Jurnal Ilmiah IKIP Mataram
Vol. 1. No. 2 ISSN:2355-6358
HUBUNGAN KETERAMPILAN OPERASIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KEMAMPUAN KERJA PEGAWAI DI SMPN SEKECAMATAN PRINGGESELA
Baiq Rohiyatun Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram E-mail:
[email protected] ABSTRACT: the statement problem of the research that is there any correlation between leadership operational skill with teachers working ability at whole SMPN Pringgesela district in academic years 2012/2013 and the research aimed at finding out correlation between leadership operational skills with teachers working ability at whole SMPN Pringgesela district in academic years 2012/2013. The research is correlation method with empirich approach. The research used population astudy with total population 20 teachers. The data gathering used anklet as main method and observation , interview, documentation as completion method. The data analysis used correlation product moment formulation. Based on the data analysis is gotten that r-test was higher that r-table (0,508>0,444) with signification level 5 % and N=20. So that way, alternative hypothesis (Ha) is accepted and null hypothesis (H0) is rejected. Therefore, it taken conclution that there is significant correlation between leadership operational skills with teachers working ability at whole SMPN Pringgesela district in academic years 2012/2013 Key Words: Leadership, Operational Skill and Teacher Working ability ABSTRAK: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Keterampilan Operasional Kepala Sekolah dengan Kemampuan Kerja Pegawai di SMP Negeri Se-Kecamatan Pringgasela?”. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Hubungan Keterampilan Operasional Kepala Sekolah dengan Kemampuan Kerja Pegawai di SMP Negeri Se-Kecamatan Pringgasela. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode angket sebagai metode pokok sedangkan metode Dokumentasi dan wawancara sebagai metode pelengkap. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan rumus koefisien korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,508, selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel product moment pada taraf signifikansi 5% dengan N=20 diperoleh nilai sebesar 0,444. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,508> 0,444, maka hasil analisis data dalam penelitian ini dinyatakan signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah “Ada Hubungan Keterampilan Operasional Kepala Sekolah dengan Kemampuan Kerja Pegawai di SMP Negeri Se-Kecamatan Pringgasela”. Kata Kunci: Keterampilan Operasional,, Kepala Sekolah,dan Pegawai. PENDAHULUAN Tujuan Nasional Bangsa Indonesia sebagai mana tercantum pada pembukaan Undang-Udang Dasar 1945 alinea ke 4, antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian dipertegaskan lagi dalam Undang-Undang No 20 tahun2003 tentang sistem pendidikan nasional, dalam bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab ( UU No 20, Tahun 2003: 8). Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mengadakan perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia, yaitu dalam bentuk pembaharuan
309
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram kurikulum, penataan guru, peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru serta meningkatkan kemampuan pegawai di sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki keterampilan operasional seperti kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya.Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan.Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, Kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru dan kemampuan kerja pegawai untuk melaksanakan tugasnya selalu terjaga. Lebih lanjut (Supriatno,2008:33) dalam buku Manajemen dan Kepemimpinan Islam menyatakan bahawa: Kepala sekolah identik dengan pemimpin yang berarti kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menentukan, menggerakkan untuk berbuat sesuatu dengan maksud dan tujuan tertentu. Dan keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada kepala sekolah. (Supriatno, 2008: 33). Dengan keterampilan operasional, kepala sekolah diharapkan dapat menyusun program sekolah yang efektif, menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan membangun serta meningkatkan kemampuan personel sekolah.Di sekolah, kepala sekolah senantiasa berinteraksi dengan personel bawahannya, memonitor dan menilai kegiatan mereka sehari-
Vol. 1. No. 2 ISSN:2355-6358 hari. Rendahnya kinerja pegawai akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Rendahnya kemampuan kerja pegawai harus diidentifikasi penyebabnya, yang dalam penelitian ini pegawai yang dimaksud adalah pegawai administrasi di SMP Negeri Sekecamatan Pringgasela.Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja pegawai.Pada kondisi semacam ini, kepala sekolah memegang eranan penting, karena dapat memberikan iklim yang memungkinkan bagi pegawai sekolah berkarya dengan penuh semangat.Dengan ketrampilan operasional yang dimiliki, kepala sekolah membangun dan mempertahankan kinerja pegawai yang positif. METODE Dalam buku metodelogi penelitian dijelaskan bahwa rancangan penelitian diartikan sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukan secara pasti apa yang akan dijelaskan dalam hubungan unsur masing-masing. (Moeleong. 2009: 104). Dalam hal ini rancangan penelitian menggunakan rancangan korelasional penelitian, korelasional adalah penelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel yang lain atau variabel yang akan digunakan untuk memprediksi disebut predaktor atau variabel independen atau bebas. Adapun variabel bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah keterampilan operasional kepala sekolah, dan variabel Y adalah kemampuan kerja pegawai. “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.(Suharsimi,2010: 173) Sedangkan sumber lain menyatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.”(Sugiyono, 2011:80) Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi subyek dalam penelitian ini adalah Pegawai yaitu sebanyak 20 orang sedangkan populasi obyek dalam penelitian ini adalah keterampilan operasional kepala sekolah dan kemampuan kerja pegawai di SMP Negeri Sekecamatan Pringgasela. Dalam penelitian ini akan digunaka beberapa metode penelitian yaitu menggunakan metode angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi dan metode wawancara sebagai metode pelengkap. Adapun prosedur
310
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram untuk penyusunan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Murumuskan tujuan yang akan dicapai melalui kuesioner. 2. Setelah tujuan dirumuskan, ditetapkan variabel-variabel yang diangkat dalam penelitian.. 3. Dari variabel-variabel yang telah ditetapkan, dijabarkan indikato-indikator variabelnya. 4. Dari variabel-variabel tersebut, dijabarkan kedalam deskriptor-deskriptor yang selanjutnya menelurkan item-item pertanyaan”.(Riyanto, 1996:73). Dari penjelasan di atas, penggunaan angket ini akan disusun berdasarkan kisi-kisi tentang “Keterampilan Operasional Kepala Sekolah dan Kemampuan Kerja Pegawai di SMP Negeri Sekecamatan Pringgasela” yang masing-masing akan terdiri atas 25 item pertanyaan dengn 4 alternatif jawaban yaitu: a. Selalu (skor 4), b. Sering (skor 3), c. Jarang Sekali (skor 2) dan d. Tidak Pernah (skor 1) Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Dalam pengumpulan data ini memerlukan teknik. Teknik mempunyai peranan penting dalam suatu penelitian ilmiah, dikatakan demikian karena bila seorang peneliti ternyata keliru atau salah dalam memilih dan menggunakan metodologi, maka data yang dikumpulkan tidak dapat memberikan gambaran yang tepat mengenai masalah yang diselidiki. “Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dengan memperhatikan penggarisan yang telah ditentukan”.(Subagyo,2006:38), Sedangkan sumber lain mengatakan bahwa “Pengumpulan data merupakan upaya sistematis untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian dan setingnya” (Sandjaja, Heriyanto, 2006:179). Dalam suatu penelitian ilmiah sudah tentu melalui proses analisis data untuk mendapatkan hasil penelitian yang reperesentatif. Dalam memproses data memerlukan beberapa langkah terutama yang berkaitan dengan masalah subyek dan obyek penelitian yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui pengisian angket maupun pencatatan dokumen. Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah mengelola data/menganalisis data tersebut secara statistik. Menurut (Surakhmad, 1990: 63) Dalam buku Pengantar Metodologi
Vol. 1. No. 2 ISSN:2355-6358 Research Sosial dijelaskan “Mengelola data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan mengklasifikasikannya. Menimbang dan menyaring berarti memilih dengan hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Metode analisis data merupakan tata cara yang harus diikuti atau dugunakan oleh peneliti dalam rangka menganalisis data yang sudah dikumpulkan untuk memperoleh kesimpulan. Dalam Proposal penelitian ini, data yang akan diperoleh adalah data tentang hubungan antara keterampilan operasional kepala sekolah dengan kemampuan kerja pegawai di SMP Negeri Sekecamatan Pringgasela, maka data yang diperoleh adalah data kuantitatif dalam bentuk angka. Kemudian langkah- langkah pelaksanaan metode analisis statistik sebagai cara mengolah data untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan (data processing, pengorganisasian data dan penemuan hasil penelitian). Dalam penelitian ini metode analisis data yang akan digunakan adalah analisis statistik dengan rumus “Koefisien Korelasi Product Moment” sebagai berikut:
Keterangan: Rxy : Koefesien korelasi x dan y product moment ∑xy : Jumlah hasil kali antara x dan y ∑x2 : Jumlah dari x ∑y2 : Jumlah dari y N : Jumlah subyek (Suharsimi, 2009, 70) Selanjutnya, langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nihil (H0) 2. Membuat tabel kerj 3. Memasukkan data ke dalam rumus 4. Menguji signifikansi rxy(rhitung) 5. Menarik kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Dalam mengumpulkan data tentang variabel penelitian adalah dengan kegiatan penyebaran angket, angket di sebarkan ke semua pegawai untuk mengetahui Ketrampilan Operasional Kepala Sekolahdan kemampuan kerja pegawai. Setelah semua angket terkumpul, langkah terakhir dari kegiatan
311
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram Vol. 1. No. 2 ISSN:2355-6358 pengumpulan data adalah kegiatan Dari angket yang disebarkan rekapitulasi skor angket., yaitu skor angket kepada subyek penelitian, diperoleh skor untuk keterampilan operasional kepala angket/kuesioner sebagaimana disajikan sekolah (Variabel X) dan skor angket untuk pada table 1 berikut: kemampuan kerja pegawai (Variabel Y). Tabel 1. Rekapitulasi Skor Angket/kuesioner Keterampilan Operasional Kepala Sekolah dengan Kemampuan Kerja Pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan Pringgasela. Skor Pelaksanaan Kode Skor Kemampuan No Keterampilan Opersasional Subyek Kerjapegawai (Variabel Y) Kepala Sekolah (Variabel X) (1) (2) (3) 4) 1 A 92 83 2
B
92
80
3
C
93
94
4
D
89
97
5
E
86
64
6
F
86
64
7
G
79
73
8
H
88
80
9
I
87
91
10
J
93
89
11
K
89
91
12
L
68
80
13
M
89
73
(1)
(2)
(3)
(4)
14
N
80
73
15
O
70
67
16
P
82
70
17
Q
83
73
18
R
87
93
19
S
79
70
20
T
89
92
1701
1597
Jumlah
Rata-rata 85,05 Dengan diketahuinya jumlah skor angket keterampilan operasional kepala sekolah dan skor angket kemampuan kerja pegawai dari subyek penelitian yang disajikan pada tabel (1 dan 2), maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis nihil (H0) Langkah awal kegiatan dalam
79,85 penelitian ini adalah merumuskan hipotesis nihil (H0). Sehubungan dengan penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: “Ada Hubungan keterampilan operasional kepala sekolah dengan kemampuan kerja pegawai di SMP Negeri seKecamatan Pringgasela”, jika diubah menjadi hipotesis nihil (H0), maka akan
312
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram Vol. 1. No. 2 ISSN:2355-6358 berbunyi: “Tidak Ada Hubungan 2. Membuat tabel kerja keterampilan operasional kepala Berdasarkan data pada table 1 sekolah dengan kemampuan kerja di atas. Maka dapat disusun tabel kerja pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan sebagai berikut: Pringgasela”. Tabel 2. Kerja Pengujian Hipotesis Tentang Hubungan Keterampilan Operasional Kepala Sekolah dengan Kemampuan kerja pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan Pringgasela.
No
Kode subjek
X
Y
x
y
x2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
A
92
83
6,95
3,15
48,30
9,92
21,89
2
B
92
80
6,95
0,15
48,30
0,02
1,04
3
C
93
94
7,95
14,15
63,20
200,22
112,49
4
D
89
97
3,95
17,15
15,60
294,12
67,74
5
E
86
64
0,95
-15,85
0,90
251,22
-15,06
6
F
86
64
0,95
-15,85
0,90
251,22
-15,06
7
G
79
73
-6,05
-6,85
36,60
46,92
41,44
8
H
88
80
2,95
0,15
8,70
0,02
0,44
9
I
87
91
1,95
11,15
3,80
124,32
21,74
10
J
93
89
7,95
9,15
63,20
83,72
72,74
11
K
89
91
3,95
11,15
15,60
124,32
44,04
12
L
68
80
-17,05
0,15
290,70
0,02
-2,56
13
M
89
73
3,95
-6,85
15,60
46,92
-27,06
14
N
80
73
-5,05
-6,85
25,50
46,92
34,59
15
O
70
67
-15,05
-12,85
226,50
165,12
193,39
16
P
82
70
-3,05
-9,85
9,30
97,02
30,04
17
Q
83
73
-2,05
-6,85
4,20
46,92
14,04
18
R
87
93
1,95
13,15
3,80
172,92
25,64
19
S
79
70
-6,05
-9,85
36,60
97,02
59,59
20
T
89
92
3,95
12,15
15,60
147,62
47,99
Jumlah
1701
1597
0,00
0,00
932,95
2206,55
729,15
Rata-rata
85,05
79,85
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,508. Selanjutnya berdasarkan taraf
2
xyy
signifikansi 5% dan N = 20 batas angka penolakan hipotesis nihil (H0) yang dinyatakan dalam tabel nilai r product moment adalah 0,444. Kenyataan tersebut, menunjukkan
313
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel product moment atau 0,508> 0,444. Dengan demikian nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini berada di atas batas angka penolakan hipotesis nihil (H0). Hal ini berarti nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini Signifikan. Dengan demikian maka hipotesis Alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada Hubungan keterampilan operasional kepala sekolah dengan kemampuan kerja pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan Pringgasela”, Diterima dan Hipotesis Nihil (H0) yang berbunyi “Tidak Ada Hubungan keterampilan operasional kepala sekolah dengan kemampuan kerja pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan Pringgasela”, Ditolak 3. Menarik Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian signifikansi di atas maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: “Ada Hubungan Keterampilan Operasional Kepala Sekolah Dengan Kemampuan Kerja Pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan Pringgasela” yang tergolong ke dalam kategori Sedang. Hal ini sesuai dengan pendapat sebagai berikut: Tabel 3. Pedoman Interpretasi “r” Product Moment Angka
Kriteria
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,200 – 0,399
Rendah
0,400 – 0,599
Sedang
0,600 – 0,799
Kuat
0,800- 1,000
Sangat Kuat
B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis di atas, selanjutnya sesuai dengan pedoman pemberian interpretasi koefisien korelasi, nilai rxy yang sebesar 0,508. Jatuh pada kategori hubungan yang Sedang. Jadi, Ada Hubungan Keterampilan Operasional Kepala Sekolah Dengan Kemampuan Kerja
Vol. 1. No. 2 ISSN:2355-6358 Pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan Pringgasela atau dengan kata lain, semakin baik keterampilan operasional yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah maka akan semakin baik pula kemampuan kerja yang dimiliki oleh pegawai begitupun sebaliknya semakin rendah keterampilan operasional kepala sekolah semakin rendah pula kemampuan kerja pegawai. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data pada bab IV, diketahui bahwa hasil analisis data dinyatakan signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “Ada Hubungan keterampilanOperasional Kepala Sekolah Dengan Kemampuan Kerja Pegawai di SMP Negeri se-Kecamatan Pringgasela”. SARAN. 1. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan positif bagi kepala sekolah untuk dapat meningkatkan keterampilan operasionalnya dan sebagai dasar pembinaan kemampuan kerja pegawai di SMP Negeri Sekecamatan Pringgasela”. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi para pegawai sekolah, khususnya pegawai di SMP Negeri Sekecamatan Pringgasela unrtuk dapat meningkatkan kemampuannya. 3. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat merangsang peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Bumi Aksara. Depdiknas. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Permana Subagyo.2000. Mangku Negara. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta Supriatno. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Islam. Bandung: Alfabeta Surakhmad. 1990. Metode Research. Bandung: Jemmars. Surakhmad. 1992. Dasar-Dasar Tehnik
314
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram Risearch. Bandung: CV. Tarsito. TIM IKIP Mataram. 2011. Pedoman Pembimbingan Dan Penulisan Karya Ilmiah. Mataram : IKIP Mataram. Wahjosumijo. 2011. Keterampilan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta Walgito, Bimo. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional. Yamin dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada. Yuniarsih, T dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Vol. 1. No. 2 ISSN:2355-6358
315