1
BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYULUHAN MASYARAKAT PEDULI AIDS BAGI KELOMPOK PKK RT/DAWIS SE-KECAMATAN BRINGIN TANGGAL 15 APRIL 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
Assalamu’alaikum Ysh.
Wr. Wb.
2
: 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2. Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan KB Kabupaten Semarang, 3. Kepala Bagian Sosial Kabupaten Semarang 4. Ketua TP PKK Kabupaten Semarang, 5. Muspika Kecamatan Bringin, 6. Ketua TP PKK Kecamatan Bringin, PKK RT, Dawis se-Kecamatan Bringin, serta hadirin yang saya hormati. Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat
Tuhan YME, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk hadir dalam rangka Pelatihan
Dasar Bagi Penyuluh Program Pencegahan IMS, HIV dan AIDS, dalam
3
keadaan sehat wal’ afiat. Hadirin yang saya hormati, Pada kesempatan ini, Saya atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah
Kabupaten
Semarang
mengucapkan
terima
kasih
dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada TP PKK Kecamatan Bringin, atas terselenggaranya kegiatan ini, untuk memberi wawasan kepada Ibuibu PKK RT/Dawis se-Kecamatan Bringin, dalam menanggulangi Bahaya penyakit epidemik HIV/AIDS di Kabupaten Semarang. Seperti diketahui, masalah penyakit HIV/AIDS ibarat momok yang mengancam kesejahteraan dan ketentraman masyarakat dunia, karena -
hingga saat ini belum ditemukan vaksin penyembuhnya. Karena itu
4
epidemik HIV / AIDS senantiasa menjadi problem pembangunan kesehatan yang sangat serius bagi seluruh bangsa dan negara tidak terkecuali Indonesia. Jumlah kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Semarang semakin tahun semakin meningkat, dan ini cukup menghawatirkan. Sumber data dari Dinas Kesehatan, besaran Data Kasus HIV/AIDS secara kumulatif untuk HIV sebanyak 237 orang, AIDS sebanyak 43 orang, dan 29 orang telah meninggal dunia karena AIDS. Namun
jika
diikuti
perkembangannya,
kasus
tersebut
sudah
tidak
terkonsentrasi pada kelompok dengan resiko tinggi. Beberapa kasus terakhir
ditemukan pada masyarakat umum terutama ibu rumah tangga.
5
Hadirin yang saya hormati, Program Penanggulangan HIV yang lebih dikonsentrasikan pada kelompok masyarakat dengan resiko tinggi, ternyata menunjukkan bahwa, temuan kasus baru mengalami stagnasi. Dikarenakan semakin meningkat nya partisipasi pemeriksaan Infeksi
Menular Seksual (IMS) dan VCT dari
kelompok beresiko tinggi tersebut. Temuan kasus baru sedang banyak dijumpai pada kelompok masyarakat umum, baik yang tinggal di sekitar, ataupun jauh dari lokasi resiko tinggi. Hal tersebut tentunya memerlukan pendekatan lain dalam percepatan upaya penaggulangan AIDS di tahun-tahun mendatang.
Bapak Ibu Hadirin yang berbahagia,
6
Memperhatikan kondisi pertumbuhan kasus pada masyarakat umum yang semakin meningkat, maka diperlukan perhatian serius dari berbagai pihak, terutama pemerintahan setempat, dan penyedia layanan kesehatan. Fokus perhatian yang seharusnya dibangun adalah, bagaimana memberikan pelayanan kepada warga masyarakat berstatus HIV Positif / ODHA tanpa stigma dan diskriminasi. Serta bagaimana mencegah penularan HIV tanpa menyudutkan, dan melanggar HAM kelompok masyarakat tertentu.
Saya berharap dengan diadakannya Peduli AIDS, ini maka informasi seputar kasus
Penyuluhan Masyarakat
7
IMS dan HIV di Kabupaten
Semarang dapat diterima secara up to date. Sehingga
mampu
meningkatkan upaya respon berbagai pihak disamping itu sekaligus sebagai upaya penyepahaman dan penggalian masukan
kebijakan penanggu-
langan AIDS di Kabupaten Semarang. Maka dari itu kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS perlu dilaksanakan lebih gencar lagi mengingat rasio penderita HIV dimana terdapat satu orang terinfeksi HIV dimungkinkan 100 orang lain juga terinfeksi.
Oleh sebab itu statement perang terhadap penyakit AIDS harus
8
dicanangkan dan dipertegas. Karena ancaman bahayanya dapat merusak sistim kekebalan tubuh manusia, Sebab virus ini berada di darah, cairan alat reproduksi, dan ASI. Pesan aktual kemanusiaan yang harus didengar dan disambut proaktif oleh segenap lapisan masyarakat, mengingat setiap penularan/ terjangkitnya penyakit ini berarti bom waktu bagi bertambahnya korban dan kemerosotan kualitas Sumber Daya Manusia. Menyadari sifat dan cara penularan penyakit HIV-/-AIDS yang lebih berpangkal kepada faktor perilaku, khususnya perilaku seksual yang tidak sewajarnya ataupun melalui wahana alat suntik, maka upaya pencegahan
dan penanggulangan masalah sosial ini sangat pelik dan kompleks.
9
Termasuk upaya identifikasi terhadap pengidap penyakit yang cenderung menunjukkan fenomena gunung es. Karenan itu Saya menghimbau kepada Ibu-Ibu PKK RT/dawis se Kecamatan Bringin, agar dalam upaya penanganannya senantiasa dilaksanakan secara kebersamaan dan kesinergian yang komprehensif, Sebab HIV/AIDS merupakan ancaman besar terhadap pembangunan nasional, ancaman bagi hasil usaha, ancaman bagi kesetaraan jender, dan ancaman bagi peningkatan tenaga kerja.
Demikian beberapa hal yang dapat Saya sampaikan pada kesempatan
10
ini. Semoga apa yang kita kerjakan mendapat ridho dari Allah SWT dan berguna bagi masyarakat. Sekian terima kasih Wassalamu’alaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN
11
12
13