12
EVALUASI METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PELAKSANAAN PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN MAHASISWA YANG BERKARAKTER KARIMAH Oleh: Darul Nurjanah, S.Ag., M.Si. dan Abdillah, S.E., M.Si.
Dosen Politeknik Negeri Jakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini mengevaluasi metode dan media pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan pendidikan agama Islam di PNJ dalam hubungan dengan pencapaian perkuliahan untuk menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah. Data dikumpulkan pada 40 mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah pendidikan agama Islam, dengan wawancara sebagai metode pengumpulan data dan analisis deskriptif sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 88% responden menyatakan bahwa metode pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah. (2) metode pembelajaran yang lebih sering digunakan dosen adalah metode: ceramah, penemuan, diskusi, Tanya jawab, praktik, dan pemberian tugas, (3) metode yang relative jarang digunakan adalah metode demonstrasi, (4) 88% responden menyatakan bahwa media pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah, dan (5)metode pembelajaran yang lebih sering digunakan dosen adalah media: penggunaan Alquran. Sementara itu, metode yang relative jarang digunakan adalah metode penggunaan pamflet, televise dan tape recorder. Key word: pendidikan agama islam, metode pembelajaran, media pembelajaan, akhlakul karimah
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Abstract This study evaluates the learning methods and media in the implementation of Islamic religious education classes at the PNJ in relation to the achievement of college students to create a good character. Data were collected on 40 students who have followed the course of Islamic education, with interviews as the method of data collection and descriptive analysis as a method of data analysi . The results showed that (1) 88 % of respondents stated that the lecture method of teaching in the implementation of Islamic Education at Jakarta State Polytechnic students have been able to create a goof character, ( 2 ) learning methods are more commonly used method of lecturers are: lecture , discover , discussion, questions and answer, practice, and administration tasks, ( 3 ) are relatively rarely used method is the method of demonstration, ( 4 ) 88 % of respondents stated that instructional media in the implementation of Islamic education classes at Jakarta State Polytechnic students have been able to create a goof character karimah , and ( 5 ) learning methods are more commonly used media professors are: the use of the news . Meanwhile , a relatively rarely used method is the method of use of pamphlets, television and tape recorder. Key words: valuation, learning methods. Media learning
PENDAHULUAN Keluhan bahwa sebagian mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta belum memiliki akhlak atau karakter yang baik (akhlakul karimah) sering kita dengar. “Coba tadi kita lihat, mahasiswa lewat di depan kita, diam saja, tanpa keluar kata permisi,”
demikian salah satu keluhan seorang dosen. Persoalan karakter mahasiswa yang kurang baik sering dihubungkan dengan kemungkinan pelaksanaan perkuliahan mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang kurang efektif. Karena itu, dipandang
Darul Nurjanah, S.Ag., M.Si. dan Abdillah, S.E., M.Si,Evaluasi Metode Dan Media Pembelajaran....
perlu dilakukan penelitian tentang“Evaluasi Metode dan Media Pembelajaran dalam Pelaksanaan Perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Jakarta sebagai Upaya Menciptakan Mahasiswa yang Berkarakter Karimah”. Adapun, perumusan masalah penelitian ini adalah (1) Apakah metode pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada PoliteknikNegeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah, (2) Jika belum mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah, metode pembelajaran seperti apa yang diyakini akan mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah, (3) Apakah media pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada PoliteknikNegeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah, dan (4) Jika belum mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah, media alat pembelajaran seperti apa yang diyakini akan mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah? TINJAUAN PUSTAKA Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Menurut Keputusan Direjen Dikti Nomor: 43/DIKTI/Kep/2006 tentang RambuRambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, mata kuliah Pendidikan Agama Islam termasuk dalam kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Materi yang harus disampaikan oleh Mata Kuliah Pendidikan Agama adalah a. Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan: keimanan, ketaqwaan, dan filsafat ketuhanan (teologi). b. Manusia: hakikat manusia, martabat manusia, dan tanggungjawab manusia
c. Hukum: menumbuhkan kesadaran untuk taat hukum Tuhan dan fungsi profetik agama dalam hukum d. Moral: agama sebagai sumber moral, akhlak mulia dalam kehidupan e. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni: iman, ipteks dan amal sebagai kesatuan, kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu, tanggungjawab ilmuwan dan seniman f. Kerukunan antar umat beragama:agama merupakan rahmat Tuhan bagi semua,Kebersamaan dalam pluralitas beragama. g. Masyarakat: masyarakat beradab dan sejahtera, peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera, Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi. h. Budaya: budaya akademik, Etos kerja, sikap terbuka dan adil i. Politik: kontribusi agama dalam kehidupan berpolitik, peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Karakter Karimah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 623), karakter didefinisikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Dalam Ensiklopedia Islam, Jilid I (1993:102) dijelaskan bahwa kata akhlak yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkah laku, perangai, atau tabiat. Secara istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia. Karena itu suatu perbuatan baru dapat disebut pencerminan akhlak, jika memenuhi beberapa syarat, antara lain (1) dilakukan berulang-ulang. Jika dilakukan Epigram, Vol. 10 No. 1 April 2013:12-16
14
sekali saja, atau jarang-jarang, tidak dapat dikatakan akhlak. Jika seseorang tiba-tiba, misalnya, memberi uang (derma) kepada orang lain karena alasan tertentu, orang itu tidak dapat dikatakan berakhlak dermawan, (2) timbul dengan sendirinya, tanpa dipikir-pikir atau ditimbang berulang-ulang karena perbuatan itu telah menjadi kebiasaan baginya. Jika suatu perbuatan dilakukan setelah dipikir-pikir dan ditimbang-timbang, apalagi karena terpaksa, perbuatan itu bukanlah pencerminan. Akhlak menurut Hufy (1995: 13) adalah adat yang dengan sengaja dikehendaki adanya; akhlak adalah kemauan kuat tentang sesuatu yang dilakukan berulang-ulang. Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Hadist Rawahu Ahmad “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” Hadist riwayat Tarmidzi berbunyi, “Mungkin yang paling sempurnai imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” Metode Pembelajaran Metode pembelajaran menurut Suarsana (2012: 1—5) adalah upaya mengimplementasikan rencana yang disusun dalam kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu pendekatan dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain (1) ceramah, (2) ekspositori, (3) simulasi, (4) demonstrasi, (5) penemuan, (6) tanyajawab, (7) diskusi, (8) eksprerimen (praktik langsung), dan (9) pemberian tugas Media Pembelajaran Sari (2012: 5—10) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan/isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar; “…as the carries of massages, from some transmitting source
(media pembelajaran berfungsi sebagai pembawa pesan, dari sumber informasi). Sari (2012) yang mengutip pendapat Brets bahwa media pembelajaran itu antara lain (1) media cetak: buku, modul, pamflet, (2) media audio: radio, telefon, dan (3) media audio-visual: televisi, videotape. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian inidilakukanpada 40 mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah pendidikan agama Islam. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Setelah terkumpul, data akan dianalisis dengan analisis deskriptif: data direduksi, dikelompokkan, dan disimpulkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dosen telah menggunakan ceramah dalam perkuliahan. Ini Informasi ini disampaikan oleh 70% mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta yang sudah mengikuti mata kuliah Pendidikan Agama Islam. (1) Dosen belum maksimal dalam menggunakan metode demonstrasi. 62% responden menyatakan bahwa dosen tidak menggunakan metode demonstrasi. (3) Dosen telah menggunakan metode penemuan dalam pembelajaran. Hal ini dinyatakan oleh 68% responden. (4) Dosen telah menggunakan metode diskusi. Hal ini dinyatakan oleh 55% responden. (5) Dosen telah menggunakan metode tanya jawab. Hal ini dinyatakan oleh 83% responden. (6) Dosen telah menggunakan metode praktik (mempraktikkan sesuatu) dalam perkuliahan, misalnya praktik solat, praktik membaca Alquran, praktik zakat, praktik infak. Hal ini dinyatakan oleh 73% responden, (7) Dosen telah menggunakan metode pemberian tugas. Hal ini dinyatakan oleh 75% responden.
Darul Nurjanah, S.Ag., M.Si. dan Abdillah, S.E., M.Si,Evaluasi Metode Dan Media Pembelajaran....
Metode Pembelajaran yang Digunakan Dosen Pendidikan Agama Islam PNJ dan Pengaruh Metode Pembelajaran tersebut dalam Upaya Menciptakan Mahasiswa yang Berkarakter Karimah Berdasarkan jawaban dari responden penelitian dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan dosen telah berpengaruh menciptkan mahasiswa memiliki karakter karimah. Diketahui dari 40 responden penelitian, 88% responden menyatakan bahwa metode pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah. Diketahui bahwa metode pembelajaran yang lebih sering digunakan dosen adalah metode: ceramah, penemuan, diskusi, Tanya jawab, praktik, dan pemberian tugas. Sementara itu, metode yang relative jarang digunakan adalah metode demonstrasi. Media Pembelajaran yang Digunakan Dosen Pendidikan Agama Islam PNJ dan Pengaruh Metode Pembelajaran tersebut dalam Upaya Menciptakan Mahasiswa yang Berkarakter Karimah Berdasarkan jawaban dari responden penelitian dapat diketahui bahwa media pembelajaran yang digunakan dosen telah berpengaruh menciptkan mahasiswa memiliki karakter karimah. Diketahui dari 40 responden penelitian, 88% responden menyatakan bahwa media pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah. Diketahui bahwa metode pembelajaran yang lebih sering digunakan dosen adalah media: penggunaan Alquran. Sementara
itu, metode yang relative jarang digunakan adalah metode penggunaan pamflet, televise dan tape recorder. PEMBAHASAN Hasil penelitian menginformasikan bahwa dosen telah menggunakan metode pembelajaran yang mampu membuat mahasiswa berakhak karimah. Hal itu sangat menyenangkan sebab itu menandakan bahwa pembelajaran sudah baik dan seperti yang diharapkan. Yang diharapkan mahasiswa adalah dosen perlu lebih meningkatkan pemanfaatan metode demonstrasi. Metode-metode pembelajaran yang telah digunakan dosen sesuai dengan metode-metode pembelajaran seperti dikemukakan oleh Suarsana (2012: 1—5). Suarsana menyatakan bahwa metode pembelajaran, antara lain (1) ceramah, (2) ekspositori, (3) simulasi, (4) demonstrasi, (5) penemuan, (6) tanya-jawab, (7) diskusi, (8) eksprerimen (praktik langsung), dan (9) pemberian tugas Berkenaan dengan pemanfaatan media pembelajara, dosen disarankan untuk lebih optimal dalam menggunakan media pembelajara. Sari (2012: 5—10) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan/isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar; “…as the carries of massages, from some transmitting source (media pembelajaran berfungsi sebagai pembawa pesan, dari sumber informasi).Sari (2012) yang mengutip pendapat Brets bahwa media pembelajaran itu antara lain (1) media cetak: buku, modul, pamflet, (2) media audio: radio, telefon, dan (3) media audio-visual: televisi, videotape. KESIMPULAN Diketahui dari 40 responden penelitian, 88% responden menyatakan bahwa metode
Epigram, Vol. 10 No. 1 April 2013:12-16
16
pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah. Diketahui bahwa metode pembelajaran yang lebih sering digunakan dosen adalah metode: ceramah, penemuan, diskusi, Tanya jawab, praktik, dan pemberian tugas. Sementara itu, metode yang relative jarang digunakan adalah metode demonstrasi.Diketahui dari 40 responden penelitian, 88% responden menyatakan bahwa media pembelajaran dalam pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Jakarta telah mampu menciptakan mahasiswa yang berkarakter karimah. Diketahui bahwa metode pembelajaran yang lebih sering digunakan dosen adalah media: penggunaan Alquran. Sementara itu, metode yang relative jarang digunakan adalah metode penggunaan pamflet, televise dan tape recorder.
DAFTAR PUSTAKA Hufy, Ahmad Muhammad. 2010. Akhlak Nabi Muhammad SAW. Bandung: Gema Risalah Press. Pusat Bahasa, Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sari, Anita Ratna. 2012. Media dan Alat Pembelajaran. Jakarta. Materi Kuliah. Suarsana, I Made. 2012. Berbagai Metode Pembelajaran. Jakarta. Materi Kuliah. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hufy, Ahmad Muhammad. 2010. Akhlak Nabi Muhammad SAW. Bandung: Gema Risalah Press. Pusat Bahasa, Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Darul Nurjanah, S.Ag., M.Si. dan Abdillah, S.E., M.Si,Evaluasi Metode Dan Media Pembelajaran....
Epigram, Vol. 10 No. 1 April 2013:12-16