Parameter COD Sungai Mampang Kecendurangan Nilai Parameter BOD Sungai Tarum Barat Kecendurangan Nilai Parameter COD Sungai Tarum Barat Peta Lokasi Sampel Wilayah kajian DTBP DKI Jakarta Tahun 2014 Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Sungai Jati Keramat Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Sungai Jati Keramat Model Simulasi Beban pencemaran BOD Sungai jati Keramat Model Simulasi Beban pencemaran COD Sungai jati Keramat Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Jati Kramat Segmen Sungai Jati Keramat Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Kali Baru Barat Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Kali Baru Barat Model Simulasi Beban Pencemaran BOD di Kali Baru Barat Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Kali Baru Barat KBB Segmen Kali baru Barat Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Kali Baru Timur Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) kali Baru timur Model Simulasi Beban pencemaran BOD kali Baru Timur Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Kali Baru Timur Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Kali Baru Timur Segmen Kali Baru Timur Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Sungai mampang Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Sungai mampang Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Mampang Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Sungai Mampang
Halaman IV – 30 IV – 31 IV – 31 IV – 31 IV – 34 IV – 34 IV – 36 IV – 36 IV – 37 IV – 37 IV – 41 IV – 41 IV – 43 IV – 43 IV – 44 IV – 53 IV – 54 IV – 55 IV – 56 IV – 57 IV – 59 IV – 63 IV – 64 IV – 65 IV – 66 IV – 69 IV – 74 IV – 75 IV – 76 IV – 78 IV – 79 IV – 82 IV – 87 IV – 88 IV – 89 IV – 91
vii
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta
Gambar 4.72 Gambar 4.73 Gambar 4.74 Gambar 4.75 Gambar 4.76 Gambar 4.77 Gambar 4.78 Gambar 4.79
Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Sungai Mampang Segmen Sungai Mampang Potensi Beban Pencemaran Domestik BOD Sungai Tarum Barat Potensi Beban Pencemaran Domestik COD Sungai Tarum Barat Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Tarum Barat Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Tarum Barat Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Tarum Barat Segmen Sungai tarum Barat
Halaman IV – 92 IV – 94 IV – 98 IV – 99 IV – 100 IV – 101 IV – 102 IV – 104
viii
LAPORAN AKHIR
BAB I PENDAHULUAN
KEGIATAN PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT PROVINSI DKI JAKARTA
2014
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB I. PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Meningkatnya aktivitas manusia seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan mengakibatkan meningkatnya juga limbah yang dihasilkan sebagai konsekuensi dan dampak dari aktivitas manusia sehari-hari yang apabila tidak dikelola dengan baik, maka hal tersebut akan mengakibatkan pencemaran lingkungan yang berpotensi ke arah kerusakan lingkungan, dimana lingkungan yang terkena dampak pencemaran tersebut bisa lingkungan perairan, daratan maupun udara. Lingkungan perairan khususnya sungai dan Daerah Aliran Sungai (DAS) nya merupakan salah satu objek dimana kita dapat melihat langsung dampak yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, dimana aktivitas manusia akan menghasilkan limbah dalam bentuk limbah padat (sampah) dan limbah cair (grey water dan black water) yang apabila limbah tersebut tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran terhadap sungai. Sungai sebagai ekosistem perairan sebetulnya memiliki kemampuan untuk membersihkan sendiri (self purification) sehingga apabila ada limbah yang masuk ke sungai, secara otomatis akan diuraikan dan sungai kembali bersih. Tetapi hal tersebut tidak bisa terjadi lagi karena besarnya beban pencemaran yang masuk ke sungai tersebut melebihi dari kemampuannya untuk membersihkan sendiri (self purification), sehingga yang terjadi adalah sungai tersebut mengalami pencemaran. Untuk itu pada setiap sungai yang ada perlu dilakukan penghitungan daya tampung beban pencemar untuk mengetahui sebesar apa daya tampung sumber daya air tersebut terhadap masuknya limbah, baik domestik maupun non domestik. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang mengamanatkan pemerintah daerah untuk menetapkan daya tampung beban pencemar pada sumber-sumber air, yang akan digunakan sebagai dasar dalam: penetapan rencana tata ruang, pemberian izin usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kualitas sumber air, pemberian izin pembuangan air limbah, penetapan mutu air sasaran serta kebijakan pengendalian pencemaran air.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
I-1
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB I. PENDAHULUAN
Sungai-sungai di DKI Jakarta pada umumnya sudah mengalami pencemaran, baik
yang
disebabkan oleh limbah padat (sampah) maupun limbah cair (grey water dan black water) sebagai akibat dari berbagai aktivitas penduduk dan aktivitas pembangunan yang mana hal tersebut akan memberikan beban tambahan terhadap kemampuan lingkungan, sehingga lingkungan cenderung mengalami penurunan kualitas dan memberikan dampak terhadap penurunan tingkat kesehatan masyarakat. Lingkungan perairan (sungai) yang dirasakan mengalami degradasi lingkungan diantaranya adalah Sungai Jati Kramat, Sungai Kalibaru Barat, Sungai Kalibaru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat. Mengingat sungai – sungai tersebut diatas mempunyai berbagai fungsi dan kepentingan yang menunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya (DAS), maka perlu dilakukan penghitungan daya tampung beban pencemar sungai – sungai tersebut, sehingga hal tersebut akan menjadi acuan dalam rangka penyusunan program/kegiatan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan sungai – sungai tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan penghitungan daya tampung beban pencemar di 10 sungai besar di DKI Jakarta dan sisanya diselesaikan pada Tahun Anggaran 2014 ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, antara lain menetapkan bahwa: 1.
Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing, dalam rangka pengendalian pencemaran air pada sumber air berwenang menetapkan daya tampung beban pencemaran
2. Daya tampung beban pencemaran dipergunakan untuk : a.
Pemberian ijin lokasi.
b.
Pengelolaan air dan sumber air.
c.
Penataan ruang.
d.
Pemberian ijin pembuangan air limbah.
e.
Penetapan mutu air sasaran dan program kerja pengendalian pencemaran air.
f.
Penegakan hukum dalam rangka pengendalian pencemaran air.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam rangka pengendalian pencemaran dan pemulihan kualitas air, daya tampung beban pencemaran dapat dimanfaatkan untuk menyusun program kerja yang lebih terarah dengan target yang terukur.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
I-2
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB I. PENDAHULUAN
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup menerbitkan Keputusan Nomor 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air. Dalam keputusan menteri tersebut disebutkan bahwa QUAL2E adalah salah satu model (software) yang dapat digunakan untuk menghitung daya tampung beban pencemaran. Model QUAL2E dikembangkan pertama kali oleh US-EPA dan dimanfaatkan di banyak negara seperti Korea, Jepang dan Malaysia. Model tersebut terus dikembangkan hingga versi ketiga yang diberi nama QUAL2Kw. Berdasarkan hasil kajian yang akan dilakukan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 ini, melalui Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, mengadakan suatu Kegiatan Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) Sungai Jati Kramat, Sungai Kalibaru Barat, Sungai Kalibaru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1.
Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menghitung daya tampung beban pencemar parameterparameter kunci untuk kualitas air dari Sungai Jati Kramat, Sungai Kalibaru Barat, Sungai Kalibaru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat. 1.2.2.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bahan untuk Penetapan Daya Tampung dan Beban Pencemaran pada Sungai Jati Kramat, Sungai Kalibaru Barat, Sungai Kalibaru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat sehingga dapat dirumuskan program pengelolaan dan pengendalian pencemaran air sungai sebagai upaya peningkatan kualitas air sungai – sungai tersebut.
1.3.
DASAR HUKUM
1.3.1.
Undang-Undang
Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
I-3
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB I. PENDAHULUAN
Undang-Undang RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
1.3.2.
Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai.
Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.
Peraturan Pemerintah RI No. 38 tahun 2011 tentang Sungai.
Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
1.3.3.
Peraturan/Keputusan Menteri
Peraturan Menteri PU No. 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengaman Sungai Dan Bekas Jalan.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 114 tahun 2003 tentang Pedoman Pengkajian Pembuangan Air Limbah Cair.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 115 tahun 2003 tentang Pedoman penentuan Status Mutu Air.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 142 tahun 2003 tentang Perubahan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 111 tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perijinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah Cair.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tetang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 1 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
I-4
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB I. PENDAHULUAN
1.3.4.
Peraturan Daerah/Keputusan Gubernur DKI Jakarta
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 1893 Tahun 1991 tentang Tindakan Administratif bagi Perusahaan/Industri/ Kegiatan yang menimbulkan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan.
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 123 Tahun 1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tindakan Administratif bagi perusahaan /Industri/Kegiatan Peserta Prokasih di DKI Jakarta.
Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta.
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 299 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerapan Kep.Gub. KDKI No. 582/1995.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 165 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 220 Tahun 2010, Perizinan Pembuangan Air Limbah.
1.4.
DEFINISI TEKNIS
Definis teknis terkait Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: kegiatan penetapan daya tampung beban pencemar, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 Tentang tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air : Bab I Pasal 1), yang dimaksud dengan: a. Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil. b. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan dibawah permukaan, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara. c. Sumber air lintas kabupaten/kota adalah sumber air yang melintasi lebih dari satu kabupaten/kota dan/atau yang terletak pada perbatasan kabupaten/kota dalam satu provinsi. d. Sumber air lintas provinsi adalah sumber air yang melintasi lebih dari satu provinsi dan/atau yang terletak pada perbatasan antar provinsi. e. Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan/atau diuji berdasarkan parameterparameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
I-5
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB I. PENDAHULUAN
f. Mutu air sasaran adalah mutu air yang direncanakan untuk dapat diwujudkan dalam jangka waktu tertentu melalui penyelenggaraan program kerja dalam rangka pengendalian pencemaran air. g. Baku Mutu Air adalah ukuran batas atau kadar makluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. h. Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air atau kelas air yang ditetapkan. i. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu air limbah yang telah ditetapkan. j. Inventarisasi sumber pencemar air adalah kegiatan penelusuran, pendataan, dan pencacahan terhadap seluruh aktivitas yang berpotensi menghasilkan air limbah yang masuk ke dalam sumber air. k. Identifikasi sumber pencemar air adalah kegiatan penelaahan, penentuan dan/atau penetapan besaran dan/atau karakteristik dampak dari masing-masing sumber pencemar air yang dihasilkan dari kegiatan inventarisasi. l. Beban pencemaran air adalah jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air atau air limbah. m. Daya tampung beban pencemaran air adalah kemampuan air pada suatu sumber air untuk menerima masukan beban pencemaran tanpa mengakibatkan air tersebut menjadi cemar. n. Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. o. Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke media air. p. Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya. q. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
I-6
LAPORAN AKHIR
BAB II RUANG LINGKUP
KEGIATAN PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT PROVINSI DKI JAKARTA
2014
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB II. RUANG LINGKUP
BAB II RUANG LINGKUP
2.1.
LETAK GEOGRAFIS WILAYAH KAJIAN
Wilayah kajian secara umum adalah provinsi di DKI Jakarta. Letaknya berada pada bagian hilir (utara) sistem daerah aliran sungai (DAS) atau Wilayah Aliran (WA) Sungai utama yaitu Sungai Ciliwung dan 12 sungai kecil yang mengalir di dalamnya. Secara administrasi, lokasi studi adalah aliran Sungai Jati Kramat, Sungai Kalibaru Barat, Sungai Kalibaru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat yang berada di Provinsi DKI Jakarta, dengan posisi geografis berada antara 106˚40’00” BT107˚00’00” BT dan 06˚5’00” LS 06˚25’00” LS.
Bekasi Tangerang
DKI JAKARTA
Provinsi DKI Jakarta dialiri 13 sistem
Bekasi
aliran sungai atau kali. Sungai atau kali yang terdapat di wilayah DKI Jakarta ini terdapat pada Daerah Aliran Sungai Depok
(DAS) utama, yaitu DAS Ciliwung dan Sub DAS dari sungai/kali kecil yang
DAS CISADANE
berada di sisi Timur daerah pengaliran Sungai Ciliwung serta Sub DAS yang
DAS CILIWUNG
berada di sisi Barat daerah pengaliran Ciliwung yang berbatasan dengan DAS utama Cisadane.
Gambar 2.1. Provinsi DKI Jakarta dan Wilayah Aliran Sungai
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
II - 1
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB II. RUANG LINGKUP
2.2.
LINGKUP KEGIATAN DTBP
Lokasi sampel untuk pemantauan kegiatan Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) Sungai Mampang, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Tarum Barat dan Jati Keramat adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Lokasi Sampel Pemantauan Kegiatan DTBP di DKI Jakarta No
NAMA SUNGAI
KODE_SAMPLE
KOORDINAT dmsX
dmsY
1
S. KALI MAMPANG
MMP-01
106°49'19.79"E
6°19'2.86"S
2
S. KALI MAMPANG
MMP-02 (14C)
106°49'11,169"E
6°17'32,649"S
3
S. KALI MAMPANG
MMP-03
106°49'40,433"E
6°17'10,432"S
4
S. KALI MAMPANG
MMP-04
06°49'28,545"E
6°15'30,049"S
5
S. KALI MAMPANG
MMP-05(14B)
106°49'16,366"E
6°14'25,886"S
6
S. KALI BARU BARAT
KBB-01(7)
106°49'45,444"E
6°20'15,084"S
7
S. KALI BARU BARAT
KBB-02(7A)
106°50'39,256"E
6°16'58,348"S
8
S. KALI BARU BARAT
KBB-03
106°50'33,794"E
6°14'40,736"S
9
S. KALI BARU BARAT
KBB-04
06°50'39,495"E
6°12'43,209"S
10
S. KALI BARU TIMUR
KBT-01(33)
106°51'35,303"E
6°21'12,346"S
11
S. KALI BARU TIMUR
KBT-02
106°51'44,054"E
6°18'40,434"S
12
S. KALI BARU TIMUR
KBT-03
106°52'17,185"E
6°17'27,295"S
13
S. KALI BARU TIMUR
KBT-04
106°51'55,714"E
6°15'50,129"S
14
S. KALI BARU TIMUR/Sentiong
KBT-05(33A)
106°52'10,514"E
6°13'53,604"S
15
S. KALI BARU TIMUR/Sentiong
KBT-06
106°51'26,46"E
6°11'47,27"S
16
S. KALI BARU TIMUR/Sentiong
KBT-07
106°51'5,62"E
6°11'10,44"S
17
S. KALI BARU TIMUR/Sentiong
KBT-08
106°51'18,501"E
6°9'36,795"S
18
S. KALI BARU TIMUR/Sentiong
KBT-09
106°51'29,14"E
6°8'55,29"S
19
S. KALI BARU TIMUR/Sentiong
KBT-10
106°51'14,203"E
6°7'34,461"S
20
S. TARUM BARAT
TRB-01(17)
106°56'59,986"E
6°14'59,304"S
21
S. TARUM BARAT
TRB-02
106°54'37,164"E
6°14'51,073"S
22
S. TARUM BARAT
TRB-03(18)
106°52'50,739"E
6°14'23,667"S
23
S. JATI KRAMAT
JTK-01(PAM)
106°56'2,623"E
6°15'21,893"S
24
S. JATI KRAMAT
JTK-02(36A)
106°55'56,875"E
6°14'54,977"S
25
S. JATI KRAMAT
JTK-03
106°55'34,43"E
6°13'44,7"S
Sumber: BPLHD dan Pra Survei Lapang, 2014
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
II - 2
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB II. RUANG LINGKUP
Gambar 2.2 Lokasi Sampel Pemantauan Kegiatan DTBP di DKI Jakarta DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
II - 3
LAPORAN AKHIR
BAB III METODOLOGI
KEGIATAN PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT PROVINSI DKI JAKARTA
2014
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB III. METODE KAJIAN
BAB III METODOLOGI 3.1.
METODE KAJIAN
3.1.1.
Inventarisasi dan Identifikasi Data
Inventarisasi dan identifikasi data yang dibutuhkan dilakukan setelah evaluasi terhadap hasil kajian/studi yang sudah dilakukan (geofisik sistem sungai, pengunaan tanah, kependudukan dan pola kualitas air sungai). Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer. a. Data sekunder adalah data yang sudah dilakukan oleh pihak lain terkait dengan geohidrologis dan sebaran pangambilan sampel kualitas air di DKI Jakarta. b. Data primer adalah data yang langsung didapat dari sumbernya dalam rangka mendukung tujuan kajian ini, diantaranya:
Infomasi dan dokumentasi dari kegiatan/pelaksanaan pemantauan
Data Pernyataan Tertulis dari nara sumber tentang kegiatan ini (rapat-rapat pembahasan).
3.1.2.
Pelaksanan Kegiatan Pemetaan dan Koordinasi
Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam tahap pelaksanaan ini meliputi: a. Inventarisasi sistem sungai wilayah kajian b. Identifikasi dan pemetaan sumber-sumber pencemar c. Pemetaan lokasi sampel d. Inventarisasi inovasi pengelolaan yang sudah dilakukan e. Pemetaan Sebaran Jumlah dan Kepadatan penduduk (sosial budaya) dalam satuan kelurahan (sekitar sungai yang dikaji) f.
Membuat segementasi/ruas (reach) pada tiap sungai yang dikaji
g. Tabulasi data panjang sungai, koordinat lokasi sampel dan sumber pencemar
3.2.
PENGUMPULAN DATA
3.2.1.
Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder, meliputi: Data hasil monitoring kualitas air sungai pada periode sebelumnya (2008 – 2013). Data iklim (curah hujan, tekanan udara, suhu) dari BMKG dan SLHD Provinsi DKI Jakarta. Data hidrologi sungai dan Peta Tata Guna Lahan. DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
III - 1
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB III. METODE KAJIAN
Batasan DAS dan Peta tata guna lahan di lokasi studi yang diperoleh dari BPLHD DKI Jakarta. Selain itu, peta saluran drainase diperoleh dari masing-masing Suku Dinas Pekerjaan Umun Kota Administrasi: Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. 3.2.2.
Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer kualitas air sungai meliputi pengambilan sampel air sungai pada titik yang telah ditentukan (Tabel 3.1). Pengukuran debit aliran sungai dengan current-meter pada titik pengambilan sampel air sungai. Dokumentasi kondisi sekitar lokasi sampling dan kondisi fisik sungai.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
III - 2
Tabel 3.1. Lokasi Titik Pengambilan Sampel Kualitas Air Sungai No
NAMA SUNGAI / KODE TITIK SAMPLING
KOORDINAT dmsX (BT)
NAMA JALAN/ALAMAT
dmsY (LS)
WILAYAH ADMINISTRASI PROVINSI DKI JAKARTA KELURAHAN
I
S. Kali Mampang
1
MMP-01
106°49'19.79"E
6°19'2.86"S
2
MMP-02 (14C)
106°49'11,169"E
6°17'32,649"S
3
MMP-03 (Cabang Sungai)
106°49'40,433"E
6°17'10,432"S
4
MMP-04
06°49'28,545"E
6°15'30,049"S
Jl. Duren Bangka/Kemang Utara Raya, SMA 60 dan SLT 124
Bangka/Duren Tiga
5
MMP-05(14B)
106°49'16,366"E
6°14'25,886"S
Jl. Kapten Piere Tendean
Mampang Prapatan
II
S. Kali Baru Barat
6
KBB-01(7)
106°49'45,444"E
6°20'15,084"S
7
KBB-02(7A)
106°50'39,256"E
6°16'58,348"S
8
KBB-03
106°50'33,794"E
6°14'40,736"S
9
KBB-04
06°50'39,495"E
6°12'43,209"S
III 10
S. Kali Baru Timur KBT-01(33)
106°51'35,303"E
6°21'12,346"S
11
KBT-02
106°51'44,054"E
6°18'40,434"S
12
KBT-03
106°52'17,185"E
6°17'27,295"S
13
KBT-04
106°51'55,714"E
6°15'50,129"S
14 15 16
KBT-05(33A)/Sentiong KBT-06/Sentiong KBT-07/Sentiong
106°52'10,514"E 106°51'26,46"E 106°51'5,62"E
6°13'53,604"S 6°11'47,27"S 6°11'10,44"S
17
KBT-08/Sentiong
106°51'18,501"E
6°9'36,795"S
Jl. Sagu/Sutera Raya/JagakarsaDari Jl. Kebagusan (Selatan TMR) Jl. TB. Simatupang-SPBU-(Sisi Utara TMR) Jl. Ragunan Raya (Sisi Timur Jl. Raya Warung Jati Barat)
Jl. Komplek Zeni (Srengseng Sawah) Jl. Pasar Minggu/Terminal Jl. Pasar Minggu RayaPancoran/Gatot Subroto (Pom Bensin) Jl. Minang Kabau Barat/Raya R. Saharjo Jl. Raya Bogor/YKK Jl. Raya Bogor, Depan Mall Cijantung Jl. Raya Bogor/Depan KOMSEKO Jl. Raya Bogor, Pusat Grosir Cililitan Jl. Otista III Cipinang Cimpedak Jl. Murtado (Pramuka) Jl. Kramat Sentiong Jl. Jiung- 100 m Setelah Pasar Kemayoran
KECAMATAN
GOLONGAN SUNGAI
KOTA
Jagakarsa
Jagakarsa
Jakarta Selatan
D
Ragunan
Pasar Minggu
Jakarta Selatan
D
Jati Padang
Pasar Minggu
Jakarta Selatan
D
Jakarta Selatan
D
Jakarta Selatan
D
Mampang Prapatan/ Pancoran Mampang Prapatan
Srengseng Sawah
Jagakarsa
Jakarta Selatan
B
Pasar Minggu
Pasar Minggu
Jakarta Selatan
B
Pancoran
Pancoran
Jakarta Selatan
D
Manggarai
Tebet
Jakarta Selatan
D
Pekayon
Pasar Rebo 1)
Jakarta Timur
D
Cijantung
Pasar Rebo
Jakarta Timur
D
Kampung Tengah
Kramat Jati
Jakarta Timur
D
Cililitan
Kramat Jati
Jakarta Timur
D
Cipinang Cimpedak Paseban Johar Baru
Jatinegara Cempaka Putih Johar Baru
Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Pusat
D D D
Utan Panjang
Kemayoran
Jakarta Pusat
D
III - 3
Lanjutan Tabel 3.1 Lokasi Titik Pengambilan Sampel Kualitas Air Sungai No
NAMA SUNGAI / KODE TITIK SAMPLING
KOORDINAT dmsX (BT)
NAMA JALAN/ALAMAT
dmsY (LS)
WILAYAH ADMINISTRASI PROVINSI DKI JAKARTA KELURAHAN
III 18
S. Kali Baru Timur KBT-09/Sentiong
106°51'29,14"E
6°8'55,29"S
19
KBT-10/Sentiong/Sunter
106°51'14,203"E
6°7'34,461"S
IV
S. Tarum Barat
20
TRB-01(17)
106°56'59,986"E
6°14'59,304"S
Jl. Kalimalang-Bekasi
21
TRB-02
106°54'37,164"E
6°14'51,073"S
Jl. Kalimalang
22 V
TRB-03(18) S. Jati Kramat
106°52'50,739"E
6°14'23,667"S
Jl. Kalimalang-Halim
23
JTK-01(PAM)
106°56'2,623"E
6°15'21,893"S
Jl. Persada (Persada Golf)
24
JTK-02(36A)
106°55'56,875"E
6°14'54,977"S
25
JTK-03
106°55'34,43"E
6°13'44,7"S
Jl. Kalimalang Jl. Inspeksi BKT- Perumahan Taman Malaka
Jl. Landas Pacu Jl. Danau Sunter Barat-RE Martadinata
KECAMATAN
GOLONGAN SUNGAI
KOTA
Sunter Agung
Tanjung Priok
Jakarta Utara
D
Sunter Agung
Tanjung Priok
Jakarta Utara
D
Pondok Kelapa (Berbatasan dgn Bintaro Jaya Duren Sawit/Cipinang Melayu Cipinang Melayu
Duren Sawit (Batas dgn Bekasi Barat) 2) Duren Sawit /Makasar Makasar
Jakarta Timur
B
Jakarta Timur
D
Jakarta Timur
D
Jakarta Timur
D
Jakarta Timur
D
Jakarta Timur
D
Pondok Kelapa
Duren Sawit/Pondok Gede Duren Sawit
Malaka Sari
Duren Sawit
Pondok Kelapa/Jati Bening Baru
Keterangan: 1) Berbatasan dengan wilayah Kota Depok, Jawa Barat 2) Berbatasan dengan wilayah Kota Bekasi Jawa Barat
III - 4
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB III. METODE KAJIAN
3.2.3.
Survei Lapang
Survei lapang (pengamatan dan pengukuran lapangan). a. Survei pengamatan lapangan adalah: 1) Pengamatan tentang morfologi daerah kajian (pola aliran sungai). 2) Morfometri sungai : luas aliran sungai, panjang sungai, kelerengan ailiran. b. Pengukuran sungai di lapangan adalah: 1) Pengukuran lebar sungai, kedalaman dan kecepatan pada setiap titik (koordinat) sampel dan pengukuran debit sungai dengan current-meter. 2) Pengukuran kualitas air (yang dilakukan oleh tim Laboratorium). c. Pengamatan dan pemetaan Sebaran Suber Pencemar 1) Pengamatan sebaran sumber pencemar: baik di sekitara lokasi sampel dan sepanjang aliran sungai (wilayah aliran sungai). 2) Pemetaan sumber pencemar dilakukan berdasarkan penggunaan tanah (landuse) yang ada di sepanjang aliran sungai.
3.3.
ANALISIS DATA
3.3.1.
Analisis Data Sekunder
Interpretasi data time-series hasil analisis laboratorium kulaitas air dari hasil studi terdahulu (data SLHD periode 2008 – 2012). Data tersebut dibandingkan dengan baku mutunya dan interpretasi kecenderungan parameter kunci kualitas air sungai. 3.3.2.
Analisis Laboratorium Sampel Air Sungai
Data kualitas air sungai diperoleh melalui analisis laboratorium, dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Kep.Gub DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995 (Tabel 3.2).
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
III - 5
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB III. METODE KAJIAN
Tabel 3.2. Metode Pengukuran Parameter Kualitas Air Sungai No.
Parameter Kualitas Air
A 1 2 3 4 5 6 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 C
FISIK Daya Hantar Listrik (DHL) Zat padat Terlarut (TDS) Kekeruhan Zat padat tersuspensi (TSS) Suhu Warna KIMIA Air Raksa (Hg) Amoniak bebas (NH3-N) Arsen(As) Barium (Ba) Besi (Fe) Flourida (F) Kadmium (Cd) Klorida (Cl) Klorin bebas Krom hexavalen (Cr6+) Mangan (Mn) Nikel (Ni) Nitrat (NO3) Nitrit (NO2-N) pH Pospat (PO4) Residual Sodium Carbonat (RSC) Selenium (Se) Seng (Zn) Sodium Absorption Ratio (SAR) Sianida (CN) Sulfat (SO4) Sulfida (H2S) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Seny. Aktif Biru Metilen/MBAS Zat organik (KMnO4) Kobalt (Co) Natrium (Na) Boron (Bo) Sodium Absrbtion Ratio Minyak dan lemak DO BOD COD BAKTERIOLOGI
1
E Coliform (coli tinja)
2
Coliform Total
Unit
µmhos/cm mg/l NTU mg/l o C Pt-Co mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l % mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l MPN/100 ml MPN/100 ml
Metode Analisis
Baku Mutu: SK Gub. DKI Jaya No. 582/95 Kadar Maksimum*) B C D 500 500 100 100 Normal 100
750 500 100 100 Normal -
0,001 1,0 0,050 1,0 2,0 1,50 0,010 250 0,050 0,50 0,10 10,0 1,0 6,0 - 8,5 0,50 0,010 1,0 0,050 100 0,10 0,10 0,10 1,0 15,0 Nihil 3 10 20
0,002 2,0 0,50 1,50 0,010 20 0,003 0,050 0,10 1,0 6,0 - 8,5 0,50 0,050 0,050 0,010 50 0,002 0,020 0,030 0,50 25,0 1,0 3 20 30
SNI 2897-2008
2.000
4.000
4.000
SNI 2897-2008
10.000
20.000
20.000
SNI 06-6989.1-2004 SNI. 06-6989.27-2005 SNI 06-6989.25-2005 SNI. 06-6989.3-2004 SNI. 06-6989.23-2004 SNI 6989.80-2011 APHA Ed. 22nd 3114.B, 3500-Hg-2012 SNI. 06-2479-1991 APHA Ed. 22nd 3114.B, 3500-As-2012 SNI. 06-6989.39-2005 SNI. 06-6989.4-2004 APHA Ed. 22nd 4500-F.D-2012 SNI. 06-6989.16-2004 SNI. 06-6989.19-2004 HACH SNI. 06-6989.53-2005 SNI. 06-6989.5-2004 SNI 6989.18:2009 SNI. 6989.74:2009 SNI. 06-6989.9-2004 SNI. 06-6989.11-2004 SNI. 06-6989.31-2005 SNI 03-6852-2002 APHA Ed. 22nd 3114.B, 3500-Se-2012 SNI. 06-6989.7-2004 SNI 03-6853-2002 SNI. 6989.76:2011 SNI 6989.20:2009 SNI. 06-2497-1991 SNI. 06-6989.6-2004 SNI. 06-6989.8-2004 SNI. 06-6989.51-2005 SNI 06-2506-1991 SNI. 06-2471-1991 SNI 03-6852-2002 SNI 06-2481-1991 SNI. 06-6989.10-2004 SNI. 06-6989.14-2004 SNI. 06-2503-1991 SNI. 06-6989.2-2004
1.000 2.000 200 Normal 0,0005 0,050 0,01 1,0 0,10 6,0 - 8,5 0,50 1,25 - 2,50 0,050 1,0 10,0 - 18,0 100 0,01 0,10 0,50 25,0 0,2 50,0 1,0 Nihil 3 20 30
Sumber : Lampiran III SK Gub. DKI Jaya No. 582/95 Keterangan: *)Target Operasional Yang Harus Dicapai Pada Tahun 2000 Air Sungai Di Dki Jakarta. Baku Air Golongan B: Air Baku Air Minum; Baku Air Golongan C: Pertanian Dan Peternakan; Baku Air Golongan D: Pertanian Dan Usaha Perkotaan.
3.3.3.
Pengolahan Data dengan Penggunaan Model QUAL2K/QUAL2Kw
Faktor-faktor yang menentukan daya tampung beban pencemar sumber air (sungai,muara, situ, danau dan waduk) secara umum adalah sebagai berikut: (Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 01 Tahun 2010) DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
III - 6
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB III. METODE KAJIAN
a.
Kondisi hidrologi, dan morfologi sumber air termasuk kualitas air sumber air yang ditetapkan DTBP-nya
b.
Kondisi klimatologi sumber air seperti suhu udara, kecepatan angin dan kelembaban udara
c.
Baku mutu air atau kelas air untuk sungai dan muara atau baku mutu air dan kriteria status tropik air bagi situ, danau dan waduk
d.
Beban pencemar sumber tertentu/point source
e.
Beban pencemar sumber tak tentu/non-point source
f.
Karakteristik dan perilaku zat pencemar yang dihasilkan sumber pencemar
g.
Pemanfaatan atau penggunaan sumber air
h.
Faktor pengaman (margin of safety) yang merupakan nilai ketidakpastian dalam perhitungan. Ketidakpastian tersebut bersumber dari tidak memadainya data dan informasi tentang hidrolika dan morfologi sumber air, selain kurangnya pengetahuan mengenai karakteristik dan perilaku zat pencemar.
Tahapan Pelaksanaan Perhitungan DTBP 1.
Menetapkan prioritas sumber air yang akan ditentukan DTBPnya yang didasarkan pada: a. Hasil kajian status mutu air, yaitu: Sungai dan muara yang memiliki status mutu air paling tercemar. b. Sumber air yang dimanfaatkan sebagai air baku untuk air minum. c. Tingkat potensi sumber pencemar yang berpotensi menerima jumlah beban pencemar yang terbesar.
2.
Melakukan inventarisasi dan identifikasi kondisi hidrologi, morfologi dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kondisi sumber air yang akan ditentukan DTBP-nya yang meliputi paling sedikit: a. Peta dasar (peta rupa bumi atau peta topografi). b. Data klimatologi dan meteorologi, antara lain: radiasi sinar matahari, curah hujan, suhu udara, kecepatan angin dan kelembaban udara. c. Data hidrolik sumber air yang meliputi: debit, volume, panjang, lebar, kedalaman, kemiringan hidrolis, kecepatan air. d. Data kualitas air sumber air
3.
Melakukan identifikasi baku mutu air untuk sungai dan muara atau baku mutu air yang akan ditentukan DTBP-nya. Apabila baku mutu air belum ditetapkan, dapat digunakan
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
III - 7
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB III. METODE KAJIAN
kualitas air kelas II sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 4.
Melakukan inventarisasi dan identifikasi jenis, jumlah beban (debit dan konsentrasi) dan karakteristik sumber pencemar yang meliputi: a. Sumber pencemar tertentu (point source): saluran irigasi, drainase, anak sungai, oulet limbah industri atau domestic (IPAL rumah tangga terpadu, hotel, dan rumah sakit) b. Sumber pencemar tak tentu (non-point/diffuse source) : rumah tangga tanpa IPAL, pertanian, peternakan dan pertambangan.
5.
Melakukan identifikasi pemanfaatan sumber air.
6.
Melakukan perhitungan DTBP sumber air dengan menggunakan berbagai metode sebagai berikut: a. Perhitungan kesetimbangan (neraca) masa. b. Pemodelan analitis menggunakan persamaan matematika yang secara ilmiah telah teruji misalnya: metode streeterphelps. c. pemodelan numerik terkomputerisasi (computerized numerical modeling) d. Metode lain yang didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sepanjang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Tahapan penetapan daya tampung beban pencemaran air disajikan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Tahapan Penetapan Daya Tampung beban Pencemaran Air
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
III - 8
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB III. METODE KAJIAN
Versi terakhir dari model QUAL2K adalah QUAL2Kw yang dapat mensimulasikan kualitas air sungai beserta anak-anak sungai yang masuk ke aliran utama. Dijalankan dengan menggunakan MS – Excell (minimal MS – Excell 2000), model ini terdiri atas beberapa sheet utama yang harus diisi oleh pengguna, yaitu : 1.
QUAL2K
2.
Headwater
3.
Reach
4.
Air Temperature
5.
Dew Point Temperature
6.
Wind Speed
7.
Cloud Cover
8.
Shade
9.
Point Source (jika perlu)
10. Diffuse Source (jika perlu) 11. Hydraulics Data 12. Temperature Data 13. WQ Data Fasilitas lain yang disediakan untuk menjalankan model ini adalah tombol Run yang ada di bagian atas pada 13 sheet tersebut. Tombol yang digunakan adalah [Run VBA] yang di klik setelah semua data pada 13 sheet tersebut diisi. Karena pengoperasian tombol [Run VBA] menggunakan Visual Basic, maka fasilitas macro dari MS – Excell harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum tombol ini dapat digunakan.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN (DTBP) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
III - 9
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. MORFOLOGI DAN SISTEM ALIRAN SUNGAI DKI JAKARTA Secara morfologi, DKI Jakarta umumnya termasuk dalam wilayah dataran rendah dan termasuk dalam wilayah endapan (kipas aluvial). Sistem sungai mengalir dari hulu (di bagian Selatan) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dataran DKI Jakarta masuk dalam satuan morfologi yang terbentang dari Selat Sunda hingga ke Teluk Cirebon, sebagian terdiri dari sedimen marin yang memiliki sedikit perlipatan, tertutup tuf kuarter, dan deposit alluvium (Bemmelen, 1949). Berdasarkan morfologi dan arah kelerengannya, 13 sistem sungai DKI Jakarta mengalir dari arah Selatan ke Utara: Sungai Ciliwung (utama) dan 12 (dua belas) sungai kecil seperti Kali Moonkervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, Sungai Krukut, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Sungai Jati Kramat, dan Kali Cakung serta beberapa sungai kecil lainnya. Sungai-sungai tersebut (13 sungai), bagian hulunya terletak pada ketinggian 100 – 200 m dpl yang secara gravitasi alirannya melalui wilayah endapan puing berkipas (alluvial fan) bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai lain yang mengalir di DKI Jakarta di antaranya Sungai/Kali Tarum Barat. Sungai Tarum Barat (menjadi bagian dalam kajian ini) untuk suplai air baku yang arah alirannya dari Timur (Purwakarta-Bekasi) ke Jakarta dengan bagian hilirnya menyatu pada Kali Cipinang. Tiga belas (13) sistem sungai/kali yang mengalir di wilayah DKI Jakarta adalah: 1)
Kali Mookervart.
2)
Kali Angke.
3)
Kali Pesanggrahan.
4)
Kali Grogol
5)
Kali Krukut.
6)
Kali Baru Barat.
7)
Sungai Ciliwung.
8)
Kali Baru Timur
9)
Kali Cipinang.
10) Kali Sunter. 11) Kali Buaran. 12) Sungai Kali Jati Kramat. 13) Kali Cakung. DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 1
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.2. PERUNTUKAN DAN PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI DI DKI JAKARTA 4.2.1. Pengembangan Koridor Sungai Di DKI Jakarta Berdasarkan Perda DKI Jakarta No. 5 tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta (perda pengganti Perda No. 1 Tahun 2012 Tentang RTRW DKI Jakarta 2030), di madan arahan pengembangan koridor dari 13 sungai adalah untuk: a. Perkantoran, perdagangan, komersial/pergudangan, rumah susun, rekreasi dan ruang terbuka hijau. b. Rumah susun, rekreasi dan ruang terbuka hijau. c. Rekreasi dan ruang terbuka hijau. Teluk Jakarta
BEKASI
DKI JAKARTA
1 2 TANGERANG
13
TANGERANG
12
11
BEKASI
3
4 KABUPATEN BOGOR
5
6
7
8
KOTA DEPOK
9
10
Sumber: Perda DKI Jakarta No. 5 tahun 1999 Tentang RTRW DKI Jakarta Sistem Sungai (13 sungai) di DKI Jakarta: (1). Kali Mookervart, (2) Kali Angke, (3) Kali Pesanggrahan, (4) Kali Grogol, (5) Kali Krukut, (6) Kali Baru/Srengseng Sawah-Pasar Minggu, (7) Sunga Ciliwung, (8) Kali Baru Timur, (9) Kali Cipinang, (10) Kali Sunter, (11) Kali Buaran, (12) Kali Jati Keramat/Tarum Barat, (23) Kali Cakung.
Gambar 4.1. Arahan Pengembangan Koridor 13 Sungai Di DKI Jakarta
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 2
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.2.2. Lokasi Pemantauan 13 Sungai dan Peruntukannya di DKI Jakarta Pemantauan kuantitas dan kualitas air sungai yang pada 13 sungai yang mengalir di Provinsi DKI Jakarta yang meliputi 67 titik pemantauan. Lokasi pemantauan tersebut, letaknya berada pada perbatasan DKI Jakarta – Jawa Barat (lihat Gambar 4.2,Tabel 4.1 dan Tabel 4.2).
1 2 TANGERANG
13
BEKASI
11
×1 - - - 67 Lokasi pengambilan sampel
12 BEKASI
KOTA TANGERANG
1
13
3
Tiga belas (13) Sistem Sungai DKI Jakarta
4 KABUPATEN BOGOR
7 5
8
6
9
10
KOTA DEPOK
Gambar 4.2. Lokasi Pemantauan Kualitas Air Pada 13 Sungai di DKI Jakarta
Pemantuan pada 13 Sistem Sungai/Kali sesuai peruntukan di DKI Jakarta (pada Gamabar 4.2 di atas) seperti pada Tabel 4.1.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 3
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1. Sistem Sungai/Kali dan Peruntukan di DKI Jakarta No.
Nama Sungai/Kali
Panjang
Luas DAS
Peruntukan
2
(m)
(m )
BM* GOL
S-1
Kali Mookervart
7.300
233.600
Perikanan
S-2
Sungai/Kali Angke
12.810
538.020
Usaha Perkotaan
C-D
S-3
Sungai/Kali Pesanggrahan
27.300
351.900
Perikanan-Usaha Perkotaan
C-D
S-4
Sungai/Kali Grogol
23.600
165.200
Perikanan-Usaha Perkotaan
C-D
S-5
Sungai/Kali Krukut
28.750
172.500
Air Baku Air Minum
B
S-6
Sungai/Kali Baru
-
-
Air Baku Air Minum
B
S-7
Sungai/Kali Ciliwung
46.200
1.155.000
Air Baku Air Minum, Usaha
C
B-D
Perkotaan S-8
Sungai/Kali Baru Timur
-
-
Usaha Perkotaan
D
S-9
Sungai/Kali Cipinang
27.350
464.950
Usaha Perkotaan
D
S-10
Sungai/Kali Sunter
37.250
1.080.250
Usaha Perkotaan
D
S-11
Sungai/Kali Buaran
7.900
158.000
Usaha Perkotaan
D
S-12
Kali Jati Kramat/Tarum
3.800
19.000
Air Baku Air Minum
B
Barat S-13
Sungai/Kali Cakung
20.700
414.000
Usaha Perkotaan
D
S-14
Sungai/Kali Lainnya
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Kali Cideng
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Kali Blencong
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Petukangan
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Petukangan
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Kali Kamal
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Kali Kamal
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Kali Sepak
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Kali Sekretaris
-
-
Usaha Perkotaan
D
-
Bekasi Tengah
-
-
Usaha Perkotaan
D
Sumber: Buku Profil Penataan Ruang Provinsi DKI Jakarta 2003 dan BPLHD DKI Jakarta 2009.
Berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta (Lampiran I), bahwa Peruntukan Air Sungai Sesuai Dengan Golongan Air Di Wilayah DKI Jakarta sesuai wilayah pengembangannya, yaitu: I.
Wilayah Pengembangan Barat
II.
Wilayah Pengembangan Tengah
III. Wilayah Pengembangan Timur IV. Situ, Rawa/Empang, Danau di Wilayah DKI Jakarta
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 4
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2. Peruntukan Air Sungai Sesuai Dengan Golongan Air Di DKI Jakarta I. WILAYAH PENGEMBANGAN BARAT No. 1 2
SISTEM ALIRAN Sistem Aliran Sungai Kamal Sistem Aliran Cengkareng Drain
NAMA SUNGAI Sungai Kamal Kali Mookervart Sungai Angke Sungai Pesanggrahan Sungai Sepak Sungai Grogol Cengkareng Drain Cengkareng Drain
BATAS/SEBARAN ALIRAN Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Muara Sungai Kamal Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Cengkareng Drain Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Cengkareng Drain Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Cengkareng Drain Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Cengkareng Drain Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Sodetan Sungai Pesanggrahan Hulu Cengkareng Drain sampai dengan Pintu Air II di daerah Pesing Pintu Air II sampai dengan Cengkareng Drain
GOLONGAN
BATAS/SEBARAN ALIRAN Pintu Air di Cengkareng Drain sampai dengan Muara Sungai Angke Cabang ke Sungai Angke sampai dengan Sungai Angke Pintu Air di Cengkareng Drain sampai dengan Sungai Angke Hulu sungai sampai dengan Sodetan Grogol ke Sungai Angke Sodetan ke Sungai Pesanggrahan sampai dengan Sodetan Grogol ke Sungai Angke Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Banjir Kanal Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Sungai Krukut Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Banjir Kanal Hulu sungai di Jakarta, Pintu Air Manggarai sampai dengan pertemuan dengan Sungai Angke Hulu sungai di Jakarta sampai dengan pertemuan Ciliwung Hulu sampai dengan pertemuan Sungai Grogol/Kali Karang Sodetan Grogol Sekretaris sampai dengan Muara Karang Sodetan di Sungai Angke sampai dengan Kali Karang Percabangan di Istiqlal sampai dengan Waduk Pluit Pintu Air Sungai Ciliwung Gunung Sahari di Pintu Besi sampai dengan Sungai Ciliwung Gajah Mada Banjir Kanal Ciliwung sampai dengan pertemuan Sungai Krukut Hulu Sungai sampai dengan Sungai Krukut Banjir Kanal Ciliwung sampai dengan Waduk Pluit
GOLONGAN
PERUNTUKAN
D
Pertanian
C
Perikanan
C
Perikanan
C
Perikanan
C
Perikanan
C
Perikanan
C
Perikanan
D
Pertanian
II. WILAYAH PENGEMBANGAN TENGAH No. 1
SISTEM ALIRAN Sistem Aliran Sungai Angke
NAMA SUNGAI Sungai Angke Sungai Pesanggrahan Kali Mookervart Sungai Sekretaris Sungai Grogol Sungai Krukut Sungai Mampang Kali Baru Barat Sungai Ciliwung Tarum Barat
2
Sistem Aliran Kali Muara Karang
Kali Duri Sungai Grogol Kali Mati
3
Sistem Aliran Waduk Pluit
Sungai Ciliwung Gajah Mada Sungai Ciliwung Kota Kali Surabaya Kali Cideng Sungai Krukut
4
Sistem Aliran Ciliwung Gunung Sahari
Sungai Ciliwung
Pintu Air Manggarai sampai dengan Muara Marina
D D D D D B B B B B D D D D D D D D D
PERUNTUKAN Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Air baku air minum Air baku air minum Air baku air minum Air baku air minum Air baku air minum Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan
Sumber: Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 5
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2 (Lanjutan). Peruntukan Air Sungai Sesuai Dengan Golongan Air Di DKI Jakarta III. WILAYAH PENGEMBANGAN TIMUR No. 1 2
SISTEM ALIRAN Sistem Aliran Sungai Sentiong Sistem Aliran Sungai Sunter
NAMA SUNGAI Kali Baru Timur Sungai Cipinang Kali Sunter
Sodetan Sungai Sunter Cakung Sungai Utan Kayu Sistem Saluran Pulomas 3
Sistem Aliran Cakung Drain
Sungai Cakung
Sungai Buaran Sungai Jati Kramat Cakung Drain Sungai Petukangan Sungai Marunda Kali Blencong
BATAS/SEBARAN ALIRAN Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Muara Sentiong Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Sungai Sunter Hulu sungai di Jakarta sampai dengan pertemuan Sungai Cipinang Pertemuan Cipinang-Sunter sampai dengan Muara Sungai Sunter sampai dengan Sungai Cakung Kali Baru Timur sampai dengan Kali Sunter Aliran-aliran di Saluran Pulomas sampai dengan Kali Sunter Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Cakung Drain (Pintu air) Cabang Cakung Drain sampai dengan Sungai Marunda Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Cakung Drain Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Sungai Buaran Hulu Cakung Drain sampai dengan Muara Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Sungai Cakung Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Muara Hulu sungai di Jakarta sampai dengan Sungai Marunda
GOLONGAN
IV. SITU, RAWA/EMPANG, DANAU DI WILAYAH DKI JAKARTA Situ, Rawa/Empang, Danau di Wilayah Situ-situ di Wilayah DKI Jakarta DKI Jakarta
D D D D D D D D D D D D D D D
C
PERUNTUKAN Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan Usaha perkotaan
Perikanan
Sumber: Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Wilayah kajian DTBP sungai sesuai peruntukannya DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta, maka lokasi kajian adalah (Tabel 4.3 dan Gambar 4.4): Tabel 4.3. Wilayah Kajian Sungai Sesuai Golongan dan Peruntukaan Air Di DKI Jakarta No 1
NAMA SUNGA/KALII
WILAYAH KAJIAN Hulu sungai di Jakarta Selatan Sungai Mampang sampai dengan Sungai Krukut 2 Hulu sungai di Jakarta Selatan Kali Baru Barat sampai dengan Ciliwung-Kanal 3 Hulu sungai di Jakarta Timur Kali Baru Timur sampai dengan Muara Sentiong di Jakarta Utara 4 Hulu sungai di Jakarta Timur Sungai Tarum Barat sampai dengan pertemuan Kali (Kali Malang) Cipinang. 5 Hulu sungai di Jakarta Timur Sungai Jati Kramat sampai dengan BKT/Buaran. Sumber: BPLHD DKI Jakarta, 2014.
GOLONGAN DAN PERUNTUKAN B
Air baku air minum
B
Air baku air minum
D
Usaha perkotaan
B
Air baku air minum
D
Usaha perkotaan
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 6
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
Gambar 4.3. Peta Sungai Wilayah Kajian PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 7
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.3. LOKASI SAMPEL DAN HIDROMORFOLOGI SUNGAI WILAYAH KAJIAN 4.3.1. Sungai Jati Kramat Sungai Jati Kramat wilayah kajian secara keseluruhan berada di wilayah Jakarta Timur. Sungai Jati Kramat mengalir dari Selatan ke arah Utara menuju (awalnya ke Kali Buaran) dan bermuara pada Banjir Kanal Timur (BKT). Panjang Sungai Jati Kramat di wilayah penelitian adalah 4.055 meter. Lokasi pengukuran sampel kualitas air pada 3 (tiga) lokasi dan di bagi atas 2 ruas (Reach), seperti Tabel 4.4 dengan kondisi hulu sungai seperti Gambar 4.4 dan lokasi kajian seperti pada Gambar 4.5. 1. JTK 01 - JTK 02 (36A), panjangnya adalah 3.153 meter. 2. JTK 02 - JTK 03 (Hilir) ke Kali Buaran, panjang reach adalah 902 meter. Tabel 4.4. Lokasi Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Sungai Jati Kramat (JTK) No
KODE SAMPEL Head Water
1
JTK-01 (PAM)
Koordinat (Long Lat) 106°56'2,623"E 6°15'21,893"S 106°56'2,623"E 6°15'21,893"S
Debit Inflow 3 (m /dt)
Reach Sungai (km)
1,534
Lebar Sungai (m)
Elevasi (m dpl)
6
16
7
15
3,153 2
JTK-02 (36A)
106°55'56,875"E 6°14'54,977"S
3,737
0,0011 8
14
0,902 3
JTK-03
106°55'34,43"E 6°13'44,7"S Jumlah
9,848
Kelerengan (Slope)
0,013 9
10
4,055
Sumber: Survei Lapang, April-Mei 2014.
Kondisi hulu sungai (headwater) merupakan sungai sudah ada pelurusan serta dasar sungai lumpur dan kerikil/batu serta ada rumput. Koefisien manning (n) = 0,030 – 0,033, kemiringan dinding sungai (side slope) adalah 15%-25%. Gambar 4.4. Pengamatan Kondisi Sungai Tarum Barat
Lokasi pengamatan: JTK-01 Pada koordinat : 106°56'2,623"E 6°15'21,893"S Survei Bulan Mei 2014
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 8
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
JTK-03
JTK-02
JTK-01
Gambar 4.5. Peta Lokasi Sampel Sungai Jati Kramat (JTK) PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 9
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.3.2. Sungai Kali Baru Barat (KBB) Sungai atau Kali Baru Barat secara keseluruhan berada di wilayah Jakarta Selatan. Panjang Sungai/ Kali Baru Barat di wilayah penelitian adalah 15.403 meter atau 15,403 km. Dalam pemanatauan atau pengambilan 4 (empat) sampel di bagi atas 3 bagian panjang ruas sungai (Reach), dengan data morfologi sungai seperti pada Tabel 4.5 dengan kondisi hulu sungai seperti Gambar 4.6 dan lokasi kajian seperti pada Gambar 4.7. 1. KBB 01 (7) - KKB 02 (7A), panjangnya adalah 6.993 meter. 2. KKB 02 (7A) - KBB 03, panjang reach adalah 4.397 meter. 3. KBB 03 - KBB 04 (Ke Ciliwung), panjang reach adalah 4.013 meter. Tabel 4.5. Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Kali Baru Barat (KBB) No
KODE SAMPEL Head Water
1
KBB-01(7)
Koordinat (Long Lat) 106°49'34,464"E 6°20'18,364"S 106°49'45,444"E 6°20'15,084"S
Debit Inflow 3 (m /dt)
Reach Sungai (km)
0,206
Lebar Sungai (m)
Elevasi (m dpl)
5-6
56
5-6
55
Kelerengan (Slope)
6,993 2
KBB-02(7A)
106°50'39,256"E 6°16'58,348"S
KBB-03
106°50'33,794"E 6°14'40,736"S
0,232
0,0027 5-6
36
4,397 3
0,328
0,0034 6-7
21
4,013 4
KBB-04
06°50'39,495"E 6°12'43,209"S Jumlah
0,293
0,0030 6-7
9
15,403
Sumber: Survei Lapang, April-Mei 2014.
Kondisi hulu sungai (dari situ babakan) merupakan sungai alami dan sudah ada pelurusan. Koefisien manning (n) = 0,030 – 0,033, kemiringan dinding sungai (side slope) adalah 15-25% . Gambar 4.6. Pengamatan Kondisi Sungai Kali Baru Barat
Lokasi pengamatan: KBB-01 Pada koordinat : 106°49'45,444"E 6°20'15,084"S Survei Bulan Mei 2014
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 10
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
KBB-04
KBB-03
KBB-02
KBB-01
Gambar 4.7. Peta Lokasi Sampel Kali Baru Barat (KBB) PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 11
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.3.3. Kali Baru Timur (KBT) Sungai atau Kali Baru Timur alirannya ke arah utara melalui daerah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Panjang Kali Baru Timur di wilayah penelitian adalah 28.187 meter. Loaksi pengambilan sampel ada 10 (sepuluh) sampel di bagi atas 9 ruas (Reach), seperti pada Tabel 4.6, dengan kondisi hulu sungai seperti Gambar 4.8 dan lokasi kajian seperti pada Gambar 4.9. Tabel 4.6. Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Kali Baru Timur (KBT) No
KODE SAMPEL Head Water
1
KBT-01(33)
Koordinat (Long Lat) 106°51'35,303"E 6°21'12,346"S 106°51'35,303"E 6°21'12,346"S
Debit Inflow 3 (m /dt)
Reach Sungai (km)
0,710
Lebar Sungai (m)
Elevasi (m dpl)
8-9
60
8-9
60
5,313 2
KBT-02
106°51'44,054"E 6°18'40,434"S
KBT-03
106°52'17,185"E 6°17'27,295"S
KBT-04
106°51'55,714"E 6°15'50,129"S
KBT-05 (33A)
106°52'10,514"E 6°13'53,604"S
KBT-06
106°51'26,46"E 6°11'47,27"S
KBT-07
106°51'5,62"E 6°11'10,44"S
KBT-08
106°51'18,501"E 6°9'36,795"S
KBT-09
106°51'29,14"E 6°8'55,29"S
0,346
0,0026 10 - 9
46
2,592 3
0,429
0,0046 11 - 9
34
3,228 4
0,429
0,0022 12 - 9
27
3,745 5
0,243
0,0021 13 - 9
19
4,381 6
0,118
0,0021 14 - 9
10
1,741 7
1,232
0,0034 15 - 9
4
2,952 8
0,218
0,0003 16 - 9
3
1,704 9
<0,218
0,0006 17 - 9
2
2,531 106°51'14,203"E 10 KBT-10 6°7'34,461"S Jumlah Sumber: BPLH dan Survei Lapang, Mei 2014.
<0,218
Kelerengan (Slope)
0,0004 18 - 9
1
28,187
Keterangan pangang ruas sungai (reach): 1. KBT 01 (33) - KBT 02 (Hulu: Kota Depok), panjangnya adalah
5.313 meter.
2. KBT 02 - KBT 03, panjang reach adalah 2.592 meter. 3. KBT 03 - KBT 04, panjang reach adalah 3.228 meter. 4. KBT 04 - KBT 05(33A), panjang reach adalah 3.745 meter.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 12
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5. KBT 05 (33A) - KBT 06, panjang reach adalah 4.381 meter. 6. KBT 06 - KBT 07, panjang reach adalah 1.741 meter. 7. KBT 07 - KBT 08, panjang reach adalah 2.952 meter. 8. KBT 08 - KBT 09, panjang reach adalah 1.704 meter. 9. KBT 09 - KBT 10 (ke Kali Ancol), panjang reach adalah 2.531 meter.
Kondisi hulu sungai (headwater) merupakan sungai yang sudah ada pelurusan/buatan serta sudah ditumbuhi rumput. Data koefisien manning (n) = 0,030 – 0,033, kemiringan dinding sungai (side slope) adalah 25%-45% merata hingga bagian hilir.
Gambar 4.8. Pengamatan Kondisi Sungai Kali Baru Timur
Lokasi pengamatan: KBT-01 (33) Pada koordinat : 106°51'35,303"E 6°21'12,346"S Survei Bulan Mei 2014
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 13
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
KBT-10 KBT-09 KBT-08 KBT-07
KBT-06
KBT-05
KBT-04 KBT-03
KBT-02
KBT-01
Gambar 4.9. Peta Lokasi Sampel Kali Baru Timur (KBT) PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 14
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.3.4. Sungai Mampang (MMP) Sungai Mampang secara keseluruhan berada di wilayah Jakarta Selatan. Panjang Sungai Mampang wilayah kajian adalah 11,235 km. Lokasi Pengambilan 5 sampel di bagi atas 3 ruas atau Reach, dengan kondisi hidromorfologi sungai seperti Tabel 4.7 dan Gambar 4.10 serta lokasi sampel pada Gambar 4.11. 1. Dari Headwater MMP 01 - MMP 02 (14C), panjangnya adalah 3.704 meter. 2. MMP 02 (14C) - MMP 03, panjang reach adalah 3.863 meter. 3. MMP 03- MMP 04, panjang reach adalah 1.000 meter. 4. MMP 04 - MMP 05 (14B), panjang reach adalah 2.668 meter.
Tabel 4.7. Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Sungai Mampang (MMP) No
KODE SAMPEL Head Water
1
MMP-01
Koordinat (Long Lat) 106°49'19,79"E 6°19'2,86"S 106°49'19,79"E 6°19'2,86"S
Debit Inflow 3 (m /dt)
Reach Sungai (km)
0,100
Lebar Sungai (m)
Elevasi (m dpl)
3-4
56
3-4
42
3,704 2
MMP-02 (14C)
106°49'11,169"E 6°17'32,649"S
MMP-03*
106°49'39,361"E 6°15'55,875"S
MMP-04
106°49'28,545"E 6°15'30,049"S
0,0035 3-4
0,161
29
3,863 3
0,0028 3-4
0,430
18
1,000 4
0,001 3-4
0,870
2,668 106°49'16,366"E 5 MMP-05 (14B) 0,433 6°14'25,886"S 11,235 Jumlah Sumber: BPLH dan Survei Lapang, Mei 2014. *) cabang/anak sungai.
Kelerengan (Slope)
17 0,0015
3-4
13
Kondisi sungai merupakan sungai alami dan sudah ada pelurusan. Koefisien manning (n) = 0,030 – 0,033, kemiringan dinding sungai (side slope) adalah 15-25% . Gambar 4.10. Pengamatan Kondisi Sungai Mampang
Lokasi pengamatan: MMP-02 Pada koordinat : 106°50'39,256"E 6°16'58,348"S Survei Bulan Mei 2014
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 15
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
MMP-05 MMP-04 MMP-03 MMP-02
MMP-01
Gambar 4.11. Peta Lokasi sampel Sungai Mampang (MMP) PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 16
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.3.5. Sungai Tarum Barat Sungai Tarum Barat (Kalimalang) wilayah kajian secara keseluruhan berada di wilayah Jakarta Timur. Sungai Tarum Barat mengalir dari Timur ke arah Barat menuju Kali Cipinang. Panjang Sungai Tarum Barat di wilayah penelitian adalah 8.111 meter atau 8,111 km. Lokasi pengambilan sampel ada 3 (tiga) sampel dibagi atas 2 panjang ruas sungai (Reach), dengan kondisi hidromorfologi sungai seperti pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.12 serta lokasi sampel pada Gambar 4.13. 1. TRB 01 (17) - TRB 02, panjangnya adalah 4.385 meter. 2. TRB 02 - TRB 03 (18) ke muara sebelum Kali Cipinang, panjang reach adalah 3.726 meter. Tabel 4.8. Lokasi Sampel dan Hidromorfologi Sungai Tarum Barat (TRB) No
KODE SAMPEL
TRB-01(17)
106°56'59,986"E 6°14'59,304"S 106°56'59,986"E 6°14'59,304"S
TRB-02
106°54'37,164"E 6°14'51,073"S
Head Water 1
Koordinat (Long Lat)
Debit Inflow 3 (m /dt)
Reach Sungai (km)
8,032
Lebar Sungai (m)
Elevasi (m dpl)
15-16
25
15-16
24
4,385 2
5,443
0,0011 15-16
19
3,726 106°52'50,739"E 3 TRB-03(18) 6°14'23,667"S Jumlah Sumber: BPLH dan Survei Lapang, April-Mei 2014.
2,423
Kelerengan (Slope)
0,0005 16-17
17
8,111
Kondisi hulu sungai merupakan sungai buatan dan sudah ada pelurusan buatan serta ditumbuhi rumput. Maka dengan demikian data koefisien manning (n) = 0,030 – 0,033, kemiringan dinding sungai (side slope) adalah 25%-45% . Gambar 4.12. Pengamatan Sungai Tarum Barat
Lokasi pengamatan: TRB-01 Pada koordinat : 106°56'59,986"E 6°14'59,304"S Survei Bulan Mei 2014
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 17
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
TRB-01 TRB-01 TRB-01
Gambar 4.13. Peta Lokasi Sampel Sungai Tarum Barat (TRB) PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 18
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.4. ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI DARI DATA SEKUNDER 2008-2013 4.4.1.
Kualitas Air Sungai Golongan B (Data Sekuder 2008-2013)
Berdasarkan data hasil pemantauan BPLHD DKI Jakarta pada periode 2008-2013, rata-rata parameter kunci (BOD, COD, TDS, TSS dan DO) dibanding dengan Baku Mutu Golongan B (KepGub. DKI No. 582/1995) adalah sebagai berikut (Tabel 4.9): Tabel 4.9. Kondisi KuauParameter BOD Sungai Golongan B SUNGAI GOLONGAN B
LOKASI PEMANTUAN (TITIK)
PERIODE TAHUN
2008 2009 2010 TITIK 7 S. KALI BARU 2011 BARAT 2012 2013 TITIK 7A 2013 2008 2009 2010 TITKI 17 2011 2012 S. TARUM BARAT 2013 2008 2009 TITIK 18 2012 2013 2012 TITIK 14B S. MAMPANG 2013 TITIK 14C 2013 BAKU MUTU KepGub. DKI No. 582/1995
BOD mg/l 23,65 15,88 13,52 11,18 7,58 12,64 11,87 9,89 7,18 9,85 3,59 4,49 32,32 7,15 9,47 8,81 30,73 43,38 7,98 21,16 10
PARAMETER KUNCI COD TSS TDS mg/l mg/l mg/l 70,63 88,67 107,23 61,44 43,33 79,83 39,36 57,25 88,98 36,08 16 145,45 47,39 30 148 41,13 79,6 106,4 38,17 21,33 114,33 34,57 183,33 144,2 40,3 102,67 113,97 29,28 191 120,38 29,21 53,25 114,7 231,8 12,27 193,2 99,98 90 171,8 29,28 150 148 120,87 86,67 110,73 41,39 353 202,4 99,77 68,67 146,67 123,47 341,33 87,67 27,64 225 51,4 66,28 188 59,2 20 100 500
DO mg/l 3,01 4,68 5,06 3,11 2,97 3,4 3,53 3,23 2,83 4,27 1,51 11,86 3,48 1,9 2,17 12,04 3,1 1,77 3,52 3,48 3
Sumber: Diolah dari Data Monitoring BPLHD DKI Jakarta, 2008-2013. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Keterangan: : melebihi baku mutu (BM)
Grafik kecenderungan kualitas air berdasarkan nilai parameter kunci (BOD, COD, TDS, TSS dan DO) Sungai Kali Baru Timur hasil pemantauan BPLHD DKI Jakarta tahun 2008-2013 di bandingkan dengan Baku Mutu Golongan B (sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) adalah sebagai berikut:
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 19
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Sungai Kali Baru Barat selama periode yang sama, BOD, COD dan TSS serta DO cenderung menurun (tahun 2008-2011) kemudian meningkat (2012-2013) melebihi baku mutunya, demikian juga TDS cenderung meningkat tetapi masih di bawah baku:
Gambar 4.14. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Kali Baru Barat
Gambar 4.15. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Kali Baru Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 20
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.16. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Kali Baru Barat
Gambar 4.17. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Kali Baru Barat
Gambar 4.18. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai Kali Baru Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 21
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Sungai Tarum Barat selama periode yang sama, BOD, COD dan TSS cenderung meningkat di atas baku mutunya, demikian juga TDS cenderung meningkat tetapi masih di bawah baku:
Gambar 4.19. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Tarum Barat
Gambar 4.20. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Tarum Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 22
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.21. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Tarum Barat
Gambar 4.22. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Tarum Barat
Gambar 4.23. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai Tarum Barat DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 23
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Sungai Mampang selama periode yang sama, BOD, COD dan TSS cenderung meningkat di atas baku mutunya, demikian juga TDS cenderung meningkat tetapi masih di bawah baku:
Gambar 4.24. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Mampang
Gambar 4.25. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Mampang
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 24
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.26. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Mampang
Gambar 4.27. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Mampang
Gambar 4.28. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai Mampang
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 25
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabel 4.9 dan Gambar 4.14 – Gambar 4.28 di atas, rekapitulasi kecenderungan nilai parameter kunci kualitas air Sungai Golongan B (sesuai KepGub DI Jakarta No. 285/1995) untuk Sungai Kali Baru Barat, Sungai/Kali Mampang dan Sungai/Kali Tarum Barat (Golongan B), adalah sebagai berikut (Tabel 4.10): Tabel 4.10. Kecenderungan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Golongan B NAMA SUNGAI/KALI KECENDERUNGAN KUALITAS AIR No
PARAMETER KALI BARU BARAT
1 2 3 4 5
BOD COD TSS TDS DO
MAMPANG
TARUM BARAT
Menurun,
Menurun,
Meningkat,
mendekati baku mutu
mendekati baku mutu
di atas baku mutu
Menurun,
Menurun,
Meningkat,
di atas baku mutu
di atas baku mutu
di atas baku mutu
Menurun,
Menurun,
Meningkat,
di bawah baku mutu
di atas baku mutu
di atas baku mutu
Meningkat,
Menurun,
Meningkat,
di bawah baku mutu
di bawah baku mutu
di bawah baku mutu
Menurun,
Meningkat, memenuhi
Meningkat,
baku mutu
memenuhi baku mutu
memenuhi baku mutu Sumber: Hasil analisis, 2014.
Secara keseluruhan, kualitas air parameter kunci (BOD, COD, TSS) pada ruang Sungai Kali Baru Barat, Sungai Mampang pada periode 2008 – 2013 cenderung menurun (membaik) dan masih memenuhi baku mutu air golongan B (Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta; Lampiran I). Kondisi di atas mengindikasikan adanya implementasi kebijakan pengendalian pencemaran perairan telah penerapan sesuai aturan yang berlaku (Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 220 Tahun 2010, Perizinan Pembuangan Air Limbah.(pengganti KepGub. 30/1999). Sementara, kecendrungan peningkatan pencecemaran kualitas yang ditandai dengan parameter kunci (BOD, COD dan TSS) pada Sungai Tarum Barat, lebih berkaitan kegiatan domestik permukiman dan kegiatan lain yang berasal dari bagian hulunya (di luar DKI Jakarta).
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 26
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.4.2. Kualitas Air Sungai Golongan D (Data Sekuder 2008-2013) Berdasarkan data hasil pemantauan BPLHD DKI Jakarta pada periode 2008-2013, rata-rata parameter kunci (BOD, COD, TDS, TSS dan DO) dibanding dengan Baku Mutu Golongan B adalah sebagai berikut (Tabel 4.11): Tabel 4.11. Rekapitulasi Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Golongan D SUNGAI GOLONGAN D
LOKASI PEMANTUAN (TITIK)
TITIK 33
TITIK 33A KALI BARU TIMUR (KBT)
TITIK 34
TITIK 8B TITIK 37
JATI KRAMAT
TITIK 36A
PARAMETER KUNCI PERIODE (Tahun)
BOD
COD
TDS
TSS
DO
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
2008
136,75
26
2,79
9,65
31,22
2009
115,63
26
2,79
9,65
31,22
2010
180,67
19,67
5,61
12,85
39,38
2011
242,03
38,25
4,37
14,81
49,46
2012
206,4
53
7,08
10,99
54,54
2013
155,8
83,8
3,14
60,82
170,41
2008
130,07
44,33
0,52
24,2
67,12
2010
130,07
44,33
0,52
24,2
67,12
2012
244,2
33
6,42
21,27
65,12
2013
248,2
51,8
3,50
14,34
46,42
2009
1628
44,67
0
45,37
97,8
2010
739,5
63
0,02
92,52
184,74
2011
568,5
47,75
0,02
26,37
98,14
2012
968,8
300,6
5,38
37,66
116,19
2013
2061,4
95,8
2,78
52,62
171,08
2012
190,74
54
2,54
15,17
31,81
2013
153
117,8
3,52
15,80
56,48
2008
245,13
75,33
0,61
37,82
81,81
2008
168,9
48,67
1,49
17,92
39,12
2009
168,9
48,67
1,49
17,92
39,12
2010
279,1
67
0,8
47,4
74,82
2011
381,95
343,75
1,99
12,57
45,62
2012
274,4
312,78
2,68
20,12
74,27
2013
277,2
144,6
3,08
23,58
20
30
2000
200
77,1 minimal 3
BAKU MUTU KepGub. DKI No. 582/1995
Sumber: Diolah dari Data Monitoring BPLHD DKI Jakarta, 2008-2013. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Keterangan: : melebihi baku mutu (BM)
Grafik kecenderungan kualitas air berdasarkan nilai parameter kunci (BOD, COD, TDS, TSS dan DO) Sungai Kali Baru Timur hasil pemantauan BPLHD DKI Jakarta tahun 2008-2013 di bandingkan dengan Baku Mutu Golongan D (sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 27
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) adalah sebagai berikut: Pada Sungai Kali Baru Timur selama periode 2008-2013, parameter BOD dan COD cenderung meningkat di atas baku mutunya, demikian juga TDS cenderung meningkat tetapi masih di bawah baku. Fluktuasi ini terlihat dari kondisi DO:
Gambar 4.29. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Kali Baru Timur
Gambar 4.30. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Kali Baru Timur
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 28
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.31. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Kali Baru Timur
Gambar 4.32. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Kali Baru Timur
Gambar 4.33. Kecenderungan Nilai Parameter (DO) Sungai Kali Baru Timur DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 29
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Sungai Jati Kramat selama periode 2008-2013, parameter BOD dan COD cenderung menurun (2008-2011) kemudian cenderung meningkat (2012-2013) di atas baku mutunya, sedangkan TDS cenderung meningkat tetapi masih di bawah baku. Fluktuasi ini terlihat dari kondisi DO:
Gambar 4.34. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (BOD) Sungai Jati Kramat
Gambar 4.35. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (COD) Sungai Jati Kramat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 30
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.36. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TSS) Sungai Jati Kramat
Gambar 4.37 Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (TDS) Sungai Jati Kramat
Gambar 4.38. Kecenderungan Nilai Parameter Kunci (DO) Sungai Jati Kramat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 31
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabel 4.11 dan Gambar 4.29 hingga Gambar 4.38, di atas, rekapitulasi kecenderungan nilai parameter kunci Sungai Jati Kramat dan Kali Baru Timur (sungai Golongan D), adalah sebagai berikut (Tabel 4.12):
Tabel 4.12. Kecenderungan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Golongan D PARAMETER TDS TSS DO BOD COD
S. JATI KRAMAT Meningkat, di bawah baku mutu Meningkat, di atas baku mutu Menurun, tidak memenuhi baku mutu Menurun, memenuhi baku mutu Meningkat, di atas baku mutu
S. KALI BARU TIMUR Meningkat, di bawah baku mutu Meningkat, di bawah baku mutu Menurun, tidak memenuhi baku mutu Meningkat, di atas baku mutu Meningkat, di atas baku mutu
Kecenderungan meningkatnya parameter TSS, COD (di atas baku mutu) dan menurunnya DO yang tidak memenuhi baku di S. jati Kramat; BOD dan COD yang juga telah melampaui baku mutu di S. Kali Baru Timur dan DO yang menurun tidak memenuhi baku mutunya; berkaitan dengan input limbah domestik dari permukiman.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 32
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5. ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI HASIL PENGUKURAN TAHUN 2014 4.5.1.
Kualitas Air Sungai Jati Kramat (JTK)
Dalam rangka kajian DTBP, kualitas air Sungai Jatikramat (Gologan D) adalah sebagai berikut (Tabel 4.13): masih ada beberapa parameter yang melebihi baku mutu adalah Amonia, Fenol, KMnO4, DO, BOD, COD, Bakteri koli dan Bakteri Koli Tinja. Tabel 4.13. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Jati Kramat Untuk Kajian DTBP 2014 No I 1 2 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 III 1 2 IV 1 2 3 4 5 6
Parameter FISIKA Zat Padat Terlarut (TDS) Zat Padat Tersuspensi (TSS) KIMIA Merkuri (Hg) Ammonia (NH3-N) Arsen (As) Besi (total) (Fe) Fluorida (F) Kadmium (Cd) Klorida (CI) Khlorin bebas (Cl2) Krom (total) (Cr) 6+ Krom Heksavalen (Cr ) Mangan (Mn) Nikel (Ni) Nitrat (NO3) Nitrit (NO2) pH Total posfat (PO4) Seng (Zn) Sulfat (SO4) Sulfida (H2S) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Fenol (C6H5OH) Minyak dan lemak MBAS Zat Organik (KMnO4) BOD (20˚C,5 hari) COD (dichromat) MIKROBIOLOGI Bakteri koli Bakteri Koli Tinja DATA LAPANGAN pH Daya Hantar Listrik (DHL) Kekeruhan Oksigen Terlarut (DO) Suhu Salinitas
S. Jati Kramat JTK-02 JTK-03 90 91
Baku Mutu Kep.Gub. DKI No. 582/1995 Gol. D
Satuan
JTK-01 89
mg/l mg/l
161 31
246 42
231 25
2000 200
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
<0.0003 5,32 0,002 0,44 0,14 <0.01 42,19 * <0.03 * 1.09 <0.04 0,32 0,057 7,1 0,278 <0.01 23,69 0,08 <0.02 <0.06 0,045 <1.13 0,86 14,62 9,42 29,77
<0.0003 5,47 0,001 0,63 0,11 <0.01 41,65 * <0.03 * 1,17 <0.04 0,35 0,062 7,2 0,218 0,02 19,17 0,04 <0.02 <0.06 0,047 <1.13 0,71 15,15 8,13 32,82
<0.0003 5,98 0,001 0,18 0,14 <0.01 40,59 * <0.03 * 0,59 <0.04 0,57 0,063 7,4 0,143 <0.01 29,44 0,06 <0.02 <0.06 0,054 <1.13 0,29 19,13 6,26 51,15
0,0005 0,05 0,01 1,0 0,1 6,0 - 8,5 0,5 1,0 100 0,01 0,1 Nihil 0,5 25 20 30
jml/100ml jml/100ml
1.170.000 330.000
740.000 80.000
193.000 50.000
20.000 4.000
-
7,7 357 3 3,43 28,5 0,01
7,5 355 6 3,48 27,6 0,01
7,1 364 25 3,5 27,4 0,01
6,5 - 8,5 1.000 3 Normal -
NTU mg/l ˚C %
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi DKI, Mei 2014.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 33
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik kecenderungan kualitas air berdasarkan nilai parameter kunci (BOD, COD) untuk kegiatan DTBP pada Sungai Jati Kramat (JTK) hasil pengukuran tahu 2014 di bandingkan dengan Baku Mutu Golongan D (sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) adalah sebagai berikut:
Nilai parameter BOD cenderung menurun dan tidak melebihi baku mutu.
Nilai parameter COD cenderung meningkat dan melebihi baku mutu.
Gambar 4.39. Kecenderungan Nilai Parameter BOD Sungai Jati Kramat
Gambar 4.40. Kecenderungan Nilai Parameter COD Sungai Jati Kramat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 34
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5.2.
Kualitas Air Sungai Kali Baru Barat (KBB)
Dalam rangka kajian DTBP, kualitas air Sungai Jati Kramat (Gologan B) adalah sebagai berikut (Tabel 4.14): masih ada beberapa parameter yang melebihi baku mutu adalah Amonia, Fenol, KMnO4, DO, BOD, COD, Bakteri koli dan Bakteri Koli Tinja. Tabel 4.14. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Kali Baru Barat Untuk Kajian DTBP 2014 No
Parameter
I 1 2 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 III 1 2
FISIKA Zat Padat Terlarut (TDS) Zat Padat Tersuspensi (TSS) KIMIA Merkuri (Hg) Ammonia (NH3-N) Arsen (As) Besi (total) (Fe) Fluorida (F) Kadmium (Cd) Klorida (CI) Khlorin bebas (Cl2) Krom (total) (Cr) Krom Heksavalen (Cr6+) Mangan (Mn) Nikel (Ni) Nitrat (NO3) Nitrit (NO2) pH Total posfat (PO4) Seng (Zn) Sulfat (SO4) Sulfida (H2S) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Fenol (C6H5OH) Minyak dan lemak Senyawa aktif biru metilen (MBAS) Zat Organik (KMnO4) BOD (20˚C,5 hari) COD (dichromat) MIKROBIOLOGI Bakteri koli Bakteri Koli Tinja
IV 1 2 3 4 5 6
DATA LAPANGAN pH Daya Hantar Listrik (DHL) Kekeruhan Oksigen Terlarut (DO) Suhu Salinitas
92
93
94
105
Baku Mutu Kep.Gub. DKI No. 582/1995: Gol. B
mg/l mg/l
264 22
154 140
151 125
273 47
500 100
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
<0.0003 2,28 * 0,27 0,06 <0.01 10,68 * <0.03 * 0,17 <0.04 0,39 0,152 7,40 0,018 0,03 5,89 0,03 <0.02 <0.06 0,047 <1.13 0,39 9,5 2,68 34,65
<0.0003 3,02 * 0,42 0,07 <0.01 21,36 * <0.03 * 0,20 <0.04 0,68 0,232 7,70 0,173 0,02 6,28 0,02 <0.02 <0.06 0,044 <1.13 0,29 18,94 9,88 68,53
<0.0003 3,9 * 0,9 0,05 <0.01 40,59 * <0.03 * 0,39 <0.04 0,34 0,05 7,60 0,198 0,03 5,91 0,03 <0.02 <0.06 0,049 <1.13 0,15 26,96 13,85 56,21
<0.0003 9,22 * 0,81 0,06 <0,01 42,72 * <0,03 * 0,47 <0,04 0,27 0,033 7,40 0,838 0,03 30,37 0,09 <0,02 <0,06 0,055 <1,13 0,87 25,00 21,17 120,89
0,001 1,00 0,05 1,5 0,01 250 0,05 0,5 0,10 10 1 6,0-8,5 0,5 0,05 100 0,1 0,1 10 0,05 Nihil 1 15 10 20
jml/100ml jml/100ml
107.000 14.000
880.000 310.000
570.000 270.000
13.700.000 6.000.000
10.000 2.000
mhos/cm NTU mg/l ˚C %
7,8 181 36 3,52 28,8 0
7,8 227 28 1,59 28,3 0
7,8 246 24 1,7 27,6 0
7,7 444,0 9,0 2,80 27,50 0,01
6,0-8,5 500 100 3 Normal -
Satuan
KBB-01
S. Kali Baru Barat KBB-02 KBB-03
KBB-04
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi DKI, Mei 2014.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 35
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik kecenderungan kualitas air berdasarkan nilai parameter kunci (BOD, COD) untuk kegiatan DTBP pada Sungai Kali Baru Barat (KBB) hasil pengukuran tahu 2014
di
bandingkan dengan Baku Mutu Golongan B (sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) adalah sebagai berikut:
Nilai parameter BOD cenderung meningkat dan melebihi baku mutu.
Nilai parameter COD cenderung meningkat dan melebihi baku mutu.
Gambar 4.41. Kecenderungan Nilai Parameter BOD Kali Baru Barat
Gambar 4.42. Kecenderungan Nilai Parameter COD Kali Baru Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 36
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5.3.
Kualitas Air Sungai Kali Baru Timur (KBT)
Kualitas air Sungai Kali Baru Timur (KBT) sesuai Gologan D adalah (Tabel 4.15): beberapa parameter melebihi baku mutu: TDS, Total Fospat (PO), Senyawa aktif biru metilen (MBAS), KMnO4, BOD, COD, DHL, DO, Bakteri koli dan Bakteri Koli Tinja. Grafik kecenderungan kualitas air berdasarkan nilai parameter kunci (BOD, COD) untuk kegiatan DTBP pada Sungai Tarum Barat (TRB) hasil pengukuran tahun 2014 di bandingkan Baku Mutu Golongan B sebagai berikut (Gambar 4.43 dan Gambar 4.44):
Nilai parameter BOD cenderung menurun dan melebihi baku mutu.
Nilai parameter COD cenderung meningkat dan melebihi baku mutu.
Gambar 4.43. Kecenderungan Nilai Parameter BOD Sungai Kali Baru Timur
Gambar 4.44. Kecenderungan Nilai Parameter COD Sungai Kali Baru Timur DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 37
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
Tabel 4.15. Kualitas Air Sungai pada Wilayah Kajian Kegiatan DTBP Golongan D Pada Kali Baru Timur Lokas Sampel SUNGAI KALI BARU TIMUR (KBT) No I 1 2 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Parameter FISIKA Zat Padat Terlarut (TDS) Zat Padat Tersuspensi (TSS) KIMIA Merkuri (Hg) Ammonia (NH3-N) Arsen (As) Besi (total) (Fe) Fluorida (F) Kadmium (Cd) Klorida (CI) Khlorin bebas (Cl2) Krom (total) (Cr) Krom Heksavalen (Cr6+) Mangan (Mn) Nikel (Ni) Nitrat (NO3) Nitrit (NO2) pH Total posfat (PO4) Seng (Zn) Sulfat (SO4) Sulfida (H2S) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Fenol (C6H5OH) Minyak dan lemak MBAS Zat Organik (KMnO4) BOD (20˚C,5 hari) COD (dichromat)
Satuan
Baku Mutu Kep.Gub. DKI No. 582/1995 Gol. D
KBT-01
KBT-02
KBT-03
KBT-04
KBT-05
KBT-06
KBT-07
KBT-08
KBT-09
KBT-10
mg/l mg/l
150 120
211 16
209 26
255 104
210 18
446 69
429 58
513 56
589 66
2700 *) 76
2000 200
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
<0.0003 2,04 * 0,73 0,11 <0.01 5 * <0.03 * 0,35 <0.04 1,07 0,264 7,6 0,045 0,03 12,32 0,03 <0.02 <0.06 0,035 <1.13 0,11 11,68 3,78 30,03
<0.0003 1,78 0,001 0,61 0,11 <0.01 16,02 * <0.03 * 0,17 <0.04 1,17 0,334 7,3 0,067 0,04 15,8 0,02 <0.02 <0.06 0,034 <1.13 0,50 12,06 2,90 28,49
<0.0003 1,13 * 0,61 0,12 <0.01 5,34 * <0.03 * 0,13 <0.04 2,08 0,332 7,3 0,065 0,02 11,63 0,02 <0.02 <0.06 0,038 <1.13 0,69 18,88 11,39 26,95
<0.0003 1,23 0,01 0,58 0,09 <0.01 26,7 * <0.03 * 0,17 <0.04 1,91 0,354 7,4 0,07 0,03 16,84 0,04 <0.02 <0.06 0,05 <1.13 0,47 28,35 11,2 40,81
<0.0003 3,9 * 1,19 0,05 <0.01 48,06 * <0.03 * 0,39 <0.04 0,19 0,059 7,4 0,294 0,06 8,83 0,06 <0.02 <0.06 0,058 <1.13 0,70 25,25 14,85 48,51
<0.0003 18,85 * 0,31 0,08 <0.01 144,19 * <0.03 * 0,27 <0.04 0,22 0,047 7,4 2,448 0,14 57,7 0,78 <0.02 <0.06 0,136 <1.13 0,83 87,26 34,14 222,52
<0.0003 37,3 * 0,21 . <0.01 90,78 * <0.03 * 0,3 <0.04 0,26 0,069 7,4 1,39 0,09 55,79 0,84 <0.02 <0.06 0,087 <1.13 0,64 75,26 57,2 208,66
<0.0003 26,70 * 0,17 0,01 <0,01 154,87 * <0,03 * 0,20 <0,04 0,13 0,043 7,2 1,838 0,10 47,49 0,79 <0,02 <0,06 0,106 <1,13 0,70 73,62 57,44 193,26
<0.0003 25,40 * 0,28 0,10 <0,01 181,57 * <0,03 * 0,24 <0,04 0,17 0,059 7,5 1,944 0,09 68,56 1,17 <0,02 <0,06 0,089 <1,13 0,38 86,97 63,40 191,72
<0.0003 8,54 0,001 0,17 0,40 <0,01 2.616,71 * <0,03 * 0,3 <0,04 0,29 0,023 7,6 0,807 0,17 122,26 0,55 <0,02 <0,06 0,085 <1,13 0,46 52,15 27,76 99,33
0,0005 0,05 0,01 1,0 0,1 6,0 - 8,5 0,5 1,0 100 0,01 0,1 Nihil 0,50 25 20 30
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 38
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
Lanjutan: Tabel 4.15. Kualitas Air Sungai pada Wilayah Kajian Kegiatan DTBP Golongan D Pada Kali Baru Timur Lokas Sampel SUNGAI KALI BARU TIMUR (KBT) No
Parameter
Satuan
KBT-01
KBT-02
KBT-03
KBT-04
KBT-05
KBT-06
KBT-07
KBT-08
KBT-09
KBT-10
Baku Mutu Kep.Gub. DKI No. 582/1995 Gol. D
III 1 2
MIKROBIOLOGI Bakteri koli Bakteri Koli Tinja
jml/100ml jml/100ml
208.000 16.000
110000 33000
102000 32000
216000 62000
1320000 300000
104000000 62000000
108000000 56.10.6
108000000 65000000
15800000 7400000
110000 48000
20.000 4.000
IV 1 2 3 4 5 6
DATA LAPANGAN pH Daya Hantar Listrik (DHL) Kekeruhan Oksigen Terlarut (DO) Suhu Salinitas
mhos/cm NTU mg/l ˚C %
7,5 250 12 2,27 28,6 0
7,8 277,5 10 2,69 29 0,01
7,7 269,5 25 2,91 28,7 0,01
7,8 275,5 31 1,98 29 0,01
7,5 344 7 2,85 31,2 0,01
7,5 779,5 16 2,81 28,9 0,01
7,8 720,5 21 3,02 29,1 0,03
7,6 897,5 13,0 2,70 29,30 0,03
7,5 1.040,0 10,0 3,07 30,80 0,04
8,1 4.500,0 27,0 3,03 31,30 0,23
6,5 - 8,5 1.000 3 Normal -
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi DKI, Mei 2014. Keterangan: *) nilai TDS ini berkaitan dengan pengaruh air laut (yang mengandung garam terlarut), pada saat pengambilan sampel bertepatan dengan pasang-naik air laut hingga air laut masuk ke lokasi sampel.
PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 39
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5.4. Kualitas Air Sungai Mampang (MMP) Dalam rangka kajian DTBP, kualitas air Sungai Mampang (Gologan B) adalah (Tabel 4.16): beberapa parameter melebihi baku mutu: Mangan, Fenol, Senyawa aktif biru metilen (MBAS), KMnO4, DO, BOD, COD, Bakteri koli dan Bakteri Koli Tinja. Tabel 4.16. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Mampang Untuk Kajian DTBP 2014 MMP-05 85
Baku Mutu Kep.Gub. DKI No. 582/1995: Gol. B
No
Parameter
Satuan
I 1 2
FISIKA Zat Padat Terlarut (TDS) Zat Padat Tersuspensi
mg/l mg/l
110 41
140 29
146 27
148 14
162 18
500 100
II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
KIMIA mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
<0.0003 4,79
<0.0003 2,86
<0.0003 4,92
<0.0003 5,8
<0.0003 5,57
*
*
*
*
*
1,16 <0.04 0,57 0,114 7,3 0,144 0,04 19,78 0,13 <0,02 <0,06 0,033 <1.13 0,52 14,68 9,54 35,88
1,06 <0.04 1,34 0,12 7,2 0,181 0,01 11,16 0,03 <0,02 <0,06 0,033 <1.13 0,26 12,25 7,06 35,88
0,76 <0.04 0,37 0,104 7,3 0,187 0,03 10,39 0,09 <0,02 <0,06 0,029 <1.13 0,46 25,7 12,5 61,63
0,87 <0.04 0,23 0,018 7,1 0,462 0,05 25,27 0,14 <0,02 <0,06 0,14 <1.13 0,73 31,82 23,55 64,89
0,69 <0.04 0,15 0,022 7,3 0,474 <0.01 19,02 0,69 <0,02 <0,06 0,067 <1.13 0,86 76,02 41,18 122,9
0,001 1,00 0,05 1,5 0,01 250 0,05 0,5 0,10 10 1,0 6,0-8,5 0,5 0,05 100 0,1 0,1 10
III 1 2
MIKROBIOLOGI Bakteri koli Bakteri Koli Tinja
jml/100ml jml/100ml
1.530.000 240.000
1050.000 120.000
1.690.000 390.000
11.900.000 4.300.000
14.600.000 6.800.000
10.000 2.000
IV 1 2 3 4 5 6
DATA LAPANGAN pH Daya Hantar Listrik Kekeruhan Oksigen Terlarut (DO) Suhu Salinitas
mhos/cm NTU mg/l ˚C %
7,6 302 20 1,33 27,1 0,01
7,6 282 12 2,34 27,9 0,01
7,6 315 22 1,82 28 0,01
7,7 403 20 1,03 28,7 0,01
7,7 455 32 1,12 29 0,01
6,0-8,5 500 100 3 Normal -
Merkuri (Hg) Ammonia (NH3-N) Arsen (As) Besi (total) (Fe) Fluorida (F) Kadmium (Cd) Klorida (CI) Khlorin bebas (Cl2) Krom (total) (Cr) Krom Heksavalen (Cr6+) Mangan (Mn) Nikel (Ni) Nitrat (NO3) Nitrit (NO2) pH Total posfat (PO4) Seng (Zn) Sulfat (SO4) Sulfida (H2S) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Fenol (C6H5OH) Minyak dan lemak MBAS Zat Organik (KMnO4) BOD (20˚C,5 hari) COD (dichromat)
MMP-02 82
S. Mampang MMP-03 MMP-04 83 84
MMP-01 81
*
*
*
*
*
1,27 0,02 <0.01 5
1,12 0,12 <0.01 40,05
1,12 0,06 <0.01 28,3
1,02 0,11 <0.01 32,25
0,38 0,07 <0.01 42,72
*
*
*
*
*
<0.03
<0.03
<0.03
<0.03
<0.03
0,05
Nihil 1 15 10 20
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi DKI, Mei 2014.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 40
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik kecenderungan kualitas air berdasarkan nilai parameter kunci (BOD, COD) untuk kegiatan DTBP pada Sungai Mampang (MMP) hasil pengukuran tahu 2014 di bandingkan dengan Baku Mutu Golongan B (sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) adalah sebagai berikut (Gambar 4.45 dan Gambar 4.46):
Nilai parameter BOD cenderung meningkat dan melebihi baku mutu.
Nilai parameter COD cenderung meningkat dan melebihi baku mutu.
Gambar 4.45. Kecenderungan Nilai Parameter BOD Sungai Mampang
Gambar 4.46. Kecenderungan Nilai Parameter COD Sungai Mampang
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 41
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5.5.
Kualitas Air Sungai Tarum Barat (TRB)
Dalam rangka kajian DTBP, kualitas air Sungai Mampang (Gologan B) adalah (Tabel 4.17): beberapa parameter melebihi baku mutu, yaitu hanya Fenol, COD, Bakteri koli dan Bakteri Koli Tinja. Tabel 4.17. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Tarum Barat Untuk Kajian DTBP 2014 No
Parameter
S. Tarum Barat TRB-02 TRB-03 87 88
Baku Mutu Kep.Gub. DKI No. 582/1995: Gol. B
Satuan
TRB-01 86
mg/l mg/l
158 16
161 19
177 16
500 100
mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l
<0.0003 0,42 * 0,39 0,17 <0.01 14,2 * <0.03 * 0,12 <0.04 1,19 0,063 7,4 0,013 0,02 40,63 0,04 <0.02 <0.06 0,047 <1.13 0,12 9,88 6,12 35,96
<0.0003 0,1 * 0,45 0,21 <0.01 15,49 * <0.03 * 0,07 <0.04 1,34 0,07 7,2 0,012 <0.01 45,06 0,02 <0.02 <0.06 0,051 <1.13 0,15 8,93 2,97 35,97
<0.0003 0,14 * 0,35 0,16 <0.01 17,09 * <0.03 * 0,06 <0.04 1,43 0,06 7,2 0,01 0,03 45,25 0,1 <0.02 <0.06 0,056 <1.13 0,11 3,57 1,59 35,98
0,001 1,00 0,05 1,5 0,01 250 0,05 0,5 0,10 10 1 6,0-8,5 0,5 0,05 100 0,1 0,1 10
I 1 2 II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 III 1 2
FISIKA Zat Padat Terlarut (TDS) Zat Padat Tersuspensi (TSS) KIMIA
MIKROBIOLOGI Bakteri koli Bakteri Koli Tinja
jml/100ml jml/100ml
7.200 1.800
19.600 5.100
17.900 6.500
10.000 2.000
IV 1 2 3 4 5 6
DATA LAPANGAN pH Daya Hantar Listrik Kekeruhan Oksigen Terlarut (DO) Suhu Salinitas
mhos/cm NTU mg/l ˚C %
7,8 258 40 5,24 28,7 0,01
7,9 255 35 5,48 29,4 0
8 252 30 4,89 30,1 0
6,0-8,5 500 100 3 Normal -
Merkuri (Hg) Ammonia (NH3-N) Arsen (As) Besi (total) (Fe) Fluorida (F) Kadmium (Cd) Klorida (CI) Khlorin bebas (Cl2) Krom (total) (Cr) Krom Heksavalen (Cr6+) Mangan (Mn) Nikel (Ni) Nitrat (NO3) Nitrit (NO2) pH Total posfat (PO4) Seng (Zn) Sulfat (SO4) Sulfida (H2S) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Fenol (C6H5OH) Minyak dan lemak Senyawa aktif biru metilen (MBAS) Zat Organik (KMnO4) BOD (20˚C,5 hari) COD (dichromat)
0,05
Nihil 1 15 10 20
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi DKI, Mei 2014.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 42
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik kecenderungan kualitas air berdasarkan nilai parameter kunci (BOD, COD) untuk kegiatan DTBP pada Sungai Tarum Barat (TRB) hasil pengukuran tahu 2014 di bandingkan dengan Baku Mutu Golongan B (sesuai Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) adalah sebagai berikut (Gambar 4.47 dan Gambar 4.48):
Nilai parameter BOD cenderung menurun dan tidak melebihi baku mutu.
Nilai parameter COD cenderung meningkat dan melebihi baku mutu.
Gambar 4.47. Kecenderungan Nilai Parameter BOD SungaiTarum Barat
Gambar 4.48. Kecenderungan Nilai Parameter COD Sungai Tarum Barat DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 43
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
Gamber 4.49. Peta Lokasi Sampel wilayah Kajian DTBP DKI Jakarta Tahun 2014 PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 44
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.6. ANALISIS DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTBP) Kondisi air sungai di Jakarta memerlukan perhatian khusus menyangkut kualitasnya. Pada umumnya kondisi air sungai di DKI Jakarta dari hulu menuju hilir semakin kurang baik kualitasnya baik kualitas fisik, kualitas kimia maupun kualitas biologi. Berdasarkan Indeks Pencemar sungai, sungai-sungai di DKI Jakarta termasuk dalam kategori cemar sedang dan cemar berat (RPJMD DKI Jakarta 2013-2017). Berdasarkan hasil estimasi Daya Tampung dan Beban Pencemar (parameter kunci BOD dan COD) pada sungai wilayah kajian DTBP ini, maka hal tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil analisis DTBP pada lima sungai pada studi ini (Tabel 4.19): a.
Beban Penceamaran dari Parameter BOD:
Beban pencemar dari parameter BOD pada Sungai Jati Kramat (JTK) dan Sungai Tarum Barat (TRB) masih memenuhi Daya Tampung Beban Pemcemar (DTBP),
Sementara Beban Pencemar Sungai Kali Baru Barat (KBB), Sungai Kali Baru Timur (KBT), dan Sungai Mampang (MMP) perlu diturunkan.
b.
Beban Penceamaran dari Parameter COD:
Beban pencemar Parameter COD pada Sungai Tarum Barat (JTK) dan Sungai Tarum Barat (TRB), masih memenuhi Daya Tampung Beban Pemcemar (DTBP), namun demikian berdasarkan data hasil pemantauan 2008-2013 kecencenderungan meningkat. Sehingga kondisi (tahun 2014) perlu dipertahankan dan tetap melakukan progran penurunan dan kerjasama dengan wilayah bagian hulunya yaitu Bekasi.
Beban pencemar Parameter COD pada Sungai Kali Baru Barat (KBB), Sungai Kali Baru Timur (KBT), dan Sungai Mampang (MMP) perlu diturunkan.
Tabel 4.18. Estimasi Daya Tampung dan Beban Pencemar Wilayah Kajian Kegiatan DTBP
No
Lokasi Sampel Sungai Kode
I A 1 2 3 B 1
JTK BOD JTK-01 JTK-02 JTK-03 Jumlah COD JTK-01
Daya Tampung (DTBP) (1) ton/jam
Beban Pencemar (BP) (2) ton/jam
Beban yang Harus Diturunkan (3) ton/jam
0,0384 0,2690 0,7091 1,0165
0,0181 0,1093 0,2219 0,3494
-
0,0577
0,0596
0,0019
Keterangan
Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Secara umum masih baik/memenuhi DTBP Perlu diturunkan
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 45
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No
Lokasi Sampel Sungai Kode
2 3 II A 1 2 3 4 B 1 2 3 4 III A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IV A 1 B 2 3 4 5
JTK-02 JTK-03 Jumlah KBB BOD KBB-01 KBB-02 KBB-03 KBB-04 Jumlah COD KBB-01 KBB-02 KBB-03 KBB-04 Jumlah KBT BOD KBT-01 KBT-02 KBT-03 KBT-04 KBT-05 KBT-06 KBT-07 KBT-08 KBT-09 KBT-10 Jumlah COD KBT-01 KBT-02 KBT-03 KBT-04 KBT-05 KBT-06 KBT-07 KBT-08 KBT-09 KBT-10 Jumlah MMP BOD PS MMP-03 BOD NPS MMP-01 MMP-02 MMP-04 MMP-05
Daya Tampung (DTBP) (1) ton/jam
Beban Pencemar (BP) (2) ton/jam
Beban yang Harus Diturunkan (3) ton/jam
0,4035 1,0636 1,5247
0,4169 1,8134 2,2899
0,0134 0,7498 0,7651
Perlu diturunkan Perlu diturunkan Secara keseluruhan perlu diturunkan
0,0074 0,0083 0,0118 0,0106 0,0381
0,002 0,0082 0,0164 0,0223 0,0489
0,0046 0,0117 0,0163
Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Perlu diturunkan Perlu diturunkan Secara keseluruhan perlu diturunkan
0,0149 0,0167 0,0236 0,0211 0,0763
0,002 0,0082 0,0164 0,0223 0,0489
0,0012 0,0012
Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Perlu diturunkan Secara umum masih baik/memenuhi DTBP
0,0511 0,0249 0,0309 0,0814 0,0175 0,0085 0,0887 0,0157 0,0137 0,0137 0,3461
0,0097 0,0036 0,0176 0,0456 0,013 0,0144 0,2538 0,045 0,0434 0,019 0,4651
0,0059 0,1651 0,0293 0,0297 0,0053 0,2353
Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Secara keseluruhan perlu diturunkan
0,0767 0,0373 0,0464 0,1221 0,0263 0,0127 0,1331 0,0235 0,0205 0,0205 0,5191
0,0793 0,0386 0,0479 0,1661 0,0425 0,0942 0,9258 0,1513 0,1311 0,0679 1,7447
0,0026 0,0013 0,0015 0,044 0,0162 0,0815 0,7927 0,1278 0,1106 0,0474 1,2256
Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Perlu diturunkan Secara keseluruhan perlu diturunkan
0,0155
0,0193
0,0038
Perlu diturunkan
0,0036 0,0058 0,0313 0,0156
0,0034 0,0041 0,0737 0,0642
0,0424 0,0486
Masih baik/memenuhi DTBP Masih baik/memenuhi DTBP Perlu diturunkan Perlu diturunkan
Keterangan
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 46
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
No
Lokasi Sampel Sungai Kode
Daya Tampung (DTBP) (1) ton/jam
Beban Pencemar (BP) (2) ton/jam
Beban yang Harus Diturunkan (3) ton/jam
Keterangan
Jumlah 0,0718 0,1647 0,0948 Secara keseluruhan perlu diturunkan COD PS Perlu diturunkan MMP-03 0,0309 0,0953 0,0644 COD NPS MMP-01 0,0072 0,0141 0,0069 Perlu diturunkan MMP-02 0,0116 0,0226 0,011 Perlu diturunkan MMP-04 0,0626 0,2032 0,1406 Perlu diturunkan MMP-05 0,0312 0,1916 0,1604 Perlu diturunkan Jumlah 0,1435 0,5268 0,3833 Secara keseluruhan perlu diturunkan V TRB A BOD 1 TRB-01 0,2892 0,177 Masih baik/memenuhi DTBP 2 TRB-02 0,1959 0,0582 Masih baik/memenuhi DTBP 3 TRB-03 0,0872 0,0139 Masih baik/memenuhi DTBP Jumlah 0,5723 0,249 Masih baik/memenuhi DTBP B COD 1 TRB-01 0,5783 0,6072 0,0289 Perlu diturunkan 2 TRB-02 0,3919 0,4115 0,0196 Perlu diturunkan 0,1832 3 TRB-03 0,1745 0,0087 Perlu diturunkan Jumlah 1,1447 1,2019 0,0572 Secara keseluruhan perlu diturunkan Sumber: hasil analisis, 2014. Keterangan: PS = Point Sources, NPS = Non Point Sources. 1). Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) = alokasi beban pencemar yang diperbolehkan sesuai Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995) 2). Bebam Pencemar (BP) = Jumlah beban pencemar aktual tahun 2014 3). BP-DTBP = Jumlah Beban yang harus diturunkan mulai tahun 2014 hingga 2030. A 1 B 2 3 4 5
Pengelolaan kualitas air permukaan masih dihadapkan pada meningkatnya pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah domestik rumah tangga dan sampah padat. Cakupan pelayanan sistem pengelolaan air limbah terpusat belum memadai dan melayani seluruh wilayah kota. Selain itu pengelolaan limbah setempat belum banyak digunakan terutama pada kawasan-kawasan permukiman yang tidak terencana. Target penurunan beban pencemar sungai pada peningkatan status mutu air dengan target pencapaian hingga tahu 2017 adalah sebesar 60% (RPJMD DKI Jakarta, 2013-2017). Target pencapaian hingga periode 2030, dengan acuan awal (2013-2017), adalah sebagai berikut: SknTarget pencapaian jangka pendek 2013 – 2017 : 60%; Target pencapaian jangka menengah 2018 – 2022 : 20% (kumulatif 80%); Target pencapaian jangka panjang 2023 – 2030 : 20% (kumulatif 100%);
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 47
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Target pencapaian peningkatan status mutu air hingga tahun 2017 sebesar 60%, dengan upaya yang telah direncakan sebagai berikut:
Perbaikan saluran (pengerukan) untuk memperlancar aliran dan meningkatkan oksigen terlarut yang dapat menurunkan BOD dan COD;
Pembebasan sempadan kali dari bangunan (revitalisasi), revegetasi sempadan;
Pembersihan sampah dari badan air.
Sistem pengelolaan limbah domestik on-site (setempat) pada permukiman, dilakukan penyedotan tinja secara reguler.
Melaksanakan penggantian septic tank konvensional menjadi septic tank modern sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 2005.
Kerjasama lintas sektoral pada pengelolaan sungai, yang aliran hulunya berda di luar wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta.
Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik (misalnya penggunaan tangki septik sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Provinsi DKI Jakarta dan peningkatan sanitasi berbasis masyarakat dengan IPAL komunal.
Selanjutnya, Analisis Daya Tampung dan Beban Pencemran (DTBP) pada 5 (lima) sesuai wilayah kajian dilakukan analisis model menggunakan Program Qual2Kw, secara berurutan adalah: 1.
DTBP Sungai Jati Kramat (JTK)
2. DTBP Sungai/ Kali Baru Barat (KBB) 3. DTBP Sungai/ Kali Baru Timur (KBT) 4. DTBP Sungai/ Kali Mampang (MMP) 5. DTBP Sungai Tarum Barat (TRB). Secara umum, langkah-lagkah utama dalam penghitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Air adalah :
Menghitung Total Beban Pencemar Tiap Sungai (DAS) yang dikaji.
Menghitung Daya Tampung Beban Pencemar.
Memprediksi dan merencanakan (model) dan Penurunan Beban Pencemar.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 48
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.6.1. DTBP Sungai Jati Kramat (JTK) a. Panjang Sungai, Wilayah Sungai (CA), Administrasi dan Pembagian Segmen. Panjang Sungai Jati Kramat (JTK) wilayah kajian adalah ± 4,06 km. Berdasarkan karakteristik sebagai sungai buatan, lebar rata-rata sempadan sungai hampir seragem yaitu 200 – 400 meter, luas wilayah sungai atau Cathmen Area (CA) adalah 472,70 ha. Daerah administrasi kelurahan yang ada di sekitar sungai dan sepanjang Sungai Jati Kramat (JTK) dan dalam Cathmen Area adalah terdapat 1 (satu) kelurahan dari 1 kecamatan yang terbagi dalam 1 (satu) segmen. b. Sumber Pencemaran Sumber Pencemar Tertentu (Point Source) Beberapa sumber pencemar yang bersifat Point Source (PS) belum terdata dengan rinci. Berdasarkan penggunaan tanahnya,
sumber pencemar adalah berasal dari perumahan
penduduk dan jasa perdagangan. Sumber Pencemar Tak Tentu (Non Point Source) Potensi Beban Pencemar Domestik (PBPD) pada 1 segmen (sesuai administrasi 1 kecamatan dan 1-2 kelurahan) sepanjang Sungai Jati Kramat (JTK) berasal dari permukiman penduduk (Non Point Source) yaitu dari parameter BOD 0,30 ton/jam dan parameter COD adalah 0,57 ton/jam seperti pada Tabel 4.19, dan pada Gambar 4.50 dan Gambar 4.51. Tabel 4.19. Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Sungai Jati Kramat No
SEGMEN
1
SEGMEN-1
ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR KECAMATAN DUREN SAWIT Kel. Malaka Sari Kel. Pondok Kelapa
LUAS (Ha)
KEPDATAN (Jiwa/Ha)
BOD (Ton/hari)
139,97 175 625,41 175 Jumlah (Ton/hari) Jumlah (Ton/jam)
COD (Ton/hari)
1,30 5,80 7,10 0,30
2,49 11,12 13,61 0,57
Sumber: hasil perhitungan, 2014.
Perhitungan perkiraan potensi beban pencemar domestik (PBPD) dapat diperoleh melalui metode analisis (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 01 tahun 2010), yang dirumuskan seperti dibawah: Keterangan : PBPD Luas wilayah Kepadatan penduduk Faktor emisi
= Potensi beban pencemaran domestik (kg/hari) atau ton/jam = Luas daerah tangkapan hujan (ha) = Kepadatan penduduk pada wilayah tersebut (jiwa/ha) = faktor emisi limbah domestik (asumsi: tanpa pengelolaan). Parameter BOD = 53 mg/l. Parameter COD = 101,6 mg/l.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 49
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
c. Beban Pencemaran Berdasarkan hasil analisis kualitas air Sungai Baru Barat (KBB) tahun 2014, menunjukkan bahwa jumlah beban pencemar parameter kunci (BOD) adalah 0,3494 ton/jam dan Beban Pencemar (COD) adalah 2,2899 ton/jam pada Tabel 4.20. Tabel 4.20. Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Jati Kramat
A 1 2 3
Parameter & Sumber Pencemar BOD JTK-01 JTK-02 JTK-03
B 1 2 3
COD JTK-01 JTK-02 JTK-03
No
km
Debit Inflow 3 m /det
4,060 3,158 0,000
0,534 3,736 9,848
9,42 8,13 6,26
4,060 3,158 0,000
0,534 3,736 9,848
29,77 32,82 51,15
Jarak
Konsentrasi mg/l
Beban Pencemaran BOD, COD mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
5030 0,0050 30374 0,0304 61648 0,0616 Total BP BOD
18,11 109,35 221,93
0,0181 0,1093 0,2219 0,3494
16554 0,0166 115816 0,1158 503725 0,5037 Total BP COD
59,59 416,94 1813,41
0,0596 0,4169 1,8134 2,2899
Sumber: hasil perhitungan, 2014.
e. Daya Tampung Berdasarkan hasil analisis kualitas air Sungai Jati Kramat (JTK) tahun 2014 dan berdasarkan Baku Mutu (BM) Golongan D (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) bahwa Daya Tampung Beban Pencemar dari parameter kunci (BOD) adalah 1,0165 ton/jam, sedangkan Daya Tampung Beban Pencemar (COD) 1,5247 ton/jam pada Tabel 4.21. Tabel 4.21. Daya Tampung Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Jati Kramat
I 1 2 3
Parameter & Daya Tampung BOD JTK-01 JTK-02 JTK-03
I 1 2 3
COD JTK-01 JTK-02 JTK-03
No
km
Debit Inflow 3 m /det
4,060 3,158 0,000
4,060 3,158 0,000
Jarak
Konsentrasi
Daya Tampung Beban Pencemaran BOD, COD
mg/l
mg/detik
0,534 3,736 9,848
20,00 20,00 20,00
0,534 3,736 9,848
30,00 30,00 30,00
kg/detik
kg/jam
ton/jam
10680 0,0107 74720 0,0747 196960 0,1970 Total DTBP BOD
38,45 268,99 709,06
0,0384 0,2690 0,7091 1,0165
16020 0,0160 112080 0,1121 295440 0,2954 Total DTBP COD
57,67 403,49 1063,58
0,0577 0,4035 1,0636 1,5247
Sumber: hasil perhitungan, 2014 *) Baku Mutu (BM) Golongan B sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 50
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa hampir atau seluruhnya potensi beban pencemaran (PS dan NPS) langsung ke badan sungai utama (mainstream). Hal ini dikarenakan sungai yang pendek dan Cathment Area yang tidak luas. Walaupun pada saat pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei 2014 di mana kondisi debit sungai yang rendah. Kondisi demikian, beban pencemar BOD tidak melebihi daya tampung, sedangkan COD belebihi daya tampung Sungai Jati Kramat.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 51
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
JTK-03
JTK-02
JTK-01
Gamber 4.50. Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Sungai Jati Kramat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 52
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
JTK-03
JTK-02
JTK-01
Gamber 4.51. Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Sungai Jati Kramat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 53
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
e. Model dan Penurunan Beban Pencemaran BOD dan COD Biologycal Oxygen Demand (BOD) Berdasarkan hasil analisis, parameter kunci BOD Sungai Jati Kramat (JTK) pada setiap lokasi sampling belum melebihi baku mutu (BM) Golongan D (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, BM BOD = 20 mg/l), dengan kecenderungan menurun dari JTK-01 ke JTK-03. Beban pencemar BOD belum melampaui daya tampung sungai tersebut, sebagaimana terlihat dari hasil simulasi model dengan Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.22 dan Gambar 4.52). Tabel 4.22. Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Jati Kramat No 1
Lokasi Sampel JTK-01 (33)
Jarak (Km)
4,060 3,158 0,000
Segmen (Seg-i)
Data BOD (mgO2/L) 9,42
Simulasi CBODs (mgO2/L)
6,24 4,65 4,65
Seg-1 JTK-02 8,13 3 JTK-03 6,26 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu Golongan D (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Keterangan: Tidak melebihi Baku Mutu (< BM), melebihi Baku Mutu (> BM). 2
Baku Mutu (mg/L) KepGub DKI 582/1995 20
Keterangan < BM
20
< BM
20
< BM
Keterangan Segmen: Segmen-1: Kecamatan Duren Sawit (2 kelurahan).
Gambar 4.52. Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Jati Kramat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 54
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil simulasi mendekati data aktual hasil pengukuran lapangan, karena beban pencemaran (BOD data hasil pengukuran) berada di bawah Baku Mutu Golongan D (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, di mana BM BOD = 20 mg/l). Oleh karena itu, selanjutnya tidak perlu dilakukan penurunan (dengan malakukan sknario). Agar dapat selalu mencapai lebih rendah atau sama dengan Baku Mutu (BM) yang ditetapkan, harus mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan yang ada. Chemical Oxygen Demand (COD) Parameter COD pada stasiun JTK-03 telah melampaui daya tampungnya (Gambar 4.53). Hal tersebut berkaitan dengan input beban limbah domestik dari aliran di sekitar
dan
terakumulasi pada bagian hilir (JTK-03). Tabel 4.23. Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran COD Sungai Jati Kramat No
Lokasi Sampel
1
JTK-01 (33)
2
JTK-02
Jarak (Km)
4,060 3,158 0,000
Segmen (Seg-i)
Data BOD (mgO2/L) 9,42
Seg-1
8,13
Simulasi CODs (mgO2/L)
29,77 32,82 51,15
3 JTK-03 6,26 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu Golongan D (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Keterangan: Tidak melebihi Baku Mutu (< BM), melebihi Baku Mutu (> BM).
Baku Mutu (mg/L) KepGub DKI 582/1995 30
Keterangan < BM
30
> BM
30
> BM
Gambar 4.53. Model Simulasi Beban Pencemaran COD Sungai Jati Kramat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 55
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil simulasi tidak dapat mendekati data aktual hasil pengukuran lapangan, karena beban pencemaran (COD data hasil pengukuran) sudah melebihi Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, di mana BM BOD Golongan D = 20 mg/l). Oleh karena itu, selanjutnya perlu dilakukan penurunan (dengan sknario). Skenario penurunan beban pencemar (COD) disusun berdasarkan target pencapaian dengan acuan target awal tahun 2017 (RPJMD DKI Jakarta, 2013-2017), adalah: Target pencapaian jangka pendek 2013 – 2017 : 60%; Target pencapaian jangka menengah 2018 – 2022 : 20% (kumuatif 80%); Target pencapaian jangka panjang 2023 – 2030 : 20% (kumulatif 100%). Skenario penurunan beban pencemar COD untuk pemulihan kualitas air sungai dan agar memenuhi baku mutunya (golongan D), sudah dapat tercapai pada target ke-1 (hingga 2017), sebagaimana Tabel 4.24 dan Gambar 4.54 hasil analisis Qual2Kw : Tabel 4.24. Skenario Penurunan Beban Pencemar COD Kali Jati Kramat No
Reach
1 2 3
JTK-01 JTK-02 JTK-03
Jarak (Km)
Semen
BM* BOD Gol. D (mg/L) 30 30 30
Data COD (mgO2/L)
Simulasi COD (mgO2/L)
29,77 22,90 4,060 Seg-1 32,82 31,94 3,158 51,15 31,94 0,000 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%) 17,86 14,29 19,69 15,75 30,69 24,55 -
Gambar 4.54. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Jati Kramat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 56
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil simulasi model DTBP Sungai Jati Kramat untuk parameter kunci (BOD dan COD), maka jumlah penurunan beban hanya dari parameter COD sebesar 0,7651 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 (tahun 2017). Upaya pemulihan dilakukan pada Segmen-1 (Gambar 4.55) khususnya Reach: JTK 02-JTK 03 atau jarak 3,158 km dari hilir sungai wilayah kajian), seperti pada Tabel 4.25 berikut: Tabel 4.25. Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Sungai Jati Kramat No
Nama Ruas Sungai Reach
A
BOD
1
JTK-01
2
JTK-02
2
JTK-03
Jarak Ke Hilir Sungai (Downstream) (Km)
Segmen Administrasi (Kecamatan)
4,060 3,158
Segmen-1
0,000 Jumlah
B
COD
1
JTK-01
2
JTK-02
2
JTK-03
4,060 3,158 0,000
Segmen-1
Daya Tampung (DTBP) (1) (ton/jam)
Beban Pencemar (BP) (2) (ton/jam)
Beban yang Harus Diturunkan (3) (ton/jam)
0,0384
0,0181
-
0,269
0,1093
-
0,7091
0,2219
-
1,0165
0,3494
-
0,0577
0,0596
0,0019
0,4035
0,4169
0,0134
1,0636
1,8134
0,7498
Jumlah 1,5247 2,2899 0,7651 Sumber: Hasil perhitungan, 2014 1). Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) = alokasi beban pencemar yang diperbolehkan sesuai Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995) 2). Bebam Pencemar (BP) = Jumlah beban pencemar aktual tahun 2014 3). BP-DTBP = Jumlah Beban yang harus diturunkan mulai tahun 2014 hingga 2030.
Keterangan: Wilayah Administrasi Kecamatan setiap Segmen di wilayah Sungai Jati Kramat (JTK): ( Administrasi tejauh adalah Satu Kelurahan sekitar Sungai) Segemen-1 : Kecamatan Duren Sawit (Kelurahan Pondok Kelapa), Jakarta Timur
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 57
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
JTK-03 SEGMEN-1 KEC. DUREN SAWIT Kel . Podok Kelapa
JTK-02 JTK-01
Gamber 4.55. Segmen Sungai Jati Kramat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 58
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.6.2. DTBP Kali Baru Barat (KBB) a. Panjang Sungai, Wilayah Sungai (CA), Administrasi dan Pembagian Segmen. Panjang Sungai Kali Baru Barat (KBB) wilayah kajian sebanyak 4 reach adalah ± 15,4 km. Berdasarkan karakteristik sungai buatan, lebar rata-rata sempadan sungai adalah 200 – 400 meter, sehingga rata-rata luas Cathmen Area (CA) adalah 462 ha. Daerah administrasi terjauh ke sisi kanan-kiri sungai adalah mencakup 1 (satu) kelurahan yang ada di sekitar sungai tersebut. Jumlah administrasi, sepanjang sungai Kali Baru Barat (KBB) dan dalam
Cathmen Area adalah terdapat 17 (tuju belas) kelurahan dari 5 kecamatan
yangterbagi dalam 4 segmen. b. Sumber Pencemaran Sumber Pencemar Tertentu (Point Source) Beberapa sumber pencemar yang bersifat Point Source (PS) yang terdata dengan debit dan kualitas air buangan ke sungai Kali Baru Barat (KBB) seperti Rumah Sakit dan Perbengkelan terutama pada ruas (Reach) KBB-3 dan KBB 4 (Tabel 4.26): Tabel 4.26. Sumber Pencemar Point Sources Kali Baru Barat No
Jenis Pencemar
Debit 3 (m /det)
1 2
Rumah Sakit Bengkel Jumlah
10,00 1,00 -
Kualitas (mg/l) BOD COD 17,69 49,01 44,9 92,43 -
Beban (ton/jam) BOD COD 0,64 1,76 0,16 0,33 0,80 2,09
Baku Mutu: Pergub DKI No. 69/2013 BOD COD 75 100 75 100 -
Sumber: diolah dari data pemantauan, 2014.
Sumber Pencemar Tak Tentu (Non Point Source) Potensi Beban Pencemar Domestik (PBPD) pada 4 segmen (sesuai administrasi 5 kecamatan dan 17 kelurahan) sepanjang Sungai Kali Baru Barat (KBB) berasal dari permukiman penduduk (Non Point Source) adalah seperti pada Tabel 4.27 dan Gambar 4.56 dan Gambar 4.57. Perhitungan PBPD diperoleh melalui metode analisis (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 01 tahun 2010), yang dirumuskan seperti dibawah:
Keterangan : PBPD Luas wilayah Kepadatan penduduk Faktor emisi
= Potensi beban pencemaran domestik (kg/hari) = Luas daerah tangkapan hujan (ha) = Kepadatan penduduk pada wilayah tersebut (jiwa/ha) = faktor emisi limbah domestik (Tanpa Pengelolaan) Parameter BOD = 53 mg/l. Parameter COD = 101,6 mg/l.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 59
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.27. Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Kali Baru Barat LUAS (Ha)
No
SEGMEN
ADMINISTRASI
1
SEGMEN-1
KECAMATAN JAGAKARSA Kel. Lenteng Agung Kel. Tanjung Barat Kel. Jagakarsa Kel. Srengseng Sawah KECAMATAN PASAR MINGGU Kel. Kebagusan Kel. Pasar Minggu Kel. Pejaten Barat Kel. Pejaten Timur KECAMATAN PANCORAN Kel. Kalibata Kel. Duren Tiga Kel. Pancoran KECAMATAN TEBET Kel. Tebet Barat Kel. Manggarai Selatan Kel. Menteng Dalam Kel. Manggarai KECAMATAN SETIA BUDI Kel. Menteng Atas Kel. Pasar Manggis
2
3
4
SEGMEN-2
SEGMEN-3
SEGMEN-4
KEPDATAN PBPD BOD (Jiwa/Ha) (Ton/hari)
PBPD COD (Ton/hari)
164,38 387,49 530,67 642,83
136 136 136 136
1,18 2,79 3,83 4,63
2,27 5,35 7,33 8,88
279,34 256,48 322,74 258,86
135 135 135 135
2 1,84 2,31 1,85
3,83 3,52 4,43 3,55
211,19 203,32 142,24
165 165 165
1,85 1,78 1,24
3,54 3,41 2,38
169,53 59,63 257,41 116,83
213 213 213 213
1,91 0,67 2,91 1,32
3,67 1,29 5,57 2,53
82,31 156 64,13 156 Jumlah (Ton/hari) Jumlah (Ton/jam)
0,68 0,53 33,32 1,39
1,3 1,02 63,87 2,66
Sumber; Hasil perhitungan dan data DKI Jakarta Dalam Angka, BPS 2014.
c. Beban Pencemaran Berdasarkan hasil analisis kualitas air Kali Baru Barat (KBB) tahun 2014, menunjukkan bahwa jumlah beban pencemar parameter kunci (BOD) adalah 0,0489 ton/jam dan Beban Pencemar (COD) adalah 0,2232 ton/jam pada Tabel 4.28. Tabel 4.28. Beban Pencemaran (BOD dan COD) Kali Baru Barat
A 1 2 3 4
Parameter & Sumber Pencemar BOD KBB-01 KBB-02 KBB-03 KBB-04
II 1 2 3 4
COD KBB-01 KBB-02 KBB-03 KBB-04
No
km
Debit Inflow 3 m /det
15,40 11,91 6,21 2,01
15,40 11,91 6,21 2,01
Jarak
Konsentrasi
Beban Pencemaran (BP) BOD dan COD
mg/l
mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
0,20625 0,231563 0,328125 0,293106
2,68 9,88 13,85 21,17
553 2.288 4545 6.205
0,0006 1,990 0,0023 8,24 0,0045 16,36 0,0062 22,34 Total BP BOD
0,0020 0,0082 0,0164 0,0223 0,0489
0,20625 0,231563 0,328125 0,293106
34,65 68,53 56,21 120,89
4125 15.869 6563 35.434
0,0041 14,85 0,02 57,13 0,0066 23,63 0,04 127,56 Total BP COD PS
0,0149 0,0571 0,0236 0,1276 0,2232
Sumber: hasil perhitungan, 2014
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 60
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
d. Daya Tampung Berdasarkan hasil analisis kualitas air Kali Baru Barat (KBB) tahun 2014 dan berdasarkan Baku Mutu (BM) Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) bahwa Daya Tampung Beban Pencemar dari parameter kunci (BOD) adalah 0,0481 ton/jam, sedangkan Daya Tampung Beban Pencemar (COD) 0,0763 ton/jam pada Tabel 4.29 (BOD dan COD) Kali Baru Barat: Tabel 4.29. Daya Tampung Beban Pencemaran (BOD dan COD) Kali Baru Barat No
Parameter & Daya Tampung
Jarak
Debit Inflow 3
BM* Konsentrasi
Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP)
km
m /det
mg/l
A 1 2 3 4
BOD KBB-01 KBB-02 KBB-03 KBB-04
mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
15,40 11,91 6,21 2,01
0,20625 0,231563 0,328125 0,293106
10,00 10,00 10,00 10,00
2063 2.316 3281 2.931
0,0021 7,43 0,0023 8,34 0,0033 11,81 0,0029 10,55 Total DTBP BOD
0,0074 0,0083 0,0118 0,0106 0,0381
B 1 2 3 4
COD KBB-01 KBB-02 KBB-03 KBB-04
15,40 11,91 6,21 2,01
0,20625 0,231563 0,328125 0,293106
20,00 20,00 20,00 20,00
4125 4.631 6563 5.862
0,0041 14,85 0,00 16,67 0,0066 23,63 0,01 21,10 Total DTBP COD
0,0149 0,0167 0,0236 0,0211 0,0763
Sumber: hasil perhitungan, 2014 *) Baku Mutu (BM) Golongan B sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Berdasarkan tabel di atas, bahwa tidak seluruhnya potensi beban pencemaran (PS dan NPS) langsung ke badan sungai utama (main stream), hal ini dikarenakan pada saat pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei 2014 di mana kondisi debit sungai yang rendah. Namun demikian, beban pencemar masih melebihi daya tampung sungai Kali Baru Barat.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 61
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
KBB-04
KBB-03
KBB-02
KBB-01
Gamber 4.56. Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Kali Baru Barat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 62
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
KBB-04
KBB-03
KBB-02
KBB-01
Gamber 4.57. Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Kali Baru Barat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 63
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
e. Model dan Penurunan Beban Pencemaran BOD dan COD Biologycal Oxygen Demand (BOD) Berdasarkan hasil analisis, konsentrasi BOD dari headwater hingga reach 2 (KBB-02) masih memenuhi baku mutu, sedangkan parameter BOD dan COD telah melampaui Baku Mutu Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995), sebagaimana hasil simulasi model dengan Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.22a dan Gambar 4.58). Tabel 4.30. Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Kali Baru Barat No 1
Segmen (Seg-i)
Lokasi Sampel
Jarak (Km)
KBB-01 (7)
15,40
Seg-1
2
KBB-02 (7A)
11,91
Seg-2
3
KBB-03
6,21
Seg-3
Simulasi CBODs (mgO2/L) 4,95
Baku Mutu (mg/L) KepGub DKI 582/1995 10
9,88
7,91
10
< BM
13,85
10,68
10
> BM
10
> BM
Data BOD (mgO2/L) 2,68
Seg-4
4 KBB-04 2,01 21,17 10,68 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Keterangan: Tidak melebihi Baku Mutu (< BM), melebihi Baku Mutu (> BM).
Keterangan < BM
Keterangan Segmen: Segmen-1: Kecamatan Jagakarsa (4 kelurahan). Segmen-2: Kecamatan Pasarminggu (4 kelurahan). Segmen-3: Kecamatan Pancoran (3 Kelurahan). Segmen-4: Kecamatan Tebet (4 Kelurahan) dan Kecamatan Setia Budi (2 Kelurahan).
Beban pencemar BOD dan COD yang telah melampaui daya tampungnya, perlu diturunkan untuk upaya pemulihan agar kualitas air sungai Kali Baru Barat (golongan B) memenuhi baku mutunya (BM) sebagaimana grafik hasil analisis Qual2Kw di bawah ini.
Gambar 4.58. Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Kali Baru Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 64
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil simulasi belum mampu mendekatai data aktual hasil pengukuran pada titik-titik pemantauan/reach, karena pencemaran (BOD data hasil pengukuran) telah melampui Baku Mutu. Upaya penurunan agar sesuai Baku Mutu. Skenario penurunan beban pencemar sesuai target pencapaian hingga periode 2030, dengan acuan awal hingga tahun 2013-2017 (RPJMD DKI Jakarta, 2013-2017), adalah: Target pencapaian jangka pendek 2013 – 2017 : 60%; Target pencapaian jangka menengah 2018 – 2022 : 20% (Kumulatif 80%); Target pencapaian jangka panjang 2023 – 2030 : 20% (Kumulatif 100%). Target penurunan beban pencemar
BOD untuk upaya pemulihan kualitas air sungai
(golongan B), dapat tercapai pada target 1 (2017), sebagaimana grafik pada gambar hasil analisis Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.31 dan Gambar 4.59). Tabel 4.31. Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Kali Baru Barat Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%) 4,95 -
Reach
Jarak (Km)
Segmen (Seg-i)
BM* BOD Gol. B (mg/L)
Data BOD (mgO2/L)
Simulasi CBODs (mgO2/L)
KBB-01
15,40
Seg-1
10
2,68
4,95
10
9,88
7,91
7,91
-
-
10
13,85
10,68
9,0
-
-
10 4 KBB-04 2,01 21,17 10,68 Sumber: Hasil analisis Qul2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) Gologan B, berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
8,47
-
-
No 1 2
KBB-02
11,91
Seg-2
3
KBB-03
6,21
Seg-3 Seg-4
Gambar 4.59. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Kali Baru Barat (KBB)
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 65
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Chemical Oxygen Demand (COD) Skanrio target penurunan beban pencemar COD untuk upaya pemulihan kualitas air sungai dan agar memenuhi baku mutunya (golongan B), dapat tercapai pada target ke-3 (tahun 2030), sebagaimana Tabel dan grafik hasil analisis Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.32 dan Gambar 4.60 dengan pembagian segmen pada Gambar 4.61). Tabel 4.32. Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Kali Baru Barat No 1
Reach
Jarak (Km)
Segmen (Seg-i)
BM* COD Gol. B (mg/L)
KBB-01
15,40
Seg-1
20 20 20
2
KBB-02
11,91
Seg-2
3
KBB-03
6,21
Seg-3 Seg-4
Data BOD (mgO2/L)
Simulasi CBODs (mgO2/L)
34,65 68,53 56,21 120,89
32,73 41,28 73,49 73,49
20 4 KBB-04 2,01 Sumber: Hasil analisis Qul2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) Gologan B, berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%)
13,86 13,86 27,41 22,48
13,86 13,86 21,93 17,99
Gambar 4.60. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Kali Baru Barat
Berdasarkan hasil simulasi model DTBP Kali Baru Barat untuk parameter kunci (BOD dan COD), maka jumlah penurunan beban pencemaran dengan tahun targetnya adalah (Tabel 4.33 sesuai segmennya pada Gambar 4.61):
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 66
13,86 13,86 17,54 14,39
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penurunan beban BOD sebesar 0,0163 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 yaitu hingga tahun 2017. Upaya pemulihan yaitu pada Segmen-3 dan Segmen-4.
Penurunan beban COD sebesar 0,1469 ton/jam atau penurunan sebesar100% yang dapat dicapai pada target ke-3 yaitu hingga tahun 2030, upaya pemulihan sungai pada segmen-2 dan Segmen-4. Tabel 4.33. Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Kali Baru Barat
No
Nama Reach Sungai
Segmen (Kecamatan)
Jarak Ke Hilir Sungai (Downstream)
Daya Tampung (DTBP) (1) ton/jam
Beban Pencemar (BP) (2) ton/jam
Beban yang Harus Diturunkan (3) ton/jam
(Seg-i) (Km) BOD Segmen-1 KBB-01 15,40 0,0074 0,002 Segmen -2 KBB-02 11,91 0,0083 0,0082 Segmen -3 KBB-03 6,21 0,0118 0,0164 0,0046 Segmen -4 KBB-04 2,01 0,0106 0,0223 0,0117 Jumlah 0,0381 0,0489 0,0163 B COD Segmen-1 1 KBB-01 15,40 0,0149 0,0149 Segmen -2 2 KBB-02 11,91 0,0167 0,0571 0,0404 Segmen -3 3 KBB-03 6,21 0,0236 0,0236 Segmen -4 4 KBB-04 2,01 0,0211 0,1276 0,1065 Jumlah 0,0763 0,2232 0,1469 Sumber: Hasil analisis, 2014. 1). Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) = alokasi beban pencemar yang diperbolehkan sesuai Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995) 2). Bebam Pencemar (BP) = Jumlah beban pencemar aktual tahun 2014 3). BP-DTBP = Jumlah Beban yang harus diturunkan mulai tahun 2014 hingga 2030. A 1 2 3 4
Keterangan Segmen:
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 67
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
SEGMEN-4
SEGMEN-3
SEGMEN-2
SEGMEN-1
Gamber 4.61. Segmen Kali Baru Barat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 68
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.6.3. DTBP Kali Baru Timur (KBT) a. Panjang Sungai, Wilayah Sungai (CA), Administrasi dan Pembagian Segmen. Panjang Sungai Kali Baru Timur (KBT) wilayah kajian sebanyak 9 reach adalah 28,187 km dari 10 sampel. Berdasarkan karakteristik sungai buatan, lebar rata-rata sempadan sungai adalah 200 – 600 meter, yang mencakup 1 (satu) kelurahan yang ada di sekitar sungai tersebut. Berdasarkan data panjang sungai Kali Baru Timur wilayah kajian adalah 28,187 km atau 28.187 m, maka luas catchment area (CA) Kali Baru Timur adalah 5.637.400 m2 atau 563,74 ha. Daerah administrasi terjauh ke sisi kanan-kiri sungai adalah mencakup 1 (satu) kelurahan yang ada di sekitar sungai tersebut. Jumlah administrasi, sepanjang sungai Kali Baru Timur (KBT) dan dalam
Cathmen Area adalah terdapat 39 (tiga puluh sembilan) kelurahan dari 10
(sepuluh) kecamatan yang terbagi dalam 6 segmen. b. Sumber Pencemaran Sumber Pencemar Tertentu (Point Sources) Beberapa sumber pencemar tertentu (point source) di antara segmen sungai, diantaranya merupakan sumber dari kegiatan industri, yang meliputi industri farmasi (3 sumber), industri susu dan makanan dari susu (2 sumber), masing-masing sumber memberikan kontribusi sebagai berikut (Tabel 4.34): Tabel 4.34. Sumber Beban Pencemar Sungai Kali Baru Timur No
Jenis Pencemara
Debit 3
m /dt 15
Kualitas (mg/l) BOD COD 9,86
Beban (ton/jam)
Baku Mutu: Pergub DKI No. 69/2013 BOD COD
BOD
COD
41,57
0,53
2,24
50
100
1
Farmasi
2
Industri Kimia/Farmasi
23,5
2,83
40
0,24
3,38
50
100
3
Farmasi
0,2
21,72
40,49
0,02
0,03
50
100
4
Susu & Makanan dari Susu
699
8,57
40
21,57
100,66
30
90
5
Susu & Makanan dari Susu
12
12,08
40
0,52
1,73
30
90
Sumber: diolah dari data pemantauan, 2014. Keterangan: Lampiran I Pergub DKI No. 69/2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Dan/Atau Usaha.
Sumber Pencemar Tak Tertentu (Non Point Sources) Potensi Beban Pencemar Domestik (PBPD) tiap segmen (berasal kecamatan dan kelurahan) sekitar Sungai Kali Baru Timur (KBT) berasal dari permukiman penduduk (Non Point Source) seperti pada Tabel 4.35 serta Gambar 4.62 dan Gambar 4.63. Perhitungan perkiraan potensi beban pencemar domestik (PBPD) dapat diperoleh melalui metode analisis (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 01 tahun 2010). DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 69
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.35. Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Kali Baru Timur NO
SEGMEN
1
SEGMEN-1
2
3
4
5
6
SEGMEN-2
SEGMEN-3
SEGMEN-4
SEGMEN-5
SEGMEN-6
ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR KECAMATAN PASAR REBO Cijantung Gedong Pekayon KECAMATAN CIRACAS, Ciracas Rambutan Susukan KECAMATAN KRAMAT JATI Batu Ampar Cawang Cililtan Dukuh Kampung Tengah Kramat Jati KECAMATAN JATINEGARA, Bali Mester Bidara Cina Cipinang Cempedak Rawa Bunga KECAMATAN MATRAMAN Kayu Manis Pal Meriem Pisangan Baru Utan Kayu Selatan Utan Kayu Utara Pademangan Timur JAKARTA PUSAT KECAMATAN JOHAR BARU Galur Johar Baru Kampung Rawa Tanah Tinggi KECAMATAN SENEN Bungur Kramat Paseban KECAMATAN CEMPAKA PUTIH Rawa Sari KECAMATAN RAWA BESAR Gunung Sahari Utara KECAMATAN KEMAYORAN Gunung Sahari Selatan Harapan Mulya Kebon Kosong Kemayoran Serdang Utan Panjang JAKARTA UTARA KECAMATAN TANJUNG PRIOK Sunter Agung Sunter Jaya
LUAS (Ha)
KEPADATAN (Jiwa/ha)
BOD (Ton/hari)
COD (Ton/hari)
268,12 240,33 301,10
159 159 159
2,26 2,03 2,54
4,33 3,88 4,86
482,47 141,92 226,75
154 154 154
3,94 1,16 1,85
7,55 2,22 3,55
241,62 194,33 172,24 177,21 205,39 151,50
209 209 209 209 209 209
2,68 2,15 1,91 1,96 2,28 1,68
5,13 4,13 3,66 3,76 4,36 3,22
71,15 124,24 166,64 79,98
255 255 255 255
0,96 1,68 2,25 1,08
1,84 3,22 4,32 2,07
54,61 64,46 72,27 114,29 99,68 263,12
304 304 304 304 304 366
0,88 1,04 1,16 1,84 1,61 5,1
1,69 1,99 2,23 3,53 3,08 9,78
28,07 117,30 28,98 64,16
481 481 481 481
0,72 2,99 0,74 1,64
1,37 5,73 1,42 3,14
66,13 72,30 82,70
216 216 216
0,76 0,83 0,95
1,45 1,59 1,81
125,28
179
1,19
2,28
207,96
160
1,76
3,38
184,86 53,12 76,27 55,26 81,78 54,13
299 299 299 299 299 299
2,93 0,84 1,21 0,88 1,3 0,86
5,62 1,61 2,32 1,68 2,48 1,64
575,29 457,33
161 161
4,91 3,9
9,41 7,48
Sumber; Hasil perhitungan dan data DKI Jakarta Dalam Angka, BPS 2014.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 70
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
c. Beban Pencemaran Berdasarkan hasil analisis kualitas air Kali Baru Timur (KBT) tahun 2014, menunjukkan bahwa beban pencemar parameter kunci (BOD) jumlah 0,4651 ton/jam, sedangkan (COD) adalah 1,7447 ton/jam pada Tabel 4.36. Tabel 4.36. Beban Pencemaran (BOD dan COD) Kali Baru Timur No
Parameter & Sumber Pencemar
km
Debit Inflow 3 m /s
Konsentrasi BOD, COD mg/l
mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
Jarak
Beban Pencemar (BP) BOD, COD
A
BOD
1
KBT-01
28,187
0,7103
3,78
2685
0,0027
9,67
0,0097
KBT-02
22,874
0,3458
2,90
1003
0,0010
3,61
0,0036
3
KBT-03
20,282
0,4294
11,39
4.891
0,0049
17,61
0,0176
4
KBT-04
17,054
1,1305
11,20
12.662
0,0127
45,58
0,0456
5
KBT-05
13,309
0,2432
14,85
3.612
0,0036
13,00
0,0130
6
KBT-06
8,928
0,1175
34,14
4.013
0,0040
14,45
0,0144
KBT-07
7,187
1,2324
57,20
70.494
0,0705
253,78
0,2538
8
KBT-08
4,235
0,2175
57,44
12.495
0,0125
44,98
0,0450
9
KBT-09
2,531
0,1900
63,40
12.046
0,0120
43,37
0,0434
KBT-10
0,00
0,1900
27,76
5274
0,0053
18,99
0,0190
2
7
10
Jumlah BP BOD
0,4651
B
COD
1
KBT-01
28,187
0,7103
30,03
22019
0,0220
79,27
0,0793
2
KBT-02
22,874
0,3458
28,49
10720
0,0107
38,59
0,0386
3
KBT-03
20,282
0,4294
26,95
13.313
0,01
47,93
0,0479
4
KBT-04
17,054
1,1305
40,81
46.137
0,05
166,09
0,1661
KBT-05
13,309
0,2432
48,51
11.799
0,01
42,48
0,0425
6
KBT-06
8,928
0,1175
222,52
26.155
0,03
94,16
0,0942
7
KBT-07
7,187
1,2324
208,66
257.155
0,26
925,76
0,9258
KBT-08
4,235
0,2175
193,26
42.039
0,04
151,34
0,1513
9
KBT-09
2,531
0,1900
191,72
36.427
0,04
131,14
0,1311
10
KBT-10
0,00
0,1900
99,33
18873
0,0189
67,94
0,0679
5
8
Jumlah BP COD
1,7447
Sumber: Hasil perhitungan, 2014.
d. Daya Tampung Berdasarkan hasil analisis kualitas air Kali Baru Timur (KBT) tahun 2014 dan berdasarkan Baku Mutu (BM) Golongan D (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) bahwa Daya Tampung Beban Pencemar dari parameter kunci (BOD) adalah 0,3461 ton/jam, sedangkan Daya Tampung Beban Pencemar (COD) 0,5191 ton/jam pada Tabel 4.37.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 71
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.37. Daya Tampung Beban Pencemar an (BOD dan COD) Kali Baru Timur No
Parameter & Daya Tampung
km
Debit Inflow 3 m /det
BM* Konsentrasi mg/l
Jarak
A
BOD
1
KBT-01
28,187
0,7103
20,00
2
KBT-02
22,874
0,3458
3
KBT-03
20,282
0,4294
4
KBT-04
17,054
5
KBT-05
13,309
6
KBT-06
7 8 9 10
Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) mg/detik kg/detik kg/jam ton/jam 14206
0,0142
51,14
0,0511
20,00
6916
0,0069
24,90
0,0249
20,00
8.589
0,0086
30,92
0,0309
1,1305
20,00
22.611
0,0226
81,40
0,0814
0,2432
20,00
4.865
0,0049
17,51
0,0175
8,928
0,1175
20,00
2.351
0,0024
8,46
0,0085
KBT-07
7,187
1,2324
20,00
24.648
0,0246
88,73
0,0887
KBT-08
4,235
0,2175
20,00
4.350
0,0044
15,66
0,0157
KBT-09
2,531
0,1900
20,00
3.800
0,0038
13,68
0,0137
KBT-10
0,00
0,1900
20,00
3800
0,0038
13,68
0,0137
Jumlah DTBP BOD
0,3461
B
COD
1
KBT-01
28,187
0,7103
30,00
21309
0,0213
76,71
0,0767
KBT-02
22,874
0,3458
30,00
10374
0,0104
37,35
0,0373
3
KBT-03
20,282
0,4294
30,00
12.883
0,01
46,38
0,0464
4
KBT-04
17,054
1,1305
30,00
33.916
0,03
122,10
0,1221
5
KBT-05
13,309
0,2432
30,00
7.297
0,01
26,27
0,0263
6
KBT-06
8,928
0,1175
30,00
3.526
0,00
12,69
0,0127
7
KBT-07
7,187
1,2324
30,00
36.972
0,04
133,10
0,1331
8
KBT-08
4,235
0,2175
30,00
6.526
0,01
23,49
0,0235
9
KBT-09
2,531
0,1900
30,00
5.700
0,01
20,52
0,0205
KBT-10
0,00
0,1900
30,00
5700
0,0057
20,52
0,0205
2
10
Jumlah DTBP COD
0,5191
Sumber: hasil perhitungan, 2014 *) Baku Mutu (BM) Golongan B sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Berdasarkan tabel di atas, bahwa tidak seluruhnya potensi beban pencemaran (PS dan NPS) langsung ke badan sungai utama (main stream), hal ini dikarenakan pada saat pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei 2014 di mana kondisi debit sungai yang rendah. Namun demikian, beban pencemar masih melebihi daya tampung sungai Kali Baru Timur.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 72
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
KBT-10
KBT-09 KBT-08 KBT-07
KBT-06
KBT-05
KBT-04 KBT-03
KBT-02
KBT-01
Gamber 4.62. Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Kali Baru Timur PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 73
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
KBT-10
KBT-09 KBT-08 KBT-07
KBT-06
KBT-05
KBT-04 KBT-03
KBT-02
KBT-01
Gamber 4.63. Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Kali Baru Timur PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 74
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
e. Model dan Penurunan Beban Pencemaran BOD dan COD Biologycal Oxygen Demand (BOD) Berdasarkan hasil analisis model dengan Qual2Kw menunjukkan bahwa simulasi konsentrasi BOD dari reach KBT-01 hingga KBT-05 sudah memenuhi baku mutu, sedangkan pada reach KBT-06 hingga KBT-10 masih di atas baku mutu (Tabel 4.38; Gambar 4.64). Tabel 4.38. Data dan Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Kali Baru Timur Simulasi Baku Mutu* CBODs BOD (mgO2/L) (mg/L) 28,187 20 1 KBT-01 3,78 1,99 22,874 20 2 KBT-02 2,90 4,28 20,282 20 3 KBT-03 11,39 5,09 17,054 20 4 KBT-04 11,20 5,33 13,309 20 5 KBT-05 14,85 5,75 8,928 34,14 22,55 20 6 KBT-06 7,187 57,20 19,86 20 7 KBT-07 4,235 57,44 19,66 20 8 KBT-08 2,531 63,40 16,52 20 9 KBT-09 0,00 27,76 16,52 20 10 KBT-10 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu Golongan D (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Keterangan: Tidak melebihi Baku Mutu (< BM), melebihi Baku Mutu (> BM). No
Reach
Jarak (Km)
Data BOD (mgO2/L)
Keterangan < < < < < > > > > >
BM BM BM BM BM BM BM BM BM BM
Gambar 4.64. Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Kali Baru Timur
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 75
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil simulasi belum mampu mendekatai data aktual hasil pengukuran pada titik-titik pemantauan/reach, karena pencemaran (BOD data hasil pengukuran) terlalu jauh melampui Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, di mana BM BOD Golongan D = 20 mg/l). Oleh karena itu, selanjutnya perlu dilakukan analisis simulasi (trial & error) dengan program Qual2Kw untuk mendapatkan pola penurunan (sesuai sknario atau terget) agar dapat mencapai
lebih rendah atau sama dengan Baku Mutu (BM) yang
ditetapkan. Skenario penurunan beban pencemar (BOD dan COD) disusun berdasarkan target pencapaian dengan acuan target awal tahun 2017 (RPJMD DKI Jakarta, 2013-2017), adalah sebagai berikut: Target pencapaian jangka pendek 2013 – 2017 : 60%; Target pencapaian jangka menengah 2018 – 2022 : 20% (kumuatif 80%); Target pencapaian jangka panjang 2023 – 2030 : 20% (kumulatif 100%).
Skenario penurunan beban pencemar BOD untuk upaya pemulihan kualitas air sungai dan agar memenuhi baku mutu (golongan D), pada target ke-3 (hingga 2030), sebagaimana grafik pada gambar hasil analisis Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.39 dan Gambar 4.65):
Tabel 4.39. Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Kali Baru Timur No
Reach
Jarak (Km)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KBT-01 KBT-02 KBT-03 KBT-04 KBT-05 KBT-06 KBT-07 KBT-08 KBT-09 KBT-10
28,187 22,874 20,282 17,054 13,309 8,928 7,187 4,235 2,531 0,00
Semen
Seg-1 Seg-2 Seg-3 Seg-4 Seg-5 Seg-6
BM* BOD Gol. D (mg/L) 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Data BOD (mgO2/L)
Simulasi BOD (mgO2/L)
3,78 2,90 11,39 11,20 14,85 34,14 57,20 57,44 63,40 27,76
1,99 4,28 5,09 5,33 5,75 22,55 19,86 19,66 16,52 16,52
Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%) 1,99 1,99 1,99 4,28 4,28 4,28 5,09 5,09 5,09 5,33 5,33 5,33 5,75 5,75 5,75 13,66 13,66 13,66 22,88 18,3 18,3 22,98 18,38 18,38 25,36 20,29 20,29 11,1 11,1 11,1
Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 76
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.65. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Kali Baru Timur
Chemical Oxygen Demand (COD) Sedangkan untuk COD pada keseluruhan ruas sungai hingga 2030 masih sedikit di atas baku mutu (rata-rata masih 30,43 mg/l), namun akan dapat mencapai target pada 2030, dengan menurunkan beban di KBT-06 hingga KBT-09, sebagaimana hasil analisis Qual2Kw di bawah ini (Tabel. 4.40 dan Gambar 4.66). Tabel 4.40. Skenario Penurunan Beban Pencemar (COD) Kali Baru Timur No
Reach
Jarak (Km)
1 2 3 4 5
KBT-01 KBT-02 KBT-03 KBT-04 KBT-05
28,187 22,874 20,282 17,054 13,309
6
KBT-06
8,928
7
KBT-07
7,187
8
KBT-08
4,235
9
KBT-09
2,531
10
KBT-10
0,00
Semen
Seg-1 Seg-2 Seg-3 Seg-4 Seg-5 Seg-6
BM* BOD Gol. D (mg/L) 30 30 30 30 30
Simulasi BOD (mgO2/L)
30,03 28,49 26,95 40,81
1,32 8,19 12,96 17,92
1,32 8,19 12,96 17,92
16,32 19,40 89,01 83,46 77,30 76,69
48,51
19,79
30
222,52
27,75
30
208,66
88,84
30
193,26
85,18
30
191,72
85,63
30
Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%)
Data BOD (mgO2/L)
99,33 78,35 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
1,32 8,19 12,96 17,92 16,32 19,40
1,32 8,19 12,96 17,92 16,32 19,40
53,40 50,08 46,38 46,01
32,04 30,05 27,83 27,61
IV - 77
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.66. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Kali Baru Timur
Berdasarkan hasil simulasi model DTBP Sungai/ Kali Baru Timur untuk parameter kunci (BOD dan COD), maka jumlah penurunan beban pencemaran dengan tahun targetnya adalah (Tabel 4.41):
Penurunan beban BOD sebesar 0,2353 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 yaitu hingga tahun 2017. Upaya pemulihan yaitu pada Segmen-4 dan Segmen-5. Kemudian dilanjutkan target ke-2 dan ke-3 (tahun 2018 – 2030) penurunan beban cemaran sebesar 40% pada pada Segmen-5.
Penurunan beban COD sebesar 1,2256 ton/jam atau penurunan sebesar100% yang dapat dicapai pada target ke-3 yaitu hingga tahun 2030, upaya pemulihan sungai pada Segmen-4, Segmen-5 dan Segmen-6.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 78
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.41. Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Kali Baru Timur No
Nama Ruas Sungai
Segmen Administrasi
Reach
(Kecamatan)
A
BOD
1
KBT-01
28,187
2
KBT-02
22,874
3
KBT-03
20,282
4
KBT-04
17,054
5
KBT-05
13,309
KBT-06
8,928
7
KBT-07
7,187
8
KBT-08
4,235
9
KBT-09
2,531
10
KBT-10
0,00
6
Jarak Ke Hilir Sungai (Downstream) (Km)
Segmen-1 Segmen-2 Segmen-3 Segmen-4 Segmen-5 Segmen-6
Jumlah B
COD
1
KBT-01
28,187
2
KBT-02
22,874
3
KBT-03
20,282
KBT-04
17,054
5
KBT-05
13,309
6
KBT-06
8,928
7
KBT-07
7,187
8
KBT-08
4,235
KBT-09
2,531
KBT-10
0,00
4
9 10
Segmen-1 Segmen-2 Segmen-3 Segmen-4 Segmen-5 Segmen-6
Daya Tampung (DTBP) (1) (ton/jam)
Beban Pencemar (BP) (2) (ton/jam)
Beban yang Harus Diturunkan (3) (ton/jam)
0,0511
0,0097
-
0,0249
0,0036
-
0,0309
0,0176
-
0,0814
0,0456
-
0,0175
0,013
-
0,0085
0,0144
0,0059
0,0887
0,2538
0,1651
0,0157
0,045
0,0293
0,0137
0,0434
0,0297
0,0137
0,019
0,0053
0,3461
0,4651
0,2353
0,0767
0,0793
0,0026
0,0373
0,0386
0,0013
0,0464
0,0479
0,0015
0,1221
0,1661
0,044
0,0263
0,0425
0,0162
0,0127
0,0942
0,0815
0,1331
0,9258
0,7927
0,0235
0,1513
0,1278
0,0205
0,1311
0,1106
0,0205
0,0679
0,0474
Jumlah 0,5191 1,7447 1,2256 Sumber: Hasil perhitungan, 2014 1). Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) = alokasi beban pencemar yang diperbolehkan sesuai Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995) 2). Bebam Pencemar (BP) = Jumlah beban pencemar aktual tahun 2014 3). BP-DTBP = Jumlah Beban yang harus diturunkan mulai tahun 2014 hingga 2030. .
Keterangan: Wilayah Administrasi Kecamatan setiap Segmen di wilayah Sungai Kali Baru Timur (KBT): ( Administrasi tejauh adalah Satu Kelurahan sekitar Sungai Kali Baru Timur) Segemen-1 : Kecamatan Pasar Rebo dan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur Segemen-2 : Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur Segemen-3 : Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Matraman, Jakarta Timur Segemen-4 : Kecamatan Johar Baru, Kecamatan Senen, Kecamatan Cempaka Putih dan Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Segemen-5 : Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Segemen-6 : Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 79
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pembagian Segmen Sungai Kali Baru Timur berdasarkan administrasi yang ada di sekitarnya dan untuk upaya pengelolaan dan pemulihan sungai (Gamabr 4.67):
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 80
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
Gamber 4.67. Segmen Kali Baru Timur PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 81
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.6.4. DTBP Sungai Mampang (MPP) a. Panjang Sungai, Wilayah Sungai (CA), Administrasi dan Pembagian Segmen. Panjang Sungai Mampang di wilayah penelitian adalah 11.235 meter atau 11,235 km. Pola Sungai Mampang bentunya masih alami walaupun sudah dilakukan penurapan. Jarak ratarata batas Catchment Area Sungai Mampang adalah ± 1,2-1,5 km. Luas Catchment Area (CA) Sungai Mampang wilayah kajian adalah 1.938,42 ha. Daerah administrasi terjauh ke sisi kanan-kiri sungai adalah mencakup 1 (satu) kelurahan yang ada di sekitar sungai tersebut. Jumlah administrasi, sepanjang sungai Kali Mampang (MMP) dan dalam
Cathmen Area adalah terdapat 11 (sebelas) kelurahan dari 3 kecamatan.
Berdasarkan administrasi kecamatan di bagi atas dua (2) Segmen: Pasarminggu Segmen-1 (Reach 1 – 3) dan Mampang Prapatan Segmen-2 (Reach 4-5). b. Sumber Pencemaran Sumber Pencemar Tertentu (Point Source) Beberapa sumber pencemar yang bersifat Point Source (PS), sekitar Sungai Mampang ada 18 sumber yang terdiri dari apartemen (6 sumber), perkantoran (8 sumber), pertokoan (1 sumber), bengkel (1 sumber), rumah sakit ginjal (1 sumber) dan perumahan (1 sumber) seperti pada Tabel 4.42: Tabel 4.42. Sumber Pencemaran (Point Source) Sunga Mampang No
Jenis Pencemar
Debit
Kualitas (mg/l)
Beban (ton/jam)
3
m /dt 170,00 6,00 60,00 60,00 15,00 280,00 8,00 20,00 28,11 37,39 2,00 5,00 9,00 30,00 10,00 35,00 15,00 20,00
Baku Mutu: Pergub DKI No. 69/2013*) BOD COD 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 50 80 75 100 50 80 75 100
BOD COD BOD COD 59,00 401,17 1 Perumahan 36,11 245,52 2 Gedung Perkantoran 14,70 40,00 0,32 0,86 3 Gedung Perkantoran 28,90 87,83 6,24 18,97 4 Gedung Perkantoran 13,75 64,09 2,97 13,84 5 Gedung Perkantoran 24,05 58,21 1,30 3,14 6 Apartemen dan Pertokoan 4,59 40,00 4,63 40,32 133,33 7 Apartemen 47,65 1,37 3,84 8 Apartemen 13,47 42,43 0,97 3,05 9 Apartemen 3,27 40,00 0,33 4,05 10 Apartemen 3,96 40,00 0,53 5,38 11 Gedung Perkantoran 12,37 45,83 0,09 0,33 110,69 361,44 12 Gedung Perkantoran 1,99 6,51 13 Gedung Perkantoran 9,34 40,00 0,30 1,30 14 Gedung Perkantoran 8,20 42,44 0,89 4,58 15 Pertokoan 19,93 42,02 0,72 1,51 16 Bengkel 33,00 91,75 4,16 11,56 17 Apartemen 11,09 50,97 0,60 2,75 18 Rumah Sakit*) 30,02 92,46 2,16 6,66 Sumber; BPLHD, 2014. Keterangan: Pergub DKI No. 69/2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Dan/Atau Usaha. (Lampiran I).
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 82
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sumber pencemar di atas memberikan kontribusi dalam meningkatkan Beban pencemar BOD dan COD pada Sungai Mampang. Sumber Pencemar Tak Tentu (Non Point Source) Potensi Beban Pencemar Domestik (PBPD) pada 2 segmen (3 kecamatan dan 11 kelurahan) sepanjang Sungai Mampang (MMP) berasal dari permukiman penduduk (Non Point Source) adalah seperti Tabel 4.43 serta Gambar 4.68 dan Gambar 4.69). Tabel 4.43. Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Sungai Mampang LUAS No
SEGMEN
ADMINISTRASI
(Ha)
KEPDATAN (Jiwa/Ha)
BOD
COD
(Ton/hari)
(Ton/hari)
3,42
6,55
JAKARTA SELATAN 1
SEGMEN-1
KECAMATAN PASAR MINGGU Kel. Ragunan Kel. Kebagusan Kel. Pasar Minggu
2
SEGMEN-2
477,64
135
279,34
135
2
3,83
135
1,84
3,52
256,48
Kel. Jati Padang
188,70
135
1,35
2,59
Kel. Pejaten Barat
322,74
135
2,31
4,43
Kel. Bangka
273,40
180
2,61
5
Kel. Pela Mampang
224,43
180
2,14
4,1
Kel. Tegal Parang
82,34
180
0,79
1,51
Kel. Mampang Prapatan
104,94
180
1
1,92
Kel. Kalibata
211,19
165
1,85
3,54
Kel. Duren Tiga
203,32
165
1,78
3,41
Jumlah (Ton/hari)
21,09
40,4
Jumlah (Ton/jam)
0,88
1,68
KEC. MAMPANG PRAPATAN
KECAMATAN PANCORAN
Sumber; Hasil perhitungan dan data DKI Jakarta Dalam Angka, BPS 2014.
Perhitungan perkiraan potensi beban pencemar domestik (PBPD) dapat diperoleh melalui metode analisis (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 01 tahun 2010), yang dirumuskan seperti dibawah:
Keterangan : PBPD Luas wilayah Kepadatan penduduk Faktor emisi
= Potensi beban pencemaran domestik (kg/hari) = Luas daerah tangkapan hujan (ha) = Kepadatan penduduk pada wilayah tersebut (jiwa/ha) = faktor emisi limbah domestik (Tanpa Pengelolaan) Parameter BOD = 53 mg/l. Parameter COD = 101,6 mg/l.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 83
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
c. Beban Pencemaran Berdasarkan hasil analisis kualitas air Kali Baru Barat (KBB) tahun 2014, menunjukkan bahwa jumlah beban pencemar parameter kunci (BOD) adalah 0,1647 ton/jam dan Beban Pencemar (COD) adalah 0,5268 ton/jam pada Tabel 4.44. Tabel 4.44. Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Mampang
km
Debit Inflow 3 m /det
3,668
0,429585
12,5
NPS MMP-01 MMP-02 MMP-04 MMP-05
11,235 7,531 2,668 0
II A 1
COD PS MMP-03
B 1 2 3 4
NPS MMP-01 MMP-02 MMP-04 MMP-05
I A 1
Parameter & Sumber Pencemar BOD PS MMP-03
B 1 2 3 4
No
Jarak
Konsentrasi mg/l
Beban Pencemaran (BP) BOD, COD mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
5.370 0,0054 19,33 Jumlah BP BOD Point Source (PS)
0,0193 0,0193
0,100079 0,161159 0,869682 0,432964
9,54 955 0,001 3,44 7,06 1138 0,0011 4,1 23,55 20.481 0,0205 73,73 41,18 17829 0,0178 64,19 Jumlah BP BOD Non-point Source (NPS) Total Beban Pencemar BOD (PS+NPS)
0,0034 0,0041 0,0737 0,0642 0,1454 0,1647
3,668
0,429585
61,63 26.475 0,03 95,31 Jumlah BP COD Point Source (PS)
0,0953 0,0953
11,235 7,531 2,668 0
0,100079 0,161159 0,869682 0,432964
35,88 3903 0,0039 14,05 35,88 6285 0,0063 22,63 64,89 56.434 0,06 203,16 122,9 53211 0,0532 191,56 Jumlah BP BOD Non-point Source (NPS) Total Beban Pencemar COD (PS+NPS)
0,0141 0,0226 0,2032 0,1916 0,4315 0,5268
Sumber: hasil perhitungan, 2014
d. Daya Tampung Berdasarkan hasil analisis kualitas air Kali Baru Barat (KBB) tahun 2014 dan berdasarkan Baku Mutu (BM) Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) bahwa Daya Tampung Beban Pencemar dari parameter kunci (BOD) adalah 0,0718 ton/jam, sedangkan Daya Tampung Beban Pencemar (COD) 0,1435 ton/jam pada Tabel 4.45.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 84
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.45. Daya Tampung Beban Pencemaran Sung Mampang No
Parameter & Daya Tampung
I A
BOD PS
1
MMP-03
B
NPS
2 3
MMP-01 MMP-02
4 5
MMP-04 MMP-05
II A
COD PS
1
MMP-03
B
NPS
2 3
MMP-01 MMP-02
4 5
MMP-04 MMP-05
Jarak
Debit Inflow
km
m /det
mg/l
3,668
0,429585
10
11,235 7,531 2,668 0
0,100079 0,161159
10 10
1001 1612
0,001 0,0016
3,6 5,8
0,0036 0,0058
0,869682 0,432964
10 10
8.697 4330
0,0087 0,0043
31,31 15,59
0,0313 0,0156
Jumlah Daya Tampung BOD NPS Total Daya Tampung BOD (PS+NPS)
0,0563 0,0718
8.592 0,01 30,93 Jumlah Daya Tampung COD PS
0,0309 0,0309
3
Konsentrasi
Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
4.296 0,0043 15,47 Jumlah Daya Tampung BOD PS
0,0155 0,0155
3,668
0,429585
20
11,235 7,531 2,668 0
0,100079 0,161159
20 20
2002 3223
0,002 0,0032
7,21 11,6
0,0072 0,0116
0,869682 0,432964
20 20
17.394 8659
0,02 0,0087
62,62 31,17
0,0626 0,0312
Jumlah Daya Tampung COD NPS Total Daya Tampung COD (PS+NPS)
0,1126 0,1435
Sumber: hasil perhitungan, 2014 *) Baku Mutu (BM) Golongan B sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Berdasarkan tabel di atas, bahwa ada potensi beban pencemaran (PS dan NPS) langsung ke badan sungai utama (main stream) Sungai Mampang. Walau pun pada saat pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei 2014 di mana kondisi debit sungai yang rendah. Namun demikian, beban pencemar masih melebihi daya tampung Sungai Mampang.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 85
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
MMP-05
MMP-04
MMP-03 MMP-02
MMP-01
Gamber 4.68. Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Sungai Mampang PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 86
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
MMP-05
MMP-04
MMP-03 MMP-02
MMP-01
Gamber 4.69. Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Sungai Mampang PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 87
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
e. Model dan Penurunan Beban Pencemaran BOD dan COD Biologycal Oxygen Demand (BOD) Berdasarkan hasil analisis model dengan Qual2Kw menunjukkan bahwa simulasi konsentrasi BOD dari reach 1 hingga reach 2 sudah memenuhi baku mutu, selebihnya masih di atas baku mutu (Tabel 4.26b; Gambar 4.23). Berdasarkan hasil analisis model dengan Qual2Kw menunjukkan bahwa simulasi konsentrasi BOD dari headwater hingga reach 2 (MMP-02) masih memenuhi baku mutu, sedangkan parameter BOD dan COD telah melampaui Baku Mutu Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, di mana BM BOD Golongan B = 10 mg/l, COD = 20 mg/l), sebagaimana hasil simulasi model dengan Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.46 dan Gambar 4.70). Tabel 4.46. Data dan Model Pencemaran BOD Sungai Mampang No
Lokasi Sampel
Jarak (Km)
1
MMP-01
2
MMP-02
11,235 7,531
3
MMP-03
3,668
4
MMP-04
2,668
5
MMP-05
0,00
Segmen (Seg-i) Seg-1
Seg-2
Data BOD (mgO2/L) 9,54
Simulasi CBODs (mgO2/L) 4,26
Baku Mutu (mg/L) KepGub DKI 582/1995 10
Keterangan < BM
7,06
7,96
10
< BM
12,50
7,76
10
> BM
23,55
13,76
10
> BM
41,18
13,76
10
> BM
Sumber: Hasil analisis berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 Keterangan: Tidak melebihi Baku Mutu (< BM), melebihi Baku Mutu (> BM).
Gambar 4.70. Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Mampang
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 88
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil simulasi belum mampu mendekati data aktual hasil pengukuran pada titik-titik pengukuran, karena pencemaran (BOD data hasil pengukuran) sudah melampui Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, di mana BM BOD Golongan B = 10 mg/l). Oleh karena itu, selanjutnya perlu dilakukan upaya penurunan dengan malakukan sknario (trial & error pada program Qual2Kw) agar dapat mencapai lebih rendah atau sama dengan Baku Mutu (BM) yang ditetapkan. Skenario penurunan beban pencemar berdasarjan target pencapaian hingga periode 2030, dengan acuan awal hingga tahun 2017 (RPJMD DKI Jakarta, 2013-2017), adalah sebagai berikut: Target pencapaian jangka pendek 2013 – 2017 : 60%; Target pencapaian jangka menengah 2018 – 2022 : 20% (Kumulatif 80%); Target pencapaian jangka panjang 2023 – 2030 : 20% (Kumulatif 100%).
Target penurunan beban pencemar BOD untuk upaya pemulihan kualitas air sungai dan agar memenuhi baku mutunya (golongan B), sebagaimana grafik pada gambar hasil analisis Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.47 dan Gambar 4.71). Tabel 4.47. Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Sungai Mamapng No 1 2
Reach KBB-01 KBB-02
Jarak (Km)
Segmen (Seg-i)
11,235 7,531
Seg-1
3
KBB-03
3,668
4
KBB-04
2,668
BM* BOD Gol. B (mg/L)
Simulasi CBODs (mgO2/L)
10
9,54
4,95
9,54
-
-
10
7,06 12,50 23,55 41,18
7,91
7,06
-
-
10,68
5,00
-
-
10 Seg-2
Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%)
Data BOD (mgO2/L)
10
10,68
9,42
-
-
10 5 KBB-05 0,00 10,68 Sumber: Hasil analisis Qul2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) Gologan B, berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
16,47
13,18
10,54
Keterangan Segmen: Segmen-1: Kecamatan Pasar Minggu (5 kelurahan). Segmen-2: Kecamatan Mampang Prapatan dan Pancoran (6 kelurahan). Target penurunan beban pencemar BOD untuk upaya pemulihan kualitas air sungai dan agar memenuhi baku mutunya (golongan B), secara keseluruhan ruas sungai telah dapat memenuhi baku mutu pada target 1 (2017), dimana secara rata-rata tercapai konsentrasi BOD: 9,5 mg/l, kecualsi sisanya hingga tahun 2030 fokus penurunan beban pada Rreach MMP 04 – MMP 05 atau pada Segmen-2 (6 Kelurahan di Kecamatan Mampang Prapatan dan Pancoran).
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 89
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.71. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran BOD Sungai Mampang
Chemical Oxygen Demand (COD) Sementara, target penurunan beban pencemar COD untuk upaya pemulihan kualitas air sungai agar memenuhi baku mutunya (golongan B), pada target ke-2 setelah 2022 baru dapat tercapati pada Segmen-1 dan sebagian Segmen-2 (MMP-3) dengan rata-rata COD 19,072 mg/l. Target selanjutnya hingga tahun 2030 baru dapat mecapai sebagian pada Segemen-2 (MMP4), sedangkan sisanya (Reach :MMP 04-MMP-05). Namun demikian upaya penurunan 20% memerlukan keberlanjutan (Tabel 4.48 dan Gambar 4.72. Tabel 4.48. Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sunga Mamapng Jarak (Km)
Segmen (Seg-i)
Seg-1
No
Reach
1
MMP-01
2
MMP-02
11,235 7,531
3
MMP-03
3,668
4
MMP-04
2,668
BM* COD Gol. B (mg/L)
Data BOD (mgO2/L)
Simulasi CBODs (mgO2/L)
20
9,54
4,95
20
7,06 12,50 23,55 41,18
7,91
20 Seg-2
20
Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%)
10,68 10,68
20 5 MMP-05 0,00 10,68 Sumber: Hasil analisis Qul2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) Gologan B, berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
14,35 14,35 24,65 25,96 49,16
11,48 11,48 19,72 20,76 39,33
Keterangan Segmen: Segmen-1: Kecamatan Pasar Minggu (5 kelurahan). Segmen-2: Kecamatan Mampang Prapatan dan Pancoran (6 kelurahan).
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 90
9,19 9,19 15,78 16,61 31,46
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.72. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Mampang
Berdasarkan hasil simulasi model DTBP Sungai/ Kali Mampang untuk parameter kunci (BOD dan COD), maka jumlah penurunan beban pencemaran dengan tahun targetnya adalah (Tabel 4.49 dan pembagian Segmen pada Gambar 4.73):
Penurunan beban BOD sebesar 0,0929 ton/jam atau sebesar 100% yang dapat dicapai pada target ke-2 dan ke-3 yaitu hingga tahun 2030. Upaya pemulihan yaitu pada Segmen-2 (Reach: MMP 04-MMP05 atau pada jarak 2,668 km dari downstream).
Penurunan beban COD sebesar 0,0370 ton/jam atau penurunan sebesar100% yang dapat dicapai pada target ke-3 yaitu hingga tahun 2030, upaya pemulihan sungai pada Segmen-1 dan Segmen-2.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 91
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.49. Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Sungai Mampang
No
Nama Reach Sungai
A
BOD PS
1
KBB-03
A
BOD NPS
1
KBB-01
2
KBB-02
3
KBB-03
4
KBB-04
B
COD PS
1
KBB-03
B
COD NPS
1
KBB-01
2
KBB-02
3
KBB-03
4
KBB-04
Segmen (Kecamatan)
Jarak Ke Hilir Sungai (Downstream)
(Seg-i)
(Km)
Segmen-1-2 Segmen-1 Segmen -2
Segmen-1-2 Segmen-1 Segmen -2
Daya Tampung (DTBP) (1) ton/jam
Beban Pencemar (BP) (2) ton/jam
Beban yang Harus Diturunkan (3) ton/jam
3,668
0,0155
0,0193
0,0038
11,235 7,531 2,668 0
0,0036
0,0034
-
0,0058
0,0041
-
0,0313
0,0737
0,0424
0,0156
0,0642
0,0486
Jumlah
0,0718
0,1647
0,0929
3,668
0,0309
0,0953
0,0644
11,235 7,531 2,668 0 Jumlah
0,0072
0,0141
0,0069
0,0116
0,0226
0,011
0,0626
0,2032
0,1406
0,0312
0,1916
0,1604
0,1072
0,1442
0,037
Sumber: Hasil analisis, 2014. 1). Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) = alokasi beban pencemar yang diperbolehkan sesuai Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995) 2). Bebam Pencemar (BP) = Jumlah beban pencemar aktual tahun 2014 3). BP-DTBP = Jumlah Beban yang harus diturunkan mulai tahun 2014 hingga 2030.
Keterangan Segmen: Segmen-1: Kecamatan Pasar Minggu (5 kelurahan). Segmen-2: Kecamatan Mampang Prapatan dan Pancoran (6 kelurahan).
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 92
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
SEGMEN-2 Mampang Prapatan (4 Kelurahan) Pancoran (2 Kelurahan)
SEGMEN-1 Pasar Minggu (5 Kelurahan)
Gamber 4.73. Segmen Sungai Mampang PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 93
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.6.5. DTBP Sungai Tarum Barat a. Panjang Sungai, Wilayah Sungai (CA), Administrasi dan Pembagian Segmen. Panjang Sungai Tarum Barat (TRB) wilayah kajian adalah ± 8,11 km. Jumlah lokasi sampel ada 3 (lokasi) sehingga terbagi atas 2 reach. Berdasarkan karakteristik sungai buatan, lebar ratarata sempadan sungai pada sisi Utara adalah 200 meter, sedangkan pada sisi Selatan lebarnya bervariasi 200-900 meter. Luas Cathmen Area (CA) adalah 557,68 ha. Daerah administrasi terjauh ke sisi kanan-kiri Sungai Tarum Barat (TRB) sepanjang Sungai Tarum Barat (TRB) yang menjadi bagian dalam Cathmen Area adalah terdapat pada 5 (tiga) kelurahan dari 3 kecamatan dan terbagi dalam 2 segmen. b. Sumber Pencemaran Sumber Pencemar Tertentu (Point Source) Beberapa sumber pencemar yang bersifat Point Source (PS) belum terdata dengan rinci, hal ini karena secara umum sumber pencemar adalah berasal dari penggunaan tanah perumahan penduduk dan jasa perdagangan. Sumber Pencemar Tak Tentu (Non Point Source) Potensi Beban Pencemar Domestik (PBPD) pada Sungai Tarum Barat (TRB) wilayah kajian adalah umumnya berasal dari permukiman penduduk dan jasa perdagangan yang letaknya tesebar atau tidak tentu (Non Point Source) yaitu dari parameter BOD 0,17 ton/jam dan parameter COD adalah 0,33 ton/jam seperti pada Tabel 4.50 dan Gambar 4.74 serta Gambar 4.75. Tabel 4.50. Potensi Beban Pencemar Domestik (Non Point Sources) Sungai Tarum Barat No
SEGMEN
1
SEGMEN-1
2
SEGMEN-2
ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR KECAMATAN DUREN SAWIT Kel. Pondok Kelapa (jarak 200-900 m2 dari Kali TRB) Kel. Duren Sawit (jarak 200 m dari Kali TRB) Kel. Pondok Bambu (jarak 200 m dari Kali TRB) KECAMATAN MAKASAR Kel. Cipinang Melayu KECAMATAN JATINEGARA Kel. Cipinang Muara
LUAS (Ha)
KEPDATAN (Jiwa/Ha)
BOD (Ton/hari)
COD (Ton/hari)
56,27
175
0,52
1,00
29,88
175
0,28
0,53
193,69
175
1,80
3,44
250,71
90
1,20
2,29
255 Jumlah (Ton/hari) Jumlah (Ton/jam)
0,37
0,70
4,17 0,17
7,96 0,33
27,19
Sumber: hasil perhitungan, 2014.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 94
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perhitungan perkiraan potensi beban pencemar domestik (PBPD) pada Tabel di atas diperoleh melalui metode analisis (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 01 tahun 2010), yang dirumuskan seperti dibawah:
Keterangan : PBPD Luas wilayah Kepadatan penduduk Faktor emisi
= Potensi beban pencemaran domestik (kg/hari) atau ton/jam = Luas daerah tangkapan hujan (ha) = Kepadatan penduduk pada wilayah tersebut (jiwa/ha) = faktor emisi limbah domestik (Tanpa Pengelolaan) Parameter BOD = 53 mg/l. Parameter COD = 101,6 mg/l.
c. Beban Pencemaran Berdasarkan hasil analisis kualitas air Sungai Tarum Barat (TRB) tahun 2014, menunjukkan bahwa jumlah beban pencemar parameter kunci (BOD) adalah 0,2490 ton/jam dan Beban Pencemar (COD) adalah 1,2019 ton/jam seperti pada Tabel 4.51. Tabel 4.51. Beban Pencemaran (BOD dan COD) Sungai Tarum Barat Parameter& Sumber Pencemar
No A
BOD
1
TRB-01
2
TRB-02
3
TRB-03
Jarak km
8,111 3,726 0,000
Debit Inflow 3 m /det
Data Konsentrasi mg/l
mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
8,032
6,12
49156
0,0492
176,96
0,1770
5,443
2,97
16166
0,0162
58,20
0,0582
2,423
1,59
3853
0,0039
13,87
0,0139
Beban Pencemaran (BP) BOD & COD
Total BP BOD) B
COD
1
TRB-01
2
TRB-02
3
TRB-03
8,111 3,726 0,000
0,2490
8,032
21
168672
0,1687
607,22
0,6072
5,443
21
114303
0,1143
411,49
0,4115
2,423
21
50883
0,0509
183,18
0,1832
Total BP COD)
1,2019
Sumber: hasil perhitungan, 2014.
e. Daya Tampung Berdasarkan hasil analisis kualitas air Sungai Tarum Barat (TRB) tahun 2014 dan berdasarkan Baku Mutu (BM) Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Tentang Penetapan Peruntukan Dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Limbah Cair Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta) bahwa Daya Tampung Beban Pencemar dari parameter kunci (BOD) adalah 0,5723 ton/jam, sedangkan Daya Tampung Beban Pencemar (COD) 1,1447 ton/jam pada Tabel 4.52.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 95
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.52. Daya Tampung Beban Pencemar Sungai Tarum Barat No
Parameter & Daya Tampung
A
BOD
1
TRB-01
2
TRB-02
3
TRB-03
B
COD
1
TRB-01
2
TRB-02
3
TRB-03
Jarak km
8,111 3,726 0,000
Debit Inflow 3 m /det
BM Konsentrasi mg/l
mg/detik
kg/detik
kg/jam
ton/jam
8,032
10,00
80320
0,0803
289,15
0,2892
5,443
10,00
54430
0,0544
195,95
0,1959
2,423
10,00
24230
0,0242
87,23
0,0872
Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP)
Total DTBP BOD
8,111 3,726 0,000
0,5723
8,032
20,00
160640
0,1606
578,30
0,5783
5,443
20,00
108860
0,1089
391,90
0,3919
2,423
20,00
48460
0,0485
174,46
0,1745
Total DTBP COD
1,1447
Sumber: hasil perhitungan, 2014.
Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa hampir atau seluruhnya potensi beban pencemaran (PS dan NPS) langsung ke badan sungai utama (main stream).
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 96
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
TRB-01 TRB-01 TRB-01
Gamber 4.74. Potensi Beban Pencemaran Domestik (BOD) Sungai Tarum Barat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 97
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
TRB-01 TRB-01 TRB-01
Gamber 4.75. Potensi Beban Pencemaran Domestik (COD) Sungai Tarum Barat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 98
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
e. Model dan Penurunan Beban Pencemaran BOD dan COD Biologycal Oxygen Demand (BOD) Berdasarkan hasil analisis, parameter kunci BOD Sungai Tarum Barat (TRB) pada setiap lokasi sampling belum melebihi baku mutu (BM) Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, BM BOD = 10 mg/l), sebagaimana terlihat dari hasil simulasi model dengan Qual2Kw di bawah ini (Tabel 4.53 dan Gambar 4.76). Tabel 4.53. Data dan Model Pencemaran (BOD) Sungai Tarum Barat No
Lokasi Sampel
1
TRB-01 (33)
Jarak (Km)
8,111 3,726 0,000
Segmen (Seg-i) Seg-1
Data BOD (mgO2/L)
5,24
Simulasi CBODs (mgO2/L)
5,47 4,31 4,31
TRB-02 5,48 Seg-2 3 TRB-03 1,59 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Keterangan: Tidak melebihi Baku Mutu (< BM), melebihi Baku Mutu (> BM). 2
Baku Mutu (mg/L) KepGub DKI 582/1995 10
Keterangan < BM
10
< BM
10
< BM
Keterangan Segmen: Segmen-1: Kecamatan Duren Sawit (3 kelurahan), jarak 200 meter dari sungai. Segmen-2: Kecamatan Makasar (1 kelurahan), dan Kecamatan Jatinegara (Cipinang Muara) dengan jarak rata-rata 200 – 900 meter dari sungai.
Gambar 4.76. Model Simulasi Beban Pencemaran BOD Sungai Tarum Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 99
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil simulasi mendekatai data aktual hasil pengukuran pada titik-titik pemantauan/reach, karena tidak beban pencemaran (BOD data hasil pengukuran) berada di bawah Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, di mana BM BOD Golongan B = 10 mg/l). Oleh karena itu, selanjutnya tidak perlu dilakukan penurunan (dengan malakukan sknario) agar dapat selau mencapai lebih rendah atau sama dengan Baku Mutu (BM) yang ditetapkan,harus mempertahankan pengelolaan yang ada. Chemical Oxygen Demand (COD) Parameter COD pada semua stasiun pengukuran sudah melampaui daya tampungnya (Gambar 4.77). Hal tersebut berkaitan dengan input beban limbah cair dari bagian hulu hingga bagian hilir sepanjang Sungai Tarum Barat wilayah kajian (Tabel 4.54). Tabel 4.54. Data dan Model Pencemaran COD Sungai Tarum Barat No
Lokasi Sampel
1
TRB-01 (33)
2
Jarak (Km)
8,111 3,726 0,000
Segmen (Seg-i) Seg-1
Data COD (mgO2/L)
35,96 35,97 35,98
Simulasi CODs (mgO2/L)
32,19 33,20 33,20
TRB-02 Seg-2 3 TRB-03 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu Golongan B (sesuai KepGub DKI 582 th 1995 Keterangan: Tidak melebihi Baku Mutu (< BM), melebihi Baku Mutu (> BM).
Baku Mutu (mg/L) KepGub DKI 582/1995 20
Keterangan > BM
20
> BM
20
> BM
Gambar 4.77.. Model Simulasi Beban Pencemaran COD Sungai Tarum Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 100
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil simulasi belum mampu mendekati data aktual hasil pengukuran. Beban pencemaran dari parameter COD (data hasil pengukuran) berada di atas Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995, di mana BM COD Golongan B = 20 mg/l). Oleh karena itu, selanjutnya perlu dilakukan penurunan (dengan malakukan sknario) agar dapat selau mencapai lebih rendah atau sama dengan Baku Mutu (BM). Penurunan beban pencemar
COD melalui upaya pemulihan kualitas air sungai agar
memenuhi baku mutunya (golongan B), dengan target penurunan sebesar 60% hingga 2017 akan dapat tercapai seperti diperlihatkan (hasil Qual2Kw) pada Tabel 4.55 dan Gambar 4.78. . Tabel 4.55. Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Tarum Barat No
Reach
Jarak (Km)
1 2 3
TRB-01 TRB-02 TRB-03
8,111 3,726 0,000
Semen Seg-1
BM* BOD Gol. B (mg/L) 30 30 30
Data COD (mgO2/L)
Simulasi COD (mgO2/L)
35,96 32,19 35,97 33,20 Seg-2 35,98 33,20 Sumber: Hasil analisis Qual2Kw berdasarkan data pengukuran, Mei 2014 *) Baku Mutu (BM) berdasarkan KepGub DKI 582 th 1995.
Tatget Penurunan Hingga 2030 Th. 2017 Th. 2022 Th. 2030 (60%) (+20%) (+20%) (80%) (100%) 14,38 14,39 14,39 -
Gambar 4.78. Model Skenario Penurunan Beban Pencemaran COD Sungai Tarum Barat
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 101
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil simulasi model DTBP Sungai Tarum Barat untuk parameter kunci (BOD dan COD), maka jumlah penurunan beban hanya dari parameter COD sebesar 0,572 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 (tahun 2017). Upaya pemulihan dilakukan secara merata yaitu pada Segmen-1 dan Segmen-2 atau sepanjang Sungai Tarum Barat, dengan rincian seperti di bawah ini (Tabel 4.56). Tabel 4.56. Alokasi Daya Tampung dan Beban Pencemaran Sungai Tarum Barat No
Nama Ruas Sungai
Segmen Administrasi
Reach
(Kecamatan)
A
BOD
1
TRB-01
2
TRB-02
2
TRB-03
8,111 3,726 0,000
Jarak Ke Hilir Sungai (Downstream) (Km)
Daya Tampung (DTBP) (1) (ton/jam)
Segmen-1 Segmen-2
Jumlah B
COD
1
TRB-01
2
TRB-02
2
TRB-03
8,111 3,726 0,000
Segmen-1 Segmen-2
Beban Pencemar (BP) (2) (ton/jam)
Beban yang Harus Diturunkan (3) (ton/jam)
0,2892
0,177
-
0,1959
0,0582
-
0,0872
0,0139
-
0,5723
0,249
-
0,5783
0,6072
0,0289
0,3919
0,4115
0,0196
0,1745
0,1832
0,0087
Jumlah 1,1447 1,2019 0,0572 Sumber: Hasil perhitungan, 2014 1). Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) = alokasi beban pencemar yang diperbolehkan sesuai Baku Mutu (sesuai KepGub DKI 582 th 1995) 2). Bebam Pencemar (BP) = Jumlah beban pencemar aktual tahun 2014 3). BP-DTBP = Jumlah Beban yang harus diturunkan mulai tahun 2014 hingga 2017 sebesar 60%.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
IV - 102
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB IV. PEMBAHASAN
SEGMEN-1 KECAMATAN DUREN SAWIT Kel. Duren Sawit Kel. Pondok Kelapa Kel. Pondok Bambu
SEGMEN-2 KECAMATAN MAKASAR Kel. Cipinang Melayu KEC. JATINEGARA Kel. Cipinang Muara
Gamber 4.79. Segmen Sungai Tarum Barat PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, SUNGAI KALI BARU BARAT, SUNGAI KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT
IV - 103
LAPORAN
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA ALAM
KEGIATAN PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI JATI KRAMAT, KALI BARU BARAT, KALI BARU TIMUR, SUNGAI MAMPANG DAN TARUM BARAT PROVINSI DKI JAKARTA
2014
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
KESIMPULAN
1).
Kondisi kualitas air sungai wilayah kajian (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat) dibandingkan Baku Mutu (Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995) berdasarkan data hasil pemantauan tahun 2008 – 2013 dan pengukuran tahun 2014: a). Kualitas air sungai golongan B (Kali Baru Barat, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat) adalah sebagai berikut: •
Kali Baru Barat : Parameter BOD cenderung menurun mendekati baku mutu. Parameter TSS cenderung menurun dan di bawah (sesuai) baku mutu dan parameter TDS walaupun meningkat tetapi masih sesuai baku mutu. Parameter DO cenderung menurun, tetapi masih di atas (sesuai) baku mutu. Sementara parameter COD cenderung menurun dan di bawah (tidak sesuai) baku mutu.
•
Sungai Mampang: Parameter BOD cenderung menurun mendekati baku mutu. Parameter TSS cenderung menurun dan di bawah (sesuai) baku mutu, sedangkan parameter TDS walaupun menurun masih di atas (belum sesuai) baku mutu. Parameter DO cenderung meningkat dan di atas (sesuai) baku mutu. Sementara parameter COD cenderung menurun dan di bawah (tidak sesuai) baku mutu.
•
Sungai Tarum Barat : Parameter BOD, TSS, TDS dan COD cenderung meningkat dan di atas (tidak sesuai) baku mutu. Sementara parameter DO pada bagian hiir sungai cenderung meningkat dan di atas (sesuai) baku mutu.
Secara umum kualitas air sungai
golongan B (Kali Baru Barat dan Sungai
Mampang) dari parameter BOD, TS, TDS cederung menurun (membaik) dan di bawah (sesuai) baku mutu,
kecuali parameter COD walaupun cenderung
menurun tetapi masih di atas (belum sesuai) baku mutu.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-1
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Sementara, kecendrungan peningkatan pencemaran kualitas air pada Sungai Tarum Barat yang ditandai dengan parameter kunci (BOD, COD dan TSS), walaupun pada bagian hilir sungai parameter DO meningkat, tapi tidak mampu menurunkan secara beban secara alamia, hal ini karena besarnya input beban pencemaran dari kegiatan domestik permukiman dan kegiatan lain yang juga berasal dari bagian hulunya (di luar DKI Jakarta). Kondisi kualitas air sungai ini terlihat juga dari fluktuasi (naik turunnya) parameter DO. Parameter DO yang tinggi di atas baku mutu, berguna untuk membersihkan pencemaran diri secara alamiah (self purification) sehingga mampu menampung biota air/mikroorganisme air atau menjaga ekosistem air. Kondisi ini sudah terlihat pada Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat, di mana parameter DO terus meningkat dibagian hilir sungai walaupun belum mampu menurunan beban pencemaran (BOD dan COD) sesuai baku mutu. Oleh karena itu sungai golongan B di atas memerlukan pengendalian (penurunan beban) dan pemulihan kualitas air sungai (perbaikan sempadan dan pembersihan sampah). untuk memudahkan pengendalian dan pemulihannya pencemaran air, perlu bagian-bagia sungai (segmen) wilayah tertentu sehingga dapat mempercepat dan mendukung ketersediaan air bersih (baku air minum). b). Kualitas air sungai golongan D (Kali Baru Timur dan Sungai Jati Kramat) adalah sebagai berikut: •
Kali Baru Timur: Parameter BOD dan COD cenderung meningkat dan di atas (tidak sesuai) baku mutu. Sementra parameter TSS dan TDS cenderung meningkat tetapi masih di bawah (sesuai) baku mutu. Parameter DO cenderung menurun di bawah baku mutu/tidak sesuai baku mutu. Hal ini memperlihatkan pencemaran atau penurunan kualitas air semakin tinggi.
•
Sungai Jati Kramat : Parameter BOD cenderung menurun tetapi masih di bawah (sesuai) baku mutu. Sementara parameter COD dan TSS cenderung meningkat dan di atas (tidak sesuai) baku mutu, demikian juga dengan parameter TDS juga cenderung meningkat, tapi masih di bawah (sesuai) baku mutu. Parameter DO cenderung meningkat tetapi masih di bawah baku mutu/tidak sesuai baku mutu.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-2
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Secara umum peningkatan pencemaran kualitas air Kali Baru Timur untuk air golongan D (BOD dan COD) cenderung meningkat di atas baku mutu (tidak sesuai baku mutu) dan kuaitasnya semakin menurun dengan ditandainnya penurunan parameter DO. Demikian juga dengan Sungai Jati Kramat, tetapi hanya parameter COD yang meningkat, parameter BOD masih sesuai baku mutu. Hal ini karena ada perbaikan/peningkatan kualitas (membaik) dari meningkatnya parameter DO. Sungai golongan D di atas memerlukan pengendalian dan pemulihan kualitas air sungai lebih lanjut agar dapat dipergunakan sesuai peruntukannya. 2). Kualitas air sungai wilayah kajian (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat) sudah tercemar mikrobiologi (Coli tinja dan coliform) dari kegiatan domestik, secara keseluruhan sudah melebihi batas baku mutu sesuai golongannya (B dan D) yang cenderung meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan penurunan beban pemcemar atu pengendalian dan pemulihan kualitas air seiring dengan pelaksanaan program pembangunan. 3). Target pencapaian penurunan beban pencemar (khusus dari parameter BOD dan COD) disusun sknario waktu pencapaian dan upaya pengendaian pencemaran dengan acuan target awal hingga tahun 2017 (RPJMD DKI Jakarta, 2013-2017) dan hingga 2030 mengacu pada RTRW DKI Jakarta: •
Target pencapaian jangka pendek 2013 – 2017 : 60%;
•
Target pencapaian jangka menengah 2018 – 2022 : 20% (kumulatif 80%);
•
Target pencapaian jangka panjang 2023 – 2030 : 20% (kumulatif 100%).
4). Berdasarkan hasil
model simulasi daya tampung dan beban pencemar (DTBP)
menggunakan program Qual2Kw, dengan parameter kunci (BOD dan COD) kondisi sungai wilayah kajian adalah: a). Sungai Jati Kramat (JTK) (1) Total beban pencemar aktual parameter BOD 0,3494 ton/jam belum melampaui daya tampung bebannya (1,0165 ton/jam), sehingga tidak perlu dilakukan penurunan beban, tetapi tetap menjaga/mempertahankan kualitas airnya saat ini (tahun 2014). (2) Total beban pencemarn COD adalah 2,2899 ton/jam lebih tinggi dari daya tampungnya (1,5247 ton/jam) sehingga perlu penurunan beban. DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-3
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
•
Penurunan beban parameter COD sebesar 0,7651 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 (hingga tahun 2017). Upaya pengendalian dan pemulihan kualitas air dilakukan pada Segmen-1 khususnya Reach: JTK 02JTK 03 atau jarak 3,158 km dari hilir sungai wilayah kajian).
(1) Sumber Pencemar dan Potensi Pencemaran: •
Sumber pencemar adalah umumnya didominasi berasal dari sumber tidak tentu (Non Poins Sources)
yaitu permukiman penduduk sepanjang aliran sungai
dengan potensi beban pencemaran maksimum 0,30 ton BOD ton/jam dan 0,57 ton COD/jam. b). Kali Baru Barat (KBB) (1) Total beban pencemar aktual BOD 0,0489 ton/jam telah melampaui daya tampung bebannya (0,0381 ton/jam) khususnya pada Segmen-3 dan Segmen-4. Beban BOD yang harus diturunkan sebesar 0,0163 ton/jam. •
Penurunan beban BOD sebesar 0,0163 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 yaitu hingga tahun 2017. Upaya pemulihan yaitu pada Segmen-3 dan Segmen-4.
(2) Total beban pencemar aktual COD 0,2232 ton/jam sudah melampaui daya tampung bebannya (0,0763 ton/jam). Penurunan beban COD sebesar 0,1469 ton/jam atau penurunan sebesar 100% yang dapat dicapai pada target ke-3 yaitu hingga tahun 2030, upaya pemulihan sungai pada segmen-2 dan Segmen-4. (3) Sumber Pencemar dan Potensi Pencemaran: •
Sumber pencemar adalah umumnya didominasi berasal dari sumber tidak tentu (Non Poins Sources)
yaitu permukiman penduduk dan jasa perdagangan
sepanjang aliran sungai dengan potensi beban pencemaran maksimum 1,39 ton BOD ton/jam dan 2,66 ton COD/jam. •
Beberapa sumber pencemar tertentu (Point Sources): terdapat 5 (lima) sumber pencemar titik (point source) dari jenis industri farmasi dan susu, dari jenis kegiatan rumah sakit dan bengkel diantara titik Segmen-2 (KBB-02) dan Segmen-3 (KBB-03). Potensi beban pencemaran tiap jenis kegiatan adalah 0,16 – 64 ton BOD/jam dan 0,33 – 1,76 ton COD/jam.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-4
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
c). Kali Baru Timur (KBT) (1) Total beban pencemar aktual BOD 0,4651 ton/jam secara keseluruhan telah melampaui daya tampung bebannya (0,3461 ton/jam). Beban yang harus dikurangi/diturunkan adalah 0,2353 ton/jam. •
Penurunan beban BOD sebesar 0,2353 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 yaitu hingga tahun 2017. Upaya pengndalian dan pemulihan yaitu pada Segmen-4 dan Segmen-5. Kemudian dilanjutkan target ke-2 dan ke-3 (tahun 2018 – 2030) penurunan beban cemaran sebesar 40% pada pada Segmen-5.
(2) Total beban pencemar aktual COD 1,7447 ton/jam secara keseluruhan telah melampaui daya tampung bebannya (0,5191 ton/jam). Beban yang harus dikurangi: 1,2256 ton/jam. •
Penurunan beban COD sebesar 1,2256 ton/jam atau penurunan hingga 100% yang dapat dicapai pada target ke-3 yaitu hingga tahun 2030, upaya pemulihan sungai pada Segmen-4, Segmen-5 dan Segmen-6.
(3) Sumber Pencemar dan Potensi Pencemaran: •
Sumber pencemar adalah umumnya didominasi berasal dari sumber tidak tentu (Non Poins Sources)
yaitu permukiman penduduk dan jasa perdagangan
sepanjang aliran sungai dengan total potensi beban pencemaran maksimum 3,018 ton BOD/jam, sedangkan potensi dari beban COD adalah 5,784 ton COD/jam. •
Beberapa sumber pencemar tertentu (Point Sources): tersebar mulai pada segmen-4 hingga segmen-6 atau pada jarak 8 km dari hilir. Beberapa sumber pencemar tertentu (point source) di antara segmen sungai, diantaranya merupakan sumber dari kegiatan industri, yang meliputi industri farmasi (3 sumber), industri susu dan makanan dari susu (2 sumber), masingmasing sumber memberikan kontribusi tiap kegiatan dengan beban pencemar 0,02 – 21,57 ton BOD/jam atau rata-rata 4,5 ton BOD/jam, dan 0,03 – 100,66 ton COD/jam atau rata-21,6 ton COD/jam.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-5
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
d). Sungai Mampang (MMP) (1) Total beban pencemar aktual BOD 0,1647 ton/jam secara keseluruhan telah melampaui daya tampung bebannya (0,0718 ton/jam). Beban yang harus dikurangi: 0,0948 ton/jam. •
Penurunan beban BOD sebesar 0,0929 ton/jam atau sebesar 100% yang dapat dicapai pada target ke-2 dan ke-3 yaitu hingga tahun 2030. Upaya pemulihan yaitu pada Segmen-2 (Reach: MMP 04-MMP05 atau pada jarak 2,668 km dari downstream).
(2) Total beban pencemar aktual COD 0,1442 ton/jam secara keseluruhan telah melampaui daya tampung bebannya (0,1072 ton/jam). Beban yang harus dikurangi/diturunkan: 0,37 ton/jam. •
Penurunan beban COD sebesar 0,0370 ton/jam atau penurunan sebesar100% yang dapat dicapai pada target ke-3 yaitu hingga tahun 2030, upaya pemulihan sungai pada Segmen-1 dan Segmen-2.
(3) Sumber Pencemar dan Potensi Pencemaran: •
Sumber pencemar adalah berasal dari sumber tidak tentu (Non Poins Sources) yaitu permukiman penduduk sepanjang aliran sungai dengan potensi beban pencemaran maksimum 0,88 ton BOD ton/jam dan 1,68 ton COD/jam.
•
Beberapa di antaranya terdapat 18 (delapan belas) sumber pencemar titik (point sources), di antara titik MMP-01 – MMP-02 terdapat 5 sumber titik; di antara titik MMP-02 – MMP-03 terdapat 5 sumber titik; di antara MMP-03-MMP04 terdapat 10 sumber titk. Jenis kegiatan terbanyak, berturut-turut berupa gedung perkantoran 8 sumber), apartemen 6 sumber, perumahan, pertokoan, bengkel dan rumah sakit masing-masing 1 sumber. Masing-masing sumber kegiatan memberikan kontribusi tiap kegiatan dengan beban pencemar 0,09 – 29,57 ton BOD/jam atau rata-rata 1,74 ton BOD/jam, dan 0,09 – 29,57 ton COD/jam atau rata-rata 7,56 ton COD/jam.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-6
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
e). Sungai Tarum Barat (TRB) (1) Total beban pencemar aktual BOD 0,2490 ton/jam belum melampaui daya tampung beban pencemar (0,5723 ton/jam) sehingga tidak perlu diturunkan. (2) Total beban pencemar aktual COD 1,2019 ton/jam secara keseluruhan telah melampaui daya tampung bebannya, dengan daya tampung beban pencemar 1,1447 ton/jam. Beban yang harus dikurangi/diturunkan: 0,0572 ton/jam. •
Penurunan beban hanya dari parameter COD sebesar 0,572 ton/jam atau sebesar 60% yang dapat dicapai pada target ke-1 (tahun 2017). Upaya pemulihan dilakukan secara merata yaitu pada Segmen-1 dan Segmen-2 atau sepanjang Sungai Tarum Barat
(3) Sumber Pencemar dan Potensi Pencemaran: •
Sumber pencemar adalah berasal dari sumber tidak tentu (Non Poins Sources) yaitu permukiman penduduk sepanjang aliran sungai dengan potensi beban pencemaran maksimum 0,17 ton BOD ton/jam dan 0,33 ton COD/jam.
•
Beberapa sumber pencemar yang bersifat Point Source (PS) belum terdata dengan rinci, hal ini karena secara umum sumber pencemar adalah berasal dari penggunaan tanah perumahan penduduk dan jasa perdagangan.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-7
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.2.
SARAN
Saran atau arahan dalam pengendalian dan pemulihan kualitas air sungai di DKI Jakarta: 1). Penurunan konsentrasi limbah dan pencemar dari point source yang telah melampaui baku mutu Pergub DKI No. 69/2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kegiatan Dan/Atau Usaha, dengan peningkatan pengelolaan IPAL. 2). Melakukan Identifikasi dan pendataan secara rinci sebaran sumber-sumber pencemar sebagai acuan dalam pemgendalian dan pemulihan atau reduksi beban pencemar. 3). Pengendalian pencemaran air sungai dilakukan dengan menurunkan beban pencemaran dan peningkatan status mutu air sungai sesuai peruntukannya secara bertahap: kumulatif 100% hingga tahun 2030. • Melakukan perbaikan saluran drainase dan sistem sungai (pengerukan dan normalisasi) untuk memperlancar aliran dan meningkatkan oksigen terlarut (DO) yang dapat menurunkan BOD dan COD. • Revitaliasi sempadan sungai/kali dari bangunan yang bukan peruntukannya dan melakukan revegetasi/penghijauan sempadan agar berfungsi sebagai kawasan lingung setempat dan menjadi perlindungan tata air di bawahnya. • Mencegah masuknya sampah/limbah ke dalam saluran serta melakukan pembersihan sampah dari badan air. • Pembuatan sistem pengelolaan limbah domestik setempat (on-site) pada permukiman dan dilakukan penyedotan tinja pada septick tank secara reguler untuk dikelola pada sistem IPLT yang tersedia. • Melaksanakan penggantian septic tank konvensional menjadi septic tank modern sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 2005. • Melakukan kerjasama lintas sektoral dalam pengendalian dan pemulihan sungai, yaitu dengan daerah yang berada pada bagian hulu dan berada di luar daerah administrasi Provinsi DKI Jakarta: Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kota Depok. • Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik (misalnya penggunaan tangki septik sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta) dan peningkatan sanitasi berbasis masyarakat dengan IPAL komunal. 4). Penegakan hukum terhadap pelanggar tata ruang yang ada dan dan bagi orang/lembaga/institusi yang memberi pencemaran pada badan air sungai.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)
V-8
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Press. Hadi, Anwar.2005, Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Diana, H., Ferianita, M., Nugrahadi, A dan Sitawati, A. 2005. Perubahan Guna Lahan terhadap Kualitas Air di DAS Ciliwung. Lembaga Penelitian Universitas Trisakti, Jakarta. Hadi, S. P., 2000. Manusia dan Lingkungan. Universitas Diponegoro, Semarang Kota Depok dalam Angka 2013/2014. BPS Kota Depok, 2014 Hidayat, R. (2006). Mengenal Lebih Dekat Ekoteknologi sebagai Pengendalian Pencemaran Air. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Bandung. Laine, A. 2002, Technologies for grey water recycling in buildings (unpublished PhD thesis), Cranfield University, Cranfield University. Leggert, D. J., Brown, R., Brewer, D., Stanfield, G. and Holliday, E. 2001. Rainwater and greywater use in buildings: Best practice guidance, CIRIA C539, CIRIA, London, UK. Menno-Jan Kraak & Ferjan Ormeling, 2013. Kartografi Visiualisasi Data Geospasial. Ed2. Gajah Mada Univeristy Press. Metcalf and Eddy. Inc. 1991. Wastewater Engineering. Treatment, Disposal and Reuse. Third Edition. Mc Graw Hill International, New York. Nugroho, P., Mahayani, N P D dan Marhaento, H. 2013. Modul Pemodelan Kualitas Air Menggunakan Model QUAL2KW. Pertemuan Koordinasi Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa. Tchobanoglous & Burton. 1991. Wastewater Engineering. Treatment, Disposal and Reuse. Third Edition. Mc Graw Hill International, New York. Curwell, S., Deakin, M dan Symes, M. (2006). Sustainable Urban Development. Volume 1: The Framework and Protocols for Environmental Assessment. Routledge, London. Thomann, R.V dan J.A Mueller. 1987. Principles of Surface Water Quality Modeling and Control. Harper Collins Publishers, New York. Tugiyono. 2008. Studi Daya Tampung Beban Pencemaran Air Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Seputih. Prosiding Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR (DTPB) SUNGAI PROVINSI DKI JAKARTA, 2014 (Sungai Jati Kramat, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Sungai Mampang dan Sungai Tarum Barat/Kalimalang)