DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif : Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta, PT. Kiblat Buku Utama. Bappenas. 2004. Strategi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Jakarta. Deputi Bidang Otonomi Daerah dan Pengembangan Regional Bappenas BPPT. 1999, Manajemen Teknologi untuk Pengembangan Wilayah. Jakarta: Pusat Pengkajian Teknologi Pengembangan Wilayah BPPT. Douglass, Mike. 1996, A Regional Network Strategy for Reciprocal Rural-Urban Linkages: An Agenda for Policy Research with Reference to Indonesia. Third World Planning Review. Fawcett, James T. dkk. 1980. Summary Report : Intermediate Cities in Asia Meeting. Hawai : East-West Population Institute Firman, Tommy. 2005. Menuju Model Pengembangan Wilayah Terbelakang : Kasus Jawa Barat Selatan, Laporan Penelitian ITB Tahun 2005. Pradhan, Puskhar K. 2003. Manual for Urban Rural Linkage and Rural Development Analysis. Kathmandu : New Hira Book Enterprises. Rondinelli, Dennis A. 1983. Secondary Cities in Developing Countries : Policies for Diffusing Urbanization. California : SAGE Publications, Inc. Soegijoko, Budhy Tjahjati dan Tommy Firman. 2005. Urbanisasi dan Pembangunan Perkotaan di Indonesia dalam Soegijoko, Budhy Tjahjati, dkk. 2005. Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21 : Konsep dan Pendekatan Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Jakarta : Urban and Regional Development Institute (URDI) dan Yayasan Sugijanto Soegijoko. Sugiana, Kawik. 2005. Keterkaitan Desa – Kota di Indonesia dalam Soegijoko, Budhy Tjahjati, dkk. 2005. Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21 : Konsep dan Pendekatan Pembangunan Perkotaan di Indonesia. jakarta : Urban and Regional Development Institute (URDI) dan Yayasan Sugijanto Soegijoko. Tarigan. 2003. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bumi Aksara. Jakarta
Artikel dan terbitan terbatas _________, 2005. Fakta dan Analisis Kabupaten Garut. Studio Perencanaan Wilayah Teknik Planologi ITB _________, 2004. Penyusunan Model Keterkaitan Desa Kota. BPPT _________, 1998. Hetauda Market Zone Delineation Study. UNDP&UNHCS _________, 2005. Menuju Model Pengembangan Wilayah Terbelakang : Kasus Jawa Barat Selatan. Laporan Penelitian ITB _________, 2005. Laporan Akhir Penyusunan Rencana Makro Pengembangan Wilayah Garut Selatan Tahun Anggaran 2005. Pusat Penelitian dan Pengkajian Universitas Garut. _________, 2005. Penyusunan Rencana Pusat Pengembangan Agribisnis Cipamatuh. Bappeda Propinsi Jawa Barat. BPPT. 2004. Penyusunan Skenario Keterkaitan Desa-Kota Pada Kawasan Strategis Penyusunan Model Keterkaitan Desa Kota (RULIS Model). Proyek Pengkajian Kebijakan teknologi.
Julius, Liklikwatil M. 2003. Prioritas penanganan jaringan jalan untuk mengintegrasikan pusat-pusat pemasaran produk pertanian (studi kasus : Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat). Thesis PWK ITB. Mariani. 2004. Dampak Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Terhadap Hubungan Desa-Kota Di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Thesis PWK ITB Siagian, Ria N. 2005. Identifikasi Permasalahan Fasilitas Penunjang Pertanian Ditinjau Dari Perspektif Desa Kota. Thesis PWK ITB Internet http://www.analytictech.com/mb870/introtoGT.htm. Diakses 25 april 2006 www.KAPET.org. Diakses 24 septermber 2005 http://www.unescap.org/pdd/prs/ProjectActivities/Ongoing/Ruralurban%20Linkages/Rural-Urban%20Linkages-policyimp.pdf.Diakses 15 juli 2006 http://www.qualitative-research.net/fqs-texte/3-02/3-02glaser-e.htm. Diakses 25 april 2006
LAMPIRAN A PENGHITUNGAN LOCATION QUOTIENT
Location Quotient (LQ) merupakan ukuran perbandingan secara relatif kemampuan suatu daerah terhadap kemampuan di tingkat nasional. Ukurannya dapat bermacammacam, misalnya produksi, tenaga kerja, investasi dan indikator lain yang terkait. Dalam analisis kali ini digunakan nilai produksi (PDRB) sebagai ukuran. Xi R / Xt R LQi = Xi N / Xt N Dimana :
Xi R = nilai PDRB sektor i di wilayah Xt R = nilai PDRB total seluruh sektor di wilayah Xi N = nilai PDRB sektor i di nasional Xt N = nilai produksi total seluruh sektor nasional
Interpretasi dari nilai LQ adalah : LQ > 1 : menunjukkan hasil produksi lebih dari mencukupi dan dapat diekspor ke luar wilayah produksi LQ = 1 : hasil produksi hanya mencukupi untuk kebutuhan lokal saja LQ < 1 : hasil produksi tidak memenuhi kebutuhan dan memerlukan impor dari luar wilayah
LAMPIRAN B KARAKTERISTIK FISIK KABUPATEN GARUT BAGIAN SELATAN
Tabel B.1 Tabel Status Jalan Di Kabupaten Garut Bagian Selatan Tahun 2005 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
Nama Ruas Pamegatan - Singajaya Singajaya - Toblong Pameungpeuk - Mekarsari Mekarsari - Cibalong Cibalong - SP Cibaregbeg Toblong - Simpang Kiarakohok - Linggamanik Singajaya - Taraju Kiarakohok - Cikelet Ciparay - Cihurip Cihurip - Jayamukti Cisandaan - Pakenjeng lamo Bungbulang - Cisarua Rancabuaya - Pantai Cisarua - Cisewu Cihurip - Sigajaya Cikajang - Cipondok Bungbulang - Cijayana Citalahab - Burujul Pameungpeuk - Cilaut Dalam Kota - Cikajang Dalam Kota - Cisompet Dalam Kota - Pameungpeuk Kiarakohok - SayangHeulang Sp Cikelet - Cijambe Cibaregbeg - Miramare Miramareu - Sancang Simpang - Cikaengan Sumadra - Cileuleuy Cilueluey - Kwh Papandayan Sp cisompet - ciawi Sp cibaregbeg - Cibaluk Cikajang - Cikandang Ngamplang - cibodas Cijambe - Gunung sulah Gunung sulah - Cimari Cimari - Tegal Gede Tegal gede - Bojongrandu Pakenjeng - Sp Burujul Pasirmuncang - Nangkaruka Jayamukti - Cisangiri Hanjuang - Margalaksana Pameungpeuk - Bojong
Sumber DISHUB Kab Garut, 2005
Status Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jabar Selatan Jabar Selatan Jabar Selatan Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten
Panjang (Km) 25 10.80 4.70 6.30 4.50 13.50 17.10 5.70 5.60 5.30 3.10 6.70 14.10 0.80 12.00 8.00 6.40 14.80 4.60 12.00 2.00 0.40 2.10 2.70 0.50 15.50 8.00 3.60 34.10 9.50 22.30 0.70 6.40 0.80 4.00 12.30 6.90 5.30 15.00 4.00 6.50 4.50 5.30
Tabel B.2 Kondisi dan Panjang Jalan Di Kawasan Garut Bagian Selatan Tahun 2005
Nama Ruas Jalan
No.
1
Pamegartan - Singajaya
2
Singajaya - Toblong
3
Kiarakohok - Cikelet
4
Pameungpeuk - Mekarsari
5 6 7
Mekarsari - Cibalong Cibalong - SP Cibaregbeg Toblong - Simpang
8
Kiarakohok - Linggamanik
9
Singajaya - Taraju
10
Kiarakohok - Cikelet
11
Ciparay - Cihurip
Titik Pengenal awal JP. Km 28 Garut 29/36
Nama Kecamatan Yang Dilalui
Akhir
Panjang
Lebar
Ruas
Rata2
(KM)
(M)
Pal. KM Awal
Panjang Tiap Jenis Permukaan (KM)
Akhir
Aspal
Penetrasi
(AC/HRS)
Makadam
Kerikil
Tanah
Belum Tembus
30/36
Singajaya
25
3.5
14.6
25
*
10.4
*
*
*
34
Singajaya Singajaya
10.8
3.5 3.5
0 2.75
2.75 3.5
* *
2.75 0.75
* *
* *
* *
Cikelet
5.6
4.5
0
3.7
*
3.7
*
*
*
32/ Desa
Pameungpeuk
4.7
3
0
1.7
*
1.7
*
*
*
31/ Desa 32 / JBT 30
33 / JBT 105/96 98/96/105
Cibalong Cibalong Cibalong Cibalong
6.3 4.5
3 3 6 3.5 3.5 3.5
1.7 0 0 6 7.5 9
4.7 6.3 4.5 7.5 9 13.8
* *
*
3 6.3 4.5 1.5 1.5 *
* * * * * 4.5
* * * * * *
* * * * * *
JP. Km 88 Garut
Bts Desa
Cikelet
2.5
0
0.7
*
0.7
*
*
*
3 3 3 3 4.5 4 4 4
0.7 2.8 6 13.8 0 1.6 2.6 3
2.8 6 13.8 17.1 1.6 2.6 3 5.7
* * * * * * * *
2.1 * * 3.3 1.6 1 0.4 2.7
* 3.2 7.6 * * * * *
* * * * * * * *
* * * * * * * *
JP. KM 152.05 Bdg Jp. Km 83 Garut
30/29
Jp. Km 152.05 Bdg JP. KM 113.8 Bdg
801/Jbt/94
Bts Kab.
17.1
*
Singajaya
5.7
801/Jbt/94
Cikelet
5.6
4.5
0
3.7
*
3.7
*
*
*
39/49
Cihurip
5.3
3
0
2.8
*
2.8
*
*
*
3
2.1
3.1
*
1
*
*
*
No.
Nama Ruas Jalan
Titik Pengenal awal
Nama Kecamatan Yang Dilalui
12
Cihurip - Jayamukti
38/49
13
Cisandaan - Pakenjeng lamo
40/42
Akhir KD Jayamukti / 90 KD PKJ
14
Bungbulang - Cisarua
67/43
45/47
15 16
Rancabuaya - Pantai Cisarua - Cisewu
17
Cihurip - Sigajaya
Panjang
Lebar
Ruas
Rata2
(KM)
(M)
Cikajang - Cipondok
19
Bungbulang - Cijayana
20
Citalahab - Burujul
21
Pameungpeuk - Cilaut
22 23 24
Dalam Kota - Cikajang Dalam Kota - Cisompet Dalam Kota - Pameungpeuk
25
Kiarakohok - SayangHeulang
26
Sp Cikelet - Cijambe
27
Cibaregbeg - Miramare
Kerikil
Tanah
Belum Tembus
2.1
*
2.1
*
*
*
Pamulihan
6.7
3.5 3.5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
0 6 0 4.95 5.3 7.5 8.3 9.5 0 0 2.5 0 4 5.5
6 6.7 4.95 5.3 7.5 8.3 9.5 14.1 0.8 2.5 7.4 4 5.5 8
* * * * * * * * * * * * * *
6 0.7 4.95 0.35 2.2 0.8 1.2 4.6 0.8 2.5 * * * 2.5
* * * * * * * * * * * 4 1.5 *
* * * * * * * * * * * * *
* * * * * * * * * * * * * *
6.4
3
0
0.3
*
0.3
*
*
*
0 3.5 0
3.5 5.8 4.6
* * *
3.5 2.3 4
* * *
* * *
* * *
Caringin Caringin Caringin
38/39
29/29
Cihurip
JP. Km JP. Km JP . Km JP. Km 85.5 Grt 37/SMP Cikelet 33/105
Makadam
0
Pantai 45
44/44 JP. Km 84 Grt
Penetrasi
(AC/HRS) 3
Bungbulang
28
Aspal
3.1
14.1
0.8 12 8
Singajaya 18
Panjang Tiap Jenis Permukaan (KM)
Akhir
Cihurip
45/ Pasar 44/45
JP. KM 25.3 Grt 43/44
Pal. KM Awal
Cikajang
Pantai
Bungbulang
14.8
43/43
Bungbulang
4.6
3 3 3
35/35
Pameungpeuk
12
3
0
1
*
1
*
*
*
1 9 0 0 0
9 12 2 0.4 2.1
* * * * *
* 3 2 0.9 1.2
8 * * * *
* * * * *
* * * * *
JP. Km Lapang
Cikajang Cisompet Pameungpeuk
2 0.4 2.1
3 3 3 3 3
Pantai
Cikelet
2.7
6
0
2.7
*
2.7
*
*
*
801/37
Cikelet
0.5
4.5
0
6
*
6
*
*
*
34/98/106
Cibalong
15.5
6
0
6
*
6
*
*
*
No.
Nama Ruas Jalan
Titik Pengenal
28 29 30 31
Miramare - Sancang Simpang - Cikaengan Sumadra - Cileuleuy
awal 96/96 34/96/106 40/JP
32
Cilueluey - Kwh Papandayn
100/100
33
Sp cisompet - ciawi
82/ Pasar
34
Sp cibaregbeg - Cibaluk
33/96
35
Cikajang - Cikandang
JP. KM
36
Ngamplang - cibodas
109/109
37 38 39 40
Cijambe - Gunung sulah Gunung sulah - Cimari Cimari - Tegal Gede Tegal gede - Bojongrancu
37 / 94
41
Pakenjeng - Sp Barujul
42 43 44
Pasirmuncang - Nangkaruka Jayamukti - Cisangiri Hanjuang - Margalaksana
43/43 (JP) 39/905 67 / 67
45
Pameungpeuk - Bojong
83/83
801 802 803 41
Akhir Pantai Bts Kab Bts Kab
Nama Kecamatan Yang Dilalui
Panjang
Lebar
Ruas
Rata2
(KM)
(M)
Pal. KM Awal
Panjang Tiap Jenis Permukaan (KM)
Akhir
Aspal
Penetrasi Makadam
Kerikil
Tanah
Belum
Cibalong Cibalong Pamulihan
8 3.6 34.1
6 3 3 3 3
0 0 0 3.2 9.2
3 3.6 3.2 9.2 34.1
(AC/HRS) * * * * *
Pamulihan
9.5
3
0
9.5
Cisompet
22.3
3
0
Pantai
Cibalong Cibalong Cibalong
0.7 12.8
JP. Km
Cikajang
6.4
3 * 3.5 3.5 3.5 6 6
1 0 0 1.5 5.5 0 1.7
JP. Km 91.2 Bdg 801 803 901 42/43
0.8
6
0
0.8
*
0.8
*
*
*
Cikelet Cikelet Pakenjeng Pakenjeng
3.9 12.3 6.9 5.3
Pamulihan
15
902/902
Pakenjeng Cihurip Bungbulang
4 6.5 4.5
0 0 0 0 3.8 0 7 0 0 0 0.5 4
3.9 12.3 * 3.8 5.3 3 15 4 6.5 0.5 4 4.5
* * 6.9 * * * * * * * * *
3.9 * * 3.8 1.5 3 * 4 * 0.5 * *
* 12.3 6.9 * * * 4 * * * 3.5 *
* * * * * * * * * * * 0.5
* * *
43/43
4 4 * 3 3 3 * 3 * 3 3 3
Pameungpeuk
5.3
3
0
5.3
*
5.3
*
*
Kwh Papndyn 31/Jbt Ciawi
62 Jembatan
KD. Bojong
Cikajang
Tembus
3 3.6 3.2 * *
* * * 0.2 0.6
* * * * *
* * * * *
*
*
9.5
*
*
1
*
1
*
*
*
20.8 0.7 1.5 5.5 12.8 1.7 6.4
* * * * * * *
* * 1.5 * * 1.7 4.7
19.8 * * 4 7.3 * *
* 0.7 * * * * *
* * * * * * *
* * 4 * 6.5 * * *
Tabel B.2 Pola Penggunaan Lahan Di Wilayah Garut Selatan Tahun 2004
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kecamatan Cisewu Caringin Talegong Bungbulang Mekarmukti Pakenjeng Pamulihan Cikelet Pameungpeuk Cibalong Cisompet Singajaya Cihurip Peundeuy Cikajang Banjarwangi
Pekarangan 291 608 365 416 34 185 119 579 198 188 247 859 61 185 360 249
Sawah 1473 664 1110 3526 816 1671 303 1043 1127 885 1252 1127 532 872 218 2135
Kebun campuran 1769 8952 2764 5209 70 2524 1120 4727 1351 1058 2417 1197 693 1638 1986 1584
Ladang 1216 2581 560 1100 650 3637 875 953 1505 1527 622 648 645 314 1580
Garut selatan Kabupaten Garut Persentase
4944
18754
39059
14380 0.343811
50488 0.371455
64496 0.605603
Sumber : Pusat Pengkajian dan Penelitian Universitas Garut, 2005
Padang rumput
375 350 608 94 850 338 177 867 485 177 257 16 92
Perkebunan 0 0 524 0 478 1836 2975 4407 184 6442 4408 780 173 4261 1599
Hutan 4191 3890 5473 6665 61 8576 8817 4125 163 10768 6317 576 2406 1770 4929 1072
18413
5354
28067
37621 0.489434
6512 0.822174
30118 0.931901
214 454 -
Perikanan darat 81 39 17 97 12 103 15 26 26 51 36 172 34 43 82 37
Lain-lain 248 515 61 153 208 478 27 600 71 285 154 358 84 96 329 34
69799
871
3701
96399 0.724064
2244 0.388146
4788 0.772974
LAMPIRAN C KARAKTERISTIK PELAYANAN KABUPATEN GARUT BAGIAN SELATAN Tabel C.1 Jumlah Sarana Kecamatan per Desa Kabupaten Garut Bagian Selatan Tahun 2003 Jumlah Sarana (Unit) SARANA PENDIDIKAN KECAMATAN
Cikajang
Banjarwangi
NAMA DESA
TK
SD
SLTP
SARANA KESEHATAN
SLTA
RS
PUSKESMAS
SARANA TRANSPORTASI BIS/ ANGKUTAN UMUM
BALAI PENGOBATAN
TERMINAL ANGKUTAN UMUM
STASIUN KA
Giriawas
1
5
0
1
0
1
1
ada
ada
Girijaya
1
2
0
0
0
0
1
ada
ada
0 0
Padasuka
0
3
0
0
0
0
1
tidak ada
tidak ada
0
Cibodas
2
4
2
0
0
0
0
ada
Mekarsari
1
5
0
0
0
1
3
tidak ada
Margamulya
2
4
1
0
0
0
0
Mekarjaya
1
4
1
0
0
0
0
Cikandang
0
5
0
0
0
0
0
Cikajang
3
5
2
1
0
3
3
Simpang
0
2
0
0
0
1
Cipangramatan
0
3
0
0
0
Dangiang
0
3
1
0
0
ada
0
tidak ada
0
ada
ada
0
ada
ada
0
ada
ada
0
ada
ada
0
2
ada
tidak ada
0
0
2
ada
tidak ada
0
1
1
ada
ada
0
Mulyajaya
1
3
0
0
0
0
0
tidak ada
ada
0
Bojong
0
3
0
0
0
0
0
tidak ada
ada
0
Banjarwangi
2
8
1
1
0
1
2
ada
ada
0
Talagasari
0
3
0
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Padahurip
0
4
0
0
0
0
1
tidak ada
ada
0
ada
0
tidak ada
0
Kadongdong
1
5
0
0
0
1
0
ada
Tanjengjaya
3
3
0
0
0
0
0
tidak ada
Jumlah Sarana (Unit) SARANA PENDIDIKAN KECAMATAN
NAMA DESA Talagajaya
Singajaya
Peundeuy
Cihurip
Cikelet
TK
SD 0
SLTP 2
0
SARANA KESEHATAN
SLTA 0
RS
PUSKESMAS 0
SARANA TRANSPORTASI BIS/ ANGKUTAN UMUM
BALAI PENGOBATAN 0
0
tidak ada
TERMINAL ANGKUTAN UMUM
STASIUN KA
ada
0
Wangunjaya
0
5
1
0
0
1
0
ada
ada
0
Jayabakti
0
2
0
0
0
0
0
ada
tidak ada
0
Mekartani
1
4
0
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Ciudian
1
3
1
1
0
1
0
ada
ada
0
Ciginting
1
4
0
1
0
1
0
ada
ada
0
Sukamulya
0
3
0
0
0
0
1
ada
ada
0
Sukawangi
0
3
0
0
0
0
1
ada
ada
0
Pancasura
0
4
1
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Girimukti
1
4
1
0
0
1
0
ada
ada
0
Karangagung
0
4
0
0
0
0
0
ada
ada
0
Singajaya
2
5
2
0
0
1
1
ada
ada
0
Purwajaya
0
2
0
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Sukanagara
0
4
0
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Pangumasan
0
5
1
0
0
0
0
ada
ada
0
Sari Bakti
1
7
1
0
0
0
1
ada
tidak ada
0
Toblong
1
6
1
0
0
0
1
ada
ada
0
Peundeuy
1
5
2
1
0
1
1
ada
ada
0
Cisangkal
0
2
1
0
0
0
0
ada
ada
0
Cihurip
0
3
1
0
0
0
2
ada
ada
0
ada
0
Mekarwangi
0
5
0
0
0
0
0
ada
Jayamukti
0
4
0
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Pamalayan
0
4
1
1
0
1
0
tidak ada
ada
0
Linggamanik
0
6
2
0
0
0
0
ada
ada
0
Cijambe
1
6
1
0
0
0
1
ada
ada
0
Jumlah Sarana (Unit) SARANA PENDIDIKAN KECAMATAN
NAMA DESA Karangsari
Pameungpeuk
Cibalong
Cisompet
TK
SD 0
SLTP 4
1
SARANA KESEHATAN
SLTA 0
RS
PUSKESMAS 0
SARANA TRANSPORTASI BIS/ ANGKUTAN UMUM
BALAI PENGOBATAN 0
1
ada
TERMINAL ANGKUTAN UMUM ada
STASIUN KA 0
Kertamukti
1
4
1
0
0
0
0
ada
ada
0
Cigadog
0
9
1
0
0
0
0
ada
ada
0
Pameungpeuk
1
6
2
2
0
2
1
ada
ada
0
Paas
1
5
2
1
0
1
1
ada
ada
0
Bojong
0
5
0
0
0
0
0
ada
tidak ada
0
Jatimulya
1
4
2
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Mancagahar
1
4
0
0
0
0
0
ada
ada
0 0
Mandalakasih
0
4
1
1
0
1
1
ada
ada
Sirnabakti
1
4
1
2
0
2
0
ada
ada
0
Mekarsari
2
5
0
0
0
0
1
ada
ada
0
0
Karyamukti
2
2
0
0
0
0
Mekarmukti
0
4
0
0
0
0
Simpang
1
7
0
0
0
0
Karyasari
0
1
1
0
0
0
1
ada
0
tidak ada
ada
tidak ada
0
ada
tidak ada
0
ada
tidak ada
0
Sancang
2
5
1
1
0
1
ada
tidak ada
0
Sagara
0
5
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada
0
Cisompet
0
4
0
0
0
0
0
ada
ada
0
Panyindangan
0
5
0
tidak ada
tidak ada
0
Cikondang
1
7
1
0
1
1
ada
tidak ada
0
Depok
1
6
1
0
0
1
tidak ada
tidak ada
Sukamukti
0
4
0
Sindangsari
1
5
0
0 0
1
0
Jatisari
1
5
0
1
0
Cihaurkuning
0
5
0
1
0
Jumlah Sarana (Unit) SARANA PENDIDIKAN KECAMATAN
Bungbulang
Pakenjeng
NAMA DESA
TK
SD
SLTP
SARANA KESEHATAN
SLTA
RS
PUSKESMAS
SARANA TRANSPORTASI BIS/ ANGKUTAN UMUM
BALAI PENGOBATAN
TERMINAL ANGKUTAN UMUM
1
STASIUN KA
Hegarsari
1
6
1
0
Sukanagara
0
4
0
0
Margamulya
0
3
0
0
Margalaksana
1
3
1
0
0
0
0
tidak ada
ojeg
0
Bungbulang
3
6
2
1
0
0
0
ada
ada
1
Bojong
1
0
0
0
0
0
0
tidak ada
ojeg
0
Mekarbakti
0
6
0
0
0
0
0
ada
ada
0
Mekarjaya
2
6
1
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada ada
0
Sinarjaya
0
4
2
0
0
0
0
tidak ada
ada
0
Cihikeu
2
5
2
0
0
0
0
ada
tidak ada ada
0
Hanjuang
1
6
1
2
0
1
1
ada
ada
0
Gunamekar
0
4
0
0
0
0
0
tidak ada
ojeg
0
Bangunjaya
0
5
1
0
0
0
1
ada
tidak ada ada
0
Tegalega
0
3
0
0
0
0
0
ada
ojeg
0
talagawang
1
4
0
0
0
0
0
ada
tidak ada ada
0
sukamulya
0
3
0
0
0
0
0
tidak ada
ada
0
pasirlangu
0
4
1
0
0
0
0
ada
ada
0
tanjungmulya
0
4
0
0
0
0
0
tidak ada
ada
1
tanjungjaya
0
5
1
0
0
0
0
ada
ada
0
wangunjaya
1
4
0
0
0
0
0
tidak ada
ada
0
panyindangan
1
3
0
0
1
1
0
ada
tidak ada ada
0
jatiwangi
0
5
1
1
0
1
0
ada
ada
0
depok
1
4
2
1
0
0
1
ada
ada
0
karangsari
0
3
0
0
0
0
0
tidak ada
ojeg
0
neglasari
0
4
1
0
0
0
0
tidak ada
tidak ada ada
0
Jumlah Sarana (Unit) SARANA PENDIDIKAN KECAMATAN
Mekarmukti
Pamulihan
Cisewu
Caringin
Talegong
NAMA DESA
TK
SD
SLTP
SARANA KESEHATAN
SLTA
RS
PUSKESMAS
SARANA TRANSPORTASI BIS/ ANGKUTAN UMUM
BALAI PENGOBATAN
TERMINAL ANGKUTAN UMUM
STASIUN KA
tegalgede
1
3
1
0
0
0
1
ada
ada
0
jagabaya
0
2
0
0
0
0
2
ada
ada
0
karangwangi
0
3
1
1
0
0
0
ada
ojeg
0 0
mekarmukti
1
4
1
0
0
1
0
ada
ada
cijayana
1
3
0
0
0
0
0
ada
ojeg
1
Pakenjeng
1
4
1
0
0
1
0
ada
0
Garumukti
0
3
0
0
0
0
1
ada
0
Linggarjati
0
2
0
0
0
0
1
ada
0 0
Pananjung
1
2
0
0
0
1
0
ada
Panawa
1
2
0
0
0
0
0
ada
0
Cikarang
1
7
2
1
0
0
1
ada
0jeg
0
Pamalayan
0
6
0
0
0
0
1
ada
ojeg
0
Cisewu
1
7
2
2
0
1
2
ada
ojeg
0
Girimukti
0
4
0
0
0
0
0
ada
ojeg
0
Nyalindung
0
3
1
0
0
0
0
ada
ojeg
0
Sukajaya
0
7
0
0
0
0
0
ada
ojeg
0
Caringin
0
6
1
0
0
1
1
tidak ada
ada
0
Sukarame
0
5
1
0
0
0
1
tidak ada
ada
0
Cimahi
0
6
0
0
0
0
1
tidak ada
ada
0
Indralayang
0
2
0
0
0
0
0
tidak ada
ada
0
Purbayani
0
3
0
0
0
0
0
tidak ada
ada
0
TIDAK ADA DATA Sumber : Potensi Desa 2003/2004 dalam Studio Perencanaan Wilayah Teknik Planologi ITB 2005
Tabel C.2 Jumlah Sarana Kecamatan Per Desa Kabupaten Garut Bagian Selatan
NO
KECAMATAN
1
Cikajang
2
Banjarwangi
3
Singajaya
4
5
Peundeuy
Cihurip
NAMA DESA
Giriawas Girijaya Padasuka Cibodas Mekarsari Margamulya Mekarjaya Cikandang Cikajang Simpang Cipangramatan Dangiang Mulyajaya Bojong Banjarwangi Talagasari Padahurip Kadongdong Tanjengjaya Talagajaya Wangunjaya Jayabakti Mekartani Ciudian Ciginting Sukamulya Sukawangi Pancasura Girimukti Karangagung Singajaya Purwajaya Sukanagara Pangumasan Sari Bakti Toblong Peundeuy Cisangkal Cihurip Mekarwangi Jayamukti Pamalayan
JARAK DESA IBUKOTA KECAMATAN (KM)
3 3 0,5 1 2 7 6 8 0 3 4 4,5 8 1 0 2 4 3 4 7 6 5 4 4 0,3 6 5 7 7 3 0 14,5 5,5 11,7 3 4 5 7 1 5 4 7
KETERSEDIAAN PRASARANA LAMA PANJANG TEMPUH JALAN DESA JARINGAN BERASPAL IBUKOTA TELEPON YANG BAIK KECAMATAN (KM) (JAM)
0,15 0,10 0,25 0,08 0,17 0,25 0,25 0,50 0,00 0,20 0,27 1,50 1,00 0,10 0,00 0,20 3,50 1,00 1,00 0,30 0,50 0,45 0,50 0,30 0,12 0,50 0,25 0,25 0,50 0,15 0,00 2,50 0,75 0,75 1,00 0,25 0,50 0,50 0,25 0,50 0,15 0,25
2 2 1 0 3 4,2 1 3 8 2 2 1 5,8 1 7 2 2 2 7 1 3 2 6 4 1,5 0,5 1 6,5 5 6 7 1 2 1,5 6 4 3 9,8 7
tidak ada ada tidak ada tidak ada ada tidak ada ada tidak ada ada ada ada tidak ada tidak ada tidak ada ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada ada tidak ada tidak ada ada tidak ada tidak ada
JARINGAN LISTRIK
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada ada tidak ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada
NO
6
KECAMATAN
Cikelet
7
Pameungpeuk
8
Cibalong
9
Cisompet
10
Bungbulang
11
Pakenjeng
NAMA DESA
Linggamanik Cijambe Karangsari Kertamukti Cigadog Pameungpeuk Paas Bojong Jatimulya Mancagahar Mandalakasih Sirnabakti Mekarsari Karyamukti Mekarmukti Simpang Karyasari Sancang Sagara Cisompet Panyindangan Cikondang Depok Sukamukti Sindangsari Jatisari Cihaurkuning Hegarsari Sukanagara Margamulya Margalaksana Bungbulang Bojong Mekarbakti Mekarjaya Sinarjaya Cihikeu Hanjuang Gunamekar Bangunjaya Tegalega talagawang sukamulya pasirlangu tanjungmulya tanjungjaya
JARAK DESA IBUKOTA KECAMATAN (KM)
KETERSEDIAAN PRASARANA LAMA PANJANG TEMPUH JALAN DESA JARINGAN BERASPAL IBUKOTA TELEPON YANG BAIK KECAMATAN (KM) (JAM)
24 1 12 32 3 1 0,5 7 2 2,5 0,25 2,5 6
1,00 0,25 1,00 2,00 1,00 0,08 0,25 0,50 0,25 0,50 0,00 0,25 0,50
2 7
7 27 3 16 33 0,15
3,00 3,00 0,20 0,50 1,00 0,08
3,6 3,2 7 21,3
ada
4,00 7,00
0,30 0,60
14,8 5,7
ada tidak ada
4 0 4 4 4 17 3 1,5 5 8 7 8 2 7 28 21
0,25 0 0,25 0,5 0,25 1,5 0.16 0.16 0,5 0,5 0,25 2,5 0,5 0,5 3 1
7 1 3 6,4 1,5 5,5 1 3,5 412 3,5
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada tidak ada ada tidak ada ada
ada
tidak ada tidak tidak tidak tidak tidak ada tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
JARINGAN LISTRIK
ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada tidak ada ada ada ada ada ada ada ada ada
NO
KECAMATAN
12
Mekarmukti
13
Pamulihan
14
Cisewu
15
Caringin
16
NAMA DESA
JARAK DESA IBUKOTA KECAMATAN (KM)
wangunjaya panyindangan jatiwangi depok karangsari neglasari tegalgede jagabaya karangwangi mekarmukti cijayana Pakenjeng Garumukti Linggarjati Pananjung Panawa Cikarang Pamalayan Cisewu Girimukti Nyalindung Sukajaya Caringin Sukarame Cimahi Indralayang Purbayani
Talegong Sumber : Potensi Desa Kabupaten Garut 2003/2004
5 8 2 2 25 6 7 3 7 6 0,5
KETERSEDIAAN PRASARANA LAMA PANJANG TEMPUH JALAN DESA JARINGAN BERASPAL IBUKOTA TELEPON YANG BAIK KECAMATAN (KM) (JAM)
0,25 0,5 0,5 10 1,5 2 0,5 0,25 1 0,15 0,1
TIDAK ADA DATA
tidak tidak ada tidak tidak tidak ada tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak ada tidak tidak ada ada tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak
JARINGAN LISTRIK
ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada
LAMPIRAN D KARAKTERISTIK PEMERINTAHAN Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Garut
BUPATI
DPRD WAKIL BUPATI SEKRETARIAT DAERAH
LEMTEKDA
DINAS
BADAN 1. Badan Pengawasan Daerah 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. BPM, Kesbang & Linmas 4. Badan Kepegawaian dan Diklat 5. Badan Pengel Perpustakaan, Kearsipan, Informasi, dan Telematika 6. Badan KB, Kependudukan, & Catatan Sipil 7. Badan LH dan Kebersihan 8. Badan RSU
1. 2. 3. 4. 5. 6.
KANTOR 1. Pengembangan SDM, Pertanian & Ketahanan Pangan 2. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
13.
UPT
7. 8.
9. 10.
11. 12.
14.
Pendidikan Kesehatan Perhubungan Pendapatan PU Bina Marga Bangunan dan Permukiman SDAP Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kehutanan Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Koperasi dan Pasar Pariwisata dan Kebudayaan Perindustrian, Perdagangan, dan Penanaman Modal Tenaga Kerja, Sosial, dan Transmigrasi
UPTD
Sumber : Studio Perencanaan Wilayah PWK ITB 2005
KECAMATAN 1. Garut Kota 2. Tarogong Kaler 3. Tarogong Kidul 4. Karangpawitan 5. Wanaraja 6. Samarang 7. Banyuresmi 8. Leles 9. Kadungora 10. Bl. Limbangan 11. Selaawi 12. Leuwigoong 13. Cibiuk 14. Cibatu 15. Malangbong 16. Sukawening 17. Bayongbong 18. Cilawu 19. Cisurupan 20. Cikajang 21. Singajaya
KECAMATAN 22. Banjarwangi 23. Peundeuy 24. Pameungpeuk 25. Cisompet 26. Cikelet 27. Cibalong 28. Bungbulang 29. Pakenjeng 30. Cisewu 31. Talegong 32. Pamulihan 33. Pasirwangi 34. Caringin 35. Cihurip 36. Kersamanah 37. Sukaresmi 38. Karangtengah 39. Mekarmukti 40. Cigedug 41. Sucinaraja 42. Pangatikan
KELURAHAN 1. Pakuon 2. Paminggir 3. Kota Wetan 4. Kota Kulon 5. Ciwalen 6. Regol 7. Sukamentri 8. Muarasanding 9. Cimuncang 10. Sukanegia
KELURAHAN 11. Margawati 12. Sukagalih 13. Pataruman 14. Suci Kaler 15. Lebak Jaya 16. Sukamulya 17. Jayawaras 18. Sukakarya 19. Sukajaya
SEKRETARIAT
ASISTEN I
ASISTEN II
ASISTEN III
BAGIAN 1. Pemerintahan 2. Pemerintahan Desa 3. Hukum dan HAM 4. Organisasi
BAGIAN 1. Perekonomian 2. Keagamaan dan Kesra 3. Pembangunan
BAGIAN 1. Umum 2. Perlengkapan 3. Keuangan 4. Humas
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN
BAGIAN 1. Umum 2. Persidangan dan Per UU 3. Keuangan
SUB BAGIAN
LAMPIRAN E KARAKTERISTIK EKONOMI Mata Pencaharian Penduduk per-Kecamatan Tahun 2003 Mata Pencaharian (orang) Kecamatan
Swasta
Pensiunan
BUMN
Pedagang
Js. Angkutan
1,513
0
0
0
2,557
2,802
1,433
35,683
0
0
0
0
0
0
0
565
6,216
79
287
354
0
196
0
773
370
287
15,902
Peternak
Nelayan
Pekebun
Penambang
Pengrajin
Industri
21,235
6,143
0
0
0
0
0
4,348
350
300
653
0
0
Pameungpeuk
12,577
490
489
0
0
Cibalong
Bungbulang Cikelet
Petani
PNS/ ABRI
Lainlain
Jumlah
13,432
5,746
78
0
0
146
198
293
3,807
203
1,326
3,561
1,492
3,813
34,095
Cisewu
7,891
12
0
0
108
42
20
633
0
79
17
376
543
0
9,721
Talegong
3,298
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
150
0
5,449
8,897
Pakenjeng
38,784
0
0
0
0
3,016
0
428
0
0
0
1,544
0
1,336
45,108
Cisompet
4,702
1,441
0
2,969
0
156
0
452
0
137
0
1,694
67
625
12,243
Peundeuy
18,147
2,406
0
0
10
78
286
137
210
58
0
462
3
39
21,836
Pamulihan
5,438
528
1,489
168
0
142
0
149
127
35
1,073
750
166
230
10,295
Singajaya
16,067
2,021
0
0
0
0
0
490
0
267
155
997
1,753
4,472
26,222
Caringin Mekarmukti Cikajang
16,094
223
0
0
7
0
57
490
106
2,108
155
1,199
67
459
20,965
Cihurip
10140
765
0
0
0
265
0
106
0
16
0
613
0
145
11,905
657
992
0
318
0
6
0
270
6
43
0
552
145
605
3,594
Jumlah 172,810 21,117 2,356 4,108 125 3,930 Sumber : Bapeda Garut dalam Rencana Makro Pengembangan Agribisnis Cipamatuh
848
5,315
4,256
3,142
2,726
15,228
7,408
19,458
262,682
Banjarwangi
LAMPIRAN F HASIL WAWANCARA
Lampiran F.1 Kecamatan Cikajang Sumber
: Camat Kecamatan Cikajang
Tanggal
: 18 September 2006
Ekonomi
o
Apa saja produksi dominan kecamatan ini, dan berapa besar kira-kira hasilnya pertahun/bulan?
Kalau dominannya holtikultura, tapi jumlahnya tidak tahu pasti, coba dicek langsung saja dengan UPTD pertanian, UPTD peternakan dan pasar.
o
Apakah produk-produk dominan/unggulan tersebut dialirkan ke wilayah lain di luar kecamatan, kemana saja?
Banyak yang ke jakarta untuk yang skala besarnya, tapi untuk yang skala kecilnya untuk dikonsumsi saja. Jarang produk-produk itu singgah di Garut kota, biasanya langsung saja ke Jakarta atau bandung
o
Sebelum hasil produksi dibawa ke wilayah lain, adakah bentuk-bentuk pengolahan terlebih dahulu?
Ada beberapa industri pengolahan, tapi tidak besar-besaran. Misalnya untuk produksi teh, sesuai permintaan, ada yang teh hijau ada yang teh hitam. Ada juga yang langsung dibawa hasil mentahnya saja, misalnya susu langsung dibawa untuk indomilk dan susu bendera.
o
Bagaimana prosedur pengiriman hasil produksi tersebut dan jalur-jalur yang dilaluinya?
Kalo perusahaan besar langsung saja ke jakarta ato bandung, ato Garut kota.
o
Siapa saja pelaku ekonomi di kecamatan ini, selain ekonomi lokal, adakah jenisjenis ekonomi skala besar yang berpusat di luar kecamatan ini?
Sosial
o
Bagaimana hubungan kecamatan ini dengan kecamatan-kecamatan lain di sekitar dalam segi sosial?
Tidak ada yang mencolok
o
Adakah terjadi mobilitas penduduk rutin yang terjadi antar wilayah kotakecamatan, atau kecamatan-kecamatan, atau kota-kota? Besar frekuensinya?
Yang rutin si tidak ada, paling-paling masyarakat sekitar kesini untuk berbelanja ke pasar, ada dari peundeuy, singajaya, banjarwangi, bahkan Pameungpeuk.
o
Apa saja motif yang melatarbelakangi interaksi penduduk dengan wilayah atau penduduk di wilayah lain.
Selain ekonomi biasanya untuk mencari pekerjaan, tapi itupun tidak besar. Pertumbuhan penduduk karena migrasi paling banyak sekitar 5 persen saja.
o adakah aktivitas-aktivitas ritual/budaya/pariwisata yang menjangkau masyarakat sampai ke wilayah-wilayah luar kecamatan ini? Tidak ada
Teknologi dan Pelayanan Apakah seluruh wilayah di kecamatan ini sudah teraliri listrik? Semua desa sudah teraliri listrik. Sudah ada kantor PLN disini. Bagaimana sistem penyediaan air bersih disini? PDAM belum ada, semuanya masih pakai sumur gali atau sungai Bagaimana dengan ketersediaan jaringan telekomunikasi? Apakah sudah ada? Kira-kira desa atau daerah mana saja yang sudah teraliri? Semuanya sudah ada, sinyal hp pun sudah ada Bagaimana fungsi terminal di kecamatan ini? Terminal sudah ada, banyak bis-bis, elf dan angkutan antar kota. Melayai rute-rute Garut kota, sampai bandung juga ada. Untuk ke daerah selatannya ada juga yang bertujuan ke bungbulang dan Pameungpeuks Dari segi jumlah, apakah fasilitas-fasilitas pelayanan seperti kesehatan, sekolah dan perhubungan sudah memadai di kecamatan ini? Sekolah sudah ada sampai SMA, puskesmas sudah ada rawat inap. Apakah penggunaan fasilitas-fasilitas tersebut saat ini hanya dipergunakan masyarakat kecamatan ini saja? Ataukah juga oleh masyarakat-masyarakat di luar kecamatan ini, jika ada dari mana saja? Terkadang dari peundeuy atau singajaya suka kesini untuk ke puskesmas. Untuk sekolah juga.
Lampiran F.2 Kecamatan Bungbulang Sumber
: Camat Kecamatan Bungbulang
Tanggal
: 27 September 2006
Ekonomi
o
Apa saja produksi dominan kecamatan ini, dan berapa besar kira-kira hasilnya pertahun/bulan?
Pertanian, padi, huma, kacang tanah, aren... bisa puluhan ton perbulannya
o
Apakah produk-produk dominan tersebut dialirkan ke wilayah lain di luar kecamatan, kemana saja?
Macam-macam. Kalau kacang ke cirebon, bandung. Kalau padi ke Garut, bandung.
o
Sebelum hasil produksi dibawa ke wilayah lain, adakah bentuk-bentuk pengolahan terlebih dahulu?
Industri pengolahan paling-paling opak, gula aren dan sale pisang. Sisanya mentah saja, seperti kacang yang dijual ke kacang garuda
o
Bagaimana prosedur pengiriman hasil produksi tersebut dan jalur-jalur yang dilaluinya?
Ada penduduk lokal yang jadi bandar, mereka yang menjualkan ke bandung atau Garut. Penduduk luar bungbulang juga ada, pedagang-pedagang.
o
Siapa saja pelaku ekonomi di kecamatan ini, selain ekonomi lokal, adakah jenisjenis ekonomi skala besar yang berpusat di luar kecamatan ini?
Banyaknya masyarakat lokal, karena disini ada program PPK, jadi sering diberi pelatihan-pelatihan. Investor dari luar belum ada, paling-paling yang membeli barang mentah seperti kacang garuda.
Sosial
o
Bagaimana hubungan kecamatan ini dengan kecamatan-kecamatan lain di sekitar dalam segi sosial?
Dulu waku bentuknya masih kewadanaan dana dari pusat ke kecamatan ini lebih besar, jadi pembangunan di kecamatan bungbulang bisa lebih maju daripada kecamatan lain. Masyarakat luar kadang-kadang kesini cari kerja jadi buruh tani.
o
Adakah terjadi mobilitas penduduk rutin yang terjadi antar wilayah kotakecamatan, atau kecamatan-kecamatan, atau kota-kota? Besar frekuensinya?
Rutin ya paling untuk bekerja itu tadi, itupun tidak besar-besaran
o
Apa saja motif yang melatarbelakangi interaksi penduduk dengan wilayah atau penduduk di wilayah lain.
Mungkin untuk sekolah, atau mungkin untuk ke puskesmas, karena disini sudah ada rawat inapnya.
o adakah aktivitas-aktivitas ritual/budaya/pariwisata yang menjangkau masyarakat sampai ke wilayah-wilayah luar kecamatan ini? tidak
Teknologi dan Pelayanan Apakah seluruh wilayah di kecamatan ini sudah teraliri listrik? Belum, desa gunung jampang belum teraliri listrik, karena sulit dialiri Bagaimana sistem penyediaan air bersih disini? Disini semuanya masih pakai sumur gali, tapi untuk ibukota kecamatan sudah ada swadaya masyarakat untuk air bersih melalui KUD Bagaimana dengan ketersediaan jaringan telekomunikasi? Apakah sudah ada? Kira-kira desa atau daerah mana saja yang sudah teraliri? Beberapa desa sudah ada, mekar jaya, bungbulang dan hanjuang. Untuk sinyal HP semua sudah masuk ke ibukota kecamatan. Bagaimana fungsi terminal di kecamatan ini? Disini terminal tipe C, sudah ada yang dari luar kota, bis dari bandung Dari segi jumlah, apakah fasilitas-fasilitas pelayanan seperti kesehatan, sekolah dan perhubungan sudah memadai di kecamatan ini? Sudah ada. SMA sudah ada, meskipun kadang-kadang penduduk sekolahnya ke Garut kota. Disini juga ada STKIP, filial dari Garut. Untuk puskesma sudah ada 3 dokter, dan ada rawat inapnya merujuk ke Garut. Apakah penggunaan fasilitas-fasilitas tersebut saat ini hanya dipergunakan masyarakat kecamatan ini saja? Ataukah juga oleh masyarakat-masyarakat di luar kecamatan ini, jika ada dari mana saja? Orang-orang dari caringin dan pakenjeng suka kesini untuk ke puskesmas.
Lampiran F.3 Kecamatan Pameungpeuk Sumber
: Camat Kecamatan Pameungpeuk
Tanggal
: 27 September 2006
Ekonomi
o
Apa saja produksi dominan kecamatan ini, dan berapa besar kira-kira hasilnya pertahun/bulan?
Padi-padian, lebih lengkapnya lihat saja di buku laporan penyelenggaraan pemerintahan.
o
Apakah produk-produk dominan tersebut dialirkan ke wilayah lain di luar kecamatan, kemana saja?
Banyak. Biasanya ke Garut kota
o
Sebelum hasil produksi dibawa ke wilayah lain, adakah bentuk-bentuk pengolahan terlebih dahulu?
Belum ada. Barang yang dikirim dari sini biasanya barang mentah
o
Bagaimana prosedur pengiriman hasil produksi tersebut dan jalur-jalur yang dilaluinya?
Lewat bandar-bandar saja.
o
Siapa saja pelaku ekonomi di kecamatan ini, selain ekonomi lokal, adakah jenisjenis ekonomi skala besar yang berpusat di luar kecamatan ini?
Investor sih belum ada. Kemarin banyak yang melihat-lihat, tapi sampai saat ini belum ada yang menanamkan modal di kecamatan ini. Tidak ada ekonomi skala besar disini. Sosial
o
Bagaimana hubungan kecamatan ini dengan kecamatan-kecamatan lain di sekitar dalam segi sosial?
Migrasi tidak terlalu besar. Paling-paling penduduk kecamatan lain kesini untuk mencari kerja.
o
Adakah terjadi mobilitas penduduk rutin yang terjadi antar wilayah kotakecamatan, atau kecamatan-kecamatan, atau kota-kota? Besar frekuensinya?
Penduduk disini andaikan migrasi justru banyak yang menjadi TKI. Baru tahun kemarin kami melakukan pencatatan, dalam setahun dikirim 305 orang.
o
Apa saja motif yang melatarbelakangi interaksi penduduk dengan wilayah atau penduduk di wilayah lain.
Jarang berinteraksi. Paling kalau mau sekolah, atau mau mengunjungi keluarga
o Adakah aktivitas-aktivitas ritual/budaya/pariwisata yang menjangkau masyarakat sampai ke wilayah-wilayah luar kecamatan ini? Pariwisata di Pameungpeuk ini pengunjungnya umumnya datang dari luar kota, Garut dan bandung. Kalau penduduk daerah sini justru sering ke pantai santolo di cikelet
Teknologi dan Pelayanan Apakah seluruh wilayah di kecamatan ini sudah teraliri listrik? 80% sudah, sisanya belum dapat akses. Tapi semua desa sudah dialiri listrik Bagaimana sistem penyediaan air bersih disini? PDAM sudah ada untuk ibukota kecamatan ini, walaupun Cuma sampai jam 7 malam saja. Sisanya pakai sumur gali. Bagaimana dengan ketersediaan jaringan telekomunikasi? Apakah sudah ada? Kira-kira desa atau daerah mana saja yang sudah teraliri? Sudah ada. Sinyal hp juga sudah ada semua Bagaimana fungsi terminal di kecamatan ini? Sub terminal antar kota. Sudah banyak minibus/elf yang ke bandung/Garut kota. Dari segi jumlah, apakah fasilitas-fasilitas pelayanan seperti kesehatan, sekolah dan perhubungan sudah memadai di kecamatan ini? Cukup. Sudah banyak sekolah, paling yang kurang kualitasnya saja. Untuk puskesmas saat ini sudah ada, dengan fasilitas rawat inap dan ambulan. Tapi sebentar lagi mau dibangun rumah sakit tipe C di kecamatan ini. Apakah penggunaan fasilitas-fasilitas tersebut saat ini hanya dipergunakan masyarakat kecamatan ini saja? Ataukah juga oleh masyarakat-masyarakat di luar kecamatan ini, jika ada dari mana saja? Untuk
sekolah,
bagi
yang
mencari
kualitas
biasanya
banyak
penduduk
Pameungpeuk yang ke Garut kota, tapi dari kecamatan sekitar justru banyak yang ke Pameungpeuk ini. Masyarakat sekitar biasanya dari cibalong, cisompet dan cikelet.
Lampiran F.4 Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Penanaman Modal Sumber
: Kepala divisi penanaman modal
Tanggal
: 18 September 2006
−
Untuk kawasan Garut bagian selatan, produksi apakah yang menonjol dan melakukan pemasaran keluar daerah?
Wah, kami kurang tahu, disini cuma mengurusi hasil industri saja, jadi kalau keseluruhan coba saja cari ke dinas-dinas yang lain seperti pertanian, pertambangan. −
Bagaimanakah alur pemasaran yang terjadi? Daerah-daerah mana saja yang berfungsi sebagai titik pemasaran?
Coba tanya dinas-dinas lain −
Berapa besar produksi pertahun dan yang dialirkan keluar wilayah kecamatan penghasil produksi tersebut?
Kalau untuk industri tidak seberapa hasilnya, datanya ada, nanti difotokopi saja. Tapi kalau untuk seberapa besar yang dikirim keluar Kabupaten atau dikirim kemana kami tidak tahu. −
Adakah perusahaan-perusahaan skala nasional atau lokal yang beroperasi di Kabupaten Garut bagian selatan?
Ada. Coba lihat di kertas yang tadi saya kasih. Paling-paling seperti perusahaan teh. −
Bagaimana pendanaannya? Sistem pemasukan perusahaan-perusahaan tersebut ke Kabupaten Garut?
Kami sedang rapat mba, sekarang job-desk disini nggak jelas, selama ini Kabupaten kerjanya hanya mengalokasikan saja sektor mana yang boleh beroperasi, sementara uangnya sama sekali tidak masuk kesini. Pemasukan yang diberikan ke Kabupaten Garut paling hanya dari sisi menciptakan lapangan pekerjaan saja. −
Bagaimanakah iklim investasi di Kabupaten Garut bagian selatan?
Kalo ada investor yang mau berinvestasi, proses investasinya itu dimulai dari BKPM di Jakarta, lalu mereka ke BPMD propinsi Jabar, lalu kemudian kesini. Jadinya wewenang Kabupaten cuma sebatas mengarahkan saja.
Lampiran F.5 Focus group discussion Peserta : Bappeda Kabupaten Garut bidang tata ruang dan prasarana daerah Bappeda Kabupaten Garut bidang ekonomi Dinas Bangunan dan Permukiman Kabupaten Garut Dinas Bina Marga Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kecamatan Pameungpeuk Kecamatan Cikajang Kecamatan Bungbulang Paguyuban warga garut selatan Forum mahasiswa dan pelajar garut selatan Tanggal : 21 november 2006
Pembukaan : Bappeda Garut Presentasi : Latar belakang penelitian, konsep rural-urban continuum, dimana wilayah berkembang dan seimbang dengan wilayah lain. Yang jadi fokus pertanyaan adalah bagaimana peran kota kecil dan menengah serta pengoptimalan perannya. Bappeda Garut Yang datang diundang disini adalah bidang tata ruang bappeda garut, disbangkim, bina marga, SDAP, pihak kecamatan pameungpeuk, cikajang dan bungbulang. Perlu dijelaskan bahwa penelitian ini barulah studi awal, sehingga banyak membutuhkan klarifikasi dan masukan. Kota-kota pusat kabupaten di kabupaten garut ini yaitu cilawu, karangpawitan, garut kota, tarogong kaler dan kidul. Kabupaten garut terdiri ataaas 306.519 Ha, 42 kecamatan, 403 desa, 21 kelurahan. Dilihat dari kebijakan RTRW propinsi Jawa barat, 45% dari luas wilayah jawa barat adalah kawasan lindung, dimana 85% dari kawasan lindung jawa barat ada di kabupaten garut, dan 85% itu ada di garut selatan. Masalah yang diutarakan : − Ketentuan hutan itu bagi kabupaten garut bukan limitasi, tapi sudah menjadi kendala. Kawasan hutan sudah jadi harga mati, karena tidak bisa diapa-apain lagi. Untuk itu kami masih mengusahakan kejelasan ijin penggunaan pada BKSDA propinsi. Hak pengelolalan selama ini ada di pusat, nasional dan propinsi, untuk itu kami sebenarnya butuh kejelasan. − Masalah akses yang belum optimal. Pengembangan ekonomi di lahan konservasi juga. Menurut peta rencana kawasan di propinsi, DAS cimanuk hulu berada di kabupaten garut, tapi pemanfaatannya menyangkut banyak kabupaten, DAS cibaratua di sumedang-bandung-garut − Baru-baru ini ada pengumuman desa tertinggal di kabupaten garut, setengah dari semua desa di kabupaten garut tertinggal. Dasarnya apa itu? Pusat pertumbuhan juga menurut perda no. 4/2002 memang pameunpeuk cikajang bungbulang, tapi dari kemarin dari progress hasil pembuatan rtr garut selatan pusat pertumbuhannya jadi mekarmukti, variabel apa saja buat memilih lokasi pusat pertumbuhan itu kami nggak tahu. Pameungpeuk saya mau nanya FGD teh apa ya? Kemarin saya sempat telpon-telponan dengan camat bungbulang yang sekarang hadir disini, tapi beliau juga ga tau. Kalau untuk kecamatan pameungpeuk, sekarang isu yang sedang banyak merebak di masyarakat adalah isu pemisahan garut selatan dan garut. Semuanya ini garagara akses, di pameungpeuk si memang dilalui jalan propinsi, dan ada juga jalur
litas selatan sampai ke ciamis. Tapi ya itu, banyak sekali keputusan yang diambil dari pusat, kami juga jadi sulit mau ngapa-ngapain Cikajang Pertama-tama maaf bapak camat tidak bisa datang, jadi saya yang datang mewakilkan. Menurut kami si sebenarnya payung hukumnya garut selatan itu belum jelas. Daerah yang banyak berinteraksi dengan cikajang itu kecamatan Cihurip dan banjarwangi. Masalah yang sekarang kami hadapi kurang lebih dari masalah prasarana saja. Kalau kemarau air susah sekali. Masalah sampah juga, belum ada pembuangan yang resminya. Bungbulang Kalau mengenai akses yang tadi dibicarakan pak camat pemungpeuk itu kalau kata kami sih sudah mendingan, dari yang dulunya dua hari-dua malam bungbulang-garut kota. Produksi dari bungbulang ini bermacam-macam, seperti sale, opak, batu aji, sudah dikirim keluar garut. Sekarang banyak hutan yang gundul di bungbulang, jadi masalah yang kami hadapi justru kekurangan air. Dari perhutanan juga, tiap hari kami disuruh menanam pohon, tapi tiap hari juga ada truk keluar bawa pohon hasil ditebang. Banyak perusahaan-perusahaan yang menebangi hutan-hutan, padahal menurut ketentuannya kan itu hutan lindung. Pihak kecamatan ngga bisa melarang, soalnya mereka punya surat ijin tebang. Nah ini saya bingung, katanya kan hutan lindung? Jadi untuk bapak-bapak di kabupaten ini mohon surat ijin tebangnya diperketat ya pak. Sulitnya juga mengawasinya, pihak desa tidak dilibatkan, padahal mereka tahu tapi cuma bisa diem aja ngeliat pohon-pohonnya ditebangi, padahal yang rugi kan malah mereka. Desa tidak dilibatkan dalam keputusan-keputusan apapun dari pusat, jadi mungkin harus diperbaiki itu struktur perijinan dan hukumnya. Bappeda Ya untuk kasus yang disebutkan tadi kami setuju, pengendalian hukum yang berlaku ini masih lemah, terlebih lagi untuk garut selatan. Pembicara Yang menjadi perhatian kami adalah bagaimana masyarakat memanfaatkan kota-kota ini, apakah masyarakat cukup datang ke tiga kota ini saja atau masih langsung ke garut Pameungpeuk Kecamatan tetangga, mekarmukti, pakenjeng, cikelet, cibalong belanja kebutuhan sehari-hari dari wilayah kami. Untuk kalangan menengah kebawah belanja di pameungpeuk. Untuk menengah keatas belanjanya keluar, ke garut ato malah bandung. Menengah kebawah sekitar 70%, menangah keatas sekitar 30%. Sub terminal yang ada di pameungpeuk ini juga belum optimal pelayanannya. Disbangkim Saya disini mewakili disbangkim, tapi aslinya saya orang peundeuy. Kecamatan ini mungkin tidak sepopuler pameungpeuk ataupun bungbulang, orang garut sendiri juga banyak yang tidak tahu ada peundeuy. Aksesibilitas itu memang yang paling penting untuk pembangunan daerah. Aduh, akses ke peundeuy itu sulit sekali, jadi mau kesana saja juga mungkin orang males, saya saja sudah keluar dari peundeuy jadi jarang pulang. Interaksi banyak terjadi sama cikajang dan singajaya. Untuk hasil produksinya, belum ada diversifikasi, Perlu ada sentra-sentra yang bisa mengelola bahan produksi itu, sebab nilai jualnya rendah sekali. Partisipasi masyarakatnya juga rendah, sosialisasi program-program pemerintah juga rendah. Bina Marga Saya dari bidang pembangunan jalan dan jembatan. Garut selatan itu daerahnya labil, pembangunan wilayah selatan ini relatif berat. Pada kondisi curah hujan tinggi, bahaya longsor besar sekali di garut selatan. Desa tertinggal juga kebanyakan di garut selatan, aksesnya memang susah sekali, roda empat susah
masuk. Langkah yang kami ambil baru step by step pak. Ada RTBL dari propinsi, tapi belum mantap. Primadonanya di garut selatan ini adalah pemeungpeuk, ditambah lagi dengan lintas selatan. Orientasi pembangunannya sekarang jadi banyak ke pameungpeuk. Hanya sejauh mana kita pikirkan prioritas pembangunan, apa infrastruktur itu hanya jalan desa? Padahal anggarannya sangat terbatas. Menganai apa tadi yang bapak katakan aspiratif, partisipatif, kalau yang saya perhatikan itu masih jauh dari harapan. Salah satunya msisalnya partisipasi masyaraat, yang tentunya harus disikapi oleh pemerintah kabupaten, tapi bentuknya cuma proyek-proyek saja. Ujung-ujungnya proyek aja dengan judul partisipasi, ini terjadi sampai lingkup desa. Karena kita juga mengacu pada peraturan, kalau kita bicarakan mengenai payung hukum, prioritas pembangunan yang bagaimana, memang harus kita evaluasi secara bersama. Garut selatan mau dibagaimanakan juga, sebenarnya masyarakat sudah sangat ingin maju, tapi karena keterbatasan-keterbatasan itulah. Harus terpadu, karena letak garut selatan yang berjauhan sulit untuk dikembangkan jadi perumahan lingkungan. Bungbulang Ini nyambung dari yang tadi tentang jalan. Yang saya tangkap memang programprogram dari program kabupaten atau propinsi suka jarang berhasil. Tapi kalau untuk program PPK yang diberikan dari tingkat propinsi bagi kami sangat bermanfaat, karena termasuk swadaya masyarakat. meskipun hanya 1 milyar 1 kecamatan. Jadi kalau dilaksanakan oleh mayarakat langsung hasilnya lumayan, nah kalau ada pihak ketiga itu yang suka jadi tidak beres, namanya itu borongan. Apalagi kalau 1 milyar itu difokuskan hanya untuk jalan, wah, hasilnya pasti bagus itu. Mohonlah kalau program semacam ini dikembangkan oleh pihak kabupaten, selama ini cuma propinsi saja. Saya bicara ini bukan mewakili bungbulang saja, melainkan mewakili wilayah, dari talegong, caringin, mohon maaf saya juga mewakili wilayah 6,7,8, kecamatan-kecamatan membutuhkan jalan. Sampai pameungpeuk, Cikajang, Peundeuy juga membutuhkan jalan. Paguyuban orang Garsel Banyak potensi alam di garut selatan itu pak, potensi laut sebenarnya besar. Masalah pemberdayaan, sudah ada program-program PPK, P2BPK, PKPS BBM, alhamdulillah jadi ada jalan dari yang awalnya antar desa cuma jalan setapak aja, dan lain-lain, tapi kualitasnya itu pak.. potensi alamnya itu banyak sekali, dengan hanya 1/3 dari jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah ada di Garut selatan. Masyarakat iklhas kok membangun daerahnya, kadang-kadang tidak ada intervensi lain, bahkan masyarakat langsung turun-tangan membangun daerahnya. Seperti program PPK yang dibilang bapak camat Bungbulang tadi. Tolong masyarakat diberdayakan, dari pemerintah tolong lebih akomodatif terhadap sumber daya. Benarkah garut selatan mau dibangun? Pada kenyataannya masyarakat sangat mendukung pak. Bina marga Sebenarnya program pembangunan tidak hanya PPK saja, itu cuma salah satunya saja, ada juga P3DT. APBD kita berdasar pada ketentuan yang ada. Ada segmen-segmen tertentu yang harus kita jalani. Kembali lagi ke anggaran yang terbatas. Dulu pernah ada program pembangunan sekolah yang seharusnya 2-3 lokal jadi 4-5 lokal. Barangkali sekarang kita pikirkan bersama bagaimana keterlibatan masyarakat yang aktif, tidak, punten ya pak, aktifnya itu keluar proyek, proyek, proyek aja. Pameungpeuk Bagi pembangunan garut selatan itu yang jelas kuncinya itu pembangunan sarana jalan, baik yang jalan kabupaten atau jalan yang lain. Lalu pendidikan, kondisi sarana pendidikan sangat prihatin. Ada sarana pendidikan yang dibandingin kandang kerbau lebih bagus kandang. Sarana kesehatan, minimal harus ada balai atau klinik. Penerangan, ga usahlah penerangan jalan,
penerangan belum masuk ke semua desa-desa. Alat komunikasi, masih banyak blank spot. Keinginan masyarakat sekarang cuma itu dulu, bagi masyarakat pembangunan ya pembangunan sarana saja. Paguyuban orang Garsel Garut selatan bukannya nggak punya sarjana pak, jadi manfaatkan saja sarjanasarjana daerah yang punya hubungan dengan garut selatan.