94
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U. F. (2010) Buletin Jendela Epidemiologi. Pusat Data dan Surveilens Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI, 2. Aday, L. A. & Cornelius, L. J. (2006) Designing and conducting health surveys: a comprehensive guide, San Francisco:Jossey-Bass. Adbrite (2007) Penyakit Berbasis Lingkungan Penyebab Utama Kematian [Online]. Available: http://hameedfinder.blogspot.com/2007/12/penyakitberbasis-lingkunganpenyebab [Accessed 3 Oktober 2013]. Ai-leen, G. T. & Song, R. (2000) The use of GIS in ovitrap monitoring dengue control in Singapore. Dengue Bull, 24:110-116. Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010), Jakarta:Rineka Cipta. Beckett, C. G., Kosasih, H., Faisal, I., Tan, R., Widjaja, S., Aningsih, E. L., Ma'Roef, C., Wuryadi, S. & Bangs, M. J. (2005) Early detection of dengue infections using cluster sampling around index cases. Jakarta: DTIC Document. Benthem, B. H. B. V., Vanwambeke, S. O., Khantikul, N., Burghoornmaas, C., Panart, K., Oskam, L., Lambin, E. F. & Somboon, P. (2004) Spatial Pattern of And Risk Factor For Seropositivity For Dengue Infection. American Society of Tropical Medicine and Hygiene. Boekoesoe, L. (2013) Kajian Faktor Lingkungan Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) (Studi Kasus di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo). Fakultas Geografi, Gadjah Mada. Boewono, D. T., Widiarti & Ristiyanto (2012) Analisis Spasial Distribusi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur. Buletin Penelitian Kesehatan, 40100 - 108. CDC (2013) Dengue Epidemiology [Online]. Centres for Disease Control and Prevention. Available: www.cdc.gov/dengue/about.html [Accessed 15 September 2013]. Chin, J. (2006) Manual Pemberantasan Penyakit Menular, Jakarta:Infomedika. Chin, J. F. L., Chu, J. J. H. & Ng, M. L. (2007) The envelope glycoprotein domain III of dengue virus serotypes 1 and 2 inhibit virus entry. Microbes and Infection, 9(1): 1-6.
95
Dahlan, S. M. (2010) Mendiagnosis dan Menata Laksana 13 Penyakit Statistik: Disertai Aplikasi Program Stata, Jakarta:Sagung Seto. Dahlan, S. M. (2013) Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel, Jakarta:Salemba Medika. Danis-Lozano, R., Rodríguez, M. H. & Hernández-Avila, M. (2002) Genderrelated family head schooling and Aedes aegypti larval breeding risk in Southern Mexico. Salud Publica Mex, 44(3): 237-242. Dardjito, E., Yuniarno, S., Wibowo, C., Saprasetya, A. & Dwiyanti, H. (2008) Beberapa Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas. Media Litbang Kesehatan, XVIII. Depkes RI (1992) Petunjuk Teknis Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue, Jakarta:Dirjen PPM dan PLP: Depkes RI. Depkes RI (2004) Informasi Penyakit Menular Demam Berdarah, Jakarta:Depkes RI. Depkes RI (2007) Modul Pelatihan Bagi Pengelola Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah di Indonesia, Jakarta:Dirjen P2PL Depkes RI. Depkes RI (2010) Penemuan dan Tatalaksana Penderita Demam Berdarah Dengue, Jakarta:Depkes RI. Ditjen P2M & PLP (2001) Petunjuk Teknis Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue, Jakarta:Departemen Kesehatan RI. Djunaidi, D. (2006) Demam Muhammadiyah Malang.
Berdarah
Dengue,
Malang:Universitas
Fathi, S. K. & Chatarina, U. W. (2005) Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram. Kesehatan Lingkungan. Fry, S. (2011) Everything about Dengue Fever. Gama, A., T & Rahayu, F. (2010) Analisis faktor risiko kejadian demam berdarah dengue di Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali. Eksplanasi 5(2): 1-9. Gordis, L. (2004) Epidemiology. 3rd. Philadelphia, PA: WB Saunders. Gordis, L. (2008) Brand New Epidemiology, Los Angeles, California, United States:Saunders.
96
Green, L. W., Kreuter, M. W., Deeds, S. S. & Partidge, K. B. (1980) Health Education Planning, A Diagnostic Approach The John Hopkins University USA:Mayfields Publishing Company. Hagenlocher, M., Delmelle, E., Casas, I. & Kienberger, S. (2013) Assessing socioeconomic vulnerability to dengue fever in Cali, Colombia: statistical vs expert-based modeling. International Journal of Health Geographics 12(36): 1-14. Heymann, D. (2008) Control of Communicable Diseases Manual, 18th edition, Washington, DC:American Public Health Association. Kementrian Kesehatan RI (2011) Profil Kesehatan Indonesia 2010, Jakarta:Kementrian Kesehatan RI. Madayanake, M. P., Gunatilake, J., Haji, A. & Iqbal, M. C. M. (2009) a GIS Approach to Generating a Dengue Risk Map. Maria, I., Ishak, H. & Selomo, M. (2013) Faktor risiko kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kota Makassar Tahun 2013. Jurnal Universitas Hasanuddin, 21-11. Miller, J., Martínez-Balanzar, A. & Gazga-Salinas, D. (1992) Where Aedes aegypti live in Guerrero; using the Maya index to measure breeding risk. In: Halstead, S. & Gómez-Dantés, H. (eds.) Dengue: A worldwide problem, a common strategy. México, D.F: Ministry of Health, Mexico, and Rockefeller Foundation. Noor, N. N. (2008) Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta:Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta:Rineka Cipta. Pant, C. P. & Self, L. S. (1993) Vector ecology and bionomics In: WHO-SEARO (ed.) Monograph on dengue-DHF. New Delhi: WHO-SEARO. Pasca Wati, N. A. (2009) Perbedaan Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Keberadaan Jentik Vektor Dengue (Aedes aegypti dan Aedes albopictus) antara Desa Endemis dan Sporadis Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Fakultas Kedokteran, Gadjah Mada. Prahasta, E. (2009) Sistem Informasi Geografis: Konsep-konsep Dasar, Bandung:Informatika. Purnama, S. G. & Baskoro, T. (2012) Maya index dan kepadatan larva Aedes aegypti terhadap infeksi dengue Makara Kesehatan, 16(2): 57-64.
97
Santoso, L. (1997) Pengantar Entomologi Semarang:Universitas Diponegoro.
Kesehatan
Masyarakat,
Sari, C. I. N. (2005) Pengaruh LingkunganTerhadap Perkembangan Penyakit Malaria dan Demam Berdarah Dengue [Online]. Available: http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/cut_irsanya_ns.pdf [Accessed 19 Agustus 2013]. Satoto, T. (2005) Penting survei jentik sebelum fogging. Medika, 31:185-187. Schlesselman, J. J. (1982) Case-Control Studies: Design, Conduct, Analysis, USA:Oxford University Press. SEARO (2011) Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever, Geneva:WHO Regional Office for South-East Asia. Sembel, D. (2009) Entomologi Kedokteran, Yogyakarta:ANDI. Seregeg, I. G. (1996) Kepadatan Aedes albopictus di Lingkungn Beberapa Rumah Sakit di Jakarta Selatan. Cermin Dunia Kedokteran, 173,23-25. Sessions, O. M., Barrows, N. J., Souza-Neto, J. A., Robinson, T. J., Hershey, C. L., Rodgers, M. A., Ramirez, J. L., Dimopoulos, G., Yang, P. L., Pearson, J. L. & Garcia-Blanco, M. A. (2009) Discovery of insect and human dengue virus host factors. Nature 458(2): 1047-1050. Shafie, A. (2011) Evaluation of the spatial risk factors for high incidence of dengue fever and dengue hemorrhagic fever using GIS application. Sains Malaysiana 40(8): 937-943. Sigit, H. & Hadi, U. (2006) Hama Pemukiman Indonesia, Pengenalan, Biologi dan Pengendalian, Uji Kajian Pengendalian Hama Pemukiman, Bogor:Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Simanullang, P. M. (2010) Faktor-Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pemetaan Resistensi Nyamuk Aedes Aegypti di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri Tahun 2010. Fakultas Kedokteran, Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada. Siregar, F. A. (2004) Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, Medan:FKM USU. Sitepu, F. Y. (2010) Analisis Spasial Faktor-Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Singkawang Kalimantan Barat Tahun 2010. Fakultas Kedokteran, Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.
98
Sivanathan, M. (2006) The Ecology and Biology of Aedes aegypti (L.) and Aedes albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae) and The Resistance Status of Aedes Albopictus (Field Strain) Against Organophosphates in Penang, Malaysia Thesis, Masters of Science Soedarto (2007) Kedokteran Tropis, Surabaya:Airlangga Universitas Press. Soedarto (2012) Demam Berdarah Dengue, Jakarta: Sagung Seto Soegijanto, S. (2004) Demam Berdarah Dengue, Surabaya:Airlangga University Press. Soegijanto, S. (2006) Demam Berdarah Dengue, Surabaya:Airlangga University Press. Sujariyakul, A., Prateepko, S., Chongsuvivatwong, V. & Thammapalo, S. (2005) Transmission of Dengue Haemorrhagic Fever at Home or School? Dengue Bulletin, (29)32-40. Sukana, B. (1993) Pemberantasan Vektor DBD di Indonesia. Media Litbangkes 111(1): 1-16. Supartha, I. W. (2008) Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse) (Diptera:Culicidae). Suyasa, I. N. G., Putra, N. A. & Aryanta, I. W. R. (2008) Hubungan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan vektor demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Selatan [Online]. Available: http://ojs.unud.ac.id/index.php/ECOTROPHIC/article/download/2484/171 2 [Accessed 21 Mei 2013]. Szklo, M. & Nieto, F. (2007) Epidemilogy: beyond the basics. Johns and Bartlett Publishers. Inc. Maryland, 2. Umniyati, S. R. (2009) Teknik Imunositokimia dengan Antibody Monoclonal DSSC7 untuk Kajian Pathogenesis Infeksi dan Penularan Transvorial Virus Dengue serta Surveilans Virologist Vektor Dengue. Disertasi, Universitas Gadjah Mada. Vontas, J., Ranson, H. & Alphey, L. (2010) Transcriptomics and disease vector control. BMC biology, 8(1): 52. WHO (2009) Dengue and dengue haemorrhagic fever [Online]. Available: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/ [Accessed 2 Agustus 2013].
99
WHO (2011) Dengue and severe dengue fact sheet [Online]. Available: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/index.html [Accessed 16 Mei 2013]. Widiyanto, T. (2007) Kajian Manajemen Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Purwokerto Jawa Tengah. Pascasarjana, Universitas Diponegoro. Widjana, D. (2003) Vektor Demam Berdarah Dengue. Denpasar: Bagian Parasitologi FK Universitas Udayana. Yudhastuti, R. & Vidiyani, A. (2005) Hubungan kondisi lingkungan, kontainer, dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti di daerah endemis demam berdarah dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan 1(2): 170-182.