30
DAFTAR PUSTAKA
Ahola, J.K., G.E. Seidel Jr., and J.C. Whittier. 2009. Use Gonadotropin Releasing Hormone at Fixed Time Artificial Insemination at Eighty or Ninety Seven Hours Post Prostaglandin F2α in Beef Cows Administered The Long Term Melengestrol Acetate Select Synch. The Professional Animal Scientist (25):256--261 Anonim. 2003. Fisiologi Reproduksi Ternak 1. Bagian Reproduksi dan Kebidanan FKH UGM. Yogyakarta Anonimous. 2007. Limousin. http://www.en.wikipedia.org. Diakses pada : 18-122012 Arifiantini. R. I, B. Purwantara, T. L. Yusuf, D. Sajuthi, & Amrozi. 2008. Angka Konsepsi Hasil Inseminasi Semen Cair Versus Semen Beku pada Kuda yang Disinkronisasi Estrus dan Ovulasi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Indonesia. BPS Propinsi Lampung. Bandar Lampung Ball, H. & A. R. Peters. 2004. Reproduction in Cattle. 3rd Ed. Blackwell Publishing Ltd., Oxford Bearden, H. J., J. W. Fuquay, & S. T. Willard. 2004. Applied Animal Reproduction. 6th Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey Barden, H.J. dan John W. Fuquay. 1980. Estrous Cycle Length and Plasma Progesterone Concentration Following Administration Of Prostaglandin F2α. Anim. Repod. Fert. 59 : 393--396 Belli, H.L.L. 1990. Pengaruh Berbagai Dosis dan Cara Pemberian Prostaglandin F2α (PGF2α) terhadap Performan Reproduksi Sapi Bali. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Enfinoria. F. 2012. Efektivitas Pemberian Hormon Prostaglandin Gonadotropin F2α (Pgf2α) dan Pregnant Mare Serum Gonadotropin (Pmsg) Serta Kombinasi Pmsg dan Human Chorionic Gonadotropin (Hcg) Terhadap Persentase Birahi Kelinci New Zealand. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya
31
Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Terjemahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Hafez, E.S.E. 1980. Reproduction in Farm Animal. Third Edition Lea and Febinger. Philadelphia Hardjosubroto, W. & J. M. Astuti. 1993. Buku Pintar Peternakan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta Hardjopranjoto, H. S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University Press. Surabaya Husnurrizal. 2008. Sinkronisasi Birahi dengan Preparat Hormon Prostaglandin F2α (PGF2α). Jurnal Kedokteran Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Aceh Jainudeen. M.R. and E.S.E. Hafez. 2000. Cattle and Buffalo. In Reproduction in Farm Animals. Hafez, B. and E.S.E. Hafez (Ed.).7th Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia Jatmiko. O.K. 2002. Pengaruh Pemberian Prostaglandine F2α (PGF2α) Terhadap Kecepatan Timbulnya dan Persentase Estrus pada Sapi Perankan Freis Holland. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung Karim, S.M.M. and B. Rao. 1975. General Introduction and Comments: Prostaglandin and Reproduction. Singapore Kindhal, Hans, L.E. Edquist, A.Bane, and E. Granstron. 1976. Blood Leaves of Progesterone and 15 Keto, 13, 14 Dihydro PGF2a During The Normal Estrous Cycle ND Early Pregnancy in Heifers. Journal of Animal Science and Technology. Anim.Sci. 82: 134--139 Labetubun, J. dan M.A. Da Costa. 2011. Angka Kebuntingan Babi Veredeld Duits Landvarken (VDL) yang Digertak Berahinya Menggunakan Hormon Pgf2α. Jurnal. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Patimura. Ambon Listiani, D. 2005. Pemberian PGF2α pada Sapi Peranakan Ongole yang Mengalami Gangguan Korpus Luteum. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang Liwa, A. M. 1990. Produktivitas Sapi Bali di Sulawesi Selatan. Disertasi. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Macmillan, K.L. 1983. Prostaglandin Response in Dairy Herd Breeding Programs. Journal Veterinary. 31: 110--113
32
Maidaswar. 2007. Efisiensi Superovulasi pada Sapi Melalui Sinkronisasi Gelombang Folikel dan Ovulasi. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor Maliawan, I.M. 2002. Pengaruh Pemberian Hormon Prostaglandin F2a (PGF2a) Terhadap Lama Birahi dan Angka Kebuntingan pada Sapi Bali. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Lampung Mangkoewidjoyo, S. 1990. Beberapa Pemikiran Tentang Usaha Peningkatan Daya Tahan Sapi Bali Terhadap Penyakit Menular. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Bali Mani, A.U., W.A.C. McKelvey, and E.D. Watson. 1996. Effects of Under Nutrition on Gonadotrophin Profiles in Non-Pregnant, Cycling Goats. Journal of Animal Science and Technology. Anim. Reprod. Sci. 43:25--33 Meilinda, G.A. 2012. Pengaruh Pemberian Kombinasi Prostaglandin F2α (PGF2α) dan Medroxy Progesterone Acetate (MPA) terhadap Persentase Birahi dan Kebuntingan Domba Ekor Gemuk. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya Mukasa, E. Mugerwa, A. Tegegne, M. Mattoni, dan Cechini. 1989. Effect of Ocstrous Synchronization with Prostaglandin F2 Alpha in Ethiopian Highland Zebu (Bas indiclIs) Cows. Anim. Prod. Sci 48 : 367--373 Nerli, Sestica. 2009. Pengaruh Dosis Prostaglandin F2α (PGF2α) terhadap Sinkronisasi Estrus di PT. Lembu Betina Subur (LBS) Kota Sawahlunto. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Sumatera Barat Pane, I. 1990. Upaya Peningkatan Mutu Genetik Sapi Bali di P3 Bali. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Bali. 20--22 September 1990 Pane, I. 1993. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Panjaitan, T., G. Fordyce, & D. Poppi. 2003. Bali Cattle Performance in the Dry Tropics of Sumbawa. Jurnal. Ilmu Ternak dan Veteriner. Vol. 8. No. 3 : 183-188 Partodiharjo, S. 1995. Ilmu Reproduksi Hewan. Cetakan III. PT. Mutiara Sumber Widya. Jakarta Prasetyo, A.A. 2009. Status Fertilitas Induk Sapi Persilangan Limousin Pada Berbagai Paritas. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang
33
Prasojo, G., I. Arifiantini, dan K. Mohamad. 2010. Korelasi Antara Lama Kebuntingan, Bobot Lahir dan Jenis Kelamin Pedet Hasil Inseminasi Buatan pada Sapi Bali. Jurnal Veteriner. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Vol. 11. No. 1 : 41--45 Prihatno, S.A. 2003. Pengaruh Pemberian prostaglandin F-2α dan Methilergometrin terhadap timbulnya Estrus setelah Beranak pada Sapi Perah. J. Sain Vet. 21(1):55--59 Salisbury, H.M. dan L. Vandemark. 1985. Reproduksi pada Ternak. Terjemahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta Santosa, K. A. dan Harmadji. 1990. Peranan Gaduhan, PUTP dan PIR dalam Pengembangan Peternakan Sapi Bali. Prosiding Seminar Nasional Sapi Bali. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Bali Setiadi. 1996. Pengaruh Prostaglandin F2α Analog terhadap Respon Birahi dan Hasil Inseminasinya pada Sapi Perah Friesian Holstien. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Siswanto. 2002. Pengaruh Pemberian Prostaglandin F2α (PGF2α) Terhadap Lama Birahi dan Persentase Kebuntingan Sapi Peranakan Freis Holland. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Lampung Srigandono, B. 1995. Kamus Istilah Peternakan. Edisi Kedua. Gadjah Mada Unversity Press. Yogyakarta Sudarmaji, A. Malik dan A. Gunawan. 2005. Pengaruh Penyuntikan Prostaglandin Terhadap Persentase Birahi dan Angka Kebuntingan Sapi Bali dan Po Di Kalimantan Selatan. Jurnal. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kalimantan. Banjarmasin Sudjana. 1992. Metode Statistika. Tarsito. Bandung Sugeng, Y. B. 1992. Sapi Potong. Penebar swadaya. Jakarta Sugina, I.K. 2001. Pengaruh Prostaglandin F2α (PGF2α) Terhadap Persentase Estrus dan Kecepatan Timbulnya Estrus pada Sapi Bali. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Lampung Sunandar, D. dan Y, Rismayanti. 2011. Sinkronisasi Estrus Tingkatkan Peluang Kelahiran Secara Serentak Pada Sapi Potong Sinkronisasi Estrus atau Penyerentakan Birahi Merupakan Suatu Usaha Untuk Menimbulkan Birahi Pada Sekelompok Ternak Secara Bersamaan Sehingga Diperoleh Peningkatan Angka Kebuntingan. Makalah Seminar. Departemen Pertanian. Jawa Barat Sukanata, W. 2010. Sapi Bali. Http://staff.unud.ac.id/~sukanata/?p=4. Diakses pada : 18-12-2012
34
Talib, C. 2002. Sapi Bali di Daerah Sumber Bibit dan Peluang Pengembangannya. Wartazoa. Vol. 12. No. 3. Hal : 100--107 Tagama, T. R. 1995. Pengaruh Hormon Estrogen, Progesteron dan Prostaglandin F2α terhadap Aktivitas Berahi Sapi PO Dara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Jendral Sudirman. Purwokerto Toelihere, M. R. 1981. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa, Bandung Toelihere, M.R. 1985. Fiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung Tonra, A.W. 2010. Mengenal Sapi Bali. Http://andiwawantonra.blogspot.com /2010/02/ mengenal-sapi-bali.html. Diakses pada: 22-10-2012 Williamson, G., dan W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Edisi ketiga. Terjemahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Yusuf, T.L. 1990. Pengaruh Prostaglandin F2 alfa Gonadotrophin Terhadap Aktivitas Estrus dan Super Ovulasi dalam Rangkaian Kegiatan Transfer Embrio pada Sapi FH, Bali dan PO. Disertasi. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor