DAMPAK MINUMAN ENERGI MEREK E TERHADAP BERAT BADAN DAN AKTIVITAS FISIK PADA TIKUS STRAIN SPRAGUE-DAWLEY
Nama
: Albert Alvito
NPM
: 0906 639 644
Pembimbing : Prof. Dr . dr. Amir Syarif, SKM, Sp.FK Program Studi : Pendidikan Dokter Fakultas
: Kedokteran
Universitas
: Universitas Indonesia
ABSTRACT Energy drink is beverage that is produced in large amounts. The main consumers of this beverage is teenager. A research shown that the consumption of enegy drink reached 35.8 millions in 2008, and growth until 14% per year. Commonly, Energy drink contains caffeine, a substance that can be used to reduce body weight and to increase physical activity. From this research, we want to know the effect of Merk E to body weight and physical activity. Data collection started from December 14, 2011 till January 2, 2012. Experiment was applied to 15 rats that are differentiated into three groups and each group gets energy drink Merk E, Caffeine, and Aquadest. After they consume energy drink with particular dosage, they will be monitored in term of their weight and physical activity. From the research, it can be found there is significance increase in weight of rats that consume energy drink Merk E, Caffeine and Aquadest (p< 0.05). And there is a significance increase to their physical activity to the rats that consume energy drink Merk E, Caffeine and Aquadest (p<0.05). It can be concluded, through this research, that energy drink gives no impact to body weight but it affects physical activity. Keyword: Aquadest; Body Weight; Caffeine; Energy drink Merk E; Physical Activity
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
PENDAHULUAN Industri
beraktivitas terutama para pekerja baik minuman
berenergi
pekerja kantoran ataupun lapangan.
merupakan industri minuman yang besar
Kandungan utama dalam minuman
dan berkembang dengan cepat yang
berenergi adalah kafein yang merupakan
memiliki target penjualan adalah remaja.
sumber energi utama. Kafein adalah
Strategi
antagonis
pemasaran
adalah
dengan
yang
dilakukan
mengatakan
bahwa
reseptor
adenosin
yang
merupakan stimulan dari sistem saraf
minuman berenergi dapat meningkatkan
pusat.
energi, konsentrasi, kesadaran dan daya
performa fisik dengan meningkatkan
tahan
kekuatan dan ketahanan aerobik dan daya
terhadap
kelelahan,
Minuman
Kafein
dapat
meningkatkan
berenergi merupakan minuman yang
tahan
mengandung kafein, taurin, vitamin,
memiliki efek terhadap sistem organ
suplemen herbal dan gula atau pemanis
dengan manifestasi peningkatan denyut
buatan
untuk
jantung, tekanan darah, aktivitas motorik,
meningkatkan energi, penurunan berat
seksresi asam lambung, diuresis dan
badan, stamina, konsentrasi dan performa
temperatur.4-9Kafein
olahraga1.-3
meningkatan kecemasan pada orang yang
yang
ditujukan
Di Indonesia pada tahun 2008 konsumsi
minuman
berenergi
bisa
mencapai 35,8 juta dan terus mengalami pertumbuhan
sebesar
kelelahan.
juga
Kafein
bisa
memiliki gangguan kecemasan, selain itu Kafein juga diketahui dapat memicu terjadinya aritmia.9
setiap
Selain kafein, ada juga taurin dan
tahunnya. Merek minuman berenergi
vitamin B3 dalam minuman berenergi.
yang beredar di Indonesia adalah Extra
Taurin adalah asam organik yang banyak
Joss, Kuku Bima Ener-G, Hemaviton
terdapat pada jaringan hewan. Taurin
Jreng,
memiliki efek biologis seperti konjugasi
M150,
14%
terhadap
dan
lain-lain.
Perkembangan industri ini terus terjadi
asam
karena tingginya populasi Indonesia dan
osmoregulasi, stabilisasi membran, serta
semakin meningkatnya daya beli rakyat
pengaturan dari persinyalan kalsium.
Indonesia. Selain itu minuman berenergi
Vitamin B3 atau yang biasa diketahui
juga sudah menjadi kebutuhan utama
sebagai niasin adalah komponen organik
dalam mengembalikan stamina setelah
yang merupakan nutrisi esensial untuk
empedu,
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
anti-oksidan,
manusia. Niasin diketahui memiliki efek
pada
untuk meningkatkan HDL di dalam darah
mengandung 100 mg kafein, kopi instan
dan
penyakit
mengandung kafein sebesar 75 mg, pada teh
kardiovaskular pada beberapa percobaan
sebesar 50 mg, coca cola 50 mg, dan pada
terhadap manusia.
Hemaviton sebesar 50 mg.18
menurunkan
risiko
segelas
kopi
yang
diseduh
Berdasarkan penelitian pada orang
Struktur biokimia dari kafein adalah
dengan gangguan makan terutama pada
methylxanthine (1,3,7 trimethylxanthine).
anoreksia nervosa didapatkan bahwa
Efek dari golongan kimia ini adalah diuresis,
penderita
secara
stimulasi sistem saraf pusat, stimulasi otot
teratur mengonsumsi minuman berenergi
jantung dan relaksasi otot halus. Kafein pada
dalam jumlah besar untuk menekan nafsu
awalnya menstimulasi sistem saraf pusat
makan,
diuresis
pada tingkatan korteks serebri dan medulla
sehingga bisa menyebabkan gangguan
kemudian pada dosis yang lebih tinggi akan
anoreksia
dan
nervosa
meningkatkan 10-13
Laporan lain
menstimulasi saraf tulang belakang. Kafein
menyebutkan minuman berenergi juga
akan mulai bekerja setelah 1 jam kemudian
menyebabkan
dan bertahan sekitar 3-4 jam. Kafein diserap
jantung dan elektrolit.
meningkatnya
asupan
kalori , tekanan darah, gula darah, BMI,
melalui
depresi
dimetabolisme
dan
dapat
menyebabkan 14-16
hyperglycemia post-prandial.
ada pengaruh minuman berenergi Merek E dengan berat badan dan aktivitas fisik.
pencernaan
melalui
dimetilasi
dan dan
19
oksidasi di dalam hati.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui secara langsung apakah
saluran
Efek utama dari kafein adalah untuk meringankan rasa lelah, dan meningkatkan semangat. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat
menyebabkan
keracunan
yang
TINJAUAN PUSTAKA
diketahui sebagai caffeinism yang ditandai
Kafein
dengan
Kafein adalah obat psikoaktif yang paling banyak digunakan di dunia. Kafein
gelisah,
Kafein penurunan
antaranya kopi, teh, coklat, minuman ringan
menyebabkan
dan minuman berenergi.
Pada umumnya,
sulit
dalam
menyampaikan pesan dan insomnia.20
ditemukan di lebih dari 60 jenis tanaman di 17
agitasi,
berat
dapat badan
menyebabkan karena
peningkatan
dapat dari
thermogenesis, lipolisis, oksidasi lemak dan
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
sekresi insulin. Konsumsi kafein sejumlah
yang
600
menyebabkan
mamalia. Taurin juga merupakan komponen
peningkatan penggunaan energi yang dapat
utama dari empedu dan dapat ditemukan di
berujung pada penurunan berat badan yang
berbagai jaringan seperti pembuluh darah,
signifikan.28Tetapi
mata,
mg/hari
dapat
dosis
tersebut
tidak
paling
dan
banyak
saluran
ditemukan
pencernaan
pada
bawah.
berlaku untuk semua jenis kopi, selain itu
Walaupun taurin diketahui sebagai asam
ada bukti yang menyatakan bahwa terjadi
amino, taurin sering digunakan sebagai
peningkatan
setelah
komponen fungsional dari berbagai tipe
konsumsi kafein dan besarnya peningkatan
minuman kesehatan. Taurin juga berperan
penggunaan energi bergantung terhadap
penting dalam pengaturan jalur fisiologis
besarnya dosis kafein yang dikonsumsi.29
dari antioksidan dan detoksifikasi.
penggunaan
energi
Kafein juga dapat menyebabkan
Taurin biasanya terdapat di dalam
penurunan berat badan dengan menginduksi
makanan terutama makanan laut dan daging.
peningkatan aktivitas fisik. Pertama kafein
Dari orang yang biasa mengonsumsi daging
dan kandungan kopi lainnya secara spontan
setiap harinya asupan taurin diperkirakan 58
menstimulasi peningkatan aktivitas fisik.
mg.
Pada
bila
konsumsi taurin kurang dari 200mg/hari
dapat
bahkan pada individu yang mengonsumsi
menyebabkan peningkatan aktivitas fisik
daging dalam jumlah besar. Penelitian lain
dan pada dosis yang lebih tinggi lagi dapat
juga menyatakan bahwa konsumsi taurin
menyebabkan penurunan aktivitas fisik.30
sebesar 40-400 mg/hari34
hewan
diberikan
pengerat
dosis
ditemukan
3-30
mg/kg
Kedua, konsumsi kafein pada manusia meningkatkan hasil latihan sehingga dapat meningkatkan
aktivitas
fisik
mereka.31
Kafein memiliki efek ergogenik yaitu meningkatkan
ketahanan,
kecepatan,
besaran tenaga.32
Pada
penelitian
lain
diperkirakan
Taurin biasa digunakan sebagai zat tambahan pada minuman berenergi dengan kadar 1000 mg per sajian dan terkadang bisa mencapai 2000 mg per sajian. Studi pada tahun 2003 oleh EFSA menyatakan bahwa tidak ada efek samping hingga 1000
Taurin
mg/hari.
Taurin atau 2-amino-ethaesulfonic acid, merupakan salah satu asam amino
Penelitian
mengindikasikan
bahwa
terbaru
juga
defisiensi
dari
taurin menyebabkan obesitas yang persisten
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
yang mana dapat diterapi dengan suplemen
lemak di dalam hati. Tikus dengan defisiensi
taurin. Taurin berperan dalam penurunan
vitamin
berat
menyimpan lemak.37
badan
metabolism
dengan
hingga
ke
meningkatkan tingkat
seluler
sehingga membantu pembakaran lemak lebih banyak. Taurin berperan pula dalam pencegahan pengurangan massa otot selama latihan dengan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan meningkatkan sintesis protein yang berperan penting dalam pembentukan otot.
ditemukan
Percobaan
pada
tidak
tikus
dapat
dengan
memberikan vitamin B6 dalam dosis tinggi tidak berefek pada selera makan dari tikus, tetapi didapatkan hasil berat badan Rerata yang lebih tinggi dibanding dengan tikus yang makan dengan dosis biasa.38Alasan kenapa berat badan tikus bisa meningkat pada konsumsi vitamin B6 adalah terjadinya
Vitamin B6
peningkatan deposit lemak pada tikus
Vitamin B6 adalah vitamin yang larut dalam akuades dan merupakan golongan
dengan konsumsi vitamin B6 dosis tinggi. Regulasi Nafsu Makan
dari vitamin B kompleks. Terdapat beberapa bentuk dari vitamin ini, Pyridoxal phosphate (PLP) adalah bentuk aktif dan merupakan kofaktor dari berbagai metabolisme asam amino. PLP juga dibutuhkan untuk reaksi enzimatik yang mengatur pelepasan glukosa dari glikogen. Vitamin B6 dapat ditemukan pada
B6
makanan
seperti
daging,
produk
gandum, sayur, kacang dan pisang.
Ilmuan menemukanbahwa sel lemak dalam jaringan adiposa sebagai tempat untuk
menyimpan
trigliserida
telah
menyebabkan perubahan pada homeostasis energi. Adiposit menseksresikan sejumlah hormon yang diberi nama adipokin, yang memainkan
peranan
penting
dalam
keseimbangan energi dan metabolisme. Sehingga
sekarang
jaringan
adipose
Penurunan berat badan juga dapat
dianggap sebagai kelenjar endokrin. Salah
terjadi karena pada tikus dengan defisiensi
satu hormon penting yang disekresi oleh
vitamin B6 menyebabkan tikus tersebut
adiposit adalah leptin, hormon esensial yang
gagal
dari
meregulasi berat tubuh. Jumlah Leptin di
karbohidrat. Selain itu pada tikus dengan
dalam darah adalah indikator yang sempurna
defisiensi vitamin B6 didapatkan penurunan
dari jumlah total cadangan trigliserida dalam
kadar lemak dalam tubuh dan pengecilan
jaringan adipose: semakin besar cadangan
untuk
menghasilkan
lemak
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
lemak, maka semakin banyak leptin yang
menggunakan dan menyimpan lebih banyak
dilepaskan ke dalam darah. Sinyal sawar
dari nutrisi ini. Sehingga peningkatan
darah ini ditemukan pada pertengahan tahun
sekresi insulin disertai penggunaan dan
1990, yang merupakan sinyal kenyang.
cadangan makanan yang akan menginhibisi
Nukleus arkuatus adalah tempat utama aktin bekerja. Sebagai negative-
sel yang mensekresi NPY dari nukleus arkuatus yang akan menekan nafsu makan.
feedback, peningkatan leptin sebagai akibat
Dua peptida yang penting dalam
dari peningkatan cadangan lemak akan
pengaturan short term regulation dari
menekan nafsu makan dengan menurunkan
asupan makanan adalah ghrelin dan peptide
konsumsi
menyebabkan
YY3-36, (PYY3-36) yang menandakan rasa
penurunan berat badan, dengan menginhibisi
lapar dan kenyang. Keduanya disekresi oleh
output dari hipotalamus yang meningkatkan
saluran
nafsu makan dan menstimulasi pengeluaran
menandakan rasa lapar, adalah stimulator
melanokortin yang menekan nafsu makan.
yang potensial untuk merangsang nafsu
Sebaliknya, penurunan cadangan lemak dan
makan. Sekresi dari hormon ini mencapati
penurunan
puncak
makanan
sekresi
peningkatan
dan
leptin
nafsu
menyebabkan
makan
pencernaan.
ketika
sebelum
Ghrelin
makan
yang
yang
yang
membuat orang senang untuk makan namun
menyebabkan peningkatan berat badan.
kemudian akan berkurang setelah makan.
Sinyal leptin diperkirakan sebagai faktor
Ghrelin menstimulasi nafsu makan dengan
dominan yang bertanggung jawab untuk
mengaktifkan sel NPY di hipotalamus
penyeimbang jumlah asupan makanan dan penggunaan energi sehingga total energi tubuh seimbang dan berat tubuh tetap konstan
PYY3-36
fungsi
yang
berlawanan dari Ghrelin. Sekresi hormon ini terjadi di usus kecil dan usus besar, sekresi hormon akan mencapai titik terendah sesaat
Sinyal lain yang penting selain leptin adalah insulin. Insulin adalah hormon yang
sebelum makan dan akan meningkat ketika makan dan menyebabkan rasa kenyang.
disekresikan oleh pankreas sebagai respons dari peningkatan glukosa dan nutrisi lain dalam
memiliki
darah
menstimulasi
ketika sel
makan, untuk
kemudian mengambil,
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
METODE PENELITIAN
n≥ 2,5+1
Desain Penelitian
n≥3,5 dibulatkan menjadi n≥ 4
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental
Keterangan t=jumlah kelompok perlakuan n=jumlah sampel tiap kelompok perlakuan
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
dilakukan
di
gedung
Animal House, FKUI, Salemba Raya No.6, Tanggal 9 Mei 2011- 4 Juni 2013
Berdasarkan rumus diatas, didapat jumlah sampel sebanyak 4 ekor. Namun rumus Federer hanya berlaku terhadap 5 perlakuan,
Sumber Data
maka
jumlah
sampel
perkelompok dibutuhkan 5 ekor.
Sumber data penelitian merupakan
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
data primer. Objek penelitian yang akan digunakan dalam eksperimen adalah tikus
Kriteria Inklusi penelitan adalah tikus sehat secara fisik, tikus dengan berat
strain Sprague Dawley
badan sekitar Besar Sampel
300 gram dengan kisaran
kurang lebih 20% dan tikus berusia sekitar 3 kelompok
bulan. Kriteria Eksklusi penelitian adalah
pengamatan dilakukan terhadap 5 kelompok
tikus pernah menjadi hewan percobaan
minuman berenergi,
1 kelompok kontrol
sebelumnya. Kriteria drop out penelitian
positif (kafein) dan
1
adalah tikus yang mati selama masa
Pada
(akuades).
penelitian
Perhitungan
dilakukan
berdasarkan
penelitian
dengan
kelompok negatif besar kelompok
menggunakan
sampel besar
percobaan/tidak
dapat
melanjutkan
percobaan.
rumus Identifikasi Variabel
Federer. (t-1)(n-1)≥15 Sehingga didapatkan nilai n≥3,5
Variabel bebas adalah minuman berenergi Merek E, Kafein Benzoat, Akuades. Variabel terikat adalah berat
(7-1)(n-1)≥15,
badan tikus dan aktivitas fisik
(n-1)≥ 15/6
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
metode sonde melalui oral yang langsung
Penentuan Dosis Minuman Orang
dewasa
mengonsumsi
diperkirakan
minuman
berenergi
menuju lambung. Zat yang berbentuk serbuk
dilarutkan
dalam
akuades.
maksimal tiga kali sehari, maka dalam
Pemberian dilakukan sekitar jam 10 .00-
sehari orang tersebut mengonsumsi 3 x 50
12.00. Bahan uji diberikan sebanyak lima
mg = 150 mg. Dengan asumsi berat orang
kali dalam seminggu dengan jangka
normal
waktu pemberian selama 3 minggu.
60 kg. Maka dosis kafein per
kilogram
berat
badan
adalah
2.5 Pengamatan Prospektif
mg/kgBB/hari rumus
Pengamatan dilakukan terhadap
Laurence dan Bacharach, dosis untuk
Berat badan dan Aktivitas fisik secara
tikus sekitar
dosis pada
rutin yaitu setiap hari sekitar pukul 09.00
manusia dalam satuan kg/bb. Maka dosis
pada 3 kelompok tikus yang terdiri dari 2
untuk tikus adalah 2.5 x 7 = 17.5
kelompok tikus kontrol dan 1 kelompok
mg/kgBB/hari. Apabila berat satu tikus
tikus yang diberi minuman energi Merek
adalah 300 gram (0,3 kg), satu tikus akan
E. Aktivitas fisik diamati selama 3 menit
mendapat 17.5 mg x 0.3 kg/1 kg mg per
sesudah 30 menit dari waktu pemberian
tikus = 5.25 mg dibulatkan menjadi 5 mg
minuman berenergi, kafein benzoat dan
kafein per hari.
akuades.
Dengan
menggunakan tujuh kali
Tikus yang mendapat minuman
Pengamatan
menggunakan
alat
berenergi dan tikus yang mendapatkan
bantu dua stopwatch. Stopwatch pertama
kafein
menghitung lamanya aktivitas fisik dan
benzoat
masing-masing
mendapatkan dosis yang mengandung
stopwatch
kedua
kafein 5 mg diberikan tiap hari dan
menit.Acuan
dilarutkan dalam akuades 10 ml per 1 kg
mengukur aktivitas fisik adalah adanya
berat badan tikus
gerakan dari keempat ekstremitas tikus.
yang
Pengukuran Prosedur Kerja Pemberian Bahan Uji
dilakukan
menghitung digunakan
Berat
dengan
tiga untuk
badan
menggunakan
Pemberian bahan uji disesuaikan
timbangan yang memiliki keakuratan
dengan dosis yang telah ditetapkan.
dalam satu gram, dan kapasitas ukuran
Pemberian
sampai dengan 1000 gram.
bahan
uji
menggunakan
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
Penyajian dan Interpretasi Data Penyajian data akan menggunakan tekstular, tabel dan grafik. Intepretasi data dengan
menggunakan
analisis
data
menggunakan Uji Anova Berulang akan Berdasarkan uji statistik terhadap berat badan awal tikus, tidak terdapat perbedaan bermakna antara berat badan awal tikus tiap kelompok
dianggap bermakna apabila p < 0,05 HASIL PENELITIAN Penelitian dilakukan pada 15 tikus strain Sprague Dawley.15 ekor tikus ini dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama diberi asupan minuman berenergi Merek E. Kelompok kedua diberikan asupan
kafein
Kelompok
benzoat
ketiga
murni,
diberikan
dan
asupan
akuades
Tabel
diatas
merupakan
hasil
pengukuran berat badan awal tikus pada tanggal
14
Desember
2011
dengan
timbangan berskala gram
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa Rerata peningkatan berat badan tikus yang mengonsumsi Merek E (6,91%) lebih kecil daripada Minuman kafein (9,3%) dan akuades (11.6%). Meskipun begitu, untuk menunjukkan apakah ada perbedaan bermakna memerlukan uji SPSS.
Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui pada tikus yang megonsumsi minuman berenergi mengalami peningkatan berat badan yang lebih sedikit dibandingkan dengan tikus yang mengonsumsi kafein dan akuades.
Berdasarkan Gambar 4.2 didapatkan hasil
bahwa
penurunan
Merek
berat
E
badan
menyebabkan pada
minggu
Tidak didapat perbedaan bermakna
pertama pemberian, dan pada minggu-
antara peningkatan berat badan tikus yang
minggu selanjutnya didapatkan hasil bahwa
mengonsumsi
tikus
Merek
E
dan
Kafein
yang
mengkonsumsi
Merek
E
(p=0.316). Didapat perbedaan bermakna
mengalami peningkatan berat badan yang
antara peningkatan berat badan tikus yang
lebih kecil dibandingkan dengan kafein dan
mengonsumsi
akuades
(p=0.027).
Merek Tidak
E
dan
didapat
akuades perbedaan
bermakna antara peningkatan berat badan tikus yang mengonsumsi akuades dan Kafein (p=0.106)
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
Didapat perbedaan bermakna antara Aktivitas Fisik tikus yang mengonsumsi Merek E dan Kafein (p=0.027). Didapat perbedaan bermakna antara kenaikan berat badan tikus yang mengonsumsi Merek E dan akuades
(p=0.031).
Didapat
perbedaan
bermakna antara kenaikan berat badan tikus yang mengonsumsi akuades dan Kafein (p=0.000)
Berdasarkan
hasil
penelitian,
didapatkan bahwa Rerata aktivitas fisik tikus yang mengonsumsi Merek E (133,79 detik) dalam 3 menit pengukuran lebih kecil daripada kafein (151.8 detik) dan lebih besar daripada akuades (31.9 detik) Meskipun begitu, untuk menunjukkan apakah ada perbedaan bermakna memerlukan uji SPSS.
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi kafein memiliki efek peningkatan aktivitas fisik yang lebih tinggi dibandingkan dengan tikus yang mengonsumsi Merek E dan akuades. PEMBAHASAN Minuman Berenergi dan Berat Badan Berdasarkan hasil di atas, tidak didapatkan
perbedaan
bermakna
peningkatan berat badan antara tikus yang mengonsumsi minuman berenergi dengan tikus yang mengonsumsi akuades dan
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
kafein. Hal ini menunjukkan tidak sesuainya
tikus yang mengonsumsi kafein dengan
hasil penelitian dengan tinjauan pustaka
tikus mengonsumsi Merek E, tetapi terdapat
yang menyebutkan bahwa minuman yang
perbedaan bermakna antara tikus yang
mengandung
mengonsumsi Merek E dengan tikus yang
kafein
menyebabkan
penurunan berat badan. Hal
ini
diduga
karena
kurang
panjanganya waktu pemberian minuman berenergi kepada tikus. Menurut penelitian minuman
berenergi
yang
mengandung
kafein dapat menyebabkan penurunan berat
mengonsumsi
akuades.
mengonsumsi
Merek
peningkatkan aktivitas fisik dari tikus.30
E
yang
mengalami
peningkatan berat badan yang lebih kecil dibandingkan
dengan
tikus
yang
mengonsumsi akuades. Minuman Berenergi dan Aktivitas fisik
badan hewan pengerat dengan dosis 3-30 mg/kg. Penurunan berat badan terjadi karena
Tikus
Berdasarkan
hasil
penelitian,
didapatkan bahwa Rerata aktivitas fisik tikus
dalam 3 menit pengukuran yang
minuman
mengonsumsi Merek E (133,79 detik) lebih
berenergi juga didapatkan taurin dan vitamin
kecil daripada kontrol kafein (151.8 detik)
B6. Taurin membantu dalam penurunan
dan lebih besar dari kontrol akuades (31.9
berat
meningkatkan
detik) yang menunjukkan adanya perbedaan
metabolisme tubuh hingga ke tingkat seluler
bermakna. Tikus yang mengonsumsi Merek
sehingga
E
Selain
kafein
badan
dalam
dengan membantu
peningkatan
dan
kafein
aktivitas
dapat menyebabkan peningkatan berat badan
dibandingkan dengan tikus kontrol akuades.
dengan meningkatkan deposit lemak dalam
Hal ini dapat disebabkan karena adanya
tubuh.38
kandungan kafein pada Merek E dan kontrol penelitian
yang
dilakukan,
didapatkan bahwa Rerata kenaikan berat
yang
peningkatan
pembakaran lemak. Sedangkan vitamin B6
Dari
fisik
mengalami
bermakna
bila
kafein yang tidak ditemukan pada kontrol akuades.
badan tikus yang mengonsumsi Merek E
Diperkirakan
(9,3%)
antagonis dari reseptor Adenosin A1 dan A2
akuades
(11.6%).
dosis
tinggi
sebagai
Perhitungan standard menyatakan bahwa
dimana
tidak terdapat perbedaan bermakna antara
menyebabkan inhibisi pada fosfodiesterase
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
yang
bekerja
dapat
terjadi
kontrol
kafein
tersebut
(6,91%) lebih kecil daripada kontrol kafein dan
karena
hal
dapat
dan menghambat reseptor GABA. Hal itu
mendapatkan data yang lebih akurat. Jumlah
berarti kafein dapat terikat pada reseptor
sampel seharusnya berjumlah 9, namun
adenosin tanpa membuatnya aktif sehingga
dikarenakan
aktivitas adenosin menurun yang berujung
penelitian
pada
kelompok maka sampel yang diambil hanya
sekresi
dopamin.
Selain
itu
peningkatan aktivitas fisik diperkirakan dapat terjadi juga karena rangsangannya terhadap sekresi serotonin. Dalam hal ini serotonin berperan sebagai neurotransmitter 33
yang dapat meningkatkan mood.
keterbatasan ini
merupakan
dana
dan
penelitian
5. DAFTAR PUTAKA 1. Lee J. Energy drinks vs. sports drinks:
know
thy
difference.
Available
KESIMPULAN
at:
http://speedendurance.com/2009/07/ Hipotesis Minuman Berenergi Merek E menurunkan berat badan diterima karena
09/energy-drinks-vs-sports-drinksknow-thy-difference.
terdapat perbedaan bermakna antara berat
2. McCarthy M. .Overuse of energy
badan tikus yang mengonsumsi Merek E
drinks worries health pros. Available
dengan berat badan tikus yang mengonsumsi
at: www.usatoday.com/sports/2009-
akuades. Hipotesis Minuman Berenergi
07-01-Drinks_N.htm.
Merek E meningkatkan aktivitas fisik diterima
karena
terdapat
3. US Food and Drug Administration.
perbedaan
Overview of dietary supplements.
bermakna antara ketiga kelompok tikus yang
Available:www.fda.gov/Food/Dietar
mengonsumsi Merek E, kafein dan akuades
ySupplements/ConsumerInformation
SARAN
/ucm110417.htm. 4. Bernstein GA, Carroll ME, Crosby
Peneliti
berharap
penelitian
RD, Perwien AR, Go FS, Benowitz
selanjutnya memiliki waktu yang lebih lama,
NL. Caffeine effects on learning,
dana yang lebih besar dan fasilitas yang
performance and anxiety in normal
lebih baik sehingga dapat menjalankan
school-age children. J Am Acad
eksperimen
Child Adolesc Psychiatry. 1994.
dengan
baik
dan
dapat
mengetahui efek samping dari minuman berenergi
dalam
jangka
panjang
33(3):407–415
dan
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
5. Australia
New
Zealand
Food
Authority. Report of the Expert Group on the Safety Aspects of
Medicine. Sleep. 2005. 28(9):1163– 1187 10. Krahn DD, Hasse S, Ray A, Gosnell
Dietary Caffeine. 2000. Canberra,
B,
Australia: Australia New Zealand
consumption in patients with eating
Food Authority
disorders.
6. Nawrot P, Jordan S, Eastwood J,
Drewnowski Hosp
A.
Caffeine Community
Psychiatry. 1991. 42(3):313–315
Rotstein J, Hugenholtz A, Feeley M.
11. Stock SL, Goldberg E, Corbett S,
Effects of caffeine on human health.
Katzman DK. Substance use in
Food Addit Contam. 2003. 20(1):1–
female
30
disorders.
7. Savoca MR, Evans CD, Wilson ME,
adolescents J
with
Adolesc
eating Health.
2002;31(2):176–182
Harshfield GA, Ludwig DA. The
12. Striegel-Moore RH, Franko DL,
association of caffeinated beverages
Thompson D, Barton B, Schreiber
with blood pressure in adolescents.
GB, Daniels SR.Caffeine intake in
Arch Pediatr Adolesc Med. 2004.
eating disorders. Int J Eat Disord.
158(5):473–477
2006. 39(2):162–165
8. Crowe MJ, Leicht AS, Spinks WL.
13. Popkin B. We are what we drink.
cognitive
InThe World Is Fat: The Fads,
during
Trends, Policies, and Products That
repeated, high-intensity exercise. Int
Are Fattening the Human Race. New
J Sport Nutr Exerc Metab. 2006.
York, NY: Penguin Group. 2002:43–
16(5):528–544
65
Physiological
and
responses
caffeine
to
9. Bonnet MH, Balkin TJ, Dinges DF,
14. Nitzke S, Tanumihardjo S, Salomon
Roehrs T, Rogers NL, Wesensten
J, Coleman G. Energy drinks, sports
NJ. The use of stimulants to modify
drinks,
performance during sleep loss: a
functional/enhanced beverages are
review by the Sleep Deprivation and
often a waste of money. Available:
Stimulant
www.uwex.edu/ces/wnep/specialist/n
American
Task
Force
Academy
of of
the Sleep
and
fl/mmpdfs/0810.pdf#page=1
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
other
15. Moreno MA, Furtner F, Frederick
22. Daly, J. W. & Fredholm, B. B.
PR. Sugary drinks and childhood
Caffeine – an atypical drug of
obesity. Arch Pediatr Adolesc Med.
dependence.
2009. 163(4):400
Dependence. 1998. 51: 199–206.
Drug
and
Alcohol
16. National Center for Chronic Disease
23. Rogers, P. J. & Dernoncourt, C.
Prevention and Health Promotion.
Regular caffeine consumption: a
Obesity: halting the epidemic by
balance of adverse and beneficial
making
effects for mood and psychomotor
health
easier.
Available
at:www.cdc.gov/nccdphp/publication
performance.
s/AAG/pdf/obesity.pdf
Biochemistry and Behavior. 1997.
17. Scott, N. R., Chakraborty, J. &
Pharmacology,
59: 1039–1045.
Marks, V.Caffeine consumption in
24. Smith, A. Effects of caffeine on
the United Kingdom: a retrospective
human behavior. Food and Chemical
study. Food Sciences and Nutrition.
Toxicolog. 2002.40:1243–1255. 25. Boekema, P. J., Samson, M., van
1989.42F: 183–191. 18. Food Standards Agency. Statement
Berge
Henegouwen,
P.,
et
on the Reproductive Effects of
al.Coffee
Caffeine.
function: facts and fiction. A review.
2001.
London:
Food
19. Baker, W. & Theologus, G. C. of
caffeine
monitoring.
Journal
on of
visual Applied
Psychology. 1972.56: 422–427. Association. JAMA 100 years ago. Psychiatric
Association.Diagnostic Disorders
Manual (4th
edn)
Gastroenterology
of
Supplementum.
1999. 23.35–39. 26. Katan, M. B. & Schouten, E. Journal
of
Clinical
Nutrition.
2005.81:539–540. 27. Finnegan, D.The health effects of
JAMA. 2001. 285: 384. 21. American
Journal
Caffeine and arrhythmia. American
20. Journal of the American Medical
Statistical
gastrointestinal
Scandinavian
Standards Agency. Effects
and
G.
and of
Mental
(DSM–IV).
1994. Washington, DC: APA.
stimulant drinks. Nutrition Bulletin. 2003.28:147–155. 28. Dulloo A, Geissler C, Horton T, Miller
D.
consumption:
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014
Normal influence
cafeine on
thermogenesis
and
daily
energy
34. Opinion on Caffeine, Taurine and D-
expenditure in lean and postobese
Glucurono —
human volunteers. Am J Clin Nutr.
constituents of so-called "energy"
1989.49:44–50.
drinks". Directorate-General Health
29. Astrup A, Toubro S, Cannon S, Hein
and
g
-Lactone
Consumers,
as
European
P, Breum L, Madsen J. Caffeine: a
Commission, European Union. 1999-
double-blind,
01-21.
placebo-controlled
study of its thermogenic, metabolic,
35. Coursin, D. B. Vitamin B6 and brain
and cardiovascular effects in healthy
function in animal and man. In :
volunteers. Am J Clin Nutr.1990.
Vitamin B6 in Metabolism of the
51:759–67.
Nervous system. Ann. N. Y. Acad.
30. Sawynok J, Yaksh TL. Caffeine as an analgesic adjuvant: a review of
Sci. 1969. 166:7 36. Dakshinamurti,
K.,
and
pharmacology and mechanisms of
M.C.Stephens. Pyridoxine deficiency
action. Pharmacol Rev. 1993.45:43–
in neonatal rat. J. Neurochem. 1969.
85.
16: 1515
31. Levine JA, Lanningham-Foster LM, McCrady SK, et al. Interindividual
37. Sure, B. & Easterling, L. J. Nutrit. 1949. 39, 393.
allocation:
38. Sturman, J. A., P. A. Cohen and G.
possible role in human obesity.
E. Gaull .Effects of deficiency of
Science.2005. 307:584–6.
vitamin
variation
in
posture
32. Graham TE. Caffeine and exercise: metabolism,
endurance
performance.
Sports
Physiology from cells to system: United
Caffeine and the central nervous biochemical,
Biochem. Med.1969.3: 244. 39. Sherwood L. Sixth Edition Human
33. Nehlig A, Daval JL, Debry G. Mechanisms
transsulfuration.
and
Med2001;31:785–807.
system:
B6,on
of
action,
metabolic
and
psychostimulant effects. Brain Res
States.
Thomson
Brooks/Cole. 2007. p.636-638 40. Guyton, Hall. Textbook of Medical Physiology
11th
edition.
United
States. Elsevier Saunders. 2006. p.870-871
Rev. 1992. 17:139–170.
Dampak Minuman..., Albert Alvito, FK UI, 2014