DAFTAR PUSTAKA
1. Alam. (2007). “Mendongkrak Baja Dalam Negeri”, Majalah Edisi April, pp. 13.
Tambang,
2. Burt, R.O. ( 1984). Gravity Concentration Technology, Elsivier, New York. 3. Chaterjee, A. (1998). “Role of Particle Size in Mineral Processing at Tata Steel”, India, International Journal of Mineral Processing, Vol.53, pp 114. 4. Curie, J. M. (1973). Unit Operations in Mineral Processing, British Columbia Institute of Technology, Burnaby. 5. Gaudin, A. M. (1939). Principles of Mineral Dressing, McGraw Hill Book Company, New York. 6. Hakim, L. (1997). Studi Pemodelan Matematika Sederhana Operasi Meja Goyang Merk Denver Model No. 15-5 Concenco Rougher Menggunakan Metode Least Squares, Tugas Akhir, Teknik Pertambangan ITB, Bandung. 7. Internet: www.outokumputechnology.com. Construction and Mechanical Features of Wilfley Table and Operating Data. Tersedia: 10 Januari 2007 8. Kelly, G & Spottiswood, D. J. (1982). Introduction to Mineral Processing, John Willey & Sons, New York. 9. Mottana, A. (1977). Guide to Rocks and Minerals, Simon & Schuster’s, New York. 10. Pellant, C. (1992). Rocks and Minerals, Dorling Kindersley Limited, London. 11. Rosenqvist, T. (1985). Priciples of Extractive Metallurgy, 2nd Ed., McGraw-Hill International Book Company, Singapore.
88
12. Taggart, A.F. (1976). Handbook of Mineral Dressing Ores and Industrial Minerals, John Wliey & Sons, New York, Chicester, Brisbane, Toronto. 13. Somantri, S.G. (2005). “Stop Ekspor Bahan Baku Baja”, Majalah Tambang, Edisi April, pp. 14-19. 14. Wijaya, H., (2006). Studi Benefisisasi Bijih Besi Kalimantan Dengan Metoda Konsentrasi Tabling, Tugas Akhir, Teknik Pertambangan ITB, Bandung. 15. Wills, B.A., 1981. Mineral Processing Technology, Pergamon Press, Oxford, pp 116-153. 16. Yusuf. (2005). “Stop Ekspor Bahan Baku Baja”, Majalah Tambang, Edisi April, pp. 34. 17. Yusuf. (2006). “Industri Baja Di Persimpangan”, Majalah Tambang, Edisi Juli, pp. 17-20.
89
LAMPIRAN A DATA VOLUME PENITRASI PADA UMPAN DAN KONSENTRAT
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Fraksi Ukuran (mesh)
Kemiringan dek (derajat) 2
- 48 + 65
3
4
2
- 65 + 100
3
4
2
- 100 +150
3
4
2
- 150 + 200
3
4
Frekuensi stroke (rpm) 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280 251-260 261-270 271-280
Volume Penitrasi K2Cr2O7(ml) 6,58 6,58 6,58 6,58 6,58 6,58 6,58 6,58 6,58 7,44 7,44 7,44 7,44 7,44 7,44 7,44 7,44 7,44 7,73 7,73 7,73 7,73 7,73 7,73 7,73 7,73 7,73 7,04 7,04 7,04 7,04 7,04 7,04 7,04 7,04 7,04
Kadar Fe di umpan (%) 29,38 29,38 29,38 29,38 29,38 29,38 29,38 29,38 29,38 33,25 33,25 33,25 33,25 33,25 33,25 33,25 33,25 33,25 34,53 34,53 34,53 34,53 34,53 34,53 34,53 34,53 34,53 31,46 31,46 31,46 31,46 31,46 31,46 31,46 31,46 31,46
Volume Penitrasi K2Cr2O7(ml) 6,48 6,29 6,88 6,24 6,96 6,20 6,73 6,84 5,94 7,38 7,48 6,87 7,54 7,41 7,58 6,17 7,45 6,35 7,38 8,06 7,61 7,95 7,41 6,79 8,20 8,50 8,12 8,35 8,47 7,90 8,46 8,31 8,92 8,85 9,54 8,70
Kadar Fe di konsentrat (%) 28,95 28,10 30,72 27,90 31,08 27,72 30,05 30,54 26,54 32,98 33,40 30,68 33,68 33,10 33,88 27,55 33,27 28,36 32,98 36,00 34,02 35,53 33,10 30,36 36,63 37,96 36,26 37,33 37,83 35,29 37,78 37,12 39,84 39,53 42,63 38,86
90
LAMPIRAN B PERHITUNGAN KADAR Fe
Perhitungan kadar Fe dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
V penitrasi (ml ) × N Cr2O7 ( M ) × % Fe =
dimana,
Vtotal (ml ) × ArFe(55,85) Vdipipet (ml )
m sampel (mg )
× 100%
Vpenitrasi
= Volume K2Cr2O7 yang digunakan dalam titrasi
N Cr2O7
= Konsentrasi Cr2O7 (M)
Ar Fe
= Berat Molekul Fe
Vpipet
= Volume yang dipipet dari labu ukur (ml)
Vtotal
= Volume total di labu ukur (ml)
msampel
= Berat sampel (mgr)
(ml)
Contoh Perhitungan :
Pada kemiringan dek 2 derajat dan frekuensi stroke 251-260 rpm diperoleh data volume penitrasi = 6,48 ml; N Cr2O7 = 0,04 M; Vpipet = 25 ml; Vtotal = 100 ml; msampel = 0,2 gr = 200 mgr; Ar Fe = 55,85 maka kadar Fe dapat ditentukan seperti di bawah ini V penitrasi (ml ) × N Cr2 O7 ( M ) × % Fe =
% Fe =
Vtotal (ml ) × ArFe(55,85) Vdipipet (ml )
msampel (mg )
× 100%
100ml × 55,85 25ml × 100% 200mgr
6,48ml × 0,04 M ×
% Fe = 28,95%
91
LAMPIRAN C PERHITUNGAN PEROLEHAN KONSENTRAT
Perolehan dirumuskan sebagai berikut ini :
Perolehan =
Berat mineral berharga di dalam konsentrat Berat mineral berharga di umpan C×c × 100% F× f
atau,
R=
dimana,
R = Perolehan (%) C = berat konsentrat (gram) F = berat umpan (gram) c = kadar konsentrat (%) f = kadar umpan (%)
Contoh Perhitungan :
Pada kemiringan dek 2 derajat dan frekuensi stroke 251-260 rpm diketahui data berat umpan = 150 gram ; berat kosentrat = 141 gram ; kadar umpan = 29,38 % ; kadar kosentrat = 28,95% maka perolehan dapat ditentukan seperti di bawah ini
C×c × 100% F× f 141gr × 28,95% R= × 100% 150 gr × 29,38% R = 92,62%
R=
92
LAMPIRAN D PENGUKURAN KEMIRINGAN DEK
Alat dan perlengkapan yang digunakan:
Tali
Kayu penyangga
Busur derajat
Paku
Palu
Batu
Cara penentuan kemiringan 1. Buat garis sejajar dengan permukaan dek dengan menggunakan tali. Terlebih dahulu dua buah paku ditempelkan pada permukaan sisi dek dengan jarak keduanya sekitar 10 cm dan jarak permukaan dek dengan masing-masing paku harus sama. Kemudian tali diikatkan pada kedua paku tersebut sehingga terbentang membentuk garis lurus. 2. Ikatkan batu dengan tali kemudian tali tersebut dihubungkan dengan kayu penyangga. 3. Buat kayu penyangga dalam posisi berdiri sehingga batu menggantung diikat tali yang terhubung dengan kayu penyangga. Tali yang mengikat batu membentuk garis lurus vertikal. 4. Dekatkan posisi tali vertikal dengan tali pada dek sehingga terbentuk perpotongan antara keduanya. Titik perpotongan merupakan titik sudut yang dibentuk antara garis vertikal dengan garis miring pada meja. 5. Ambil busur derajat dan tempelkan pada tali vertikal sebagai acuan. Kemudian atur posisi busur dengan titik sudut 90o tepat berimpit dengan titik sudut yang terbentuk antara garis vertikal dengan garis miring pada meja. 6. Ukur penyimpangan kemiringan garis miring pada dek dari garis horizontal pada busur sehingga diperoleh besaran sudut kemiringan meja. Gambar D.1 menunjukkan pengukuran kemiringan dek menggunakan busur derajat. 93
Gambar D.1. Pengukuran kemiringan menggunakan busur derajat
94
LAMPIRAN E PENENTUAN FREKUENSI STROKE PADA MEJA GOYANG
Alat dan perlengkapan yang digunakan
•
Stopwatch
•
Kertas
•
Spidol
•
Papan
•
Paku
•
Karet
Cara penentuan frekuensi stroke adalah sebagai berikut : 1. Tempelkan karet pada bagian bawah dek dengan mengunakan paku. 2. Sisipkan spidol pada karet yang telah terpasang dengan posisi lebih menonjol dari sisi samping dek. 3. Siapkan kertas yang direkatkan di papan kemudian papan tersebut di pegang oleh tangan kanan. 4. Siapkan stopwatch di tangan kiri. 5. Hidupkan motor shaking table. 6. Tempelkan kertas di papan terhadap ujung spidol bersamaan dengan menekan tombol start pada stopwatch. 7. Tarik papan ke atas secara perlahan-lahan lalu tekan tombol stop pada stopwatch setelah beberapa detik. 8. Pada kertas terdapat goresan spidol berpola gelombang, seperti ditunjukkan pada Gambar E.1.
95
Gambar E.1. Pola gelombang stroke yang ada di kertas
9. Hitung berapa jumlah gelombang yang terjadi selama kurun waktu tersebut. Kemudian konversikan ke dalam menit. Perhitungan frekuensi stroke ditunjukkan di bawah ini. Misal :
a = banyaknya stroke dalam waktu tertentu b = waktu yang dibutuhkan untuk sejumlah stroke (detik)
Perhitungan:
Frekuensi(rpm) =
60(det ik ) × a (buah) b(det ik )
10. Lakukan langkah yang sama untuk memperoleh nilai frekuensi kedua, ketiga dan seterusnya. 11. Rata-ratakan nilai frekuensi yang diperoleh. Nilai frekuensi rata-rata ini merupakan frekuensi stroke meja goyang.
96
LAMPIRAN F KARAKTERISTIK MEJA GOYANG PERCOBAAN
Gambar F.1. Meja goyang yang digunakan dalam penelitian
Jenis
: Wilfley table
Pola riffle
: Standar
Dimensi meja
: panjang 116 cm, lebar 52 cm dan 45 cm
Frekuensi stroke
: 240 – 280 rpm
Panjang stroke
: ± 6 mm (fix)
Side tilt
: 10- 60
Longitudinal tilt
: ± 10 (fix)
Drives
: Motor listrik 110 Volt
Bahan pelapis dek
: Karet sintetik
97