Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan Wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENELITIAN STUDI KASUS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO A. Wawancara kepada Lurah atau Perangkat Desa Kisi-kisi Jumlah penderita kretinisme
Fenomena kretinisme
Pertanyaan Berapa jumlah penduduk desa Sigedang ? Berapa jumlah penderita kretinisme tahun ini ? Berapa jumlah penderita kretinisme terbanyak ? pada tahun berapakah itu ? Bagaimana fenomena kretinisme ini bisa terjadi di Desa Sigedang ? Apakah orangtua penderita kretinisme ini menikah dengan saudara/tetangganya sendiri ? Apakah pernah ada penelitian tentang kretinisme yang dilakukan oleh dinas kesehatan atau lembaga lainnya ? Bagaimana hasilnya ?
B. Wawancara kepada Penderita Kretinisme dan Keluarga Kisi-kisi Identitas penderita Identitas orangtua penderita
Identitas kakek dan nenek penderita Identitas saudara
Gejala kretinisme (ditujukan untuk orangtua penderita)
Pertanyaan Siapa nama anda ? Berapa usia anda ? Siapa nama orangtua anda? Bagaimana kondisi fisik orangtua anda, normal atau kretin ? Siapa nama kakek dan nenek anda? Bagaimana kondisi fisik kakek dan nenek anda, normal atau kretin ? Apakah anda mempunyai saudara kandung/sepupu ? Siapa nama saudara kandung/sepupu anda ? Bagaimana kondisi fisik saudara kandung/sepupu anda, normal atau kretin ? Apakah anak anda mengalami kretinisme sejak lahir ? Gejala apa yang ditunjukkan anak anda saat lahir ? Usia berapa pertumbuhan tinggi anak anda
123
mulai berhenti ? Apakah anda melakukan tindakan khusus ketika mengetahui kondisi anak anda saat lahir ? Penyebab pewarisan kretinisme Apakah anda menikah dengan dalam keluarga tersebut saudara/tetangga anda sendiri ? (ditujukan untuk orangtua Apakah orangtua anda juga menikah dengan penderita) saudara/tetangga sendiri ?
124
Lampiran 2 : Lembar Silsilah Keluarga LEMBAR SILSILAH KELUARGA a. Keluarga Rs Generasi
Nama
I
Ah Ny Ah Ro Su Rs Ha Ya Sa Ym Yu Mu Uf Fh Mt Mn An Ft Dy
II
III
IV
Jenis Kelamin (P/L) L P L P L P P L P L L P L P P P L L
Kondisi Fisk (Normal/Kretin)
Keterangan
Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Kretin Kretin Normal Normal Normal Normal Normal
Menikah Meninggal Menikah Meninggal Menikah
Jenis Kelamin (P/L) L P L L P L L P P L L
Kondisi Fisk (Normal/Kretin)
Keterangan
Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Kretin
Menikah Meninggal Menikah
Menikah Menikah Saudara kandung Saudara kandung Saudara kandung
b. Keluarga Is Generasi
Nama
I
X Y Su Yt Na Sy Is Ro Mh Nr Sl
II
III
125
Menikah -
IV
Nu Wi Rm
P P P
Normal Normal Normal
Saudara kandung
Generasi
Nama
Kondisi Fisk (Normal/Kretin)
Keterangan
I
Um So Tr Mk Ma Mh Wi Sk Kh Is Hr If Ft Ag St Ms Hd Ad An It
Jenis Kelamin (P/L) L P P L P L P P P P L P P L P L L P P P
Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Kretin Normal Normal Normal Normal Normal Kretin Normal Normal
Menikah Meninggal Menikah
c. Keluarga Mh
II
III
IV
126
Menikah
Menikah Menikah Menikah -
Lampiran 3 : Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
No.
Nama
Jenis
Tinggi
Kelamin
Badan (cm)
Bentuk Kaki
Bentuk Tangan
Suara
Mental
1.
Uf
P
90
Membengkok
Membengkok
Lirih, Imatur
Normal
2.
Fa
L
100
Membengkok
Membengkok
Lirih, Imatur
Normal
3.
Sl
L
110
Membengkok
Membengkok
Lirih, Imatur
Normal
4.
If
P
80
Membengkok
Membengkok
Lirih, Imatur
Normal
5.
Ad
P
49
Membengkok
Membengkok
Lirih, Imatur
Normal
127
Lampiran 4: Kisi-kisi Soal Evaluasi Modul
KISI-KISI SOAL Modul Pewarisan Sifat Gen Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo No
1.
2.
Indikator
C1 (Mengingat) No. Soal
C2 C3 C4 C5 C6 (Memahami) (Menerapkan) (Menganalisis) (Menkreasi) (Menilai) No. Soal No. Soal No. Soal No. Soal No.Soal Tes Formatif 1 3
Jumlah Soal
Dapat menjelaskan pengertian kesalahan metabolisme bawaan Dapat mendeskripsikan macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme bawaan
1, 10
Dapat menjelaskan manfaat peta silsilah dalam keluarga Dapat menganalisis pola pewarisan kretinisme Dapat menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga
1
2,3
3
4
5, 10
3
2, 7
4, 5, 6
8, 9
3
7
Tes Formatif 2 1.
2. 3.
6, 7, 8, 9
128
4
Ulangan Harian 1.
2.
3.
4. 5.
Dapat menjelaskan pengertian kesalahan metabolisme bawaan Dapat mendeskripsikan macam-macam kelainan akibat kesalahan metabolisme bawaan Dapat menjelaskan manfaat peta silsilah dalam keluarga Dapat menganalisis pola pewarisan kretinisme Dapat menentukan genotipe masing-masing anggota keluarga
1, 2
2
3, 4, 5
6, 7, 8
10, 11, 12
14
9
7
13
4
15
2
16, 17, 18, 19, 20
5
129
Lampiran 5: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Materi
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MATERI MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA
No 1.
Aspek Kebenaran Konsep
Indikator Kesalahan metabolisme
Nomor Instrumen 1,2,3,4
bawaan Kelainan Phenylketouria
5,6,7,8,9,10,11,12
(PKU) Kelainan Albino
13,14,15,16,17
Kelainan Alkaptonuria
18,19,20,21,22
Analisis Peta Silsilah
23,24
Kretinisme
25,26,27,28,29,30,31,32
Analisis pewarisan
33,34,35,36,37
kretinisme
130
Lampiran 6: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli Media
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MEDIA
No 1.
2.
Aspek Kelayakan Isi
Penyajian
3.
Kebahasaan
4.
Kegrafisan
Indikator Kesesuaian materi dengan kurikulum Kedalaman materi Kesesuaian evaluasi Kejelasan bagian pendahuluan modul Kejelasan bagian isi modul Kejelasan bagian penutup modul Kesesuaian struktur kalimat Penggunaan bahasa dan istilah Kesesuaian ukuran modul Penampilan sampul depan, punggung dan belakang modul Tampilan huruf Penempatan kalimat judul, topik, subtopik Penempatan gambar/ilustrasi Penggunaan spasi paragraf
131
Nomor Instrumen 1,2,3,4 5,6 7 8,9,10,11,12 13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22 23,24,25 26,27 28,29,30 31 32,33,34,35,36,37
38,44 41,42 39,43 40, 45,46
Lampiran 7: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Guru Biologi
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN GURU BIOLOGI
No 1.
2.
3.
4.
5.
Aspek Kelayakan Isi
Penyajian
Kebahasaan
Kegrafisan
Keterlaksanaan
Indikator Kesesuaian materi dengan kurikulum Kedalaman materi Kesesuaian evaluasi Kejelasan bagian pendahuluan modul Kejelasan bagian isi modul Kejelasan bagian penutup modul Kesesuaian struktur kalimat Penggunaan bahasa dan istilah Kesesuaian ukuran modul Penampilan sampul depan, punggung dan belakang modul Tampilan huruf Penempatan kalimat judul, topik, subtopik Penempatan gambar/ilustrasi Penggunaan spasi paragraf Kemudahan dalam menggunakan Kesesuaian materi dengan kegiatan pengayaan
132
Nomor Instrumen 1,2,3,4 5,6 7 8,9,10,11,12 13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22 23,24,25 26,27 28,29,30 31 32,33,34,35,36,37
38,44 41,42 39,43 40, 45,46 47 48
Lampiran 8: Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN SISWA
No 1.
Aspek Penyajian
2.
Kebahasaan
3.
Kegrafisan
4.
Kebermaknaan
Indikator
Nomor Instrumen
Kejelasan bagian pendahuluan modul Kejelasan bagian isi modul Kejelasan bagian penutup modul Penggunaan bahasa dan istilah Kesesuaian struktur kalimat
1
Penampilan sampul Penggunaan tipe dan ukuran huruf Penyajian gambar Penyajian skema Meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan Menambah wawasan dan pengetahuan tentang fenomena kretinisme Meningkatkan kesadaran pentingnya mengetahui pewarisan sifat dalam keluarga Meningkatkan rasa ingin tahu untuk melacak silsilah keluarganya Meningkatkan pemahaman tentang pewarisan sifat manusia
1,2 3 4,5,6 7 1
133
2,3,4,5,6,8,9 7 1,2 3,4
2,3
4
5,6,7
8,9
Lampiran 9 : Instrumen Penilaian Ahli Materi
INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK AHLI MATERI “Penyusunan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA”
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/Semester
: XII/1
Penyusun
: Galuh Ajeng Antasari
Petunjuk Pengisian : 1. Mohon Yth. Bapak/Ibu memberikan peninjauan terhadap kebenaran konsep pada modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom pilihan yang terdiri dari kolom Benar dan Salah atas tanggapan masing – masing konsep. 2. Jika terdapat kesalahan konsep atau catatan tertentu untuk masing – masing konsep dapat dituliskan di kolom Catatan. Jika masih terdapat kekurangan atau terdapat tambahan terkait konsep– konsep yang ada di dalam modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang terlampir dibagian belakang atau dapat juga langsung diberikan koreksi pada draft modul yang dinilai . 3. Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada penyusun. 4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat
menjadi
bahan
perbaikan
dalam
berkualitas
134
menyusun
modul
yang lebih
INSTRUMEN TINJAUAN MODUL
No
Konsep
Pilihan Benar
1.
2. 3. 4. 5.
6.
7.
8.
Kesalahan metabolisme bawaan adalah keadaan di mana gen yang mengkode pembentukan suatu enzim tidak dalam keadaan normal (mutasi). Hal ini berakibat, enzim tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah substrat menjadi produk. Satu gen mengkode pembentukan satu enzim. Kesalahan metabolisme bawaan umumnya diwariskan secara autosomal resesif. Kelainan metabolisme bawaan dapat didiagnosis dengan screening test. Phenylketouria (PKU) adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan phenylalanin. Phenylalanin adalah asam amino essensial yang diperlukan tubuh, namun tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga asupan phenylalanin diperoleh melalui makanan. Timbunan phenylalanin ini akan disimpan di hati, diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan terkonsentrasi di kandung kemih. Adanya phenylalanin yang berlebih di dalam kandung kemih, menyebabkan seseorang mengalami cacat
135
Catatan Salah
9.
10.
11.
12. 13. 14.
15.
16.
mental. Phenylalanin dalam tubuh harus diubah menjadi tirosin, yang membutuhkan bantuan enzim phenylalanin hidroksilase. Pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase dikode oleh gen P. Orang normal memiliki genotipe PP atau Pp, sedangkan penderita PKU bergenotipe pp. Kelebihan phenylalanin di dalam tubuh disebabkan karena gen P tidak normal atau mengalami mutasi menjadi gen p. Gen p tidak dapat mengkode pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase, akibatnya enzim ini tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah phenylalanin menjadi tirosin. Kelainan PKU dapat diatasi dengan menghindari makanan yang mengandung phenylalanin (diet). Albino adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena kekurangan pigmen melanin. Pigmen melanin adalah pigmen yang menentukan warna kulit, rambut dan mata. Seseorang yang berwarna kulit gelap, memiliki pigmen melanin lebih banyak dibanding yang berkulit cerah. Pigmen melanin diproduksi oleh sel melanosit, pigmen ini berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Kekurangan pigmen melanin disebabkan karena tidak ada enzim tirosinase yang berperan mengubah tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin yang selanjutnya diubah menjadi melanin.
136
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Pembentukan enzim tirosinase dikode oleh gen A. Seseorang yang normal bergenotipe AA atau Aa, sedangkan penderita albino bergenotipe aa. Alkaptonuria adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan alkapton (asam homogentisat). Timbunan alkapton diendapkan di tulang rawan dan tendon, yang menyebabkan nyeri di tubuh. Selebihnya, keluar bersama urine sehingga menyebabkan urine menjadi berwarna hitam (gelap). Alkapton harus diubah menjadi asam maleylasetoasetat kemudian diubah menjadi H2O dan CO2 yang berperan untuk pembentukan energi atau zat lain yang bermanfaat bagi tubuh. Proses pengubahan ini dibantu oleh enzim homogentisat oksidase Pembentukan enzim homogentisat oksidase dikode oleh gen H. Seseorang yang normal bergenotipe HH atau Hh, sedangkan penderita alkapton bergenotipe hh. Alkaptonuria dapat diatasi dengan menambahkan nitisson (termasuk golongan narkoba). Nitisson ini berfungsi untuk mengurangi kandungan alkapton dalam tubuh. Peta silsilah (pedigree) adalah catatan asal usul suatu sifat dari generasi ke generasi yang bermanfaat supaya pewarisan sifat keturunan dalam satu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi. Silsilah keluarga dilacak minimal pada 3 generasi, untuk mengetahui pola pewarisan suatu sifat.
137
25.
26. 27.
28.
29. 30.
31.
32. 33.
Kretinisme adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kekurangan hormon tiroksin/tiroid (hipotiroidisme). Kretinisme dibedakan menjadi 2 yaitu kretinisme endemik dan sporadik. Kretin endemik disebabkan karena tubuh kekurangan iodium, diderita oleh seseorang yang tinggal di daerah dengan kadar iodium rendah. Kretin sporadik disebabkan karena kelainan kongenital (bawaan sejak lahir), salah satunya disebabkan karena kesalahan metabolisme bawaan. Hormon tiroksin adalah hormon yang berperan merangsang pertumbuhan seseorang. Kekurangan hormon tiroksin ini mengakibatkan seseorang bertubuh pendek, pertumbuhan lambat, berat badan rendah, otot badan lemah, suara imatur dan cacat mental. Dampak cacat mental ini tergantung pada seberapa banyak seseorang kekurangan hormon tiroksin. Kekurangan hormon tiroksin disebabkan karena tidak ada enzim yang mengubah tirosin menjadi hormon tiroksin. Kretinisme dapat diatasi dengan menambahkan hormon tiroksin ke dalam tubuh. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut kromosom X dominan, karena seorang perempuan normal dapat melahirkan anak perempuan yang mengalami kretinisme.
138
34.
35.
36.
37.
Gen kretinisme bukan gen yang bersifat terpaut kromosom X resesif, karena jika gen kretinisme bersifat terpaut kromosom X resesif, maka gen tersebut tidak akan diekspresikan pada anak perempuan manapun karena orang tuanya normal. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut Y, karena jika terpaut Y, seorang laki-laki normal pasti akan memiliki keturunan laki-laki yang normal. Gen kretinisme bukan gen autosomal dominan, karena perkawinan antara individu normal dengan normal, pasti akan menghasilkan keturunan yang normal pula. Gen kretinisme merupakan gen autosomal resesif, karena perkawinan laki-laki normal dan perempuan normal dapat menghasilkan keturunan yang normal dan kretin, ini berarti orang tua normal tersebut memiliki genotipe heterozigot.
Catatan : ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................................................................................
139
KESIMPULAN : Bahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 1. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi 2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 3. Tidak layak digunakan di lapangan *) Lingkari salah satu Yogyakarta, ........ Februari 2017 Ahli Materi
...............................................
140
Lampiran 10 : Instrumen Penilaian Ahli Media
INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK AHLI MEDIA “Penyusunan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA”
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/Semester
: XII/1
Penyusun
: Galuh Ajeng Antasari
Petunjuk Pengisian : 1. Mohon Yth. Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom penilaian dengan memilih salah satu kriteria (SB, B, K, SK) atas tanggapan terhadap masingmasing butir pada setiap aspek penilaian yang ada. Keterangan : SB : Sangat Baik B : Baik K : Kurang SK : Sangat Kurang 2. Jika terdapat catatan/ saran khusus untuk setiap aspek dapat dituliskan di kolom catatan. Jika terdapat aspek yang tidak sesuai atau ada kekurangan, masukan/kritik terhadap modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang disediakan di halaman terakhir atau langsung pada draft modul. 3.
Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada
penyusun. 4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul pengayaan genetika yang lebih berkualitas. *) Instrumen ini diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tahun 2006.
141
INSTRUMEN TINJAUAN MODUL (Untuk Ahli Media)
Aspek Tinjauan
No
Butir Indikator
Aspek Kelayakan Isi
1.
Kesesuaian materi dengan kurikulum Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kesesuaian materi dengan konsep Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Kejelasan bagian pendahuluan Kejelasan petunjuk penggunaan modul Kejelasan daftar isi dan daftar gambar
2.
3. 4. 5. 6.
7. Aspek Penyajian
8. 9. 10.
(4) SB
142
Penilaian (3) (2) B K
(1) SK
Catatan
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
23.
Aspek Kebahasaan
24. 25. 26.
27.
Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Keruntutan materi yang disajikan Kejelasan skema suatu proses Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Kejelasan penulisan keterangan gambar Kejelasan penulisan sumber gambar Keakuratan informasi yang disajikan Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kejelasan umpan balik/feedback Kejelasan daftar pustaka Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan 143
28. 29. 30. Aspek Kegrafisan
31. 32.
33.
34.
35. 36.
37. 38.
39.
(EYD) Penggunaan bahasa yang komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Kejelasan istilah-istilah yang sulit Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan yang konsisten Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Gambar/Ilustrasi pada sampul 144
40. 41. 42.
43.
44.
45. 46.
modul menggambarkan materi ajar dan mengungkapkan karakter objek Pemisahan antar paragraf jelas Bidang cetak dan margin proporsional Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan Spasi antar baris normal Spasi antar huruf normal
Catatan : ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... 145
........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................................................................................................................................
KESIMPULAN : Bahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 4. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi 5. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 6. Tidak layak digunakan di lapangan *) Lingkari salah satu Yogyakarta, ........ Februari 2017 Ahli Media
...............................................
146
Lampiran 11 : Instrumen Penilaian Guru Biologi
INSTRUMEN PENILAIAN MODUL UNTUK GURU BIOLOGI “Penyusunan Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo untuk Kelas XII IPA”
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Kelas/Semester
: XII/1
Penyusun
: Galuh Ajeng Antasari
Petunjuk Pengisian : 1. Mohon Yth. Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap modul pengayaan ini dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom penilaian dengan memilih salah satu kriteria (SB, B, K, SK) atas tanggapan terhadap masing-masing butir pada setiap aspek penilaian yang ada. Keterangan : SB : Sangat Baik B : Baik K : Kurang SK : Sangat Kurang 2. Jika terdapat catatan/ saran khusus untuk setiap aspek dapat dituliskan di kolom catatan. Jika terdapat aspek yang tidak sesuai atau ada kekurangan, masukan/kritik terhadap modul, mohon dituliskan pada lembar catatan yang disediakan di halaman terakhir atau langsung pada draft modul. 3.
Apabila ada yang belum jelas dalam pengisian angket ini, dapat ditanyakan pada
penyusun. 4. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar angket ini. Semoga dapat menjadi bahan perbaikan dalam menyusun modul pengayaan genetika yang lebih berkualitas. *) Instrumen ini diadaptasi dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tahun 2006. 147
INSTRUMEN TINJAUAN MODUL (Untuk Guru Biologi)
Aspek Tinjauan
Aspek Kelayakan Isi
No
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. Aspek Penyajian
8. 9. 10.
Butir Indikator
(4) SB
Kesesuaian materi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) KTSP Kesesuaian materi dengan konsep pewarisan sifat Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi menambah wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Kejelasan bagian pendahuluan Kejelasan petunjuk penggunaan modul Kejelasan daftar isi dan daftar gambar 148
Penilaian (3) (2) B K
(1) SK
Catatan
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
23.
Aspek Kebahasaan
24. 25. 26.
27.
Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Keruntutan materi yang disajikan Kejelasan skema untuk menunjukkan suatu proses Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Kejelasan penulisan keterangan gambar Kejelasan penulisan sumber gambar Keakuratan informasi yang disajikan Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kejelasan umpan balik/feedback Kejelasan daftar pustaka Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan 149
28. 29. 30. Aspek Kegrafisan
31.
32.
33.
34.
35. 36.
37. 38.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Penggunaan bahasa yang komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Kejelasan istilah-istilah yang sulit Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO A4 (210 X 297 mm) Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan yang konsisten Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis 150
39.
40. 41. 42.
43.
44.
Aspek Keterlaksanaan
45. 46. 47.
48.
huruf Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi ajar dan mengungkapkan karakter objek Pemisahan antar paragraf jelas Bidang cetak dan margin proporsional Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan Spasi antar baris normal Spasi antar huruf normal Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena disertai petunjuk penggunaan Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam kegiatan pengayaan
151
Catatan : ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................................................................................................................................
KESIMPULAN : Bahan Ajar berbentuk Modul Pengayaan Genetika Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo ini dinyatakan *) 10. Layak digunakan di lapangan tanpa ada revisi 11. Layak digunakan di lapangan dengan revisi 12. Tidak layak digunakan di lapangan *) Lingkari salah satu Wonosobo, ........ Maret 2017 Guru Biologi SMA N 2 Wonosobo
..................................................................
152
Lampiran 12 : Instrumen Penilaian Siswa LEMBAR EVALUASI BAHAN AJAR BIOLOGI BERBENTUK MODUL PENGAYAAN BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA Identitas Responden Nama : ........................................................................................ Kelas : ........................................................................................ Sekolah : ........................................................................................ Petunjuk Umum 1. Sebelum mengisi angket ini, pastikan Anda telah membaca dan menggunakan Modul Pengayaan Berbasis Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo. 2. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang sudah disediakan. 3. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalam angket ini sebelum Anda memilih jawaban. 4. Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah pada Guru atau Peneliti. Petunjuk Penilaian 1. Isilah dengan tanda check (√) pada pilihan yang telah disediakan sesuai dengan jawaban Anda. 2. Kriteria Penilaian : SS : Sangat Setuju S
: Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 3.
Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih.
153
A. ASPEK PENYAJIAN
No. 1.
Pernyataan
SS
Saya dapat memahami petunjuk penggunaan modul dengan mudah
2.
Uraian materi dalam modul ini memudahkan
saya
dalam
mempelajari
pewarisan
sifat
kretinisme di Desa Sigedang 3.
Uraian materi yang disajikan dalam modul sudah runtut
4.
Saya
dapat
mengikuti
kegiatan
belajar tahap demi tahap dengan mudah 5.
Rangkuman pada setiap kegiatan memudahkan
saya
dalam
modul
secara
memahami
isi
keseluruhan
mengenai
pewarisan
sifat kretinisme di Desa Sigedang 6.
Tes
formatif
dalam
modul
ini
menuntun saya untuk memahami materi 7.
Glosarium
yang disajikan dapat
memudahkan
saya
untuk
memahami istilah asing atau istilah ilmiah 8.
Penyajian umpan balik (feedback) dan kunci jawaban memudahkan saya
dalam
mengevaluasi
keberhasilan saya
154
S
TS
STS
9.
Quiz
yang
disajikan
menguji
pemahaman saya terhadap materi
B. ASPEK KEBAHASAAN No. 1.
Pernyataan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
Saya mudah memahami bahasa yang digunakan dalam modul ini
2.
Bahasa yang digunakan dalam modul ini
sesuai
dengan
Ejaan
Yang
digunakan
tidak
Disempurnakan (EYD) 3.
Kalimat
yang
menimbulkan makna ganda (ambigu) 4.
Saya
mudah
memahami
istilah-
istilah yang digunakan dalam modul ini
C. ASPEK KEGRAFISAN No. 1.
Pernyataan Desain
sampul
modul
memiliki
daya tarik awal modul 2.
Ilustrasi
sampul
menggambarkan
modul
isi/materi
yang
disampaikan 3.
Huruf yang digunakan mudah saya baca dan menarik
4.
Gambar yang disajikan jelas dan menarik
5.
Gambar
yang
disajikan
proporsional 6.
Keterangan gambar yang disajikan
155
pada modul ini jelas 7.
Skema
yang
disajikan
mudah
dipahami
D. ASPEK KEBERMAKNAAN
No. 1.
Pernyataan
SS
Setelah mempelajarai modul ini, saya lebih bersukur atas kondisi fisik yang Tuhan karuniakan kepada saya.
2.
Setelah
mempelajari
modul
ini,
wawasan saya tentang kesalahan metabolisme
bawaan
menjadi
bertambah 3.
Setelah
mempelajari
modul
ini,
wawasan saya tentang pewarisan sifat kretinsme menjadi bertambah 4.
Setelah mempelajarai modul ini, saya
sadar
akan
pentingnya
mengetahui pewarisan suatu sifat dalam keluarga 5.
Setelah mempelajari modul ini, saya terdorong untuk melacak pewarisan suatu sifat dalam keluarga saya
6.
Setelah mempelajari modul ini, rasa ingin tahu saya terhadap fenomena genetik
di
masyarakat
menjadi
meningkat 7.
Setelah mempelajari modul ini, saya terdorong untuk melakukan studi
156
S
TS
STS
kasus tentang fenomena genetik lain yang terjadi di masyarakat 8.
Setelah mempelajari modul ini, saya memperoleh nyata/dekat
pengalaman dengan
yang
lingkungan
sekitar saya, sehingga memudahkan saya memahami materi pewarisan sifat pada manusia. 9.
Setelah mempelajari modul ini, saya paham bagaimana cara menghindari pertemuan
suatu
sifat
yang
merugikan
atau
menyebabkan
kelainan.
Komentar dan Saran Guna memperbaiki modul ini, tuliskan komentar dan saran Anda terhadap kualitas modul dari segi penyajian, kebahasaan, kegrafisan dan kebermaknaannya. ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
157
Kesimpulan Pilih salah satu jawaban dengan melingkari jawaban yang Anda pilih: 1. Apakah Anda tertarik dengan modul ini? Ya/ Tidak 2. Menurut Anda modul ini : a. Sangat baik digunakan dalam pengayaan materi hereditas manusia, tanpa perbaikan. b. Baik digunakan dalam kegiatan pengayaan materi hereditas manusia, namun masih perlu diadakan perbaikan. c. Kurang baik jika digunakan dalam kegiatan pengayaan materi hereditas manusia
Wonosobo, ... Maret 2017 Siswa
............................................
158
Lampiran 13: Daftar Nama Guru Biologi dan Siswa
DAFTAR NAMA GURU BIOLOGI DAN SISWA XII MIA 5 SMA N 2 WONOSOBO
No.
Nama
1.
Januri, M.Pd
2.
Sari Hanarti, S.Pd
3.
Salsalbila Firdauziah
4.
Thomas Jaya Ardian
5.
Cosmas Diky Dwi Cahya
6.
Dwi Sulistyaningrum
7.
Dwi Sasmita Ayuningtyas
8.
Alasya Aghnia Zahrah
9.
Durrotun Nasfisah
10.
Malik Jalaudin
11.
Khalida Lestari
12.
Novia Haryani
13.
Arkan Haqiqi Zaman
14.
Evi Widianingsih
15.
Nadila Octavia Putri
16.
Ainuzzilati
17.
Moh. Efrinda Rosa Utama
Tanda Tangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
159
Lampiran 14: Deskripsi Lembar Penilaian Kualitas Modul
DESKRIPSI LEMBAR PENILAIAN KUALITAS MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA OLEH AHLI MEDIA, GURU BIOLOGI DAN SISWA Deskripsi Lembar Evaluasi Oleh Ahli Media Ini Diadaptasi Dari Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran Oleh BSNP Butir Penilaian
Deskripsi Aspek Kelayakan Isi Kesesuaian materi dengan kurikulum Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan kurikulum yang diacu oleh sekolah Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan standar Kompetensi Dasar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum Kesesuaian materi dengan konsep Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan konsep ilmu tersebut Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Materi yang akan disajikan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Materi yang akan disajikan harus dapat merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa Materi yang akan disajikan harus dapat mengembangkan wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Evaluasi yang akan disajikan harus sesuai dengan tujuan 160
pembelajaran Aspek Penyajian Kejelasan bagian pendahuluan Bagian pendahuluan harus memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dicapai serta garis besar isi modul. Kejelasan petunjuk penggunaan modul Petunjuk penggunaan modul harus urut dan sistematis, terdapat penjelasan menentukan keberhasilan modul, digunakan secara mandiri atau kelompok. Kejelasan daftar isi dan daftar gambar Daftar isi dan daftar gambar harus sesuai dengan isi modul Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Tujuan pembelajaran dan pokok bahasan harus sesuai dengan uraian materi yang disajikan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Peta konsep yang disajikan harusdapat menjembatani pengetahuan siswa sebelum mempelajari isi modul Keruntutan materi yang disajikan Materi yang disajikan harus runtut dan sistematis Kejelasan skema suatu proses Skema harus jelas disertai dengan keterangan yang tepat Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Gambar/ilustrasi yang digunakan harus sesuai dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Gambar/ilustrasi jelas, tidak mengganggu pemahaman Kejelasan penulisan keterangan gambar Keterangan gambar jelas dan sesuai dengan gambar tersebut Kejelasan penulisan sumber gambar Sumber gambar ditulis secara lengkap, jika diambil dari buku menyertakan nama dan tahun diterbitkan, jika diambil dari internet menyertakan domain URL beserta nama filenya. Keakuratan informasi yang disajikan Informasi yang disajikan harus akurat, tidak menimbulkan kesalahpahaman Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran Rangkuman yang dibuat merangkum materi yang disajikan Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Quiz yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan Soal tes formatif sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran pembelajaran Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kunci jawaban jelas, sesuai dengan konsep 161
Kejelasan umpan balik/feedback Kejelasan daftar pustaka
Umpan balik/feedback disertai petunjuk yang jelas Daftar pustaka jelas, konsisten dan ditulis menurut aturan tertentu Aspek Kebahasaan Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia Struktur kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan Struktur kalimat sesuai dengan EYD (EYD) Penggunaan bahasa yang komunikatif Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Istilah yang digunakan sesuai dengan materi yang disajikan Kejelasan istilah-istilah yang sulit Istilah yang sulit, disertai pengetiannya Aspek Kegrafisan Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO Ukuran modul A4 (210 x 297 mm), A5 (148 x 210 mm), B5 (176 x 250 mm). Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan Desain sampul muka, punggung dan belakang merupakan punggung memiliki kesatuan yang konsisten suatu kesatuan yang utuh. Elemen warna, ilustrasi, dan topografi ditampilkan secara harmonis dan saling terkait satu dan lainnya. Adanya kesesuaian dalam penempatan unsur tata letak pada bagian sampul maupun isi modul berdasarkan pola yang telah ditetapkan dalam perencanaan awal modul. Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) Sebagai daya tarik awal dari modul yang ditentukan oleh yang baik ketepatan dalam penempatan unsur/materi desain yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan di antara unsur/materi desain lainnya sehingga memperjelas tampilan teks maupun ilustrasi dan elemen dekoratif lainnya. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, Adanya keseimbangan unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. ilustrasi, logo, dll) dan ukuran unsur tata letak (tipografi, ilustrasi dan unsure pendukungnya seperti kotak, lingkaran 162
dan elemen dekoratif lainnya) secara proporsional dengan ukuran modul. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Memperhatikan tampilan warna secara keseluruhan yang dapat memberikan nuansa tertentu dan dapat memperjelas materi/isi modul. Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional Judul modul harus dapat memberikan infomasi secara cepat dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang tentang materi isi modul berdasarkan bidang studi tertentu. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Judul modul ditampilkan lebih menonjol daripada warna latar belakangnya Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Menggunakan dua jenis huruf agar lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi yang disampaikan, untuk membedakan menggunakan kombinasi tampilan huruf Pemisahan antar paragraf jelas Susunan teks pada akhir paragraf terpisah dengan jelas, dapat berupa jarak (pada susunan teks rata kiri-kanan/blok) ataupun dengan inden (pada susunan teks dengan alinea). Bidang cetak dan margin proporsional Penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, ilustrasi, keterangan gambar, nomor halaman) pada bidang cetak secara proporsional. Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar - Judul kegiatan belajar ditulis secara lengkap disertai dengan dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman angka kegiatan belajar (Kegiatan Belajar 1, Kegiatan Belajar 2, Kegiatan Belajar 3, dst). - Penulisan sub judul dan sub-sub judul disesuaikan dengan hierarki penyajian materi ajar. - Penempatan nomor halaman disesuaikan dengan pola tata letak. Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak - Mampu memperjelas penyajian materi baik dalam mengganggu pemahaman bentuk, ukuran yang proporsional serta warna yang menarik sesuai objek aslinya.
163
- Keterangan gambar/ legenda ditempatkan berdekatan dengan ilustrasi dengan ukuran lebih kecil daripada huruf teks. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) Digunakan untuk membedakan jenjang/ hierarki judul, tidak berlebihan subjudul serta memberikan tekanan pada susunan teks yang dianggap penting dalam bentuk tebal dan miring. Spasi antar baris normal Jarak spasi tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit sehingga memudahkan dalam membaca. Spasi antar huruf normal Mempengaruhi tingkat keterbacaan susunan teks (tidak terlalu rapat atau terlalu renggang). Aspek Keterlaksanaan Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena Modul mudah digunakan dalam kegiatan pengayaan, tidak disertai petunjuk penggunaan menimbulkan kesalahpahaman Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam Materi yang disajikan sesuai dengan prinsip kegiatan kegiatan pengayaan pengayaan yaitu memperdalam dan menambah wawasan siswa
164
Lampiran 15: Rekapitulasi Penilaian Kualitas Modul Rekapitulasi Penilaian Kualitas Modul oleh Ahli Materi, Ahli Media, Guru dan Siswa 1. Ahli Materi No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Konsep
Ahli Materi
Kesalahan metabolisme bawaan adalah keadaan dimana gen yang mengkode pembentukan suatu enzim tidak dalam keadaan normal (mutasi). Akibatnya, enzim tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah substrat menjadi produk. Satu gen mengkode pembentukan satu enzim. Kesalahan metabolisme bawaan umumnya diwariskan secara autosomal resesif. Kelainan metabolisme bawaan dapat didiagnosis dengan screening test. Phenylketouria (PKU) adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan phenylalanin. Phenylalanin adalah asam amino essensial yang diperlukan tubuh, namun tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga asupan phenylalanin diperoleh melalui makanan. Timbunan phenylalanin ini akan disimpan di hati, diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan terkonsentrasi di kandung kemih. Adanya phenylalanin yang berlebih di dalam kandung kemih, menyebabkan seseorang mengalami cacat mental. Phenylalanin dalam tubuh harus diubah menjadi tirosin, yang membutuhkan bantuan enzim phenylalanin hidroksilase. Pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase dikode oleh gen P. Orang normal memiliki genotipe PP atau Pp, sedangkan penderita PKU bergenotipe pp. Kelebihan phenylalanin di dalam tubuh disebabkan karena gen P tidak normal atau
165
1 B
2 B
B B B B
S B B B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
12. 13. 14.
15. 16.
17. 18. 19.
20.
21. 22.
mengalami mutasi menjadi gen p. Gen p tidak dapat mengkode pembentukan enzim phenylalanin hidroksilase, akibatnya enzim ini tidak terbentuk dan tidak dapat mengubah phenylalanin menjadi tirosin. Bagi penderita PKU, kelainan ini dapat diatasi dengan menghindari makanan yang mengandung phenylalanin (diet). Albino adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena kekurangan pigmen melanin. Pigmen melanin adalah pigmen yang menentukan warna kulit, rambut dan mata. Seseorang yang berwarna kulit gelap, memiliki pigmen melanin lebih banyak dibanding yang berkulit cerah. Pigmen melanin diproduksi oleh sel melanosit, pigmen ini berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Kekurangan pigmen melanin disebabkan karena tidak ada enzim tirosinase yang berperan mengubah tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksiphenylalanin yang selanjutnya diubah menjadi melanin. Pembentukan enzim tirosinase dikode oleh gen A. Seseorang yang normal bergenotipe AA atau Aa, sedangkan penderita albino bergenotipe aa. Alkaptonuria adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kelebihan alkapton (asam homognetisic). Timbunan alkapton diendapkan di tulang rawan dan tendon, yang menyebabkan nyeri di tubuh. Selebihnya, keluar bersama urine sehingga menyebabkan urine menjadi berwarna hitam (gelap). Alkapton harus diubah menjadi asam maleylasetoasetat kemudian diubah menjadi H2O dan CO2 yang berperan untuk pembentukan energi atau zat lain yang bermanfaat bagi tubuh. Proses pengubahan ini dibantu oleh enzim homogentisic oksidase Pembentukan enzim homogentisic oksidase dikode oleh gen H. Seseorang yang normal bergenotipe HH atau Hh, sedangkan penderita alkapton bergenotipe hh. Alkaptonuria dapat diatasi dengan menambahkan nitisson (termasuk golongan narkoba). 166
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
23.
24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
31. 32. 33. 34.
35. 36.
Nitisson ini berfungsi untuk mengurangi kandungan alkapton dalam tubuh. Peta silsilah (pedigree) adalah catatan asal usul suatu sifat dari generasi ke generasi yang bermanfaat supaya pewarisan sifat keturunan dalam satu keluarga dapat diikuti untuk beberapa generasi. Silsilah keluarga dilacak minimal pada 3 generasi, untuk mengetahui pola pewarisan suatu sifat. Kretinisme adalah suatu kelainan metabolisme bawaan yang disebabkan karena tubuh kekurangan hormon tiroksin/tiroid (hipotiroidisme). Kretinisme dibedakan menjadi 2 yaitu kretinisme endemik dan sporadik. Kretin endemik disebabkan karena tubuh kekurangan iodium, diderita oleh seseorang yang tinggal di daerah dengan kadar iodium rendah. Kretin sporadik disebabkan karena kelainan kongenital (bawaan sejak lahir), salah satunya disebabkan karena kesalahan metabolisme bawaan. Hormon tiroksin adalah hormon yang berperan merangsang pertumbuhan seseorang. Kekurangan hormon tiroksin ini mengakibatkan seseorang bertubuh pendek, pertumbuhan lambat, berat badan rendah, otot badan lemah, suara imatur dan cacat mental. Dampak cacat mental ini tergantung pada seberapa banyak seseorang kekurangan hormon tiroksin. Kekurangan hormon tiroksin disebabkan karena tidak ada enzim yang mengubah tirosin menjadi hormon tiroksin. Kretinisme dapat diatasi dengan menambahkan hormon tiroksin ke dalam tubuh. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut kromosom X dominan, karena seorang perempuan normal dapat melahirkan anak perempuan yang mengalami kretinisme. Gen kretinisme bukan gen yang bersifat terpaut kromosom X resesif, karena jika gen kretinisme bersifat terpaut kromosom X resesif, maka gen tersebut tidak akan diekspresikan pada anak perempuan manapun karena orang tuanya normal. Gen kretinisme bukan merupakan gen terpaut Y, karena jika terpaut Y, seorang laki-laki normal pasti akan memiliki keturunan laki-laki yang normal. Gen kretinisme bukan gen autosomal dominan, karena perkawinan antara individu 167
B
B
B
B
B
B
B B
B B
B
B
B B
B B
B
B
B B
B B
B
B
B
B
B
B
37.
normal dengan normal, pasti akan menghasilkan keturunan yang normal pula. Gen kretinisme merupakan gen autosomal resesif, karena perkawinan laki-laki normal dan perempuan normal dapat menghasilkan keturunan yang normal dan kretin, ini berarti orang tua normal tersebut memiliki genotipe heterozigot.
B
B
2. Ahli Media Ahli Media Aspek Tinjauan
Aspek Kelayakan Isi
Aspek Penyajian
No
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 10. 11. 12. 13. 14.
Butir Indikator
Kesesuaian materi dengan kurikulum Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kesesuaian materi dengan konsep Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi mengembangakan wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Kejelasan bagian pendahuluan Kejelasan petunjuk penggunaan modul Kejelasan daftar isi dan daftar gambar Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Keruntutan materi yang disajikan Kejelasan skema suatu proses
168
I
II
3 3
4 4
3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Aspek Kebahasaan
23. 24. 25. 26. 27.
Aspek Kegrafisan
28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Kejelasan penulisan keterangan gambar Kejelasan penulisan sumber gambar Keakuratan informasi yang disajikan Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kejelasan umpan balik/feedback Kejelasan daftar pustaka Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Penggunaan bahasa yang komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Kejelasan istilah-istilah yang sulit Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan yang konsisten Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama.
169
4 4 4 3 3 4
4 4 3 4 4 4
4 4
4 4
4 3 3 3
4 4 4 4
3
4
3 4 4 2 4
4 4 4 4 4
3
4
3
4
35. 36.
3 4
4 4
4 4 3
4 4 4
3 3 3
4 4 4
3
3
4
3
45. 46.
Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi ajar dan mengungkapkan karakter objek Pemisahan antar paragraf jelas Bidang cetak dan margin proporsional Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan Spasi antar baris normal Spasi antar huruf normal
3 3
4 4
No
Butir Indikator
1
2
Kesesuaian materi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
3
3
37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
3. Guru Biologi Guru Biologi Aspek Tinjauan
Aspek Kelayakan Isi
1.
170
2.
Aspek Penyajian
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) KTSP Kesesuaian materi dengan konsep pewarisan sifat Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kedalaman materi merangsang keingintahuan siswa Kedalaman materi menambah wawasan siswa Kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran Kejelasan bagian pendahuluan Kejelasan petunjuk penggunaan modul Kejelasan daftar isi dan daftar gambar Kejelasan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan Kejelasan peta konsep untuk merangsang pemahaman siswa Keruntutan materi yang disajikan Kejelasan skema untuk menunjukkan suatu proses Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Kejelasan gambar/ilustrasi Kejelasan penulisan keterangan gambar Kejelasan penulisan sumber gambar Keakuratan informasi yang disajikan Kesesuaian rangkuman dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian quiz dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian soal tes formatif dengan materi dan tujuan pembelajaran Kesesuaian kunci jawaban dengan materi pembelajaran Kejelasan umpan balik/feedback Kejelasan daftar pustaka
171
3
3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3
3 3
3 3 3
3 3 3
Aspek Kebahasaan
26. 27.
Aspek Kegrafisan
28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
Kesesuaian struktur kalimat dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Penggunaan bahasa yang komunikatif Penggunaan istilah sesuai dengan materi Kejelasan istilah-istilah yang sulit Kesesuaian ukuran modul dengan standar ISO A4 (210 X 297 mm) Penampilan unsur tata letak pada sampul muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan yang konsisten Sampul modul menampilkan pusat pandang (center point) yang baik Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, gambar logo, dll) proporsional, seimbang dan seirama. Warna sampul modul harmonis dan memperjelas fungsi Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan ukuran buku dan nama pengarang Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf Gambar/Ilustrasi pada sampul modul menggambarkan materi ajar dan mengungkapkan karakter objek Pemisahan antar paragraf jelas Bidang cetak dan margin proporsional Penempatan judul kegiatan belajar, sub judul kegiatan belajar dan angka halaman tidak mengganggu pemahaman Penempatan gambar/ilustrasi dan keterangannya tidak mengganggu pemahaman 172
3
3
3
3
3 3 3 3
3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3 3
3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3
3
44.
Aspek Keterlaksanaan
45. 46. 47. 48.
Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak berlebihan Spasi antar baris normal Spasi antar huruf normal Kemudahan dalam penggunaan modul pengayaan karena disertai petunjuk penggunaan Kesesuaian materi dalam modul untuk digunakan dalam kegiatan pengayaan
3
3
3 3 3
3 3 3
3
3
4. Siswa E. ASPEK PENYAJIAN No. Pernyataan 1. Saya dapat memahami petunjuk penggunaan modul dengan mudah 2. Uraian materi dalam modul ini memudahkan saya dalam mempelajari pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang 3. Uraian materi yang disajikan dalam modul sudah runtut 4. Saya dapat mengikuti kegiatan belajar tahap demi tahap dengan mudah 5. Rangkuman pada setiap kegiatan memudahkan saya dalam memahami isi modul secara
1 SS
2 S
3 SS
4 SS
5 S
6 SS
7 SS
8 SS
9 SS
10 SS
11 S
12 S
13 S
14 SS
15 SS
S
SS
SS
S
S
S
S
S
SS
SS
S
S
SS
S
S
S
SS
S
SS
S
SS
SS
SS
SS
S
S
S
SS
S
SS
S
SS
S
S
S
SS
SS
S
S
S
S
S
SS
SS
S
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
S
S
173
6.
7.
8.
9.
keseluruhan mengenai pewarisan sifat kretinisme di Desa Sigedang Tes formatif dalam modul ini menuntun saya untuk memahami materi Glosarium yang disajikan dapat memSudahkan saya untuk memahami istilah asing atau istilah ilmiah Penyajian umpan balik (feedback) dan kunci jawaban memudahkan saya dalam mengevaluasi keberhasilan saya Quiz yang disajikan menguji pemahaman saya terhadap materi Total
S
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
S
S
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
S
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
S
S
SS
S
S
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
SS
SS
2 SS
3 SS
4 S
5 SS
6 SS
7 SS
8 S
9 SS
10 S
11 S
12 S
13 SS
14 SS
15 SS
SS
S
S
S
S
SS
S
S
SS
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
SS
SS
SS
S
SS
S
S
S
SS
SS
SS
SS: 50 S: 85
F. ASPEK KEBAHASAAN No. Pernyataan 1 1. Saya mudah memahami bahasa yang SS digunakan dalam modul ini 2. Bahasa yang digunakan dalam modul S ini sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 3. Kalimat yang digunakan tidak S
174
menimbulkan makna ganda (ambigu) Saya mudah memahami istilah- S istilah yang digunakan dalam modul ini Total SS 30 4.
SS
S
S
S
S
S
S
SS
S
S
S
SS
SS
SS
S 30
G. ASPEK KEGRAFISAN No. 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7.
Total
Pernyataan Desain sampul modul memiliki daya tarik awal modul Ilustrasi sampul modul menggambarkan isi/materi yang disampaikan Huruf yang digunakan mudah saya baca dan menarik Gambar yang disajikan jelas dan menarik Gambar yang disajikan proporsional Keterangan gambar yang disajikan pada modul ini jelas Skema yang disajikan mudah dipahami
S
1
2 SS
S
3
4 S
5 S
6 S
7 SS
8 S
9 S
10 SS
11 S
12 S
13 SS
14 15 SS SS
S
SS
S
SS
S
S
SS
SS
S
SS
S
S
SS
SS SS
S
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
SS S
S
SS
S
S
S
S
S
S
S
SS
S
S
S
SS SS
S
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
SS SS
SS
SS
SS
S
S
SS
SS
S
S
SS
S
S
SS
SS S
S
SS
SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
SS S
SS
S
175
37
58
1 SS
2 SS
3 SS
4 SS
5 SS
6 SS
7 SS
S
9 10 SS SS
11 SS
12 SS
13 SS
14 SS
15 SS
S
SS
S
SS
S
SS
SS
S
S
S
S
SS
SS
S
SS
S
SS
S
S
SS
SS
S
S
SS S
S
S
SS
S
SS
S
SS
S
SS
S
SS
SS
SS
S
S
S
S
SS
SS
SS
TS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
S
S
S
SS
S
S
S
SS
S
S
S
SS
S
S
SS
S
S
H. ASPEK KEBERMAKNAAN
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan Setelah mempelajarai modul ini, saya lebih bersukur atas kondisi fisik yang Tuhan karuniakan kepada saya. Setelah mempelajari modul ini, wawasan saya tentang kesalahan metabolisme bawaan menjadi bertambah Setelah mempelajari modul ini, wawasan saya tentang pewarisan sifat kretinsme menjadi bertambah Setelah mempelajarai modul ini, saya sadar akan pentingnya mengetahui pewarisan suatu sifat dalam keluarga Setelah mempelajari modul ini, saya terdorong untuk melacak pewarisan suatu sifat dalam keluarga saya Setelah mempelajari modul ini, saya memperoleh pengalaman yang
176
8
nyata/dekat dengan lingkungan sekitar saya, sehingga memudahkan saya memahami materi pewarisan sifat pada manusia. 7. Setelah mempelajari modul ini, S rasa ingin tahu saya terhadap fenomena genetik di masyarakat menjadi meningkat 8. Setelah mempelajari modul ini, TS saya terdorong untuk melakukan studi kasus tentang fenomena genetik lain yang terjadi di masyarakat 9. Setelah mempelajari modul ini, S saya paham bagaimana cara menghindari pertemuan suatu sifat yang merugikan atau menyebabkan kelainan. Total SS 48
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
SS
SS
SS
S
S
S
TS
S
S
S
TS S
S
S
SS
S
S
SS
S
S
S
SS
SS
S
S
S
S
SS
S
SS
S 83
TS 4
177
S
Lampiran 16. Dokumentasi a. Penelitian Studi Kasus Fenomena Kretinisme di Desa Sigedang
Gambar 25. Uf penderita kretinisme (tengah) bersama ayahnya yang normal (kiri) dan peneliti (kanan)
Gambar 24. Pengukuran Tinggi Badan Penderita Kretinisme
Gambar 26. If penderita kretinisme (kiri) bersama peneliti (kanan)
179
b. Uji Coba Terbatas Modul Pengayaan
Gambar 27. Uji Terbatas Modul pada Siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo
Gambar 28. Peneliti bersama Siswa Kelas XII MIA 5 SMA N 2 Wonosobo usai melakukan uji terbatas modul
180