DAFTAR PUSTAKA
Abdollahi, A. & Mahmoudzadeh, S. (2012) Microbial Profile of Air Contamination in Hospital Wards. Iranian Journal Of Pathology, 7(3): 177-182. Aditama, T. Y. & Hastuti, T. (2002) Kesehatan dan keselamatan kerja, Jakarta:Universitas Indonesia. Beggs, C., Kerr, K., Donnelly, J., Sleigh, P., Mara, D. & Cairns, G. (2000) An Engineering Approach to The Control of Mycobacterium Tuberculosis and Other Airborne Pathogens: a UK Hospital Based Pilot Study. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, 94(2): 141-146. Dacarro, C., Picco, A. M., Grisoli, P. & Rodolfi, M. (2003) Determination of aerial microbiological contamination in scholastic sports environments. J Appl Microbiol, 95(5): 904-12. Darmadi (2008) Infeksi Nosokomial, Jakarta:Salemba Medika. Depkes, R. I. (2002) Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Ditjen PPM dan PL, Depkes RI. Depkes, R. I. (2004) Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Depkes, R. I. (2006) Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Bangunan Bangunan Instalasi Rawat Inap (UMUM). Departemen Kesehatan: Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan. Ducel, G., Fabry, J. & Nicolle, L. (2002) Prevention of hospital acquired infections: a practical guide. Prevention of hospital acquired infections: a practical guide, (Ed. 2). EPA, U. S. (2008) Indoor Air Facts 4 (revised) Sick building syndrome. Environmental Protection. Fitria, L., Wulandari, R. A. & Hermawati, E. (2010) Kualitas Udara dalam Ruang Perpustakaan Universitas” X” Ditinjau dari Kualitas Biologi, Fisik, dan Kimiawi. Makara of Health Series, 12(2): 76-82.
FKUI, S. P. (1994) Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta:Binarupa Aksara. Gibson, J. M. (1996) Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk Perawat. Jakarta: EGC. Goh, I., Obbard, J., Viswanathan, S. & Huang, Y. (2000) Airborne bacteria and fungal spores in the indoor environment. A case study in Singapore. Acta Biotechnologica, 20(1): 67-73. Haryono (2010) Infeksi nosokomial rumah sakit, jakarta:Renika. Hasyim, H. (2005) Manajemen Hiperkes dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit Tinjauan Kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Institusi Sarana Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 8(2005). Irianto,
K. (2006) Mikrobiologi Bandung:Yrama Widya.
Menguak
Dunia
Mikroorganisme,
Irianto, K. (2007) Mikrobiologi, Bandung:Yrama Widya. Jawets, E., Melnick, J. L. & Adelberg, E. A. (2005) Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta:Salemba Medika. Jawetz, E., Melnick, J. L. & Adelberg, E. A. (1991) Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Jakarta:EGC. Karwowska, K. (2003) Microbial Air Contamination in Some Educational. Polish Journal of Environmental Studies, 12(2): 181-185. Kepmenkes, R. I. (2004) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Krajewska Kułak, E., Łukaszuk, C., Tsokantaridis, C., Hatzopoulu, A., Theodosopoyloy, E., Hatzmanasi, D. & Kosmois, D. (2007) Indoor air studies of fungi contamination at the Neonatal Department and Intensive Care Unit an Palliative Care in Kavala Hospital in Greece. Advances in medical sciences, 52. Maurer, I. M. (1974) Hospital hygiene, Libraries Australia London:Edward Arnold.
Merlin. (2012) Studi Kualitas Udara Mikrobiologis dengan Parameter Jamur pada Ruangan Pasien Rumah Sakit (Studi Kasus: Ruang Rawat Inap Gedung A Rumah Sakit Umum Pusat Nasional DR Ciptomangunkusumo). Universitas Indonesia. Moerdjoko (2005) Kaitan Sistem Ventilasi Bangunan dengan Keberadaan Mikroorganisme Udara. Jurnal Teknik Arsitektur, 32(1). Muhaimin, M. (2001) Teknologi Pencahayaan, Bandung:Refika Aditama. Mukono, H. J. (2003) Pencemaran Udara dan Pengaruhnya terhadap Gangguan Saluran Pernapasan, Surabaya:Airlangga University Press. Muninjaya, G. (2004) Manajemen Kesehatan Edisi 2, Jakarta:EGC. Obbard, J. P. & Fang, L. S. (2003) Airborne concentrations of bacteria in a hospital environment in Singapore. Water, Air, and Soil Pollution, 144(14): 333-341. Palupi, R. (2012) Efektivitas Beberapa Merek Desinfektan Dalam Menurunkan Jumlah Angka Kuman Pada Lantai Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005. Pelczar, M. J., Chan, E. C. S. & Pelczar, M. F. (1988) Dasar-dasar Mikrobiologi 2. , Jakarta:Universitas Indonesia Press. Perdelli, F., Sartini, M., Spagnolo, A. M., Dallera, M., Lombardi, R. & Cristina, M. L. (2006) A problem of hospital hygiene: the presence of aspergilli in hospital wards with different air-conditioning features. American journal of infection control, 34(5): 264-268. Prasasti, C. I., Mukono, J. & Sudarmaji (2005) Pengaruh Kualitas Udara Dalam Ruangan Ber-AC Terhadap Gangguan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2). Pudjiastuti, Rendra, L., Santosa, S., Kusnoputranto, H. R. & Haryoto (1997) Kualitas udara dalam ruang, Surabaya:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Qudiesat, K., Abu-Elteen, K., Elkarmi, A., Hamad, M. & Abussaud, M. (2009) Assessment of airborne pathogens in healthcare settings. African Journal of Microbiology Research, 3(2): 066-076.
Raharja, M. & Sutomo, A. H. (2012) Angka Kuman Udara pada Ruang Persalinan Praktik Bidan Swasta di Kota Banjarbaru. Universitas Gadjah Mada. Rutala, W. A. & Weber, D. J. (2008) Guideline for disinfection and sterilization in healthcare facilities. CDC: Department of Health and Human Service, USA. Salle, A. J. (1961) Fundamental principles of bacteriology, New York, Toronto, London:McGraw-Hill Sanropie, D., Soemini, Marlina, N., Poerwanto, P., Hernady, S., Prihatin, P., Asmawidjaja, T., Sancoko, H., Sutena, M., Masra, F. & Nerawati, A. (1989) Pengawasan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Jakarta:Departemen Kesehatan RI, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (2011) Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta:Sagung Seto. Sinaga, I. R. (2012) Hubungan Antara Jumlah Pengunjung Dengan Perubahan Jumlah Angka Kuman Udara Sebelum Dan Sesudah Jam Berkunjung Di Ruang Rawat Inap Ber-AC RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2011. Universitas Negeri Semarang. Soedomo, D. I. M. (2001) Pencemaran udara, Bandung:ITB. Suriawiria, U. (2005) Mikrobiologi Dasar, Jakarta:Papas Sinar Sinanti. Suripatty, N. & Mintu, T. (2008) Kajian Kualitas Udara Beberapa Rumah Sakit di Provinsi Maluku. 2(3). Suwarni, A. & Soetomo, A. H. (2001) Studi Diskriptif Pola Upaya Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial Studi Kasus: Penderita Pasca Bedah Rawat Inap di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Provinsi DIY Tahun 1999. Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta. Suyono & Budiman (2010) Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks Kesehatan Lingkungan, Jakarta:EGC. Triyantoro, B., Sarto & Suwarni, A. (2003) Faktor Penentu Angka Kuman Lantai Ruang Perawatan Dahlia RSU Banyumas. Sains Kesehatan, 16(3).
Volk, W. & Wheeler, M. F. (1990) Mikrobiologi Dasar, Jakarta:Erlangga. Waluyo, L. (2005) Mikrobiologi Muhammadiyah Malang.
Lingkungan,
Malang:Universitas
Wardhana, W. A. (2004) Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta:Andi. WHO (2002) Prevention of Hospital Acquired Infections. In: 2nd (ed.). Geneva: World Health Organization. Widagdo, S. (2009) Kualitas Udara dalam Ruang Kerja. Sigma Epsilon, Vol. 13 86-89. Widajati, Setyawati, N. & Lientje Ok, S. (2008) Hubungan antara pengetahuan sanitasi dan higiene, sikap K3 dan perilaku K3 dengan infeksi Nosokomial pada Pramu Resik di RSU. Dr. Soetomo Surabaya. Universitas Gadjah Mada.