DAFTAR ISI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2014-2018 Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar dokumen 1.4. Sistematika Penulisan
i
I/ I/ I/ I/ I/
i ii iii 1-13 1-13 3-13 8-13 10-13
BAB II 2.1. 2.2. 2.3. 2.4
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Aspek Geografis dan Demografis Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Pelayanan Umum Aspek Daya Saing Daerah
II/ 1-72 II/ 1-72 II/ 16-72 II/ 35-72 II/ 68-72
BAB III 3.1. 3.2. 3.3.
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kinerja Keuangan Masa Lalu Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Kerangka Pendanaan
III/ 1-20 III/ 2-20 III/ 9-20 III/ 15-20
BAB IV 4.1. 4.2.
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Permasalahan Pembangunan Isu-Isu Strategi
IV/ 1-36 IV/ 1-36 IV/28-36
BAB V 5.1. 5.2 5.3.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran
BAB VI BAB VII
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. Urusan Wajib 7.2. Urusan Pilihan BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Pedoman Transisi 10.2. Kaidah Pelaksanaan LAMPIRAN 1.1 s/d 1.6 LAMPIRAN 2.1 s/d 2.6 LAMPIRAN 3.1 s/d 3.6 LAMPIRAN 4.1 s/d 4.6
V/ V/ V/ V/
1-7 1-7 2-7 4-7
VI/ 1-11 VII/ 1-23 VII/ 1-23 VII/18-23 VIII/1-1 IX/1-14 X/ 1-2 X/ 1-2 X/ 1-2 1-19 20-48 49-66 68-90
i
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12
Tabel 2.13
Tabel 2.14
Tabel 2.15 Tabel 2.16 Tabel 2.17 Tabel 2.18 Tabel 2.19 Tabel 2.20 Tabel 2.21 Tabel 2.22 Tabel 2.23 Tabel 2.24 Tabel 2.25 Tabel 2.26 Tabel 2.27
Ketinggian dan Luas Wilayah Kabupaten Nganjuk Perkecamatan (Berdasarkan Podes 2008) Statistik Geografis Kabupaten Nganjuk Tahun 20112012 Jenis Tanah Menurut Kecamatan Lokasi dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan 2012 Luas Lahan Kritis Tahun 2012 Jumlah Penduduk Kabupaten Nganjuk Jumlah Penyebaran Penduduk per Kecamatan Kepadatan penduduk per kecamatan Jumlah Pemeluk Agama Kabupate Nganjuk Tahun 2012 Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur hasil olah Susenas Tahun 2012 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurt Harga Berlaku Tahun 2000 (Juta Rupiah) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah) Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurt Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah) Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 ( % ) Data komponen IPM Tahun 2008 – 2011 Tingkat Keberhasilan Bidang Pendidikan Tahun 2008 2012 Indikator Bidang Kesehatan Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2008 – 2012 Jumlah realisasi perusahaan berjamsostek dan yan menerapkan K3 TAhun 2009-2012 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012 (Pencari Kerj yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan) Pencari Kerja dan Lowongan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 Jumlah Lowongan Baru Yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 Ketenagakerjaan Tahun 2008-2012 Organisasi Kesenian Menurut jenis Kesenian tahun 2009 - 2012 Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Rata - Rata Nilai UN dan UASB di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 2-72 II/ 3-72 II/ 5-72 II/ 6-72 II/ II/ II/ II/ II/
8-72 9-72 10-72 11-72 11-72
II/ 13-72 II/ 17-72 II/ 17-72
II/ 18-72
II/ 18-72
II/ 21-72 II/ 25-72 II/ 26-72 II/ 27-72 II/ 27-72 II/ 28-72 II/ 29-72 II/30-72 II/31-72 II/33-72 II/34-72 II/36-72 II/37-72
Tabel 2.28
Rasio Murid terhadap Guru dalam 5 tahun terakhir
II/37-72
Tabel 2.29
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kab. Nganjuk 2008 2012 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2012 Prasarana jalan dan jembatan Kondisi Tahun 20082012 Jumlah Jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 20082012 Perkembangan Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2013 Prasarana Air Bersih Perpipaan dan Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012 Ketersediaan Dokumen Perencanaan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Jumlah Ijin Trayek Yang Dikeluarkan Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Perkembangan Transportasi Darat (Trayek Angkutan Umum) Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Peningkatan Pelayanan Prasarana Jalan Untuk Kelancaran Dan Keselamatan Lalu Lintas Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Volume Sampah Yang Tertangani di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. Rasio TPS Terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang sudah Bersertifikat Tahun 2008-2012 Kepemilikan KTP dan Akte Kelahiran di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. Persentase Peserta KB Aktif Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Nganjuk di Kabupaten Tahun 2008-2012 Ketenagakerjaan Sampai Tahun 2012 (Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan Kerja) Jumlah Lowongan Yang Terdaftar Persektor Lapangan Tahun 2009 -2012 Pencari Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2009 -2012 Capaian Kegiatan Pengembangan Kualitas Sumber Daya Tenaga Kerja Jumlah Grup Kesenian di Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012 Jumlah Cabang Olah Raga berprestasi di Kabupaten Nganjuk tahun 2008 - 2012 Data Pegawai yang telah mengikuti diklat di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Ketersediaan Bahan Pangan serta penyaluran Raskin
II/38-72
Tabel 2.30 Tabel 2.31 Tabel 2.32 Tabel 2.33 Tabel 2.34
Tabel 2.35 Tabel 2.36 Tabel 2.37 Tabel 2.38 Tabel 2.39
Tabel 2.40 Tabel 2.41 Tabel 2.42 Tabel 2.43 Tabel 2.44 Tabel 2.45 Tabel 2.46 Tabel 2.47 Tabel 2.48 Tabel 2.49 Tabel 2.50 Tabel 2.51 Tabel 2.52 Tabel 2.53
II/39-72 II/40-72 II/41-72 II/41-72 II/42-72
II/43-72 II/44-72 II/45-72 II/46-72 II/46-72
II/48-72 II/48-72 II/49-72 II/50-72 II/51-72 II/52-72 II/52-72 II/53-72 II/53-72 II/54-72 II/56-72 II/56-72 II/57-72 II/58-72
Tabel 2.54 Tabel 2.55 Tabel 2.56 Tabel 2.57 Tabel 2.58 Tabel 2.59
Tabel 2.60 Tabel 2.61 Tabel 2.62
Tabel 2.63 Tabel 2.64 Tabel 2.65 Tabel 2.66 Tabel 2.67 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 8.1 Tabel 8.2 Tabel 8.3 Tabel 8.4 Tabel 8.5
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Jumlah Pengurus yang telah mengikuti Pelatihan BUMDES di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Tersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Pengelolaan Arsip SKPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Capaian Kinerja Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Jumlah Pengunjung dan Buku Perpustakaan Produktifitas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Ternak dan Perikanan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Luas Hutan Menurut Kecamatan dan Fungsinya 2012 Perkembangan Unit Usaha di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Perkembangan Usaha Sektor Industri dan Kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Jumlah Transmigran Umum yang diberangkatkan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. Perkembangan Ekonomi Makro Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Sumber Daya Manusia Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Data Ketenagakerjaan Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Perkembangan pendapatan Daerah Tahun 2008-2012 Tren Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012 Komposisi Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012 Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2008 - 2012 Pembiayaan Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 20082012 Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d tahun 2018 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d Tahun 2018 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Pertama Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Kedua Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Ketiga Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Keempat Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Kelima
II/59-72 II/59-72 II/60-72 II/61-72 II/62-72 II/63-72
II/ 64-72 II/ 67-72 II/ 67-72
II/ 68-72 II/ 69-72 II/ 70-72 II/ 71-72 II/ 72-72 III/ III/
3-20 4-20
III/
5-20
III/ III/
7-20 9-20
III/ 1 6-20 III/ 17-20 VIII/ 1-20 VIII/ 7-20 VIII/11-20 VIII/14-20 VIII/18-20
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1
Grafik 2.2 Grafik 2.3 Grafik 2.4
Grafik 2.5 Grafik 2.6
Grafik 2.7 Grafik 2.8 Grafik 2.9 Grafik 3.1 Grafik 3.2
Struktur penduduk Kabupaten Nganjuk menurut jenis kelamin dan kelompok umur Tahun 2012 Perkembangan kontribusi 4 sektor terbesar PDRB ADHB Kabupaten Nganjuk Pertumbuhan PDRB ADHB dan ADHK tahun 2008-2012 Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kab. Nganjuk, Nasional dan Propinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2012 Perbandingan Besar Inflasi Kabupaten Nganjuk dan Propinsi Perkembangan pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2008-2012 Jumlah Pengunjung Obyek Wisata 2008-2012 Pendapatan Asli Daerah Dari Obyek Wisata Tren Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012 Tren Perkembangan Belanja Pegawai dibandingkan dengan total Belanja Daerah Dalam APBD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
II/12-72
II/19-72 II/20-72 II/22-72
II/23-72 II/24-72
II/25-72 II/65-72 II/66-72 III/ 5-20 III/ 8-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 disusun sebagai konsekuensi terbitnya
Undang-Undang
Nomor
25
Perencanaan Pembangunan Nasional
Tahun
2004
tentang
Sistem
dan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 serta UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Di dalam ketiga peraturan perundang-undangan dimaksud disebutkan bahwa penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) didasarkan pada penjabaran dari Visi, Misi Kepala Daerah. Penyusunan RPJMD Kabupaten Nganjuk mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan RPJMD Propinsi yang di dalamnya memuat sasaran-sasaran pokok yang harus dicapai, arah kebijakan, program-program pembangunan dan kegiatan pokok pembangunan daerah kurun waktu lima tahun mendatang. Penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, lebih mengutamakan pelaksanaan desentralisasi yang memberikan keleluasaan dan sebagian besar kewenangan kepada daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah. Keleluasaan tersebut adalah dalam hal kewenangan untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan,
dan
evaluasi.
Oleh
karena
itu,
dalam
implementasinya pelaksanaan otonomi daerah tersebut harus terencana dan sinergis dengan perencanaan pemerintahan yang lebih tinggi dengan tidak menghilangkan nilai kekhasan dari setiap daerah.
Bab I/1-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Dalam rangka menjamin adanya konsistensi dan sinkronisasi dengan dokumen perencanaan pembangunan yang lebih tinggi, penyusunan RPJMD memperhatikan amanat Peraturan Presiden RI
Nomor 5 Tahun
2010 tentang RPJM Nasional Tahun 2010-2014 dengan tetap mendasarkan pada kondisi dan potensi daerah serta aspirasi yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian akan terjalin keterkaitan (benang merah) dengan dokumen perencanaan pembangunan yang lebih tinggi dan terdapat kesesuaian dengan kondisi dan potensi daerah serta aspirasi masyarakat, yang selanjutnya akan mempermudah pengembangan “sharing” pembiayaan dengan pemerintah pusat. RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 ini akan digunakan sebagai pedoman dan landasan dalam menetapkan skala prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang selanjutnya akan menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD. Penentuan periode 2014 - 2018 dalam RPJMD Kabupaten Nganjuk didasarkan pada masa kerja Bupati Nganjuk masa bakti Tahun 2013-2018 dengan alasan RPJMD ini merupakan tolak ukur kinerja Kepala Daerah. RPJMD disusun berdasarkan pedoman sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. oleh karena itu RPJMD sebagai bagian dari sistem perencanaan tersebut, dalam proses penyusunannya harus melibatkan seluruh unsur pemangku kepentingan di Kabupaten Nganjuk. RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 akan berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Program Daerah berikut dengan pendanaan indikatif. RPJMD tersebut merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Untuk
menjamin
pelaksanaan
RPJMD
secara
baik
maka
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan Bab I/2-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
prasyarat
bagi
setiap
penyelenggara
Tahun 2014-2018
pemerintahan
Daerah
untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita - cita bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penerapan dan pengembangan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata.
Sehingga
pembangunan
penyelenggaraan
dapat
berlangsung
pemerintahan secara
dan
berdayaguna,
pelaksanaan bersih
dan
bertanggung jawab (akuntabel). Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah.
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk disusun atas dasar: a)
Landasaan Idiil : Pancasila
b)
Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.
c)
Landasan Operasional : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi
dan
Nepotisme(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Bab I/3-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunn Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4724);
Bab I/4-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
11. Undang-Undang
Nomor
26
Tahun
Tahun 2014-2018
2007
tentang
Penataan
Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan
(lembaran
negara
Republik
Indonesia Tahun 2011 nomor 82, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah(lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 74 , tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4405) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan(lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2006 nomor 96, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4663) ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19 tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4693) ; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
antara Pemerintah ; Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); Bab I/5-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
19. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19, tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, tambahan Lembaran Negara Nomor4817); 21. Peraturan Presiden RI nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014 ; 22. Instruksi
Presiden
Nomor
3
Tahun
2010
tentang
Program
Pembangunan Berkeadilan ; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 ; 24. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri,
Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan nomor : 28 tahun 2010; nomor : 0199/m ppn/04/2010 ; nomor : pmk 95/pmk 07/2010 Tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ; 26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 01 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 - 2025 ; 27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2014 ; Bab I/6-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 05 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 - 2031(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D); 29. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 Nomor 19 Seri E); 30. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 16 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Madiun Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Madiun Tahun 2008 Nomor 08 Seri E); 31. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Ponorogo Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 Nomor 06 Seri E); 32. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kediri Tahun 2011-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2010 Nomor 11 Seri E); 33. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008 Nomor 08 Seri E); 34. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2008 Nomor 04 Seri E); 35. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nganjuk 2010 2030(Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2011 Nomor 05 Seri E); Bab I/7-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
36. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 02 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan RPJPD, RPJMD, Rencana Strategis SKPD,
RKPD
dan
Rencana
Kerja
SKPD(Lembaran
Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2012 Nomor 02 Seri E);
1.3.
Hubungan Antar Dokumen
1.3.1. Hubungan RPJMD dengan RPJMN Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD harus mengacu dan selaras
dengan
RPJP
dan
RPJM
Nasional
karena
keberhasilan
pembangunan di daerah seperti yang direncanakan akan menjadi bagian dari keberhasilan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Nasional dalam kurun waktu 5 tahun (2010-2014) yang tertuang dalam RPJM Nasional menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam merancang pembangunan di daerah sesuai kondisi daerah. Substansi tujuan pembangunan nasional lima tahunan untuk kesejahteraan rakyat menjadi inti dari rencana pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2018 yang selanjutnya dirinci dalam rencana tahunan dalam RKPD.
1.3.2. Hubungan RPJMD dengan RPJPD RPJMD Tahun 2014-2018 merupakan RPJMD Ketiga dari tahapan pelaksanaan RPJPD Tahun 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD selain menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah periode Tahun 2014-2018, juga berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Tahun 2005-2025.
1.3.3. Hubungan RPJMD dan RTRW Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan struktur dan pola penataan ruang yang sesuai dengan RTRW Kabupaten Nganjuk sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Nganjuk. Bab I/8-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
1.3.4. Hubungan RPJMD dengan Renstra SKPD RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD yang berwawasan 5 (lima) tahunan. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Nganjuk.
1.3.5. Hubungan RPJMD dengan RKPD Pelaksanaan RPJMD Tahun 2014-2018 setiap tahun dijabarkan ke dalam RKPD sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan daerah yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. RKPD menjadi acuan
dalam
pelaksanaan
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan,
kecamatan,
kabupaten.
Selanjutnya
SKPD
dengan
berpedoman pada Renstra SKPD dan RKPD menyusun rencana kerja tahunan berupa Rencana Kerja (Renja) SKPD. Gambaran tentang hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya sebagai kesatuan sistem
perencanaan
pembangunan
dan
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Bab I/9-13
sistem
keuangan
adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Gambar 1.1. Hubungan RPJMD Kabupaten Nganjuk Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.4.
Sistematika Penulisan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
BAB II
PENDAHULUAN, 1.1.
Latar Belakang
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan
1.3.
Hubungan Antar Dokumen
1.4.
Sistematika Penulisan
1.5.
Maksud dan Tujuan.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH. 2.1.
Aspek Geografis dan Demografis
2.2.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3.
Aspek Pelayanan Umum
3.4.
Aspek Daya Saing Daerah. Bab I/10-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Tahun 2014-2018
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1.
Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.2.
Kerangka Pendanaan.
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 1.1.
Permasalahan Pembangunan
1.2.
Isu Strategi
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. 5.1
Visi
1.1.
Misi
1.2.
Tujuan dan Sasaran
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi 6.2. Arah Kebijakan
BAB VII
KEBIJAKAN
UMUM
DAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH. 7.1
Kebijakan Umum
7.2
Program Pembangunan
BAB VIII
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 9.1.
Pedoman Transisi ;
9.2.
Kaidah Pelaksanaan ;
LAMPIRAN:
1.
Matrik RPJMD
2.
Matrik Sasaran dan Target Kinerja RPJMD
3.
Rincian Pagu Anggaran Indikatif per Urusan
4.
Rincian Pagu Anggaran Belanja Indikatif
Bab I/11-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
1.5.
Tahun 2014-2018
Maksud dan Tujuan
1.5.1 MAKSUD RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 ini disusun dengan maksud sebagai berikut : 1. Sebagai penjabaran visi, misi
dan program kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih dengan tetap memperhatikan RPJPD Kabupaten Nganjuk, RPJMD Provinsi Jawa Timur dan RPJM Nasional ; 2. Sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan dan strategi pembangunan daerah dalam kurun waktu 2014-2018 serta dalam rangka menjamin keberlanjutan pembangunan
jangka
panjang
dan
konsistensi
antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima tahun yang akan datang, sehingga
secara bertahap dapat mewujudkan cita - cita
masyarakat Kabupaten Nganjuk ; 3. Menjamin terciptanya integrasi, singkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di Kabupaten Nganjuk
serta menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan ; 4. Menciptakan
sinergitas
pelaksanaan
antar wilayah, antar sektor
pembangunan
daerah
pembangunan dan antar tingkat
pemerintahan ; 5. Sebagai dasar komitmen bersama antara eksekutif, legislatif dan pemangku kepentingan pembangunan daerah yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun dalam rangka pencapaian visi dan misi kepala daerah.
1.5.2 TUJUAN RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
ini disusun dengan
tujuan : 1. Tersedianya dokumen RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 20142018
yang menjadi pedoman Bab I/12-13
dalam penyusunan rencana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
strategis (Renstra) SKPD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta
sebagai indikator evaluasi kinerja lima tahunan
pemerintah daerah ; 2. Mendukung
koordinasi
antar
pelaku
pembangunan
melalui
penyusunan rencana kerja dalam rangka mengisi kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang bersifat indikatif ; 3. Menjamin terciptanya
integrasi, singkronisasi dan sinergi baik
antar daerah, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah ; 4. Menjamin keterkaitan serta konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan ; 5. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha ; 6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif berkeadilan dan berkelanjutan ; 7. Menjaga kesinambungan pembangunan yang dilaksanakan secara tahunan.
Bab I/13-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.
Aspek Geografis dan Demografis Kabupaten Nganjuk
2.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian barat dari wilayah Provinsi Jawa Timur pada koordinat 111° 50’ – 112° 13’ Bujur Timur dan 7° 20’ – 7° 50’ Lintang Selatan dengan luas wilayah seluas 122.433,1 ha dengan batas-batas wilayah administrasi : •
Sebelah utara
: Kabupaten Bojonegoro,
•
Sebelah selatan
: Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
•
Sebelah timur
: Kabupaten Jombang dan Kediri.
•
Sebelah barat
: Kabupaten Ponorogo dan Madiun.
Secara geografis, wilayah Kabupaten Nganjuk tersebar ke dalam 3 wilayah dataran yaitu 91.144,5 ha (74,44%) terletak di dataran rendah, 25.267,4 ha (20,64%) di dataran sedang dan merupakan dataran tinggi.
6.021,2 ha (4,92%)
Wilayah tersebut tersebar dari selatan
yaitu Gunung Wilis bagian utara hingga kaki gunung Kendeng bagian selatan.
Wilayah Kecamatan di kaki Gunung Wilis diantaranya
Kecamatan Ngetos, Sawahan, Wilangan, Sebagian Kecamatan Loceret dan Pace Sedangkan di bagian utara yaitu kaki Gunung Kendeng adalah Kecamatan Ngluyu. Secara rinci luas wilayah Kabupaten Nganjuk perkecamatan dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Bab II/1-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel : 2.1 Ketinggian dan Luas Wilayah Kabupaten Nganjuk Perkecamatan (Berdasarkan Podes 2008)
Kecamatan
Tinggi dari Permukaan Laut
Jenis Tanah Sawah
Kering
Hutan *)
(Ha )
(Ha)
(Ha)
Jumlah Total (Ha)
750**)
(2) 1 117.0
(3) 2 554.9
(4) 7 916.7
(5) 11 588.6
2. Ngetos
500**)
1 586.0
1 822.8
2 612.4
6 021.2
3. Berbek
85
2 005.9
1 173.6
1 650.2
4 830.0
4. Loceret
63
2 766.5
1 968.9
2 134.1
6 869.2
5. P a c e
60
2 794.7
1 884.4
166.6
4 845.7
6. Tanjunganom
47
4 028.8
3 055.4
0
7 084.2
7. Prambon
56
2 442.2
1 673.6
0
4 115.8
8. Ngronggot
45
1 979.2
3 319.3
0
5 298.5
9. Kertosono
40
1 194.6
1 072.9
0
2 267.5
10. Patianrowo
46**)
1 929.5
1 629.8
0
3 559.3
11. Baron
46**)
2 115.3
1 564.9
0
3 680.2
60
3 544.4
2 176.2
3 873.7
9 594.3
54**)
2 742.1
796.7
0
3 538.8
14. Nganjuk
56
1 194.4
1 064.2
0
2 258.6
15. Bagor
70
2 355.4
1 155.6
1 604.3
5 115.3
103
1 132.5
598.5
3 332.9
5 063.9
17. Rejoso
62
4 310.6
1 489.2
9 366.5
15 166.3
18. Ngluyu
(1) 1. Sawahan
12. Gondang 13. Sukomoro
16. Wilangan
155
1 036.5
929.1
6 649.3
8 614.9
19. Lengkong
40
1 604.8
1 156.2
5 956.3
8 717.3
20. Jatikalen
52
1 106.0
1 353.5
1 744.0
4 203.5
Jumlah / Total
42 986.4
32 439.7
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013 **) sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2002
Bab II/2-72
47 007.0
122 433.1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Nganjuk
Tabel 2.2. Statistik Geografis Kabupaten Nganjuk Tahun 2011-2012 Uraian
Satuan
2011
Luas Km2 1224,33 Tinggi dari Permukaan Air Laut M 39-2300 Curah Hujan Tertinggi MM 3669 Hari Hujan Terlama Hari 182 Desa di Pegunungan Desa 41 Desa/kel di Dataran Rendah Desa/kel 243 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
2012 1 224,33 39-2300 2264 115 41 243
2. Topografi dan Geologi Topografi Kabupaten Nganjuk meliputi, sebelah barat daya merupakan daerah pegunungan (Gunung Wilis) dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 2.300 m DPL, potensial untuk tanaman perkebunan dan Bab II/3-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
holtikultura.
Bagian
tengah
merupakan
Tahun 2014-2018
dataran
rendah
dengan
ketinggian 39-140 m DPL, merupakan daerah pertanian tanaman pangan dan
holtikultura.
Bagian
utara
merupakan
daerah
pegunungan
(Pegunungan Kendeng) dengan ketinggian 60-300 m DPL, yang merupakan daerah hutan jati, lahan potensial untuk tanaman tembakau dan bahan galian kapur. Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan ketinggian antara 46 meter sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut. Sedangkan 4 (empat) kecamatan berada pada daerah pegunungan dengan ketinggian 150 meter sampai 750 meter di atas permukaan laut. Daerah tertinggi terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan. Bila di lihat dari tipe sebaran tanah yang ada, maka wilayah Kabupaten Nganjuk
terbagi
ke
dalam
3
asal
jenis
tanah
berdasarkan
pembentukannya, yaitu berasal dari Jenis tanah yang pembentukannya berasal dari material gunung berapi seperti tanah andosol, latosol, grumosol dan regosol tersebar hampir di seluruh kecamatan-kecamatan, jenis tanah yang berasal dari endapan aliran sungai yang sering disebut dengan tanah alluvial di dataran rendah dan tanah yang berasal dari pelapukan bebatuan besar dengan jenis tanah litosol. memiliki jenis tanah tersebut adalah Rejoso dan Ngluyu. Sebaran jenis tanah ini dapat dilihat pada tabel 2.3.
Bab II/4-72
Wilayah yang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel : 2.3 Jenis Tanah Menurut Kecamatan Kecamatan Sub Regencies
Jenis Tanah Soil’s Type
(1) 1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
(2) Andosol, Latosol Andosol, Latosol Latosol, Gromosol Andosol, Latosol, Gromosol, Aluvial Latosol, Gromosol, Aluvial Gromosol, Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial Aluvial, Regosol Aluvial Aluvial, Regosol Aluvial, Regosol Gromosol, Aluvial, Regosol Gromosol, Regosol Latosol, Gromosol, Regosol Latosol, Regosol, Litosol Latosol, Regosol, Litosol Regosol Aluvial, Regosol
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
3. Hidrologi dan Klimatologi Secara umum, curah hujan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Jawa Timur tidak terlalu jauh berbeda. Kabupaten Nganjuk pada bulan Juni
sampai dengan September/Oktober terjadi
musim kemarau dan pada bulan Nopember/Desember sampai bulan Mei mengalami musim penghujan. Pada bulan-bulan tertentu pada musim kemarau yaitu bulan Juli - September berhembus angin kencang dari Gunung Wilis
menuju kota Nganjuk, karena itu pula kota Nganjuk
dikenal dengan sebutan kota angin.
Bab II/5-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel : 2.4 Lokasi dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan 2012 Kecamatan
1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
Banyaknya Curah Hujan (Number of Rain Fall) (MM) Dpl 2009 2010 2011 2012
750*) 500*) 85 63 60 47 56 45 40 46*) 46*) 60 54*) 56 100 123 62 155 40 39
1413 1805 1459 1182 1470 1636 1501 1639 2099 1025 1091 1223 1081 1674 1837 1492 1821
3 669 3 563 2 772 2 180 2 846 2 752 2 643 2 522 2 702 3 008 2 656 2 273 2 388 2 586 780 2 621 2 078
2421 2056 1569 1419 1666 1866 1490 1299 1609 2114 1508 928 1240 1869 709 1678 1856
1868 1946 2256 2264 2183 1352 1373 1087 963 1215 1687 1323 1430 1500 1223 1600
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013 *)Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2002 S**umber : Dinas PU Pengairan
4. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan merupakan informasi yang menggambarkan sebaran pemanfaatan lahan.
Luas wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk
adalah 122.433,1 ha yang terbagi menjadi 20 kecamatan dan 264 desa 20 kelurahan.
Tata guna tanah awal tahun 2012 wilayah Kabupaten
Nganjuk meliputi daerah kering 32 439.7 ha meliputi pemukiman seluas 15.344 ha (12,53%), tegal seluas 14.432 ha (11,79%); perkebunan seluas 260 ha (0,21%); lahan sawah seluas 43.000 ha (35,2%); hutan seluas 47.007 ha (38,39%); dan lainnya seluas 2.395 ha (1,96%). Penggunaan lahan di Kabupaten Nganjuk dapat diklasifikasikan menjadi kampung/permukiman, kebun campur, sawah, tegalan, hutan, tanah Bab II/6-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
tandus, dan lain-lain penggunaan lahan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir penggunaan lahan tersebut mengalami perubahan. Perubahan penggunaan lahan yang cukup signifikan terjadi pada jenis tanah sawah. Alih fungsi lahan sawah tidak hanya pada daerah sub urban, akan tetapi telah masuk ke daerah pedesaan. Jika ditinjau dari aspek pertanian, meskipun terjadi perubahan penggunaan lahan sawah namun luas lahan pertanian yang ada masih mampu untuk mencukupi kebutuhan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Namun demikian alih fungsi lahan tersebut harus dikendalikan secara ketat agar tidak mengancam potensi pertanian dan ketersediaan bahan pangan. Selain itu wilayah Kabupaten Nganjuk yang berupa Hutan merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpan air dan daerah penyangga untuk keseimbangan alam. Disamping itu hutan juga dapat dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi, sebagai hutan produksi. Luas lahan kritis tahun 2012 sebesar 7.670 ha. Lahan kritis tersebut dikelompokkan dalam empat tingkat kekritisan, yaitu potensial kritis, agak kritis, kritis dan sangat kritis. Lahan kritis di Kabupaten Nganjuk tahun 2012 tersebar di 12 kecamatan, terdiri dari lahan berpotensi kritis seluas 152 ha, lahan agak kritis seluas 1.281 ha, lahan kritis seluas 5.572 ha dan berkriteria sangat kritis seluas 665 ha. Lahan kritis terluas berada di Kecamatan Sawahan dengan luas 1.314 ha yang berada pada ketinggian rata-rata 750 m DPL. Luas lahan kritis di Kecamatan Ngetos mencapai 926 ha yang berada pada ketinggian ratarata 550 m DPL dan di Kecamatan lain hanya pada rentang 200-400 ha dengan rata-rata 60 m DPL. Dibandingkan dengan data tahun 2010, terjadi penurunan lahan kritis yang cukup signifikan yaitu dari 9105 ha menjadi 7670 ha. Hal ini menunjukkan lahan kritis sudah dapat difungsikan menjadi lahan yang potensial untuk lebih produktif dengan usaha diversifikasi lahan.
Bab II/7-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.5 Luas Lahan Kritis Tahun 2012
(1) 1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
Jumlah Total Critical Land (Ha) (2) 2536 1335 382 554 598 265 240 195 285 485 375 420
Jumlah 2012
7670
152
1281
5572
665
Jumlah 2011
9105
920
6552
1481
152
Jumlah 2010
9195
920
6642
1481
152
Kecamatan
Tingkat Kekritisan (Ha) Sangat Kritis (Ha)
Agak Kritis (Ha)
Kritis (Ha)
Potensial Kritis (Ha)
(3) 152 -
(4) 814 324 143 -
(5) 1314 926 328 351 528 125 240 195 285 485 375 420
(6) 256 85 54 60 70 140 -
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2010-2012
Berdasarkan analisis pemanfaatan lahan di atas, nampak bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Nganjuk adalah Hutan yaitu sebesar 38,39 persen, kemudian sawah sebesar 35,12 persen dan juga tegal sebesar 11,79 persen. Meskipun tidak mendominasi pada seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk, tetapi pemanfaatan sebagai sawah mendominasi 11 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk.
Bab II/8-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Wilayah kecamatan yang didominasi pemanfaatan lahannya oleh hutan ada 8 wilayah kecamatan, dan satu-satu kecamatan yang didominasi penggunaan lahan kering adalah Kecamatan Ngronggot. Pemanfaatan hutan yang mencapai 38,39 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Nganjuk ini sebagian besar merupakan hutan produksi yaitu mencapai 97,40 persen dan sisanya sebesar 2,60 persen merupakan hutan lindung. Maka dengan analisis pemanfaatan lahan di Kabupaten Nganjuk sebagaimana diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pemanfaatan lahan Kabupaten Nganjuk memiliki core competance (unggulan) daerah sebagai daerah Pertanian dalam arti luas. 2.1.2. Demografi 1. Penduduk; Penduduk Kabupaten Nganjuk pada tahun 2012 sebesar 1,025,513 jiwa, dengan perincian 508,456 jiwa penduduk laki - laki dan 516,946 jiwa penduduk perempuan. Dalam lima tahun terakhir ini, jumlah penduduk Kabupaten Nganjuk bertambah terus, dari 1,000,132 jiwa pada tahun 2008 menjadi 1,025,513 pada tahun 2012, yang berarti pertumbuhan Penduduk selama 5 tahun rata-rata sebesar 0.56 persen (lihat tabel 2.6). Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kabupaten Nganjuk
Tahun
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah Penduduk
Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%)
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
2008
501.688
498.444
1.000.132
0,27%
817
2009
496.351
506.179
1.002.530
0,24%
819
2010
505.265
511.128
1.017.030
1,45%
831
2011
508.923
513.829
1.022.752
0,56%
835
2012
508.567
516.946
1.025.513
0,27%
837
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Dilihat dari data sebaran penduduk di 20 Kecamatan menunjukkan bahwa secara jumlah maka penduduk terbesar berada di Kecamatan Bab II/9-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tanjunganom, Ngronggot dan Prambon, sedangkan yang terkecil dimiliki kecamatan Ngluyu, Jatikalen dan Wilangan. Bila dilihat dari kepadatan penduduk yang ada maka Kecamatan Nganjuk sebagai pusat
kecamatan
kota
menjadi kecamatan
terpadat,
disusul
Kecamatan Kertosono dan Prambon. Tabel 2.7 Jumlah Penyebaran Penduduk per Kecamatan Jumlah penduduk tahun Kecamatan
Luas wilayah (km2)
2010
2011
2012
11 588.6
36.015
36.218
36.315
2. Ngetos
6 021.2
34.112
34.304
34.396
3. Berbek
4 830.0
53.732
54.035
54.179
4. Loceret
6 869.2
68.909
69.296
69.484
5. P a c e
4 845.7
58.983
59.314
59.476
6. Tanjunganom
7 084.2
108.631
109.242
109.538
7. Prambon
4 115.8
68.524
68.909
69.095
8. Ngronggot
5 298.5
75.084
75.507
75.708
9. Kertosono
2 267.5
52.405
52.700
52.843
10. Patianrowo
3 559.3
40.890
41.120
41.231
11. Baron
3 680.2
48.069
48.340
48.469
12. Gondang
9 594.3
50.027
50.309
50.444
13. Sukomoro
3 538.8
41.566
41.800
41.912
14. Nganjuk
2 258.6
65.917
66.287
66.470
15. Bagor
5 115.3
56.753
57.072
57.227
16. Wilangan
5 063.9
26.910
27.061
27.135
17. Rejoso
15 166.3
66.167
66.539
66.720
18. Ngluyu
8 614.9
13.688
13.765
13.801
19. Lengkong
8 717.3
31.212
31.388
31.472
20. Jatikalen
4 203.5
19.436
19.598
Jumlah
122 433,1
19.546 1.017.030 1.022.752
1. Sawahan
1.025.513
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Data kepadatan penduduk dapat dilihat di tabel 2.8 yang menerangkan kepadatan seluruh wilayah Kecamatan di Nganjuk. Bab II/10-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.8 Kepadatan penduduk per kecamatan Kecamatan 1. Sawahan 2. Ngetos 3. Berbek 4. Loceret 5. P a c e 6. Tanjunganom 7. Prambon 8. Ngronggot 9. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen Jumlah
Luas wilayah 11 588.6 6 021.2 4 830.0 6 869.2 4 845.7 7 084.2 4 115.8 5 298.5 2 267.5 3 559.3 3 680.2 9 594.3 3 538.8 2 258.6 5 115.3 5 063.9 15 166.3 8 614.9 8 717.3 4 203.5 122 433,1
Jumlah penduduk per wilayah tahun 2010 2011 2012 311 567 1.112 1.003 1.217 1.533 1.665 1.417 2.311 1.149 1.306 521 1.175 2.918 1.109 531 436 159 358 462 831
313 570 1.119 1.009 1.224 1.542 1.674 1.425 2.324 1.155 1.314 524 1.181 2.935 1.116 534 439 160 360 465 835
313 571 1122 1012 1227 1546 1679 1429 2330 1158 1317 526 1184 2943 1119 536 437 160 361 466 837
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2013
Dari sisi keagamaan, penduduk di Kabupaten Nganjuk mayoritas (99,14%) memeluk agama Islam. Penduduk beragama Kristen Katolik sebesar 0,55%, beragama Kristen Protestan 0,204%, Beragama Hindu 0,039% dan Lain-lain kepercayaan sebesar 0,063%. Tabel 2.9 Jumlah Pemeluk Agama Kabupaten Nganjuk Tahun 2012 Pemeluk Agama (jiwa) 1.
Islam
2.
2012
%
1.017.190
99,14
Katholik
5.786
0,554
3.
Protestan
2.125
0,204
4.
Hindhu
412
0,039
Bab II/11-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Pemeluk Agama (jiwa) 5.
Budha
6. 7.
Tahun 2014-2018
2012
% 356
0,034
Khong Hu Cu
10
0,001
Lain-lain
655
0,063
Jumlah
1.025.513
100,00
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2013
Hasil Sensus Penduduk tahun 2012 menunjukkan bahwa komposisi penduduk di Kabupaten Nganjuk didominasi oleh penduduk muda dan dewasa. Namun demikian komposisi penduduk anak-anak dibawah 14 tahun masih cukup tinggi yaitu 24.62 persen. Sedangkan
penduduk pada
kelompok umur 20–24 tahun mengalami penurunan, hal ini bisa dijelaskan karena sebagian penduduk pada kelompok umur tersebut tinggal diluar wilayah Kabupaten Nganjuk baik untuk bekerja maupun melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi.
Grafik 2.1 Grafik Struktur Penduduk Kabupaten Nganjuk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2012
Bab II/12-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.10 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Hasil Olah Susenas Tahun 2012
Jenis Pekerjaan dan Pendidikan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kabupaten Nganjuk Tahun 2011, persentase jenis pekerjaan penduduk Kabupaten Nganjuk adalah sebagai beikut : pertanian sebesar 51,73%, pertambangan dan penggalian 1,54%, industri sebesar 8,14%, listrik gas dan air minum 0,07%, konstruksi 4,52%, perdagangan, rumah tangga dan jasa akomodasi
sebesar 20,98%, transportasi,
pergudangan dan komunikasi 2,49%, lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 0,57%, jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan 9,95%. Bab II/13-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Berdasarkan hasil survei susenas Tahun 2012 pendidikan sebagian besar penduduk Kabupaten Nganjuk 33,46% berijasah SD/SDLB/MI, berijasah SMP/MPLB ada 19,05%, berijasah SMU/SMULB ada 11,24%, dan ijasah SMK ada 6,54%, Penduduk yang berijasah Perguruan Tinggi (D.1 samapai S.3) hanya 5,32%. Sementara 24,39% penduduk tidak memiliki ijasah.
2.1.3. Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan kondisi geografis Kabupaten Nganjuk dikenal sebagai daerah yang mengandalkan sektor pertanian (Agraris). Lahan yang digunakan sebagai areal persawahan ini mencapai 19.9 persen dari luas wilayah, belum termasuk untuk sektor perikanan, peternakan, kehutanan dan perkebunan. Sehingga kawasan strategis di wilayah kabupaten ditentukan berdasarkan sudut kepentingan yang meliputi : a. pertumbuhan ekonomi; b. sosial dan budaya; c. fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; dan a. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi meliputi : − kawasan strategis agropolitan lingkar wilis ditetapkan di kawasan Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan kawasan Loceret; − Kawasan strategis perbatasan Jombang-Nganjuk-Kediri; − Kawasan jalur jalan Jembatan Kelutan (Nganjuk)-Papar (Kediri); − kawasan agropolitan Sukomoro dan sekitarnya;dan − kawasan strategis sepanjang koridor jalan arteri. b. Kawasan strategis dari sudut sosial budaya di wilayah kabupaten, meliputi : − Candi Lor di Desa Candirejo Kecamatan Loceret; − Candi Ngetos di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos; − Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat berada di Desa Kacangan Kecamatan Berbek; − Makam Syekh Suluki berada di Desa Wilangan Kecamatan Wilangan; Bab II/14-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
− Monumen Jenderal Sudirman berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret; − Monumen dan Museum Dr. Sutomo berada di Desa Ngepeh Kecamatan Loceret; − Museum Anjuk Ladang berada di Kota Nganjuk; − Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis berada di Desa Bajulan Kecamatan Loceret. c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan sub DAS Widas, kawasan rawan bencana alam dan bencana gunung berapi berada di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret dan sebagian di Kecamatan Rejoso.
2.1.4. Wilayah Rawan Bencana Dengan kondisi topografis Kabupaten Nganjuk yang sepanjang sisi selatannya berada di lereng gunung wilis, serta di sisi utara merupakan pegunungan kendeng serta dilalui oleh sungai Brantas dan Widas. Hal tersebut merupakan potensi yang sangat menjanjikan namun juga memiliki potensi bencana alam yang cukup beragam, antara lain : a. Kawasan rawan longsor dan gerakan tanah, meliputi kawasan Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret; b.
Kawasan rawan banjir, meliputi wilayah Kecamatan Prambon, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Patianrowo, Kecamatan Tanjunganom,
Kecamatan
Pace,
Kecamatan
Kecamatan Lengkong, Kecamatan Gondang, Sukomoro dan Kecamatan Jatikalen.
Bab II/15-72
Nganjuk, Kecamatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
2.2.
Tahun 2014-2018
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Kebijakan otonomi daerah memberikan tanggung jawab Pemerintah Daerah sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki di daerah untuk tujuan otonomi daerah dimaksud yaitu meliputi: (i) peningkatan kesejahteraan masyarakat, (ii) peningkatan pelayanan umum (public service), dan (iii) peningkatan daya saing daerah. Dalam rangka melaksanakan tanggungjawab itu Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan dengan prinsip otonomi seluasluasnya, baik urusan yang bersifat wajib maupun urusan pilihan. Pemerintah daerah memiliki local discretion (keleluasaan bertindak) yang lebih besar untuk
menyusun
kebijakan
daerah
guna
memberikan
pelayanan,
meningkatkan peran serta, prakarsa dan memberdayakan masyarakat agar tujuan peningkatan kesejahteraan dapat diwujudkan. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan di daerah dapat diukur antara lain dengan dua indikator penting, yaitu: (i) Indikator Makro Ekonomi Regional, yang antara lain meliputi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun tertentu, laju pertumbuhan ekonomi, tingkat perkembangan harga (inflasi), tingkat pendapatan perkapita (PDRB Perkapita), tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, tingkat ketimpangan pendapatan dan lain sebagainya; (ii) Indikator Makro Sosial Regional, antara lain berupa indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), tingkat pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan kemampuan daya beli masyarakat.
Bab II/16-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Secara makro ekonomi dapat dilihat dari: 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan jumlah seluruh nilai produk barang dan jasa yang diproduksi
di wilayah
Kabupaten Nganjuk dalam waktu satu tahun. Apabila ditinjau dari segi pendapatan, merupakan jumlah dari semua pendapatan yang timbul karena ikut
sertanya faktor-faktor produksi dalam proses produksi.
Selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2009 - 2013. Tabel 2.11 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) No.
Sektor / Sub Sektor
2008
2009
2010
2011
2012
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1 PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN 2 PENGGALIAN 3 INDUSTRI PENGOLAHAN
3.019.270,77
3.240.671,61
3.426.703,13
3.633.471,76
3.908.566,83
121.731,74
131.734,64
137.221,88
157.835,62
183.023,90
729.429,66
814.551,33
903.121,48
999.809,59
1.115.851,27
4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
54.731,43
61.673,62
68.480,86
74.843,89
82.406,39
5 BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL & 6 RESTORAN 7 ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
44.465,47
51.312,30
62.854,89
72.304,16
84.705,95
2.831.366,13
3.228.752,05
3.834.570,59
4.476.572,43
5.255.795,72
197.584,93
216.470,88
243.287,27
266.812,86
294.506,11
8 KEUANGAN
324.894,11
362.633,20
411.130,33
463.023,64
523.582,40
9 JASA-JASA
1.536.789,17
1.725.765,46
1.914.628,07
2.160.779,51
2.440.362,22
8.860.263,41
9.833.565,09 11.001.998,50 12.305.453,46 13.888.800,78
JUMLAH PDRB
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013. Tabel 2.12 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Berlaku Tahun 2000
No 1
Sektor / Sub Sektor
2008
2009
2010
2011
2012
2
Pertanian Pertambangan dan Penggalian
34,08%
32,96%
31,15%
29,53%
28,14%
1,37%
1,34%
1,25%
1,28%
1,32%
3
Insdustri Pengolahan
8,23%
8,28%
8,21%
8,12%
8,03%
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
0,62%
0,63%
0,62%
0,61%
0,59%
5 6
Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran
0,50% 31,96%
0,52% 32,83%
0,57% 34,85%
0,59% 36,38%
0,61% 37,84%
Bab II/17-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
No 7
Sektor / Sub Sektor Angkutan dan Komunikasi
Tahun 2014-2018
2008 2,23%
2009 2,20%
2010 2,21%
2011 2,17%
2012 2,12%
8
Keuangan
3,67%
3,69%
3,74%
3,76%
3,77%
9
Jasa-Jasa
17,34%
17,55%
17,40%
17,56%
17,57%
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013.
Tahun 2010 merupakan tahun penting dari perkembangan PDRB khususnya dan perekonomian Kabupaten Nganjuk pada umumnya. Pada tahun 2010, pertama kali selama kurun waktu 2008- 2010 sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran memiliki nilai paling tinggi, bahkan melebihi sektor Pertanian yang selama bertahun-tahun mulai 2008 sampai dengan 2010 mendominasi angka PDRB ADHB Kabupaten Nganjuk. Tabel 2.13 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah) No.
Sektor / Sub Sektor
2008
2009
2010
2011
2012
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
3
PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN
399.322,51
416.521,00
436.272,23
459.160,03
486.968,90
4
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
24.432,53
26.918,05
28.549,06
30.061,00
31.731,10
5
BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
27.121,12
28.722,98
32.087,64
34.210,50
36.587,70
1.364.090,44
1.495.327,09
1.665.360,42
1.824.249,77
2.010.092,87
97.380,43
102.310,41
109.103,86
114.470,48
123.728,45
179.950,99
187.420,62
197.954,10
215.304,45
234.992,74
2
6 7
8 KEUANGAN 9 JASA-JASA JUMLAH PDRB
1.757.633,74
1.815.295,30
1.849.841,35
1.905.687,79
1.964.770,03
63.348,15
64.139,82
66.202,56
71.882,08
782.07,55
783.047,59
842.665,31
906.423,57
976.738,66
1.040.972,89
4.696.327,50
4.979.320,58
5.291.794,79
5.631.764,76
6.008.052,22
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk 2013. Tabel 2.14 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 No. 1 2 3
Sektor / Sub Sektor PERTANIAN PERTAMBANGAN PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN
2008
2009
2010
2011
2012
37,43%
36,46%
34,96%
33,84%
32,70%
1,35%
1,29%
1,25%
1,28%
1,30%
8,50%
8,37%
8,24%
8,15%
8,11%
Bab II/18-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
No.
Sektor / Sub Sektor
2008
2009
2010
2011
2012
4
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
0,52%
0,54%
0,54%
0,53%
0,53%
5
BANGUNAN
0,58%
0,58%
0,61%
0,61%
0,61%
6
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORANT
29,05%
30,03%
31,47%
32,39%
33,46%
7
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
2,07%
2,05%
2,06%
2,03%
2,06%
8
KEUANGAN
3,83%
3,76%
3,74%
3,82%
3,91%
9
JASA-JASA
16,67%
16,92%
17,13%
17,34%
17,33%
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013. Sektor dominan pada PDRB ADHK tahun 2000 adalah Sektor Pertanian, pada tahun 2008 sampai dengan 2012 terjadi
pergeseran sektor
dominan dari pertanian sebesar Rp. 1.964.770,03 juta digeser oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai mencapai Rp. 2.010.092,87 juta. Sementara itu sektor Jasa-jasa terhadap PDRB 2012 ADHK tahun 2000 mencapai Rp. 1.040.972,89 juta. Bidang pertanian sebagai mata pencaharian terbesar masyarakat Kabupaten
Nganjuk
memiliki
kontribusi
yang
makin
kecil
baik
berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. Peran ini diambil alih oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Grafik 2.2 Perkembangan Kontribusi 4 Sektor Terbesar PDRB ADHB Kabupaten Nganjuk (Persen)
Pertanian 37,43
29,05 16,67 8,50
2008
Perdagangan 36,46 34,96 31,47
30,03
17,13
16,92
Jasa-jasa 33,84 32,39 17,34
Industri 33,46 32,70 17,33
8,37
8,24
8,15
8,11
2009
2010
2011
2012
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013. Bab II/19-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Sementara perkembangan kontribusi sektor Jasa-jasa cenderung meningkat, dan untuk sektor Industri perkembangan kontribusinya terus menerus
turun.
Berdasarkan
analisis
dominasi
sektoral
PDRB
Kabupaten Nganjuk baik ADHB maupun ADHK dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Nganjuk memiliki core competance/ unggulan daerah bidang perdagangan, jasa, industri yang berbasis pada potensi sektor pertanian dalam arti luas. Grafik 2.3 Pertumbuhan PDRB ADHB dan ADHK tahun 2008-2012 PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN NGANJUK
JUTA RUPIAH
14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0
2008
2009
2010
2011
2012 (*)
BERLAKU (Juta Rp)
8860263,4
9833565,09
11001998,5
12305453,47
13888800,82
KONSTAN (Juta Rp)
4646327,5
4979320,58
5291794,8
5631764,77
6017840,05
TAHUN 2. Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Nganjuk dihitung dari perkembangan PDRB menurut harga konstan. Selama tahun 2008 2012, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk rata-rata per tahun adalah sebesar
6,18 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Nganjuk tahun 2008-2012 tersebut per tahun masing-masing adalah 5,99 persen, 6,03 persen, 6,28 persen 6,42 persen, dan 6,68 persen. Pertumbuhan sektoral paling tinggi adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 9,62 persen per Bab II/20-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
tahun, kemudian sektor Jasa-jasa dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 7,93 persen per tahun, dan sektor Bangunan yaitu rata-rata 7,46 persen per tahun. Tabel 2.15 Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 ( % ) No. Sektor / Sub Sektor
2008
2009
2010
2011
2012
(1) 1
(3) 3,89
(4) 3,28
(5) 1,90
(6) 3,02
(7) 3,10
1,85
1,25
3,22
8,58
8,80
4,70
4,31
4,74
5,25
6,06
5,05
10,17
6,06
5,30
5,56
5,62
5,91
11,71
6,62
6,95
7,96
9,62
11,37
9,54
10,19
5,92
5,06
6,64
4,92
8,08
4,91 8,80 5,99
4,15 7,61 6,03
5,62 7,57 6,28
8,76 7,76 6,42
9,14 6,58 6,68
2 3 4 5 6 7 8 9
(2) Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas dan air bersih Bangunan Perdagangan, hotel & restoran Angkutan dan komunikasi Keuangan Jasa-jasa Jumlah PDRB
RataRata (8) 3,04 4,74 5,01 6,43 7,36 9,74 6,12 6,52 7,66 6,28
Sumber : PDRB Kabupaten Nganjuk, 2013. Sektor Pertanian yang merupakan sebagian besar mata pencaharian masyarakat Kabupaten Nganjuk, mengalami pertumbuhan yang paling rendah dibandingkan semua sektor yang ada, yaitu rata-rata sebesar sebesar 3,04 persen per tahun. Pertumbuhan sektor Pertanian terjadi penurunan dari tahun 2008 sebesar 3,89 persen menjadi 3,10 persen di tahun 2012. Kondisi ini disebabkan berkurangnya areal sawah produktif menjadi kurang produktif dan berkurangnya daya dukung lahan sawah. Oleh karena itu perlu langkah-langkah nyata untuk mempertahankan ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Nganjuk. Sektor Industri pada kurun waktu yang sama meningkat rata-rata 5,01 persen per tahun, dengan pertumbuhan masing-masing tahun sebesar 4,70 persen; 4,31 persen; 4,74 persen; 5,25 persen, dan 6,06.
Secara agregat
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk tahun 2008 hingga tahun 2010 lebih tinggi dari Pertumbuhan ekonomi Propinsi dan nasional,
Bab II/21-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
namun semenjak tahun 2010 pertumbuhan ekonomi keduanya berada di atas pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk (lihat grafik 2.2); Grafik 2.4 Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kab. Nganjuk, Nasional dan Propinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2012 10 8
Nasiona l
6 4
Prop. Jatim
2 0
2008
2009
2010
2011
2012
Nasional
3,9
4,63
6,2
6,46
6,23
Prop. Jatim
5,94
5,01
6,68
7,22
7,27
Kab. Nganjuk
5,99
6,03
6,28
6,42
6,68
Data dari berbagai sumber
Kab. Nganjuk
3. Inflasi (Tingkat Perkembangan Harga) Kenaikan bahan bakar minyak pada Tahun 2008 sebagai dampak kebijakan pemerintah pusat di Kabupaten Nganjuk mengakibatkan inflasi mencapai 9,30 % dan menurun 4,68% di tahun 2009. Inflasi kembali naik turun di tahun 2010 - 2012 ke angka 5,28 %; 5,10 % dan 5,68%. Tingkat inflasi ini tidak lepas dari pengaruh eksternal yang berpengaruh pada tingkat harga di Jawa Timur selama tahun yang sama yaitu di tahun 2008-2012 (lihat grafik 2.3). Hal ini menunjukkan perekonomian di Kabupaten Nganjuk masih cukup baik dalam lima tahun terakhir walaupun inflasi naik turun tetapi tidak sampai mengurangi kemampuan daya beli masyarakat karena nilai pertumbuhan masih lebih tinggi dari inflasi. Tingkat inflasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 sebagai berikut:
Bab II/22-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Grafik 2.5 Perbandingan Besar Inflasi Kabupaten Nganjuk dan Propinsi 10
Propinsi
8
inflasi
6 4 2 0
4.
2008
2009
2010
2011
2012
Kab. Nganjuk
9,3
4,68
5,28
5,1
5,68
Propinsi
9,66
3,62
6,96
4,09
4,5
Pendapatan Perkapita Pendapatan perkapita dihitung dengan cara membagi nilai total pendapatan regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Tinggi rendahnya
perkapita
merupakan gambaran
kasar tingkat
perekonomian daerah dan tingkat kemakmuran masyarakatnya.
Nilai
pendapatan perkapita ini pada umumnya didasarkan atas pendapatan regional atas dasar harga berlaku. Kabupaten Nganjuk pada Tahun 2008 pendapatan perkapitanya atas dasar harga berlaku adalah Rp. 6.941.100 dan angka sementara pada akhir tahun 2012 menjadi Rp. 10.113.717,30. Tabel berikut menggambarkan perkembangan pendapatan perkapita penduduk kabupaten Nganjuk Mulai Tahun 2008 -2012.
Bab II/23-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Grafik 2.6 Perkembangan pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 - 2012 PERKEMBANGAN PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN NGANJUK
JUTA RUPIAH
12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0
2008
2009
2010
2011
2012 (*)
BERLAKU (Juta Rp)
6941100
7593933,44
8264545,17
9103190,31
10141300
KONSTAN (Juta Rp)
3679087
3845261,48
3975121,17
4166203,76
4394095,8
Indikator kesejahteraan rakyat antara lain diukur dengan
dengan
TAHUN
2.2.2. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ayang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Selain dari itu
kesejahteraan masyarakat juga dapat tercermin dari faktor ketenagakerjaan, Pengangguran dan Kemiskinan. Angka IPM Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 terus mengalami kenaikan. IPM Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 dengan nilai 69,73 pada Tahun 2012 IPM Kabupaten Nganjuk sebesar 72,02. Peningkatan IPM yang konsisten tersebut menunjukkan
bahwa program pembangunan yang
dilaksanakan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bab II/24-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Grafik 2.7 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2008-2012 75 74 73 72,02
PERSEN
72 71,43
71 70
70,27
69,73
70,76
69 68 67 66 65 IPM Nganjuk
2008
2009
2010
2011
2012 (*)
69,73
70,27
70,76
71,43
72,02
IPMTAHUN Nganjuk
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur Komponen IPM yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran perkapita dapat dilihat pada tabel berikut:.
Tabel 2.16 Data komponen IPM Komponen IPM
TAHUN 2008
2009
2010
2011
Angka Harapan Hidup
68,44
68,67
68,89
69,14
Angka Melek Huruf
90,44
90,46
90,48
91,58
6,83
7,11
7,19
7,29
625,24
628,01
631,90
634,65
Rata-Rata Lama Sekolah Pengeluaran Perkapita Sumber data BPS Jatim
2.2.2.1 Pendidikan Selama lima tahun periode implementasi RPJMD Tahun 2009 – 2013, capaian bidang pendidikan dapat dilihat dari indikator-indikator makin meningkatnya angka kelulusan di tiap jenjang pendidikan dari SD hingga SMA, angka putus sekolah dan capaian angka nilai ujian di seluruh jenjang. Selain itu angka IPM sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan ditahun 2008 hingga tahun 2011 mengalami peningkatan
Bab II/25-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Capaian
kinerja
selama
lima
tahun
terhadap
Tahun 2014-2018
indikator
Capaian
pembangunan di bidang pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel. 2.17 Tingkat keberhasilan bidang pendidikan tahun 2008 -2012 Indikator 1
Satuan
-
Angka Partisipasi Murni SD/MI
%
-
SMP/MTs
%
-
SMA/MA/SMK
%
2
Angka Partisipasi Kasar
-
SD/MI
%
-
SMP/MTs
%
-
SMA/MA/SMK
%
3
Angka Putus Sekolah
-
SD/MI
%
-
SMP/MTs
%
-
SMA/MA/SMK
%
4 -
Rata - Rata Nilai UN dan UASB SD/MI
Nilai
-
SMP/MTs
Nilai
-
SMA/MA/SMK
Nilai
2008
2009
2010
2011
2012
98,6 80,2 42,84
98,7 80,41 42,85
98,55 80,41 49,88
99,25 82,31 54,09
99,25 82,41 54,19
109,06 84,33 47,5
121,9 104 66,9
121,68 104,63 65,82
123,44 106,56 70,16
123,54 106,66 70,26
0,07 0,47 0,76
0,05 0,55 0,84
0,04 0,04 0,9
0,04 0,3 0,6
0,04 0,03 0,06
7,41 6,3 4,67
7,35 6,45 4,67
7,17 6,61 4
6,42 6,3 4,63
6,86 6,74 4,18
2.2.2.2 Kesehatan Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara langsung atau tidak langsung akan terjadi peningkatan
kesejahteraan
rakyat.
Mempertimbangkan
bahwa
pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang sangat penting bagi peningkatan SDM, pada calon generasi penerus, sejak dari kandungan dan balita. Indikator bidang kesehatan selama kurun
Bab II/26-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
waktu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.18 Tabel 2.18 Indikator Bidang Kesehatan Tahun
Indikator Angka kematian bayi Angka kematian ibu melahirkan Persentase Balita Gizi Buruk Persentase Penduduk yang memanfaatkan Puskesmas Persentase Rumah Sehat
2008
2009
2010
2011
2012
7,91
9,38
12,65
15,57
15,16
155,77
101,59
101,47
132,79
123,44
0,95
0,88
0,17
0,13
0,08
45,76
66,58
94,47
71,54
80,21
43,13
43,13
46,93
46,93
46,93
Angka kematian bayi menunjukkan trend peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini terjadi karena proses perhitungan angka kematian bayi yang mengalami perubahan parameter sehingga rentang perhitungan menjadi lebih luas. Namun bila dibandingkan dengan capaian MDGs (23 per 1000 kelahiran hidup) maka angka tersebut masih lebih kecil. Namun demikian di tahun 2011 hingga 2012 angka kematian bayi mulai menurun. Demikian pula angka kematian ibu melahirkan yang standard capaian MDGs pada angka < 166, maka angka kematian ibu melahirkan berada di bawah angka tersebut. Capaian bidang kesehatan yang paling tampak adalah pada penurunan angka balita gizi buruk, penduduk yang memanfaatkan puskesmas, dan peningkatan rumah sehat. Tabel 2.19 Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2008 – 2012 Balita Gizi Buruk Balita Gizi buruk Balita Gizi Buruk yang ditangani
2008
2009
2010
2011
2012
715
670
550
289
216
650
625
550
289
216
Bab II/27-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
2.2.2.3
Tahun 2014-2018
Ketenagakerjaan
Peningkatan
kesejahteraan
dilaksanakan pada kepatuhan
di
bidang
ketenagakerjaan
yang
5 tahun yang lalu difokuskan pada peningkatan
perusahaan
terhadap
ketentuan-ketentuan
di
bidang
ketenagakerjaan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kepastian terhadap hak-hak buruh agar dapat diperoleh sebagaimana mestinya. Kebijakan yang diambil diantaranya : a. Meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap Norma Jamsostek; dan b. Meningkatkan
jumlah
perusahaan
yang
menerapkan
Norma
keselamatan dan kesehatan kerja; Kedua hal tersebut menjadi sangat penting untuk lebih meningkatkan kepedulian perusahaan terkait dengan jaminan kesehatan pekerja dan pengurangan kecelakaan kerja. Untuk diketahui jumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Nganjuk mengalami kenaikan pada tahun 2009 sejumlah 914 menjadi 922 di tahun 2013 (data tabel 2.20). Tabel 2.20 Jumlah realisasi perusahaan berjamsostek dan yang menerapkan K3 tahun 2009 -2012 No
Perusahaan
2009 Jml
2010 %
Jml
2011 %
%
914
Jml
%
1
Seluruh perusahaan di Nganjuk
914
2
Perusahaan yang menerapkan Jamsostek
76
8,32%
92
10,0%
108
11,8%
125
13,6%
3
Perusahaan menerapkan K3
186
20,4%
214
23,3%
228
24,9%
230
24,9%
yang
919
Jml
2012
922
Masih tingginya tingkat pengangguran disebabkan karena pertambahan angkatan kerja lebih besar dari pada lapangan kerja, rendahnya kualitas dan ketrampilan tenaga kerja, serta adanya PHK disamping itu juga kurangnya minat pencari kerja untuk berkerja keluar daerah (Batam) maupun keluar negeri. Tingginya Pencari kerja (15.318 orang) dibandingkan dengan lowongan yang ada (443) ditambah dengan lowongan kerja baru (903) akan meningkatkan jumlah pencari kerja di semua sektor. Dari semua sektor Bab II/28-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
ini, kesempatan kerja di level memengah yang dapat terdeteksi dan di kalangan lulusan pendidikan tinggi tidak terdeteksi dengan baik. Asumsinya bahwa sebagian besar angkatan kerja yang memiliki keahlian pendidikan tinggi terserap oleh kesempatan kerja. Pencari kerja terdaftar kondisinya sangat fluktuatif, paling tinggi pada tahun 2008 (3.597) dan 2009 (3.017), 2010 (1.359), 2011 (1.989) dan pada tahun 2012
sejumlah 1.904 orang . Menurunnya pencari kerja
Tahun 2012 memberikan gambaran bahwa semakin banyak angkatan kerja yang mencari peluang sebagai wirausaha atau membuka lapangan usaha mandiri. Tabel 2.21 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012 (Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan) Pencari Kerja Yang Ditempatkan Pendidikan
(%) Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1)
(2)
01. Tidak Tamat SD 02. SD/ Elementary School 03. SMP/ Junior High School 04. SMA /Senior High School a. SMA b. STM c. SMEA 05. Sarjana Muda / Academician 06. Sarjana/ Scholar 07. S-2
Jumlah /Total
2012 2011 2010 2009 2008
(3)
(4)
Persentase (5)
0 4 90
0 19 432
0 23 512
0 2.58 57.4
81 66 0 0 0 0
79 10 120 1 0 0
160 76 120 1 0 0
17.94 8.52 13.45 0,11 0 0
241 258 406 2 249 1 575
651 574 953 768 2 022
892 832 1 359 3 017 3 597
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Bab II/29-72
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.22 Pencari Kerja dan Lowongan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 Uraian
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(2)
(3)
(4)
8264
7054
15318
2.Yang Terdaftar TA 2012
803
1101
1984
3.Yang Ditempatkan
219
651
870
4. Dihapus
1018
1110
2128
5. Yang Belum Ditempatkan
7246
5944
13190
206
237
443
2.Yang Terdaftar Pada T A Ini
243
660
903
3.Yang Terpenuhi
241
651
892
4.Yang Dihapus
127
120
247
79
117
196
(1) A. Pencari Kerja 1.Belum Ditempatkan pada 2011
Pada Akhir TA Ini B. Lowongan Kerja 1.Belum Terpenuhi Pada Akhir TA Yang Lalu
5.Yang Belum Terpenuhi Pada Akhir TA Ini
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Bab II/30-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.23 Jumlah Lowongan Baru Yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 Jumlah Lowongan Sektor Lapangan Usaha (1)
Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase (%) (2)
01. Pertanian, Perkebunan,
(3)
(4)
(5)
0
0
0
0
0
0
0
0
167
358
512
58,14
03. Industri Pengolahan
0
0
0
0
04. Listrik, Gas dan Air
30
0
30
3.32
0
0
0
0
45
80
85
9.41
0
0
0
0
1
262
263
29.13
243 361 607 2 251 1 585 1 441
660 673 1 243 1 058 1 925 1 925
903 1 034 1 850 3 309 3 510 3 366
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Kehutanan dan Perikanan 02. Pertambangan, Penggalian
05. Bangunan/Konstruksi 06. Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel 07. Angkutan, Perdagangan dan Komunikasi 08. Keuangan , Asuransi dan Persewaan 09. Jasa Kemasyarakatan Sosial dan Perorangan Jumlah Total
2012 2011 2010 2009 2008 2007
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Bab II/31-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.2.2.4. Pengangguran dan Kemiskinan Dari total penduduk usia kerja (15 tahun keatas), lebih dari dua pertiga penduduk Kabupaten Nganjuk termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami fluktuasi selama periode 20092011, yaitu dari 69.27 persen pada tahun 2009, 65.66 % pada tahun 2010, dan 70.48 % pada tahun 2011. Tingkat pengangguran disebabkan karena pertambahan angkatan kerja lebih besar dari pada lapangan kerja, masih relative rendahnya kualitas dan ketrampilan tenaga kerja. Disamping itu faktor alam terutama anomali musim sering menjadi masalah untuk daerah pertanian seperti Nganjuk. Jumlah kesempatan kerja Tahun 2008-2012 juga berfluktuatif. Jumlah kesempatan kerja Tahun 2009 sebanyak 94,77%, tahun 2010 (93,42%), tahun 2011 (95,27%) sedangkan tahun 2012 (95,78%). Upah Minimum Kabupaten di Nganjuk terus mengalami peningkatan. Selama periode 2009-2011 UMK Kabupaten Nganjuk meningkat dari Rp 510 ribu menjadi Rp 710 ribu, dan pada Tahun 2012 menjadi Rp 785.000,00/bulan. Upah minimum selama Tahun 2008-2012 mengalami kenaikan sebesar 6,15%-16,39%, dengan kenaikan tertinggi pada Tahun 2009, yaitu sebesar 16,39% atau Rp 100.000,00.
Bab II/32-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.24 Ketenagakerjaan Tahun 2008-2012 Jenis Data
Satuan
Tahun 2008
2009
2010
2011
2012
560.440 93,38
539.091 94,77
550.412 93,42
582.225 95,27
523.702 95,78
Orang
37.101
40.278
35.980
27.540
22.114
Orang
1,091
282
512
537
510
Kasus
9
9
8
4
2
Orang
10
9
8
7
2
Rupiah
661.689
686.523
749.156
824.703
865,210
Rupiah
510.000
610.000
650.000
710.000
785,000
Orang
11.179
5.699
4.240
1.989
Ketenagakerjaan a. Angkatan Kerja b. Kesempatan Kerja c. Penganggur Terbuka/Pencari Kerja d. Penempatan TKI ke Luar Negeri e. PHK pada tahun yang bersangkutan f. Jumlah TK di-PHK g. Rata-rata Kebutuhan Hidup Minimum h. Rata-rata Upah Minimum i. Pencari Kerja Terdaftar
Orang %
1.904
Sumber : Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan data pendataan oleh BPS melalui Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2008 (PPLS 08) keadaan 30 Oktober 2009, jumlah keluarga miskin Kabupaten Nganjuk 94,561 Keluarga atau 34,00 %, sedangkan pada Tahun 2009/2010 berdasarkan data Non Gremakertasusila Tahun 2010 oleh BPS Provinsi Jawa Timur jumlah keluarga miskin Kabupaten Nganjuk sejumlah 92.188 Keluarga atau 32,56 % dari jumlah rumah tangga, sehingga dibanding tahun 2008 telah terjadi penurunan prosentase jumlah keluarga miskin sebesar 2,51 %.
Hasil Pendataan BPS melalui program PPLS Tahun 2011 data
finalnya tidak dipublikasikan secara luas tetapi diserahkan kepada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dalam PPLS 2011 data yang diperoleh disusun/diurutkan menurut pengeluaran setiap rumah tangga, dengan demikian tidak menggunakan lagi kategori : hampir miskin, miskin atau sangat miskin.
Bab II/33-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.2.3. SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA Seni budaya dan olahraga terdiri atas dua aspek yaitu : seni dan budaya serta pemuda dan olahraga.
2.2.3.1
Seni Budaya Pada dasarnya kebudayaan
kebudayaan di Kabupaten Nganjuk
jawa.
Meskipun
dalam
adalah
perkembangannya
dipengaruhi oleh kebudayaan dari luar daerah maupun dari luar negeri. Kebudayaan yang berkembang saat ini merupakan warisan yang pada jamanya merupakan berkembang
identitas daerah yang sangat
sebagai bagian dari budaya agraris sehingga
memunculkan sistem sosial seperti gotong royong dan toleransi terhadap adanya perbedaan. Kegiatan budaya dan kesenian masyarakat yang saat ini masih menjadi tradisi diantaranya adalah : -
Upacara/ prosesi siraman sedudo yang dilaksanakan pada awal bulan syuro ;
-
Tradisi bersih desa/ nyadranan.
Tabel 2.25 Organisasi Kesenian Menurut jenis Kesenian tahun 2009 - 2012 Jumlah kesenian No Jenis Kesenian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Dalang Pesinden Waranggono tayub Wayang orang Ludruk Ketoprak Reok Jaranan Kentrung Karawitan Drama Band Samproh Orkes
2009
2010
2011
2012
59 18 64 1 4 4 58 48 2 36 123
58 21 50 4 2 88 50 5 40 161
58 21 50 4 2 88 50 5 40 161
57 27 44 5 2 116 56 42 215
Bab II/34-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Jumlah kesenian No Jenis Kesenian
15 16
gambus/melayu Orkes keroncong Pramugari tayub
2009
2010
2011
2012
42
33
33
-
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2013
2.2.3.2
Pemuda dan Olah Raga
Tahun 2008-2012 penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar SD, SMP, SMA/SMK yang terdiri dari beberapa cabang olahraga, penyelenggaraan gerak jalan, penyelenggaraan bantuan sarana dan prasarana, kegiatan Porseni SD, SMP/SMA/SMK, penyelenggaraan Tes Kesegaran Jasmani Guru Olahraga. Pembinaan keolahragaan diarahkan pada pengembangan olahraga dengan berbagai cabang olahraga yang sudah tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sasaran pengembangan tersebut adalah untuk membentuk manusia
yang
sportif,
tangguh
dan
sehat
disamping
juga
untuk
pengembangan prestasi.
2.3.
Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum Kabupaten Nganjuk merupakan segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Capaian kinerja aspek pelayanan umum terdiri atas Fokus Urusan Wajib dan Fokus Urusan Pilihan. 2.3.1. Layanan Umum Urusan Wajib Kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu bidang urusan pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahana; penataan ruang;
perencanaan
pembangunan;
perhubungan;
Bab II/35-72
lingkungan
hidup;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
pertanahan; kependudukan dan catatan sipil; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; keluarga berencana dan keluarga sejahtera; sosial; ketenagakerjaan; koperasi dan usaha kecil menengah; penanaman modal; kebudayaan; kepemudaan dan olahraga; kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; otonomi daerah, pemerinntahan umum, administrsioasi keuangan daerah perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; ketahanan pangan; pemberdayaan masyarakat dan desa; statistik; kearsipan; komunikasi dan informatika dan perpustkaan.
2.3.1.1. Urusan Pendidikan a. Angka Partisipasi Sekolah Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan adalah rasio siswa terhadap daya tampung sekolah. Pencermatan atas dasar sebaran Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH) menunjukkan bahwa ketersediaan sarana prasarana, aksesbilitas, serta kondisi sosial ekonomi, berpengaruh pada peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH). Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur capaian kinerja bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS). Indikator ini menunjukkan seberapa besar anak usia sekolah menurut tingkat pendidikan tertentu berada dalam lingkup pendidikan dan penyerapan dunia pendidikan formal terhadap penduduk usia sekolah. APS dihitung berdasarkan jumlah murid kelompok pendidikan yang masih menempuh pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan mendasar. Tabel 2.26 Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No.
Uraian
1.
Sekolah Dasar/MI SLTP/MTs SMA/MA
2. 3.
2008
2009
Eksisting 2010
2011
2012
(%)
0,07
0,05
0,04
0,04
0,04
% %
0,47 0,76
0,55 0,84
0,04 0,9
0,3 0,6
0,3 0,6
Satuan
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk Bab II/36-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Rata - Rata Nilai UN dan UASB selain angka putus sekolah indikator capaian kinerja bidang pendidikan adalah rata - rata nilai UN dan UASB di masing - masing tingkatan sekolah. Lebih jelasnya ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Nganjuk dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.27 Rata - Rata Nilai UN dan UASB di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No.
Uraian
Satuan
2008 7,41
1
2009 7,35
Eksisting 2010 7,17
Sekolah Nilai Dasar/MI 2 SLTP/MTs Nilai 6,3 6,45 6,61 3 SMA/MA/SMK Nilai 4,67 4,67 4 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk
2011 6,42
2012 6,86
6,3 4,63
6,74 4,18
c. Rasio Guru/Murid Rasio Guru/Murid dalam hal ini adalah perbandingan jumlah guru dengan jumlah murid untuk masing-masing tingkat pendidikan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Tabel 2.28 Rasio Murid terhadap Guru dalam 5 tahun terakhir Negeri
Swasta
Jenjang SD
SMP
SLTA
SD
SMP
SLTA
2008
16.8
16.6
12,3
6,1
4,2
12,1
2009
11.1
14.9
12,6
6,5
4,7
12,3
2010
10.4
14.3
10,0
4,4
4,5
11,7
2011
14,49
14.5
16,6
4,5
6,1
12,9
2012
14,6
15,78
17,4
5,4
4,9
13,1
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk
Bab II/37-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.3.1.2. Urusan Kesehatan Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan kesehatan salah usatunya dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : a. Jumlah Rumah Sakit rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Semakin banyak jumlah ketersediaan rumah sakit, akan semakin mudah bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Jumlah rumah sakit di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.29 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kab. Nganjuk 2008 - 2012 Fasilitas Kesehatan Tahun
RSU
Balai Puskes Peng Rumah Klinik Puskesm mas Tempat Pembant Tidur obat Bersalin as an u
2008
5
20
83
131
2009
5
20
83
161
2010
5
20
83
126
2011
6
20
83
148
2012
6
20
83
148
7
8
7
8
7
8
7
2
7
2
4 4 4
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah
b. Jumlah tenaga medis Tenaga medis di di rumah sakit yang dimiliki pemerintah daerah Kabupaten nganjuk sangat menentukan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk . Dimana tenaga medis merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah ketersediaannya, maka semakin memudahkan masyarakat menerima pelayanan kesehatan. Berikut Bab II/38-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
adalah data secara lengkap mengenai jumlah tenaga medis pada tahun 2012. : Tabel 2.30 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2012 No Tenaga Kesehatan 1
Dokter Spesialis
2
Dinkes
RSU Nganjuk
RSU Kertosono
-
12
6
Dokter Umum
54
21
13
3
Dokter Gigi
18
3
2
4
Apoteker
5
5
2
5
Ahli Gizi
8
6
5
6
Pembantu Ahli Gizi
13
-
-
7
Bidan
295
22
21
8
Perawat
169
174
84
9
Asisten Apoteker/SMF/Ak.F
29
-
4
10
Asisten Rontgen /APRO
-
-
2
11
Perawat Gigi
24
3
3
12
SPPH ( Hygiene )
40
-
2
13 14 15
Kesehatan Masyarakat (SKM)
75
7
3
ATEM Analisis kesehatan/pranata laboratorium kesehatan
-
-
2
-
-
7
16
Fisioterapis
-
-
1
Sumber: Dinas Kesehatan Daerah Kab. Nganjuk
2.3.1.3. Urusan Panjang Jaringan Jalan Dengan Kondisi Baik Sarana dan prasarana wilayah yang meliputi infrastruktur transportasi, sumber daya air dan irigasi, telekomunikasi, listrik dan energi serta sarana dan prasarana dasar permukiman merupakan aspek utama dalam pembangunan suatu daerah serta memiliki peran yang penting bagi peningkatan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Prasarana transportasi merupakan tulang punggung pengembangan wilayah sehingga sangat penting untuk menunjang kelancaran aktivitas sosial dan ekonomi. Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial
masyarakat
dalam
menjalani
roda
Bab II/39-72
perekonomian,
sehingga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
pertumbuhan ekonomi yang tingi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan infrastruktur jalan yang baik dan memadai. Pada saat ini prasarana transportasi masih belum maksimal dalam memfasilitasi tingginya pergerakan masyarakat yang ditunjukkan oleh masih terdapat jalan dalam kondisi yang rusak. Belum maksimalnya infrastruktur transportasi
dalam
memfasilitasi
pergerakan
masyarakat
disebabkan
rendahnya jumlah jalan dalam kondisi baik dan pembangunan jalan-jalan baru, serta belum maksimalnya struktur konstruksi jalan. Kondisi tersebut diperburuk dengan tingginya bebab lalu lintas yang sering melampaui kapasitas. Namun demikian dari data yang dihimpun, selai peningkatan panjang jalan, dapat dilihat proporsi kondisi jalan yang baik tiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tabel 2.31 Prasarana jalan dan jembatan Kondisi Tahun 2008-2012 No
Uraian
Panjang (Km) 2008
2009
2010
2011
2012
35,90 34,14 1.577,63
35,90 34,14 1.577,63
35,90 34,14 1.577,63
35,90 34,14 1.577,63
35,90 34,14 1.577,63
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
I
Jalan Berdasarkan Kelas
1 2 3 4 5
Nasional Provinsi Kab/Kota Desa/Lokal Tol
1 2 3 4
Kondisi Jalan Aspal Berbatu Hotmix Beton
926,30 183,26 359,44 -
930,51 180,26 361,00 3,00
931,66 179,33 364,00 6,21
935,33 180,92 366,96 6,21
947,93 180,00 378,64 6.21
5
Tanah
108,63
102,86
96,43
88,21
64,85
1 2 3 4
Kondisi Baik Sedang Rusak Rusak berat
260,66 654,71 367,36 294,90
481,90 345,30 522,84 227,60
571,62 345,30 433,12 227,60
611,10 345,30 393,63 227,60
684,20 330,30 378,63 184,18
II 1 2
Jembatan Panjang Jumlah (Buah)
5.569,00 629,00
5.617,00 637,00
5.662,00 646,00
5.717,00 648,00
5.735,00 652,00
Data akhir Triwulan III 2012 Sumber : Dinas PU Bina Marga Tahun 2012 Bab II/40-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Kondisi Jembatan Perkembangan kondisi jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.32 Jumlah Jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No.
Indikator
1
Panjang ( m)
2
Jumlah
2008
2009
Tahun 2010
2011
2012
5.569,00
5.617,00
5.662,00
5.717,00
5.735,00
629,00
637,00
646,00
648,00
652,00
Sumber Data : Dinas PU Bina Marga Kabupaten Nganjuk
c. Perkembangan Jaringan Irigasi salah satu infrastruktur yang sangat diperlukan untuk peningkatan produksi pertanian khususnya produksi beras adalah jaringan irigasi. Jaringan irigasi diperlukan untuk pengaturan air, mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaanya. Secara operasional jaringan irigasi dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier. Berikut secara lengkap disajikan data mengenai gambaran jaringan irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2012. Tabel 2.33 Perkembangan Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2012 No. Jenis Data Satuan 2009 2010 2011 2012 1. Luas Irigasi Ha 39.955 39.949 39.938 39.936 2. Volume Jaringan % 30 28 26 22 Irigasi Rusak 3. Panjang Jaringan M 628.197 628.197 628.797 628.797 Irigasi 4. Panjang Jaringan % 65 68 72 75 Irigasi Permanen 5. Panjang Jalan m 22.099 22.099 22.099 22.099 Inspeksi 6. Jumlah Bangunan buah 582 582 582 582 Air 7. Jumlah Bangunan buah 407 436 465 494 Air berfungsi dalam daerah irigasi 8. Jumlah orang 59/77/21 59/77/21 59/77/21 59/90/21 Juru/PPA/Pekarya Sumber Data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Nganjuk Bab II/41-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.3.1.4. Urusan Perumahan Pembangunan prasarana dasar permukiman pada hakikatnya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
secara
merata
dan menyediakan
pelayanan dasar. Pembangunan prasarana dasar permukiman meliputi penyediaan prasarana air minum, sanitasi, drainase, perumahan dan permukiman serta penataan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Berbagai isu strategis yang dihadapi di bidang keciptakaryaan antara lain : masih rendahnya tingkat pelayanan prasarana air minum, sebagian masyarakat tingkat kemampuannya masih ada yang relatif rendah untuk memiliki rumah layak huni serta belum mantapnya dukungan aspek pembiayaan dan sumber daya lainnya. Kebutuhan perumahan diperkirakan akan terus bertambah dari tahun ke tahun diakibatkan sebagai konsekuensi pertumbuhan penduduk dan seiring dengan perkembangan kemajuan Kabupaten Nganjuk. Capaian kinerja urusan perumahan dapat dilihat dari perkembangan penyediaan prasarana air bersih perpipaan, dan lantainisasi/pemugaran rumah tidak layak huni yang dijelasakan pada tabel berikut :
Tabel 2.34 Prasarana Air Bersih Perpipaan dan Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No. 1. 2.
Indikator Prasarana air bersih perpipaan (m) Pemugaran rumah tidak layak huni keluarga tidak mampu
2008 37.534
2009 34.945
Tahun 2010 9.017
2011 27.584
2012 30.249
100
120
210
550
2579
Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Nganjuk
2.3.1.5. Urusan Penataan Ruang Dengan tersusunnya Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030 yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara otomatis semua peraturan
Bab II/42-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
tentang tata ruang harus mengacu pada Perda tersebut. Capaian kinerja urusan tata ruang dapat dilihat di tabel berikut : Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012 No. 1.
Uraian Revisi RTRW Kabupaten
Satuan Buah
2.
RTRW Kabupaten Nganjuk yang telah berkekuatan hukum (Perda) RTRK/RDTRK IKK - Yang telah ada - Yang telah ada dan berkekuatan hukum (Perda)
Buah
- Yang belum berkekuatan hukum
Buah
- Yang belum ada
Buah
- Yang telah ada tapi perlu dilakukan revisi RDTRK kawasan khususu
Buah
-
Buah
-
3.
4.
2008 -
2009 RTRW Kab. Nganjuk -
-
2010 RTRW Kab. Nganjuk -
2011 RTRW Kab. Nganjuk Perda 2 Th 2011
2012 -
-
-
Buah Buah Buah
18 IKK sudah ada tetepi habis masa berlakunya -
-
-
-
-
-
-
Semua belum ada
Semua belum ada RDTR Perkotaan Nganjuk -
Semua belum ada -
RDTRK Perkotaan Tanjunganom, Ngronggot, dan Prambon RDTRK Perkotaan Bebrbek,Loceret dan Pace Semua belum ada
Semua belum ada RDTR Perkotaan Kertosono -
-
-
-
Sumber : Bappeda Kabupaten Nganjuk
2.3.1.6. Urusan Perencanaan Pembangunan Kondisi
daerah
Kabupaten
perencanaan
pembangunan
ketersediaan
dokumen
perencanaan
sangat
Nganjuk salah
satu
perencanaan. diperlukan
Bab II/43-72
terkait
dengan
urusan
indikatornya
adalah
Ketersediaan untuk
dokumen
menjamin
agar
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
program/kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan secara efektif, efisien dan tepat sasaran. Dokumen perencanaan daerah diantaraannya terdiri dari: 1.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3.
Rencana Strategis SKPD
4.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
5.
Rencana Kerja SKPD
Lebih jelasnya ketersediaan dokumen perencanaan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel 2.34 sebagai berikut :
Tabel 2.36 Ketersediaan Dokumen Perencanaan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No.
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda Dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda atau Perbup Dokumen Renstra SKPD yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Dokumen Renja
2008 Ada Tidak ada v
2009 Ada Tidak ada v
2010 Ada
Tidak ada
2011 Ada
Tidak ada
2012 Ada
V
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Bab II/44-72
Tidak ada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
No.
Uraian
2008 Ada Tidak ada
2009 Ada Tidak ada
2010 Ada
Tidak ada
Tahun 2014-2018
2011 Ada
Tidak ada
2012 Ada
Tidak ada
SKPD yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Nganjuk 2.3.1.7. Urusan Perhubungan Pembangunan
perhubungan
pembangunan
transportasi
diarahkan terpadu
untuk
berbasis
mewujudkan pengembangan
wilayah, meningkatkan keselamatan transportasi secara terpadu, serta mendorong pengembangan industri jasa transportasi yang bersifat komersial di daerah yang telah berkembang dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat. Beberapa indikator kinerja terkait dengan pembangunan bidang perhubungan antara lain sebagai berikut : a. Jumlah Izin Trayek yang dikeluarkan (Izin Trayek) izin trayek diwajibkan bagi seluruh angkutan umum. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penataan, pengaturan dan pengendalian
trayek
angkutan
umum,
sehingga
ini
dapat
meminimalisir trayek ilegal yang dilakukan para pengendara angkutan umum.
Tabel 2.37 Jumlah Izin Trayek yang Dikeluarkan Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No 1. 2.
3.
Uraian Satuan 2008 2009 Antar Propinsi (ditangani Pemerintah Pusat) - Bus buah Antar Kota Dalam Prop (ditangani Pemerintah Propinsi) - Bus Buah - MPU Buah 0 0 Antar Kec. Dalam Kab. - Bus Buah 0 0 - MPU Buah 236 205 - Angkutan Kota dan Buah 0 0 Angkutan Desa - Lain-lain (kendaraan Buah 0 0 plat hitam) Bab II/45-72
2010
2011
2012 154
0
0
114 0
0 170 0
0 155 0
0 143 0
0
0
0
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk
b. Perkembangan Angkutan Umum seluruh angkutan umum yang masuk di Kabupaten Nganjuk baik yang akan dioperasikan di jalan wajib memiliki pengujian agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Hal ini dimaksudkan menjamin keselamatan penumpang angkutan umum dan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan.
Tabel 2.38 Perkembangan Transportasi Darat (Trayek Angkutan Umum) Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No. 1. 2.
3.
Uraian Satuan 2008 2009 Antar Propinsi (ditangani Pemerintah Pusat) - Bus Buah 174 174 Antar Kota Dalam Prop (ditangani Pemerintah Propinsi) - Bus Buah 131 131 - MPU Buah 0 0 Antar Kec. Dalam Kab. - Bus Buah 0 0 - MPU Buah 0 0 - Angkutan Kota dan Buah 55 55 Angkutan Desa
2010
2011
2012
174
174
174
131 0
131 0
131 0
0 0 55
0 0 55
0 0 55
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk
c. Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas Pemasangan rambu-rambu lalu lintas bertujuan untuk mengatur lalu lintas kendaraan bermotor, sehingga hal ini dapat meminimalisir jumlah kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Nganjuk. Sarana
yang
untuk
meningkatkan
kelancaran
lalu
lintas
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.39 Peningkatan Pelayanan Prasarana Jalan Untuk Kelancaran Dan Keselamatan Lalu Lintas Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No
Uraian
1 2 3 4
Satuan
2009
2010
2011
2012
Jumlah APILL
buah
19
20
22
23
Jumlah APILL yang dibangun Jumlah kebutuhan APILL
buah
1
1
2
1
buah
3
2
2
1
Jumlah lampu isyarat (Flash Light)
buah
68
71
73
77
Bab II/46-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
5
Tahun 2014-2018
buah
12
3
2
4
buah
7
7
6
6
7
Jumlah lampu isyarat (Flash Light) yang terpasang di ruas jalan Jumlah lampu isyarat (Flash Light) yang seharusnya terpasang di ruas jalan Jumlah Guardrail yang ada
m
41
41
-
100
8
Jumlah kebutuhan Guardrail
m
250
200
200
200
9
Jumlah ruas jalan dengan marka LL cukup Jumlah ruas jalan yang seharusnya dilengkapi marka
m
1000
-
-
1400
m
3500
3500
3500
3500
6
10
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Nganjuk
2.3.1.8. Urusan Lingkungan Hidup
Dalam
rangka
kesejahteraan keselarasan, lingkungan,
mendayagunakan masyarakat
keserasian yang
dapat
sumber
harus
dan
daya
alam
untuk
memperhatikan
keseimbangan
menjamin
aspek
dengan
pembangunan
fungsi daerah
berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan mutu lingkungan dengan pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.
a. Penanganan Sampah. Salah satu masalah yang dihadapi Kabupaten Nganjuk seperti halnya permasalahan kota-kota di Indonesia adalah masalah persampahan. Salah satu masalah persampahan yang cukup rumit
dalam
penyelesaiannya
adalah
pengadaan
dan
pengelolaan fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang layak, baik secara teknis maupun non teknis. Keberadaan TPA selain dapat menampung timbunan sampah yang dihasilkan juga harus dapat meminimalisasi bahaya yang mungkin timbul akibat penimbunan sampah tersebut. Berikut
disajikan
data
tentang
kondisi
persampahan
Kabupaten Nganjuk secara lengkap pada tahun 2008-2012.
Bab II/47-72
di
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.40 Volume Sampah Yang Tertangani di Kabupaten Nganjuk Tahun 20082012. No
Indikator 2008
1
2
3
Jumlah Volume Sampah Yang Tertangani (ton) Jumlah Volume Sampah Yang Dihasilkan (ton) Presentase
2009
Tahun 2010
2011
2012
170.916,9
176.210,2
180.124,17
186.683,8
164.606
239.513,59
239.513,7
237.505,49
237.511,2
195.749,8
71,36
73,57
75,84
78,60
84,09
Sumber Data : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk.
b. Rasio Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) per Satuan Penduduk. Sebelum sampah diangkut/dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), terlebih dahulu sampah dikumpulkan di beberapa lokasi TPS yang sudah ditentukan. Jumlah TPS di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2012 sebanyak 27 buah. Dengan kondisi tersebut dapat diketahui bahwa sampah yang dihasilkan oleh 1.000 orang jumlah penduduk Kabupaten Nganjuk hanya dapat ditampung pada lokasi TPS. Tabel 2.41 Rasio TPS Terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. No
Indikator 2008
1 2 3 4
Jumlah TPS (Unit) Jumlah Daya Tampung TPS (m3) Jumlah Penduduk (Jiwa) Rasio Daya Tampung TPS
2009
Tahun 2010
1011
2012
23 115
23 115
24 120
25 125
27 135
100.013
100.253
101.660
102.275
104.609
870
872
847
818
774
Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya dan tata Ruang Kabupaten Nganjuk.
2.3.1.9. Urusan Pertanahan Kondisi
daerah
Kabupaten
Nganjuk
terkait
dengan
urusan
pertanahan salah satunya dapat dilihat dari presentase luas lahan bersertifikat.
Indikator
ini
bertujuan
Bab II/48-72
untuk
menggambarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
/mengetahui
tertib
administrasi
Tahun 2014-2018
sebagai
kepastian
didalam
kepemilikan lahan. Semakin besar tingkat ketertiban administrasi aset tanah Pemda dan desa. Jumlah aset tanah Pemda dan desa yang sudah tersertifikasi dapat dilihat pada tabel sebagai berkut :
Tabel 2.42 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat Tahun 2008-2012. No. Uraian 1 Jumlah aset tanah Pemda 2 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat 3 Persentase Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat
Satuan Bidang
2008 1.185
2009 1.185
2010 1.225
2011 1.272
2012 1.354
Bidang
765
765
805
867
960
65
65
66
68
71
%
Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Nganjuk.
2.3.1.10. Urusan Catatan Sipil dan Kependudukan Pembangunan Catatan Sipil dan Kependudukan diarahkan untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum pada masyarakat dengan menertibkan akta-akta kependudukan sebagai pendataan diri dan status seseorang. Indikator yang digunakan adalah jumlah penduduk yang sudah terdaftar dalam catatan sipil. Hal ini dapat menggambarkan tertib administrasi kependudukan. Salah satu bentuk tertib administrasi kependudukan dapat dilihat dari jumlah penduduk yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Akte Kelahiran. Bila dilihat selama kurun waktu 5 tahun terakhir (tahun 2008-2012), Jumlah penduduk yang telah memiliki KTP, dan Akte kelahiran ratarata mengalami peningkatan, peningkatan ini menggambarkan bahwa
telah
meningkat
pula
kesadaran
masyarakat
pentingnya indentitas diri/administrasi kependudukan.
Bab II/49-72
akan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.43 Kepemilikan KTP dan Akte Kelahiran di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. No.
Jenis Dokumen
2008
2009
2010
2011
1 2 3 4 3
Kepemilikan KTP 863.341 943.624 605.966 889.037 Kepemilikan KK 379.114 398.033 353.255 372.632 Penerbitan KTP 49.663 82.539 68.174 195.276 Penerbitan KK 29.111 45.710 36.647 43.555 Penerbitan Akta 34.225 24.839 28.450 33.380 Kelahiran Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nganjuk
2012 927.871 390.806 112.117 62.297 12.450
2.3.1.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan dalam pembangunan di Kabupaten Nganjuk dilakukan dengan peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan. Selain itu perlu fasilitasi pemberdayaan perempuan
menuju
meningkatkan
keluarga
ketrampilan
sehat
dan
perempuan
sejahtera
dan
kualitas
dengan hidup
perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, hukum, ketenaga kerjaan, sosial dan pemberdayaan ekonomi.
2.3.1.12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Salah satu indikator kinerja untuk urusan keluarga berencana dan sejahtera di Kabupaten Nganjuk adalah perkembangan rasio akseptor KB. Tingkat fertilitas pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten
Nganjuk
cukup
Baik.
Masyarakat
Kabupaten
Nganjuksaat ini sudah memandang bahwa kualitas anak lebih penting dari pada kuantitasnya. Berkaitan dengan dengan itu dapat diketahui bahwa jumlah peserta KB di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2012 sebanyak 180.206 peserta dari 223.764 pasangan usia subur. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.44 berikut :
Bab II/50-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel : 2.44 Persentase Peserta KB Aktif
Tahun
Pasangan Usia Subur
(1)
(2)
Peserta KB Aktif (3)
(%) (4)
2012
223.764
180.206
80.53
2011
219.959
176.536
80.26
2010
216.752
174. 909
80.70
2009
217.076
175.239
80.73
2008
207.530
171.953
82.86
Sumber : Badan PPKB
2.3.1.13. Urusan Sosial Kondisi masyarakat Kabupaten Nganjuk yang sebagian besar bermata pencaharian petani masih banyak yang tergolong sebagai masyarakat miskin. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya komitmen pemerintah untuk membantu memberdayakan secara ekonomi masyarakat miskin, penyendang cacat, fakir miskin, anak terlantar, anak jalanan dan kelompok rentan sosial lainnya dan meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi dan organisasi Sosial/LSM
dengan
memberikan
bantuan
sosial,
bantuan
permodalan dan bantuan pendidikan dan pelatihan ketrampilan agar mampu dan mandiri. Indikator yang dapat digunakan untuk melihat
kondisi
sosial
masyarakat
salah
satunya
adalah
keberadaan sarana sosial dan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.45 berikut :
Bab II/51-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.45 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No 1
2
Indikator Persentase Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Persentase peningkatan jumlah penanganan PMKS)
2008 3.8
2009 3.80
Tahun 2010 5.35
7.55
11.98
29.06
2011 5.99
2012 6.20
36.31
36.54
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nganjuk.
2.3.1.14 Urusan Ketenagakerjaan Masih tingginya tingkat pengangguran yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertambahan angkatan kerja dibanding jumlah ketersediaan lapangan kerja yang ada menyebabkan makin tingginya angka pencari kerja yang tidak tersalurkan. Tingginya lulusan baik sekolah menengah maupun perguruan tinggi tiap tahun merupakan potensi pencari kerja yang akan menambah jumlah makin besar rasio pencari kerja bila dibandingkan dengan jumlah lowongan yang tersedia. Data di bawah menggambarkan tingkat kemampuan lowongan kerja yang disediakan tiap tahun terhadap jumlah pencari kerja yang makin bertambah. Tabel 2.46 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012 (Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan Kerja) Tahun
Jumlah Pencari Kerja Laki-laki Perempuan Total
Jumlah Lowongan Kerja
2009
7.178
7.297
14.475
3.309
2010
8.466
7.911
16.377
1.850
2011
8.264
7.054
15.318
1.034
2012
7.246
5.944
13.190
903
Data di atas memperlihatkan data lowongan kerja menurun secara signifikan. Jumlah lowongan pekerjaan yang menampung para pencari kerja sebagian besar berasal dari sektor lapangan usaha Bab II/52-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
bidang industri pengolahan, yang disusul oleh sektor bangunan / konstruksi (data tabel 2.47). Tabel 2.47 Jumlah Lowongan Yang Terdaftar Per Sektor Lapangan Kerja Tahun 2009-2013 Tahun
Sektor Lapangan Usaha 2009 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan
2010
11
Pertambangan, Penggalian
57
2012
54
0
0
0
23
0
613
660
231
525
0
3
0
0
1901
34
38
30
21
134
245
0
30
63
147
85
24
103
17
0
709
796
279
263
Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan/Konstruksi Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel Angkutan, Perdagangan dan Komunikasi Keuangan , Asuransi dan Persewaan Jasa Kemasyarakatan Sosial dan Perorangan
2011
Berdasarkan penyebarannya maka pencari kerja di Kabupaten Nganjuk dalam kurun waktu 4 tahun yaitu tahun 2009-2012 masih didominasi oleh lulusan sekolah menengah tingakat pertama yang disusul dengan sekolah menengah tingkat atas (tabel 2.48) Tabel. 2.48 Pencari Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2009-2012 PENDIDIKAN
TAHUN 2010 2011
2009 -
-
1
902
31
72
1.222
152
358
804
500
562
Tidak Tamat SD SD/ Elementary School SMTP/ Junior High School
2012
0 23 512
SMTA /Senior High School a. SMA b.STM
550
119
400
c. SMEA
204
260
227
7
12
0
59
-
24
f. SKKA, SGO DSJ
1
-
0
g.Lain–Lain / KEJURUAN
6
7
31
Sarjana Muda / Academician
715
120
113
1.205
158
199
6
0
2
d. SPG / PGA e. SPP / SPMA DSJ
Sarjana / Scholar S-2
Bab II/53-72
160 76 120 0
1 0 0
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Dengan tingginya jumlah pencari kerja yang masih berpendidikan menengah maka perlu peningkatan daya saing agar dapat mengisi persaingan dalam memperebutkan lowongan-lowongan pekerjaan di luar wilayah Kabupaten Nganjuk. Upaya peningkatan daya
saing
memunculkan
ketenagakerjaan
dimaksudkan
kemandirian
juga
(kewiraswastaan)
untuk yang
pelaksanaannya dicapai dengan program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja.
Kegiatan yang dilaksanakan
selama 5 tahun dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel. 2.49 Jumlah Peserta Kegiatan Pengembangan Kualitas sumber Daya Tenaga Kerja No
TAHUN
JENIS PELATIHAN
2011 5 80 orang
2012 6 60 orang
40 orang
60 orang
4
Pelatihan menjahit Pelatihan menjahit sepeda motor
20 orang
40 orang
5
Pelatihan tata rambut
20 orang
40 orang
1 1 2 3
2 Pemanduan terapan prosesing teknologi padat karya Pelatihan pengembangan produktifitas tenaga kerja
Sumber data Dinsosnakertrans Kab. Nganjuk.
mber/Source : Dinsosnakertrans Kab. Nganjuk
2.3.1.15 Urusan Koperasi dan UKM a. Jumlah Koperasi Aktif Koperasi
merupakan
salah
satu
usaha
dalam
rangka
pemberdayaan ekonomi rakyat, menurunkan kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaa. Semakin banyaknya koperasi yang aktif, maka diharapkan semakin berdayanya ekonomi berbasis kerakyatan, menurunnya kemiskinan dan menurunnya jumlah pengangguran. Jumlah Koperasi aktif pada tahun 2012 di Kabupaten Nganjuk sebanyak 534 Unit. Bila dibandingkan dengan tahun 2011, jumlah koperasi ini meningkat cukup pesat, dimana pada tahun 2011 menjadi hanya 529 unit. Bab II/54-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Usaha Kecil dan Menengah Usaha kecil dan Menengah ( UMKM ) merupakan suatu peluang usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berperan mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja, kinerja usaha kecil dan menengah di Kabupaten Nganjuk terus mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Semakin banyak jumlah UKM non BPR/LKM
akan
pelayanan
menunjukan
pendukung
yang
semakin
besar
dimiliki
kapasitas
daerah
dalam
meningkatkan ekonomi daerah melalui UKM. Pada tahun 2012, jumlah UKM di Kabupaten Nganjuk mencapai 57.651
2.3.1.16. Urusan Penanaman Modal Suasana yang kondusif mutlak di perlukan bagi suatu daerah guna
keutuhan
dan
menjaring
penanaman
modal.
Untuk
mewujudkannya dengan memberikan kontribusi dan pelayanan yang prima melalui : -
Pengembangan dan promosi potensi sumber daya di segala bidang
-
Mengoptimalkan
dan
pemberdayaan
masyarakat
sekitar
potensi dan produk unggulan -
Pengawasan Penanaman Modal di daerah Nganjuk
-
Peningkatan profesional aparat penanaman modal
-
Peningkatan kerjasama baik dengan instansi terkait maupun pihak swasta.
Dari beberapa hal tersebut diatas, indikator kinerjaterkait dengan penanaman modal dapat dilihat dari perkembangan jumlah investor (PMA/PMDN) di Kabupaten Nganjuk dan perkembangan nilai investasinya.
Bab II/55-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.3.1.17. Urusan Kebudayaan Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan kebudayaan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja jumlah sarana dan penyelenggaraan seni dan budaya serta jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan. Urusan Kebudayaan
diarahkan
untuk
menggali,
mengembangkan,
menanamkan dan melestarikan budaya daerah untuk mendukung pelaksaan pembangunan. Tabel 2.50 Jumlah Grup Kesenian di Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012 No 1
Indikator 2008 -
Jumlah grup kesenian
2009 123
Tahun 2010 161
2011 161
2012 215
Sumber Data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk
2.3.1.18 Urusan Kepemudaan dan Olahraga Gambaran
umum
kondisi
daerah
terkait
dengan
urusan
kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Nganjuk salah satunya dapat dilihat dari jumlah cabang olahraga yang berprestasi ditingkat provinsi maupun nasional yang membawa nama baik Kabupaten Nganjuk. Tabel 2.51 Jumlah Cabang Olah Raga berprestasi di Kabupaten Nganjuk tahun 2008 – 2012 NO 1 2
Indikator Jumlah pemuda berprestasi Jumlah cabang olah raga berprestasi
2008 5
2009 5
-
2
Tahun 2010 2011 5 5 3
2
2012 5 2
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk
2.3.1.19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Dalam rangka mensukseskan pembangunan yang dilaksanakan secara
berkesinambungan
semakin
Bab II/56-72
dirasakan
perlunya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
meningkatkan Kabupaten
keamanan,
Nganjuk
ketentraman
terutama
upaya
Tahun 2014-2018
dan
ketertiban
menciptakan
di
kondisi
ketentraman dan ketertiban di Kabupaten Nganjuk terutama upaya menciptakan kondisi ketentraman dan ketertiban yang mantap, suatu kondisi diman pemerintah dan masyarakat dapat melakukan kegiatan secara aman, tertib, tentram dan teratur. 2.3.1.20 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian
dan
Persendian Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian daerah Persandian salah satunya dapat dilihat dari Indikator Kinerja sebagai berikut :
Tabel 2.52 Data Pegawai yang telah mengikuti diklat di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 NO 1
Uraian 2008 70,38
Persentase Pejabat Struktural yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural 2 Jumlah Pejabat Fungsional yang mengikuti diklat teknis fungsional Sumber Data : BKD Kabupaten Nganjuk
2009 72,99
Tahun 2010 2011 93,25 79,86
2012 81,37
3,00
1,13
0.85
1,14
2.3.1.21 Urusan Ketahanan Pangan Mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan mengamatkan bahwa pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab mewujudkan ketahanan pangan, dalam kaitan ini pemerintah melakukan :pengamatan, pembinaan, pengendalian dan pengamanan terhadap ketersediaan pangan cukup, baik jumlah dan mutunya, aman, bergizi, beragam, merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Bab II/57-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Ketahanan pangan juga menyangkut lembaga/instansi, dalam menyelenggarakan operasional yang sesuai dengan potensi dan budaya setempat, menginggat cakupan yang multi sektor dan multi wilayah dalam peragaman kegiatan ketahanan pangan sangat membutuhkan adanya koordinasi lintas sektoral yang mantap dan dukungan yang penuh dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk, guna mewujudkan ketahanan pangan daerah maupun local wilayah. Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan dapat dilihat dari tingkat ketersediaan konsumsi pangan dan penyaluran raskin. Tabel 2.53 Ketersediaan Bahan Pangan Nganjuk Tahun 2008-2012 N0 1 2 3
Indikator
Tahun 2009 2010 2011 225.024 259.708 273.628 93.680 95.052 95.570 240,20 273,23 286,31
Ketersediaan beras (Ton) Konsumsi beras (Ton) Persentase pemenuhan konsumsi beras Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Nganjuk
2012 287.548 95.829 300,06
2.3.1.22 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Urusan Pemberdayaan masyarakat dan desa diarahkan untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di daerah yang
diwujudkan
melalui
pembangunan
perdesaan
yang
berkelanjutan yang menitikberatkan ada penguatan kelembagaan baik
di
bidang
ekonomi,
politik
maupun
sosial
budaya.
Pemberdayaan masyarakat juga diwujudkan dengan memperkuat peran dan partisipasi para stakeholder di daerah melalaui kelembagaan-kelembagaan yang ada. Salah satu Indikator untuk melihat pembangunan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah jumlah pengurus yang telah pelatihan BUMDES.
Bab II/58-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.54 Jumlah Pengurus yang telah mengikuti Pelatihan BUMDES di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. No 1
Indikator 2008 2009 Jumlah Pengurus Bumdes 240 150 yang mengikuti pelatihan ketrampilan manajemen Sumber Data : BPMD Kabupaten Nganjuk
Tahun 2010 2011 80 200
2012 200
2.3.1.23 Urusan Statistik Salah satu instrumen analisis sebagai bahan evaluasi pelaksanaan perencanaan
pembangunan
daerah
dan
sebagai
bahan
penentuan/perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah adalah data/informasi statistik ( dokumen statistik ). Ketersediaan dokumen statistik memudahkan pemerintah dalam mendapatkan data potensi daerah secara umum sebagai bahan evaluasi atas kinerja/pelaksanaan pembangunan daerah dan sebagai
bahan
untuk
menetapkan
kebijakan
dalam
rangka
peningkatan kesjahteraan masyarakat secara berkesinambungan. Dokumen statistik sebagaimana dimaksud adalah Kabupaten Dalam Angka, PDRB dan IKM.
Tabel 2.55 Tersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No 1
2 3
Indikator
2008 Ada Tidak v
2009 Ada Tidak v
2010 Ada Tidak v
Kabupaten Dalam Angka PDBR v v v Kabupaten IKM v v v Sumber Data : BAPPEDA Kabupaten Nganjuk
Bab II/59-72
2011 Ada Tidak v
2012 Ada Tidak v
v
v
v
v
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.3.1.24 Urusan Kearsipan Dalam urusan kearsipan ditunjukan pada peningkatan pengelolaan kearsipan
dengan
melaksanakan
melakukan
akuisisi
pembinaan
arsip
dari
kearsipan
instansi-instansi
dan
lingkup
pemerintah Kabupaten Nganjuk. Dengan melakukan manajemen kearsipan yang baik akan lebih memudahkan dalam menyimpan maupun pengambilan data sehingga lebih efisin dan aman.
Tabel 2.56 Pengelolaan Arsip SKPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No 1
Indikator 2008
2009
Tahun 2010 2011
2012
-
40,34
44,23
51,92
Persentase SKPD yang memiliki tata kearsipan baik
48,08
Sumber Data : Kantor Arsip Kabupaten Nganjuk
2.3.1.25 Urusan Komunikasi dan Informatika Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, peranan Teknologi Informasi sangat penting dalam mengimplementasikan Undang-undang dimaksud. Melalui website
www.nganjukkab.go.id
dapat
diinformasikan
kebijakan
Pemerintah Daerah dan kegiatan pembangunan, termasuk perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan,
dan
pelaporan
khususnya
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada masyarakat.
Laporan Saat ini,
www.nganjukkab.go.id telah cukup aktif menyampaikan informasi tersebut meskipun perlu peningkatan pengelolaan khususnya update data dan informasi secara kontinyu. Peranan komunikasi dan informatika juga sangat penting di dalam mengkomunikasikan dan mengakomodir aspirasi masyarakat sehingga dapat dihindari kerawanan atau konflik antar kelompok maupun kesalahpahaman terhadap Pemerintah Daerah.
Bab II/60-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.57 Capaian Kinerja Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No
Indikator 2008
2009
Persentase kecukupan 100 sarana dan prasarana komunikasi 2 Persentase penyebaran 100 informasi, komunikasi, dan media massa 3 SKPD yang terhubung 95.64 dengan jaringan internet Sumber Data : DISHUBKOMINFO Kabupaten Nganjuk
Tahun 2010 2011
1
2012
100
100
100
90,83
8,70
67.5
100
100
100
terkait
dengan
2.3.1.26 Urusan Perpustakaan Gambaran
Umum
kondisi
daerah
urusan
perpustakaan salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut : a. Jumlah perpustakaan Perpustakaan merupakan wadah dimana didalamnya terdapat bahan pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistem tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan. Banyaknya kapasitas
jumlah yang
perpustakaan
dimiliki
oleh
dapat
daerah
menggambarkan
untuk
memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum dalam memberikan bahan pustaka kepada masyarakat pengguna perpustakaan, juga menunjukan ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintah
daerah untuk meningkatkan mutu
kehidupan
masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pelayanan pendidikan. Selama kurun waktu tahun 2008-2012, Kabupaten Nganjuk hanya memiliki 1 buah perpustakaan milik pemerintah Daerah.
Bab II/61-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Penunjang Perpustakaan Indikator efektifitas penyediaan pelayanan perpustakaan di daerah
dapat
dilihat
dari
perpustakaan.Banyaknya
banyaknya
jumlah
jumlah
pengunjung
penunjang
perpustakaan
dapat menggambarkan tingginya budaya baca di daerah. Jumlah pengunjung ke perpustakaan milik Pemda Kabupaten Nganjuk tahun 2012 adalah sebanyak 23.672 orang. Jumlah ini mengalami
kenaikan
bila
dibandingkan
dari
tahun-tahun
sebelumnya selama 5 tahun terakhir.
Tabel 2.58 Jumlah Pengunjung dan Buku Perpustakaan Tahun 2008-2012 Jenis data Jumlah Pengunjung perpustakaan Jumlah Pengunjung perpustakaan keliling Jumlah buku
Tahun 2008
2009
2010
2011
2012
17 542
17.542
18 765
22.929
23.128
12 717
12.717
20 751
23.048
26.218
30.475
30.475
37.455
39.566
40.490
Sumber Data : Kantor Arsip Kabupaten Nganjuk
2.3.2 Pelayanan Umum Urusan Pilihan 2.3.2.1 Urusan Pertanian Urusan Pertanian ( dalam arti mencakup pertanian, perkebunan dan perikanan) di Kabupaten Nganjuk dihadapkan pada tantangan dan persaingan yang semakin kuat, sehingga usaha tani diarahkan agar dapat menghasilkan produk bermutu, berdaya saing dan memenuhi kebutuhan pasar baik domestikmaupun luar negeri. Salah satu indikator kinerja untuk melihat ganbaran kondisi Kabupaten Nganjuk di Sektor Pertanian adalah Produktivitas komoditi pertanian yang akan disajikan tabel 2.59 sebagai berikut :
Bab II/62-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.59 Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Ternak dan Perikanan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Indikator 2008 2009 Produksi Tanaman Pangan ( ton) Padi 414.098,12 463.465,85 Jagung 204.309,75 235.372,44 Kedelai 17.635,27 17.707,48 Hortikultura : Bawang Merah Cabe Mangga Rambutan Jeruk Durian
Tahun 2010
2011
2012
488.574,10 240.914,78 18.944,54
540.155,70 226.565,80 23.346,88
5.442.640,72 2.249.972c,12 217.324,88
80.346,30
129.866,80
109.590,90
114.461,00
123462,5
992,67 12.307,30 246,90 43,07 -
1.451,94 23.304,00 2.261,80 411,50 -
1.300,80 1.103,00 1.213,10 46,90 1.473,4
548,10 48.446,30 6.851,90 2,05 631,88
2664,6 18.316,3 1.377,0 19,4
Produktivitas tanaman pangan dan hortikultura : Tanaman Pangan : Padi Jagung Kedelai
57,53 58,12 17,48
58,87 58,20 17,86
61,14 68,77 17,33
65,83 65,75 19,04
68,85 67,65 18,54
Hortikultura : Bawang 120,00 146,08 105,36 122,81 Merah Cabe 10,00 15,96 8,31 99,10 Mangga 60,83 62,30 17,42 111,00 18 Rambutan 28,20 51,20 58,29 157,00 Jeruk 6,85 48,93 4,98 1,70 Durian 95,78 60,00 78,07 85,00 Sumber Data : Dinas Pertanian, Dinas Hutbun dan Dinas Peternakan Kabupaten Nganjuk
2.3.2.2 Urusan Kehutanan Sebagai bentuk untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam urusan
kehutanan
kegiatan
usaha
tani hutan
rakyat
dibudayakan dengan memanfaatkan lahan yang ada.
mulai
Gambaran
umum kondisi daerah terkait dengan urusan kehutanan salah satunya dapat dilihat dari luas lahan hutan di Kabupaten Nganjuk.
Bab II/63-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel : 2.60 Luas Hutan Menurut Kecamatan dan Fungsinya 2012
Kecamatan
(1) 01. Sawahan 02. Ngetos 03. Berbek 04. Loceret 05. Pace 06. Tanjunganom 07. Prambon 08. Ngronggot 09. Kertosono 10. Patianrowo 11. Baron 12. Gondang 13. Sukomoro 14. Nganjuk 15. Bagor 16. Wilangan 17. Rejoso 18. Ngluyu 19. Lengkong 20. Jatikalen
Jumlah
Fungsi Hutan Lindung Produksi Wisata Lainnya Jumlah ( Ha ) (2)
( Ha ) (3)
8.4 476.3 662.7 77.1 -
7908,3 2612,4 1.650,2 2.134,1 166,6 3.873,7 1.127,9 3.332,9 8.703,8 6.572,2 5.956,3 1.744
1 224.5
45.782,5
( Ha ) (4) -
-
( Ha ) (5)
( Ha ) (6)
-
7.916,7 2.612,4 1.650,2 2.134,1 166,6 3.873,7 1.604,3 3.332,9 8 864.0 6.649,3 5.956,3 1.744
- 47.007,0
Reboisasi Hutan ( Ha ) (7) 63.1 11 61.2 15.9 28.7 26.3 252.3 36.2 -
494.7
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
2.3.2.3 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Urusan energi dan sumber daya mineral hingga saat ini Kabupaten Nganjuk masih belum memiliki potensi energi dan sumber daya alam yang dapat diandalkan.
Pertambangan yang ada saat ini
masih berupa pertambangan galian c, sehingga ke depan perlu dilakukan identifikasi potensi yang ada di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Bab II/64-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.3.2.4. Urusan Pariwisata Periwisata
merupakan
suatu
alat
strategi
untuk
mendukung
pertumbuhan ekonomi wilayah. Dengan pariwisata suatu daerah akan
mudah
dikenal
sekaligus
potensi-potensi
unggulannya
sehingga secara tidak langsung pariwisata merupakan alat promosi bagi daerah untuk menarik minat investasi. Pada grafik 2.5 dan 2.6 dapat dilihat gambaran capaian kinerja urusan pariwisata.
Grafik 2.8 Jumlah pengunjung Obyek Wisata 2008-2012 JUMLAH PENGUNJUNG OBYEK WISATA 2008-2012 180.000 160.000
ORANG
140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0
2008
2009
2010
2011
2012
59066
69917
82533
53507
69296
118392
150564
153289
166240
135940
Goa MT
36796
35757
34552
30615
25504
Roro Kuning
43653
65808
60814
22745
46030
Sedudo TRAL
TAHUN Sedudo
TRAL
Goa MT
Bab II/65-72
Roro Kuning
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Grafik 2.9 Pendapatan Asli Daerah Dari obyek wisata
PENDAPATAN ASLI DAERAH OBYEK WISATA 2008-2012 300.000.000
Rupiah
250.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 50.000.000 0
2008
2009
2010
2011
2012
Sedudo
131207000
157143000
201005000
110000000
274606000
TRAL
112543000
149614000
176129500
207250000
285230000
Goa MT
35861500
50060000
52172000
58000000
67536000
Roro Kuning
105617000
141672000
160969000
38700000
180159000
OW. Pemandian Sumber Karya
10100000
10100000
10100000
10100000
10100000
TAHUN Sedudo
TRAL
Goa MT
Roro Kuning
OW. Pemandian Sumber Karya
2.3.2.5. Urusan Perdagangan Pemerintah
dituntut
mengambil
langkah
strategis/kebijakan
pembangunan yang utamanya adalah pembangunan ekonomi yang diarahkkan
pada
pemulihan
ekonomi
kerakyatan
melalui
pembangunan Usaha Ekonomi Produktif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang dirasahkan bisa mempertahankan kondisi ekonomi nasional. Sektor Perdagangan di Kabupaten Nganjuk saat ini memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk itu perlu difasilitasi dengan mewujudkan kebijakan public yang menyederhanakan regulasi untuk menarik investor dan untuk pengembangan perdagangan
dan serta
perluasan
perdagangan
memperkuat
dan
guna
memperbaiki
akselerasi struktur
perdagangan baik dalam hal konsentrasi penguasaan pasar maupun dalam hal kedalaman jaringan pemasok bahan baku dan bahan pendukung Tabel 2.61. merupakan gambaran capaian kinerja urusan perdagangan. Bab II/66-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.61 Perkembangan Unit Usaha di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. Jenis Usaha Usaha Besar Usaha Menengah Usaha Kecil
2008
2009
Tahun 2010
2011
2012
13
21
28
1
2
36
46
93
32
31
432
494
596
531
474
Sumber Data : Disperindakoptamben Kabupaten Nganjuk.
2.3.2.6. Urusan Perindustrian Sektor Perindustrian merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian daerah mengingat pentingnya kontribusi sektor ini terhadap pembentukan PDRB dan penciptaan lapangan kerja. Dibawah ini tabel 2.62. merupakan capaian kinerja urusan perindustrian.
Tabel 2.62 Perkembangan Usaha Sektor Industri dan Kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. No 1
2
3
4
Indikator Unit Usaha Sektor Industri (Unit) Nilai Investasi sektor Industri Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB (ADHB) Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB (ADHK)
2008 14.760
2009 14.914
Tahun 2010 15.109
1011 15.520
2012 15.983
50.960.793.200
56.947.704.815
77.072.960.115
77.303.572.500
81.168.751.125
654.539,71
654.539,71
706.442,22
903.121,48
999.809.59
375.239,10
375.239,10
383.705,09
436.272,23
459.160,03
Sumber Data : Diperindagkoptamben Kabupaten Nganjuk. Bab II/67-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2.3.2.7. Urusan Transmigrasi Kebijakan
transmigrasi
mengatasi
komposisi
mempunyai penduduk
perananpenting
di
Indonesia.
dalam
Kebijakan
transmigrasi diarahkan pada orientasi kepentingan daerah dan bukan semata-mata berdasarkan pemerintah yang bersifat top down. Tabel 2.63 merupakan capaian kinerja Transmigrasi.
Tabel 2.63 Jumlah Transmigran Umum yang diberangkatkan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. No 1
Indikator 2008 40
2009 30
Jumlah KK transmigran umum yang diberangkatkan. Sumber Data : Dinsosnakertrans Kabupaten Nganjuk.
2.4.
Tahun 2010 10
2011 30
2012 30
Aspek Daya Saing Aspek daya saing daerah merupakan kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumberdaya manusia. Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari : Kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumberdaya manusia.
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah. Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect peningkatan daya saing daerah. Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan kemampuan ekonomi
daerah
beberapa
diantaranya
Bab II/68-72
dapat
dilihat
dari
:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
pertumbuhan PDRB lapangan usaha, PDRB Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi dengan migas dan tanpa migas, laju inflasi, nilai tukar petani (NTP), pendapatan asli daerah (PAD).
Tabel 2.64 Perkembangan Ekonomi Makro Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 JENIS DATA
Satuan
2008
TAHUN 2010
2009
2011
2012
12.305.453,00
13.888.800,78
12.031.708,05
13.544.522,44
5.631.764,80
6.008.052,22
5.506481,31
5.859.136,41
6,42
6,68
29,53
28,14
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1. PDRB atas dasar harga Juta Rp 8.860.263, 9.833.565,09 11.001.998,50 berlaku 40 2. PDRB per kapita atas Rp 8.859.094, 9.808.748,96 10.824.551,63 dasar harga berlaku 00 3. PDRB atas dasar Juta Rp 4.696.327, 4.979.320,58 harga konstan 50 5.291.794,80 4. PDRB per kapita atas 4.695.707, 4.966.754,69 5.206.445,54 dasar harga konstan Rp 67 5. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar % 5,98 6,02 6,28 konstan Distribusi persentase PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha a. Pertanian,peternakan, % 34,08 32,96 31,15 kehutanan, perikanan b. Pertambangan & % 1,37 1,34 1,25 penggalian c. Industri pengolahan % 8,23 8,28 8,21 d. Listrik, gas, air bersih % 0,62 0,63 0,62 e. Bangunan % 0,50 0,52 0,57 f. Perdagangan, hotel & % 31,96 32,83 34,85 restoran g. Angkutan & komunikasi % 2,23 2,20 2,21 h. Keuangan, persewaan, % 3,67 3,69 3,74 jasa perusahaan i. Jasa-jasa % 17,34 17,55 17,40
1,28
1,32
8,12 0,61 0,59
8,03 0,59 0,61
36,38
37,84
2,17 3,76
2,12 3,77
17,56
17,57
Sumber Data : PDRB Kabupaten Nganjuk 2013.
2.4.2. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Analisis kinerja atas fasilitas wilayah/infrastruktur dilakukan terhadap indikator
rasio
panjang
jalan
per
jumlah
kendaraan,
jumlah
orang/barang yang terangkut angkutan umum, jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal per tahun, ketaatan terhadap RTRW, luas wilayah produktif, luas wilayah industri, luas wilayah kebanjiran, luas wilayah kekeringan, luas wilayah perkotaan , jenis dan jumlah bank dan cabang, jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang, jenis kelas, dan jumlah restoran, jenis dan jumlah penginapan/hotel, persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih, rasio ketersediaan daya listrik, presentase rumah tangga Bab II/69-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
yang
menggunakan
listrik
dan
Tahun 2014-2018
presentase
penduduk
yang
menggunakan HP/telepon.
Tabel 2.65 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012. No
Indikator 2008
2009
Tahun 2010
1.907,55 1.907,55 1.907,55 Kondisi jalan Kabupaten (Km) 881,00 1.102,24 1.191,96 - Baik 885,65 576,25 576,25 - Sedang 73,59 229,06 139,34 - Rusak berat 2 Kondisi Jembatan (M) - Baik - Rusak Ringan - Rusak Berat 10 10 10 3 Waduk Besar (Jumlah) 76 80 81 -Bendung/Dam (Jumlah) 4 4 4 - Embung (Jumlah) Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nganjuk.
1
1011
2012
1.907,55
1.907,55
1.231,44 576,25 99,86 5.769,59
1.238,34 576,25 92,96 5.825,10
-
-
525,2
525,2
-
-
12 85 4
14 96 5
2.4.3. Iklim Berinvestasi Investasi merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan pembangunan
perekonomian.
Investasi
akan
mendorong
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru sehingga diharapkan akan mengurangi beban pengangguran dan kemiskinan. Masuknya investor asing ke suatu wilayah, sangat tergantung dari kondisi keamanan dan politik dalam negeri suatu wilayah. Kondisi keamanan dan politik dalam negeri yang stabil merupakan modal penting dalam menarik minat investasi asing di Indonesia pada umumnya,
khususnya
di
Kabupaten
Nganjuk.
Indikator
yang
digunakan untuk melihat perkembangan iklim berinvestasi yang baik salah satunya minimnya jumlah kriminalitas yang terjadi di suatu wilayah. 2.4.4. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan
pembangunan
daerah
Bab II/70-72
dan
nasional.
Manusia
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
merupakan subyek dan obyek dalam pembangunan. Oleh karenanya pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin, professional dan mampu memanfaatkan, mengembangkan serta menguasai ilmu dan tehnologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional. Kondisi aspek daya saing daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan sumber daya manusia salah satunya dapat dilihat dari jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat dilihat di Tabel 2.66 dan data
ketenagakerjaan
kabupaten nganjuk 2008-2012 pada tabel
2.67 sebagai berikut :
Tabel 2.66 Sumber Daya Manusia Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 No 1 2
3
Indikator Jumlah Penduduk Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2008 1.000.132
2009 1.002.530
Tahun 2010 1.017.030
2011 1.022.752
2012 1.025.513
6,62
7,57
6,54
4,73
4,22
69,73
70,27
70,76
71,43
72,02
Sumber Data : BPS Kabupaten Nganjuk.
Bab II/71-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Tabel 2.67 DATA KETENAGAKERJAAN KABUPATEN NGANJUK 2008-2012
No A
B
C
Uraian
Satuan
2008
2009
TAHUN 2010
2011
2012
Jumlah Angkatan Kerja
Orang
550.654
539.091
567.161
582.225
532.702
Jumlah Angkatan Kerja yang bekerja % Angkatan Kerja yang bekerja Jumlah tenaga kerja mengikuti pelatihan Jumlah tenaga kerja mengikuti pelatihan yang diterima bekerja % Jumlah tenaga kerja mengikuti pelatihan yang diterima bekerja Meningkatnya perlindungan terhadap tenaga kerja Kepatuhan perusahaan terhadap Norma Jamsostek Perusahaan yang menerapkan Norma keselamatan dan kesehatan Penurunan angka kecelakaan kerja
Orang
526.842
502.232
531.460
546.249
501.588
%
95.68
93.16
93.71
93.82
95,78
Orang
340
360
360
320
200
Orang
166
196
200
305
191
%
48.82
54.44
55.56
95.31
95,5
Perusahaan
82
76
92
108
125
Perusahaan
89
186
214
228
230
Kasus
53
9
2
0
0
Bab II/72-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah sesuai dengan
amanat
Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan penugasan daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Otonomi daerah yang diwujudkan dalam bentuk desentralisasi, diharapkan akan menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu : 1. Mendorong
peningkatan
partisipasi,
prakarsa,
dan
kreativitas
masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil–hasil pembangunan (keadilan) di seluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia di masing – masing daerah. 2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap. Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal capacity) agar mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) sehingga tidak mengalami defisit fiskal (fiscal gap), oleh sebab itu pengelolaan keuangan daerah yang efektif menjadi sangat penting. Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Nganjuk berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara , UndangUndang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan, Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Bab III/1-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Pusat dan Pemerintah Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
serta Peraturan Daerah yang mengatur
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Sejalan dengan pedoman di atas, pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan
kegiatan
yang
meliputi
perencanaan,
pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Dalam rangka menjamin konsistensi tersebut, maka penyusunan RPJMD Kabupaten Nganjuk periode tahun
2014 – 2018 harus menerapkan
penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting), berjangka menengah (Medium Term Expenditure Framework) dan terpadu (Unified Budgeting).
3.1
Kinerja Keuangan Masa Lalu
1. PENDAPATAN DAERAH Pendapatan
daerah
merupakan
elemen
yang
penting
dalam
mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan, sumber pendapatan daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Nganjuk terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, serta Bagi Hasil Pajak Provinsi dan Bantuan Keuangan Provinsi. Kebijakan Bab III/2-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
mengenai pendapatan daerah (Revenue Policy) diharapkan dapat mendukung berbagai kebijakan pemerintah, atau membiayai belanja daerah. Selama kurun waktu 5 tahun, yaitu tahun 2008-2012 pendapatan daerah Kabupaten Nganjuk mengalami peningkatan dengan kisaran rata-rata tiap tahun sebesar 15,52% yaitu dari Rp. 782.779.569.018,84 di tahun 2008 menjadi Rp. 1.388.143.832.751,54 di tahun 2012. Kebijakan pendapatan daerah yang telah diimplementasikan dalam periode 5 (lima) tahun sebelumnya yaitu periode 2008 sampai dengan 2012, tergambarkan dalam komposisi struktur pendapatan daerah Kabupaten Nganjuk sebagaimana tersaji di dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Perkembangan pendapatan Daerah Tahun 2008 - 2012 Realisasi
No.
Uraian
1
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain – Lain PAD Yang Sah Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya Transfer Pemerintah Provinsi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
1.1 1.2 1.3 1.4 2 2.1
2.2 2.3 2.4 2.5 3
JUMLAH PENDAPATAN
2008
2009
2010
2011
2012
59.023.147.001
72.274.642.864,63
79.507.391.611,49
94.553.242.448,99
125.173.397.246,54
8.351.985.594,86 38.101.751.482,44 1.737.779.253,09
10.062.661.242,34 51.873.544.356,25 2.209.560.999,17
11.592.119.855,06 8.740.102.803,77 2.743.934.041,60
15.125.249.895,14 12.290.949.560,08 4.176.120.616,76
17.129.110.068,28 16.484.188.496,95 4.180.046.168,91
10.831.630.671,45
8.128.876.266,87
56.431.234.911,06
62.960.922.377,01
87.380.052.512,40
722.537.922.017
815.906.598.064
861.182.235.164
1.039.824.556.733
1.262.970.435.505
45.258.622.228
53.323.656.301
67.498.083.214
69.695.021.809
85.905.532.376
580.060.073.000
590.834.933.000
598.046.354.000
669.591.985.000
827.298.802.000
60.359.000.000
71.311.000.000
58.462.400.000
46.303.650.000
58.366.860.000
7.757.771.800
63.164.593.500
90.106.624.800
191.403.545.440
208.437.498.000
29.102.454.989
37.272.415.263
47.068.773.150
53.929.637.834
51.335.449.779
1.218.500.000
13.795.640.000
29.400.985.500
8.900.716.650
31.626.293.350
901.976.880.928,63
970.090.612.275,49
782.779.569.018,84
1.134.377.799.181,99
1.388.143.832.751,54
Sumber : DPPKAD Kabupaten Nganjuk
Dari data tersebut terlihat bahwa tingkat kemandirian Kabupaten Nganjuk masih rendah hal tersebut dari pendapatan daerah selama tahun 2008 sampai dengan 2012 masih tergantung dari pendapatan dana Bab III/3-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
perimbangan, yang meliputi Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah yang mencapai rata-rata 90,84%, sedangkan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) masih rendah rata-rata 8,22% dari total pendapatan daerah. PAD selama periode 2008 – 2012 memang mengalami peningkatan, yaitu dari Rp 59.023.147.001,84 pada tahun 2008, menjadi 125.173.397.317 pada tahun 2012. Namun kenaikan tersebut tidak terlalu berarti jika dibandingkan dengan peningkatan belanja yang harus dibiayai, pada tahun 2008 sebesar Rp 794.269.647.364,00 , menjadi Rp 1.348.823.759.624,08 pada tahun 2012. Selama tahun 2008 sampai dengan 2012 pendapatan daerah dalam kondisi stabil, karena ditunjang oleh alokasi dana perimbangan dari Pemerintah Pusat. Kontribusi dana perimbangan pemerintah pusat terhadap pendapatan daerah selama lima tahun rata-rata mencapai 85,17 %, sisanya diperoleh dari PAD dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah mulai tahun 2008 sebesar 7,52 % secara bertahap naik perlahan hingga tahun 2012 sebesar 9,02 % dengan rata-rata PAD mencapai 8,22 % per tahun. Secara rinci realisasi PAD selama lima tahun dapat dilihat pada tabel berikut 3.2 berikut : Tabel 3.2 Tren Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
No.
Tahun
1
2008
2
2009
3
2010
4
2011
5
2012
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Daerah
59.023.147.001,84
782.779.569.018,84
72.274.642.864,63
901.976.880.928,63
79.507.391.611,49
970.090.617.275,49
94.553.242.448,99
1.134.377.799.181,99
125.173.397.316,54
1.388.143.832.821,54
Realisasi pendapatan asli daerah
Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah (%) 7,52 8,01 8,20 8,34 9,02
tahun 2008 sebesar Rp
59,023.147.001,84 dan pada tahun 2012 mencapai Rp 125.173.397.316,54. Secara
kumulatif
realisasi
PAD
selama
Bab III/4-20
lima
tahun
sebesar
Rp
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
430.355.128.558,49. Bila digambarkan secara grafis, target dan realisasi pendapatan asli daerah selama lima tahun adalah sebagai berikut : Grafik 3.1 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
Realisasi pencapaian PAD diperoleh dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain- lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Secara rata-rata komposisi penerimaan PAD terdiri dari pajak daerah sebesar 18,08%, retribusi daerah sebesar 40,41%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 4,11%, dan lain-lain PAD yang sah sebesar 57,52%. Tabel 3.3 Komposisi Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
Distribusi PAD (%) No.
Tahun
Realisasi
1
2008
59.023.147.001,84
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
14,15
52,72
2,81
Bab III/5-20
Lain-lain PAD yang Sah
11,45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2
2009
72.274.642.864,63
13,92
71,77
3,06
11,25
3
2010
79.507.391.611,49
14,58
10,99
3,45
70,98
4
2011
94.553.242.448,99
16,00
13,00
4,42
66,59
5
2012
125.173.397.246,54
13,68 18,08
13,17 40,41
3,34 4,11
69,81 57,52
Rata-rata
2. BELANJA DAERAH Dalam kepentingan yang lebih strategis, penganggaran belanja daerah terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk program dan kegiatan yang menjadi prioritas daerah. Alokasi belanja daerah semaksimal mungkin diupayakan keberpihakan kepada pemberdayaan potensi ekonomi lokal, pengembangan ekonomi kerakyatan, perluasan kesempatan berusaha dan penanggulangan kemiskinan. Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksanaan program pembangunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
daerah.
Oleh
karenanya,
pengelolaan
belanja
daerah
Kabupaten Nganjuk didasarkan pada anggaran berbasis kinerja dengan orientasi pada pencapaian hasil sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
unit
kerja
berdasarkan
prinsip
tertib,
efektif,
efisien,
ekonomis,transparansi, dan akuntabilitas. Belanja daerah diarahkan/difokuskan pada pelaksanaan programprogram dan kegiatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, pemenuhan
kebutuhan
infrastruktur
daerah
secara
bertahap
mulai
dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, anggaran belanja diklasifikasikan menurut belanja tidak langsung dan belanja langsung. Pengelolaan belanja yang utama adalah mengedepankan alokasi belanja yang ideal antara belanja tidak langsung dengan belanja langsung. Belanja langsung diarahkan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program kependidikan dan
kesehatan,
penyediaan
infrastruktur
Bab III/6-20
dasar,
serta
menggiatkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
pembangunan
seperti
penciptaan
lapangan
Tahun 2014-2018
kerja,
penanggulangan
pengangguran dan kemiskinan. Seiring dengan tuntutan pembangunan, belanja daerah Kabupaten Nganjuk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Selama tahun 20082012, belanja daerah meningkat rata-rata sebesar 14,35% per tahun. Pada tahun 2008 belanja daerah sebesar Rp 794.269.647.355,00 meningkat sebesar 69,82 % pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1.348.823.759.624,08 komponen yang menjadi penyumbang terbesar adalah peningkatan belanja pegawai yang signifikan dari tahun 2008 sebesar Rp 489.127.068.691,00 menjadi sebesar Rp 811.284.984.637,00 atau naik 65,86 % di tahun 2012 Di bawah ini disajikan data perkembangan Belanja Daerah selama lima tahun terakhir sebagai berikut : Tabel 3.4 Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2008 - 2012 REALISASI BELANJA DAERAH
No.
Uraian
2 2.1
Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bansos Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga Belanja Bagi Hasil Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.7 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3
JUMLAH BELANJA
2008
2009
2010
2011
2012
535.327.687.740 489.127.068.691 7.568.539.000 6.547.784.000
545.080.557.936 492.327.590.058 12.410.000.000 6.368.962.000
711.291.692.194 645.886.218.791 21.251.146.000 5.883.541.000
771.220.094.852 703.276.200.734 18.061.274.500 6.462.036.000
905.074.987.123 811.284.984.637 45.012.208.830 0
31.257.627.219
32.996.570.137
36.996.410.869
42.306.162.894
46.752.325.800
0 826.668.830 258.941.959.624 0
0 977.435.741 362.395.564.362 35.948.200.941
157.900.000 1.116.475.534 230.004.197.530 31.179.284.375
109.232.500 1.005.188.224 356.001.896.021 28.771.338.325
496.674.100 1.528.793.756 443.748.772.501 36.391.320.750
95.015.895.402 163.926.064.222
119.290.266.076 207.157.097.345
123.325.259.549 75.499.653.606
213.266.634.758 113.963.922.938
223.253.576.095 184.103.875.656
794.269.647.364
907.476.122.298
941.295.889.724
1.127.221.990.873
1.348.823.759.624
Belanja pegawai dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 terus mengalami kenaikan, dikarenakan adanya kenaikan gaji pokok dan tunjangan pegawai serta adanya penambahan jumlah CPNS. Anggaran untuk Belanja Pegawai dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan total Belanja Daerah dalam APBD Kabupaten Nganjuk adalah sebagaimana digambarkan dalam grafik berikut.
Bab III/7-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Gambar 3.2 Tren Perkembangan Belanja Pegawai dibandingkan dengan total Belanja Daerah Dalam APBD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
Selain kenaikan belanja tidak langsung, proporsi belanja langsung terhadap total belanja juga mengalami kenaikan. Pada tahun anggaran 2008 belanja langsung sebesar Rp 258.941.959.624,00 naik sebesar 24,65 % dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 443.748.772.501,00, atau dengan kenaikan ratarata sebesar 20,71%.
3. PEMBIAYAAN DAERAH Pembiayaan daerah dibutuhkan untuk mengatasi kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Artinya, defisit anggaran daerah, maka pembiayaan dapat menutup terjadinya defisit tersebut dengan memanfaatkan SILPA, pencairan dana cadangan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. Sebaliknya apabila terjadi surplus maka kelebihan anggaran tersebut Bab III/8-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
dapat dimanfaatkan untuk pembentukan dana cadangan dalam rangka membiayai kegiatan yang membutuhkan dana yang besar yang tidak cukup dibiayai selama satu tahun anggaran; dapat digunakan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; pembayaran hutang pokok maupun untuk pemberian pinjaman daerah Berikut tabel perkembangan pembiayaan Kabupaten Nganjuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 Tabel 3.5 Pembiayaan Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012 Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1
2
3
4
5
6
Pendapatan Daerah Belanja Daerah
782.602.876.334
901.976.880.929
970.090.617.275
1.134.377.799.182
1.388.143.832.822
794.269.647.364
907.476.122.298
941.295.889.724
1.127.221.990.873
1.348.823.759.624
Surplus/defisit
-11.666.771.030
-5.499.241.369
28.794.727.552
7.155.808.309
39.320.073.197
107.647.870.041
94.661.293.811
92.166.041.763
122.218.123.479
107.647.870.041
3.057.425.000
5.861.152.214
5.315.529.000
12.473.333.818
4.692.500.000
104.590.445.041
88.800.141.597
86.850.512.763
109.744.789.661
116.969.691.394
92.923.674.011
83.300.900.228
115.645.240.315
116.900.597.970
156.289.764.591
Pembiayaan Daerah Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan Pembiayaan Netto SiLPA Tahun Anggaran Berjalan
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.2
3.2.1 Kebijakan Umum Pendapatan Daerah Perubahan paradigma sistem pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik (otonomi daerah) membawa konsekuensi terjadinya perubahan paradigma perencanaan pembangunan dari pendekatan pembangunan sektoral ke pendekatan regional (kewilayahan), sehingga terjadi perubahan sistem proses perencanaan dari top-down blueprint menjadi bottom-up learning. Otonomi daerah bukan semata-mata proses administrasi politik, berupa pelimpahan wewenang pembangunan dan pemerintahan kepada pemerintah daerah, melainkan lebih merupakan suatu proses pembangunan daerah sendiri dengan segala rangkaian komitmen dan tanggung jawab yang Bab III/9-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
mengiringinya, yang menuntut kemampuan seluruh aparatur pemerintah daerah dalam penguasaan substansi dan manajemen pembangunan. Sejalan
dengan
hal
tersebut,
otonomi
daerah
menimbulkan
konsekuensi terhadap Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan segala urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan dalam rangka mencapai kemakmuran, kesejahteraan, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mampu memberikan kepuasan. Untuk dapat mencapai maksud tersebut, dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan diperlukan kemampuan pendanaan dari pemerintah daerah berkaitan dengan upaya melakukan optimalisasi
sumber-sumber
pendapatan
daerah.
Pendapatan
Daerah
merupakan seluruh penerimaan yang berasal dari daerah itu sendiri maupun alokasi dari Pemerintah Pusat sebagai hak pemerintah daerah yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pemerintah Pusat selanjutnya diatur melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 1). Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber yang digali dari potensi yang ada di daerah seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan perusahaan daerah dan lain-lain PAD yang sah. PAD dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemandirian daerah. Semakin tinggi perolehan PAD maka semakin tinggi pula tingkat kemandirian
daerah,
yang
berarti
pula
berkurangnya
tingkat
ketergantungan pemerintah daerah terhadap dana perimbangan yang selama ini diperoleh dari Pemerintah Pusat. PAD merupakan jenis pendapatan daerah yang secara langsung dapat dikendalikan dan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan tingkat kemandirian daerah perlu ditetapkan rumusan tentang kebijakan-kebijakan apa yang akan ditempuh sehingga PAD dapat memberikan konstribusi yang signifikan terhadap kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi pendanaannya dalam rangka Bab III/10-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
memberikan pelayanan kepada masyarakat (public) serta melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Kebijakan-kebijakan
yang
perlu
dirumuskan
dalam
rangka
peningkatan kemandirian daerah melalui upaya peningkatan PAD adalah sebagai berikut : a) Melakukan intensifikasi terhadap sumber-sumber PAD yang sudah ada melalui peningkatan kualitas kemampuan sumber daya aparatur dalam mengoptimalkan pemungutan sumber-sumber PAD serta perbaikan manajemen, dengan menggunakan sistem informasi penerimaan daerah yang lebih dapat diandalkan. Sistem informasi diharapkan dapat menyediakan data menyeluruh yang mencakup jumlah dan potensi terhadap data obyek PAD. b) Optimalisasi pemanfaatan aset daerah dan sumber daya alam dalam rangka
meningkatkan
daya
dukung
pembiayaan
daerah
dan
pertumbuhan ekonomi. c) Penyesuaian tarif baru dengan didasarkan pada tingkat perekonomian masyarakat, diikuti dengan meningkatkan kualitas pelayanan baik dalam pemungutan maupun pengelolaannya. d) Melakukan ekstensifikasi dengan mencari dan menggali potensi sumber-sumber PAD yang baru dalam batas ketentuan perundangundangan dengan tidak menghambat kinerja perekonomian yang ada. e) Meningkatkan peran Perusahaan Daerah melalui perbaikan dan peningkatan manajemen agar Perusahaan Daerah dapat dikelola secara profesional, efektif dan efisien serta dikelola berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan yang sehat sehingga mampu memberikan kontribusi PAD dalam bentuk bagian laba kepada Pemerintah Daerah.
2). Dana Perimbangan. Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan
Keuangan
antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah Daerah, bahwa dalam rangka menciptakan keseimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah Bab III/11-20
dan antar pemerintah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
daerah, maka pemerintah mengalokasikan dana perimbangan yang bersumber dari pendapatan APBN terdiri dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak (Sumber Daya Alam/SDA), dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK). Dana perimbangan merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan desentralisasi yang alokasinya ditetapkan setiap tahun melalui APBN. Tidak
seperti
Pendapatan
Asli
Daerah,
dana
perimbangan
merupakan jenis pendapatan daerah yang tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh kebijakan-kebijakan pemerintah
daerah.
Hal
ini
dikarenakan
semua
kebijakan
yang
berhubungan dengan dana perimbangan ditentukan oleh pemerintah. Namun demikian, terhadap komponen dana perimbangan tertentu seperti dana bagi hasil pajak dan bukan pajak serta DAK, pemerintah daerah membuat kebijakan-kebijakan tertentu dalam upaya peningkatan dana perimbangan. Adapun kebijakan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan dana perimbangan adalah dengan menyampaikan laporan keuangan dan menyediakan data dasar untuk kebutuhan perhitungan dana perimbangan secara tepat waktu serta melakukan analisis untuk menilai akurasi perhitungan terhadap formula dana perimbangan dan melakukan peran aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, sehingga alokasi dana perimbangan yang diterima sesuai dengan kontribusi yang diberikan atau sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan.
3). Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari selain PAD dan dana perimbangan seperti pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian serta bantuan keuangan dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah lainnya. Seperti halnya komponen dana perimbangan, lain-lain pendapatan daerah yang sah, juga tidak
dapat dipengaruhi secara langsung oleh
kebijakan-kebijakan pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan semua kebijakan yang berhubungan dengan lain-lain pendapatan yang sah Bab III/12-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
sebagian ditentukan oleh kebijakan pemerintah pusat/provinsi serta pihak lainnya seperti pendapatan hibah, dana darurat, dana penyesuaian dan bantuan keuangan. Dalam rangka meningkatkan dana bagi hasil pajak dari pemerintah provinsi seperti bagi hasil pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak pemanfaatan air bawah tanah/air permukaan dan bagi hasil lainnya, kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah senantiasa meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi dengan harapan dana bagi hasil pajak maupun bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi dapat meningkat sesuai dengan yang direncanakan.
3.2.2 Kebijakan Umum Belanja Daerah Kebijakan
umum
belanja
daerah
tidak
dapat
dilepaskan
dari
kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan urusan daerah sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan demikian belanja daerah diarahkan untuk terwujudnya pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan yang ada di Kabupaten Nganjuk. Dalam rangka pelaksanaan urusan wajib, kebijakan belanja diarahkan memuat komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang dilaksanakan dalam 1 (satu)
tahun
anggaran.
Komponen
dan
kinerja
pelayanan
disusun
berdasarkan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah yang berpedoman pada : a. Belanja
daerah
diprioritaskan
dalam
rangka
pelaksanaan
urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. b. Belanja daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk Bab III/13-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. c. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut
bertujuan
anggaran
serta
untuk
meningkatkan
memperjelas
efektivitas
akuntabilitas dan
efisiensi
perencanaan penggunaan
anggaran. d. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerintah daerah supaya memberikan perhatian yang maksimal terhadap upaya peningkatan investasi di daerah, termasuk investasi bidang pendidikan. e. Belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggungjawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3.2.3
Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah,
baik penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
yang
dalam
penganggaran
pemerintah
daerah
terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Kebijakan pemerintah daerah terkait dengan pembiayaan sebagai berikut : 1) Apabila APBD diperkirakan surplus, maka kebijakan pembiayaan dalam rangka pemanfaatan surplus anggaran diarahkan untuk: a. Pembentukan dana cadangan; b. Pembayaran pokok utang; c. Penyertaan modal (investasi) daerah dengan memilih instrumen investasi yang bebas resiko dan menguntungkan secara ekonomi dan sosial;
Bab III/14-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
d. Pemberian pinjaman kepada pihak lain maupun kepada masyarakat dalam bentuk dana bergulir. 2) Apabila APBD diperkirkan defisit, maka kebijakan pembiayaan untuk menutup defisit anggaran antara lain: a. Penggunaan SILPA tahun anggaran yang lalu; b. Pencairan dana cadangan; c. Divestasi, yaitu menjual kembali investasi pemerintah daerah/kekayaan daerah yang dipisahkan; d. Melakukan pinjaman kepada pemerintah/lembaga keuangan bank / bukan bank maupun pihak lainnya; e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman dari pihak lain/ masyarakat.
3.3
Kerangka Pendanaan Anggaran merupakan rencana keuangan yang memuat rencana
pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan yang disertai dengan estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk merealisasikan rencana tersebut serta perkiraan sumber-sumber mana saja yang akan menghasilkan pemasukan guna mendanai rencana pemerintah daerah. Kerangka pendanaan pemerintah daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yaitu periode 2014 sampai 2018 tidak dapat dipisahkan dari data historis yaitu perkembangan anggaran pemerintah daerah selama 5 (lima) tahun sebelumnya.
3.3.1 Estimasi Pendapatan Daerah Tahun 2014 – 2018 Kebijakan pendapatan daerah dalam lima tahun kedepan didasarkan pada penerimaan pendapatan daerah selama lima tahun pelaksanaan periode lalu. Estimasi pendapatan daerah tahun 2014 – 2018, dititik beratkan pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan rata-rata peningkatan sebesar 12,5%. Komponen pendapatan daerah yaitu Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah diproyeksikan dengan rata-rata 10 %. Bab III/15-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran berjalan diproyeksikan sebesar 10%.
Hal ini dimungkinkan sebagai bentuk efisiensi dalam
penggunaan anggaran seperti dalam proses pengadaan barang/jasa. Selanjutnya, dengan mencermati trend pendapatan daerah dan variabelvariabel statistik lainnya, maka estimasi pendapatan daerah dalam kurun waktu tahun 2014 - 2018 adalah sebagaimana dalam tabel berikut ini. Tabel 3.6 Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d tahun 2018
No.
Uraian
1
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah
Proyeksi/Target 2014
1.1 1.2 1.3
1.4 2 2.1
2.2 2.3 2.4
2.5
3
Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain – Lain PAD Yang Sah Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya Transfer Pemerintah Provinsi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
JUMLAH PENDAPATAN SILPA tahun Berjalan
2015
2016
2017
2018
166.841.803.538
184.360.192.909
205.561.615.094
229.201.200.829
257.507.549.132
22.646.396.421
25.024.268.046
27.902.058.871
31.110.795.641
34.952.978.903
23.143.800.650
25.573.899.718
28.514.898.186
31.794.111.477
35.720.684.244
5.526.439.040
6.106.715.139
6.808.987.380
7.592.020.929
8.529.635.514
115.525.167.427
127.655.310.006
142.335.670.657
158.704.272.783
178.304.250.471
1.545.028.892.350
1.699.531.781.585
1.869.484.959.743
2.084.475.730.114
2.292.923.303.125
81.675.016.875
89.842.518.563
98.826.770.419
110.191.849.017
121.211.033.919
1.021.092.172.100
1.123.201.389.310
1.235.521.528.241
1.377.606.503.989
1.515.367.154.388
87.169.753.000
95.886.728.300
105.475.401.130
117.605.072.260
129.365.579.486
280.976.815.900
309.074.497.490
339.981.947.239
379.079.871.171
416.987.858.289
74.115.134.475
81.526.647.922
89.679.312.714
99.992.433.677
109.991.677.044
12.317.332.500
13.549.065.750
14.903.972.325
16.394.369.558
18.033.806.513
1.724.188.028.387
1.897.441.040.244
2.089.950.547.162
2.330.071.300.501
2.568.464.658.770
172.418.802.839
189.744.104.024
208.995.054.716
233.007.130.050
256.846.465.877
3.3.2 Estimasi Belanja Daerah Untuk memproyeksikan belanja yang terdiri dari belanja langsung, dan belanja tidak langsung periode 2014 - 2018 menggunakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada kondisi pada periode 2008 - 2012. Bab III/16-20
Proporsi Belanja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
pegawai yang merupakan bagian dari belanja tidak langsung ditetapkan maksimal rata-rata lima tahun sebesar 57,22% dengan rincian rata-rata belanja pegawai 51,29%, rata-rata belanja hibah 1,88%, rata-rata bantuan sosial 0,49 %, rata-rata belanja bantuan keuangan 3,46% dan rata-rata belanja bagi hasil adalah 0,10%. Selanjutnya, dengan mencermati trend belanja daerah dan variabelvariabel statistik lainnya, maka estimasi belanja daerah dalam kurun waktu tahun 2014 – 2018 adalah sebagaimana dalam tabel berikut ini. Tabel 3.7 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d Tahun 2018 REALISASI BELANJA DAERAH
No.
Uraian
2 2.1
Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bansos
2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6
2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3
2014
Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga Belanja Bagi Hasil Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Total Jumlah Belanja SURPLUS (DEFISIT)
Dengan
2015
2016
2017
2018
1.155.205.979.020 1.069.686.252.812 965.545.295.897
1.271.285.496.963 1.120.249.190.160 1.005.643.751.329
1.400.266.866.598 1.171.208.286.629 1.044.975.273.581
1.561.147.771.335 1.305.771.956.800 1.165.035.650.250
1.720.871.321.376 1.439.367.594.775 1.284.232.329.385
8.620.940.142
9.487.205.201
10.449.752.736
11.650.356.503
12.842.323.294
60.346.580.994
66.410.436.409
73.148.269.151
81.552.495.518
89.896.263.057
172.418.803
189.744.104
208.995.055
233.007.130
256.846.466
1.724.188.028
1.897.441.040
2.089.950.547
2.330.071.301
2.568.464.659
672.260.912.268 43.104.700.710
796.735.492.798 47.436.026.006
940.268.751.168 52.248.763.679
1.048.299.078.095 58.251.782.513
1.155.552.249.980 64.211.616.469
250.007.264.116 379.148.947.442
275.128.950.835 474.170.515.956
303.042.829.338 584.977.158.150
337.860.338.573 652.186.957.010
372.427.375.522 718.913.257.989
1.741.429.908.671
1.916.415.450.646
2.110.850.052.633
2.353.372.013.506
2.594.149.305.358
(17.759.136.692)
(19.543.642.714)
(21.526.490.636)
(23.999.734.395)
(26.455.185.985)
demikian,
kerangka
pendanaan
pembangunan
dalam
APBD
Kabupaten Nganjuk yang mencakup pendapatan daerah dan belanja daerah secara keseluruhan menunjukkan trend kenaikan selama tahun 2014-2018, dengan tetap mengupayakan pembiayaan netto yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk rincian Pagu Indikatif Per Program Per Urusan dan Per SKPD lihat Lampiran III
Bab III/17-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3.1.2. Analisa Neraca Daerah Analisa Neraca Daerah ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk. Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir Neraca Daerah secara umum menunjukan
pertumbuhan
yang
positif,
walaupun
terdapat
beberapa
komponen yang mengalami penurunan negatif antara lain adalah kontruksi yang sedang dalam pengerjaan, kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, serta ekuitas dana yang dicadangkan untuk pembayaran utang jangka pendek. Rata-rata pertumbuhan neraca dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2. Neraca Kabupaten Nganjuk per 31 Desember 2012 dan 2011 ASET
ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Badan Layanan Umum Daerah Piutang Pajak Piutang Retribusi Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Piutang Piutang BLUD Piutang Dana Bagi Hasil Provinsi Piutang Lainnya Penyisihan Piutang Persediaan Jumlah Aset Lancar
142.349.526.821,55 0,00 14.646.000,00
107.842.654.726,45 0,00 9.871.477,00
13.976.712.631,97
9.056.823.733,55
26.039.336,00 279.052.150,00
51.589.852,29 55.182.995,00
1.000.000,00
2.500.000,00
3.639.475.620,00 8.786.795.398,00 2.157.545.857,00 (348.788.625,45) 26.158.124.794,36 197.040.129.983,43
11.275.041.105,00 2.338.025.923,00 2.215.825.684,84 (143.430.519,09) 12.191.940.985,20 144.896.025.963,24
9.566.065.233,78
12.465.564.350,00
22.673.047.514,75
11.377.184.333,43
22.673.047.514,75
11.377.184.333,43
I NVESTASI JANGK A P ANJANG Investasi Non Permanen Investasi Non Permanen lainnya Jumlah Investasi Non Permanen
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerin-tah Daerah Jumlah Investasi Permanen Jumlah Investasi Jangka Panjang
9.566.065.233,78
12.465.564.350,00
32.239.112.748,53
23.842.748.683,43
267.570.934.882,80 220.129.595.657,89 482.366.666.362,32
266.184.886.082,80 194.861.770.602,10 400.415.253.737,32
ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan
Bab III/18-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Jalan, Jaringan dan Instalasi Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Jumlah Aset Tetap
Tahun 2014-2018
2.022.519.621.180,00 28.219.793.050,00 4.057.926.000,00 3.024.864.537.133,01
1.958.506.795.477,00 24.156.265.100,00 144.077.200,00 2.844.269.048.199,22
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
3.258.648.117.406,18
3.016.096.120.045,89
51.120.932,00
8.832.967,00
0,00 0,00 43.917.680,00 2.425.620.853,00 353.313.003,50
0,00 0,00 1.816.714.213,00 2.279.537.032,00 249.616.635,40
0,00
0,00
0,00 38.927.800,00
0,00 47.932.425,00
2.912.900.268,50
4.402.633.272,40
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
2.912.900.268,50
4.402.633.272,40
156.289.764.521,52
116.900.516.970,00
14.541.119.735,55 26.158.124.794,36
15.794.735.041,04 12.191.940.985,20
(2.861.779.336,50)
(4.393.800.305,40)
0,00 194.127.229.714,93
0,00 140.493.392.690,84
DANA CADANGAN Dana Cadangan
Jumlah Dana Cadangan ASET LAINNYA Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan pada pihak ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain
JUMLAH ASET KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Utang Bunga Utang Pajak Utang kepada pegawai Utang kepada pihak ketiga Utang Transfer Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Pendapatan Diterima Dimuka Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri Utang Luar Negeri Jumlah Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Cadangan untuk Piutang Cadangan untuk Persediaan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Pendapatan yang ditangguhkan Jumlah ekuitas dana lancar
Bab III/19-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam aset tetap Diinvestasikan dalam aset lainnya Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang
32.239.112.748,53
23.842.748.683,43
3.024.864.537.133,01 4.504.337.541,21
2.844.269.048.199,22 3.088.297.200,00
0,00
0,00
Jumlah Ekuitas Dana Investasi
3.061.607.987.422,75
2.871.200.094.082,65
0,00
0,00
0,00
0,00
3.255.735.217.137,68
3.011.693.486.773,49
3.258.648.117.406,18
3.016.096.120.045,89
EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Sumber : DPPKAD Kab. Nganjuk, 2013
Bab III/20-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB IV ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS
Perencanaan
pembangunan
daerah
dilaksanakan
dalam
kerangka
keterpaduan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan daerah dimulai dengan
melakukan
analisis
terhadap
hasil
pembangunan
dan
permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat nasional. Selanjutnya secara rinci permasalahan pembangunan menurut fungsi dan urusan pemerintahan daerah sebagai perumusan kebijakan umum dan program-program pembangunan untuk lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:
4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN 4.1.1 URUSAN WAJIB 4.1.1.1. Pendidikan Pendidikan meningkatkan
merupakan kualitas
kebutuhan
dasar
sumberdaya
manusia
manusia.
dalam
upaya
Tanggung
jawab
penyelenggaraan pendidikan berada pada pemerintah, masyarakat dan orang tua. Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, merata dan relevan berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah berkewajiban meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang dapat diartikan kemampuan masyarakat dalam menjangkau kebutuhan terhadap penyediaan pendidikan oleh Pemerintah yang memadai dan berkualitas. a. Permasalahan: 1) Masih terbatasnya sarana, prasarana dan SDM pengelola Pendidikan Anak usia Dini (PAUD); Bab IV/1-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2) Masih belum optimalnya penataan pengelolaan pendidikan dasar; 3) Masih rendahnya Angka Partipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/SMK/MA; 4) Masih rendahnya Profesionalisme guru dan distribusinya belum merata; 5) Masih tingginya kesejangan pemerataan sarana dan prasarana serta kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan perdesaan; 6) Masih kurangnya akses pendidikan bagi keluarga miskin dan daerah perdesaan yang jauh dari pusat pemerintahan; 7) Kompetensi lulusan siswa SMA/SMK belum sesuai dengan pasar kerja. 8) Masih belum terpenuhinya rasio jumlah murid SMK : SMA sebesar 45% : 55%; 9) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih kurang; 10) Sarana prasarana minimal pada jenjang TK dan SD terutama perpustakaan dan laboratorium serta mebelair masih kurang; 11) Masih belum optimalnya pemetaan kompetensi dan distribusi guru;
b. Isu Strategis pada urusan pendidikan adalah belum optimalnya aksesibilitas pendidikan, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. 4.1.1.2. Kesehatan Dalam rangka memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan
telah dicapai kemajuan penting berupa
peningkatan
dan
sarana
prasarana
peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan. Namun demikian aksesibilitas dan kuailtas pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan permasalahan kesehatan. a. Permasalahan: 1) Masih kurangnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan 2) Ketersediaan sumberdaya kesehatan yang belum memadai khususnya dokter spesialis dan dokter ahli; Bab IV/2-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3) Kasus balita gizi buruk masih ada; 4) Meningkatnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan; 5) Ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular masih terjadi; 6) Masih kurangnya kemandirian masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); 7) Kurangnya Fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan bagi penyandang cacat dan lansia; 8) Masih banyaknya sarana dan prasarana kesehatan dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang belum memadai dan perlu dikembangkan seperti puskesmas-puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono; b. Isu Strategis pada urusan kesehatan adalah terbatasnya sumberdaya kesehatan dokter spesialis dan dokter ahli, belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan,
dan masih belum akuratnya data keluarga miskin
untuk mendapat jaminan kesehatan. 4.1.1.3. Pekerjaan Umum Keberadaan sarana dan prasarana infrastruktur yang baik mutlak sangat diperlukan dalam pembangunan daerah, sehingga akses informasi dan komunikasi serta distribusi barang dan jasa dapat dirasakan secara lebih merata oleh masyarakat karena semua masyarakat mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang serta maju bersama sehingga dapat mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah. Pelaksanaan urusan pekerjaan umum meliputi pengelolaan jalan, jembatan, dan pengairan. Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan terus diupayakan untuk
mendukung
kelancaran
arus
lalu
lintas
dan
perkembangan
perekonomian daerah. Peningkatan ketersediaan air baik bagi kebutuhan baku air minum, air irigasi bagi pertanian maupun air industri menjadi salah satu target utama di bidang pengairan. a. Permasalahan : a.1. Kebinamargaan Bab IV/3-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
1)
Tahun 2014-2018
Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat dibanding laju pembangunan jalan;
2)
Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan jembatan;
3)
Pelanggaran pemanfaatan ruang tepi jalan masih banyak terjadi;
4)
Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pekerjaan umum masih kurang;
5)
Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih belum optimal;
6)
Masih kurangnya tenaga teknis bidang pekerjaan umum;
7)
Masih belum diselesaikannya pembangunan jembatan Kelutan–Papar;
8)
Masih kurangnya aksesibilitas jalan pada jalur Berbek-SawahanSedudo, Loceret-Tanjunganom-Prambon-kelutan- Ke Papar (Kediri);
9)
Masih belum memadainya akses Jalan untuk rencana pengembangan Kawasan Industri Nganjuk (Nganjuk-Ngangkatan-Gondang-lengkongJatikalen- ke Ploso (Jombang).
10) Masih
belum
tuntasnya
penyelesaian
ganti
rugi
tanah
untuk
pembangunan jalan tol; 11) Masih belum terealisirnya pengembangan Jalan Lingkar Wilis 12) Rendahnya akses jalan dan jembatan serta penyediaan infrastruktur penunjang pada wilayah perbatasan
a.2. Pengairan 1)
Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;
2)
Masih terjadi di setiap tahun peristiwa kekurangan air baku untuk air minum dan air irigasi di beberapa lokasi di musim kemarau dan sebaliknya kejadian banjir dimusim hujan terutama di wilayah Kabupaten Nganjuk bagian utara;
3)
Di bagian utara tidak adanya satu bangunan wadukpun yang masih digenangi air di musim kemarau;
4)
Perlu dipersiapkannya ketersediaan air untuk industri dalam menunjang wilayah bagian utara yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri. Bab IV/4-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
5)
Masih
minimnya
upaya
konservasi
Tahun 2014-2018
sumberdaya
air
khususnya
rehabilitasi/pembangunan bendungan, waduk dan embung.
b. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum adalah : • Tingkat kerusakan jalan, jembatan, dan irigasi tidak sebanding dengan pembangunannya; • Peningkatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan antar daerah perbatasan dan pelebaran jalan jalur BerbekSawahan-Sedudo, Loceret-Tanjunganom-Prambon-kelutan- Ke Papar (Kediri) serta jalur rencana pengembangan Kawasan Industri Nganjuk (Nganjuk-Ngangkatan-Gondang-lengkong-Jatikalen-ke Ploso (Jombang); • Peningkatan pegelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan konservasi maupun penyediaan air baku, air irigasi bagi pertanian dan air industri
melalui
pembangunan
bendungan,
waduk,
embung
dan
bangunan- bangunan konservasi lainnya yang salah satunya adalah dengan segera merealisasikan pembangunan Bendungan Semantok yang berada di Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso.
4.1.1.4. Perumahan Permukiman
akan
terus
tumbuh
dan
berkembang
seiring
dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Pelaksanaan urusan perumahan meliputi penataan perumahan; prasarana dan sarana lingkungan perumahan:
air
bersih, drainase, jalan lingkungan, sanitasi, persampahan, permakaman. a. Permasalahan: a.1 Permasalahan Perumahan dan Permukiman 1) Kurangnya nya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau; 2) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana permukiman masih kurang; 3) Masih terbatasnya penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman dikawasan tertinggal, dan dikawasan pinggiran hutan di perdesaan. Bab IV/5-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
4) Pelayanan air bersih belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk; 5) Pelayanan sanitasi belum menjangkau seluruh masyarakat; 6) Rumah tidak layak huni masih cukup banyak; 7) Penyediaan tempat pemakaman umum bagi perumahan masih kurang; 8) Pengelolaan sistem drainase belum memadai; 9) Rumah yang belum ber- IMB masih cukup banyak. 10) Masih belum efektifnya penerapan konsep pengendalian permukiman melalui dukungan prasarana dan sarana dasar permukiman Kawasan Siap Bangun (Kasiba) / Lingkungan Siap Bangun (Lisiba); 11) Masih kurangnya upaya peningkatan kualitas kawasan Tradisional/ Bersejarah; 12) Masih kurangnya
pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan gedung
pemerintah daerah. a.2 Permasalahan Air Bersih dan Air Limbah 1) Kurangnya peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan; 2) Masih adanya desa rawan air / kekeringan bila musim kemarau; 3) Rendahnya kualitas penyediaan air minum yang dilakukan oleh PDAM; 4) Permasalahan tarif air minum yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi; 5) Pada beberapa daerah terjadi konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumber air baku; 6) Pelayanan air bersih perpipaan di perdesaan belum terkelola dan teridentifikasi dengan baik dan mandiri; 7) Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistem air limbah Rumah Tangga, pasar hewan, industri Rumah Tangga dan industri besar dan di perkotaan dan perdesaan; 8) Belum memadainya pelayanan sanitasi yang menyebabkan pencemaran terhadap air permukaan dan air tanah. a.3 Permasalahan Sampah 1) Masih belum efektifnya penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle); Bab IV/6-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2) Masih rendahnya kualitas pengelolaan manajemen dan teknis TPA yang menimbulkan
memburuknya
kualitas
lingkungan
disekitarnya
(pencemaran udara, tanah, dan air tanah serta air permukaan); 3) Belum mantapnya sistem pembiayaan dan pengelolaan retribusi sampah, serta belum optimalnya upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan cost recovery; 4) Masih belum optimalnya kelembagaan institusi pengelola sampah; 5) Masih
belum
optimalnya
kerjasama
antar
pihak
terkait
dalam
pengelolaan sampah terpadu; 6) Luas wilayah cakupan sampah, TPS dan TPA tidak sebanding dengan jumlah SDM dan sarana prasarana persampahan; 7) Belum adanya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). 8) perlu upaya untuk relokasi TPA Kedungdowo sebagai langkah antisipasi penetapan wilayah tersebut sebagai kawasan industri. a.4 Permasalahan Drainase 1) Belum adanya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail drainase yang dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun rencana tindak; 2) Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, hal ini disebabkan antara lain karena masyarakat membuang sampah ke saluran drainase, akibat dari rendahnya penegakan hukum khususnya dalam pemanfaatan badan air. 3) Masih belum optimalnya penanganan banjir di perkotaan Nganjuk. 4) Belum mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase a.5 Permasalahan Pengembangan Kawasan Perkotaan 1) Pesatnya perkembangan sektor informal di perkotaan, namun kurang terkendali dalam hal pemanfaatan ruang terbuka hijau dan fasilitas umum; 2) Perkembangan kawasan perkotaan yang tidak seimbang, dan belum sesuai dengan pemanfaatannya; Bab IV/7-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3) Kurang memadainya penataan kawasan ruang terbuka hijau dan sarana prasarana di kawasan perkotaan di Kabupaten Nganjuk; 4) Belum adanya dokumen perencanaan sebagai pedoman dalam rencana tindak pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan; 5) Belum efektifnya penerapan konsep keterkaitan desa kota (Urban-RuralLinkage) dalam upaya pengembangan agropolitan. b. Isu Strategis pada urusan perumahan adalah belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman dan masih banyaknya rumah yang tidak layak huni.
4.1.1.5. Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang diarahkan untuk mewujudkan visi penataan ruang: yaitu ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Aman bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas kehidupannya, nyaman untuk menjalankan aktivitas dalam suasana yang tenang dan damai, produktif sehingga proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien, dan berkelanjutan dalam mempertahankan kualitas lingkungan fisik untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. a. Permasalahan: 1) Belum tersusunnya rencana rinci berupa rencana detail tata ruang kota dan kawasan strategis menjadi Perda. 2) Belum efektifnya penerapan regulasi maupun dokumen perencanaan tata ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang. 3) Masih
tingginya
kesenjangan
pembangunan
antar
kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada titik-titik tertentu saja, yang pada akhirnya menimbulkan kesenjangan antar kawasan; 4) Masih adanya kawasan tertinggal, yaitu masyarakatnya memiliki keterbatasan akses kepada pelayanan sosial, ekonomi dan politik serta terisolir dari wilayah sekitarnya; 5) Belum dikembangkannya Kawasan Strategis Cepat Tumbuh, hal ini disebabkan oleh belum berkembangnya sinergitas serta kerjasama antar Bab IV/8-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
pelaku-pelaku
pengembangan
kawasan
Tahun 2014-2018
(pemerintah,
swasta,
masyarakat); 6) Masih belum disusunya perencanaan penataan dan pengembangan kawasan strategis sekitar jalan tol; 7) Masih belum efektifnya peran dan fungsi Tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah dalam perencanaan ruang, Pemanfaatan ruang, serta Pemanfaatan dan pengendalian ruang; 8) Masih lemahnya pengelolaan dan optimalisasi pengendalian izin pembangunan dan pemanfaatan ruang; 9) Lemahnya pengawasan dan pengendalian alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman. b. Isu Strategis pada urusan penataan ruang adalah belum semua wilayah di Kabupaten Nganjuk mempunyai RDTR, belum optimalnya peran BKPRD dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib penataan ruang.
4.1.1.6 Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan adalah suatu proses untuk menentukan tujuan, sasaran serta kebijakan dan strategi pembangunan, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan pembangunan daerah dimaksudkan untuk menghasilkan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Proses penyusunan perencanaan pembangunan di Kabupaten Nganjuk secara teknokratik, partisipatif, top down dan bottom up masih menghadapi berbagai kendala. a. Permasalahan : 1) Perhatian SKPD terhadap pentingnya dokumen perencanaan masih kurang; 2) Kemampuan
keuangan
daerah
dalam
pembiayaan
program
pembangunan masih terbatas; 3) Data pendukung perencanaan pembangunan kurang akurat; 4) Belum sinerginya proses perencanaan pembangunan dari pendekatan politik (proses politik) ke pendekatan teknokratik; Bab IV/9-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
5) Dokumen
perencanaan
yang
disusun
belum
Tahun 2014-2018
menekankan
pada
perencanaan yang terfokus dan belum disusun berdasarkan pada ketersediaan anggaran; 6) Adanya ego atau kepentingan antar sektor, sehingga persoalan yang bersifat lintas sektor seringkali ditangani secara parsial. 7) Semakin menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan, khususnya di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan
karena
kurangnya
konsistensi
antara
perencanaan
(program/kegiatan) pembangunan yang dihasilkan melalui proses Musrenbang dengan alokasi penganggarannya; 8) Belum optimalnya sistem pengendalian dan evaluasinya pembangunan.
b. Isu strategis pada urusan perencanaan pembangunan adalah belum optimalnya kualitas perencanaan pembangunan serta Semakin menurunnya tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
musyawarah
perencanaan
pembangunan, khususnya di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan karena kurangnya konsistensi antara perencanaan pembangunan yang dihasilkan melalui proses Musrenbang dengan alokasi penganggaran di APBD;
4.1.1.7. Perhubungan Sistem dan manajemen transportasi yang baik merupakan faktor pendukung utama untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, sosial budaya, politik, keamanan dan ketertiban serta sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. prasarana
Oleh karena itu memelihara dan meningkatkan kualitas transportasi
agar
tetap
dalam
kondisi
mantap
serta
mengembangkan sarana transportasi perdesaan dan perkotaan secara terpadu menjadi penting. a. Permasalahan: 1) Masih kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; 2) Semakin
menurunnya
peranan
angkutan
pergerakan/angkutan orang, barang dan jasa; 4) Pelayanan angkutan umum belum memadai; Bab IV/10-36
umum
sebagai
sarana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
5) Pengelolaan parkir belum berjalan secara optimal; 6)Pemilik
kendaraan
wajib
uji
belum
semua
melakukan
pengujian
kendaraannya secara berkala. b. Isu strategis pada urusan perhubungan adalah kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan,
serta kurangnya kesadaran
masyarakat dalam berlalu lintas.
4.1.1.8. Lingkungan Hidup Sumber daya alam dan lingkungan harus tetap dijaga kelestariannya karena kerusakan keseimbangan alam pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya
alam
harus
berjalan
dengan
seimbang,
guna
mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. a. Permasalahan: 1) Belum optimalnya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan; 2) Belum efektifnya pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam mengatasi degradasi lingkungan; 3) Meningkatnya kerusakan lingungan akibat penambanagan liar; 4) Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia usaha dalam implementasi pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan; 5) Masih lemahnya penegakan hukum lingkungan; 6) Masih lemahnya koordinasi kebijakan dalam pengelolaan lingkungan. 7) Semakin berkurangnya Keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna; 8) Pelayanan persampahan belum menjangkau pada semua masyarakat perkotaan; 9) Penanganan air limbah rumah tangga /domestik belum dilakukan secara terpadu; 10) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup masih kurang; Bab IV/11-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Isu strategis pada urusan lingkungan hidup adalah Belum efektifnya pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam mengatasi degradasi lingkungan; belum optimalnya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan serta penambangan liar; 4.1.1.9. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang tertib sangat penting dalam perumusan dan implementasi kebijakan dan program pembangunan. Tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil diwujudkan dengan kondisi yang teratur, terencana, sistematis, bahwa seluruh penduduk
di
Nganjuk terdaftar dengan pasti, jelas, dan mempunyai identitas, baik kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, KTP, NIK dan KK. a. Permasalahan: 1) Validitas data penduduk masih rendah; 2) Migrasi penduduk antar wilayah cukup tinggi; 3) Sistem administrasi kependudukan di tingkat desa/kelurahan belum optimal; 4) Sarana dan prasarana pendukung sistem informasi administrasi kependudukan masih sangat terbatas; 5) Petugas khusus yang menangani administrasi kependudukan di tingkat desa belum tersedia; 6) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih kurang; 7) Belum optimalnya pengelolaan kependudukan dan pencatatan sipil b. Isu Strategis pada urusan kependudukan dan pencatatan sipil adalah rendahnya
kesadaran
masyarakat
terhadap
tertib
administrasi
kependudukan dan) Belum optimalnya pengelolaan kependudukan dan pencatatan sipil . 4.1.1.10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pembangunan manusia ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia tanpa membedakan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Sebagai sumberdaya insani, sebenarnya potensi yang dimiliki perempuan Bab IV/12-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
dan laki-laki seimbang. Namun demikian masih terdapat kesenjangan gender.
Anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapat
perlindungan untuk memperoleh haknya untuk menjaga keberlanjutan generasi yang berkualitas. a. Permasalahan: 1) Partisipasi perempuan dalam pembangunan masih kurang; 2) Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi; 3) Kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak masih lemah; 4) Belum optimalnya penanganan anak jalanan, anak korban narkoba, nak terlantar dan anak putus sekolah masih ada; 5) Perlindungan anak terhadap pengaruh negatif media masih kurang. b. Isu Strategis pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah kurangnya partisipasi perempuan dalam pembangunan, terdapatnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian anak, dan lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan perlindungan anak.
4.1.1.11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Perkembangan program keluarga berencana di Kabupaten Nganjuk cukup baik. Salah satu keberhasilan program KB ditandai dengan meningkatnya prevalensi peserta KB (peserta aktif/pasangan usia subur). Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan melalui
pengendalian
kuantitas
penduduk
dan
peningkatan
kualitas
penduduk. a. Permasalahan: 1) Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi belum merata; 2) Tingkat partisipasi KB pria masih rendah; Bab IV/13-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3) Petugas Keluarga Berencana (KB) masih kurang; 4) Pengembangan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) belum menyentuh dan masyarakat pedesaan; 5) Pasangan usia subur tidak ber KB yang tidak ingin anak lagi dan ingin anak ditunda perlu pembinaan menjadi peserta KB; 6) Pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal; 7) Pengembangan ketahanan dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga, masih perlu peningkatan peran kelompok dalam masyarakat. b. Isu Strategis pada urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera adalah belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi, belum optimalnya pengembangan advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), cukup tingginya kepesertaan pasangan usia subur tidak ber-KB. 4.1.1.12. Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak
dapat
menjalin
hubungan
yang
serasi
dan
kreatif
dengan
lingkungannya sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunasosialan, keterbelakangan/keterasingan dan kondisi atau perubahan lingkungan yang kurang mendukung. a. Permasalahan: 1) Prosentase keluarga miskin masih cukup tinggi; 2) Masih kurang optimalnya penanggulangan kemiskinan; 3) Masih adanya gelandangan, pengemis, anak jalanan dan wanita rawan sosial ekonomi; 4) Kemandirian dan produktivitas penyandang cacat masih rendah; 5) Aksesibilitas fasilitas umum bagi difabel belum memadai; Bab IV/14-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
6) Peran kelembagaan kesejahteraan sosial belum optimal; 7) Kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial belum optimal; 8) Jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial masih terbatas. 9) Belum tersedianya data PMKS yang akurat. b. Isu Strategis pada urusan sosial adalah masih cukup tingginya angka kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
4.1.1.13. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan karena meliputi dimensi ekonomi dan sosial yang luas. Urusan ketenagakerjaan berkaitan dengan kondisi penduduk usia kerja, angkatan kerja, dan ketersediaan lapangan kerja. a. Permasalahan: 1) Perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja; 2) Tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) usia muda dan masih besarnya angkatan kerja yang berpendidikan rendah; 3) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja masih rendah dan belum sesuai kebutuhan pasar; 4) Sarana prasarana penyelenggaraan pelatihan kerja belum sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja; 5) Sistem informasi ketenagakerjaan belum memadai; b. Isu Strategis pada urusan ketenagakerjaan adalah kualitas dan daya saing calon tenaga kerja masih rendah dan tidak sesuai kebutuhan pasar 4.1.1.14. Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Pembangunan ekonomi masyarakat terkait erat dengan pembangunan sektor usaha kecil, menengah dan koperasi. Pembangunan usaha kecil menengah dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan Bab IV/15-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
taraf hidup masyarakat. Peranan koperasi sebagai sokoguru perekonomian dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah terbukti lebih mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. a. Permasalahan: 1) Kualitas SDM pengelola koperasi/UMKM masih rendah; 2) Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang berdampak pada kualitas, produktifitas dan diversifikasi produk masih rendah; 3) Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran masih terbatas; 4) Akses modal bagi UMKM masih terbatas. 5) Masih rendahnya daya saing produk UMKM dan koperasi b. Isu strategis pada urusan koperasi dan usaha kecil menengah adalah terbatasnya akses modal, pasar dan adopsi teknologi.
4.1.1.15 Penanaman Modal Peningkatan
perekonomian
daerah
terkait
erat
dengan
peningkatan
investasi. Investasi di daerah perlu lebih didorong dan difasilitasi karena akan meningkatkan faktor-faktor produksi dan dapat menyerap tenaga kerja. Keberhasilan investasi/penanaman modal juga akan memberikan kontribusi padakegiatan ekonomi riil dan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan
ekonomi selama ini sebagian besar ditopang dari besarnya konsumsi dalam negeri atau regional bukan dari pertumbuhan investasi maupun ekspor. a. Permasalahan: 1) Masih rendahnya investasi; 2) Pengelolaan promosi investasi belum optimal; 3) Iklim investasi belum kondusif,
khususnya dalam hal pelayanan
perijinan; 4) Masih rendahnya daya beli masyarakat sehingga kurang menarik investor; 5) Masih terbatasnya infrastruktur pendukung investasi. Bab IV/16-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
6) Belum tersedianya sistem informasi pelayanan perizinan secara online. b. Isu strategis pada urusan penanaman modal adalah belum optimalnya pengelolaan investasi dan pelayanan perijinan. 4.1.1.16. Kebudayaan Pengembangan dan pembinaan kebudayaan daerah yang bersumber dari warisan budaya leluhur yang mengandung nilai-nilai universal, diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai moral yang mendukung pembangunan daerah. Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Nganjuk bertujuan untuk mengembangkan penanganan kawasan cagar budaya dan,meningkatkan kualitas seni dan budaya, meningkatkan kesadaran budaya dan sejarah bangsa,
melestarikan
warisan
budaya
daerah/nasional,
inovasi
dan
kreativitas dalam mengelola museum, serta penempatan bahasa dan sastra jawa sebagai aset dan kekayaan daerah yang bernilai tinggi. a. Permasalahan: 1) Penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari masih rendah; 2) Pengelolaan kekayaan budaya yang belum optimal; 3) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang; 5) Menurunnya minat dan apresiasi generasi muda terhadap seni dan budaya tradisional; 6) Semakin menurunya penggunaan dan kemampuan berbahasa jawa bagi generasi muda; 4) Masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif cukup banyak; 5) Kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya masih terbatas; 6) Menurunnya kepedulian masyarakat terhadap kepedulian sosial. b. Isu strategis pada urusan kebudayaan adalah masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari, belum optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya. Bab IV/17-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
4.1.1.17. Kepemudaan dan Olahraga Potensi, peran pemuda serta prestasi olahraga yang telah dicapai dalam pembangunan sumberdaya manusia selama ini sangatlah besar bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Nganjuk. a. Permasalahan: 1) Akses dan kesempatan bagi pemuda yang tergolong tidak mampu untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan masih rendah; 2) Meningkatnya masalah sosial di kalangan pemuda seperti miras, narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA); 3) Sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga belum mencukupi; 4) Jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda masih rendah; 5) Pemuda belum sebagai “agent of change”; 6) Pembinaan olah raga belum optimal; 7) Pembentukan karakter kepribadian pemuda belum optimal. b. Isu Strategis pada urusan kepemudaan dan olah raga adalah banyaknya masalah sosial di kalangan pemuda, terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga, dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga. 4.1.1.18. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kondisi daerah yang aman dan kondusif menjadi prasyarat utama pelaksanaan pembangunan daerah.
Penciptaaan kondisi daerah yang
aman, tertib, dan tenteram menjadi isu utama pelaksanaan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. a. Permasalahan: 1) Penegakan Perda belum optimal; 2) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk mematuhi peraturan; 3) Sarana dan prasarana keamanan dan ketertiban belum memadai; 4) Kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi masih kurang; Bab IV/18-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
5) Menurunnya partisipasi masyarakat dalam bidang politik; 6) semakin menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme; 7) Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia masih kurang. b. Isu strategis pada urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan dan menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme; 4.1.1.19. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, dan Kepegawaian Reformasi birokrasi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik. Namun demikian reformasi birokrasi sejak pelaksanaan otonomi daerah Tahun 2001 hasilnya belum seperti yang diharapkan. Reformasi birokrasi dan pelayanan publik sangat diperlukan untuk dapat mengantisipasi perubahan lingkungan, paradigma dan kemajuan teknologi.
Salah satu
tugas pemerintah daerah di bidang pemerintahan umum adalah secara dini mampu mencegah bencana dan menanggulanginya. a. Permasalahan 1) Potensi keuangan daerah belum tergali secara optimal; 2) Pengadaan pegawai belum sesuai antara formasi riil dengan formasi pegawai yang ditetapkan Pemerintah; 3) Masih kurangnya profesionalisme aparatur; 4) Belum optimalnya penerapan Reward and punisment bagi aparatur. 5) Penegakan hukum belum efektif; 6) Produk hukum daerah masih banyak yang belum sesuai dengan perkembangan keadaan; 7) Belum semua SKPD
memiliki dan menerapkan Standar Pelayanan
Minimal dan Standar Operasional Prosedur; 8) Belum optimalnya pelayanan perijinan; 9) Belum optimalnya pengelolaan aset daerah; Bab IV/19-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
10) Hasil pengawasan belum sepenuhnya menjadi input perencanaan pembangunan; 11) Masih belum berkembangnya kelembagaan dan peningkatan kapasitas pemerintahan dan masyarakat dalam rangka penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana dan
pemberantasan penyakit menular
maupun Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah penyakit; 12) Masih
lebarnya
kesenjangan antara
pelaksanaan
agama
secara
seremonial dengan perilaku dalam kehidupan. b. Isu strategis pada urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian adalah belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat disebabkan masih kurangnya profesionalisme aparatur dan terbatasnya kemampuan
keuangan
daerah
serta
Masih
belum
berkembangnya
kelembagaan dan peningkatan kapasitas pemerintahan dan masyarakat dalam rangka penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana dan pemberantasan penyakit menular maupun Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah penyakit serta Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama secara seremonial dengan pengamalan dalam kehidupan.
4.1.1.20. Ketahanan Pangan Ketahanan pangan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya ketahanan pangan serta mampu
mengatasi
kendala
dalam
mewujudkan
ketahanan
pangan.
Ketahanan pangan merupakan suatu sistem pangan yang terdiri atas tiga subsistem yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup di tingkat rumah tangga, distribusi pangan yang lancar dan konsumsi pangan yang bermutu dan aman. a. Permasalahan: 1) Diversifikasi produk pangan lokal hasil pertanian belum optimal;
Bab IV/20-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2) Kurangnya pola pengelolaan pengembangan produk olahan jagung sebagai salah satu komoditi utama pertanian dalam mendukung kebijakan CORN TO CARE 3) Masih tingginya penggunaan bahan kimia berbahaya untuk bahan tambahan pangan; 4) Penegakan hukum distribusi pangan masih belum optimal; 5) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun; 6) Pengelolaan lumbung pangan lokal belum optimal. b. Isu Strategis pada urusan ketahanan pangan adalah belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal terutama jagung dalam menunjang ketahanan pangan daerah dan masih banyaknya penggunaan bahan adiktif yang berpengaruh pada keamanan pangan
4.1.1.21. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Pemberdayaan Masyarakat dimaksudkan guna dapat mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan, agar secara bertahap masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. a. Permasalahan 1) Teknologi Tepat Guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat belum dimanfaatkan secara optimal; 2) Peran dan fungsi pemerintahan desa kelembagaan masyarakat belum optimal; 3) Peran serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan di kawasan perkotaan cenderung menurun; 4) Pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat belum optimal; 5) Kemampuan keuangan desa dalam pembangunan masih terbatas; 7) Pengelolaan administrasi pemerintahan desa kurang tertib.
Bab IV/21-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Isu strategis pada urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, dan tata kelola pemerintahan desa. 4.1.1.22. Statistik Perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data yang akurat dan memadai.
Kewenangan daerah dalam urusan statistik meliputi
pengumpulan dan pemanfaatan data dan statistik daerah. a. Permasalahan 1) Kurangnya konsistensi data sektoral dari SKPD; 2) Masih
kurangnya
kesadaran
dan
komitmen
aparatur
terhadap
pentingnya data; 3) Masih kurangnya kemampuan analisis data statistik; b. Isu strategis pada urusan statistik adalah kurang konsistennya
data
sektoral dari SKPD masih kurangnya kemampuan analisis terhadap data statistik. 4.1.1.23. Kearsipan Penyelengaraan
urusan
kearsipan
mempunyai
fungsi
strategis
bagi
perkembangan daerah karena menangani arsip aktif, arsip inaktif, dan dokumentasi daerah. a. Permasalahan: 1) Sarana dan prasarana kearsipan belum memadai; 2) Kualitas dan kuantitas SDM belum memadai; 3) Manajemen arsip belum dilaksanakan secara menyeluruh; 4) Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan arsip belum optimal. b. Isu-isu strategis pada urusan kearsipan adalah belum memadainya sarana dan prasarana kearsipan dan pemanfaatan teknologi pengelolaan arsip. 4.1.1.24. Komunikasi dan Informatika Kemajuan dibidang komunikasi dan informatika telah mendorong munculnya globalisasi
dengan
berbagai
perspektifnya.
Beberapa
peraturan
perundangan yang terkait dengan urusan komunikasi dan informatika adalah Bab IV/22-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Transaksi Elektronik dan Undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. a. Permasalahan: 1) Sarana dan prasarana teknologi informasi belum memadai; 2) Sistem informasi manajemen yang tersedia belum dimanfaatkan secara optimal; 3) E-government belum diimplementasikan secara optimal; 4) Kualitas sumberdaya manusia di bidang Teknologi Informasi belum memadai ; 5) Belum optimalnya peranan Website Nganjukkab.go.id sebagai media informasi kebijakan pemerintah daerah dan pelaksanaan pembangunan; 6) Belum optimalnya penyampaian informasi kepada masyarakat tentang perencanaan
pembangunan,
penganggaran
serta
laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah. b. Isu strategis pada urusan komunikasi dan informatika adalah belum optimalnya implementasi e-government. 4.1.1.25. Perpustakaan Perpustakaan peningkatan
merupakan Sumber
sumber
Daya
informasi
Manusia
(SDM).
dan
sarana
Pelaksanaan
strategis urusan
perpustakaan mengacu pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang antara lain mengatur kewajiban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan perpustakaan. a. Permasalahan 1) Sarana dan prasarana pengelolan perpustakaan belum memadai; 2) Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia belum memadai; 3) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk perpustakaan. 4) Masih kurangnya minat baca masyarakat. b. Isu Strategis pada urusan perpustakaan adalah belum memadainya sarana dan prasarana perpustakaan dan pemanfaatan teknologi informasi untuk pengelolaan perpustakaan. Bab IV/23-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
4.1.2. URUSAN PILIHAN 4.1.2.1. Pertanian Kabupaten
Nganjuk
termasuk
daerah
agraris
sehingga
mayoritas
masyarakat bermata pencaharian sebagai petani atau bekerja di bidang pertanian. Sektor pertanian masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama di Kabupaten Nganjuk.
Namun demikian,
pertumbuhan sektor
pertanian relatif kecil dan mulai Tahun 2010 peranannya sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi yang utama telah digeser oleh sektor perdagangan hotel dan restoran.
Dengan demikian untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat, bidang urusan pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan perlu mendapatkan perhatian khusus dalam rangka memberdayakan potensi dan sumberdaya
daerah.
Produktivitas pertanian di Kabupaten Nganjuk sudah cukup tinggi, akan tetapi daya saing produk pertanian yang masih rendah berdampak pada rendahnya pendapatan petani. a. Permasalahan : 1) Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumberdaya pertanian; 2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi; 3) Usaha agribisnis untuk meningkatkan nilai tambah (agriculture value added) belum maksimal; 4) Masih
belum
adanya
dukungan
idustri
pengolahan
hasil
pertanian/peternakan/perkebunan. 5) Rantai tata niaga pertanian yang panjang dan belum adil; 6) Adanya liberalisasi perdagangan, sehingga sebagian hasil pertanian tidak mampu bersaing dengan komoditi impor; 7) Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil produk pertanian masih rendah; 8) Pengelolaan lahan tegalan dan pekarangan belum optimal; 9) Kualitas sumberdaya petani dan kelembagaan pertanian belum memadai dalam persaingan pertanian modern.
Bab IV/24-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Isu Strategis pada urusan pertanian adalah masih cukup tingginya alih fungsi lahan, biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, belum optimalnya manajemen agribisnis, dan akses permodalan yang belum merata. 4.1.2.2. Kehutanan Pembangunan urusan kehutanan di Kabupaten Nganjuk sesuai dengan potensinya seharusnya lebih diarahkan untuk konservasi, bukan produksi. Disamping kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani, sebagian masyarakat di kabupaten Nganjuk juga membudidayakan beberapa jenis tanaman kayu sebagai kawasan konservasi dan hutan tanaman industri. a. Permasalahan 1) Ancaman kerusakan hutan oleh penjarahan dan kebakaran; 2) Fungsi kelembagaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) belum optimal; 3) Akses petani kehutanan terhadap sumber permodalan masih kurang; 4) Luas hutan rakyat semakin berkurang akibat dari kegiatan penambangan maupun alih fungsi lahan; 5) Masih tingginya luas lahan kritis. b. Isu strategis pada urusan kehutanan adalah semakin berkurangnya luas hutan rakyat dan masih cukup luasnya lahan kritis. 4.1.2.3. Energi dan Sumber Daya Mineral Di bidang energi, semua desa di Kabupaten Nganjuk sudah terdapat jaringan listrik dari PLN, tetapi masih terdapat beberapa dusun yang belum terjangkau,
terutama pada daerah terpencil. Sumberdaya mineral yang
terdapat di Kabupaten Nganjuk semua masuk kategori bahan galian bukan logam dan batuan. Potensi yang paling besar adalah tanah urug, pasir dan batu. a. Permasalahan: 1) Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum dimanfaatkan secara optimal; Bab IV/25-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2) Perubahan pola penggunaan energi fosil dan kayu bakar ke gas LPG belum dilakukan oleh seluruh masyarakat; 3) Banyaknya kegiatan penambangan liar; 4) Kegiatan penambangan rakyat pada lahan produktif masih cukup banyak; 5) Kegiatan penambangan banyak tidak menggunakan kaidah teknis yang benar; 6) Kerusakan lahan akibat penambangan yang tidak diikuti dengan reklamasi masih cukup banyak. b. Isu strategis pada urusan energi dan sumberdaya mineral adalah meningkatnya penambangan liar dan penambangan yang tidak ramah lingkungan.
4.1.2.4. Pariwisata Pariwisata merupakan bagian dari gaya hidup memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Data statistik angka kunjungan wisatawan ke obyek-obyek wisata di Nganjuk menunjukkan peningkatan. Dengan potensi pariwisata yang terbatas, perlu dikembangkan destinasi pariwisata baik potensi alam khususnya agrowisata maupun seni dan budaya. Meningkatnya obyek dan daya tarik wisata (ODTW) akan berpengaruh pada angka kunjungan dan lama tinggal wisatawan. a. Permasalahan 1) Partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata masih kurang; 2) Kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW masih kurang; 3) Kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata belum optimal; 4) Pengembangan manajemen pariwisata yang mendukung keberlajutan pengembangan ekonomi lokal belum optimal; 5) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan pariwisata dan infrastruktur masih rendah. b. Isu Strategis pada urusan pariwisata adalah masih kurangnya partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata, kreativitas, inovasi dan Bab IV/26-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
kompetensi daya saing ODTW, dan belum optimalnya kualitas SDM petugasdan pelaku usaha pariwisata. 4.1.2.5 Kelautan dan Perikanan Secara geografis Kabupaten Nganjuk tidak mempunyai wilayah perairan laut. Upaya peningkatan produksi perikanan budidaya tetap menjadi perhatian baik pada kolam budidaya, maupun waduk.
Pasar komoditas perikanan
khususnya ikan konsumsi untuk wilayah dalam dan luar Kabupaten Nganjuk masih terbuka lebar. a. Permasalahan: 1) Tata guna dan tata kelola air belum optimal; 2) Fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan belum optimal; 3) Produksi ikan konsumsi belum mampu mencukupi kebutuhan konsumen; 4) Akses permodalan petani perikanan masih kurang; 5) Kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan ekosistem perairan umum masih kurang. b. Isu strategis pada urusan perikanan adalah belum optimalnya tataguna dan tata kelola air serta fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan, serta masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan ekosistem perairan. 4.1.2.6. Perdagangan Dalam rangka usaha pengembangan urusan perdagangan, maka harus terdapat kesesuaian antara produk, kelancaran distribusi, sarana prasarana, informasi pasar dan pengembangan perdagangan daerah. Disamping menangani perdagangan antar wilayah regional maupun internasional, juga dituntut mampu menyediakan pasar tradisional yang mempunyai daya saing dan berkualitas. a. Permasalahan: 1)
Daya saing produk Nganjuk di pasar nasional maupun global masih rendah;
2) Kelancaran distribusi bahan pokok / barang strategis belum optimal; Bab IV/27-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3) Pelaku usaha dalam membaca peluang pasar kurang optimal; 4) Perlindungan konsumen belum optimal; 5) Kondisi sarana prasarana pasar tradisional kurang memadai. b. Isu strategis pada urusan perdagangan adalah masih rendahnya daya saing produk Nganjuk di pasar nasional maupun global, belum lancarnya distribusi bahan pokok/barang strategis, dan kurang memadainya kondisi sarana-prasarana pasar tradisional. 4.1.2.7 Perindustrian Kabupaten Nganjuk belum mempunyai kawasan industri yang sangat diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan investasi dan penyerapan tenaga kerja. Disamping mengupayakan areal kawasan industri pembinaan industri di Kabupaten
Nganjuk diutamakan bagi industri yang ramah
lingkungan dan padat karya. a. Permasalahan: 1) Penguasaan dan penerapan teknologi bagi UMKM masih kurang; 2) Kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM masih rendah; 3) Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar; 4) Akses permodalan bagi UMKM masih rendah; 5) Ketersediaan bahan baku industri masih terbatas; 6) Kemitraan antar pelaku usaha belum optimal. 7) Belum tersedianya lahan untuk kawasan industri. b. Isu Strategis pada urusan industri belum tersedianya kawasan idustri, inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha. 4.1.2.8. Ketransmigrasian Pelaksanaan transmigrasi di Kabupaten Nganjuk selama ini mendasarkan pada kerjasama antara pemerintah daerah (baik pengirim maupun penerima) dan pemerintah pusat sebagai fasilitator, sedangkan pola transmigrasi yang dilaksanakan
adalah
melalui Transmigrasi
Swakarya Mandiri (TSM). Bab IV/28-36
Umum
dan
Transmigrasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
a. Permasalahan 1) Program transmigrasi masih sepenuhnya tergantung dari kebijakan pemerintah pusat; 2) Relatif tingginya animo masyarakat untuk bertransmigrasi yang tidak sebanding dengan jumlah kuota dari pemerintah pusat; 3) Lokasi
tujuan
transmigrasi
seringkali
belum
siap,
baik
sarana
danprasarana dan administrasi pertanahan. b. Isu strategis pada urusan transmigrasi adalah animo masyarakat untuk bertransmigrasi relative tinggi tidak sebanding dengan kuota pemerintah pusat dan ketidaksiapan daerah penerima/lokasi transmigrasi.
4.2. ISU-ISU STRATEGIS Isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi fokus dan prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar, luas dan signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada 5 (lima) tahun mendatang. Berdasarkan permasalahan pembangunan yang dihadapi, tantangan dan potensi daerah
yang telah disinergikan dengan telaahan isu strategis
internasional, nasional maupun regional akan dirumuskan isu-isu strategis Kabupaten Nganjuk 5 tahun kedepan.
4.2.1 Penelaahan Isu Strategis Internasional / Milenium Development Goals (MDGs) Salah satu isu strategis di tingkat internasional yang relevan bagi perencanaan pembangunan antara lain : pencapaian tujuan pembangunan milenium ( Milenium Development Goals / MDGs. Indonesia sebagai salah satu negara yang meratifikasi pencapaian tujuan pembangunan milenium ( Milenium Development Goals / MDGs) berkewajiban untuk mendukung pencapaian target MDGs.
Konsep MDGs pada intinya bertujuab untuk
membawa pembangunan kearah yang lebih adil bagi semua pihak, baik Bab IV/29-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
untuk manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi orang tua dan anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Program MDGs, secara lengkap adalah : 1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut; 2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal; 3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan; 4. Menurunkan angka kematian anak; 5. Memperbaiki kesehatan maternal; 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainya; 7. Menjamin kesinambungan lingkungan hisdup; dan 8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Nganjuk juga harus mendukung pencapaian target MDGs, yang juga merupakan cerminan pelayanan kepada masyarakat dan penyelenggaraaan pembangunan di Kabupaten Nganjuk. Dibidang perdagangan internasional, Indonesia telah
meratifikasi dalam
rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara ASEAN juga telah ditanda tangani ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau area perdagangan bebas
ASEAN.
Pencapaian tujuan afta dicapai melalui penghapusan
hambatan tarif dan non tarif dengan target penurunan mencapai 0-5% yang memiliki muatan ASEAn sebesar 40% dalam kurun waktu 10 tahun sejak Tahun 1993.
Selain dari itu juga telah ditandatangan Perjanjian antara 10
negara ASEAN dengan Cina yang disebut China- ASEAN Free Trade Area (C-AFTA) atau area perdagangan bebas ASEAN-Cina yang akan berlaku mulai Tahun 2010 .
Melalui kerjasama tersebut produk Cina akan mudah
masuk ke negara-negara
ASEAN
dan lebih murah karena adanya
pengurangan dan penghapusan tarif
menjadi 0% dalam jangka waktu 3
tahun. Bab IV/30-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Berkaitan hal tersebut bagi produk dalam negeri khususnya UMKM perlu diberikan fasilitasi dan pembinaan dalam rangka meningkatkan daya saing menghadapi pasar bebas regional AFTA (ASEAN Free Trade Area), ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area). 4.2.2 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 Sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional maka Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
yang
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah, penyusunannya harus berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Telaahan RPJMN Tahun 2010-2014 dimaksudkan agar selaras dengan cita-cita bersama seluruh rakyat Indonesia. Visi RPJMN Tahun 2010-2014 adalah :”Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur” yang akan dicapai dengan tiga agenda pembangunan sebagai berikut: 1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat; 2. Perbaikan tata kelola pemerintahan; 3. Penegakan pilar demokrasi. Pembangunan jangka menengah nasional
selama 2010-2014 diarahkan
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya saing perekonomian, dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). Dengan demikian upaya pelayanan yang memenuhi SPM dan SPP menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2015, dan akan terus ditingkatkan untuk pencapaian SPM pada tahun-tahun berikutnya. 4.2.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur.
Bab IV/31-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 menyebutkan bahwa RPJMD Kabupaten/Kota harus mengacu pada RPJMD Provinsi. Amanah ini agar terjadi sinkronisasi sehingga perencanaan pembangunan di tingkat bawah dan yang lebih tinggi saling melengkapi satu sama lain agar ketercapaian visi dan misi yang diemban dua dokumen perencanaan tersebut dapat menunjang satu sama lain.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 merupakan salah satu acuan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2013-2018, memiliki visi : ”Terwujudnya Jawab Timur yang makmur dan berakhlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi pembangunan yang diusung adalah Mewujudkan Makmur Bersama Wong
Cilik
Melalui
APBD
Untuk
Rakyat
dengan
tujuan
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk orang tertentu melalui empat strategi pokok pembangunan yaitu : 1. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered development) yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based
development)
dalam
merencanakan,
melaksanakan
dan
mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri. 2. Keberpihakan pada masyarakat miskin (pro-poor) 3. Pengarusutamaan Gender; 4. Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi melalui terutama pengembangan agroindustri/agrobisnis. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 mendukung pencapaian visi, misi, tujan dan sasaran yang telah ditetapkan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 20092014 dengan lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat sebagai sumber kekuatan ekonomi yang berbasis potensi daerah. 4.2.4 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025. Bab IV/32-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk masa 20 tahun ke depan mulai dari Tahun 2005 hingga Tahun 2025. RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 yang disusun mengacu pada dikumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052020,
dimaksudkan
untuk
memberikan
arah
bagi
seluruh
pelaku
pembangunan di Kabupaten Nganjuk (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar dapat diwujudkan
gambaran masa depan yang
diinginkan untuk setiap tahapan pembangunan secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta masa depan 20 tahun yang akan datang sehingga secara bertahap dapat terwujud tujuan pembangunan daerah. Visi yang ingin dicapai dalam masa 20 tahun mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki Kabupaten Nganjuk, adalah : “ NGANJUK YANG MAJU, ADIL, DAN SEJAHTERA”.
Pencapaian Visi ini
ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan sebagai berikut : 1. Mewujudkan masyarakat Nganjuk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika dan berbudaya; 2. Mewujudkan Nganjuk yang berdaya saing 3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan; 4. Mewujudkan masyarakat yang demokratis, berlandaskan hukum yang didukung oleh profesionalisme aparatur 5. Mewujudkan Nganjuk yang aman, tentram, tertib, dan damai, 6. Mewujudkan Nganjuk yang asri, nyaman dan lestari; RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 merupakan tahap kedua pencapaian RPJPD Kabupaten Ngajuk Tahun 2005-2025. Ditahap pertama pelaksanaan RPJMD Tahun 2009-2013 fokus pembangunan diarahkan pada meningkatnya
kualitas
hidup
masyarakat
Bab IV/33-36
dengan
meningkatnya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
perekonomian daerah melalui terselenggaranya pelayanan prima kepada masyarakat yang dilandasi moral agama. Fokus pembangunan tahap yang termuat dalam RPJMD Tahun 2014-2018 lebih diarahkan pada penguatan capaian hasil yang telah dicapai dengan menitik beratkan pada : 1. Terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik yang prima berlandasakan Iman dan Taqwa 2. Meningkatkan daya saing produk sektor pertanian unggulan Kabupaten Nganjuk; 3. Meningkatkan pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan; 4. Memacu pertumbuhan ekonom melalui pembinaan ekonomi kerakyatan dan perluasan kesempatan berusaha; 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan. 4.2.5. Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(Nasional,
Provinsi
dan
Kabupaten). Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu dan yang lain dan harus dilakukan sesuai dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan (i) dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; (ii) tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang. Peraturan Pemerintah Nomor 08 tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara, Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah menyebutkan salah satu prinsip dalam penyusunan RPJMD adalah bahwa RPJMD harus merupakan Integrasi dari rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah.
Hal ini akan mendukung
terciptanya koordinasi antar pelaku pembangunan agar terjadi integrasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar fungsi Bab IV/34-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
pemerintahan sehingga mampu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan,
optimalisasi partisipasi masyarakat
dan
dan akan
pengawasan
menjamin
serta
tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Rencana Tata Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor : 02 tahun 2011, menjadi salah satu acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2018.
Sesuai ketentuan yang berlaku, penyusunan
dokumen ini telah mengacu pada ketentuan pasal 25 Undang-undang nomor 26 Tahun 2007 yaitu tentang Penataan Ruang, yang menyatakan bahwa Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten mengacu pada : a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah provinsi; b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan c.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Secara implisit menerangkan bahwa dokumen RPJMD yang mengacu pada RTRW Kabupaten yang telah secara signifikan menjadikan RTRW provinsi dan Nasional juga sebagai acuan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah tersebut. Dengan memperhatikan ketentuan penyusunan pola ruang, kebijakan pola ruang nasional dan provinsi, kebijakan pembangunan daerah, kondisi objektif wilayah, daya tampung dan kebutuhan ruang untuk
masa
mendatang,
maka dapat dirumuskan Kebijakan dan Strategi serta rencana pola ruang untuk Kabupaten Nganjuk. 4.3
ISU-ISU STRATEGIS KABUPATEN NGANJUK
Dari
permasalahan
dan
isu-isu
strategis
pada
masing-masing
dan
disinergikan dengan hasil penelaahan isu strategis internasional, nasional Bab IV/35-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
maupun regional akan dirumuskan dan disarikan
Tahun 2014-2018
isu-isu strategis utama
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018, sebagai berikut: 1. Masih kurang representatifnya sarana dan prasarana kesehatan yang berpengaruh pada kurangnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan bidang kesehatan; 2. Masih kurangnya aksesibilitas dan mutu pendidikan. 3. Masih kurangnya pendapatan petani/peternak dan daya saing produk pertanian dalam arti luas; 4. Masih kurangnya sarana dan prasarana konservasi sumber daya air untuk mengatasi permasalahan kelebihan dan kekurangan air baik air baku, air irigasi dan air industri. 5. Kurang memadainya pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana dasar permukiman serta belum terkelolanya sumber daya alam secara optimal; 6. Masih kurang optimalnya pembinaan terhadap sektor usaha kecil, menengah dan koperasi serta produk unggulan daerah; 7. Masih kurangnya investasi dan masih tingginya jumlah pengangguran terbuka; 8. Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama secara seremonial dengan perilaku dalam kehidupan serta semakin lunturnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan ; 9. Belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik; 10. Masih kurang efektifnya penanggulangan kemiskinan dalam arti luas; 11. Masih kurangnya kemampuan dan kesiapan aparatur dan masyarakat dalam
penanganan
bencana,
pengurangan
pemberantasan penyakit menular; Bab IV/36-36
risiko
bencana
dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
12. Belum optimalnya upaya penanggulangan kerusakan lingkungan; 13. Masih minimnya kontribusi PAD terhadap APBD.
Bab IV/37-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
1
Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan
bagaimana Kabupaten Nganjuk akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen dan pemangku kepentingan. Pernyataan Visi Kabupaten Nganjuk adalah :
“TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT” Pernyataan visi tersebut dilandasi pada nilai-nilai yang melekat didalam perilaku kehidupan keseharian masyarakat Kabupaten Nganjuk. Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, di mana nilai-nilai yang terkandung dalam visi tersebut saling berkait satu sama lain. Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu : • Terwujudnya, terkandung upaya dan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Kejayaan Kabupaten Nganjuk yang berlandaskan iman dan taqwa. • Kejayaan, suatu keadaan/kondisi masyarakat yang memiliki nilai lebih serta mempunyai daya saing yang tinggi sehingga menjadikan Kabupaten Nganjuk besar dan unggul. • Iman dan taqwa, bahwa masyarakat Kabupaten Nganjuk
merupakan
masyarakat yang agamis. Senantiasa mendasari perikehidupan sehariBab V/1-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
hari dengan tuntunan agama untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berkembangnya akhlak mulia untuk mengukuhkan landasan spiritual, moral dan etika yang berdampak terhadap etos kerja. • Keadilan,
yaitu
bahwa
upaya
untuk
pencapaian
kesejahteraan
masyarakat Nganjuk dan mengurangi kesenjangan sosial harus dilakukan secara menyeluruh, dengan dilandasi keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan kelompok/wilayah yang masih lemah, dengan komitmen yang
sungguh-sungguh
untuk
menanggulangi
kemiskinan
dan
pengangguran secara drastis, dan menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial, sarana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender • Kesejahteraan, yang bermakna bahwa pencapaian kesejahteraan masyarakat sebagai sebuah keniscayaan akan kehilangan makna tatkala tidak diikuti oleh nilai-nilai luhur keagamaan yang menjadi landasan. Rakyat
Nganjuk
sebagai
masyarakat
yang
agamis, maka
untuk
mewujudkan masyarakat Nganjuk yang sejahtera yaitu kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahir dan batin, harus dibarengi dengan penumbuhan kreatifitas masyarakat, dan peningkatan ke-shaleh-an sosial masyarakat, dalam pengertian ada keseimbangan dengan peningkatan kualitas
pemahaman
agama dan
kehidupan
beragama. Kesejahteraan yang dilandasi dengan nilai-nilai keagamaan ini, pada gilirannya akan mengarah pada kondisi masyarakat sejahtera yang bermartabat.
2 Misi Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Bab V/2-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mencapai Visi adalah sebagai berikut : 1. Terus mengembangkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan pelayanan prima dengan nuansa kehidupan yang religius. 2. Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Masa Depan. 3. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri yang berbasis potensi pertanian. 4. Mengoptimalkan
pemanfaatan
sumber
daya
alam
dengan
tetap
mengedepankan aspek pelestarian lingkungan hidup. 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan. 6. Mengembangkan pola kehidupan dan hubungan masyarakat yang adil, berartabat, tertib dan tentram.
Misi pertama ditujukan untuk terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik yang prima berlandasakan Iman dan Taqwa. Misi kedua ditujukan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya
manusia melalui peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Misi ketiga ditujukan untuk terwujudnya peningkatan perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian dalam rangka mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha. Misi
keempat
ditujukan
untuk
Meningkatnya
Meningkatnya
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan. Misi kelima ditujukan untuk Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Misi keenam ditujukan untuk terwujudnya rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat. Bab V/3-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3 Tujuan dan Sasaran Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten Nganjuk perlu ditetapkan Tujuan pembangunan daerah (goal) yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah
ini
ditetapkan
untuk
memberikan
arah
terhadap
program
pembangunan kabupaten secara umum. Di samping itu juga dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap misi serta program yang telah ditetapkan. Adapun Sasaran (objective) pembangunan daerah merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu pendek biasanya satu tahun. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan (goal) yang telah ditetapkan. 1. Misi 1, “Terus mengembangkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan pelayanan prima dengan nuansa kehidupan yang religius” bertujuan untuk Terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik yang prima berlandasakan Iman dan Taqwa. Sasaran yang akan dicapai : 1.1.
Meningkatnya
perencanaan
tata
ruang,
pemanfaatan
dan
pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW. 1.2.
Terwujudnya
perencanaan
pembangunan
yang
aspiratif,
partisipatif dan efektit. 1.3.
Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan, untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan indikator Prosentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti.
1.4.
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan.
1.5.
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif
1.6.
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Bab V/4-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
1.7.
Tahun 2014-2018
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih;
1.8.
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian
1.9.
Meningkatnya
fungsi
kesekretariatan
dan
pengembangan
lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien. 1.10. Terpenuhinya
kebutuhan
data
statistik
untuk
penyusunan
dokumen perencanaan. 1.11. Meningkatnya
tertib
administrasi
dan
pengelolaan
arsip
pemerintah daerah. 1.12. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa; 1.13. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa. 1.14. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak. 1.15. Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial. 1.16. Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah.
2. Misi 2, “Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan kualitas Sumber Daya alam (SDM) di masa depan” bertujuan untuk Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai : 2.1.
Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan
2.2.
Meningkatnya Prestasi olah raga dan pemuda
2.3.
Meningkatnya minat baca masyarakat
2.4.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
2.5.
Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Bab V/5-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3. Misi 3, “Memacu pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri yang berbasis potensi pertanian” bertujuan untuk terwujudnya peningkatan perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian dalam rangka mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha. Sasaran yang ingin dicapai : 3.1.
Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan.
3.2.
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan.
3.3.
Meningkatnya ketersediaan pangan daerah.
3.4.
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan.
3.5.
Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja.
3.6.
Meningkatnya kualitas koperasi dan usaha kecil dan menengah (UMKM).
3.7.
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah.
3.8.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata.
3.9.
Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor unggulan.
3.10. Meningkatnya produksi sektor industri. 3.11. Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan.
4. Misi 4, “Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap mengedepankan aspek pelestarian lingkungan hidup” bertujuan untuk Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan.
Bab V/6-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Sasaran yang ingin dicapai : 4.1.
Meningkatnya kualitas SDA dan lingkungan hidup.
4.2.
Meningkatnya
produksi hasil hutan dan perkebunan dengan
memperhatikan fungsi pelestarian hutan. 4.3.
Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar.
5. Misi 5, “Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang
pertumbuhan
ekonomi
dan
pemerataan
hasil-hasil
pembangunan” bertujuan untuk Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Sasaran yang ingin dicapai : 5.1.
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan, gedung, pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan.
5.2.
Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi.
5.3.
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman.
5.4.
Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau.
6. Misi 6, “Mengembangkan pola kehidupan dan hubungan masyarakat yang adil, bermartabat, tertib dan tentram” bertujuan demi terwujudnya rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat. Sasaran yang ingin dicapai : 6.1.
Meningkatnya suasana yang aman, tertib dan tentram dalam kehidupan
bermasyarakat,
bernegara
dan
kerukunan
kehidupan beragama. 6.2.
Terlaksananya penyelenggaraan penanggulangan bencana alam. Bab V/7-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana
Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran
RPJMD dengan efektif dan efisien. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat dapat dilakukan dengan baik. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana pemerintah daerah menciptakan nilai tambah bagi stakeholder pembangunan daerah. Disini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategy objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pembangunan daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel, dan berkomitmen terhadap kinerja; strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process). Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya merupakan
ketentuan-ketentuan
yang
dipergunakan
untuk
dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan. Strategi disajikan pada masing-masing misi dan arah kebijakan disajikan untuk setiap sasaran. Strategi dan arah kebijakan
pembangunan jangka
menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018, adalah sebagai berikut : Seperti diuraikan pada Bab sebelumnya bahwa terdapat 5 (lima) misi utama yang harus dijalankan untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Nganjuk, yaitu “Terwujudnya Kejayaan Nganjuk Berlandaskan Iman Dan Taqwa, Dengan Prioritas Sektor Utama Pembangunan Yang Bertumpu Pada Bab VI/1-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Pengembangan Perdagangan Dan Industri Berbasis Potensi Pertanian Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan Masyarakat”. Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Nganjuk yang selaras dengan misi pembangunan daerah dapat diuraikan sebagai berikut :
Misi pertama Terus Mengembangkan Penyelenggaraan Tata Pemerintahan Yang Baik Dan Pelayanan Prima Dengan Nuansa Kehidupan Yang Religius, dijabarkan dengan serangkaian strategi sebagai berikut : 1) Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang; 2) Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan 3) Meningkatkan
peran
litbang
dalam
pelaksanaan
perencanaan
pembangunan 4) Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat 5) Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai saluran aspirasi masyarakat. 6) Meningkatkan
kapasitas
pengelolaan
keuangan
daerah
untuk
mendorong terwujudnya pelaksanaan pembangunan yang lebih efisien dan efektif; 7) Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur pengawasan. 8) Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan 9) Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan; 10) Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan; 11) Menyusun database di seluruh bidang perencanaan; 12) Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah; 13) Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi; 14) Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa 15) Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan anak; Bab VI/2-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
16) meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah sosial; 17) terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan
kinerja
perencanaan
tata
ruang,
pemanfaatan
dan
pengendalian pemanfaatan ruang. 2) Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk masingmasing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan
serta
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan dan konsistensi antara hasil prioritas Musrenbang dengan alokasi APBD, 3) Peningkatan
penelitian
atas
isu-isu
strategis,
mengembangkan
perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah; 4) Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil; 5) Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat 6) Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan aspirasi masyarakat; 7) Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui
penyempurnaan
sistem dan prosedur manajemen keuangan. 8) Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah. 9) Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan memperluas
dan
memperkuat
kemitraan,
mengoptimalkan
peran
coorporate social responsibility (CSR) pendanaan pembangunan dengan cost sharing antara pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten; 10) Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta; 11) Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD. Bab VI/3-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
12) Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap tahun; 13) Peningkatan
mutu
dan
hasil
pengawasan
melalui
peningkatan
profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.; 14) Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.. 15) Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang professional; 16) Mendorong
percepatan
pencapaian
good
governance
melalui
pengembangan produk hukum; 17) Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan; 18) pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik; 19) Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah; 20) Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif; 21) Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI). 22) Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG) 23) Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa 24) Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri; 25) Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal
dalam
pengambilan
kebijakan
terkait
dengan
peranan
perempuan 26) Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri 27) Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan; 28) Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; 29) Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan dalam perlindungan perempuan dan anak; 30) Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA). Bab VI/4-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
31) Pembinaan partisipasi sosial masyarakat; 32) Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial). 33) Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar; 34) pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal; 35) Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
MISI KEDUA Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Masa Depan, dijabarkan dengan Strategi pembangunan sebagai berikut : 1) Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan; 2) Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan; 3) Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi; 4) meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat; 5) Meningkatkan
kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada
masyarakat.
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pendidikan 2) Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan yang murah 3) Peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan; Bab VI/5-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
4) Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru 5) Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat 6) Pengembangan lembaga pendidikan usia dini 7) Meningkatkan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga 8) Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda 9) Peningkatan dan pengembangan saarana dan prasarana perpustakaan 10) Peningkatan
pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
melalui
pemberdayaan unit pelayanan kesehatan 11) Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar. 12) Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat 13) Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan 14) Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai 15) Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan pasangan usia subur 16) Peningkatan mutu petugas penyuluh keluarga berencana.
MISI KETIGA Memacu
Pertumbuhan
Ekonomi
Melalui
Pembinaan
Ekonomi
Kerakyatan Yang Bertumpu Pada Perdagangan Dan Industri Yang Berbasis Potensi Pertanian, dijabarkan dengan Strategi Pembangunan : 1) Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentrasentra komoditas unggulan; 2) mengembangkan
populasi
ternak
sebagai
salah
satu
sumber
pendapatan masyarakat; 3) Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan mutu diversifikasi potensi pangan local;
Bab VI/6-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
4) Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat. 5) menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing tinggi; 6) Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 7) Menciptakan iklim usaha yang kondusif 8) Meningkatkan dan mengembangkan obyek daya tarik wisata; 9) Meningkatkan kualitas produk-produk unggulan dan pemasarannya; 10) Optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan; 11) Meningkatkan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Mengembangkan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis 2) Meningkatkan pengembangan komoditas unggulan
daerah melalui
bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian 3) Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata 4) Mengembangkan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan) 5) Meningkatkan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan. 6) Meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein. 7) Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi; 8) Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan Bab VI/7-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
9) Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja 10) Meningkatkan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif. 11) Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat kerja. 12) Mengembangkan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. 13) Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi. 14) Meningkatkan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi. 15) Mengembangkan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata. 16) Mengembangkan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional. 17) Mengembangkan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan. 18) Meningkatkan
kerjasama
antar
daerah
tujuan
transmigrasi
dan
pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih.
MISI KEEMPAT Misi ke empat Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Alam Dengan Tetap Mengedepankan Aspek Pelestarian Lingkungan Hidup, dijabarkan dengan Strategi Pembangunan yang ditempuh sebagai berikut : 1) Meningkatkan pembangunan
daya
dukung
infrastruktur
lingkungan
lingkungan
dan
melalui
peningkatan
konservasi
mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. 2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan. 3) meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam.
Bab VI/8-11
dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas fasilitas umum dan sistem pengelolaan sampah; 2) Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah beserta konservasinya; 3) Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama masyarakat; 4) Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan; 5) Penguatan institusi penegakan hukum lingkungan; 6) Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan hidup; 7) Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan; 8) Peningkatan jumlah dan kualitas RTH. 9) Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara berkelanjutan. 10) Peningkatan
partisipasi
dan
pemberdayaan
masyarakat
dalam
pengelolaan hutan dan lahan secara lestari; 11) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
MISI KELIMA Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan, dijabarkan dengan Strategi Percepatan pembangunan sebagai berikut : 1) Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan anggaran; 2) Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sumber daya air; 3) Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman; 4) mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi;
Bab VI/9-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata; 2) Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah; 3) Peningkatan fasilitasi pembangunan gedung pemerintah daerah dan fasilitas umum dan prasarana lingkungan; 4) Pengembangan bangunan pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi serta pemeliharaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir. 5) Meningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan mendorong swadaya masyarakat 6) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
MISI KEENAM Mengembangkan Pola Kehidupan Dan Hubungan Masyarakat Yang Adil, Bermartabat, Tertib Dan Tentram, dijabarkan dengan Strategi Percepatan pembangunan sebagai berikut : 1) menciptakan iklim kondusif dan komunikasi yang harmonis
sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila; 2) Mengurangi dan meminimalisasi jumlah korban bencana alam.
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan. 2) Meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat;
Bab VI/10-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
3) Meningkatkan perlindungan masyarakat dan kerukunan hidup antar umat beragama. 4) Peningkatan
tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan,
kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam. Rincian tujuan, sasaran strategi dan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 sebagaimana pada Lampiran 1.1 sampai dengan Lampiran 1.6.
Bab VI/11-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Strategi merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mewujudkan keberhasilan Visi dan Misi yang hendak dicapai, yang dijabarkan lebih lanjut ke dalam tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten Nganjuk selama 5 (lima) tahun periode RPJMD 2013-2018. Strategi pencapaian
Tujuan dan sasaran tersebut diwujudkan dalam bentuk
kebijakan dan program, yaitu sebagai berikut : Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya merupakan
ketentuan-ketentuan
yang
dipergunakan
untuk
dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan. Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai lima tahun kedepan adalah:
URUSAN WAJIB
7.1.
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Pendidikan. Kebijakan Umum urusan pendidikan difokuskan pada : a. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pendidikan b. Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan yang murah c. Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan d. Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru e. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat; f.
Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
Bab VII/1-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Kebijakan umum urusan pendidikan dilaksanakan dengan programprogram pembangunan : a. Program Pendidikan Anak Usia Dini b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun c. Program Pendidikan Menengah d. Program Pendidikan Non Formal e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan f.
7.2.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Kesehatan. Sebagai kebutuhan dasar, urusan kesehatan menetapkan kebijakan Umum dengan menitik beratkan pada : a. Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pemberdayaan unit pelayanan kesehatan b. Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar. c. Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat d. Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan e. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai Implementasi
kebijakan
umum
urusan
kesehatan
tersebut
dilaksanakan melalui program Program Pembangunan : a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; c. Program Pengawasan Obat dan Makanan; d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat; e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat; f.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; h. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Bab VII/2-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
i.
Tahun 2014-2018
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya;
j.
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
k. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata; l.
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia;
m. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak; n. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT); o. Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan dan Penelitian Kesehatan; p. Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD; q. Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita; r.
7.3.
Program pemberantasan penyakit tidak menular.
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Pekerjaan Umum. Urusan pekerjaan umum meliputi bidang kebinamargaan dan pengairan.
Kebijakan Umum urusan ini selama 5 tahun ke depan
dititikberatkan pada : a. Meningkatkan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan antar desa,
sentra-sentra produksi pertanian
dan wilayah tujuan wisata; b. Meningkatkan
kerjasama
antar
daerah
dalam
rangka
pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah c. peningkatan fasilitasi pembangunan gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan; d. Meningkatkan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi, pengendalian banjir dan pengembangan konservasi air tanah. Implementasi kebijakan umum pada urusan pekerjaan umum ini dilaksanakan melalui program-program pembangunan prioritas : a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Bab VII/3-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan c. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan d. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan e. Program pembangunan turap/talud/bronjong f.
Program rehabilitasi turap/talud/bronjong
g. Rehabilitasi, revitalisasi dan refungsionalisasi bangunan dan gedung pemerintah h. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT) i.
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, bendungan, danau dan sumber daya air lainnya
j.
7.4.
Program pengendalian banjir
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Perumahan. Kebijakan Umum urusan perumahan adalah peningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat
dengan
mendorong swadaya masyarakat dengan program- pembangunan a. Program Lingkungan Sehat Perumahan b. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan c. Program
peningkatan
kesiagaan
dan
pencegahan
bahaya
kebakaran d. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan e. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
7.5.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Penataan Ruang. Kebijakan
umum
urusan
penataan
ruang
difokuskan
pada
peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Kebijakan ini mengarah pada
keinginan untuk mendasarkan urusan ruang sesuai dengan ketentuan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. diimplementasikan ke dalam program-program : Bab VII/4-23
Kebijakan umum ini
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
a. Program Perencanaan Tata Ruang; b. Program Pemanfaatan Ruang; c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
7.6.
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Perencanaan Pembangunan. Kebijakan umum perencanaan pembangunan diprioritaskan pada : a. Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk masing-masing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan
pembangunan
serta
meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam pembangunan dan konsistensi antara hasil prioritas Musrenbang dengan alokasi APBD, b. Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah Kebijakan
umum
urusan
Perencanaan
Pembangunan
ini
diimplementasikan ke dalam program-program prioritas : a. Program kerjasama pembangunan. b. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh c. Program
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perencanaan
pembangunan daerah d. Program perencanaan pembangunan daerah e. Program perencanaan pembangunan ekonomi f.
Program perencanaan Sosial Budaya
g. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam. h. Program penelitian dan pengembangan
7.7.
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Perhubungan. Kebijakan umum urusan wajib perhubungan diprioritaskan pada meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran Bab VII/5-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamatan lalu lintas jalan. Kebijakan umum bidang perhubungan diimplementasikan kedalam program prioritas : a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan. b. Program peningkatan pelayanan angkutan c. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas d. Program
peningkatan
kelaikan
pengoperasian
kendaraan
bermotor e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
7.8.
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Lingkungan Hidup. Penurunan daya dukung lingkungan merupakan fokus utama yang harus diperhatikan sehingga wawasan pembangunan berkelanjutan dalam setiap perencanaan pembangunan harus menjadi salah satu dasar pertimbangan.
Kebijakan umum urusan lingkungan hidup
diprioritaskan pada meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Kebijakan
ini
diimplementasikan
kedalam
program-program
pembangunan prioritas yaitu : a. Program pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan b. Program pembangunan dan pemeliharaan fasilitas umum c. Program pengingkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup d. Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air, kawasan kritis dan rawan bencana e. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup f.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Bab VII/6-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
g. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup h. Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
7.9.
i.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
j.
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
kependudukan dan Pencatatan Sipil. Kebijakan
umum
dalam
menyediakan
layanan
umum
urusan
kependudukan dan pencatatan sipil yaitu : a. Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil; b. Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat Pelaksanaan kebijakan umum tersebut dilaksanakan melalui programprogram prioritas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan
7.10. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kebijakan umum pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ini diprioritaskan pada : a. Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan perempuan; b. Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri; c. Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan; d. Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; e. Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; f.
Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA) Bab VII/7-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Kebijakan-kebijakan umum tersebut akan diimplementasikan ke dalam program-program pembangunan : a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak c. Program
Peningkatan
Kualitas
Hidup
dan
Perlindungan
Perempuan d. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
7.11. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Kebijakan umum prioritas urusan wajib keluarga berencana dan keluarga sejahtera ditetapkan : a. Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia subur; b. Peningkatan mutu petugas penyuluh Keluarga Berencana; Kebijakan umum ini diimplementasikan ke dalam program-program : a. Program Keluarga Berencana b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja c. Program pelayanan kontrasepsi d. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri e. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat f.
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
g. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak h. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga Bab VII/8-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
i.
Tahun 2014-2018
Program pengembangan model operasional BKB-PosyanduPADU
j.
Program pendukung operasional KB
k. Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan KB l.
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
7.12 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Sosial. Kebijakan umum prioritas urusan wajib sosial ditetapkan : a. Pembinaan partisipasi sosial masyarakat b. Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial) c. Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar Implementasi kebijakan umum ini dilaksanakan melalui programprogram : a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial c. Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan. d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma e. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo f.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
g. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
7.13. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Ketenagakerjaan; Kebijakan umum urusan ketenagakerjaan diprioritaskan pada : a. Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja
Bab VII/9-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif. c. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syaratsyarat kerja. Kebijakan tersebut ditindaklanjuti melalui program-program : a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja c. Program
Perlindungan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan d. Program informasi, monitoring, perencanaan ketenagakerjaan. e. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
7.14. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; Kebijakan umum untuk meningkatkan kinerja koperasi dan usaha kecil menengah : a. Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja b. Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi Implementasi kebijakan urusan wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dilaksanakan dengan program-program : a. Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi d. Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah e. Program Pengembangan Pembinaan Perkoperasian f.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT);
g. Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Bab VII/10-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
7.15. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Tahun 2014-2018
Urusan
Wajib
Penenaman Modal; Kebijakan umum di bidang penanaman modal diharapkan dapat meningkatkan kinerja perekonomian daerah di lima tahun ke depan. Kebijakan tersebut berupa peningkatan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi. Implementasi kebijakan urusan wajib penanaman modal dilaksanakan dengan program-program : a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi c. Program penyediaan layanan perijinan d. Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan e. Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi f.
Peningkatan terwujudnya strategi antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil
7.16. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Kebudayaan; Budaya lokal sebagai cermin suatu bangsa yang menjadi entitas wilayah harus digali dan dikembangkan.
Kebijakan umum yang
diambil di bidang kebudayaan : a. Pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal b. Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya Implementasi kebijakan urusan wajib kebudayaan dilaksanakan dengan program-program : a. Program Pengembangan Nilai Budaya b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Bab VII/11-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
7.17. Kebijakan
Umum
dan
Program
Tahun 2014-2018
Pembangunan
Urusan
Wajib
Kepemudaan dan Olah Raga; Kebijakan umum untuk meningkatkan peran pemuda dan peningkatan prestasi keolahragaan ditetapkan : a. Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda b. Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga Implementasi kebijakan urusan wajib kepemudaan dan olehraga dilaksanakan dengan program-program : a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda b. Program peningkatan peran serta kepemudaan c. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
7.18. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; Kondisi
wilayah
yang
kondusif
perlu
diciptakan
dan
dijaga
stabilitasnya. Kesadaran berbagsa dan terciptanya komunikasi yang harmonis merupakan kunci utama. Urusan wajib kesatuan bangsa dan politik dalam negeri memiliki kebijakan umum prioritas : a. Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan b. Meningkatkan
rasa
aman
dan
nyaman
dalam
kehidupan
bermasyarakat c. Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama melalui fasilitasi kegiatan keagamaan;
Bab VII/12-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
d. Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam.
Implementasi kebijakan urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan dengan program-program : a. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan b. Program pemeliharaan kamtramtibmas dan pencegahan tindak kriminal c. Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum. d. Program
peningkatan
pemberantasan
penyakit
masyarakat
(pekat). e. Program pengembangan wawasan kebangsaan f.
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
g. Program pendidikan politik masyarakat h. Program pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa i.
Program fasilitasi kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana dan prasarana ibadah
j.
Program
pelayanan
bantuan
keagamaan
dan
pendidikan
keagamaan non formal k. Program peningkatan pelayanan bagi calon jamaah haji l.
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam;
m. Program kesiapsiagaan dan pencegahan bencana alam n. Program Penanganan Pasca Bencana.
7.19. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
Bab VII/13-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Urusan ini menjadi tulangpunggung pelayanan bagi masyarakat karena bersinggungan dengan sumber daya pelaksananya yaitu perangkat daerah. Kebijakan umum yang diambil : a. Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan. b. Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang profesional c. Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui pengembangan produk hukum; d. Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan; e. Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut. f.
Peningkatan
fungsi
legislatif
melalui
pemberdayaan
dan
penampungan aspirasi masyarakat; g. Peningkatan
pengelolaan
keuangan
daerah
melalui
penyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan. h. Peningkatan
pengelolaan
inventaris
daerah
melalui
pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah. i.
Peningkatan
penerimaan
daerah
melalui
intensifikasi,
ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan memperluas dan memperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran coorporate social responsibility (CSR) pendanaan
pembangunan
dengan
cost
sharing
antara
pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten; j.
Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta;
k. Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD l.
Peningkatan
penerimaan
daerah
melalui
intensifikasi,
ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah m. Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap tahun Bab VII/14-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Implementasi kebijakan urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi
Kepegawaian
dan
Keuangan
Persandian
Daerah, dilaksanakan
Perangkat
Daerah,
dengan
program-
program prioritas : a. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur b. Program pembinaan dan pengembangan aparatur c. Program
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
Pemerintah
Kabupaten d. Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat e. Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi f.
Program pelayanan peningkatan data dan informasi kepada masyarakat
g. Program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum h. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah i.
Program peningkatan komunikasi dan informasi lembaga legislatif dengan masyarakat.
j.
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
k. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar l.
Program Penyusunan dan Pendokumentasian Wajib Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
m. Program Pembinaan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah n. Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah o. Program
peningkatan
sistem
pengawasan
internal
dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH p. Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan q. Program Penataan dan Penyempurnaan prosedur pengawasan r.
Program Pendidikan Kedinasan Bab VII/15-23
kebijakan sistem dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
s. Program pembinaan keimanan dan ketakwaan; t.
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
u. Program pembinaan/penyuluhan hukum v.
Program penyusunan dan penelitian produk hukum
w. Program Produk penerapan/penegakan hukum x.
Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Pemerintah
Daerah
7.20. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Ketahanan Pangan; Kebijakan
umum
ketahanan
pangan
lebih
menekankan
pada
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein. Implementasi kebijakan urusan wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan dengan program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian dan Perkebunan.
7.21. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Pemberdayaan Masyarakat Desa; Pemberdayaan
masyarakat
desa
sebagai
kunci
peningkatan
kesejahteraan dan keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan, memiliki kebijakan umum : a. Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa b. Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri c. Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG) Implementasi kebijakan urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat Desa dilaksanakan dengan program-program : a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Bab VII/16-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa e. Program
Pembinaan
Pemerintahan,
Kelembagaan
dan
Masyarakat Desa
7.22. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Statistik; Kebijakan
umum
urusan
wajib
statistik
menekankan
pada
pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik. Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah,
adalah
Program
pengembangan
data/informasi/statistik
daerah.
7.23 Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Kearsipan; Kebijakan umum urusan kearsipan diarahkan pada pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah Implementasi kebijakan urusan wajib kearsipan dilaksanakan dengan program-program : a. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan b. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah c. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan d. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi e. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan;
7.24. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Komunikasi dan Informatika; Kebijakan umum urusan komunikasi dan informatika menitik beratkan pada pelaku dan sistem. Kebijakan umum tersebut : Bab VII/17-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
a. Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif. b. Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI). Implementasi kebijakan urusan wajib Komunikasi dan Informatika dilaksanakan dengan program-program : a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa b. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi c. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi d. Program kerjasama informsi dan media massa e. Program penyebarluasan informasi
7.25. Kebijakan
Umum
dan
Program
Pembangunan
Urusan
Wajib
Perpustakaan; Sebagai
salah
satu
sarana
dalam
meningkatkan
kecerdasan
masyarakat maka strategi yang diambil menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi dengan
fokus
Peningkatan
kebijakan dan
umum
urusan
Pengembangan
perpustakaan
sarana
dan
pada
prasarana
perpustakaan Implementasi kebijakan urusan wajib Komunikasi dan Informatika dilaksanakan dengan program Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
URUSAN PILIHAN Bab VII/18-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
7.26. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Pertanian; Pemerintah Propinsi Jawa Timur telah menetapkan bahwa Kabupaten Nganjuk sebagai kawasan penyangga pangan, sejalan dengan sebagian besar masyarakat hidupnya bergantung di bidang ini. Dalam mendukung
kebijakan
ini
maka
kebijakan
umum
Pemerintah
Kabupaten Nganjuk di bidang pertanian yang meliputi urusan peternakan yaitu : a. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis. b. Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian. c. Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata d. Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan) e. Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan Implementasi kebijakan urusan pilihan pertanian dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani b. Program
peningkatan
pemasaran
hasil
produksi
pertanian/perkebunan c. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan d. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan f.
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
g. Program peningkatan produksi hasil peternakan h. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Bab VII/19-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
i.
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
j.
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku (DBHC-HT)
7.27. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Kehutanan Dalam mempertahankan fungsi hutan yang sangat penting bagi lingkungan, kebijakan umum kehutanan yang diambil : a. Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara berkelanjutan b. Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari Implementasi kebijakan urusan pilihan Kehutanan dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan b. Program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) c. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan d. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan e. Program perencanaan dan pengembangan hutan f.
Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
g. Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam h. Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
7.28. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Pariwisata; Penggalian potensi pariwisata sangatlah penting dalam memberikan sumbangan pendapatan asli daerah, sehingga kebijakan umum yang diambil di bidang ini difokuskan pada pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
Bab VII/20-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Implementasi kebijakan urusan pilihan pariwisata dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata c. Program Pengembangan Kemitraan
7.29. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan; Tingginya keinginan masyarakat dalam kegiatan budidaya perikanan untuk meningkatkan penghasilan keluarga, kebikan umum di bidang perikanan difokuskan pada : a. Peningkatan
produksi
perikanan
melalui
intensifikasi
dan
ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi b. Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan Implementasi kebijakan urusan pilihan kelautan dan perikanan dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program pengembangan budidaya perikanan b. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan c. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
7.30. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral; Di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, perlu digali potensipotensi yang ada di perut bumi anjuk ladang. Maraknya galian c yang cenderung merusak lingkungan, fokus kebijakan umum bidang Energi dan Sumber Daya Mineral diarahkan pada Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan. Implementasi kebijakan urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Bab VII/21-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
b. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
7.31. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Perdagangan; Kebijakan
umum
urusan
perdagangan
dititik
beratkan
pada
pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional. Implementasi kebijakan urusan pilihan perdagangan dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri d. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan e. Program pengembangan pemasaran
7.32. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Industri; Industri kecil dan menengah sebagai salah satu penggerak ekonomi dan sumber penyerapan tenaga kerja terbesar, kebijakan umum sektor industri yang diambil difokuskan pada pengembangan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan Implementasi kebijakan urusan pilihan industri dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah c. Program Penataan Struktur Industri d. Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial e. Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
7.33. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Pilihan Ketransmigrasian.
Bab VII/22-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Kebijakan
di
bidang
transmigrasi
sebagai
Tahun 2014-2018
salah
satu
upaya
pemerataan penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan. Kebijakan umum yang diambil dibidang ketransmigrasian adalah Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih Implementasi kebijakan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan melalui program-program pembangunan : a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi b. Program Transmigrasi Lokal Rincian kebijakan umum dan program pembangunan daerah Tahun 20142018 sebagaimana pada Lampiran 2.1 sampai dengan Lampiran 2.6.
Bab VII/23-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Rencana program prioritas RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 20142018
disusun berdasarkan misi dan urusan pemerintah daerah, yang
disertai penetapan indikator kinerja daerah yang disajikan dari kondisi awal RPJMD Tahun 2013 dan target kinerja kondisi akhir RPJMD Tahun 2018 serta Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani. Hal tersebut untuk yang memberi gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi, tujuan dan sasaran pembangunan Tahun 2014-2018. Program prioritas, indikator kinerja kondisi awal RPJMD Tahun 2013 dan target kinerja kondisi akhir RPJMD Tahun 2018
selengkapnya disajikan pada Lampiran 2.1
sampai dengan Lampiran 2.6.
Sedangkan target capaian kinerja RPJMD
setiap tahun untjk masing-masing misi dan urusan disajikan pada Lampiran 3.1 sampai dengan Lampiran 3.6. Dalam rangka pelaksanaan program dan pencapaian target indikator kinerja tersebut diatas telah direncanakan pagu indikatif anggaran untuk masing-masing program Tahun 2014-2018. Pagu indikatif masing-masing program Tahun 2014-2018, disajikan pada Lampiran 4.1 sampai dengan Lampiran 4.6.
BAB VIII-1-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja daerah mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan Pemerintahan. Dalam hal ini, indikator kinerja daerah adalah lebih menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan Pemerintahan yang ditunjukkan dengan beberapa parameter antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan lain – lain. Kesejahteraan masyarakat sebagaimana menjadi sasaran pembangunan secara umum terkait erat dengan peningkatan perekonomian masyarakat. Kinerja pembangunan ekonomi masyarakat Kabupaten Nganjuk nampak jelas dalam datadata Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk. Hal ini karena data PDRB memuat seluruh variabel dan indikator terkait dengan produktifitas masyarakat, baik berupa barang maupun jasa. Kinerja pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk pada akhir Tahun 2012 atau awal periode RPJMD ini adalah sebesar 6.68 %, diharapkan dengan berbagai instrumen kebijakan daerah yang dilaksanakan selama periode RPJMD dapat tercapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,41% pada tahun 2018 atau akhir periode RPJMD. Secara garis besar pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk didorong oleh pesatnya pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasajasa, serta sektor industri. Tingginya pertumbuhan ekonomi sektor sekunder dan tersier mengindikasikan bahwa Kabupaten Nganjuk telah bergerak menuju suatu daerah yang berkembang kearah modernisasi. Dinamika budaya dan pola hidup masyarakat yang menempatkan barang dan jasa pada kelompok kebutuhan sekunder dan tersier sebagai kebutuhan yang vital, menunjukkan bahwa penempatan standar kebutuhan hidup minimal semakin naik. Kondisi ini tentu tidak terlepas dari keberhasilan pembangunan di segala sektor. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kabupaten Nganjuk berdasarkan atas harga berlaku pada tahun 2013 atau awal periode RPJMD adalah sebesar Rp. 15.036.353,82 juta. Hal itu mengandung arti bahwa angka tersebut adalah nilai atas barang dan jasa yang diproduksi oleh setiap individu masyarakat
Bab IX/1-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
Kabupaten Nganjuk pada tahun yang bersangkutan. Diharapkan melalui kebijakan pembangunan yang dilaksanakan selama lima tahun dapat mendorong produktifitas masyarakat ini menuju angka Rp. 26.735.277,04 pada tahun 2018 atau akhir periode RPJMD. Prioritas Pembangunan pendidikan diarahkan antara lain pada Program Wajib Belajar Pendidikan Dua Belas Tahun serta Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Indikator kinerja pada program dimaksud ditujukan untuk pencapaian indikator makro pendidikan antara lain : Rata-rata lama sekolah, dan Angka Melek Huruf. Prioritas Pembangunan Kesehatan diarahkan antara lain pada Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita. Indikator kinerja pada program dimaksud ditujukan untuk pencapaian indikator makro kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup Prioritas Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan antara lain pada Program Perluasan Kesempatan Kerja, Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Indikator kinerja pada program dimaksud ditujukan untuk pencapaian indikator makro ketenagakerjaan yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka. Pencapaian target kinerja bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi pada dasarnya diarahkan untuk peningkatan kualitas pembangunan manusia yang ditandai dengan peningkatan IPM. Hal ini perlu didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas. Selanjutnya penetapan target indikator kinerja untuk lima tahun kedepan dapat disajikan sebagaimana tabel dibawah.
Bab IX/2-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/3-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/4-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/5-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/6-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/7-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/8-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/9-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/10-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/11-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/12-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/13-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/14-15
Tahun 2014-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Bab IX/15-15
Tahun 2014-2018
Tabel. 9.1 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Nganjuk ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
No
A
Satuan
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
ASPEK KESEJAHTERAAN SOSIAL 1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7
Indeks Pembangunan Manusia Pertumbuhan Ekonomi PDRB ADHB PDRB ADHK Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun PDRB per Kapita (ADHB) PDRB per Kapita (ADHK) Angka Harapan Hidup (Tahun)
2
Fokus Kesejahteraan Sosial
2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.1.3. 2.1.4.
Pendidikan Angka Melek Huruf Angka rata-rata lama sekolah Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Partisipasi Murni SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Kasar SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Angka Putus Sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
2.1.5
2.1.6
2.2 2.2.1. 2.2.2
Kesehatan Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
72,18 6,6
72,67 6,75
73,16 6,91
73,65 7,07
74,15 7,24
74,65 7,41
15.036.353,82 6.145.741,89
16.870.617,03 6.570.522,01
18.928.639,38 6.995.009,10
21.237.716,92 7.446.920,08
23.828.475,52 7.928.026,65
26.735.277,04 8.440.215,02
1.033.171 14.553.596,47
1.040.985 16.206.397,82
1.048.858 18.046.903,76
1.056.790 20.096.440,09
1.064.783 22.378.715,21
1.072.836 24.920.190,07
5.948.426,63
6.311.831,59
6.669.166,94
7.046.735,94
7.445.673,57
7.867.199,66
69,61
69,85
70,09
70,32
70,56
70,65
74,65 7,41 26735277,04 8440215,02 1072836 24920190,07 7867199,66 70,65
91,67 7,44 69,61
91,72 7,51 69,85
91,76 7,59 70,09
91,81 7,66 70,32
91,86 7,74 70,56
91,67 7,89 70,65
91,67 7,89 70,65
% % %
99,35 82,51 59,60
99,35 82,60 60,00
99,38 82,80 63,79
99,40 83,00 67,98
99,45 83,50 72,17
99,50 84,00 76,36
99,50 84,00 76,36
% % %
123,64 106,76 73,76
127,06 112,37 80,33
130,48 117,98 86,89
133,90 123,58 93,46
137,32 129,19 100,02
140,74 134,80 106,59
140,74 134,80 106,59
% % %
0,04 0,05 0,21
0,04 0,03 0,21
0,04 0,02 0,20
0,03 0,01 0,15
0,03 0,00 0,15
0,02 0,00 0,10
0,02 0,10
Poin % Juta Rp Juta Rp Jiwa Rp Rp Tahun
% Tahun Tahun
% %
<9 < 166
< 24 < 160
< 23 <155
< 22 <150
< 21 <145
< 20 <140
< 20 <140
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
No
2.2.3 2.2.4
% balita dengan gizi buruk Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
2.3 2.3.1
Ketenagakerjaan Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja Persentase kepatuhan perusahaan terhadap norma jamsostek
2.3.2
3 3.1 3.2 3.3 3.4
B
Fokus Seni, Budaya dan Olahraga Jumlah pemuda berprestasi Jumlah cabang olah raga berprestasi Penyelenggaraan even seni dan budaya daerah Persen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
ASPEK PELAYANAN UMUM 1 Pelayanan Urusan Wajib Urusan Pendidikan 1..1 Rata - Rata Nilai UN dan UASB 1.1.1 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Persentase guru sesuai kualifikasi: 1.1.2 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Angka Kelulusan (AL) 1.1.3 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK 1.1.4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1.2 1.2.1 1.2.2
Urusan Kesehatan Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
Satuan
% %
Pada Awal Periode RPJMD
< 0.7 49,5
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
< 0,5 48,61
< 0,5 47,09
< 0,5 45,57
< 0,5 44,05
< 0,5 42,3
< 0,5 42,30
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
4 2
5 2 8 78,95
5 2 8 84,21
5 2 8 89,47
5 2 8 94,74
5 2 8 100
angka angka angka
6,90 6,69 5,30
7,61 7,70 6,00
7,62 7,72 6,30
7,64 7,74 6,40
7,66 7,76 6,50
7,68 7,78 6,60
% % %
38,04 23,93 18,54
38,04 23,93 18,54
38,82 24,71 19,32
39,60 25,49 20,10
40,38 26,27 20,88
41,16 27,05 21,66
% % % %
99,95 99,50 99,65 32,81
99,95 99,50 99,65 32,81
99,96 99,65 99,75 33,56
99,97 99,75 99,85 34,31
99,98 99,90 99,95 35,06
100,00 100,00 100,00 35,81
org jenis kali %
% %
8 76,8
93 15
94 15
95 15
96 15
97 15
98 15
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
1.2.3 1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
1.3. 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.4 1.4.1
1.4.2 1.4.3 1.4.4
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Cakupan penemuan dan penanganan penderita a. Prevalensi HIV b % penderita TBC BTA (+) yang sembuh setelah selesai pengobatan (CR) c Prevalensi Pene-muan Penderita Kusta (PB+MB) Jumlah penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit : RSUD Nganjuk RSUD Kertosono Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Nganjuk (%) RSUD Kertosono Turnover Interval (TOI) RSUD Nganjuk RSUD Kertosono Nett Dead Rate RSUD Nganjuk RSUD Kertosono Pekerjaan Umum Persentase pemenuhan kebutuhan jembatan Persentase jembatan dalam kondisi baik Persentase tercapainya pengelolaan dan pembangunan Bangunan Gedung Negara Persentase panjang jaringan irigasi kondisi baik Persentase kelompok HIPPA yang aktif Rasio ketersediaan air irigasi Urusan Perumahan Persentase penduduk perkotaan dan pede-saan mendapatkan pe-layanan air bersih dengan sistem perpipaan Persentase ketersediaan drainase lingkungan Persentase rumah layak huni Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
Satuan
Pada Awal Periode RPJMD
2014
2015
2016
2017
2018
%
40
60
65
70
75
85
% %
<0,5 85
<0,5 85
<0,5 85
<0,5 85
<0,5 85
<0,5 85
%
<1
<1
<1
<1
<1
<1
orang orang
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
102.652 45.041
105.732 46.000
108.904 46.250
112.171 46.500
115.536 46.750
119.002 47.000
% %
91,2 82
92,00 72,50
92,50 73,00
93,00 73,50
93,50 74,00
94,00 74,50
hari hari
0,36 1
0,24 2,00
0,13 2,00
0,03 2,00
-0,09 2,00
-0,09 2,00
‰ ‰
2,4 19
2,4 11,50
2,4 11,00
2,4 10,50
2,4 10,00
2,4 9,50
% % %
81,30 64,99 35,29
81,61 65,67 29,41
81,86 66,54 29,41
82,11 67,41 29,41
82,35 68,27 29,41
82,59 69,12 29,41
% % %
70,00 70,00 70,00
56,00 74,00 72,00
58,00 75,00 74,00
60,00 76,00 76,00
63,00 77,00 78,00
65,00 78,00 80,00
%
10,87
11,68
12,57
13,45
14,32
15,19
% % %
66,12 21,44 71,18
69,01 21,60 72,24
71,87 21,77 73,63
74,69 21,93 74,85
77,48 22,09 76,08
80,24 22,25 77,30
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
1.5 1.5.1
Urusan Penataan Ruang Persentase rekomendasi ijin pemanfaatan ruang sesuai Perda RTRW
1.6 1.6.1 1.6.2
Urusan Perencanaan Pembangunan Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target Persentase Program/Kegiatan Pembangunan dalam dokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPD yang teranggarakan dalam APBD Persentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti
1.6.3
1.6.4
1.7. 1.7.1 1.7.2
1.7.3
1.8. 1.8.1 1.8.2 1.8.3
Urusan Perhubungan Persentase sarana angkutan yang laik jalan Persentase Pemasangan Rambu-rambu a. APILL b. Flash Light c. Rambu Persentase pemenuhan prasarana lalu lintas d. Halte e Guardrail f. Marka jalan g. Delineator h. Paku jalan i. Terminal j. Cermin tikungan Urusan Lingkungan Hidup Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dilayani pengangkutan sampah Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPA Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
Satuan
%
Pada Awal Periode RPJMD
100
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
100
100
100
100
100
% %
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
%
100
100
100
100
100
100
%
80
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
% % %
0
11,11 17,39 15,15
33,33 39,13 36,36
55,55 60,87 57,57
77,77 82,61 78,78
100,00 100,00 100,00
% % % % % % %
0 0 0 0 0 0 0
100,00 20,00 20,00 17,24 11,11 100,00 20,00
100,00 40,00 40,00 37,93 33,33 100,00 40,00
100,00 60,00 60,00 58,62 55,55 100,00 60,00
100,00 80,00 80,00 79,31 77,77 100,00 80,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
%
59,18
65,58
72,00
72,00
72,00
72,00
%
65,75
72,87
80,00
80,00
80,00
80,00
%
15,00
17,00
19,00
21,00
23,00
25
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
1.8.4
1.8.6
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air Persentase peningkatan usaha/kegiatan yang menggunakan IPAL Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
1.9 1.9.1 1.9.2 1.9.3
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Cakupan kepemilikan KTP Cakupan kepemilikan akta kelahiran Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga
1.10
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Persentase KDRT yang difasilitasi persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
1.8.5
1.10.1 1.10.2 1.10.3
1.11 1.11.1 1.11.2 1.11.3 1.11.4
1.12 1.12.1 1.12.2 1.12.3
Satuan
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
% %
2,50 7,05
3,00 12,00
4,00 19,00
5,00 27,00
6,00 36,00
7 41
%
45,45
45,52
45,59
45,66
45,73
45,8
% % %
98,38 75,00 92,00
98,5 79,00 92,50
100 81,50 100
100 84,00 100
100 86,50 100
100 89,00 100
%
3,2
3,45
3,50
3,60
3,63
3,65
% %
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
% %
100,00 80,26
100 80,28
100 80,3
100 80,32
100 80,34
100 80,36
% %
58,09 0,438
58,07 0,434
58,05 0,429
58,03 0,426
58,01 0,422
57,99 0,422
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Persen capaian peserta KB baru Cakupan peserta KB aktif persen Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga Urusan Sosial Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Prosen jumlah pe-nyandang masalah kesejahteraan Sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
unit
16,00
16,00
16,00
16,00
16,00
16,00
%
5,80
5,88
5,80
5,73
5,65
5,57
%
38,00
40,00
45,00
50,00
55,00
60,00
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
No
1.13. 1.13.1 1.13.2
1.14 1.14.1 1.14.2 1.14.3
Urusan Ketenagakerjaan Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja Persentase kepatuhan perusahaan terhadap norma jamsostek Urusan Koperasi dan UKM Persentase Koperasi aktif Persentase Usaha Mikro Kecil Persentase Usaha menengah
1.15 1.15.1
Urusan Penanaman Modal Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
1.16 1.16.1
Urusan Statistik Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah : * Nganjuk Dalam Angka * Dokumen PDRB
1.17 1.17.1 1.17.2 1.17.3 1.17.4 1.17.5
Satuan
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
% % %
32,39 96,5 1,73
45,96 98,26 1,81
47,09 98,18 1,89
48,00 98,1 1,98
49,05 98,02 2,06
50,10 97,94 2,14
138,56
140,66
143,48
146,35
149,27
152,27
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
buku buku
1 1
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ke-tertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Nganjuk Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi Cakupan pelayanan penanggulangan bencana alam Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam
%
100
100
100
100
100
100
100,00
%
70
70
70
70
70
70
70,00
%
100
100
100
100
100
100
100,00
%
100
100
100
100
100
100
100,00
%
100
100
100
100
100
100
100,00
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
1.18
1.18.1
Satuan
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi perda %
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
100
100
100
100
100
100
100,00
100 Maret
100 Maret
100 Maret
100 Maret
100 Maret
100 Maret
100,00 Maret
%
100
100
100
100
100
100
100,00
Jenis Opini % %
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
7 100
7,82 100
7,86 100
7,90 100
7,93 100
7,97 100
7,97 100,00
%
100
100
100
100
100
100
100,00
% %
70,00 71,53
70,00 78,22
70,00 90,02
75,00 90,02
75,00 90,02
75,00 100
75,00 100,00
%
24,00
33,00
49
66,00
83,00
100,00
100,00
% unit
72,00 13
100 13
100 13
100 15
100 15
100 15
100,00 15,00
unit
10
10
12
14
18
20
20,00
%
100
100
100
100
100
100
100,00
1.18.15
Rasio publikasi kegiatan legeslatif Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTP Persentase kontrbusi PAD terhadap belanja Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti Persentase kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani Persentase PKPT yang dilaksanakan. Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural Persentase Pegawai yang mengikuti pendi-dikan dan latihan tek-nis dan fungsional Prosentase jabatan struktural yang terisi Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik Persentase kasus hukum yang diselesaikan
1.19 1.19.1
Ketahanan Pangan Ketersediaan pangan utama
%
3,28
3,37
3,51
3,66
3,69
3,70
3,70
1.20 1.20.1 1.20.2 1.20.3
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Persentase BUM Desa Aktif Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif Persen Posyandu Aktif
% % %
100 82,5 100
100 84,15 100
100 85,83 100
100 87,55 100
100 89,30 100
100 91,09 100
100,00 91,09 100,00
1.18.2 1.18.3 1.18.4 1.18.5 1.18.6 1.18.7 1.18.8 1.18.9 1.18.10 1.18.11 1.18.12 1.18.13 1.18.14
% bulan
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
1.20.4 1.20.5
1.21 1.21.1 1.21.2
1.22 1.22.1 1.22.2
1.22.3
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan Persen jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola peme-rintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggungjawaban Urusan Kearsipan Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan Urusan Komunikasi dan Informatika Intensitas update website Pemkab Nganjuk per Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten - Majalah - Radio - Pemutaran Film Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
1.23 Urusan Perpustakaan 1.23.1 persentase peningkatan pengunjung per tahun 1.23.2 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 2 2.1. 2.1.1
Pelayanan Urusan Kewenangan Pilihan Urusan Pertanian Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura : a Tanaman Pangan : - padi - jagung - kedelai b Hortikultura : - Bawang merah - Cabe merah
Satuan
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
%
100
100
100
100
100
100
100,00
%
100
100
100
100
100
100
100,00
%
8,95
14,92
20,89
26,86
32,83
38,80
38,80
%
26,17
34,90
43,63
52,35
61,08
69,80
69,80
kali kali
1,00 12,00
2,00 12,00
2,00 12,00
3,00 12,00
3,00 12,00
4,00 12,00
4,00 12,00
kelompok
25,00
25,00
25,00
25,00
25,00
25,00
25,00
58.409,00 35.737,00
10,00 4,00
10,00 4,00
10,00 4,00
10,00 4,00
10,00 4,00
10,00 4,00
ton ton ton
575.065 239.718 22.522
578.241 243.578 24.761
580.163 244.795 25.257
581.167 246.012 25.765
582.420 247.229 26.286
582.838 248.481 26.806
kw kw
1.226.100 53.550
1.234.625 68.750
1.290.140 74.250
1.305.560 81.925
1.320.980 87.575
1.336.400 94.875
582.838,00 248.481,00 26.806,00 1.336.400,00 94.875,00
% %
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
2.1.2
Cabe rawit Melon Garbis Durian Alpukat Jeruk Mangga Rambutan
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura : a Tanaman Pangan - padi - jagung - kedelai b Hortikultura - Bawang merah - Cabe Merah - Cabe Rawit - Melon - Garbis - Durian - Alpukat - Jeruk - Mangga - Rambutan c Produksi perkebunan : - Kakao - Cengkeh - Kopi - Kelapa - Tebu - Tembakau - Nilam - Wijen d Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan - Kakao
Satuan
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
kw kw kw buah kw kw kw kw
38.500 56.420 27.200 14.535 6.371 4.585 181.316 11.501
46.000 59.400 28.000 17.255 7.281 4.950 197.799 12.938
48.300 60.500 28.800 19.720 9.900 5.130 214.500 13.226
51.750 61.600 32.000 22.568 11.500 5.400 232.400 14.250
54.625 62.700 35.200 25.500 13.200 5.880 250.500 15.520
57.500 63.800 40.000 32.640 15.000 6.300 268.000 17.500
57.500,00 63.800,00 40.000,00 32.640,00 15.000,00 6.300,00 268.000,00 17.500,00
Kw/ha Kw/ha Kw/ha
68,8 68,94 18,61
69,18 70,05 20,46
69,41 70,4 20,87
69,53 70,75 21,29
69,68 71,1 21,72
69,73 71,46 22,15
122 105 35 260 170 51 35 35 55 40
124 125 40 270 175 59,5 40 37,5 60 45
125,5 135 42 275 180 68 45 38 65 46
127 145 45 280 200 76,5 50 40 70 47,5
128,5 155 47,5 285 220 85 55 42 75 48,5
130 165 50 290 250 102 60 45 80 50
Ton Ton ton ton ton ton ton ton
975 856 39 857 28.606 719 3.311 126
1127 987 64 876 29.250 737 2743,5 136
1.239,70 1.085,70 96 888 29.956 808 28143,75 150
1.363,67 1.194,27 133 974 30.520 826 2.893 165
1.500,04 1.313,70 162 1.049 31.555 846 2.990 182
1.650,04 1.445,07 194 1.076 31.780 868 3.033 198
Kg/Ha
806,05
814,98
752,65
768,36
806,05
814,98
69,73 71,46 22,15 130,00 165,00 50,00 290,00 250,00 102,00 60,00 45,00 80,00 50,00 1.650,04 1.445,07 194,00 1.076,00 31.780,00 868,00 3.033,00 198,00 814,98
Kw / Ha Kw / Ha Kw / Ha Kw / Ha Kw / Ha kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.2. 2.2.1 2.2.2
2.2.3
Cengkeh Kopi Kelapa Tebu Tembakau Nilam Wijen
Peningkatan produksi peternakan : - Daging - Telur - Susu Peningkatan populasi ternak : a Ternak besar dan kecil - sapi potong - kambing b Ternak unggas - ayam petelur - ayam pedaging - itik - angsa/entok Produktivitas peternakan program IB : - service per conception - calving interval - conception rate Urusan Kehutanan Persentase luas hutan yang direboisasi Jumlah Produksi Kayu - Hutan Rakyat - Lahan Kering Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi
Satuan
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha
227,76 702,14 1.292,33 7.466,35 789,67 5.880,00 1.235,29
243,12 708,12 1.297,26 7.536,83 800,92 5.900,00 1.216,52
249,14 713,7 1.295,88 7.661,26 850,14 5.925,00 1.231,56
283,45 717,03 1.298,43 7.906,83 864,59 5.965,00 1.252,88
323,15 721,07 1.310,75 8.070,40 876,62 5.980,00 1.284,15
340,58 734,19 1.132,24 8.107,14 890,51 5.946,35 1.300,00
ton ton ton
2.155,00 3.736,27 9,44
2.198 7.258,00 5,20
2.198 7.367,00 5,20
2.242 7.478,00 5,20
2.286 7.590,00 5,20
2.332 7.704,00 5,20
ekor ekor ekor
169.539 187.726 1.332.692
172.930 194.858 1.358.431
176.389 202.262 1.359.355
176.469 209.952 1.385.609
179.917 217.934 1.412.378
183.515 226.222 1.439.673
kali bulan %
1,04 14 94,95
1,04 14 96,03
1,04 14 96,33
1,04 14 96,63
1,04 14 96,93
1,04 14 97,23
340,58 734,19 1.132,24 8.107,14 890,51 5.946,35 1.300,00 2.331,72 7.704,00 5,20 183.515,00 226.222,00 1.439.673,00
1,04 14,00 97,23
%
7,92
9,2391
10,3508
11,4771
12,6687
13,732
13,73
(m3) (m3)
3000 0
5.000 1.000
5.000 1.000
5.000 1.000
5.000 1.500
5.000 1.500
5.000,00 1.500,00
1.323
1.723
2.123
2.523
2.923
%
3.323,00 3.323
No
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
2.2.4
Persentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan - Di dalam Kawasan - Di luar Kawasan
2.3. 2.3.1 2.3.2
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Rasio penggunaan AT yang berijin Persentase pertambangan tanpa ijin
2.4. 2.4.1
Urusan Pariwisata Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
2.4.2 2.5 2.5.1
2.5.2
Urusan Kelautan dan Perikanan Poduksi perikanan : - Hasil perikanan budidaya - hasil perikanan non budidaya Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
2.6. 2.6.1 2.6.2
Urusan Perdagangan Jumlah Nilai ekspor daerah Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
2.6.3
Persentase penggunaan uji ukur timbangan dan perlengka-pannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
2.7 2.7.1
Urusan Industri Perkembangan IKM : - jumlah unit - tenaga kerja - nilai investasi - nilai produksi Cakupan bina kelompok pengrajin
2.7.2
Satuan
% %
USD % %
unit org milyar milyar %
Pada Awal Periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
2,49 2,75
5,55 2,95
10,99 3,4
14,79 3,86
15,54 4,31
16,1 4,76
16,10 4,76
86 48,20
87 40,30
90 33.33
94 23,81
97 19,05
100 14,28
100,00 14,28
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
37,91
41,70
45,87
50,46
55,50
61,05
61,05
9.650 655,76 75
10.945 678,31 80
11.821 712,20 85
12.531 747,80 90
13.158 785,10 95
13.812 824,30 100
13.812,00 824,30 100,00
1.128.013,14 38,60
1.184.413,80 42,25
1.243.634,49 45,91
1.305.816,21 49,56
1.371.107,02 53,22
1.439.662,37 56,87
1.439.662,37 56,87
81,78
83,82
85,92
88,06
90,27
92,52
92,52
16.267 59.800 85,23 4.461,72 25,42
16.161 61.594 89,44 4.873,81 30,51
16.363 63.442 93,96 5.117,50 35,59
16.575 65.345 97,72 5.322,20 38,98
16.773 67.305 101,63 5.535,09 44,07
16.941 69.324 105,69 5.756,49 49,15
16.941,00 69.324,00 105,69 5.756,49 49,15
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
No
2.8. 2.81 2.8.2
C
Urusan Ketransmigrasian Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi Persentase Calon transmigran yang diberangkatkan
ASPEK DAYA SAING 1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah PDRB ADHB 1.1. PDRB ADHK 1.2 1.3 Persentase peningkatan PAD 2
Satuan
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2018
%
100
100
100
100
100
100
100,00
%
100
100
100
100
100
100
100,00
15.036.353,82 6.145.741,89 9,20
16.870.617,03 6.570.522,01 17,00
18.928.639,38 6.995.009,10 10,50
21.237.716,92 7.446.920,08 11,15
23.828.475,52 7.928.026,65 11,50
26.735.277,04 8.440.215,02 12,35
26.735.277,04 8.440.215,02 12,35
47,38 81,41
47,92 81,61
48,60 81,86
49,29 82,11
49,97 82,35
50,65 82,59
50,65 82,58730212
raperda kali
10 46
10 57
10 60
10 60
10 60
10 62
10 62
%
25
50
75
100
100
100
100
Juta Rp Juta Rp %
Fokus Infrastruktur % %
2.1 2.2
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan Persentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
3 3.1. 3.2.
Fokus Investasi Jumlah raperda yang disusun Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah
3.3
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan / Pedesaan
3.4
3.6
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata ada Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. Tersedia Tersedianya Sistem informasi Pelayanan Perijinan online kali Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah
4 4.1
Fokus Sumber Daya Manusia Tingkat Pengangguran Terbuka
3.5
Pada Awal Periode RPJMD
%
ada
ada
ada
ada
ada
ada
Belum Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
ada
Tersedia
46
57
60
60
60
62
62
4,15
4,05
3,95
3,75
3,55
3,35
3,35
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1.
Pedoman Transisi
Pedoman transisi dimaksudkan untuk menjembatani kekosongan dokumen perencanaan pada Tahun 2019, sehingga Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) maupun Rencana Kerja SKPD Tahun 2019 yang harus segera disusun pada Tahun 2018 mempunyai dasar acuan. Program–program pembangunan pada masa transisi diarahkan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan, maka program pembangunan pada Tahun 2019 tetap melanjutkan program– program yang telah dilaksanakan pada tahun–tahun sebelumnya. Oleh karena itu setiap SKPD dalam menyusun perencanaan pembangunan pada Tahun 2019 tetap mengacu kepada program-program Kabupaten yang telah ditetapkan dalam dokumen ini. 10.2.
Kaidah Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Nganjuk selama 5 (lima) tahun mendatang sampai berakhirnya masa jabatan Bupati, dengan memperhatikan RPJM Provinsi Jawa
Timur
serta
RPJM
Nasional
dalam
kerangka
sinkronisasi
pembangunan regional dan nasional. Dengan adanya
Dokumen RPJM ini, maka ditetapkan kaidah – kaidah
pelaksanaan sebagai berikut : 1. SKPD Pemerintah Kabupaten Nganjuk berkewajiban menyusun Renstra SKPD Tahun 2014-2018 dengan berpedoman kepada RPJM Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018.
Bab X/1-2
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk
Tahun 2014-2018
2. Renstra SKPD sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja tahunan (RKT) yang selanjutnya dilaksanakan melalui program dan kegiatan. 3. Program yang tercantum dalam dokumen ini adalah merupakan program Kabupaten, sedangkan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra SKPD menetapkan program tersendiri dengan mengacu kepada program berdasarkan PerMendagri nomor 13 tahun 2006 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Mendagri nomor 21 Tahun 2011. 4. Sasaran dan indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen RPJM Kabupaten Nganjuk adalah merupakan sasaran dan indikator kinerja Kabupaten, Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai instansi pelaksana wajib mendukung tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen tersebut, disamping merumuskan sasaran dan indikator kinerja bagi kepentingan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Dalam
rangka
meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018, Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Nganjuk berkewajiban untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjabaran RPJM beserta indikatornya ke dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Bab X/2-2
Lampiran 1.1
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2014 - 2018 VISI
:
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MISI 1
:
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
Tujuan
Sasaran
Strategi
Urusan Penataan Ruang Terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik yang 1.1.1 Meningkatnya perenca-naan tata Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam ruang, peman-faatan dan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian prima berlandasakan pengendalian pemanfaatan pemanfaatan ruang Iman dan Taqwa ruang se-suai dengan RTRW
Arah Kebijakan
1 Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Urusan Perencanaan Pembangunan 1.1.2 Terwujudnya perencana-an pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
1 Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk masing-masing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan konsistensi antara hasil prioritas Musrenbang
Lampiran 1.1
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan dengan alokasi APBD,
1.1.3 Meningkatnya Kua-litas Penelitian dan Pengembangan
Meningkatkan peran litbang dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan
2 Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 1.1.5 Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
1 Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil
2 Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1.1.6 Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai saluran aspirasi masyarakat
1.1.7 Meningkatnya kualitas Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan dan aset daerah untuk mendorong terwujudnya daerah pelaksanaan pemba-ngunan yang lebih efisien dan efektif
1 Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan aspirasi masyarakat
2 Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui penyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan.
Lampiran 1.1
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
dan efektif 3 Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah. Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan memperluas dan memperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran coorporate social responsibility (CSR) pendanaan pembangunan dengan cost sharing antara pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten;
4 Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta; 5 Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD 6 Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah
7 Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap tahun
Lampiran 1.1
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
1.1.8 Meningkatnya Pengawasan dan Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur 1 Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan profesionalisme aparatur Akuntabilitas Penyeleng-garaan pengawasan pengawasan dan monitoring tindak lanjut. Pemerintahan yang Baik dan Bersih 1.1.9 Meningkatnya kompetensi dan Meningkatkan kapasitas aparatur dan kapasitas pegawai serta layanan manajemen kepemerintahan kepegawaian.
1 Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.
1.1.10 Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengem-bangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien
1 Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang profesional
Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan
2 Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui pengembangan produk hukum 3 Meningkatkan ketakwaan
pembinaan
keimanan
dan
Urusan Statistik 1.1.13 Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Menyusun database di seluruh bidang perencanaan
1 pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik
Urusan Kearsipan 1.1.14 Meningkatnya tertib administrasi Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah 1 dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah
Lampiran 1.1
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Urusan Komunikasi dan Informatika 1.1.15 Meningkatnya sistem Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dan media komunikasi masa
1
Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif.
2
Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1.1.17 Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa
1 Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG) 2 Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa 3 Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1.1.18 Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan anak
1 Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan perempuan
Lampiran 1.1
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan 2 Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri 3 Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan 4 Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
5 Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan dalam perlindungan perempuan dan anak
6 Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
Urusan Sosial 1.1.19 Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pela-yanan Sosial
meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah sosial
1 Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
2 Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial) 3 Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
Lampiran 1.1
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Urusan Kebudayaan 1.1.20 Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
1 pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal 2 Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
Lampiran 1.2
MISI 2
Tujuan
:
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
Sasaran
Strategi
Meningkatnya kualitas Urusan Pendidikan sumber daya manusia melalui peningkatan 3.1.1 Meningkatnya Pemerataan dan Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai Kualitas Pendidikan dengan kemampuan daerah dalam rangka pelayanan kesehatan dan peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan
Arah Kebijakan
1 Peningkatan dan pengemba-ngan infrastruktur pendidikan 2 Perluasan dan pem-berian kesempatan memperoleh pendi-dikan yang murah
3 Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 4 Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru 5 Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat 6 Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 3.1.2 Meningkatnya prestasi olah raga Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam dan pemuda pembangunan
1 Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga
Lampiran 1.2
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan 2 Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
Urusan Perpustakaan 3.1.3 Meningkatnya minat baca masyarakat
Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi
1 Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan
meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
1 Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
Urusan Kesehatan 3.1.4 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
2 Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar.
3 Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
4 Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan
Lampiran 1.2
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
5 Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 3.1.5 Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada masyarakat
1 Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia subur
2 Peningkatan mutu petugas penyuluh Keluarga Berencana
Lampiran 1.3
:
MISI 3
Tujuan
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSI PERTANIAN
Sasaran
Terwujudnya peningkatan Urusan Pertanian perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan 2.1.1 Peningkatan produksi, yang bertumpu pada produktivitas dan kualitas perdagangan dan industri produk pertanian dan berbasis potensi pertanian dalam perkebunan rangka mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha
Strategi
Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentra-sentra komoditas unggulan
Arah Kebijakan
1 Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
2 Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian 3 Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata 4 Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan)
2.1.3 Meningkatnya Produksi dan mengembangkan populasi ternak Produktivitas Hasil Peternakan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
1 Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan
Lampiran 1.3
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Urusan Ketahanan Pangan 2.1.6 Meningkatnya ketersediaan pangan daerah
Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan mutu diversifikasi potensi pangan lokal
1 Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
Urusan Kelautan dan Perikanan 2.1.7 Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
Menjadikan sektor perikanan sebagai 1 Peningkatan produksi perikanan melalui salah satu sumber pendapatan intensifikasi dan ektensifikasi perairan budidaya masyarakat dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi 2 Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Urusan Ketenagakerjaan 4.1.1 Meningkatnya kualitas tenaga menyiapkan tenaga kerja yang kerja, kesempatan kerja dan berkualitas yang mempunyai daya perlindungan tenaga kerja saing tinggi
1 Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja
2 Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif. 3 Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat kerja
Lampiran 1.3
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Urusan Koperasi dan UKM 4.1.2 Meningkatnya Kualitas Memberikan kemudahan atas akses Koperasi dan Usaha Kecil dan permodalan, bahan baku dan pasar Menengah (UKM) bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
1 Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
2 Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
Urusan Penanaman Modal 4.1.3 Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Menciptakan iklim usaha yang kondusif
1 Peningkatan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi
Meningkatkan dan mengembangkani obyek daya tarik wisata
1 Pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
Meningkatkan kualitas produkproduk unggulan dan pemasarannya
1 pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional
Urusan Pariwisata 4.1.5 Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Urusan Perdagangan 4.1.6 Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor unggulan Urusan Industri
Lampiran 1.3
Tujuan
Sasaran
Strategi
4.1.7 Meningkatnya Produksi Sektor optimalisasi produksi industri kecil Industri sektor unggulan
Arah Kebijakan
1 pengembangan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
Urusan Ketransmigrasian 4.1.8 Tersedianya calon transmigran Meningkat kan jaminan yang siap diberangkatkan ke kesejahteraan di lokasi tujuan tempat tujuan
1 Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih
Lampiran 1.4 MISI 4
Tujuan
:
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Sasaran
Meningkatnya pengelolaan Urusan Lingkungan Hidup sumber daya alam dan 4.1.4 Meningkatnya Kualitas SDA dan lingkungan hidup untuk Lingkungan Hidup pembangunan berkelanjutan
Strategi
Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
Arah Kebijakan
1 Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas fasilitas umum dan sistem pengelolaan sampah
2 Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah beserta konservasinya
3 Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama masyarakat 4 Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan 5 Penguatan institusi penegakan hukum lingkungan 6 Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan hidup 7 Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan 8 Peningkatan jumlah dan kualitas RTH Urusan Kehutanan 2.1.4 Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan
1 Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara berkelanjutan
Lampiran 1.4
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
2 Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 5.1.5 Meningkatnya ketaatan penggunaan meningkatkan efektivitas air bawah tanah (ABT) dan pengelolaan sumber daya alam pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
1 Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Lampiran 1.5 MISI 5
Strategi
:
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT
Sasaran
Strategi
Meningkatnya pertumbuhan Urusan Pekerjaan Umum ekonomi melalui pembangunan infrastruktur 5.1.1 Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Meningkatkan proporsi belanja berkelanjutan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung modal sesuai dengan pemerintah daerah, fasilitas umum dan kemampuan anggaran prasarana lingkungan
Arah Kebijakan
1 Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata;
2 Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
3 peningkatan fasilitasi pembangunan gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
5.1.2 Tercapainya pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan air industri
pengembangan dan peningka- 1 Pengembangan bangunan pengelolaan sumber tan sarana dan prasarana daya air dan optimalisasi serta pemeliharaan pengelolaan sumber daya air jaringan irigasi dan pengendalian banjir
Lampiran 1.5
Strategi
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Urusan Perumahan 5.1.3 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman
1 Peningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi
1 Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamatan lalu lintas jalan
Urusan Perhubungan 5.1.4 Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
Lampiran 1.6 MISI 6
:
Tujuan
Terwujudnya rasa nyaman dalam bermasyarakat
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM
Sasaran
Strategi
aman dan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri kehidupan Meningkatnya suasana yang menciptakan iklim kondusif dan aman, tertib dan tentram dalam komunikasi yang harmonis sesuai kehidupan berma-syarakat, dengan prinsip demokrasi Pancasila bernegara dan kerukunan kehidupan beragama
Arah Kebijakan
1 Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan.
2 Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama melalui fasilitasi kegiatan keagamaan 3 Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan masyarakat Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
Terlaksananya penyeleng- Mengurangi dan meminimalisir 4 Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan garaan penanggulangan jumlah korban bencana alam kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta bencana alam rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam
lampiran 2.1
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2014 - 2018
Sasaran
VISI
:
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN
MISI 1
:
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS
Strategi
Arah Kebijakan
Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
1 Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Program
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
25%
100%
ada
ada
1 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan
Urusan Penataan Ruang 1.1.1 Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW
1
Program Perencanaan Tata Ruang
2
Program Pengendalian Tersedianya informasi Pemanfaatan Ruang mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
3
Program Ruang
pemanfaatan Persentase rekomendasi ijin pemanfaatan ruang sesuai Perda RTRW
2 BAPPEDA
100%
100%
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Program kerjasama Penjabaran Program RPJMD pembangunan kedalam RKPD
100%
100%
Program Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target 100%
100%
3
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Persentase program kegiatan pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan hasil musrenbang RKPD yang teranggarkan dalam APBD
100%
100%
4
Program perencanaan pembangunan daerah
5
Program perencanaan pembangunan ekonomi
6
Program Perencanaan Sosial budaya
7
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
8
Program penelitian dan pengembangan
80%
100%
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Perencanaan Pembangunan 1.1.2 Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
1.1.3 Meningkatnya Kualitas Meningkatkan peran Penelitian dan litbang dalam Pengembangan pelaksanaan perencanaan pembangunan
1 Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk masingmasing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan konsistensi antara hasil prioritas Musrenbang dengan alokasi APBD,
2 Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
1
2
Persentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti
1 Badan Perencanaa n Pembangun an Daerah
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Cakupan kepemilikan KTP
98,38%
100%
Cakupan kepemilikan akta kelahiran
75%
89%
1 Dinas Kependuduk an dan Pencatatan Sipil
Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga
92%
100%
100%
100%
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 1.1.4. Meningkatnya kualitas Meningkatkan layanan administrasi reformasi birokrasi kependudukan dan tata kelola pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
1 Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil
1
Program Penataan Administrasi Kependudukan
2 Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1.1.5. Meningkatnya kualitas Meningkatkan layanan kepada layanan prima pada legislatif. tugas dan fungsi DPRD sebagai saluran aspirasi masyarakat
1.1.6. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan pemba-ngunan yang lebih efisien dan efektif
1 Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan aspirasi masyarakat
1 Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui penyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan.
1
Program peningkatan Persentase raperda yang kapasitas lembaga ditetapkan menjadi perda perwakilan rakyat daerah
2
Program peningkatan komunikasi dan informasi lembaga legislatif dengan masyarakat
Rasio publikasi kegiatan legeslatif
100%
100%
3
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
Maret
Maret
1 Sekretariat DPRD
1 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan 2 Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah.
4
3 Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan memperluas dan memperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran coorporate social responsibility (CSR) pendanaan pembangunan dengan cost sharing antara pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten;
5
4 Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta; 5 Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja Persentase peningkatan PAD
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
12,00%
12,35%
WTP
WTP
Persentase kenaikan kontribusi PAD terhadap Belanja
Opini Laporan keuangan Program Penyusunan dan Pendokumentasian pemerinbtah daerah dengan Wajib Pajak Daerah dan predikat WTP Retribusi Daerah
6
Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah
Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
100%
100%
7
Program Pembinaan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah
Persentase kenaikan kontribusi PAD terhadap Belanja
7,00%
7,97%
Satuan Kerja Pelaksana
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
1 Inspektorat
6 Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan 7 Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja 1.1.7. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
1.1.8. Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
Meningkatkan jumlah 1 Peningkatan mutu dan hasil dan kemampuan pengawasan melalui aparatur peningkatan pengawasan profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.
Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan
1 Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.
8
Program peningkatan Persentase temuan hasil sistem pengawasan pengawasan yang ditindak internal dan lanjuti pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
100%
100%
9
Program Peningkatan % kasus pengaduan di Profesionalisme tenaga lingkungan pemerintah pemeriksa dan aparatur daerah yang ditangani pengawasan
100%
100%
10 Program Penataan dan Persentase Program Kerja Pengawasan Tahunan Penyempurnaan kebijakan sistem dan (PKPT) yang dilaksanakan. prosedur pengawasan
60%
75%
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural 12 Program pembinaan dan Persentase Pegawai yang pengembangan aparatur mengikuti pendi-dikan dan latihan teknis dan fungsional
71,35%
100,00%
24,00%
100,00%
13 Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
72,00%
100,00%
11 Program Pendidikan Kedinasan
Persentase jabatan struktural yang terisi
1 Badan Kepegawaia n Daerah
lampiran 2.1
Sasaran 1.1.9. Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien
Strategi Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan
Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
Arah Kebijakan
Program
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
1 Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang profesional
14 Program peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Kabupaten
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
13 SPM
15 SPM
1 Sekretariat Daerah
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
10 unit
20 unit
2 Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui pengembangan produk hukum
15 Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat
10 raperda
10 raperda
Persentase kasus hukum yang diselesaikan
100,00%
100,00%
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
100,00%
100,00%
16 Program Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai (DBHC-HT) 17 Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (DBHC-HT) 18 Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi 19 Program pelayanan peningkatan data dan informasi kepada masyarakat 20 Program pembinaan penye-lenggaraan pemerintahan umum 21 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah 22 Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Jumlah raperda yang disusun
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
23 Program pembinaan/penyuluhan hukum 24 Program penyusunan dan penelitian produk hukum 25 Program Produk penerapan/penegakan hukum 26 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 27 Program Koordinasi Pelaksanaan Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah 28 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 29 Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Telekomunikasi Urusan Statistik Menyusun database 1.1.10 Terpenuhinya kebutuhan data di seluruh bidang statistik untuk perencanaan penyusunan dokumen perencanaan
1 pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik
1
1 Bappeda
Program pengembangan Persentase pemenuhan data/informasi/statistik kebutuhan data statistik daerah daerah : Nganjuk Dalam Angka Dokumen PDRB
1 buku 1 buku
1 buku 1 buku
Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
8,95%
38,80%
Urusan Kearsipan 1.1.11 Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Meningkatkan 1 kualitas pengelolaan arsip daerah
Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah
1
Program pemeliharaan sarana dan prasarana kearsipan.
1 Kantor Perpustakaa n dan Arsip Daerah
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan
26,17%
69,80%
2
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
3
Program penyelamatan dan pelestarian dokumen dan arsip daerah
4
Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
5
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif.
1
Program pengkajian dan Intensitas update website penelitian bidang Pemkab Nganjuk per komunikasi dan informasi
1 kali
4 kali
2
Program Pengembangan Rata-rata publikasi kegiatan Komunikasi, Informasi Pemerintah Kabupaten dan Media Massa
12 kali
12 kali
Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
3
Program kerjasama informasi dan media massa
25 kali
25 kali
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Komunikasi dan Informatika 1.1.12 Meningkatnya sistem Memasyarakatkan komunikasi, informasi teknologi informasi dan media masa dan komunikasi
1
2
Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
1 Sekretariat Daerah
2 Dinas Perhubunga n, Komunikasi dan Informatika
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
100%
100%
1 Badan Pemberdaya an Masyarakat dan Pemerintaha n Desa
82.50%
91.09%
4
Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
5
Program penyebarluasan informasi
1 Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
1
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
2 Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
2
Program pengembangan Persentase Lembaga lembaga ekonomi Ekonomi Desa Aktif pedesaan
3
Program peningkatan Persen Posyandu Aktif partisipasi masyarakat dalam membangun desa
100%
100%
4
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
100%
100%
5
Program Pembinaan Pemerintahan, Kelembagaan dan Masyarakat Desa
Jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola pemerintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggungjawaban
100%
100%
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Meningkatkan 1.1.13. Meningkatnya keberdayaan kreatifitas dan masyarakat dan desa kemandirian masyarakat dan desa
3 Memberdayakan pemerintahan desa
Persentase BUM Des Aktif
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
1 Badan Pemberdaya an Perempuan
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Meningkatkan peran 1.1.14 Meningkatnya Perlindungan serta masyarakat Perempuan dan Anak dan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan anak
1 Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan perempuan
1
Program keserasian kebija-kan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
3,20%
3,65%
2 Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri
2
Program Penguatan Kelem-bagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Persentase KDRT yang difasilitasi
100%
100%
3 Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan
3
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
4 Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
4
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100%
100%
5 Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan dalam perlindungan perempuan dan anak 6
Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
1. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Urusan Sosial 1.1.15 Meningkatnya Kualitas meningkatkan dan Jangkauan Pela- pelayanan yanan Sosial penanganan dan rehabilitasi masalahmasalah sosial
1 Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
1
Program Pemberdayaan Jumlah sarana sosial seperti Fa-kir Miskin, Komunitas panti asuhan, panti jompo Adat Terpencil (KAT) dan dan panti rehabilitasi Penyan-dang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
16 unit
16 unit
2 Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial)
2
Program Pelayanan dan Persen jumlah pe-nyandang Rehabilitasi masalah kesejahteraan Kesejahteraan Sosial Sosial
5,80%
5,57%
3
Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan
38,00%
60,00%
4
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
5
Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
6
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
7
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
3 Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
lampiran 2.1
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
8
8
76,80%
100,00%
1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Urusan Kebudayaan 1.1.16 Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
1 pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal
2 Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
1
Program Pengembangan Penyelenggaraan even seni Nilai Budaya dan budaya daerah
2
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Persen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
lampiran 2.2
MISI 2
Sasaran
Strategi
:
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
Arah Kebijakan
Program
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Angka Partisipasi Murni SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
% 99,35 82,51 59,60
% 99,50 84,00 76,36
1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
Angka Partisipasi Kasar SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
%
%
123,64 106,76 73,76
140,74 134,8 106,59
% 0,04 0,05 0,21
% 0,02 0 0,1
6,9 6,69 5,3
7,68 7,78 6,6
Indikator Kinerja
Urusan Pendidikan 2.1.1 Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan
1 Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pendidikan
1
Program Pendidikan Anak Usia Dini
2 Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan yang murah
2
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3 Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 4 Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru 5 Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat
6 Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
3
Program Pendidikan Menengah
4
Program Pendidikan Non Formal
5
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Angka Putus Sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Rata - Rata Nilai UN dan UASB
6
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
7
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Persentase guru sesuai kualifikasi: SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
% 38,82 23,93 18,54
% 41,16 27,05 21,66
Angka Kelulusan (AL) SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
% 99,95 99,50 99,65
%
32,81%
35,81%
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
100 100 100
lampiran 2.2
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Program
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 2.1.2 Meningkatnya prestasi Memasyarakatkan olah raga dan pemuda olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
1 Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga
1
Program Pengembangan dan Jumlah pemuda berprestasi Keserasian Kebijakan Pemuda
4
5
2
Program peningkatan peran serta kepemudaan
2
2
2 Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
3
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
4
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
1 Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan
1
Program Pengembangan prosen peningkatan Koleksi Budaya Baca dan Pembinaan buku yang tersedia di Perpustakaan perpustakaan daerah Persentase peningkatan pengunjung per tahun
35.737
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
<9
3
Program Pengawasan Obat dan Makanan
2 Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar.
4
3 Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berrilaku hidup sehat
5
Jumlah cabang olah raga berprestasi
Urusan Perpustakaan 2.1.3 Meningkatnya minat baca masyarakat
Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi
58.409
4%
1 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
10%
Urusan Kesehatan 2.1.4 Meningkatnya Derajat meningkatkan manajemen Kesehatan Masyarakat mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
1 Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
1
2
6
< 20
< 166
< 140
% balita dengan gizi buruk
< 0.7
< 0,5
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
49,50%
42,30%
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
15,00%
15,00%
93,00%
98,00%
1. Dinas Kesehatan Daerah
2 RSUD Nganjuk
lampiran 2.2
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program pemberantasan penyakit tidak menular Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT) Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan dan Penelitian Kesehatan Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : a. Prevalensi HIV b. % penderita TBC BTA (+) yang sembuh setelah selesai pengobatan (CR)
95,00%
85,00%
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program pelayanan kontrasepsi
Program
4 Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan
7
5 Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai
9
8
10
11 12 13 14
15 16
17
18
3 RSUD Kertosono < 0,5 %
< 0,5 %
85,00%
85,00%
c. Prevalensi Pene-muan Penderita Kusta (PB+MB)
< 1 %
< 1 %
Jumlah penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit : RSUD Nganjuk RSUD Kertosono
orang 102.652 45.041
orang 119.002 47.000
Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Nganjuk RSUD Kertosono
91,62% 82,00%
105,52% 74,50%
Turnover Interval (TOI) RSUD Nganjuk RSUD Kertosono
0,36 hari 1 hari
- 0,09 hari 2,00 hari
2,90 ‰ 19 ‰
2,19 ‰ 9,50 ‰
Persen capaian peserta KB baru Cakupan peserta KB aktif
100,00%
100,00%
80,26%
80,36%
Persen Keluarga Pra Sejah-tera dan Keluarga Sejahtera I
58,09%
57,99%
Nett Dead Rate RSUD Nganjuk RSUD Kertosono
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 2.1.5 Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada masyarakat
1 Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia subur
1
2 3
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah.
lampiran 2.2
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
2 Peningkatan mutu petugas penyuluh Keluarga Berencana
Program
4
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
5
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 7 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak 8 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga 9 Program pengembangan model operasional BKBPosyandu-PADU 10 Program pendukung operasional KB 11 Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan KB 6
Indikator Kinerja Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
0,438%
0,422%
Satuan Kerja Pelaksana
Lampiran 2.3
MISI 3
Sasaran
: MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSI PERTANIAN
Strategi
Arah Kebijakan
Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentrasentra komoditas unggulan
1 Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
Program
Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Pertanian 3.1.1 Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan
2 Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian 3 Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata 4 Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan)
1
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
3
4
5
6
1. Dinas Pertanian Daerah
Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura :
Tanaman Pangan : padi jagung kedelai Program peningkatan Hortikultura : penerapan teknologi Bawang merah pertanian/perkebunan Cabe merah Cabe rawit Program peningkatan produksi Melon Garbis pertanian/perkebunan Durian Alpukat Program pemberdayaan Jeruk penyuluh Mangga pertanian/perkebunan lapangan Program Peningkatan Kualitas Rambutan Bahan Baku (DBHC-HT) Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura : Tanaman Pangan padi jagung kedelai Hortikultura Bawang merah Cabe Merah Cabe Rawit Melon
ton
ton
575.065
582.838
239.718
248.481
22.522
26.806
kw
kw
1.226,10
1.336,40
53,55
94,875
38.500 56.420 27.200 14.535 6.371 4.585 181.316
57.500 63.800 40.000 32.640 15.000 6.300 268.000
11.501
17.500
kw/ha 68,8 68,94 18,61 kw/ha 122 105 35 260
kw/ha 69,73 71,46 22,15 kw/ha 130 165 50 290
Dinas Pertanian Daerah
Lampiran 2.3
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja Garbis Durian Alpukat Jeruk Mangga Rambutan Produksi perkebunan : Kakao Cengkeh Kopi Kelapa Tebu Tembakau Nilam Wijen Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan Kakao Cengkeh Kopi Kelapa Tebu Tembakau Nilam Wijen
3.1.2 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan
mengembangkan populasi ternak sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
1 Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan
1
2 3
4
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Peningkatan produksi peternakan :
Daging Program peningkatan produksi Telur hasil peternakan Susu Program peningkatan pemasaran hasil produksi Peningkatan populasi peternakan ternak : Program peningkatan pene- Ternak besar dan kecil rapan teknologi petemakan - sapi potong - kambing Ternak unggas
Kondisi Awal 2013
Kondisi Akhir 2018
170 51 35 35 55 40
250 102 60 45 80 50
ton 975 856 39 857 28.606 719 3.311 126
ton 1.650,04 1.445,07
kg/ha 806,05 227,76 702,14 1.292,33 7.466,35 789,67 5.880,00 1.235,29
Satuan Kerja Pelaksana
194 1.076 31.780 868 3.033 198
kg/ha 814,98 340,58 734,19 1.132,24 8.107,14 890,51 5.946,35 1.300,00
ton
ton
2.155 3.736,27 9,44
2.332 7.704,00 5,2
ekor
ekor
169.539 187.762 1.332.692
183.515 226.222 1.439.673
1. Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Lampiran 2.3
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013
Kondisi Akhir 2018
1,04 kali 14 kali 95,95%
1,04 14 97,32%
Satuan Kerja Pelaksana
Produktivitas peternakan program IB : - service per conception - calving interval - conception rate Urusan Ketahanan Pangan Menjaga dan meningkatkan 1 Peningkatan produksi dan 3.1.3 Meningkatnya ketersediaan pangan secara ketersediaan pangan ketersediaan pangan berkelanjutan serta meningkatkan melalui peningkatan mutu daerah produksi, ketersediaan dan diversifikasi potensi pangan konsumsi pangan sumber lokal karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Ketersediaan pangan utama
3,28%
3,70%
1 Kantor Ketahanan Pangan Daerah
1
Program pengembangan budidaya perikanan Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan
Poduksi perikanan :
ton
ton
Hasil perikanan budidaya
9.650,00
13.812,00
1. Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
655,76
824,30
Urusan Kelautan dan Perikanan 3.1.4 Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
1 Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi
2
hasil perikanan non budidaya
2 Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
3
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
1 Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja
1
Program Peningkatan Kualitas Persentase peru-sahaan dan Produktivitas Tenaga yang mene-rapkan norma Kerja kese-lamatan dan kesehatan kerja
2 Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif.
2
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
75%
100%
32,39%
50,10%
Urusan Ketenagakerjaan 3.1.5 Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing tinggi
1 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Lampiran 2.3
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan 3 Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syaratsyarat kerja
Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Persentase kepatuhan perusahaan terhadap norma jamsostek
96,50%
97,94%
Persentase Koperasi aktif
32,39%
50,10%
3
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
4
Program Informasi, monitoring, perencanaan tenaga kerja.
5
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
1
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
2
Program Pengembangan Persentase Usaha Mikro Sistem Pendukung Usaha Bagi Kecil Usaha Mikro Kecil Menengah
96,50%
97,94%
3
Program Peningkatan Kualitas Persentase Usaha menengah Kelembagaan Koperasi
1,73%
2,14%
4
Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Program Pengembangan Pembinaan Perkoperasian
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Koperasi dan UKM 3.1.6 Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
1 Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
2 Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
5
6
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
7
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
1 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Urusan Penanaman Modal 3.1.7 Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Menciptakan iklim usaha yang kondusif
1 Peningkatan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi
1
Program Peningkatan Promosi Kenaikan Nilai Realisasi dan Kerjasama Investasi PMDN (milyar rupiah)
138,56 Milyar
152,27 milyar 1 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
Lampiran 2.3
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan 2
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
3
Program penyediaan layanan perijinan
4
Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan
5
Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
6
Peningkatan terwujudnya strategi antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil
Indikator Kinerja Tersedianya Sistem informasi Pelayanan Perijinan
Kondisi Awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Belum tersedia
tersedia
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Pariwisata 3.1.8 Meningkatnya Jumlah Meningkatkan dan Kunjungan mengembangkani obyek Wisatawan daya tarik wisata
1 Pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
1
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan
5,00%
5,00%
2
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
37,91%
61,05%
3
Program Pengembangan Kemitraan
1
Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Meningkatnya Nilai ekspor daerah
2
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Urusan Perdagangan 3.1.9 Meningkatnya volume Meningkatkan kualitas perdagangan barang- produk-produk unggulan dan pemasarannya barang sektor unggulan
1 pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional
US.D. 1.128.013,14
38,60%
US.D. 1 Dinas 1.439.662,37 Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan 56,87% Energi Daerah;
Lampiran 2.3
Sasaran
Strategi
Program
Arah Kebijakan 3
4
Indikator Kinerja
Program Peningkatan Efisiensi Persentase penggu-naan Perdagangan Dalam Negeri uji ukur tim-bangan dan perleng-kapannya Program Pembinaan pedagang (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera kaki lima dan asongan
5
Program Pengembangan Pemasaran
1
Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Kondisi Awal 2013
Kondisi Akhir 2018
81,78%
92,52%
16.267 59.800 85,23 4.461,72
16.941 69.324 105,69 5.756,49
25,42%
49,15%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Industri 3.2.1 Meningkatnya Produksi Sektor Industri
optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan
1 pengembangan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
2
Perkembangan IKM : jumlah unit tenaga kerja nilai investasi nilai produksi
3
Program Penataan Struktur Industri
4
Program Pengembangan Cakupan bina kelompok sentra-sentra industri potensial pengrajin
5
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
1
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
2
Program Transmigrasi Lokal
1 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Urusan Ketransmigrasian 3.2.2 Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
Meningkat kan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
1 Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih
Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi Persentase Calon transmigran yang diberangkatkan
1 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Lampiran 2.4
MISI 4
Sasaran
Strategi
:
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Arah Kebijakan
Program
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
59,18%
72,00%
1 PU Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
65,75%
80,00%
2 Kantor Lingkungan Hidup Daerah 3 Dinas Kehutanan Daerah
Urusan Lingkungan Hidup 4.1.1 Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
cakupan 1 Peningkatan pelayanan dan kualitas fasilitas umum dan sistem pengelolaan sampah 2 Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah beserta konservasinya 3 Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama masyarakat 4 Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan
1
2
3
Program peningkatan SDM dan Cakupan pengawasan peran serta masyarakat dalam terhadap pelaksanaan amdal. pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
15,00%
25,00%
4
Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air, kawasan kritis dan rawan bencana Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air
2,50%
7,00%
Persentase peningkatan usaha/kegiatan yang menggunakan IPAL
7,05%
41,00%
Program Perlindungan dan
Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
45,45%
45,80%
5 Penguatan institusi penegakan hukum lingkungan
5
6 Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan hidup upaya 7 Meningkatkan pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan 8 Peningkatan jumlah dan kualitas RTH
6
7
8
9 10
Urusan Kehutanan
Program pengembangan Kinerja Persentase luas cakupan pengelolaan persampahan pemukiman perkotaan yang dila-yani pengangkutan sampah Program Pembangunan, Persentase sampah Pemeliharaan Fasilitas Umum perkotaan yang terangkut ke TPA
Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT) Program pengelolaan dan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
Lampiran 2.4
Sasaran 4.1.2 Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
Strategi Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan
Arah Kebijakan 1 Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara
Program 1
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
2
Program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
3
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
4
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
5
Program perencanaan dan pengembangan hutan
6
2 Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Persentase luas hutan yang direboisasi
Jumlah produksi * Hutan Rakyat * Lahan Kering Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi
Persentase Luas Budidaya Program peningkatan kualitas Tanaman di Bawah Di dalam Kawasan dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup Di luar Kawasan
Satuan Kerja Pelaksana 1. Dinas Kehutanan Daerah
m3 3.000 -
m3 5.000 1.500
11,44%
25,70%
2,49% 2,75%
16,10% 4,76%
7
Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
8
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
1
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Peningkatan penggunaan AT yang berijin
86,00%
100,00%
2
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Menurunnya pertambangan tanpa ijin
48,20%
14,29%
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 4.1.3 Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam
1 Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
1 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi
Lampiran 2.5
MISI 5
Sasaran
Strategi
:
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Program Pembangunan Persentase Jalan dan Jembatan pemenuhan kebutuhan jalan Program rehabilitasi / Persentase pemeliharaan Jalan dan Jaringan Jalan Jembatan dalam kondisi baik
47,38%
50,65%
1 Dinas PU Bina Marga Daerah
81,41%
82,59%
3
Program inspeksi kondisi Persentase Jalan dan Jembatan pemenuhan kebutuhan jembatan
81,30%
82,59%
4
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Persentase jembatan dalam kondisi baik
64,99%
69,12%
5
Program pembangunan turap/talud/bronjong
6
Program rehabilitasi turap/talud/bronjong
7
Rehabilitasi, revitalisasi
Persentase tercapainya pengelolaan dan pembangunan Bangunan Gedung Negara
35,29%
29,41%
Arah Kebijakan
Program
Indikator Kinerja
Urusan Pekerjaan Umum 5.1.1 Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan anggaran
1 Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata; 2 Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
fasilitasi 3 peningkatan pembangunan gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
1
2
dan refungsionalisasi bangunan dan gedung pemerintah 8
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
1 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
Lampiran 2.5
Sasaran
5.1.2 Tercapainya pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan air industri
Strategi
Arah Kebijakan
pengembangan dan 1 Pembangunan bangunan pengelolaan sumber daya peningkatan sarana dan air dan optimalisasi serta prasarana pengelolaan pemeliharaan jaringan sumber daya air irigasi dan pengendalian banjir
Program
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
9
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Persentase panjang jaringan irigasi yang berfungsi dengan baik
70,00%
65,00%
10
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Persentase kelompok HIPPA yang aktif
70,00%
78,00%
Rasio ketersediaan air irigasi
70,00%
80,00%
11
Program pengendalian banjir
1
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Persentase penduduk perkotaan dan pedesaan Program Pemberdayaan mendapatkan komunitas Perumahan pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
10,87%
15,19%
Program pembangunan Persentase infrastruktur perdesaaan ketersediaan drainase lingkungan
66,12%
80,24%
Satuan Kerja Pelaksana 1 Dinas PU Pengairan Daerah
Urusan Perumahan 5.1.3 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman
1 Peningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
2
3
4
1 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
Lampiran 2.5
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Program 5
Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
Indikator Kinerja Persentase rumah layak huni
Kondisi awal 2013 21,44%
Kondisi Akhir 2018 22,25%
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
71,18%
77,30%
100,00%
100,00%
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Perhubungan mewujudkan keterpaduan 5.1.4 Meningkatnya Pelayanan Transportasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
1 Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamatan lalu lintas jalan
1
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Persentase sarana angkutan yang laik jalan
2
Program peningkatan pelayanan angkutan
3
Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
Persentase Pemasangan Rambu-rambu a. APILL b. Flash Light c. Rambu
4
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
5
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Persentase pemenuhan prasarana lalu lintas d. Halte e Guardrail f. Marka jalan g. Delineator h. Paku jalan i. Terminal j. Cermin tikungan
100,00% 100,00% 100,00%
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
1 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Daerah
Lampiran 2.6
MISI 6
Sasaran
Strategi
:
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM
Arah Kebijakan
Program
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
1 Kantor Satpol PP
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 6.1.1 Meningkatnya suasana menciptakan iklim yang aman dan tertib kondusif dan komunikasi dalam kehidupan berma- yang harmonis sesuai syarakat, bernegara dengan nilai-nilai dan kerukunan Pancasila kehidupan beragama
1 Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan.
1
program peningkatan Pelaksanaan keamanan dan operasi kenyamanan lingkungan penegakan peraturan daerah
46 kali
62 kali
2 Meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat
2
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindakan kriminal
100%
100%
3
Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum
4
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat)
5
Program pengembangan Cakupan Potensi wawasan kebangsaan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Program pemberdayaan Persentase masyarakat untuk forum antar umat menjaga ketertiban dan beragama yang keamanan difasilitasi
70%
70%
100%
100%
100%
100%
3 Meningkatkan perlindungan masyarakat dan kerukunan hidup antar umat beragama melalui fasilitasi kegiatan keagamaan
6
7 8
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
Program pendidikan Prosentase politik masyarakat pelaksanaan pendidikan Program fasilitasi kegiatan keagamaan dan wawasan peningkatan sarana dan kebangsaan dan pendidikan politik prasarana ibadah
Kantor Kesbangpolinm as Daerah
Lampiran 2.6
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Program
9
Indikator Kinerja
Program pelayanan Kegiatan bantuan kegiatan keagamaan keagamaan dan yang difasilitasi pendidikan keagamaan non formal
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
100%
100%
Satuan Kerja Pelaksana
10 Program peningkatan pelayanan bagi calon jamaah haji 6.1.2 Terwujudnya pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana alam
Mengurangi dan meminimalisasi jumlah korban bencana alam
1 Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam
1
Program pencegahan Cakupan dini dan penanggulangan pelayanan korban bencana alam penang-gulangan bencana alam
100,00%
100,00%
2
Program kesiapsiagaan dan pencegahan bencana alam
100,00%
100,00%
3
Program Penanganan Pasca Bencana alam
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam
Badan Penanggulanga n Bencana Daerah
Lampiran 3.1
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah TAHUN 2014 - 2018
VISI
: TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN
PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISI 1
: TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
Sasaran Indikator Kinerja
Uraian
Formula Indikator
Satuan
Th Dasar 2013
2014
Target 2016
2015
2017
2018
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Penataan Ruang 1.1.1 Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW
1 Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
Jumlah Rencana Detail Jumlah Rencana Detail yang harus ada
2 Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
3
Persentase rekomendasi ijin ruang sesuai Perda RTRW
pemanfaatan
100
Keberadaan data
jml ijin sesuai RTRW Jml ijin yang masuk ke BKPRD dalam tahun n
100
%
25
50
75
100
100
100 1 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
%
100
100
100
100
100
100
Bappeda
Urusan Perencanaan Pembangunan 1.1.2 Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
1.1.3 Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan
1 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 2 Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target
Jumlah program RPJMD dalam RKPD tahun n Jumlah program RPJMD Jml indikator kinerja RPJMD yang mencapai target
Jumlah indikator RPJMD 3 Persentase Program/Kegiatan Pembangunan Jml program kegiatan pembangunan RKPD yang teranggarkan di dalam dokumen Perencanaan Hasil APBD Jml program pembangunan dalam RKPD Musrenbang RKPD yang teranggarakan dalam APBD 1 Persentase rekomendasi ditindak lanjuti
penelitian
yang
Jumlah rekomendasi penelitian yang ditindaklanjuti tahun n Jumlah Rekomendasi penelitian Tahun n
100
100 1 Badan Perencanaan Pembangunan 100 Daerah
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
80
100
100
100
100
100
Lampiran 3.1
Sasaran Indikator Kinerja
Uraian
Formula Indikator
Satuan
Th Dasar 2013
2014
2015
Target 2016
2017
2018
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 1.1.5 Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Jml KTP yg diterbitkan s/d tahun x Jml Penduduk wajib KTP s/d tahun x
100
1
Cakupan kepemilikan KTP
2
Cakupan kepemilikan akta kelahiran
Jml aklta kelahiran yg diterbitkan s/d tahun x Jml kelahiran yang terjadi s/d tahun x
100
3
Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga
Jml yang memiliki KK s/d tahun x Jml wajib KK s/d tahun x
100
%
98,38
%
75,00
%
92,00
98,5 79,00
100 81,50
92,50
100 84,00
100
100 86,50
100
100
100 89,00
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
100
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1.1.6 Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
1 Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi perda 2 Rasio publikasi kegiatan legeslatif
1.1.7 Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
1 Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
100
Jumlah publikasi kegiatan tahun n Jumlah semua kegiatan tahun n
100
Bulan LKPD diterbitkan
2 Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
Jumlah SKPD yang melaksanakan administrasi inventaris daerah dengan baik Jumlah SKPD yang ada
3 Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTP
Opini yang diberikan BPK terhadap LKPD
4 Persentase peningkatan PAD
5 Persentase kontrbusi PAD terhadap belanja
1.1.8 Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
Jumlah raoerda yang ditetapkan pada Tahun n Jumlah Raperda yang masuk pada tahun n
1 Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
3 Persentase PKPT yang dilaksanakan.
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
1. Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
100
100
100
100
100
1 Sekretariat DPRD
%
100
100
100
100
100
100
bulan
Maret
Maret
Maret
Maret
Maret
Maret
%
100
100
100
100
100
100
Jenis Opini
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
100
100
%
9,20
17,00
10,50
11,15
11,50
12,35
Jumlah PAD tahun berjalan Jumlah belanja tahun berjalan
100
%
7
7,82
7,86
7,90
7,93
7,97
Jumlah Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan yang selesai
Jumlah kasus pengaduan yang ditangani Jumlah kasus pengaduan yang diterima dalam 1 tahun
100
%
100
100
100
100
100
100 1 Inspektorat
%
100
100
100
100
100
100
%
70,00
70,00
70,00
75,00
75,00
75,00
%
71,53
78,22
90,02
90,02
90,02
100
Jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat PIM II, II, dan IV Jumlah pejabat eselon II, III, dan IV yang ada
1 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
100
Jumlah obyek pemeriksaan yang diperiksa dalam 1 tahun. Jumlah obyek pemeriksaan yang ada
1.1.9
100
Jumlah PAD tahun berjalan-PAD tahun lalu Jumlah PAD tahun lalu
Jumlah Rekomendasi 2 Persentase kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
%
100
100 1 Badan Kepegawaian Daerah
Lampiran 3.1
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja 2. Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan tek-nis dan fungsional
3. Prosentase jabatan struktural yang terisi 1.1.10 Meningkatnya 1 Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) fungsi kesekretyang diterapkan ariatan dan pengembangan lem- 2 Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai baga pemerintaIndeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori han yang profebaik sional, efektif dan efisien 3 Jumlah raperda yang disusun 4 Persentase kasus hukum yang diselesaikan
Formula Indikator Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat Jabatan Teknis dan Fungsional Jumlah Pegawai yang seharusnya mengikuti diklat Teknis dan Fungsional Jumlah pejabat struktural yang ada Jumlah jabatan struktural yang ada Unit Kerja yang menerapkan SPM
Satuan
Th Dasar 2013
%
24,00
%
72,00
2014
Target 2016
2015
33,00
49
2017
66,00
Satuan Kerja Pelaksana
2018
83,00
100,00
100
100
100
100
100
100
100
unit
13
13
13
15
15
15 1 Sekretariat Daerah
Unit kerja dengan Nilai IKM "BAIK"
unit
10
10
12
14
18
20
Jumlah Raperda yang disusun minimal per tahun
raperda
10
10
10
10
10
10
%
100
100
100
100
100
100
Jml Kasus Hukum yang terselesaikan tahun n Jumlah kasus yang ada tahun n
100
Urusan Statistik 1.1.13 Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
1 Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah : - Nganjuk Dalam Angka - Dokumen PDRB
1 Bappeda Data statistik daerah yang disusun
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
buku buku
1 1
%
8,95
14,92
20,89
26,86
32,83
38,80
%
26,17
34,90
43,63
52,35
61,08
69,80
Jml update perminggu
kali
1
2
2
3
3
Publikasi kegiatan
kali
12
12
12
12
12
jumlah KIM aktif
kelompok
25
Urusan Kearsipan 1.1.14 Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
1 Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
Jml SKPD yang menerapkan sistem kearsipan secara baku Jumlah SKPD yang ada
2 Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan
100
Jml personil yang mengikuti pelatihan kearsipan secara baku Jumlah personil yang seharusnya mengikuti pelatihan kearsipan
1 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
100
Urusan Komunikasi dan Informatika 1.1.15 Meningkatnya sistem komunikasi,
1. Intensitas update website Pemkab Nganjuk per minggu 2. Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten Majalah Radio Pemutaran Film 3 Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
25
25
25
25
4 1 Sekretariat Daerah 2 Dinas 12 Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
25
Lampiran 3.1
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja
Formula Indikator
Satuan
Th Dasar 2013
2014
2015
Target 2016
2017
2018
%
100
100
100
100
100
100
%
82,5
%
100
100
100
100
100
1 Badan Pemberdayaan 91,09 Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah. 100
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1.1.17 Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan
1 Persentase BUM Desa Aktif 2 Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif 3 Persen Posyandu Aktif
Jumlah BUM Desa aktif Jumlah seluruh BUM Desa Jumlah Lembaga Ekonomi Desa Aktif Jumlah Seluruh Lembaga Desa Jumlah Posyandu Aktif Jumlah seluruh posyandu
100 100
85,83
87,55
89,30
100
4 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan 5 Persen jumlah desa yang telah melaksanakan Jumlah desa yang telah melaksanakan tata kelola pemerintah baik Tata Kelola peme-rintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan Jumlah seluruh desa dan per tanggung-jawaban
84,15
100
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1.1.18 Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 2 Persentase KDRT yang difasilitasi
3 persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Pekerjaan perempuan di lembaga pemerintah Jumlah pekerja perempuan
100
%
3,2
3,45
3,50
3,60
3,63
Jumlah KDRT yang difasilitasi Jumlah kasus KDRT yang dilaporkan
100
%
100
100
100
100
100
1 Badan Pemberdayaan Perempuan dan 100 Keluarga
Jumlah Pengaduan perlindungan perempuan dan anak yang terselesaikan 100 Jumlah Pengaduan perlindungan perempuan dan anak
%
100
100
100
100
100
jumlah sarana sosial
unit
16,00
16,00
16,00
16,00
16,00
16,00
%
5,80
5,88
5,80
5,73
5,65
5,57
%
38,00
40,00
45,00
50,00
55,00
60,00
kali
8
100
3,65
Urusan Sosial 1.1.19 Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial
1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 2 Prosen jumlah pe-nyandang masalah kesejahteraan Sosial 3 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Jumlah PMKS tahun n Jumlah penduduk tahun n
100
Jumlah PMKS yang ditangani Jumlah PMKS yang ada
100
1. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Urusan Kebudayaan 1.1.20 Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
1 Penyelenggaraan even seni dan budaya daerah
Kali kegiatan
8
8
8
8
8 1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Lampiran 3.1
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja 2 Persen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Formula Indikator Jumlah situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Seluruh situs dan cagar budaya
100
Satuan
Th Dasar 2013
%
76,8
2014 78,95
2015 84,21
Target 2016 89,47
2017 94,74
2018 100
Satuan Kerja Pelaksana
Lampiran 3.2
MISI 2
Uraian
: MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
Sasaran Indikator Kinerja
Formula indikator
Satuan
Th Dasar 2013
2014
2015
Target 2016
2017
2018
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Pendidikan 3.1.1 Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
1 Angka Partisipasi Murni
Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA usia / 13-15 / 16-18 )
(7-12
-
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
2 -
Angka Partisipasi Kasar SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
3 -
Angka Putus Sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Jumlah anak SD/SMP/SMA yang putus sekolah
4 Rata - Rata Nilai UN dan UASB - SD/MI - SMP/MTs - SMA/MA/SMK
Jumlah nilai X jumlah peserta ujian SD/SMP/SMA Jumlah peserta Ujian SD/SMP/SMA
5 Persentase guru sesuai kualifikasi: - SD/MI - SMP/MTs - SMA/MA/SMK
Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV Jumlah guru SD/MI SMP/MTs, SMA/SMK/MA
6 -
Angka Kelulusan (AL) SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Jumlah anak usia (7-12/ 13-15 / 16-18)
Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA Jumlah anak usia (7-12/ 13-15 / 16-18)
Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA
Jumlah lulusan pada jenjang SD/SMP/SMA Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SD/SMP/SMA
7 Pendidikan Anak Usia Dini Jumlah Siswa jenjang TK/RA/Penitipan anak (PAUD) Jumlah anak usia 4 - 6
100
100
100
100
% % %
99,35 82,51 59,60
99,35 82,60 60,00
99,38 82,80 63,79
99,40 83,00 67,98
99,45 83,50 72,17
99,50 84,00 76,36
% % %
123,64 106,76 73,76
127,06 112,37 80,33
130,48 117,98 86,89
133,90 123,58 93,46
137,32 129,19 100,02
140,74 134,80 106,59
% % %
0,04 0,05 0,21
0,04 0,03 0,21
0,04 0,02 0,20
0,03 0,01 0,15
0,03 0,00 0,15
0,02 0,00 0,10
angka angka angka
6,90 6,69 5,30
7,61 7,70 6,00
7,62 7,72 6,30
7,64 7,74 6,40
7,66 7,76 6,50
7,68 7,78 6,60
% % %
38,04 23,93 18,54
38,04 23,93 18,54
38,82 24,71 19,32
39,60 25,49 20,10
40,38 26,27 20,88
41,16 27,05 21,66
% % %
99,95 99,50 99,65
99,95 99,50 99,65
99,96 99,65 99,75
99,97 99,75 99,85
99,98 99,90 99,95
100,00 100,00 100,00
%
32,81
32,81
33,56
34,31
35,06
35,81
100
100
100
1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
Lampiran 3.2
Sasaran Uraian Indikator Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 3.1.2 Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda
1 Jumlah pemuda berprestasi
Formula indikator
Satuan
Th Dasar 2013
2014
Target 2016
2015
2017
2018
Satuan Kerja Pelaksana
Jumlah pemuda berprestasi tahun n
org
4
5
5
5
5
2 Jumlah cabang olah raga berprestasi
Jumlah cabang olah raga berprestasi tahun n
jenis
2
2
2
2
2
1 persentase peningkatan pengunjung per tahun
Jumlah pengunjung tahun n - jumlah pengunjung tahun n-1 Jumlah pengunjung tahun n-1
%
58.409
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00 1 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Jumlah buku tahun n - jumlah buku tahun n-1 Jumlah seluruh buku tahun n-1
%
35.737
4
4
4
4
4
1 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Jumlah bayi yang lahir meninggal x 1.000
%
<9
< 24
< 23
< 22
< 21
< 20
2 Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Jumlah ibu meninggal karena kehamilan, persalinan dan nifas x 100.000 Jumlah kelahiran hidup
%
< 166
< 160
<155
<150
<145
<140
%
< 0.7
< 0,5
< 0,5
< 0,5
< 0,5
< 0,5
%
49,5
48,61
47,09
45,57
44,05
42,3
%
93
94
95
96
97
98
5 1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 2 Daerah
Urusan Perpustakaan 3.1.3 Meningkatnya minat baca masyarakat
2 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Urusan Kesehatan 3.1.4 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
3
% balita dengan gizi buruk
Jumlah kelahiran hidup
Jumlah balita dengan gizi buruk Jumlah balita
4 Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
Banyaknya penduduk yang meninggal pada usia kurang dari 5 tahun dalam tahun tertentu x 1.000 Banyaknya kelahiran hidup pada periode yang sama
5 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 6 % penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4 x 100 % Jumlah Sasaran Ibu Hamil Jumlah kunjungan baru rawat jalan penduduk miskin dan hampir miskin ke pelayanan kesehatan di satu wilayah pada kurun waktu tertentu x 100 % Jumlah penduduk miskin dan hampir miskin di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
100
1. Dinas Kesehatan Daerah
100
100
2 RSUD Nganjuk
100
%
15
15
15
15
15
15
Lampiran 3.2
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja
Formula indikator
Jumlah desa dengan cakupan UCI Jumlah desa yang ada
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
8 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : a. Prevalensi HIV
100
Satuan
Th Dasar 2013
2014
2015
%
40
60
65
<0,5
<0,5
%
85
%
<1
Target 2016
2017
2018
70
75
85
<0,5
<0,5
<0,5
<0,5
85
85
85
85
85
<1
<1
<1
<1
<1
Satuan Kerja Pelaksana
% Jumlah orang dengan HIV + x 100.000 Jumlah penduduk Jumlah penderita baru BTA (+) yang sembuh Perkiraan jumlah penderita baru BTA (+)
b. % penderita TBC BTA (+) yang sembuh setelah selesai pengobatan (CR)
Jumlah Penemuan penderita PB +MB x10.000 Jumlah penduduk
c. Prevalensi Pene-muan Penderita Kusta (PB+MB)
100
100
% 9 Jumlah penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit : - RSUD Nganjuk - RSUD Kertosono
Jumlah kunjungan pasien ke RSUD orang orang
10 Bed Occupancy Rate (BOR) - RSUD Nganjuk (%) - RSUD Kertosono 11 Turnover Interval (TOI) - RSUD Nganjuk - RSUD Kertosono 12 Nett Dead Rate - RSUD Nganjuk - RSUD Kertosono
102.652 45.041
105.732 46.000
108.904 46.250
112.171 46.500
115.536 46.750
119.002 47.000
Jumlah hari perawatan x 100% 100 Jumlah tempat tidur x 365
(Jumlah tempat tidur x 365) - Hari perawatan Jumlah pasien keluar hidup dan mati
100
Jumlah pasien mati < 48 jam dalam satu tahun Jumlah pasien keluar dalam satu tahun
x 1000‰
% %
91,2 82
92,00 72,50
92,50 73,00
93,00 73,50
93,50 74,00
94,00 74,50
hari hari
0,36 1
0,24 2,00
0,13 2,00
0,03 2,00
-0,09 2,00
-0,09 2,00
‰ ‰
2,4 19
2,4 11,50
2,4 11,00
2,4 10,50
2,4 10,00
2,4 9,50
%
100,00
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 3.1.5 Terselenggarany a pelayanan keluarga
1 Persen capaian peserta KB baru
Jumlah peserta KB baru Jumlah perencanaan peserta KB baru
x 100
100
100
100
100
100
1 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Lampiran 3.2
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja
Formula indikator
%
Th Dasar 2013 80,26
%
58,09
Satuan
2 Cakupan peserta KB aktif
Jumlah peserta program KB aktif Jumlah pasangan usia subur
x 100
3 persen Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Jumlah Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I Jumlah Keluarga
x 100
4 Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga
Jumlah penduduk tahun n - tahun n-1 Jumlah penduduk n-1
%
0,438
2014
2015
Target 2016
2017
2018
80,28
80,3
80,32
80,34
80,36
58,05
58,03
58,01
57,99
58,07
0,434
0,429
0,426
0,422
0,422
Satuan Kerja Pelaksana Berencana
Lampiran 3.3
MISI 3
Uraian
: MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSI PERTANIAN
Sasaran Indikator Kinerja
Formula Indikator
Satuan
Realisasi 2013
Th Dasar 2013
2014
Target 2016
2015
Satuan Kerja Pelaksana
2018
2017
Urusan Pertanian 2.1.1 Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura
1 Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura : a Tanaman Pangan : - padi - jagung - kedelai b Hortikultura : - Bawang merah - Cabe merah - Cabe rawit - Melon - Garbis - Durian - Alpukat - Jeruk - Mangga - Rambutan 2 Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura : a b -
2.1.2 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan
1. Dinas Pertanian Daerah
Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi
582.384,74
575.065
578.241
580.163
581.167
582.420
582.838
225.759,50
239.718
243.578
244.795
246.012
247.229
248.481
16.849,41
22.522
24.761
25.257
25.765
26.286
26.806
kw kw kw kw kw buah kw kw kw kw
1.196.605
1.226.100
1.234.625
1.290.140
1.305.560
1.320.980
1.336.400
51,342
53.550
68.750
74.250
81.925
87.575
94.875
38.500
46.000
48.300
51.750
54.625
57.500
56.420
59.400
60.500
61.600
62.700
63.800
27.200
28.000
28.800
32.000
35.200
40.000
14.535 6.371 4.585 181.316 11.501
17.255 7.281 4.950 197.799 12.938
19.720 9.900 5.130 214.500 13.226
22.568 11.500 5.400 232.400 14.250
25.500 13.200 5.880 250.500 15.520
32.640 15.000 6.300 268.000 17.500
2.231.941 8.016 167.614 13.130
Jumlah produksi Luas Lahan
Tanaman Pangan padi jagung kedelai Hortikultura Bawang merah Cabe Merah Cabe Rawit Melon Garbis Durian Alpukat Jeruk Mangga Rambutan
1 Produksi perkebunan : - Kakao - Cengkeh - Kopi - Kelapa - Tebu - Tembakau - Nilam - Wijen
ton ton ton
Kw/ha Kw/ha Kw/ha Kw / Ha Kw / Ha Kw / Ha Kw / Ha Kw / Ha kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi
Ton Ton
ton ton ton ton ton ton
68,8
69,18
69,41
69,53
69,68
69,73
67,60
67,62
67,81
67,98
68,05
68,15
18,61
18,84
19,26
19,68
20,11
20,54
122 105 35 260 170 51 35 35 55 40
124 125 40 270 175 59,5 40 37,5 60 45
975 856 39 857 28.606 719 3.311 126
1127 987 64 876 29.250 737 2743,5 136
125,5 135 42 275 180 68 45 38 65 46
1.239,70 1.085,70 96 888 29.956 808 28143,75 150
127 145 45 280 200 76,5 50 40 70 47,5
1.363,67 1.194,27 133 974 30.520 826 2.893 165
128,5 155 47,5 285 220 85 55 42 75 48,5
1.500,04 1.313,70 162 1.049 31.555 846 2.990 182
130 165 50 290 250 102 60 45 80 50
1.650,04 1.445,07 194 1.076 31.780 868 3.033 198
Lampiran 3.3
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja
Formula Indikator
2 Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan - Kakao - Cengkeh - Kopi - Kelapa - Tebu - Tembakau - Nilam - Wijen 2.1.3 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan
Satuan
Jumlah produksi Luas Lahan Kg/Ha
kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha kg/ha
Realisasi 2013
Th Dasar 2013
850,00 580,00 752,50 1.292,33 6.346,00 789,67 5.600,00 900,00
2014
Target 2016
2015
875,00 625,00 765,32 1.297,26 6.375,00 800,92 5.700,00 950,00
895,00 645,00 776,34 1.295,88 6.536,00 850,14 5.925,00 975,00
900,00 685,00 780,35 1.298,43 6.747,00 864,59 5.965,00 985,00
Satuan Kerja Pelaksana
2018
2017
925,00 765,00 812,65 1.310,75 6.873,00 876,62 5.980,00 995,00
950,00 800,00 865,23 1.132,24 7.040,00 890,51 5.946,35 1.000,00
1 Peningkatan produksi peternakan : a Daging
ton
2.155,00
2.198
2.198
2.242
2.286
2.332
ton
3.736,27
7.258,00
7.367,00
7.478,00
7.590,00
7.704,00
ton
9,44
5,20
5,20
5,20
5,20
5,20
Jumlah ternak sapi potong tahun n Jumlah ternak kambing tahun n
ekor ekor
169.539 187.726
172.930 194.858
176.389 202.262
176.469 209.952
179.917 217.934
183.515 226.222
Jumlah ternak unggas tahun n
ekor
1.332.692
1.358.431
1.359.355
1.385.609
1.412.378
1.439.673
Pdt = Produksi Daging waktu ke-t Ko = Karkas plus (dengan edibel offal) St = Pemotongan ternak pada tahun yang bersangkutan b Telur Ptt Po p Bp
= = = =
Produksi Telur waktu ke-t Populasi Ternak Unggas dewasa Parameter produktifitas telur unggas (kg/ekor/th) Prosentase Betina Produktif
c Susu Pst = Produksi susu waktu ke-t m = Parameter produksi susu (kg/laktasi) Ps = Populasi Betina Perah Bp = Prosentase Betina Produktif dalam populasi 1 liter = 1.028 kg 2 Peningkatan populasi ternak : a Ternak besar dan kecil - sapi potong - kambing b Ternak unggas - ayam petelur - ayam pedaging - itik - angsa/entok
3 Produktivitas peternakan program IB : - service per conception - calving interval
Jumlah IB yang diberikan Jumlah IB yang berhasil
kali
1,04
1,04
1,04
1,04
1,04
1,04
Jarak kelahiran Pedet
bulan
14
14
14
14
14
14
1. Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Lampiran 3.3
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja - conception rate
Satuan
Formula Indikator
%
C/R dimana,
Realisasi 2013
Th Dasar 2013 94,95
2014
2015
Target 2016
2017
2018
96,03
96,33
96,63
96,93
97,23
Satuan Kerja Pelaksana
C = conception, IB pertama bunting R = Rate, angka kebuntingan
Urusan Ketahanan Pangan 2.1.6 Meningkatnya ketersediaan
1 Ketersediaan pangan utama Jumlah produksi beras tahun n Jumlah konsumsi beras tahun n
100
%
3,28
3,37
3,51
3,66
3,69
3,70 1 Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Urusan Perikanan dan Kelautan 2.1.7 Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan dan kelautan
1
Poduksi perikanan : a Hasil perikanan budidaya perikanan non b hasil budidaya
2
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
Produksi Tangkapan
Jumlah pembinaan kelompok tahun n Jumlah seluruh kelompok
100
ton ton
9.650 655,76
10.945 678,31
11.821 712,20
12.531 747,80
13.158 785,10
13.812 824,30
%
75
80
85
90
95
100
1. Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Urusan Ketenagakerjaan 4.1.1 Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 1 Persentase perusahaan yang menerapkan norma Jumlah Perusahaan yang wajib keselamatan dan kesehatan kerja Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 Jumlah Perusahaan yang wajib kepatuhan 2 Persentase perusahaan terhadap norma jamsostek
100
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00 1 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 100,00
45,96
47,09
48,00
49,05
50,10
Urusan Koperasi dan UKM 4.1.2 Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
1 Persentase Koperasi aktif
2 Persentase Usaha Mikro Kecil 3 Persentase Usaha menengah
Persentase koperasi yang melaksanakan RAT Jumlah seluruh koperasi
100
jumlah usaha mikro dan kecil jumlah UMKM
x 100
jumlah usaha menengah jumlah UMKM
x 100
%
32,39
%
96,5
98,26
98,18
98,1
98,02
%
1,73
1,81
1,89
1,98
2,06
1 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, 97,94 Pertambangan dan Energi Daerah; 2,14
Urusan Penanaman Modal 4.1.3 Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
1 Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
2 Tersedianya Sistem informasi Pelayanan
Jumlah realisasi penanaman modal tahun n
ada / tidak
milyar
138,56
140,66
143,48
146,35
149,27
Tersedia
Belum Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
Tersedia
1 Badan Pelayanan 152,27 Perijinan Terpadu Daerah
Tersedia
Lampiran 3.3
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Formula Indikator
Realisasi 2013
Th Dasar 2013
2014
Target 2016
2015
Satuan Kerja Pelaksana
2018
2017
Urusan Pariwisata 4.1.5 Meningkatnya Jumlah
1 Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan
Jumlah kunjungan tahun n - tahun (n-i) Jumlah seluruh pengunjung (n-1)
2 Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
Jumlah penerimaan PAD tahun n Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i) Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
100
%
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00 1 Dinas Kebudayaan
100
%
37,91
41,70
45,87
50,46
55,50
61,05
1.184.413,80
1.243.634,49
1.305.816,21
1.371.107,02
1.439.662,37
42,25
45,91
49,56
53,22
56,87
85,92
88,06
90,27
92,52
Urusan Perdagangan 4.1.6 Peningkatan perlindungan konsumen dan pelayanan
1
Jumlah Nilai ekspor daerah
2
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
jumlah kelompok pedagang/usaha informal yg dibina tahun n jumlah kelompok pedagang/usaha informal
Persentase penggunaan uji ukur timbangan dan perlengka-pannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
jumlah alat ukur, takaran, timbangan, dan perlengkapannya(UUTP) yang ditera ulang jumlah seluruh UTTP yang ada
3
jumlah nilai ekspor
USD
1.128.013,14 % 38,60
81,78
%
83,82
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
x 100
Urusan Industri 1 Perkembangan IKM : 4.1.7 Meningkatnya a jumlah unit Produksi Sektor b tenaga kerja Industri c nilai investasi d nilai produksi 2 Cakupan bina kelompok pengrajin
unit org milyar milyar
Jumlah dalam tahun n Jumlah dalam tahun n Jumlah dalam tahun n Jumlah dalam tahun n jumlah kelompok pengrajin yang dibina jumlah kelompok pengrajin
x 100
%
16.267 59.800 85,23 4.461,72 25,42
16.161 61.594 89,44 4.873,81 30,51
16.363 63.442 93,96 5.117,50 35,59
16.575 65.345 97,72 5.322,20 38,98
16.773 67.305 101,63 5.535,09 44,07
16.941 69.324 105,69 5.756,49
1 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan
49,15
Urusan Ketransmigrasian 4.1.8 Tersedianya 1. Persentase Kerjasama antar Jumlah kerja sama yang dilakukan tahun calon daerah kawasan n Jumlah rencana kerjasama yang transmigran transmigrasi dilakukan yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan Jumlah Calon transmigrasi yang 2 Persentase Calon transmigran yang diberangkatkan Jumlah calon transmigrasi diberangkatkan
% x 100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
% x 100
1 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Lampiran 3.4 MISI 4
Uraian
: MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Formula Indikator
Th Dasar 2013
2014
2015
Target 2016
2017
Satuan Kerja Pelaksana
2018
Urusan Lingkungan Hidup 4.1.4 Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
1 Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dilayani pengangkutan sampah
luas wilayah perkotaan yang dilayani angkutan sampah
2 Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPA 3 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
100
%
59,18
65,58
72,00
72,00
72,00
72,00
Jumlah sampah perkotaan yang terangkut jumlah sampah perkotaan yang dihasilkan
100
%
65,75
72,87
80,00
80,00
80,00
80,00
Jumlah usaha/kegiatan wajib AMDAL/UKL-UPL yang diawasi Jumlah seluruh usaha/kegiatan wajib AMDAL/UKL-UPL
100
%
luas wilayah perkotaan
Jumlah penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber 4 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan mata air Sumber Mata Air Jumlah seluruh wilayah rawan longsor dan sumber mata air yang perlu penghijauan
100
DPU Ciptakarya dan Tata Ruang
15,00
17,00
19,00
21,00
23,00
25
Kantor LH
%
2,50
3,00
4,00
5,00
6,00
7
Kantor LH
Kantor LH
peningkatan 5 Persentase usaha/kegiatan yang menggunakan IPAL
Jumlah usaha/kegiatan yang telah menggunakan IPAL Jumlah usaha/kegiatan wajib IPAL
100
%
7,05
12,00
19,00
27,00
36,00
41
6 Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
Jumlah luas RTH saat ini Luas seluruh wilayah perkotaan
100
%
45,45
45,52
45,59
45,66
45,73
45,8
1 Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan
Jumlah kunjungan tahun n - tahun (n-i) Jumlah seluruh pengunjung (n-1)
100
2 Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
Jumlah penerimaan PAD tahun n - Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i) Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
DPU Ciptakarya dan Tata Ruang Dinas Kehutanan Kantor LH
Urusan Pariwisata 4.1.5 Meningkatnya Jumlah
100
%
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
%
37,91
41,70
45,87
50,46
55,50
5,00 1 Dinas Kebudayaan dan
61,05
Urusan Kehutanan 2.1.4 Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
1 Persentase luas hutan yang direboisasi 2 Jumlah produksi Kayu • Hutan rakyat *
Lahan Kering
Luas hutan yang direboisasi Luas hutan Kabupaten Nganjuk
Jumlah produksi kayu Jumlah produksi kayu
100
%
7,92 4.043 51.049,7
(m3) (m3)
3000 0
9,2391
4.717 51.049,7
5.000 1.000
10,3508
5.284 51.049,7
5.000 1.000
11,4771
5.859 51.049,7
5.000 1.000
12,6687
6.467 51.049,7
5.000 1.500
13,732
7.010 51.049,7
5.000 1.500
1. Dinas Kehutanan Daerah
Lampiran 3.4 Uraian
Sasaran Indikator Kinerja 3 Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi
Satuan
Formula Indikator
1 Persentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan a Di dalam Kawasan
100
2015
2017
Satuan Kerja Pelaksana
2018
%
1.323
1.723
2.123
2.523
2.923
3.323
%
2,49
5,55
10,99
14,79
15,54
16,1
%
2,75
2,95
3,4
3,86
4,31
4,76
x 100
%
86
x 100
%
Luas Lahan dlm kawasan yang dibudidayakan 100
Luas Kawasan Hutan Produksi b Di luar Kawasan
2014
Luas Lahan yang Direhabilitasi sampai th ke-n Luas Lahan Kritis
2.1.5 Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Th Dasar 2013
Target 2016
Luas Lahan dlm kawasan yang dibudidayakan 100
Luas Kawasan Hutan rakyat
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 5.1.5 Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
1. rasio penggunaan AT yang berijin
jml pengguna AT berijin tahun n
87
90
94
97
Jml pengguna air tanah 2 Persentase pertambangan Jumlah pertambangan tanpa ijin tahun n jumlah pertambangan tanpa ijin tahun n-1 tanpa ijin
48,20
40,30
33.33
23,81
19,05
1 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan 14,28 Energi Daerah
100
Lam piran 3.5
MISI 5
Uraian
: MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT
Sasaran Indikator Kinerja
Formula
SALAH
SATU
PENOPANG
Satuan
Th Dasar 2013
%
47,38
2014
PERTUMBUHAN
2015
Target 2016
EKONOMI
2017
DAN
2018
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Pekerjaan Umum 5.1.1 Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
1 Persentase pemenuhan kebutuhan jalan
48,60
49,29
49,97
50,65
81,61
81,86
82,11
82,35
82,59
81,61
81,86
82,11
82,35
82,59
64,99
65,67
66,54
67,41
68,27
69,12
%
35,29
29,41
29,41
29,41
29,41
29,41
Dinas PU Ciptakarya dan Tata Ruang
%
70,00
56,00
58,00
60,00
63,00
65,00
Dinas PU Pengairan Daerah
%
70,00
74,00
75,00
76,00
77,00
78,00
100
jalan kondisi baik panjang jalan yang ada
100
Jumlah jembatan yang ada Jumlah Kebutuhan jembatan
100
jembatan kondisi baik jumlah jembatan yang ada
100
%
5 Persentase tercapainya pengelolaan dan pembangunan Bangunan Gedung Negara
Jumlah pengelolaan dan pembangunan gedung Jumlah bangunan gedung daerah
100
1 Persentase panjang jaringan irigasi kondisi baik
Panjang jaringan irigasi dalam kondisi baik Panjang jaringan irigasi yang ada
100
kelompok HIPPA aktif Jumlah kelompok HIPPA yang ada
100
2 Persentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik 3 Persentase pemenuhan kebutuhan jembatan 4 Persentase jembatan dalam kondisi baik
5.1.2 Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi
47,92
Panjang jalan aspal yang ada hingga tahun n Panjang kebutuhan jalan aspal
2 Persentase kelompok HIPPA yang aktif
%
%
81,41
81,30
Dinas PU Bina Marga Daerah
Lam piran 3.5
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Formula
3 Rasio ketersediaan ketersediaan air irigasi pada setiap musim tanam air irigasi
berdasarkan rencana tata tanam yang ditetapkan Kebutuhan air irigasi pada setiap musim tanam berdasarkan rencana tata tanam yang ditetapkan
%
Th Dasar 2013 70,00
2014 72,00
2015 74,00
Target 2016 76,00
2017 78,00
2018
Satuan Kerja Pelaksana
80,00
100
Urusan Perumahan 5.1.3 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
%
10,87
11,68
12,57
13,45
14,32
15,19
100
%
66,12
69,01
71,87
74,69
77,48
80,24
100
%
21,44
21,60
21,77
21,93
22,09
22,25
%
71,18
72,24
73,63
74,85
76,08
77,30
%
100
100
100
100
% %
0
1 Persentase penduduk perkotaan dan pedesaan mendapatkan pe-layanan air bersih dengan sistem perpipaan
Jumlah Rumah Tangga dg akses air bersih Jumlah Rumah Tangga
100
2 Persentase ketersediaan drainase lingkungan
panjang drainase yang ada panjang drainase yang dibutuhkan
Jumlah rumah layak huni Jumlah rumah
3 Persentase rumah layak huni 4 Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
Jumlah jalan lingkungan yang ada panjang jalan lingkungan yang dibutuhkan
1 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
Urusan Perhubungan 5.1.4 Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
1 Persentase sarana angkutan yang laik jalan
2
Persentase Pemasangan Rambu-rambu a. APILL b. Flash Light
Jumlah angkutan umum yang lulus uji kir tahun n Jumlah angkutan umum yang wajib uji kir tahun n
100
100
100
Jumlah rambu yang dibangun pada tahun n Jumlah kebutuhan rambu dalam 5 tahun 11,11 17,39
33,33 39,13
55,55 60,87
77,77 82,61
100,00 100,00
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Lam piran 3.5
Uraian
Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Formula
c. Rambu 3 Persentase pemenuhan prasarana lalu lintas d. Halte e Guardrail f. Marka jalan g. Delineator h. Paku jalan i. Terminal j. Cermin tikungan
Th Dasar 2013
% Jumlah prasarana lalu lintas Jumlah kebutuhan Prasarana lalu lintas
2014
2015
Target 2016
2017
2018
15,15
36,36
57,57
78,78
100,00
100,00 20,00 20,00 17,24 11,11 100,00 20,00
100,00 40,00 40,00 37,93 33,33 100,00 40,00
100,00 60,00 60,00 58,62 55,55 100,00 60,00
100,00 80,00 80,00 79,31 77,77 100,00 80,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
x 100
% % % % % % %
0 0 0 0 0 0 0
Satuan Kerja Pelaksana
Lampiran 3.6
MISI 6
Uraian
:
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM
Sasaran Indikator Kinerja
Formula
Satuan
Th Dasar 2013
2014
2015
Target 2016
2017
2018
kali
46
57
60
60
60
62
%
100
100
100
100
100
100
Jumlah tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan Jumlah tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
%
70
70
70
70
70
70
4 Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
Jumlah Forum Antar Umat Beragama (FAUB) yang difasilitasi
%
100
100
100
100
100
100
1 Cakupan pelayanan penanggulangan bencana alam
Jumlah kasus kebakaran yang tertangani thn n Jumlah seluruh kasus kebakaran tahun n
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
Satuan Kerja Pelaksana
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1.1.16 Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan kerukunan kehidupan beragama
1.1.11 Terwujudnya Mitigasi bencana alam
1. Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah 2 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ke-tertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten 3 Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Nganjuk
Kali kegiatan Jml Pelanggaran K3 yang diselesaikan tahun n Jml seluruh pelanggaran K3 tahun n
2 Persentase kelengkapan sarana dan Jumlah sarana dan prasarana penanggulangan prasarana penaggulangan bencana bencana tahun n Jumlah kebutuhan sarana dan prasarana alam penanggulangan bencana hingga tahun n
100
100
100
1 Kantor Satpol PP 2 Kantor Kesbangpolinm as Daerah
Badan Penanggulanga
Lampiran 4.1
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2014 - 2018 VISI
:
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MISI 1
:
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
KONDISI AWAL 2013
Target
25%
50%
531,97
75%
558,57
100%
726,14
100%
943,98
100%
ada
ada
479,21
ada
503,17
ada
528,33
ada
554,75
ada
582,48
ada
100%
100%
217,19
100%
236,35
100%
257,64
100%
281,32
100%
305,26
100%
Bappeda
100%
100%
86,88
100%
94,54
100%
103,06
100%
112,53
100%
122,10
100%
100%
100%
304,07
100%
330,90
100%
360,70
100%
393,85
100%
427,37
100%
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
183,16
100%
1.404,20
100%
2014
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
2018 Rp (juta)
SKPD KONDISI PENANGGUNGJ AKHIR 2018 AWAB
Urusan Penataan Ruang 1
Program Perencanaan Tata Persentase tersusunnya RDTR Ruang Perkotaan/Pedesaan
2
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1
Program ruang
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
Pemanfaatan Persentase rekomendasi ijin pemanfaatan ruang sesuai Perda RTRW
1.227,18
100%
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
Urusan Perencanaan Pembangunan 1 2
3
4 5 6 7
Program kerjasama pembangunan Program Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Program perencanaan pembangunan daerah Program perencanaan pembangunan ekonomi Program Perencanaan Sosial budaya Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target
130,31
Persentase Program/Kegiatan Pembangunan dalam dokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPD yang teranggarakan dalam APBD
100%
100%
999,07
141,81
100%
1.087,23
154,58
100%
1.185,15
168,79
100%
1.294,09
100%
477,82
519,98
566,81
618,91
671,58
521,26
567,25
618,34
675,18
732,63
608,13
661,79
721,40
787,71
854,73
Lampiran 4.1
PROGRAM 8
Program penelitian pengembangan
INDIKATOR KINERJA dan Persentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti
KONDISI AWAL 2013 80%
2014 Target 100%
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
Rp (juta) 600,00
Target 100%
Rp (juta) 720,00
Target 100%
Rp (juta) 864,00
Target 100%
Rp (juta) 1.036,80
2018
Target 100%
Rp (juta) 1.244,16
SKPD KONDISI PENANGGUNGJ AKHIR 2018 AWAB 100%
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 1
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Cakupan kepemilikan KTP
98,38%
98,50%
Cakupan kepemilikan akta kelahiran
75,00%
79,00%
Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga
92%
472,27
92%
100%
495,88
100%
81,50%
84,00%
100%
100%
644,65
100%
838,04
100%
1.089,45
100%
87%
100%
100%
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
100%
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Persentase raperda yang ditetapkan menjadi perda
100%
100%
9.831,08
100%
10.814,19
100%
11.895,61
100%
13.085,17
100%
13.739,43
100%
Rasio publikasi kegiatan legislatif
100%
100%
76,68
100%
80,51
100%
84,54
100%
88,77
100%
93,20
100%
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
Maret
Maret
1.735,33
Maret
1.822,10
Maret
1.913,21
Maret
2.008,87
Maret
2.109,31
Maret
Program Peningkatan
Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
100%
100%
5.000,00
100%
1.038,52
100%
10.000,00
100%
15.000,00
100%
22.500,00
100%
63,94
WTP
70,33
WTP
77,36
WTP
85,10
WTP
93,61
WTP
1
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
2
Program peningkatan komunikasi dan informasi lembaga legislatif dengan masyarakat
3
4
Sarana dan Prasarana
Sekretariat DPRD
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Pasar 5
Program Penyusunan dan Opini Laporan keuangan Pendokumentasian Wajib pemerinbtah daerah dengan Pajak Daerah dan Retribusi predikat WTP Daerah
WTP
WTP
6
Program Pembinaan Persentase peningkatan PAD Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah
9,20%
17,00%
1.051,93
10,50%
1.104,53
11,50%
1.159,75
11,50%
1.217,74
12,35%
1.278,63
7
Peningkatan Pengelolaan Persentase kenaikan kontribusi Asset Daerah PAD terhadap Belanja Daerah
7,00%
7,82%
478,25
7,86%
502,17
7,90%
527,28
7,93%
553,64
7,97%
581,32
8
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
100,00%
100,00%
445,83
100,00%
512,70
100,00%
589,61
100,00%
678,05
100,00%
779,76
Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
0,12
100,00%
Inspektorat
Lampiran 4.1
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
2014
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2018
SKPD KONDISI PENANGGUNGJ AKHIR 2018 AWAB
9
Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
% kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
100,00%
Target 100,00%
Rp (juta) 156,18
Target 100,00%
Rp (juta) 171,80
Target 100,00%
Rp (juta) 188,98
Target 100,00%
Rp (juta) 207,88
Target 100,00%
Rp (juta) 228,66
10
Program Penataan dan Prosentase Program Kerja Penyempurnaan kebijakan Pengawasan Tahunan (PKPT) sistem dan prosedur yang dilaksanakan. pengawasan
70,00%
70,00%
24,44
70,00%
25,66
75,00%
26,95
75,00%
28,30
75,00%
29,71
75,00%
11
Program Pendidikan Kedinasan
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
78,22%
90,02%
1.542,34
90,02%
1.696,58
90,02%
1.866,23
100,00%
2.052,86
100,00%
2.258,14
100,00%
12
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional
33,00%
49,00%
669,50
66,00%
736,45
83,00%
810,09
100,00%
891,10
100,00%
980,21
100,00%
13
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Prosentase jabatan struktural yang terisi
100,00%
100,00%
1.566,47
100,00%
2.170,13
100,00%
2.148,73
100,00%
2.256,17
100,00%
2.368,98
100,00%
14
Program peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Kabupaten Program pembinaan iman dan Takwa Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
13
13
301,21
15
316,27
15
332,09
15
348,69
15
366,13
15
100,00%
100,00%
15,00
100,00%
18,00
100,00%
21,60
100,00%
25,92
100,00%
31,10
100,00%
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik Jumlah raperda yang disusun
10
10
8,86
12
9,30
14
9,77
18
10,25
20
10,77
20
10
10
536,69
10
563,52
10
591,70
10
621,28
10
652,35
10
Prosentase kasus hukum yang diselesaikan
100,00%
100,00%
90,59
100,00%
95,12
100,00%
99,87
100,00%
104,87
100,00%
110,11
100,00%
15 16
17
18
19
20
22
23
Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi Program pelayanan peningkatan data dan informasi kepada masyarakat Program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah Program pembinaan/penyuluhan hukum Program penyusunan dan penelitian produk hukum
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
150,00
180,00
216,00
259,20
311,04
88,70
93,13
97,79
102,68
107,81
249,54
262,02
275,12
288,87
303,32
100,00%
Badan Kepegawaian Daerah
Sekretariat Daerah
Lampiran 4.1
PROGRAM 24
25
26
27
28
29
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
2014 Target
Program Produk penerapan/penegakan hukum Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Program Koordinasi Pelaksanaan Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Telekomunikasi Program Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai (DBHC-HT)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
Rp (juta) 428,55
Target
Rp (juta) 449,98
Target
Rp (juta) 472,48
Target
Rp (juta) 496,10
2018
Target
Rp (juta) 520,91
594,67
624,41
655,63
688,41
722,83
929,37
975,84
1.024,63
1.075,86
1.129,66
76,68
80,51
84,54
88,77
93,20
64,69
67,93
71,33
74,89
78,64
305,00
325,00
450,00
325,00
325,00
1.000,00
551,94
1.000,00
1.200,00
1.440,00
SKPD KONDISI PENANGGUNGJ AKHIR 2018 AWAB
Urusan Statistik 1
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah : Nganjuk Dalam Angka Dokumen PDRB
1 Jenis buku 1 Jenis buku
1 Jenis buku 1 Jenis buku
1 Jenis buku 1 Jenis buku
1 Jenis buku 1 Jenis buku
8,95%
14,92%
41,67
20,89%
43,75
26,17%
34,90%
123,12
43,63%
132,49
1 Jenis buku
1 Jenis buku 1 Jenis buku
1 Jenis buku
Bappeda
1 Jenis buku 1 Jenis buku
Urusan Kearsipan 1.
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
2
Program penyelamatan dan Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelestarian dokumen dan arsip daerah pelatihan kearsipan
Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
26,86%
45,94
32,28%
142,66
48,24
38,80%
153,69
50,65
38,80%
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
165,66
Urusan Komunikasi dan Informatika 1.
2.
4.
Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
Intensitas update website Pemkab Nganjuk per minggu
1,00
2,00
10,93
2,00
11,48
3,00
12,05
3,00
12,66
4,00
13,29
Program penyebarluasan informasi
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
12,00
12,00
35,89
12,00
37,68
12,00
39,56
12,00
41,54
12,00
43,62
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
25,00
25,00
30,00
25,00
31,50
25,00
33,07
25,00
34,73
25,00
36,46
4,00 Sekretariat Daerah Dinas 12,00 Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Daerah 25,00
Lampiran 4.1
PROGRAM
4
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
2014 Target
Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
Rp (juta)
Target
166,49
Rp (juta)
Target
174,82
Rp (juta)
Target
183,56
Rp (juta)
2018
Target
192,74
Rp (juta)
SKPD KONDISI PENANGGUNGJ AKHIR 2018 AWAB
202,37
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1
2
3
4
5
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Persentase BUM Des Aktif
536,43
100,00%
563,25
100,00%
591,41
100,00%
620,98
100,00%
652,03
84,15%
83,04
85,83%
87,19
87,55%
91,55
89,30%
96,13
91,09%
100,94
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Posyandu Aktif
100,00% 100,00%
443,35
100,00%
465,51
100,00%
488,79
100,00%
513,23
100,00%
538,89
100,00%
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
100,00% 100,00%
471,14
100,00%
247,35
100,00%
612,48
100,00%
796,23
100,00%
1.035,09
100,00%
Program Pembinaan Pemerintahan, Kelembagaan dan Masyarakat Desa
Jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola pemerintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Administrasi,Keuangan dan per tanggung-jawaban
100,00% 100,00%
1.948,96
100,00%
2.046,41
100,00%
2.148,73
100,00%
2.256,17
100,00%
2.368,98
100,00%
3,45%
140,40
3,50%
147,42
3,60%
154,79
3,63%
162,53
3,65%
170,66
Persentase KDRT yang difasilitasi
100,00% 100,00%
49,61
100,00%
52,09
100,00%
54,70
100,00%
49,61
100,00%
52,09
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
100,00% 100,00%
200,77
100,00%
210,80
100,00%
221,34
100,00%
232,41
100,00%
244,03
Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif
100,00% 100,00%
82,50%
100,00% Badan Pemberdayaan Masyarakat dan 91,09% Pemerintahan Desa Daerah.
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1
2
3
4
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas perempuan dan Anak Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
3,20%
184,19
193,40
203,07
213,22
223,88
3,65% Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga 100,00% Berencana Daerah
100,00%
Lampiran 4.1
PROGRAM
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
KONDISI AWAL 2013
Target
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
16 unit
16 Unit
500,00
% jumlah penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
5,80%
5,88%
900,00
INDIKATOR KINERJA
2014
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
2018
Target
Rp (juta)
SKPD KONDISI PENANGGUNGJ AKHIR 2018 AWAB
Urusan Sosial 1
2
3 4
5 6
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
16 unit
5,80%
38,52 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
38,00%
40,00%
27,56
186,89
751,18
16 unit
5,73%
40,44 45,00%
28,94
650,00
1.170,00
16 unit
5,65%
42,47 50,00%
30,39
845,00
1.521,00
16 unit
5,57%
44,59 55,00%
31,91
1.098,50
1.977,30
16 unit
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
5,57%
46,82 60,00%
33,50
72,05
75,65
79,43
83,41
87,58
206,31
216,62
227,45
238,82
250,77
60,00%
Urusan Kebudayaan 1
Program Pengembangan Nilai Budaya
Peningkatan even seni budaya daerah
2
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
3
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
8 kali
76,80%
8 kali
78,95%
223,81
73,87
8 kali
84,21%
235,00
77,56
8 kali
84,21%
246,75
81,44
8 kali
259,09
85,51
8 kali
272,04
89,79
8 kali
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Lampiran 4.2
MISI 2
:
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDIS I AWAL 2013
Target
1
2
3
4
5
2014
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2017 2018 2015 2016
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
7
Target
Rp (juta)
9
Target
Rp (juta)
11
Target
Rp (juta)
13
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16
Urusan Pendidikan 1
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Angka Partisipasi Murni SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
2
6
Angka Partisipasi Kasar (%) SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Program Pendidikan Non Angka Putus Sekolah Formal SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
90.000,00 99,35 82,51 59,60
99,35 82,60 60,00
Program Pendidikan Menengah
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rata - Rata Nilai UN dan UASB SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Persentase guru sesuai kualifikasi: SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Angka Kelulusan (AL) SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Program Pendidikan Pendidikan Anak Usia Anak Usia Dini Dini (PAUD)
79.067,71 99,38 82,80 63,79
15.000,00 123,64 106,76 73,76
127,06 112,37 80,33
130,48 117,98 86,89
0,04 0,03 0,21
7,61 7,70 6,00
7,62 7,72 6,30
140,74 134,80 106,59
0,03 0,00 0,15
7,64 7,74 6,40
338,00
3.900,00
209,64
140,74 134,80 106,59
0,02 0,00 0,10
7,66 7,76 6,50
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah 99,50 Raga Daerah 84,00 76,36
29.615,07
260,00
3.000,00
199,66
99,50 84,00 76,36
137,32 129,19 100,02
0,03 0,01 0,15
152.100,00
22.780,82
200,00
1.444,54
190,15
99,45 83,50 72,17
133,90 123,58 93,46
0,04 0,02 0,20
117.000,00
17.523,71
46,18
3.000,00 6,90 6,69 5,30
99,40 83,00 67,98 9.103,55
200,00 0,04 0,05 0,21
90.000,00
0,02 0,00 0,10 5.070,00
7,68 7,78 6,60 220,12
231,13
38,04 23,93 18,54
38,04 23,93 18,54
38,82 24,71 19,32
39,60 25,49 20,10
40,38 26,27 20,88
41,16 27,05 21,66
41,16 27,05 21,66
99,95 99,50 99,65
99,95 99,50 99,65
99,96 99,65 99,75
99,97 99,75 99,85
99,98 99,90 99,95
100,00 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00
618,99
680,89
748,98
823,88
881,55
Lampiran 4.2
No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDIS I AWAL 2013
2014 Target
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017 2018
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 1
Program Pengembangan Jumlah pemuda dan Keserasian berprestasi Kebijakan Pemuda
2
Program peningkatan peran serta kepemudaan
3
Program Pembinaan dan Jumlah cabang olah Pemasyarakatan raga Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
4
4 orang
5 orang
7,14
5 orang
345,01
2 jenis
2 jenis
670,94
7,85
5 orang
362,26
2 jenis
2.000,00
902,31
21,42
5 orang
380,37
2 jenis
499,88
738,03
27,84
5 orang
399,39
2 jenis
2.000,00
992,54
36,19
5 orang Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
419,36
2 jenis
2.600,00
811,83
2 jenis
3.380,00
Urusan Perpustakaan 1
Program Pengembangan Jumlah pengunjung Budaya Baca dan perpustakaan per Tahun Pembinaan Perpustakaan
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
58.409 orang
35.737 buku
10,00%
150,00
4,00%
10,00%
195,00
4,00%
10,00%
253,50
4,00%
10,00%
329,55
4,00%
10,00%
428,42
4,00%
10,00% Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
4,00%
Urusan Kesehatan 1
2
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%)
<9%
< 24 %
< 166
< 160
60
65
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (%)
< 166
< 160
1.000,00
< 23 %
1.000,00
<155
18.000,00
<155
< 22 %
1.300,00
<150
18.000,00
<150
< 21 %
1.690,00
<145
21.600,00
<145
< 20 %
2.197,00
< 20 % Dinas Kesehatan Daerah
<140
25.920,00
<140
31.104,00
<140
Lampiran 4.2
No
PROGRAM
3
Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita
4
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
5
6
7
INDIKATOR KINERJA Cakupan kunjungan ibu hamil K4 (%) % balita dengan gizi buruk (%)
KONDIS I AWAL 2013
Target
93
94
< 0.7
< 0.5
2014
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017 2018
Rp (juta)
Target
2.000,00
< 0.5
1.900,00 % penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas (%)
15
15
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp (juta)
95
769,72
Target
2.000,00
< 0.5
2.130,00 15,00
Rp (juta)
96
810,96
Target
2.400,00
854,53
Target
Rp (juta)
98
< 0.5
2.556,00 15,00
Rp (juta)
97
2.880,00
< 0.5
3.067,20 15,00
1.025,43
98
3.456,00
15,00
1.230,52
250,00
250,00
300,00
360,00
432,00
8.000,00
8.000,00
12.000,00
14.400,00
17.280,00
150,00
150,00
180,00
216,00
259,20
Program Pengawasan Obat dan Makanan
9
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan dan Penelitian Kesehatan
1.066,25
1.172,88
1.290,17
1.419,18
1.561,10
19,08
20,03
21,04
22,09
23,19
11
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1.198,71
1.258,65
2.397,43
3.116,66
4.051,65
12
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
670,46
737,50
1.340,91
1.743,19
2.266,14
13
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
19.164,80
20.123,04
38.329,60
49.828,48
64.777,02
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : a. Prevalensi HIV (%) <0,5
<0,5
<0,5
<0,5
<0,5
< 0.5
3.680,64
8
10
KONDISI AKHIR 2018
<0,5
15,00
<0,5
SKPD PENANGGUNG JAWAB
Lampiran 4.2
No
14
PROGRAM
Target
b. % penderita TBC BTA (+) yang sembuh setelah selesai pengobatan (CR)
85
85
85
85
85
85
85
c. Prevalensi Penemuan Penderita Kusta (PB+MB)
<1
<1
<1
<1
<1
<1
<1
2014
Program Pemberantasan Penyakit Tidak Menular Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC HT)
15
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
16
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
17
Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017 2018
KONDIS I AWAL 2013
INDIKATOR KINERJA
Jumlah penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit :
RSUD Nganjuk RSUD Kerosono Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Nganjuk RSUD Kertosono Turnover Interval (TOI) RSUD Nganjuk RSUD Kertosono Nett Dead Rate RSUD Nganjuk (‰) RSUD Kertosono (‰)
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
500,00
525,00
1.000,00
1.300,00
1.690,00
97,76
100,00
125,00
150,00
175,00
95.000
150.000
50.000
50.000
9.229,41
9.690,88
10.175,43
10.684,20
11.218,41
66.722,69
70.058,82
105.088,23
115.597,05
115.597,05
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
50.000
102.652
105.732
108.904
112.171
115.536
119.002
45.041
46.000
46.250
46.500
46.750
47.000
91,2 82
92,00 72,50
92,50 73,00
93,00 73,50
93,50 74,00
94,00 74,50
0,36 1
0,24 2,00
0,13 2,00
0,03 2,00
-0,09 2,00
-0,09 2,00
2,4 19
2,4 11,50
2,4 11,00
2,4 10,50
2,4 10,00
2,4 9,50
119.002 47.000
94 RSUD Kertosono 75 RSUD Kertosono (0,09) RSUD Nganjuk 2,00 2,40 9,50
Lampiran 4.2
No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDIS I AWAL 2013
2014 Target
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017 2018
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1 2 3
4
5
6
7
8
9
10 11
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program pelayanan kontrasepsi
Persen capaian peserta KB baru (%) Cakupan peserta KB aktif (%) persen Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (%) Program pembinaan Terkendalinya peran serta masyarakat pertumbuhan penduduk dalam pelayanan KB/KR dan mening-katnya kesejahteraan keluarga yang mandiri (%) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga Program pengembangan model operasional BKBPosyandu-PADU Program pendukung operasional KB Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan KB
100,00 80,26 58,09
0,438
100,00 80,28 58,07
0,434
1.722,13
100,00
1.894,34
100,00
2.083,78
100,00
2.292,16
100,00
2.521,37
277,94
80,30
291,84
80,32
306,43
80,34
321,75
80,36
337,84
864,15
58,05
950,56
58,03
1.045,62
58,01
1.150,18
57,99
1.265,20
69,69
0,426
73,17
0,422
76,83
0,422
80,67
66,37
0,429
18,06
19,87
135,00
175,50
228,15
16,54
17,36
18,23
19,14
20,10
121,48
133,63
242,96
315,85
410,61
182,27
191,38
200,95
211,00
221,55
32,47
34,09
97,41
126,63
164,62
1.328,90
1.395,34
1.465,11
1.538,37
1.615,29
100,00 Badan Pemberdayaan 80,36 Perempuan dan Keluarga 57,99 Berencana Daerah.
0,42
Lampiran 4.3
MISI 3
:
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSI PERTANIAN
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
Target
Rp (juta)
5
Target 6
Rp (juta)
Target 8
Rp (juta)
Target 10
Rp (juta)
2018
Target 12
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16
Rp (juta)
Urusan Pertanian 1
Program peningkatan produksi Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura : pertanian/perkebunan Tanaman pangan (ton) padi jagung kedelai
5.438,52
575.065 239.718 22.522
578.241 243.578 24.761
5.982,37
580.163 244.795 25.257
3.331,05 Hortikultura Bawang merah Cabe Merah Cabe Rawit Melon Garbis Durian Alpukat Jeruk Mangga Rambutan
2
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura : Tanaman Pangan padi (kw/ha) jagung (kw/ha) kedelai (kw/ha) Hortikultura : Bawang merah (kw/ha) Cabe merah (kw/ha) Cabe rawit (kw/ha) Melon (kw/ha) Garbis (kw/ha) Durian (kg/pohon) Alpukat (kg/pohon) Jeruk (kg/pohon) Mangga (kg/pohon) Rambutan (kg/pohon)
3
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Produksi perkebunan : (ton) Kakao Cengkeh Kopi Kelapa Tebu
1.226.100 53.550 38.500 56.420 27.200 14.535 6.371 4.585 181.316 11.501
1.234.625 68.750 46.000 59.400 28.000 17.255 7.281 4.950 197.799 12.938
10.877,04
581.167 246.012 25.765
3.497,60 1.290.140 74.250 48.300 60.500 28.800 19.720 9.900 5.130 214.500 13.226
3.331,05
14.140,15
582.420 247.229 26.286
6.662,10 1.305.560 81.925 51.750 61.600 32.000 22.568 11.500 5.400 232.400 14.250
3.497,60
18.382,20
1.320.980 87.575 54.625 62.700 35.200 25.500 13.200 5.880 250.500 15.520
6.662,10
582.838,00 248.481,00 26.806,00
582.838 248.481 26.806
8.660,73
Dinas Pertanian Daerah
11.258,95 1.336.400 94.875 57.500 63.800 40.000 32.640 15.000 6.300 268.000 17.500
8.660,73
11.258,95
68,8 68,94 18,61
69,18 70,05 20,46
69,41 70,4 20,87
69,53 70,75 21,29
69,68 71,1 21,72
69,73 71,46 22,15
69,73 71,46 22,15
122 105 35 260 170 51 35 35 55 40
124 125 40 270 175 59,5 40 37,5 60 45
125,5 135 42 275 180 68 45 38 65 46
127 145 45 280 200 76,5 50 40 70 47,5
128,5 155 47,5 285 220 85 55 42 75 48,5
130 165 50 290 250 102 60 45 80 50
130,00 165,00 50,00 290,00 250,00 102,00 60,00 45,00 80,00 50,00
975 856 39 857 28.606
1127 987 64 876 29.250
2.363,87
2.482,06 1.239,70 1.085,70 96 888 29.956
2.606,17 1.363,67 1.194,27 133 974 30.520
2.736,48 1.500,04 1.313,70 162 1.049 31.555
2.873,30 1.650,04 1.445,07 194 1.076 31.780
1.650,04 1.445,07 194,00 1.076,00 31.780,00
Lampiran 4.3
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
Target
Tembakau Nilam Wijen Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan (kg/ha) Kakao Cengkeh Kopi Kelapa Tebu Tembakau Nilam Wijen 4
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
5
Program peningkatan produksi Peningkatan produksi peternakan (ton) hasil peternakan Daging Telur Susu
4
5
6
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Rp (juta)
5 719 3.311 126
737 2743,5 136
806,05 227,76 702,14 1.292,33 7.466,35 789,67 5.880,00 1.235,29
814,98 243,12 708,12 1.297,26 7.536,83 800,92 5.900,00 1.216,52
Target 6 808 28143,75 150
Peningkatan populasi ternak : Ternak besar dan kecil (ekor) - sapi potong - kambing Ternak unggas Produktivitas peternakan program IB : - service per conception - calving interval - conception rate (%)
172.930 194.858 1.358.431
1,04 kali 1,4 bulan 94,95
1,04 kali 1,4 bulan 96,03
Rp (juta)
846 2.990 182
Target 12
806,05
814,98
323,15 721,07 1.310,75 8.070,40 876,62 5.980,00 1.284,15
340,58 734,19 1.132,24 8.107,14 890,51 5.946,35 1.300,00
127,75
232,27
894,40 2.198 7.367 5,20
3.407,22 2.242 7.478 5,20
123,73
176.389 202.262 1.359.355
494,91
653,27
234,60
246,33
1.617,62
469,19
Dinas Peternakan dan 2.285,75 Perikanan 7.590,00 Daerah 5,20
836,39
183.515 226.222 1.439.673
1,04 kali 1,4 bulan 96,93
16
814,98 340,58 734,19 1.132,24 8.107,14 890,51 5.946,35 1.300,00
5.758,20
643,38
1.244,32 1,04 kali 1,4 bulan 96,63
15 868,00 3.033,00 198,00
2.286 7.590 5,20
179.917 217.934 1.412.378
SKPD PENANGGUNG JAWAB
392,54
4.429,39 2.286 7.590 5,20
176.469 209.952 1.385.609
1,04 kali 1,4 bulan 96,33
301,95
KONDISI AKHIR 2018
Rp (juta)
868 3.033 198
283,45 717,03 1.298,43 7.906,83 864,59 5.965,00 1.252,88
622,16
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
826 2.893 165
Target 10
768,36
117,84 169.539 187.726 1.332.692
Rp (juta)
249,14 713,7 1.295,88 7.661,26 850,14 5.925,00 1.231,56
851,80 2.198 7.258 5,20
Target 8
752,65
116,14
2.155,00 3.736,27 9,44
Rp (juta)
2018
183.515,00 226.222,00 1.439.673,00 2.102,90
1,04 kali 1,4 bulan 97,23
609,95
1,04 kali 1,4 bulan 1,4 bulan
792,93
Urusan Ketahanan Pangan 1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Ketersediaan pangan utama (%)
3,28
3,37
254,18
3,51
266,89
3,66
508,36
3,69
660,87
3,70
859,13
3,70 Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Lampiran 4.3
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
Target
Rp (juta)
5
Target 6
Rp (juta)
Target 8
Rp (juta)
Target 10
Rp (juta)
2018
Target 12
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16
Rp (juta)
Urusan Perikanan dan Kelautan 1
2
3
Program pengembangan budidaya perikanan Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Produksi perikanan : Hasil perikanan budidaya (ton) hasil perikanan non budidaya (ton)
1.705,69 9.650
1.790,98 11.821
126,33 655,76
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan (%)
10.945
75,00
678,31 80,00
145,28 712,20
111,45
3.411,39 12.531
85,00
252,66 747,80
128,17
3.752,53 13.158
90,00
277,93 785,10
222,90
4.127,78 13.812
95,00
305,72
- Dinas Peternakan dan 13.812,00 Perikanan 824,30 Daerah
824,30 245,19
100,00
269,71
100,00
Urusan Ketenagakerjaan 1.
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
2.
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3.
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
4.
Program Informasi, monitoring, Persentase kepatuhan perusahaan terhadap norma jamsostek perencanaan tenaga kerja.
497,33
Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja
100,00%
100,00%
1.490,43
522,19
100,00%
65,92
100,00%
100,00%
46,55
1.564,95
994,65
100,00%
69,21
100,00%
48,88
3.129,91
1.094,12
100,00%
72,68
100,00%
51,32
3.442,90
1.203,53
100,00%
76,31
100,00%
3.787,19
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan 100,00% Transmigrasi
80,12
53,89
100,00%
56,59
61,60
97,94
64,69
100,00%
Urusan Koperasi dan UKM 1
Program Peningkatan Kualitas Prosentase Koperasi aktif Kelembagaan Koperasi
2
Program Pengembangan Pembinaan Perkoperasian
3
Program Pengembangan Persentase Usaha Mikro Kecil Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
32,39
45,96
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
47,09
205,59
96,5
98,26
Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 4
53,22
378,37
1,73
1,81
185,44
48,00
215,87
98,18
159,60
Persentase Usaha menengah
55,88
397,29
194,71
49,05
226,66
98,1
167,58
1,89
58,67
417,16
238,00
98,02
175,96
1,98
204,44
438,01
249,90
97,94
184,76
2,06
214,67
97,94
459,91
97,94
194,00
2,14
225,40
2,14
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Lampiran 4.3
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
5
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
Target
Rp (juta)
5
Target 6
825,00
Rp (juta)
Target 8
500,00
Rp (juta)
Target 10
500,00
Rp (juta)
2018
Target 12
500,00
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16
Rp (juta)
500,00
Urusan Penanaman Modal 1
Program Peningkatan Promosi Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi dan Kerjasama Investasi PMDN (milyar rupiah)
2
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program penyediaan layanan perijinan Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi Peningkatan terwujudnya strategi antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil
3 4
5
6
138,56
140,66
84,88
143,48
192,52
Sistem informasi Pelayanan Perijinan Online
Belum Tersedia
Belum Tersedia
100,24
89,13
146,35
202,14
tersedia
105,26
93,58
149,27
212,25
tersedia
110,52
98,26
152,27
222,86
tersedia
116,05
103,17
234,01
tersedia
121,85
44,00
44,00
46,20
46,20
48,51
29,24
29,24
30,71
30,71
32,24
42,61
42,61
44,74
44,74
46,98
152,27 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
tersedia
Urusan Pariwisata 1 2 3
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Kemitraan
Prosentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan (%)
5,00
5,00
369,93
5,00
1.202,44 Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata (%)
37,91
406,93
5,00
1.322,69
447,62
5,00
1.454,96
41,70
35,57
45,87
39,13
50,46
1.128.013,14 1.184.413,80
13,92
1.243.634,49
15,31
1.305.816,21
43,04
492,38
5,00
1.600,45 55,50
47,35
541,62 1.760,50
61,05
52,08
18,53 1.439.662,37
20,38
5,00 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah 61,05
Urusan Perdagangan 1
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
2
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
3
Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program pengembangan pemasaran Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
4 5
meningkatnya Nilai ekspor daerah (USD)
16,84 1.371.107,02
1.439.662,37 Dinas
Perindustrian, Perdagangan, 33.466,51
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal (%)
38,60
42,25
310,39
Persentase penggu-naan uji ukur timbangan dan perleng-kapannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera (%)
81,78
83,82
352,54
22.713,16
45,91
42,43
341,42
32.984,47
49,56
46,67 85,92
387,79
375,57
33.282,92
53,22
51,34 88,06
426,57
413,12
33.610,98
56,87
56,48 90,27
469,22
454,44
56,87
62,12 92,52
516,15
92,52
Lampiran 4.3
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
Target
Rp (juta)
5
Target 6
Rp (juta)
Target 8
Rp (juta)
Target 10
Rp (juta)
2018
Target 12
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16
Rp (juta)
Urusan Industri 1
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Perkembangan IKM : Jumlah unit Tenaga kerja (orang) Nilai investasi (Milyar) nilai produksi (milyar)
51,53 16.267 59.800 85,23 4.461,72
16.161 61.594 89,44 4.873,81
56,68 16.363 63.442 93,96 5.117,50
62,35 16.575 65.345 97,72 5.322,20
68,59 16.773 67.305 101,63 5.535,09
75,45 16.941 69.324 105,69 5.756,49
16.941 69.324 106 5.756
2
Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
21,76
23,93
26,33
28,96
31,86
3
Program Penataan Struktur Industri Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
70,50
77,55
85,31
93,84
103,22
25,12
27,63
30,40
33,44
36,78
825,00
500,00
500,00
500,00
500,00
4
5
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi
Urusan Ketransmigrasian 1.
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Persentase kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi
100,00%
100,00%
230,60
100,00%
253,66
100,00%
279,03
100,00%
306,93
100,00%
337,62
2.
Program Transmigrasi Lokal
Persentase calon transmigran yang diberangkatkan
100,00%
100,00%
24,20
100,00%
26,62
100,00%
29,28
100,00%
32,21
100,00%
35,43
100,00% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan 100,00% Transmigrasi
Lampiran 4.4
MISI 4
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
1
2
3
4
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2016 2015 2017
2014 Target
Rp (juta)
5
Program pengembangan Persentase luas cakupan pemukikinerja pengelolaan man perkotaan persampahan yang dilayani pengangkutan sampah (%)
59,18
Program Pembangunan, Persentase sampah perkotaan Pemeliharaan Fasilitas yang terangkut ke Umum TPA (%)
65,75
65,58
2.730,00
Target 6 72,00
6
7
8
9 10
2.866,50
Target 8 72,00
Rp (juta)
13.809,83
Target 10 72,00
Rp (juta)
25.096,48
Target 12 72,00
Rp (juta)
18.870,33
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16 72,00 DPU Cipta Karya dan Tata Ruang
Kantor Lingkungan Hidup 80,00
72,87 178,69
Program peningkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.(%)
Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air, kawasan kritis dan rawan bencana
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
2,50
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Persentase
7,05
15,00
17,00
80,00 196,56
19,00 397,38
3,00
21,00
4,00 448,82
480,83
471,26
25,00
6,00
25,00 555,35
7,00 519,56
0,00 27,00
80,00 Dinas Kehutanan 261,63
528,91
494,82
0,00
80,00 237,84
23,00
5,00
19,00
12,00
80,00 216,22
437,11
0,00 5
Rp (juta)
2018
545,54
0,00 36,00
7,00
0,00 41,00
41,00
peningkatan 503,86
usaha/kegiatan
554,25
609,67
670,64
737,70
yang menggunakan
IPAL Program Perlindungan Persentase Ruang dan Konservasi Sumber Terbuka Hijau Daya Alam Perkotaan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan Pembinaan lingkungan sosial (DBHC HT) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
45,45
45,52
45,59
45,66
45,73
45,8
45,80
519,08
570,98
628,08
690,89
759,98
336,79
370,46
407,51
448,26
493,09
1478,34
1552,25
185,00
200,00
1.277,04 151,84
1.340,89 170,00
1.407,94 175,00
Lampiran 4.4
No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 Target
Rp (juta)
5
Target 6
Rp (juta)
Target 8
Rp (juta)
Target 10
Rp (juta)
2018 Target 12
Rp (juta)
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16
Urusan Kehutanan 1
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Jumlah produksi Kayu • Hutan rakyat • Lahan Kering Prosentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan Di dalam Kawasan
5.000 1.000
15,54
Di luar Kawasan
2,75
2,95
3,4
3,86
4,31
Prosentase luas hutan yang direboisasi (%)
7,92
4
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan Program perencanaan dan pengembangan hutan Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
5.000 1.000
14,79
Perlindungan dan Prosentase Luas konservasi sumber daya Lahan Kritis yang Direhabilitasi hutan
8
5.000 1.000
389,22
10,99
3
7
5.000 1.000
370,69
5,55
Program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
6
3000 0
353,03
2,49
2
5
336,22
1.323
9,2391
1.723
2072,12
48,98
10,3508
2.123
2175,72
51,43
11,4771
2.523
2284,51
54,00
12,6687
2.923
408,68
5.000 1.000
5.000 1.000
16,1
1.000 1.000
4,76
2398,74
56,70
13,732
3.323
Dinas Kehutanan Daerah
2518,67
59,54
46,36
48,68
51,11
53,67
56,35
5,98
6,28
6,59
6,92
7,27
59,56
62,54
65,67
68,95
72,40
326,52
342,84
359,99
377,99
396,89
334,65
351,38
368,95
387,39
406,76
3.323,00
Lampiran 4.4
No
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
1
2
3
4
5
86
87
1
Program pembinaan dan Peningkatan pengawasan bidang penggunaan AT pertambangan yang berijin
2
Program pembinaan dan Menurunnya pengembangan bidang pertambangan ketenagalistrikan tanpa ijin
48,20
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 Target
40,30
Rp (juta)
Target 6
Rp (juta)
Target 8
Rp (juta)
Target 10
Rp (juta)
2018 Target 12
Rp (juta)
43,84
90,00
46,04
94,00
48,34
97,00
50,76
100,00
53,29
157,76
33.33
165,65
23,81
173,93
19,05
182,63
14,28
191,76
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG JAWAB
15
16
100,00 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah
Lampiran 4.5
MISI 5
NO
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2014 2015 2016 2017 2018 Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target
Rp (juta)
KONDIS SKPD I AKHIR PENANGGUNGJA 2018 WAB
Urusan Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan Persentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
4
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Persentase pemenuhan kebutuhan jembatan
81,3
81,61
1.000
81,61
1.200
81,86
1.440
5
Program pembangunan Talud, Turap, Bronjong
Persentase jembatan dalam kondisi baik
64,99
65,67
1.500
67,41
1.600
67,41
1.700
6
Program Rehabilitasi Talud, Turap, Bronjong
1
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya Program pengendalian banjir
1 2
3
2
3
URUSAN PERUMAHAN 1 Program Lingkungan Sehat Perumahan
2
Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
3
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
4
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
47,38
47,92
60.000
47,92
70.000
48,60
80.000
49,29
98.000
49,97
97.038
81,41
81,61
24.000
81,61
24.000
81,86
34.000
82,11
49.800
82,35
53.495
200
260
1.000
338
1.100
439
571
82,11
1.728
2.074
68,27
1.800
1.200
69,12
1.300
1.900
49,97 Dinas PU Bina Marga Daerah 82,35
69,12
1.400
Persentase panjang jaringan irigasi kondisi baik
70,00
56,00
20.000
58,00
20.000
60,00
24.000
63,00
28.800
65,00
34.560
Persentase kelompok HIPPA yang aktif
70,00
74,00
1.310
75,00
1.376
76,00
1.444
77,00
1.517
78,00
1.593
78,00
Rasio ketersediaan air irigasi
70,00
72,00
20.000
74,00
100.000
76,00
150.000
78,00
100.000
80,00
100.000
80,00
Persentase penduduk perkotaan dan pede-saan mendapatkan pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan
10,87
11,68
30.000
12,57
30.000
13,45
36.000
14,32
43.200
15,19
51.840
Persentase rumah layak huni
21,44
21,60
1.056
21,77
1.109
21,93
1.165
22,09
1.223
22,25
1.284
304
319
335
352
370
5.616
5.897
6.192
6.501
6.826
65,00 Dinas PU Pengairan Daerah
15,19 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
22,25
Lampiran 4.5
NO
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2014 2015 2016 2017 2018 Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target
Rp (juta)
KONDIS SKPD I AKHIR PENANGGUNGJA 2018 WAB
5
Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
Persentase ketersediaan drainase lingkungan
66,12
69,01
268
71,87
281
74,69
295
77,48
310
80,24
326
80,24
6
Program Pembangunan, Pemeliharaan Fasilitas Umum
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
71,18
72,24
2.760
73,63
2.775
74,85
7.500
76,08
9.750
77,30
12.675
77,30
7
Program Rehabilitasi, Revitalisasi dan Refungsionalisasi Bangunan dan Gedung Pemerintah
Persentase tercapainya pengelolaan dan pembangunan Bangunan Gedung Negara
29,41
2.196
29,41
2.305
29,41
11.527
29,41
14.985
29,41
2.592
29,41
8
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
35,29
URUSAN PERHUBUNGAN 1
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Persentase Pemasangan Ramburambu a. APILL b. Flash Light c. Rambu Persentase pemenuhan prasarana lalu lintas d. Halte e Guardrail f. Marka jalan g. Delineator h. Paku jalan i. Terminal j. Cermin tikungan
2 3 4
5
Program peningkatan pelayanan Persentase sarana angkutan yang angkutan laik jalan Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
486
0
0 0 0 0 0 0 0 100
510
535
562
1
11,11 17,39 15,15
33,33 39,13 36,36
55,55 60,87 57,57
77,77 82,61 78,78
100,00 100,00 100,00
100,00 20,00 20,00 17,24 11,11 100,00 20,00
100,00 40,00 40,00 37,93 33,33 100,00 40,00
100,00 60,00 60,00 58,62 55,55 100,00 60,00
100,00 80,00 80,00 79,31 77,77 100,00 80,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100
524
100
550
100
577
100
606
100
590
Dinas Perhubun gan, K 100,00 ik 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 636
886
930
977
1.025
1.077
208
218
229
241
253
64
68
71
74
78
100
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Daerah
Lampiran 4.6
MISI 6
NO
PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
:
KONDISI AWAL 2013
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
Target
Rp (juta)
2018 Target
Rp (juta)
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGU NGJAWAB
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 46
57
110,01
60
115,51
60
121,28
60
127,34
62
133,71
62
Tingkat penyelesaian Program pemeliharaan pelanggaran K3 kantramtibmas dan pencegahan tindak kriminal (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
100
100
15,68
100
16,46
100
17,28
100
18,15
100
19,06
100
3
Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum
70
70
139,62
70
146,60
70
153,93
70
161,62
70
169,70
70
4
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
50,26
100
52,77
5
Program pengembangan wawasan kebangsaan
96,29
100
101,10
6
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
280,41
294,43
309,15
324,61
340,84
7
Program pendidikan politik masyarakat
574,96
78,71
82,64
86,77
91,11
8
Program Pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
9
Program fasilitasi kegiatan keagamaan dan peningkatan sarana dan prasarana ibadah Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan keagamaan non formal
1.
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
2
10
Operasi penegakan peraturan daerah
Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Nganjuk
Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
100
100
100
100
407,47
100
427,85
55,41
100
100
106,16
449,24
58,18
100
100
111,47
471,70
Kantor Satpol PP
61,09
100
100
117,04
495,28
6,77
7,11
7,46
7,84
8,23
1.161,53
1.219,61
1.280,59
1.344,62
1.411,85
100
100
Kantor Kesbangpolin mas Daerah
Lampiran 4.6
NO
11
12
13
14
PROGRAM
Program peningkatan pelayanan bagi calon jamaah haji Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Program Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana Alam Program Penanganan Pasca Bencana Alam
INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN 2015 2016 2017
2014 Target
Rp (juta)
Target
183,86
Rp (juta)
Target
193,05
Rp (juta)
Target
202,70
Rp (juta)
2018 Target
212,84
Rp (juta)
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGU NGJAWAB
223,48
Cakupan pelayanan penanggulangan bencana alam
100
100
221,31
100
232,38
100
244,00
100
256,20
100
269,01
100 Badan Penanggulan gan Bencana Daerah
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam dan kebakaran
100
100
500,00
100
100,00
100
500,00
100
650,00
100
845,00
100
38,05
39,95
41,95
44,05
46,25