perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAMPAK IMPLEMENTASI TQM TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta)
Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh : UNTUNG BUDI WIYANTO NIM : F1209059
S1 TRANSFER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
Berani menjadi diriku sendiri adalah keberanian untuk hidup secara penuh. Dengan demikian, masa lalu menjinakkan masa depan dalam mencoba hidup untuk menghayati masa sekarang.
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku, Keluarga & Sahabat-sahabatku Teman-teman
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kemudahan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul : “DAMPAK IMPLEMENTASI TQM TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ( Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta )”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Wisnu Untoro M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dr. Hunik Sri Runing, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen FakultasEkonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dr. Salamah Wahyuni, SU, selaku Pembimbing skripsi atas saran dan kesabarannya yang telah bersedia membimbing penulis. 4. Bapak-Ibu dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Bapak Supartono, SH, selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan bantuan selama pelaksanaan penelitian.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Bapak-Ibu terima kasih atas segalanya, kamulah yang menjadikanku hingga saat ini. 7. Dek Bayu dan seluruh keluarga besarku yang ada di kalimantan maupun karanganyar, terima kasih dukungannya. Mas Sony dan sahabatku terima kasih atas doa dan dukunganmu buat aku, semoga apa yang menjadi impian kita bisa terwujud. Teman teman yang ikut memberi inspirasi selama pembuatan skripsi ini Sahat, Nanda, Didit, Aditya, Aji benjo, Irfan gembul, Eko tore, Monyenk’ers, Hidayat’ers, Yulius Cs dan semua teman manajemen. 8. Pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penelitian ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi keutuhan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita.
Surakarta, 14 juni 2012
Penulis
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL
............................……………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN
....................…………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN
....................…………………………
iii
..............................…………………………..
iv
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR
.............................................................
v
….....................……………………………..
vi
DAFTAR ISI
….....................……………………………………..
viii
DAFTAR TABEL
……......................………………………….…........
x
…………………….......................…………
xi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
xii
ABSTRAK
..................................................……………………….........
xiii
ABSTRACT ........................................……………………………….......
xiv
BAB
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Perumusan Masalah ...................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori .........................................................................
7
B. Penelitian Terdahulu ..................................................................
22
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................
22
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Perumusan Hipotesis .................................................................
23
BAB III. METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...................................
30
B. Sumber Data ..............................................................................
30
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................
31
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................
31
E. Metode Analisis Data ...............................................................
35
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...........................................................................
40
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..................................................
51
C. Uji Hipotesis ..............................................................................
59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...............................................................................
65
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................
66
C. Saran-saran ................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1. Deskripsi Jenis Perusahaan.......................................................... .
40
Tabel IV.2. Lokasi Penelitian..........................................................................
41
Tabel IV.3. Deskripsi Kualitas Kepemimpinan ...............................................
43
Tabel IV.4. Deskripsi Proses Manajemen ........................................................
44
Tabel IV.5. Deskripsi Fokus pada Konsumen .................................................
45
Tabel IV.6. Deskripsi Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi .................
46
Tabel IV.7. Deskripsi Fokus Pada Karyawan ..................................................
47
Tabel IV.8. Deskripsi Fokus pada Pemasok ....................................................
48
Tabel IV.9. Deskripsi Alat dan Teknik ...........................................................
49
Tabel IV.10. Deskripsi Kinerja Perusahaan .....................................................
50
Tabel IV.11. Uji Validitas Kualitas Kepemimpinan ........................................
51
Tabel IV.12. Uji Validitas Proses Manajemen ................................................
52
Tabel IV.13. Uji Validitas Fokus Pada Konsumen ..........................................
52
Tabel IV.14. Uji Validitas Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi .........
52
Tabel IV.15. Uji Validitas Fokus Pada Karyawan ...........................................
53
Tabel IV.16. Uji Validitas Fokus Pada Pemasok .............................................
53
Tabel IV.17. Uji Validitas Alat dan Teknik ....................................................
54
Tabel IV.18. Uji Validitas Kinerja Perusahaan................................................
54
Tabel IV.19. Hasil Uji Reliabilitas...................................................................
55
Tabel IV.20. Normalitas Data .........................................................................
56
Tabel IV.21. Hasil Uji Multikolinearitas .........................................................
56
Tabel IV.22. Uji Autokorelasi..........................................................................
57
Tabel IV.23. Uji Heterokedastisitas .................................................................
58
Tabel IV.24. Regresi Berganda ........................................................................
59
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran……….......…………………………............ 23
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Pernyataan Bermaterai
Lampiran 2.
Daftar Kuesioner
Lampiran 3.
Tabulasi Hasil Kuesioner
Lampiran 4.
Output SPSS
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
DAMPAK IMPLEMENTASI TQM TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta) UNTUNG BUDI WIYANTO NIM : F1209059 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada pelanggan, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik pada kinerja perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta. Teknik pengambilan sampel adalah convenience sampling sebanyak 36 industri. Sumber data menggunakan data primer melalui kuesioner dan data sekunder yang berupa literatur yang sesuai dengan penelitian. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi dokumen. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik kualitas pimpinan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Proses manajemen berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik proses manajemen maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Fokus pada konsumen berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya perusahaan yang semakin fokus pada konsumen maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik komunikasi dan kualitas sistem informasi di perusahaan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Fokus pada karyawan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya meskipun perusahaan memperhatikan karyawan dalam upaya memahami, menjalin hubungan yang erat, dan mencari masukan-masukan dari karyawan, namun belum dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Fokus pada pemasok berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya perusahaan semakin fokus pada pemasok maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik kualitas alat dan teknik yang digunakan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kata kunci : kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada konsumen, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok, alat dan teknik serta kinerja perusahaan
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
THE IMPACT OF TQM IMPLEMENTATION TO ORGANIZATIONAL PERFORMANCE (Studies in Industrial Medium and Large in Surakarta) UNTUNG BUDI WIYANTO NIM : F1209059
This research aims at examining of the impact of leadership qualities, management process, focus on customers, communication and quality information systems, focus on employees, focus on supplier, tools and techniques on the organizational performance. The population are all Medium and Large Industries in Surakarta. The sampling technique is convenience sampling as many as 36 industry. Data sources using primary data through questionnaires and secondary data in the form according to the research literature. Method in place to collect data in this study were questionnaires and observation of the document. Analysis of data using multiple linear regression. The results show that quality leadership impact positive and significant to organizational performance, meaning the better the quality of leadership, it can improve organizational performance. Management process impat positive and significant to organizational performance, meaning the better the management process can improve the organizational performance. Customer focus impact positif and significant to organizational performance, meaning that companies are increasingly focused on the consumer, it can improve the organizational performance. Communication and systems quality information impact positive and significant to organizational performance, meaning better communication and quality of information systems in the enterprise can improve organizational performance. Focus on employees not impact positive and significant to organizational performance, meaning that despite the company's attention to employees in an effort to understand, establish a close relationship, and seek input from employees, but has not been able to improve organizational performance. Focus on suppliers impact positive and significant to organizational performance, meaning that companies are increasingly focused on the supplier can improve organizational performance. Tools and techniques impact positive and significant on organizational performance, meaning better quality tools and techniques used, it can improve company performance. Keyword : quality leadership, management process, focus on consumer, communication and quality sistem information, focus on employees, focus on supplier, tools and technique, organizational performance
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perubahan
lingkungan
dari
lingkup
lokal
menjadi
global
menyebabkan terjadinya perubahan di hampir semua sektor kehidupan. Adanya keharusan untuk penyesuaian situasi secara global, membuat manajer tidak hanya mengacu pada situasi lokal, nasional ataupun regional, namun harus mampu bersaing secara internasional. Sikap perusahaan hendaknya melakukan respon dalam menghadapi tantangan bisnis tersebut, sehingga mampu menemukan strategi kompetisi yang paling dapat diandalkan. Strategi kompetisi tersebut harus bertumpu pada kualitas dalam segala bidang. Oleh karena itu para pelaku bisnis dan produsen harus terus berusaha untuk mengembangkan sistem manajemen kualitas sejalan dengan trend globalisasi (Yamit, 2004). Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan manajemen yang berkembang dari Amerika Serikat, dipelopori oleh pakar kualitas Deming, Juran dan Croby dari tahun 1950. Lebih populer sejak tahun 1980-an, diimplementasikan secara luas untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam perusahaan dapat membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan yang makin ketat. TQM mengacu pada perubahan organisasi, mulai dari perubahan struktur, tujuan, peran manajer, dan peran karyawan. Oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian mutu secara menyeluruh (Total Quality Management). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Konsep manajemen kualita TQM telah diterima secara luas oleh perusahaanperusahaan dunia dan sebagian besar perusahaan di Amerika telah mempraktekkan TQM. Mereka berpendapat kualitas menjadi segala-galanya akan menjadi sumber fundamental keunggulan bersaing dalam tahun 2000-an (Yamit, 2004). Total Quality Management (TQM) merupakan suatu teknik yang sering digunakan oleh organisasi baik yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur dalam rangka membantu meningkatkan kepuasan konsumen, kepuasan karyawan dan produktivitas (Wollner dalam Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001:29). Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2003). Agar penerapan TQM sukses harus ada pemimpin yang mempunyai visi dan sebuah manajemen yang mempunyai kepercayaan penuh terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, dan yang lebih penting lagi, dalam TQM adalah keterlibatan dan pemberdayaan karyawan (Supriyanto, 2007). Dalam mendukung keterlibatan karyawan dan pemberdayaan karyawan, organisasi perlu untuk membuat suatu sistem yang bisa membantu organisasi untuk mengelola karyawan dalam memotivasi agar dapat lebih produktif. Implementasi Total Quality Management harus diikuti dengan pengukuran kinerja perusahaan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2001). Pengukuran kinerja karyawan dapat meningkatkan kualitas. Dari sudut pembelanjaan frekuensi pelaporan pengukuran kinerja produksi akan membantu karyawan mengembangkan efektivitas pekerjaan strategis dengan cepat dapat meningkatkan kinerjannya (Kurnianingsih dan Indriantoro, 2001). Penerapan Total Quality Management (TQM) saat ini telah menjadi kebutuhan vital pada semua unit bisnis baik yang berskala kecil, menengah maupun skala besar. Cepatnya perkembangan sektor industri disebabkan oleh adanaya perubahan lingkungan bisnis yang dipacu oleh semakin tingginya tuntutan konsumen akan kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan. Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang penting bagi suatu organisasi/badan usaha untuk dapat bertahan menghadapi persaingan yang ada. TQM dapat memberikan solusi untuk menghasilkan produk dengan kualitas
terbaik,
sehingga
dapat
berpengaruh
terhadap
peningkatan
kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan (Zainal dan Muda, 2009). Dari sejumlah perusahaan di Indonesia, secara langsung maupun tidak langsung telah menerapkan prinsip-prinsip TQM, masih ditemukan berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan. Penyimpangan tersebut menimbulkan kendala dalam upaya perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini menyiratkan masih lemahnya fungsi audit internal dalam mendukung upaya perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Kondisi ini diperlemah oleh rendahnya kompetensi dan profesionalisme serta masih kurangnya pemahaman auditor internal mengenai prinsip-prinsip TQM dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
ISO 9000 sehingga mengakibatkan ketidakoptimalan fungsi audit internal dalam memenuhi harapan para pelanggannya yaitu pelanggan internal dan eksternal (Hiro, 2003). Penelitan ini akan mereplikasi penelitian sebelumya yang telah dilakukan oleh Valmohammadi (2011) tentang The impact of TQM implementation
on
the
organizational
performance
of
Iranian
manufacturing SMEs, Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan kepemiminan, proses manajemen, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada manajemen, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok, serta alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan manufaktur di Iran. Terdapat persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian saat ini mengenai sampelnya, hanya saja sampel dalam penelitian saat ini adalah indsutri menengah dan industri besar di Surakarta. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan
TERHADAP
judul
KINERJA
”DAMPAK
IMPLEMENTASI
PERUSAHAAN
Menengah dan Industri Besar di Surakarta).
commit to user
(Studi
Pada
TQM Industri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang sudah dijabarkan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kualitas kepemimpinan berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 2. Apakah proses manajemen berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 3. Apakah fokus pada pelanggan berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 4. Apakah komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 5. Apakah fokus pada karyawan berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 6. Apakah fokus pada pemasok berpengaruh pada kinerja perusahaan ? 7. Apakah alat dan teknik berpengaruh pada kinerja perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini, antara lain: 1. Untuk menguji pengaruh kualitas kepemimpinan pada kinerja perusahaan. 2. Untuk menguji pengaruh proses manajemen pada kinerja perusahaan. 3. Untuk menguji pengaruh fokus pada pelanggan pada kinerja perusahaan. 4. Untuk menguji pengaruh komunikasi dan kualitas sistem informasi pada kinerja perusahaan. 5. Untuk menguji pengaruh fokus pada karyawan pada kinerja perusahaan. 6. Untuk menguji pengaruh fokus pada pemasok pada kinerja perusahaan. 7. Untuk menguji pengaruh alat dan teknik pada kinerja perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk memperluas wawasan bagi peneliti lain dan dapat menjadi acuan dan sumbangan pemikiran khususnya bagi peneliti yang akan membuat penelitian dengan topik yang sama. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi industri menengah dan industri besar di Surakarta dalam menentukan langkah-langkah implementasi TQM dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Total Quality Management (TQM) a. Pengertian Pengertian TQM yang dikemukakan para ahli secara umum sama, yaitu merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Tjiptono dan Diana (2003) mendefinisikan Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Sedangkan menurut Gazperz (2001) mendefinisikan Total
Quality
meningkatkan
Management performansi
didefinisikan secara
terus
sebagai menerus
suatu
cara
(continuous
performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan dalam meningkatkan kualitas secara sistematis dengan menggunakan banyak dimensi dan telah diaplikasikan secara luas oleh banyak perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja seperti kualitas, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
produktivitas dan profitabilitas. Dalam berbagai literatur manajemen operasi diketahui bahwa perusahaan diseluruh dunia telah menerapkan TQM selama beberapa dekade terakhir. Disamping itu, telah banyak penelitian dilakukan oleh para pakar yang fokus pada konsep TQM dengan menggunakan atau meninjaunya dari berbagai area atau konteks yang berbeda (Munzu, 2010). TQM mencakup semua aktifitas-aktifitas keseluruhan fungsi manajemen yang menentukan kebijakan kualitas, sasaran, dan tanggungjawabnya
dan
mengimplementasikannya
dengan
menggunakan perangkat seperti perencanaan kualitas, kontrol kualitas, pemastian kualitas dan perbaikan kualitas dalam sistem kualitas (Wheaton dan Schrott, 1999). Dari
definisi
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
TQM
merupakan pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dalam perusahaan. Dasar pemikiran diperlukannya TQM sangat sederhana, yakni bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan
kualitas
berkesinambungan
terbaik
tehadap
diperlukan
kemampuan
upaya
manusia,
perbaikan
proses,
dan
lingkungan. Cara tebaik agar dapat memperbaiki kemampuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM. Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan
beberapa
manfaat
utama
yang
pada
gilirannya
meningkatkan laba dan daya saing perusahaan yang bersangkutan, untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi (Lee et al., 1999). Menurut Sila (2007) Total Quality Management (TQM) memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kekuatan daya saing perusahaan. Di dalam pasar global yang berubah secara terus menerus, disamping pengiriman yang cepat (speed of delivery), kualitas produk juga menjadi salah satu elemen yang penting bagi perusahaan untuk dapat bersaing (competition). TQM adalah salah satu bentuk praktek manajemen terbaik dalam perusahaan yang menekankan paradigma kualitas secara menyeluruh dalam perusahaan. Pengertian TQM dapat dibedakan menjadi dua aspek (Goetsch dan Davis, 1994). Aspek pertama menguraikan apa TQM. TQM didefinisikan sebagai sebuah pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus –menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi. Aspek kedua menyangkut cara mencapainya dan berkaitan dengan sepuluh karakteristik TQM yang terdiri atas : (a) fokus pada pelanggan (internal & eksternal), (b) berorientasi pada kualitas, (c) menggunakan pendekatan ilmiah, (d) memiliki komitmen jangka panjang, (e) kerja sama tim, (f) menyempurnakan kualitas secara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
berkesinambungan, (g) pendidikan dan pelatihan, (h) memberdayakan karyawan. b. Elemen Dasar Total Quality Management (TQM) Lakhal et al. (2006), telah mengidentifikasi elemen dasar TQM sebagai berikut;
1) Peningkatan
SDM:
TQM
bertujuan
untuk
memperdayakan
sumberdaya manusia untuk mencapai hasil bisnis yang optimal melalui kerja tim hal ini melibatkan pelatihan yang berfokus pada keterampilan keterampilan
berkomunikasi, memimpin
keterampilan
rapat
yang
efektif,
interaksi
dan
pelatihan
ini
memungkinkan para pekerja terlibat secara aktif dalam perbaikan produk dan proses secara terus menerus dan mengacu pada perbaikan kerja. 2) Perbaikan mutu terus menerus: melibatkan prinsip dasar mutu, secra siklus deming (PDCA) 3) Proses: penggunaan proses pemecahan masalah sebagai sebuah pegangan untuk menganalisa permasalahan, pemilihan solusi, pengembangan sebuah rencana tindakan dan mengevaluasi hasil implementasi.
Penggunaan
proses
perbaikan
mutu
untuk
menurunkan keperluan pelanggan kepada siatu spesifikasi dimana spesifikasi tersebut untuk proses kerja yang sudah terdefinisikan dengan jelas agar dapat diperbaiki yang berfokus untuk keperluan dan kepuasan pelanggan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
4) Pelanggan: TQM berfokus pada pelanggan dan kepuasan pelanggan. 5) Memperhatikan Persepsi mutu pelanggan; yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan yang berkolerasi dengan kepuasan pelanggan
terhadap
mutu,
kepuasan
mutu,
mutu
yang
menyenangkan, mutu yang berbeda hal ini harus ditujukan untuk mencegah ketidakpuasan pelanggan, memenuhi harapan pelanggan dan menyenangkan pelanggan. c. Prinsip-prinsip utama Total Quality Management Motiska dan Shilliff (1990), telah mengajukan sepuluh prinsip mutu sebagai dasar perbaikan mutu yang ditujukan oleh TQM yaitu sebagai berikut: 1) Kepemimpinan mutu harus dimulai dari manajemen puncak 2) Aspek yang paling penting dari proses mutu adalah mengidentifikasi kegiatan di dalam organisasi yang mempengaruhi mutu. 3) Prosedur tertulis adalah satu dari pentingnya komunikasi media dimana fungsi manajemen, dalam mengarahkan dan mengontrol dapat dilaksanakan. 4) Satu
dari
kegiatan
kritis
dalam
memperbaiki
mutu
adalah
mempersiapkan deskripsi produk yang jelas atau jasa yang dibutuhkan atau diprediksi. 5) Biaya, waktu dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengevaluasi dan memilih penyalurkan harus sepadan dengan pentingnya barang-barang atau jasa yang di peroleh.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
6) Audit
mutu
harus
menentukan
kesesuaian
prosedur
dengan
menetapkan kebijakan prosedur intruksi yang jelas, kode standart. Audit mutu juga harus menialai keefektifan implementasinya. 7) Tujuan yang sederhana dari audit mutu adalah untuk mengumpulkan data yang cukup reliabel melalui pengawasan, observasi dan mencari tahu hal tersebut untuk membuat penialaian yang masuk akal dari kegaitan yang sedang di audit. 8) Dasar dari control mutu adalah mempunyai waktu dan informasi yang akurat agar system yang tidak mampu memproduksi mutu mungkin yang belum konsisten dapat di identifikasi dan diperbaiki. 9) Program mutu yang efektif dapat membantu team manajemen menentukan sumber-sumber strategi untuk memperbaiki mutu dan biaya produksi. 10) Keuntungan produktifitas dan mutu adalah ukuran utama kesuksesan sistem
produksi.
Walaupun
demikian
adalah
tidak
mungkin
meningkatkan hal-hal tersebut kearah yang lebih jauh tanpa menerapkan program yang dapat dicontoh bagi orang banyak.
d. Tujuan Total Quality Management Total Quality Management pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan produk atau jasa dimana mutu dirancang, dipadukan, dan dipertahankan pada tingkat biaya yang paling ekonomis sehingga memungkinkan tercapainya kepuasan konsumen. Tjiptono dan Diana (2003) menyatakan bahwa dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yakni cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah kualitas terbaik. Untuk commitmenghasilkan to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
menghasilkan
kualitas
terbaik
diperlukan
upaya
perbaikan
berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponenkomponen
tersebut
secara
berkesinambungan
adalah
dengan
menerapkan Total Quality Management. Tujuan TQM lebih luas adalah menjamin kepemimpinan dengan menempatkan proses dan sistem yang meningkatkan keberhasilan perusahaan, mencegah kesalahan dan pemborosan usaha serta meyakinkan hubungan dengan kebutuhan konsumen. Hal ini pada akhirnya
dapat
menghasilkan
kemampuan
perusahaan
untuk
menyelenggarakan produksi secara kompetitif, tepat waktu, efisien, dan efektif. e. Manfaat Total Quality Management bagi organisasi Penerapan TQM yang efektif membawa pengaruh yang positif yang akhirnya akan memberikan manfaat bagi organisasi itu sendiri. Menurut Nasution (2002) beberapa manfaat penerapan Total Quality Management bagi organisasi antara lain: 1) Proses desain produk menjadi lebih efektif, yang akan berpengaruh pada kinerja kualitas, yaitu keandalan produk, product features, dan service ability. 2) Penyimpangan
yang dapat dihindari pada proses produksi
mengakibatkan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar, meniadakan pengerjaan ulang, mengurangi waktu kerja, mengurangi kerja mesin, dan menghemat penggunaan material. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
3) Hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan berpengaruh positif bagi kinerja organisasi, antara lain dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat, serta mengantisipasi perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan. 4) Sikap pekerja yang baik akan menimbulkan partisipasi dan komitmen pekerja pada kualitas, rasa bangga bekerja sehingga akan bekerja
secara
optimal,
perasaan
tanggung
jawab
untuk
meningkatkan kinerja organisasi. f. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan TQM TQM merupakan suatu pendekatan baru dan menyeluruh yang membutuhkan perubahan total atas paradigma manajemen tradisional, komitmen jangka panjang, kesatuan tujuan, dan pelatihan-pelatihan khusus. Selain dikarenakan usaha pelaksanaan yang setengah hati dan harapan-harapan yang tidak realistis, adapula beberapa kesalahan secara umum dilakukan pada saat organisasi memulai inisiatif perbaikan kualitas. Beberapa kesalahan yang sering dilakukan menurut Tjiptono (2003) antara lain: a) Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior Inisiatif upaya perbaikan kualitas secara berkesinambungan sepatutnya dimulai dari pihak manajemen dimana mereka harus terlibat secara langsung dalam pelaksanaannya. Bila tanggung jawab tersebut didelegasikan kepada pihak lain, maka peluang terjadinya kegagalan sangat besar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
b) Tim mania Organisasi perlu membentuk beberapa tim yang melibatkan semua karyawan. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama dalam tim, paling tidak ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama baik penyelia maupun karyawan harus memiliki pengalaman yang baik terhadap perannya masing-masing. Penyelia perlu mempelajari cara menjadi
pelatih
yang
efektif,
sedangkan
karyawan
perlu
mempelajari cara menjadi anggota tim yang baik. Kedua, organisasi harus melakukan perubahan budaya supaya kerja sama tim tersebut dapat berhasil. Apabila kedua hal tersebut tidak dilakukan sebelum pembentukan tim, maka hanya akan timbul masalah, bukannya pemecahan masalah. c) Proses penyebarluasan Ada organisasi mengembangkan inisiatif tanpa secara bersamaan mengembangkan rencana untuk menyatukannya kedalam seluruh elelmen organisasi. Seharusnya pengembangan inisiatif tersebut juga melibatkan para manajer, serikat kerja, pemasok, dan bidang produksi lainnya, karena usaha ini meliputi pemikiran tentang struktur, penghargaan, pengembangan keterampilan, pendidikan, dan kesadaran. d) Menggunakan pendekatan yang terbatas Ada organisasi yang hanya menggunakan pendekatan Deming, pendekatan Juran, atau pendekatan Crosby dan hanya menerapkan prinsip-prinsip yang ditentukan disitu. Padahal tidak ada pendekatan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
satupun yang disarankan ketiga pakar tersbut yang cocok dan dapat digunakan dala segala situasi. Bahkan para pakar kualitas mendorong
organisasi
untuk
meyesuaikan
program-program
kualitas dengan kebutuhan mereka masing-masing. e) Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis Bila hanya mengirim karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan selama beberapa hari, bukan berarti telah membentuk keterampilan mereka.masih dibutuhkan waktu untuk mendidik dan membuat para karyawan sadar akan pentingnya kualitas. Selain itu dibutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk mengimplementasikan perubahan-perubahan proses baru, bahkan seringkali perubahan tersebut memakan waktu yang sangat lama untuk sampai terasa pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan daya saing perusahaan.
2. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan akumulasi dari hasil aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan itu sendiri. Rue dan Byars (1997) mendefinisikan kinerja bisnis sebagai hasil yang dicapai oleh suatu organisasi. Pengukuran kinerja adalah pengukuran atas hasil dari implementasi strategi, dan hasil kinerja yang dianggap baik akan menjadi standar untuk mengukur kinerja di masa mendatang. Bila indikator yang menjadi ukuran kinerja meningkat, berarti strategi telah diimplementasikan dengan baik (Anthony dan Govindarajan, 2001). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Menurut Prawirosentono (2007), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Ventrakaman dan Ramanujam (2006) menjelaskan kinerja sebagai refleksi dari pencapaian keberhasilan perusahaan yang dapat dijadikan sebagai hasil yang telah dicapai dari berbagai aktivitas yang dilakukan. Waterhouse dan Svendsen (2008:59) mendefinisikan kinerja sebagai tindakan-tindakan atau kegiatan yang dapat diukur. Selanjutnya kinerja merupakan refleksi dari pencapaian kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan individu, kelompok, atau organisasi dan dapat diukur.
Jumaili dan Gudono (2006) menyatakan sistem pengendalian
manajemen merupakan proses dimana para manajer mempengaruhi anggota
organisasi
lainnya
untuk
mengimplementasikan
strategi
organisasi. Meskipun sistematis, proses pengendalian manajemen tidak bersifat mekanis. Proses ini meliputi interaksi antar individu, yang tidak dapat digambarkan dengan cara mekanis. Para manajer memiliki tujuan pribadi dan juga tujuan organisasi. Masalah pengendalian yang utama adalah bagaimana mempengaruhi manajer untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka dengan sedemikian rupa sekaligus juga membantu pencapaian tujuan organisasi sehingga tujuan anggota organisasi konsisten dengan tujuan organisasi demi tercapainya tujuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
organisasi yang lebih luas, hal ini berarti bahwa kinerja perusahaan terkait erat dengan sistem pengendalian manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Keunggulan organisasi yang sudah menerapkan manajemen kualitas ádalah dapat melakukan pengembangan konsep kualitas dengan pendekatan secara menyeluruh. Dimana konsep yang sering dipakai adalah Total Quality Management (TQM), pelanggan bukan saja pembeli tetapi diartikan sebagai proses berikutnya yaitu pihak yang menentukan persyaratan dan mendambakan kepuasan. TQM juga menekankan pada aspek operasional guna meningkatkan perbaikan kualitas. Secara ringkas dalam konsep TQM terkandung lima (5) program pokok yang saling terkait yaitu: (1) fokus pada pelanggan, (2) perbaikan terusmenerus, (3) pengembangan sistem, (4) partisipasi secara penuh, dan (5) pengukuran kinerja (Jumaili dan Gudono, 2006). Mardiyah
dan
Listianingsih
(2005)
menyatakan
kinerja
(performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan staf, negosiasi, dan lain-lain. Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial. Berbeda dengan kinerja karyawan yang umumnya bersifat konkrit, tetapi kinerja manajerial sifatnya adalah abstrak dan kompleks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Banyak literatur yang memuat tentang kinerja manajerial, diantaranya adalah manajemen strategis, pemasaran dan manajemen operasi. Brah dan Lim (2006) mengatakan bahwa kinerja perusahaan dapat diukur dalam dua dimensi kinerja yaitu: kinerja operasional dan kinerja organisasi. Kinerja operasional mencerminkan kinerja operasi internal perusahaan dalam hal biaya dan pengurangan pemborosan, meningkatkan kualitas produk, pengembangan produk baru, memperbaiki kinerja pengiriman, dan peningkatan produktivitas. Indikator dan variabel tersebut dianggap sebagai faktor utama karena mereka mengikuti langsung dari tindakan yang diambil dalam kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan kinerja organisasi diukur dengan ukuran finansial seperti pertumbuhan pendapatan, laba bersih, rasio laba dengan pendapatan dan laba atas asset, dan non-ukuran finansial seperti investasi dalam R&D, dan kapasitas perusahaan untuk mengembangkan profil kompetitif. Penelitian ini melihat tiga kinerja yang masuk dalam kinerja manajerial, yaitu kinerja yang berhubungan dengan dimensi konstruk: kinerja
keuangan
(financial
performance),
kinerja
operasional
(operational performance) dan kualitas produk (product quality), dimana dimensi konstruk tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lakhal et al. (2006). a. Kinerja Keuangan (Financial Performance) Kinerja keuangan adalah hasil dari kegiatan operasi, dan kesuksesan keuangan dari kegiatan operasi tersebut akan membawa konsekuensi logis pada kegiatan fundamental operasi perusahaan secara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
lebih baik (Kaplan dan Norton, 2006). Lakhal et al. (2006) mengidentifikasi tiga kinerja keuangan yang dipengaruhi oleh adanya implementasi manajemen kualitas. Tiga kinerja keuangan tersebut terdiri dari: Return on Invesment (ROI), Return on Assets (ROA), Sales Growth. Konteks penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Lakhal et al. (2006) dengan memasukkan tiga dimensi kinerja keuangan
yang
dapat
dipengaruhi
oleh
adanya
implementasi
manajemen kualitas. Tiga dimensi kinerja keuangan tersebut yaitu Return on Invesment (ROI), Return on Assets (ROA), Sales Growth. Hendricks dan Singhal (1997) menyatakan bahwa ada bukti kuat pada perusahaan yang memenangkan quality awards mampu mencapai kinerja keuangan (tingkat pertumbuhan penjualan/sales growth) daripada
perusahaan
yang
hanya
dilihat
dari
segi
sistem
pengendaliannya saja. b. Kualitas Produk (Product Quality) Kualitas Produk adalah kesesuaian spesifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan permintaannya, pada relevansi semua kriteria dimensi yang terkandung dalam produk yang bersangkutan (Demirbag et al., 2006). Lakhal et al. (2006) menyebutkan bahwa kuailitas produk dapat diukur dari empat dimensi, yaitu: reliability, durability, tenacity, regularity.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
c. Kinerja Operasional (Operational Performance) Kinerja operasional adalah kesesuaian proses dan evaluasi kinerja dari operasi internal perusahaan pada kondisi atau memenuhi persyaratan dari segi biaya, pelayanan pelanggan, pengiriman barang kepada pelanggan, kualitas, fleksibilitas dan kualitas proses produk/jasa (Brah dan Lim, 2006). Selanjutnya Brah dan Lim (2006) menyebutkan bahwa kinerja operasional perusahaan dapat dinilai atau dilihat dari dua dimensi, yaitu: dimensi biaya, fleksibilitas dan kualitas pengiriman. Dimensi biaya diukur dengan lima indikator, dan untuk dimensi fleksibilitas dan kuaitas pengiriman diukur dengan tiga indikator. Lakhal et al. (2006) mengidentifikasi bahwa kinerja operasional dapat dilihat dinilai dari segi: wastelevel, productivity, cycle time. Selanjutnya Kinerja Operasional dalam konteks penelitian ini diukur dengan dua indikator yaitu dari segi biaya, tingkat flesibilitas dan kualitas pengiriman yang dibandingkan dengan kompetitornya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Brah dan Lim (2006) yang menggunakan dua indikator tersebut. Dimana untuk indikator biaya dia menggunakan lima item pertanyaan dan untuk indikator fleksibilitas dan kualitas dari jalur pengiriman dia menggunakan tiga item pertanyaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
B. Penelitian Terdahulu 1. Kiswanto (2007) dengan judul Implementasi Manajemen Kualitas dan Pengaruhnya Pada Kinerja Perusahaan Ditinjau Dari Sudut Pandang Total Quality Manajemen (Studi Empiris Terhadap Manajer Perusahaan
Manufaktur
di
Jawa
Tengah).
Hasil
pengujian
menunjukkan bahwa implementasi manajemen, implementasi infrastuktur dan sarana inti berpengaruh pada kinerja operasional dan tidak ada pengaruh implementasi infrastruktur dan sarana inti pada Kinerja Keuangan. 2. Valmohammadi (2011) tentang The impact of TQM implementation on the organizational performance of Iranian manufacturing SMEs. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
pelaksanaan
leadership,
process
management, communications and QIS, employee management, customer focus and supplier tools berpengaruh positif dan signifikan pada organizational performance of Iranian Manufacturing SMEs. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Kiswanto (2007) dengan Valmohammadi (2011) adalah pada variabel bebasnya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Valmohammadi (2011) hanya saja sampel dalam penelitian saat ini adalah indsutri menengah dan industri besar di Surakarta.
C. Kerangka Pemikiran Untuk mempelajari hubungan antara praktek TQM dan
kinerja
organisasi, maka diperlukan beberapa kriteria untuk mengukur kinerja organisasi sebagai alat dalam pengukuran hipotesis. Definisi kinerja antara commit to user para peneliti dan akademisi berbeda-beda tergantung pada topik studi, para
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
peneliti yang berbeda memiliki berbagai indikator untuk mengukur kinerja perusahaan. Valmohammadi (2011) melakukan penelitian dengan variabel kualitas
kepemimpinan,
proses
manajemen,
fokus
pada
pelanggan,
komunikasi dan kualitas SI, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik, sebagai berikut: Kualitas Kepemimpinan Proses Manajemen Fokus Pada Pelanggan Komunikasi dan Kualitas SI
Kinerja Perusahaan
Fokus Pada Karyawan Fokus Pada Pemasok Alat dan Teknik Gambar II. 1 Kerangka pemikiran Sumber: Valmohammadi (2011) D. Perumusan Hipotesis 1. Kualitas kepemimpinan dan kinerja perusahaan Penelitian tentang tentang TQM mengalami peningkatan, akan tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, misalnya; berbagai komponen TQM harus dieksplorasi, dan dampak TQM pada kinerja organisasi harus dianalisis (Mehra dan Ranganathan, 2008). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Zhang et al. (2000) menyatakan bahwa kepemimpinan manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Sila dan Ebrahimpour
(2005) mengidentifikasi kepemimpinan memiliki dampak langsung terhadap
kinerja operasional
dan
bisnis.
Kualitas
kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs (Valmohammadi, (2011)). Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1: Kualitas kepemimpinan berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. 2. Proses manajemen dan kinerja perusahaan Cara untuk dapat mengimplementasikan TQM dengan sukses adalah menyampaikan konsep kualitas yang secara jelas disampaikan melalui komitmem Top Management tentang TQM, garis besar peran yang harus dimainkan oleh setiap karyawan, menyediakan karyawan yang secara serius membuat konsep kualitas, walaupun originalitas itu berasal dari top management dan menunjukkan keseriusan top mangement dalam mengimplementasikan konsep kualitas. Sila dan Ebrahimpour (2005) mengidentifikasi proses manajemen memiliki dampak langsung terhadap kinerja operasional dan bisnis. Valmohammadi
(2011)
menyatakan
bahwa
proses
manajemen
berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H2: Proses manajemen berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
3. Fokus pada pelanggan dan kinerja perusahaan Orientasi pelanggan (customer orientation) diartikan sebagai pemahaman yang memadai terhadap pembeli sasaran (Narver dan Slater, 1990). Pemahaman di sini mencakup pemahaman terhadap nilai pembeli, baik saat terkini maupun pada perkembangannya dimasa yang akan datang. Pemahaman yang menyeluruh terhadap rantai nilai pembeli dicapai melalui perolehan informasi tentang pelanggan dan pengetahuan terhadap hambatan politik ekonomis yang dihadapi oleh setiap tingkatan dalam saluran distribusi (Narver dan Slater, 1990). Pemahaman menyeluruh seperti ini menjadikan penjual memahami siapa pelanggan potensialnya, baik pada saat ini maupun pada masa yang akan datang, apa yang diinginkan mereka pada saat ini can pada saat mendatang, serta apa yang dirasakan pada saat ini maupun apa yang mungkin mereka rasakan disaat yang akan datang. Baker dan Sinkula (1999) menunjukkan bahwa orientasi pelanggan secara signifikan berhubungan dengan kinerja perusahaan. Demikian juga, Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada pelanggan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H3: Fokus pada pelanggan berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
4. Komunikasi dan kualitas sistem informasi dan kinerja perusahaan Sarosa dan Zowghi (2003) menyimpulkan istilah teknologi informasi adalah semua teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi sehingga mempermudah akses komunikasi. Pemilihan dan penentuan strategi baru diperlukan bagi organisasi agar lebih kompetitif (Atkinson, 2006). Komunikasi dan teknologi informasi mempengaruhi posisi persaingan di dalam suatu industri. Upaya organisasi untuk bertahan hidup dan berkembang dalam lingkungan bisnis global
sangat
memanfaatkan
bergantung teknologi,
pada khususnya
kompetensi
organisasi
dalam
teknologi
informasi,
dalam
menerobos berbagai hambatan. Atkinson (2006) menyatakan bahwa tujuan utama aplikasi teknologi informasi pada organisasi adalah untuk mengkoordiasi aktivitas organisasi. Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H4: Komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. 5. Fokus pada karyawan dan kinerja perusahaan Sumber daya manusia sebagai aset memegang peranan sangat besar dalam organisasi karena secanggih apapun perangkat komputer software maupun hardware dalam menerima masukan (input), mengolah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
(proces), dan menyajikan (output) berbagai kebutuhan data dan informasi jika tidak didukung sumber daya (brainware) yang memadai, maka kecanggihan peralatan tersebut tidak memiliki manfaat secara fungsional sebagaimana mestinya. Sebaik dan sesempurna apapun suatu perencanaan organisasi, sebaik dan secanggih apapun teknologi yang digunakan jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang cakap, terampil, kreatif, cerdas, dan kualifaid di bidangnya, maka dalam proses pencapaian tujuantujuan organisasi akan banyak mengalami masalah (Almasdi, 1996). Terziovski dan Samson (1999) menemukan bahwa perusahaan yang berjenis manufaktur dengan mengimplementasikan TQM akan lebih dapat
memperbaiki
mengimplementasikan
kinerjanya TQM
terkait
daripada dengan
perusahaan
tanpa
hubungannya
dengan
karyawan, kepuasan pelanggan, kinerja operasional dan kinerja bisnis. Sun (2000) melakukan pengujian hubungan antara infrastruktur implementasi manajemen seperti kualitas kepemimpinan, pengembangan sumber daya manusia, kualitas informasi akan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja bisnis. Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H5: Fokus pada karyawan berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
6. Fokus pada pemasok dan kinerja perusahaan Proses hubungan perusahaan dengan pemasok seperti fenomena sosial yang lain, merupakan proses yang dinamis dan rumit yang tidak dapat dijelaskan secara menyeluruh jika hanya berlandaskan satu perspektif teori (Bensaou dan Venkatraman, 1995). Untuk mengelola proses ini lebih baik, dibutuhkan pemahaman komprehensif dari berbagai aspek fenomena hubungan perusahaan dengan pemasok dan konsep untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi dari proses tersebut. Dalam
cooperative
orientation,
perusahaan
dan
pemasok
menganggap masing-masing sebagai partner, masing-masing saling membantu sebanyak mungkin. Cooperation orientation berarti komitmen jangka panjang, kerja sama dalam peningkatan kualitas, dukungan oleh perusahaan dalam manajemen pemasok, teknologi dan pengembangan kapasitas. Orientasi ini menggunakan sedikit pemasok pada item tertentu. Jika volume meningkat, pemasok mendapatkan pesanan lagi yang menggerakkan pada operasi volume tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Jika kontrak jangka panjang dalam jumlah besar, pemasok bahkan membangun fasilitas baru dan merekrut karyawan baru, merelokasi pabrik sehingga dekat dengan pabrik perusahaan (Krawjewski dan Ritzman, 2002). Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada pemasok berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis penelitian ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
H6: Fokus pada pemasok berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. 7. Alat dan teknik serta kinerja perusahaan Hackman dan Wageman (1995) menyatakan bahwa sarana inti merupakan suatu alat sebagai kerangka kerja untuk mengindentifikasi dan mengetahui permasalahan dan keinginan pelanggan terkait dengan kualitas produk yang dapat memberikan pengujian untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi proses perubahan pada perusahaan yang bersangkutan. Terziovski dan Samson (1999) menemukan bahwa sarana inti manajemen yang terdapat dalam TQM berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja operasional. Huarng dan Chen (2002) melaporkan bukti bahwa alat dan teknik memiliki hubungan positif dengan kinerja bisnis perusahaan
kecil
dan
menengah
di
Taiwan.
Demikian
juga,
Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H7: Alat dan teknik berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh industri menengah dan industri besar di Surakarta. 2. Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel (Sekaran, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta, sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 industri. 3. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yaitu pengambilan sampel dimana peneliti mengambil sampel di Indsutri Menengah dan Industri Besar yang bersedia mengisi kuesioner yang disebarkan.
B. Sumber Data Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Data primer, yaitu informasi yang diperoleh secara langsung dari hasil pengamatan dilapangan. Data penelitian penelitian ini diperoleh melalui kuesioner sampel pada indsutri menengah dan industri besar di Surakarta, yaitu memberikan sejumlah pertanyaan tertulis mengenai dampak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
implementasi TQM ( kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada pelanggan, komunikasi dan kualitas SI, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik ) terhadap kinerja perusahaan. 2. Data sekunder, merupakan pelengkap data primer yang umumnya diperoleh dari sumber kepustakaan seperti literatur, bahan kuliah, catatan, laporan, dokumentasi perusahaan, situs web, internet, karya tulis, buku, dan sumber lainnya yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Data sekunder tentang jumlah, alamat, serta nama-nama Indsutri Menengah dan industri besar diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Surakarta.
C. Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi dokumen. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006).
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Kualitas Kepemimpinan Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu. Kuesioner kualitas kepemimpinan terdiri dari 11 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
terdiri dari transparansi misi dan visi, komitmen staf terhadap kualitas dan kepuasan
pelanggan,
kualitas
kebijakan
dan
pengembangannya, perencanaan strategis dan perubahan,
pemberdayaan
penggunaan
informasi
staf dan
untuk
perencanaan
inovasi dan manajemen
perbaikan
manajemen
dan
terus-menerus,
pengetahuan
untuk
mempromosikan kegiatan R & D. Tanggung jawab sosial perusahaan sosial, penciptaan kualitas budaya perusahaan dalam rangka meningkatkan komitmen, pengelolaan sumber daya keuangan, pengukuran produktivitas karyawan dan pengukuran kualitas produk. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi). 2. Proses Manajemen Proses manajemen beberapa kegiatan dasar yang terdiri dari proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Kuesioner
proses manajemen terdiri dari 7 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yang terdiri dari proses otomatisasi, konsistensi produksi, kejelasan dan transparansi prosedur dan instruksi kerja dalam proses dan operasi, inspeksi, atau memeriksa pekerjaan, kontrol desain, review desain dan pengembangan produk serta inspeksi para pekerja. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi). 3. Fokus pada konsumen Fokus pada konsumen adalah upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari konsumen secara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
teratur. Kuesioner fokus pada konsumen terdiri dari 4 item pertanyaan berdasarkan
penelitian
(Valmohammadi,
2011)
yaitu
identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan, penilaian kebutuhan dan harapan pelanggan, pengukuran kepuasan pelanggan dan peningkatan komunikasi antara organisasi dan pelanggan. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi). 4. Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi Sistem informasi dan komunikasi adalah sebuah sistem informasi dan komunikasi yang berfungsi sebagai ditandai sarana dan prasarana informasi dan komunikasi bagi perusahaan. Kuesioner komunikasi dan kualitas sistem informasi terdiri dari 3 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yaitu identifikasi dan penerapan metode untuk mengukur kinerja organisasi, identifikasi kebutuhan komunikasi dan pengumpulan, analisis dan penggunaan data dan informasi yang berkualitas. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi). 5. Fokus pada karyawan Fokus pada karyawan adalah upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari karyawan. Kuesioner fokus pada karyawan terdiri dari 7 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yaitu menyediakan lingkungan yang partisipatif bagi karyawan, memotivasi, mendukung dan mendorong karyawan, menciptakan kesadaran diantara karyawan terhadap kualitas, pengukuran efektivitas pelatihan dan dampaknya pada karyawan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
pengukuran kepuasan karyawan, menyediakan umpan balik kepada kepuasan karyawan dan fasilitasi tim kerja untuk memecahkan masalah. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi). 6. Fokus pada pemasok Fokus pada pemasok adalah upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari pemasok secara teratur. Kuesioner fokus pada pemasok terdiri dari 7 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yaitu
pemenuhan
kebutuhan dan harapan pemasok, menciptakan hubungan jangka panjang dengan pemasok, penilaian pemasok pada hasil kualitas, menyediakan umpan balik kepada pemasok pada kinerja produk dan proses. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi). 7. Alat dan Tehnik Alat dan teknik adalah sarana dan prasarana yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Kuesioner alat dan tehnik terdiri dari 7 item pertanyaan berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yaitu penggunaan penilaian diri, penggunaan alat tujuh kualitas dasar, gunakan penyebaran fungsi kualitas, penggunaan pembandingan, penggunaan biaya kualitas, penggunna modus kegagalan dan analisis efek, penggunaan perlengkapan safety, penggunaan rekayasa ulang proses bisnis, penggunaan pemeliharaan produktivitas total dan penggunaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
desain eksperimen. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi). 8. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan akumulasi dari hasil aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan itu sendiri. Kuesioner kinerja perusahaan terdiri dari 5 item pertanyaan dari berdasarkan penelitian (Valmohammadi, 2011) yang terdiri dari kepuasan pelanggan, semangat kerja karyawan, pangsa pasar, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Skala penelitian ini adalah skala interval dari nilai 1 (tidak sama sekali) sampai 7 (sangat tinggi).
E. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas Validitas instrumen penelitian atau tingkat ketepatan instrument penelitian adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan
data
sesuai
dengan
masalah
yang
hendak
diungkapkannya. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang digunakan. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu mengungkapkan apa yang seharusnya perlu untuk diungkap (Sugiyono, 2010). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Uji validitas dalam penelitian menggunakan product moment correlation pearson karena sampel 36 industri. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif atau p value < 0,05 maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005). 2. Uji Reliabilitas Uji
reliabilitas
dilakukan
untuk
mengetahui
sejauhmana
pengukuran data dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran pada obyek yang sama, selain itu uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masingmasing butir dalam instrumen (Sekaran, 2006). Dalam uji reliabilitas, digunakan metode konsistensi internal (dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan teknik tertentu) dengan rumus Cronbach’s Alpha. Sekaran (2006) mengklasifikasi nilai cronbach’s alpha, sebagai berikut: 1) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80 - 1,0 dikategorikan reliabilitas baik. 2) Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,60 – 0,79 dikategorikan reliabilitas dapat diterima. 3) Nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60 dikategorikan reliabilitas buruk. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Dalam penelitian kali ini untuk mendapatkan nilai Cronbach’s Alpha menggunakan bantuan program SPSS for Windows. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini digunakan kolmogorov smirnov jika kolmogorov-smirnov hitung > 0,05, maka sebaran data dikatakan mendekati dsitribusi normal atau normal. Sebaliknya, jika kolmogrov-smirnov < 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak mendekati distribusi normal atau tidak normal. (Ghozali, 2005 : 114). b. Multiokolinieritas Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model
regresi
ada korelasi antar
variabel bebas,
dengan
memperhatikan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Sebagai prasarat model regresi harus mempunyai nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya jika nilai tolerance £ 0,10 dan VIF ³ 10, maka terjadi multikolinieritas. (Ghozali, 2005 : 92). c. Autokorelasi Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Runs Tes. Apabila hasil nilai Sig (p) > 0,05; maka tidak terjadi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
autokorelasi, sebaliknya jika Sig (p) £ 0,05; maka terjadi autokorelasi (Sugiyono, 2010: 104). d. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari resiudual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Ada tidaknya heteroskedastisitas diketahui dengan melihat probabilitasnya terhadap derajat kepercayaan 5%. Jika nilai
probabilitas
>
0,05
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 109). 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e (Djarwanto, 2001 : 186) Keterangan : Y
= Kinerja perusahaan
a
= Konstanta
X1
= Kualitas kepemimpinan
X2
= Proses manajemen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
X3
= Fokus pada pelanggan
X4
= Komunikasi dan kualitas sistem informasi
X5
= Fokus pada karyawan
X6
= Fokus pada pemasok
X7
= Alat dan teknik
b1,2,3,4,5,6,7
= Koefisien regresi
e
= Error
5. Uji t Analisis ini digunakan untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Kritiera signifikan : Apabila nilai – ttabel < thitung < ttabel maka tidak berpengaruh signifikan. Apabila nilai thitung > ttabel atau thitung < ttabel maka berpengaruh signifikan. 6. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar sumbangan pengaruh variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2 yang kecil berarti sumbangan atau pengaruh variabel bebas dalam menjelaskan variasi model terikat amat kecil. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data Responden dalam penelitian ini adalah pimpinan atau pemilik dari indsutri menengah dan industri besar (IMB) yang ada di Surakarta. Kuesioner disebarkan dan peneliti hanya bisa memperoleh 36 kuesioner. Kuesioner ini disebarkan selama bulan maret sampai april pada jam kerja. Kuesioner tersebut dapat dibawa pulang oleh responden sehingga tidak menyita waktu kerja. 1. Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek menjadi jenis perusahaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.1 Tabel IV.1 Deskripsi Jenis Perusahaan Perusahaan Sepatu MSG Plastik dan Kantong Plastik Mesin komponen kendaraan bermotor Furniture Penerbit dan Percetakan Mainan dan Jas Hujan Bahan Makanan dan Makanan Tekstil Rokok Pengolahan Kayu Jumlah Sumber : data primer diolah (2012)
Jumlah 1 1 8 1 2 11 1 3 5 2 1 36
% 2.8 2.8 22.2 2.8 5.6 30.6 2.8 8.3 13.9 5.6 2.8 100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor industri yang menjadi commit to user sampel dalam penelitian dari berbagai sektor dan mayoritas adalah sektor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
penerbit dan percetakan. Industri-industri ini memerlukan TQM dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produksinya sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas industri adalah industri menengah, sedangkan industri besar terdiri dari penerbit dan percetakan, tekstil, dan rokok. Perbedaan industri besar dan menengah dapat dibedakan dari jumlah karyawan yang dimiliki. Industri menengah merupakan industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang sedangkan industri besar adalah industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.
2. Lokasi Penelitian Data mengenai responden berdasarkan lokasi penelitian dapat dilihat pada tabel IV.2 Tabel IV.2 Lokasi Perusahaan Kecamatan Banjarsari Jebres Laweyan Pasarkliwon Serengan
Jumlah 11 11 13 1 0 36
% 30,6 30,6 36,1 2,8 0 100
Sumber : data primer diolah (2012) Berdasarkan tabel IV.2, dapat diketahui bahwa mayoritas lokasi perusahaan yang diteliti berada di kecamatan Laweyan sebesar 36,1 %. Kemudian pada kecamatan Banjarsari dan Jebres sebesar 30,6 %, pada kecamatan Pasarkliwon hanya 2,8 %, sedangkan pada kecamatan Serengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
peneliti tidak menyebarkan kuisioner. Dari hasil tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada kecamatan Laweyan. 3. Deskripsi Kualitas Kepemimpinan Secara umum kualitas kepemimpinan dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta adalah cukup baik dalam mengkomunikasikan tindakan maupun tujuan perusahaan, baik dari visi dan misi perusahaan, perencanaan strategis, pengukuran produktifitas karyawan, sampai pada pengukuran kualitas produk. Secara umum deskripsi data kualitas kepemimpinan dapat dilihat pada tabel IV.3 Tabel IV.3 Deskripsi Kualitas Kepemimpinan No 1 2
3
4
5
6
7 8
9 10
Pernyataan
1 -
2 -
3 4 (11,1) 3 (8,3)
Transparansi visi dan misi Komitmen staf terhadap 1 kualitas dan kepuasan (2,8) pelanggan Kualitas kebijakan, 1 3 perencanaan dan (2,8) (8,3) pengembangannya Perencanaan strategis 1 5 dan inovasi manajemen (2,8) (13,9) perubahan Pemberdayaan staf atau 3 5 karyawan untuk (8,3) (13,9) perbaikan usaha secara berkala penggunaan informasi 2 3 dan manajemen (5,6) (8,3) pengetahuan untuk mempromosikan kegiatan R&D Tanggung jawab sosial 1 5 perusahaan (2,8) (13,9) penciptaan kualitas 2 2 budaya perusahaan (5,6) (5,6) dalam rangka meningkatkan komitmen pengelolaan sumber 2 5 daya keuangan (5,6) (13,9) commit to5 user 5 pengukuran produktivitas karyawan (13,9) (13,9)
Tanggapan 4 5 16 14 (44,4) (38,9) 18 8 (50,0) (22,2)
6 3 (8,3)
7 2 (5,6) 3 (8,3)
15 (41,7)
7 (19,4)
5 (13,9)
5 (13,9)
12 (33,3)
12 (33,3)
5 (13,9)
1 (2,8)
9 (25,0)
17 (47,2)
2 (5,6)
-
14 (38,9)
13 (36,1)
4 (11,1)
-
10 (27,8) 14 (38,9)
13 (36,1) 10 (27,8)
3 (8,3) 8 (22,2)
4 (11,1) -
8 (22,2) 10 (27,8)
18 (50,0) 12 (33,3)
3 8,3) 1 (2,8)
3 (8,3)
perpustakaan.uns.ac.id
11
digilib.uns.ac.id 43
pengukuran kualitas produk Rata-Rata
-
-
1.64
5 (13,9) 4.09
20 (55,6) 13.27
7 (19,4) 11.91
2 (5,6) 3.27
2 (5,6) 2.00
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kualitas kepemimpinan di IMB mayoritas berada di rentang nilai 4 dengan nilai rata–rata (13,27) yang berarati kepemimpinan cukup transparansi dalam pelaksanaan visi dan misi perusahaan, staf memiliki komitmen dalam peningkatan kualitas dan kepuasan pelanggan, pemimpin cukup memiliki dalam penentuan kebijakan, perencanaan dan pengembangannya. Pimpinan cukup mampu melakukan perencanaan strategis dan inovasi manajemen perubahan. Pemimpin cukup mampu melakukan pemberdayaan staf atau karyawan untuk perbaikan usaha secara berkala. Pemimpin cukup mampu menggunakan
informasi
dan
manajemen
pengetahuan
dalam
mempromosikan kegiatan R&D. Pemimpin mempunyai tanggung jawab sosial perusahaan. Pemimpin cukup mampu menciptakan kualitas budaya perusahaan dalam rangka meningkatkan komitmen. Pemimpin mampu melakukan pengelolaan sumber daya keuangan. Pemimpin cukup mampu melakukan pengukuran produktivitas perusahaan dan Pemimpin cukup mampu melakukan pengukuran kualitas produk. 4. Deskripsi Proses Manajemen Secara umum proses manajemen dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta cukup baik dengan kegiatan dasar yang terdiri
dari
proses
perencanaan,
proses
pengorganisasian,
proses
pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai tujuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
perusahaan. Secara umum deskripsi data mengenai proses manajemen dapat dilihat pada tabel IV.4 Tabel IV.4 Deskripsi Proses Manajemen Tanggapan No Pernyataan 1 2 4 3 1 proses otomatisasi 4 15 13 (11,1) (36,1) (41,7) 2
konsistensi produksi
3
Kejelasan, transparansi prosedur dan instruksi kerja dalam proses dan operasi inspeksi, atau pemeriksaan pekerjaan kontrol desain
4 5 6
review desain dan pengembangan produk
7
Inspeksi para pekerja
6 1 (2,8)
7 1 (2,8)
3 (8,3) 1 (2,8)
5 (13,9) 9 (25,0)
8 (22,2) 11 (30,6)
19 (52,8) 15 (41,7)
1 (2,8)
1 (2,8)
5 (13,9) 1 (2,8) 5 (13,9)
3 (8,3) 23 (63,9) 17 (47,2)
27 (75,0) 10 (27,8) 8 (22,2)
2 (2,8) 1 (2,8) 2 (5,6)
4 (11,1)
5 (13,9) 6,14
17 (47,2) 13,43
7 (19,4) 12,57
3 (8,3) 1,67
3 (8,3) 2,67
1 (2,8) 2,00
Rata-Rata
5 2 (5,6)
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam proses manajemen
diketahui
bahwa
mayoritas
responden
dalam
proses
manajemen berada di angka 4 di mana rata-ratanya adalah 13,42. Berarti bahwa IMB telah melakukan proses otomatisasi dalam pelaksanaan pekerjaan. IMB cukup konsisten dalam memproduksi produknya. IMB cukup jelas di dalam transparansi prosedur dan instruksi kerja dalam proses produksi dan operasi. Manajemen IMB melakukan inpeksi atau pemeriksaan pekerjaan, IMB melakukan kontrol desain, IMB melakukan review desain dan pengembangan produk dan IMB melakukan inspeksi para pekerja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
5. Deskripsi Fokus Pada Konsumen Untuk fokus pada konsumen, Secara umum dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta yakni cukup baik dengan upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari konsumen secara teratur. Secara umum deskripsi data mengenai fokus pada konsumen dapat dilihat pada tabel IV.5 Tabel IV.5 Deskripsi Fokus Pada Konsumen No
Pernyataan
1
identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan penilaian kebutuhan dan harapan pelanggan pengukuran kepuasan pelanggan peningkatan komunikasi antara organisasi dan pelanggan Rata-Rata
2 3 4
1
2 3 (8,3) 4 (11,1)
3 (8,3)
3 6 (16,7) 4 (11,1) 7 (19,4) 7 (19,4)
3,33
6,00
Tanggapan 4 5 7 13 (19,4) (36,1) 17 6 (47,2) (16,7) 15 7 (41,7) (19,4) 6 15 (16,7) (41,7)
11,25
10,25
6 3 (8,3) 1 (2,8) 4 (11,1) 3 (8,3)
7 4 (11,1) 4 (11,1) 3 (8,3) 2 (5,6)
2,75
3,25
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam deskripsi fokus pada konsumen diketahui bahwa mayoritas responden berada di angka 4 dengan nilai rata-rata (11,25). Hal ini berarti bahwa IMB melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, IMB melakukan penilaian kebutuhan dan harapan pelanggan, IMB melakukan pengukuran kepuasan pelanggan dan IMB melakukan komunikasi dengan pelanggan. 6. Deskripsi Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi Secara umum komunikasi dan kualitas sistem informasi dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta cukup baik, berfungsi sebagai sarana commit dan prasarana to user informasi dan komunikasi bagi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
perusahaan. Dengan penggunaan yang baik akan memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun pihak yang terkait, serta mempermudah bagi perusahaan untuk berkembang. Data mengenai deskripsi komunikasi dan kualitas sistem informasi dapat dilihat pada tabel IV.6 Tabel IV.6 Deskripsi Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi No 1
2 3
Pernyataan identifikasi dan penerapan metode untuk mengukur kinerja organisasi identifikasi kebutuhan komunikasi pengumpulan, analisis dan penggunaan data dan informasi yang berkualitas Rata-Rata
1 2 (5,6)
2,00
Tanggapan 4 5 20 4 (55,6) (11,1)
2 2 (5,6)
3 2 (5,6)
6 2 (5,6)
1 (2,8) 3 (8,3)
5 (13,9) 9 (25,0)
15 (41,7) 14 (38,9)
12 (33,3) 6 (16,7)
3 (8,3) 4 (11,1)
2,00
5,33
16,33
7,33
3,00
7 4 (11,1)
4
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam deskripsi komunikasi dan kualitas sistem informasi diketahui bahwa mayoritas berada di kisaran angka 4 dengan nilai rata-rata (16,33). Hal ini berarti bahwa IMB melakukan identifikasi dan penerapan metode untuk mengukur kinerja organisasi. IMB melakukan identifikasi kebutuhan komunikasi, serta IMB melakukan pengumpulan, analisis dan penggunaan data dan informasi yang berkualitas. 7. Deskripsi Fokus Pada Karyawan Secara umum fokus pada karyawan dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta cukup baik, yakni perusahaan mengkomunikasikan dengan baik untuk memahami, menjalin hubungan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
yang erat dan mencari masukan-masukan dari karyawan. Data mengenai deskripsi fokus pada karyawan dapat dilihat pada tabel IV.7 Tabel IV.7 Deskripsi Fokus Pada Karyawan No
Pernyataan
1
menyediakan lingkungan yang partisipatif bagi karyawan memotivasi, mendukung dan mendorong karyawan menciptakan kesadaran terhadap kualitas diantara karyawan pengukuran efektivitas pelatihan dan dampaknya pada karyawan pengukuran kepuasan karyawan menyediakan umpan balik kepada kepuasan karyawan fasilitasi tim kerja untuk memecahkan masalah Rata-Rata
2
3
4
5 6
7
1
2
3 3 (8,3)
Tanggapan 4 5 15 9 (41,7) (25,0)
6 2 (5,6)
7 7 (19,4)
2 (5,6)
13 (36,1)
6 (16,7)
7 (19,4)
8 (22,2)
4 (11,1)
7 (19,4)
8 (22,2)
9 (25,0)
8 (22,2)
2 (5,6)
5 (13,9)
3 (8,3)
19 (52,8)
7 (19,4)
1 (2,8)
5 (13,9)
8 (22,2) 3 (8,3)
16 (44,4) 16 (44,4)
6 (16,7) 3 (8,3)
7 (19,4)
7 (19,4)
5 (13,9)
8 (22,2)
7 (19,4)
7 (19,4)
8 (22,2)
4,00
14,86
6,57
6,40
7,60
1 (2,8) 1,33
5,00
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam fokus pada karyawan dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab di rentang angka 4 dengan rata-rata (14,86). Hal ini berarti bahwa IMB menyediakan
lingkungan
yang
partisipatif
bagi
karyawan,
IMB
memotivasi, mendukung dan mendorong karyawan. IMB menciptakan kesadaran terahdap kualitas diantara karyawan. IMB terkadang melakukan pengukuran efektivitas pelatihan dan dampaknya pada karyawan. IMB terkadang melakukan pengukuran tentang kepuasan karyawan. IMB commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
kadang menyediakan umpan balik kepada kepuasan karyawan. IMB memfasilitasi tim kerja untuk memecahkan masalah. 8. Deskripsi Fokus Pada Pemasok Secara umum fokus pada pemasok dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta yakni cukup baik dengan upaya untuk memahami, menjalin hubungan yang erat dan mencari masukan-masukan dari pemasok secara teratur. Data mengenai deskripsi fokus pada pemasok dapat dilihat pada tabel IV.8. Tabel IV.8 Deskripsi Fokus Pada Pemasok No
Pernyataan
1
pemenuhan kebutuhan dan harapan pemasok menciptakan hubungan jangka panjang dengan pemasok penilaian pemasok pada hasil kualitas menyediakan umpan balik kepada pemasok pada kinerja produk dan proses Rata-Rata
2
3 4
1
Tanggapan 4 5 21 7 (58,3) (19,4) 17 8 (47,2) (22,2)
2 1 (2,8) 1 (2,8)
3 4 (11,1) 9 (25,0)
6 1 (2,8)
3 (8,3)
8 (22,2) 12 (33,3)
16 (44,4) 13 (26,1)
11 (30,6) 7 (19,4)
1 (2,8)
1,67
8,25
16,75
8,25
1,00
7 2 (5,6) 1 (2,8) 1 (2,8)
1,33
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam deskripsi fokus pada pemasok diketahui bahwa rata-rata responden berada di angka 4 (16,75). Hal ini berarti IMB melakukan pemenuhan kebutuhan dan harapan pemasok. IMB menciptakan hubungan jangka panjang dengan pemasok,
serta
menyediakan
IMB
melakukan
penilaian
pemasok,
dan
IMB
umpan balik kepada pemasok pada kinerja produk dan
proses. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
9. Deskripsi Alat dan Teknik Secara umum alat dan teknik dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta adalah baik, karena merupakan sarana dan prasarana yang sangat diperlukan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan pasti memperhatikan dan mengikuti perkembangan globalisasi pada penggunaan alat dan teknik. Data mengenai deskripsi alat dan teknik dapat dilihat pada tabel IV.9 Tabel IV.9 Deskripsi Alat dan Teknik No
Pernyataan
1
penggunaan penilaian diri
2
penggunaan alat pendeteksi kualitas Penggunaan fungsi kualitas penggunaan pembandingan penggunaan biaya kualitas
3 4 5 6
7 8 9 10
penggunaan modus kegagalan dan analisis efek penggunaan perlengkapan safety dalam kerja penggunana rekayasan ulang proses bisnis penggunaan pemeliharaan produktivitas total penggunaan desain eksperimen Rata-Rata
1
2 2 (5,6) 2 (5,6) 2 (5,6) 2 (5,6) 1 (2,8) 1 (2,8)
1 (2,8)
1,57
3 8 (22,2) 9 (25,0) 11 (30,6) 15 (41,7) 8 (22,2) 8 (22,2) 4 (11,1) 3 (8,3) 3 (8,3) 4 (11,1) 7,30
Tanggapan 4 5 16 10 (44,4) (27,8) 16 9 (44,4) (25,0) 18 3 (50,0) (8,3) 15 4 (41,7) (11,1) 17 9 (47,2) (25,0) 15 9 (41,7) (25,0) 20 (55,6) 24 (66,7) 14 (38,9) 21 (58,3) 17,60
10 (27,8) 9 (25,0) 17 (47,2) 8 (22,2) 8,80
6
7
2 (5,6)
1 (2,8) 2 (5,6)
1 (2,8)
1 (2,8)
1 (2,8)
1 (2,8) 1 (2,8) 1,20
2 (5,6) 1,50
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam deskripsi alat dan teknik diketahui bahwa mayoritas responden di angka 4 dengan ratarata (17,60), hal ini berarti bahwa IMB melakukan penilaian diri. IMB menggunakan alat pendeteksi kualitas. IMB menggunakan fungsi kualitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
IMB membandingkan antara produk yang satu dengan yang lain. IMB melakukan
penambahan
biaya
demi
perbaikan
kualitas.
IMB
menggunakan modus kegagalan dan analisis efek pada produk. IMB menggunakan perlengkapan safety dalam bekerja. IMB melakukan rekayasa ulang dalam proses bisnisnya. IMB melakukan pemeliharaan produktivitas total dan IMB menggunakan desain eksperimen. 10. Deskripsi Kinerja Perusahaan Secara umum kinerja perusahaan dari 36 indsutri menengah dan industri besar (IMB) di Surakarta yakni cukup baik, dilihat dari akumulasi dari hasil aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan itu sendiri. Data mengenai deskripsi kinerja perusahaan dapat dilihat pada tabel IV.10 Tabel IV.10 Deskripsi Kinerja Perusahaan No
Pernyataan
1
1
kepuasan pelanggan
2
semangat kerja karyawan
3
pangsa pasar
4
pertumbuhan penjualan
5
Profitabilitas
2 1 (2,8)
3 (8,3) 2,00
Rata-Rata
Tanggapan 3 4 5 2 22 10 (5,6) (61,1) (27,8) 5 18 12 (13,9) (50,0) (33,3) 5 21 9 (13,9) (58,3) (25,0) 3 15 17 (8,3) (41,7) (47,2) 6 18 7 (156,7) (50,0) (19,4) 4,20 18,80 11,00
6 1 (2,8) 1 (2,8) 1 (2,8) 1 (2,8) 2 (5,6) 1,20
7
Sumber : data primer diolah (2012) Catatan : angka dalam kurang ( ) adalah persentase Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa dalam deskripsi kinerja perusahaan diketahui bahwa mayoritas IMB berada di rentang nilai 4 dengan rata-rata (18,80). Hal ini berarti bahwa perusahaan telah berupaya meningkatkan
kepuasan
pelanggan.
commit to user
Serta
perusahaan
berupaya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
meningkatkan semangat kerja, pangsa pasar, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas perusahaan.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dengan bantuan SPSS, hal ini dikarenakan sampel hanya 36 responden sehingga tidak menggunakan analisis faktor. Uji validitas dilakukan pada item kuesioner. Uji validitas dinaytakan valid bila nila r hitung > r tabel dan bernilai positif. Nilai r tabel diperoleh dari tabel r product moment (N = 36 dengan signifikansi 5%) diperoleh nilai r tabel = 0,329 (Sugiyono, 2010). Adapun hasil perhitungan uji validitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Tabel IV.11 Uji Validitas Kualias Kepemimpinan Kualitas Kepemimpinan
r hitung
kk1 0,216 kk2 0,313 kk3 0,545 kk4 0,581 kk5 0,742 kk6 0,813 kk7 0,629 kk8 0,351 kk9 0,445 kk10 0,542 kk11 0,358 Sumber : data primer diolah (2012)
r tabel
Keterangan
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Gugur Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment, pada tabel IV.11 diperoleh hasil bahwa beberapa item pernyataan valid karena rcommit hitung to > 0,329, user sedangkan pernyataan nomor 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
dan 2 tidak valid karena r hitung < 0,329 sehingga pernyataan tersebut didrop dan tidak disertakan dalam analisis data. Tabel IV.12 Uji Validitas Proses Manajemen Proses Manajemen
r hitung
r tabel
Keterangan
pm1 pm2 pm3 pm4 pm5 pm6 pm7 Sumber : data primer diolah (2012)
0,624 0,580 0,416 0,580 0,701 0,679 0,730
0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment, pada tabel IV.12 diperoleh hasil bahwa item pernyataan proses manajemen keseluruhan valid karena r hitung > 0,329. Tabel IV.13 Uji Validitas Fokus Pada Konsumen Fokus Pada Konsumen
r hitung
r tabel
Keterangan
fk1 fk2 fk3 fk4 Sumber : data primer diolah (2012)
0,921 0,922 0,889 0,869
0,329 0,329 0,329 0,329
Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment, pada tabel IV.13 diperoleh hasil bahwa item pernyataan fokus pada konsumen keseluruhan valid karena r hitung > 0,329. Tabel IV.14 Uji Validitas Komunikasi dan Kualitas Sistem Informasi Komunikasi dan Kualias SI
r hitung
r tabel
Keterangan
kks1 kks2 kks2 Sumber : data primer diolah (2012)
0,851 0,791 0,827
0,329 0,329 0,329
Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi commit to user product moment, pada tabel IV.14 diperoleh hasil bahwa item pernyataan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
komunikasi dan kualitas sistem informasi keseluruhan valid karena r hitung > 0,329. Tabel IV.15 Uji Validitas Fokus Pada Karyawan Fokus Pada Karyawan
r hitung
r tabel
Keterangan
fkar1 fkar2 fkar3 fkar4 fkar5 fkar6 fkar7 Sumber : data primer diolah (2012)
0,732 0,795 0,815
0,329 0,329 0,329
0,036
0,329
0,053 0,776 0,846
0,329 0,329 0,329
Valid Valid Valid Gugur Gugur Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment, pada tabel IV.15 diperoleh hasil bahwa item pernyataan fokus pada karyawan diperoleh hasil pernyataan nomor 4 dan 5 mempunyai nilai r hitung < 0,329 sehingga dinyatakan gugur dan didrop dalam penelitian sedangkan untuk nomor lain valid karena r hitung > 0,329. Tabel IV.16 Uji Validitas Fokus Pada Pemasok Fokus Pada Pemasok
r hitung
r table
Keterangan
fpm1 fpm2 fpm3 fpm4 Sumber : data primer diolah (2012)
0,724 0,877 0,892
0,329 0,329 0,329
0,696
0,329
Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment, pada tabel IV.16 diperoleh hasil bahwa item pernyataan fokus pada pemasok diperoleh hasil pernyataan keseluruhan adalah valid karena r hitung > 0,329. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Tabel IV.17 Uji Validitas Alat dan Teknik Alat dan Teknik
at1 at2 at3 at4 at5 at6 at7 at8 at9 at10 Sumber : data primer diolah (2012)
r hitung
r tabel
Keterangan
0,646 0,408 0,636
0,329 0,329 0,329
0,197
0,329
0,552 0,668 0,221
0,329 0,329 0,329
0,242
0,329
0,525 0,563
0,329 0,329
Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Gugur Gugur Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment, pada tabel IV.17 diperoleh hasil bahwa item pernyataan fokus pada karyawan diperoleh hasil pernyataan nomor 4, 7 dan 8 mempunyai nilai (r hitung < 0,329 ) sehingga dinyatakan gugur dan didrop dalam penelitian sedangkan untuk nomor lain valid karena r hitung > 0,329. Tabel IV.18 Uji Validitas Kinerja Perusahaan Kinerja Perusahaan
r hitung
r table
Keterangan
kp1 kp2 kp3 kp4 kp5 Sumber : data primer diolah (2012)
0,631 0,796 0,839
0,329 0,329 0,329
0,694
0,329
0,584
0,329
Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment, pada tabel IV.18 diperoleh hasil bahwa item pernyataan kinerja perusahaan diperoleh hasil pernyataan keseluruhan adalah valid karena r hitung > 0,329. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
2. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel IV.19 Hasil Uji Reliabilitas Variabel penelitian Alpha cronbach’s Kualitas Kepemimpinan Proses Manajemen Fokus Pada Konsumen Komunikasi dan Kualitas SI Fokus pada karyawan Fokus pada pemasok Alat dan Teknik Kinerja perusahaan
r criteria
Kesimpulan
0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0,762 0,725 0,921 0,743 0,875 0,803 0,621 0,731
Sumber : data primer diolah (2012) Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan progam SPSS, Tabel tersebut menjelaskan bahwa setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Pernyataan tersebut didasarkan dari hasil uji reliabilitas penelitian diperoleh Cornbach’s Alpha lebih besar apabila dibandingkan dengan r kriteria, yaitu 0,60.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil analisis normalitas data dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel IV.20 Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual 36 .0000000 1.08205943 .118 .118 -.108 .708 .698
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : data primer diolah (2012) Hasil uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov tersebut menunjukkan tingkat signifikansi atau p value sebesar 0,698 > 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel IV.21 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Independen Value KK 0,749 1,336 PM 0,737 1,356 FK 0,551 1,813 KKS 0,737 commit to user 1,357 FKAR 0,584 1,712
Kesimpulan Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
FPM 0,743 1,345 AT 0,696 1,437 Sumber : data primer diolah (2012)
Tidak multikolinearitas Tidak multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas diketahui bahwa nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. berarti tidak terjadi multikolonieritas, maka regresi atau model yang digunakan dalam penelitian ini bebas multikolonieritas. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi
autokorelasi adalah
dengan Runs Tes. Apabila hasil nilai Sig (p) > 0,05; maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika Sig (p) £ 0,05; maka terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi pada penelitian inimenggunakan program SPSS For Windows. dengan hasil sebagai berikut: Tabel IV.22 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test
Test Value a Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual .19705 18 18 36 16 -.845 .398
a. Median
Sumber: data yang diolah, 2012. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Hasil uji autokorelasi dengan Runs Test tersebut dapat diketahui bahwa nilai sig (p) 0,398 > 0,05 sehingga tidak terjadi autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV.23 Uji Heterokesdastisitas a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) .945 .966 .979 KK -.005 .017 -.056 -.281 PM .032 .026 .252 1.257 FK .017 .026 .157 .677 KKS .045 .036 .249 1.242 FKAR .013 .021 .134 .597 FPM -.052 .035 -.299 -1.498 AT -.039 .030 -.266 -1.290
Sig. .336 .781 .219 .504 .225 .555 .145 .208
a.Dependent Variable: Abs_res
Sumber: data yang diolah, 2012. Dari hasil uji Glejser dapat diketahui bahwa nilai probabilitas dari variabel independen mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
C. Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda Hasil Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Tabel IV.24 Regresi Berganda
(Constant) Kualitas kepemiminan Proses manajemen Fokus pada konsumen Komunikasi dan Kualitas SI Fokus pada karyawan Fokus pada pemasok Alat dan teknik Sumber : data primer diolah, (2012)
Unstandardized Coefficients B Std. Error -1.919 2,192 0,116 0,040 0,127 0,058 0,128 0,058 0,194 0,083 0,056 0,048 0,254 0,079 0,145 0,068
T -0,875 2,924 2,167 2,195 2,348 1,169 3,198 2,128
Sig. 0,389 0,007 0,039 0,037 0,026 0,252 0,003 0,042
Y = -1,919 + 0,116X1 + 0,127X2 + 0,128X3 + 0,194X4 + 0,056X5 + 0,254X6 + 0,145X7 Hasil persamaan regresi linier berganda tersebut diketahui bahwa kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada konsumen, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik mempunyai nilai positif, sehingga semakin meningkatnya variabel-variabel tersebut semakin meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Uji t a.
Pengaruh kualitas kepemimpinan pada kinerja perusahaan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (2,924) dengan p value 0,007 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti kualitas kepemimpinan commit to user berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Valmohammadi (2011) yang menyatakan bahwa leadership berpengaruh positif dan signifikan pada organizational performance. Darling
(1992)
menyatakan
bahwa
efektivitas
sebuah
kepemimpinan adalah sebuah wilayah multisegi dari banyak analisis dan perhatian (concern). Seorang pemimpin yang berkualitas dalam sebuah manajemen berpengaruh pada tindakan perusahaan dan di saat yang sama, orang-orang di perusahaan berpengaruh pula bagi pemimpinnya. Sebagai intinya, kepemimpinan yang efektif harus dilihat sebagai sebuah proses timbal balik dua arah, pemimpin dan anak buah saling berpengaruh satu sama lain. Faktor yang membentuk seorang kualitas manajer sejati bukanlah pada kecerdasan, pendidikan, gaya hidup ataupun latar belakangnya. Faktor dasar yang tampaknya menentukan bagi kesuksesan tersebut adalah kemampuan manajer untuk berhubungan dengan setiap orang. b. Pengaruh proses manajemen pada kinerja perusahaan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (2,167) dengan p value 0,039 < 0,05 sehingga
Ho ditolak, berarti proses manajemen
berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Valmohammadi (2011) yang menunjukkan bahwa process management berpengaruh positif dan signifikan pada organizational performance of Iranian Manufacturing SMEs. Lakhal et al. (2006) memproksikan implementasi manajemen dengan komitmen dan dukungan dari top management (Top commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
management commitment and support). Dukungan dan komitmen dari top management tingkatan
terkait dengan peningkatan kualitas pada semua
perusahaan,
akan
sangat
menentukan
implementasi
infrastruktur. c.
Pengaruh fokus pada konsumen pada kinerja perusahaan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (2,195) dengan p value 0,037 < 0,01 sehingga
Ho ditolak, berarti fokus pada karyawan
berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Valmohammadi (2011) yang menunjukkan bahwa consumer focus berpengaruh positif dan signifikan pada organizational performance of Iranian Manufacturing SMEs. Orientasi pelanggan (customer orientation) diartikan sebagai pemahaman yang memadai terhadap pembeli sasaran (Narver dan Slater, (1990). menunjukkan
Dalam penelitian Baker dan Sinkula (1999) bahwa
orientasi
pelanggan
secara
signifikan
berhubungan dengan kinerja perusahaan. d. Pengaruh komunikasi dan kualitas sistem informasi pada kinerja perusahaan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (2,348) dengan p value 0,026 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Valmohammadi (2011) yang menunjukkan bahwa communications and Information System berpengaruh positif dan signifikan pada organizational performance commit to user of Iranian Manufacturing SMEs.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Perubahan teknologi yang secara cepat akan mempengaruhi secara signifikan dari perkembangan bisnis, sehingga seringkali strategi unggulan yang dipilih sebelumnya tidak memadai lagi. Oleh karena itu, pemilihan dan penentuan strategi baru diperlukan bagi organisasi agar lebih kompetitif (Atkinson, 2006). Pendapat serupa juga dikemukan oleh Porter dan Miller dalam Atkinson (2006) bahwa tujuan utama aplikasi teknologi informasi pada organisasi adalah untuk mengkoordiasi aktivitas organisasi. e.
Pengaruh fokus pada karyawan pada kinerja perusahaan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (1,169 ) dengan p value 0,252 > 0,05 sehingga
Ho diterima, berarti fokus pada
karyawan tidak berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Valmohammadi (2011) yang menunjukkan bahwa employee management berpengaruh positif dan
signifikan
pada
organizational
performance
of
Iranian
Manufacturing SMEs. Hasil memperhatikan
penelitian
ini
karyawan
berarti
dalam
upaya
meskipun
perusahaan
memahami,
menjalin
hubungan yang erat, dan mencari masukan-masukan dari karyawan, namun belum dapat meningkatkan kinerja perusahaan. f.
Pengaruh fokus pada pemasok pada kinerja perusahaan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (3,198) dengan p value 0,003 < 0,05 sehingga
Ho ditolak, berarti fokus pada pemasok
berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini commit to user mendukung penelitian Valmohammadi (2011) yang menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id
bahwa
digilib.uns.ac.id 63
supplier
berpengaruh
positif
dan
signifikan
pada
organizational performance of Iranian Manufacturing SMEs. Krawjewski dan Ritzman, (2002) menyatakan bahwa dalam cooperative orientation, perusahaan dan pemasok menganggap masing-masing sebagai partner, masing-masing saling membantu sebanyak mungkin. Cooperation orientation berarti komitmen jangka panjang, kerja sama dalam peningkatan kualitas, dukungan oleh perusahaan dalam manajemen pemasok, teknologi dan pengembangan kapasitas. g. Pengaruh alat dan teknik terhadap pada perusahaan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (2,128) dengan p value 0,042 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti alat dan teknik berpengaruh positif pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Valmohammadi (2011) yang menunjukkan bahwa tools and technique berpengaruh positif dan signifikan pada organizational performance of Iranian Manufacturing SMEs. Terziovski dan Samson (1999) menemukan bahwa sarana inti manajemen yang terdapat dalam TQM berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja operasional. Anderson dan Sohal (1999) menemukan bahwa sarana inti dari implementasi manajemen kualitas yang diproksikan dengan information and analysis, people berpegaruh signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan yang diproksikan dengan quality of product or service, timeliness of delivery. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
3. Koefisien Determinasi (R²) Uji R² adalah untuk mengetahui seberapa tepat variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model mampu menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. R2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. Hasil koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,795 artinya besarnya sumbangan atau pengaruh variabel independen (kualitas kepemiminan, proses manajemen, fokus pada konsumen, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada karyawan, fokus pada pemasok serta alat dan teknik) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar 79,5%, sedangkan sebesar 20,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan sebagai bagian akhir dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Simpulan ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian. Disamping itu juga akan dikemukakan saran-saran yang diharapkan berguna pada semua pihak yang berkepentingan. A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan bab sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik kualitas pimpinan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Proses manajemen berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik proses manajemen maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Fokus pada konsumen berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya perusahaan yang semakin fokus pada konsumen maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
4. Komunikasi dan kualitas sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik komunikasi dan kualitas sistem informasi di perusahaan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 5. Fokus pada karyawan tidak berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja
perusahaan,
artinya
meskipun
perusahaan
memperhatikan
karyawan dalam upaya memahami, menjalin hubungan yang erat, dan mencari
masukan-masukan
dari
karyawan,
namun
belum
dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. 6. Fokus pada pemasok berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya perusahaan semakin fokus pada pemasok maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 7. Alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja perusahaan, artinya semakin baik kualitas alat dan teknik yang digunakan maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan tersebut adalah: 1. Penelitian ini hanya terbatas pada pada Indsutri Menengah dan Industri Besar yang ada di Surakarta. 2. Peneliti tidak bisa bertemu langsung dengan responden karena tidak diperbolehkan oleh perusahaan. Hasil ini hanya didasarkan pada jawaban commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
para responden melalui kuesioner serta tidak diadakannya wawancara dengan para responden, sehingga data yang terkumpul tergantung pada kemauan dan kemampuan responden dalam menjawab kuesioner.
C. Saran Beberapa saran yang diberikan: 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel dengan mengambil beberapa perusahaan sehingga hasilnya dapat digeneralisasi, tidak hanya terbatas pada industri menengah dan industri besar di Surakarta. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel-variabel independen yang lain agar didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, dalam pengaruhnya mengenai kinerja perusahaan. 3. Saran untuk Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta. Apabila perusahaan ingin menaikan kinerja perusahaan maka perusahaan dapat meningkatkan implementasi TQM, dalam hal kualitas kepemimpinan, proses manajemen, fokus pada pelanggan, komunikasi dan kualitas sistem informasi, fokus pada pemasok, serta alat dan teknik. Hal ini bisa dilakukan dengan cara: a.
Membuat perencanaan strategis dan inovasi, pengembangan staff untuk perbaikan secara terus menerus dan membuat misi dan visi.
b. Membuat SOP (standart operasinal presedure) yang jelas, serta membuat desain kontrol proses dan operasi, inspeksi dan pemeriksaan pekerjaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
c.
Membuat ukuran
digilib.uns.ac.id 68
kepuasan pelanggan, peningkatan komunikasi
antara peusahaan dan pelanggan. d. Mengidentifikasi kebutuhan komunikasi dan menerapkan sistem komonikasi yang jelas dan transparan di perusahaan. e.
Menciptakan hubungan jangka panjang dengan pemasok.
f.
Penggunaan alat keselamatan kerja, dan pemelihara alat kerja sesuai dengan prosedur.
commit to user