71
DAFTAR PUSTAKA A/S Kobenhvns Pektifabrik. 1978. Carrageenan. Lillekensved. Denmark. P 156-157. Angka SL, Suhartono MT. 2000. Bioteknologi hasil laut. Bioteknologi Hasil Laut. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan.Institut Pertanian Bogor. Hlm 46-51. Anggadiredja TJ, Zatnika A, Purwoto H, Istini S. 2007. Rumput Laut. Jakarta : Penebar Swadaya. Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari NL, Yasni S, Budiyanto S. 1989. Analisis Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press. [AOAC]. Association of Official Analytical Chemist. 2005. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist 18th Edition. Gaithersburg, USA :AOAC International. Aslan ML. 1998. Rumput Laut. Yogyakarta: Kanisius. Atmadja WS. 1996. Pengenalan Jenis Alga Merah. Di dalam: Pengenalan JenisJenis Alga Rumput Laut Indonesia. Jakarta: Pusat penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hlm 147-15. Banadib A, Khoiruman. 2009. Optimasi pengeringan pada pembuatan karagenan dengan proses ekstraksi dari rumput laut jenis Eucheuma cottoniii [catatan penelitian]. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Barsanti L, Gualtieri P. 2006. Algae Anatomy, Biochemistry, and Biotechnology. London: Taylor & Francis Group. Basmal J, Syarifudin, Faridma’ruf W. 2003. Pengaruh konsentrasi larutan potasium hidroksida terhadap mutu kappa-karagenan yang diekstraksi dari Eucheuma cottonii. J Pen Perikanan Indones.9(5):95-103.
72
Bastaman S. 1989. Studies On Degradation Extraction of Chitin and Chitosan From Prawn Shells (Nephrops nevergicus). Belfast: The faculty Engineering of the Queendland University. P 4-26. Bixler HJ. 1996. Recent development in the manufacturing and marketing carrageenan. Hydrobiologia 326/327:35-57. Blakemore WR , Harpel AR. 2010. Carragenan. Di dalam: Imeson A editor. Food Stabilisers, Thickeners and Gelling Agents. Blackwell Publishing. USA. Hlm 73-93. [BSN]Badan Standardisasi Nasional. 01-2690. 2009. Jakarta:Dewan Standardisasi Nasional.
Rumput Laut Kering.
Caner C, Vergano PJ, Wiles JL. 1998. Chitosan film mechanical and permeation properties as affected by acid, plasticizer and storage. J Food Science 63(6): 1049-1053. Champbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2000. Biologi. Fifth edition. Addision Wesley Logman Inc. Chapman VJ, Chapman DJ. 1980. Seaweed and Their Uses. London:Hapman and Hall. Cutler DF, Botha T, Stevenson DW. 2007. Plant Anatomi. USA: Blackwell. Departemen Perdagangan. 1989. Ekspor Rumput Laut Indonesia. Jakarta. Hlm 57. Departemen Pertanian. 1995. Rumput Laut. Cara, Budidaya dan Pengolahannya. Kantor Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jakarta. Hlm 35-41. Dinas Kelautan dan Perikanan Kobar. 2010. Profil Rumput Laut Kotawaringin Barat. Tidak dipublikasikan. Distantina S, Fadilah, Danarto YC, Wiratni, dan Fahrurrozi M.2009. Model Penentuan Viskositas Intrinsik Karagenan Dari Rumput Laut Eucheuma cottonii. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia. Doty MS. 1987. The Production and Uses of Eucheuma. Di dalam: Doty MS. Caddy JF, Santelices B, editor. Studies of Seven Commercial Seaweed Resources. FAO Fish.Tech.Paper N0.281 Rome. Hlm 213-161.
73
Fahmi A. 2009. Tingkat pencemaran logam berat dalam air laut dan sedimen di perairan ulau Muna, Kabaena, dan Buton Sulaweai Tenggara. Stasiun Penelitian Lapangan, Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI. Makara Sains, 13(2):117-124. Fahn. 1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University press. Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Hlm 13-175. Faridah DN, Kusmaningrum HD, Wulandari N, Indrasti D. 2006. Penuntun Praktikum Analisis Pangan. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Food Agricultural Oranization. 1990. Training Manual on Gracilaria Culture dan Processing in China. Rome. FMC Corp. 1977. Carragenan. Marine Colloid Monograph Number One. Springfield, New Jerney. USA Marine Colloids Division FMC Corporation. Hlm 23-29. Food Chemical Codex. 1974. Seaweeds and their uses in Japan, Tokai University Press. Tokyo Gardner FP, Pearch RB, Mitchel RL. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Jakarta: Universitas Indonesia. Glicksman M. 1969. Gum Technology in the Food Industry.New York: Academic Press P 214- 224. Glicksman M.1983. Food Hydrocolloids. Florida. Volume II. CRS Press, Inc. Guiseley KB, Stanley NF, Whitehouse PA. 1980. Carragenan. Di dalam: Davids RL (editor). Hand Book of Water Soluble Gums and Resins. New York, Toronto, London:Mc Graw Hill Book Company.Hlm 125-142. Hardjito L. 2006. Aplikasi Kitosan Sebagai Bahan Tambahan Makanan dan Pengawet. Prosiding Seminar Nasional Kitin Kitosan. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
74
Herdini, Latifah KD, Purwatiningsih S. 2010. Disolusi mikroenkapsulasi kurkumin tersalut gel kitosan-alginat-glutaraldehida. Makara Sains, 14(1): 57-62. Hirano S. 1989. Production and application of chitin and chitosan in Japan.pp 3743. Di dalam: Skjak-Break G, Anthosen T, Standfoard P, editor. Chitin and Chitosan Sources, Chemistry, Biochemistry, Physical Properties and application. Elsevier Applies Science, London and New York. 835 p. Indriani H, dan Sumiarsih E.1991. Rumput Laut. Jakarta: Penebar Swadaya. Jusuf AA. 2009. Histoteknik Dasar. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kawamura M, Mitsuhashi H, Tanibe H, Yoshi. 1993. Adsorption of metal ions on polyaminated highly poronschitosan chelating resin. Ind.Eng.Chem.Res 32:386-391. Lamkeys WJ. 2009. Nonstarch hydrocolloids. Di dalam: Ingredients In Meat Products. Rodrigo T editors. USE. Lestari EG. 2007. In vitro selection and somaclonal variation for biotic and abiotic stress tolerance. Biodiversitas. 7(3):297-301. Lobban CS, Harrison PJ 1994. Seaweed USA:Cambridge University Press.
ecology
and
physiology.
Manulang M. 1997. Karbohidrat Pangan. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pelita Harapan. Matulessi LV. 2005. The Eucheuma Seaplant Handbook. Volume I: Agronomi, Biologi, dan Sistem Budidaya. Seaplantnet Technical Monograph No.0505-10A. McHough DJ. 2003. A Guide the Seaweed Industry. FAO. Rome. Miller JN, Whistler RL. 1973. Industrial Gum:Polysaccarides and their derivates /2nd editon, New York :Academic Press. Mtolera MSP, Buriyo AS. 2004. Studies on Tanzanian Hypneaceae: Seasonal variation in content and quality of kappa-carrageenan from Hypnea musciformis (Gigartinales : Rhodophyta). J Mar Sci 3(1):43–49.
75
Mubarak H, Ilyas S, Ismail W, Wahyuni SI, Hartati ST, Pratiwi E, Jangkaru Z, Arifudin R. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. Jakarta: Puslitbang Perikanan. Mulyani S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. Murdinah. 2008. Pengaruh bahan pengekstrak dan penjendal terhadap mutu karaginan dari rumput laut Eucheuma cottonii [abstrak]. Di dalam: Seminar Nasional Tahunan V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan; Yogyakarta, 26 Juli 2008. Yogyakarta:Universitas Gajahmada Pasca Sarjana.Hlm 19. Nurhayati APD, Abdulgani N, Febrianto R. 2006. Uji toksisitas ekstrak Eucheuma alvarezii terhadap Artemia salina sebagai studi pendahuluan potensi antikanker. Akta Kimindo 2(1):41-46. Parenrengi A, Sulaeman. 2007. Mengenal Rumput Laut Kappaphycus alvarezii. Maros: Balai Riset Perikanan Budidaya Air. Media Aquakultur 2(1):142146. Pitriana P. 2008. Bio Ekspo Menjelajah Dunia Dengan Biologi. Solo: Jatra Graphic. Rideout CS. 1997. Method for Extracting Semirefined Carrageenan from Seaweed. Grand Cayman : Freepatent. Risjani. 1999. Fisiologi nutrisi nitrogen tanaman laut Indonesia: Variasi pertumbuhan nitrogen internal Eucheuma cottonii dalam hubungan dalam nitrogen lingkungan. Hayati. 11(1):41-56. Rumapea N. 2009. Penggunaan kitosan dan polyaluminium chlorida (PAC) untuk Menurunkan Logam Besi (Fe) dan Seng (Zn) Dalam Air Gambut [tesis]. Sumatera Utara: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Medan Utara. Sadhori SN. 1992. Budidaya Rumput Laut. Jakarta: Balai Pustaka. Salisbury FB dan Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. Bandung: Institut Teknik Bandung. Sambut P. 2004. Sumberdaya Pesisir Dan Laut NTT. Jakarta: PT Rapih Budi Mulia.
76
Sanford PA, Hutchings GP. 1987. Chitosan a natural cationic biopolimer: Comercial Applications In: Industrial polisaccharides. Elsevier Amsterdam. Hlm 365-371. Shahidi F, Janak KVA, Yon JJ. 1999. Food Aplications of Chitin Chitosans. Dept. of Biochemistry Memorial Univ of Newfounland.St Johns N.F. A. B. 3 YG Canada Elsevier Science Ltd. Silea L.M.Jalil dan Marsitha L. 2006. Penggunaan pupuk bionik pada tanaman rumput laut (Eucheuma Sp) [catatan penelitian]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Sul-Teng: Unidayan. Soegiarto AW, Sulistijo, Mubarak H. 1978. Rumput Laut Algae. Manfaat, Potensi dan Usaha Budidayanya. Jakarta: Lembaga Oseanologi Nasional.LIPI. Stanley N. 1987. Production, properties and uses of carragenan. Di dalam: McHough DJ, editor. Production and Utilization of Product from Commercial Seaweed. FAO Fish Tech Paper. 288:116-146. Steel RG, Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosesur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. Sumantri B, penerjemah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugita P, Sjachriza A, Rachmanita. 2007. Sintesis dan optimalisasi gel KitosanKarboksimetil Selulosa. Departemen Kimia FMIPA IPB. J Alchemy 6(1):57-62. Suntoro HS. 1983. Metode Pewarnaan (Histologi dan Histokimia). Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Sulaeman, A. Parenrengi, E. Suryati, and A.Tenriulo. 2005. Genetican and Morphological differences of two different variety of seaweed Kappaphycus alvarezii. Paper presented at World Aquaqulture Society, Denpasar 9-13 May 2005, 5-pp. Suptijah P, Salamah E, Sumaryanto H, Purwaningsih S, Santoso J. 1992. Pengaruh berbagai isolasi khitin kulit udang terhadap mutunya [laporan penelitian]. Bogor: Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Suptijah P. 2006. Deskriptif Karakteristik dan Aplikasi Kitin-Kitosan. Didalam Prosiding Seminar Nasional Kitin Kitosan. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
77
Suptijah P, Hardjito L, Haluan J, Suhartono MT. 2009. Kitosan sebagai absorban impurity dalam pembuatan agar media. Prosiding Seminar Nasional Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Jakarta: Balai Riset Kelautan dan Perikanan.Hlm 125-131. Suryaningrum TD.1988. Kajian sifat mutu komoditi rumput laut budi daya jenis Eucheuma cottoni dan Eucheuma spinosum [thesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Suryaningrum TD, Soekarto ST, Manulang M. 1991. Identifikasi dan Sifat Fisika karagenan. Kajian mutu Komoditas Rumput Laut Budidaya Jenis Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum. J Pen Perikanan Indones 69: 35-46. Suryaningrum TD, Utomo BSB. 2002. Petunjuk Analisis Rumput Laut dan Hasil Olahannya. Jakarta: Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan. Suryaningrum TD, Murdinah MD, Erlina. 2003. Pengaruh perlakuan alkali dan volume larutan pengekstrak terhadap mutu karaginan yang dihasilkan. J Pen Perikanan Indonesia 9(5): 65-76 Sudarmadji SH, Bambang, Suhardi. 1984. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian Edisi Ketiga.Yogyakarta: Liberty. Suntoro HS. 1983. Metode Pewarnaan (Histologi dan Histokimia). Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Sutrian Y.2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (tentang sel dan jaringan). Jakarta: Rineka Cipta. Suyitno. 1992. Serat Makanan. Bahan Ajaran. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Stanley. N. 1987. Production, properties and uses of carrageenan. Di dalam Mc Hugh, DJ editor. Production and Utilization of Products from Commercial seaweeds. FAO Fish Tech Paper . 288:116-146. Syamsuar. 2006. Karakteristik karaginan rumput laut Eucheuma cottonii pada berbagai umur panen, konsentrasi KOH dan lama ekstraksi [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Towle GA. 1973. Carragenan. Di dalam:Whistler RL (ed). Industrial Gums. Second Edition. New York:Academic Press. Hlm 83-114.
78
Tsugita T. 1997. Chitin/Chitosan and Their Application. Biosci Res Lab Katokichi Ltd.Japan. Uju. 2005. Kajian proses pemurnian dan pengkonsentrasian karagenan dengan membran mikrofiltrasi [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Utomo BSB, Satriyana N. 2006. Sifat fisiko-kimia agar dari rumput laut Gracilaria chilensis yang diekstrak dengan jumlah air yang berbeda. J ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indones 1:45-50. Widayati WE, Widada J, Soedarsonso J. 2007. Deteksi molekular bakteri endofit pada jaringan planlet tebu. Hayati 14(4):145-149. Wenno M. 2009. Karakteristik fisiko-kimia karaginan dari Eucheuma cottonii pada berbagai bagian thallus, berat bibit dan umur panen [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Winarno FG. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Winarno FG. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Winarno FG. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor:M-BRIO Press. Yanti L, Susilowati T, Wenten IG. 2001. Ultrafiltrasi ekstrak rumput laut. Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan proses; Semarang, 25-26 Juli. Yu-Feng Y, Xiu-Geng F, Jin-Ming S, Hai-Yan, Guang-Ce W, Ik KC. 2005. Growth of Gracilaria lemaneiformisunder different cultivation condition and its effects on nutrient removal in Chinese coastal waters. J. Aquaculture 254:228-225. Zamorano P, Recabarren H.Bost. 2002. Process for producing carrageenan with reduced amount of insoluble material. World Intellectual Property Organization. Patent No. WO 02/057477 A1. Zatnika A, Angkasa WI. 1994. Pengaruh pemupukan sitozimcrop terhadap pertumbuhan E.cottonii. Prosiding Seminar Nasional Industri Rumput Laut. Jakarta. Hlm 119-122.