DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 1998. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru
Ardianto, Elvinaro. Komala, Lukiati. Karlinah, Siti. 2004. Komas Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simniosa Rekatama Media
Bungin ,Burhan. 2004. Metode Penelitian Komunikasi, Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada
Bungin ,Burhan. 2007 Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Burton, Graeme. 2007. Membincangkan Televisi; Sebuah Pengantar kepada studi televisi. Yogyakarta: Jalasutera
Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda dan Makna. Jalasutra, Yogyakarta
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana (Pengantar analisis teks media). Yogyakarta: LKIS
Fiske, John. 1997. Television Culture. London: Rotledge
Fiskie, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Herosatoto Budiono. 2008. Simbolisme dalam Budaya Jawa, Yogyakarta : LkiS
Husein, Umar. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Kuswandi, Wawan. 2008. Komunikasi Massa. Jakarta: Rineka Cipta Moleong, Lexi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja Roda Karya
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio & Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group
Morissan. Corry Wardhani, Andy. Hamid, Farid. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia
Mulyana, Deddy. 2004. METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainny. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nurudin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa, Depok: PT RajaGrafindo Persada Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS Rakhmat, Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sigit, Santosa. 2009. Cretive Advertising. Jakarta Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Komunikasi Sumartono. 2002. Terperangkap dalam Iklan. Bandung: Alfabeta
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikas. Yogyakarta: PT Media Pressindo
Suyanto.M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta
Rendra, Widyatama. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta : Buana Pustaka Indonesia.
Wibowo. 2011. Semiotika komunikasi aplikasi praktis bagi penelitian dan skripsi komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Widyatama, Rendra. Pengantar Periklanan. Jakarta: Pustaka Book Publisher,2007
Williamson, Judith. 2007. Decoding Advertisements: Membedah Ideologi dan Makna dalam Periklanan, Yogyakarta: Jalasutra
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa, Jakarta: PT. Grasindo Yasraf, Amir Piliiang. 2003. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra
SUMBER LAIN: Http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2010/10/asal-usul-rokok.html http://id.m.wikipedia.org/wiki/Djarum_Super (varian) http://id.wikipedia.org/wiki/Djarum. Diakses pada 9 Juni 2014 www.djarum.com. Diakses pada 9 Juni 2014
Dewan Periklana Indonesia. Etika Pariwara Indonesia: Tata Cara dan Tata Krama Cara Periklanan Indonesia. Jakarta, 2005.
James, Lull. Media Komunikasi Kebudayaan Suatu Pendekatan Global. 1996
Jense, Klaus Burhn. 1988. News as Social Resources, Dalam European Journal of Communication 3.3 : 275-301.
Shimp, Terence A., Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Trans. Mahani, Nurcahyo. Jakarta: Erlangga, 2003.
LAMPIRAN
DATA DIRI NARASUMBER
1. MODERATOR Nama
: Tasia Amelia Putri
Tempat, Tanggal Lahir
: Tangerang, 28 Mei 1993
Alamat
: Bumi Cikande Indah, blok E3. No. 11. SerangBanten
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: SMK
2. ANGGOTA FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) MAHASISWA BROADCASTING 2010 Nama
: Syahru Romadoni
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 31 Maret 1992
Alamat
: Jl. H. Emon II. Rt/rw 001/06. Pondok Pinanng. Jakarta Selatan
Agama
: Islam
Nama
: Arifianda Prantama Putra
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 23 Juli 1993
Alamat
: Jl. Srikaya No. 69a. Rt/rw 004/01. Kel/Kec.
Palmerah. Jakarta Barat
Agama
: Islam
Nama
: Bara Patriot
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 25 Mei 1991
Alamat
: Jl. Palem 3 no. 48 PetukanganUtara, Pesanggerahan, Jakarta Selatan
Agama
: Islam
Nama
: Risky Ananda
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 25 Agustus 1992
Alamat
: Jl. Mesjid cidodol No. 57. Rt/rw 001/013. Jakarta Selatan
Agama
: Islam
Nama
: Ovan Atif Panda
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 21 Oktober 1992
Alamat
: Jl. Kota Bambu Utara 3 No. 43. Rt/rw 007/06. Jakarta Barat
Agama
: Islam
Nama
: Asropih
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 25 Oktober 1992
Alamat
: Meruya Selatan. No. 40 Rt/rw 04/08. Jakarta Barat
Agama
: Islam
TRANSKRIP MAHASISWA BROADCASTING MERCUBUANA 2010
Moderator
: “Kapan awal pertama merokok ?”
Bara
: “Pertama kali SD kelas 4.”
Arifianda
: “Gue ngerokok dari SMP kelas 3.”
Risky
: “Kalo gue dari SD kelas 4.”
Syahru
: “Kalau aku ngerokok SMP kelas 3.”
Asropih
: “Dari SD gw udah ngerokok.”
Ovan
: “Awal mula ngerokok dari SD kelas 5.”
Moderator
: “Alasan mengapa anda merokok?”
Bara
: “Niatnya cuma nyoba-nyoba dari temen aja, dapet rokoknya juga minta sama temen.”
Arifianda
: “Dari awal nongkrong sih.”
Risky
: “Dikenalin sama temen tongkrongan.”
Syahru
: “Waktu itu sih ikut-ikutan sama temen, temen ngerokok yaudah nih rokok nih cobain.”
Asropih
: “Gue ngerokok karena lingkungan rumah gue sih banyak orang yang nggak bener. Awal gue ngerokok pas abis taraweh gue begadang nunggu bangunin sahur keliling kampung. Nah dari situ gue ngumpulin puntung rokok rame-rame baru kita isep. Ya pokoknya kaya gitu udah tradisi di lingkungan rumah gue. Dikumpulin satu-satu, ada yang basah tetep diisep, terus kita gabungin lagi.”
Ovan
: “Lagi suram-suramnya karena lingkungan gue gak beres banyak yang ngerokok jadi ikut-ikutan. Orang tua gak tau kalo gue pernah nyoba ngerokok.
Moderator
: “Dulu dapet rokoknya dari mana?”
Bara
: “Minta sama temen.”
Ovan
: “Dikasih temen.”
Syahru
: “Dikasih sama temen.”
Risky
: “Ngambil dari rokok bokap diem-diem.”
Arifianda
: “Dikasih sama temen tongkrongan.”
Asropih
: “Ya yang kaya tadi gue bilang, mungutin putung rokok bekas orang di jalan, sambil bangunin orang sahur.
Moderator
: “Pada saat itu orangtua tau nggak kalian merokok?”
Bara
: “Enggak.”
Syahru
: “Orangtua nggak tau.”
Risky
:”Nggak tau, kalo seandainya tau ya enggak apa-apa kali.”
Asropih
: “Nggak tau.”
Arifianda
: “Nggak tau.”
Ovan
: “Orangtua nggak tau.”
Moderator
: “Arti merokok bagi kalian apa?”
Asropih
: “Kalo menurut gue sih buat nenangin pikiran ya, karena kalo kita ngerokok itu jadi rileks aja tenang hawaannya.
Arifianda
: “ Ngerokok sih sebenarnya udah kaya temen ya kemana-mana ada. Lo mau sendirian atau rame-rame. Kayanya enak aja kalo ngerokok.”
Syahru
: “menurut gue rokok tuh, kalo lagi bete nih badmood, atau lagi iseng ah ngerokok ah kadang kalo lagi stres tuh rokok bisa ngilangin stres kita.”
Bara
:” Jadi suatu kebutuhan aja, kalo ada diisep kalo enggak ada ya beli. Karena udah jadi kebutuhan bukan main-main. Abis makan butuh rokok”
Ovan
:”Kalo gue bingung mau ngabisin duit, jadi gue beli rokok aja. Kan ada istilah primer, sekunder, tersier”
Risky
: “Kalo menurut gue, ngerokok benar sama apa kata Bara. Ngerokok sudah jadi kebutuhan sih, karena kan sudah dari kecil merokok jadi sudah kebiasaan. Tapi mungkin kalo gue nggak ngerokok ya enggak kaya gini, nggak akan merokok terus.”
Moderator
: “Kalo kalian ngerokok ada efek sampingnya enggak sih?”
Asropih
: ” Duitnya abis, suka pusing.”
Bara
: “Kadang kalau ngerokok terus jantung tuh sesara detaknya cepat gitu. Tapi gak ngerti deh kenapa”
Risky
: “Ngos-ngossan sih, lebih cepat capek.”
Ovan
: “Kalo di youtube itu banyak efek yang di gambarin dari bahaya rokok. Liat aja disana.”
Arifianda
: “Stamina berkurang.”
Syahru
: “Kalo olah raga gak kuat. Di bungkusnya aja udah ada tuh peringatan bahaya ngerokok.”
Moderator
: “Nah di bungkusnya kan sudah ada bahaya merokok, tapi kenapa masih pada merokok?”
Asropih
: “Kan tadi udah di bilang karena ke rileksan kita.”
Syahru
: “ Kenapa pabriknya masih buka. Kalau misalkan harga rokok itu mahal, satu batang seratus ribu (Rp 100.000) dan orang pasti gak akan merokok.”
Risky
: “Gak juga, kalo sudah jadi kebutuhan pasti hampir setiap hari pasti merokok, mau gak mau mereka patungan rame-rame buat beli rokok.”
Arifianda
: “Karena awalnya jadi kebiasaan, dari kebiasaan itu berlalu setiap hati sekarang jadi kebutuhan. Kalaupun mau ngilanginnya juga agak berat sih, karena setiap hari kita gak bisa buat berhenti merokok.”
Ovan
: “Pemerintah masih jual, seharusnya pemerintah tutup. Kalau kita gak beli kasian pabriknya bangkrut, terus pegawainya di PHK semua. Banyak lagi pengangguran di Indonesia.
Bara
: “Semua orang yang merokok pasti tau itu tidak baik.”
Moderator
: “Sudah pada nonton kan iklannya? Menurut kalian dalam iklan itu ada apa aja sih?”
Bara
: “Ada laki-laki yang beradventure.”
Risky
: “Ada pasir. Kebebasan.”
Asropih
: “Ada mobil, ada pasir, ada air, ada pohon kelapa.”
Syahru
: ”Ada orang lagi berselancar.”
Arifianda
: “Ada yang main selancar, ada air.”
Ovan
: “Ada laki-lakinya.”
Moderator
: “Menurut kalian dari banyak unsur itu, apa yang mau disampaikan dari iklan itu ?”
Asropih
: “Gambar selancar itu mengartikan hati-hati. Atau keberanian, Keberanian, yang gue tau rokok super ini kebanyakan yang ngisep emas-emas. Jadi dia lebih kuat aja kaya kuli-kuli. Apalagi kuli proyek gedung-gedung tinggi. Itukan harus punya keberanian sama halnya kaya rokok super ini.
Jadi ada kesinambungan
antara iklan sama djarum rokoknya itu.” Ovan
: “Nah, iya setuju jadi maksudnya ngerokok dalam iklan itu di gambarkan dengan selancar yang banyak resikonya, ketabrak karang, jatuh ke air, di makan ikan hiu, nah sama halnya kaya kita ngerokok udah tau menyebabkan kanker, serangangan jantung, struck, bahkan kematian. makanya dalam merokok harus hatihati. Kenapa iklan itu memilih berselancar, selancar itu kan olahraga yang sulit gak semua orang bisa, jadi kalo lo berselancar tapi sebelumnya gak pernah ya lo bakal kecemplung ke dalam air
mulu kan. Nah sama hal nya kaya merokok, jadi merokok itu sangat bahaya, bisa-bisa merokok juga dapat ngebunuh lo.” Arifianda
: “Kalo menurut gue iklan djarum super ini lebih ke laki-laki banget. Kenapa? Karena disini diperaninnya sama laki-laki yang punya hobi petualang dan selancar. Jarangkan cewe hobinya selancar? Meskipun ada ya dia super banget, gitu. Jadi rokok ini cocoknya buat para laki-laki.”
Syahru
: “Jalanin aja hidup lo gitu. Hidup lo hidup lo. Hidup gue ya hidup gue. Jadi lo ngerokok yaudah sana ngerokok kalo pun engak ya gakpapa bukan urusan gue. Itu yang gue lihat dari cara mereka berselancar tapi berbeda-beda gaya.”
Risky
: “Kalo menurut gue iklan itu menggambarkan tentang kebebasan yang di tampilkan dari luasnya laut itu. Kebebasan dalam diri sendiri, maksudnya kalo loe mau bebas ya ngerokok. Misalnya lo mao ngerokok tapi ada yang larang itu jadi ngebuat lo gak bebas kan? Hak-hak gw mau ngerokok atau engga, kita bukan anak kecil lagi yang mau ngerokok di larang-larang kali. Jadi ngerokok itu sama halnya dengan suatu kebebasan. Sama halnya bebas berselancar.”
Bara
:“Kalo menurut gue selancar diiklan ini menggambarkan akan sebuah hobi, tapi pesan yang di gambarkan buat orang-orang yang merokok itu adalah mereka yang akan mati lebih cepat atau sakitsakitan karena merokok. Tapi karena udah jadi faktor kebutuhan jadi ya gue jalanin tetep ngerokok tetep gue jalanin. Karena samasama happy sama-sama seneng dijalanin. Walau ngerokok itu gak baik.”
Moderator
: “Lalu apa iklan djarum super ini ada hubungannya dengan rokok djarum supernya?”
Bara
: “kalau diidentikin dengan djarum supernya ya gak ada hubungannya. Karena rokok itu untuk semua, gak hanya untuk
super sih. Karena kebetulan itu iklan nya begitu ya di jadiin buat djarum super, bisa aja dijadiin buat iklan rokok lain.” Risky
: ” ada, kalo menurut gue itu pilihan, sama kaya lo bermain selancar itu udah pilihan lo. Jadi iklan ini menggambarkan diri lo dalam memilih.”
Arifianda
: “sebenarnya tergantung maknanya sih, kalo gue ngeliatnya di iklan itu ngerokok bermakna positif. Karena di gambar itu Cuma digambarkan kebebasannya tapi gak digambarin bahaya tentang rokok itu sendiri.”
Syahru
: “Gak ada. Ada hubungannya sama rokoknya aja bukan djarum supernya.”
Asropih
: “Ada hubungannya, karena di pantai enak ngerokok apa lagi rokoknya djarum super awet, jadi berasa kita super gitu.”
Ovan
: “Biar awet, karena angin di pantai itu kan gede. Nah rokok super itu.”
Moderator
: “Dalam iklan itu ada tagline nya kan, (my life, my adventure) menurut kalian ada artinya nggak buat djarum supernya?”
Bara
: “Menurut gue gak ada keterkaitannya tagline itu dalam djarum super. Tidak memberi pengaruh sama sekali.”
Syahru
: “Ada hubungannya. Rokok itu identik dengan pria. Pria itu identik dengan petualangan.”
Asropih
: “Gue gak setuju. Kita samaain artinya dulu, hidup gue petualangan gue. Artinya hidup dia cuma berpetualang doang. Dengan kata petualangan itu sama kaya halnya merokok, loe gak harus nyobain satu (1) jenis rokok doang, tapi silakan lo berpetualang dengan jenis-jenis rokok yang lain.”
Arifianda
: “Petualangan itukan ada saat lo ngejalanin hidup, nah rokok itu udah jadi bagian dari hidup lo. Jadi kemanapun lo pergi rokok itu selalu ada disamping lo. Lo naik gunung kek, ke pantai kek kalau sudah jadi kebiasaan rokok tuh akan nemenin lo.”
Risky
: “Menurut gue ada. Setuju sama yang di bilang arifianda. Super adalah rokok gue. Kehidupan gue adalah petualangan gue.”
Ovan
: “Kalo gue malah setuju, ada kesinambungan antara tagline ini dengan ngerokok. Taglinenya jadi rokok gue adalah petualangan gue. Rokok super adalah rokok gue yang nemenin keseharian gue. Petualangan itu kan bukan diibartkan cuma petualangan keluar kota, tapi sama dengan lo jalanin aktivitas keseharian lo.”
Moderator
: “Terus tagline (my life, my adventure) memberi pengaruh gak sih sama realitas kalian merokok?”
Arifianda
: ”Menurut gue ada keterkaitannya, disaat lo sedih, senang, atau saat lo nongkrong sama temen-temen lo itu sama aja petualangan, karena setiap orang juga punya petualangan yang beda-beda dalam hidup. Jadi tagline memberi pengaruh bagi iklan atau makna merokok. Apalagi kalo buat orang awam yang gak ngerti rokok tapi karena dia liat iklannya yang keren jadi ngebuat dia milih rokok itu. Dan secara harfiahnya di tongkrongan manapun dimana pun rokok pasti selalu nemenin.”
Asropih
: “Sebelum adanya tagline ini iklan rokok djarum super sudah ada, jadi gak memberi pengaruh buat gue ngerokok rokok ini. Tapi lebih keselera.”
Ovan
: “Menurut gue gak ada keterkaitannya tagline itu dengan arti merokok apalagi bagi si rokok Djarum Super itu sendiri. Setau gue iklan Djarum Super juga sudah ada dari tahun 90-an, video atau tagline ini juga tidak ada. Jadi gue bilang tagline dari iklan ini tidak memberi pengaruh besar bagi rokok Djarumnya.”
Syahru
: “Kalo menurut gue pemilihan rokok itu selera sih. Tapi bukan dari pengaruh tagline.”
Bara
: “Tidak memberi pengaruh sama sekali. Tapi karena selera.”
Risky
: “Iya gw milih rokok super bukan karena iklannya tapi karena Rasanya balik lagi selera.”
Moderator
: Apa menurut kalian, tentang iklan rokok yang hanya menggambarkan
tentang
keindahannya
saja?
Bukan
sebenarnya!” Arifianda
: “Kesalahan iklan rokok hanya satu 1 dia hanya gambarin sisi kebaikannya doang, tapi efek dari rokok itu sendiri gak pernah di gambarin di iklannya, maksudnya kalau mau ngasih peringatan kenapa nggak di iklannya aja sekalian.”
Ovan
: “Kalo gue satu, kembali lagi ke tujuan pembuatan iklan ini, dia membuat iklan ini pasti ingin mencari keuntungan dong, kalau seandainya iklan rokok ini di buat dengan menampilkan sisi yang membahayakan, nampilin orang mati, gambar paru-paru yang gosong, atau efek-efek yang sebenarnya, jadi gak ada yang beli produknya. Malah dia jadi rugi, balik lagi kalo rugi pegawai yang kerja di pabrik rokok yang jutaan orang itu jadi di PHK, banyak lagi pengangguran.”
Asropih
: “Gak mungkinkan kalau kita mau mepromosikan produk kita, tapi kita malah menjelek-jelekan produk kita ini. Jadi kita ya harus membuat semenarik mungkin.
Bara
: “Sebanarnya orang gak akan pernah peduli pada iklan itu, iklan itu gak berpengaruh bagi pengguna. Tapi ada juga yang mempengaruhi seperti orang awam yang baru merokok, wah iklannya keren nih makanya dia milih rokok tersebut, tapi kalo orang yang biasa merokok dari awal jadi kebutuhan iklan itu tidak mempengaruhi.”
Risky
: ”Iklan rokok tuh hebat. Dia enggak nampilin sosok lagi ngerokoknya tapi tetap maksudnya itu gimana cara buat nikmatin rokoknya. Apalagi iklan ini tentang sebuah petualangan, kaya di bilang tadi kehidupan lo adalah petualangan lo.”
Syahru
: “Gue setuju kalo buat kreatif nya. Apalagi iklan-iklan rokok zaman sekarang itu udah keren-keren banget, salah satunya Djarum Super ini yang nampilin tentang tempat-tempat bagus yang ada di Indonesia. bahkan dari iklan ini juga bisa mempromosikan atau mengenalkan alam asli Indonesia kepada negara Indonesia bahkan luar negeri. Jadi lebih nonjolin sisi baiknya aja. Kurang menonjolkan sisi buruknya.”
Moderator
: “Menurut kalian apa sih yang harus ditonjolkan oleh iklan rokok agar konsumen membeli produknya?”
Risky
: “Seperti dibilang tadi iklan itu tidak terlalu berpengaruh, tapi hanya mengingatkan khalayak, ini loh iklan super masih ada apa lagi produk itu mengeluarkan rasa atau kemasan yang baru. Sehingga konsumen nggak lupa yang penting ada brand nya jadi walau iklan hanya beberapa detik tapi bisa ngingetin konsumen.”
Ovan
: “Menurut gue kenapa iklan rokok ini di iklankan karena satu, iklan ini kurang laku. Setiap produk yang diiklankan itu pasti produk yang kurang laku. ”
Bara
: “Gue gak setuju van, logikanya produk yang diiklankan adalah produk yang ingin pembelinya terus-menerus meningkat.”
Arifianda
: “Salah, gue setuju sama pendapat Ovan. Suatu barang diiklanin karena untuk menaiki nilai jual, tapi kalau itu barang sudah laku gak perlu diiklankan semua orang sudah tau.
Syahru
: “Cukup hanya menampilkan nama brand produk tersebut. Biasanya juga nama brand atau warna dari brand tersebut dibuat mencolok agar mudah di lihat dan ingat.”
Asropih
:”Kalo menurut gw kalau mau banyak yang beli ya, harus sering-
sering ngadain promosi kaya. Menawarkan harga yang lebih murah dari harga biasanya. Atau isinya biasa 12 batang jadi 16 batang sebungkus. Hal-hal seperti itunya sih.”
Moderator
: “Menurut kalian realitas visual apa yang jelas di gambarkan Dalam isi iklan rokok ini?”
Asropih
: “Lebih kurangnya dari iklan rokok Djarum Super adalah tidak menampilkan sisi negatifnya yang ada pada makna merokok itu sendiri. Namun lebih menampilkan keindahan-keindahan yang dapat memacu rasa ingin merokok itu.”
Arifianda
: “Dalam iklan rokok itu gambarin sesuatu yang wonderful, kaya ngerokok itu sama dengan kebebasan, ngerokok mengambarkan seorang laki-laki banget. Tapi gak nimbulin sisi yang sebenarnya, kaya ngerokok itu bisa bikin nyawa melayang, tapi gak di tonjolin sisi fisiknya gitu.”
Syahru
: “Kalo menurut gue isi pesan dari iklan djarum super ini, adalah tentang suatu kreativitas, apalagi buat broadcaster kaya kita gini yang butuh inspirasi dalam berkarya. Gak nampilin sosok lagi ngerokoknya tapi tetep maksudnya itu gimana cara buat nikmatin rokoknya. Apalagi iklan ini tentang adventure, kaya di bilang tadi kehidupan lo adalah petualangan lo.”
Bara
: “Gue setuju kalo buat kreatif nya. Apalagi iklan-iklan rokok zaman sekarang itu udah keren-keren banget, salah satunya Djarum Super ini yang nampilin tentang tempat-tempat bagus yang ada di Indonesia. Bahkan dari iklan ini juga bisa mempromosikan atau
mengenalkan alam asli Indonesia kepada negara Indonesia bahkan luar negeri. Jadi lebih nonjolin sisi baiknya aja. Kurang menonjolkan sisi buruknya.” Ovan
: “Kalo gue satu, kembali lagi ke tujuan pembuatan iklan ini, dia membuat iklan ini pasti ingin mencari keuntungan dong, kalau seandainya iklan rokok ini di buat dengan menampilkan sisi yang membahayakan, nampilin orang mati, gambar paru-paru yang gosong, atau efek-efek yang sebenarnya, jadi gak ada yang beli produknya. Malah dia jadi rugi, kalo rugi pegawai yang kerja di pabrik rokok yang jutaan orang itu jadi di PHK, banyak lagi pengangguran.”
Risky
: ”Rokok itu adalah bea cukai terbesar di Indonesia. nggak mungkin dong kita mau produk kita tapi nampilin ke konsumen yang buruknya. Rugi lah. Lagi gak semua orang perduli juga dari isi pesan rokok. Pertama susah buat di ngertinya gak ada gunanya juga di mikirin banget isi pesannya. Bisa di bilang gak memperngaruhin banget iklan rokok. Tapi Cuma sekedar ngingetin ke konsumen, ini loh rokok super, rokok super ada rasa atau kemasan yang baru loh. Biar konsumen gak lupa yang penting ada brand nya walau sedetik tapi bisa ngingetin.”
Moderator
: “Kenapa iklan rokok nggak ada gambar rokoknya?”
Ovan
: “Setau gue sekarang itu sudah ada peraturannya, untuk iklan rokok dan iklan dewasa itu tidak boleh memvisuaisasikan produknya dan tidak boleh tayang di atas jam 22:00.”
Bara
: “Karena iklan rokok di khususkan untuk orang dewasa.”
Arifianda
: “Untuk mencegah anak di bawah umur merokok.”
Risky
: “Iklan rokok kan ngebuat orang mikir, tentang makna dari iklan itu. sehingga anak kecil tuh pasti gak akan sampai daya tangkapnya tentang maksud iklan rokok ini.
Asropih
: “Menghindari anak di bawah umur untuk mencoba rokok.”
Syahru
: “Makanya iklan rokok sekarang ini di haruskan menampilkan gambar-gambar yang menyeramkan dari efek merokok, entah di iklannya atau di bungkus rokoknya.”
Moderator
: “Tapi pada kenyataannya kalian saja merokok di bawah umur?”
Risky
: “Itu kan karena ikut-ikutan.”
Bara
: “Dulu paling taunya dari baliho-baliho di pinggir jalan.”
Arifianda
: “Nah karena itu, kita ngerokok bukan karena iklan. Tapi karena lingkungan kita yang buat kita untuk merokok.”
Syahru
: “Itu betul.”
Asropih
: “Dulu tau dari lingkungan, banyak bapak-bapak atau anak-anak muda yang ngeroko. Jadi penasaran yaudah nyobain. Bukan dari iklannya.”
Ovan
: “Karena saat gue SD, di rumah gue gak ada televisi. Jadi enggak tau iklan rokok gimana.”
Modetaror
: “Kalian perduli nggak dengan iklan rokok di televisi?”
Syahru
: “Kan tadi di bilang, itu suatu kreativitas pastinya
Arifianda
: “Bisa jadi inspirasi, apalagi buat kita anak broadcast
Risky
: “Menarik banget iklan rokok itu, ngebuat kita tuh mikir maksud iklan ini apa sih dengan mbar yang begini. Gitu.”
Ovan
: “Sangat perduli, perduli dalam arti inspirasi banget gitu, iklan rokok tapi maksudnya macem-macem.”
Bara
: “Saya perduli, karena kreativitas iklan-iklan rokok luarbiasa.
Iklan rokok tapi tidak menonjolkan rokoknya. Tapi dengan nunjukin dengan kegiatasn sosial, atau dengan gambar-gambar yang indah.” Asropih
: ”Bener banget, apalagi buat kita anak broadcasting yang dituntut untuk kreatif dan inovatif.”
Moderator
: ”Apakah sound dalam iklan ini memberi pengaruh dalam menyampaikan pesan dalam iklan itu?”
Risky
: “ Iya pastinya, apa lagi kalo gw dikamar mandi. Wah backsound apan nih, langsung buat gue penasaran. Terus juga bikin kita inget sama iklannya.”
Syahru
: “Kalau dalam ilmu editing sound itu harus tepat dengan apa yang digambarkan pada adegannya. Adventure petualangan itu penuh dengan tantangan, jadi soundnya harus ngebeat temponya yang lebih cepat.”
Ovan
: “Kalau iklan djarum super menarik banget, biasanya dia menampilkan tempat-tempat yang indah. Juga sudah pasti sound yang ada di iklan itu dapat membangun atau menambah kecantikan alurnya.”
Asropih
: “Iya bener setuju. Apalagi inti ceritanya petualangan jadi sound nya harus lebih heboh dari pada gambarnya. Ada nada yang dengdengdengdeng, kayanya emang cocok buat nunjukin ini benerbener tantangan banget.”
Bara
: “Balik lagi sound ini juga dapat menjadi inspirasi kita, kalau mau buat karya. Apalagi iklan ini dibuat oleh orang-orang yang profesional”
Arifianda
: “Sound itu sangat memberi pengaruh dalam suatu iklan, juga bisa menjadi penanda misal, hanya dengan mendengar suaranya kita bisa langsung mengingat ini adalah iklan rokok djarum super.”
Moderator
: “Kalo menurut kalian posif dan negatifnya iklan ini apa?”
Arifianda
: ”Kalau positifnya, Nunjukin kretivitas-kreativitas yang baru pada kaula muda, kan iklan kaya gini nih kalau bisa kita buat iklan yang lebih keren lagi. Kalau negatifnya, semakin keren iklan itu semakin banyak pengguna rokok itu di Indonesia.”
Ovan
: “karena gue rokoknya super jadi cocok dengan keadaan gue, dapat
memvisualisasikan
seorang
laki-laki
yang
tangguh.
Negatifnya, ngerokok mulu duit gue abis sebenarnya.” Syahru
: “Positifnya iklannya bagus, kita sebagai anak-anak broadcast bisa tertantang untuk membuat suatu karya seperti itu atau bahkan yang lebih bagus sekalipun. Negatifnya, nanti gue punya anak ngerokok lagi, mending gak usah ada iklan rokok.”
Asropih
: “Positifnya ya karena keren dia mengekspose keindahan alam Indonesia apalagi kita di dunia komunikasi yang sering huntinghunting jadi kita punya cadangan tempat buat mengeksplorasi bakat kita. Atau kita search iklan djarum super di internet gitu. Kalau konteks negatifnya, gak bagus juga sebenarnya untuk kesehatan di hari tua.”
Risky
: “Hampir sama seperti Asropih. Lihat alam Indonesia alamnya keren lagi bisa membanggakan negara Indonesia. bahwa Indonesia masih ada tempat yang sebagus ini dengan pantainya yang coklat ini tapi tetap pede. Negatifnya, gue ngeliat air itu coklat sama aja kaya gue ngeliat paru-paru gue yang udah gak sehat lagi udah kotor.”
Bara
:” Negatifnya dari iklan ini, gak menunjukan apa sih yang membahayakan pada rokok ini. Akibat dari merokok itu bagaimana, tidak di tunjukkan. Tapi hanya menunjukkan kereativitas kesenangannya saja. Ada di gambarkan pada akhir iklan namun, durasinya hanya beberapa detik. Sudah gitu hanya sebuah tulisan yang tidak menarik dan tidak memberi pengaruh. Karena dia menunjukkan keburukannya secepat itu.”
Foto Bersama Mahasiswa Broadcasting MercuBuana 2010
RIWAYAT HIDUP Nama
: Alfarisa Puteri Octaviani
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1992 Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: BelumMenikah
Alamat
: Jl. Monitor Ujung. No 41a Rt/Rw 004/012. Kec/Kel PALMERAH, Jakarta Barat 11480
HP / Email
: 083878147700 /
[email protected]
SEJARAH PENDIDIKAN o TK RISANTI I Jakarta Barat
: 1997 – 1998 (Lulus Berijazah)
o SDN Palmerah 17 Pagi Jakarta Barat
: 1998 - 2004 (Lulus Berijazah )
o SLTP Negeri 111 Jakarta Barat
: 2004 - 2007 (Lulus Berijazah)
o SMAN 23 Jarta Barat
: 2007 - 2010 (Lulus Berijazah)
PRESTASI, PELATIHAN DAN SEMINAR YANG PERNAH DIIKUTI o Talent, Juara 2 dalam Lomba PSA, MIAP (Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan)
(Bersertifikat)
o Aktor/Aktris Terbaik, Festoval Film pendek. Castivity 2 Sepedah Untuk Shania o Seminar concepting film ideas bersama Riri Riza
(Bersertifikat) (Bersertifikat)
o Seminar SCTV goes to campus “konveregensi media menuju era digital”
(Bersertifikat)
o Seminar workshop penulisan script bersama Adenin Adlan
(Bersertifikat)
o Seminar & Talkshow “Madre The Movie”
(Bersertifikat)
o Seminar & diskusi Filem “Recto Verso Cinta yang Tak terucap”
(Bersertifikat)
o Seminar workshop making movie with DSLR “put your picture for a movement with DSLR”
(Bersertifikat)
o Seminar tingkatkan peranan dan prestasi generasi muda dalam berwarganegara melalui budaya
(Bersertifikat)
o Seminar creative enterpreneurship
(Bersertifikat)
o Seminar kuliah umum Zero to Hero
(Bersertifikat)
o Seminar dan talksow Madre the Movie
(Bersertifikat)
o Pelatihan Terpadu Gerakan Kewiraushaan Nasional
(Bersertifikat)
o Make Up UKM Teater Amoeba periode 2011-2012 o Manager UKM Teater Amoeba periode 2012-2013
o Aktris dalam naskah Kartini Berdarah 2010 UKM Teater Amoeba o Aktris dalam Show Salihara naskah Woyzeck UKM Teater Amoeba
KEMAMPUAN o
Kemampuan Basic Video Editing (Adobe Premiere)
o
Kemampuan Komputer ( Ms.Word, Ms.Excel, Ms. PowerPoint)
o
Bahasa Inggris pasif
PENGALAMAN ORGANISASI o SD
: - Dokter Kecil
o SLTP
: - Anggota PMR (Palang Merah Remaja)
o SLTA
: - Anggota PMR (PalangMerahRemaja)
o Kuliah
: - Anggota UKM Teater Amoeba 2010