ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014)
DAYA SAING INVESTASI DAN PERDAGANGAN KEPULAUAN RIAU SEBAGAI GARDA TERDEPAN PERBATASAN INDONESIA-SINGAPURA
Oleh Ade Priangani Dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNPAS Bandung
Abstrak Istilah daya saing (competitiveness), meskipun setidaknya telah “diawali” oleh konsep keunggulan komparatif (comparative advantage) Ricardo sejak abad 18, kini mendapat perhatian yang semakin besar terutama tiga dekade belakangan ini. Daya saing, satu dari sekian jargon yang sangat populer, tetapi tetap tak sederhana untuk dipahami. Seperti diungkapkan oleh Garelli (2003), konsep yang multidimensi ini sangat memungkinkan beragam definisi dan pengukuran. Tidaklah mengejutkan jika perkembangan pandangan dan diskusi tentang daya saing tak luput dari kritik dan perdebatan yang juga terus berlangsung hingga kini. Kata Kunci: Daya saing, investasi, perdagangan, Kepulauan Riau. Pendahuluan Dalam literatur, istilah “daya saing” (competitiveness) mempunyai interpretasi/tafsiran beragam. Tak satupun yang penulis klaim sebagai “definisi baku” yang diterima semua pihak. Tentang ini, barangkali benar yang disampaikan Michael Porter: “There is no accepted definition of competitiveness. Whichever definition of competitiveness is adopted, an even more serious problem has been there is no generally accepted theory to explain it . . .. “ (Porter, 1990). “Competitiveness remains a concept that is not well understood, despite widespread acceptance of its importance . . . . “(Porter, 1990). Perkembangan
terakhir
mengindikasikan
bahwa
perumusan
paradigma untuk pengembangan daya saing itu harus memperhatikan faktor-faktor: kompetisi, intervensi minimal dari pemerintah (negara), penemuan ide-ide asli (genuine idea), dan perhitungan secara cermat dampak globalisasi terhadap kehidupan sosial-politik satu bangsa. Dari keempat faktor ini, globalisasi merupakan faktor predator. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 81
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Maksudnya rumusan atau
menguasai,
meningkatkan
pemahaman terhadap ketiga faktor
mempertahankan
yang lain sangat ditentukan oleh
pasar; dua, Kemampuan suatu
pemahanian kita mengenai "apa
perusahaan mengatasi perubahan
itu globalisasi"
dan
Konsep daya saing, dalam
suatu
dan
persaingan
pasar
memperbesar
posisi
dalam dan
kamus besar Bahasa Indonesia
mempertahankan keuntungannya
adalah kemampuan makhluk hidup
(profitabilitas),
untuk dapat tumbuh (berkembang)
dan/atau ukuran bisnisnya (skala
secara normal di antara makhluk
usahanya); dan tiga, Kapasitas
hidup lainnya sebagai pesaing
menjual
dalam satu habitat (dalam satu
menguntungkan (Cockburn, et al.,
bidang usaha dsb); sedangkan
1998).
pangsa
produk
pasar,
secara
Dalam pandangan Porter
menurut Riswanda Imawan dalam Jurnal Politika, Vol. 6, No.1, Juli
(1990),
2002, berkaitan dengan aktivitas
kompetitif adalah suatu cara yang
perekonomian
itupun
dilakukan oleh perusahaan untuk
dalam
memperkuat
biasanya
dan
hal
dipahami
Konsep
keunggulan
posisinya
dalam
kerangka pikir ekonomik. Konsep
menghadapi pesaing dan mampu
ini pada dasarnya menjelaskan
menunjukkan
upaya
perbedaan dengan lainnya.
peningkatan
bargaining
dalam
rangka
position
memaksimalkan
pencapaian
perbedaan-
Selanjutnya menyatakan
Porter
bahwa
tujuan kita berhadapan dengan
perhatian
posisi
memelihara
dan
keunggulan
kompetitif
dan
tujuan
pihak
lain.
(Riswanda, 2002: 79-80) Dalam ekonomi,
menurut
mencapai
perusahaan
kinerja
pusat untuk
menciptakan
yang
adalah besar,
Farrel, M.J. dalam Journal of the
sedangkan
Royal Statistic Society, Series A,
kinerja yang baik adalah yang
CXX, Part 3, 253-290, dikatakan
memenuhi kondisi berikut : satu,
bahwa daya saing pada tingkat
Tujuan yang jelas dan pemenuhan
mikro (perusahaan – firm level)
kebijaksanaan fungsi manajemen
sering diartikan sebagai : satu,
seperti produksi dan pemasaran
Kemampuan
selalu
suatu
perusahaan
yag
secara
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
dimaksudkan
kolektif Page 82
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) memperlihatkan posisi yang kuat
(tiga)
di
keunggulan
pasar;
dua,
Tujuan
kebijaksanaan
tersebut
berdasarkan
kekuatan
dan
tumbuh
strategi:
(1)
biaya;
strategi
(2)
strategi
diferensiasi, dan (3) strategi fokus. Dalam
serta
era
globalisasi
diperbaharui secara terus menerus
ekonomi,
sesuai dengan perubahan peluang
menjadi faktor yang tidak bisa
dan
diabaikan. Oleh karena dalam era
ancaman
lingkungan
keunggulan
kompetitif
eksternal; tiga, Harus memenuhi
seperti
eksploitasi dan kompetisi khusus
mengandalkan
(distentive competency) sebagai
komparatif
faktor pendorong (drives factors)
negara, sebab dalam konteks daya
untuk
saing
menjalankan
sebuah
ini
tidak
cukup
hanya
keunggulan
yang
dimiliki
komoditas
suatu
yang
akan
perusahaan serta dapat dilakukan
diperdagangkan
dinamis.
keunggulan komparatif dari segi
Kompetitif adalah
salah
dalam satu
ini
kelimpahan faktor, tetapi belum
yang
tentu kompetitif. Oleh karena itu
hal
cara
dilakukan oleh perusahaan untuk
Thurow (1996)
menerapkan
bahwa
cara
memiliki
membedakan
mengungkapkan
suatu
saat
konsep
dirinya dengan para pesaingnya.
keunggulan komparatif itu akan
Di samping itu, Porter melihat
bergeser
bahwa salah satu faktor yang
teknologi sebagai unsur dinamis,
paling penting untuk menghadapi
oleh
persaingan
global
adalah
pengetahuan dan teknologi telah
kemampuan
kompetitif
yang
mampu menghasilkan peralatan
memperhitungkan
karena
penguasaan
dimiliki suatu negara. Jika suatu
canggih
negara
keunggulan
sebagian
dalam hal faktor biaya atau mutu
manusia,
sehingga
faktor
modal/tenaga
kerja
mempunyai
yang
digunakan
untuk
untuk besar
ilmu
menggeser tenaga
kerja ratio
bukan
lagi
menghasilkan suatu produk, maka
menjadi variabel-variabel penting,
negara itu akan menjadi tempat
walaupun
produksi dan ekspor akan mengalir
dibutuhkan
ke
menjadi
negara
lain.
Lebih
lanjut
dikatakan bahwa untuk mencapai
tenaga
kerja
namun
sangat
tetap
peranannya
kurang
dalam
proses produksi.
keunggulan kompetitif diperlukan 3 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 83
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) (1998)
faktor pemilihan tergantung pada
mengemukakan
keunggulan suatu komoditi yang
Gunawan selanjutnya bahwa
competitive
advantage
dihasilkan oleh perusahaan atau
adalah suatu usaha yang lebih
industri
tergantung
pada
baik dibandingkan dengan wilayah
permintaan
konsumen
terhadap
lain
produk
cukup
signifikan
termasuk
kemampuan
penyesuaian teknologi hardware
mendorong
(mesin
Untuk
lebih kompetitif.
memelihara keunggulan kompetitif
Berkaitan
yang
produksi).
berkelanjutan
(sustainable
competitive
advantage)
merupakan
tugas
yang
suatu
dengan
daya
komoditas,
pola
perdagangan sekarang ini tidak
harus
serta merta melihat pendekatan pasar
konteks
untuk
adalah
direalisasikan. Dalam
saing
perusahaan
lainnya,
sebagai
dasar
untuk
melakukan strategi (market based
Tambunan (1996) mengemukakan
strategy)
bahwa
suatu
perdagangan internasional, tetapi
komoditas di pasar internasional
juga didasarkan pada pentingnya
juga ditentukan oleh teknologinya.
pendekatan yang disebut dengan
Di masa depan tuntutan teknologi
resource based strategy diamana
merupakan
dalam
faktor sumber daya menjadi lebih
ekspor
penting.
daya
proses
saing
karakteristik
pengembangan
di
dalam
melakukan
dasar
Indeks daya saing menurut
asumsi-asumsi
World Economic Forum (WEF)
yang dibangun oleh teori klasik,
dibentuk oleh 3 unsur utama, yaitu
oleh karena teori-teori klasik tidak
persyaratan
melihat
efisiensi,
dengan
mengambil
pemikiran
dan
pentingnya
pengaruh
proses teknologi terhadap pola
bahwa
keunggulan
faktor
penopang
inovasi
dan
kecanggihan. Menurut
perdagangan dunia. Pada akhirnya dikatakan
dasar,
Porter,
suatu
negara memperoleh keunggulan
kompetitif akan lebih menentukan
daya
daya suatu negara atau suatu
advantage (CA) jika perusahaan
komoditas
(yang ada di negara tersebut)
daripada keunggulan
saing
/
competitive
komparatifnya. Paltts dan Gregory
kompetitif.
Daya
(1991)
negara
ditentukan
mengungkapkan
bahwa
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
saing
suatu oleh Page 84
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) kemampuan inovasi
industri
dan
melakukan
meningkatkan
kemampuannya.
Porter, kunci utama faktor produksi adalah
“diciptakan”
bukan
Perusahaan
diperoleh dari warisan. Lebih jauh,
memperoleh (CA) karena tekanan
kelangkaan sumber daya (factor
dan
disadvantage)
tantangan.
Perusahaan
seringkali
menerima manfaat dari adanya
membantu
persaingan
domestik,
kompetitif. Terlalu banyak (sumber
supplier domestik yang agresif,
daya) memiliki kemungkinan disia-
serta pasar lokal yang memiliki
siakan,
permintaan
mendorong inovasi.
di
pasar
tinggi.
Perbedaaan
negara
ketika
menjadi
langka
Demand
dalam nilai-nilai nasional, budaya,
dapat
conditions,
struktur ekonomi, institusi, dan
mengacu pada tersedianya pasar
sejarah
domestik
semuanya
kontribusi dalam
pada
persaingan.
memberi
siap
berperan
keberhasilan
menjadi elemen penting dalam
Perusahaan
menghasilkan daya saing. Pasar
menjadi kompetitif melalui inovasi
seperti
yang dapat meliputi peningkatan teknis
proses
yang
produksi
atau
ini
ditandai
dengan
kemampuan
untuk
menjual
produk-produk
superior, hal ini
kualitas produk. Selanjutnya Porter
didorong oleh adanya permintaan
mengajukan Diamond Model (DM)
barang-dan jasa berkualitas serta
yang terdiri dari empat determinan
adanya
(factor-faktor yang menentukan)
antara perusahan dan pelanggan.
National Competitive Advantage
kedekatana
Related
hubungan
and
Supporting
(NCA). Empat atribut ini adalah:
Industries,
mengacu
factor
tersedianya
serangkaian
conditions,
demand
pada dan
conditions, related and supporting
adanya keterkaitan kuat antara
industries,
industri
dan
firm
strategy,
pendukung
dan
structure, and rivalry. (Cho dan
perusahaan,
Moon, 2003)
dukungan ini bersifat positif yang
Factor conditions mengacu pada
input
yang
digunakan
hubungan
dan
berujung pada penngkatan daya saing
perusahaan.
Porter
sebagai faktor produksi, seperti
mengembangkan model dari faktor
tenaga kerja, sumber daya alam,
kondisi
modal dan infrastruktur. Argumen
industrial
semacam
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
ini
clusters
dengan atau Page 85
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) agglomeration,
yang
memberi
melalui kewenangan yang dimiliki
manfaat
adanya
potential
memberikan fasilitasi, katalis, dan
technology
knowledge
spillover,
tantanan bagi industri. Pemerintah
kedekatan
dengan
dengan
konsumer
sehingga
semakin
meningkatkan market power.
menganjurkan
dan
mendorong
industri agar mencapai level daya saing tertentu. Hal-hal tersebut
Firm strategy, Structure and
dapat
dilakukan
pemerintah
Rivalry, mengacu pada strategi
melalui kebijakan insentif berupa
dan
subsidi, perpajakan, pendidikan,
struktur
yang
ada
pada
sebagian besar perusahaan dan
fokus
intensitas persaingan pada industri
penguatan factor conditions, serta
tertentu.
menegakkan standar industri.
Faktor
Strategi
dapat
pada
penciptaan
dan
terdiri dari setidaknya dua aspek:
Poin utama dari DM, Porter
pasar modal dan pilihan karir
mengemukakan model penciptaan
individu. Pasar modal domestik
daya saing yang self-reinforcing, di
mempengaruhi
strategi
mana persaingan domestik men-
perusahaan, sementara individu
stimulasi tumbuhnya industri dan
seringkali
secara
karir
membuat
berdasarkan
keputusan peluan
dan
bersamaan
konsumen
membentuk
yang
maju
(sophisticated)
yang
memiliki daya saing pada suatu
menghendaki
peningkatan
industri di mana personel kuncinya
inovasi.
dianggap
prestisius.
Struktur
mempromosikan industrial cluster.
mengikuti
strategi.
Struktur
Kontribusi
Porter
menjelaskan
menjalankan
hubungan
antara
firm-industry-
country,
serta
prestise.
Suatu
negara
dibangun
guna
strategi.
Intensitas
akan
persaingan
Lebih
jauh
selalu
DM
dan juga
bagaimana
(rivalry) yang tinggi mendorong
hubungan ini dapat mendukung
inovasi. (Cho dan Moon, 2003)
negara dan sebaliknya.
Porter juga menambahkan
Faktor dalam menentukan
faktor lain: peran pemerintah dan
daya saing menurut IMD World
chance, yang dikatakan memiliki
Competitiveness Yearbook terbagi
peran penting dalam menciptakan
menjadi 4 kategori yaitu, kinerja
NCA.
ekonomi,
efisiensi
pemerintah,
efisiensi
bisnis,
infrastruktur.
Peran
dimaksud,
bukan
sebagai pemain di industri, namun
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 86
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Setiap kategori memiliki beberapa
tenaga kerja, pembiayaan, perilaku
kriteria.
dan praktik manajemen.
IMD
World
Competitiveness Yearbook (WCY) memeringkat
dan
Faktor
infrastruktur
terdiri
menganalisis
dari 95 kriteria yang berhubungan
kemampuan suatu negara dalam
dengan segala kebutuhan dasar
menciptakan
untuk bisnis, teknologi, ilmiah, dan
dan
menjaga
lingkungan di mana perusahaan
sumber
dapat bersaing. Persaingan akan
infrastruktur meliputi infrastruktur
membawa
dasar,
kompetitif
suatu
negara
dibandingkan
lebih
dengan
negara lain.
kriteria
manusia.
infrastruktur
infrastruktur
ilmiah,
Faktor
teknologi, kesehatan,
lingkungan dan pendidikan. Menurut
Kinerja ekonomi terdiri dari 77
daya
mengenai
asisten
Deputi
evaluasi
Urusan Koordinasi Ekonomi dan
makro ekonomi domestik. Kriteria
Pembiayaan Regional Kementrian
kinerja ekonomi meliputi ekonomi
Koordinator Bidang Perekonomian,
domestik,
Huda Bahweres, ada empat hal
perdagangan
internasional,
investasi
yang
dapat
dilakukan
dalam
internasional, pengangguran dan
peningkatan daya saing. Pertama,
harga.
perbaikan kemudahan berusaha. Efisiensi pemerintah terdiri
Kedua, memperbaiki tata kelola
dari 72 kriteria mengenai kebijakan
ekonomi
pemerintah yang mempengaruhi
infrastruktur,
iklim kompetitif. Kriteria efisiensi
daerah,
pemerintah
keuangan
keamanan. Ketiga, identifikasi dan
publik, kebijakan fiskal, kerangka
reformasi peraturan yang tumpang
kerja institusi, peraturan bisnis,
tindih.
dan kerangka kerja sosial.
penyederhanaan
meliputi
Efisiensi bisnis terdiri dari
seperti
akses
kualitas
dibiaya
peraturan
transaksi
Dan,
terutama
lahan,
dan
Keempat, perizinan
terkait
68 kriteria yang mempengaruhi
kemudahan
kinerja perusahaan dalam inovasi,
Ekspres, 29 September 2011)
keuntungan dan tanggung jawab.
berusaha.
dengan
Parameter
(Padang
daya
saing
Kriteria efisiensi bisnis meliputi
menurut pandangan Dong-Sung
produktivitas dan efisiensi, pasar
Cho dan Hwy-Chang Moon, 2003, terdiri
dari
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
sumberdaya
alam; Page 87
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) lingkungan bisnis; industri terkait dan
pendukung;
domestik termasuk pekerja;
permintaan
(keseluruhannya dalam
faktor
politisi
wirausahawan;
dan
birokrat; dan
profesional
(keseluruhannya termasuk dalam faktor manusia); peluang peristiwa. Kalau
kita
bandingkan
model Diamond dari Porter dan Model Sembilan Faktor dari DongSung Cho dan Hwy-Chang Moon Perbandingan Model Diamond dan Model Sembilan Faktor
1. Kondisi Faktor 2. Strategi Perusaha an, struktur, dan persainga n 3. Industri terkait dan pendukun g 4. Kondisi permintaan 5. Pemerintah
6. Peluang
diperbandingkan
secara internasional, kemampuan antar dalam
negara
sangat
berbeda
dayasaingnya.
dimungkinkan
Hal
karena
ini
sejarah
perkembangannyapun
memiliki
awal yang berbeda.
Kaitannya
dengan siklus hidup daya saing maka
Indonesia
mempertimbangkan
perlu beberapa
aspek yang menonjol atas faktor
didapat sebagai berikut:
Model Sembilan Faktor 1. Sumberda ya yang dianugrah kan 2. Lingkungan Bisnis 3. Industri terkait dan pendukung 4. Permintaan Domestik
Jika
fisik);
manajer
insinyur
Model Diamond
Porter, Evolusi Teori Daya Saing” Salemba Empat. Jakarta. Dengan perbaikan
fisik dan faktor manusia. Seorang marketer perlu mempertimbangkan strateginya
dengan
keunggulan
dan
berpengaruh Faktor fisik
persaingan Faktor Internal
faktor atas
situasi
tersebut.
Negara
sangat
menonjol
politisi dan birokrat. Faktor Ekstern al
5. Pekerja 6. Politisi dan Birokrat 7. Wirausah awan 8. Manajer dan Insinyur yang profesiona l
adalah
Politisi dan
birokrat perlu dimobilisasi untuk mendukung
pengembangan
dayasaing ekspor. Dengan begitu, kemauan politis untuk membangun national competitiveness sangat kuat, seperti halnya negara Korea pada 10 tahun lalu atau Thailand di masa kini.
9. Peluang, peristiwa
Sumber: Dong-Sung Cho and HwyChang Moon, 2003. Terjemahan . “From Adam Smith to Michael
yang
seperti Indonesia, faktor manusia yang
Faktor Manusi a
melihat
Sehingga
menurut
Ryan
Kiryanto (Kepala Ekonom BNI), untuk
jangka
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
menengah
dan
Page 88
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) panjang, Indonesia tidak bisa lagi
lain-lain. Peranan sektor pertanian
bertumpu pada faktor keunggulan
merupakan
pasar,
harus
5,32%
memperbaiki faktor-faktor lainnya
Sektor
yang selama ini dinilai
masih
berkembang maksimal karena luas
menjadi kelemahan agar peringkat
lahan lebih kecil dibandingkan luas
daya
melonjak
perairan. Di luar itu, tanah merah
setidaknya setara dengan sesama
di kepulauan ini pun hanya bisa
negara-negara
kawasan
ditanamin jenis tanaman tertentu
ASEAN. (Infobank news.com, 11
yang memerlukan penelitian dan
Juni 2013)
pengembangan
namun
juga
saingnya
di
sektor
terhadap
kontribusi
PDRB
2005,
tersebut
belum
khusus
untuk
meningkatkan produksinya. Pembahasan
Luas
lahan
sawah
di
Dalam melakukan analisis
provinsi ini mencapai 1.792 ha
daya saing, penulis mengacu pada
sedangkan lahan bukan sawah
parameter daya saing menurut
terdiri atas lahan kering dan lahan
pandangan Dong-Sung Cho dan
lainnya mencapai 694.924 ha dan
Hwy-Chang Moon,
terdiri
74.607 ha, Luas lahan hortikultura
dari sumberdaya alam; lingkungan
mencapai 42.728 ha. Lahan sawah
bisnis;
dan
irigasi teknis mencapai 130 ha,
pendukung; permintaan domestik
lahan sawah irigasi sederhana
(keseluruhannya termasuk dalam
mencapai
faktor fisik); pekerja; politisi dan
lahan sawah dengan irigasi desa
birokrat; wirausahawan; manajer
mencapai luas 309 ha dan lahan
dan
profesional
sawah tadah hujan seluas 1.249
(keseluruhannya termasuk dalam
ha. Luas lahan panen seluruh
faktor manusia); peluang peristiwa.
kabupaten
di
Kepulauan
mencapai
94
ha
2003,
industri
terkait
insinyur
Sumber Daya Alam Kepulauan
Riau
memiliki
alam meliputi: bidang pertanian,
kehutanan,
ha,
sementara
clan
Riau dapat
memproduksi padi sebanyak 249
berbagai macam sumber daya
perikanan,
104
perkebunan, pertambangan,
dan
ton dengan rata-rata produksi 5,20 ton/ha. Hasil
palawija
adalah
jagung dengan luas lahan panen 585 ha dan produksi 1.267 ton; ubi
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 89
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) kayu dengan luas lahan panen 708
Selain perikanan tangkap,
ha dan produksi 4,927 ton; ubi
pengembangan
jalar 1.159 ton; dan kacang tanah
perikanan yang meliputi usaha
dengan lahan panen 124 ha dan
pembenihan sampai pemanfaatan
produksi 179 ton.
teknologi budidaya sangat cocok di
Produksi sayur-mayur hasil
budidaya
provinsi ini. Di Kabupaten Bintan,
produksi 723 ton, kacang panjang
Karimun
dengan hasil produksi 1.295 ton,
budidaya
ikan
bayam
produksi
ekonomis
seperti
26.715 ton dan kangkung dengan
napoleon
dan
hasil produksi 842 ton.
budidaya ikan air tawar dapat
dengan
Dari komoditas
hasil
sektor yang,
perkebunan, berpotensi
di
dan
dikembangkan Bintan,
Natuna
terdapat
yang
bernilai
ikan
kerapu,
kakap.
Potensi
di
Kabupaten
Kabupaten Karimun,
provinsi kepulauan Riau adalah
Kabupaten Lingga, dan Kabupaten
cengkeh dengan luas lahan 14.716
Natuna. Pada 2006, Total produksi
ha
perikanan
perkebunan
39.491
ha,
seluas
kelapa
perkebunan
34.891 ha,
seluas karet
perkebunan
seluas
3.949
ha,
dan
perkebunan gambir seluas 996 ha. Sektor
mencapai
217.094,91 ton dan produksi ikan budidaya 3.475,70 ton.
lada seluas 449 ha, perkebunan sagu
tangkap
Wilayah
Kepulauan
Riau
memiliki potensi ekonomi yang tinggi
karena
sebagian
dan
peternakan
kabupaten memiliki potensi hasil
tiga
jenis
tambang seperti bauksit dan timah,
kelompok, masing-masing ternak
sementara di bawah laut terdapat
berternak lele dan unggas. Pada
minyak
kelompok ternak, kambing adalah
minyak bumi mencapai 298,81
ternak dengan populasi terbanyak
million meter barrel oil (MMBO),
hingga 18.166 ekor, diikuti 9.976
sementara cadangan gas alam
ekor sapi dan 422.655 ekor babi.
sebanyak 55,3 triliun square cubic
Populasi
feet (TSCF) terdapat di Kabupaten
dibedakan
menjadi
unggas
terdiri
atas
dan
gas.
Cadangan
585.226 ekor ayam buras, 347.800
Natuna.
ekor ayam petelur, 452.510 ekor
cadangan, mencapai 11.360.500
ayam pedaging 21.634 ekor itik
m3 terdapat di Pulau Karimun.
26.270 ekor puyuh.
Bauksit dengan total cadangan
Timah
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
dengan
jumlah
Page 90
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) 15.880,000 ton terdapat di Pulau
sambungan listrik untuk bisnis.
Bintan dan Tanjong Pinang. Granit
Disamping itu, Kepulauan Riau,
dengan total cadangan mencapai
khususnya Pulau Batam adalah
858.384.000 m3 terdapat di Pulau
daerah
Karimun
letak geografis yang berada dekat
dan
Pulau
Bintan.
yang
strategis
dengan
Sementara pasir darat dengan
Singapura
total
mencapai
merupakan daerah yang cukup
39.826.400 ton terdapat di Putau
baik untuk berinvestasi. Dengan
Karimun dan Pulau Bintan.
tersedianya sarana dan prasarana
cadangan
Kepulauan
Riau
memiliki
yang
dan
Malaysia,
mendukung
sepenuhnya
potensi sumber daya alam mineral
kebutuhan
usaha
dan energi yang relatif cukup
pelabuhan
bingkar
besar dan bervariasi baik berupa
berstandar
bahan galian A (strategis) seperti
ketersediaan kawasan industrial
minyak bumi dan gas alam, bahan
baik elektronik, perkapalan, pipa
galian
timah,
dan lainnya. Didukung dengan
bauksit dan pasir besi, maupun
Free Trade Zone area menjadikan
bahan galian golongan C seperti
Batam
granit, pasir dan kuarsa.
strategis sehingga pengembangan
B
(vital)
seperti
Lingkungan Bisnis
semakin
di
lokasi
Batam
yang
mampu
menawarkan iklim investasi yang
Iklim menjalankan bisnis di Indonesia
muat
international,
sebagai
usaha
seperti
membaik,
berbeda dengan daerah lainnya. Dari data yang dikeluarkan
dilihat dari daftar Doing Business
Otorita
Report 2013 yang dilansir oleh
gambaran
International Finance Corporation
investasi asing di kawasan bebas
(IFC), berada di peringkat 128 dari
Batam terus membaik. Pada 2011
185
untuk penanaman
negara.
Posisi
Indonesia
dalam daftar tersebut diapit oleh Ethiopia dan Bangladesh. Perbaikan
iklim
Batam
Data
(OB)
jumlah
Badan
Penanaman
Modal
menyebutkan
pada
diperoleh realisasi
Koordinasi (BKPM) 2011
nilai
menjalankan bisnis di Indonesia
investasi Singapura mencapai US$
disebabkan
semakin
5,1 miliar. Pada tahun 2012 nilai
mudahnya proses mendapatkan
investasi Singapura di Indonesia
oleh
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 91
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) mengalami
penurunan
menjadi
struktur
impor
ISSN 08532265
Kepri
untuk
sekitar US$ 4,9 miliar. Sedangkan
Singapura sebesar 62,32 persen
pada
dari total impor rata-rata US$ 19,7
semester
I
tahun
2013
sekitar US$ 1,9 miliar.
miliar per tahun.
Masa depan Batam masih tergantung
situasi
Berdasarkan data BPS, laju
Singapura,
pertumbuhan ekspor Kepri 10,95
sebab . 71,4% investasi di Batam
persen tiap tahun. Sementara laju
adalah
Minat
impor Kepri terus meningkat sejak
investor Singapura sangat besar
pemerintah menetapkan Kawasan
atas Provinsi ini karena alasan
Perdagangan Bebas di Batam,
tenaga
dasar,
Bintan dan Karimun. Jika sebelum
dan
FTZ, pada 2006-2007 impor lebih
dari
Singapura.
kerja,
teknologi
sumberdaya
alam
ketersediaan lahan (Heng, 2006). Singapura juga merupakan mitra
dagang
terbesar
dan
rendah
dibanding
ekspor
yaitu
sebesar US$ 1,97 miliar dan US$ 6,49 miliar, maka setelah FTZ
warganya merupakan wisatawan
tahun
mancanegara terbanyak ke Kepri.
meningkat
(Media Indonesia.com, 6 Oktober
12,17 miliar dibanding ekspor US$
2012).
investasi
7,47 miliar. Tahun 2008 terjadi
neraca
defisit neraca perdagangan US$
Meski
trend
menggembirakan, perdagangan
Kepulauan
(Batam/Bintan)
masih
Riau terlihat
4,7
2008
berlaku,
tajam
miliar.
impor
menjadi
US$
(AntaraNews,
22
Januari 2011)
sangat kecil dibandingkan dengan
Ekspor Batam tahun 2008
potensi yang dimilikinya, namun
mencapai US$ 6,49 miliar. Lima
Singapura tetap menjadi negara
komoditas utamanya ekspor yakni
tujuan ekspor dan impor terbesar
mesin/peralatan
Provinsi
Riau.
mesin/pesawat mekanik, produk
Singapura menjadi negara tujuan
besi dan baja, kapal laut dan
utama
secara
perangkat optik. Sementara impor
geografis berdekatan. Dari struktur
tahun 2008 US$ 10.061 juta.
ekspor, Singapura mendominasi
Komoditas
hingga 63,06 persen dari total
yakni
mesin/peralatan
listrik,
ekspor Kepri rata-rata US$ 6,82
bahan
bakar
mesin
Kepulauan
Kepri
karena
listrik,
impor
utama
mineral,
mesin-
impor
miliar setiap tahun. Sedangkan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 92
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) pesawat mekanik, produk besi dan
Sedangkan nilai impor Provinsi
baja, serta besi dan baja.
Kepulauan Riau mencapai US$
Industri
pengolahan
di
9,16
miliar.
Negara
pemasok
Batam umumnya industri substitusi
barang impor Provinsi Kepulauan
impor yang tergantung pada bahan
Riau
baku
besar
ditempati oleh Singapura dengan
jumlahnya. Industri ini merupakan
nilai US$ 415,73 juta dengan
model yang paling kompetetitif
pangsa 53,56 persen.
impor
cukup
Desember
2009
terbesar
dilihat dari biaya produksi tiap negara.
Terkait
Industri,
saat
teori
ini
lokasi
Industri Terkait dan Pendukung Batam sebagai salah satu
Indonesia
bersaing dengan China, Vietnam
daerah
dan
strategis,
India.
Seperti
yang
industri
yang
membuat
cukup
keberadaan
Krugman
industri berkembang cukup pesat.
Ekonomi
Dengan letak yang geografis yakni
2008, dalam bukunya Ekonomi
berbatasan dengan Singapura dan
Internasional: Teori dan kebijakan,
Malaysia serta terletak di Selat
tentang pola perdagangan dan
Melaka
lokasi aktivitas ekonomi. Selain itu,
pelayaran
sibuk
di
sebagian
menjadikan
Batam
mempunyai
diungkapkan (2008),
Paul
peraih
Nobel
besar
hasil
produksi
yang
merupakan
jalur dunia,
Batam juga dikirim ke daerah lain
nilai jual lebih serta tenaga kerja
di Indonesia, baik bahan setengah
yang
jadi maupun produk akhir. Ini tentu
perusahaan
menguntungkan
perusahaan.
basis
produksi,
Batam
sebagai
namun
Batam
cukup
dengan
jumlah
mencapai
ribuan
Keberadaan di
letakan
industri
perlu juga hati-hati terkait "pintu
Batam
masuk" impor nasional yang masih
kawasan
terlihat juga barang illegal.
kepada tingkat industri itu sendiri.
industri
pada
di
suatu
yang
dibagi
Provinsi
Adapun macam industri di Batam
tahun
2009
khususnya Industri ringan yang
8.268,81
juta.
meliputi
Ekspor ke Singapura selama tahun
industri
elektronika,
2009 mencapai US$ 4.773,24 juta
garment,
industri
dengan konstribusi 57,73 persen.
lainnya.
Nilai Kepulauan mencapai
ekspor Riau US$
industri
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
manufacturing, industri
plastik
dan
Page 93
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Industri
terkait
dan
Kepulauan
Riau
teknologi di kawasan pelabuhan
sudah cukup memadai hal ini
dan perdagangan bebas (FTZ).
ditandai dengan adanya kawasan-
Saat ini pembangunan "Batam
kawasan industri ringan dan berat
Techno Park" digunakan untuk
yang telah berdiri di Batam dan
memfasilitasi industri teknologi dan
sekitarnya. Diantaranya Kawasan
juga memfasilitasi startup UKM
Industri ringan sebagai berikut:
yang berbasiskan IT.
pendukung
di
mendukung
Kawasan Industri Ringan Batam Batamind o Invesment Cakrawala
Bintan g Industr ial Park I Bintang Industri al Park II
Disamping Industri
Citra Buana Centre Park III
Indah Industri al Park
Batamind Citra Kara o Buana Industria Invesment Industria l Park Cakrawala lI 1 Batu Cammo Executiv Latrade Ampar Industri e Industri Industrial al Park Industria Park l Park Batu Citra Hijrah Merah Buana Industria Industrial Centre l Park Complex Park II Sumber: http://www.batamfast.com
industri
berbasis
itu,
kawasan
Batamindo,
menjadi
kawasan industri terbaik di luar pulau Jawa. Dari 74 kawasan industri di Indonesia yang lolos seleksi,
Batamindo
memborong
tiga
sukses
penghargaan
sekaligus pada Penganugerahan Kawasan Industri yang digelar oleh Kementerian Perindustrian pada 24 Oktober 2013. Gelar pertama yang
direbut
Batamindo
yakni
sebagai kawasan industri terbaik di Disamping kawasan industri ringan, di Batam telah berdiri kawasan industri berat
Luar Pulau Jawa. Lalu kedua
di daerah berikut:
sebagai kawasan industri terbaik
Kawasan Industri Berat Batam 1
Kabil Industrial Park
2
Seafront Industrial City
3
Sekupang Makmur Abadi
ke-3 se Indonesia dan ketiga sebagai kawasan industri yang memiliki terbaik
Sumber:http://www.batamfast.com
Dalam
upaya
Badan Pengusahaan (BP) Batam
"Batam
fokus
mengembangkan
Techno
Park"
peringkat
lingkungan
ke-2
seluruh
Indonesia.
pengembangan kawasan industri,
mulai
pengelola
untuk
Permintaan Domestik Permintaan
Domestik
Kepulauan Riau pada hakekatnya sejalan domestik
dengan Indonesia
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
permintaan secara Page 94
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) nasional.
Permintaan Domestik
Kepulauan Riau dinilai oleh Dana Moneter
Internasional
defisit
tahun
2013
akibat
pelemahan permintaan global.
(IMF)
Dalam jangka menengah,
tumbuh kuat dan berkelanjutan.
defisit masih akan terjadi akibat
Indonesia memiliki posisi yang
tingginya
kuat di tengah situasi global yang
yang dibiayai oleh investasi asing
tidak
langsung.
menentu.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang mencapai
karena
6 persen pada tahun 2012 dan 6,3
ekonomi
persen
karena
pada
tahun
2013.
impor
barang
Defisit
modal
terjadi
pelemahan
bukan
fundamental
Indonesia,
tapi
upaya
lebih
pemerintah
Meskipun demikian, IMF menilai
mendorong peningkatan investasi
pertumbuhan
asing langsung.
Indonesia
membutuhkan
reformasi
lebih Pekerja/Tenaga Kerja
lanjut. IMF
mencatat
langkah
Tenaga
kerja
merupakan
reformasi kebijakan dan struktur
faktor utama dalam pembangunan
makro ekonomi selama lebih dari
nasional, regional dan sektoral.
satu
Provinsi Kepulauan Riau memiliki
dekade
terakhir
telah
membuat Indonesia memiliki posisi
letak
yang kuat di tengah krisis global.
berbatasan langsung dengan 5
Keseimbangan sektor keuangan
(lima) negara tetangga, memiliki
dan korporasi Indonesia cukup
keunggulan investasi internasional
sehat.
dan
Turunnya
memberikan
utang
kelonggaran
bagi
pemerintah untuk lebih leluasa mengeluarkan stimulus. IMF permintaan yang
kuat
tumbuhnya
yang
strategis
menjadi
lokomotif
perekonomian nasional di bidang industri dan perdagangan. Sampai saat ini masalah
memprediksi domestik akan
geografis
Indonesia mendorong
kredit
dan
ketenagakerjaan
masih
cukup
kompleks, seperti besarnya jumlah penganggur angkatan
seiring kerja
jumlah
yang
kian
mengakibatkan inflasi di angka 5
meningkat.
persen pada akhir tahun 2013. IMF
Agustus 2012 jumlah penganggur
memperkirakan transaksi berjalan
terbuka
Indonesia akan menyentuh level
Riau sebanyak 46.798 orang atau
di
Sumber
Provinsi
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Sakernas
Kepulauan
Page 95
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) 5,37 persen dan jumlah angkatan
Politisi dan Birokrat
kerja 871.365 orang.
Politik blok birokrasi atau
Selain itu kualitas tenaga
(bahasa Inggris: building blocks)
kerja yang masih rendah serta
dalam administrasi publik adalah
informasi pasar kerja yang relatif
menyangkut umumnya dilakukan
masih
permasalahan
oleh para politisi hasil dari sebuah
menyangkut pengupahan pekerja
pemilu dan para birokrat dalam
yang masih rendah baik yang
kriteria normatif kebijakan untuk
diakibatkan produktivitas pekerja
mengalokasikan
yang masih rendah maupun akibat
kebijakan oleh politisi non birokrat
penerapan upah yang diterapkan
dalam
oleh perusahaan.
menunjukkan
terbatas,
Masalah
utama
ketenagakerjaan adalah
besarnya
terbuka,
tugas
pembuat
pendelegasian
birokrasi
bidang
yang
dan kerja
bersinambung
diantaranya
bahwa keduanya umumnya dapat
pengangguran
berbeda secara umum disebut
jumlah
setengah
jabatan karier
dan non karier
penganggur yang sangat besar,
dalam bentuk dan tatanan yang
serta
mengandung struktur dan kultur,
masalah
lain
seperti
rendahnya kualitas angkatan kerja,
struktur
yang
rendahnya produktivitas kerja, dan
sebuah
susunan
rendahnya kesejahteraan pekerja,
tatanan
sehingga
multi
mengandung nilai (values), sistem
dimensional antara berbagai faktor
kebiasaan yang dilakukan oleh
ekonomi, faktor sosial, dan faktor
para
lainnya. Oleh karena itu diperlukan
mencerminkan
kebijakan yang komprehensif dan
sumberdaya manusianya.
bersifat
multi dimensi. Untuk itu maka
mengetengahkan
dan
pelakunya
dari
suatu
kultur
yang
yang perilaku
dapat dari
Hubungan antara pejabat
perencanaan
politik (political leadership) dan
tenaga kerja yang dapat dijadikan
birokrasi yang akan menjadikan
acuan
suatu
diperlukan
oleh
suatu
seluruh
pemangku
hubungan
kepentingan di Provinsi Kepulauan
(bersinambung)
Riau.
kontrol
dan
yang
konstan
antara
fungsi
dominasi
dalam
hubungan seperti ini maka akan senantiasa timbul persoalan, siapa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 96
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) mengontrol siapa dan siapa pula
dan menjaga iklim berinvestasi
yang menguasi, memimpin dan
dalam bentuk kelancaran birokrasi.
mendominasi siapa, persoalan ini
Sebagai salah satu realisasi
sebenarnya merupakan persoalan
konkret dari upaya itu, Sejak bulan
klasik
perwujudan
Juli 2013, dari pemerintah pusat
dikotomi politik dan administrasi
melalui BKPM (Badan Koordinasi
kemudian timbul dua pertanyaan
Penanaman
yakni apakah birokrasi sebagai
dilakukan perbaikan Tata Cara
subordinasi dari politik (executive
Perizinan
ascendancy) atau birokrasi sejajar
Penanaman Modal. Perbaikan itu
dengan
melalui Peraturan Kepala Badan
sebagai
politik
(bureaucratic
sublation).
Modal)
dan
Koordinasi
Non
telah
Perizinan
Penanaman
Modal
politikus
(BKPM) Nomor 5 Tahun 2013,
terhadap birokrasi kerap terjadi di
terkait Tata Cara Perizinan dan
semua
termasuk
Non Perizinan Penanaman Modal,
Sedangkan
yang merevisi Peraturan Kepala
birokrasinya sendiri masih menjadi
BKPM sebelumnya, yaitu Perka
hambatan
BKPM Nomor 12 Tahun 2009.
Gangguan
daerah,
Kepulauan
Riau.
bagi
investor
untuk
Hal
mengembangkan investasinya di Indonesia,
khususnya
Kepulauan
Riau.
birokrasi
yang
menerus
di
Reformasi
sudah
terus-
diupayakan
dan
itu
dilakukan
dalam
rangka penyerderhanaan norma, standar,
prosedur,
Perizinan
dan
Penanaman
dan
kriteria
Non
Perizinan
Modal.
Sebagai
digulirkan oleh pemerintah, tidak
panduan pelaksanaan pelayanan
serta-merta
penanaman modal terkait prosedur
harapan Birokrasi
bisa para
masih
memenuhi pengusaha.
saja
dianggap
pengajuan
dan
permohonan perizinan dan non perizinan
rumit dan berbelit-belit. Pemerintah pun berupaya
persyaratan
di
penyelenggaraan
instansi PTSP
dan
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di
pelayanan kepada investor. Tidak
bidang Penanaman Modal, para
hanya dengan menjaga kondisi
pelaku
keamanan wilayah, tetapi terus-
masyarakat umum lainnya.
memberikan
kenyamanan
dan
usaha,
serta
menerus berupaya menciptakan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 97
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Pedoman dan Tata Cara Perizinan
dan
Penanaman
Nonperizinan
Modal
tersebut
provinsi hanya akan mengeluarkan izin
sesuai
kewenangan
urusan yang
dan menjadi
bertujuan
untuk
mewujudkan
kewenangan provinsi. Akan tetapi
kesamaan
dan
keseragaman
khusus kewenangan perizinan di
prosedur
pengajuan
dan
kawasan
bebas
Batam
Bintan
persyaratan tata cara Perizinan
Karimun diatur tersendiri, yaitu
dan Non perizinan Penanaman
para
Modal di Instansi penyelenggaraan
mengajukan
PTSP
perizinan ke Badan Pengusahaan
di
bidang
Penanaman
Modal di seluruh Indonesia. Di samping
itu
informasi
akan
penyelesaian Perizinan
dan
waktu
dapat
permohonan
Batam Bintan Karimun.
memberikan
kepastian
pengusaha
Khusus untuk wilayah Kepri, maka
urusan
Pemerintah
di
permohonan
Bidang Penanaman Modal yang
Nonperizinan
diberikan pelimpahan wewenang
Penanaman Modal dan akhirnya
kepada
diharapkan
tercapainya
urusan pemerintah Provinsi yang
pelayanan yang mudah, cepat,
ditetapkan berdasarkan peraturan
tepat,
dan
perundang-undangan. Sedangkan
akuntabel. Yang, tentu saja sesuai
untuk wilayah Natuna Anambas
dengan
Lingga (NAL) dan Tanjungpinang
dapat
akurat,
transparan,
kewenangan
masing-
Gubernur
dan
urusan-
masing kabupaten/kota maupun
masih
provinsi sendiri.
Penanaman Modal dan Promosi
dikeluarkan
oleh
Badan
Kemajuan berarti dari Perka
Daerah (BPMPD), dan pada akhir
BKPM No 5 Tahun 2013 itu, yaitu,
tahun 2013 akan dikeluarkan oleh
untuk memulai usaha, investor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
sudah tidak perlu lagi melakukan
(PTSP)
pendaftaran penanaman modal.
PTSP-nya sendiri sedang dalam
Tetapi,
proses penyelesaian pada triwulan
investor
mengajukan
bisa
langsung
permohonan
mendapatkan
Izin
untuk Prinsip
Penanaman Modal. Maka, kewenangannya,
Kepri.
Perda
IV ini. Adapun jenis-jenis layanan Perizinan
sesuai
Provinsi
dan
Non-perizinan
dimaksud terdiri dari:
pemerintah
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 98
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) 1. Layanaan
usaha tertentu dan/atau di
Perizinan
Penanaman
Modal:
Izin
daerah-daerah
tertentu;
Prinsip Penanaman Modal;
Angka
Izin Usaha untuk berbagai
Produsen
(APIP)
Angka
sektor usaha; Izin Prinsip
Pengenal
Importir
Umum
Perluasan
(API-U);
Modal;
Penanaman Izin
Pengenal
Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja
Usaha
Perluasan untuk berbagai
Asing
sektor usaha; Izin Prinsip
Rekomendasi
Perubahan
Bekerja
Modal;
Penanaman Izin
Importir
Usaha
(RPTKA); Visa
untuk
(TA.01);
Izin
Memperkerjakan
Tenaga
Asing (IMTA).
Perubahan untuk berbagai sektor usaha; Izin Prinsip
Proses
Penggabungan Perusahaan Penanaman Usaha
Modal;
legalitas usaha di Provinsi Kepri,
Penggabungan
bisa dikatakan unik karena daerah
Penanaman
ini memiliki karakter yang berbeda
berbagai
dengan wilayah lain di Indonesia.
Izin
Provinsi Kepri memiliki, Kawasan
untuk
sektor
usaha;
Pembukaan Cabang;
dan
Izin
Perusahaan Modal
perizinan
Izin
Perwakilan
Kantor
Perdagangan
Kantor
Pelabuhan Bebas
Perusahaan
Bebas
Zone/FTZ).
dan
(Free Trade Masing-masing
Asing (KPPA) dan, Surat
wilayah ini sudah mengantongi
Izin
ketentuan-ketentuan
dalam
prosedur
usaha.
Usaha
Perusahaan
Perwakilan Perdagangan
Asing (SIUP3A). 2. Layanan
legalitas
Semuanya
Nonperizinan:
telah
diatur
undang-undang,
dalam
sehingga
Fasilitas bea masuk atas
diharapkan tidak terjadi tumpang
import mesin; Fasilitas bea
tindih
masuk atas import barang
akhirnya dapat membingungkan
dan bahan; Usulan fasilitas
bagi investor.
Pajak Badan
Penghasilan untuk
(PPh)
Penanam
Modal di bidang- bidang
produk
Untuk Provinsi
Kepri
hukum,
itu, telah
yang
Pemerintah membuat
ranperda tentang perubahan atas
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 99
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Perda No 5 tahun 2011, Tentang Organisasi
dan
di
Kerja
Kepulauan Riau diawali dengan
Badan
adanya industrial park di berbagai
Pembangunan
pulau, salah satunya adalah Pulau
Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Batam yang dahulunya menjadi
Satuan Polisi Pamong Praja, dan
tempat penyimpanan minyak. Di
lembaga
Kepri.
Kepulauan Riau salah satu tempat
pembuatan
Ranperda
perdagangan bebas tepatnya di
adalah
untuk
Inspektorat
Tata
Kewirausahaan
dan
Perencanaan
lain
Tujuan tersebut
Provinsi
Batam,
banyak
investor
yang
merumuskan upaya peningkatan
membuka perusahaan di Batam
pelayanan
karena
publik,
khususnya
mudahnya
pelayanan perizinan terpadu satu
bahan-bahan
pintu bidang penanaman modal
butuhkan mereka.
dan
non
penanaman
mengimpor
baku
yang
di
modal,
Untuk meningkatkan animo
dengan pembentukan organisasi
masyarakat menjadi wiusahawan,
perangkat
yang sesuai
Kadin Kota Batam menyediakan
pembentukan
uang
daerah
dengan
kaidah
organisasi
perangkat
daerah
diatur
dalam
sebagaimana peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.
bantuan
mahasiswa Rp160
di
juta
wirausaha Batam
sebesar
dalam
pembinaan
bagi
program
kewirausahaan
mahasiswa.
Mahasiswa
yang
memiliki usaha cukup mengirimkan Wirausahawan
proposal ke Kadin Batam. Usaha
Berkembangnya
kewira
yang dijalankan bisa sendiri atau
usahaan di Kepulauan Riau saat
kelompok.
ini, adalah salah satu keuntungan
diberikan bimbingan dalam usaha
dari letak strategisnya. Dimana
yang akan dilaksanakan.
Kepri negara,
bertetangga yaitu
dengan
Singapura
impor
pencaharian
menjadi hampir
nantinya
akan
2 dan
Malaysia. Sehingga, perdagangan ekspor
Dan
Manajer
Insinyur
Profesional
mata seluruh
dan
SDM utama
dan
merupakan
faktor
strategis
bagi
masyarakat di Kepri, khususnya
tercapainya
kota Batam.
pembangunan suatu bangsa. SDM
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
keberhasilan
Page 100
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) yang kuat dan berdaya saing tinggi
sumber
dalam
advantage) menjadi keunggulan
berbagai
aspek
mendukung
akan
peningkatan
pembangunan,
baik
di
bidang
daya
daya
(comparative
saing
advantage)
(competitive
dengan
proses
ekonomi maupun di bidang sosial
transformasi nilai tambah (added
dan budaya. SDM yang berdaya
value) dan tranformasi teknologi
saing tinggi merupakan salah satu
sebagai
faktor kunci keberhasilan di era
tumbuhnya
globalisasi yang diwarnai dengan
berjiwa
semakin ketatnya persaingan serta
akan mampu menjadi modal dasar
tiadanya
negara
dalam membangun perekonomian
(borderless nation) dalam interaksi
nasional untuk mensejahterakan
hidup dan kehidupan manusia.
kehidupan
bangsa
Oleh
akhirnya
akan
batas
antar
karena
memenangkan
itu, dan
untuk
menangkap
acuan.
Negara
SDM
yang
diharapkan
dan
pada
memperkuat
Kesatuan
Indonesia
penguasaan
masyarakat
wirausaha
peluang yang ada, pengembangan harus
Dengan
Republik
(NKRI).
Dalam
ditekankan
pada
mewujudkan SDM seperti yang
kompetensi
yang
dicita-citakan tersebut diperlukan
fokus pada suatu bidang tertentu
kerja
yang pada gilirannya akan mampu
berbagai kendala dan tantangan
meningkatkan
yang berat.
tingkat
daya
saing
nasional
di
untuk
menghadapi
maupun Peluang Peristiwa
internasional. SDM yang berkualitas akan mendorong produktivitas
keras
terciptanya
sedang
berlangsung di kepulauan Riau yang diyakini akan memberikan
akan menjadi modal dasar bagi
kontribusi pada peningkatan daya
keberhasilan
saing
Selain
itu,
tinggi
yang
yang
perekonomian
yang
Peristiwa
pembangunan secara dalam
nasional. menjawab
adalah
FTZ.
Sejak
diterbitkan UU 44/2007 Tentang Perubahan
atas
UU
36/2000
berbagai tantangan dan peluang
Tentang
ke depan, dibutuhkan pula SDM
Pemerintah Pengganti UU 1/2000
yang
yang
Tentang Kawasan Perdagangan
dapat memanfaatkan keunggulan
Bebas dan Pelabuhan Bebas, era
berjiwa
wirausaha,
Penetapan
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Peraturan
Page 101
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) baru
dalam
pertumbuhan
pengelolaan ekonomi
makin
ekspektasi masyarakat. Kini, FTZ BBK belum signifikan mendorong
bebas dan terbuka. implementasi
kinerja
UU ini melalui PP 46/2007, PP
masih belum optimalnya peran
47/2007, dan PP 48/2007 sebagai
FTZ BBK. Secara teori, FTZ akan
Kawasan Perdagangan Bebas dan
menjadikan Kepri sebagai pusat
Pelabuhan Bebas Batam, Bintan,
pertumbuhan regional ke pasar
dan Karimun.
internasional
Berbagai
insentif
di
kawasan bebas
ini diharapkan
menjadi
bagi
magnet
investor.
ekonomi
Kepri
seperti
karena
Singapura-
Malaysia dan Thailand. Optimalisasi
peran
FTZ
perlu terus didorong agar cita-cita
Aglomerasi ekonomi menjadikan
sebagai
Batam sebagai salah satu yang
ekonomi
termasuk kawasan bebas (free
kenyataan.
trade zone). Letaknya yang 15 km
mengotimalkan peran FTZ BBK,
dari Singapura menjadikan Batam
kebijakan
kawasan
Indonesia,
Pertama adalah mengembangkan
sebagai kawasan industri maupun
komponen barang-barang modal
lalu
dengan kemampuan dalam negeri.
andalan
lintas
perdagangan
internasional.
Daya
Otonomi
daerah
menentukan
juga
pusat
poertumbuhan
regional
menjadi
Untuk
lebih
lanjutan
dukung
(endowment)
adalah:
sumberdaya
Indonesia
sangat
keberhasilan
besar, sumber daya alam dan
pembangunan di Kepulauan Riau
manusia. Dalam jangka panjang,
terutama di wilayah Batam, Bintan,
efek substitusi (substitution effect)
dan Karimun (BBK). Dengan FTZ,
dan efek income (income effect)
peluang
akan terjadi akibat pengurangan
daerah
pengembangan
dalam
industri
dengan
investasi terbuka luas. Keuntungan BBK
dari
segi
(geographical meningkatkan
geografis advantage)
volume
distribusi
barang dan jasa dan economies of scale dan akhirnya penciptaan lapangan kejra baru yang menjadi
komponen biaya produksi. Kedua, perlu kembangkan infrastruktur regulasi
maritim
pendukung
menunjang
pelayaran
dengan sehingga dalam
negeri. Ketiga,
Perlu
perbaikan
infrastruktur darat dan pelabuhan
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 102
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) agar
konsentrasi
industri
kawasan
BBK
Dukungan
pemerintah
di
menyebar. pusat
konstruksi,
yang
menggunakan
metode Toyota secara dramatis meningkatkan kinerja mereka. Sistem Manajemen Operasi
diperlukan seluruh kawasan FTZ. Keempat, pemerintah pusat
untuk mencapai sasaran yaitu:
dan daerah harus makin terbuka
kualitas terbaik, biaya terendah,
dan profesional sehingga checklist
dan lead time terpendek dengan
masalah dan key strategy harus
cara mendorong orang menuju ke
dijelaskan
sasaran.
dengan
transparan.
Dengan
berpedoman
Regulasi harus konsisten dengan
kepada 14 (empat belas) prinsip,
perilaku
yaitu:
birokrasi
agar
tercipta
Prinsip
1:
Dasarkan
keputusan manajemen anda pada
kepastian hukum. Dilihat dari 9 (sembilan)
filosofi jangka panjang, bahkan bila
parameter yang dikemukakan oleh
harus
Dong-Sung Cho dan Hwy-Chang
keuangan jangka pendek. Prinsip
Moon, maka kondisi kepulauan
2: Buat alur proses yang kontinyu
Riau,
untuk mengangkat permasalahan
terutama
Batam
dan
mengorbankan
permukaan.
tujuan
sekitarnya memiliki peluang daya
ke
Prinsip
saing yang tinggi, tinggal sekarang
Gunakan sistem "tarik" (pull) untuk
adalah bagaimana memanfaatkan
menghindari
semua potensi yang ada untuk
berlebihan. Prinsip 4: Ratakan
ditingkatkan.
beban kerja (heijunka). (Bekerjalah
produksi
3:
yang
Kalau kita berkaca pada
seperti kura-kura, bukan seperti
The Toyota Ways, perlu adanya
kelinci). Prinsip 5: Bangun budaya
sustainable innovation, sehingga
agar berhenti untuk memperbaiki
memiliki peluang sustainable of
masalah, sehingga kualitas yang
success. Toyota Way Menjelaskan
tepat diperoleh sejak pertama kali.
bagaimana sistem produksi Toyota
Prinsip 6: Tugas dan proses yang
berkembang
sebuah
terstandar merupakan dasar untuk
paradigma baru dari keunggulan
perbaikan secara terus-menerus
manufaktur,
dan
sebagai
dan
perusahaan-
pemberdayaan
karyawan.
perusahaan dalam industri yang
Prinsip 7: Gunakan pengendalian
menggambarkan beragam seperti
visual agar tidak ada masalah
kesehatan, teknik, farmasi dan
yang
tersembunyi.
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Prinsip
8:
Page 103
ISSN 08532265
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Gunakan hanya teknologi yang
Penutup Belajar dari 14 prinsip the
dapat dipercaya dan benar-benar teruji untuk melayani orang-orang
toyota
dan
hakekatnya untuk
menjadi yang
yang
terbaik
daya
memahami
sebuah
proses.
Prinsip
Kembangkan
pemimpin
benar-benar
9:
ways,
bahwa
(memiliki
perusahaan
pekerjaannya, menjiwai filosofinya,
organisasi
perlu
dan
mengupayakan
inovasi.
mengajarkannya
orang
Prinsip
saing), atau terus Dalam
10:
konteks ini adalah penerapan IBM
Kembangkan orang-orang dan tim
merupakan sebuah inovasi untuk
yang luar biasa, yang bersedia
meningkatkan derajat keberhasilan
mengikuti
perusahaan
dalam meningkatkan daya saing
Anda. Prinsip 11: Hormati jaringan
Indonesia terutama di investasi
mitra dan pemasok dengan cara
dan perdagangan.
terus
lain.
kepada
pada
filosofi
menantang
mereka
dan
Untuk
mewujudkan
membantu mereka memperbaiki
sustanable inovations tadi, maka
diri. Prinsip 12: Pergi dan melihat
pemerintah
sendiri untuk dapat benar-benar
beberapa
memahami
(genchi
perbatasan, manakala model yang
Ambil
selama ini telah diterapkan seperti
keputusan secara perlahan-lahan
SIJORI atau FTZ belum optimal
dengan
meningkatkan
genbutsu).
situasi Prinsip
13:
konsensus,
seksama
perlu
mencoba
alternatif
pengelolaan
daya
saing
dalam mempertimbangkan semua
Indonesia di wilayah perbatasan
pilihan;
Indonesia-Singapura.
mengimplementasikan
keputusan
dengan
cepat
(nemawashi). Prinsip 14: Menjadi organisasi
pembelajar
refleksi
yang
(hansei)
dan
melalui
terus-menerus perbaikan
berkesinambungan
yang
(kaizen).
(Jeffrey K. Liker)
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 104
JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014)
ISSN 08532265
Daftar Pustaka Bob S. Hadiwinata. 2002. Politik Bisnis Internasional. Jogjakarta: Kanasius.
Dahuri. Rokhmin. 2009. Enhanching Sustainable Ocean Development. Jakarta: Penerbit Anada.
Bruton, G., Ahlstrom, D. and Wan, J. (2004). Turnaround in East Asian firms. Strategic Management Journal, Vol. 24.
Garelli, Stephane.2003. Menjadi Nomor 1 Diabad Ke-21. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Burhan Tsani. 1990. Hukum dan hubungan internasional. Yogyakarta: Liberty.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus. 1991. Ekonomi. diterjemahkan oleh A. Jaka Wasana. Ed. ke-12. Jakarta: Erlangga.
Cho, Dong-Sung dan Hwy-Chang Moon. 2003. From Adam Smith to Michael Porter: Evolusi Teori Daya Saing. Jakarta: Salemba Empat. C.S. George Jr. 1972. The History or Management Thought, ed. 2nd. Upper Saddle River, NJ. Prentice Hall. Coulter, Mary. 2002. Strategic Management in Action. 2nd ed. New Jersey: Prentice Hall. Cobing, EJ., 1992, The granite of the South-Easth Asian Tin Belt. London: British Geological Survei. David, Fred R. 2004. Manajemen Strategis: Konsep-konsep (Edisi Kesembilan). PT Indeks Kelompok Gramedia. ISBN 979-683-700-5. Darma A.S.I. 2006. Menghadapi Singapura di Masa Depan. Makalah Diskusi di Lab. Pertahanan “Defensia” UPN Yogyakarta, 3 Oktober 2006.
Porter, Michael E. 1980. CompetitiveStrategy: Techniques for Analizing Industries and Competitors. New York: The Free Press. Porter, Michael E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. 6th ed. London & Basingstoke: Macmillan Press. Porter, Michael E. 1998a. “Clusters and the New Economics of Competitions”. Harvard Business Review, NovemberDesember. Robert Gilpin. 1987. The Political Economy of International Relations, New Jersey: Princeton University Press, Princeton. Robbins, Stephen P and Coulter, Mary. 2009. Manajemen. Penterjemah Bob Sobran dan Devri Barnadi Putri. Jilid 1, Edisi 10. Jakarta: Erlangga.
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS
Page 105