SMK Negeri 2 Kota Probolinggo
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
DASAR KONTROL ELEKTROMAGNETIK KELAS XI
BUKU PANDUAN SISWA REVISI 5
IDENTITAS PEMILIK BUKU : NAMA
: …………………………………………………………………….
KELAS
: XI Listrik ……..
No ABSEN
: …………………..
Alamat
: ……………………………………………………………………
No HP
: 08………………………….
Motto
: ……………………………………………………………………
Foto 4x6
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
BUKU PANDUAN SISWA (BPS)
Disusun : TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST Drs. SUGENG BUDI H
NIP. 19720101 200312 1 011 NIP. 19610628 199703 1 001
PROFESIONAL DAN TERDEPAN
www.totoktpfl.wordpress.com Page 1 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
KATA – KATA BIJAK OPEN EYES
STEP
SUCCESS
BEGIN IT
RISING
www.totoktpfl.wordpress.com Page 2 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
DAFTAR ISI 1. DASAR …………………………….……………
4
2. KONTAKTOR …………….………….…………
5
3. TIME DELAY RELAY (TIMER) ……………….
13
4. THERMAL OVER LOAD (TOL) ……..………..
20
5. PUSH BOTTON (TOMBOL TEKAN)
……….
23
6. EMERGENCY BOTTON (TOMBOL PENGAMAN)….
25
7. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB) ……………..
28
8. MOTOR STARTING PROTECTION ………….
31
9. DASAR KONTROL KONTAKTOR ……..……
32
10. APLIKASI KONTROL PADA MOTOR ……….
45
11. TERMINAL PADA MOTOR 3 FASA …......…..
53
12. APLIKASI KONTROL TRAFFIC LIGHT ……..
55
www.totoktpfl.wordpress.com Page 3 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
1. DASAR SISTEM KONTROL DASAR DENGAN KONTAKTOR Pada industri penggunaan suatu control atau pengendali sistem sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi di industri tersebut. Penggunaan control sistem ini paling utama yang diperlukan sehingga membuat kita harus memahami dan lancar dalam merencanakan rangkaian. Rangkaian control yang umum digunakan pada industri yang masih menggunakan rangkaian control yang berawal dari rangkaian konvensional. Adapun jenis rangkaian
control
yang
selalu
dirancang
dalam
rangkaian
konvensional adalah selalu menggunakan peralatan – peralatan yang bersifat listrik. Rangkaian control atau pengendali harus difahami mulai dari jenis dan dasar komponen yang digunakan. Dalam desain rangkaian pengendali dasar atau control sistem konvensional selalu menggunakan komponen antara lain adalah KONTAKTOR, TIMER, OVERLOAD, MCB dan lain – lain. Sedangkan komponen yang paling utama digunakan dalam rangkaian control atau pengendali konvensional adalah yang dinamakan KONTAKTOR.
www.totoktpfl.wordpress.com Page 4 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
2. KONTAKTOR A. PENGERTIAN KONTAKTOR juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : “ Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus “. Kontaktor memiliki beberapa merek dan type yang dapat disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya. Adapun beberapa merek yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
No
Pembuat
Kode
Kapasitas
1
TELEMECANIQUE
DN 10, DN 01
disesuaikan
2
MITSUBISHI
SK 10, SK 21
disesuaikan
3
SCHNEIDER
LC1D0, LC1D1
disesuaikan
4
OMRON
G3J, G3P
disesuaikan
5
SIEMENS
3RH, 3TH
disesuaikan
6
GE
CR
disesuaikan
www.totoktpfl.wordpress.com Page 5 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
B. BAGIAN – BAGIAN Pada umumnya kontaktor memiliki beberapa bagian, yaitu :
Coil Contact Utama (Main Contact) Contact Bantu (Auxiliry Contact)
COIL Merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak kontak – kontak yang ada. Coil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga dan bekerja seperti sistem pada elektromagnetik, dimana apabila kumparan tersebut dialiri arus, maka besi carrent akan menghasilkan magnit, sehingga dapat menarik kontak – kontak tersebut.
CONTACT UTAMA (MAIN CONTACT) Merupakan kontak – kontak yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih besar dari kontak – kontak lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakan untuk penghubungan langsung ke beban yang digunakannya. Kontak – kontak utama menjadi satu tempat dengan coilnya.
www.totoktpfl.wordpress.com Page 6 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
CONTAK BANTU (AUXILIRY CONTACT) Merupakan kontak – kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor tersebut. Umumnya kontak – kontak bantu ini juga dapat ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila dirasa jumlah kontak – kontaknya kurang.
Gambar bagian – bagian kontaktor
www.totoktpfl.wordpress.com Page 7 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
C. PRINSIP KERJA KONTAKTOR Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang memiliki beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar elektromagnetik. Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut akan menghasilkan magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK – KONTAK yang terhubung dengannya, sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja secara sempurna.
D. FUNGSI KONTAKTOR Adapun
beberapa
fungsi
kontaktor
digunakan
untuk
mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat control beban, seperti :
Penerangan Pemanas Pengontrolan Motor – motor Listrik Pengaman Motor – motor Listrik
www.totoktpfl.wordpress.com Page 8 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
Sedangkan pada pengaman motor – motor listrik beban lebih dilakukan secara terpisah. Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85 % sampai 110 % dari tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85 % kontaktor akan bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 % kontaktor akan panas dan terbakar.
E. SIMBOL DAN NAMA PADA KONTAKTOR Ada beberapa simbol – simbol dan nama – nama yang ada dalam
kontaktor
yang
harus
diketahui
sebelum
menggunakannya, yaitu :
COIL Simbol sebuah coil yang merupakan komponen utama dalam
kontaktor,
berfungsi sebagai
penggerak kontak – kontak yang ada
KONTAK – KONTAK Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca “n””o”)
www.totoktpfl.wordpress.com Page 9 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca “n””c”)
Dalam sebuah kontaktor akan terdiri dari 1 buah Coil dan beberapa kontak yang bersifat Normally Open (NO) dan beberapa kontak yang bersifat Normally Close (NC), tergantung dari type kontaktor yang dipakainya.
F. PENANDAAN NOMOR COIL dan KONTAK Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor menurut International Electrical Commission (IEC) adalah :
COIL A1 dan A2
Hubungan penghantar untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1
A1
Kx
merupakan terminal masukan dari sumber tegangan, sedangkan A2 merupakan
A2
terminal keluaran yang menuju ke nol/netral.
K = Kode dari Kontaktor / kependekan dari Kontaktor. x = Nomor urut dari penggambaran / penempatan.
www.totoktpfl.wordpress.com Page 10 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
KONTAK UTAMA Merupakan terminal kontak Normally
1
3
5 Open (NO) untuk masukan dari sumber tegangan yang digunakan pada rangkaian
Kx
beban (utama), nomor : 1 , 3 , 5
2
4
6 Merupakan pasangan pada terminal Kontak Normally Open (NO) untuk keluaran dari kontaktor yang menuju ke beban/pada rangkaian beban (utama), nomor : 2 , 4 , 6
KONTAK BANTU “NO” CONTOH KODE :
13 & 14
Terminal penghubung untuk pasangan
53 & 54
kontak – kontak bantu pada kondisi NORMALLY OPEN (NO)
13 Kx
Kode Nomor : n3 pasangan n4 ( n adalah nomor 1 sampai 9 )
14
KONTAK BANTU “NC” CONTOH KODE :
11 & 12
Terminal penghubung untuk pasangan
31 & 32
kontak – kontak bantu pada kondisi NORMALLY CLOSE (NC)
11 Kx
Kode Nomor : n1 pasangan n2 ( n adalah nomor 1 sampai 9 )
12
www.totoktpfl.wordpress.com Page 11 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
Adapun bentuk kontaktor sebagai berikut :
KONTAK UTAMA
KONTAK BANTU
www.totoktpfl.wordpress.com Page 12 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
3. TIME DELAY RELAY (TIMER) A. PENGERTIAN Time Delay Relay ini juga disebut sebagai relay penunda waktu yang sering disebut juga dengan TIMER. Adapun prinsip kerja dari Time Delay Relay ini adalah sebagai pewaktu atau memperlambat kerja (menunda) yang diperlukan untuk kontak – kontak NO atau NC agar beroperasi secara normal. Sehingga dapat disimpulkan apabila coil sudah diberikan
sumber
tegangan maka setelah tertunda beberapa detik/menit,/jam (waktu yang ditentukan) kemudian aktif kontak – kontak NO atau NC secara normal.
B. TIMER TUNGGAL Timer tunggal atau komponen kontrol waktu dan terpisah dengan
kontaktor.
Komponen
ini
merupakan
komponen
elektronik yang terdiri dengan sebuah coil dan memiliki beberapa kontak – kontak NO atau kontak – kontak NC yang bekerja berdasarkan waktu pada coil tersebut. Adapun simbol dari TIMER adalah sebagai berikut :
www.totoktpfl.wordpress.com Page 13 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
KONTAK – KONTAK pada TIMER COIL Coil kontak pada timer produk OMRON bernomor 2 & 7
KONTAK – KONTAK
.
Kontak – kontak pada timer terdiri dari 1 NO dan 1 NC yang menjadi satu bagian.
PENANDAAN NOMOR KONTAK Penandaan nomor pada kontak untuk TIMER produk OMRON adalah sebagai berikut
1 & 3
Terminal penghubung untuk pasangan
8 & 6
kontak – kontak NORMALLY OPEN (NO)
1 & 4
Terminal penghubung untuk pasangan
8 & 5
kontak – kontak NORMALLY CLOSE (NC)
www.totoktpfl.wordpress.com Page 14 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
Adapun bentuk TIMER sebagai berikut :
Tetapi pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada juga berbeda pengunaan, sehingga ada beberapa jenis Timer yang tidak memiliki coil dan hanya memiliki kontak NO ataupun kontak NC saja, tetapi jenis seperti ini harus selalu dihubungkan langsung dengan kontaktor agar komponen penggerak waktu dapat dibantu oleh coil pada kontaktor tersebut.
www.totoktpfl.wordpress.com Page 15 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
C. ON DELAY On Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang akan berfungsi jika coil kontaktor bekerja (ON) maka waktu pada ON DELAY juga bekerja (menghitung), ketika waktu telah terpenuhi maka kontak NO dan NC pada ON DELAY bekerja (ON). Adapun simbol dari ON DELAY adalah sebagai berikut :
0 KONTAK – KONTAK Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisi
K
K
NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca n . o)
Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisi NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca n . c)
www.totoktpfl.wordpress.com Page 16 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
PENANDAAN NOMOR KONTAK KONTAK “NO” 45 & 46
Terminal penghubung untuk pasangan
55 & 56
kontak – kontak ON DELAY pada kondisi
65 & 66
NORMALLY OPEN (NO)
75 & 76
KONTAK “NC” 47 & 48
Terminal penghubung untuk pasangan
57 & 58
kontak – kontak ON DELAY pada kondisi
67 & 68
NORMALLY CLOSE (NC)
77 & 78
Adapun bentuk ON DELAY sebagai berikut :
www.totoktpfl.wordpress.com Page 17 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
D. OFF DELAY Off Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang berfungsi jika coil kontaktor bekerja (ON) maka maka waktu pada OFF DELAY bekerja (menghitung), tetapi kontak NO atau NC pada OFF DELAY sudah bekerja (ON), maka ketika waktu pada OFF DELAY telah terpenuhi, maka kontak NO dan NC pada ON DELAY tidak bekerja (OFF) atau menjadi kondisi semula (normal). Adapun simbol dari OFF DELAY adalah sebagai berikut :
0 KONTAK – KONTAK
K
Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca n . o)
K
Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca n . c)
www.totoktpfl.wordpress.com Page 18 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
PENANDAAN NOMOR KONTAK KONTAK NO 45 & 46
Terminal penghubung untuk pasangan
55 & 56
kontak – kontak OFF DELAY pada kondisi
65 & 66
NORMALLY OPEN (NO)
75 & 76
KONTAK NC 47 & 48
Terminal penghubung untuk pasangan
57 & 58
kontak – kontak OFF DELAY pada kondisi
67 & 68
NORMALLY CLOSE (NC)
77 & 78
Adapun bentuk OFF DELAY sebagai berikut :
www.totoktpfl.wordpress.com Page 19 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
4. THERMAL OVER LOAD (TOL) A. PENGERTIAN Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari suatu system
terutama
berhubungan
dengan
motor
–
motor
penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan perlindungan motor – motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.
SIMBOL DALAM RANGKAIAN
97
95
98
96
www.totoktpfl.wordpress.com Page 20 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :
1) Reset Mekanik Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih.
2) Arus Setting ( batas arus ) Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang mengalir pada kontaktor.
B. BAGIAN – BAGIAN THERMAL OVERLOAD
www.totoktpfl.wordpress.com Page 21 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
C. FUNGSI TOL Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor. Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain : 1) Terlalu besar beban mekanik dari motor. 2) Arus start yang terlalu besar. 3) Motor berhenti secara mendadak. 4) Terjadinya hubung singkat / konsleting. 5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.
D. CARA PASANG Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan dengan cara menghubungkan seri terminal – terminal elemen pemanas ke rangkaian belitan motor dengan kontak kontaktor di rangkaian control.
www.totoktpfl.wordpress.com Page 22 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
5. PUSH BOTTON (TOMBOL TEKAN) A. PENGERTIAN Push Botton merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya. Push botton (tombol tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push botton (tombol tekan) yang sering digunakan adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan ada warna – warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.
www.totoktpfl.wordpress.com Page 23 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
B. PUSH BOTTON NORMALLY OPEN (NO) Push botton NO berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan menghubungkan aliran arus atau bekerja (ON), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) menjadi pada posisi semula, maka aliran arus akan terputus atau tidak bekerja (OFF). Simbol Push Botton Normally Open (No)
C. PUSH BOTTON NORMALLY CLOSE (NC) Push botton NC berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan memutuskan aliran arus atau tidak bekerja (OFF), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) menjadi pada posisi semula, maka aliran arus akan mengalir terus atau pada posisi bekerja (ON). Simbol Push Botton Normally Close (Nc)
www.totoktpfl.wordpress.com Page 24 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
6. EMERGENCY BOTTON (TOMBOL PENGAMAN) A. PENGERTIAN Emergency Botton merupakan suatu bentuk saklar yang selalu digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai fungsi sebagai tombol pengaman akhir apabila dalam suatu system
terjadi
kecelakaan
kerja
yang
diakibatkan
oleh
operasional mesin (system) tersebut, ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara konvensional maupun secara modern. Pada emergency botton ini cara mengoperasikannya diharapkan sangat praktis dan mudah menjangkaunya. Jenis warna Emergency Botton yang harus digunakan adalah yang berwarna merah menyala, sehingga dapat mudah terlihat.
www.totoktpfl.wordpress.com Page 25 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
B. SIMBOL EMERGENCY BOTTON
C. PRINSIP KERJA EMERGENCY BOTTON Tombol emergency mempunyai prinsip kerja sebagai berikut : 1. Hampir dalam semua instalasinya selalu menggunakan kontak yang bersifat NC. 2. Untuk mengaktifkan tombol pengaman, harus dilakukan menekan dengan telapak tangan, tidak dengan jari (jari telunjuk) sehingga tidak sama dengan mengoperasikan atau menekan push botton. 3. Ketika tombol pengaman aktif kondisinya harus/wajib mengunci, dan langsung memutuskan rangkaian system. 4. Untuk
mengembalikannya
pada
posisi
semula
harus
dilakukan dengan cara membuka kunci atau memutar tombol tersebut dengan arah yang searah jarum jam, (tidak dapat ditarik secara langsung).
www.totoktpfl.wordpress.com Page 26 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
D. FUNGSI EMERGENCY BOTTON Adapun fungsi dan kegunaan pemasangan Emergency Botton, adalah sangat diperlukan dan harus terpasang pada setiap system control. Fungsi utama tombol pengaman ini sebagai pemutus rangkaian sementara-seketika dan secara langsung terhadap suatu system jika terjadi suatu kecelakaan kerja atau adanya kerusakan yang diakibatkan oleh manusia atau benda lain (komponen terlepas/rusak). Tombol
pengaman
difungsikan/berfungsi
(emergency untuk
apabila
botton) terjadi
tidak beban
boleh lebih
(overload) atau adanya hubung singkat (short circuit). Dengan kata lain tombol pengaman ini tidak akan memutuskan rangkaian jika beban lebih (overload) dan hubung singkat (short circuit).
E. CARA MERANGKAI EMERGENCY BOTTON Emergency botton harus dipasang pada penghantar atau kabel yang bertegangan (line/fasa) yang akan atau sebelum menuju ke MCB 1 Fasa yang digunakan sebagai pengaman rangkaian control. MCB 1 FASA
Emergency Botton
www.totoktpfl.wordpress.com Page 27 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
7. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB) 1.
PENGERTIAN MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah MCB memiliki bimetal sebagai pengaman terhadap panas arus yang dipakainya dan sehingga apabila daya yang digunakan pada system tersebut terlalu besar arus yang melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka 0, atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip (jawa “njeglek”) pada MCB. MCB juga berfungsi sebagai pengaman kesalahan rangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit (hubung singkat) atau konsleting) maka MCB juga akan menjadi trip. Hubungan singkat tersebut terjadi apabila antara penghantar/kabel fasa/line terhubung langsung dengan penghantar/kabel netral/nol dan atau juga dengan ground/pentanahan. Dalam melakukan pendesainan control selalu dibutuhkan adanya pengaman rangkaian control dengan menggunakan MCB jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang digerakkan oleh rangkaian control tersebut dapat menggunakan MCB jenis 3 fasa, sehingga dalam suatu panel yang digunakan untuk mengontrol suatu system minimal terdapat 2 MCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa sebagai pengaman rangkaian kontrol dan 1 buah MCB 3 fasa atau 1 fasa sebagai pengaman rangkaian www.totoktpfl.wordpress.com Page 28 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
beban (motor). Dan dapat juga ditambahkan dengan ELCB untuk menghindari terjadinya short circuit dengan tanah/ ground. Simbol MCB
2.
BAGIAN – BAGIAN MCB
www.totoktpfl.wordpress.com Page 29 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
3.
KONTAKTOR
FUNGSI MCB MCB memiliki 2 fungsi yaitu : 1.
Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam rangkaian.
Adapun bentuk MCB sebagai berikut :
www.totoktpfl.wordpress.com Page 30 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
8. SUSUNAN SERTA PROSEDUR MOTOR STARTING PROTECTION A. MENURUT ATURAN MERLIN GERIN (MG) Multi G or Compact Type MA
Short circuit protection and disconection
Contactor
Motor control system
Thermal Relay
Ovel load protection
To Motor
B. MENURUT STANDART AMERIKA (NEC)
A
A = Pengaman hantaran cabang
B
B = Pemutus edaran cabang C = Pengaman Motor
C
D = Pengendali Motor
D
E = Perlengkapan pembumian
E
www.totoktpfl.wordpress.com Page 31 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
9. DASAR – DASAR KONTAKTOR
KONTROL
DENGAN
A. PENGERTIAN Dalam rangkaian control selalu ditemui system – system rangkaian yang hampir sama atau memiliki kemiripan antara satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan dalam merangkainya. Hal ini dapat disimpulkan system pengaturan yang selalu dipakai mempunyai system yang mendekati sama. System pengaturan atau pengendali paling dasar dan utama dalam system control yang menggunakan kontaktor atau juga disebut dengan sistem operasi.
B. SISTEM – SISTEM OPERASI PADA KONTROL 1. SISTEM OPERASI TERBUKA 2. SISTEM OPERASI TERTUTUP 3. SISTEM PENGATURAN DIRI SENDIRI (SELF MAINTENACE) 4. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT OPERASI 5. SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING) 6. SISTEM PENGATURAN BERURUTAN (CONTINUES)
www.totoktpfl.wordpress.com Page 32 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
1. SISTEM OPERASI TERBUKA Sistem operasi terbuka yaitu rangkaian kontrol yang operasinya dengan menggunakan 2 kontak Normally Open (NO), atau sering juga dikatakan rangkaian penguncian tunggal.
+24V
22 0V
S0
13 S1
K1
53 K1
14
54
A1
L1
K1 0V
A2
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 33 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
Diskripsi Kerja : Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1 akan bekerja (ON), sehingga kontak – kontak NO pada K1 (13 & 14) dan (53 & 54) akan mengunci dan menutup sehingga beban (L1) menjadi ON. Jika S0 ditekan sesaat maka coil kontaktor K1 akan terputus (OFF) dan beban (L1) menjadi OFF. Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah sebagai berikut :
No
Nama
Kontak
Kode
1
S untuk ON
NO
S1
2
S untuk OFF
NC
S0
3
Kontaktor
4
Lampu
5
MCB
6
Kabel penghubung
A1 & A2
Coil
13 & 14, 53 & 54
NO L1
1 fasa
MCB
www.totoktpfl.wordpress.com Page 34 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
2. SISTEM OPERASI TERTUTUP Sistem operasi tertutup yaitu rangkaian kontrol yang operasinya dengan menggunakan 1 kontak Normally Open (NO) dan 1 kontak Normally Close (NC), atau sering juga dikatakan rangkaian penguncian terbalik. +24V
22 0V
S0
13 S1
K1
21 K1
14
22
A1
L 1
K1 0V
A2
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 35 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
Diskripsi Kerja : Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1 akan bekerja (ON), sehingga kontak NO pada K1 (13 & 14) akan mengunci dan kontak NC (21 & 22) menjadi membuka sehingga beban (L1) dari awal ON menjadi OFF. Jika S0 ditekan sesaat maka coil kontaktor K1 akan terputus (OFF) dan beban (L1) menjadi ON. Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah sebagai berikut :
No
Nama
Kontak
Kode
1
S untuk ON
NO
S1
2
S untuk OFF
NC
S0
3
Kontaktor
4
Lampu
5
MCB
6
Kabel penghubung
A1 & A2
Coil
13 & 14
NO
21 & 22
NC L1
1 fasa
MCB
www.totoktpfl.wordpress.com Page 36 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
3. SISTEM PENGATURAN DIRI SENDIRI (SELF MAINTENACE) Pada system pengaturan diri sendiri atau self maintenaced ini terdiri dari :
A. RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN POLARITAS ON Adalah : apabila push botton S0 dan S1 ditekan secara bersama – sama, maka kontaktor K1 dan beban L1 akan bekerja (ON). +24V
22 0V
S0
S1
13 K1
53 K1
14
54
A1 K1
L 1 A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 37 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
B. RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN POLARITAS OFF Adalah : apabila push bottom S0 dan S1 ditekan secara bersama – sama, maka kontaktor K1 dan beban L1 tidak akan bekerja (OFF). +24V
22 0V
S0
13 S1
K1
53 K1
14
54
A1 K1
L 1 A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 38 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
4. SISTEM
PENGATURAN
DARI
BEBERAPA
TEMPAT OPERASI Pada system pengaturan dari beberapa tempat operasi ini terdiri dari :
A. OR ON Control Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push bottom NO) dipasang secara parallel, sehingga jika salah satu dari S1 atau S2 ditekan sesaat dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 bekerja (ON) sehingga membuat beban L1 menjadi bekerja (ON). +24V
22 0V
S0
13 S1
S2
K1
53 K1
14
54
A1 K1
L 1 A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 39 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
B. OR OFF Control Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC) dipasang secara parallel, sehingga jika salah satu dari S0 ditekan sesaat dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 menjadi tidak bekerja (OFF) sehingga beban L1 menjadi tidak bekerja (OFF). +24V
22 0V
S0
S0
13 S1
K1
53 K1
14
54
A1 K1
L 1 A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 40 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
C. AND ON Control Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push bottom NO) dipasang secara seri, sehingga jika S1 dan S2 ditekan ditekan bersama - sama dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 dan beban L1 menjadi bekerja (ON).
+24V
22 0V
S0
S1
13 S2
K1
53 K1
14
54
A1 K1
L 1 A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 41 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
D. AND OFF Control Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC) dipasang secara seri, sehingga jika beberapa S0 ditekan bersama – sama dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 tidak bekerja sehingga beban L1 menjadi tidak bekerja (OFF). +24V
22 0V
S0
S0
S0
13 S2
K1
53 K1
14
54
A1 K1
L1 A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 42 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
5. SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING) System ini dikatakan saling mengunci (interlock) yaitu karena adanya kontak – kontak NC pada kontaktor yang saling bertolak belakang (mengunci) penggunaannya antara dua atau lebih dengan salah satunya. Sehingga apabila ada satu kontaktor (K1) bekerja (ON) maka kontaktor lainnya (K2) tidak dapat dioperasikan (OFF), begitu sebaliknya. +24V
22 0V
S0
13 S1
K1
13 S2
K2
14
K2
53 K1
14
53 K2
54
54
K1
A1 K1
A1 K2
A2
L 1
L 2
A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 43 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
6. SISTEM PENGATURAN BERURUTAN (CONTINUES) System pengaturan secara berurutan yaitu adanya saling keterkaitan antara beberapa kontaktor sesudahnya dengan kontaktor
sebelumnya,
dimana
kerja
dari
kontaktor
berikutnya (K2) dipengaruhi dari kontaktor sebelumnya (K1). Dengan demikian apabila salah satu dari bekerja
(ON)
dengan
demikian
kontaktor (K1)
sehingga
kontaktor
berikutnya (K2) dapat dioperasikan (ON) . +24V
22 0V
S0
13 S1
K1
13 S2
K2
14
53 K1
14
53 K2
54
54
63 K1 64
A1 K1
A1 K2
A2
L 1
L 2
A2
0V
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 44 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
10.APLIKASI RANGKAIAN KONTROL PADA MOTOR 3 FASA A. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA “DIRECT ON LINE” (DOL) 1. RANGKAIAN KONTROL 220V
MCB
95
97 OL
OL 96
53 K1
98
54
S0
13 S1
K1 14
A1 K1
L1
L2
A2
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 45 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
2. RANGKAIAN UTAMA MOTOR DOL T
R
S
MCB
1
3
5
2
4
6
K1
OL
MOTOR 3 FASA
U
V
W
U1
V1
W1
www.totoktpfl.wordpress.com Page 46 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
B. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA “FORWARD REVERSE” (F/R) 1. RANGKAIAN KONTROL 220V
MCB
95
97
OL
OL 96
53 K1
98
53 K2
54
54
S0
13 S1
K1
13 S2
K2
14
14
21
21 K2
K1 22
22
A1
A1
K1
K2 A2
L1
L2
L3
A2
N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 47 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
2. RANGKAIAN UTAMA MOTOR F/R R S T
MCB
1
3
5
K1
1
3
5
2
4
6
K2 2
4
6
OL
MOTOR 3 FASA
U
V
W
U1
V1
W1
www.totoktpfl.wordpress.com Page 48 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
C. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA “STAR – DELTA” (Υ - Δ) 1. RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN ON DELAY 220V
MCB
95
97
OL
OL 96
53 K2
98
53 K3
54
54
S0
13 S1
K1T 14
45
57 K1T
K1T 46
58
21
21 K2
K3 A1 K1T
22
22
A1
A1
K2
K3
A2
A2
MAIN
STAR
L1
L2
L3
A2
N DELTA
www.totoktpfl.wordpress.com Page 49 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
2. RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN TIMER 220V
MCB
95
97
OL
OL 96
53 K2
98
53 K3
54
54
S0
13 S1
K1 14
53
K3 4
54
53
1
T1
K2
21
21 K2
K3 A1 K1
2 T1
A2
T
22
22
A1
A1
K2 7
54
3
K3 A2
L1
L2
L3
A2
N MAIN
TIMER
STAR
DELTA
www.totoktpfl.wordpress.com Page 50 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
3. RANGKAIAN KONTROL Υ - Δ DENGAN PENGASUTAN (efektif timer) 220V
MCB 97
53
53
95 OL
K2S
K3D
OL 98
54
54
96 21 S0 22
13 S1 14
13
53
K1
1
13 T
K2S
14
54 21 K3D
A1
K1
T
14
4
21
21
K2S
K3D
22
22
22
A1
A1
A1
K3D
K2S
N MAIN
DELTA
STAR
INDIKATOR STAR
INDIKATOR DELTA
www.totoktpfl.wordpress.com Page 51 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
4. RANGKAIAN UTAMA MOTOR Υ - Δ R S T
MCB
1
3
5
K1
1
3
5
K2 2
4
6
1
3
5
2
4
6
K3 2
4
6
OL
MOTOR 3 FASA
U
V
W
U1
V1
W1
www.totoktpfl.wordpress.com Page 52 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
11.TERMINAL – TERMINAL MOTOR 3 FASA Berbagai jenis kode terminal dan lilitan pada motor 3 fasa antara lain sebagai berikut :
A. Kode terminal Terminal primer
: U, V, W atau X, Y, Z
Terminal sekunder
: U1, V1, W1 atau X1, Y1, Z1
B. Model terminal dan lilitan ASIA
U
V
W
U1
V1
W1
C. Model terminal dan lilitan EROPAH
U
V
W
W1
U1
V1
www.totoktpfl.wordpress.com Page 53 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
D. Menghubungkan Terminal Motor 3 Fasa Ada 2 jenis model penghubungan motor 3 fasa yang digunakan. Hal ini sering disebut dengan istilah sebagai berikut : NAMA SIMBOL 1. Way / Star / Bintang
Υ
2. Delta / Segitiga
Δ
GAMBAR HUBUNGAN Way / Star / Bintang
Delta / segitiga U1 V
U V U1 W1 V 1
U W
W1
V1
W
HUBUNGAN PADA TERMINAL MOTOR Way / Star / Bintang
U
V
W
U
V
W
U1
V1
W1
W1
U1
V1
Delta / Segitiga
U
V
W
U
V
W
U1
V1
W1
W1
U1
V1
www.totoktpfl.wordpress.com Page 54 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
12.APLIKASI RANGKAIAN KONTROL PADA DASAR TRAFFIC LIGHT +24V
22 0V 8 TIM1 5 1
1
TIM4
TIM1
4
3 4
1 TIM2 3
6
1
8
TIM3
4
3
TIM2
4
3
5
6 8
8
TIM3
TIM3
5
2 TIM1
3
2 TIM2
2
3
7
TIM3
3
7
6
5
6
2 TIM4
7
3 7
0V
N
+24V 22 0V S0
K1
13 S1
8
K1
T1 14
4
4
5 7
T2 3
2 T2
5
8
T2 4
2 T1
A2
3
3
A1
6
1
T1
T3
K1
5
1 1
5
6
2 T3
7
5
L 1
L 2
L 3
7
0V N
www.totoktpfl.wordpress.com Page 55 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
DAFTAR PUSTAKA 1. ELECTRICAL ENGINEERS REFERENCE BOOK 2. ELECTRICAL ENGINEERING HAND BOOK SIEMENS 3. INDUSTRIAL ROBOTIC 4. NATIONAL ELECTRICAL CODE 5. MODERN CONTROL THEORY 6. MANUAL OPERATION OMRON 7. FESTO FLUIDSIM CATALOG 8. SCHNEIDER CATALOG
www.totoktpfl.wordpress.com Page 56 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
JER BASUKI MAWA BEA JADI SUKSES HARUS BERUSAHA
www.totoktpfl.wordpress.com Page 57 of 56
BUKU PANDUAN SISWA
KONTAKTOR
www.totoktpfl.wordpress.com Page 58 of 56