DAFTAR PUSTAKA
Acciaioli GL, 1989. Searching for Good Fortune : The Making of Bugis Shore Community at Lake Lindu. Central Sulawesi. Unpublished Ph.D. Dissertation, Australian National University. Alikodra, H.S., 1998. Konsep Perencanaan Pengelolaan Daerah Penyangga dalam Pengembangan Sistem Integrated Conservation and Development Program (ICDP), Jakarta. , 2000. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Makalah Disampaikan pada Kursus Amdal Dasar, diselenggarakan oleh PPLH IPB dan Bina Lingkungan Daerah Industri Pulau Batam di Batam. 16 November 2000. ,2005. Konsep Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Makalah ini disampaikan pada pelatihan IC2PM angkatan III tahun 2005. Propinsi Nusa Tenggara Barat. Anwar, A. 2002. Peranan kelembagaan dalam pemanfaatan sumberdaya lokal. Makalah Seminar Perencanaan Pembangunan Wilayah, IPB. Bogor. Anggraini, E. 2002. Analisis Penyusunan Model Pengelolaan Sumberdaya Laut : Tinjauan Sosiologi dan Kelembagaan di Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Aziz, K.A., M. Boer,J., Widodo,N., Naamin, Amrullah, M.H Bidawi, A., A. Djamali, B.E. Priyono. 1998. Potensi Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut. Jakarta. Bahri,R.1995. Pembangunan dan Strategi Memerangi Kemiskinan. Liberty. Yogyakarta. Bappeda Kota Bengkulu, 2002. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut Kota Bengkulu. Bappeda Kota Bengkulu, 2005. Atlas Sumberdaya Pesisir dan Laut Propinsi Bengkulu. Baskoro M.S., Sudirman, Ari Purbayanto. 2004. Analisis Hasil Yangkap Dan Keragaman Spesies Setiap Waktu Hauling Pada Bagan Rambo di Perairan Selat Makasar. Bulletin PSP Vol. XIII No. 1 April. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Instutut Pertanian Bogor.
Bengen, D.G. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip-prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut. IPB. Black, J.A, D.J. Champion. 1999. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. PT. Eresco. Bandung. BPS Kota Bengkulu, 2005. Kota Bengkulu dalam Angka 2006. Bengkulu. Budhisantoso, S., 1998. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Pengelolaan Kawasan Pantai Dalam Prosiding Lokakarya Kebijakan dan Masalah Sosial Kependudukan dalam Pengelolaan Sumberdaya Kawasan Pesisir Indonesia. Kerjasama antara Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia dengan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Indonesia, Lembaga Demografi FEUI, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI. Jakarta. Bullen, H, and Onyx Chester. 1998. Income diversification and household strategies in Rural Africa. Cornel University. New York. Cincin-Sain, B and R.W. Knecht. 1998. Intergrated Coastal and Ocean Management : Concept and Practices. Island Press. Washington D.C. Chadwick, BA, Conyers D, dan Brown K., 1991. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial. Sulistia et.al. penerjemah. IKIP Semarang Press. Terjemahan dari Social Sciences Research Methods. Chambers, R., 1988. Pembangunan Desa Mulai dari Belakang. LP3ES. Jakarta. Clark, J.R. 1998. Coastal Zone Management For New Century. Ocean & Coastal Management 37(2):191. Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu, 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradriya Paramita. Jakarta. Dahuri, R. 2004. Pendayaguna Sumberdaya Kelautan Untuk Kesejahteraan Rakyat. Lembaga Informasi dan Studi Pembangunan Indonesia (LISPI). Jakarta. Damanhuri, DS., 2000. Paradoks Pembangunan Ekonomi Indonesia dan Perspektif Pemberdayaan Ekonomi Rakyat di Sektor Pertanian dan Perikanan (Visi serta Arah Kebijakan Reformasi dan Restrukturisasi Ekonomi Indonesia). Orasi Ilmiah Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Bogor. Jakarta.
Dinas Perikanan dan Kelautan. 1999. Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Bengkulu. Dinas Perikanan dan Kelautan. 2000. Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bengkulu. Dinas Kimparswil. 1998. Bengkulu.
Laporan Tahunan Dinas Kimparswil Propinsi
Dwiponggo, A., C. Bailey and F. Maharudin. 1988. The Indonesian marine fisheries, Structure and Change. ICLARM, DGF, IRMF. Jakarta. FAO, 2004. Integrated Coastal Area Management and Agricultural, Forestry and Fisheries. FAO Guidlines. Roma. Farrington, J. 1999. Sustainable livelihood in practice early applications of concepts in rural areas. Natural Resources Persfective 42. Fauzi, A.
2000. Teori Ekonomi Sumberdaya Perikanan. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, IPB.
Working Paper.
Food ang Agricultural Organization (FAO). 2004. The State of World Fisheries ang Aquaculture. Firth, R. 1975. Malay Fishermen: their peasant economy. WW Norton and Company Inc. New York. Freiler, C. 2001. Closing The Distance : Social Inclusion, Vulnerability and The Wellbeing of Children and Families in Plenary IV : Marginalization : Inclusion/Exclusion. Conference on Canadian Welfare. Friedmann J. 1992. Empowerment: the politics of alternative development. California. Blackwell. Hasan, Rosmawi. 2004. Pengembangan Kelembagaan Partisipatif untuk Melestarikan Ekosistem Hutan Mangrove. Disertasi Jurusan Kehutan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hasbullah, J., 2006. Social Capital. Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. MR-United Press. Jakarta. Hasim, W. 1980. Komuniti Nelayan di Pulau Pangkor. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur. Hayami, Y. dan Kukuchi M., 1987. Dilema Ekonomi Desa : Suatu Pendekatan Ekonomi Terhadap Perubahan Kelembagaan di Asia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Hikmat, Harry. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press. Bandung. Ife J. 1995. Community Development : creating community alternatives-vision, analisys and practice. Melbourne : Longman. Karsyono, F. dan N. Syafat. 2000. Strategi pembangunan pertanian yang berorientasi pemerataan di tingkat petani, sektoral dan wilayah. Prosiding Perspektif Pembangunan Pertanian dan Pedesaan dalam Otonomi Daerah. Badan Litbang Departemen Pertanian dan Kehutanan. Bogor. Khazali, M.
1999. Kajian Partisipasi Masyarakat dalam Pengolahan Hutan Mangrove (Studi Kasus di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat). Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kusnadi, A., 2000. Nelayan, Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Humaniora Utama Press. Bandung. , 2002. Konflik Sosial Nelayan: Kemiskinan dan Perebutan Sumberdaya Perikanan. LkiS. Yogyakarta. , 2004. Polemik Kemiskinan Nelayan. Pondok Endukasi-Pokja Pembaharuan. Yogyakarta. Koentjaraningrat, 1980. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. PT. Gramedia. Jakarta. Kusumastanto,T., 2000. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Diktat Kuliah PS-SPL-IPB. Bogor. Legg, KR. 1983. Tuan, Hamba dan Politisi. Sinar Harapan dan Lembaga Studi Pembangunan. Jakarta. Lenggono, PS., 2004. Modal Sosial Dalam Pengelolaan Tambak Kabupaten Kutai Kartanegara. Tesis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Lomnitz, LA. 1977. Networks and Marginality Life in a Mexican Shantytown. New York. San Francisco. Academis Press. Inc. London. MacDonald, R.B. 2005. Managing Marine Misbehavior: Good Science,Good Policy, Bad Human. Journal Of International Affairs (59). MacNae, W. 1968. A General Account of tha Fauna and Flora of Mangrove Swamps and Forest in the Indo-West-Pacific Region. Adv.mar.Biol.
Manurung, V. 1978. Pola Pembagian Kerja Petani Tambak. Balai Penelitian Perikanan. Jakarta. Mappawata, T., 1986. Hubungan Patron Klien di Kalangan Nelayan : Studi Kasus Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tesis Fakultas Pascasarjana UI. Jakarta. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta. Marsoedi. 1997. Pelestarian dan Pengembangan Ekosistem Mangrove. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mastaller, M., 1997. Mangrove : The Forgotten Forest Between Land and Sea. Kuala Lumpur. Malaysia. Masyhudzulhak. 2004. Pengelolaan Wilayah Pesisir dalam Perspektif Otonomi Daerah di Propinsi Bengkulu. Disertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Masyhuri. 1999. Ekonomi Nelayan dan Kemiskinan dalam Masyhuri (Editor). Pemberdayaan Nelayan Tertinggal dalam mengatasi krisis ekonomi: Telaah terhadap sebuah pendekatan. Pusat Penelitian Ekonomi dan Pembangunan, LIPI. Jakarta. Masyhudzulhak, 2004. Pengelolaan Wilayah Pesisir Dalam Perspektif Otonomi Daerah di Propinsi Bengkulu. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Mintoro. L, Darmajanti L., dan Afrianto E., 1993. Keragaan Beberapa Pola Usaha Penangkapan Ikan di Laut oleh Rakyat Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor. Moser, C.A. 1969. Survey Methods in Social Investigation. Heinemann. London. Mubyarto, L. Soetrisno, M. Dove. 1984. Nelayan dan Kemiskinan : Studi Ekonomi Antropologi di dua Desa Pantai. Rajawali. Jakarta. , L., 1984. Strategi Pembangunan Pedesaan. Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. , L., 1998. Menanggulangi Kemiskinan. Adytia Media. Yogyakarta. Muhadjir, N., 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Pendekatan Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik : Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama. Raka Sarasin. Yogyakarta.
Nasdian, Fredian Tony. 2003. Karakteristik Sumberdaya Alam dan Masyarakat Pesisir dan Lautan. Laboratorium Ilmu-Ilmu Sosial, Komunikasi dan Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Naamin, N. 1987. Perikanan Laut di Indonesia : Prospek dan Problema Pengembangan Sumberdaya Perikanan Laut. Seminar Laut Nasional II. Jakarta 27-30 Juli 1987. Neuman, W.L., 1997. Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach. Allyn and Bacan. Boston, London Toronto Tokyo Singapura. Nikijuluw, Viktor PH. 2001. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Kerjasama Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional dengan PT. Pustaka Cisendo. Jakarta. Nirarita, CH.E., 1996. Ekosistem Lahan Basah Indonesia. Buku Panduan Untuk Guru dan Praktisi Pendidikan. IPB Press, Bogor. Nybakken JW. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis (Terjemahan). PT. Gramedia. Jakarta. Odum, E.P., 1971. Fundamentals of Ecology. Third Edition. W.B. Saunders Company. London. . 1983. Basic Ecology. Sounders College Publishing. Pakpahan, A. 1991. Evaluasi Kelembagaan Pedesaan di Tengah Perkembangan Teknologi Pertanian. Pusat penelitian Agro Ekonomi. IPB. Bogor. Pemerintah Propinsi Bengkulu, 2002. Propinsi Bengkulu.
Atlas Sumberdaya Pesisir dan Laut
Perum Pelindo II Pulau Baai. 1993. Laporan Tahunan Perum Pelindo II Pulau Baai . Perum Perhutani. 1994. Pengelolaan Hutan Mangrove dengan Pendekatan Sosial Ekonomi pada Masyarakat Desa di Pesisir Pulau Jawa. Dalam Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove di Jember, 3-6 Agustus 1994. Purnamasari, Elly. 2002. Pola Hubungan Produksi Ponggawa-Petambak : Suatu Bentuk Ikatan Patron klien (Kasus Masyarakat Petambak di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur. Tesis Magister, Program Sosiologi Pedesaan. IPB. Pollnac, RB., 1988. Karakter Sosial dan Budaya dalam Pengembangan Perikanan Berskala Kecil dalam Michael M. Cernea. Editor. Menggutamakan Manusia dalam Pembangunan. UI Press. Jakarta.
Poloma, M.M. 2000. Sosiologi Kotemporer. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Raharjo, M.Dawam. 1987. Kapitalisme : dulu dan sekarang. Kumpulan karangan dari berbagai sumber asing. LP3ES. Jakarta. Rangkuti, Freddy., 2001. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rewana, H. Purwoto, H. Salam, W. Kaliman, A. Prijono, S. Wahyudiono, Sushardi, S. Hastuti, Priyambada, A.Muin, E. Rahayu, H. Palguna., 2001. Rehabilitasi Mangrove dengan Pola Wanamina. Pusat Pengembangan Rehabilitasi Mangrove. STIPER Yogyakarta dan Departemen Kehutanan. Yogyakarta. Saaty, Thomas L., 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. PT. Pustaka Binamen Pressindo. Jakarta. Saenger, P., E. Hegerl and J. Davie. 1983. Global Status of Mangrove Ecosystem. Gland, Switzerland : International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources. Sallatang, M. Arifin. 1982. Desa Pantai di Sulawesi Selatan dan Strategi Pengembangannya. Jurnal Penelitian Sosial. Salman D dan Taryoto AH, 1992. Pertukaran Sosial pada Masyarakat Petambak : Kajian Struktur Sosial Sebuah Desa Kawasan Pertambakan di Sulawesi Selatan. Jurnal Agro Ekonomi II. Satria, A., 2001. Dinamika Modernisasi Perikanan: Formasi Sosial dan Mobilitas Nelayan. Humaniora Utama Press. Bandung. ., 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Cisendo. Jakarta. Scott, J.C. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. .1994. Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. LP3S. Jakarta. Seafdec, S. 1978. The Community : A Missing Link of Fisheries Management. Marine Policy. Setyohadi, T., 1997. Pemberdayaan Nelayan dan Petani Ikan Dalam Rangka Konsepsi Benua Maritim. Makalah. Disampaikan pada Simposium Perikanan II. Hotel Sahid Makasar, Ujung Pandang, 23 Desember 1997. Hal. 38. Schwab, William,. 1992. The Sosiology of Cities, Prentice Hall, New Jersey.
Scott, JC dan Kerkvliet, BJ. 1977. How Traditional Rural Patron Lose Legimacy : A Theory with Special Reference to Southeast Asia. In : SW Schmidt, L Guasti, C Londe, JC. Scoot eds., Friends, Followers and Faction : A Reader in Political Clientism. University of California Press. Berkeley. Sidik, MS, Amartya, S, dan Sugiyanto. 2000. Pengkajian Kelembagaan Organisasi Ekonomi Tengkulak di Wilayah Samarinda, Balik Papan, Kutai dan Pasir dalam Rangka Meningkatkan Perekonomian Masyarakat ppedesaan. Kerjasama Bappeda Kalimantan Timur dengan Universitas Mulawarman. Samarinda. Singarimbun, M. dan S. Effendi. Jakarta.
1995.
Metode Penelitian Survey, LP3ES.
Sitorus, MTF., 1994. Peranan Ekonomi dalam Rumah Tangga Nelayan Miskin di Pedesaan Indonesia. Mimbar Sosek No.8. , 1998. Penelitian Kualitatif: Suatu Pengantar. Kelompok Dokumentasi Ilmu Sosial (DokiS), Jurusan Ilmu-ilmu Sosial dan Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. Slamet, M., 2003. dalam Yustina, I., Adjad Sudrajat (ed.). Membentuk Pola Prilaku Manusia Pembangunan. IPB Press. Bogor. Soejatmoko, H. 1980. Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman, Sejarah Differensiasi Sosial di Jawa 1830-1980. Grasindo. Jakarta. Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta. Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1980. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutan IPB, Bogor. Soesanto, S. S dan M. Sudomo. 1994. Ekosistem Mangrove dan Pembangunan Lingkungan Hidup. Dalam Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove di Jember, 3-6 Agustus 1994. Soewito. 1984. Status Ekosistem Hutan Mangrove dalam Kaitannya dengan Kepentingan Perikanan di Indonesia dan Kemungkinan Pengembangannya. Dalam Prosiding Seminar II Ekosistem Mangrove. Jakarta. Smith, I.R. 1979. A Research Framework for Tradisional Fisheries. International Center for Living Aquatic Resources Managemant. Manila. Philippina. Steenis, V.C. 1978. Flora. Pradnya Paramita. Jakarta.
Sugandhy, A., 1994. Pendekatan Pembangunan dan Penataan Ruang Wilayah Pesisir. Dalam Kursus Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Terpadu dan Holistik, Bogor 5-17 Oktober 1992. PPLH, LP-IPB dan Dirjen Dikti, Depdikbud. Sulistiyo dan Ninik SR., 1994. Potensi dan Prospek Pengembangan Keswadayaan Masyarakat Desa Jatisari, Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Dalam Mubyarto, dkk. 1994. Prospek Pedesaan Edisi ke sembilan : Keswadayaan Masyarakat Desa Tertinggal. Aditya Media. Yogyakarta. Supriharyono, 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Susilawati, Tuti. 1986. Proses Terjalinnya Hubungan Kerja antara Pandega dengan Majikan dalam Usaha Perikanan : Studi Kasus di Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon. Jurnal Penelitian Perikanan Laut, No.42. hlm. 25-31. Suyedi, R. 2007. Analisis Pengembangan Perikanan Tangkap Di Kota Bengkulu. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Taryoto, Andin H., Hermanto, Mat Syukur, Abunawan Mintoro, Tri Pranadji, Kurnia Suci Indraningsih, Sahyuti. 1993. Analisis Kelembagaan Bagi Hasil di Perikanan Laut. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Balitbang Departemen Pertanian. Jakarta. Tirtakusumah, R. 1994. Pengelolaan Hutan Mangrove Jawa Barat dan Beberapa Pemikiran untuk Tindak Lanjut. Dalam Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove di Jember, 3-6 Agustus 1994. UNDP/UNESCO Regional Project-Research and Training Pilot Programmer on Mangrove Ecosystems in Asia and The Pasific, Bogor 8-9 Oktober 1984. Vadya, Andrew P dan Sahur Ahmad. 1996. Pemukim Suku Bugis di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur : Dahulu, Sekarang dan Beberapa Kemungkinan untuk Masa Depan Mereka. CIFOR Bogor, Rutgers University (New Brunswick, NJ) dan Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang. Vredenbergt, J. 1983. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia. Jakarta. Yin, K. R. 2002. Studi Kasus: Desain dan Metode. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARAPOKOK PENELITIAN STRUKTUR MASYARAKAT
Nomor : Kelurahan :
Tanggal : Kecamatan :
Kode Nelayan : Ctt :
DAFTAR PERTANYAAN RUMAH TANGGA A. Karakteristik Pribadi : 1. Nama 2. Umur 3. Jenis Kelamin 4. Pendidikan
5. 6. 7. 8.
Penghasilan Jumlah Tanggungan Lama berusaha Asal daerah Kelahiran
: : : :
........................................ ..........Tahun (pria/wanita) Tidak sekolah ( Tidak Tamat SD ( SD ( SLTP ( SLTA ( PT (
)1 )2 )3 )4 )5 )6
: : : :
Rp. ................ ................. orang ................. tahun dalam desa luar desa
)1 )2
( (
9. Motivasi tinggal di daerah Penelitian : turun temurun ( terikat perkerjaan ( ikut keluarga ( alasan lain ( B. Karakteristik Rumah Tangga 1. Pendidikan anggota keluarga Umur istri : ......... Tahun Pendidikan akhir istri : Tidak sekolah ( Tidak Tamat SD ( SD ( SLTP ( SLTA ( PT ( Anak : .......... Tahun Pendidikan akhir anak : Tidak sekolah ( Tidak Tamat SD ( SD ( SLTP ( SLTA ( PT ( 2. Adat dan Budaya : Aktif melakukan hajatan / Selamatan/ upacara : ya ( Tidak ( Figur yang oleh KK dianggap berpengaruh dimasyarakat : tokoh agama ( )1 kepala desa ( )2 tokoh pendidikan ( )3 pemuka masyarakat ( )4 lainnya ( )5 3.Kondisi Lingkungan rumah
)1 )2 )3 )4
)1 )2 )3 )4 )5 )6 )1 )2 )3 )4 )5 )6 )1 )2
Luas rumah yang ditempati : ......... meter Jenis atap rumah terluas : genteng ( )1 Seng ( )2 Sirap ( )3 alang-alang ( )4 Jenis dinding rumah terluas : tembok ( )1 1/2 tembok ( )2 Kayu ( )3 Gedeg/bilik/bambu/tripleks/daun kelapa ( ) 4 Jenis lantai rumah terluas : keramik ( )1 Tegel/ubin ( )2 Tanah ( )3 Kayu ( )4 Luas Pekarangan : luas ( )1 Sedang ( )2 Sempit ( )3 tidak ada ( )4 Penerangan rumah : listrik ( )1 Petromak ( )2 Lampu tempel ( ) 3 lainnya ..... ( )4 Aset keluarga : milik sendiri ( )1 menggunakan milik orang lain/keluarga ( ) 2 tidak memiliki ( ) 3 Penjualan tanah : belum pernah jual ( )1 sudah menjual ( )2 akan menjual ( )3 4. Kondisi perekonomian keluarga Mata pencaharian utama : Nelayan ( )1 Petani ( )2 lainnya ........ ( ) 3 Mata pencaharian sampingan : ...................................... Keberadaan anggota keluarga yg bekerja : .tidak ada ( )1 Ada ( )2 5. Pendapatan Rumah Tangga/bulan Pendapatan yang diperoleh KK/bulan : .................................... Pendapatan yang diperoleh KK dari mata pencaharian sampingan : .............................../bulan Pendapatan yang diperoleh anggota keluarga dari mata pencaharian utama dan sampingan : Istri : .......................................... /bulan Anak : ......................................../bulan Pendapatan lainnya : ................................. /bulan 6. Pengeluaran Rumah Tangga/bulan Total pengeluaran utk konsumsi (makan) sehari-hari : ................................... /bulan Total pengeluaran kebutuhan konsumsi non pangan Sandang : ......................... /bulan Pendidikan : .......................... /bulan Kesehatan keluarga : .......................... /bulan Total pengeluaran untuk kebutuhan non konsumsi : ..................................... /bulan 7. Kekayaan Keluarga Status kepemilikan tanah : milik sendiri ( )1 Sewa ( )2 tidak memiliki ( )3 Status kepemilikan rumah : milik sendiri ( )1 Sewa ( )2 tidak memiliki ( )3 Status kepemilikan perahu : milik sendiri ( )1 Sewa ( )2
tidak memiliki ( Status kepemilikan alat tangkap : milik sendiri Sewa tidak memiliki Status kepemilikan mesin kapal : milik sendiri Sewa tidak memiliki Status alat produksi : milik sendiri ( Sewa ( tidak memiliki ( Status kepemilikan ternak : milik sendiri ( Sewa ( tidak memiliki ( Status kepemilikan alat komunikasi (tv,radio dll) :
)3 ( ( ( ( ( (
)1 )2 )3 )1 )2 )3
)1 )2 )3 )1 )2 )3 milik sendiri Sewa tidak memiliki ( )1 ( )2 ( )3 ( )1 ( )2 )1 )2 )3
( ( (
Status kepemilikan kendaraan : milik sendiri Sewa tidak memiliki Apakah memiliki sawah/kebun/ladang : ya Tidak Status kepemilikannya : milik sendiri ( Sewa ( tidak memiliki ( 8. Wawasan tentang lingkungan Tahu arti pentingnya lingkungan hidup : tahu ( )1 tidak tahu ( )2 Kondisi lingkungan hidup tempat tinggal dan bekerja : makin baik ( )1 kondisinya tetap/sedikit berubah ( )2 makin jelek ( )3 Pengaruh lingkungan thd pendapatan keluarga : berpengaruh tdk menjawab tdk berpengaruh Kondisi lingkungan pantai : makin baik kondisinya tetap/sedikit berubah makin jelek Jika makin baik, pengaruh terhadap hasil tangkapan : meningkat Tetap Menurun Jika makin jelek, pengaruh terhadap hasil tangkapan : meningkat Tetap Menurun Kondisi lingkungan fishing ground : makin baik kondisinya tetap/sedikit berubah makin jelek Jika makin baik, pengaruh terhadap hasil tangkapan : meningkat Tetap Menurun Jika makin jelek, pengaruh terhadap hasil tangkapan : meningkat Tetap 9.
)1 )2 )3
( )1 ( )2 ( )3 ( )1 ( )2 ( )3 ( )1 ( )2 ( )3 ( )1 ( )2 ( )3 ( )1 ( )2 ( )3 ( )1 ( )2 ( )3 ( (
Apa tipe peralatan sanitasi/tempat pembuangan kotoran yang digunakan : Tersambung ke tangki pembuangan ( )1 kakus tradisional ( )2 jamban ( )3 sungai/laut ( )4
)1 )2
pekarangan ( )5 lainnya ( )6 10. Apakah sumber air utama rumah tangga ini : Sistem air ledeng ( )1 Pompa ( )2 Sumur ( )3 sumber air ( )4 sungai ( )5 lainnya ………….. ( )6 11. Bagaimana rumah tangga ini membuang sampah secara keseluruhan : Pembuangan sampah umum ( ) 1 Pembuangan sampah pribadi ( ) 2 Dibakar/dikubur ( )3 Buang ketanah kosong ( )4 Buang ke sungai/laut ( )5 Lainnya ……….. ( )6 12. Apa tipe penenrangan yang digunakan rumah tangga : Listrik (PLN) ( )1 Listrik genset umum ( )2 Listrik genset pribadi ( )3 Lampu minyak tanah ( )4 Obor/lilin ( )5 Lainnya ........................ ( ) 6
DAFTAR PERTANYAAN KOMUNITAS A. Karakteristik Komunitas 1. Berapa tahun komunitas nelayan disini telah ada : Lebih dari 20 tahun ( )1 antara 10 dan 20 tahun ( )2 kurang dari 10 tahun ( )3 2. Berapa banyak rumah tangga komunitas nelayan disini : Kurang dari 25 ( )1 antara 25 dan 49 ( )2 antara 50 dan 99 ( )3 antara 100 dan 249 ( )4 Lebih dari 250 ( )5 3. Pada tiga tahun terakhir, jumlah nelayan yang tinggal di komunitas ini : naik ( )1 Turun ( )2 Tetap ( )3 Jika naik, kenapa ......................... Jika turun, kenapa .......................... 4. Apa aktivitas ekonomi utama yang dilakukan laki-laki pada komunitas nelayan disini ............................................................. 5. Apa aktivitas ekonomi utama yang dilakukan perempuan pada komunitas nelayan disini .............................................................. 6. Tiga tahun terakhir, ketersediaan lapangan kerja dibidang perikanan tangkap : Meningkat ( )1 Berkurang ( )2 tetap sama ( )3 7. Jalan utam yang digunakan komunitas nelayan disini a. musim hujan : jalan aspal ( )1 jalan tanah ( )2 campuran aspal dan tanah ( )3 jalan setapak ( )4 jalan kayu titian ( )5
sungai dan laut ( )6 lainnya ....... ( )7 b. musim kemarau : jalan aspal ( )1 jalan tanah ( )2 campuran aspal dan tanah ( ) 3 jalan setapak ( )4 jalan kayu titian ( )5 sungai dan laut ( )6 lainnya ....... ( )7 8. Tiga tahun terakhir, jalanan menuju komunitas nelayan disini : Menjadi lebih baik ( )1 menjadi kurang baik ( )2 tetap sama ( )3 9. Ketersediaan rumah pada komunitas nelayan : cukup ( )1 Kurang ( )2 10. Tiga tahun terakhir, kualitas rumah pada komunitas nelayan : Menjadi lebih baik ( )1 menjadi kurang baik ( )2 tetap sama ( )3 11. Dua alasan utama mengapa kualitas perumahan menjadi seperti itu ? a. ....................................................... b. ............................................................ 12. Tiga tahun terakhir, kualitas hidup dari kehidupan warga komunitas nelayan ? Menjadi lebih baik ( )1 menjadi kurang baik ( )2 tetap sama ( )3 13. Dua alasan utama mengapa kualitas kehidupan nelayan seperti itu a. ........................................................ b. ........................................................ 14. Secara umum, bagaimana tingkat kehidupan komunitas nelayan disini : Kaya ( )1 cukup kaya ( )2 sederhana ( )3 miskin ( )4 sangat miskin ( )5 15. Warga nelayan disini percaya pada warga lainnya dalam hal meminjamkan atau meminjam : Ya ( )1 Tidak ( )2 16. Pada tiga tahun terakhir, apakah level kepercayaan itu : meningkat ( )1 Berkurang ( )2 Tetap ( )3 17. Dibandingkan dengan komunitas lain, berapa banyak warga dalam komunitas ini percaya dalam hal meminjam atau meminjamkan : lebih ( )1 Sama ( )2 Kurang ( )3 18. Orang mencari kesejahteraan untuk keluarganya sendiri dan tidak memperdulikan kesejahteraan bersama : setuju sekali ( )1 Setuju ( )2 tidak setuju ( )3 sangat tidak setuju ( )4 B. Pelayan Umum Listrik 1. Warga komunitas nelayan yang mempuyai instalasi listrik ? Seluruh warga ( )1 sebagian besar warga ( )2 setengah dari warga ( )3
2.
3.
4.
sedikit dari warga ( )4 tidak ada ( )5 Pada tiga tahun terakhir, layanan listrik : meningkat ( )1 Berkurang ( )2 Tetap ( )3 Sekarang kualitas listrik perumahan warga komunitas nelayan : Sangat bagus ( )1 Bagus ( )2 rata-rata ( )3 kurang ( )4 sangat kurang ( )5 Sebutkan dua masalah uatam dari pelayananan kelistrikan : a. ........................................................... b. ...........................................................
Penerangan Umum 1. Apakah komunitas nelayan disini punya fasilitas penerang jalan : ya ( )1 Tidak ( )2 2. Pada tiga tahun terakhir, pelayanan penerangan umum : Meningkat ( )1 Berkurang ( )2 Tetap ( )3 3. Sekarang kualitas penerangan umum : sangat bagus ( )1 Bagus ( )2 rata-rata ( )3 kurang ( )4 sangat kurang ( )5 4. Dua masalah utama dari penerangan umum di komunitas ini : a. ................................................................... b. ................................................................... Air minum 1. Warga komunitas nelayan yang bisa mengakses saluran air PDAM : Seluruh warga ( )1 sebagian besar warga ( )2 setengah dari warga ( )3 sedikit dari warga ( )4 tidak satupun ( )5 2. Tiga tahun terakhir, pelayanan air minum : meningkat ( )1 Berkurang ( )2 Tetap ( )3 3. Pelayanan air minum sekarang : Sangat bagus ( )1 Bagus ( )2 rata-rata ( )3 kurang ( )4 sangat kurang ( ) 5 4. Sebutkan dua masalah utama dari pelayanan air minum : a. .......................................................... b. .......................................................... Pasar umum 1. Komunitas nelayan disini mempuyai pasar umum : ya ( )1 Tidak ( ) 2 2. Jarak dari komunitas ke pasar terdekat : .................................. (dalam menit jalan kaki) 3. Aktivitas pasar umum : setiap hari ( )1 beberapa hari dlm seminggu ( )2 satu hari dalam seminggu ( )3 lainnya ( )4 4. Pada tiga tahun terakhir, kualitas dan pelayang pasar tersebut : meningkat ( ) 1
5.
Berkurang Tetap Berapa banyak warga komunitas nelayan yang menngunakan pasar : Seluruh warga ( )1 sebagian besar warga ( )2 setengah dari warga ( )3 sedikit dari warga ( )4 Tidak satupun ( )5
( (
)2 )3
Sistem transportasi 1. Komunitas dilayani dengan sistem transportasi umum : ya ( )1 Tidak ( ) 2 2. Jarak perjalanan ke kelurahan terdekat yang mempuyai transportasi umum : (dalam menit jalan kai) .............................................. 3. Transportasi umum tersedia : setiap hari ( )1 beberapa hari dalam seminggu ( )2 satu hari dalam seminggu ( )3 lain-lain ......... ( )4 4. Tiga tahun terakhir, kualitas pelayanan transportasi umum : meningkat ( )1 Berkurang ( )2 Tetap ( )3 5. Berapa banyak komunitas nelayan yang menggunakan transportasi umum : Seluruh warga ( )1 sebagian besar warga ( )2 sedikit dari warga ( )3 tidak satupun ( )4 6. Transportasi yang biasa digunakan warga komunitas nelayan untuk pergi ke tempat lain : Jalan kaki ( )1 sepeda motor ( )2 mobil ( )3 sampan/perahu ( )4 kapal motor/speed boat ( )5 Migrasi 1. Warga komunitas nelayan disini ada yang bekerja ke tempat lain selama periode tertentu : Ya ( )1 tidak ( )2 2. Lebih banyak wanita atau pria yang bekerja ketempat lain tersebut : Lebih banyak wanita ( )1 lebih banyak pria ( )2 sama jumlahnya ( )3 3. Kemana biasanya mereka pergi mencari pekerjaan : Kekota di daerah ini ( )1 Kekota di tempat lain ( )2 ke kota negara lain ( )3 ke kampung lain di daerah ini ( )4 Ke kampung lain di tempat lain ( )5 ke kampung lain di negara lain ( )6 4. Dua pekerjaan utama wanita yang pergi bekerja ke tempat lain : a. ................................................. b. ................................................. 5. Dua pekerjaan utama pria yang pergi bekerja ke tempat lain : a. ..................................................... b. ..................................................... 6. Ada orang dari daeah lain yang datang bekerja pada komunitas nelayan disini : ya ( ) Tidak ( ) 7. Dua pekerjaan utama mereka yang bekerja pada komunitas nelayan disini
a. b.
......................................................... ........................................................
Pendidikan TK (Taman Kanak-Kanak) 1. Komunitas disini mempuyai taman kanak-kanak : ya ( )1 tidak ( )2 2. Berapa jauh TK paling dekat dari komunitas : ( dalam menit jalan kaki) .......................... 3. Jumlah TK mencukupi jumlah anak-anak usia TK yang ada : ya ( )1 Tidak ( ) 2 4. Jumlah pengajar TK tersebut mencukupi jumlah anak : Ya ( )1 Tidak ( )2 5. Kondisi fisik TK : sangat baik ( )1 Baik ( )2 cukup baik ( )3 kurang baik ( )4 sangat tidak baik ( )5 6. Persentase anak usia TK yang belajar di Taman kank-kanak : Semua anak ( )1 sebagian besar anak ( )2 setengah dari jumlah anak ( )3 kurang dari setengah ( )4 tidak ada ( )5 7.
Dua alasan utama anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan TK : a. .............................................. b. .............................................. Sekolah dasar (SD) 1. Komunitas disini mempuyai Sekolah Dasar umum : ya ( )1 tidak ( ) 2 2. Berapa jauh SD paling dekat dari komunitas : ( dalam menit jalan kaki) .......................... 3. Jumlah SD mencukupi jumlah anak-anak usia SD yang ada : ya ( )1 Tidak ( ) 2 4. Jumlah pengajar SD tersebut mencukupi jumlah anak : ya ( )1 Tidak ( ) 2 5. Kondisi fisik SD : sangat baik ( )1 Baik ( )2 cukup baik ( )3 kurang baik ( )4 sangat tidak baik ( ) 5 6. Persentase anak usia SD yang belajar di Sekolah dasar umum : Semua anak ( )1 sebagian besar anak ( )2 setengah dari jumlah anak ( )3 kurang dari setengah ( )4 tidak ada ( )5 7. Dua alasan utama anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan SD : a. .............................................. b. .............................................. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1. Komunitas disini mempuyai Sekolah Mengah Pertama: ya ( )1 tidak ( )2 2. Berapa jauh SMP paling dekat dari komunitas : ( dalam menit jalan kaki) .......................... 3. Jumlah SMP mencukupi jumlah anak-anak usia SMP yang ada : ya ( )1 Tidak ( ) 2 4. Jumlah pengajar SMP tersebut mencukupi jumlah anak : Ya ( )1
Tidak ( )2 Kondisi fisik SMP : sangat baik ( )1 Baik ( )2 cukup baik ( )3 kurang baik ( )4 sangat tidak baik ( )5 6. Persentase anak usia SMP yang belajar di Sekolah Mengah Pertama: Semua anak ( )1 sebagian besar anak ( )2 setengah dari jumlah anak ( )3 kurang dari setengah ( )4 tidak ada ( )5 7. Dua alasan utama anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan SMP : a. .............................................. b. .............................................. Sekolah Menengah Atas (SMA) 1. Komunitas disini mempuyai Sekolah Mengah Atas : ya ( )1 tidak ( ) 2 2. Berapa jauh SMA paling dekat dari komunitas : ( dalam menit jalan kaki) .......................... 3. Jumlah SMA mencukupi jumlah anak-anak usia SMA yang ada : ya ( )1 Tidak ( ) 2 4. Jumlah pengajar SMA tersebut mencukupi jumlah anak : ya ( )1 Tidak ( ) 2 5. Kondisi fisik SMA : sangat baik ( )1 Baik ( )2 cukup baik ( )3 kurang baik ( )4 sangat tidak baik ( )5 6. Persentase anak usia SMA yang belajar di Sekolah Menengah Atas: Semua anak ( )1 sebagian besar anak ( )2 setengah dari jumlah anak ( )3 kurang dari setengah ( )4 tidak ada ( )5 7. Dua alasan utama anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan SMA : a. .............................................. b. .............................................. Pendidikan Dewasa 1. Ada kampanye atau program pembebasan buta huruf/aksara : ya ( )1 Tidak ( ) 2 2. Adakah program pelatihan kerja untuk komunitas disini : ya ( )1 Tidak ( ) 2 Kesehatan 1. Dua masalah kesehatan yang mempengaruhi anak-anak balita dalam komunitas : a. .............................................. b. .............................................. 2. Dua masalah kesehatan yang mempengaruhi orang dewasa laki-laki dalam komunitas : a. ................................................. b. ................................................. 3. Dua masalah kesehatan yang mempengaruhi orang dewasa wanita dalam komunitas : a. ................................................. b. ................................................. 4. Apakah masyarakat disini mempuyai rumah sakit atau klinik kesehatan : ya ( )1 Tidak ( ) 2 5. Berapa jauh klinik Kesehatan atau Rumah Sakit yang paling dekat dengan komunitas : (diukur dalam berapa menit perjalanan ) ................................... 6. Kondisi Rumah sakit atau klinik kesehatan : Cukup/ Kurang /Tidak ada 5.
7. 8.
Sarana fisik ( )1 ( )2 ( )3 Peralatan kesehatan ( )1 ( )2 ( )3 Tempat tidur pasien ( )1 ( )2 ( )3 Ambulan ( )1 ( )2 ( )3 Dokter ( )1 ( )2 ( )3 Perawat ( )1 ( )2 ( )3 Staf kesehatan lainnya ( )1 ( )2 ( )3 Dalam masyarakat terdapat program keluarga berencana : ya Tidak Siapa yang menawarkan program tersebut : Pemerintah ( )1 LSM ( )2 Fasilitas pribadi ( )3 lainnya ................ ( )4
( (
)1 )2
C. ISU LINGKUNGAN 1. Apakah warga komunitas : Membuang sampah ke sungai :
3.
4.
5.
6.
ya ( )1 Tidak ( )2 Membuang sampah kelaut : ya ( )1 Tidak ( )2 Menumpuk sampah di halaman : ya ( )1 Tidak ( )2 Membuat air/kolam mampet : ya ( )1 Tidak ( )2 Membuang sisa hasil perikanan sembarangan : ya ( )1 Tidak ( )2 Membuang sisa minyak kapal kesungai/laut/lahan terbuka : ya ( )1 Tidak ( )2 Membakar/membabat mangrove : ya ( )1 Tidak ( )2 Lainnya .................... ya ( )1 Tidak ( )2 Secara keseluruhan, kondisi lingkungan komunitas saat ini : Sangat baik ( )1 Baik ( )2 cukup baik ( )3 tidak baik ( )4 sangat tidak baik ( )5 Tiga tahun terakhir, kualitas lingkungan di dalam komunitas : meningkat ( ) 1 Berkurang ( ) 2 Tetap ( )3 Dua masalah utama yang mempengaruhi kualitas lingkungan dalam komunitas : a. ................................................ b. ................................................ Dua tindakan utama yang bisa diambil untuk meningkatkan kualitas lingkungan : a. ....................................................... b. .......................................................
D. PERIKANAN TANGKAP 1. Prinsip aktifitas perikanan tangkap yang dilakukan di dalam komunitas disini :
............................................................................................................ ............................................................................................................ 2.
Dimana masyarakat menjual hasil tangkapan : (tiga tempat terpenting) Pasar kampung terdekat ( )1 Pasar di kota ( )2 Pengumpul ( )3 Eksportir ( )4
Tengkulak/toke ( )5 Koperasi ( )6 Konsumsi sendiri/tidak untuk dijual ( )7 Lainnya ................................ ( )8 3. Permasalahan utama yang dihadapi warga komunitas dalam memasarkan produksi dan mendapatkan hasil yang memadai : ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 4. Komunitas nelayan disini pernah menerima bantuan teknis : ya ( )1 Tidak ( ) 2 5. Siapa penyedia bantuan teknis tersebut : ............................................................................................................................................ 6. Komunitas nelayan disini memiliki koperasi : ya ( )1 Tidak ( ) 2 7. Di dalam komunitas nelayan disini, terdapat orang atau lembaga yang menyedia kredit dan meminjamkan modal pada nelayan : ya ( )1 Tidak ( ) 2 8. Lembaga-lemabaga utama yang menyediakan kredit atau pinjaman pada nelayan : Bank Nasional ( )1 Bank Pembangunan Daerah ( )2 Bank Swasta ( )3 Kelompok Kreditur Nelayan ( )4 Tengkulak/toke ( )5 Eksportir ( )6 Koperasi ( )7 Asosiasi nelayan ( )8 Pedagang lokal ( )9 Lainnya ..................................... ( ) 10 9. Komunitas nelayan disini, menerima kredit atau pinjaman dari lembaga atau individu yang berasal dari daerah/kota lain : ya ( )1 Tidak ( ) 2 10. Berapa prosentase bantuan kredit yang menggunakan komunitas nelayan disini dalam mendukung aktivitas ? ......................................................................................................................................... 11. Permasalahan yang dihadapi nelayan berkaitan dengan pinjaman dan kredit tersebut : ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................... 12. Tiga tahun terakhir, penjualan produk hasil tangkapan : meningkat ( )1 Berkurang ( )2 Tetap ( )3
E. KONDISI UMUM 1. Organisasi yang bertahan di dalam komunitas nelayan Kelompok nelayan : ya ( )1 Tidak ( ) 2 Koperasi : ya ( )1 Tidak ( ) 2 Asosiasi guru dan orang tua : ya ( )1 Tidak ( ) 2 Lembaga kesehatan : ya ( )1 Tidak ( ) 2 Kelompok kepemudaan : ya ( )1 Tidak ( )2 Kelompok olah raga : ya ( )1 Tidak ( )2
Kelompok budaya/seni : ya ( )1 Tidak ( )2 Kelompok sosial : ya ( )1 Tidak ( )2 Lainnya ....................... 2. Lembaga mana yang aktif mendukung organisasi mendasar dalam komunitas nelayan ? Pemerintah lokal : ya ( )1 Tidak ( )2 Pemerintah pusat : ya ( )1 Tidak ( )2 Politisi : ya ( )1 Tidak ( )2 Organisasi keagamaan : ya ( )1 Tidak ( )2 Sekolah/guru : ya ( )1 Tidak ( )2 LSM : ya ( )1 Tidak ( )2 Perusahaan Swasta : ya ( )1 Tidak ( )2 Kelompok pelayanan sosial : ya ( )1 Tidak ( )2 Warga yang berkecukupan : ya ( )1 Tidak ( )2 Lainnya ......................... 3. Bangunan yang digunakan untuk mengumpulkan warga komunitas dalam pertemuan : Pusat kegiatan masyarakat : ya ( )1 Tidak ( ) 2 Rumah pribadi : ya ( )1 Tidak ( )2 Rumah pemimpin politik : ya ( )1 Tidak ( )2 Rumah tokoh komunitas : ya ( )1 Tidak ( )2 Bangunan masjid : ya ( )1 Tidak ( )2 Pusat kesehatan/pendidikan : ya ( )1 Tidak ( )2 Gedung pemerintahan : ya ( )1 Tidak ( )2 Lainnya ........................ 4. Warga komunitas yang emngambil bagian dominan dalam memecahkan isu yang dihadapi : a. Jenis kelamin Laki-laki ( )1 perempuan ( )2 laki-laki dan perempuan secara seimbang ( )3 tdk ada yg ambil bagian ( )4 b. Usia Kaum muda ( )1 orang dewasa ( )2 orang yg lebih tua ( )3 tua,muda dan orang dewasa secara seimbang ( )4 tidak ada yg ambil bagian ( )5 c. Status pekerjaan Bekerja ( )1 Menganggur ( )2 bekerja dan menganggur secara seimbang ( )3
tidak ada yg ambil bagian ( )4 Tiga tahun terakhir, apakah masyarakat mampu mengorganisir permasalahan yang dihadapi : Ya ( )1 Tidak ( )2 6. Permasalahan apa yang dapat diorganisir masyarakat : .................................................................................................................................................. . .................................................................................................................................................. 7. Sukseskah prakarsa tersebut : ya ( )1 Tidak ( )2 sedang berjalan ( )3 8. Permasalahan utama yang dirasakan warga komunitas dan harus secepatnya dipecahkan : ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 9. Ada program bantuan khusus bagi momunitas nelayan : ya ( )1 Tidak ( ) 2 10. Program apa saja yang sedang berjalan dan lembaga mendukungnya : ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................... 5.
PANDUAN WAWANCARA MENDALAM A. Pokok Penelitian Faktor-faktor Struktural 1. Sejarah terbentuknya komunitas nelayan di Kelurahan Kandang 2. Status Sosial Ekonomi/Tingkat Pendapatan Masyarakat Nelayan di Kelurahan Teluk Sepang/Sumberjaya 3. Asal-usul dan Status Hak Kepemilikan/Penguasaan: 3.1 Tanah 3.2 Alat-alat kerja 3.3 Alat tangkap 3.4 Perahu/kapal (warisan/jual-beli/sewa/suruh bawa dan lain-lain) 4. Aktivitas Mata Pencaharian Sebagai Nelayan 4.1 Sifat usaha: subsisten atau komersial? 4.2 Pola bagi hasil setiap alat tangkap: biaya penyusutan, biaya perawatan mesin dan perahu/kapal. Siapa yang menanggung biaya operasional? Siapa yang menanggung biaya retribusi pelelangan hasil tangkapan?. 4.3 Apakah ada eksploitasi terhadap buruh nelayan sehubungan dengan pola bagi hasil? Siapa yang lebih diuntungkan dengan pola bagi hasil tersebut? 5. Peran pemilik modal dalam kegiatan modernisasi perikanan di Kelurahan Teluk Sepang/Sumberjaya. 6. Peran kelembagaan (formal maupun informal) Apakah kegiatan kelembagaan tersebut mempengaruhi perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka? 7. Pola hubungan antara pemilik modal dengan pemilik kapal Apa yang dijadikan dasar dalam pola hubungan ini? Dalam pola hubungan ini apakah memperlihatkan adanya gejala eksploitasi terhadap pemilik perahu atau pemilik kapal? 8. Pola hubungan antara pemilik kapal dengan nelayan buruh atau ABK Apa yang dijadikan dasar dalam pola hubungan tersebut? Dalam pola hubungan ini apakah memperlihatkan adanya gejala ekspolitasi? 9. Struktur nafkah masyarakat nelayan Kelurahan Teluk Sepang/Sumberjaya Siapa pencari nafkah dalam keluarga? Apa pekerjaan utama pencari nafkah? Apa usaha sampingan yang dilakukan pencari nafkah? Berapa pendapatan per tahun? 10.
Perilaku menghadapi tekanan ekonomi yang mereka alami Apakah mereka tetap mempertahankan keahlian berusaha dalam kegiatan nelayan? Bagaimana cara memperoleh sarana produksi ?
11. Cara mendapatkan modal operasional Apa sajakah sumber-sumber pinjaman tersebut? Bagaimana prosedur dan proses dari pinjaman itu? 12. Adat istiadat/tradisi/kebijakan atau memperhatikan kelestarian lingkungan
peraturan/lembaga
yang
Bagaimana pelaksanaannya dalam masyarakat? Adakah perbedaan yang tampak dari generasi dahulu dengan generasi sekarang ? 13. Teknologi penangkapan yang digunakan 13.1 Bentuk –bentuk teknologi penangkapan yang digunakan 13.2 Bagaimana kondisi masyarakat nelayan sebelum masuknya teknologi? 13.3 Bagaimana struktur produksi, pola bagi hasil, dan pola stratifikasinya? 14. Dampak/pengaruh industrialisasi nelayan 14.1 Dampak/pengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam peningkatan pendapatan. 14.2 Dalam bentuk apa saja industrialisasi perikanan yang ada dan akan di kembangkan? 14.3 Pihak mana yang lebih aktif mendorong peningkatan pendapatan mereka 15. Perubahan teknologi penangkapan ikan 15.1 Kapan mulai dilakukan? 15.2 Siapa yang berperan dalam perubahan teknologi? 15.3 Mengapa dilakukan perubahan teknologi tersebut?
16.
17. 18. 19. 20.
21.
15.4 Bagaimana tahap-tahap perubahan teknologi tersebut dilakukan oleh nelayan Kelurahan Teluk Sepang/Sumberjaya? 15.5 Respon positif dan negatif nelayan terhadap perubahan teknologi pada saat itu. 15.6 Bagaimana tahap-tahap perubahan teknologi penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Kelurahan Teluk Sepang/Sumberjaya hingga sekarang ? Kekuatan produksi pada setiap jenis alat tangkap 16.1 Sumberdaya manusia dan keterampilannya 16.2 Tingkat teknologi yang digunakan dan lain-lain 16.3 Lainnya? Pola hubungan produksi setiap jenis alat tangkap yang ada Bagaimana peran dari masing-masing status dalam proses produksi ? Pola stratifikasi nelayan berdasarkan pandangan masyarakat setempat Apa yang dijadikan dasar dalam penentuan stratifikasi sosial tersebut? Pengaruh berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah atau stakeholder lainnya pada berbagai aspek ekonomi, teknologi, sosial dan lingkungan Perilaku nelayan dalam usaha sehari-hari untuk tidak merusak lingkungan pesisir (akibat dari penggunaan bahan-bahan berbahaya) 20.1 Bentuk-bentuk perilakunya 20.2 Lembaga desa atau adat istiadat/norma yang berpihak pada kelestarian lingkungan? Strategi yang digunakan untuk keberhasilan pelestarian ekologi 21.1 Adakah tradisi/adat istiadat/norma yang menabukan atau melarang perusakan lingkungan pesisir dan laut? 21.2 Pihak mana yang paling intens dalam persoalan keberlanjutan lingkungan?
22. Peran pemerintah dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan 22.1 Peranan TPI atau lembaga formal lain? 22.2 Harapan dari kelembagaan tersebut? 23. Ketersediaan ruang bertahan hidup yang menjadi dasar teritorial dari ekonomi komunitas 23.1 Bagaimana dengan waktu luang mereka? 23.2 Apakah mereka terlibat dalam wadah sosial setempat? 23.3 Bagaimana bentuk jaringan sosial yang ada ? 24. Strategi dalam menghadapi tekanan ekonomi yang dialami Adakah pola nafkah ganda yang mereka lakukan? 24.1 Apakah penyebaran tenaga kerja anggota keluarga juga dilakukan? 24.2 Atau apakah mereka memanfaatkan lembaga kesejahteraan lokal ? 25. Ketersediaan pilihan-pilihan yang ada: Apakah mereka memanfaatkan alam-ekologikal? Bagaimana dengan finansial, dan sumberdaya manusia? 26. Apakah kelembagaan lokal yang ada dapat membantu kemajuan masyarakat setempat? Bagaimana anda menilai apa yang diharapkan dari kelembagaan tersebut? 27. Tradisi/adat istiadat di dalam masyarakat nelayan yang mempuyai perhatian terhadap lingkungan 27.1 Ungkapan dari masalah mengenai keperdulian terhadap lingkungan tersebut? 27.2 Keperdulian generasi muda terhadap lingkungan? 27.3 Adakah perubahannya dari generasi dahulu dengan generasi sekarang? 27.4 Keperdulian golongan masyarakat kritis terhadap permasalahan di lokalitas? 28. Kelembagaan dalam masyarakat nelayan tersebut yang memihak kepentingan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan 28.1 Bentuk-bentuk kelembagaannya 28.2 Bagaimana dengan peraturan perundang-undangan atau peraturan pemerintah daerah yang dapat dijadikan pijakan dalam mengelola sumberdaya secara berkelanjutan? 29. Persepsi masyarakat setempat tentang lingkungan, alam, masyarakat dan desa 29.1 Bagaimana bentuk-bentuk persepsinya? 29.2 Adakah gagasan yang bertentangan yang tumbuh dalam masyarakat tentang lingkungan 29.3 Apakah gagasan itu diwadahi oleh lembaga setempat? 30. Bentuk pengorganasasian diri masyarakat dalam hubungan dengan keperdulian terhadap lingkungan 30.1 Bentuk-bentuknya 30.2 Adakah gejala aparat pemerintah desa hanya menyibukkan diri dengan kekuasaan politik? Atau mengakumulasi kekayaan? Atau apakah tokoh-tokoh masyarakat hanya menunpang hidup dari kondisi tersebut? Status pendidikan keluarga. Kesehatan keluarga.
B. Pokok Penelitian Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan 1. Jaringan Pengaman Sosial (JPS) 1.1 Bentuk Program JPS dari pemerintah pusat 1.2 Bentuk program pemberdayaan masyarakat lainnya 1.3 Bentuk konkrit program tersebut di masyarakat nelayan 1.4 Derajat/Tingkat Efektivitas Program: apakah program bantuan pemerintah pusat tersebut bermanfaat secara nyata/menyentuh bagi masyarakat kecil? 1.5 Pihak-pihak yang diuntungkan dari program tersebut 1.6 Pihak-pihak yang dirugikan dari program tersebut 1.7 Adakah instansi pemerintah pusat yang menjadi panutan masyarakat dalam membantu memecahkan persoalan mereka? 1.8 Apakah dalam mensosialisasikan program tersebut melibatkan nelayan? Sampai sebatas mana pelibatan nelayan tersebut? Bagaimana respon nelayan itu sendiri atas keterlibatan mereka? 1.9 Hambatan yang dihadapi instansi pemerintah pusat dalam memberikan bantuan 1.10 Upaya instansi pemerintah pusat menghadapi hambatan tersebut 2. Program Pemerintah Daerah (propinsi dan atau kota) dan Dinas Terkait 2.1 Bentuk-bentuk programnya 2.2 Efektivitas program tersebut dalam menanggulangi kemiskinan masyarakat nelayan
2.2 2.3 2.4 2.5
2.6 2.7
Apakah Kebijakan publik yang berkenaan dengan program tersebut memihak kepada masyarakat kecil? Apakah ada kerjasama antara instansi yang terkait tersebut ? Adakah pemerintah daerah/dunas terkait yang menjadi panutan masyarakat dalam membantu memecahkan persoalan mereka? Apakah dalam mensosialisasikan program tersebut melibatkan nelayan? Sampai sebatas mana pelibatan nelayan tersebut? Bagaimana respon nelayan itu sendiri atas keterlibatan mereka? Hambatan yang dihadapi pemerintah daerah/dinas terkait dalam memberikan bantuan Upaya pemerintah daerah/dinas terkait menghadapi hambatan tersebut
3. Program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 3.1 Bentuk-benuk programnya 3.2 Sampai sejauh mana keterlibatan LSM tersebut dalam masyarakat? 3.3 Adakah LSM yang menjadi panutan masyarakat dalam membantu memecahkan persoalan mereka? 3.4 Apakah dalam mensosialisasikan program tersebut melibatkan nelayan? Sampai sebatas mana pelibatan nelayan tersebut? Bagaimana respon nelayan itu sendiri atas keterlibatan mereka? 3.5 Hambatan yang dihadapi LSM dalam memberikan bantuan 3.6 Upaya LSM menghadapi hambatan tersebut 4. Adakah UU/peraturan yang dirancang untuk memihak kepentingan nelayan kecil?
C. Pokok Penelitian Bentuk-bentuk Strategi yang Dilakukan
1. Aktivitas Mata Pencaharian Sebagai Nelayan 1.1 Status pencari nafkah dalam keluarga 1.2 Apakah perikanan tangkap merupakan pekerjaan utama? 1.3 Adakah pekerjaan sampingan yang dilakukan? 1.4 Pendapatan yang diperoleh per hari, per bulan dan per tahun? 1.5 Sebandingkah dengan pengeluaran yang dilakukan? 2. Perilaku aras individu, aras rumah tangga dan aras komunitas menghadapi tekanan ekonomi 2.1 Adakah mereka memiliki keahlian berusaha dalam kegiatan nelayan? 2.2 Bagaimana cara memperoleh saprodi (membeli, meminjam, bagi hasil dan lain-lain)? 3. Kekuatan Sosial Masyarakat Nelayan 3.1 Adakah ketersediaan ruang bertahan hidup? 3.2 Bagaiamana mereka mengatur waktu luang yang ada? 3.3 Bagaimana keterlibatan mereka dalam wadah sosial setempat? 3.4 Bagaimana bentuk jaringan sosial yang terbentuk? 3.5 Apakah mereka menerapkan pola nafkah ganda? 3.6 Atau melakukan penyebaran tenaga kerja anggota keluarga? 3.7 Atau mereka memanfaatkan lembaga kesejahteraan lokal ? 3.8 Bagaimana dengan peran istri dalam membantu perekonomian? 3.9 Adakah ketersediaan pilihan dalam memanfaatkan alam, modal fiskal, modal finansial dan modal sumberdaya manusia?
PANDUAN PENGAMATAN LAPANGAN
1. Keadaan wilayah lokasi penelitian dan sarana prasarana yang menunjang kegiatan operasional. Apakah sarana dan prasarana tersebut memadai untuk kegiatan operasional nelayan? 2. Gambaran umum komunitas nelayan, serta situasi dan kondisi pemukiman, darimana saja asal usul nelayan yang berdomisili di Kelurahan Teluk Sepang/Sumberjaya. 3. Gambaran keadaan sosial budaya masyarakat. Kegiatan-kegiatan soisal budaya yang ada, pelapisan sosial. 4. Pola-pola penguasaan aset produksi : jenis dan jumlah penguasaan aset (perahu/kapal, alat tangkap, alat kerja dll) dan bagaimana proses penguasaan dari aset tersebut (pewarisan, jual beli, sewa, dll) 5. Berbagai cara produksi yang ada di Kelurahan Teluk Sepang/Sumberjaya dan bagaimana formasi sosialnya? 6. Kelembagaan yang ada dalam masyarakat nelayan : lembaga formal (kelompok nelayan dll) dan lembaga informal (majelis taklim, arisan, gotong royong, dll) 7. Modernisasi nelayan : masuknya teknologi (pukat trwal, gardan dll), masuknya modal/kapital serta perkembangan industralisasi nelayan 8. Kegiatan di Pelabuhan Perikanan dan bagaimana peran Pelabuhan Perikanan dalam menunjang kegiatan nelayan. 9. Kegiatan di tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan mekanisme kerjanya. Siapa yang mengelola TPI dan bagaimana peran TPI dalam menunjangg kegiatan pemasaran hasil tangkapan para nelayan? Selain TPI amati juga cara pemasaran hasil tangkapan yang umum dilakukan oleh nelayan. Adakah pihak-pihak yang berperan dalam pemasaran hasil tangkapan selain TPI dan bagaimana peranannya? 10. Bagaimana mekanisme bagi hasil yang dilakukan pada masing-masing cara produksi. Adakah gejala eksploitasi dari sistem bagi hasil tersebut terhadap buruh nelayan atau ABK ? 11. Bagaimana mekanisme penjualan hasil tangkapan yang dilakukan oleh pemilik perahu/kapal yang telah terikat dengan pedagang pengumpul, apakah memperlihatkan kecenderungan eksploitasi dengan penentuan tingkat harga secara sepihak? 12. Bagaimana mekanisme penjualan hasil tangkapan yang dilakukan oleh pemilik perahu atau kapal yang tidak terikat oleh pemilik modal ? bagaimana tingkat harga yang terjadi? 13. Bagaimana mekanisme penjualan hasil tangkapan yang dilakukan oleh pemilik perahu atau kapal yang telah terikat oleh pemilik modal? Bagaimana tingkat harga yang terjadi? 14. Bagaimana arah kebijakan pemerintah daerah untuk mengelola sumberdaya perikanan ? apakah setiap peraturan yang dikeluarkan memperhatikan dan mengadopsi norma-norma sosial budaya tingkat lokal? Bagaimana upaya peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat yang telah dan ada di masyarakat nelayan ?
PANDUAN UNTUK STUDI DOKUMENTASI Untuk menunjang data primer maka dilakukan studi dokumentasi untuk mendapatkan data sekunder sebagai berikut : 1. Keadaan umum lokasi penelitian (letak, luas, topografi, pola pemukiman, ketersediaan sarana, pasar, sekolah, bank, koperasi, pelabuhan, puskesmas, air bersih, penerangan, pembuangan sampah dan lain-lain) 2. Penduduk : karakteristik demografi, komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jumlah rumah tangga nelayan, mobilitas penduduk, angkatan kerja. 3. Mata pencaharian : jenis pekerjaan dan jumlah penduduk masing-masing pekerjaan. 4. Keadaan sosial budaya masyarakat : agama, kegiatan sosial, pelapisan sosial dan dan lain-lain. 5. Perkembangan jumlah dan jenis kapal atau perahu 6. Perkembangan jumlah dan jenis alat penangkapan ikan 7. Perkembangan jumlah produksi per jenis alat tangkap per satuan waktu 8. Jumlah hari trip setiap jenis alat tangkap 9. Peta wilayah penangkapan untuk setiap jenis alat tangkap 10. Peta lokasi penelitian
Lampiran 2. Kuesioner Prioritas Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Pengendalian Degradasi Sumberdaya Alam Pesisir di Kota Bengkulu Prioritas Strategi Pengendalian Degradasi Sumberdaya Alam Pesisir Melalui Pemberdayaan pesisir Kota Bengkulu
FOKUS
FAKTOR SWOT
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weaknesses)
Peluang (Opportunities)
Ancaman (Threats
KRITERIA Rehabilitasi ekosistem pesisir yang telah mengalami degradasi.
Pembentukan kelembagaan ekonomi dan pelestarian sumberdaya pesisir ALTERNATIF STRATEGI
Pembentukan kelembagaan ekonomi (koperasi keluarga) berbasiskan kekerabatan
Program pendampingan dengan melakukan intervensi komunitas
Pengembangan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan melalui kelompokkelompok profesi
Pengembangan system silvofishery dalam pengelolaan tambak dengan pendekatan buttom up
Dalam penelitian ini, Bapak/Ibu/Sdr responden dimohon untuk dapat memberikan nilai perbandingan antar elemen berdasarkan Angka Skala yang telah di tetapkan (Tabel 1). Pertimbangan nilai intensitas kepentingan antar elemen didasarkan pada logika, intuisi, kepakaran dan pengalaman Bapak/Ibu/Sdr responden dalam memahami permasalahan pemberdayaan masyarakat pesisir Kota Bengkulu ini. Tabel 1. Skala Perbandingan Pasangan (Saaty, 1993) Intensitas
Peningkatan peran dalam memanfaatk secara lestari
Keterangan
Penjelasan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya elemem mempuyai pengaruhyang sama
Kedua
pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen yang lainnya dibandingkan elemen lainnya
elemen
5 Elemen yang satu sedikit lebih cukup daripada elemen Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong lainnya satu elemen dibanding elemen lainnya 7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen lainnya elemen yang kuat disokong dan dominannya
Satu
Kegia rehabi denga
telah
terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya yang mendukung elemen memiliki tingkat
Bukti penegasa n tertinggi yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan diberikan bila ada dua kompromi di antara
Nilai ini
dua pilihan Kebalikan Jika untuk aktifitas i mendapatkan satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j, maka j mempuyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Hierarki 1. Perbandingan Antar Faktor terhadap Fokus (Tujuan) FOKUS
FAKTOR
Prioritas Strategi Pengendalian Degradasi Sumberdaya Pesisir Melalui Pemberdayaan Nelayan K
Kekuatan (Strength)
Peluang (Opportunities)
Kelemahan (Weaknesses)
Pendekatan pemberdayaan masyarakat pesisir Kota Bengkulu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kekuatan (Strength), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan Ancaman (Threats). Pertanyaan : Bagaimana perbandingan tingkat kepentingan antar faktor-faktor tersebut terhadap pendekatan pemberdayaan masyarakat pesisir Kota Bengkulu Perbandingan nilai tingkat kepentingan faktor terhadap tujuan Kekuatan Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Hierarki 2. Perbandingan kriteria terhadap Faktor Kekuatan (Strenght)
FAKTOR
Kelemahan (Weaknesses)
Pembentukan kelembagaan ekonomi dan pelestarian sumberdaya pesisir
KRITERIA
Rehabilitasi ekosistem pesisir yang telah mengalami degradasi.
Peluang (opportunities)
Peningkatan pe masyarakat pes memanfaatkan
Program pendampingan dengan melakukan intervensi komunitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendekatan pemberdayaan masyarakat nelayan Kota Bengkulu dipengaruhi oleh strategi yang dilakukan. Pertanyaan : Bagaimana perbandingan tingkat kepentingan antar aktor-aktor tersebut dalam mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat nelayan ? Pembentukan kelembagaan ekonomi dan pelestarian sumberdaya pesisir
Rehabilitasi ekosistem pesisir yang telah mengalami degradasi.
Program pendampingan dengan melakukan intervensi komunitas
Peningkatan p masyarakat pe memanfaatka
Pembentukan kelembagaan ekonomi dan pelestarian sumberdaya pesisir Rehabilitasi ekosistem pesisir yang telah mengalami degradasi.
Program pendampingan dengan melakukan intervensi komunitas Peningkatan peran serta masyarakat pesisir dalam memanfaatkan sumberdaya pesisir
Hierarki 3. Perbandingan kriteria terhadap alternatif strategi
KRITERIA
Pembentukan kelembagaan ekonomi dan pelestarian sumberdaya pesisir
ALTERNATIF STRATEGI
Rehabilitasi ekosistem pesisir yang telah mengalami degradasi.
Pembentukan kelembagaan ekonomi (koperasi keluarga) berbasiskan kekerabatan
Program pendampingan dengan melakukan intervensi komunitas
Pengembangan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan melalui kelompokkelompok profesi
Peningkatan peran masyarakat pesisir memanfaatkan sum
Pengembangan system silvofishery dalam pengelolaan tambak dengan pendekatan
Keg reha man pend
Pertanyaan : Bagaimana perbandingan tingkat kepentingan dari alternatif strategi yang akan dicapai berdasarkan kriteria dalam pendekatan pemberdayaan masyarakat nelayan Kota Bengkulu ? Perbandingan nilai tingkat kepentingan alternatif strategi Pembentukan kelembagaan ekonomi (koperasi keluarga) berbasiskan kekerabatan
Pengembangan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan melalui kelompok-kelompok profesi
Pengembangan system silvofishery dalam pengelolaan tambak dengan pendekatan buttom up
Pembentukan kelembagaan ekonomi (koperasi keluarga) berbasiskan kekerabatan Pengembangan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan melalui kelompokkelompok profesi Pengembangan system silvofishery dalam pengelolaan tambak dengan pendekatan buttom up Kegiatan konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove dengan pendekatan partisipatif
Apabila Bapak/Ibu/Sdr. Responden memiliki saran, pendapat, dan masukan tentang program pendekatan pemberdayaan masyarakat nelayan Kota Bengkulu, silahkan menulisnya di halaman ini.
Ke reh ma pen
Lampiran 3. Tabel Keragaan Modal struktur masyarakat nelayan di Kelurahan Teluk Sepang, Sumberjaya dan Kandang Jenis Modal
Kategori
Selang skor
Kelurahan Sepang
Modal Manusia
Rendah
24-52
Tinggi
Modal fisikal
Modal Finansial
Modal Sosial
Modal Alamiah
Jumlah sampel (n)
Teluk
Kelurahan Sumberjaya
Kelurahan Kandang
25,5
50,0
24,7
53-80
74,5
50,0
75,3
Jumlah
100,0
100,0
100,00
Rendah
137-175
46,4
66,5
53,8
Tinggi
176-212
53,6
33,5
46,2
Jumlah
100,0
100,0
100,00
Rendah
11-19
82,7
80,5
80,3
Tinggi
20-27
17,3
19,5
19,7
Jumlah
100,0
100,0
100,00
Rendah
63-93
68,2
62,7
62,3
Tinggi
94-124
31,8
37,3
37,7
Jumlah
100,0
100,0
100,00
Rendah
23-33
82,7
55,7
58,3
Tinggi
34-42
17,3
44,3
41,7
Jumlah
100,0
100,0
100,00
29
41
15