Daftar isi… Pengantar ...................................................................... 2 Ucapan terimakasih ...................................................... 6 Islam mengatur pergaulan ............................................ 8 Pernikahanku diatur islam ............................................ 13 Catatan terakhir ............................................................ 20 Referensi ....................................................................... 23 Doa untuk kedua mempelai .......................................... 24 ***
Pernikahanku Diatur Islam 1
Pengantar… Islam. Adalah agama (dien) yang mulia dan memuliakan. Ia adalah dien yang lengkap dan paripurna. Segala aspek kehidupan diatur oleh dien yang bersumber dari Allah Yang Maha Kuasa. Aku yakin, islam adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Aku yakin tanpa islam, tidak ada kemuliaan. Dan aku yakin, tanpa islam manusia takkan sampai kepada tujuan hidup yang sesungguhnya. Aku ridho, islam agamaku, Allah tujuanku, Muhammad teladanku, Al Qur’an pedoman hidupku. Aku ingin diatur islam, karena aku ingin menggapai ridho Allah Subhanahu wata’ala. Islam adalah aqidah yang mengatur hubunganku dengan Allah, hubunganku dengan sesama, dan hubunganku dengan diriku sendiri. Islam juga merupakan aqidah yang memancarkan peraturan‐peraturan dalam kehidupan yang harus dijalani oleh umatnya, termasuk saya sendiri. Bahasa kerennya adalah mabda atau ideologi. Islam adalah jalan hidup. Aku sedih, islam yang memiliki aturan‐aturan (syariah) sebagai solusi persoalan hidup manusia ini tidak seluruhnya diterapkan di tengah‐tengah masyarakat. Padahal islam memiliki konsep berekonomi, sosial, hukum, politik, pendidikan, pertahanan‐keamanan, dan yang lainnya.
Pernikahanku Diatur Islam 2
Kesempurnaan islam ini termaktub dalam Qur’an Surat (QS) Al Maidah ayat 3:
ãΝä3s9 àMŠÅÊu‘uρ ©ÉLyϑ÷èÏΡ öΝä3ø‹n=tæ àMôϑoÿøCr&uρ öΝä3oΨƒÏŠ öΝä3s9 àMù=yϑø.r& tΠöθu‹ø9$# $YΨƒÏŠ zΝ≈n=ó™M}$# Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku‐cukupkan kepadamu nikmat‐Ku, dan telah Ku‐ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Saat ini islam tidak seluruhnya dijadikan peraturan berkehidupan, spesifiknya tidak dijadikan peraturan dalam bernegara secara keseluruhan. Ini bertentangan dengan perintah Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 208:
(#θãèÎ6®Ks? Ÿωuρ Zπ©ù!$Ÿ2 ÉΟù=Åb¡9$# ’Îû (#θè=äz÷Š$# (#θãΖtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ ×⎦⎫Î7•Β Aρ߉tã öΝà6s9 …çμ¯ΡÎ) 4 Ç⎯≈sÜø‹¤±9$# ÅV≡uθäÜäz Hai orang‐orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah‐langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Saat ini negara lebih memilih hukum jahiliyah, dibanding hukum Allah. Padahal hukum Allah sajalah yang terbaik bagi manusia. Tentu karena Allah sebagai Sang Pencipta (Al Khaliq) lebih tahu apa yang terbaik bagi ciptaanNya. Ini termaktub dalam QS. Al Maidah ayat 50:
Pernikahanku Diatur Islam 3
tβθãΖÏ%θム5Θöθs)Ïj9 $Vϑõ3ãm «!$# z⎯ÏΒ ß⎯|¡ômr& ô⎯tΒuρ 4 tβθäóö7tƒ Ïπ¨ŠÎ=Îγ≈yfø9$# zΝõ3ßssùr& Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang‐ orang yang yakin? Akibat diabaikannya hukum Allah, problematika umat saat ini begitu komplek dan makin parah, seperti kemiskinan, keterpurukan moral, tergerusnya aqidah dan kemaksiatan. Dalam berekonomi misalkan, negara lebih memilih diatur oleh kapitalisme, dibanding diatur oleh islam. Begitu pula aspek lain. Islam hanya diambil sebagian dan meninggalkan bagian yang lain. Untuk itu, aturan islam, atau yang lebih enak disebut syariah islam inilah yang harus tegak di masyarakat. Caranya? Dengan berdakwah. Mendakwahkan tegaknya syariah dalam bingkai negara (khilafah islamiyah), agar benar‐benar diterapkan di masyarakat. Aku yakin, aturan Sang Pencipta pasti membawa kesejahteraan dunia‐akhirat. Tak terkecuali dalam berumah tangga. Semua orang, termasuk saya, pasti menginginkan rumah tangganya diberkahi Allah. Harapan ini haruslah tercermin dalam menjajaki rumah tangga tersebut, yakni pernikahan. Tak lain dan tak bukan pernikahan itu harus diatur dengan syariat islam. Dalam kesempatan inilah, saya ingin berbagi ilmu tentang pernikahan yang sedikit saya dapatkan ketika menimba ilmu, meskipun saya baru akan memulainya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada tulisan saya ini, terimakasih dan mohon doa atas pernikahan kami ini dengan lafadz (ucapan) yang diajarkan oleh
Pernikahanku Diatur Islam 4
Rosulullah sebagai berikut:
ك َعلَ ْي ُك َما َو َج َم َع َب ْي َن ُك َما فِيْ َخي ٍْر َ ار َ ك ﷲُ لَ ُك َما َو َب َ ار َ َب (barakallahu lakumaa wabaaraka ‘alaikumaa wajama’a bainakumaa fii khair) Semoga Allah memberkahi kalian dan melimpahkan barokah atas kalian dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan. Jakarta, 7 Ramadhan 1432H 7 Agustus 2011M Niko Arwenda
Pernikahanku Diatur Islam 5
Ucapan terimakasih… Alhamdulillah, syukur kepada Allah kami panjatkan atas segala yang diberikan, berupa taufik, hidayah dan nikmat yang tak dapat kita hitung banyaknya. Terutama nikmat iman islam, kesehatan, waktu dan rizki. Sebagai mahluk yang serba terbatas, sungguh tak pantas bila kita tidak bersyukur kepada Allah. Hendaknya rasa syukur ini kita wujudkan dalam menjalankan segala aturanNya dan menjauhi laranganNya. Sholawat salam tak lupa tercurah kepada teladan kita, Rosulullah Muhammad SAW yang dengannya kita dapat mengenal islam dan berada di jalan yang haq, yang diridhoi Allah. Juga kepada keluarga, sahabat serta orang‐orang yang teguh dalam mengikuti Rosulullah hingga saat ini. Berikutnya, tak lupa terimakasih saya ucapkan kepada kedua orang tua saya, Ibu Siti Romelah dan Bapak Sui Hie yang telah meridhoi saya untuk bersegera menikah. Juga kepada Bapak Supriyanto beserta Ibu Muryanti yang meridhoi putrinya, Rina Puji Astutik untuk dijadikan istri saya. Amanah ini akan saya jaga dan saya tunaikan, insya Allah. Juga kepada orang yang perhatiannya tak lepas dalam mensukseskan pernikahan kami, mulai masa ta’aruf (kenalan), khithbah (lamaran), hingga akad dan walimatul ursy. Mereka adalah musyrif (pembimbing ngaji) saya, Uztad Fauzan beserta keluarga. Mereka berhasil menjadi orang tua saya di Jakarta. Kepada Uztad Uji Gunawan sekeluarga yang mengizinkan rumahnya menjadi sarana kami berta’aruf, jazakumullah khair.
Pernikahanku Diatur Islam 6
Kepada keluarga Ibu Rini, yang ikhlas menerima saya dan rombongan untuk mengkhithbah adik perempuannya. Uztad Remboko dan Uztad Eko Nurcahyo yang bersedia menjadi rombongan saat proses khithbah. Syabab LTJ (Lajnah Tholab wal Jami’ah) Kp. Makassar yang telah mendukung dan menyemangati saya secara langsung dan tidak langsung, terimakasih banyak. Saya doakan semoga lekas menyusul. Serta para azatid Hizbut Tahrir yang belum saya sebutkan, mas’ul Kp. Makassar, jazakumullah khair. Terimakasih juga teruntuk syabab panitia akad nikah dan walimatul ursy, meski baru kenal, namun persaudaraan ini bisa saya rasakan. Tak lain karena ikatan aqidah islam yang kita emban. Semoga janji Allah lewat lisan RosulNya akan tegaknya daulah khilafah Rasyidah ala min haj’an nubuwah segera tegak. Aamiin Ya Rabb. Untuk keluarga tercinta saya, terimakasih atas nasehat dan kesediaannya hadir di acara pernikahan saya. Jauh‐jauh dari Kediri hanya untuk menyaksikan syi’ar pernikahan saya. Untuk keluarga Bapak Supriyanto yang telah bersedia menjadi tuan rumah acara pernikahan saya. Terakhir kepada para tamu acara serta para pembaca, kami ucapkan terimakasih atas kehadiran dan doanya. ***
Pernikahanku Diatur Islam 7
Islam mengatur pergaulan… Menurut syariat islam, sejatinya kehidupan laki‐laki terpisah dari kehidupan wanita. Mereka hanya bertemu di tempat‐tempat umum saat bermu’amalah (berinteraksi) untuk keperluan (maslahat) yang dibolehkan islam. Seperti interaksi jual beli di pasar, rumah sakit, tempat berhentinya kendaraan umum, universitas dan tempat umum lain yang dibolehkan. Namun sistem sosial seperti ini tidak diterapkan saat sekarang. Alhasil, banyak campur baur antara laki‐laki dan wanita yang bukan mahrom dan tidak berkepentingan (ikhtilath) yang justru dilarang oleh islam. Sungguh teramat jauh berbeda antara sistem sosial pada masa kekhilafahan islam (pemerintahan islam) – yang seratus persen menerapkan syariat islam – dengan sistem sosial negara kita saat ini, yang tidak menerapkan syariat islam. Zaman kekhilafahan, kehidupan laki‐laki dan wanita terpisah, dan baru disatukan dalam rumah‐rumah mereka, itupun antara suami‐istri‐anak. Kehidupan anak‐anak mudanya, misalkan. Mereka tidak ada yang memikirkan pacaran atau hal‐hal dewasa lain yang bukan porsinya. Kenapa? Karena mereka terpisah. Pemudanya terpisah dengan pemudi. Alhasil, saat‐saat mereka mengenyam pendidikan, mereka akan fokus dan bersungguh‐ sungguh terhadap pendidikan yang masing‐masing mereka tempuh. Tak heran banyak intelektual dan cendekiawan muslim yang gemilang mengukir prestasi di zaman kekhilafahan islam. Anda tahu siapa orang yang berhasil menggambarkan
Pernikahanku Diatur Islam 8
anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya? Beliau adalah Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia. Ada pula Ar Razi, Bapak Pediatrik, yang menemukan penyakit campak dan cacar. Tahukah Anda bahwa penemu optik adalah ilmuwan islam? Beliau adalah Ibn Al‐Haytham. Di bidang sains seperti ilmu matematika misalnya, islam memiliki Al Khawarizmi, penemu angka nol, aljabar dan algoritma sekaligus arsitek handal. Mau tahu ilmuwan kimia zaman kekhilafahan? Tersebutlah Ibnu Hayyan, Bapak Kimia. Penemu jenis asam (belerang, klorida, nitrat) dan senyawa kimia lain, juga penemu alat‐alat laboratorium. Itulah sedikit pengenalan tentang para ilmuwan muslim yang menyumbang banyak prestasi gemilang untuk dunia. Dan masih banyak lagi yang lain. Berbeda dengan sekarang ini. Anak SD saja sudah kenal pacaran, padahal pacaran dalam islam itu tidak diperkenankan. Maka tak heran pula kalau pemuda‐pemudinya banyak yang tidak fokus dengan studinya, karena banyak yang pacaran. Tidak heran kalau saat ini umat muslim terlihat lemah mengukir prestasi. Ya, karena mereka lebih sibuk pacaran. Mereka lebih cepat baligh karena mereka sering dipertontonkan aurat wanita yang seharusnya ditutup malah diumbar kemana‐mana. Belum selesai di luar, di dalam rumah mereka diserang tayangan‐tayangan yang tidak islami. Televisi tak luput dari sarana kemaksiatan. Terlebih internet yang mudah diakses saat ini. Berbagai konten baik maupun yang tidak baik dapat diakses dengan bebas. Bagi pemuda‐pemudi muslim yang sedang labil dan goyah iman, tidak akan bisa menghindar dari konten pornografi.
Pernikahanku Diatur Islam 9
Bukti kerusakan sistem sosial saat ini terlihat pula pada berita tentang asusila serta perzinaan yang banyak terpampang di media. Seks bebas, aborsi, hamil di luar nikah, nampaknya menjadi hal biasa, naudzubillah. Ironisnya, fakta ini juga banyak terjadi di negeri yang mayoritas penduduknya muslim, astaghfirullah. Inilah yang terjadi bila sistem pergaulan dan sistem sosial tidak diatur dengan islam. Secara tegas islam melarang laki‐laki berdua‐duaan dengan wanita yang bukan mahrom, atau yang biasa disebut khalwat. Larangan ini ditegaskan oleh Rosulullah Muhammad SAW dalam hadistnya: “Janganlah sekali‐kali seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali jika wanita itu disertai mahromnya” – HR. Bukhori, Muslim Larangan ini juga termaktub dalam QS. Al Israa’ ayat 32:
Wξ‹Î6y™ u™!$y™uρ Zπt±Ås≈sù tβ%x. …çμ¯ΡÎ) ( #’oΤÌh“9$# (#θç/tø)s? Ÿωuρ Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Selain itu, Allah juga memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, bagi laki‐laki maupun perempuan. Seperti pada QS. Nuur ayat 30‐31:
y7Ï9≡sŒ 4 óΟßγy_ρãèù (#θÝàxøts†uρ ôΜÏδÌ≈|Áö/r& ô⎯ÏΒ (#θ‘Òäótƒ š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑù=Ïj9 ≅è% z⎯ôÒàÒøótƒ ÏM≈uΖÏΒ÷σßϑù=Ïj9 ≅è%uρ ∩⊂⊃∪ tβθãèoΨóÁtƒ $yϑÎ/ 7Î7yz ©!$# ¨βÎ) 3 öΝçλm; 4’s1ø—r&
Pernikahanku Diatur Islam 10
tyγsß $tΒ ωÎ) £⎯ßγtFt⊥ƒÎ— š⎥⎪ωö7ムŸωuρ £⎯ßγy_ρãèù z⎯ôàxøts†uρ £⎯ÏδÌ≈|Áö/r& ô⎯ÏΒ $yγ÷ΨÏΒ Katakanlah kepada orang laki‐laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya… Nah, sekarang tahu dan lebih yakin dong kalau pacaran itu dilarang Allah dan RosulNya? Kita sejatinya yang mengaku umat muslim dan pengikut Rosulullah harusnya patuh terhadap larangan ini. Opini yang berkembang di masyarakat sekarang adalah bahwa pacaran itu hal yang lumrah dan wajar. Pendapat semacam ini harus kita luruskan. Harus diketahui bahwa tolak ukur sesuatu bagi seorang muslim adalah tolak ukur islam. Apa yang dihalalkan islam, maka halal bagi kita. Begitu pula apa yang diharamkan oleh islam, maka haram bagi kita. Ini sudah ketentuan yang mengikat ketika kita bersyahadat. Lalu bagaimana ketika ingin menikah? Islam punya aturan, pastinya. Ketika seseorang ingin menikah dan benar‐benar siap, maka harus disegerakan. Ini sesuai dengan hadist Rosulullah:
Pernikahanku Diatur Islam 11
“Barang siapa yang sudah mampu (menafkahi keluarga), hendaklah ia menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa yang belum sanggup menikah, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu adalah benteng baginya.” – HR. Bukhori Ingat, ketika sudah siap dan mampu, maka menikahlah! Tapi bila belum siap dan belum mampu ya jangan pacaran! Karena kehidupan laki‐laki dan wanita terpisah, maka seorang laki‐laki tidak memiliki banyak kenalan wanita. Disinilah peran jama’ah. Laki‐laki yang ingin menikah tersebut boleh meminta tolong kepada orang yang dipercaya untuk mencarikan kenalan wanita sholiha yang juga siap nikah. Biasanya orang yang dipercaya tersebut adalah laki‐laki yang sudah beristri yang menggunakan koneksi sang istri untuk mencarikan wanita yang siap nikah. Bisa dibilang perjodohanlah. Ketika didapatkan wanita yang siap nikah tersebut, tahap selanjutnya adalah kenalan, atau ta’aruf. Kemudian melamar (khithbah) kalau memang dirasa cocok saat ta’aruf, lalu menikah. Seorang laki‐laki dibolehkan langsung melamar seorang wanita yang ketika melihat pertama kali, muncul perasaan suka dan ingin menikahinya. Dibolehkan pula seorang laki‐laki untuk mengkhithbah seorang wanita tanpa didampingi oleh orang tua atau wali dari laki‐laki tersebut. ***
Pernikahanku Diatur Islam 12
Pernikahanku diatur islam… Setiap manusia dibekali oleh Allah yang namanya naluri. Termasuk naluri seksual yang bahasa kerennya gharizatun nau’. Islam pun mengatur hal ini. Naluri ini haruslah tersalurkan pada tempatnya. Apabila naluri ini muncul ketika belum siap menikah? Maka Rosul memerintahkan untuk berpuasa agar tetap menundukkan pandangan. Kalau naluri ini muncul ketika belum menikah padahal sudah memiliki kemampuan untuk menikah? Ya menikahlah! Jangan pernah menyalurkannya melalui zina. Oke, saya siap menikah, lalu prosedur apa yang harus saya ketahui dan saya lakukan? Pertama adalah memilih calon istri/suami. Rosulullah SAW memberi nasehat lewat sabdanya: “Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Utamakanlah karena agamanya, niscaya engkau akan beruntung.” – HR. Bukhori, Muslim Rosul juga mendorong laki‐laki untuk menikahi wanita yang subur keturunannya, seperti dalam hadist: “Kawinilah oleh kalian wanita penyayang lagi subur, karena aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para nabi yang lain pada hari kiamat kelak.” – HR. Ahmad Dalam hal memilih, wanita juga berhak untuk menentukan dengan siapa ia akan menikah, termasuk menerima atau menolak lamaran seorang laki‐laki yang datang untuk mengkhithbahnya. Kepada wanita, Rosulullah memiliki nasehat sebagai berikut:
Pernikahanku Diatur Islam 13
“Jika seseorang (pria) yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya datang kepada kalian menyampaikan lamaran, maka nikahkanlah dia. Jika kalian tidak melakukannya, maka akan muncul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar” – HR. Tirmidzi Islam tidak menganggap buruk wanita yang menawarkan dirinya terlebih dahulu kepada seorang laki‐laki yang diinginkan menjadi suaminya. Justru wanita tersebut memiliki nilai lebih dalam islam, karena hal itu merupakan bukti bahwa ia lebih takut jatuh ke lembah kenistaan apabila tidak menyegerakan menikah. Juga menandakan tetakwaan wanita tersebut terhadap perintah menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Kedua, utamakan syariat islam. Syariat tidak membolehkan pacaran, maka jangan pacaran. Langsung saja kenalan (ta’aruf) apabila sudah ada wanita yang menjadi incaran. Dalam ta’aruf juga harus memperhatikan prosedur larangan berdua‐duaan (khalwat). Minimal harus ditemani mahrom pihak wanita. Ketiga, ta’aruf. Bagi laki‐laki atau wanita yang aktif dalam jama’ah dakwah biasanya memilih untuk tidak mencari sendiri, alias dijodohkan. Dengan alasan pasti dicarikan yang sholeh/sholiha yang kualitasnya nggak diragukan lagi. Ya itu salah satu cara saja, untuk mendapatkan calon pasangan yang bagus agamanya, sesuai sabda Rosul. Saya pun melakukan proses seperti ini. Awalnya membuat daftar riwayat hidup yang berisi biodata, riwayat pendidikan dan pekerjaan. Serta mencantumkan kriteria calon pasangan yang diinginkan. Kemudian lembar riwayat hidup atau CV (Curriculum
Pernikahanku Diatur Islam 14
Vitae) ini diserahkan kepada musyrif, dan dikoordinasikan dengan istri beliau yang memiliki anak didik wanita. Akan dipilih dan ditawarkan kepada wanita yang juga siap menikah dan ingin dicarikan calon pasangan. Ketika CV keduanya dirasa cocok, sang musyrif akan meminta keduanya untuk bertemu dan berta’aruf. Musyrif tersebut menemani sang laki‐laki, sedangkan istri musyrif menemani sang wanita. Ingat, prosedur dilarang berkhalwat jangan dilanggar. Untuk itulah perlu ditemani oleh musyrif atau mahrom masing‐ masing. Keempat, khithbah (melamar/meminang). Setelah ta’aruf dirasa cukup, dan keduanya saling “sreg”, maka diharapkan langsung ke proses selanjutnya, yakni melamar atau bahasa kerennya khithbah. Hal‐hal yang perlu diperhatikan saat khithbah adalah pastikan wanita yang kita khithbah bukan mahrom kita, tidak sedang beribadah haji/umroh (tidak sedang ihram), tidak sedang dalam masa iddah, dan tidak sedang dilamar orang lain. Khithbah baru sah apabila disampaikan kepada ayah atau wali dari wanita tersebut. Saat khithbah boleh melihat bagian tubuh yang biasa menjadi tempat perhiasan, seperti leher, pergelangan tangan, maupun telapak kaki untuk memperkuat keinginan menikah. Namun kebolehan ini tidak harus diambil, tidak mengapa bila kita tidak menggunakan hak tersebut karena memang sudah “sreg” untuk menikahinya. Tetap menjaga hubungan setelah khithbah, tetap pada prosedur dilarang berkhalwat, karena belum sah sebagai suami‐istri. Dalam khithbah jangan lupa menentukan tanggal pernikahan,
Pernikahanku Diatur Islam 15
konsep pernikahan sesuai islam, serta mahar yang diinginkan oleh calon mempelai wanita. Dianjurkan berupa materi, berbentuk perhiasan. Untuk perkara mahar atau mas kawin ini, Rosul menasehati para wanita dengan sabdanya: “Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya” – HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi Perlu diketahui pula, tidak diperkenankan bertukar cincin saat khithbah, karena hal ini tidak disyariatkan islam, bahkan menyerupai adat kaum kafir (Bangsa Roma untuk mendapatkan pengesahan gereja). Padahal kita sebagai umat muslim dilarang menyerupai suatu kaum, seperti pada hadist: “Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” – HR. Abu Dawud Kelima, akad nikah. Pernikahan akan sah apabila ada akad nikah, berupa ijab qobul (ijab=serah, qobul=terima). Ijab qobul akan memutus tanggung jawab seorang wanita, yang semula menjadi tanggungan sang wali (dalam hal ini bapak, misalkan) kepada seorang laki‐laki yang menjadi suami wanita tersebut. Hendaknya menyebutkan nama mempelai wanita dengan jelas saat ijab qobul. Hal yang perlu diketahui adalah rukun nikah, meliputi adanya calon mempelai laki‐laki dan wanita, wali dari calon mempelai wanita, dua orang saksi laki‐laki yang adil, ijab dari wali calon mempelai wanita atau wakilnya, serta qobul dari calon mempelai laki‐laki. Sedangkan syarat sah akad nikah, antara lain mempelai wanita harus benar‐benar halal untuk dilangsungkan akad nikah
Pernikahanku Diatur Islam 16
atasnya, harus ada wali, dua orang saksi laki‐laki yang adil dan adanya mahar. Landasan hukum adanya mahar ini adalah QS. An Nisaa’ ayat 4:
\'s#øtÏΥ £⎯ÍκÉJ≈s%߉|¹ u™!$|¡ÏiΨ9$# (#θè?#u™uρ “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan..” Keenam, walimatul ursy. Hukum pelaksanaan walimah atau resepsi pernikahan ini adalah sunnah muakad, yakni sunnah yang dianjurkan. Dari Anas bin Malik ra bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Baarakallahu laka, lakukanlah walimah meskipun hanya dengan seekor kambing.” – HR. Bukhori, Muslim Tujuan walimah itu sendiri adalah untuk syi’ar atau mengumumkan bahwa si Fulan, menikah dengan si Fulanah. Sehingga jelas hubungan keduanya serta tidak akan timbul fitnah karenanya. Walimah sendiri bermakna hidangan/santapan dalam pernikahan. Adapun tamu yang diundang diutamakan adalah tetangga dan karib kerabat, serta tidak membedakan miskin atau kaya. Sesuai sabda Rosul: “Makanan yang paling buruk adalah makanan walimah, bila yang diundang hanya orang kaya dan orang miskin ditinggalkan. Siapa yang tidak mendatangi undangan walimah, dia telah bermaksiat kepada Allah dan RosulNya.” – HR. Muslim Ketujuh, hukum syara’ terkait konsep walimah. Syariat ini harus diperhatikan dan diamalkan oleh setiap pernikahan kaum muslim. Ini penting, mengingat kewajiban atas kaum muslim
Pernikahanku Diatur Islam 17
melaksanakan syariat islam. Syariat walimatul ursy antara lain: Tidak mencampuradukkan tamu laki‐laki dan perempuan (ikhtilath), termasuk mempelai pria dan wanitanya. Selain tuntutan syariah, hal ini bertujuan untuk menghindari kesempatan bermaksiat. Apalagi pada zaman sekarang, baik mempelai wanita ataupun para tamu wanita biasanya akan tampil di luar kebiasaan sehari‐hari. Bahkan masih banyak diantara mereka tampil tidak islami, tidak menutup aurat, bertabarruj (dandan berlebihan) dengan make‐up yang berlebihan, parfum semerbak, dan lain‐lain. Jika tamu laki‐laki disatukan dengan mereka maka akan timbul kemaksiatan (mata, hati, telinga, hidung, dan lain‐lain) dan akan sulit sekali mengamalkan perintah Allah untuk menundukkan pandangan (lihat QS. An Nuur ayat 30‐31). Tidak menyajikan hiburan yang tidak islami dan hidangan yang haram. Karena pernikahan adalah ibadah, maka kemurniannya harus dijaga, jangan sampai tercampur dengan hiburan‐hiburan yang tidak islami dan hidangan yang haram. Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 42:
∩⊆⊄∪ tβθçΗs>÷ès? öΝçFΡr&uρ ¨,ysø9$# (#θãΚçGõ3s?uρ È≅ÏÜ≈t7ø9$$Î/ Yysø9$# (#θÝ¡Î6ù=s? Ÿωuρ “Janganlah kalian mencampuradukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui.” Kaum muslim sebenarnya telah memiliki alternatif hiburan islami, yaitu nasyid (lagu‐lagu yang syiarnya mengingatkan manusia akan Allah dan keagunganNya), baik tanpa iringan musik
Pernikahanku Diatur Islam 18
(acapella) atau hanya diiringi dengan alat musik sederhana. Hendaknya para tamu memberikan doa kepada kedua mempelai, dengan doa yang diajarkan Rosulullah:
ك َعلَ ْي ُك َما َو َج َم َع َب ْي َن ُك َما فِ ْي َخ ْي ٍر َ ار َ ك ﷲُ لَ ُك َما َو َب َ ار َ َب (barakallahu lakumaa wabaaraka ‘alaikumaa wajama’a bainakumaa fii khair) “Semoga Allah memberkahi kalian dan melimpahkan barokah atas kalian dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.” – HR. At Tirmidzi Kedelapan, jadilah keluarga yang ideologis. Maksudnya adalah keluarga yang tetap berpegang teguh kepada ideologi islam, termasuk mendakwahkannya. Meski berumah tangga, bukan berarti meninggalkan aktifitas dakwah. Dakwah tetap menjadi beban yang harus ditunaikan, mengingat kondisi umat saat ini yang makin terpuruk. Sebagai seorang muslim yang bersaudara dengan sesamanya, maka tak ada kesempatan untuk mendiamkan umat ini dalam kesengsaraan. Mungkin kehidupan kita serba cukup, dan tidak merasa ada yang salah. Namun jangan lupa bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Barang siapa bangun di pagi hari, tapi tidak memikirkan nasib kaum muslimin, maka dia bukan termasuk golonganku.” – HR. Bukhori ***
Pernikahanku Diatur Islam 19
Catatan terakhir… terjagalah dari segala maksiat dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat disatukan dalam karunia yang suci bersama jiwa‐jiwa yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri ini bukan cerita Cinderella bukan juga patah arang cinta buta Siti Nurbaya tak dapat diukur tapi bersama Allah semua pasti akan teratur dinyatakan dalam ketulusan dari mutiara ketakwaan yang sangat mendalam bersemi dari pupuk akhlak yang hebat berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat tidak! ini takkan dimengerti oleh hati yang penuh dengan dusta yang buta oleh warna warni dunia yang fana ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan keteladanan bagi generasi berikutnya keteladanan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah dan menjadi manis seperti kurma di awal rembulan yang indah
Pernikahanku Diatur Islam 20
untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan dan hanya mau mencium atas dasar kemurnian kita berkata cinta karena bukan apa siapa dan bagaimana tapi luruskanlah dalam wangi surga karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini inilah cinta sejati cinta yang tak perlu kau tunggu tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu petunjuk yang selalu datang dari ruang para malaikat yang sanggup melihat tak kenal pekat tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju takkan habis oleh waktu karena kecantikannya tersimpan di hati dalam pesona yang selalu menjaga jiwa yang menjadikan dunia menjadi surga sebelum surga sebenarnya
Pernikahanku Diatur Islam 21
yang membuat hidup lebih hidup dari kehidupan sebenarnya seperti sungai yang mengalir bening airnya pun selalu artikan keseimbangan syair yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan dan kelebihan sebagai kekuatan lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan dalam kesetiaan ruang kesolehan dan kasih sayang bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan para kesatria sastra jihad dan dakwah tercatat dalam untaian rahmat berakhir dalam catatan terakhir yang mulia digariskan hanya oleh ketetapan Allah Subhanahu wata’ala hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini Thufail Al Ghifari
Pernikahanku Diatur Islam 22
Referensi… Tulisan ini diolah dari berbagai sumber terpercaya, antara lain: 1. Taqiyuddin an‐Nabhani, Sistem Pergaulan Dalam Islam (edisi Mu’tamadah), HTI Press, 2011 2. Iwan Januar, Bukan Pernikahan Cinderella, Gema Insani Press, 2007 3. Imas dan Imam, Sekuntum Risalah Walimatul Ursy, Imas dan Imam, 2008 4. Hafshah dan Deby, Merajut Cinta, Menapak Jalan Sakinah Mawaddah wa Rahmah, Hafshah dan Deby, 2011 5. Al‐Wa’ie, Sumbangan Peradaban Emas Khilafah Untuk Dunia, No. 128 dan 129 Tahun XI, 2011 ***
Pernikahanku Diatur Islam 23
Doa untuk kedua mempelai… Mohon doakan kami, dengan doa yang diajarkan Rosulullah Muhammad SAW, sebagai berikut:
ار َك َع َل ْي ُك َما َ ار َك ﷲُ َل ُك َما َو َب َ َب َو َج َم َع َب ْي َن ُك َما فِ ْي َخ ْي ٍر
“Barakallahu lakumaa wabaaraka ‘alaikumaa wajama’a bainakumaa fii khair” “Semoga Allah memberkahi kalian dan melimpahkan barokah atas kalian dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan” ***
Pernikahanku Diatur Islam 24
Pernikahanku Diatur Islam 25