DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP). 2007. Penerapan Best Management Practices (BMP) pada budidaya udang windu (penaeus monodon fabricius) intensif. Departemen Kelautan Dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara. Jepara Baliao, D.D dan S. Tookwinas. 2002. Best Management Practise for a MangroveFriendly Shrimp farming. Aquaculture Departement, Southeast Asian Fisheries Development Center, 49 pp Barg, U.C. 1992. Guidelines for the promotion of environmental management of coastal aquaculture development (based on a review of selected experiences and concepts). FAO Fisheries Technical Paper. No. 328. Rome, FAO. 122 p Bengen, D .G. 2000. Pengelolaan ekosistem wilayah pesisir. Prosiding Pelatihan untuk Pelatih pengelolaan Wilyah Pesisir Terpadu. PKSPL. IPB. Bogor, 2126 Februari 2000. Boone. 1931. Taksonomi Litopenaeus vannamei. http://www.itis.gov/ [10 Desember 2011]. Boyd, C. E dan V.K. Pillai. 1984. Water quality management in aquaculture. Central Marine Fisheries Research Institute (CMFRI) no 2. Indian Council of Agricultural Research, 105 pp Boyd, C. E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama Aqricultural Experiment Station. Auburn University, 488 pp Boyd, C. E. 1991. Water Quality Management and Aeration in Shrimp Fsrming. Auburn : Fisheries and Allied Aquaculture Departemen, Auburn University .1992. Shrimp Pond Bottom Soil and Sediment Management Wybean J(ed) Procesing of Spesial Session on Shrimp. The World Aquaculture Society Parming, P 166 – 181
Universitas Sumatera Utara
.2001. Management practices for reducing the environmental impacts of shrimp farming. Department of Fisheries and Allied Aquacultures. Auburn University Alabama, p 265 - 293 . 2003. Guidlines for aquaculture effluent managementt at the farm level. Aquaculture, 226 : 101 -112 . 2011. Applying effluent standard to small-scale farms. Department of Fisheries and Allied Aquacultures Auburn University, Alabama. USA Boyd, C. E. dan B.W. Green. 2002. Coastal water quality monitoring in shrimp farming areas, an example from Honduras. Report prepared under the World Bank, NACA, WWF and FAO Consortium Program on Shrimp Farming and the Environment. The Consortium. 29 pages. Boyd, C. E dan Musig, Y. 1992. Shrimp pond effluents: observations of the nature of the problem on commercial farm. Proceedings of the spesial session on shrimp farming. World aquaculture society Baton Rouge, USA. 195 - 197 Boyd, C.E dan L.J. Weddig. 1997. Procedures to lesesn environmental impacts of pond aquaculture for use ini codes of practice. FAO Fisheries freport No 572, FAO. Roma, 266 pp Chien, Y.H. 1992. Water quality requirements and management for marine shirmp culture. Wyban, J, editor. Proceedings of the spesial session on shrimp farming. World aquaculture society Baton Rouge, USA. 144 – 156 Dahuri, R. 1998. Kebutuhan riset untuk mendukung implementasi pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan secara terpadu. Prosiding diskusi Panel Persiapan Pembentukan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan (PUSPITEK KELAUTAN). Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta. 16 Maret 1998. Deb, A.K. 1998. Environmental and Socio- economic impacts of shrimp culture in the coastal areas of Bangladesh ocean and coastal management 41 p 63:88 FAO. 2010. Aquaculture development. 4. Ecosystem approach to aquaculture. FAO Technical Guidelines for Responsible Fisheries. No. 5, Suppl. 4. Rome, FAO. 53p GESAMP. 1986. Environmental Capacity an Approach to Marine Pollution Prevention. Reports and Studies GESAMP No. 30. Rome, FAO. 49 p
Universitas Sumatera Utara
. 1996. Monitoring the ecological effects of coastal aquaculture wastes. Reports and Studies GESAMP No. 57. Rome, FAO. 38 p Gunarto. 2004. Konservasi mangrove sebagai pendukung sumber hayati perikanan pantai. Jurnal Litbang Pertanian, 23(1) : 15 -21 Haliman R. W dan D. S. Adijaya. 2004. Udang Vannamei. Penebar Swadaya, Jakarta. . 2005. Pembudidayaan dan Prospek Pasar Udang Putih yang Tahan Penyakit.Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta Hambrey, J. , M. Phillips., M. A. K. Chowdhury and R.B. Shivappa. 1999. Composite guidelines for the environmental assessment of coastal aquaculture development. Secretariat for East Africa Coastal Area Management (SEACAM), 2 : 127 p Hendrajat, E.A., M. Mangampa dan H. Suryanto. 2007. Budidaya udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) pola tradisional plus di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Media Akuakultur, 2(2): 67-70 Hirono, Y. 1992. Current prctieces of water quality management in shrimp farming and their limitations. World aquaculture society Baton Rouge, USA. 157 - 156 KEPMENLH. 2003. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003. Tentang cara penetapan daya tampung beban pencemaran air pada sumber air metode neraca massa. . 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Lampiran III tentang Baku Mutu air laut untuk Biota Laut. . 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2009 tentang kriteria baku mutu dan pedoman penentuan kerusakan mangrove Lacerda, L. D. 2006. Inputs of nitrogen and phosphorus to estuaries of Northeastern Brazil from intensive shrimp farming. Aquat. Sci. Technol, 10(2):13-27. Maarif, M.S dan A. Somamiharjo. 2000. Strategi peningkatan produksi udang tambak. Jurnal Pertanian Indonesia, 9(2): 62-76 Mustafa, A., I.Sapo, Hasnawi dan J. Sammut. 2007. Hubungan antara faktor kondisi lingkungan dan produktivitas tambak untuk penajaman kriteria kelayakan lahan: 1. Kualitas air. Jurnal Riset Akuakultur, 2(3): 289-302
Universitas Sumatera Utara
Nyanti, L; G. Berundang dan T. Y. Ling . 2011. Shrimp Pond Effluent Quality during Harvesting and Pollutant Loading Estimation using Simpson’s Rule, International Journal of Applied Science and Technology 1(5): 208 - 213 Nybakken, J. W. 1982. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Onrizal. 2010. Perubahan tutupan hutan mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara periode 1977 – 2006. Jurnal Biologi Indonesia, 6(2):163-172 Pa´Ez-Osuna, F. 2001. The Environmental Impact of Shrimp Aquaculture: Causes, Effects, and Mitigating Alternatives. Environmental Management, 28 (1) : 131– 140 Poernomo, A. 1992. Pemilihan lokasi tambak udang berwawasan lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta. 40 pp Primavera, J. H and F.F. Apud. 1994. Pond culture of sugpo (Penaeus monodon Fabricius. Philip. J.Fish, 18(5): 142-176 Primavera, J. H . 1994. Enviromental and socioeconomic effect of shrimp farming : the Phipippine experience.Infofish International, 1: 44 – 49 . 1998. Tropical shrimp farming and its sustainability. In: S. de Silva (Ed.), Tropical Mariculture. Academic Press, London, pp. 257-289. . 2006. Overcoming the impacts of aquaculture on the coastal zone. Ocean & Coastal Management, 49 : 531–545
Purnamawati dan E. Dewantoro. 2007. Pemilihan dan pembangunan tambak berwawasan lingkungan. Media Akuakultur, 2(2): 107-112 Rönnbäck, P. 2001. Shrimp Aquaculture . State of the Art. Swedish International Development Agency (Sida), Stockholm & Swedish EIA Centre, Swedish University of Agricultural Sciences (SLU), Uppsala, Report 1, 58 pp. Rönnbäck, P. 2002. Environmentally sustainable shrimp aquaculture. Swedish Society for Nature Conservation. Swedia. 24 p Rosyidi, M. 2001. Peranan tandon dalam memperbaiki kualitas air tambak udang pola resirkulasi di Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat (PP-TIR), karawang. [skripsi].
Universitas Sumatera Utara
Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Insititut Pertanian Bogor. Bogor. Rustam, 2005. Analisis dampak kegiatan pertambakan terhadap daya dukung kawasan pesisir (Studi kasus tambak udang Kabupaten Barru sulawesi Selatan. [Disertasi]. Program Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sanusi, H.P., R.F. Kaswadji, I.W. Nurjaya dan R. Rafni. 2005. Kajian kapasitas asimilasi beban pencemaran organik dan anorganik di perairan Teluk Jokobuto Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 12(1) : 9-16 Sudarmo, B.M. dan B.S. Ranoemihardjo. 1992. Rekayasa Tambak. Penebar Swadaya. Jakarta. 115 p. Suhartono, E. 2009. Identifikasi kualitas perairan pantai akibat limbah domestik. Wahana Teknik Sipil, 14(1) : 51 – 62 Suriadarma, A. 2011. Dampak beberapa parameter faktor fisik kimia terhadap kualitas lingkungan perairan wilayah pesisir karawang-jawa barat. Riset geologi dan pertambangan 21 (1) : 19 – 33 Sutrisno, D dan W. Ambarwulan. 2003. Kajian daya dukung lingkungan untuk usaha budidaya udang di Delta Sungai Mahakam. BAKOSURTANAL. Bogor. Triatmodjo, B. 1999. Teknik pantai. Beta offset, Yogyakarta Tobey, J., J. Clay and D. Vergn. 1988. Maintaining a balance: The economic, enviromental and sosial impacts of shrimp farming in Latin Amerika. Coastal Resources, University of Rhode Island, USA. 62 pp Undang-undang Republik Indonesia No 32 tahun 2009. Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup United Nations Environment Programme (UNEP). 2007. Modelling the Carrying Capacity of the South China Sea Marine Basin with respect to Nutrient Loading from Land-Based Sources, Thailand. 12 pp Utojo dan A.M. Tangko. 2008. Status, masalah dan alternatif pemecahan masalah pada pengembangan budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Sulawesi Selatan. Media Akuakultur, 3(2): 118-125
Universitas Sumatera Utara
Wahyudi, F. 2010. Tambak Batubara menanti asa. Harian global. Http://www.harian global.com [3 Maret 2011] Walukow, A.F., D Djokosetiyanto, Kholil dan D. Soedharma. 2008. Analisis beban pencemaran dan kapasitas asimilasi Danau Sentani, Papua sebagai upaya konservasi lingkungan perairan. Berita Biologi, 9(3) : 229 – 236 Wibisono, M. S. 2005. Pengantar ilmu kelautan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. 226 Widigdo, B. 2000. Diperlukan pembukuan kriteria eko-biologis untuk menentukan “potensi alami” kawasan pesisir untuk budidaya udang. Prosiding Pelatihan untuk Pelatih pengelolaan Wilyah Pesisir Terpadu. PKSPL. IPB. Bogor, 21-26 februari 2000. Widigdo, B. 2002. Perkembangan dan peranan perikanan budidaya dalam pembangunan, Makalah dalam seminar penetapan standart kualitas air buangan, Ditjen PerikananBudidaya, Puncak, 7-9 agustus 2002. Widigdo, B dan J. Pariwono. 2003. Daya dukung perairan di Pantai Utara Jawa Barat untuk budidaya udang (studi kasus di Kabupaten Subang, Teluk Jakarta dan Serang). Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 10 – 17
Universitas Sumatera Utara