115
DAFTAR PUSTAKA
Bagarozzi, D. A. (2001). Enhancing intimacy in marriage: A clinican’s guide, New York: Brunner-Routledge Betz, N. (1993). Womens’career development psychology of women : A Handbook of Issues and Theories. Wetspot CT : Greenwood Bridges, J.S. (1997). College female’s perception of adult rolesand occupational fields of women, Sex Roles : A Journal of Research [Òn-line] Available FTP:findarticles.com/p/articles/mi_m2334/is_1987_jun/ai_8512425/pg_15 Dewi, Ika Sari. (2006). Kesiapan Menikah pada Wanita Dewasa Awal yang Bekerja, Persyaratan Penulisan Fungsional Staf Pengajar : Universitas Sumatera Utara Hidayati, Fahma Nur. (2007). Gambaran intimacypada dewasa muda yang sudah menikah dilihat dengan intimacy needs survey. Tugas Akhir Program Pascasarjana : Universitas Indonesia Hoyer, W.J, & Rooding, P.A. (2003). Adult development and Aging (5th Ed). New York: McGraw Hill. Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Edisi kelima, Jakarta:Erlangga. Indonesia marriage statistics, 2012, Find The Data, Retrieved from http://marriagestatistics.findthedata.org/d/d/Indonesia diakses pada 20 April 2014 Lannakita, Shauma, 2012, Hubungan antara Self Esteem dan Preferensi Pemilihan Pasangan Hidup pada Wanita Dewasa Muda di Jabodetabek, Jakarta : Skripsi Universitas Indonesia Larasati, Dewi. (2012). Perbedaan Preferensi Pemilihan Pasangan Hidup pada Wanita Dewasa Muda yang Bekerja dan Tidak Bekerja. Jakarta : Skripsi Universitas Indonesia Olson, D.H. & DeFrain, J.(2006). Marriage & Families : Intimacy, Diversity, Strengths. New York: The McGraw-Hill Companies. Papalia, D.E., Olds, S. W., & Fieldman, R.D. (2009). Human Development (11th Ed). New York: The McGraw Hill Companies, Inc.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
Partisipasi angkatan kerja. [online]. Retrieved From www.menegpp.go.id/aplikasidata/index.php?option=com. Diakses pada 20 April 2014 Poerwandari, E.K. (2006). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi. Depok : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan UI. Santrock, J.W. (2009), Life-Span Development. (12th Ed). Boston: McGraw Hill Suci, Tyas dan Noviana, Catarina. 2010. Konflik Intrapersonal Wanita Lajang Terhadap Tuntutan Orang Tua untuk Menikah, Jurnal Psikologi Indonesia Universitas Atmajaya Jakarta The flight from marriage. Asian are marrying later, and less, than in the past. This has profound implications for women, traditional family life and Asian politics. (2011, Agustus), The Economist, Retrieved from http://www.economist.com/node/21526329?fsrc=scn/tw/te/ar/theflightfromma rriage Wisnuwardhani, D., & Mashoedi, S. F. 2012, Hubungan Interpersonal, Jakarta: Salemba Humanika Whitehead, B.D., (2003). Patterns and Predictors of Success and failure in marriage. National Marriage Project at Rutgers University, 1-12. Retrived from http://old.usccb.org/laity/marriage/Whitehead.pdf Yusainy, Cleoputri Al, 2007, Gambaran Aspek-Aspek Intimacy dalam Intimacy Need Survey: Perbandingan kesimpulan wawancara dan tes tiga individu dewasa muda dalam masa awal pernikahan, Jakarta : Tugas akhir Magister Profesi Psikologi Kekhususan Psikologis Klinis Dewasa Universitas Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA
I.
II.
III.
-
IV.
-
Profil Individu Usia, pekerjaan, pendidikan, agama, etnis, jenis kelamin Latar belakang keluarga, urutan kelahiran, pekerjaan & pendidikan orang tua, tempat tinggal, tinggal dengan Hubungan dengan orang tua / significant others Hubungan dengan orang tua secara umum Pengalaman masa kecil paling diingat dengan orang tua Pengalaman masa kecil paling membuat sedih orang tua Gambaran pribadi orang tua Pengaruh orang tua terhadap pribadi Perasaan terhadap orang tua Komunikasi dengan orang tua Kedekatan dengan orang tua Cara orang tua membesarkan dan mendidik Pendapat orang tua mengenai anda Siapa saja orang – orang terdekat Anda Sikap dan pendapat saudara/sahabat terhadap status Anda Pengalaman membina hubungan intim Pengalaman berpacaran yang serius atau hampir menikah Gambaran secara umum dengan pasangan-pasangan terdahulu Berapa kali berpacaran dan paling lama berpacaran berapa lama Apa saja yang menyebabkan tidak berlanjutnya hubungan Lama kenalan dengan pacar yang sekarang Pandangan terhadap pasangan? Keinginan Anda dan pasangan untuk menikah Kebutuhan- kebutuhan apa yang mungkin di dapatkan dari pernikahan dan tidak didapatkan jika tidak menikah Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan belum menikah Hal –hal yang dirasakan dan dipikirkan ketika melihat orang menikah Hal-hal yang penting dalam hidup Hal apa yang menjadi prioritas dalam hidup mengapa Apakah menikah menjadi prioritas dan mengapa Harapan terhadap pernikahan Hal apa saja yang dianggap penting, alasan mengapa hal itu penting
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
-
Masih bertemu sahabat? Kegiatan yang lebih disukai dibanding dengan pasangan? - Aktivitas yang paling disukai bersama pasangan? Yang kurang disukai? - Pandangan terhadap pernikahan saat ini V. Komponen kebutuhan akan Intimacy A. Emotional Intimacy Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Secara umum, seberapa sering Anda merasa perlu terbuka (untuk membicarakan dan berbagi tentang perasaan Anda, baik perasaan positif maupun negatif) tentang pasangan? - Adakah orang selain pasangan yang membuat Anda merasa lebih nyaman (dalam berbicara dan berbagi tentang perasaan Anda, baik perasaan positif maupun negatif)? Jika ya, dampaknya bagi kepuasan terhadap pasangan - Kepada pasangan, seberapa sering Anda merasa perlu terbuka tentang perasaan (untuk berbicara dan berbagi tentang perasaan Anda baik positif maupun negatif)? - Tujuannnya ? Caranya? Hambatannya? Cara Menyikapinya? - Kriteria apa yang Anda gunakan untuk menilai kebutuhan Anda (untuk berbicara dan berbagi tentang perasaan Anda baik positif atau negatif) ? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi oleh pasangan? B. Psychological Intimacy (kebutuhan untuk membicarakan, berbagi dan mengungkapkan kepada pasangan tentang detil-detil pribadi Anda (harapan impian, fantasi, aspirasi, rencana masa depan, ketakutan, kekhawatiran, dan rasa tidak aman) Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Secara umum, seberapa sering Anda merasa perlu terbuka tentang impian Anda? Fantasi? Cita-cita? Ketakutan? Kekhawatiran ? - Dengan siapa anda merasa paling nyaman? Jika bukan dengan pasangan, dampaknya untuk kepuasan terhadapnya? - Kepada pasangan, seberapa sering Anda merasa perlu terbuka tentang hal pribadi (terkait harapan impian, fantasi, aspirasi, rencana masa depan, ketakutan, kekhawatiran, dan rasa tidak aman)? - Tujuannya? Caranya? Hambatannya? Cara menyikapinya? - Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan Anda (mengenai harapan impian, fantasi, aspirasi, rencana masa depan, ketakutan, kekhawatiran, dan rasa tidak aman)? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi oleh pasangan? C. Intellectual Intimacy (kebutuhan untuk membicarakan dan berbagi dengan pasangan tentang gagasan, pemikiran dan keyakinan yang bersifat intelektual) Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Secara umum, seberapa sering Anda merasa perlu bersikap terbuka tentang hal-hal intelek?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
-
Dengan siapa anda merasa paling nyaman? Jika bukan dengan pasangan, dampaknya untuk kepuasan terhadapnya? - Kepada pasangan, seberapa sering Anda merasa perlu berdiskusi intelek (tentang gagasan, pemikiran dan keyakinan yang bersifat intelektual)? - Tujuannya? Caranya? Hambatannya? Cara menyikapinya? - Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan Anda (terkait gagasan, pemikiran dan keyakinan yang bersifat intelektual)? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi oleh pasangan (mengenai gagasan, pemikiran dan keyakinan yang bersifat intelektual)? D. Sexual Intimacy (kebutuhan untuk membicarakan dan menikmati aktivitas seksual dengan pasangan dengan atau tanpa persetubuhan (berbagi pemikiran, hasrat, dan fantasi seksual, pengalaman erotis, kedekatan fisik dan interaksi untuk membangkitkan gairah) Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Saat ini, apakah hasrat seksual Anda berubah? Jika ya, menurut Anda apakah penyebabnya? - Seberapa kuat kebutuhan Anda akan sexual intimacy? Pembicaraan dan aktivitas apa yang Anda harapkan dilakukan bersama pasangan untuk membangkitkan dan memuaskan hasrat seksual Anda? - Ketika Anda merasa sedang membutuhkan keintiman seksual dengan pasangan, cara mengungkapkannya? Hambatannya? Cara mengatasinya? - Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan Anda? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik terkait kebutuhan seksual dari pasangan? E. Physical/ Nonsexual Intimacy (kebutuhan akan kedekatan dan kontak fisik dengan pasangan (berpegangan, menari lembut, menyentuh secara nonseksual, berciuman bukan untuk mengawali persetubuhan, tidur ditempat yang sama, berjalan sambil bergandengan) Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Saat ini, apakah keinginan Anda untuk berdekatan secara nonsexual dengan pasangan berubah? Jika ya, penyebabnya? Perasaan dan reaksi Anda? - Ketika Anda merasa sedang membutuhkan keintiman nonseksual dengan pasangan, Cara mengekspresikannya? Hambatannya? Perasaan dan rekasi Anda? Cara menyikapinya? - Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan (nonsexual intimacy) Anda? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dalam mengawali kedekatan dan kontak fisik/ nonseksual dengan pasangan? F. Spriritual Intimacy (kebutuhan untuk berbagi dengan pasangan tentang aspek spiritual (pikiran, perasaan, keyakinan, dan pengalaman yang berkaitan dengan agama, kekuatan gaib, nilai moral, makna hidup, kehidupan setelah kematian, relasi dengan Tuhan dsb, partisipasi bersama dalam aktivitas, ritual
http://digilib.mercubuana.ac.id/
120
perayaan, dan pengalaman keagamaan – note : spiritual intimacy tidak menuntut persamaan agama) Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Secara umum, seberapa penting pembicaraan mengenai agama dan spiritualitas Anda? - Adakah orang lain selain pasangan yang Anda lebih nyaman untuk berbicara tentang hal tersebut? Jika ya, dampaknya terhadap kepuasan pasangan? - Dengan pasangan seberapa sering Anda merasa perlu terbuka tentang hal tersebut? - Tujuannya? Hambatannya? Cara mengatasinya? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi oleh pasangan (memperoleh timbal balik) terkait kebutuhan spiritual intimacy ? - Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan spiritual Anda? - Dengan pasangan, seberapa penting arti keterlibatan bersama dalam ritual dan perayaan keagamaan? G. Aesthetic Intimacy (kebutuhan untuk berbagi dengan pasangan tentang aspek estetik (pengalaman dan perasaan yang indah, menkajubkan, membangkitkan inspirasi, seperti keajaiban alam semesta, musik, seni, puisi, karya sastra) Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Secara umum, seberapa kuat kebutuhan Anda merasa perlu berbagi pengalaman estetik? - Adakah orang lain selain pasangan yang Anda lebih nyaman untuk berbagi tentang pengalaman estetik? Jika ada, dampaknya bagi kepuasan terhadap pasangan? - Dengan pasangan seberapa sering Anda merasa perlu membicarakan pengalaman estetik? - Tujuannya? Hambatannya? Cara mengatasinya? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi/memperoleh timbal balik dari pasangan? - Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan estetik Anda ? - Sejauh mana pasangan Anda mampu memenuhi harapan Anda untuk membicarakan dan berbagi tentang aspek estetiknya? H. Social and Recreational Intimacy (kebutuhan untuk terlibat bersama pasangan dalam aktivitas sosial dan rekreasional, bercanda, berbagi mengenai kejadian sehari-hari, berbagi makanan, kudapan, minuman, berolah raga, dan bermain games bersama, berbagi hobi, menari untuk kegembiraan, berlibur bersama, dsb) Kekuatan komponen kebutuhan: Self-disclosure dan ekspresi kebutuhan - Aktivitas rekreasional yang Anda sukai? Seberapa penting bagi anda menikmatinya? - Adakah orang lain selain pasangan, dengan siapa Anda merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas tersebut? Jika ya, dampaknya bagi kepuasan terhadap pasangan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
121
-
Dengan pasangan seberapa sering Anda merasa perlu mengawali aktivitas sosial rekreasional? - Tujuannya? Hambatannya? Cara mengatasinya? - Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi (memperoleh timbal balik) oleh pasangan? - Sejauh mana pasangan Anda mampu memenuhi harapan Anda untuk mengawali dan melibatkan Anda dalam aktivitas sosial dan rekreasional? I. Temporal Intimacy - Sejauh mana jumlah waktu yang saat ini Anda gunakan bersama pasangan cukup untuk memperoleh kedekatan yang Anda inginkan? - Jumlah waktu minimum (dalam jam/hari) yang Anda butuhkan agar merasa dekat dengannya? - Kondisi dan latar belakang yang membuat Anda merasa butuh lebih banyak atau lebih sedikit waktu untuk memenuhi kebutuhan Anda akan intimacy?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
122
LAMPIRAN 2 INFORMED CONSENT Saya adalah Sulasih. Saya merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta. Saat ini saya sedang menyelesaikan tugas akhir (skripsi) untuk mengetahui gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa awal. Intimacy Need merupakan hubungan pribadi yang dekat, mendalam, dan melibatkan afeksi atau cinta seseorang, yang diikuti pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terhadap orang tersebut serta melibatkan pengungkapan pikiran maupun perasaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui cara pandang mengenai
kebutuhan
intimacy,
karena
setiap
orang
berbeda-beda
anda dalam
mengungkapkan kebutuhannya. Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Pada proses wawancara akan diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan tema tugas akhir saya. Dalam proses wawancara kemungkinan anda akan mengingat kembali peristiwa masa lalu yang dapat membangkitkan emosi anda saat itu, bahagia bahkan sedih atau tidak nyaman. Jika ada hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini, bisa anda tanyakan kepada saya. Keseluruhan data yang didapat dari penelitian hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
123
LAMPIRAN 3 VERBATIM
Gambaran umum Subjek T
: Bagimana hubungan Anda dengan orang tua atau keluarga yang lain ?
AV : .Kalo mamah saya, mamah saya meninggal kan pas saya SMA,jadi diangga kalo dulu saya SMA belum puya pacar, tapi kalo saya punya pacar mamah saya bilang sekolah dulu yang bener, ee ya dia mungkin kalo dia hidup ngga nyangka kalo saya sampe menunda pernikahan kan, kalo dia hidup pasti kan dia mikirnya kok anak saya pacarnya ada ko menunda-nunda pernikahan. T
: Bisa diceritakan pendapat orang tua atau keluarga mengenai Anda
AV : Sosok yang ya..,kalo kemarin pas habis saya ee pas habis saya lulus, ini kan sebenarnya kuliah yang kedua, jadi sebenarnya kuliah kedua ini ngga dibolehin sama samaa papahq almarhum, karena ehm papah eeh berharapnya menikah.. itu ya tapi karena saya kemauan saya kuliah sehingga saya kuliah dulu,nah setelah kuliah abang tadinya saya mo lanjut lagi nih, kata abang dicut dulu, karena fokus , fokus untuk nikah dipikirin pernikahanjangan jangan kemana-mana dulu,karena saya orangnya memang ngga bisa, ngga bisa membagi membagi dua konsentrasi jadi saya harus konsentrasi. Karena kalo bisa abang berharap ada pernikahan tahun ini. T lain?
: Bagaimana komunikasi dengan orang tua saat atau anggota keluarga yang
AV : Sangat deket ya deket banget kaya pacar sendiri,jadi kalo misalnya, pokoknya deket banget ngga terlalu kaku banget, jadi ditanyain sudah makan belom, bagaimana kuliahnya hari ini dan pokoknya sampe terkadang kita sih suka apa sihketawa ya sudah gede masih ditanya tapi itu wujud perhatian dia,perhatian dia beda, saya kan dulu nginep aa di mess,kadang2 dibilangin jangan keluar2 malam malam ya pokonya segala macemlah, ya itu ya begitu aja, pokoknya papa tuh bertanya gimana temennya, gimana disana enak ga, gimana ngajarnya, ada yang pelit ngga gitu dan sebagainya , jadi ee dia tetap menganggap kalo kita itu kalo saya itu masih gadis kecilnya yang dimana dia dia itu pantang apa sih pantang melihat saya sedih gitu, ya kaya gitu. Kalo abang mungkin karena dia sudah menikah,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
124
perhatiannya perhatianpun ya perhatian tidak seperti ayah saya lebih gitu kalo dulu waktu sebelum dia menikah ya terlalu protektif terlalu protektif banget kalo sekarang ya ngga, sekarang ya lebih modern. T
: Bagaimana pengalaman masa kecil Anda?
AV : Jadi saya tuh orangnya, saya ngga suka bicara, tapi kalo sekalinya marah tuh meledaknya minta ampun, langsung tak mau teguran gitu ya,pokoknya gak mau tegur gitu,jadi saya menyendiri dikamar saya, jadi kalo marah saya tuh frontal maksudnya saya teriak dulu terus langsung menyendiri dan saya ngerti apa yang harus saya lakukan ya begitu, mungkin karena sewaktu pas kecil saya sering, secara papah sama mamah itu backgroundnya beda,kalo papah saya tuh, tidak langsung menjudge saya salah kalo saya punya salah, tapi diajak cerita baru dia kasih masukan sampai dia saya memutuskan apakah saya salah atau tidak. Kalo mamah saya belum saya bicara langsung menyalahkan saya selalu menyalahkan, nanti kamu ga punya teman nanti kalo dah gede ga punya teman nantikamu begini nanti kamu begono dan sebaginya gitu jadi ee kalo mamah saya tuh mungkin eeh kita makan aja bisa diem-dieman. mamah saya tuh supaya saya pintar ngomong karena mereka takut nanti saya ga bisa ngomong karena saya anak perempuan jadi dia suka dia hobi banget ngajak saya berdebat apapun itu,kalopun saya bener dia membuat ee sesuatu itu, apa benernya dimana benernya, dia meminta bukti supaya saya bisa ngomong gitu loh, sampai saya tuh kadang2 saya capek tapi setelah kesini sini saya sadar mamah tuhsupaya saya bisa ngomong mengeluarkan suara karena saya tuh saya kalo marah cuma ehm melotot, melototin orang terus tidak tegur lagi. T
: Bisa diceritkan pengalaman paling megesankan masa kecil Anda?
AV : Kalo mamah tuh berkesannya yaaa saat ada pria yang suka sama saya lagi SMA, pria ini datang sampai bawa buah. Nah terus dia sampai datang terus bilang suka terus saya cuekin, terus mamah marah, dan saya bilang mamah suka sama dia,kalo gitu mamah saja yang pacaran sama dia, awas kau nak saya masukan lagi kau ke perut nak, dan saya sih merasa bersalah ya karena sudah membuat orang tuaku marah besar, dan saya diam saja. Karena nah itu dia saya orangnya fokus dari kecil kalo belum benar2 saya ga bisa baru minta bantuan orang lain,jadi kalo saya berantem teman, dihajar teman nah itu saya melawan, kalo saya nyerah baru saya melapor. Pernah nih apa namanya, baju saya dicoretin dari belakang, dibangku2-nya di , jadi seragam saya penuh corat coretan saya marah dong, sampai saya patahin penggaris, saya marah besar terus ee sampai saya dibawa ke meja guru, saya maunya diaganti, sampai orang tuanya mereka datang,nih ada baju masih bisa dipakai tapi saya ga mau, saya maunya baru karena saya belinya baju baru, padahal saat itu kelas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
125
2 SMP bentar lagi mo tamat (agak tertawa) pokokny kalo kamu berani buat salah harus siap bertanggung jawab, jadi saya ngajarin supaya jera jangan begitu lagi sama orang. Saya bilang ada ko dikoperasi tante ambilin aja dikoperasi atas nama tante , adakan bu guru dikoperasi. Jadi dari situ orang tuanya sampai teringat dan bilang ini vera yang galak ya T
: Bagaimana sikap dan pendapat keluarga / sahabat terhadap status Anda?
AV : Mereka ampe bilang, kapan nie, kapan gitu ya, mereka mendukung banget, sampai aq curhat ternyata aq sudah punya gandengan mereka senengnya minta ampun, kalo aq serius ya serius banget. temenku takutnya jangan sampai ga serius. Saya bersyukur ada teman yang mendukung saya dengan baik, saya bersyukur Gambaran membina hubungan intim T : Bisa diceritakan, bagaimana pengalaman anda selama berpacaran yang serius dan hampirmenikah AV : Pernah berpacaran serius satu kali doang, eh yang sebenarnya dua kali ya, pertama dengan pariban saya. Yang satunya lagi tuh sahabatan dia mo ngajak merit. T
: Bagaimana gambaran secara umum dengan pasangan terdahulu ?
AV : Dia usianya lebih tua lebih dewasa dari saya tapi usia ya tapi cara berpikir belum matang, itu yang saya lihat jadi dia lebih tua dari saya tapi cara berpikirnya tidak matang, sangat tidak simpatik, sementara satu keluarga itu ada harus yang dipondasikan, ada haL-hal tertentu. saya tuh saya nggak suka bawel gitu loh. T
: Berapa kali berpacaran dan paling lama berpacaran berapa lama?
AV : Pernah dua kali, yang pertama dengan pariban saya, yang satunya lagi tuh dari sahabat kita tuh pacaran itu sudah hampir sepuluh tahun. T
: Apa saja yang menyebabkan tidak berlanjutnya hubungan?
AV : Saya memutuskan sepihak nah sementara dia tuh sudah bawa-bawa makanan kerumah, jadi mengesahkan bahwa saya sudah dilamar, tapi karena dia tidak menghargai orang tua saya, yang saya inginkan adalah bahwa tidak hanya saya sama dia tapi juga sama keluarga saya, bahwa pernikahan itu tidak membahas tentang kita berdua tapi juga tentang keluarga saya, karena tidak menghargai keluarga saya, saya ga mau. Yang satu lagi tadinya dia mo ngajak merit, tapi karena saya mau kuliah dulu saya bilang nanti aja. kalo ga salah saya mo tamat kuliah ya kalo ga salah semester enam waktu itu saya bilang karena teman2 udah pada nikah saya bilang kita nikah yuuk, saya minta, dia kaget dan dia bilang kita putus saja,dan saya bener-bener sakit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
126
T : Bagaimana pandangan terhadap pasangan, sudah berapa lama kenalan dengan pacar yang sekarang ? AV : Sudah mau tiga tahun,...tapi break satu kali.Ia lebih kearah cara berfikir, lebih bicara kearah keluarga. T : Bisa diceritakan, bagaimana dengan keinginan Anda dan pasangan untuk menikah? AV : Kalo keinginan menikah itu pasti ada, terutama gua yang kalo ngeliat dari umur sebagai wanita, usia tigapuluh tahun sudah butuh status baru. From single being as couple of...tapi se T : Menurut anda, kebutuhan-kebutuhan apa yang mungkin didapatkan dari pernikahan dan tidak didaptkan jika tidak menikah? AV : Hubungan ke sah-an ,..He is mine, and Iam for him more than like before, kemudian hubungan biologis yang di sah kan dulu, pernikahan T : Menurut anda, faktor-faktor apa yang mempengaruhi keadaan belum menikah? AV : Karena kemarin gue kuliah, terus alasan kedua dia sekarang lagi kerja di luar negeri T : Bisa diceritakan, hal-hal yang dirasakan dan dipikirkan ketika melihat orang menikah AV : Ikut gembira itu udah pasti, yang gak gembira pas semua temen seusia udah gak ada yang single, dan semua sibuk dengan keluarganya masing-masing. Hal-hal yang penting dalam hidup T
: Saat ini, hal-hal apa yang mba prioritaskan?
AV : Gue fokusnya sekarang itu lebih mengarah ke pasangan hidup ya jadi aa gue fokus kesana, ternyata gue butuh walaupun gue sambil menikmati masa singel gue, dengang byk berteman, komunitas dan aktifitasnya itu banyak karena gue ga mau ee merasa apa sih namanya stag nungguin tapi ga melakukan apa2, jadi saat ini gue memperlengkapi diri gue sebagai seorang wanita terus disisi lain, melengkapi, melengkapi itu macam2 ya, ada belajar memasak, terus ee apa ya namanya ya ngerawat diri gitu T
: Bagiamana harapan anda terhadap pernikahan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
127
AV : Harapan pernikahan, saya pengin membawa pernikahan saya itu atas dasar yaa klise banget sich, tapi memang ini ee wajib kalau menurut saya, atas dasar cinta, saling mencintai,ee itu yang pertama. kalau udah ada cinta kan segala sesuatu bisa di maafkan, misalnya ee mungkin saya yang terlalu egois, mungkin dia bisa mengajarkan saya utk tdk egois, atau dia yang lagi marah2 saya bisa karena semua atas dasar cinta. T : Apakah saat ini masih bertemu dengan sahabat? Kegiatan apa yang lebih disukai dibanding dengan pasangan? AV : Ee banyak ya banyak banget misalnya… ga jaim, bukan… banyak nonton bareng lunch bareng terus ee apa yaa.. kegiatan lainnya lah. T
: Aktivitas apa yang paling disukai bersama pasangan? Yang kurang disukai?
AV : Kalo pasangan itu lebih kearah cara berpikir ya terus ee apa ya ttg kita berdua rasa hati gitu ya, tapi kalo kesini-sini lebih bicara ke masalah ke keluarga mau bagaimana nantinya kedepannya segala sesuatunya gitu, kalo saya sendiri sih saya berpikirnya nanti kalo sudah punyaa.. sudah berkeluarga nantinya maunya bagaimana , kalo dia arahnya dia begini nanti kalo kita sudah berkeluarga ya yaa jadi kalo ada masalah pribadi jangan ada orang lain tahu yg tahu, kita selesaikan dululah scr internal dan segala sesuatu gitu tapi karena dia lebih dewasa, tapi kalo saya karena saya anak cewek ya mba, maunya begini , gini2, belum dijalanin yah…tapi karena pria saya dewasa ...jadi walaupun saya cerewet pokonya ya banyak hall ah pokony one day kalo sy cerewet jangan sampai dia bilang you are so…banget ya..hehehe… T
: Bagaimana pandangan Anda terhadap pernikahan saat ini?
AV : saya lihat sekarang kaya main-main yah,karena yang saya lihat sekarang kan saya lihat wanita juga bekerja pria juga bekerja. wanita sekarng ini sudah mulai memiliki kedudukan yang sama, dan saya lihat emansipasi wanita sudah mulai dikembangkan, ya ,hanya giling cabe dirumah, peningkatannya luar biasa. Terus ee jadi ga usah diremehkan juga, nah sekarang yang saya lihat orang byk org menikah, menikah ga hanya menikah tapi menikah hanya ganti status setelah itu kalo ga cocok ya cerai gitu loh, nah itu sangat disayangkan gitu, dari awal gimana kitanya itu yang saya dipertanyakan ee karena saya pikir itu ee wanita itu semua bisa lengkapi saat dia masih single secara simbol waktu dia masih single, ketika dia tidak nyaman, dia akhirnya berontak tidak spt wanita jaman dulu di bersabar dulu mungkin ditenangtenangi..itu dia sekarang orang jadinya menganggap remeh maslah pernikahan, dan menikah hanya karena tuntutan dari status, tuntutan keluarga …hari gini lo masih single..atau ee karena dua pilihan are you normal atau abnormal. nah itu mmg jaman udah maju menuntut orang untuk berpikiran cerdas. pernikahanyg lo bawa itu pernikahan apa, kalo saya pribadi sy ga mau menikah krn Karena pernikahan tidak hanya ganti status, menikah ga hanya gelar , gue harus punya gelar jdi nyonya ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
128
berdasarkn krn sy butuh sy menikah, krn sy sendiri blg sy akan menikah kalo Tuhan ijinkan ya akan ya jadi, tapi disisi lain say inginmemiliki dia tidak hanya sekedar memiliki ee pacaran tapi memiliki seluruhnya Gambaran kebutuhan intimacy berdasarkan komponen kebutuhan intimacy Emotional Intimacy T : Secara umum, seberapa sering anda merasa perlu terbuka untuk berbagi perasaaan, baik itu positif maupun negatif? AV : Saya orang nya (hening)apa namanya pda dasarnya sanguine jadi apapun sy ekspresikn, kalo dia cukup mengecewakan saya akan bilang saya marah saya sedih dn sbgnya tp klo sy gembira sy akan blg Iam happy and I, ee sy ga akan ga seberapa sering tp ssering utk komunikasi gtu ya dan mungkin saya akan bilang I love you, I need you gua pengin diperhatiin dan gue akan bilang. T
: Tujuannya dan adakah hambatannya?cara menyikapinya?
AV : Klo pria saya ini dibilangnya pendiam, mungkin itu buat orang lain ya heee krn saya yg sering godain, kalo dia bilang pendiam itu berarti sama orang lain. Kalo kita tuh pasangan serasi satu pendiam satu sanguine, ee cm ga pendiam. Ketika ada msalah kalo sama dia saya selalu curhat, kalo saya punya masalah saya ekspresikan tapi ada misalnya ada masalah yang hubungannya dengan kakak ipar ya saya diam dulu,tunggu tenang dulu. T
: Menurut anda apa kriteria untuk menilai kebutuhan?
AV : Ee itu adalah kalo kita dapat megungkapkn perasaan kita ada perasaaan lega. Secara psikis ada perasaan lega. Krn gini Kalo kita terbiasa mmendam segala sesuatu, itu akan merusak kes jiwa ga sehat lha ya klo menurut saya. Hidup ini kaku kan kita,human..wea are human we are life. Bukti man hidup adalah dia dapat mengekspresikn apa yang dia rasa, dan kalo kita sudah mati dia tidak dapat merasakan apa yg dia rasa baik itu seneng sakit, kalo saya begitu. Jiwa kita satu kan tinggal nanti kita berbagi tow. T
: Menurut anda seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan?
AV : Ya memang butuh ya manusia itu butuh. Perlu perlu banget. Ya pasti diusia sekarang ini pasti perlu banget Psychological Intimacy T : Secara umum seberapa sering anda merasa perlu terbuka tentang impian, berbagi dengan pasangan tentang detil-detail pribadi anda misalnya, ketakutan kekhawatiran maupun rasa tidak aman?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
129
AV : Perlu terbuka banget tapi ee saya pribadi sih ee.saya ee saya orgnya tdk pernah hidup dalam mimpi ya. Maksudnya ngomong doang tapi tdk pernah dlkkn saya paling anti. Kalopun sy mimpi punya rencana, saya pasti blg yaa eee be do have, menjadi pelakunya, nanti begini2 ya begini nnti bgtu ee apa ya eeKalo seberapa sering nanti ditengah pembicaraan nanti mengarh ksana sendiri pokoknya natural lah tahu2 nanti mengarah ksana sendiri...heee T : Dengan siapa anda merasa nyaman jika bukan dengan pasangan? Dampaknya untuk kepuasan terhadapnya? AV : Abang saya sih Abang kandung saya ya ,krn saya takut pasti kok orang2 pada begini banyak nanyain saya, ya misalnya saya merasa ga nyaman kalo ditanya kapan3 ketakutan saya kalo sampe saya emosi keceplosan apa yg saya lakukan...,Abang saya sih Abang kandung saya ya ,krn saya takut pasti kok orang2 pada begini banyak nanyain saya, ya misalnya saya merasa ga nyaman kalo ditanya kapan3 ketakutan saya kalo sampe saya emosi keceplosan apa yg saya lakukan..., abang sy lebih mengajari tenang aj dia lebih byk mengajari saya ttg masalah hidup, dia mengkonfirmasi apa yg saya pikirkan, ee saya berpikir kenapa sih orang mo menikah ini dari dulu pertanyaan saya, saya ga mau ketika saya menikah itu wanita yg hanya diam megalah kalo suaminya salah hanya diam udah tahu suaminya salah, Enak saja gitu ya mungkin spt itu T
: Tujuannya? Hambatannya? Cara menyikapinya?
AV :Gimana kalo saya ga dapat membuat org tertawa spt saat saya single nah abang saya itu pula yg memberi masukan Lebih baik kamu tertawa dimasa single kamu dari pada kamu tidak tertawa nantnya dimasa kamu tdk single. Ada masanya gtiu ada masanya dimana kamu ga single lagi. Dimana kamu pergi Disini saya bisa lihat enak juga ya punya sahabat-sahabat perempuan.jangan sampe lupain sahabatsahabat kamu ditengah pria kamu. Pria saya ini ya mba dia programer, jd dia sendiri adl org yg sy ajarkn utk belajar mendengarkan saya. Kalo dia sedang sibuk kerja dai tahu hatnya adalah utk saya dan kita saling menjaga dan tdk aneh-aneh. Kalo saya yg nelpon takutnya bukan takutnya sih kadang saya wa in cuma tidak telepon dia lebih dengerin saya ..Ada saatnya dia tidak menelpon saya dan mendengar saya dan ada saatnya dia matiin hp dan tdk hubungin saya. T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda?
AV
:Nah disitu kita butuh teman curhat
T
: Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggepin oleh pasangan?
AV :Saya butuh pria yang mengayomi saya dan dia apa namanya-dewasa kalo misalnya saya mancing dia tuh dengan menceritakan tetangga at temen trus nanti ujung2nya larinya ke sana nah nanti dia akan mengerti dan lalu dia bilag ya sudah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
130
jangan didengerin, lebih ketawa2 aja....Aq ga bisa janjiian apa2 tapi aq hanya janjiin kita hanya berusaha semaksimal mungkin untuk Intellectual intimacy T : Secara umum, seberapa sering Anda perlu merasa bersikap terbuka berbicara tentang gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual? AV : Untuk mengetahui cara berpikir dia,...karena Gini mba ini kn bukan, kalo pribadi saya, kalo saya sudah serius berarti ee banyak hal yang harus saya gali dari dia, tapi kalo saya usia masih remaja saya mungkin tidak mikirin itu, tapi mikirin keegoisan saya tidak tahu cara berpikirnya bagaimana ngga, ya hanya pacaran. Tapi kalo sekarang kan bener-bener cocok, bener-bener hapal apa yang dia suka apa yang dia tidak suka itu dari kita menggali sesuatu topik dia toh dari wawasan, selain wawasan sifat aslinya bagaimana nah dari situ kita bisa kita nilai T : Dengan siapa anda merasa perlu berdiskusi tentang gagasan, pemikiran yang bersifat intellektual? AV
: Keluarga dg keluarga, ya lagi nonton tivi kan kita bahas sambil nonton tivi.
T
: Tujuan? Hambatannya? Cara menyikapinya?
AV : Kita semakin deket kita berdua semakin deket kalo ga ada chemistry gimana ya lebih jauh ga ada yg dibicarakan antara kita berdua gtu loh T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda terkait gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual? AV : Artinya diakan ngga egois dari situ kita bisa menilai kalo dia peduli sosial juga,dimana dia tidak hidup sebagai seorang alien. Dan gimana dia tidak hanya hidupsendiri dan hanya berkutat dengan diri sendiri kaya alien, alien saja masih mikirin orang lain mba, kalo dia masih mikirin orang lain lho mba. Walaupun dia gak suka politik umpamanya ya,tapi dari sisi lain kan kita dpt gali apa yg tdk kamu suka,kenapa kamu tidak suka, banyak hal lah ya, apanya yang ga suka, o gitu ya , jadi byk hal yg kita bahas, kita bahas yg lain aj, ni negera ni kasihan kalo mikirin negara dsb a bla bla .. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan mengenai gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual/ berhubungan dengan pengetahuan? AV : Penting..kita bisa melihat bagaimana kedepannya cara berpikirnya dia kedepannya mau bagaimana. Jadi kalo misalnya kita ga ngomong Dari situ kita ga ngegali ni orang berpikirnya masa depan atau masa lalu. Kalo orang yg hidup dg masa lalunya kn kita harus waspada, tapi kalo orang yang berbicara masa depan itu kan lebih baik, eeh itu adalah orang2 yg maju
http://digilib.mercubuana.ac.id/
131
Sexual Intimacy T : Seberapa kuat kebutuhan anda akan sexual intimacy?pembicaraan dan aktivitas apa yang anda harapkan dilakukan bersama pasangan untuk membangkitkan dan memuaskan hasrat seksual anda? AV : Penting banget, karena gini, ee dari situ kan mungkin kita punya prinsip gini, kalo dia enggak, ngga cium saya dia kurang sayang sama saya, dianggap saya ngga ada, bukan wanitanya hanya sebagai teman. Jadi dari situ kan ee apa, kekuatan ee, kalo dah ngomongin kiss itu berbicara ee fisik, bukan hanya fisik yang bertemu, tapi sudah bicara rasa yang menyatu, makanya kalo ada orang ehm haa, kiss kan ya gimana mendeskripikanannya, yaa emm bicara cintanya, kekuatan cintanya berdua gitu. T : Ketika anda merasa membutuhkan keintiman seksual dengan pasangan, cara mengungkapkannya? Hambatannya? Cara mengatasinya? AV : Jadi ee nggak hanya bicara kebutuhan seksual doang ya, seksual, itu prolog dari ee mungkin prolog dari hubungan intim ngga, enggak tapi sampai sekarang sih hubungan badan enggak ya, kita tahu batasannya, kita ngerasain lah yang namanya kebutuhan, berpegangan tangan itu adalah kekuatan yang erat T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda?
AV : Kalo misalnya kita di kiss tapi kitanya ga nyautin, jadii kita belum nyaman sama dia, dan kalo kita nyautin berarti kita nyaman sama dia.Kriterianya karena saya cinta sama dia, saya butuh, karena saya cinta sama dia, ada rasa ingin, rasa ingin dari diri saya lebih deket lagi sama dia dan dia juga seperti itu yaa dia akan melakukan hal itu buat saya yaa. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? AV : Ya sangat penting kalo enggak ya kita nggak tahu dong dia itu cinta engga ama kita. T : Saat ini, apakah keinginan anda untuk berdekatan secara non seksual dengan pasangan baerubah?dan seberapa penting anda memperoleh tanggapan dan timbal balik dari pasangan? AV : Penting, apalagi kalo didepan teman temannya dia gandeng kita secara nggak langsung dia sudah ee mengakui kita, mengesahkan kita, dan dia bangga begitu juga dengan dia. saya pernah ee melepas tangan dia lagi ada teman-teman saya karena saya malu kalo misalnya antara teman saya tuh ada juga yang suka sama dia, jadi saya pernah eehm melempar tangannya gitu ya, melepasa gitu dan dia langsung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
132
menangkap tangan saya dari situ saya tahu kalo tidak ada apa-apa ke saya dan dia hanya punya rasa ke saya dan diapun, tadinya saya gak ngerti dan diapun bilang kalo kamu ngelepas tangan dia berarti kamu gak percaya diri mengakui saya didepan temanmu adalah sebagai pria kamu, dari dia jadi saya ooh penting ya , kalopun misalnya dia gandeng saya kemana mana gitu ee dia gandeng saya, dan kalo ada yang liat dan dibilang gandeng tangan cewek dia senang, itu cewek loh ya, ya dan dia senang, sekalipun itu adalah pengumuman terhadap semua orang, kalo kita tuh wow sudah jadian dan berpasangan, dan mau gitu. T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk meilai kebutuhan anda?
AV : Kalo jalan sih mbak, Kriterianya yah kadang kita jalan-jalan nih ya kan kadang kita reflek untuk, sebagai bukti pasangan kan kita refleknya bisa manual tapi ada masanya saya gak gandeng dia , mungkin saya ee apah eeh kalo misalnya kemana gitu ya saya lagi apa dan dia lagi pegang gadget dia, kalo dia pegang gadget dia kan mau gak mau, memang saya gandeng dia terus, ta dia lagi nelpon, kan norak banget kalo dilihat orang dia lagi nelpon saya lagi dibelakang dia gini-gini, kayaknya kesannya apaan nih cewek, yak kayak disenetron banget yah. T : Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? AV
: penting
Spiritual Intimacy T : Secara umum, seberapa penting berbagi dalam hal pengalaman keyakinan, partisipasi bersama dalam ritual perayaan maupun relasi dengan Tuhan? AV :kalo masalah agama pertanyaanya ke pria saya, karena ia lebih beragamawi daripada saya, kalo saya lebih sosial dan pria saya itu lebih agamawi banget. Misalnya minta sumbangan aja, misalnya ya daerah desa ini, ya dia kasih via transfer, kalo saya sih mikirnya „kamu tahu gak kalo itu bener?‟. Kalo saya sih orangnya seimbang, kalo dia tuh orangnya bener-benar baik. kadang-kadang tuh yang saya tautkan dari dia, dia lupa dengan kebutuhan dirinya dan dia bilang kalo sistem keuangannya itu beda. Nggak seperti yang saya takutkan, ada berapa persen untuk ini, sudah saya sediain dan kamu gak usah takut, kalo kita membantu itu jangan dihitunghitung nanti Tuhan hitung lagi. Saya tuh banyak belajar juga, hal yang baik adalah keterbukaan dia memberitahukan, jadi saya gak curiga. Yah, sangat pentinglah, karena ada keyakinan yang menyamakan persepsi atau patokan ketika kita memiliki masalah. Kayaknya semuanya penting deh, baik hal-hal yang dianggap kecil atau besar diantara kita berdua. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
133
AV : Penting sekali, kan dari sini kita juga tahu pandangan pasangan terhadap kita, apakah dia makhluk egois, apakah dia orang yang menghargai. T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan keyakinan, makna hidup dan pengalaman keagamaan anda? AV : yah gampang saya tinggal tanya aktivitas yang ia lakukan setiap bangun pagi itu apa, sehari. Karena saya christian jadi penilaian paling gampang di hari minggunya. Terus dari perkataan dia berucap, karena kata-kata mencerminkan isi hati dari seseorang. Aesthetic Intimacy T : Seberapa kuat kebutuhan anda dan merasa perlu untuk berbagi pengalaman pengalaman estetik? AV : Penting banget yah untuk menyamakan persepsi terus ee perbedaan itu juga indah jadi kadang kalo kita berdebat kan kadang dari situ kan kita tahu ooh dia sehat bersuara dan itu penting banget, kadang kan persamaan itu kan yang menyatukan kita, nanti kalo kita lagi marahan, jadi ya sama sama sukaaak apa yah suka dengerin musik, kan kalo marahan nih aku beli kaset baru ee yuk misalnya puter musik nih yuk kita nonton bareng jadi eeh itu lebih apa sih lebih enak gitu loh jadi kita nyamain kita berdua dengan musik yang sama, kadang kita kan rindu ya, saat kita merindukan dia kita dengerin musik yang kita suka itukan membuat kita merasa dekat dengan dia dan dia juga melakukan hal yang sama T : Adakah orang lain selain pasangan, Anda merasa nyaman untuk berbagi pengalaman estetik? AV : Paling dengan temen lah, temen sebaya yah misalnya sama2 suka musiknya siapa ya misalnya ehmm siapa ya misalnya suka musiknya katy perry, ya itu yang nyamain, ini yuuk ini yuuk getoh T : Sejauh mana pasangan mampu memenuhi harapan Anda untuk berbagi pengalaman estetik? AV
: Apa ya disaat kita ketemu aja,
T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan estetik anda ? Hambatannya ? AV : apa ya hari ini kita ngapain yaa, kita sangat menghargai hari dimana kita bertemu hee seperti teman bermain saja ya hari ini kita mo ngapain main apa ya T : Aktivitas sosial rekreasional yang anda sukai?seberapa penting anda menikmatinya?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
134
AV : Kalo saya cinta olah raga dia juga suka olah raga ya, saya suka fitnes, kegiatan fisik lari ya, suka basket juga, dan dia juga basket, bahkan kita pernah main futsal bareng hee ya dulu ya maksudnya lagi pedekate lah ya, suka bareng trus dah gitu, ya saya suka. saya seneng melakukan, seneng ngeliat dia olah raga dari situ saya tahu , ooh ini orang menjaga hidup sehatnya. Dari situ kan saya, dia aja aja mengasihi diri dia dengan hidup sehat apalagi dengan orang lain pasti melakukan hal yang sama. T : Dengan pasangan seberapa sering anda perlu mengawali dan sejauh mana pasangan anda mampu mengawali dan melibatkan anda dalam aktivitas sosial dan rekreasional? AV : Selama ini dia sudah menciptakan hidup sehatnya sendiri sebelum kita jadian ee kalo yaa ee tapi kalo yang lainnya misalnya gini mba ehmm, dimasa saya pengin diperhatiin saya tuh pokonya begini romantisnya, misalnya yah kalo saya ulang tahun saya ingin dia kasih surprise tapi dia biasa aja, nanti kalo ee punya kasetnya ini enggak yaudah, jadi saya gini enggak nggak eeh apa sih namanya, dia gak bikin surprise gitu loh, tapi nanti kalo misalnya ya misalnya saya lagi diem, saya lagi marah dan tertangkap sedang melamun gituh, dia gak tahu kalo saya lagi marah bener2 yah, tapi karena saya mengakui kalo pria yang saya cintai ini adalah orang yang biasa dengan komputer dengan benda mati yah, kadang2 saya tuh nyinggung ya, tolong yah bisa bedain mana wanitanya sama mana pacar matinya, jadi dia owh pacar mati, tapi kadang2 dia kalo sama saya ngelawak bareng, iyalh kau samain aku sma komputermu itu dan saya bilang gituh ya nah dari situ saya mengejarkan dia kalo saya tuh butuh dihagain dan sejak saat itu kalo dia lagi ngomong sama saya kerena dia tahu saya marah kalo dicuekin, kalopun lagi sama saya tuh dia gak pernah, sambil apah mbak sambil entah kerja enggak, tapi dia bener2 fokus pada waktunya dengan saya dia tuh benar2 fokus. Mungkin quality time nya disaat quality timenya dia tidak mau diganggu, sudah harus berdua gituh tidak mau diganggu. Beda sama saya biarpun saya quality time saya masih bisa yah saya ngomong sama embak jadi kalopun dia nelpon jadi saya tahu, kadang dia tidak dicuekin gitu loh, kalo dia kadang masih gini loh eeh aku nelpon boleh enggak, kalo saya enggak, apapun dimanapun saya akan eeh whats up in dia, sampai saya berpikir apakah saya sudah mengganggu dia T
: Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan?
AV
: Penting kan kita mengetahui cara hidup dia
Temporal Intimacy T : Sejauh mana waktu yang saat ini Anda gunakan bersama pasangan cukup untuk memperoleh kedekatan yang Anda inginkan ?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
135
AV : Kalo saya pribadi satu hari saya merasa cukup. Kalo dia kan enggak kalo dia sampai ia tidur, kenapa mesti didiemin, tapi kalo misalnya tuh pernah pulsanya jalan terus jadi saya suruh kasih timer kan mbak nanti hp nya mati sendiri, kalo sudah jam sebelas itu mati sendiri, jadi jangan sampai, jam sebelas kesana yah, jangan sampai ketiduran nanti pulsanya kebablasan pembayarannya. Kan disana mestinya bda pembayarannya gitu kan ada batsan menitnya T : Jumahh waktu minimun (dalamjam/hari) yang Anda butuhkan, agar merasa dekat dengannya ? AV : Jumlah waktu minimumnya kadang dua jam tiga jam, dua jam kayaknya mba, saya itungin kadang enggak juga sih kadang dari pagi jam delapan ya mba sampai jam berapa ya mba. Bangun tidur udah ditelpon mbak gimana dong mbak ngitunginnya, ya dua jam T : Kondisi dam latar belakang yang membuat Anda merasa butuh lebih banyak atau lebih sedikit waktu untuk memenuhi kebutuhan Anda akan intimacy? AV : Latar belakangnya yaah pacar yaa status pacar mesti diperhatiin, kalo pacar yaah mesti saya memiliki quality time, pacar kita tuh, kita saling mengabari, itu artinya saling ee kita dianggap orang pentingnya dia dan saya juga beitu kalo saya mengabari dia ee apa untuk membuat dia apa tuh namanya tidak mengkepoin saya dengan hal yang negatif jadi saya eeh saya senang kalo misalnya ya itulah itulah, tapi kalo dalam sebuah keluarga dikasih tahu lagi ngapain itu kan berarti lagi menjaga tetap menjaga hubungan dengan baik. Gambaran umum Subjek T
: Bagimana hubungan Anda dengan orang tua atau keluarga yang lain ?
TY : Sekarang baik, dengan orang tua ya telepon kalo ada apa2, soalnya bapakku itu orangnya juga gini deket dengan anak-anaknya, mama sama juga. Bicaranya dengan Ibuku, berhubungan dengan masalah pribadilah walaupun kalo solusi sih lebih banyak Bapakku yang ini. jadi kalo misalkan aq cerita sama Ibu aq Ibu aku sih pasti cerita sama bapakku, nanti besokannya nelpon terus nanya, haha yah okeh. Jadi gak ada yg ditutupin lah mau misalnya kaya apalah misalnya jalan dengan siapapun itu mereka pasti tahu T
: Bisa diceritakan pendapat orang tua atau keluarga mengenai Anda
TY : Kalo bapakku tuh sebenarnya orangnya keras, tapi dia enggak ini. jadi dia tuh kalo sama anak tuh tarik ulur lah. Kalo aa apa mungkin, kayaknya kalo dari mereka tuh sudah ada satu kesepakatan, kalo satu marahin yang satu enggak boleh ikut marahin gitu, nah tapi juga gak boleh terus yang iniin sini sayang, yang satu marahin udeh yang satu diemin aje. Nanti kalo udah agak reda baru tuh. Misalnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
136
Bapakku ribut sama aku, Bapakku gomelin aku terus aku ya udah Ibuku gak boleh iniin aku cupcup gitu gak boleh, jadi tunggu sampai agak reda nanti Ibuku yang deketin terus Bapakku minta maaf ya kayak gitu. Dan mereka pun kalo misalnya marahin tuh gak cuman pake mulut tapi pake tangan jadi kadang tuh bikin bikin bikin aku, dari dulu tuh aku pokoknya jaga jarak banget deh soalnya sih apalgi dia udah marah itu tuh pasti pasti tangan naik maen, gak tahu ya mungkin ya namanya Ibu-Ibu muda ya kan, kalo gue sih memahaminya sekarang kayak gitu. Terus gua juga bukan anak kandungnya juga ya kan, ya kan ya gak tahu sih mungkin itu cuman pikiran2 aku doang kali cuman, ya jadi emosinya itu masih meledak ledak kalo marah gitu, kayak orang lagi baby blues ga bisa terima kalo dia punya anak. Gua tuh sama orang tua itu bukannya hormat tapi takut jadi aku sama Bapakku tuh deket jadi kalo dirumah tuh yang selalu aku nantikan adalah kedatangan Bapak gua pulang. Dulu tuh bahkan berpelukan sama ibu tuh hampir gak pernah jadi makanya sampai jadi titiknya tuh pas smp, aku bilang sama Bapakku kalo aku mau sekolah diluar jakarta sebenarnya pengin keluar dari rumah itu, nah terus pas dari situ, jadi ceritanya pas malam tahun baru, gila inget banget tuh momenta seumur hidup yang gak akan gua lupakan, jadi kan kalo malam tahun baru tuh kumpul doá gitu kan. Yang disitu tuh ee apa doá habis itu mungkin apa disitu pokoknya Bapakku ngomong biasalah, habis gitu pas udahannya, Ibuku tiu meluk aku dan gua ngerasaainnya yang ah paling sekarng doang jadi ternyata itu tuh jadi titik awal dimana berubah tuh sikapnya sampai sekarang, mungkin besok-besokannya gitu kan jadi besok besokannya melembut jadi gua pikir ini apa karena gua mau pergi ya gitu kan karena tadi aku bilang kan kalo aku misalnya aku mau pergi kan. Jadi dulu itu smpet saat aku mau ngelanjutin SMA itu Bapakku nanya kamu mo ambil dimana, “aku mo jadi biarawati”aku bilang gitu gara gara itu pokoknya maleslah, gara2 itu Bapakku gak mau pokokny jangan2 lah. Jadi dibilanginlah baik baik kalo kamu jadi biarawati kan gak nikah, nanti siapa yang nurunin Ibumu gituu, kan kamu Cuma satu2nye dari Ibu aku kan yaudah lah karena alasan itu akhirnya gua ngalah. Dna dari saat itu akhirnya ndelalah dterima lah di Jogja di Muntilan itu sekolah Asrama terus dari situ apa namany, ya dar itu dari tahun baru nich orang kok agak2 beda , gak percaya gitu. Kan kalo misalnya aku mo ngadu aoa2 gitu aku kan ada potonya Ibu aku, trus lagi gak ada orang gitu gua nangis, ini beneran apa bukan sih nich beneran apa bukan, gua masih belum percaya kalo dia berubah, terus udah gitu udah, terus tiba2 suatu hari suatu malam gua tuh dipeluk sama dia, kan gua tuh kalo tidur ya gua tidur di pinggir, dulu tuh kalo tidur rame2 adeku trus Ibuku, jadi kayanya sih kaku gitu, akunya sih kaku, ya kan gak biasa dipeluk , jadi gak biasa dipeluk sama dia, apa sih ini apa, jadi kaya mo nangis, ni beneran apa enggak ni beneran apa enggak, sampai akhir nya pas aku keluar sekolah di Jogja, setiap pulang itu pokoknya gak pernah marah sama sekali, jadi gua pulang tuh kayak tamu istemewa gitu, yang nggak pernah dia lakuin sebelum2nya. Kondisi perekonomian keluargaku tuh lagi gak bagus jadi aku ngalah deh, terus pakdeku bilang pokoknya ty kalo sampai dia ke jakarta ketempat mbah itu gak bakallah dianggap sodara, dari situ gua tuh rasanya benci2 banget okay fine oh jadi dia gak nganggap gue saudara lagi, okay fine. Dari situ gue dendem banget nih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
137
orang kenapa sih baru juga yah biasa lah, itu sampai ya itu dari mo SMA sampai kemarin, natalan kemarin pun sampai membuat gua menangis itu tuh sampai Bapakku tuh, kayanya mereka tuh masih gak rela kalo gue tuh, dikirianya gue lupa sampai lupa. Jadi kalo keluarga pakdeku tuh masuk keluarga cukup mampu lah cuman kalo gue kesana ga mau nanti dikirain ee apa namanya kayak ada maunya gitu, soalnya pernah adeku main kesana digituin tumben pasti ada mauya nie kalo gitu, adeku kan keras juga ya, semenjak itu adeku gak mau lagi nginjekin rumah disitu sampai kemarin. Kalo aku terserahlah gue gak mau dendam, pernah dia sakit. Gua ajakin tuh adeku terus dia bilang kalo lu mau jenguk gue ogah. Sampai kan dulu aq sempet di Jakarta, jadi Bapak aq dulu itu ngajar di ee ngajar di Jakarta itu sampai lama sampai ee jadi sebelum Bapak aq nikah lagi itu aq sama Budeku, kakanya Bapakku sama ee Mbah aku Mbah dari Bapakku, pokoknya dari keluarga Bapak deh. T lain?
: Bagaimana komunikasi dengan orang tua saat atau anggota keluarga yang
TY :Kalo aku biasa cerita sama sepupu aku, mbak aku yang di Jogja, tapi kalo masalah pribadi pas aku di asuh sama budeku, budeku itu mamaya dia, budeku tuh janda aku dia asuh sama dia dan satu-satunya anaknya tuh dia cewek. Aku tuh dulu banyak ngejiplak sma dia, dia tuh ornagnya supel jadi beda banget sama aku, aku tuh orangnya pendiem, jadi dia tuh supel gaul dg siapa2 gitu, kalo aku tuh dulu oendiem banget. Terus kalo dulu aku gak kenal banget aku gak suka. T
: Bagaimana pengalaman masa kecil Anda?
TY : Jadi pengalaman sblm Bapakku nikah itu, jadi aku sama mereka, pengalaman itu tuh jadi kayak ini apah keluarga Bapakku itu tu Pakdeku Bude2 ku, Pokokknya kakak2 nya Bapakku tuh pokoknya merasa milikin aku banget, sampai gede ini pun, aku tuh kayak eeh kayak disetir gitu loh. Kamu gak inget kalo dulu Bapak kayak gitu, jadinya pokoknya mereka tuh gak suka banget kalo aku tuh terlalu deket sama keluarga Ibuku yang sekarang, trus apa namanya, nah kalo aku pulang nih ke lampungkan pasti keluarga2 disana nanya, kan kalo di Lampung tuh keluarga Bapakku kan, ama keluarga Ibu aku juga di lampung tapi agak jarang kesana karena kan papa mama udah pisah kan cerai. Trus udah gitu kalo aku kesana pasti mereka selalu nanya, Ibu kamu gimana jahat enggak suka ngapa-ngapain enggak?kayak2 gitu. Jadi mereka tuh ini kayak eeh Cuma aku kan gini, dulu aku tuh orangnya diem banget, introvert banget, ya mungkin gara2 itu kali ya udah. Itu SD itu setiap kali kemana2 kok aku selalu jadi kayak ee pokoknya setiap kali aku pulang kampung aku selalu diculik sama mereka gitu. Iya jadi serba salah nie, masalah tidur aja nie ya kan kalo disana , kamar banyak, jadi kalo misalnya gua datang tuh ini aku tuh kamu tinggal sama bude ya malam ini. kalo gak tidur sama mereka nih nanti dibilang tyas lupa sama budenya, tapi disatu sisi gue kan juga nggak boleh, kalo aku tidur sama mereka nggak boleh nyakitin yang ibuku juga, Bapakku juga pasti marah, cuman ee akhirnya fifty fifty deh. Entar tidur sama sini entar tidur sama sana. Itu tuh hal hal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
138
kecil kayak gitu kalo pulang ke Jakarta sering buat bahan utk ribut. Jadi agak2 gini agak-agak males. Itu dari aku kecil T
: Bisa diceritkan pengalaman paling megesankan masa kecil Anda?
TY : Terdiam sebentar, kalo masa kecil itu sebenarnya gua gak terlalu (sempat hening, sambil menutup wajah, kemudian bilang) agak suram. Ibuku nie bukan Ibu Aq. Jadi kan jadi Mamaku meninggal bareng sama adekku, pas ngelahirin, adekku meninggal. Itu saat aq umur 1,5 tahun, Papahku nikah lagi terus baru yang sekarang ini adek2ku cowok. Waktu awal apa namany, ee awal2 sebelum adekku itu yang pertama lahir, itu sih hubungannya baik2 aja ya. Sama kayak anak2 kebanyakan lah itu kan, waktu itu aq sampai jalan..ibaratnya kasih sayang masih dapat full ya kan, begitu pasa yang adeku lahir, nah itu itulah mulai kegelapan dunia kayanya(sambil tersenyum getir). Kayak apa sih, Ibu tiri itu benar2 ada tampil didepan mata. Ee sebenarnya keluarga bokap aq itu dulu gak setuju bukan gak setuju. Iya ya , apa mereka gak terlalu suka sama nyokapku yang sekarang ee gitu jadi dia awalnya dibanding-bandingin sama ibu a yang dulu. T
: Bagaimana sikap dan pendapat keluarga / sahabat terhadap status Anda?
TY : Kalo dari sekarang mereka sudah ngejer2, bukan dari sekarang sih dari beberapa tahun yang lalu. Dari yah pokoknya dari umur dua puluh lima tahun Gambaran membina hubungan intim T : Bisa diceritakan, bagaimana pengalaman anda selama berpacaran yang serius dan hampir menikah TY : Sama yang kedua ini, sempet putus nyambung sih. Dulu itu hue udah planning, udah nabung udah segala macam, Cuma ya udahlah kandas. T
: Bagaimana gambaran secara umum dengan pasangan terdahulu ?
TY : Dia tuh orangnya kayak terobsesi sama gue kayak ngejar-ngejar nanti ujungujungnnya yalahin gue, kalo gue tangkep ya apa btk kesalahannya dia yg udah dia perbuat itu bukan semata2 kesalahn dia karena dia bilang kesalahn itu tuh timbul karena dia mutusin aku, dan itu senjatanya dia. Bikin aku ngerasa bersalah banget, dan gue bersyukur gak jadi sma elu. T
: Berapa kali berpacaran dan paling lama berpacaran berapa lama?
TY : Yang pasti lebih dari satu tahun semua, yang kedua itu empat tahun yang ketiga itu dua tahun, yang keempat yang sekarang ini udah jalan tiga tahun, T
: Apa saja yang menyebabkan tidak berlanjutnya hubungan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
139
TY : Yang kedua nih pelaut jadi kalo ketemu pun setahun sekali pun bisa, makanya gue kapok LDR.Jadi waktu itu gue pas ee dia nggak terima lah aku putusin.aku tuh rujukan lagi dan kita mulai buka rekening yang baru lagi, karena rekening yang lama udah mulai kita habis2 in duitnya. Terus setahun kemudian, berapa bulan kemudian dia baru bilang kalo ada cewek yang nyari dia lah istlahnya, nuntut dia segala macam, dia smapai akhirny, gara2 cewek itu hamil, cuman kan pas gitu dia udah dikapal terus pas tahu kaya gitu gua tuh masi ngerasa ya udahlah kan belum tahu juga, gue tuh masih ngerasa yang kaya yaa marah juga ga bisa, sedih juga buat apa T : Bagaimana pandangan terhadap pasangan, sudah berapa lama kenalan dengan pacar yang sekarang ? TY : Yang sekarang ini udah jalan tiga tahun.yang terakhir mungkin ditengah kegalauan dan sebagainya malah deket sama yang muslim, betawi pula, cari masalah kan gua. tapi dia gak pernah sealipun ngajakin gue kerumah nyokapnya dia. Karena dia juga gak mau nyakitin nyokapnya juga. T : Bisa diceritakan, bagaimana dengan keinginan Anda dan pasangan untuk menikah? TY
: Keinginan untuk menikah sangat besar
T : Menurut anda, kebutuhan-kebutuhan apa yang mungkin didapatkan dari pernikahan dan tidak didaptkan jika tidak menikah? TY
:Kebutuhan biologis, atau penyaluran hasrat biologis
T : Menurut anda, faktor-faktor apa yang mempengaruhi keadaan belum menikah? TY : Faktor keyakinan akan pasangan, Masih belum yakin bahwa pasangan adalah orang yang dipilih, Faktor penerimaan keluarga masihng-masing /belum ada persetujuan dari keluarga. T : Bisa diceritakan, hal-hal yang dirasakan dan dipikirkan ketika melihat orang menikah TY
: Mendambakan pernikahan yang bahagia
Hal-hal yang penting dalam hidup T
: Saat ini, hal-hal apa yang mba prioritaskan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
140
TY : sekarang aku cuma mau fokus dikuliah itu pasti karena aku kan sekarang sudah terpanggil dikegitan-kegiatan sosial yah, terus yang dipikir adalah satu gue mau nerima cowok yg nerima dan bisa ngedukung gue. T
: Bagiamana harapan anda terhadap pernikahan?
TY : Kalo sekarang gue ngeliatnya , kalo jodoh itu harus ngedapetin gimana tapi kalo aku ngeliatnya sih ya itu jadi kalo sekarang aku sih yaudah usaha gue untuk mencari jodoh bukan dengan mencari jodoh itu tapi gue akan membiarkan jodoh itu datang, caranya dengan gue akan memperbaiki kualitas hidup gue gitu. kalo dulu kan gue punya kriteria kalo cowok tuh kayak bokap gua , tapi kayanya ko gue egois banget toh tuhan pasti lebih tahu gue kayak gini, dan akan mempersiapkan cowok kaya gimana lebih detail. T
: Bagaimana pandangan Anda terhadap pernikahan saat ini?
TY : Kemarin uni aku dia udah lahiran , terus dia nanya sama aku, kamu gimana, gue udah punya banyak ko anak itu tuh di panti, itu sih mbaa , waktu itu ada bosku usianya yang udah sampai umurnya tiga puluh lima atau tiga puluh enam itu belum menikah, dan sempet nanya itu bosmu udah punya anak belum. Udah dah punya anak udah dua tahun kan dia nikahnya juga telat. Gambaran kebutuhan intimacy berdasarkan komponen kebutuhan intimacy Emotional Intimacy T : Secara umum, seberapa sering anda merasa perlu terbuka untuk berbagi perasaaan, baik itu positif maupun negatif? TY : Kalo itu aku merasa perlu banget makanya aku selalu bilang sama psanganku.Ya, apapun itu mesti dibicarain. Jadi kaya misalnya kan ketika kita udah mulai deket sama dia dan dia udah mulai aneh2, mungkin kita udah berasa ya, makanya yaudah ngomong aja ya, dan itu terbukti kalo misalnya kan gue bilang, gue selalu bilang sama pasangan gue kalo misalnya ada apa-apa cerita, dan paling kalo gak memberimu solusi, itu dah lega lah dg cerita gitu kan, gue udah buktiin bahwa pada saat cerita solusi itu selalu ada. Dan itu pasti, kesini2nya, apalagi yang terakhir dia itu udah, dia kasih kode aja tuh gue udah tahu dia msalahnya apa, iya bener lho, heeh keren banget makanya wajar sih kalo gua gak tergantikan (sambil tertawa) jadi gue liat mukanya agak lain dikit, woi T
: Tujuannya dan adakah hambatannya?cara menyikapinya?
TY :Paling gak kita merasa lega, kita nyaman, pokoknya pengin biar kita gak ngerasa sesek aja didada. Bagus kalo misalnya tiba-tiba dapat solusinya.aku sukanya gak suka dikasih feed back, yaudah lu dengerin aja gua kan tadi cuman mau cerita. Kadang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
141
orang lain tuh cenderung ngasih tahu gitu. Kalo gue liat orang itu pantes nasehatin gua gue terima. Kadang yang suka iih males banget, takutnya mereka gak mau cerita lagi kayak gitu. Akhirnya gue milih banget kalo cerita,dan yang paling cocok ya sepupu gue itu.
T
: Menurut anda apa kriteria untuk menilai kebutuhan?
TY : Paling ini sih tergantung waktunya, paling kalo mo cerita , di momen yang tepat.Aku kenapa minta kayak gitu karena aku juga ingin diperlakukan kayak gitu, jadi kalo gue ceritapun mbok ya didengerin, ya walaupun mereka kadang2 ya ya ya., gitu dan apa namanya, gue udah buktiin bahwa pada saat cerita solusi itu selalu ada. T
: Menurut anda seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan?
TY
: Sebenarnya ya itu penting, penting banget.
Psychological Intimacy T : Secara umum seberapa sering anda merasa perlu terbuka tentang impian, berbagi dengan pasangan tentang detil-detail pribadi anda misalnya, ketakutan kekhawatiran maupun rasa tidak aman? TY : Aku sama dia tuh banyakan akunya sih ceritanya , memotivasi dia juga sih. Soalnya yang banyak mimpi banyak khawatir tuh kebnyakan dari akunya. Jadi aku yg byk cerita. Kalo cowok kan jarang ngugkapin semua muanya kan, dari aku cerita ke dia itu, memotiviasi dia untuk cerita ke aku.Aku cerita segala macam, terutama masa depan akan hubungan kita. T : Dengan siapa anda merasa nyaman jika bukan dengan pasangan? Dampaknya untuk kepuasan terhadapnya? TY : Kalo cita-cita itu dpt terbuka dg siapa saja.Dia pernah blg kalo kamu punya mimpi ceritain aja kesemua orang, karena kita gak tahu siapa tahu diantara sekian orang itu ada satu yg membantu. Dan itu gue terapin dan itu terbukti. T
: Tujuannya? Hambatannya? Cara menyikapinya?
TY : Perlu terbuka dengan pasangan, tujuannya biar pertama saling dekat satu sama lain kalo memang itu masalah kita dapat cari solusi bareng2, karena aku tuh kalo sama pasangan, kalo kita pergi jalan bareng ya semua maslah diselesein bareng. Jangan jalan sendiri, apa2 sendiri. Hambatannya kadang kan kalo misalnya aku hanya ingin cerita doang ga butuh dikasih solusi. Kadang pasagan aku tuh agak-agak inisiatif juga. Jadi kadang karena pandangan kita suka beda kadang tuh, akhirnya ujung-ujungny a debat. Ya itu sih aku lihat juga masalhnya, aku tahu nie masalahnya dia ga bisa, yaudah aku cukup didengerin aj T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
142
TY : Kriterianya ee sama sih yg pertama memang aku harus cerita sama dia ya aku cerita. T
: Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggepin oleh pasangan?
TY : Mengenai ditanggepin apa enggak sih itu ga terlalu penting, kalopun dia nanggepin ya itu bagus pas momennya. Kadang-kadang apa namanya, kalo sama pasangan, kalo dia tuh dah tahu aku sih, kan aku juga tahu dia jarang bisa mengekspresikan diri. Diacukup membelai aku aja sudah cukup menenangkan. Intellectual intimacy T : Secara umum, seberapa sering Anda perlu merasa bersikap terbuka berbicara tentang gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual? TY : Perlu juga sih perlu,dia kadang akan diem dan cukup mengiyakan, kalo sampai gak diiyakan pulang lewat mana?.. T : Dengan siapa anda merasa perlu berdiskusi tentang gagasan, pemikiran yang bersifat intellektual? TY : Selain dengan pasangan aku lebih banyak ketemanku, mungkin kalo pasangan krn backgroundnya juga beda. T
: Tujuan? Hambatannya? Cara menyikapinya?
TY
: Untuk sharing saja.
T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda terkait gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual? TY : Mereka tuh bisa ngasih pandangan yang baru, kadang-kadang muncul lampu-lampu ide-ide baru, makanya aku betah sih kalo ngobrol. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan mengenai gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual/ berhubungan dengan pengetahuan? TY : Penting, biasanya itu sih selalu ketemu sih tanggapannya dia selama itu hmm sesuai dengan visi dn misinya dia dia sih nanggepinnya baik. Sexual Intimacy T : Seberapa kuat kebutuhan anda akan sexual intimacy?pembicaraan dan aktivitas apa yang anda harapkan dilakukan bersama pasangan untuk membangkitkan dan memuaskan hasrat seksual anda?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
143
TY : Kalo aku sih orangnya hmm ..aku tuh kalo sama yg terakhir tuh ekspresif banget. Cuman kalo dia tuh orangnya jaga banget gitu loh, jaga banget misalnya kalo didepan umum dia ga mau terlihat gimana-gimana dulu sama aku, bahkan perlu dipastikan dulu bahwa tidak ada orang yang mengenal ee baru bisa menggandeng dia. Dia itu kan fitnes jadi badannya itu ngebentuk banget deh, dan dia itu kalo penampilannya selalu nanya ke aku, aku kan suka cowok2 yg wangi ya, bahkan minyak wangi pun aku yg milihin, dan itu tuh aromanay bener2 yg bikin pengin nempel gitu. Mungkin yg lebih kontak fisik itu aku, kalo dia jarang, tapi pernah.Kalo sama yang terakhir itu aku selalu buat ritual, akata i love you itu setiap hari, tapi buat aku tuh perlu diungkapin setiap hari kaya efek psikologisnya giru, pas dia jalan udah lama, kalo misalnya dia datang nie berkunjung, setiap pulang ritualnya dia cium pipi ka ki jidat, dia akan langsung berdiri untuk nunggu aku cium dia atau misalnya kalo udah sampai digerbang eeh lupa kita kan tadi belum. Udah besok aja..jadi pada akhirnya itu suatu rutinitas, kalo sdh gak ada kayak ada yang hilang ya. T : Ketika anda merasa membutuhkan keintiman seksual dengan pasangan, cara mengungkapkannya? Hambatannya? Cara mengatasinya? TY :Kalo kita lagi cerita2 apa, misalnya gue lagi punya masalah berat banget itu tuh yg bisa apa namanya, aku duduk senderan disampingnya dia tuh, bisa nangis loh tanpa kata2. Kayanya waktu itu dia ,pernah bilang aku tuh kalo sama dia d motorpun bisa tidur, beda banget sama pacarku yang ketiga, diapun begitu, mungkin udah terlau nyaman banget sama kamu. Gua tuh bilangnya gini kalo bisa tidur berarti nyaman buat aku, dan aku tuh selalu bisa tidur didekat kamu, yaudah gua nyaman buat loh jadi gak usah diungkapin.Hambatannya kaya kalo pasangan kita lagi punya masalah, kalo gua tuh gak suka dilendotin, ya biasanya aku gak cerita masalah aku dulu, pasti dia gak mau denger. Memang pria kan kalo sudah punya masalah pikirannya ga bisa bercabang.
T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda?
TY : Ga ada tujuannya sih cuman kalo merasa nyaman itu kayak rasanya gue gak lagi sendiri, ada temen disamping gue. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? TY : Penting krn aku kan orangnya sensitif juga, setiap dia gak melakukan itu sama aku aku ngerasanya ya mungkin jangan-jangan dia sudah punya pasangan, apalagi sekarang ya, aku ngerasanya ya mungkin kaya gitu. kalo udah mulai berpaling kan cemburu lah. Sebenarnya aku ciptakan ritual, itu aku ciptakan biar dia akan ingat , ada ritual itu yang bikin deket lagi, sekarang jarang, kadang-kadang kalo lagi kangen banget.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
144
T : Saat ini, apakah keinginan anda untuk berdekatan secara non seksual dengan pasangan baerubah?dan seberapa penting anda memperoleh tanggapan dan timbal balik dari pasangan? TY : Kalo sbeenranya sih dengan dia bawa aku ketmpat teman-temannya dia, misalnya kaya memperhatiin minum lah apalah didepan teman-temannya dia, buat aku itu suatu hal yg sudah menggantikan itu adalah bentuk perhatian diaa, dan akupun ngerasanya dia memang beda ke temen-temannya yang lain, dia mmg ga bisa mengekspresikan kan kan beda kalo cowok ya dari perbuatannya dia, walopun hal kecil2 tapi dia ungkapin didepan teman-temennya dia , kita kan jadi ngerasa. T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk meilai kebutuhan anda?
TY : Kebutuhan untuk aku ngerasa dTima dilingkungannya dia, buat keluarga nya dia, tapi kan dia gak bisa, tapi kalo dia bisa menunjukkan aku didepan teman2 dia berarti menunjukkan bahwa aku pasangan dia, kalo aku sih orangnya ee ketika pasangan aku gak mau ngenalin keteman-temannya itu kayak psangan aku yg kedua, dia kayak ga mau ngenalin sama temannya. Pernah aku tanya sih, kamu malu ya, dia ngenalin aku keteman2nya lewat telepon, tapi kalo ketemu langsung jarang, makanya aku butuh penerimaan. T : Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? TY : Hmm apa ya kalo didepan orang-orang tertentu kita juga agak terbatas, kan kita gak terlalu mengkspresikan hubungan kita didepan banyak orang , kan sebagian gak perlu tahu kalo kita lagi pacaran. Spiritual Intimacy T : Secara umum, seberapa penting berbagi dalam hal pengalaman keyakinan, partisipasi bersama dalam ritual perayaan maupun relasi dengan Tuhan? TY : Sebenarnya kalo seberapa penting ya gak penting2 banget . dia hormati aku dan aku hormati dia, bahkan jumátpun kalo harus ingetin dia aku ingetin dia, tapi itu balik lagi ke dia ee kalo misalnya dia ga mau melakukan itu yaa intinya si ee kalo udah bicara keyakinan bagaimana kita ngejalanin , itu balik lagi ke dia, itu urusan dia sama yang diatas. Aku sih yang biasa cerita kalo dia jarang, kecuali kalo aku tanya. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? TY : Sebenarnya kalo masalah prinsip sih semua masing2 kan punya idealis masing2 kan, jadi bahkan sepupuku sediripun dia punya idealis sendiri , dia bener2 saklek kalo masalah soal pasangan, harus seiman misalnya gitu ya, karena ia gak mau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
145
pengalaman orang tuanya, itu kan balik lagi ke dia. Ee kadang pandangan aku kan beda sama orang lain, orang menilai baik buruknya bukan dari agamanya kok, tapi gimana caranya orang ngejalanin agamanya itu kok. Jadi ee untuk hal2 yang prinsip itu ga terlalu yaa aku biasanya lebih sering berbicara sama orang yang ee terbuka tentang agama, semuanyalah segala macam keyakinan malah lebih enak kayak gitu. T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan keyakinan, makna hidup dan pengalaman keagamaan anda? TY :Ee kriteria , ee aku sih ngeliatnya penting sih, biasanya kalo punya masalah berat , kita datang ke tuhan itu pasti, cuman kalo sekarang sih sudah mulai memperbaiki la sedikit2 apapun yang terjadi pasti datang ke tuhan terus kalo mislanya apa kalo misalnya ee perayaan2 keagamaan gitu adalah suatu kewajiban. Aesthetic Intimacy T : Adakah orang lain selain pasangan, Anda merasa nyaman untuk berbagi pengalaman estetik? TY : Banyak teman-teman ya itu kan kita gak pernah siapa yang membantu ,mewujudkan cita2 kita jadi aku berusaha memperluas jaringanlah ee kemana2 hayuk aja jadi dari situ bukan hanya kebetulan sih dan aku juga gak percaya kebetulan karena smua itu sudah diatur sama yang diatas, jadi tiba2 ada yg ngajakain kegiatan mana gitu yang sejalan dengan kita. T : Sejauh mana pasangan mampu memenuhi harapan Anda untuk berbagi pengalaman estetik? TY
:Kalo pasangan dia tidak dapat memotivasi justru aku malahyang banyak mengispirasi dia. T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan estetik anda ? Hambatannya ? TY : Ee kebutuhannya sih sebenarnya kuat namun karena tidak bisa direalisasikan dengan pasangan jadi cari yang lain. Jarang ...kebutuhannya sih sebenarnya ee apa namanya yang tidak bisa direalisasikan oleh pasangan jadi cari teman yang lain. T : Aktivitas sosial rekreasional yang anda sukai?seberapa penting anda menikmatinya? TY : Ee kalo itu menurut aku kuat penting dan perlu banget, karena mungkin ini karena pengalaman aku LDR ya jarang bertemu kalo bertemu ya berantem karena ya itu segala sesuatu yang gak bisa diceritain berbulan2 betahun2 akan dihabiskan dlam sehari Cuma kita bingungkan ya kita bentrok dn segala macam. Jadi dengan yang baru sih semua aku yang atur, bukan semua juga sih dia juga punya aturan apa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
146
maksudnya aturan main kita berhubungan ini aku maunya begini loh aku maunya begitu.Jadi aku bilang sama dia begini em ketemu setiap hari itu gak masalah bahkan penting harus jadi ko tiap hari ketemu entar bosen loh, jadi entar gua bilang kalo sekarang pacarana ja ketemu setiap hari aja bosen gimana nanti setelah nikah, jadi aku pengin, masa2 kita berpaacaran ini ajang dimana kita mencari supaya kita gak bosen, soalnya gua ngeliatnya nanti kita nikahbahkan akan ketemu terus bahkan disisa hidupmu itu akan sama gua,kayanya gua mengedukasi dia biar dia ini aah apa ini kita ketemu setiap hai giliran gak ketemu aja sehari gua merasa kehilangan seminggu memmang itu gua sengaja mengkondisikan gua berusaha menyiapkan itu yang menurut ua gak ada yang sia2 sih.Kita sih jatohnya, aku kayak ngerasa nyaman, gua gak sendiri. Kita udah tahulah gambaran endingnya kayak gimana.Biasnnya sebulan sekali sih, kali kita ada kesempatan libur bareng. Kalo pasangan aku itu dia.. segala sesuatu itu biasanya aku yang mengawali kecuali kalo di posisi aku kayak gini dia mo ngajakin aj udah syukur, jarang ia ngajakin aku. Tapi kalo aku yang ngajakin kalo waktunya pas sih dia mau-mau aja. T : Dengan pasangan seberapa sering anda perlu mengawali dan sejauh mana pasangan anda mampu mengawali dan melibatkan anda dalam aktivitas sosial dan rekreasional? TY : Kalo pasangan aku itu dia sebenarnya segala sesuatunya yang terjadi dalam hidup aku itu kebanyakan aku yang mengawali itu aku yang mengawali kayak hubungan ini cm pada akhirnya ya itu dia jarang sih mengawali, dia mau rekreasi eh, dia punya inisiatif utk rekreasi dia gak ajak aku, apalagi diposisi aku kayak gini nih T
: Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan?
TY : Penting sih, kan kayak tadi kalo ada kesempatan kemana gitu kita merefresh kadang kan kalo kitanya mau tapi dianya gak mau kan akhirnya yg ada ya udahlah . jadi sebenarnya yang ada ya penting . ya itu balik lagi ketika kita punya keinginan dan dia mengabulkan sih itu udah timbal balik dan itu eeh apa namanya oh berarti dia masih eeh kita masih jalan itu ada ada rasa tenang lah. Temporal Intimacy T : Sejauh mana waktu yang saat ini Anda gunakan bersama pasangan cukup untuk memperoleh kedekatan yang Anda inginkan ? TY :Ehm sebenarnya sih masih dalam taraf yang normal sih, setiap hari ketemu, jadi kalo ada sehari gak ketemu aja ada yang aneh. Kayak kemarin tuh dia ada ngomong salah ke aku agak merenggang hubungannya gitu cuman ya udah gak ada kata maaf atau apa tiba2 nongol aja didepan muka , dia orangnya keras, jadi kalo lagi emosi lagi apa ehm aku gak boleh deketin dia,ga boelh mapa ya2 jadi ya biarin aja sampai dia tenang sampai adem paling gak 3 hari sampai 1 mg baru deh dapet lagi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
147
T : Jumahh waktu minimun (dalamjam/hari) yang Anda butuhkan, agar merasa dekat dengannya ? TY
: Seminggu sekali paling
T : Kondisi dam latar belakang yang membuat Anda merasa butuh lebih banyak atau lebih sedikit waktu untuk memenuhi kebutuhan Anda akan intimacy? TY :Kalo yang lebih bayaknya kalo kita lagi banyak masalah kita lagi butuh banget dengan dia, penginnya sih lebih banyak gitu. Ya kalo ditempat kerja lebih baik gua gak ketemu sama dia karena pasti gak kepegang kerjaan gua, ia pasti perhatian gua teralih buat dia, ee apa namanya kalo aku sih sebenarnya gak bisa kalo misalnya ketemu ya berarti waktunya aku buat kamu kamu buat aku jadi kalo misalnya ketemu ya Gambaran umum subyek T
: Bagimana hubungan Anda dengan orang tua atau keluarga yang lain ?
DW : Waduh deket banget, Ada bbrpa nilai2 , ada bbrpa hal yg gue contoh dari nyokap gue, ada bbrpa cont yg gue cont dari bokap gue, dan ada juga bbrpa hal yang gue lihat sendiri melihat keadaan itu dari kecil, karena gue merasa anak pertama, jadi ee gue itu kalo belajar selalu lebih rajin dari adik gue, karena gue gak bisa menghadapi sesuatu tanpa persiapan. T
: Bisa diceritakan pendapat orang tua atau keluarga mengenai Anda
DW : Untuk masalah pasangan, itu gue gak pernah bercerita, karena beberapa pengalaman itu gak boleh, capek menjelaskannya, jadi kalo sama yang sekarang, gue ketika senengnya aj, nanti kalo gue sudah memutuskan kedepannya gimana2 nanti baru akan buka ke keluarga. Soalnya beberapa kali gagal gak enak banget gitu loh. Harus menjelaskan kenapa2 capek.. gitu loh skrg lebih memilih untuk diam T lain?
: Bagaimana komunikasi dengan orang tua saat atau anggota keluarga yang
DW : Ya Allah intensif banget, tiap hari ngobrol deket banget tiap hari ngobrol aja. Orang yg paling deket, nyokap deket banget, ee kalo sharing sih enggak ya kalo masalah pribadi enggak, paling kalo bercerita tentang hal-hal lain. T
: Bagaimana pengalaman masa kecil Anda?
DW : Oh gue pernah, gue diomelin orang tua itu karena belom mandi seharian, tapi itu sebenaranya bikin tugas dengan teman gue, bikin prakarya, ke rumah temen gue, itu masih SD.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
148
T
: Bisa diceritkan pengalaman paling megesankan masa kecil Anda?
DW : Yang paling menyenangkan adalah gue sekeluarga sll pulang kampung, mo naik apa mo sesusah apa pasti pulang kampung, dan kita gak pernah terpisah satu sama lain T
: Bagaimana sikap dan pendapat keluarga / sahabat terhadap status Anda?
DW : Kalo dulu mungkin menuntut ya, banyak sekali tuntutannya, owh gua dari umur 26 kali ya udah disuruh kawin haaa, itu sudah biasa lah tiap kali ngumpul kapan2,apalagi kalo udah ada sepupu2 yang udah nikah,dibawah kita udah nikah pasti kan tuntutannya makin besar. terus semakin lama orang tua juga ngeliat kan ada beberapa orang temen gue juga yang belum nikah tapi orang tuanya lebih santai,jadi kadang jelasinnya ya gitu,tuh si ini aja ibunya gak nuntut, gitu yamungkin dia sudah sering bertanya pada teman yang sama anak2 nya belum nikah jadi dia lebih legowo, paling dia cuman legowo, memasuki 28 sih, dan tapi sekarang2 ini udah enggak, cuman mengingatkan iya. Gambaran membina hubungan intim T : Bisa diceritakan, bagaimana pengalaman anda selama berpacaran yang serius dan hampirmenikah DW : Pernah, sampai mo nikah ya..ehm..engga sih maksudnya sampai pembicaraan keluarga belum. T
: Bagaimana gambaran secara umum dengan pasangan terdahulu ?
DW : Dia ya.... ada hal-hal yang gak gue bisa terima dari attitude nya dia aja, orangnya baik, ah ini kayaknya enggak deh. Sempet kerumah sih, kenalnya dikenalin. Yang ketiga itu sama dikenalin juga, gue jalan beberapa kali, orangnya sih care banget ya tapi gak tahu ya beberapa kali, hmm oh ya dia orangnya suka maksa. T
: Berapa kali berpacaran dan paling lama berpacaran berapa lama?
DW : Gue berpacaran tiga atau empat kali gitu deh. Yang sekarang, pacaran udah lima tahun. T
: Apa saja yang menyebabkan tidak berlanjutnya hubungan?
DW : Gue kerja pertama kali, ee di Perusahaan ini jadi gue kan dari pertama sampai sekarang kantornya sama. Karena gue gak sreg sama orangnya, gue gak terlalu suka dengan cowok yang terlalu menonjolkan materinya dia keberhasilannya dia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
149
T : Bagaimana pandangan terhadap pasangan, sudah berapa lama kenalan dengan pacar yang sekarang ? DW : Yang sekarang, oh dia dulunya sahabat gue, kita ngobrol-ngobrol doang, sampai-sampai gue gak tahu jadiannya kapan ya jalan gitu aja, kan karen aterlalu banyak sharing dan nyaman ya udah, keluarga gue gak tahu kalo itu pacar gue, tahunya ya temen gue. Pacaran udah lima tahun, intinya komunikasinya nyambung, nyaman. T : Bisa diceritakan, bagaimana dengan keinginan Anda dan pasangan untuk menikah? DW : Ada kearah sana, dia cuman bilang ya udah sabar kalo udah saatnyaa pasti kita nikah. Serius bangaet, kalo gue seriosly ini love. T : Menurut anda, kebutuhan-kebutuhan apa yang mungkin didapatkan dari pernikahan dan tidak didaptkan jika tidak menikah? DW : Sebenarnya sih tidak terpikir untuk tidak menikah, jujur gue harus menikah yang jelas sih bisa sharing ya, bisa berbagi beban gitu loh, terus juga kan gua butuh keturunan dan lagi menurut gue katanya kan kalo di Islam kan disarankan ya, kalo menurut gue disunahkan ya gue lebih harus memikirkan kedepan kalo gue juga kalo anak pasti akan ninggalin tapi kalo pasangan pasti akan, ya kalo umurnya panjang pasti sama kita. Kalo tidak menikah kalo gue ngeliatnya gelap, gue bayangkan juga kalo gue tidak nikah gue bayangkan akan di panti jompo, gak ada yang ngurusin gue gitu aja. T : Menurut anda, faktor-faktor apa yang mempengaruhi keadaan belum menikah? DW : Karena ada beberapa hal, dia tiga bersaudara,bapaknya udah gak ada, ibunya udah tua, kakaknya prempuan single parent dia ikut ibunya jadi dia harus memikirn hidup kakanya, jadi itu hal yang harus dibereskan sama dia. Tetep kayanya tinggal nunggu waktunya doang sih kalo merit. T : Bisa diceritakan, hal-hal yang dirasakan dan dipikirkan ketika melihat orang menikah DW : Pertama gue sih seneng kalo ngeliat orang nikah, seandainya gue yang ada dipelaminan hahaha, gitu ya senengnya gitu akhirnya dia bisa menemukan pasanganya di pelaminan gitu aja. Harapan buat gue adalah smoga gue dilamar secepatnya Hal-hal yang penting dalam hidup T
: Saat ini, hal-hal apa yang mba prioritaskan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
150
DW : Yang sekarang sih karena gue belum nikah ya prioritasnya ya ee gue berkarir,kan sekarang belum nikah jadi belum ada tanggungan, kalo gue berkarier itu ya kerja keras itu pasti ujung2nya duit ya, kalo gue bisa menghasilkan duit kan gue bisa nyenengin orang tua karena kapan lagi kalo gue udah nikah pasti gue gakmungkin bisa 100persen kemereka pasti kan prioritasnya suami dan anak2 dan mereka tidak menjadi prioritas..mungkin gue akan akan keluar kan karena pintu rejeki itu banyak ya. T
: Bagiamana harapan anda terhadap pernikahan?
DW : Paling gue akan menikah dengan orang ini kalo berjodoh, insyaAllah sih apa pernikahannya insyaAllah pernikahannya happy karena gue udah tahu dia, udah tahu banget, jelek-jeleknya segala macam. Gue udah melewati itu semua , ibaratnya yah berantem udah pernah ya tetapi dia balik lagi gue juga balik lagi, tetep aja kalo gue lagi bosen nyarinya itu orang, atau dia lagi bosen nyarinya gue lagi ya kita udah tahulah karakter masing-masing dan misi nya sama visi nya sama ya mudah2an sih pernikahannya happy karena kan kita tidak diburu2 atau keburu-buru apalah. Sorry misalkan kebutuhan apa sih kalo nikah kebutuhan bathin yang harus dipenuhi hasrat itu udah engga karena kita udah heart to heart, karena kebutuhan ya cuman ngobrol itu udah nyaman buat dia, jadi gue gak nuntut lebih dari itu atau gimana segala macam enggak, kalo menikahpun masih lama,yang dia melihat gue berbicara udah udah nyaman karena gue ga ada kendala, dia gak nuntut gue , lu gak macam-macam itu aja T : Apakah saat ini masih bertemu dengan sahabat? Kegiatan apa yang lebih disukai dibanding dengan pasangan? DW : Sahabat, sahabat gue adalah disini, kalo sahabat gue waktu SMA kuliah udah enggak krn mereka sdh punya kehidupannya masing. Kalo sama sahabat gue adalah jalan-jalan T
: Aktivitas apa yang paling disukai bersama pasangan? Yang kurang disukai?
DW : Kalo sama dia tuh paling enak ngobrol ama dia, jadi tuh kalo ditelepon bisa berjam-jam, kalo ketmu juga biasanya nongkrong di coffie shop ngobrooll aja sampai abis. Kegiatan yang kurang disukai adalah apa ya gue ya, sbenarnya gue gak terlalu suka nongkrong malam-malam sih, gitu saja kalo pulang kerja udah pulang, kalo berbelanja udah ya belanja, waktu senggang gue kebanyakan dirumah tidur, udah capek. T
: Bagaimana pandangan Anda terhadap pernikahan saat ini?
DW : Kalo gue mah agak miris, kalo ngeliat orang kan agak... menikah, nih kalo buat gue ya menikah itu memang kebutuhan gitu tetapi bukan berarti sesuatu yang harus dipaksakan apalagi kalo kita menemui pasangan yang sebenarnya gak ada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
151
chemistrinya, dipaksain gitu karena umur, karena apa apa seharusnya tidak menurut gue ya ataupun pasangan yang terburu-buru karena cuman ngeliat sisi apanya gitu, mungkin hasrat dorongan dari dalam mereka buru2 untuk menikah, kadang ekonominya belum matang ngerepotin ortu, berantakan juga, bagaimanapun kalo menikah diterpa masalah ekonomi terus menerus juga lama-lama lu bisa bubar gitu, kecuali memang dua duanya sudah commit ya, sudah tahu keadaan gue dan bisa ngejaga commitmen itu, tapi sejauh yang gue lihat sih ada beberapa orang menemui masalah itu jadi kalo mo nikah sih pikirin baik2 siapa pasangannya, apa yang menurut dalam pernikahan itu apa yang lu yakin benar baru lu nikah. Sekarang pasti adalah banyak yang menikah karena umur karena desakan itu sih seharusnya enggak, kulihat banyak orang yang bubar, dan aku lihat teman gua janda dua kalipun ada, jadi sayang banget gitu. Gambaran kebutuhan intimacy Emotional Intimacy T : Secara umum, seberapa sering anda merasa perlu terbuka untuk berbagi perasaaan, baik itu positif maupun negatif? DW : Setiap hari, komunikasinya intens. Gue, karena sama yang ini ngeklik banget yach, semua sama dia terbuka nggak ada yang dihalang-halangin gak ada yang ditutup-tutupin, gue marah ya marah gue mau ngomong jorok ya gue ngomong jorok gue agak kasar ya gue ngomong kasar. Tapi so far dia tahu lah kenapa gue keluar kata-kata itu begini ni udah tahu banget, paling kita udahin telepon tutup udah. Nggak komunikasi lagi besok baru komunikasi lagi, kan gue komunikasi intens itu malam ya, kalo ujung-ujungnya ga enak pasti kita sudahi dulu lah paling besoknya kita lanjut lagi. T
: Tujuannya dan adakah hambatannya?cara menyikapinya?
DW : Dari pekerjaan dari keluarga dari masalah ekonomi masalh keuangan gitu, masalah masa depan sampai politik semua bisa kalo ama dia ya, udah ngeklik banget udah nyambung banget, ya udah semua bisa masuk ke dia gitu. Hambatannya sih gak terlalu ya, ini hambtan bukan ya, let see ada satu hal yang ganggu sebenarnya buat gue, kadang dia terlalu bersemangat bercerita tentang pekerjaannya dan kadang gue cerita gak terlalu dinotif/didengerin nah seperti itu tapi kadang kalo gue udah bilang dengerin dong yeyeyeye, kadang kalo dia udah saking bersemangat untuk bercerita kita gak terlalu notif untuk dengerin kadang dia suka lupa, emang udah pernah ngomong..tapi itu jarang itu jarang. jadi pendengar dulu baru respon tapi kadang halhal kayak gitu gue temuin, namanya udah bertahun-tahun yah. T
: Menurut anda apa kriteria untuk menilai kebutuhan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
152
DW : Sebenarnya kriteriaanya sih satu dia harus jadi pendengar, yang kedua dia tidak menghakimi ee yang ketiga adalah dia bisa kasih advice yang membangun buat gue. Jadi dia tidak jadi kompor. T
: Menurut anda seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan?
DW
: Penting banget dong, hal remeh aja gue pengin dianggep penting hahahaha..
Psychological Intimacy T : Secara umum seberapa sering anda merasa perlu terbuka tentang impian, berbagi dengan pasangan tentang detil-detail pribadi anda misalnya, ketakutan kekhawatiran maupun rasa tidak aman? DW : Seberapa sering, sering , sering banget, kan kita melangkahnya kedepan ya, harus ada pembicaraan kedepan, maksudnya kan kita harus tahu dia benar-benar serius atau enggak, dia ada misi kedepan apa enggak ama kita, let say misalkan misal ya dia tahu gajinya gue, aku tahu gajinya dia dengan gitu kita tahu nie uang die berapa uang aku berapa kayaknya kita bisa nich beli rumah begitu maksudnya hal2 kayak begitu sudah sering dibicarakan ee ya kan yang pertama seperti itu ya, kan nanti kita bicara keluarga aku seperti apa, keluarga dia seperti apa nanti. Kita beli rumah dimana punya anak berapa gitu, itu bahkan udah pernah kita omongin kayak gitu, dia punya duit, sekarang ini dia punya duit atau enggak juga tahu kayak gitu ee sangat terbuka sekali kita, gak ngerti kenape. T : Dengan siapa anda merasa nyaman jika bukan dengan pasangan? Dampaknya untuk kepuasan terhadapnya? DW : Itu sama dia aja, kalo orang tua menurut gue tahunya nanti ketika kita sudah seneng aja, sudah sattle ketika sudah tidak ada masalah dan kita tinggal menikmati aja, gue gak mau mereka ikut berfikir gitu aja sih T
: Tujuannya? Hambatannya? Cara menyikapinya?
DW : Hmm hambatannya sih gak ada ya , kita butuhnya timing aja sih untuk realisasinya T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda?
DW : Hmm kriterianya , hal hal kalo pekerjaan itu kalo ada masalah sama bos sama bawahan dan kalo ada penawaran ditempat lainpun gue pasti ngomong gitu, terus eeh kenaikan gajipun gue ngomong, promosi juga hehe, eeh tapi kalo untuk perasaan masih ada yang ngganjel, ko dia sikapnya kayak gitu gue pasti akan telpon lagi, dia berubah sedikit aja secara emosi dikuping gue, pasti gua akan bertanya gitu, karna gue orangnya sangat kritis ya, maksudnya ga tahu kritis apa sensitif apapun gue pasti bertanya, gitu, sampai dia bilang lu bawel banget sih.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
153
T
: Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggepin oleh pasangan?
DW : Betul dia ada dirumah atau belum, dia udah balik atau belum, gua bertanya kan sebenarnya bahwa lu tuh penting, dan gue akan marah kalo dia tidak bertanya gue udah nyampai rumah atau belum. Hal hal kayak begitu sih walaupun dia jauh kita maintenance aja sih. Intellectual intimacy T : Secara umum, seberapa sering Anda perlu merasa bersikap terbuka berbicara tentang gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual? DW : Ahahaha gue sering banget, isue-isue yang lagi berkembang yee, yang lagi ada diluar, kita kan sama-sama punya twitter, punya sosial media, diantara kita berdua lagi fine-fine ajah nich gak ada masalah. Bisanya kita ngomongin hal-hal kayk gitu, politik sosial budaya, hal-hal kayak gitulah pasti diomongin T : Dengan siapa anda merasa perlu berdiskusi tentang gagasan, pemikiran yang bersifat intellektual? DW
: Hal-hal kayak gitu gue nyaman dengan siapapun
T
: Tujuan? Hambatannya? Cara menyikapinya?
DW : Hambatannya, bicara agak-agak berat, intelek, eeh ya karena kita berdua di gedein dilingkungan berbeda pendidikan berbeda tapi ada hal yg dia nggak tahu dan gue nggak tahu, hambatannya disitu. Kita saling ngasih tahu akhirnya. Misalkan nie contohnya, dia itu bahasa inggrisnya ancur banget haha jadi ketia gue ngomong apa atau dia baca apa, dia akan nanya itu artinya apa sih , artinya ini oowh itu to artinya, tapi dia itu sangat pinter banget kao masalah investasi, perbankkan, jadi kalo bicara hal-hal kayak gitu nanti dia jelasin jadi paham ya kayak gitu. Tambal sulam ya kayak gitu. Kalo masalah politik atau kalo cowok kan lebih seneng ya, dia penyuka musik jazz gitu kalo gua kan gak tahu, siapa sih. T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda terkait gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual? DW : Saling mengisi aja, tapi buat kita berdua, ketidak tahuan kita itu tidak besar banget yang penting kan visi misi kedepan kita berdua gitu aja. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan mengenai gagasan, pemikiran yang bersifat intelektual/ berhubungan dengan pengetahuan? DW
: Pentinglah untuk mengisi hari-hari kita, apa saja bisa di omongin gitu.
Sexual Intimacy
http://digilib.mercubuana.ac.id/
154
T : Seberapa kuat kebutuhan anda akan sexual intimacy?pembicaraan dan aktivitas apa yang anda harapkan dilakukan bersama pasangan untuk membangkitkan dan memuaskan hasrat seksual anda? DW : Karena gue jauh ya, jadi agak susah sbenarnya, tapi kalo dia lagi kesini sih lagi ketemu gitu, itu setiap ketemu ya jujur pasti, karena kan kita kan jauh rindunya tuh rindu banget. Tapi kalo kan gue biasanya ditempat umum yah, ini jujur aja kalo bisa kiss pasti dibioskop dan kalo udah berpisah paling gue cium tangan gitu doang. T : Ketika anda merasa membutuhkan keintiman seksual dengan pasangan, cara mengungkapkannya? Hambatannya? Cara mengatasinya? DW : untuk membicarakan hal yang intim dan romantis, ditelepon pun walopun gue tidak kontak secara fisik cukup dengan muah muah itu doang sudah bisa aah bikin semangat gitu. Hambatannya ya jarak - cara menyikapinya dengan telepon, eeh kangen nih pengin begini2 tapi dia pernah bialng sih kalo sama gue tidak perlu kontak fisik sih ama lu cukup dengan bicara sama lu gue udah cukup, ya sudah bagus deh. T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan anda?
DW : Kalo kissing atau apapun yah kita situasional yah tidak bisa dipaksain juga, kalo nonton bioskop dalam keadaan rame gak mungkin lah gue maksain begitu. Paling pegangan tangan apalagi kalo filmnya udah seru kita udah lupa lah, kita ketawa2. Kadang cuman gini2 hidung gini2 in pipi, udahlah kayak gitu. kebutuhannya bukan disistu lagi T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? DW : Penting tapi tidak perlu dipaksakan. Timbal balik merespon kita eeh ya walopun dia sok jual mahal kalo ketemu dia yang mulai, laki-laki nya jalan lah. Gua gak perlu begini ya dia udah nyosor duluan hahaha jadi walaupun gue yang duluan gue gak masalah kita kan udah nggak jaim-jaim an lagi. T : Saat ini, apakah keinginan anda untuk berdekatan secara non seksual dengan pasangan baerubah?dan seberapa penting anda memperoleh tanggapan dan timbal balik dari pasangan? DW : sama sih ya buat gue hal2 kayak gitu adalah salah satu cara untuk lebih intens hubungan gue, jadi ee dari dulu sampai sekarang gue berusaha falling in love setiap hari, jadi kebutuhan itu selalu ada gitu. Kita kalau ketemu pasti gandeng, heeh dia orangnya sangat pencemburu yah posesif sih sebenarnya, jadi kalo deket gue dia ya psti begitu. Sebenarnya sih penginnya deketan yah karena situasinya kayak gitu kan gak gue paksain kan, dan kita juag berpikir dewasa ajalah, yang penting kan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
155
kedepannya kan kita sudah tahu masing-masing sudah seperti apa, please ngertiin kondisi yang sekarang, sabar aja ya. Kalo untuk nanti sudah nikah kan pasti berdekatan, ya entah gue, seperti yg gue bilang entah gue keluarg ikut dia dan jadi ibu rumah tangga atau kayaknya sih dia ngasih option cuman itu karena dia gak mungkin keluar dari tempat kerjaya, apalagi kalo dia udah better ditempat yang sekarang pasti gue ngerti kok, jadi pilihannya Cuma itu. Karena kalo nanti sudah menikah gue tidak mau jauh gitu, ya ngapain nikah kalo terpisah jarak gitu, gue kapan punya anaknya. T
: Kriteria apa yang anda gunakan untuk meilai kebutuhan anda?
DW : Hmm kriterianya apa ya, sebenarnya sih gue gak tahu deh ya menurut gue ya kalo orang pacaran, itu sudah tidak ada kriteria, misalnya gini. Ini kriteria ama dia dan ini dan butuh, kalo menurut gue ya tidak, apapun yang gue lakukan didalam hidup gue, kalo udah deket ya, ya udah gue butuh dia, semua berjalan begitu saja, kalo lagi berdua jalan bergandengan tangan, kalo ada orang lepas, nanti gandengan lagi, itu supaya chemistrinya jalan, chemistri itu ya ser-serannya tetep jalan. Seperti pertama kali. Antusias saja. Sekarang gini, kita berdua ni punya komitmen,jauh, dg komitmen menikah, kalo gak dipupuk dari sekarang ni basi, sebelum nikah, walaupun sebenarnay lagi mumet gitu pikiran gue lagi stres atau apa tapi ketika bersama dia gue berusaha ..dah waktu ini kan singkat ya bagaimana supaya ini seromantis mungkin walopun cm bergandengan tangan, tapi gue melakukannya continue,maksud gue kebutuhan itu terus gue pupuk tapi karena gue juga suka yah jadi sebenarnya gak perlu dipaksakan juga. Hambatannya adalah kalo banyak orang gak enak hahaha paling gandeng lepas, ee itu lagi, kadang kan kita tahu diri jugalah ini kan negara timur. T : Seberapa penting bagi Anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? DW : Penting banget lah , kalo dia agak anyep yach pasti gue tahu. Kenapa sih, jadi gue nanya gitu, jadi pas gue pegang trus dia nengok ke gue ketawa hehe kangen ya, tapi kalo udah anyep lihat kesana kemari pasti gue tabok itu hehehe. Spiritual Intimacy T : Secara umum, seberapa penting berbagi dalam hal pengalaman keyakinan, partisipasi bersama dalam ritual perayaan maupun relasi dengan Tuhan? DW : Ya gue sih gak taat banget ya, sholat masih bolong2, tapi kan kita berdua agamanya sama, jadi ee apa sih saling mengingatkan sering banget, eeh tapi kalo untuk apa misalkan lebaran harus sama2 gitu enggak kan masing 2 masih punya keluarga. Namun kalo untuk agama kita saling mengingatkan, itu kan gak boleh tahu di agama, ini bukannya ga boleh ya, ya gitu sama2 masih belajar kalo masalh agama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
156
ya gitu sih. Buat kita yang penting adalah lu siman sama gue gue seiman sama lu dan yang kta yakinin sama udah kaya gitu kita gak membahas banyak apa lagi. T : Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi dan memperoleh timbal balik dari pasangan? DW : Owh penting dong, kadang kalo dia eeh begini2 dia sering bilang udah istikharah aja, istikharah aja, dia sering ngingetin kayak gitu T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan keyakinan, makna hidup dan pengalaman keagamaan anda? DW : Ee sebenarnya being unnes kalo gue sering bicarain masalah keyakinan jarang ya, kalo lagi bulan puasa itu sih nanyanya gini tapi itu sih kalo ada moment aja gitu eh ee apa sih dia bilang gue tadi minum deh atau apa gue lupa ya udah gpp lanjut aja, kayak gitu2 kita enggak nggak...karena sama2 islam jadi lu sama 2 tahu lah apa yang lu yakinin, kitabnya sama, kadang kalo ada hal2 tertentu gue cuman bias bilang coba deh lu browsing disini atau baca2 dulu karena kan pengetahuan agama gue tidka banyak jadi gue gak berani juga untuk memberikan saran lebih lanjut seblum gue baca dulu atau dia baca dulu. Itu sih cuman beberapa, jarang sih adalah kita beberapa kali ngebahas hal kayak gitu. Kalo perlu aja Aesthetic Intimacy T : Seberapa kuat kebutuhan anda dan merasa perlu untuk berbagi pengalaman pengalaman estetik? DW : Biasanya sih kalo masalah seni ya, kita berdua suka banget bikin puisi, jadi kalo misalkan gue lagi pengin dimanja gitu ya, dia pasti BBM gua dengan puisi eeh aku punya puisi trus BBM kadang dia utk mengungkapkan perasaannya itu lewat puisi entar gue balas lagi. Ntar aku nany bagus gak puisi aku, bagus, iih bagus banget sih romantis banget itu buat siapa sih, ya buat kamu lah gitu, atau di status2 nya dia, dia suka bikin puisi buat gue. Kadang dia romantis kalo lagi romantis,kadang gue tanya ko lu bisa sih bikin puisi sebagus itu, kalo dia rindu banget sama gue, dan pikirannya lagi sama gue dia bisa buat puisi banyakk dan semuanya bagus2 semuanya T : Adakah orang lain selain pasangan, Anda merasa nyaman untuk berbagi pengalaman estetik? DW
: Ama temen sih, Karena kita punya sesuatu yg sama ya pasti dia nanggepin
T : Sejauh mana pasangan mampu memenuhi harapan Anda untuk berbagi pengalaman estetik? DW : Dia sudah memenuhi harapan, kn kalo masalah sastra misal lukisan gitu krn kita passion nya tdk disitu jadi tidak diharapkan. Kalo masalah puisi, baca buku atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
157
apalah jadi kita bisa sharing gitu, ya dia so far bisa memenuhi itu dan lagi dg sdkt wakt , byk hal yg lebih penting utk dibicarain, tapi sesekali kalo ke toko buku temenin yuu k toko buku,kan suka jadi beliin satu buku udah. T : Kriteria apa yang anda gunakan untuk menilai kebutuhan estetik anda ? Hambatannya ? DW : Kalo lagi rasa itu datang ya baru terinspirasi, terus kalo masalah buku kalo ke toko buku baru terinspirasi biasanya eeh ini buku bagus lho ini udah baca belom, eh baca cerita ini deh, biasanya sih sering online, gitu. nggak ada sih, kita bawa fun semua hmm T : Aktivitas sosial rekreasional yang anda sukai?seberapa penting anda menikmatinya? DW : Kita berdua senengnya adalah kita biasanya senengnya, makan, kuliner tuh, nonton, terus kalo ke daerah wisata kita senengnya ke daerah yang dingin dataran tinggi,kita gak suka ke pantai, dua-duanya gak suka ke pantai. T : Dengan pasangan seberapa sering anda perlu mengawali dan sejauh mana pasangan anda mampu mengawali dan melibatkan anda dalam aktivitas sosial dan rekreasional? DW : Jarang, oh kalo gue yang ngajak oh sering banget, kalo pasangan kalo dia itu orang nya tidak sesosiable gue.... kalopun dia ke jakarta ketempat gue, kamu mo makan dimana? Biasanya ide itu dari gue, kadang itu perempuan lebih ribet yah, ni loh kesini yuuk, dia ikut aja yang gue mau tapi gue juga suka tanya lu suka gak makanan ini, ah gue gak mau ya kita makan disini aja T
: Seberapa penting bagi anda untuk ditanggapi oleh pasangan?
DW : Penting bangeeeet,jadi kalo lagi makan tuh, makan tapi sambil ngomong gitu, tahu2 gak berasa aja, kalo nonton ya nonton, makan ya nannti ngebahas makanan ya, kalo lagi ke dataran tinggi ya makan, paling ngobrol, eeh enak ya punya rumah disini Temporal Intimacy T : Sejauh mana waktu yang saat ini Anda gunakan bersama pasangan cukup untuk memperoleh kedekatan yang Anda inginkan ? DW : Hmm kalo komunikasi itu waktunya bisa kapan saja ya jadi itu sudah cukup menurut gue, ya kita udah intens lah, gak terlalu banyak menuntut sering2 ketemu gitu sebenarnya gue nyesuein dia sih.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
158
T : Jumah waktu minimun (dalamjam/hari) yang Anda butuhkan, agar merasa dekat dengannya ? DW : Ee kalo eh gue bilang 2 jam itu minimum ya, 2 jam itu bukan 2 jam non stop itu kan dibagi, karena kan kita sama2 sibuk, sama2 kerja 2 jam minimum itu ya udah, ee biasanya gue pagi nih udah atau bbm terus malam, terus ee istirahat terus malam menjelang tidur itu kan kebutuhan buat berhub T : Kondisi dam latar belakang yang membuat Anda merasa butuh lebih banyak atau lebih sedikit waktu untuk memenuhi kebutuhan Anda akan intimacy? DW : Sebenarnya sih situasional sih, 2 jam itu yang biasa2 aja ya, yang gak ada apa2, tapi kalo lagi kalo lagi ada gue lagi ada masalah gue buth free banyak waktu untuk cerita ttg masalah itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/