Jembawan Buletin 8 No. 9, Desember Jembawan2015 8
Daftar Isi
Edisi: No. 9, Desember 2015
Jembawan 8
p Daftar Isi 1 p Dari Redaksi 2 p #YMF2015 Pilar PKBI Jateng Gandeng 200 Remaja se-Indonesia ... 3 p #YMF2015 YMF siapkan Remaja untuk Berdaya 6 p Wujudkan Ciri Kepeloporan, PKBI Koordinasi Awal Tahun 2016 8 p Remaja Pertuni Jateng Belajar Kespro 10 p Kespro Mahanetra in action: Sosialisasi Kesehatan Seksual dan ... 12 p Youth Camp Agent4Change : Ajang Remaja Belajar Bareng 15 p Perungatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2015: Senam dan Kampanye untuk ... 18 p WVD 2015 Meskipun ICFP Ditunda, World Vasectomy Day 2015 ... 22 p WVD 2015 Galeri Foto 25 p WVD 2015 Testimony Wayan dan Putu “Saya yang memotong ... 28 p WVD 2015 BerKB, Sebuah Wujud Kasih Sayang 30 p WVD 2015 Remaja turut dukung World Vasectomy Day 32 p MEMAHAMI MASALAH PARTISIPASI PRIA DALAM KB ... 34 p Is Talking About Sexuality to Children, possible? 38 p Bully- Aku Atau Kamu yang Lebih Hebat 40 p HUT-58 PKBI Peringati HUT Ke-58 PKBI Jateng Selenggarakan ... 41 p HUT-58 PKBI PKBI Gandeng Komunitas Atmosphere Tanam Mangrove 44 p HUT-58 PKBI Seminar Pencegahan Kekerasan pada Anak dan Remaja 48 p Rumpin BangJo PKBI Gelar Simfoni Sore Hari 52 p Mendampingi Anak Yang Tersisih 54 p Perilaku Sosial, Aktif di Kegiatan Sosial Itu Menyehatkan (Box) 54 p #16HAKTP 59 p Sustainable Development Goals 2015 62 p PKBI Kota Surakarta : Perkawinan Usia Dini Harus di STOP! 64 p PKBI Jateng Selenggarakan Rapat Pleno Daerah 66 Penasehat: PD PKBI Jawa Tengah | Pimpinan Redaksi: Elisabet S.A Widyastuti | Redaktur Pelaksana: Antonius Juang Saksono | Redaktur: Dwi Yunanto, Puput Susanto, Dania K. Moehas | Distribusi: Sadono | Setting-Lay out: FA. Wiranto | Alamat Redaksi: Jl. Jembawan no. 8 Semarang 50145 Telepon 024-7603503 Fax. 024-7601989 E-mail: pkbijateng@ pkbi.or.id, website: www.pkbijateng.or.id
1
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Dari Redaksi
Menuju Pusat Unggulan Kesehatan Seksual dan Reproduksi
M
emasuki usia yang ke-58 PKBI, ada rasa syukur yang mendalam. Semangat kerelawanan, kepeloporan, profesionalisme dan kemandirian yang menjadi landasan kerja PKBI-lah yang membuat kami tetap eksis hingga usia 58. Berbagai kepercayaan dari pihak lain pun terus kami terima. Salah satunya adalah penyelenggaraan World Vasectomy Day (WVD) 2015 di Bali, dimana PKBI menjadi partner dari PPD (Partner in Population and Development) dan BKKBN. WVD merupakan aksi nyata untuk medorong keterlibatan kaum laki-laki dalam bertanggungjawab dan mewujudkan kasih sayang kepada pasangan dan keluarganya. Program Remaja, Youth Center Pilar pun berhasil menyelenggarakan kegiatan Youth Media Festival (#YMF2015), sebuah even tahunan yang mulai banyak diminati oleh remaja. Mengusung tiga isu utama yaitu Media, Masyarakat Ekomomi Asean (MEA) dan Bonus Demografi, kegiatan ini telah mampu menggandeng 200 remaja dari 11 provinsi dan 33 narasumber yang ekspert di bidangnya. Sebuah capaian yang patut mendapat apresiasi. Di sisi lain, di penghujung tahun ini, PKBI Jateng juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan para remaja Pertuni Jateng (Persatuan Tuna Netra Indonesia). Kegiatan sosialisasi dan pelatihan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi para remaja Pertuni menjadi pengalaman berharga, sekaligus memberikan semangat untuk terus mendorong “access for all” termasuk bagi kaum difable. Kami juga menyadari bahwa selain capaian yang diperoleh, ke depan PKBI juga menghadapi tantangan yang tidak mudah baik secara internal maupun eksternal. Terlebih dalam mewujudkan keberlangsungan program-program yang sudah dirintis oleh PKBI, ketika pendanaan berakhir. Oleh karenanya, pada kesempatan Rapat Pleno Daerah yang merupakan ajang pertemuan PKBI Cabang dan PKBI Daerah di bulan Desember ini, PKBI menghadirkan narasumber Pjs. Kepala Bapermasper Provinsi Jawa Tengah untuk menyampaikan materi Kiat-kiat Mengakses Dana Desa untuk Program kesehatan reproduksi dan KB. Hal ini dimaksudkan agar PKBI Cabang dapat turut mendorong masyarakat desa untuk memantau dan mengakses dana desa demi keberlangsungan program. Akhirnya, marilah kita menapaki tahun 2016 dengan penuh rasa syukur dan semangat. Melangkah lebih mantap menuju Pusat Unggulan (Center of Excellent) pengembangan program dan advokasi kesehatan seksual dan reproduksi yang mandiri di tahun 2020.** [Elisabet S.A Widyastuti] 2
Reportase
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
#YMF2015
Pilar PKBI Jateng Gandeng 200 Remaja se-Indonesia di Youth Media Festival 2015
Para peserta 3YMF2015 berpose bersama di tengah-tengah acara yang digelar tanggal 16-18 Oktober 2015 di Udinus Semarang
Semarang, selama tiga hari, 16-18 Oktober 2015, usat Informasi dan Layanan Remaja (Pilar) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng menggelar kegiatan Youth
P
Media Festival 2015. Youth Media Festival (YMF) 2015 untuk yang keduakalinya diselenggarakan, Pilar mengetengahkan tema Media & Teknologi, Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Demografi, dengan harapan ketiga 3
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015 hal ini dapat dikupas dan dipahami peserta dari berbagai sudut pandang remaja. Tentu tidaklah mudah bagi remaja untuk menangkap fenomena teknologi dan media yang berkembang sangat cepat, selain itu juga perkembangan secara fisik dan psikologis remaja juga menuntut untuk dapat dipenuhinya hak-hak informasi yang sehat guna mempersiapkan diri menyambut MEA. Keterbukaan era informasi yang sangat pesat ini memungkinkan menjadi jerat bagi remaja untuk salah memilih informasi dan media yang digunakan. Oleh sebab itu Pilar terpanggil dan berkewajiban untuk memberikan ruang, wadah dan pencerahan seturut minat remaja melalui YMF 2015. Koordinator media di Pilar yang sekaligus Ketua Panitia YMF 2015 Fajar Muhtadin, menyampaikan kepada awak media pada saat pelaksanaan seminar, bahwa #YMF2015 merupakan ajang kreasi, prestasi dan informasi agar remaja menemukan jati dirinya setelah mengikuti rangkaian acara YMF. Dia juga berharap agar pengalaman yang diperoleh selama mengikuti YMF dapat dibagikan kepada remaja dimana ia tinggal baik di sekolah maupun di komunitas. Dengan demikian nanti di acara YMF mendatang akan lebih banyak peserta yang terlibat, meskipun tema dan topik bahasan berbeda tetapi wadah dan ruang untuk remaja masih tersedia. Acara pembuka di YMF kali ini adalah Grand Seminar & Talkshow bertempat di Aula Lantai 3 Universitas Dian Nuswantoro, dimulai pukul 13.00 WIB dengan 4
Reportase
Teatrikal Pertempuran Lima Hari di Semarang yang acara #YMF2015
materi mengenai gambaran umum mengenai Media, kondisi kependudukan, dan masyarakat ekonomi ASEAN. Pada seminar tersebut menghadirkan tiga pembicara masing masing, Edi Nur Sasongko, (Rektor Udinus), Werdi Ariyani (Kementrian Perdagangan), Anggraini Sari Astuti (UNFPA). Usai Seminar & Talk show, peserta akan mengikuti jadual kegiatan yang terbagi melalui kelas paralel, dan pada malam harinya gegap gempita pertunjukan yang dimainkan oleh Theater Mahasiswa Unnes yang menggambarkan pertempuran lima hari di Semarang digelar di halaman
Reportase
g dipentaskan oleh Kumandang Sastra Unnes pada
Musium Manggala tepat di depan Tugu Muda. Kehadiran Kumandang Sastra komunitas seni dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri (Unnes) yang digawangi oleh Tris dan 15 orang temannya adalah kelompok yang meramaikan acara tersebut. Mereka disuguhi peristiwa yang digambarkan melalui teatrikal ditempat yang sama sekian puluh tahun yang lalu. Tentu kesempatan ini sangat langka bagi mereka yang berasal dari luar kota Semarang, apalagi peristiwa pertempuran lima hari di Semarang mereka ketahui dari pelajaran sejarah di sekolah. Catatan kecil dan menarik adalah;
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015 dari peserta yang telibat ada beberapa yang sengaja mendapatkan kepesertaanya melalui beasiswa yang diberikan oleh panitia dengan cara mereka mengirimkan karya mereka dalam bentuk tulisan, foto, atau poster. Karya mereka tersebut diseleksi dan dinilai untuk mendapatkan yang terbaik dan menentukan apakan si pengirim berhak mendapatkan beasiswa kepesertaan secara gratis. Beasiswa tersebut sengaja ditawarkan kepada mereka yang benar-benar berminat, dan kemungkinan bagi remaja yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan apalagi dari luar provinsi. Tentu saja karya terbaik mereka yang dikirim dengan isu yang telah ditentukan oleh panitia yaitu Media dan Teknologi, Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Demografi. Dari 200 peserta yang hadir, ada 20 remaja yang mendapatkan beasiswa. Luh Putu Eka peserta asal Bali, yang saat ini sedang menempuh studi di Universitas Sampoerna Jakarta menyapaikan bahwa kepersertaannya pada YMF kali ini ia peroleh melalui beasiswa, ia merasa senang dan bangga dapat mengembangkan ide kreatifnya melalui YMF kali ini. “ Melibatkan remaja untuk turut serta dalam membangun bangsa ini, tidaklah mudah, tetapi kalau kesempatan dan peluang itu ditangkap sebagai sebuah keharusan yang memberikan kebebasan melalui ide kreatif tentu akan sangat bermanfaat, oleh sebab itu suara remaja melalui YMF gaungnya pasti akan sampai ke pemerintah” tegas Luh, saat di wawancara by phone oleh Radio El Shinta.** [Antonius Juang Saksono)] 5
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
YMF Siapkan Remaja untuk Berdaya negara-negara ASEAN termasuk Indonesia menyepakati adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang memberikan kebebasan dan kemudahan bagi penduduk di wilayah ASEAN untuk menentukan lokasi paling strategis dalam bekerja. Selain itu pada tahun 2025-2035 InSalah satu kelas di acara #YMF2015, para peserta antusias donesia diperkirakan akan mengikutinya. mengalami puncak dari ILAR (Pusat Informasi dan Laya- bonus demografi, dimana usia produktif nan Remaja) PKBI Jawa Tengah (15-65) lebih tinggi jumlahnya daripada menggelar Youth Media Festival mereka yang usianya tidak produktif. 2015 atau disingkat #YMF2015 sebagai Kenaikan ini bahkan sudah terjadi pada jawaban dari tantangan dalam isu media, tahun 2012 sebanyak 49,6%. Tentu saja, bonus demografi dan masyarakat ekonomi ini dinilai menguntungkan secara ekonoASEAN. #YMF2015 yang diikuti oleh mi apabila peningkatan jumlah penduduk 120 remaja dari 11 Provinsi di Indonesia juga diimbangi dengan kenaikan angka ini berlangsung dari tanggal 16-18 Okto- produktifitas. ber 2015 di Udinus Semarang. Para peserta #YMF2015 berproses seBerdasarkan survei dari Asossiasi Jasa lama tiga hari dan mendapatkan mentorPengguna Internet di Indonesia (AJPII), ingi langsung oleh lebih dari 30 Pembicara pada tahun 2014 penggunaan internet berlatar belakang Pemerintah, CEO maumencapai 88,1 juta pengguna, dimana ter- pun Founder yang sangat inspiratif. Seperjadi kenaikan 6℅ dari tahun 2013 yang ti dari KEMENPORA, Kementrian Perdahanya mencapai 71,9 juta pengguna. An- gangan, UNFPA, Suara Merdeka, Mozila gka ini menggambarkan akan penduduk Indonesia, Kampung Halaman, Pamflet, Indonesia yang sudah melek teknologi Communicaption, Maxima, Hysteria dan meskipun dalam praktiknya cenderung masih banyak lagi. Youth Media Festival menjadi konsumen. Pada tahun 2015 #YMF2015 dikemas dalam serangkaian
P
6
Reportase acara menarik. Mulai dari Grand Seminar, Class dan Talkshow, Night at Semarang, dan Declaration Time, Youth Creativity serta Galery Komunitas. Rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk membuka cara pandang remaja dalam melihat potensi yang ada disekitar mereka, sehingga dapat dikembangkan untuk memperkaya potensi pribadi peserta dalam mengahadapi tantangan-tantangan masa depan. Acara ini menjadi menarik karena semua yang terlibat adalah remaja, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dengan prinsip Meaningful Youth Participation, Prinsip tersebut menjadi acuan pelaksanaan kegiatan untuk program remaja di PILAR PKBI Jawa Tengah, untuk itu, para pembicara dipilih yang ratarata masih usia remaja, agar mereka bisa menjadi figur remaja kreatif yang berdaya buat peserta, Salah satunya adalah Anggraini perwakilan Remaja UNFPA Indonesia yang menjadi pembicara tentang Bonus Demografi dan Kependudukan Indonesia disesi pleno. “Para pembicaranya diluar ekspetasi saya. Mereka yang berbicara sangat kompeten di bidangnya” kata Isman dari Ruang Film Semarang. “Benar-benar menginspirasi. Apalagi usianya juga masih muda-muda banget. Jadi pengin punya karya juga” ungkap Mia dari Universitas Jendral Soedirman ketika ditemui Jembawan8. Sementara Deski mahasiswi dari Universitas Riau mengaku sangat terkesan, “Keren banget rangkaian acaranya, saya merasa berada dalam lingkungan anak muda yang sangat sangat positif
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015 “ ungkapnya bersemangat. Acara-acara entertain Youth Media Festival #YMF2015 pun juga memikat hati para peserta. Fajar Muhtadin, Ketua Panitia penyelenggara menyampaiakan bahwa “Kami sengaja mengundang temanteman komunitas lokal seperti, Kumandang Sastra yang menampilkan teatrikal Pertempuran 5 Hari di Semarang, Ruang Film Semarang dan Rumah Kreatif Film Semarang yang memutar film inpiratif dari dapur sendiri, Papela Terang Bangsa yang menyuarakan passion lewat drama musikal serta belasan komunitas lain yang menggelar Community Galery Exhibition selama #YMF2015 berlangsung” Youth Media Festival 2015 juga mengangkat tentang media belajar online tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja, hal tersebut disampaikan oleh perwakilan dari RutgerWPF Indonesia tentang Sobat ASK, Kampung Halaman dan Pamflet Indonesia dalam kelas paralel yang dilaksanakan di gedung H Universitas Dian Nuswantoro Semarang. PKBI Jawa Tengah adalah lembaga yang fokus pada persoalan kesehatan Reproduksi dan seksual sehingga sangat mendukung adanya media kreatif yang tentang kesehatan reproduksi dan seksual yang mudah diakses oleh remaja, agar remaja dapar terhindar dari resiko reproduksi, seperti KTD, HIV AIDS dan IMS. Apa yang kami lakukan tentu saja tak ingin berhenti sampai disini, karena dunia ini terlalu sunyi bila kita hanya melihat dan mengumpat, mari bergerak! Sampai jumpa di Youth Media Festival 2016 .** [Sindi/ew] 7
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
Wujudkan Ciri Kepeloporan,
PKBI Koordinasi Awal Tahun 2016
Direktur PKBI Jateng sedang memberikan sambutan didampingi staf
D
Krapyak (4/12), alam rangka pengembangan kinerja PKBI tahun 2016 menyelenggarakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh karyawan dan relawan. Sebanyak 25 orang hadir di ruang rapat lantai 2 PKBI Jateng Jalan Jembawan Raya no. 8 Semarang. Rakor yang diawali dengan pemotongan tumpeng oleh Sekretaris Pengurus Daerah dr. Daru Lestantyo, Msi un-
8
tuk diserahkan kepada karyawan senior M.Sadono sebagai ungkapan syukur atas dilaluinya seluruh rangkaian program tahun 2015 dan menyambut tahun 2016. Direktur Eksekutif PKBI Jateng, Elisabet S.A. Widyastuti, M.Kes dalam kata pengantarnya menyampaikan beberapa informasi program yang telah disepakati oleh Pengurus Daerah yang bertujuan PKBI menjadi center of Excellent SRHR (Sexual and reproductive health and right)
Reportase
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
di Jawa Tengah. Oleh sebab itu hasil rapat pengurus daerah yang dilaksanakan pada tanggal 29-30 Desember 2015 di Salatiga menjadi acuan program kedepan, yang fokus dan harus dikerjakan pada tahun 2016 ini. Elisabet lebih lanjut menegaskan adanya iklim kerja yang sehat di lembaga dan beberapa program yang mendesak adalah pembentukan Klinik Pratama yang dapat melayani Karyawan PKBI dan relawan sedang menikmati nasi masyarakat dan bekerjasama den- tumpeng gan BPJS serta asuransi lainnya yang me- Utama serta Wisma. Untuk mewujudkan mungkinkan dapat melayani pasien yang program di tahun 2016, tentu diperlukan labih banyak; Dan dimungkin juga klinik juga analisis kinerja program dan strategi dapat merencanakan program pelatihan promosi yang handal. bagi perawat lansia. Hal ini karena potensi Dr. Daru Lestantyo, Msi mewakili klinik memungkinkan untuk menyeleng- Pengurus Daerah menambahkan bahwa garakan pelatihan tersebut. Belum begitu pada dasarnya kebutuhan organisasi tidak banyak Training Centre Perawat Lansia berjalan pada satu sisi saja, tetapi ada perdiselenggarakan, tentu ini sangat berala- encanaan dan fokus pada program semisal san karena dapat mencetak tenaga ter- klinik dan pelatihan-pelatihan, walaupun ampil perawat lansia karena saat ini lansia saat ini apa yang telah dikerjakan terganyang mengindap penyakit degereratif me- tung pada beberapa proyek, dan perlu dismerlukan penanganan khusus, selain itu adari bahw proyek itu sifatnya insidentil. juga banyak generasi muda yang memer- Oleh sebab itu program pada tahun 2016 lukan pekerjaan. mengedepankan ciri khas PKBI, yaitu kerSelain itu Rumah Pintar Bangjo di elawanan, kepeloporan, profesionalisme Pasar Johar dan lokalisasi Tegalrejo men- dan kemandirian. Sedangkan bentuk dari jadi wilayah layanan bagi anak-anak mar- kepeloporan terimplementasi melalui gerginal yang dapat dibuat grand desain-nya ak langkah relawan, sehingga kata kuncinagar seluruh program dapat diintegrasikan ya adalah PKBI Jateng tidak rugi dalam lintas program dengan unit yang ada di menjalankan programnya, meskipun kita PKBI, baik dengan Pusat Informasi dan harus mengambil resiko tidak saja terikat Layanan Remaja (Pilar) Indonesia Interna- pada proyek yang diberikan oleh donor. ** tional Work Camp (IIWC), Klinik Warga [Antonius Juang Saksono] 9
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
Remaja Pertuni Jateng
Belajar Kespro
Dwi Yunanto, memfasilitasi Sosialisasi Hak-hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi remaja Pertuni Jateng, Minggu, 29/11.
K
Semarang, 29/11. urang lebih 40 remaja dari Jawa Tengah yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jateng, pada Minggu Pagi 29/11 mengikuti sosialisasi Hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual yang bertempat di BP Dikjur Jl. Brotojoyo Semarang. Kali ini PKBI Jawa Tengah diundang panitia untuk memfasilitasi mereka. Ini adalah pengalaman pertama bagi PKBI Jateng memfasilitasi kawan-kawan tunanetra, dan ternyata pengalaman pertama juga bagi Pertuni Jateng menyelenggarakan kegiatan yang fokus pada kesehatan reproduksi. Kegiatan yang berlangsung kurang
10
lebih 3 jam tersebut disambut antusias oleh para peserta yang berasal dari beberapa kota di Jawa Tengah seperti Kudus, Semarang, Salatiga, Magelang dan Temanggung. Peserta pelatihan ini adalah remaja yang belum menikah, dengan harapan agar mereka mempunyai pemahaman yang cukup mengenai kesehatan reproduksi dan hak-haknya. “Kegiatan ini sangat penting, karena teman-teman selama ini belum pernah mendapat informasi mengenai kesehatan reproduksi, padahal kami juga rentan terhadap pelecehan maupun kekerasan karena keterbatasan kami” ujar Eka Pertiwi Taufanty (24), Pengurus Daerah Pertuni Jateng yang juga menjadi
Reportase panitia pelaksana kegiatan ini. Mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro ini juga berharap agar kawan-kawannya setelah mendapat sosialisasi, mereka lebih peduli untuk menjaga kesehatan reproduksinya, juga lebih pahan akan hak-haknya. Fasilitator dari PKBI Jawa Tengah, Dwi Yunanto, mengaku bahwa pada awalnya merasa ragu, bagaimana caranya memfasilitasi kawan-kawan tuna netra pasalnya selama ini sarana pendukung baik slide maupun materi yang dimiliki semuanya mengandalkan visual. Sementara PKBI Jawa Tengah pun juga belum mempunyai alat peraga untuk kaum tuna netra. Namun ternyata para pesertanya sangat luar biasa, mereka sangat koperatif dan antusias sehingga di akhir session tidak ada lagi rasa kekhawatiran dan sosialisasi berjalan lancar. Selama tiga jam, ada 25 pertanyaan yang diajukan peserta diantaranya apakah masturbasi boleh dilakukan, apakah risikonya?; mengapa menstruasi tidak teratur, apa sebanya?; Bila sebelum menstruasi keluar keputihan, normalkah?; mengapa kalau deket dengan cewek rasanya “greng” dan di penis bisa keluar cairan?; apakah dorongan seks orang tunanetra lebih besar dibanding dengan yang awas? (red: awas adalah sebutan bagi orang yang bisa melihat). Dan beberapa pertanyaan lainnya. Semua pertanyaan bisa dijawab dengan baik oleh fasilitator dengan gayanya yang lucu hingga tak terasa waktunya selesai. Meski demikian, kedepan agar prosesnya lebih maksimal dibutuhkan
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015 alat-alat peraga semacam phantom yang khusus untuk tuna netra. Butuh Akses Pendidikan Kesehatan Reproduksi Menurut Eka, sosialisasi ini merupakan tahap kedua yang dilakukan Pertuni. Sebelumnya mereka menyelenggarakan kegiatan foccus group discussion (FGD) tentang kesehatan reproduksi dan seksual di tiga kabupaten yaitu Kudus, Kab. Semarang dan Magelang. Dari FGD tersebut diketahui bahwa ada sebagian remaja yang sudah aktif melakukan hubungan seks. Dan sayangnya pengetahuannya masih minim sehingga mereka membutuhkan akses pendidikan kespro yang komprehensif. Selain sosialisasi, Pertuni juga berencana menyelenggarakan pelatihan fasilitator kesehatan reproduksi, sehingga kedepan mereka bisa menyebarkan informasi kepada kawan-kawannya khususnya yang diluar Semarang. Direktur Eksekutif PKBI Jawa Tengah, Elisabet S.A Widyastuti mengaku senang bisa bekerjasama dengan Pertuni Jateng. Dan sebagai LSM yang peduli terhadap kesehatan reproduksi, PKBI memang berkomitmen untuk dapat membantu komunitas PMSEU (poor, marginalized, social excluded dan underserve). Dia juga berharap agar kedepan PKBI dapat lebih banyak membantu para remaja berkebutuhan khusus untuk mendapatkan hak-haknya, khususnya terkait kesehatan reproduksi.** [Esa]
11
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
Mahanetra in action:
Sosialisasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Tunanetra Jateng aksi itu, gak usah ragu deh langsung aja tunjuk DPD Pertuni Jawa Tengah. Yupz, squad-nya DPD Pertuni Jateng, termasuk di dalamnya para relawan kece lagi-lagi jadi biang kerok atas aksi positif yang dilakuin para generasi muda tunanetra di Jateng. Bagi squad DPD Pertuni Jateng, kesehatan merupakan elemen penting yang Eka Pratiwi Taufanty, Pertuni Jawa Tengah, Mahsiswi Udinus juga harus diperjuangkan Semarang buat tunanetra, gak terkecSemarang, 29/11/2015 – uali kesehatan seksual dan reproduksi bagi inggu pagi kayaknya ada yang he- remaja. Udah dari awal 2015 ini DPD Perboh di Balai Pelatihan dan Pendidi- tuni Jateng concern di bidang itu, meskikan Kejuruan yang berlokasi di Jalan Bro- pun mereka sangat mengakui kalau kata tojoyo Semarang. Tempat itu heboh bukan “Expert” masih jauh banget dari angan. karena ada yang lagi menggelar resepsi Ya, mereka emang bukan expert di bidang pernikahan, tapi karena ada sekitar 40-an itu, tapi mereka coba untuk memenuhi hak remaja dan pemuda tunanetra yang lagi para remaja tunanetra di bidang kesehatan kumpul and duduk manis dengerin pema- seksual dan reproduksi, toh mereka bisa paran ciamik terkait Hak-hak Keseha- join together sama pihak lain yang lebih tan Seksual dan Reproduksi bagi remaja. expert. Wow, unbelieveable! Fenomena soal minimnya informasi “Sosialisasi Hak-hak Kesehatan Sek- Hak-hak Seksual dan Reproduksi sebetsual dan Reproduksi bagi Remaja Tunan- ulnya jadi dasar atas tercetusnya sosialetra di Jawa Tengah”, kurang lebih begitu isasi ini. Yupz, remaja tunanetra sejauh headline acara itu. Soal dalang di balik ini masih buta atau mungkin dibutakan
M
12
Reportase oleh pihak lain terkait soal Kesehatan Seksual dan Reproduksi padahal issue itu tuh penting banget. Efeknya bisa menjalar ke munculnya Infeksi Menular Seksual, pelecehan, kekerasan dan terampasnya hak-hak mereka kalau informasi itu gak tersampaikan. Di Minggu pagi ceria itu, 40an remaja tunanetra dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Pemalang, Jepara, Kudus, Magelang dan lain-lain antusias dapet pemaparan materi dari pembicara kece. Yupz, Bu Lisa dan Mas Bebek dari PKBI Jateng bisa membaur sama remaja tunanetra dengan gaya pemaparan materi yang ciamik dan gak terkesan ada tembok pembeda. Materi yang disampein tentu aja terkait pengenalan bagian dan fungsi organ reproduksi plus informasi lainnya yang masih terkait. Para remaja tunanetra kelihatan aktif banget bertanya meskipun remaja cewek masih kelihatan malu-malu. Bisa dibilang acaranya santai dan penuh canda, lebih-lebih karena Mas Bebek selaku pembicara sering banget ngelempar candaan gokil, tapi tentu aja konten materi gak luput diserap oleh para remaja. Finally, di akhir acara, Bu Lisa gak lupa mention 12 hak remaja yang ternyata baru diketahui sama para remaja tunanetra yang hadir. Salah satu hak yang dimiliki remaja adalah hak untuk mendapatkan informasi. So, sosialisasi kespro itu jadi salah satu langkah pemenuhan hak para remaja dalam hal ini remaja tunanetra Jawa Tengah.
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015 Jadi bagian dari pihak yang mengupayakan pemenuhan hak remaja tunanetra Jateng di bidang kespro tentu bikin DPD Pertuni Jateng bahagia, tapi ormas yang diketuai oleh Pak Edy Satyo Juwono itu gak lupa berterima kasih banget sama pihak-pihak yang juga ikut concern. The International Council on Management of Population (ICOMP), itulah pihak yang paling berjasa dalam hal ini. Berjasa karena apa? Tentu karena ICOMP merupakan pihak yang mau meluangkan waktu, tenaga serta dananya untuk mencanangkan program young leader dimana salah satu perwujudannya adalah A-Y program (Adolescence and Youth Program) yang diusulkan oleh Eka Pratiwi Taufanty, mahanetra Jateng beserta squad DPD Pertuni Jateng. Kalau bukan karena dorongan dan kesempatan ICOMP ke mojang Sunda alias Kak Eka itu, bisa jadi keinginan untuk concern di bidang kespro masih jadi angan-angan. Bisa dibilang, “ICOMP makes our dreams come true!”. Hey, genks, gak Cuma ICOMP lho yang berjasa bantu DPD Pertuni Jateng. Ada satu lagi yang gak kalah kece, siapa lagi kalau bukan squad PKBI Jawa Tengah. Yep, PKBI Jateng yang bermarkas di Jalan Jembawan Raya 8-12 Semarang ini perlu diacungi jempol lho atas kesediaannya mendampingi dan memberikan materi terkait kespro bagi remaja tunanetra di Jateng. Genks, kayak yang udah dibilangin sebelumnya, kespro tuh bagai sebuah computer di mata penguna mesin ketik 13
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
Dwi Yunanto Hermawan (Bebek) PKBI Jawa Tengah memfasilitasi remaja Pertuni Jateng belajar Kespro dan seksualitas
manual jaman dulu. What? Maksudnya? Well, maksudnya tuh kespro merupakan hal baru yang sudah disardari tingkat importance-nya, tapi gak tahu gimana ‘Pakainya’. Nah, dari kegagalfahaman squad DPD Pertuni Jateng atas isu kespro itu, keberadaan PKBI Jateng sangatlah membantu. PKBI Jateng ibarat referensi tepat ketika gundah gulana dan galau terasa. Tahu gak sih, Genks? PKBI Jateng itu bisa dibilang baru lho berinteraksi sama tunanetra. Wow, galau pasti menyerang squad PKBI Jateng, tapi gak usah sedih soalnya niat membantu dan kepedulian PKBI Jateng yang besar akhirnya bisa ngalahin galaunya itu. Nah, ini dia yang patut diacungi jempol! Well, itu dia sekelumit kisah kasih di 14
Minggu pagi ceria yang udah dilewati oleh para remaja tunanetra di Jawa Tengha. Sejuta kesan pasti tertaut, tapi yang paling penting adalah informasi baru terkait kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja. Dengan adanya sosialisasi kemarin, semoga aja para remaja tunanetra di Jateng bias lebih mengetahui organ reproduksi beserta fungsinya sehingga teerhindar dari dampak-dampak akibat ketidaktahuan mereka. Next time, next trip, so pasti! Yakin deh kalau trip berikutnya bakalan lebih cetar dan positif! ** *) Ditulis oleh Eka Pratiwi Taufanty – Mahanetra Universitas Dian Nuswantoro Semarang – PD Pertuni Jateng. Tulisan ini dapat diunduh di https://mahanetrajateng.wordpress.com/
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
Youth Camp Agent4Change :
Ajang Remaja Belajar Bareng
Suasana kegiatan Youth Camp Angent4Change yang diselenggarakan Youth Center Pilar PKBI Jawa Tengah di Desa Sumogawe Kec. Bergas Kab. Semarang, 2-4/12/2015.
B
Getasan (2/12). ertepatan dengan momentum Ulang Tahun ke-58 PKBI serta memperingati Hari AIDS Sedunia, Youth Center Pilar PKBI Jawa Tengah menggelar kegiatan “Youth Camp Agent4Change” pada 2-4 Desember 2015. Sebanyak 30 remaja dari berbagai komunitas, serta pendidik sebaya dari kalangan mahasiswa mengikuti kemah singkat di Wihara Dusun Bumi Desa Sumogawe, Getasan, Kab. Semarang. Selama 3 hari, 2 malam para remaja memperkaya diri dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksual termasuk didalamn-
ya Pekawinan Anak, Kehamilan Tidak di Kehendaki, HIV-AIDS dan layanan remaja. Kegiatan yang bertema “Stop Stigma, Bangun Asa” ini sengaja diselenggarakan di pedesaan dan melibatkan masyarakat lokal yang memberikan pengalaman berbeda bagi para peserta. Selain ngobrol tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual remaja, Youth Center Pilar juga menghadirkan Puguh Dwi Kuncoro dari Indonesia Youth Dream yang menyampaikan materi Social Building. Bertemakan “Know Problem, Give Solution” Puguh mengajak para remaja membangun mimpi untuk membuat se15
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
Para peserta Youth Camp juga diajak untuk menyusun action plan
buah perubahan bagi diri, keluarga dan Indonesia. Setelah mempelajari semua matari, para remaja ini diberi tugas untuk melakukan aksi lapangan dan membagi pengetahuan yang diperoleh kepada remaja karang taruna setempat yakni di dusun Kenteng, Bumiayu dan Mujo. Untuk menyampaikan materi-materi tersebut, peserta tidak selamanya berkutat pada ceramah dan diskusi. Pengembangan media seni dan kreatif lainnya seperti, dance, nyanyi, puisi, drama, musik, film juga membantu para remaja untuk peka dan bertanggung jawab pada tubuhnya. Inilah yang kemudian melatar belakangi kegiatan Aksi Seni pada malam terakhir di Desa Sumogawe. Selain persembahan dari peserta, teman-teman kreatif dari Semarang yang tergabung dalam Gestuara juga turut memeriahkan dengan membawakan lagu “ Arti Sahabat” dari Nidji dan “ Sahabat Kecil” dari Ipang yang membuat nuansa persabahatan kami kian hangat. Acara ditutup penyalaan lilin dan musikalisasi puisi ber16
tema perdamaian “Heal The world”, pesembahan dari panitia, teman-teman KKN Unisula serta Karang Taruna setempat. Berbeda bukan alasan untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang penuh dengan nestapa, tapi suka cita dan perdamaian. Make it a better place for you and for me. Ajak Komunitas Remaja Berdasarkan data Kementerian kesehatan tahun 2014, kasus AIDS tertinggi terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun dan faktor resiko penularan tertinggi melalui heteroseksual. Artinya, remaja sudah terpapar resiko Kesehatan Reproduksi dan Seksual diusia yang semakin muda. Kelompok remaja ini punya beragam kebutuhan dan permasalahan yang spesifik. Ragam ini pula yang membuat mereka tergabung bersama komunitas atau kelompok dengan karakter yang sesuai dengan dirinya. Untuk itu melalui komunitas, YC Pilar mengajak para remaja berdiskusi secara komprehensif mengenai kesehatan
Reportase
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Penyalaan lilin diiringi lagu “Heal the World” menjadi penutup acara Aksi Seni di Sumogawe, 3/12
reproduksi dan seksual. Diharapkan, remaja yang mengikuti kegiatan ini nantinya dapat menjadi pendidik sebaya di komunitasnya, sehingga mereka akan semakin bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. “Ada komunitas Anak Pasar Johar, Komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender-red), juga komunitas hobi yang ikut dalam kegiatan ini.” Ujar Adelia Ismarizha, Koordinator Divisi Edukasi YC Pilar. Remaja ini sangat antusias untuk belajar lebih mendalam mengenai kesehatan reproduksi dan seksual. Hal ini terlihat dari aktifnya peserta dalam proses diskusi. Iqbal, salah seorang remaja pasar Johar, menyatakan pendapatnya yang be-
gitu senang dapat mengikuti kegiatan ini. “Jadi paham dengan artinya mimpi basah, trus apa yang harus dijaga dari organ reproduksi yang di punya.” ungkapnya. Tidak hanya berdiskusi, para remaja ini juga diajak menyusun rencana tindak lanjut setelah berproses selama 3 hari. Akhir dari kegiatan ini, remaja menggelar Celebrate Dance4Life, sebuah kampanye global mengenai HIV-AIDS. Celebrate Dance4Life bertujuan mengurangi stigma masyarakat terhadap odha, mengajak masyarakat untuk mencegah HIV/ AIDS dengan diberikan edukasi lebih dini serta melakukan pemeriksaan HIV lebih awal.** [Dania Moehas] 17
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Reportase
Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2015
Senam dan Kampanye untuk Hapus Stigma dan Diskriminasi Odha
Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan oleh PKBI Daerah Jawa Tengah.
B
erperan sebagai Sub Recipient (SR) dalam pelaksanaan proyek HIV-AIDS dari Global Fund (GF), PKBI memiliki 8 Sub-Sub Recipient (SSR) di 8 Kota/Kab dengan LSM Lokal sebagai mitra kerja. Peringatan Hari AIDS Sedunia menjadi kegiatan bagi seluruh aktifis HIV untuk melakukan evaluasi pelaksanaan penanggulangan HIV, sekaligus membuka mata masyarakat untuk peduli terhadap persoalan HIV yang ada di sekitarnya. Sejak awal, proyek ini fokus pada populasi kunci, sehingga ketika proyek akan berakhir kita dihadapkan pada situasi dimana masyarakat masih banyak yang belum memahami informasi HIV secara komprehensif. Pegiat HIV yang ada di Kota/Kab khususnya SSR PKBI Daerah Jawa Tengah, melakukan strategi pendekatan masyarakat melalui wadah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM)
18
dengan menempatkan masyarakat sebagai Subjek dalam upaya penanggulangan HIV berbasis Desa/Kelurahan. Keyakinan PKBI dan mitra kerja bahwa kekuatan nyata masyarakat masih sangat kental di Desa/Kelurahan, nilai-nilai luhur Indonesia seperti gotong-royong, solidaritas, toleransi masih dipegang teguh. Potensi inilah yang menjadi modal untuk menyelesaikan persoalan HIV. Peringatan HAS 2015 dengan tema nasional “Hidup Sehat Awal Pencegahan HIV-AIDS” melibatkan masyarakat sebagai perencana sekaligus pelaksana kegiatan. 3 (tiga) Kota/Kab SSR PKBI melakukan kegiatan serempak, Kota Surakarta, Kab. Tegal dan Kab. Batang. Kota Surakarta Memilih area CFD jalan Slamet Riyadi Surakarta sebagai titik central kegiatan, SSR Kota Surakarta melaksanakan beberapa kegiatan. Senam bersama, dialog interaktif (live) dengan Solo radio dan tes HIV. Kegiatan bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surakarta dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Sura-
Reportase
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
Pada saat CFD, para pegiat HIV di Kora Surakarta menyuarakan pernyataan sikap sebagai berikut: PERNYATAAN SIKAP (Kepada Pemerintah Republik Indonesia) Dari Pegiat Peduli HIV Kota Surakarta 1. Mendorong pemerintah Republik Indonesia (Provinsi dan Kab/Kota) untuk tetap konsisten memberi perhatian terhadap pencegahan dan penanggulangan AIDS. 2. Mendorong pemerintah republic Indonesia (Provinsi/Kabupaten) menyeiakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi pada odha. 3. Mendorong pemerintah Republik Indonesia (Provinsi dan Kabupaten) memberikan dukungan kebijakan dan anggaran bagi organisasi orang dengan HIV-AIDS, LSM Peduli AIDS dan Warga Peduli AIDS dalam aksi pencegahan dan penanggulangan AIDS. 4. Mendorong pemerintah Republik Indonesia, Provinsi dan Kabupaten untuk memberi perhatian yang memadai terhadap progam mitigasi dampak pada orang dengan HIV-AIDS.
karta, Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan jajaran aktivis HIV Kota Surakarta. Kegiatan senam bersama yang melibatkan komunitas ODHA yang tergabung dalam KDS Solo Plus memiliki misi untuk mengikis stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Mendekatkan ODHA kepada masyarakat dan menunjukkan bahwa odha mampu untuk tetap bekerja dan beraktifitas layaknya orang yang sehat, memiliki penampilan yang tidak menakutkan. Dengan demikian masyarakat tidak takut untuk melakukan kontak sosial dengan odha. Tes HIV yang dilakukan di area CFD bekerjasama dengan Puskesmas Gajahan dan Manahan menjadi tes HIV bersama yang dilakukan ditengah keramaian CFD. 19
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015 Antusiasme warga cukup menggembirakan, 30 menit tes HIV dibuka sudah melayani 25 warga Surakarta yang ingin mengetahui status HIV mereka. Harapan besar muncul dalam upaya penanggulangan HIV bahwa tes HIV sama dengan tes kesehatan lainnya seperti tes gula darah dan kolesterol, dengan demikian stigma terhadap tes HIV akan hilang dan masyarakat tidak ragu untuk melakukan tes HIV. Kabupaten Tegal Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2015 di Kabupaten Tegal dengan tema lokal “saatnya bertindak untuk berperilaku sehat” oleh PKBI Kabupaten Tegal. Pelaksanaan kegiatan ini sepenuhnya didukung dan dilaksanakan oleh para kader-kader tangguh dari desa Harjosari Kidul yaitu melalui wadah Pusat informasi kesehatan masyarakat (PIKM) Cahaya Mulia. Bertempat di Shelter Trasa Slawi kegiatan Senam bersama berlangsung dengan meriah. Seluruh kader PIKM Kab. Tegal turut memeriahkan kegiatan tersebut, tidak kurang 450 orang perwakilan dari Desa/Kelurahan. Berbagai macam doorprize disediakan oleh panitia yang berasal dari sponsor semakin menarik minat masyarakat sekitar. Misi yang sama menjadi target kader PIKM dan SSR Kab. Tegal untuk mengikis stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Melibatkan komunitas ODHA Kab. Tegal yang tergabung dalam wadah KDS Jingga, menunjukkan bahwa ODHA mampu menjadi penggerak dalam 20
Reportase kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan dan tetap berdaya.
Ratusan Kader PIKM dan Warga Masyarakat Kab. Tegal melakukan senam bersama di Area Shelter Trasa Slawi
Kabupaten Batang Kegiatan Hari Aids Sedunia 2015 di Kabupaten Batang diselenggarakan oleh SSR Kab. Batang (Forum Komunikasi Peduli Batang) bekerja sama dengan Forum generasi Peduli AIDS (FGPA), Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kab. Batang dan Dishubkominfo Kabupaten Batang. Kegiatan tersebut bertempat di area pendopo dan alun-alun kabupaten Batang dengan beberapa rangkaian kegiatan antara lain Dance4life, long march dan orasi, testimoni odha, tes VCT dan pentas seni. Tidak kurang 600 Orang terlibat dalam kegiatan tersebut yang terdiri dari pelajar, SKPD, tokoh masyarakat dan komunitaskomunitas yang ada di Kabupaten Batang. Dimulai dari pukul 07.00 WIB dengan senam bersama dengan ibu Yoyok (Isteri
Reportase
Jembawan 8 No. 9, Desember 2015
(Kiri atas) Ibu Yoyok (Istri Bupati Batang) memberikan sambutan sekaligus membuka acara. (Kiri bawah) Long March Seluruh peserta sekaligus memberikan media KIE kepada masyarakat.
Bupati Batang) yang sebelumnya telah memberikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan HAS 2015 dan diteruskan dengan sambutan Bapak H. Mudhofir dari KPA kabupaten Batang dan pelepasan jalan sehat/ longmarch dan orasi dari para siswa siswi. Selama long march para peserta membagikan leaflet yang berisi informasi tentang HIV-AIDS. Selain itu ada testimony dari ODHA yang telah open sta-
tus, menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya menghapus stigma dan diskriminasi kepada odha. Kepedulian keluarga dan masyarakat menjadi faktor yang sangat diperlukan bagi odha untuk tetap semangat menjalani hidup dan terus berkarya. Sembari mendengarkan testimoni, para peserta dipersilahkan untuk satu persatu melakukan tes VCT yang disediakan oleh layanan dari RS QIM. Acara dilanjutkan dengan pentas seni musik, teatrikal, dan pembacaan puisi dari para siswa siswi kreatif dari SMA/SMK/MA se-Kabupaten Batang.** [Dwi Yunanto]
21