DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 1990. Sekitar Masalah Sastra: Beberapa Prinsip dan Model Pengembangannya. Malang: yayasan Asih, Asah, Asuh. Anshori, Dadang S, dkk. 1997. Membincangkan Feminisme: Refleksi Muslimah Atas Peran Sosial Kaum Perempuan. Bandung: Pustaka Hidayah. Anwar, Hanifah. http// dee-55 days. Blogspot. Com. Diakses 10 Oktober 2010. Arikunto, Suharsimi. 1986. Prosedur Penelitian: Suatu Tinjauan dan Pendekatan Praktis. Bandung: PT Bina Aksara. Azizah. 2008. “Perspektif Gender Dalam Novel „Perempuan di Titik Nol‟ karya Nawal el-Saadawi: Tinjauan Sastra Feminis”. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Budiman, Arief. 1981. Pembagian Kerja Secara Seksual. Jakarta: Gramedia. Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik Sastra Feminis Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fakih, Mansour. 1995. Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. . 2005. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fanani, Zainudin. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Farah. http// dee-55 days. Blogspot. Com. Diakses 10 Oktober 2010. Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad, Gunawan. 2010. Lampung Pos. Www. Goodreads. Com. Diakses 10 Oktober 2010. Mustofa. Jawa Pos. http// cabiklunik. Blogspot. Com. Diakses Lestari, Dewi. 2010. Perahu Kertas. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Matew, Milles dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru (Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: University Indonesia Press.
Nasution, S dan M. Thomas. 1999. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skrips, Disertasi, Makalah. Jakarta: Bumi Aksara. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University press. Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Pengkajian Puisi . Yogyakarta: Pustaka pelajar . . 2003. Prinsip-prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Ratna, Nyoman Khuta. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasinya Dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Satoto, Soediro. 1994. Metode Penelitian Sastra II. Universitas Sebelas Maret Press. Sangidu. 2004. Penelitian Sastra Pendekatan Teori, Metode, Teknik dan Kiat. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Semi, Antar. 1993. Apresiasi Kesusastraan Sastra. Jakarta: Gramedia. Subroto, D. Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudjiman, Panuti (Ed). 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sucipto. 2008. “Citra Wanita sebagai Istri dalam Novel „Pudarnya Pesona Cleopatra‟ karya Habiburahman El Shirazy: Tinjauan Sastra Feminis”. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Duta Wacana: University Press. Sutopo, H. B. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Staton, Robert. 2007. Teori Fiksi (edisi terjemahan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Teeuw,A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra, Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Wellek, Rene dan Weren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan (terjemahan Melani Budianto). Jakarta: Gramedia. www. Tokohindonesia. Com. Diakses 10 Oktober 2010. www. Goodreads. Com. Diakses 10 Oktober 2010.
SINOPSIS NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI
Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidal mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis, tetapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil Kugy menggilagilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra. Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib. Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesampatan untuk
mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias
Ojos
(panggilan
yang
semena-mena
diciptakan
oleh
Kugy).
Sementara Kenaan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang curator muda benama Wanda. Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Disanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menuliskan kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Kenaan. Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan. Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah
Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor. Kugy, yang juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu. Namun Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy. Sayangnya, Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain. Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.
Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya.
Tema Tokoh Penokohan Kugy
Keenan
Setting Amanat
: Cinta dan Persahabatan : Tokoh Utama adalah Kugy dan Keenan : : Wanita cantik (tapi ga merasa cantik), mungil, energik pengkhayal, berantakan dan aneh. Kugy hoby nulis cerita dan bercita-cita jadi juru dongeng. : Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya, mewujud lukisan-lukisan magis. : Di lingkungan perkuliahan dan perkantoran : Penulis seolah berpesan, “Jangan Takut Bermimpi.” Dimanapun aral melintang dalam hidup memaksa kita berjalan menuruti bisikan hati yang berdesis lembut semuanya pasti akan bermuara pada satu bisikan hati lembut yang tak bisa terelakkan…atas nama kejujuran hati.