DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. Asri, Ispawati.Stakeholders Relations, Jakarta:Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB,2008. Andrews, Colin Mac dan Mohtar Mas’oed. Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2001. Cutlip, Stcott M. Effective Public Relations, Eighth Edition, Practice Hall International, Inc, Jakarta: Citra Perkasa, 2000. Darmastuti, Rini. Etika PR dan E-PR, Yogyakarta: Gava Media,2007. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besa Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. Effendy, Onong Uchjana. Dasar-Dasar Humas, Jakarta: Aksara Pertama, 2000. Elly. Ilmu Sosial Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, 2007. Harfied, Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Humas Pemerintahan. Biro Umum. Kajian tentang Fungsi,Peran dan Tugas Humas, Jakarta: DepKomInfo RI, 2007. Kartono, Kartini. Pengantar Metedologi Research Sosial, Bandung; Alumni,1980.
Moloeong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1996. Moore, Frazier. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, Bandung: PT Rosdakarya, 2005. Muhammad, Nazir. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998. Rakhmat, Jallaludin. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosdakarya, 1990. Rumanti, Maria Assumta. Dasar-Dasar Public Relations, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002. Ruslan, Rosady. Manajemen PR & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi, Edisi Revisi, ke-sebelas, Rajawali Pers, Jakarta: 2012. Ruslan, Rosady. Etika Kehumasan: Konsepsi & Aplikasi,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi: Kampanye Public Relations,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008. Ruslan, Rosady. Manajemen PR: Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Edisi ketiga. Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Ruslan, Rosady. Metodologi Peneletian PR dan komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010. Smith, D.Ronald.Strategi Planning For Public Relations,USA:Lawrence Erlbaum Associates, 2002. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.
Wahyu, Betty. Humas Pemerintahan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 1996. Widjaya. Komunikasi: Komunikasi & Hubungan Masyarakat, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
Sumber lainnya : Humas BPS.Pengenalan Tentang BPS.Jakarta:Badan Pusat Statistik.2008 Hasil Wawancara dengan Kabag Humas BPS RI Hasil Wawancara dengan Kasubbag Sosialisasi Kegiatan Statistik Humas BPS RI Hasil Wawancara dengan Staff Subbagian Sosialisasi Kegiatan Statistik Hasil Wawancara dengan Perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika Media cetak Pelita pada hari Kamis, 28 Maret 2013 Media elektronik di website www.tempo.co pada hari Sabtu, 30 Maret 2013 Media cetak Pelita pada hari Rabu, 03 April 2013 Media cetak Pelita pada hari Rabu, 10 April 2013 Media elektronik di website www.jaringnews.com pada hari Kamis, 25 April 2013
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT (KABAG HUMAS) BPS RI (Dewi Sri Takarini)
1. Bagaimana sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) secara umum? Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan instansi pemerintah yang diberikan mandat dari Presiden untuk menangani kegiatan Statistik di Indonesia. Sejarah BPS tidak lepas dari jejak perjalanan kegiatan statistik di Indonesia, mulai dari masa pemerintahan Hindia Belanda, Jepang, hingga masa kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Menilik dari sejarah kelembagaannya, BPS bermula dari pembentukan Dinas Statistik pada tahun 1864 yang bertanggung jawab pada pengadaan dan penyusunan publikasi statistik (Afdelling Statistiek). Pada perkembangannya, Direktur Pertanian, Perindustrian, dan Perdagangan (Directeur van Landbouw, Nijverheid en Handel) di bawah Departemen Pertanian, Perindustrian, dan Perdagangan membentuk lembaga statistik di Bogor pada Februari 1920 yang tugasnya mengolah dan mempublikasikan data statistik. Ketika berpindah kantor ke Jakarta, lembaga ini berganti nama menjadi Centraal Kantoor voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Pusat Statistik. Kegiatannya pada waktu itu diutamakan untuk mendukung kebijakan pemerintah Hindia-Belanda, termasuk melaksanakan Sensus Penduduk untuk pertama kalinya tahun 1930.
Ketika Jepang berkuasa, CKS berganti sebutan dengan nama Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu yang kegiatannya diutamakan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Setelah kemerdekaan RI, Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dinasionalisasikan dengan nama Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI). Di awal tahun 1946, pusat pemerintahan RI berpindah ke Yogyakarta, sementara Belanda yang sempat berkuasa kembali mengaktifkan CKS di Jakarta. Ketika Belanda mengakui kedaulatan RI, KAPPURI dan CKS diintegrasikan menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS). Perkembangan selanjutnya, KPS semula bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran, berpindah ke Menteri Perekonomian hingga 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik di bawah wewenang Perdana Menteri. Tugas besar Biro Pusat Statistik ialah pelaksanaan Sensus Penduduk serentak di seluruh Indonesia pada tahun 1961. Susunan organisasinya pun berkembang dengan ditetapkannya Bagian Sensus di Kantor Gubernur dan Kantor Kabupaten/Kota
menjadi
Kantor
Sensus
dan
Statistik
Daerah.
Menyesuaikan dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional, diundangkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik pada tanggal 19 Mei 1997 sekaligus mengganti nomenklatur Biro Pusat Statistik menjadi Badan Pusat Statistik.
2. Program apa saja yang dicanangkan atau diselenggarakan oleh BPS RI? UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanahkan BPS untuk menyelenggarakan sensus sekurang-kurangnya sekali dalam sepuluh tahun yang meliputi: a. Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 0 (nol) b. Sensus Pertanian yang dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 3 (tiga) c. Sensus Ekonomi yang dilaksanakan pada tahun berakhiran angka 6 (enam) 3. Kapan pelaksanaan pendataan Sensus Pertanian 2013 (ST2013) berlangsung? Pendataan Sensus Pertanian berlangsung mulai tanggal 1 s.d 31 Mei 2013. 4. Sudah berapa kali BPS menjalankan Program Sensus Pertanian (ST)? BPS telah melakukan Sensus Pertanian sebanyak enam kali yaitu pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993, 2003 dan 2013. BPS menyelenggarakan Sensus Pertanian dengan siklus 10 tahunan. 5. Apakah yang dimaksud Sensus Pertanian? BPS mendefinisikan Sensus Pertanian sebagai cara pengumpulan data, pengolahan dan diseminasi/penyebarluasan yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi dalam sektor pertanian di Wilayah Kesatuan Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu
populasi pada saat tertentu. 6. Mengapa Program Sensus Pertanian harus dijalankan oleh BPS RI? Karena BPS merupakan instansi pemerintah yang menangani khusus statistik di Indonesia diantaranya penyelenggaraan Sensus Pertanian yang merupakan mandat dari Pemerintah Pusat yang harus dijalankan oleh BPS sesuai dengan UU Nomor 16 Tahun 1997. 7. Siapa yang menjadi sasaran ST2013? Usaha pertanian, Adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagai atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas resiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga). Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura (sayuran,buah-buahan,tanaman hias dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan termasuk jasa pertanian. Khusus tanman pangan seperti padi dan palawija, meskipun tidak dijual atau untuk konsumsi sendiri tetap dicangkup sebagai usaha. Rumah Tangga Usaha Pertanian, Adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian.
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum, Adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pemanenan. Contoh badan hukum yaitu Perseroan Terbatas (PT), Commanditaire Vennotschaap (CV), Koperasi, Yayasan, Surat Izin Perusahaan (SIP) Pemda. Usaha Pertanian laiinya adalah usaha pertanian yang dikelola oleh bukan rumah tangga dan bukan oleh perusahaan pertanian berbadan hukum, seperti pesantren, seminari, kelompok usaha bersama, tangsi militer, lembaga permasyarakatan dan lain-lain yang mengusahakan pertanian. 8. Apa saja yang didata di dalam Sensus Pertanian 2013 (ST2013)? Data pokok yang dikumpulkan meliputi skala usaha dan input usaha pertanian, penguasaan dan penggunaan lahan, luas tanam, irigasi, peternakan, budidaya dan penangkapan ikan, budidaya kehutanan dan sosial ekonomi di kawasan hutan, pengelola usaha pertanian. Lebih rinci, data yang dikumpulkan meliputi: a)
Identitas dan lokasi rumah tangga pertanian;
b)
Jenis kelamin dan umur kepala rumah tangga pertanian/petani;
c)
Jumlah anggota rumah tangga pertanian;
d)
Tujuan utama usaha pertanian;
e)
Luas lahan yang dikuasai dan digunakan menurut jenis lahan;
f)
Jenis lahan menurut irigasi;
g)
Jenis tanaman semusim;
h)
Jenis tanaman tahunan;
i)
Jumlah ternak yang dikuasai rumah tangga pertanian menurut jenis ternak;
j)
Perikanan budidaya: jenis budi daya, jenis dan luas wadah;
k)
Perikanan tangkap: lokasi, sarana, dan alat tangkap utama;
l)
Kehutanan: jenis tanaman, banyaknya tanaman, dan banyaknya bibit;
m)
Kegiatan pertanian lainnya (jasa pertanian, penangkaran).
9. Berapa luas cangkupan pendataan ST2013 yang akan dijalankan oleh BPS dan berapa banyak tim yang diturunkan ke lapangan? ST2013 akan meliputi 33 provinsi, 497 kabupaten, 6.793 kecamatan, 77.144 kelurahan atau desa dan 858.557 blok. Dengan menggunakan 60.911 tim dan 243.664 petugas lapangan. 10. Siapakah sasaran utama sosialisasi program ST2013? Yang menjadi sasaran utama ST2013 adalah seluruh pelaku usaha pertanian subsektor tanaman pangan, holtikultura (sayuran, buah-buahan,
tanaman hias dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan baik rumah tangga, perusahaan, maupun bukan rumah tangga dan perusahaan (pesantren/seminari, lembaga pemasyarakatan, barak militer dan kelompok usaha bersama) di wilayah perkotaan (urban) maupun perdesaan (rural). 11. Penggunaan jenis media apa saja yang digunakan untuk mensosialisasikan program ST2013, baik kepada publik internal dan eksternal? Media yang digunakan oleh BPS RI dalam mensosialisasikan ST2013 diantaranya adalah Media cetak: Leaflet, Poster, Buku panduan kampanye (untuk pegawai BPS, tokoh masyarakat dan kelompok tani), Varia Statistik (Buletin internal). Media cetak luar ruang: Roll banner, Spanduk, Stiker tembus pandang (one way vision) di kaca belakang mobil, Baliho. Media elektronik: TV Plasma BPS, Iklan dan talkshow TV, Iklan dan talkshow Radio. Kehumasan: Video kilas balik sensus pertanian, Komunitas kehumasan. Pertemuan/special event: Public exposure, Seminar, Road-show desa. Merchandise: Kaos berkerah dan oblong, Pin, Plakat,
Jam
meja,
Payung,
Seminar/workshop/presentasi,
Goody Web,aplikasi
bag,
Stiker.
messenger
Lainnya:
(Blackberry
Messenger/BBM), Dari mulut ke mulut (getok tular) 12. Kepada siapa saja BPS RI mengkomunikasikan sosialisasi/kampanye Program ST2013? Sosialisasi / Kampanye ST2013 ditujukan kepada seluruh lapisan
masyarakat di Wilayah Kesatuan Republik Indonesia, mulai dari perkotaan sampai wilayah terpencil. Dari upaya yang telah dilakukan, BPS RI telah mensosialisasikan ST2013 kepada seluruh jajaran BPS di pusat dan daerah; kementerian/lembaga melalui Forum Komunikasi Bakohumas,
begitu
halnya
dengan
dinas/lembaga
di
daerah;
kelompok/asosiasi/dewan pertanian; akademisi; dan masyarakat umum. Dengan
harapan
agar
informasinya
dapat
sampai
kepada
masyarakat/khalayak yang menjadi sasaran ST2013 yakni seluruh pengelola usaha pertanian. 13. Bagaimana cara BPS RI mengkomunikasikan sosialisasi Program ST2013? BPS RI telah merancang berbagai media publisitas kampanye/sosialisasi seperti buku Manajemen Kampanye ST2013 dan Buku mini Panduan Kampanye dengan tiga versi yaitu versi Pegawai BPS, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Tani serta membuat media publikasi seperti stiker, spanduk, pamflet dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan sebagai alat bantu dalam melakukan sosialisasi ST2013 dan selanjutnya berbagai media kampanye tersebut didistribusikan dalam berbagai kegiatan yang telah terangkum dalam roadmap kampanye/sosialisasi ST2013. 14. Berapa lama waktu yang direncanakan untuk melakukan sosialisasi Program ST2013? Waktu yang digunakan untuk proses sosialisasi terhitug tahun 2010 s.d
2013 (kurang lebih selama 2 tahun) , dengan melakukan sosialisasi di internal BPS dan di luar BPS. 15. Apa saja tahap perencanaan dan penyusunan non teknis yang dilakukan oleh Humas BPS RI dalam mensosialisasikan Program ST2013? Kami tim dari Humas BPS RI melakukan sosialisasi dimulai dari lingkungan internal BPS (seluruh pegawai BPS) dengan membagibagikan buku manajemen kampanye ST2013 dan buku mini panduan kampanye ST2013, sosialisasi juga dilakukan di eksternal BPS melalui pelaksanaan rapat interkementerian,adanya upaya penyampaian dan penguatan pesan kampanye/sosialisasi ST2013 secara intensif dan berkesinambungan yang mengikuti model komunikasi Aware-InterestDesire-Action (AIDA) dengan istilah sebutan “Getok Tular”, kemudian Grand Design sosialisasi ST2013 dilaksanakan mulai awal tahun 2012 dengan melibatkan instansi pemerintah lainnya seperti kementerian dan lembaga terkait, media massa, kontak tani dan masyarakat umum lainnya, selain itu BPS RI juga menyiapkan design logo ST2013 dengan proses pebuatan, pemilihan dan penentuan akhir logo ST2013 dengan melalui proses yang cukup panjang. Persiapan logo ST2013 berawal dari diselenggarakannya sayembara internal tertutup yang berhadiah uang tunai, hal tersebut disarankan oleh Kepala Biro (Kabir) Humas dan Hukum BPS RI kepada Kepala BPS RI. Kemudian Kabir Humas dan Hukum BPS RI dan Kepala Bagian (Kabag) Humas BPS RI yang saat itu
dijabat oleh Ibu Rina Dwi Sulastri, menunjuk beberapa orang yang dapat mendesign berdasarkan masukkan dari staff Humas BPS RI. Lalu hasil design dikumpulkan , baik secara lagsung diserahkan berkasnya ke bagian Kabag Humas BPS RI ataupun berkas dikirimkan melalui email. Seluruh design yang telah terkumpul di bagian Humas BPS RI lalu ditampilkan di internal Humas BPS RI, Kabag Humas BPS RI menginstruksikan agar setiap staff Humas memilih lima design yang disukai. Setelah diseleksi internal oleh Humas BPS RI maka lima designer penerima suara terbanyak telah terpilih dan akan diseleksi kembali ke tahap berikutnya. Lima logo ST2013 yang telah terpilih kemudian diserahkan oleh Kepala Biro Humas dan Hukum BPS RI kepada Kepala BPS RI untuk dirapatkan bersama dengan Sekretariat Utama, Biro Bina Program, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Deputi Bidang Statistik Sosial, Deputi Bidang Statistik Produksi, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, Deputi Bidang Neraca dan Analisis serta Inspektorat Utama. Kemudian keputusan final design ST2013 telah diputuskan dan dikantongi oleh Pimpinan BPS maka pilihan dijatuhkan kepada Rizal selaku staff bagian publikasi di BPS RI. Setelah design terpilih seiring berjalannya waktu maka Pimpinan BPS menginginkan adanya sedikit modifikasi dari design logo yang telah terpilih. Sampai akhirnya ditentukan logo ST2013 yang saat ini digunakan dalam kegiatan ST. Kemudian peresmian logo ST2013 diumumkan pada Rapat Teknis Nasional (Rateknas) BPS di Ancol, Jakarta pada tanggal 5 Maret 2012. Tahap perencanaan dan penyusunan
lainnya guna mendukung kesuksesan ST2013 adalah dengan tercetusnya rencana Pimpinan BPS RI untuk membentuk Sekretariat ST2013 pada tahun 2010 guna menangani permasalahan baik teknis maupun non teknis ST2013. Sekretariat ST2013 merupakan tim yang dibuat khusus yang diputuskan oleh Kepala BPS RI bertujuan untuk menangani khusus program ST2013 mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ST2013. Sekretariat ST2013 tidak hanya terdapat di BPS RI tetapi juga dibentuk di BPS Provinsi dan BPS Daerah. Hal tersebut dilakukan untuk memperlancar komunikasi dari pusat ke daerah, dengan dibantu oleh Direktorat Sistem Informasi Statistik dalam pembuatan email address Sekretariat ST2013 daerah. Sekretariat ST2013 dibentuk dengan melibatkan pimpinan BPS RI lainnya diantaranya yaitu Sekretariat Utama, Deputi Bidang Statistik Produksi yang membawahi 2 Direktorat terkait yaitu Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan dan Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan dan Kehutanan serta melibatkan Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, Deputi Metodologi dan Informasi Statistik, Inspektorat Utama dan Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum. Pihak yang tergabung di dalam Sekretariat ST2013
berasal dari pegawai di lingkungan Direktorat
Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (STPHP) dan Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (SP2K) dengan diberikan arahan untuk menjalankan visi dan misi yang sama terkait ST2013. Pimpinan BPS juga memutuskan agar divisi-divisi yang khusus
menangani
bidang
terkait
ST2013
berpartisipasi
aktif
dalam
mensosialisasikan ST2013 dan mengikuti dari tahap awal hingga akhir terlaksananya ST2013 sehingga dapat mengetahui perkembangan program ST2013. Dan perencanaan sosialisasi lainnya yang dijalankan oleh Humas BPS RI adalah Rapat Koordinasi ST2013 Interkementerian/Lembaga mulai dari Tahap I
sampai dengan IV (berkelanjutan) dan rapat
koordinasi nasional pelaksanaan pendampingan ST2013, Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) ST2013 diharapkan informasi ST2013 dapat menjangkau ke seluruh masyarakat secara luas. Pembuatan ILM dilakukan pada tanggal 23 September 2012 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Proses pengambilan gambar dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, Bogor dan areal persawahan di Kabupaten Bogor. SeBeberapa artis di dalam ILM ST2013merupakan staf internal BPS diantaranya yaitu: Avi Rudianita Widya, staf Bidang IPDS BPS Provinsi Kalimantan Barat. Mengikuti casting karena diminta bagian Humas, ketika itu beliau mengikuti Pelatihan Innas Gladi Bersih Subsektor ST2013 di Jakarta. Dan Muhammad Adnan, Kasi Pengolahan Statistik Peternakan BPS RI. Mengikuti casting tanpa sengaja, karena berawal dari keterlibatannya untuk mewakili Sekretariat ST2013 dalam mengawal proses pembuatan PSA agar sesuai dengan metode ST2013. Dan tahapan lainnya yaitu Rapat Teknis Nasional (Reteknas) Persiapan sosialisasi ST2013, Rapat Teknis Nasional (Rateknas) Pelaksanaan Lapangan ST2013 diantaranya
yaitu: Rateknas dengan BPS Kabupaten Solo bertempat di The Sunan Hotel,
Solo,
Jawa
Tengah,
Rateknas
dengan
BPS
Kabupaten
Palangkaraya bertempat di Swiss Bell Hotel, Palangkaraya, Rateknas dengan BPS Provinsi Denpasar bertempat di Hotel Santika, Palu, Rapat Teknis Daerah (Ratekda) diantaranya yaitu: Ratekda di Kantor BPS Daerah Istimewa Yogyakarta dan Retekda di Hermes Palace Hotel oleh BPS Banda Aceh. Rapat Rutin Sekretariat ST2013 dilakukan setiap hari selasa dan yang terakhir adalah penentuan model iklan di dalam media cetak, design atribut, penentuan bentuk media dan pendistribusian media sosialisasi ST2013 keberbagai BPS Provinsi dan BPS Kota/Kabupaten. Yang terakhir, Humas BPS RI juga membuat perencanaan dan mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan sosialisai yang menggunakan media cetak mulai dari penentuan model di dalam media, design, penentuan bentuk media dan pendistribusian media ST2013 keberbagai BPS Provinsi dan BPS Kota/Kabupaten. Proses pemilihan model di dalam media dilakukan oleh internal Humas BPS RI dan memilih untuk menggunakan model iklan media dari staf bagian Humas BPS RI diantaranya yaitu: Ade Riyawan, Kasubbag Pengelolaan Opini Publik Humas BPS RI berperan sebagai nelayan. Dengan ilustrasi, nelayan yang sedang membawa ikan hasil tangkapannya. Watiman, staf senior subbagian pengolaan opini publik Humas BPS RI berperan sebagai peternak kerbau. Dengan ilustrasi, peternak yang sedang mengembalakan kerbaunya. Dan Gita Aprianie, staf subbagian hubungan media massa
Humas BPS RI berperan sebagai petani modern. Dengan ilustrasi, petani yang sedang memanen padi di sawah. 16. Apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawab Sekretariat ST2013? Adapun tugas Sekretariat ST2013 adalah bertindak sebagai koordinator baik internal BPS maupun eksternal dengan kementerian/lembaga di luar BPS untuk menyiapkan pelaksanaan kegiatan inti dan kegiatan penunjang ST2013. Kegiatan tersebut seperti workshop, pelatihan instruktur dan rapat atau seminar terkait ST2013. Selain itu, Sekretariat ST2013 juga bertanggung jawab terkait administrasi, dokumentasi, notulen dan segala urusan surat kearsipan yang berhubungan dengan ST2013. Sekretariat ST2013 menjawab pengaduan terkait ST2013, secara umum hal yang menjadi pengaduan atau kendala yang masuk kesekretariatan ST2013 adalah seperti: Non Teknis diantaranya yaitu Masalah pembayaran honor, Alokasi pembiayaan, Surat pertanggung jawaban, Keterlibatan sumber daya manusia pada kegiatan ST2013 dan Teknis diantaranya yaitu Kasus batas, Cangkupan konsep dan difisi, Alokasi sampel dan petugas.
17. Siapa saja struktur yang menjadi bagian dari Sekretariat ST2013? Struktur organisasi Sekretariat ST2013 yaitu terdiri dari: -
Ketua Sekretariat ST2013
: Umi Hajar Jumiatin
(Didalam structural BPS RI beliau menjabat sebagai Kasubdit Statistik Kehutanan)
-
Wakil Ketua Bidang Teknis
: Suparwati
-
Wakil Ketua Bidang Administrasi
: Suwarti
-
Anggota
: 1. Adi Setiawan 2. Rahmat Hidayat 3. Ludi Yanti 4. Neni Sugiarti 5. Sri Widiyanti
18. Bagaimana awal mula proses pembentukan Sekretariat ST2013? Sekretariat ST2013 dibentuk dan diputuskan oleh Kepala BPS RI pada tahun 2010. Beliau membentuk tim khusus untuk menangani segala terkait ST2013 yang disebut dengan Sekretariat ST2013. Sekretariat ST2013 dibentuk dengan melibatkan pimpinan BPS RI lainnya diantaranya yaitu Sekretariat Utama, Deputi Bidang Statistik Produksi yang membawahi 2 Direktorat terkait yaitu Direktorat Statistik Tanaman Pangan,
Holtikultura
dan
Perkebunan
dan
Direktorat
Statistik
Peternakan, Perikanan dan Kehutanan serta melibatkan Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, Deputi Metodologi dan Informasi Statistik, Inspektorat Utama dan Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum. Pihak yang tergabung di dalam Sekretariat ST2013 berasal dari pegawai di lingkungan Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (STPHP) dan Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan dan
Kehutanan (SP2K) dengan diberikan arahan untuk menjalankan visi dan misi yang sama terkait ST2013. Pimpinan BPS juga memutuskan agar divisi-divisi
yang
khusus
menangani
bidang
terkait
ST2013
berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan ST2013 dan mengikuti dari tahap awal hingga akhir terlaksananya ST2013 sehingga dapat mengetahui perkembangan ST2013. 19. Siapa saja yang berperan dalam pembentukan Sekretariat ST2013? Pembentukan Sekretariat ST2013 diputuskan oleh Pimpinan BPS dan dibentuk dengan melibatkan seluruh petinggi di BPS baik teknis dan non teknis diantaranya Sekretaris Utama, Biro Bina Program, Biro Keuangan, Biro Kepegawaian, Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum, Biro Umum, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Deputi Bidang Statistik Sosial, Deputi Bidang Statistik Produksi, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, Deputi Bidang Neraca dan Analisis serta Inspektorat Utama. Sekretariat ST2013 dibentuk tidak hanya di BPS Pusat tetapi juga dibentuk di BPS Provinsi.
20. Apa yang melatarbelakangi dibentuknya Sekretariat ST2013? Sekretariat ST2013 dibentuk guna menangani berbagai permasalahan baik teknis maupun non teknis terkait ST2013. Selain itu, untuk memperlancar Komunikasi dari pusat ke daerah maka dibentuklah Sekretariat ST2013 di BPS Provinsi.
21. Siapa yang berperan dalam pengeluaran SK ST2013? Presiden berperan penting dengan mengeluarkan Undang-Undang terkait dengan statistik dan penyelenggaraan statistik. Kemudian Pimpinan BPS berperan sangat penting dan mempunyai wewenang untuk mengeluarkan SK ST2013 dengan dibantu oleh Sekretaris Utama BPS.
22. Bagaimana proses pengeluaran SK ST2013? Pelaksanaan ST2013 mengacu pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah rekomendasi dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang menetapkan “The World Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan
Statistik.
Maka
pelaksanaan
ST2013
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kepala BPS. Berdasarkan SK yang diterbitkan oleh Kepala BPS terkait pembentukan Sekretariat ST2013 untuk pendukung penyelenggaran sosialisasi dan pendataan ST2013 kemudian SK didistribusikan kepada pihak/bagian terkait dengan ST2013. Untuk file SK ST2013 dan berkas lainnya terkait ST2013 disimpan oleh Sekretariat ST2013. 23. Siapa saja yang bertugas di dalam sosialisasi ST2013 berdasarkan SK BPS? Yang bertugas di dalam sosialisasi ST2013 diantaranya yaitu Pimpinan BPS, Sekretariat Utama, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa,
Deputi Bidang Statistik Produksi yang membawahi Direktorat Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta Direktorat Peternakan, Perikanan dan Kehutanan. Kemudian Inspektorat Utama dan Kepala Biro Humas dan
Hukum yang membawahi Bagian Humas BPS. Dalam
sosialisasi ST2013, bagian Humas BPS sangat berperan penting dalam menyukseskan sosialisasi ST2013. 24. Berapa besar anggaran yang dikeluarkan untuk sosialisasi ST2013? Berdasarkan pernyataan bapak Suryamin, Kepala BPS RI mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,59 triliyun untuk serangkaian kegiatan ST2013 yang tersebar di 500 satuan kerja seluruh kabupaten kota. Untuk anggaran yang diberikan untuk sosialisasi ST2013 di BPS RI sebesar Rp100 juta sedangkan untuk di setiap BPS Provinsi anggaran sosialisasi sebesar Rp70 juta dan BPS Kabupaten/Kota sebesar Rp10 juta. Walaupun minimnya dana yang dialokasikan tidak membuat seluruh BPS baik di Pusat, Provinsi dan Daerah menjadi patah semangat untuk terus mensosialisasikan ST2013 seluas-luasnya kepada stakeholder di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia. 25. Dimana saja dilakukannya sosialisasi Program ST2013? Sosialisasi yang dilakukan Humas BPS RI berlokasi di beberapa ballroom hotel diantaranya The Media Hotel dan Mercure Hotel (Ancol) selain itu juga dilakukan di Ballroom Gedung BPS RI di Pusat. Kemudian untuk di setiap daerah atau provinsi dilakukan di Gedung BPS masing-masing atau
bekerjasama dengan pemerintahan setempat. Sosialisasi dilaksanakan secara serentak dan berkesinambungan di seluruh wilayah Indonesia. 26. Model komunikasi dan mekanisme komunikasi apa yang dilakukan BPS RI terkait sosialisasi Program ST2013? Model komunikasi yang digunakan adalah AIDA yaitu Aware-InterestDesire-Action. Hal tersebut digunakan untuk menggerakkan masyarakat agar dengan kesadaran memberikan jawaban apa adanya perlu dilakukan upaya penyampaian dan penguatan pesan kampanye/sosialisasi ST2013 secara intensif dan berkesinambungan. Dalam penyampaian pesan komunikasi digunakan pendekatan proses komunikasi yang melibatkan tiga elemen utama, yaitu sumber/pengirim/pembawa (sender), pesan (massage) dan penerima (receiver) di mana pengirim dan penerima pesan saling terhubung melalui media. Media atau kegiatan yang digunakan untuk penyebarluasan pesan ST2013 disesuaikan dengan target audience (sasaran khalayak) meliputi Above the Line (ATL/Lini Atas) atau Below the Line (BTL/Lini Bawah). Hal yang dilakukan adalah dengan dimaksimalkannya untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui media audio, audio-visual, cetak/iklan luar ruang, dan media pertemuan. 27. Bagaimana proses penentuan komunikator dalam sosialisasi Program ST2013? Penentuan komunikator diputuskan oleh pimpinan BPS RI. Pembawa pesan atau komunikator internal BPS dalam mensosialisasikan ST2013
ditugas utamakan kepada jajaran pimpinan BPS Pusat dan subject matter Sensus Pertanian 2013 yang berada di bawah Deputi Bidang Statistik Produksi yang mana Deputi tersebut membawahi tiga direktorat diantaranya Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan ; Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan dan Kehutanan dan Direktorat Statistik Industri. Untuk memberi penekanan kepada urgensi dan manfaat pelaksanaan sosialisasi ST2013 berdasarkan keputusanan pimpinan BPS Pusat maka BPS Pusat menggandeng komunikator dari kementerian/lembaga terkait, kalangan akademisi dan perwakilan kelompok/asosiasi pertanian. 28. Siapa saja yang menjadi komunikator pada saat sosialisasi program ST2013? Komunikator atau key person yang berbicara saat sosiaslisasi ST2013 antara lain yaitu Kepala BPS (komunikator utama), Deputi Bidang Statistik Produksi, Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan dan Direktur Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan (berada di bawah kedeputian Statistik Bidang Produksi), Kepala Biro Humas dan Hukum, Sekretariat ST2013 Pada dasarnya, BPS mengharapkan sosialisasi yang dilakukan dapat memberi multiplier effect sehingga setiap komponen masyarakat dapat menjadi pembawa pesan atau komunikator (agent of campaign) dalam mensosialisasikan ST2013. Komponen masyarakat tersebut terdiri atas
orang/profesi yang menjadi sasaran sosialisasi, antara lain yaitu Pegawai BPS, Kelompok tani, Tokoh masyarakat,
Perusahaan pertanian dan
asosiasi perusahaan pertanian, Kalangan akademisi (pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen), Organisasi kemasyarakatan: PKK dan Karang Taruna dan Perangkat pemerintahan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan. 29. Bagaimana kesiapan materi internal BPS RI dalam memberikan informasi ST 2013? Berbagai materi/informasi terkait ST2013 telah dipersiapkan oleh pihak Humas BPS RI dan kemudian materi tersebut diproduksi cetak oleh internal BPS yaitu Sekretariat ST2013 diproduksi di gedung BPS RI Pusat. Materi tersebut guna mengorganisir pelaksanaan ST2013 agar mempunyai pemahaman yang sama. 30. Untuk apa hasil data ST2013 dari pendataan yang telah dilakukan oleh BPS RI? Hasil dari ST2013 digunakan untuk perencanaan, implementasi kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian di Kementerian dan Lembaga terkait seperti Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan dan Bappenas, Perguruan Tinggi dan lembaga internasional. 31. Apa saja hambatan yang terjadi dalam mensosialisasikan Program ST2013? Hambatan yang terjadi yaitu pertama, dengan banyaknya muatan materi
ST2013 dan terbatasnya space informasi yang dapat dicakup dalam suatu media, perlu dilakukan pemilahan tingkat kepentingan informasi. Hal ini seringkali
menjadi
ranah
diskusi
yang
berkepanjangan.
Kedua,
menerjemahkan bahasa teknis statistik ke dalam bahasa populer agar mudah dimengerti oleh awam merupakan tantangan tersendiri. Ketiga, khalayak sasaran ST2013 lebih banyak berada di daerah perdesaan. Masih ada anggapan bahwa media-media yang tidak menjangkau perdesaan, misal stikel kaca belakang mobil dan baliho, tidak perlu untuk dibuat. Padahal sosialisasi ini bukan hanya ditujukan kepada khalayak sasaran saja tetapi seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali perkotaan, agar mengetahui pelaksanaannya. Keempat, beragam media cetak/iklan luar ruang yang dirancang menuntut kemampuan baca tulis dari masyarakat. Sehingga harapan kepada pengelola usaha pertanian di perdesaan mengandalkan iklan televisi dan radio. Sementara untuk daerah terpencil, sosialisasi dilakukan ketika petugas melakukan pendataan survei sebelum pelaksanaan ST2013 dan lebih dioptimalkan ketika pendataan dilakukan. Kelima, di daerah, bahasa lokal lebih mudah dipahami dibandingkan dengan
bahasa
Indonesia.
Keenam,
anggaran
yang
terlambat
pencairannya menyebabkan waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi menjadi mundur. Implikasinya termasuk keterlambatan pengadaan media. Ketujuh, pada saat pendistribusian media, ada kekeliruan dari petugas ekspedisi barang yang menyebabkan jumlah dan jenis media yang diterima BPS daerah tidak sesuai dengan peruntukannnya. Padahal
alokasi media dirancang berdasarkan kebutuhan daerah. 32. Apa saja rekomendasi atau saran untuk perbaikan sosialisasi Program ST2013 ke depannya? Rekomendasi atau saran untuk pebaikan sosialisasi ST2013, pertama adalah strategi sosialisasi lebih banyak diarahkan agar memungkinkan interaksi langsung antara pembawa pesan dan khalayak sasaran. BPS di daerah pada pelaksanaan sosialisasi ST2013 sudah berinovasi dengan melakukan roadshow ke sentra-sentra pertanian. Kedua, iklan televisi dapat dibuat beberapa versi yang ditayangkan bertahap untuk sedikit demi sedikit meningkatkan awareness masyarakat terhadap pelaksanaan ST2013. Ketiga, bahasa dalam iklan radio bila dimungkinkan menggunakan bahasa lokal agar mudah dimengerti dan pesan yang disampaikan dengan tetap seragam. 33. Dalam tahap evaluasi, langkah apa yang dilakukan oleh Humas BPS RI dalam mengukur keberhasilan sosialisasi Program ST2013 yang telah berlangsung? Untuk menilai sejauh mana strategi komunikasi dan publisitas ST2013 diterapkan
dan
efektifitas
pelaksanaannya
mampu
menjangkau
masyarakat luas maka penilaian dan menganalisa kembali untuk setiap kali hasil komunikasi tersebut sangat diperlukan. Oleh sebab itu, BPS RI mengadakan monitoring publisitas ST2013 yang bertujjuan untuk melihat apakah strategi yang diterapkan melalui beragam media dan cara serta
anggaran yang telah dikelurkan oleh BPS RI telah sepadan dengan hasil yang diinginkan. Tentunya hal tersebut sangat penting sebagai koreksi untuk penerapan starategi publisitas yang lebih efektif dan efisien selain itu juga dapat menjadi bahan masukan dalam perancangan strategi publisitas untuk kegiatan Sensus lainnya yang dicanangkan oleh BPS RI khususnya ST selanjutnya pada 10 tahun mendatang. Pelaksanaan kegiatan monitoring publisitas ST2013 dilaksanakan dalam kesempatan perjalanan dinas pada bulan Mei 2013 yang aktifitas utamanya antara lain yaitu: Pengumpulan informasi dan dokumentasi pelaksanaan publisitas ST2013, Pelaksanaan Survei Pengetahuan Masyarakat terhadap ST2013, Peliputan pelaksanaan Pencacahan Lengkap ST2013, Peliputan dan wawancara kegiatan lainnya (untuk peliputan majalah internal BPS, Varia Statistik). 34. Hambatan apa yang didapati setelah dilakukannya evaluasi akhir? Dari kegiatan yang telah kami dilakukan di bagian Humas BPS RI melalui monitoring publisitas maka hasilnya telah didapatkan sebagai bahan evaluasi dengan detail sebagai berikut: A. Hambatan yang terjadi dalam mensosialisasikan program ST2013 yaitu: 1) Dengan banyaknya muatan materi ST2013 dan terbatasnya Space informasi yang dapat dicangkup dalam suatu media, perlu dilakukan pemilahan tingkat kepentingan informasi dan
hal tersebut akan menjadi bahan diskusi internal untuk program berikutnya. 2) Humas BPS harus melakukan terjemahan bahasa teknis statistik ke dalam bahasa umum agar mudah dimengerti oleh awam yang menjadi target sosialisasi. 3) Khayalak yang menjadi target utama ST2013 berada di daerah pelosok atau pedalaman pedesaan sehingga Humas BPS harus berjuang dan membutuhkan tenaga ekstra untuk dapat menjangkaunya. 4)
Dengan susahnya jangkauan khalayak yang menjadi target utama ST2013, Humas BPS Kota atau Provinsi berpendapat tidak perlunya disediakan media-media sosialisasi ST2013 seperti stiker besar yang ditempel pada mobil dinas BPS, pemasangan baliho, pamplet, poster, pendistribusian flier, stiker, kaos, payung dan media lainnya.
5) Media sosialisasi di pelosok atau pedalaman hanya bergantung pada iklan di radio dan televisi sedangkan di media cetak tidak dimaksimalkan dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan baca khalayak sekitar pedesaan atau pelosok. 6) Iklan di radio dan televise dirasa tidak efektif karena pada kenyataannya banyak dari khalayak pelosok dan pedesaan yang tidak peduli akan iklan yang disiarkan atau ditayangkan oleh BPS serta kemiskinan juga menjadi kendala sosialisasi
dikarenakan masih ada penduduk yang belum dialiri listrik dan belum mempunyai radio ataupun televisi. 7)
Informasi yang didapat khalayak pelosok atau pedalaman hanya dari Petugas Cacah Lapangan (PCL) yang disampaikan secara lisan ketika PCL datang ke rumah-rumah warga.
8) Penjelasan PCL kepada penduduk sekitar harus menggunakan bahasa asli desa tersebut sehingga seorang PCL dituntut untuk dapat
berkemampuan
bahasa
setempat
dan
dapat
berkomunikasi dengan baik. 9) Pendistribusian anggaran yang dikeluarkan oleh BPS Pusat mengalami
keterlambatan
sehingga
berdampak
pada
kemunduran waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi serta keterlambatan
pengadaan
dan
pendistribusian
media
sosialisasi. 10)Pada saat pendistribusian media terdapat kekeliruan dari Perusahaan Ekspedisi rekanan BPS untuk jasa pendistribusian dokumen-dokumen BPS, sehingga menyebabkan jumlah dan jenis media yang diterima oleh setiap BPS Daerah atau Provinsi tidak sesuai dengan peruntukkannya. Sedangkan pengalokasian media telah dirangcang oleh BPS pusat berdasarkan kebutuhan dimasing- masing daerah. 35. Menurut Ibu Dewi, apakah ragam kampanye atau sosialisasi ST2013 yang dijalankan oleh BPS sudah berhasil atau efektif?
Menurut saya, sosialisasi yang dijlankan oleh Humas BPS RI maupunBPS Provinsi, BPS Kabupaten/ Kota sudah cukup efektif dan berhasil terlihat dari banyaknya stakeholder yang ikut menghadiri sosialisasi ST2013 yang diselenggarakan oleh BPS. Yang terpenting adalah dampaknya terlihat dengan terbentuknya kesadaran masyarakat untuk menerima petugas ST2013 dan memberikan jawaban yang sebenarnya. 36. Hal negatif dan kekuatan positif apa yang ada terdapat pada kegiatan sosialisasi ST2013? Hal negatif yang terdapat pada kegiatan sosialisasi ST2013 adalah minimnya staff Humas BPS Pusat sehingga membuat anggota harus bekerja ekstra dan siap untuk ditugaskan ke luar daerah berkali-kali dalam waktu yang berdekatan. Dampaknya adalah banyaknya staff yang tumbang dan sakit karena beban pekerjaan yang sangat tinggi. Sedangkan kekuatan positif yang terdapat pada kegiatan sosialisasi ST2013 adalah Kepala Bagian Humas BPS dapat mengetahui kapasitas dan kinerja kerja setiap anggotanya. Dan meskipun dalam keadaan staff yang limit, semua kegiatan sosialisasi ST2013 yang telah dicanangkan oleh Humas BPS dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Bonus sosialisasi yang tidak
direncanakan sebelumnya oleh Humas BPS RI yaitu sumbangan acara dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan digelarnya Petunra (Pesta Pertunjukan Rakyat) di dua tempat berbeda yang bertempat di BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS Kota Pasuruan dengan tema yang sama
terkait ST2013 yaitu ’Menyediakan Informasi Untuk Masa Depan Petani Yang Lebih Baik. Saya benar-benar merasa puas dan bersyukur atas semua kegiatan sosialisasi ST2013 yang telah dijalankan oleh tim Humas BPS RI akhirnya sudah selesai.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN KEPALA SUBBAGIAN SOSIALISASI KEGIATAN STATISTIK BPS RI (Diyah Wulandari)
1. Dalam menentukan permasalahan, tantangan dan hambatan (permasalahan) apa yang mendorong untuk diselenggarakannya sosialisasi/kampanye ST2013 oleh BPS RI? Berdasarkan pengalaman dari penyelenggaraan sensus yang telah dilakukan oleh BPS RI pada tahun-tahun sebelumnya, permasalahan yang menjadi latar belakang dijalankannya kegiatan sosialisasi ST2013 antara lain adalah besarnya cangkupan kegiatan dan batasan waktu yang sangat sempit untuk pelaksanaan
ST2013,
adanya
persepsi
negatif
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan program yang dilakukan pemerintah sebagai akibat dari tidak adanya perubahan langsung yang dirasakan oleh masyarakat sebagai objek dari kegiatan, terbatasnya informasi yang diterima masyarakat tentang pelaksanaan ST2013 sehingga masih banyak masyarakat yang kurang atau bahkan tidak mengetahui maksud, tujuan dan manfaat dari kegiatan sensus pertanian, kecenderungan masyarakat untuk menutupi data sebenarnya terkait dengan kepemilikan, asumsi masyarakat yang mengaitkan pendataan dengan program bantuan dari pemerintah seperti salah satunya adalah “BLT” (Bantuan Langsung Tunai), mayarakat merasa khawatir jika harta atau aset kepemilikannya diketahui secara terbuka dan jelas oleh pihak BPS nantinya akan berpengaruh terhadap biaya pajak atau retribusi yang akan besar yang
akan dibebankan kepada si pemilik,terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang BPS karena sosialisasi yang dilakukan BPS selama ini masih berkisar pada kegiatan besar seperti Sensus Penduduk saja dan bukan penyelenggara sensus yang lainnya, terhambatnya pendistribusian materi informasi terkait Sensus Pertanian yang diselenggarakan oleh BPS,kekhawatiran masyarakat atas adanya biaya yang akan dibebankan oleh pihak BPS kepada pemilik data. 2. Apa yang menjadi fokus utama dilakukannya sosialisasi ST2013? Sosialisasi harus terus berjalan karena yang menjadi fokus utama sosialisasi program ST2013 adalah agar masyarakat memiliki ketertarikan untuk mengetahui ST2013, merasa rugi bila tidak didata, merasa perlu untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan ST2013 dan selanjutnya dengan kesadaran mau memberikan jawaban apa adanya dan sebenar-benarnya. 3. Apa solusi yang diharapkan dari dijalankannya kegiatan sosialisasi ST2013? Solusi yang diharapkan dari sosialisasi ST2013 adalah agar masyarakat mengetahui maksud, tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penyelenggaraan ST2013. Sehingga masyarakat tertarik untuk didata dan memberikan jawaban apa adanya. Karena informasi yang benar akan mendukung tercapainya perencanaan pembangunan sektor pertanian yang tepat sasaran. 4. Siapa saja yang terlibat di dalam proses sosialisasi ST2013 yang berlangsung? Banyak pihak yang terlibat di dalam proses sosialisasi ST2013 baik di internal mau eksternal BPS. Untuk di internal BPS bagian yang berperan penting adalah Biro Humas dan Hukum yang membawahi Bagian Humas seluruh
anggota Humas, baik Kepala Biro, Kepala Bagian, Kepala Subbagian dan staff ikut berperan serta dalam sosialisasi ST2013 guna mensukseskannya. Pihak lainnya adalah Pimpinan BPS, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, Deputi Bidang Statistik Produksi, Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan dan Kehutanan, Biro Bina Program, DWP (Istri-istri Eselon I & II), bagian pengandaan materi sosialisasi dan bagian pengiriman materi. Pihak eksternal BPS yang terlibat adalah Panitia Pengadaan Lelang, Panitia Lelang (terkait media massa di atas 200jt), Kementerian
Komunikasi
dan
Informasi,
Kementerian
Kehutanan,
Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas atau Lembaga Daerah, Pemerintahan Daerah setempat, kelompok/asosiasi/dewan pertanian, akademisi, Tokoh Masyarakat setempat dan masyarakat umum. Dengan harapan agar informasinya dapat sampai kepada masyarakat/khalayak yang menjadi sasaran ST2013 yakni seluruh pengelola usaha pertanian. 5. Siapa saja didalam lingkungan BPS dan di luar lingkungan BPS yang harus diberikan penjelasan dan dipengaruhi terkait ST2013? Mereka adalah stakeholder, stakeholder ST2013 terbagi dua yaitu: Stakeholder Internal yang terdiri dari : Kepala BPS, Pimpinan Eselon 1 s.d 3 (Top Level), Eselon IV dan Seluruh Pegawai BPS dan seluruh Keluarga Pegawai BPS (Ibu DWP /Istri dari pejabat Eselon I s.d III). Stakeholder Eksternal yang terdiri dari : Paguyuban Petani atau Komunitas Tani (Kehutanan, Peternakan dan Pertanian) ; Pengusaha Tani (Pengelola Pertanian,
Pemilik Lahan Tani dan Perkebunan) ; Nelayan ; Ibu Rumah Tangga ; Tokoh Masyarakat Desa ; Pers / Media ; Universitas (IPB, UI, dsb) ; Pemerintah Pusat ; Instansi
Pemerintah
(Kementerian
Kehutanan,
Kementerian
Pertanian,
Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah, dsb)
6. Apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mencapai tujuan ST2013? Masyarakat yang didata harus memberikan jawaban yang sebenar-benarnya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dan masyarakat harus memiliki ketertarikan untuk mengetahui ST2013, merasa rugi bila tidak didata, merasa perlu untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan ST2013 dan selanjutnya dengan kesadaran mau memberikan jawaban apa adanya.
7. Apa isi pesan yang harus disampaikan untuk mencapai hasil sebagaimana dinyatakan dalam sasaran program ST2013? Untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat terhadap kegiatan ST2013 maka BPS menetapkan tema kampanye ST2013
yaitu
“Kebenaran
Jawaban
Anda
Membantu
Keberhasilan
Pembangunan Pertanian”. Tema tersebut membawa pesan bahwa kebenaran jawaban yang diberikan pelaku usaha pertanian akan mewujudkan tersedianya informasi
statistic
pertanian
yang
dibutuhkan
pemerintah,
kementerian/lembaga, asosiasi, swasta dan stakeholder lainnya sehingga kesejahteraan petani yang lebih baik dapat terwujud.
9. Apa tujuan utama/umum dari Sensus Pertanian dan apa tujuan dilakukannya sosialisasi /kampanye ST2013? Tujuan utama /umum Sensus Pertanian adalah untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap, akurat dan relevan sehingga diperoleh gambaran jelas struktur pertanian di Indonesia dapat terwujud. Secara garis besar tujuan kampanye ST2013 adalah sebagai berikut: 1.
Menyebarluaskan informasi mengenai fokus, muatan dan manfaat ST2013 kepada masyarakat.
2.
Membangun
partisipasi
aktif
masyarakat
dan
stakeholder dalam penyelenggaraan ST2013, dan 3.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat sasaran akan pentingnya memberikan jawaban apa adanya.
10. Apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan hasil sosialisasi program ST2013 yang dijalankan oleh BPS RI? Kelemahan : Apabila hal yang menjadi tantangan dan hambatan program sensus pertanian sebelumnya tidak ditanggapi sejak dini dan disikapi dengan penyebarluasan informasi yang benar mengenai fokus, muatan dan manfaat ST2013 maka akan berdampak kepada penolakkan pendataan dan/atau pemberian jawaban yang tidak benar oleh masyarakat sehingga berpengaruh pada kualitas data yang dihasilkan. Kekuatan :
Data pertanian yang dihasilkan komprehensif dan menyeluruh untuk mendukung perencanaan dan evaluasi pembangunan yang berkualitas. 11. Menurut Ibu Diyah, apakah sosialisasi ST2013 yang dijalankan oleh Humas BPS RI sudah berhasil atau dijalankan sesuai dengan perencanaan awal? Menurut saya sudah cukup berhasil ya.. karena semua kegiatan yang kami lakukan telah sesuai dengan rancangan yangtelah dibuat dan semuanya telah memenuhi target yang menjadi pencapaian kami di BPS RI.
12. Berapa lama waktu perencanaan dan penyusunan sosialisasi Program ST2013? Persiapan sosialisasi ST2013 telah dimulai sejak tahun 2010 sampai dengan April 2013.
13. Bagaimana BPS menjalankan perencanaan dan penyusunan sosialisasi program ST2013 yang sudah dibuat? BPS menjalankannya sesuai dengan jadwal yang telah dicanangkan sehingga waktu yang digunakan tidak akan mundur dari waktu yang telah dicanangkan. 14. Strategi komunikasi apa saja yang BPS RI gunakan dalam menjalankan Program ST2013? Strategi komunikasi AIDA (Aware-Interest-Desire-Action) merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan ST2013. Penyebaran
informasi secara lisan disebut oleh BPS dengan istilah “Getok Tular”. Informasi melalui media cetak, BPS menerbitkan Buku Manajemen Kampanye dan Buku Panduan Kampanye ST2013 dengan tiga versi yaitu Karyawan BPS, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Tani. Sehingga masyarakat paham akan tujuan dari diselenggarakannya program ST2013 sehingga target BPS yaitu pada saat dilaksanakannya pendataan ST2013 di lapangan, seluruh pengelola usaha pertanian yang ada di wilayah Indonesia mengerti, paham dan akan memberikan jawaban dengan sebenar-benarnya sehingga pendataan hanya sekali dilakukan dan tidak terlewat dari pencacahan/pendataan ataupun double cacah. 15. Siapa saja pihak yang menjalankan strategi sosialisasi program ST2013 yang sudah disusun oleh BPS RI? BPS RI menyusun strategi yang dituangkan dalam berbagai buku pedoman/panduan pelaksanaan terkait teknis dan administrasi untuk dijalankan oleh seuruh karyawan BPS, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Tani. Dalam pelaksanaannya, pendataan juga melibatkan masyarakat yang direkrut sebagai petugas pencacah lapangan ST2013. Untuk memperlancar jalannya pendataan, informasi pelaksanannya turut diinformasikan kepada jajaran aparatur pemerintahan setempat, mulai dari gubernur, bupati, hingga ketua satuan lingkungan setempat. Dukungan diharapkan juga
datang dari seluruh kementerian/lembaga, terutama yang terkait dengan bidang pertanian diantaranya Kementerian Komunikasi dan Infomasi, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. 16. Tema kampanye / sosialisasi ST2013 apa yang dipilih oleh BPS RI? Dan taget apa yang hendak dicapai oleh BPS RI? Tema Kampanye/sosialisasi ST2013 adalah “Kebenaran Jawaban Anda Membantu Keberhasilan Pembangunan Pertanian” dengan tagline “Pastikan Anda Disensus”. Dan untuk target yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kampanye/sosialisasi ST2013 yaitu agar masyarakat memiliki ketertarikan untuk mengetahui ST2013, merasa rugi bila tidak didata, merasa perlu untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan ST2013 dan selanjutnya dengan kesadaran mau memberikan jawaban apa adanya. 17. Materi pesan apa saja yang terdapat di dalam sosialisasi Program ST2013? Pesan yang disampaikan melalui kegiatan sosialisasi ST2013 adalah sebagai berikut: a. Yang perlu diketahui khalayak, terkait Pengertian Sensus Pertanian, Tanggal pelaksanaan ST2013, Fokus sasaran, cakupan, dan muatan ST2013, Mekanisme pendataan dan Butir-butir pertanyaan dalam kuesioner ST2013. b. Yang perlu dipercayai khalayak, terkait ST2013 tidak terkait pajak dan tidak berbayar dan Manfaat hasil ST2013.
c. Yang perlu dilakukan khalayak, terkait
Memberikan jawaban apa
adanya. 18. Bagaimana cara sosialisasi Program ST2013 yang dilakukan oleh BPS RI? Ragam kegiatan sosialiasi ST2013 yang dilakukan diberbagai daerah seperti Roadshow, seminar, dialog interaktif di media cetak maupun elektronik dan lain sebagainya. Contohnya seperti dilakukannya Forum Bakohumas, Media Visiting di Gedung BPS, Video taping Pas Mantab, Dialog Interaktif di Metro TV dan TVRI dan sosialisasi lainnya yang melibatkan instansi pemerintah terkait lainnya. Untuk di BPS daerah dengan diselenggarakannya pagelaran rakyat atau Petura di Jawa Timur didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Serta BPS daerah / provinsi melibatkan pemerintah daerah setempat untuk mengadakan sosialisasi ST2013. 19. Bagaimana mengukur hasil sosialisasi Program ST2013 yang telah dilakukan BPS RI kepada masyarakat? Kami melakukannya dengan cara Monitoring Publisitas dengan tujuan untuk memgumpulkan informasi dan dokumentasi pelaksanaan publisitas ST2013 oleh BPS Provinsi dan/atau BPS Kabupaten/Kota; melakukan Survei Pengetahuan Masyarakat terhadap kegiatan ST2013. 20. Bagian Humas BPS RI mengukurnya dengan cara melaksanakan Survei Pengetahuan Masyarakat terhadap ST2013 untuk mengetahui respon dari masyarakat terhadap publisitas/sosialisasi ST2013 atau disebut dengan meonitoring
publisitas
yang
dilakukan.
Respon
masyarakat
ini
menunjukkan efektivitas media publisitas ST2013 dalam menjangkau masyarakat, meliputi keterjangkauan khalayak sasaran dari bauran media yang ada, efektivitas pengemasan pesan, peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat, tingkat partisipatif masyarakat dalam publisitas yang lebih luas, serta media yang dirasa lebih efektif untuk publisitas. Dan untuk hasil sosialisasi yang dihasilkan cukup berhasil karena banyak pihak yang membantu untuk mensosialisasikan ST2013. Sebagai contoh pegawai BPS yang berada di daerah mempunyai keterbatasan sosialisasi ST2013 terutama di daerah remote area tetapi peran tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat membantu proses sosialisasi di daerah.
21. Bagaimana hasil kenerja seluruh anggota Humas BPS RI dalam menjalankan sosialisasi Program ST2013? Kegiatan sosialisasi ST2013 telah kami upayakan dengan mengerahkan seluruh tenaga dan waktu untuk menghasilkan perolehan pengetahuan masyarakat dan stakeholder terkait ST2013 secara maksimal. Melalui penggunaan media publikasi dan atribut ST2013 dengan design yang telah kami buat semenarik mungkin agar menciptakan rasa keingitahuan masyarakat terkait program ST2013 yang dijalankan oleh BPS. 22. Bagaimana cara Humas BPS RI dalam melakukan tahap penyusunan dan berkomunikasi (Communicating) dalam menjalankan sosialisasi Program ST2013?
Kami Humas BPS RI telah menyusunnya dengan beberapa tahapan diantaranya yaitu pertama, penyusunan target sosialisasi ST2013 yang mana sosialisasi ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah Indonesia tanpa terkecuali, mulai dari perkotaan sampai dengan wilayah terpencil atau pelosok pedesaan, dengan harapan agar informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat atau khalayak yang menjadi sasaran ST2013 yaitu seluruh pihak pengola usaha pertanian. Kedua, Cara mengkomunikasikan ST2013 yang mana Humas BPS RI telah merancang berbagai media kampanye atau sosialisasi yang merupakan alat bantu dalam menjalankan sosialisasi diantaranya adalah penyusunan dan penerbitan
buku
panduan
kampanye
ST2013
dan
juga
dengan
dilaksanakannya roadshow kampanye atau sosialisasi ST201, Safari ST2013 melewati jalur pantura dan pantai selatan, penyelenggaraan sosialisasi kepada seluruh jajaran BPS pusat dan daerah, Forum Komunikasi Bakohumas, Forum Kelompok Tani dan pertemuan di balai desa dengan mengandeng tokoh
masyarakat
sekitar
dan
upaya
penyampaian dan penguatan pesan kampanye/sosialisasi ST2013 secara intensif dan berkesinambungan. Ketiga, Komunikasi Media dalam hal ini dimaksudkan agar jangkauan Komunikasi dapat dimaksimalkan untuk seluruh lapisan masyarakat di manapun berada. Dengan menggunakan media, seperti: 1) Media elektronik (audio dan audio visual), contohnya : Iklan dan talkshow di televisi, Iklan dan talkshow di radio dan TV Plasma di gedung BPS, Video kilas balik Sensus Pertanian, Komunitas
kehumasan. 2) Media cetak, contohnya: Buku Panduan Kampanye dalam edisi Pegawai BPS, Kelompok Tani dan Tokoh Masyarakat, Varia Statistik (Buletin Internal BPS), Leaflet, Poster, Roll Banner, Spanduk, Sticker Mobil tembus pandang dipasang pada kaca belakang mobil dinas BPS, Baliho, Website BPS, Broadcast Blackberry Massager, Mercandise ST2013 (Kaos berkerah, Plakat, Jam Meja, Payung, Goodie Bags, Sticker temple kecil, Pin baju). 3) Media pertemuan, contohnya: Public Exposure, Seminar, Workshop, Road Show (jalur pantura dan jalur pantai selatan), Stand BPS di Pasar Baroe dalam rangka meriahkan ulang tahun Jakarta. Keempat, Materi atau pesan ST2013 isi pesan yang akan disampaikan melalui sosialisasi ST2013 adalah sebagai
berikut: A. Yang perlu
diketahui khalayak atau publik, berisikan: Pengertian Sensus Pertanian, Tanggal pelaksanaan ST2013,
Fokus sasaran, cangkupan dan muatan
ST2013, Mekanisme pendataan dan utir-butir pertanyaan dalam kuesioner ST2013. B. Yang perlu dipercayai khalayak atau publik, diantaranya: ST2013 tidak terkait pajak dan tidak berbayar dan Manfaat hasil ST2013. C. Yang perlu dilakukan khalayak atau publik dengan memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. Kelima, Proses penentuan komunikator, yang merupakan komunikator yang ditentukan oleh BPS adalah dari pihak:
Internal BPS dengan menentukan jajaran pimpinan BPS dan
subject matter ST2013 yang berada di bawah Deputi bidan Stratistik Produksi, Kementerian atau Lembaga pemerintahan terkait pertanian, Kalangan akademis dan Perwakilan kelompok atau asosiasi pertanian.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN STAFF SUBBAGIAN SOSIALISASI KEGIATAN STATISTIK BPS RI (Rinie Puspitasari)
1. Mengenai ST2013, bagaimana menurut Ibu. Apakah sosialisasi ST2013 yang sudah dijalankan oleh Humas BPS RI berjalan optimal? Menurut saya sudah sangat optimal ya.. karena banyak sekali kegiatan yang sudah kami lakukan untuk kegiatan sosialisasi ST2013 tersebut. Dan kami harus dituntut untuk loyalitas dan totalitas dalam bekerja, khusunya ketika sedang menangani sosialisasi suatu program. 2. Apa saja yang menjadi kendala dalam melakukan sosialisasi ST2013? Kami memang mendapati kendala dalam melakukan sosialisasi ST2013. Hal tersebut kami alami ketika saat melakukan monitoring publisitas ST2013, kendalanya antara lain: a. Letak geografis responden, contohnya seperti responden yang tinggal jauh dipelosok yang jauh dari jangkauan kota dan lokasi sangat sulit dijangkau media publikasi dan oleh Petugas ST2013 saat pendataan. b. Banyak responden yang ketika didatangi untuk diberikan penjelasan terkait ST2013, mereka beranggapan petugas dan staff humas yang datang ke lokasi merupakan pihak yang ingin meminta uang dari mereka. c. Kendala lainnya adalah masalah bahasa setempat yang sulit dimengerti sehingga komunikasi tidak berjalan secara efektif dua arah.
3. Kegiatan sosialisasi ST2013 apa saja yang melibatkan Ibu selaku staff subbagian sosialisasi kegiatan statistik Humas BPS RI? Selaku staff sosialisasi kegiatan statistik Humas BPS RI, saya harus mengemban tugas untuk ikut serta mensosialisasikan ST2013 dengan cara mempersiapkan segala kebutuhan kegiatan sosialisasi seperti Seminar, kunjungan, rapat, dialog interaktif, perjalanan sosialisasi para ibu DWP dan masih banyak lagi. Hal lainnya yang saya lakukan dalam rangka mensukseskan ST2013 adalah dengan melakukan perjalan dinas ke daerah terkait Monitoring Publisitas ST2013 dengan memberikan pemahaman terkait tujuan, manfaat dan hasil dari program ST2013 serta mengajukan beberapa seputar ST2013. Lalu akan diketahui hasilnya yang mana akan digunakan untuk evaluasi program ST2013 dan menjadi bahan acuan untuk menjalankan program Sensus selanjutnya yang telah dicanangkan oleh BPS RI. Kalau dijabarkan saya sudah ditugaskan ke mana saja terkait ST2013, sepertinya akan panjang niy tulisannya.. karena terlalu banyaknya perjalanan dinas dan tugas dinas yang sudah saya jalankan.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PERWAKILAN KEMENTERIAN DAN KOMUNIKASI (Woko)
1) Sebelumnya apakah bapak sudah mengetahui program ST2013 yang dicanangkan oleh BPS? Saya sudah tahu tetapi masih ada rekan-rekan di Kemenkominfo yang belum mengetahui apa itu Sensus Pertanian 2013 atau ST2013. 2) Bapak pernah melihat iklan ST2013 di televisi atau spanduk/baliho dan lain sebagainya? Saya pernah melihat ILM ST2013 dan untuk baliho kebetulan kami juga memproduksinya dengan meminta file dari Humas BPS RI jadi sudah pasti kami tahu donk..
3) Bapak sudah tahu mengenai tujuan dan manfaat dari ST2013? Sudah tahu ketika ada Forum Bakohumas di The Medi Hotel dipaparkan semua tentang fokud, tujuan dan manfaat ST2013.
4) Apa pendapat dan harapan Bapak terkait sosialisasi Program ST2013? Sosialisasi ST2013 belum berjalan baik, karena masih banyak masyarakat di Ibukota yang masih belum mengetahui apa itu ST2013, apalagi di daerah, Makanya kami berinisiatif untuk membantu BPS RI khususnya Bagian Humas BPS RI dalam melakukan sosialisasi program ST2013. Agar fokus, manfaat dan tujuan program ST2013 dapat diketahui khaayak luas. Makanya kami dari Kemkominfo memberikan dukungan dengan diselenggarakannya Pertunjukan Rakyat Campur Sari Kirun Cs dibeberapa kota diantaranya Ngawi dan
Pasuruan. Kemkominfo memilih pagelaran Campur Sari agar melalui olah seni dan lawak informasi mengenai Sensus Pertanian 2013 dapat tersampaikan ke khalayak luas dengan cara yang ringan dan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat pedesaan.Sedangkan pemilihan lokasi dilakukan karena daerah Jawa Timur merupakan salah satu penghasil dan pemasok sentra pertanian terbesar di Indonesia. Harapan saya agar Humas BPS RI lebih aktif lagi dan dapat menjalin hubungan baik dengan antar humas kementerian dan lembaga. Kerena peran staff kementerian dapat menjadi solusi untuk penyebarluasan pesan kepada khalayak luas khususnya di Jakarta.
STRUKTUR ORGANISASI BPS RI / PUSAT
STRUKTUR ORGANISASI BIRO HUKUM DAN HUBUNGAN MASYARAKAT BPS RI
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
Media Kampanye Sensus Pertanian 2013 (ST2013) No
Jenis
Pendukung
(1) (2) 1 Media Cetak
(3)
Nama Perusahaan Penyedia Jasa
Satuan (5)
(6)
200.000
Set
PT. DEMAK MATIO LESTARI
Leaflet ST2013 (lipat 2)
200.000
Set
CV. VITAULINDO
Leaflet ST2013 (lipat 3)
200.000
Set
CV. PETRATAMA PERSADA
82.000
lembar CV. MARSHADITO INTAN PRIMA
Standing Banner
60
buah
CV. PRODATA NUSARAYA
Spanduk ST2013 (digital print)
70
buah
CV. BAYU SAMUDRA
20.000
buah
CV. DITHA KASIH MANDIRI
150
buah
CV. PRODATA NUSARAYA
Block note
1.000
buah
CV. TIGA SAUDARA
Manajemen Kampanye ST2013 (Pusat)
1.725
Buku
CV. ILHAM BANGUN KARYA
Panduan Kampanye ST2013 (Pegawai)
16.000
Buku
CV. ARENA SENI
Panduan Kampanye ST2013 (Kelompok Tani)
42.100
Buku
CV. AKASIA
Panduan Kampanye ST2013 (Tokoh Masyarakat)
77.900
Buku
CV. GADING KOMUNIKATAMA
Public Service Announcment (PSA) ST2013
1
paket
PT. LUNAR KENCANA PERSADA
Radio Spot
1
paket
PT. ANGKLUNG PUTRA
Theme Song ST2013
1
paket
PT. KADINDO MEDIA PRATAMA
Kilas Balik ST2013
1
paket
PT. LUNAR KENCANA PERSADA
Payung
3.000
buah
CV. SURYA TIRTA BUANA
Goodybag
5.000
buah
CV. SURYA TIRTA BUANA
20.000
buah
CV. SURYA TIRTA BUANA
50
buah
CV. DUTA BERLIAN SAKTI
16.000
buah
CV. DHARMAPUTRA
800
buah
CV. KRIDA MAKMUR
26.750
buah
CV. DUTA BERLIAN SAKTI
2
paket
CV. RACHEL SANDRA ANGGRAENI
Stiker ST2013 Stiker Oneway Vision
3
Volume (4)
Leaflet ST2013 (lipat 1)
Poster ST2013
2
Jumlah
Media Elektronik
Media Fancy
Plastik kresek Plakat Kaos ST2013 (berkerah)
Kaos ST2013 (oblong) PIN ST2013 Maskot Bung Itung ST2013
LAMPIRAN MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LOGO ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
Maskot “BUNG ITUNG” ST2013
Maskot ST2013 setengah badan
Maskot ST2013 full body
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
Desain cover buku Panduan Kampanye ST2013 Tokoh Masyarakat
LAMPIRAN
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
MEDIA SOSIALISASI PROGRAM ST2013
LAMPIRAN
PUBLISITAS SOSIALISASI ST2013
LAMPIRAN
PUBLISITAS SOSIALISASI ST2013
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Foto di atas merupakan salah satu kegiatan Humas BPS RI dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Forum “BAKOHUMAS” yang turut dihadiri oleh Humas dari antar Kementerian diantaranya: Kemenkominfo, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perikanan dan Kelautan serta Ibu-Ibu DWP. Acara diselenggarakan di The Media Hotel, Jl.Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat pada tanggal 26 April 2013.
LAMPIRAN
Majalah internal Kementerian Komunikasi dan Informatika “KOMUNIKA”
Curriculum Vitae
Personal Data Name
: Nur Komaria
Gender
: Female
Place / Date of Birth : Jakarta, 17 Maret 1987 Status
: Single
Religion
: Moslem
Address
: Jl. Kemuning III, Rt.008/Rw.04 No.15, Kel.Utan Kayu Utara, Kec.Matraman, Jakarta Timur 13120
Citizenship
: Indonesia
Home Phone
: +62-21 8579248
Mobile Phone
: +62-858 14695020
Email address
:
[email protected]
Education 2011 – 2013
Bachelor Degree on Mercu Buana University Majoring in Public Relations
2008- 2011
Bina Sarana Informatika, Jakarta Majoring Public Relations
2001 – 2004
Tourism High School Paramitha I, Jakarta
1998 – 2001
Junior High School 97, Jakarta
1992 – 1998
Elementary School 22 PGRI, Jakarta
1991-1992
Kindergarten Mutiara Indah, Jakarta
Professional Experiences Company
PT. EN PRIMA FOOD & BEVERAGE
Period
May 2008 – Jan 2013
Role
Supervisor Sales Marketing
Company
LION AIR
Period
May 2007 – Jun 2007
Role
Ticketing & Reservation
Company
BANQUET CAFE
Period
Nov 2004 – Jan 2005
Role
Waitress
Course 2013- Present
Institute Francais Indonesia – Salemba, Jakarta
Hereby all of the information above is true, complete and correct to the best of my knowledge. Sincerely Yours,
Nur Komaria