DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan (2005). Kamus besar bahasa indonesia. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Pustaka. Andaruni A, Sari F, Bangun S (2010). Gambaran faktor-faktor penyebab infeksi cacingan pada anak di SD N 01 Pasir Langu Cisarua. Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran, 1-15. Anggraini N, Hendri N, Aziwarti (2010). Kehidupan anak-anak di panti asuhan. Padang, Lembaga Penelitian Universitas Andalas. Project Report. Anwar RY (2014). Hubungan higiene perorangan dengan infeksi cacing usus (STH). Padang, Universitas Andalas. Skripsi. Bamford K (2007). Infectious diseases. In: Lim EKS (eds). Medicine and surgery: An integrated textbook. Philadelphia: ElSevier, pp: 935-982. Bappenas (2008). Analisa nasional penyediaan fasilitas sanitasi dan permintaan kesanggupan enam kota di Indonesia. Jakarta: BAPPENAS. Bappeda Kota Padang (2015). Letak geografis bappeda.padang.ac.id- Diakses Desember 2015.
Kota
Padang.
www.
Bruckner DA, Cohen RS (2014). Parasitic laboratory diagnosis. In: Cherry JD, Harrison GJ, Kaplan SL, Steinbach WJ, Hotez PJ (eds). Feigin and cherry’s text book of pediatric infectious diseases. Philadelphia: ElSevier, pp: 3620- 3627. Bunchu N, Apichat V, Damrongpan T, Supaporn L, Urat P, Puangphet W, et al (2011). Enterobius vermicularis infection among children in lower northern Thailand. The Journal of Tropical Medicine and Parasitology, 34: 36-40. Capello M, Hotez PJ (2012). Intestinal nematodes. In: Long SS (ed). Principles and practice of pediatric infectious disease 4th ed. Philadelphia: ElSevier, pp: 1326-1334. Chai JY, Seung KY, Jae WK, Soo LC, Gyu YS, Bong KJ, Min JK, et al (2015). High prevalence of Enterobius vermicularis infection among school children in three townships around Yangon, Myanmar. Korean Journal of Parasitology, 53(6): 771-775. Chu TB, Chien WL, Takeshi N, Ying CH, Chia MC, Yu HL, Chia KF (2012). Enterobius vermicularis infection is well controlled among preschool children
in nurseries of Taipei city, Taiwan. Revista da Sociedade Brasileira de Medicina Tropical, 45(5): 646-48. Dahal T, Mahendra M (2015). Pinworm (enterobius vermicularis) infection in children of Barbhanjyang VDC, Tanahun district, Nepal. Journal of Institute of Science and Technology, 20(2): 18-21. Diaz R, Maqbool A (2008). Parasitic infections. In: Liacouras CA, Piccoli DA, Bell LM (eds). Pediatric gastroenterology. Philadelphia: ElSevier, pp: 170-186. Elliot D (2011). Intestinal worms. In: Feldman M, Friedman LS, Brandt LJ (eds). Slersenger and fordtran’s gastrointestinal and liver disease 10th ed. Philadelphia: ElSevier, pp: 1969-1989. Endriani, Mifbakhudin, Sayono (2010). Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak usia 1 – 4 tahun. Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang. Thesis. Fitri, Saam Z, Hamidy MY (2012). Analisis faktor-faktor risiko infeksi kecacingan murid sekolah dasar di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan th 2012. Jurnal Ilmu Lingkungan, 6(2): 146-161. Floch MH (2010). Enterobiasis. In: Netter’s Gastroenterology 2nd edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 464-465. Fritsche TR, Selvarangan R (2011). Medical parasitology. In: Mc Pherson RA, And Pincus MR (eds). Henry’s clinical diagnosis and management by laboratory method 21st edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 1188-1238. Hartati S, Kusuma IM, Rachmat (2009). Panduan belajar dan evaluasi IPS untuk SD/MI kelas 4. Jakarta: Grasindo, hal: 10. Hasibuan ICL (2011). Kejadian infeksi cacing dan gambaran kebersihan pribadi pada anak usia sekolah dasar di Yayasan Nanda Dian Nusantara 2011. Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi. Hayati S, Maryani E, Manalu M (2007). Geografi jilid 2. Jakarta: ESIS, hal: 16. Hosseinipur MC, Morgan DR (2009). Infectious diseases. In: Runge MS (ed). Netter’s internal medicine 2nd edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 745-754. Isaacs D, Muholland K (2008). Infections. In: McIntosh N, Helms PJ, Smyth RL, Logan S (eds). Forfar and arneil’s textbook of pediatrics 7th edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 1177-1384.
Jalaluddin (2009). Pengaruh sanitasi lingkungan, personal hygiene dan karakteristik anak terhadap infeksi kecacingan pada murid sekolah dasar di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Medan, Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Jones MK, McCarthy JS (2014). Medical helminthology. In: Farrar J, Hotez PJ, Junghanss T, Kang G, Lalloo D, White NJ (eds). Manson’s Tropical Diseases 23rd edition. Philadelphia: Elsevier, app 3: e1-e63. Kazura JW, Dent AE (2011). Enterobiasis. In: Kliegeman RM, Stanton BF, Geme JWS, Schor NF (eds). Nelson textbook of pediatrics 20th edition. Philadelphia: Elsevier, pp: 1737- 1738. Kim BJ, Bo YL, Hyun KC, Young SL, Kun HL, Hae JC, Mee SO (2013). Egg positive rate of Enterobius vermicularis of primary school children in Geoje Island. Korean Journal of Parasitology, 41(1): 75-77. Kim DH, Son HM, Kim JY, Cho MK, Park MK, Sin YK, (2010). Parents knowledge about Enterobiasis might be one of the most important risk factors for Enterobiasis in children. Korean Journal of Parasitology, 48 (2): 121-126. Kim DH, Son HM, Lee SH, Park MK, Kang SA, Park SK, (2015). Negligible egg positive rate of Enterobius vermicularis and no detection of head lice among orphanage children in Busan and Ulsan, korea. Korean Journal of Parasitology, 53(4): 497-499. Kumar P, Clark M (2012). Infectious diseases in tropical medicine, and sexually transmitted infections. In: Kumar and clark’s clinical medicine 8th edition. Philadelphia: Elsevier, pp: 73-194. Lary S, Clem KJ (2013). Helminths, bedbugs, scabies, and lice infections. In: Adams JG (Ed). Emergency medicine 2nd edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 14911504. Lee SE, Jung WJ, Won JL, Sin HC (2011). Prevalence of Enterobius vermicularis is among children in Gimhae-si, Gyeongsangnam-do, Korea. Korean Journal of Parasitology, 49(2): 183-185. Lengkong BR, Woodford BSJ, Victor DJ (2013). Hubungan antara higiene perorangan dengan infestasi cacing pada pelajar Sekolah Dasar Negeri 47 Kota Manado. Manado, Universitas Sam Ratulangi. Skripsi. Lestari WD (2010). Hubungan higiene individu dengan keberadaan telur cacing Enterobius vermicularis pada siswa kelas 3 dan 4 SD Gedong Bina Remaja Semarang tahun 2009. Semarang, Universitas Dian Muswantoro. Skripsi.
Liana NA (2014). Prevalensi Enterobiasis serta faktor resiko yang mempengaruhi pada anak-anak di Panti Asuhan Al-Wahhab Sinar Melati No. 11 Sleman. Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada. Skripsi. Lokadi Z (2011). Perbedaan higiene perorangan dengan kejadian penyakit kecacingan di SDN 1 Libuo dan SD N 1 Maleo Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwaro. Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo. Thesis. Maguire JH (2011). Intestinal nematodes (roundworms). In: Bennet JE, Dolin R, And Blaser MJ (Eds). Mandell, Douglas, and Bennet’s principle and practice of infectious disease 8th edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 3199-3207. Martinah (2011). Perbandingan jumlah telur cacing Enterobius vermicularis pada anak berdasarkan waktu pengambilan sampel. Semarang, Universitas Muhammadiyah. Skripsi. Mazaya KN, Ratna S (2011). Konsep diri dan kebermaknaan hidup pada remaja di panti asuhan. Jurnal Proyeksi, 6(2): 103-112. Moore TA, McCarthy JS (2011). Enterobiasis. In: Guerrant RL, Walker DH, Weller PF (eds). Tropical infectious diseases: Principles, pathogens, and practice 3rd edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 788-790. Murray PR, Rosenthal K, Pfaller MA (2013). Nematodes. Murray: Medical microbiology 7th edition. Philadelphia: ElSevier, pp: 778-795. Mufidah EN (2013). Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian infeksi cacing oxyuris vermicularis pada anak-anak SD Negeri Panggung Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Semarang, Universitas Diponegoro. Karya Tulis Ilmiah. Natadisastra D, Ridad A (2005). Parasitologi kedokteran ditinjau dari organ tubuh yang diserang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal: 88-91. Nasronudin, dkk (2007). Penyakit infeksi di Indonesia solusi kini dan mendatang. Surabaya: Airlangga University Press, hal 15. Nusa LA, Umboh JL, Pijoh VD (2013). Hubungan antara higiene perorangan dengan infestasi cacing usus pada siswa SD Yayasan Pendidikan Imanuel Akas Kecamatan Damau Kabupaten Kepulauan Talaud. Manado, Universitas Sam Ratulangi. Thesis. Pemerintah Kota Padang Panjang (2015). Info Kota Padang www. Padangpanjangkota.go.id- Diakses Desember 2015.
Panjang.
Perdana AS, Keman S (2013). Hubungan higiene tangan dan kuku dengan kejadian enterobiasis pada siswa SD Negeri Kenjeran No. 248 kecamatan bulak, surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga, 7(1) :7-13. Pertiwi AC, Ruslan LA, Makmur S (2013). Analisis faktor praktik hygiene perorangan terhadap kejadian kecacingan terhadap murid Sekolah Dasar di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar tahun 2013. Makassar, Universitas Hasanuddin. Thesis. Ratag BT, Reiny T, Afrilin D (2013). Hubungan antara higiene perorangan dengan infestasi nematoda usus pada siswa sekolah dasar GMIST Nazareth Lesa Kecamatan Tahuna Timur Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 1-4. Rosdania E (2016). Hubungan antara personal hygiene dan kejadian infeksi Enterobiasis pada siswa Sekolah Dasar Negeri Mojorejo 01 Bendosari Sukoharjo. Surakarta, Universitas Muhammadiyah. Skripsi. Saptiningsih M, Yosi MW, Maria M (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku mencuci tangan pada anak Sekolah Dasar Negeri 03 Kertajaya, Padalarang. Bandung, Universitas Padjajaran. Thesis. Smith L, Michael R, Ronald CN (2015). Pathology of infectious diseases. Philadelphia: Elsevier, pp: 575-609. Soedarto (2011). Buku ajar parasitologi kedokteran. Jakarta: CV. Sagung Seto, hal: 185-187. Sofiana L (2010). Hubungan perilaku dengan infeksi soil transmitted helminths pada anak SD/MI Asas Islam, Kalibening, Salatiga. Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan. Thesis. Sutanto I, Is S, Pudji K, Saleha S (2009). Buku ajar parasitologi kedokteran edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal: 25-28. Teja M (2014). Perlindungan terhadap anak terlantar di panti asuhan. Info Singkat Kesejahteraan Sosial, vol VI: no.05/I/P3DI/Maret/2014. Wang LC, Hwang KP, Chen ER (2010). Enterobius vermicularis infection status among children in 9 provinces/autonomous regions/municipalities of China. PubMed, 138(1): 28-36. Wartinah, Tarwoto (2004). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medik.
Widayanti L (2008). Hubungan status ekonomi dengan kejadian infeksi cacing enterobius vermicularis pada siswa SD N Panggung Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Semarang, Jawa Tengah. Semarang, Universitas Diponegoro. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Winita R, Mulyati, Hendry A (2012). Upaya pemberantasan kecacingan di sekolah dasar. Makara Kesehatan, 16(2): 65-71. Zukhriadi RR (2008). Hubungan higiene perorangan siswa dengan infeksi kecacingan anak SD negeri di Kecamatan Sibolga Kota Sibolga. Medan, Universitas Sumatera Utara. Thesis.