Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara. d.
Prinsip Transparansi Manajemen.
1) MBS di Kabupaten Semarang sudah berjalan tiga tahun. Untuk pedoman kegiatan sekolah, diperlukan adanya program sekolah. Bagaimana dengan di sekolah Bapak/Ibu? 2) Dalam kerangka MBS, semestinya penyusunan program sekolah melibatkan beberapa unsur. Bagaimana proses penyusunan program sekolah dalam kerangka pelaksanaan MBS di sekolah ini? 3) Dalam kerangka MBS, program sekolah perlu diketahui oleh pihak terkait. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal tersebut? 4) Bagaimana dengan pihak Dinas Pendidikan? 5) Proses penyelenggaraan sekolah perlu diinformasikan kepada pihak terkait dengan penyelenggaraan sekolah. Bagaimana informasi penyelenggaran sekolah, misalnya informasi keuangan sampai kepada pihak terkait? 6) Bagaimana dengan informasi tentang PBM? 7) Bagaimana dengan informasi tentang personalia dan sarana prasarana dapat diketahui oleh masyarakat? 8) Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap proses penyelenggaraan sekolah ? 9) Pelaksanaan suatu program memiliki dua kemungkinan berhasil atau gagal. Bagaimana sekolah menginformasikan keberhasilan dan kegagalan kepada pihak terkait? e. Prinsip Akuntabilitas 1. Dalam kerangka MBS, pengelolaan keuangan perlu disampaikan pertanggung-jawabannya kepada semua pihak terkait. Bagaimana sekolah menyampaikan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada pihak terkait? 2. Dalam pengelolaan keuangan, PPDB, sangat rentan sekali terhadap terjadinya penyimpangan. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap hal tersebut? 3. Bagaimana pertangungjawaban sekolah dalam hal pengelolaan PBM, dan sarana dan prasarana kepada pihak terkait? 4. Dokumen apa sajakah yang dimiliki sekolah tentang penyampaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanakaan program sekolah?
134
5. Penyelenggaraan sekolah tidak terlepas dari kritik dan saran dari berbagai pihak. Bagaimana penilaian/kritik publik terhadap penyelenggaran sekolah ? 6. Bagaimana tindak lanjut yang ditempuh sekolah setelah pelaksanaan program sekolah? 7. Salah satu ciri MBS adalah kesesuaian program sekolah dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang hal tersebut? 8. Kadang kala sekolah harus mengambil kebijakan tertentu untuk kelangsungan pelaksanaan MBS. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang pengambilan kebijakan yang telah dilaksanakan sekolah? f.
Prinsip Peranserta Masyarakat
1. Dalam penyusunan program sekolah diperlukan keterlibatan beberapa pihak. Bagaimana keterlibatan pihak terait dengan sekolah dalam menyusun RKA? 2. Bagaimana keterlibatan publik dalam proses penyusunan kurikulum sekolah? 3. MBS berorientasi pada mutu. Bagaimana keterlibatan stakeholders terhadap upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan mutu? 4. Bagaimana kontribusi stakeholders dalam penyelenggaraan sekolah? 5. Bagaimana dengan organisasi masyarakat yang lain, misalnya Karang Taruna, DIDU, atau tokoh masyarakat, atau lembaga Pemerintah? 6. MBS berorientasi pada mutu. Bagaiomana tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelaksanaan program sekolah? 7. Untuk kemajuan sekolah diperlukan saran-saran tertentu. Saran apa saja yang diberikan stakeholders kepada sekolah? 8. Bagaimanakah kepedulian publik terhadap penyelenggaraan sekolah? 9. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap kebijakan yang telah ditempuh sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan?
135
Lampiran 2 : Instrumen IPKG INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS SD (IPKG) 1 DALAM PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Diisi oleh Kepala Sekolah) Skor Maksimal (SM): 68
Identitas Guru Nama NIP Sekolah Kelas Tanggal No I
: : : : : :
……………………………………. ……………………………………. ……………………………………. ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
Komponen Perencanaan Pembelajaran
1 2 3 II 1 2
Perumusan Tujuan Pembelajaran Kejelasan rumusan (operasional) Kelengkapan cakupan rumusan Kesesuaian dengan kompetensi dasar Pemilihan dan Pengorgasisasian Materi Pembelajaran Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3 4 III 1
Keruntutan dansistematika materi Kesesuaian materi dengan alokasi waktu Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran Kesesuaian sumber/media pembelajaran dengan tujuan
2 3
1
Skor 2 3
4
Kesesuaian Umber/media pembelajaran dengan materi Kesesuaian sumber/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
IV 1
Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 4 Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran V Penilaian Hasil Belajar 1 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kejelasan prosedur penilaian 3 Kelengkapan instrumen (soal,kunci jawaban/pedoman penskoran) Jumlah Skor IPKG Total Skor Nilai Perencanaan Pembelajaran Petunjuk Skor …………………. 1 = tidak baik 2 = kurang baik Kepala Sekolah 3 = baik 4 = sangat baik NPP = ( TS : SM) X 100
136
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS SD (IPKG) II DALAM PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Diisi oleh Kepala Sekolah) Skor Maksimal (SM): 68
Identitas Guru Nama NIP Sekolah Kelas Tanggal
: : : : : :
……………………………………. ……………………………………. ……………………………………. ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
No
INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI
I 1 2 3 4 5 6 7 II 1 2
PERANGKAT PEMBELAJARAN Silabus dan KKM Rencana Pelaksanaan Pebelajaran Buku Taks Siswa Buku rujukan/referensi guru Peraga. Model, cara, alat/bahan, atau media lain Daftar Nilai kognitif, psikomotor, dan afektif Buku catatan pribadi perkembangan siswa PERSIAPAN MENGAJAR Memeriksa dan menyiapkan ruangan Menyiapkan alat, bahan, dan media pembelajaran Memeriksa presensi siswa dan mengisi jurnal pembelajaran Memeriksa dan mengatur kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Salam pembuka Melakukan apersepsi/motivasi Menyampaikan kompetensi yang akan dipelajari/dicapai Menuliskan tema/topik dan tujuan pembelajaran di papan tulis KEGIATAN INTI Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi Mengaitkan materi ddengan pengetahuan lain yagn relevan Mengaitkan materi dengan realita kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Pembelajaran sesuai kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran kontekstual Menumbuhkan kebiasaan positif (nurturant effect) Sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
3 4 III 1 2 3 4 IV A 1 2 3 B 1 2 3 4 5 6
1
Skor 2 3
4
137
6 E 1
Melatih keterampilan berbahasa/bersastra secara terpadu Mengambangkan kemampuan berkomunikasi dan bernalar Memupuk kegemaran membaca dan bersastra Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran Terampil menggunakan sumber belajar /media pembelajaran Menghasilkan pesan Melibatkan siswa dalam pembuatan/pemanfaatan sumber/media pembelajaran Peran Aktif dan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi gudu, siswa, dan sumber belajar Merespon positif partisipasi siswa Terbuka terhadap respon siswa Memfasilitasi interaksi guru-siswa, siswa-siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan danantusiasme sisw dalam belajar Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 3
Menggunakan bahasa tulisan yang baik dan lancar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
7 8 9 C 1 2 3 D 1 2 3 4 5
F
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1 2 V
Memantau kemajuan belajar dalam penilaian proses Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi PENUTUP Melakukan refleksi dalam menyimpulkan dengan melibatkan siswa Menyampaikan rangkuman materi yang telah dipelajari Melaksanakan tindak lanjut dengan memberi tugas mandiri / kelompok sebagai pendalaman materi Salam penutup Jumlah Skor IPKG Total Skor
1 2 3 4
Nilai Perencanaan Pembelajaran Petunjuk Skor 1 = tidak baik .......................... 2 = kurang baik Kepala Sekolah 3 = baik 4 = sangat baik ............................ NPP = ( TS : SM) X 100
138
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS SD ( IPKG 3) DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SKOR MAKSIMAL ( SM ) 36 Identitas Guru : ……………………………………. Nama : ……………………………………. NIP : ……………………………………. Sekolah : ……………………………………. Kelas : ……………………………………. Tanggal : ……………………………………. NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KOMPONEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
SKOR 1 2 3 4
Meyusun perencanaan ulangan pe semester Menyusun penetapan KKM ulangan per semester ( UH, UTS, UAS/UKK ) Melaksanakan penilaian hasil belajar Melaksanakan penilaian hasil belajar (psikomotorik) - rubrik Melaksanakan penilaian hasi belajar (afektif) - rubrik Memiliki daftar nilai kognitif Memiliki dokumen soal ulangan harian (UH) Memiliki dokumen soal ulangan tengah semester (UTS) Memiliki dokumen soal ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas (UAS/UKK) Jumlah Skor IPKG Total Skor Nilai Perencanaan Pembelajaran
Petunjuk Skor 1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = baik 4 = sangat baik NPP = ( TS : SM) X 100
…………………… Kepala Sekolah …………………….
139
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS SD ( IPKG 4) DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SKOR MAKSIMAL ( SM ) 20 Identitas Guru : ……………………………………. Nama : ……………………………………. NIP : ……………………………………. Sekolah : ……………………………………. Kelas : ……………………………………. Tanggal : ……………………………………. NO 1 2 3 4
5
KOMPONEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
1
SKOR 2 3
4
Memiliki format analisis hasil penilaian kognitif Memiliki format analisis hasil penilaian psikomotorik Melaksanakan analisis hasil penilaian ulangan harian (UH) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan Melaksanakan analisis hasil ulangan tengah semester (UTS) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan Melaksanakan analisis hasil ulangan akhir semester /ulangan kenaikan kelas(UTS/UKK) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan Jumlah Skor IPKG Total Skor Nilai Perencanaan Pembelajaran
Petunjuk Skor 1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = baik 4 = sangat baik NPP = ( TS : SM) X 100
………………….. Kepala Sekolah ........................
140
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS SD ( IPKG 5) DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SKOR MAKSIMAL ( SM ) 52 Identitas Guru : ……………………………………. Nama : ……………………………………. NIP : ……………………………………. Sekolah : ……………………………………. Kelas : ……………………………………. Tanggal : ……………………………………. NO . 1
A. KOMPONEN PERBAIKAN ( REMEDIAL )
SKOR 1
2
3
4
Memiliki daftar siswa yang mengikuti program remedial
2
Memiliki daftar kompetensi/indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program remedial
3
Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran Perbaikan ( RPPPb )
4 5
Melaksanakan pembelajaran remedial Menyusun soal tes perbaikan
6 7
Melaksanakan tes perbaikan / tes ulang Memiliki nilai hasil tes perbaikan JUMLAH SKOR KOMPONEN PERBAIKAN
. 1 2 3 4 5 6
B. KOMPONEN PENGAYAAN (ENCRICHMEMNT) Memiliki daftar siswa yang mengikuti program pengayaan Memiliki daftar kompetensi/indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program remedial Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran Perbaikan ( RPPPb ) Melaksanakan pembelajaran remedial Memiliki dokumen hasil program pengayaan (portopolio) Memiliki nilai hasil tes pengayaan JUMLAH SKOR KOMPONEN PENGAYAAN Jumlah Skor IPKG Total Skor Nilai Perencanaan Pembelajaran
Petunjuk Skor 1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = baik 4 = sangat baik NPP = ( TS : SM) X 100
.......................... Kepala Sekolah ………………….
141
Lampiran 3 : Transkrip Wawancara SDN TEGARON 02 a. Prinsip Transparansi Manajemen. 1)
2)
3)
MBS di Kabupaten Semarang sudah berjalan tiga tahun. Untuk pedoman kegiatan sekolah, diperlukan adanya program sekolah. Bagaimana dengan di sekolah Bapak/Ibu? Jawaban : Kepala Sekolah : Ya, ada program sekolah. Program disusun untuk pedoman sekolah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Komite Sekolah : Sekolah memiliki program sekolah, kami pernah diminta untuk pengesahan program sekolah. Guru : Sekolah memiliki program sekolah dan disampaikan kepada guru dalam rapat dewan guru. Dalam kerangka MBS, semestinya penyusunan program sekolah melibatkan beberapa unsur. Bagaimana proses penyusunan program sekolah dalam kerangka pelaksanaan MBS di sekolah ini? Jawaban : Kepala Sekolah : Program disusun oleh mantan kepala sekolah sendiri. Setelah selesai, dimintakan pengesahan Komite. Kami melaksanakan program yang telah ada yang disusun oleh Kepala Sekolah yang lama. Berdasarkan informasi teman-teman guru, dan data yang ada, kami belum memiliki program jangka panjang dan menengah. Waktu itu program sudah dirancang oleh kepala sekolah. Jadi kami sekarang tinggal melanjutkan saja. Akan tetapi pencairan dana sering terlambat, jadi kadang-kadang pelaksanaan berbeda dengan program. Ketua Komite : Program sudah disusun oleh sekolah kemudian kami diberi informasi tentang rencana yang telah disusun dan kami mengesahkan. Tetapi program yang mendesak harus dilaksanakan dulu. Untuk program jangka panjang dan menengah kami belum mengetahuinya. Guru : Program disusun oleh kepala sekolah, belum ada masukan dari para guru, belum pernah dibahas dengan komite. Kami belum mengetahui tentang program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Jadi untuk prioritas kebutuhan ikut rencana kepala sekolah Dalam kerangka MBS, program sekolah perlu diketahui oleh pihak terkait. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal tersebut? Kepala Sekolah : Kami sampaikan kepada wali murid, komite sekolah melalui pertemuan pleno antara sekolah, orang tua murid, dan Komite sekolah. Kita sampaikan kepada mereka tentang rencana setahun. Untuk proses belajar mengajar, disampaikan pada saat pemberian rapor kepada orang tua murid. Kita sampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan anak, sekolah, dan proses penilaian. Komite Sekolah : Ya, memang seharusnya program sekolah diberitahukan kepada semua pihak. Kepada orang tua murid, sekolah menyampaikan pada saat pertemuan awal tahun bersama komite sekolah. Sekolah menginformasikan tentang keuangan, proses belajar mengajar, keadaan anak-anak, dan mohon bantuan orang tua untuk mengawasi belajar anak-anaknya di rumah.
142
4)
5)
6)
7)
Guru : Program disampaikan kepada orang tua murid pada saat rapat pleno bersama antara sekolah, komite dan orang tua murid. Bagaimana dengan pihak Dinas Pendidikan? Kepala Sekolah : Kalau ada pemantauan dan pengawasan dari UPTD biasanya ditanyakan tentang program kerja kepala sekolah dan program sekolah. Saat itu kami sampaikan kepada UPTD tentang program yang sudah kami susun. Komite Sekolah : Untuk penyampaian kepada dinas pendidikan, kami sendiri kurang begitu mengetahui, karena itu urusan kedinasan antara sekolah dengan pengawas. Akan tetapi kepala sekolah pernah menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan juga memantau program sekolah pada saat rapat dengan komite sekolah. Guru : Dinas melalui UPTD Pendidikan Kecamatan memberi masukan tentang penyusunan program terutuma yang berhubungan dengan peningkatan mutu sekolah. Proses penyelenggaraan sekolah perlu diinformasikan kepada pihak terkait dengan penyelenggaraan sekolah. Bagaimana informasi penyelenggaran sekolah, misalnya informasi keuangan sampai kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Untuk keuangan sekolah kami laporkan dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban kepada Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Pada saat pertemuan wali murid kami sampaikan secara umum alokasi penggunaan dana. Kami juga menyediakan papan penggunaan dana BOS untuk masingmasing kegiatan yang didanai oleh BOS. Ketua Komite : Informasi penggunaan uang sekolah disampaikan pada saat pertemuan dengan wali murid secara umum. Kami melihat di sekolah ada papan RAPBS dan jumlah dana dari kegiatan yang didanai BOS. Tetapi untuk lengkapnya dari masing-masing kegiatan belum ada laporan kepada kami. Guru : Ada papan informasi penggunaan dana BOS, tetapi realisasi anggaran ada sedikit ketertutupan. Misalnya untuk kegiatan tertentu, kita tidak tahu persis besar dana yang telah digunakan. Untuk dokumen yang dapat dibaca mastarakat luas belum disediakan. Bagaimana dengan informasi tentang PBM? Kepala Sekolah : Untuk PBM kita sampaikan kepada orang tua murid pada pertemuan awal tahun tentang jadwal sekolah, buku-buku yang harus dimiliki oleh murid, les, persiapan ujian dan kegiatan penunjang proses belajar mengajar seperti kegiatan ekstra kurikuler. Komite Sekolah : Proses Belajar Mengajar disampaikan kepada orang tua murid pada saat penerimaan rapor. Tetapi pada awal tahun, disampaikan kepala sekolah melalui pertemuan orang tua murid dan komite sekolah. Guru : PBM kami sampaikan kepada orang tua murid tentang jadwal pelajaran, ulangan-ulangan pada saat penerimaan rapor untuk diketahui oleh orang tua murid selama satu semester. Jika ada anak yang nilainya belum memenuhi KKM, kami mohon perhatian orang tua untuk lebih ketat mengawasi belajar anak di rumah. Bagaimana dengan informasi tentang personalia dan sarana prasarana dapat diketahui oleh masyarakat? Kepala Sekolah : Untuk personalia, ada papan statistik data keadaan guru di kantor sekolah. Kepada orang tua murid kita sampaikan guru
143
8)
9)
yang mengampu masing-masing kelas. Jika ada kekurangan guru untuk mata pelajaran tertentu, kami berbicara dengan komite sekolah untuk menambah guru honorer misalnya untuk mengajar komputer, Bahasa Inggris. Untuk sarana dan prasarana juga disampaikan kepada orang tua dan komite. Jika sekolah memerlukan penambahan prasarana pembelajaran kita sampaikan kepada komite untuk membantu mencari jalan keluar. Misalnya pengadaan komputer. Untuk informasi kepada pemerintah, kami mempunyai domuken inventaris sarpras. Setiap tahun kami melaporkan keadaan sarpras yang kami miliki. Untuk masyarakat kami belum memiliki media informasinya. Ya, kalau komite bertanya tentang sarpras yang kami miliki, kami berikan penjelasan berdasarkan inventaris yang ada termasuk asal mula sarpras. Komite Sekolah : Sekolah memberitahu kepada komite tentang keadaan guru dan sarana sekolah. Jika sekolah membutuhkan guru, kami dilibatkan untuk membahas. Misalnya penambahan guru komputer dan bahasa Inggris, ya, kita dukung karena memang diperlukan. Untuk honor kan bisa dianggarkan dari dana BOS. Kami setuju sekali. Guru : Komite diajak berbicara tentang kebutuhan guru misalnya kebutuhan guru komputer dan bahasa Inggris. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap proses penyelenggaraan sekolah ? Kepala Sekolah : Sejauh ini kami telah berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada peserta didik. Akan tetapi kami masih kesulitan jika ingin menggali bantuan untuk kegiatan pembangunan fisik sekolah, karena dilarang bagi sekolah negeri yang telah menerima dana BOS memungut dana pengembangan institusi”. Saya rasa, sekolah cukup memberikan hasil yang baik. Dalam waktu tiga tahun terakhir, anak-anak telah mencapai prestasi yang membanggakan, misalnya peringkat I UN se kecamatan Banyubiru. Dalam kejuaraan lomba akademik dan non akademik juga ada beberapa yang menjadi juara. Tahun ini, bahkan ada yang ikut mewakili lomba tingkat kabupaten dan mendapat juara I Geguritan putri. Ada beberapa sarana dari masyarakat. Tetapi pasti ada juga yang gagal. Misalnya masalah belajar, oang tua masih kurang perhatian terhadap belajar anak sehingga masih cukup banyak yang harus tinggal kelas. Pernah terjadi anak tidak masuk beberapa hari, Guru harus mendatangi rumah orang tua untuk diajak bekerja sama memotivasi anak. Jawaban Ketua Komite : Menurut saya, sekolah telah berusaha memberikan yang terbaik bagi orang tua murid. Ini terbukti tahun ini rata-rata nilai ujian tertinggi di kecamatan Banyubiru. Kami merasa cukup puas dengan hasil tersebut. Jawaban Guru : Secara umum memang belum begitu memuaskan, akan tetapi dalam hal-hal tertentu, anak-anak telah dapat menunjukkan prestasi yang baik di tingkat kecamatan dengan memperoleh kejuaraan beberapa macam lomba. Antara lain, OSN, Baca Puisi, Geguritan. Pelaksanaan suatu program memiliki dua kemungkinan berhasil atau gagal. Bagaimana sekolah menginformasikan keberhasilan dan kegagalan kepada pihak terkait?
144
Kepala Sekolah : Hasil penyelenggaraan sekolah kami sampaikan kepada beberapa pihak misalnya pemerintah. Untuk pemerintah melalui UPTD kami membuat laporan keberhasilan penyelenggaraan dalam setahun. Laporan meliputi hasil UN, UAS, prestasi dalam mengikuti lomba. Sekolah menyampaikan keberhasilan dan kegagalan selama satu tahun pelajaran kepada komite, orang tua murid dalam rapat pleno sekolah dan komite sekolah secara tertulis. Kecuali itu pada saat wasana warsa kelas VI, kami menyampaikan hasil yang telah dicapai peserta didik kepada orang tua murid tentang prestasi yang telah dicapai dalam tahun tersebut. Ketua Komite : Kami diundang bersama orang tua murid dalam pertemuan awal tahun dan kepala sekolah menyampaikan beberapa informasi tentang hasil selama satu tahun. Sekolah menyampaikan edaran tentang hasil kejuaraan yang diikuti anak-anak. Guru : Informasi penyelenggaraan sekolah disampaikan kepada wali murid lewat pertemuan kelas ketika penerimaan rapor. Juga disampaikan kepada komite sekolah pada saat pertemuan dengan komite sekolah dan pertemuan pleno orang tua murid, komite sekolah dan sekolah. Dalam pertemuan itu disampaikan laporan tertulis halhal yang telah dilaksanakan sekolah selama satu tahun pelajaran. b. Prinsip Akuntabilitas 1. Dalam kerangka MBS, pengelolaan keuangan perlu disampaikan pertanggung-jawabannya kepada semua pihak terkait. Bagaimana sekolah menyampaikan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Keuangan sekolah kami laporkan dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban kepada Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Pada saat pertemuan wali murid kami sampaikan secara umum alokasi penggunaan dana. Kami juga menyediakan papan penggunaan dana BOS untuk masing-masing kegiatan yang didanai oleh BOS. Ketua Komite :.Sekolah membuat LPJ yang disampaikan kepada pemerintah, tetapi penggunaan uang sekolah disampaikan pada saat pertemuan dengan wali murid secara umum jumlah dana dan kegiatan yang didanai BOS. Guru : Setiap triwulan, dana BOS dilaporkan dalam bentuk LPJ kepada pemerintah. 2. Dalam pengelolaan keuangan, PPDB, sangat rentan sekali terhadap terjadinya penyimpangan. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap hal tersebut? Jawaban : Kepala Sekolah : Kami memiliki bendehara BOS yang bertugas mengeluarkan keuangan yang dibutuhkan sekolah dan para guru. Laporan penggunaan keuangan kami SPJ-kan dengan baik dan komite mudah mengadakan pengawasan. Dalam pelaksanaan PPDB, pendaftar melebihi daya tampung. Akan tetapi kami terpaksa menerima karena orang tua mengancan tidak akan menyekolahkan anaknya jika tida diterima. Jadi, ya, hampir di tiap kelas kelebihan siswa. Untuk hal ini kami tidak berani mengadakan sumbangan
145
pengembangan instituís karena dilarang oleh Bupati dengan sanksi yang berat. Komite Sekolah : Masalah penggunaan keuangan kami serahkan sepenuhnya kepada sekolah, kami hanya memantau dari laporan dan papan informasi keuangan. Yang penting dalam RAPBS kegiatan untuk anak-anak dan proses belajar menjadi prioritas. Kalau masalah penyimpangan, kan sudah ada petugas pemerintah yang secara khusus memonitor penggunaan BOS. Guru : Selama ini belum ditemukan penyimpangan keuangan BOS. Akan tetapi RAPBS lebih banyak direncanakan oleh kepala sekolah dengan bendahara BOS. Masukan dari kami sangat sedikit sekali. 3. Bagaimana pertangungjawaban sekolah dalam hal pengelolaan PBM, dan sarana dan prasarana kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Kepada dinas pendidikan kami membuat laporan tentang keadaan personalia, perkembangan peserta didik, laporan hasil tes setiap semester. Kepada orang tua dan komite sekolah menyampaikan hasil tes setiap semester kepada orang tua sebelum nilai jadi rapor. Tujuannya agar menjadi perhatian orang tua tentang prestasi akademik anaknya. Untuk sarana dan prasarana kami informasikan pada rapat akhir tahun dan awal tahun. Ketua Komite : Sekolah menyampaikan hasil belajar kepada orang tua misalnya setiap tes kami harus menandatangani hasil tes anak. Untuk barang yang dibeli sekolah sepengetahuan kami masih dalam batas yang wajar. Guru : kami menyampaikan hasil anak apa adanya dengan menyampaikan lembaran tes untuk diketahui oleh orang tua. Untuk sarana dan prasarana sekolah memiliki dokumen inventaris sekolah. 4.
Dokumen apa sajakah yang dimiliki sekolah tentang penyampaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanakaan program sekolah? Kepala Sekolah : Kami memiliki catatan hasil yang telah dicapai sekolah. Misalnya catatan peringkat kelulusan, piagam kejuaraan, piala kejuaraan, baik kejuaraan akademik maupun non akademik. Komite Sekolah : Sejauh yang saya ketahui, sekolah memiliki almari penyimpanan piala kejuaraan lomba. Guru : sekolah memiliki penyimpanan piala kejuaraan yang berhasil diperoleh anak. Ada juga buku catatan tentang nama peserta lomba setiap tahun.
5.
Penyelenggaraan sekolah tidak terlepas dari kritik dan saran dari berbagai pihak. Bagaimana penilaian/kritik publik terhadap penyelenggaran sekolah ? Kepala Sekolah : Komite selalu memantau kemajuan sekolah. Kami pernah diingatkan untuk selalu mengadakan komunikasi dengan orang tua murid setahun sekali agar terjalin hubungan yang baik. Juga penataan lingkungan masih harus diupayakan lebih rindang dan bersih agar siswa nyaman belajar. Pernah orang tua memprotes tentang penilaian salah seorang guru, karena dianggap tidak sesuai
146
dengan apa yang dicapai anaknya. Akan tetapi setelah kita ceking kepada guru, ternyata guru telah melaksanakan pengolahan nilai dengan benar. Pernah komite memberikan saran agar sekolah mengadakan kegiatan ekstra rebana, tetapi karena belum memiliki peralatan, belum bisa kami realisasi. Komite sekolah juga mengingatkan agar para penjual tidak boleh berjualan di lingkungan sekolah.
6.
Komite Sekolah : Kami ingin kebersamaan Kepala Sekolah, Guru dan Komite lebih ditingkatkan, juga kinerja perlu ditingkatkan. Komite lebih banyak dilibatkan dalam merencanakan anggaran sekolah. (Mantan Ketua Komite), Sekolah harus selalu meningkatkan komunikasi dengan warga, meningkatkan kerjasa sama dengan masyarakat. Untuk keberhasilan sekolah jangan malu bertanya kepada mantan anggota komite, karena kami tahu persis karakter masyarakat kami. Kalau kaku bisa digunakan untuk memukul, tapi kalam lemas bisa untuk tali. Guru : Komite pernah menyarankan untuk mengadakan peralatan rebana, dan pembaharuan peralatan komputer dan peningkatan pengawasan keamanan datang pulang anak-anak karena sekolah di tepi jalan raya. Bagaimana tindak lanjut yang ditempuh sekolah setelah pelaksanaan program sekolah? Jawaban : Kepala Sekolah : Kami mengadakan evaluasi terhadap kegiatan seperti anak yang berhasl melanjutkan sekolah ke SMP. Juga lomba apa yang berhasil menjadi juara. Tahun ini cukup banyak anak yang memperoleh kejuaraan. Bahkan ada yang sampai tingkat kabupaten dan juara I, yaitu geuritan. Namun masih cukup banyak juga yang belum berhasil terutama terhadap pelanggaran peraturan oleh anakanak. Kami bekerja sama dengan komite dan orang tua untuk membantu mengatasinya Ketua Komite : Dalam pertemuan dengan kami, sekolah membahas beberapa kegiatan yang belum berhasil, misalnya masih seringnya pelanggaran terhadap tata tertib. Sekolah lebih meningkatkan disiplin dan sanksi bagi anak yang melanggar tata tertib . Guru : Menurut saya, cukup banyak yang belum berhasil. Misalnya prasarana buku pelajaran masih kurang, pembenahan fifik sekolah terendala Perbup tentang larangan SPI. Kalau buku, diatasi dengan alokasi BOS buku, tapi untuk fisik sekolah terpaksa menunggu dana dari pemerintah .
7.
Salah satu ciri MBS adalah kesesuaian program sekolah dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang hal tersebut? Kepala Sekolah : Lingkungan sekolah kami adalah agamis, jadi disamping proess pembelajaran sesuai dengan kurikulum, kami menekankan pada usaha peningkatan iman dan takwa. Misalnya ssetiap hari Kamis, kami melibatkan santri pondok pesantren untuk membimbing tadarus anak-anak. Juga menjelang dilaksanakan ujian
147
nasional, bersama komite dan orang tua siswa mengadakan mujahadah. Untuk tahun ini bahkan lebih dari tiga kali. Komite Sekolah : Menurut kami, program sekolah cukup sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Kegiatan keagamaan sangat diperhatikan. Informasi yang kami peroleh dari kepala sekolah, tahun ini menjadi juara umum lomba MAPSI. Guru : Saya rasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat di lingkungan sekolah kami sangat agamis, jadi kegiatan yang bersifat keagamaan sangat diharapkan sekali oleh masyarakat. Setiap hari Kamis anak-anak dibimbing tadarus oleh santri pondok pesantren dari desa Tegaron. 8.
Kadang kala sekolah harus mengambil kebijakan tertentu untuk kelangsungan pelaksanaan MBS. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang pengambilan kebijakan yang telah dilaksanakan sekolah? Kepala Sekolah : Kami berusaha konsultasi dulu dengan komite sebelum mengambil kebijakan tertentu, sehingga kebijakan selalu diupayakan sesuai keinginan masyarakat. Contohnya penambahan lokal untuk ruang komputer, masyarakat sangat mendukung sekali. Komite Sekolah : Kebijakan yang diambil oleh sekolah selalu dikonsultasikan dengan komite dan sesuai dengan keinginan masyarakat. Sepanjang kebijakan yang diambil untuk kemajuan sekolah, kami sangat setuju dan mendukung dan berada di belakang sekolah. Contohnya ketika mendatangkan Bupati Semarang untuk minta bantuan, kami ikut jadi panitia, dan penambanan ruang komputer. Guru : Sejauh ini tidak ada protes dari masyarakat atas kebijakan yang dibuat oleh sekolah. Misalnya ketika sekolah mengusahakan
c.
Prinsip Peranserta Masyarakat
1.
Dalam penyusunan program sekolah diperlukan keterlibatan beberapa pihak. Bagaimana keterlibatan pihak terait dengan sekolah dalam menyusun RKA? Kepala Sekolah : RKAS disusun berdasarkan juknis dari kabupaten dan juknis BOS. Kami merencanakan, setelah selesai kami sampaikan kepada guru-guru untuk dibahas bersama. Selanjutnya disampaikan kepada komite untuk dibahas bersama. Ketua Komite : Rencana disusun oleh sekolah. Kami diberitahu tentang penggunaan keuangan dana BOS. Penggunaan dana dibahas dan dilaporkan pada waktu pertemuan wali murid Guru : RKA sudah disusun oleh Kepala Sekolah dan seorang guru yang mendapat sosialisasi tentang penyusunan RKA. Kami tidak begitu pahan pos-pos penggunaan dari BOS, hanya pada waktu rapat, RKA disampaikan untuk tujuh jenis kegiatan, tetapi berdasarkan Juknis BOS. Bagaimana keterlibatan publik dalam proses penyusunan kurikulum sekolah? Jawaban : Kepala Sekolah : Kami belum dapat melibatkan publik dalam menyusun kurikulum sekolah karena terus terang kami sendiri masih kesulitan. Kurikulum yang kami pakai masih mengadopsi contoh
2.
148
kurikulum pada saat sosialisasi KTSP. Jadi memang belum bisa menampung aspirasi dari warga sekitar. Ketua Komite : Kami belum ikut serta dalam menyusun kurikulum sekolah. Selama ini kami percaya pada sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran Jadi tidak begitu paham tentang kurikulum yang dipakai. Yang penting anak-anak mendapat pelajaran dengan baik. Guru : kami belum pernah diajak menyusun kurikulum. Setahu saya, kurikulum yang dipergunakan ya, KTSP yang sudah disahkan oleh Dinas Pendidikan. Jadi kami tinggal melaksanakan stándar kompetensi dalam silabus. 3.
4.
MBS berorientasi pada mutu. Bagaimana keterlibatan stakeholders terhadap upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan mutu? Kepala Sekolah : Dukungan komite sangat besar terhadap keputusan rapat, apalagi yang menyangkut dengan pengadaan perlengkapan di luar dana sekolah. Sepanjang itu sudah disepkati, komite bertanggung jawab. Karena kami tidak ingin ada sanksi dengan adanya perbup karena kami mengadakan pungutan kepada prserta didik. Kelengkapan prasarana menjadi bagian dari upaya meingkatkan mutu pendidikan di sekolah ini. Kami menganggarkan kegiatan profesi para guru untuk mengikuti KKG, seminar, dan penataran. Disamping itu kami merencanakan pelatihan komputer untuk jangka panjang, nanti akan kami masukkan dalam program jangka panjang. Kami juga memberikan jam pembelajaran tambahan/les untuk kelas IV-VI untuk mempersiapkan menempuh ujian nasional, dan memberikan pendidikan keterampilan enceng gondok. Ketua Komite : Sekolah mengadakan ekstrakurikuler seperti tari, qiro’ah. Disamping itu juga mengadakan les untuk anak-anak kelas tinggi. Kami bersama orang tua murid ikut menyukseskan program sekolah. Misalnya pada saat akan ujan sekolah kami membantu melaksanakan sholat istighosah bersama berkali-kali untuk membantu secara spiritual. (Mantan Ketua Komite), meskipun saya sudah tidak menjadi komite, saya masih merasa memiliki, seminggu sekali pasti saya ke sekolah untuk melihat kemajuan sekolah. Jangan sampai sekolah mengalami kemunduran meskipun sudah berganti komite dan kepala sekolah.) Guru : Sekolah membuat jadwal penambahan jam pelajaran untuk kelas IV sampai dengan kelas VI terutama untuk mata pelajaran Ujian Nasional. Dismping itu ada kegiatan ekstra kurikuler tari dan hasta karya. Kami mendukung kegiatan tersebut. Bagaimana kontribusi stakeholders dalam penyelenggaraan sekolah? Kepala Sekolah : Komite sekolah kami sangat peduli terhadap kemajuan sekolah. Pada saat-saat tertentu tanpa diundang selalu menyempatkan diri ke sekolah untuk menanyakan perkembangan sekolah, memantau kehadiran guru. Usaha yang telah dilaksanakan yaitu pengadaan komputer, pembangunan ruang komputer, pemasangan paving halaman, mencarikan donatur dari luar masyarakat. Masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap keberadaan sekolah. Terbukti setiap malam pasti ada yang ikut berkeliling mengawasi sekolah bersama penjaga sekolah Untuk tokoh agama, setiap hari Kamis mereka membantu anak-anak tadarus Alquran. Kami pernah juga mendatangkan Polisi untuk menjadi
149
Pembina upacara sekaligus memberikan pembinaan tentang ketahanansekolah. Kerjasama dengan PUSKESMAS dalam upaya peningkatan kesehatan. Untuk yang lain, belum ada. Komite Sekolah : Komite mengusahakan perlengkapan komputer melalui kesepakatan dengan pihak ketiga sebanyak 10 buah. Wali murid tidak kami bebani harus membayar, tetapi kami membuka kesempatan kepada siapa saja yang mau menjadi donatur. Karena ada Perbup yang melarang pungutan dari orang tua murid untuk sekolah, maka kami berusaha mencari donatur. Jadi semua aman. Disamping itu kami membuat ruang komputer, memasang paving dengan sumbangan dari kepala desa dan bantuan masyarakat. Guru : Cukup banyak upaya komite untuik sekolah antara lain mengusahakan komputer, membangun ruang komputer. 5.
Bagaimana dengan organisasi masyarakat yang lain, misalnya Karang Taruna, DIDU, atau tokoh masyarakat, atau lembaga Pemerintah? Kepala Sekolah : Pernah kami mengundang POLSEK untuk menjadi pembina upacara. Untuk DIDU, Karang Taruna belum nampak keterlibatannya kepada sekolah.Tetapi di bidang agama, ada anak pesantren yang memberi bimbingan tadarus kepada anak-anak setiap hari Kamis pagi. Komite Sekolah : Untuk organisasi masyarakat seperti Karang Taruna, DIDU, belum dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan seolah. Karena di desa kan belum ada pengusaha yang mau terlibat. Guru : Sekolah belum melibatkan karang taruna dan DIDU dalam penyelenggaraan sekolah.
6.
MBS berorientasi pada mutu. Bagaiomana tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Kami telah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak dan orang tua. Ada rasa bangga ketika anakanak berhasil mencapai prestasi misalnya ketia anak mendapat juara OSN, geguritan, baca puisi dan lain-lain. Bahkan ketika UASBN tahun lalu, kami berhasil memperoleh rata-rata tertinggi untuk kecamatan Banyubiru. Teman-teman juga merasa puas. Ketua Komite : Ya, cukup membanggakan dengan banyaknya prestasi yang dicapai sekolah dalam kejuaraan tingkat kecamatan. Bahkan Menurut keterangan kepala sekolah, geguritan, Mapel IPA dan Matemática ikut lomba ke tingkat kabupaten mewakili kecamatan Banyubiru. Kami berharap kejuaraan yang dicapai lebih banyak lagi. Guru : Cukup memuaskan, karena anak-anak berhasil menjadi juara untuk beberapa macam lomba di tingkat kecamatan dan ada yang ikut mewakili ke tingkat kabupaten.
7.
Untuk kemajuan sekolah diperlukan saran-saran tertentu. Saran apa saja yang diberikan stakeholders kepada sekolah? Kepala Sekolah : Mungkin karena menganggap kemajuan cukup baik, jarang komite memberi saran. Tetapi komite selalu memantau kemajuan sekolah. Pernah kami diingatkan untuk selalu mengadakan komunikasi dengan orang tua murid setahun sekali agar terjalin hubungan yang baik. Juga penataan lingkungan masih harus diupayakan lebih rindang dan bersih agar siswa nyaman belajar.
150
Komite Sekolah : Kami ingin kebersamaan Kepala Sekolah, Guru dan Komite lebih ditingkatkan, juga kinerja perlu ditingkatkan. Komite lebih banyak dilibatkan dalam merencanakan anggaran sekolah. (Mantan Ketua Komite), Sekolah harus selalu meningkatkan komunikasi dengan warga, meningkatkan kerjasa sama dengan masyarakat. Untuk keberhasilan sekolah jangan malu bertanya kepada mantan anggota komite, karena kami tahu persis karakter masyarakat kami. Kalau kaku bisa digunakan untuk memukul, tapi kalam lemas bisa untuk tali. Guru : Komite pernah menyarankan untuk mengadakan peralatan rebana, dan pembaharuan peralatan komputer dan peningkatan pengawasan keamanan datang pulang anak-anak karena sekolah di tepi jalan raya. 8.
Bagaimanakah kepedulian publik terhadap penyelenggaraan sekolah? Jawaban : Kepala Sekolah : Antusias terhadap apa yang dicapai. Orang tua dan komite mendukung program yang telah disusun oleh sekolah, misalnya ketika sekolah merencanakan pavingisasi halaman sekolah, dalam pertemuan pleno, komite dan orang tua muid sangat mendukung dengan memberikan dana berdasarkan kemampuan masing-masing. Bahkan salah satu warga sekitar sekolah bersedia mengamankan komputer sekolah di rumahnya. Yang terakhir, wasana warsa tahun ini semua direncanakan dan dilaksanakan oleh komite sekolah. Ketua Komite : Masyarakat sangat percaya terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah, terbukti setiap tahun jumlah murid yang mendaftar masih tetap banyak. Bahkan dalan dua tahun terakhir, jumlah murid kami paling banyak di kecamatan Banyubiru. Guru : Masyarakat percaya kepada sekolah dan ikut mendukung rencana yang disusun sekolah. Misalnya pada saat musim penghujan, halaman sekolah menggenang, mereka bersama komite mendukung program pavingisasi. Wasana warsa kelas VI tahun ini juga dilaksanakan oleh komite sekolah.
9.
Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap kebijakan yang telah ditempuh sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan? Kepala Sekolah : Ya, selama kami bertugas di sekolah ini berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik lepada orang tua peserta didik. Kami berupaya untuk menghasilkan prestasi melalui kejuaraan yang diikuti oleh anak-anak. Tahun ini cukup bagus dengan diperolehnya beberapa kejuaraan oleh anak-anak. Ketua Komite : Kami ikut bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah diambil sekolah untuk kepentingan sekolah. Berdasarkan laporan kepala sekolah, anak-anak berhasil memperoleh kejuaraan beberapa macam lomba, dan akan dipentaskan pada saat perpisahan kelas VI. Ini merupakan hal yang sukup membanggakan. (Mantan Komite), Selama keputusan yang diambil untuk kemajuan sekolah dan telah disepakati, kami siap ikut bertanggung jawab. Itu bagian tugas komite, kalau ada masalah tentang kebijakan yang berhubungan pihak luar, komite yang menghadapi, guru biar melaksanakan tugas mengajar, tidak perlu dilibatkan supaya tugasnya tidak terganggu
151
Guru : Tahun ini cukup banyak anak-anak memperoleh juara dalam lomba. Bahkan lebih banyak dibanding tahun lalu. Komite sangat mendukung keputusan yang telah dibahas dalam rapat bersama. Bahkan komite yang lama, selalu berada di depan jika berhubungan dengan putusan yang telah disepakati bersama. SDN ROWOBONI 02 a. Prinsip Transparansi Manajemen. 1.
MBS di Kabupaten Semarang sudah berjalan tiga tahun. Untuk kelancaran kegiatan sekolah, diperlukan adanya program sekolah. Bagaimana dengan di sekolah Bapak/Ibu? Kepala Sekolah : MBS kan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sebelum MBS dilaksanakan, kami telah ditunjuk sebagai rintisan MBS. Jadi pada saat semua sekolah di kabupaten Semarang harus melaksanan MBS, kami tinggal melanjutkan. Untuk itu kami merencanakan program untuk jangka pendek, mengengah, dan jangka panjang. Komite Sekolah : Sekolah telah menyusun program kegiatan sekolah untuk jangka satu tahun, lima tahun dan sepuluh tahun. Ketika itu komite ikut terlibat dalam menyusun. Guru : Sekolah kami merencanakan kegiatan dalam bentuk program jangka satu tahun, jangka menengah, dan jangka panjang.
2.
Dalam kerangka MBS, Semestinya penyusunan program sekolah melibatkan beberapa unsur. Bagaimana proses penyusunan program sekolah dalam kerangka pelaksanaan MBS di sekolah ini? Kepala Sekolah : Kami mengawali dengan analisis SWOT, baru merencanakan program bersama guru. Melalui análisis swot, kami mengetahui kelemahan dan kekuatan sekolah dan selanjutnya menyusun rencana dan menetapkan stategi kegiatan. Pada umumnya perencanaan program kan berhubungan erat dengan keadaan keuangan. Semua kegiatan terangkum dalam RKAS. RKAS disusun bersama guru dan karyawan berdasarkan juknis BOS, kemudian disampaikan kepada komite sekolah untuk dibahas. Misalnya rencana pembelian komputer, media pendidikan (televisi). Disamping itu kami sampaikan rencana pengadaan fisik misalnya pavingisasi halaman. Untuk pelaksanaan MBS setiap anak menyisihkan uang saku Rp 100,00 untuk ke kotak MBS setiap hari. Bahkan sekarang menjadi Rp 200. Setelah rancangan program selesai, kita undang Komite untuk membahas rancangan program sekolah dengan harapan ada tanggapan dan masukan. Komite sekolah juga antusias dalam membahas rancangan program sekolah. Misalnya tentang standar kelulusan (SKL) disampaikan kepada komite sekolah. Komite sekolah banyak memberikan masukan pada usaha peningkatan prestasi belajar. Tetapi pelaksanaan program sering tidak sesuai dengan programn karena keterlambatan pencairan dana. Ketua Komite : Sekolah mengundang kami untuk membahas program sekolah. Kami menekankan pada usaha untuk memperoleh peningkatan prestasi belajar anak-anak. Kalau memang harus memerlukan biaya, bisa dimusyawarahkan bersama dengan orang tua murid.
152
Guru : Kepala sekolah minta masukan dari kami. Kami merencanakan kebutuhan masing-masing kelas kemudian kami serahkan kepada sekolah untuk dirumuskan dalam program sekolah. Setelah selesai kemudian dibahas bersama komite sekolah untuk menentukan prioritas kegiatan. 3. Dalam kerangka MBS, program sekolah perlu diketahui oleh pihak terkait. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal tersebut? Kepala Sekolah : Ya beberapa pihak memang perlu mengetahui. Kami menyampaikan informasi program sekolah kepada komite dan orang tua melalui rapat pleno komite, orang tua dan sekolah, pada waktu pengambilan rapor. Disamping itu kami sampaikan melalui alumni sekolah yang diundang secara khusus. Kami menyediakan papan informasi keuangan dan prestasi sekolah. Kami juga menyediakan papan informasi kegiatan belajar siswa. Ketua Komite : Informasi program disampaikan ketika rapat bersama orang tua murid pada awal tahun. Pada saat tertentu, kami diundang untuk diinformasikan hal-hal yang berhubungan kegiatan sekolah yang mungkin memerlukan pemecahan, seperti ketika akan akreditasi, akan ujian, akan mengikuti lomba, dan prioritas beberapa kegiatan. Beberapa hasil kerja anak-anak ditempel pada papan informasi di depan kelas. Guru : Informasi disampaikan kepada komite dan wali murid lewat pertemuan awal tahun dan akhir tahun. Pada waktu penyerahan rapor, juga disampaikan beberapa hal tentang perkembangan anak, proses belajar mengajar. Setiap tes semester, hasil tes harus dmintakan tanda tangan orang tua peserta didik. 4. Bagaimana dengan pihak Dinas Pendidikan? Kepala Sekolah : UPTD memfasilitasi kami dalam perencenaan RKAS dengan memberikan beberapa masukan tentang penggunaan dana BOS. Disamping itu informasi tentang hari-hari efektif serta agenda kegiatan UPTD untuk disesuaikan dengan program sekolah. Komite Sekolah : Itu secara dinas, ya. Jadi mestinya ada pengarahan tertentu tentang perencanaan program sekolah. Guru : UPTD Pendidikan memberikan pengarahan dan masukan kepada sekolah dalam menyusun rencana program sekolah. Terutama yang menyangkut dengan persiapan ujian dan kegiatan lomba untuk meningkatkan prestasi peserta didik. 5.
Proses penyelenggaraan sekolah perlu diinformasikan kepada pihak terkait dengan penyelenggaraan sekolah. Bagaimana informasi penyelenggaran sekolah, misalnya informasi keuangan sampai kepada pihak terkait? Jawaban : Kepala Sekolah: Sumber keuangan kami berasal dari dana BOS. RKA disusun bersama guru dan karyawan berdasarkan juknis BOS, kemudian disampaikan kepada komite sekolah untuk dibahas. Misalnya rencana pembelian komputer, media pendidikan (televisi). Disamping itu kami sampaikan rencana pengadaan fisik misalnya pavingisasi halaman. Untuk pelaksanaan MBS setiap anak menyisihkan uang saku Rp 100,00 untuk ke kotak MBS setiap hari. Pada saat pertemuan dengan orang tua dan komite sekolah, kami sampaikan informasi proses pembelajaran seperti persiapan ujian
153
6.
7.
nasional, kegiatan ekstrakurikuler, sarana yang harus dimiliki sekolah. Kami sampaikan hasil tes semester untuk ditandatangani orang tua agar menjadikan perhatian tentang perkembangan anakanaknya. Hasil belajar siswa ditempel pada papan informasissesuai dengan jadwal pemasangan. Hari Senin menempel hasil belajar kelas I, Hari Selasa kelas II dan seterusnya. Kami juga memasang foto-foto hasil kejuaraan yang diperoleh anak-anak. Ada rencana melalui media cetak atau elektronik, mudah-mudahan tahun depan. Pada awal tahun pelajaran, kami sampaikan kepada komite tentang kebutuhan tenaga pendidik yang diperlukan. Misalnya ketika sekolah membutuhkan guru komputer dan bahasa Inggris, kami bicarakan dengan komite juga Ketua Komite: Keuangan BOS dilaporkan dalam bentuk LPJ. Penggunaan keuangan sekolah dipalorkan kepada komite melalui laporan akhir tahun dalam rapat komite. Kami juga mudah bertanya untuk memperoleh informasi keuangan kapan saja melalui papan keuangan sekolah. Untuk media bagi masyarakat umum, kelihatannya belum tersedia media informasinya. Guru : Komite mudah memperoleh informasi tentang penggunaan keuangan sekolah. Bahkan untuk sumber dana dari orang tua murid, komite yang melaksanakan bersama. Di kantor sekolah dipasang papan penggunaan dana BOS. Untuk papan informasi yang mudah diketahui oleh masyarakat pada umumnya, belum tersedia media. Bagaimana dengan informasi tentang PBM? Kepala Sekolah : Pada saat pertemuan dengan orang tua dan komite sekolah, kami sampaikan informasi proses pembelajaran seperti persiapan ujian nasional, kegiatan ekstrakurikuler, sarana yang harus dimiliki sekolah. Kami sampaikan hasil tes semester untuk ditandatangani orang tua agar menjadikan perhatian tentang perkembangan anak-anaknya. Hasil belajar siswa ditempel pada papan informasissesuai dengan jadwal pemasangan. Hari Senin menempel hasil belajar kelas I, Hari Selasa kelas II dan seterusnya. Kami juga memasang foto-foto hasil kejuaraan yang diperoleh anakanak. Ada rencana melalui media cetak atau elektronik, mudahmudahan tahun depan. Komite Sekolah : Pada waktu pertemuan wali murid, sekolah menyampaikan beberapa hal tentang proses belajar kepada orang tua. Misalnya persiapan ujian, pelaksanaan tes, kegiaan ekstrakurikuler, sanksi bagi anak yang melanggar tata tertib. Kami sangat mendukung dengan rencana sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan anak. Guru : Beberapa hal tentang PBM disampaikan kepala sekolah pada rapat dengan orang tua peserta didik. Untuk masing-masing kelas, kami informasikan kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik pada saat penerimaan rapor. Bagaimana dengan informasi tentang personalia dan sarana prasarana dapat diketahui oleh masyarakat? Kepala Sekolah : Pada saat pertemuan orang tua/wali peserta didik, kami informasikan pendidik yang baru. Kami terus mengadakan komunikasi dengan komite sekolah tentang keadaan personil sekolah. Pada awal tahun pelajaran, kami sampaikan kepada komite tentang kebutuhan tenaga pendidik yang diperlukan. Misalnya ketika sekolah membutuhkan guru komputer dan bahasa Inggris, kami bicarakan
154
dengan komite juga. Tahun lalu kami membutuhkan tenaga untuk mengurus perpustakaan, kami juga membahas dengan komite sekolah. Ketua Komite : Pada waktu sekolah membutuhkan tenaga untuk komputer, bahasa Inggris, atau pembimbing ekstrakurikuler, kami diundang untuk membahas hal tersebut. Misalnya ketika ingin mendatangkan pengajar sari tilawah, rebana untuk kengembangkan bakat anak. Guru : Beberapa tahun terakhir, terjadi mutasi guru. Setiap ada guru baru, diperkenalkan kepada orang tua dan komite pada waktu rapat bersama orang tua dan komite sekolah. 8. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap proses penyelenggaraan sekolah ? Jawaban Kepala Sekolah : Sekolah masih menitikberatkan pada peningkatan kedisiplinan pada jam datang dan pulang bagi pendidik dan peserta didik. Disamping itu bersama komite dan orang tua kami bersepakat untuk membantuk karakter anak sesuai budaya jawa dengan membiasakan berbahasa jawa setiap hari Kamis. Jadi kerja sama antara sekolah dengan masyarakat terjalin cukup baik. Ada rasa puas pada orang tua peserta didik dengan beberapa prestasi yang diperoleh anak-anak dalam berbagai kegiatan lomba. Jawaban Ketua Komite : Ya, selama ini komite selalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan sekolah. Baik pada awal tahun, selama tahun berjalan dan akhir tahun dalam membahas hasil yang telah dicapai. Masing-masing menjalankan sesuai dengan tugasnya. Kami cukup puas dengan prestasi anak-anak selama ini. Jawaban Guru : MBS memberi kesempatan kepada sekolah untuk menentukan kebijakan sesuai dengan keadaan seolah dan lingkungan. Jadi kami dapat berkreasi memajukan sekolah meskipun kami masih belum sepenuhnya dapat melaksanakan PAKEM dengan baik. Tetapi prestasi yang diperoleh anak-anak menjadikan sekolah ini diperhitungkan dalam setiap kegiatan lomba oleh sekolah lain. Ada kepercayaan dan kepuasan masyarakat terbukti calon peserta didik baru dari luar desa cukup banyak. 9.
Pelaksanaan suatu program memiliki dua kemungkinan berhasil atau gagal. Bagaimana sekolah menginformasikan keberhasilan dan kegagalan kepada pihak terkait ? Kami menyampaikan informasi penyelenggaraan sekolah kepada komite dan orang tua melalui rapat pleno komite, orang tua dan sekolah, pada waktu pengambilan rapor. Pada pertemuan awal tahun kami sampaikan prestasi yang telah dicapai oleh anak-anak baik akadeik maupun non akademik. Juga program yang belum tercapai untuk mendapat masukan dari orang tua dan komite, misalnya tentang kedisiplinan belajar, perhatian orang tua. Disamping itu kami sampaikan melalui alumni sekolah yang diundang secara khusus. Kami juga memasang foto-foto hasil kejuaraan yang diperoleh anakanak. Ada rencana melalui media cetak atau elektronik, mudahmudahan tahun depan. Ketua Komite : Informasi disampaikan ketika rapat bersama orang tua murid pada awal tahun. Pada saat tertentu, kami diundang untuk diberitahu hal-hal yang berhubungan kegiatan sekolah yang mungkin
155
memerlukan pemecahan, seperti ketika akan akreditasi, akan ujian, akan mengikuti lomba. Beberapa kegiatan dan foto hasil lomba dipasang pada papan informasi. Guru : Pada awal tahun diadakan peremuan dengan orang tua peserta didik. Sekolah menyampaikan hasil yang telah dicapai selama satu tahun dan catatan khusus yprogram yang belum memuaskan.
b.
Prinsip Akuntabilitas
1.
Dalam kerangka MBS, pengelolaan keuangan perlu disampaikan pertanggungjawabannya kepada semua puhak terkait. Bagaimana sekolah menyampaikan pertanggungjawaban pengunaan keuangan kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Pertanggungjawaban tertulis dalam bentuk SPJ BOS tiap triwulan dan dilaporkan kepada pemerintah. Disamping itu kami sajikan dalam papan informasi penggunaan uang BOS yang bisa dilihat siapapun. Setiap akhir tahun kita laporkan kepada komite. Untuk keuangan dari orang tua murid, komite yang melaksanakan. Ketua Komite : Penggunaan keuangan sekolah dipalorkan kepada komite melalui laporan akhir tahun dalam rapat komite. Kami juga muah memperoleh informasi keuangan kapan saja melalui papan keuangan sekolah. Guru : Komite mudah memperoleh informasi tentang penggunaan keuangan sekolah. Bahkan untuk sumber dana dari orang tua murid, komite yang melaksanakan bersama sekolah sesuai dengan yang dibutuhkan sekolah.
2.
Dalam pengelolaan keuangan, PPDB, sangat rentan sekali terhadap terjadinya penyimpangan. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap hal tersebut? Jawaban Kepala Sekolah : Kami selalu musyawarah dulu dengan komite dalam menentukan pendaftaran peserta didik baru. Dalam hal keuangan, komite mengetahui alur penggunaan keuangan dan pelaporannya. Penggunaan keuangan tertuang dalam RKA yang disusun bersama berdasarkan Juknis Pemkab Semarang. Secara intern, bendahara melaporkan keadaan keuangan setiap bulan. Karena dana kami peroleh dari pemerintah dengan resiko yang tinggi, kami berusaha transparan kepada semua pihak. Sedangkan dana MBS dari para peserta didik kami pertanggungjawabkan setiap akhir tahun dalam rapat pleno. Jawaban Ketua Komite : Menurut kami pengelolaan keuangan berjalan terbuka. Kami diperkenankan menanyakan setiap saat kami menghendaki. Laporan juga ditulis dalam papan penggunaan BOS. Untuk dana dari orang tua, misalnya pembangunan fisik sekolah kami melaksanakan bersama sekolah. Untuk dana MBS, kami dilibatkan dalam mengelola. Jawaban Guru : Ya, dana BOS sangat beresiko jika penggunaannya tidak sesuai dengan juknis dan tidak transparan. Jadi kami tidak mau mengambil resiko. Sekolah selalu membuat laporan kepada komite pada akhir tahun. Untuk dana MBS kami laporkan juga kepada wali murid dan komite dalam rapat pleno.
156
3.
4.
5.
Bagaimana pertangungjawaban sekolah dalam hal pengelolaan PBM, dan sarana dan prasarana kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Untuk PBM kami sudah membiasakan melaporkan hasil tes tengah semester dan semester kepada orang tua untuk ditandatangani kemudian dikembalikan lagi ke sekolah. Tujuannya untuk mencegah komplain orang tua ketika nilai tidak sesuai dengan hasil tes anak. Dalam hal sarana dan prasarana, kami inventaris barang yang dibeli oleh sekolah. Misalnya alat peraga, buku yang dibeli sekolah kami smpaikan kepada komite dengan harga yang wajar. Lagi pula buku yang dibeli kan sudah ditentukan oleh pemerintah yaitu BSE. Buku harus dipinjamkan kepada anak untuk dipelajari. Ketua Komite : Sekolah menyampaikan hal-hal yang dibeli untuk kelengkapan proses belajar anak. Harga barang yang dibelipun masih dalam batas kewajaran, karena barang-barang yangdibeli sebagian berasal dari dana orang tua. Guru : Untuk PBM kami sudah terbiasa menyampaikan hasil tes kepada orang tua untuk ditandatangani agar orang tua tahu prestasi akademik anaknya. Sekolah mengadakan barang dengan persetujuan komite sekolah, misalnya ketika membeli sound system, dana dari orang tua, komite tahu persis harga barang yang dibeli. Dokumen apa sajakah yang dimiliki sekolah tentang penyampaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanakaan program sekolah? Kepala Sekolah : Sekolah memiliki buku catatan prestasi yang dicapai anak-anak setiap tahun, Foto copy piagam kejuaraan, dan piala kejuaraan. Piagam yang bersifat individu, diberikan kepada pemenang. Untuk program yang belum berhasil ada catatan khusus pada notulen yang harus dibahas bersama dengan komite untuk dicari upaya yang harus ditempuh untuk perbaikan. Komite Sekolah : Setahu kami, di kantor kepala sekolah dipajang piala kejuaraan. Program yang belum berhasil, dibahas pada akhir tahun sebagai masukan penyusunan program tahun berikutnya. Guru : Ada buku prestasi, piagam kejuaraan, piala kejuaraan baik akademik maupun non akademik. Pada akhir tahun diadakan rapat bersama komite untuk membahas program yang belum terlaksana atau belum berhasil. Penyelenggaraan sekolah tidak terlepas dari kritik dan saran dari berbagai pihak. Bagaimana penilaian publik terhadap penyelenggaran sekolah ? Kepala Sekolah : Pernah kami mendapat masukan untuk mengadakan pembinaan kepada beberapa seorang guru karena dinilai pengorbanannya dinilai kurang. Misalnya ketika menjelang ujian, hanya beberapa guru yang memberikan tambahan pelajaran. Disarankan juga untuk mengajukan pergantian tenaga pengajar yang lebih mumpuni untuk mewujudkan visi sekolah dan penambahan prasarana pembelajaran. Bahkan orang tua peserta didik datang ke sekolah untuk mengingatkan keselamatan anak-anak ketika pulang sekolah untuk ditunggui menyeberang jalan raya. Komite Sekolah : Secara umum baik dan cukup memuaskan. Anakanak berhasil memperoleh kejuaraan dalam lomba di tingkat kecamatan. Tetapi terus terang kami agak kecewa dengan nilai UN tahun ini. Melihat hasil yang dicapai tahun terakhir, kami prihatin
157
dengan hasil ujian nasional Ada penurunan ranking se kecamatan meskipun tidak terlalu tajam. Oleh karena itu kami sarankan kepada sekolah untuk segera mencari pemecahan agar tahun depan tidak terjadi penurunan lagi. Kami sarankan agar diupayakan peningkatan mutu dan peningkatan disiplin. Kami usulkan juga menambah sarana komputer untuk pembelajaran anak-anak serta memanfaatkan internet untuk pembelajaran. Koordinasi sekolah dengan kami masih perlu ditingkatkan. Perlu juga diadakan penambahan jam pelajaran atau les agar prestasi anak-anak lebih baik. Guru : Dalam rapat-rapat, komite menyarankan untuk penataan tugas secara tepat, penambahan waktu belajar/les, memusatkan kegiatan untuk peningkatan hasil belajar. 6.
Bagaimana tindak lanjut yang ditempuh sekolah setelah pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Secara bersama-sama antara sekolah, komite kita ajak mengadakan evaluasi tentang kegiatan yang telah berjalan setiap tahun. Disesuaikan dengan tujuan sekolah. Jika ada program yang belum tercapai, perlu dirumuskan misi yang baru. Misalnya Ketika try-out UN, nilai anak-anak kurang memuaskan, segera kita cari penyebab dan cara mengatasinya. Ketua Komite : Sekolah mengundang komite sekolah pada akhir tahun pelajaran untuk melaporkan hasil kegiatan selama satu tahun. Bersama-sama sekolah kami membahas hal-hal yang belum bisa terlaksana dengan baik. Contohnya dalam lomba-lomba mengapa tahun lalu dapat menjadi juara, sekarang tidak, lalu dicari jalan keluarnya. Guru : Pada akhir tahun sekolah mengundang komite sekolah untuk secara bersama mengadakan evaluasi kegiatan setahun berjalan. Sekolah juga melaporkan beberapa hasil kegiatan yang telah dicapai.
7
Salah satu ciri MBS adalah kesesuaian program sekolah dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang hal tersebut? Jawaban Kepala Sekolah : Sesuai dengan otonomi dalam MBS, kami berusaha menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah kami. Jadi program yang kami susun dan dilaksanakan kami usahakan dapat mewujudkan aspirasi masyarakat. Seperti lima tahun yang lalu, masyarakat menghendakai adanya kegiatan komputer, di dalam program jangka panjang kami hal itu sudah tertera. Jadi tinggal mengadakan pembahasan bersama untuk mewujudkan keinginan masyarakat tersebut. Program yang lain misalnya kegiatan kerajinan enceng gondok dan seni islami (rebana) kami adakan karena komite menyambut dengan baik. Jawaban Ketua Komite : Menurut saya sudah sesuai dengan apa norma masyarakat, ya. Contohnya program seni rebana, pakaian berjilbab setiap hari , Berbahasa Jawa setiap hari Kamis. Kami mendukung sekali.
Jawaban Guru : Kegiatan yang dilaksanakan sekolah sesuai dengan norma masyarakat. Ada rebana, pembiasaan berbahasa Jawa pada hari Kamis, berpakaian muslim setiap hari Kamis sesuai dengan kondisi masyarakat yang
158
beragama Islam. Selama ini belum ada yang memberian kritikan terhadap kegiatan yang dilaksanakan sekolah. 9.
Kadang kala sekolah harus mengambil kebijakan tertentu untuk kelangsungan pelaksanaan MBS. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang pengambilan kebijakan yang telah dilaksanakan sekolah? Jawaban Kepala Sekolah : Kami berusaha mengundang komite lebih dahulu ketika harus mengambil kebijakan sehingga kebijakan yang diambil diupayakan tidak memberatkan orang tua dan masyarakat. Misalnya ketika akan akreditasi, kami membutuhkan dana yang besar, setelah ada kesepakatan dengan komite, baru komite membahas dengan orang tua peserta didik. Dengan demikian ada pemahaman yang baik terhadap kebijakan yang diambil. Jawaban Ketua Komite : Ya, kami dilibatkan dalam menentukan kebijakan sekolah, tetapi dalam hal-hal yang kecil, saya mempersilakan sekolah untuk menentukan. Misalnya penentuan kegiatan ekstrakurikuler yang tahu persis adalah sekolah. Bagi kami yang penting dapat mengembangkan kemampuan siswa. Jawaban Guru : Menurut saya, kebijakan yang diambil sekolah disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Lagi pula sebelum disampaikan kepada wali murid, diemukakan dulu kepada komite sekolah untuk dibahas bersama. Jadi ada dukungan dari komite sekolah.
c. Prinsip Peranserta Masyarakat 1.
2.
Dalam penyusunan program sekolah diperlukan keterlibatan beberapa pihak. Bagaimana keterlibatan pihak terait dengan sekolah dalam menyusun RKA? Kepala Sekolah : Sumber keuangan kami berasal dari dana BOS. RKA disusun bersama guru dan karyawan berdasarkan juknis BOS, kemudian disampaikan kepada komite sekolah untuk dibahas. Misalnya rencana pembelian komputer, media pendidikan (televisi). Disamping itu kami sampaikan rencana pengadaan fisik misalnya pavingisasi halaman. Untuk pelaksanaan MBS setiap anak menyisihkan uang saku Rp 100,00 setiap hari. Ketua Komite : Kami dilibatkan dalam membahas rencana penggunaan keuangan sekolah dan memberikan masukan terutama untuk meningkatkan hasil yang lebih bagus. Guru : Sebagian besar berasal dari masukan guru, kemudian dibahas komite . Disamping itu komite diundang secara khusus jika ada keperluan mendesak, seperti kebutuhan dana menjelang akreditasi sekolah. Dana Rp 100,00 untuk kotak MBS masih berjalan meskipun ada anak yang kurang lancar. Bagaimana keterlibatan publik dalam proses penyusunan kurikulum sekolah? Kepala Sekolah : Keterlibatan masyarakat masih sangat terbatas sekali karena menyusun kurikulum memang sulit. Untuk itu sekolah masih mengadopsi KTSP dari sekolah lain dengan disesuaikan kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat. Kami menerima masukan dari komite tentang kegiatan yang menjadi kekhasan lingkungan. Ketua Komite : Untuk kurikulum, kami serahkan kepada sekolah saja. Pernah kami diajak menyusun kurikulum, tetapi malah menjadi
159
bingung karena saya sendiri juga tidak tahu apa itu kurikulum. Tetapi ketika diminta masukan, yang penting sesuai dengan keinginan masyarakat. Kami mengusulkan untuk pemanfaatan enceng gondok untuk bahan keterampilan anak-anak. Guru : KTSP di sekolah kami masih mengadopsi dari sekolah lain tetapi ciri khusus lingkungan seperti pengolahan enceng gondok menjadi salah satu kagiatan penting. Kami juga menyesuaikan dengan kondisi masyarakat, misalnya seni macapat, keagamaan menjadi salah satu kegiatan yang mejnadi pilihan. 3.
MBS berorientasi pada mutu. Bagaimana keterlibatan stakeholders terhadap upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan mutu? peningkatan mutu. Oleh karena itu setiap akhir tahun dan awal tahun kami sampaikan informasi kepada komite dan orang tua peserta didik keberhasilan dan kegagalan kegiatan yang telah dilaksanakan. Dari sini kamisampaikan program tahun berikutnya untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik, dan masyarakat. Misalnya dengan meningkatkan pemantauan kelompok belajar peserta didik di rumah melalui komite dan guru yang berdomisili di sekitar sekolah. Dengan demikian ada kerjasa yang baik antara sekolah, komite dan lingkungan. Komite Sekolah : Sebagaimana kami sebutkan tadi, bahwa kami sangat mendukung program untuk meningkatkan prestasi sekolah. Jadi kami membantu mengawasi belajar anak-anak di rumah dengan menggalakkan JBEM (Jam Belajar Efektif Masyarakat) yang dicanangkan oleh pemerintah. Masyarakat juga ikut menjaga keamanan sekolah. Komite secara berkala datang ke sekolah untuk memantau kegiatan sekolah. Guru : Menurut saya, masyarakat cukup peduli terhadap upaya sekolah untuk peningkatan mutu. Beberapa warga ikut membantu anak-anak mempersiapkan diri pada waktu akan mengikuti lomba, misalnya macapat, kreatifitas. Bahkan dukungan moril pernah juga diberikan kepada anak-anak dengan mengadakan mujahadah ketika akan mengikuti ujian nasional.
4.
Bagaimana kontribusi stakeholders dalam penyelenggaraan sekolah? Kepala Sekolah: Warga masyarakat sangat peduli terhadap pendidikan di SDN Rowoboni 02, Terbukti warga yang memiliki kemampuan tilawah bagus, kita ajak membimbing anak dalam sari tilawah. Menjelang lomba kreatifitas siswa dan pekanseni, kita undang warga ke sekolah membimbing anak mengolah enceng gondok. Mantan penilik sekolah yang ahli macapat berkenan membantu melatih anak belajar macapat menjelang lomba dan ternyata berhasil menjadi juara. Dari dalam, kami memberi kebebasan kepada para pendidik untuk berkreasi untuk kemajuan sekolah, misalnya masing-masing kelas merencanakan beberapa hal bersama wali peserta didik bagi kemajuan kelas. Hasilnya beberapa kali anak-anak mejadi juara dalam kegiatan lomba di tingkat kecamatan, bahkan pernah sampai tingkat provinsi. Untuk pembanguan fisik sekolah, komite mengupayakan pengerasan halaman sekolah dengan paving, membangun pondok belajar.
160
Ketua Komite : Pada waktu akan ada lomba, sekolah mohon bantuan kepada warga yang memiliki keterampilan terrtentu seperti tilawah, enceng gondok, dan melatih macapat. Ternyata ada beberapa anak yang menang dalam lomba. Disamping itu ketika akan ada akreditasi, kami mengupayakan pengerasan halaman sekolah dan membangun pondok belajar bagi anak-anak. Guru : Komite mengusahakan dana pengerasan halaman sekolah dan pembuatan pondok belajar. Warga mau membantu sekolah mempersiapkan anak dalam lomba keterampilan dengan membuat kerajinan dari enceng gondok. Mantan Penilik Sekolah membantu melatih macapat, warga membimbing sari tilawah. Anak-anak ada yang berhasil menjadi juara. 5.
Bagaimana dengan organisasi masyarakat yang lain, misalnya Karang Taruna, DIDU, atau tokoh masyarakat, atau lembaga Pemerintah? Kepala Sekolah : Untuk DIDU pernah ada pengusaha enceng gondok membantu sekolah dalam mengadakan kegiatan tengah semester dengan menyumbang transportasi. Ada juga yang memberi hadiah uang kepada tim sepak bola ketika menjadi juara tingkat kecamatan dan menjadi donatur. Kami pernah juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberikan pembinaan kepada anak-anak. Juga dengan PUSKEMAS dalam pembinaan kesehatan anak-anak. Bahkan pada bulan muharan, salah seorang warga berkenan memberi sodakoh kepada anak-anak sekolah yang sudah yatim/piatu. Komite Sekolah : Masyarakat kami kan ada yang menjadi pengusaha enceng gondok. Pada saat sekolah mengadakan kegiatan tengah semester, sekolah dibantu transportasi ke objek wisata. Beberapa lembaga pemerintah yang telah diajak kerja sama dengan sekolah adalah POLSEK dan PUSKESMAS. POLSEK memberikan pembinaan kepada anak-anak untuk mencegah tindakan kriminal. Guru : Pada saat jeda semester, kami mengadakan kegiatan tengah semester ke tempat rekreasi Bandungan dengan bantuan transportasi kendaraan oleh seorang warga masyarakat yang menjadi pengusaha enceng gondok. Sekolah pernah mendatangkan Polisi untuk memberi pembinaan kepada anak untuk mencegah tindakan yang merugikan sekolah. Juga PUSKESMAS mengadakan kegiatan BIAS dan cara hidup sehat. Pada bulan Muharam, anak-anak yatim/piatu diundang ke salah satu warga untuk diberi santunan.
6.
MBS Berorientasi pada mutu. Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Kalau memuaskan, belum. Tetapi cukup membanggakan karena setiap mengikuti lomba di tingkat kecamatan ada beberapa anak yang menjadi juara dalam beberapa macam cabang lomba. Tetapi nilai UN tahun ini agak menurun, dan itu menjadikan perhatian bagi kami semua. Mungkin karena adanya pergantian/mutasi pendidik pada pertengahan tahun pelajaran, jadi anak-anak perlu penyesuaian. Komite juga menanggapi positif atas hasil yang telah kami capai. Disamping itu bersama komite dan orang tua kami bersepakat untuk membantuk karakter anak sesuai budaya jawa dengan membiasakan berbahasa jawa setiap hari Kamis. Jadi kerja sama antara sekolah dengan masyarakat terjalin cukup baik. Ada rasa puas pada orang tua peserta didik dengan beberapa prestasi yang diperoleh anak-anak dalam berbagai kegiatan lomba.
161
Jawaban Ketua Komite : Secara umum baik dan cukup memuaskan. Anak-anak berhasil memperoleh kejuaraan dalam lomba di tingkat kecamatan. Komite dilibatkan dalam pengambilan keputusan sekolah. Baik pada awal tahun, selama tahun berjalan dan akhir tahun dalam membahas hasil yang telah dicapai. Ami menjalankan tugas kami. Tetapi terus terang kami agak kecewa dengan nilai UN tahun ini. Ada penurunan ranking se kecamatan meskipun tidak terlalu tajam. Kami sarankan kepada Kepala Sekolah untuk segera mencari pemecahan agar tahun depan tidak terjadi penurunan lagi. Jawaban Guru : MBS memberi kesempatan kepada sekolah untuk menentukan kebijakan sesuai dengan keadaan seolah dan lingkungan. Jadi kami dapat berkreasi memajukan sekolah meskipun kami masih belum sepenuhnya dapat melaksanakan PAKEM dengan baik. Tetapi prestasi yang diperoleh anak-anak menjadikan sekolah ini diperhitungkan dalam setiap kegiatan lomba oleh sekolah lain. Ada kepercayaan dan kepuasan masyarakat terbukti calon peserta didik baru dari luar desa cukup banyak. 7.
Untuk kemajuan sekolah diperlukan saran-saran tertentu. Saran apa saja yang diberikan stakeholders kepada sekolah? Kepala Sekolah : Pernah kami mendapat masukan untuk mengadakan pembinaan kepada beberapa seorang guru karena dinilai pengorbanannya dinilai kurang. Misalnya ketika menjelang ujian, hanya beberapa guru yang memberikan tambahan pelajaran. Disarankan juga untuk mengajukan pergantian tenaga pengajar yang lebih mumpuni untuk mewujudkan visi sekolah dan penambahan prasarana pembelajaran. Komite mengingatkan agar anak-anak dilarang membawa HP ke sekolah pada saat proses belajar. Komite Sekolah : Ya, melihat hasil yang dicapai tahun terakhir, kami prihatin dengan hasil ujian nasional karena ada penurunan. Oleh karena itu kami sarankan agar diupayakan peningkatan mutu dan peningkatan disiplin. Kami usulkan juga menambah sarana komputer untuk pembelajaran anak-anak serta memanfaatkan internet untuk pembelajaran. Koordinasi sekolah dengan kami masih perlu ditingkatkan. Perlu juga diadakan penambahan jam pelajaran atau les agar prestasi anak-anak lebih baik. Kami sarankan anak-anak dilarang membawa HP ke sekolah karena mengganggu belajar. Guru : Dalam rapat-rapat, komite menyarankan untuk penataan tugas secara tepat, penambahan waktu belajar/les, memusatkan kegiatan untuk peningkatan hasil belajar. Pernah trjadi salah seorang orang tua murid datang ke sekolah menyampaikan kritikan kepada sekolah mengenai perlakuan sekolah terhadap anak-anak
8.
Bagaimanakah kepedulian publik terhadap penyelenggaraan sekolah? Jawaban : Kepala Sekolah : Sangat bagus, ada kerja sama yang baik antara masyarakat dengan sekolah. Warga sekitar sekolah turut menjaga keamanan sekolah. Bahkan suatu ketika ada anak yang mencurigakan, ingin mencuri keuangan koperasi sekolah, dihardik, diancam akan dilaporkan pada polisi. Ketika akan akreditasi, orang tua kerja bakti memasang paving halaman sekolah.
162
Ketua Komite : Kami mendukung program sekolah. Lebih-lebih dalam peningkatan prestasi. Masyarakat peduli pada keadaan sekolah. Ketika anak-anak lomba sepak bola dan masuk final, orang tua murid ikut memberikan dukungan kepada anak-anak. Dan ternyata berhasil menjadi juara selama tiga kali berturut-turut. Guru : Sangat bagus. Misalnya ketika anak mengikuti lomba sepak bola dalam rangka 17 Agustus, warga memberi dukungan ke lapangan dan anak-anak memperoleh juara I. Ketua komite juga memberi hadiah uang bagi pencetak gol. Bebera warga membantu dengan cara membimbing belajar di rumahnya pada malam hari. 9. Bagaimana tanggapan stakeholders terhadap kebijakan yang telah ditempuh sekolah? Kepala Sekolah : Sejauh ini belum ada komplain dari masyarakat tentang keputusan telah diambil sekolah karena kami berusaha membahas terlebih dahulu dengan komite sekolah. Sebagai contoh pengadaan pakaian khas (busana muslim) yang mencerminkan sikap islami sesuai dengan misi sekolah. Begitu pula penggalian dana untuk kegiatan MBS, setiap hari anak menyisihkan uang saku Rp 200,00. orang tua peserta didik jung mendukung. Komite Sekolah : Kami mendukung kebijakan yang dipusatkan pada peningkatan mutu sekolah. Termasuk adanya beberapa kegiatan ekstrakurikuler, meskipun cukup banyak tetapi sangat bermanfaat bagi anak-anak. Ternyata dari kegiatan itu anak-anak ada yang memperoleh kejuaraan. Guru : Secara umum, tidak ada masalah. Masyarakat memberikan dukungan kepada apa yang telah diputuskan untuk kemajuan sekolah, Ketika penentuan bantuan beasiswa miskin, sekolah membicarakan dengan komite dahulu. SDN SEPAKIUNG 03 a. Prinsip Transparansi Manajemen. 1.
MBS di Kabupaten Semarang sudah berjalan tiga tahun. Untuk kelancaran kegiatan sekolah, diperlukan adanya program sekolah. Bagaimana dengan di sekolah Bapak/Ibu? Kepala Sekolah : Kami masih mengacu pada program tahunlalu. Program disusun untuk satu tahun. Untuk program jangka menengah dan jangka panjang kami belum menyusunnya. Komite Sekolah : Kami belum diajak menyusun program sekolah. Jadi kami belum tahu seperti apa program yang direncanakan sekolah Guru : Program sekolah seperti tahun-tahun lalu, belum ada perkembangan.
2.
Dalam kerangka MBS, Semestinya penyusunan program sekolah melibatkan beberapa unsur. Bagaimana proses penyusunan program sekolah dalam kerangka pelaksanaan MBS di sekolah ini? Kepala Sekolah : Program kami susun dengan menyesuaikan kondisi sekolah. Tetapi kami belum memiliki program jangka menengah dan jangka panjang. Karena situasi, Komite belum kami libatkan dalam menyusun program sekolah. Kadang-kadang, karena pekerjaan mereka, kami kesulitan mengumpulkan seluruh anggota komite.
163
Tetapi program yang telah tersusun kami sampaikan kepada ketua komite. Kami kira kalau disusun bersama komite saya kira tidak jalan. Untuk tahun ini karena merupakan hal yang baru, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, ya, yang penting kami susun berdasarkan masukan dari guru serta sesuai dengan draf Dinas Pendidikan dan Juknis BOS. Hasilnya kami sampaikan kepada komite untuk mendapat tanggapan. Hanya keuangan kami sering terlambat pencairannya. Ketua Komite : Kami belum diajak rapat membahas program sekolah. Dua tahun yang lalu kami pernah diundang sekolah, tetapi program sudah ada dan kami tinggal mengesahkan. Jadi kami tidak bisa memberikan masukan kepada sekolah, terutama untuk meningkatkan prestasi murid. Namun, untuk penambahan jam/les, kami mendukung. Tahun ini kami belum diajak rapat membahas Rencana Anggaran Sekolah. Sebenarnya ada keinginan untuk menanyakan kepada sekolah tentang penggunaan Dana Bos, tetapi kami takut jangan-jangan nanti dikira intervensi terhadap keuangan sekolah. Dana BOS kan pertanggungjawabannya kepada Pemerintah. Guru : Sekolah kami belum punya program yang rinci, apalagi program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Yang penting proses belajar mengajar, terlaksana dalam satu tahun. Jika menjelang ujian diadakan les. RKA sudah disusun oleh Kepala Sekolah dan seorang guru yang mendapat sosialisasi tentang penyusunan RKA. Kami tidak begitu pahan pos-pos penggunaan dari BOS, hanya pada waktu rapat, RKA disampaikan untuk tujuh jenis kegiatan, tetapi berdasarkan Juknis BOS. 3.
Dalam kerangka MBS, program sekolah perlu diketahui oleh pihak terkait. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal tersebut? Kepala Sekolah : Kami menyampaikan kepada wali murid misalnya pada waktu penerimaan rapor, pertemuan orang tua murid. Kami sampaikan hal-hal yang telah dilaksanakan oleh sekolah dan yang dicapai sekolah pada awal tahun dan akhir tahun untuk mendapat masukan. Ketua Komite : Dua tahun terakhir, pernah kami diundang untuk membahas RAPBS. Tetapi RAPBS sudah jadi dan kami tinggal mengesahkan saja Dalam pertemuan bersama orang tua murid dan sekolah, Kepala Sekolah menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah. Tetapi tahun ini pertemuan tersebut belum dilaksanakan. Guru : Tahun-tahun yang lalu sekolah mengundang orang tua/wali murid pada awal dan akhir tahun. Dalam pertemuan itu disampaikan apa-apa yang dilaksanakan dan dicapai sekolah. Tetapi tahun ini belum mengadakan pertemuan dengan wali murid”
4.
Bagaimana dengan pihak Dinas Pendidikan? Kepala Sekolah : UPTD mengadakan pemantauan dan pada saat menitoring ke sekolah menanyakan hal tersebut. Komite Sekolah : Wah, kalau dengan Dinas pendidikan sekolah yang tahu persis, pak. Kami kurang begitu mengetahuinya. Guru : Pengawas mengingatkan dan memberi masukan agar program disesuaikan dengan lingkungan.
164
5.
Proses penyelenggaraan sekolah perlu diinformasikan kepada pihak terkait dengan penyelenggaraan sekolah. Bagaimana informasi penyelenggaran sekolah, misalnya informasi keuangan sampai kepada pihak terkait? Jawaban : Kepala Sekolah : Kami membuat laporan tertulis dalam bentuk SPJ BOS tiap triwulan dan dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. Kami juga membuat papan RAPBS sesuai dengan RKA yang kami susun. Untuk Komite dan orang tua murid, kami laporkan pada saat pertemuan dengan komite pada awal tahun dan akhir tahun. Ketua Komite : Tahun lalu dilaporkan kepada komite, orang tua murid lewat rapat pleno akhir tahun. Tapi tahun ini belum. Kalau akan bertanya, nanti dikira intervensi. Dalam pertemuan bersama orang tua murid dan sekolah, Kepala Sekolah menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah. Guru : Ya dilaporkan kepada pemerintah dalam bentuk SPJ. Kepada komite sekolah secara lisan pada waktu pertemuan komite. Disekolah disediakan papan RAPBS, tetapi belum ada papan rincian penggunaan keuangan sekolah.
6.
Bagaimana dengan informasi tentang Proses Belajar Mengajar? Kepala Sekolah : Untuk PBM, kami menyampaikan kepada wali murid lewat pertemuan-pertemuan tertentu, misalnya pada waktu penerimaan rapor, pertemuan orang tua murid, komite dan sekolah. Kami sampaikan hal-hal yang telah dilaksanakan oleh sekolah dan yang dicapai sekolah pada awal tahun dan akhir tahun untuk mendapat masukan. Ketua Komite : Proses belajar, ya, berjalan, tetapi menurut saya kurang maksimal karena masuknya kadang-kadang agak siang, istirahat terlalu lama, gurunya juga kurang. Guru : Untuk PBM, tahun-tahun yang lalu sekolah mengundang orang tua/wali murid pada awal tahun. Dalam pertemuan itu disampaikan apa-apa yang dilaksanakan dan dicapai sekolah. Pada saat pengambilan rapor kami menyampaikan beberapa hal tentang pelaksanaan PBM kepada orang tua..
7.
Bagaimana dengan informasi tentang personalia dan sarana prasarana dapat diketahui oleh masyarakat? Kepala Sekolah : Untuk personalia, keadaan personalia sekolah kami tidak lengkap, kalau ada guru yang dimutasi, belum ada gantinya. Kami sendiri harus mengampu kelas. Kami belum membicarakan hal ini kepada komite sekolah, karena untuk menambah guru honorer lagi juga membutuhkan biaya. Ketua Komite : Untuk personal, setahu saya gurunya kurang, pak. Sampai sekarang belum ada penambahan guru lagi, padahal muridnya cukup banyak. Jadi itu dapat mengganggu proses belajar. Guru : Tenaga pendidik sekolah kami masih kurang karena ketika ada mutasi ke sekolah lain, belum ada gantinya. Hal ini jug abelum dibahas dengan komite sekolah.
165
8.
Bagaimana upaya sekolah untuk mengatasi hal tersebut? Misalnya dibahas dengan komite sekolah? Kepala Sekolah : Sekolah kami di pegunungan, kalau akan menambah tenaga wiyata bakti, sulit. Sementara di sekolah sudah ada dua wiyata bakti. Kami belum membicarakan dengan komite, karena jika ingin menambah tenaga wiyata bakti, pasti menimbulkan konsekuensi biaya. Tidak mungkin dari orang tua murid. Komite Sekolah : Memang sekolah belum membahas hal ini dengan komite sekolah. Jika kami ingin memberikan saran, jangan-jangan dikira ikut intervensi. Guru : Ya, memang tenaga pendidik kami kurang. Sementara tidak mungkin menambah tenga wiyata bakti, karena sudah ada dua.
9.
Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap proses penyelenggaraan sekolah ? Kepala Sekolah : Memang, kami belum dapat memberikan hasil yang bagus kepada orang tua/wali murid. Tetapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Anak-anak juga ada yang pernah menjadi juara I Macapat tingkat kecamatan. Bahkan pernah juara III kabupaten. Tahun ini hasta karya juga menjadi juara III kecamatan. Perlu ada pembinaan lagi di bidang akademik, dan berkaca pada sekolah yang lebih maju. Kami memiliki beberapa piala kejuaraan dan dokumen piagam kejuaraan. Ketua Komite : Menurut pendapat kami, belum memuaskan. Alangkah baik jika hasil ujian juga mendapat ranking di tingkat kecamatan. Mestinya beberapa kegiatan dibicarakan dengan komite dan ada yang ditangani komite. Tetapi kurang koordinasi sehingga beberapa hal belum disampaikan kepada komite. Guru : Wah, karena masyarakat di sini punya potensi bidang seni, kami kami baru bisa mewujudkan sebagian dari cabang seni. Prestasi kami baru sebatas di bidang macapat. Inginnya ya disamping seni, akademiknya juga bagus. Informasi ini disampaikan ketika penerimaan rapor.
10. Pelaksanaan suatu program memiliki dua kemungkinan berhasil atau gagal. Bagaimana sekolah menginformasikan keberhasilan dan kegagalan kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Kami menyampaikan kepada wali murid lewat pertemuan-pertemuan tertentu, misalnya pada waktu penerimaan rapor, pertemuan orang tua murid, komite dan sekolah. Kami sampaikan hal-hal yang telah dilaksanakan oleh sekolah dan yang dicapai sekolah pada awal tahun dan akhir tahun untuk mendapat masukan. Ketua Komite : Dalam pertemuan bersama orang tua murid dan sekolah, Kepala Sekolah menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah. Tetapi tahun ini belum ada pertemuan Guru : Tahun-tahun yang lalu sekolah mengundang orang tua/wali murid pada awal dan akhir tahun. Dalam pertemuan itu disampaikan apa-apa yang dilaksanakan dan dicapai sekolah.
166
b.
Prinsip Akuntabilitas
1. Dalam kerangka MBS, pengelolaan keuangan perlu disampaikan pertanggungjawabannya kepada semua puhak terkait. Bagaimana sekolah menyampaikan pertanggungjawaban pengunaan keuangan kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Kami membuat laporan tertulis dalam bentuk SPJ BOS tiap tripulan dan dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. Kami juga membuat papan RAPBS sesuai dengan RKA yang kami susun. Untuk Komite dan orang tua murid, kami laporkan pada saat pertemuan dengan komite pada awal tahun dan akhir tahun. Ketua Komite : Tahun lalu dilaporkan kepada komite, orang tua murid lewat rapat pleno akhir tahun. Tapi tahun ini belum. Kalau akan bertanya, nanti dikira ikut cambur tangan. Guru : Ya dilaporkan kepada pemerintah dalam bentuk SPJ. Kepada komite sekolah secara lisan pada waktu pertemuan komite. Disekolah disediakan papan RAPBS, tetapi belum ada papan rincian penggunaan keuangan sekolah. 2. Dalam pengelolaan keuangan, PPDB, sangat rentan sekali terhadap terjadinya penyimpangan. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap hal tersebut? Kepala Sekolah : Keuangan kami berasal dari pemerintah yaitu Dana BOS. Sudah ada juknis tentang pengelolaannya. Jadi kami tidak berani main-main tentang keuangan. Kami selalu membuat laporan sesuai dengan RKA yang telah disusun. Ada papan informasi keuangan tentang RAPBS. Dalam PPDB kami juga terbuka tidak membedakan asal calon siswa. Yang penting memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Ketua Komite : Kalau penyimpangan kami tidak tahu pasti. Tetapi sejauh ini belum ada kasus yang menyangkut keuangan. Pertanggungjawaban BOS kan kepada pemerintah. Kami berharap diajak membicarakan tentang penyusunan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan supaya penggunaannya tepat sasaran. PPDB berjalan baik. Buktinya setiap tahun masih banyak yang mendaftar sekolah. Guru : Sejauh ini pelaporan disusun oleh Kepala Sekolah dan bendahara BOS. Kami kurang mengetahui secara persis. Yang penting kebutuhan sekolah dapat terpenuhi. Kalau penyimpangan sepertinya tidak ada, karena pada waktu ada monitoring dari kabupaten, tidak diketemukan penyimpangan penggunaan dana. PPDB berjalan dengan tertib dan lancar. 3.
Bagaimana pertangungjawaban sekolah dalam hal pengelolaan PBM, dan sarana dan prasarana kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Untuk PBM, kami sampaikan kepada para pendidik bahwa kita harus melaksanakan PAKEM. Namun belum berlangsung dengan baik. Kepada pihak luar (komite, Masyarakat) kami sampaikan melalui pertemuan pengambilan rapor. Beberapa hal yang berhubungan PBM di sekolah saya pesankan kepada pendidik agar disampaikan kepada orang tua.
167
Ketua Komite : Kalau PBM setahu saya dulu pernah disampaikan tentang kurikulum KTSP. Tetapi prosesnya saya kurang begitu mengikuti. Hanya ketika hasil tes dibagikan, orang tua disuruh tanda tangan pada kertas tes, kemudian dikembalikan ke sekolah lagi. Guru : Kami menyampaikan hasil tes kepada peserta didik untuk ditandatangani orang tua kemudian dikumpulkan kembali sebagai dokumen portofolio. Pada pembagian rapor kami sampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian orang tua. 4. Dokumen apa sajakah yang dimiliki sekolah tentang penyampaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanakaan program sekolah? Kepala Sekolah : Sekolah memiliki daftar kejuaraan dan piala kejuaraan. Ada juga piagam kejuaraan Komite Sekolah : Sekolah memiliki beberapa piala hasil lomba anakanak yang dipajang di kantor. Guru : Ada buku caatan kejuaraan yang diikuti anak-anak dan piala kejuaraan. 5. Penyelenggaraan sekolah tidak terlepas dari kritik dan saran dari berbagai pihak. Bagaimana penilaian publik terhadap penyelenggaran sekolah ? Jawaban Kepala Sekolah : Pernah ketua komite memberikan saran tentang ketertiban kedatangn guru di sekolah dan waktu istirahat yang terla lulama. Juga ketika ada guru yang kadang-kadang pulang lebih awal tanpa sepengetahuan saya. Komite Sekolah : Sebenarnya kami ingin memberikan masukan dan kritikan yang banyak kepada sekolah. Tetapi seperti saya katakan di depan bahwa jangan-jangan kami dikira terlalu intervensi. Sudah dua tahun kami tidak diundang rapat, tapi kami heran mengapa tanpa komite kok sekolah bisa jalan?. Keinginan kami aturan dan keputusan mestinya dimusyawarahkan. Misalnya pada saat menyusun program sekolah, tetapi komite tidak diajak musyawarah. Tetapi menurut saya komunikasi perlu diadakan agar ada kebersamaan sekolah dengan komite sekolah. Dengan kondisi seperti itu kok bisa berjalan, ya Pak. Saya tidak yakin hasilnya seperti apa nanti. ... Menurut pendapat kami, belum memuaskan. Alangkah baik jika hasil ujian juga mendapat ranking di tingkat kecamatan Guru : Memang akhir-akhir ini sekolah belum melibatkan komite dalam merencanakan kegiatan sekolah. Tetapi pernah mengingatkan kepada kepala sekolah tentang kedatangan guru yang kurang sesuai dengan waktu kedatangan dan waktu istirahat yang terlalu lama, juga tentang penggunaan sekolah. 6. Bagaimana tindak lanjut yang ditempuh sekolah setelah pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Kami mengadakan evaluasi terhadap kegiatan seperti anak yang berhadil melanjutkan sekolah ke SMP. Juga lomba apa yang berhasil menjadi juara. Pernah anak menjadi juara I lomba Macapat dan juara III keterampilan. Tahun ini salah seorang pendidik kami berinisiatif memberikan ekstrakurikuler seni tari yang mendapat sambutan dari komite dan masyarakat. Ketua Komite : Untuk tahun lalu dan tahun ini kami belum diundang sekolah. Jadi belum tahu bagaimana tindak lanjut sekolah setelah proses belajar mengajar selesai. Seharusnya komite diajak berembug,
168
tapi kurang koordinasi. Tetapi ssalah seorang guru sudah mulai memberikan ekstrakurikuler tari kepada anak-anak satu minggu sekali. Guru : Biasanya pada akhir tahun ada rapat tentang kegiatan setahun berjalan. Untuk tahun ini belum tahu rencana Kepala Sekolah. Tetapi melihat pottensi anak-anak, saya mengadakan kegiatan ekstrakuriuler seni tari, ternyata anak-anak senang sekali. 7.
Salah satu ciri MBS adalah kesesuaian program sekolah dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang hal tersebut? Kepala Sekolah : Saya rasa, kegiatan ekstra kurikuler seni tari sesuaia dengan kondisi masyarakat, karena masyarakat di sini sengan dengan kesenian jawa. Setelah kami mengadakan kegiatan seni tari, masyarakat menyambut dengan senang. Ketua Komite : Ya, cukup baik. Ada peningkatan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler. Tetapi masih belum sesuai dengan harapan masyarakat. Mestinya kegiatan itu dilaksanakan di luar jam pelajaran, tidak langsung setelah jam pelajaran selesai. Kami ingin juga ada pelajaran komputer, supaya tidak ketinggalan jaman. Guru : Untuk kegiatan kesenian memang cocok dengan kondisi masyarakat. Tetapi sebenarnya di bidang akademik masih perlu peningkatan, sehingga hasil ujian tidak ketinggalan jauh dengan sekolah yang lebih maju.
8.
Kadang kala sekolah harus mengambil kebijakan tertentu untuk kelangsungan pelaksanaan MBS. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang pengambilan kebijakan yang telah dilaksanakan sekolah? Kepala Sekolah : Selama ini kami berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ternyata jika program kami tunjukkan pada masyarakat, asal sesuai dengan kemampuan masyarakat, bisa diterima dan berjalan. Misalnya ketika kami membutuhkan pembuatan saluran pembuangan air hujan di belakang sekolah, orang tua/wali murid juga mendukung. Ketua Komite : Untuk progam pembelajaran, kami mendukung. Tetapi untuk pengelolaan operacional yang berhubungan keuangan sekolah, penataan lingkungan, perlu melibatkan komite. Guru : Menurut saya, sejauh ini kebijakan sekolah baik karena tidak memberatkan orang tua murid. Misalnya pengadaan buku, LKS. Tetapi untuk penambahan sarana pembelajaran masih kurang, misalnya alat peraga, media pembelajaran seperti komputer. Padahal saat ini semua itu sangat dibutuhkan.
c.
Prinsip Peranserta Masyarakat
1.
Dalam penyusunan program sekolah diperlukan keterlibatan beberapa pihak. Bagaimana keterlibatan pihak terait dengan sekolah dalam menyusun RKA? Kepala Sekolah : RKA kami susun berdasarkan juknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten disesuaikan dengan Juknis BOS bersama seorang guru yang mendapat sosialisasi. Kami belummelibatkan komite.
169
Ketua Komite : Beberapa tahun yang lalu kami pernah diberitahu RAPBS sekolah. Tetapi tahun ini kami belum diajak untuk membahas RAPBS, jadi kami kurang tahu persis. Guru : RKA disusun oleh kepala sekolah dan salah seoran gguru yang mendapat sosialisasi penyusunan RKA. Jadi kami kurang tahu persis. Kimite juga belum dilibatkan untuk menyusun RKA. 2.
Bagaimana keterlibatan publik dalam proses penyusunan kurikulum sekolah? Kepala Sekolah : Kurikulum 2006 kan harus disusun oleh sekolah bersama komite. Tetapi kami kesulitan untuk menyusun kurikulum karena kurangmya pengalaman dalam menysun kurikulum. Kami mengadopsi contoh kurikulum pada waktu penataran dan kami sesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungan sekolah. Ketua Komite : Setahu kami, sekolah ya berjalan seperti biasa. Kami tidak tahu kurikulum yang dipergunakan. Informasinya kan kurikulum baru begitu, pak. Lagi pula kami kurang yakin apa dapat menyusun kurikulum sendiri. Guru : Untuk kurikulum, kami belum pernah diajak menyusun kurikulum. Setahu saya, kurikulum yang dipergunakan ya, KTSP yang sudah disahkan oleh Dinas Pendidikan. Jadi kami tinggal melaksanakan stándar kompetensi dalam silabus.
3.
MBS berorientasi pada mutu. Bagaimana keterlibatan stakeholders terhadap upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan mutu? Kepala Sekolah : Kami berupaya meningkatkan kedisiplinan pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kami mengalami hambatan karena semua pendidik harus laju ke sekolah karena tidak ada yang berdomisili di sini. Kami belum mencoba memberdayakan warga masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah. Ya, kami belum tahu keterampilan/keahlian apa yang dimiliki oleh warga masyarakat, jadi kami masih kesulitan. Ketua Komite : Saya rasa untuk peningkatan mutu belum nampak. Baru terbatas pada hasil ujian sekolah saja. Untuk bidang yang lain belum kelihatan. Sekolah belum memberdayakan warga masyarakat untuk membantu menyelenggarakan pendidikan. Sebenarnya, masyarakat kami ada juga yang pandai menabuh gamelan, karena kampung memiliki seperangkat alat musik gamelan. Tapi kami belum pernah dihubungi oleh sekolah. Kami juga melatih rebana di kampung. Pendidik : Untuk saat ini memang baru terpusat pada hasil ujian anak-anak. Kegiatan untuk peningkatan mutu yang lain belum ada program. Sekolah belum pernah bekerjasama dengan warga masyarakat yang memiliki keahlian. Sebenarnya warga desa banyak yang pandai menabuh gamelan.
4.
Bagaimana kontribusi stakeholders dalam pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Selama ini kontribusi komite masih terbatas pada dukungan yang berbentuk bangunan fisik sekolah seperti pembuatan selokan belakang sekolah untuk mengantisipasi tergerusnya tanah oleh aliran parit. Itupun harus melalui musyawarah yang sangat hati-
170
hati, karena adanya perbup bahwa sekolah kan tidak dilarang menarik dana pengembangan institusi. Jadi kami sulit untuk membuat fisik sekolah lebih baik, kecuali menunggu dana rehab, kalau ada. Kalau untuk kemajuan akademik siswa belum ada. Komite Sekolah : Sebenarnya kami tetap ikut bertanggung jawab kemajuan sekolah. Misalnya menjaga keamanan sekolah. Ketika sekolah mengajukan usulan pembuatan talud belakang sekolah, kami bersama wali murid secara gotong royong urunan. Hanya menurut saya, sekolah kurang koordinasi dan komunikasi dengan komite sekolah. Pernah juga diajak mengajukan tambahan guru ke UPTD. Guru : Untuk kontribusi komite masih terbatas pada bantuan bangunan fisik sekolah, yang bersifat akademis belum ada. 5.
Bagaimana dengan organisasi masyarakat yang lain, misalnya Karang Taruna, DIDU, atau tokoh masyarakat, atau lembaga Pemerintah? Kepala Sekolah : Kami belum mengadaan kerja sama dengan organisasi masyarakat seperti karang taruna, DIDU, atau tokoh masyarakat. Tetapi kerja sama dengan PISKESMAS dalam kegiatan BIAS berlangsung setiap tahun. Komite Sekolah : Untuk lembaga yang lain belum ada keterlibatan dari masyarakat apakah itu karang taruna, PKK, atau tokoh masyarakat. Seandainya dibicarakan dengan komite dulu saya rasa bisa. Di kampungkan memiliki seperangkat gamelan, jadi bisa dipergunaan untuk mengembangkan bakat anak. Apalagi DIDU, di desa tidak ada DIDU. Guru : Sekolah belum pernah mengadakan kerjasa dengan organisasi masyarakat.
6.
MBS Berorientasi pada mutu. Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Sejauh ini masyarakat mendukung apa yang dilaksanakan sekolah. Misalnya adanya penambahan jam pelajaran/les untuk persiapan ujian akhir sekolah. Akan tetapi belum memberikan masukkan yang berarti, baru sebatas mendukung saja. Ketua Komite : Kami merasa bahwa sekolah kurang mengadakan koordinasi dengan kami, jadi kami kurang tahu secara jelas perencanaan sekolah, penataan lingkungan juga masih perlu perhatian lebih banyak. Sebenarnya masyarakat percaya pada sekolah, terbukti setiap tahun kan asih banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah ini. Tetapi ya itu tadi, sekolah tidak menyampaikan program secara khusus kepada kami, jadi masyarakat seolah-olah tidak mendukung. Guru : Kalau masyarakat sebenarnya masih percaya pada sekolah ini, karena dari tahun ke tahun peserta didik kami masih termasuk banyak. Hanya untuk perencanaan memang belum mengarah pada peningkatan mutu. Yang terpenting bagi kami, anak-anak bisa lulus dan melanjutkan sekolah.
7.
Untuk kemajuan sekolah diperlukan saran-saran tertentu. Saran apa saja yang diberikan stakeholders kepada sekolah?
171
Jawaban Kepala Sekolah : Pernah ketua komite memberikan saran tentang ketertiban kedatangn guru di sekolah dan waktu istirahat yang terlalu lama. Juga ketika ada guru yang kadang-kadang pulang lebih awal tanpa sepengetahuan saya. Komite Sekolah : Sebenarnya kami ingin memberikan masukan dan kritikan yang banyak kepada sekolah. Tetapi seperti saya katakan di depan bahwa jangan-jangan kami dikira terlalu intervensi. Sudah dua tahun kami tidak diundang rapat, tapi kami heran mengapa tanpa komite apa sekolah bisa jalan dengan baik?. Keinginan kami aturan dan keputusan mestinya dimusyawarahkan. Misalnya pada saat menyusun program sekolah, tetapi komite tidak diajak musyawarah. Tetapi menurut saya komunikasi perlu diadakan agar ada kebersamaan sekolah dengan komite sekolah. Guru : Memang akhir-akhir ini sekolah belum melibatkan komite dalam merencanakan kegiatan sekolah. Tetapi pernah mengingatkan kepada kepala sekolah tentang kedatangan guru yang kurang sesuai dengan waktu kedatangan dan waktu istirahat yang terlalu lama. 8.
Bagaimanakah kepedulian publik terhadap penyelenggaraan sekolah? Jawaban : Jawaban Kepala Sekolah : Sejauh ini cukup menurut saya cukup baik. Pernah ketua komiote menyampaikan informasi kepada kami tentang kedatangan seorang guru yang di luar waktu kegiatan belajar mengajar. Sering terlambat. Ketua komite juga memberikan masukan Ketua Komite Sekolah : Kalau masyarakat menyambut dengan senang adanya kegiatan ekstra di sekolah. Karena dapat memberikan pengetahuan lebih kepada anak-anak. Kami juga setuju ketika ada les untuk persiapan ujian nasional. Guru : Ya, menurut saya masyarakat sangat senang jika sekolah dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler lebih banyak. Tetapi karena para guru semua ”laju”, jadi itu menjadi kendala bagi kami.
9.
Bagaimana tanggapan stakeholders terhadap kebijakan yang telah ditempuh sekolah? Kepala Sekolah : Selama ini kami berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ternyata jika program kami tunjukkan pada masyarakat, asal sesuai dengan kemampuan masyarakat, bisa diterima dan berjalan. Misalnya ketika kami membutuhkan pembuatan saluran pembuangan air hujan di belakang sekolah, orang tua/wali murid juga mendukung. Ketua Komite : Untuk progam pembelajaran, kami mendukung. Tetapi untuk pengelolaan operasional yang berhubungan keuangan sekolah, penataan lingkungan, perlu melibatkan komite. Guru : Menurut saya, sejauh ini kebijakan sekolah baik karena tidak memberatkan orang tua murid. Misalnya pengadaan buku, LKS. Tetapi untuk penambahan sarana pembelajaran masih kurang, misalnya alat peraga, media pembelajaran seperti komputer. Padahal saat ini semua itu sangat dibutuhkan.
172
SDN SEPAKIUNG 03 a.
Prinsip Transparansi Manajemen.
1.
MBS di Kabupaten Semarang sudah berjalan tiga tahun. Untuk kelancaran kegiatan sekolah, diperlukan adanya program sekolah. Bagaimana dengan di sekolah Bapak/Ibu? Kepala Sekolah : Kami masih mengacu pada program tahunlalu. Program disusun untuk satu tahun. Untuk program jangka menengah dan jangka panjang kami belum menyusunnya. Komite Sekolah : Kami belum diajak menyusun program sekolah. Jadi kami belum tahu seperti apa program yang direncanakan sekolah Guru : Program sekolah seperti tahun-tahun lalu, belum ada perkembangan.
2.
Dalam kerangka MBS, Semestinya penyusunan program sekolah melibatkan beberapa unsur. Bagaimana proses penyusunan program sekolah dalam kerangka pelaksanaan MBS di sekolah ini? Kepala Sekolah : Program kami susun dengan menyesuaikan kondisi sekolah. Tetapi kami belum memiliki program jangka menengah dan jangka panjang. Karena situasi, Komite belum kami libatkan dalam menyusun program sekolah. Kadang-kadang, karena pekerjaan mereka, kami kesulitan mengumpulkan seluruh anggota komite. Tetapi program yang telah tersusun kami sampaikan kepada ketua komite. Kami kira kalau disusun bersama komite saya kira tidak jalan. Untuk tahun ini karena merupakan hal yang baru, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, ya, yang penting kami susun berdasarkan masukan dari guru serta sesuai dengan draf Dinas Pendidikan dan Juknis BOS. Hasilnya kami sampaikan kepada komite untuk mendapat tanggapan. Hanya keuangan kami sering terlambat pencairannya. Ketua Komite : Kami belum diajak rapat membahas program sekolah. Dua tahun yang lalu kami pernah diundang sekolah, tetapi program sudah ada dan kami tinggal mengesahkan. Jadi kami tidak bisa memberikan masukan kepada sekolah, terutama untuk meningkatkan prestasi murid. Namun, untuk penambahan jam/les, kami mendukung. Tahun ini kami belum diajak rapat membahas Rencana Anggaran Sekolah. Sebenarnya ada keinginan untuk menanyakan kepada sekolah tentang penggunaan Dana Bos, tetapi kami takut jangan-jangan nanti dikira intervensi terhadap keuangan sekolah. Dana BOS kan pertanggungjawabannya kepada Pemerintah. Guru : Sekolah kami belum punya program yang rinci, apalagi program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Yang penting proses belajar mengajar, terlaksana dalam satu tahun. Jika menjelang ujian diadakan les. RKA sudah disusun oleh Kepala Sekolah dan seorang guru yang mendapat sosialisasi tentang penyusunan RKA. Kami tidak begitu pahan pos-pos penggunaan dari BOS, hanya pada waktu rapat, RKA disampaikan untuk tujuh jenis kegiatan, tetapi berdasarkan Juknis BOS.
3.
Dalam kerangka MBS, program sekolah perlu diketahui oleh pihak terkait. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang hal tersebut?
173
Kepala Sekolah : Kami menyampaikan kepada wali murid misalnya pada waktu penerimaan rapor, pertemuan orang tua murid. Kami sampaikan hal-hal yang telah dilaksanakan oleh sekolah dan yang dicapai sekolah pada awal tahun dan akhir tahun untuk mendapat masukan. Ketua Komite : Dua tahun terakhir, pernah kami diundang untuk membahas RAPBS. Tetapi RAPBS sudah jadi dan kami tinggal mengesahkan saja Dalam pertemuan bersama orang tua murid dan sekolah, Kepala Sekolah menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah. Tetapi tahun ini pertemuan tersebut belum dilaksanakan. Guru : Tahun-tahun yang lalu sekolah mengundang orang tua/wali murid pada awal dan akhir tahun. Dalam pertemuan itu disampaikan apa-apa yang dilaksanakan dan dicapai sekolah. Tetapi tahun ini belum mengadakan pertemuan dengan wali murid” 4.
Bagaimana dengan pihak Dinas Pendidikan? Kepala Sekolah : UPTD mengadakan pemantauan dan pada saat menitoring ke sekolah menanyakan hal tersebut. Komite Sekolah : Wah, kalau dengan Dinas pendidikan sekolah yang tahu persis, pak. Kami kurang begitu mengetahuinya. Guru : Pengawas mengingatkan dan memberi masukan agar program disesuaikan dengan lingkungan.
5.
Proses penyelenggaraan sekolah perlu diinformasikan kepada pihak terkait dengan penyelenggaraan sekolah. Bagaimana informasi penyelenggaran sekolah, misalnya informasi keuangan sampai kepada pihak terkait? Jawaban : Kepala Sekolah : Kami membuat laporan tertulis dalam bentuk SPJ BOS tiap triwulan dan dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. Kami juga membuat papan RAPBS sesuai dengan RKA yang kami susun. Untuk Komite dan orang tua murid, kami laporkan pada saat pertemuan dengan komite pada awal tahun dan akhir tahun. Ketua Komite : Tahun lalu dilaporkan kepada komite, orang tua murid lewat rapat pleno akhir tahun. Tapi tahun ini belum. Kalau akan bertanya, nanti dikira intervensi. Dalam pertemuan bersama orang tua murid dan sekolah, Kepala Sekolah menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah. Guru : Ya dilaporkan kepada pemerintah dalam bentuk SPJ. Kepada komite sekolah secara lisan pada waktu pertemuan komite. Disekolah disediakan papan RAPBS, tetapi belum ada papan rincian penggunaan keuangan sekolah.
6.
Bagaimana dengan informasi tentang Proses Belajar Mengajar? Kepala Sekolah : Untuk PBM, kami menyampaikan kepada wali murid lewat pertemuan-pertemuan tertentu, misalnya pada waktu penerimaan rapor, pertemuan orang tua murid, komite dan sekolah. Kami sampaikan hal-hal yang telah dilaksanakan oleh sekolah dan
174
yang dicapai sekolah pada awal tahun dan akhir tahun untuk mendapat masukan. Ketua Komite : Proses belajar, ya, berjalan, tetapi menurut saya kurang maksimal karena masuknya kadang-kadang agak siang, istirahat terlalu lama, gurunya juga kurang. Guru : Untuk PBM, tahun-tahun yang lalu sekolah mengundang orang tua/wali murid pada awal tahun. Dalam pertemuan itu disampaikan apa-apa yang dilaksanakan dan dicapai sekolah. Pada saat pengambilan rapor kami menyampaikan beberapa hal tentang pelaksanaan PBM kepada orang tua.. 7.
Bagaimana dengan informasi tentang personalia dan sarana prasarana dapat diketahui oleh masyarakat? Kepala Sekolah : Untuk personalia, keadaan personalia sekolah kami tidak lengkap, kalau ada guru yang dimutasi, belum ada gantinya. Kami sendiri harus mengampu kelas. Kami belum membicarakan hal ini kepada komite sekolah, karena untuk menambah guru honorer lagi juga membutuhkan biaya. Ketua Komite : Untuk personal, setahu saya gurunya kurang, pak. Sampai sekarang belum ada penambahan guru lagi, padahal muridnya cukup banyak. Jadi itu dapat mengganggu proses belajar. Guru : Tenaga pendidik sekolah kami masih kurang karena ketika ada mutasi ke sekolah lain, belum ada gantinya. Hal ini jug abelum dibahas dengan komite sekolah.
8.
Bagaimana upaya sekolah untuk mengatasi hal tersebut? Misalnya dibahas dengan komite sekolah? Kepala Sekolah : Sekolah kami di pegunungan, kalau akan menambah tenaga wiyata bakti, sulit. Sementara di sekolah sudah ada dua wiyata bakti. Kami belum membicarakan dengan komite, karena jika ingin menambah tenaga wiyata bakti, pasti menimbulkan konsekuensi biaya. Tidak mungkin dari orang tua murid. Komite Sekolah : Memang sekolah belum membahas hal ini dengan komite sekolah. Jika kami ingin memberikan saran, jangan-jangan dikira ikut intervensi. Guru : Ya, memang tenaga pendidik kami kurang. Sementara tidak mungkin menambah tenga wiyata bakti, karena sudah ada dua.
9.
Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap proses penyelenggaraan sekolah ? Kepala Sekolah : Memang, kami belum dapat memberikan hasil yang bagus kepada orang tua/wali murid. Tetapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Anak-anak juga ada yang pernah menjadi juara I Macapat tingkat kecamatan. Bahkan pernah juara III kabupaten. Tahun ini hasta karya juga menjadi juara III kecamatan. Perlu ada pembinaan lagi di bidang akademik, dan berkaca pada sekolah yang lebih maju. Kami memiliki beberapa piala kejuaraan dan dokumen piagam kejuaraan. Ketua Komite : Menurut pendapat kami, belum memuaskan. Alangkah baik jika hasil ujian juga mendapat ranking di tingkat kecamatan. Mestinya beberapa kegiatan dibicarakan dengan komite dan ada yang
175
ditangani komite. Tetapi kurang koordinasi sehingga beberapa hal belum disampaikan kepada komite. Guru : Wah, karena masyarakat di sini punya potensi bidang seni, kami kami baru bisa mewujudkan sebagian dari cabang seni. Prestasi kami baru sebatas di bidang macapat. Inginnya ya disamping seni, akademiknya juga bagus. Informasi ini disampaikan ketika penerimaan rapor. 10. Pelaksanaan suatu program memiliki dua kemungkinan berhasil atau gagal. Bagaimana sekolah menginformasikan keberhasilan dan kegagalan kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Kami menyampaikan kepada wali murid lewat pertemuan-pertemuan tertentu, misalnya pada waktu penerimaan rapor, pertemuan orang tua murid, komite dan sekolah. Kami sampaikan hal-hal yang telah dilaksanakan oleh sekolah dan yang dicapai sekolah pada awal tahun dan akhir tahun untuk mendapat masukan. Ketua Komite : Dalam pertemuan bersama orang tua murid dan sekolah, Kepala Sekolah menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah. Tetapi tahun ini belum ada pertemuan Guru : Tahun-tahun yang lalu sekolah mengundang orang tua/wali murid pada awal dan akhir tahun. Dalam pertemuan itu disampaikan apa-apa yang dilaksanakan dan dicapai sekolah. b. Prinsip Akuntabilitas 1.
2.
Dalam kerangka MBS, pengelolaan keuangan perlu disampaikan pertanggungjawabannya kepada semua puhak terkait. Bagaimana sekolah menyampaikan pertanggungjawaban pengunaan keuangan kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Kami membuat laporan tertulis dalam bentuk SPJ BOS tiap tripulan dan dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. Kami juga membuat papan RAPBS sesuai dengan RKA yang kami susun. Untuk Komite dan orang tua murid, kami laporkan pada saat pertemuan dengan komite pada awal tahun dan akhir tahun. Ketua Komite : Tahun lalu dilaporkan kepada komite, orang tua murid lewat rapat pleno akhir tahun. Tapi tahun ini belum. Kalau akan bertanya, nanti dikira ikut cambur tangan. Guru : Ya dilaporkan kepada pemerintah dalam bentuk SPJ. Kepada komite sekolah secara lisan pada waktu pertemuan komite. Disekolah disediakan papan RAPBS, tetapi belum ada papan rincian penggunaan keuangan sekolah. Dalam pengelolaan keuangan, PPDB, sangat rentan sekali terhadap terjadinya penyimpangan. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu terhadap hal tersebut? Kepala Sekolah : Keuangan kami berasal dari pemerintah yaitu Dana BOS. Sudah ada juknis tentang pengelolaannya. Jadi kami tidak berani main-main tentang keuangan. Kami selalu membuat laporan sesuai dengan RKA yang telah disusun. Ada papan informasi
176
keuangan tentang RAPBS. Dalam PPDB kami juga terbuka tidak membedakan asal calon siswa. Yang penting memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Ketua Komite : Kalau penyimpangan kami tidak tahu pasti. Tetapi sejauh ini belum ada kasus yang menyangkut keuangan. Pertanggungjawaban BOS kan kepada pemerintah. Kami berharap diajak membicarakan tentang penyusunan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan supaya penggunaannya tepat sasaran. PPDB berjalan baik. Buktinya setiap tahun masih banyak yang mendaftar sekolah. Guru : Sejauh ini pelaporan disusun oleh Kepala Sekolah dan bendahara BOS. Kami kurang mengetahui secara persis. Yang penting kebutuhan sekolah dapat terpenuhi. Kalau penyimpangan sepertinya tidak ada, karena pada waktu ada monitoring dari kabupaten, tidak diketemukan penyimpangan penggunaan dana. PPDB berjalan dengan tertib dan lancar. 3.
Bagaimana pertangungjawaban sekolah dalam hal pengelolaan PBM, dan sarana dan prasarana kepada pihak terkait? Kepala Sekolah : Untuk PBM, kami sampaikan kepada para pendidik bahwa kita harus melaksanakan PAKEM. Namun belum berlangsung dengan baik. Kepada pihak luar (komite, Masyarakat) kami sampaikan melalui pertemuan pengambilan rapor. Beberapa hal yang berhubungan PBM di sekolah saya pesankan kepada pendidik agar disampaikan kepada orang tua. Ketua Komite : Kalau PBM setahu saya dulu pernah disampaikan tentang kurikulum KTSP. Tetapi prosesnya saya kurang begitu mengikuti. Hanya ketika hasil tes dibagikan, orang tua disuruh tanda tangan pada kertas tes, kemudian dikembalikan ke sekolah lagi. Guru : Kami menyampaikan hasil tes kepada peserta didik untuk ditandatangani orang tua kemudian dikumpulkan kembali sebagai dokumen portofolio. Pada pembagian rapor kami sampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian orang tua.
4.
Dokumen apa sajakah yang dimiliki sekolah tentang penyampaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanakaan program sekolah? Kepala Sekolah : Sekolah memiliki daftar kejuaraan dan piala kejuaraan. Ada juga piagam kejuaraan Komite Sekolah : Sekolah memiliki beberapa piala hasil lomba anakanak yang dipajang di kantor. Guru : Ada buku caatan kejuaraan yang diikuti anak-anak dan piala kejuaraan.
5.
Penyelenggaraan sekolah tidak terlepas dari kritik dan saran dari berbagai pihak. Bagaimana penilaian publik terhadap penyelenggaran sekolah ? Jawaban Kepala Sekolah : Pernah ketua komite memberikan saran tentang ketertiban kedatangn guru di sekolah dan waktu istirahat yang terla lulama. Juga ketika ada guru yang kadang-kadang pulang lebih awal tanpa sepengetahuan saya. Komite Sekolah : Sebenarnya kami ingin memberikan masukan dan kritikan yang banyak kepada sekolah. Tetapi seperti saya katakan di depan bahwa jangan-jangan kami dikira terlalu intervensi. Sudah dua
177
tahun kami tidak diundang rapat, tapi kami heran mengapa tanpa komite kok sekolah bisa jalan?. Keinginan kami aturan dan keputusan mestinya dimusyawarahkan. Misalnya pada saat menyusun program sekolah, tetapi komite tidak diajak musyawarah. Tetapi menurut saya komunikasi perlu diadakan agar ada kebersamaan sekolah dengan komite sekolah. Dengan kondisi seperti itu kok bisa berjalan, ya Pak. Saya tidak yakin hasilnya seperti apa nanti. ... Menurut pendapat kami, belum memuaskan. Alangkah baik jika hasil ujian juga mendapat ranking di tingkat kecamatan Guru : Memang akhir-akhir ini sekolah belum melibatkan komite dalam merencanakan kegiatan sekolah. Tetapi pernah mengingatkan kepada kepala sekolah tentang kedatangan guru yang kurang sesuai dengan waktu kedatangan dan waktu istirahat yang terlalu lama, juga tentang penggunaan sekolah. 6.
Bagaimana tindak lanjut yang ditempuh sekolah setelah pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Kami mengadakan evaluasi terhadap kegiatan seperti anak yang berhadil melanjutkan sekolah ke SMP. Juga lomba apa yang berhasil menjadi juara. Pernah anak menjadi juara I lomba Macapat dan juara III keterampilan. Tahun ini salah seorang pendidik kami berinisiatif memberikan ekstrakurikuler seni tari yang mendapat sambutan dari komite dan masyarakat. Ketua Komite : Untuk tahun lalu dan tahun ini kami belum diundang sekolah. Jadi belum tahu bagaimana tindak lanjut sekolah setelah proses belajar mengajar selesai. Seharusnya komite diajak berembug, tapi kurang koordinasi. Tetapi ssalah seorang guru sudah mulai memberikan ekstrakurikuler tari kepada anak-anak satu minggu sekali. Guru : Biasanya pada akhir tahun ada rapat tentang kegiatan setahun berjalan. Untuk tahun ini belum tahu rencana Kepala Sekolah. Tetapi melihat pottensi anak-anak, saya mengadakan kegiatan ekstrakuriuler seni tari, ternyata anak-anak senang sekali.
7.
Salah satu ciri MBS adalah kesesuaian program sekolah dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang hal tersebut? Kepala Sekolah : Saya rasa, kegiatan ekstra kurikuler seni tari sesuaia dengan kondisi masyarakat, karena masyarakat di sini sengan dengan kesenian jawa. Setelah kami mengadakan kegiatan seni tari, masyarakat menyambut dengan senang. Ketua Komite : Ya, cukup baik. Ada peningkatan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler. Tetapi masih belum sesuai dengan harapan masyarakat. Mestinya kegiatan itu dilaksanakan di luar jam pelajaran, tidak langsung setelah jam pelajaran selesai. Kami ingin juga ada pelajaran komputer, supaya tidak ketinggalan jaman. Guru : Untuk kegiatan kesenian memang cocok dengan kondisi masyarakat. Tetapi sebenarnya di bidang akademik masih perlu peningkatan, sehingga hasil ujian tidak ketinggalan jauh dengan sekolah yang lebih maju.
178
8. Kadang kala sekolah harus mengambil kebijakan tertentu untuk kelangsungan pelaksanaan MBS. Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu tentang pengambilan kebijakan yang telah dilaksanakan sekolah? Kepala Sekolah : Selama ini kami berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ternyata jika program kami tunjukkan pada masyarakat, asal sesuai dengan kemampuan masyarakat, bisa diterima dan berjalan. Misalnya ketika kami membutuhkan pembuatan saluran pembuangan air hujan di belakang sekolah, orang tua/wali murid juga mendukung. Ketua Komite : Untuk progam pembelajaran, kami mendukung. Tetapi untuk pengelolaan operacional yang berhubungan keuangan sekolah, penataan lingkungan, perlu melibatkan komite. Guru : Menurut saya, sejauh ini kebijakan sekolah baik karena tidak memberatkan orang tua murid. Misalnya pengadaan buku, LKS. Tetapi untuk penambahan sarana pembelajaran masih kurang, misalnya alat peraga, media pembelajaran seperti komputer. Padahal saat ini semua itu sangat dibutuhkan. c. Prinsip Peranserta Masyarakat 1.
Dalam penyusunan program sekolah diperlukan keterlibatan beberapa pihak. Bagaimana keterlibatan pihak terait dengan sekolah dalam menyusun RKA? Kepala Sekolah : RKA kami susun berdasarkan juknis dari Dinas Pendidikan Kabupaten disesuaikan dengan Juknis BOS bersama seorang guru yang mendapat sosialisasi. Kami belummelibatkan komite. Ketua Komite : Beberapa tahun yang lalu kami pernah diberitahu RAPBS sekolah. Tetapi tahun ini kami belum diajak untuk membahas RAPBS, jadi kami kurang tahu persis. Guru : RKA disusun oleh kepala sekolah dan salah seoran gguru yang mendapat sosialisasi penyusunan RKA. Jadi kami kurang tahu persis. Kimite juga belum dilibatkan untuk menyusun RKA.
2.
Bagaimana keterlibatan publik dalam proses penyusunan kurikulum sekolah? Kepala Sekolah : Kurikulum 2006 kan harus disusun oleh sekolah bersama komite. Tetapi kami kesulitan untuk menyusun kurikulum karena kurangmya pengalaman dalam menysun kurikulum. Kami mengadopsi contoh kurikulum pada waktu penataran dan kami sesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungan sekolah. Ketua Komite : Setahu kami, sekolah ya berjalan seperti biasa. Kami tidak tahu kurikulum yang dipergunakan. Informasinya kan kurikulum baru begitu, pak. Lagi pula kami kurang yakin apa dapat menyusun kurikulum sendiri. Guru : Untuk kurikulum, kami belum pernah diajak menyusun kurikulum. Setahu saya, kurikulum yang dipergunakan ya, KTSP yang sudah disahkan oleh Dinas Pendidikan. Jadi kami tinggal melaksanakan stándar kompetensi dalam silabus.
3.
MBS berorientasi pada mutu. Bagaimana keterlibatan stakeholders terhadap upaya yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan mutu?
179
Kepala Sekolah : Kami berupaya meningkatkan kedisiplinan pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kami mengalami hambatan karena semua pendidik harus laju ke sekolah karena tidak ada yang berdomisili di sini. Kami belum mencoba memberdayakan warga masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah. Ya, kami belum tahu keterampilan/keahlian apa yang dimiliki oleh warga masyarakat, jadi kami masih kesulitan. Ketua Komite : Saya rasa untuk peningkatan mutu belum nampak. Baru terbatas pada hasil ujian sekolah saja. Untuk bidang yang lain belum kelihatan. Sekolah belum memberdayakan warga masyarakat untuk membantu menyelenggarakan pendidikan. Sebenarnya, masyarakat kami ada juga yang pandai menabuh gamelan, karena kampung memiliki seperangkat alat musik gamelan. Tapi kami belum pernah dihubungi oleh sekolah. Kami juga melatih rebana di kampung. Pendidik : Untuk saat ini memang baru terpusat pada hasil ujian anak-anak. Kegiatan untuk peningkatan mutu yang lain belum ada program. Sekolah belum pernah bekerjasama dengan warga masyarakat yang memiliki keahlian. Sebenarnya warga desa banyak yang pandai menabuh gamelan. 4.
Bagaimana kontribusi stakeholders dalam pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Selama ini kontribusi komite masih terbatas pada dukungan yang berbentuk bangunan fisik sekolah seperti pembuatan selokan belakang sekolah untuk mengantisipasi tergerusnya tanah oleh aliran parit. Itupun harus melalui musyawarah yang sangat hatihati, karena adanya perbup bahwa sekolah kan tidak dilarang menarik dana pengembangan institusi. Jadi kami sulit untuk membuat fisik sekolah lebih baik, kecuali menunggu dana rehab, kalau ada. Kalau untuk kemajuan akademik siswa belum ada. Komite Sekolah : Sebenarnya kami tetap ikut bertanggung jawab kemajuan sekolah. Misalnya menjaga keamanan sekolah. Ketika sekolah mengajukan usulan pembuatan talud belakang sekolah, kami bersama wali murid secara gotong royong urunan. Hanya menurut saya, sekolah kurang koordinasi dan komunikasi dengan komite sekolah. Pernah juga diajak mengajukan tambahan guru ke UPTD. Guru : Untuk kontribusi komite masih terbatas pada bantuan bangunan fisik sekolah, yang bersifat akademis belum ada.
5.
Bagaimana dengan organisasi masyarakat yang lain, misalnya Karang Taruna, DIDU, atau tokoh masyarakat, atau lembaga Pemerintah? Kepala Sekolah : Kami belum mengadaan kerja sama dengan organisasi masyarakat seperti karang taruna, DIDU, atau tokoh masyarakat. Tetapi kerja sama dengan PISKESMAS dalam kegiatan BIAS berlangsung setiap tahun. Komite Sekolah : Untuk lembaga yang lain belum ada keterlibatan dari masyarakat apakah itu karang taruna, PKK, atau tokoh masyarakat. Seandainya dibicarakan dengan komite dulu saya rasa bisa. Di kampungkan memiliki seperangkat gamelan, jadi bisa
180
6.
dipergunaan untuk mengembangkan bakat anak. Apalagi DIDU, di desa tidak ada DIDU. Guru : Sekolah belum pernah mengadakan kerjasa dengan organisasi masyarakat. MBS Berorientasi pada mutu. Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap pelaksanaan program sekolah? Kepala Sekolah : Sejauh ini masyarakat mendukung apa yang dilaksanakan sekolah. Misalnya adanya penambahan jam pelajaran/les untuk persiapan ujian akhir sekolah. Akan tetapi belum memberikan masukkan yang berarti, baru sebatas mendukung saja. Ketua Komite : Kami merasa bahwa sekolah kurang mengadakan koordinasi dengan kami, jadi kami kurang tahu secara jelas perencanaan sekolah, penataan lingkungan juga masih perlu perhatian lebih banyak. Sebenarnya masyarakat percaya pada sekolah, terbukti setiap tahun kan asih banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah ini. Tetapi ya itu tadi, sekolah tidak menyampaikan program secara khusus kepada kami, jadi masyarakat seolah-olah tidak mendukung. Guru : Kalau masyarakat sebenarnya masih percaya pada sekolah ini, karena dari tahun ke tahun peserta didik kami masih termasuk banyak. Hanya untuk perencanaan memang belum mengarah pada peningkatan mutu. Yang terpenting bagi kami, anak-anak bisa lulus dan melanjutkan sekolah.
7.
Untuk kemajuan sekolah diperlukan saran-saran tertentu. Saran apa saja yang diberikan stakeholders kepada sekolah? Jawaban Kepala Sekolah : Pernah ketua komite memberikan saran tentang ketertiban kedatangn guru di sekolah dan waktu istirahat yang terlalu lama. Juga ketika ada guru yang kadang-kadang pulang lebih awal tanpa sepengetahuan saya. Komite Sekolah : Sebenarnya kami ingin memberikan masukan dan kritikan yang banyak kepada sekolah. Tetapi seperti saya katakan di depan bahwa jangan-jangan kami dikira terlalu intervensi. Sudah dua tahun kami tidak diundang rapat, tapi kami heran mengapa tanpa komite apa sekolah bisa jalan dengan baik?. Keinginan kami aturan dan keputusan mestinya dimusyawarahkan. Misalnya pada saat menyusun program sekolah, tetapi komite tidak diajak musyawarah. Tetapi menurut saya komunikasi perlu diadakan agar ada kebersamaan sekolah dengan komite sekolah. Guru : Memang akhir-akhir ini sekolah belum melibatkan komite dalam merencanakan kegiatan sekolah. Tetapi pernah mengingatkan kepada kepala sekolah tentang kedatangan guru yang kurang sesuai dengan waktu kedatangan dan waktu istirahat yang terlalu lama.
8.
Bagaimanakah kepedulian publik terhadap penyelenggaraan sekolah? Jawaban : Kepala Sekolah : Sejauh ini cukup menurut saya cukup baik. Pernah ketua komiote menyampaikan informasi kepada kami tentang kedatangan seorang guru yang di luar waktu kegiatan belajar mengajar. Sering terlambat. Ketua komite juga memberikan masukan
181
Ketua Komite Sekolah : Kalau masyarakat menyambut dengan senang adanya kegiatan ekstra di sekolah. Karena dapat memberikan pengetahuan lebih kepada anak-anak. Kami juga setuju ketika ada les untuk persiapan ujian nasional. Guru : Ya, menurut saya masyarakat sangat senang jika sekolah dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler lebih banyak. Tetapi karena para guru semua ”laju”, jadi itu menjadi kendala bagi kami. 9.
Bagaimana tanggapan stakeholders terhadap kebijakan yang telah ditempuh sekolah? Kepala Sekolah : Selama ini kami berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ternyata jika program kami tunjukkan pada masyarakat, asal sesuai dengan kemampuan masyarakat, bisa diterima dan berjalan. Misalnya ketika kami membutuhkan pembuatan saluran pembuangan air hujan di belakang sekolah, orang tua/wali murid juga mendukung. Ketua Komite : Untuk progam pembelajaran, kami mendukung. Tetapi untuk pengelolaan operasional yang berhubungan keuangan sekolah, penataan lingkungan, perlu melibatkan komite. Guru : Menurut saya, sejauh ini kebijakan sekolah baik karena tidak memberatkan orang tua murid. Misalnya pengadaan buku, LKS. Tetapi untuk penambahan sarana pembelajaran masih kurang, misalnya alat peraga, media pembelajaran seperti komputer. Padahal saat ini semua itu sangat dibutuhkan.
182
Lampiran 4 Tabel 4.5 Prestasi SDN Tegaron 02 Lima Tahun Terakhir No
Cabang Lomba
A 1 2 3
4 5
Akademik Siswa Berprestasi LCC OSN - Matematika -IPA Pekan Seni Macapat Tari Berpasangan Geguritan Menyanyi Tunggal Seni Lukis
C 1 2
Baca Puisi Geguritan
B. 1 2 3
3 4 5 6 7 D. 1 2 3 E 1 2 3 4 5 6
2007
Tk
2008
Tk
Peringkat 2009 Tk
II II
Kec Kec
2010
Tk
2011
Tk
III III
Kec Kec
II pa
Kec
Ipa/pi I pa
Kec Kab
I pi
Kec
Kreatifitas
Komputer Hasta Karya Siswa Berprestasi Berbahasa Jawa Sinopsis Olahraga Spring Gawang Spring Gawang & Slaom Atletik
II pi
Kec
II pa I pi
Kec Kec
I pa I pa
Kec Kec
I
Kec
I pa I pi II pa
Kec Kec Kec
II pa
Kec Kec Kec
II pa
Kec
MAPSI PAI Tartil Alqur'an Khat dan Kaligrafi Macapat Islami BTQ Khitobah
I pa
II pi
Kec
Kec
183
Tabel 4. 10 Prestasi SDN Rowoboni 02 Lima Tahun Terakhir No A
B.
Cabang Lomba Akademik Siswa Berprestasi LCC OSN - Matematika -IPA
2007
Tk
2008
Tk
Peringkat 2009 Tk
II pi
Kec
II pi II
Kec Kec
II pi III
I
Kec
2010
Tk
Kec Kec
I
Kec
III
Kec
II III
II pi IIIpa
Kec Kec
I I
Kec Kab
II pi
Kec I
Tari Berpasangan Geguritan Menyanyi Tunggal Seni Lukis
Geguritan Komputer Hasta Karya Berbahasa Jawa Sinopsis
Kec Kec
Kec
I
Kec
II pa
Kec
II
II pi
Kec
I
Kec
I pa
Kec
II pi I pi
Kec Kec
Kec
I pi I pi
Kec Kab
II pi
Kec
II pi
Kec
III
Kec
II
Kec
II III
Kec Kec
II
Kec
I
Kec
II pa III pi
Kec Kec
III pi I pa
Kec Kec I pi
Kec
I
Kec
MAPSI PAI Tartil Alqur'an Khat dan Kaligrafi Macapat Islami BTQ Khitobah
F
II III
Olahraga Spring Gawang Spring Gawang & Slaom Atletik Sepk Bola
E
Kec Kec
Kreatifitas Baca Puisi
D
Tk
Pekan Seni Macapat
C
2011
Pesta Siaga
184
Lampiran 5 Tabulasi Cheklist Intrumen RPP
R/Item P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21
1 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3
5 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3
6 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3
7 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3
9 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3
10 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
11 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 2 2
12 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3
13 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3
14 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
15 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3
16 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
185
17 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3
Tabulasi Cheklist Instrumen PBM R/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1 2 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3
5 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2
6 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3
7 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2
8 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2
9 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3
10 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3
11 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3
13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 2 2 3 3
14 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 2 2 3 2
15 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 3 3 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3
17 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3
18 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3
19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3
20 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3
21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3
22 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3
23 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
186
lanjutan R/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
24 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3
25 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3
26 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 2 3 3
27 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3
28 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 3
29 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3
30 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 1 2 3 3 3
31 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3
32 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
33 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3
34 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3
35 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3
36 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3
37 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3
38 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3
39 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3
40 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3
42 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
43 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3
45 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
187
Tabulasi Cheklist Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Tabulasi Cheklist Instrumen An. Ev. Hsl. Bel
R/Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
R/Item
1
2
3
4
5
1
4
3
4
3
3
4
4
4
4
1
4
3
3
3
4
2
4
3
4
3
3
3
4
4
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
5
4
3
4
3
3
4
4
4
4
6
4
3
4
3
3
4
4
4
4
5 6
4 3
3 3
4 4
3 3
3 4
7
4
3
4
3
3
4
3
3
3
7
3
4
3
3
3
8
4
3
4
3
3
4
4
4
4
8
4
3
4
3
3
9
4
4
4
3
3
4
4
4
4
9
2
2
3
3
3
10
2
2
3
4
4
10
4
4
3
3
4
4
4
4
4
11
3
3
4
4
4
11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
12
4
4
4
4
4
12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
13
4
4
4
4
4
13
4
4
4
3
3
4
4
4
4
14
4
3
4
4
4
14 15
4 4
4 4
4 4
3 3
3 3
4 4
4 4
4 4
4 4
15
4
3
4
4
4
16
4
4
4
4
4
16
4
4
4
3
3
4
4
4
4
17
2
2
2
2
2
17
2
2
3
2
2
3
2
2
3
18
2
2
2
2
2
3 3 3 3
19
2
2
3
3
3
20
3
3
3
3
3
21
2
3
3
3
3
18 19 20 21
2 3 3 2
2 3 2 3
2 3 3 3
2 3 2 3
2 3 3 3
2 3 3 3
3 3 3 2
3 3 3 3
188
Tabulasi Instrumen Perbaikan dan Pengayaan R/Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
5
4
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
6
4
3
3
3
4
4
4
4
1
2
3
4
4
7
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
8
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
9
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
10
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
11
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
12
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
13
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
14
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
15
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
16
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
17
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
18
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
19
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Reliabilitas RPP
Reliabilitas PBM
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
N of Items .901
Alpha
17
N of Items .980
45
Reliabilitas Penilaian Hasil Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .950
9
Reliabilitas Analisis Evaluasi Hasil Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .881
5
Reliabilitas Perbaikan dan Pengayaan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .975
13
2
3