DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE) JL. DIPONEGORO NO.12, TELP. (022) 4231191, FAX. (022) 4207922 BANDUNG 40115 2007
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………. iv BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ……………………………………………………
1
A. Kompetensi Dasar …………………………………………………
1
B. Indikator …………………………………………………………..
2
C. Deskripsi Singkat …………………………………………………
3
INDERA PENGLIHAT ……………………………………………….
5
A. Struktur dan Fungsi yang Melindungi Bola Mata ………………… 5 B. Struktur dan Fungsi Organ Mata …………………………………..
6
C. Kelainan pada Indera Penglihat …………………………………...
7
D. Cara Memelihara Indera Pengkihat ……………………………….
8
BAB III INDERA PENDENGAR ……………………………………………… 10 A. Struktur dan Fungsi Indera Pendengar ……………………………. 10 B. Kelainan pada Indera Pendengar ………………………………….. 11 C. Cara Memelihara Indera Pendengar ………………………………. 12 BAB IV INDERA PEMBAU …………………………………………………... 13 A. Struktur dan Fungsi Indera Pembau ……………………………….. 13 B. Kelainan pada Indera Pembau …………………………………….. 14 C. Cara Memelihara Indera Pembau …………………………………. 14 BAB V INDERA PENGECAP ………………………………………………... 15 A. Struktur dan Fungsi Indera Pengecap ……………………………… 15 B. Kelainan pada Indera Pengecap …………………………………… 16 C. Cara Memelihara Indera Pengecap ………………………………... 17
ii
BAB VI INDERA PERABA ……………………………………………………
18
A. Struktur dan Fungsi Indera Peraba ………………………………… 18 B. Kelainan pada Indera Peraba ………………………………………. 19 C. Cara Memelihara Indera Peraba ………………………………….... 20 BAB VII PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN …………………………. 22 A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………….. 22 B. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ……………………………………. 27 BAB VIII RANGKUMAN ………………………………………………………. 34 BAB IX EVALUASI ……………………………………………………………. 38 GLOSARIUM ……………………………………………………………………. 44 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 47 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran-1 ……………………………………………………………………….. 48 Lampiran-2 ……………………………………………………………………….. 49 Lampiran-3 ……………………………………………………………………….. 50 Lampiran-4 ……………………………………………………………………….. 51 Lampiran-5 ……………………………………………………………………….. 52
iii
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1. Penampang Organ Mata ……………………………………………… 5 Gambar 2. Penampang Organ Bola Mata ………………………………………..
6
Gambar 3. Penampang Organ Telinga …………………………………………... 10 Gambar 4. Penampang Organ Hidung …………………………………………... 13 Gambar 5. Penampang Puting Pengecap ………………………………………... 16 Gambar 6. Permukaan Lidah Tempat Pengecap ………………………………… 16 Gambar 7. Penampang Kulit dan Bagian-bagiannya ……………………………. 18
iv
BAB I PENDAHULUAN Kebanyakan dalam pembelajaran Alat Indera Manusia di Sekolah Dasar dilaksanakan hanya dengan metode ceramah tanpa disertai kegiatannya, sehingga siswa dalam memahaminya dengan hafalan saja. Dengan demikian, siswa tidak mempelajari tentang bagaimana mekanisme alat indera manusia bekerja melalui peng-identifikasian pada carta/model atau kegiatan percobaan sederhana. Untuk mengantisipasi kenyataan tersebut di atas, dalam kegiatan Diklat Guru IPA SD Tingkat Dasar diberikan materi Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya yang disusun dalam bentuk modul. Modul ini selain diberikan dalam kegiatan diklat, dapat pula dipelajari oleh guru-guru yang mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar. Uraian materi dalam modul ini mencakup indera penglihat, pendengar, pembau, pengecap, dan peraba serta kelainan dan pemeliharaannya. Tiap uraian substansi materi memuat mekanisme, struktur dan fungsi, kelainan, serta cara memelihara alat indera. Setelah Anda mempelajari tiap materi tersebut, diberi tugas/latihan menjawab beberapa pertanyaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap materi tersebut. Jika Anda telah menyelesaikan semua semua pertanyaan, kemudian cocokkan dengan kunci jawabannya. Materi Alat Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya disusun berdasarkan Kuri-kulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA Kelas VI, Semester 1 di SD/MI. A. Kompetensi Dasar Setelah mendeskripsikan
mempelajari dan
modul
menerapkan
ini
sistem
diharapkan indera
pada
peserta manusia
mampu dalam
pembelajaran.
1
B. Indikator Setelah
mengkaji
dan
memahami
Panca
Indera,
Fungsi,
dan
Pemeliharaannya, diharapkan peserta mampu: 1. mendeskripsikan mekanisme organ mata sebagai indera penglihat; 2. mendeskripsikan struktur dan fungsi yang melindungi bola mata; 3. mendeskripsikan struktur dan fungsi organ mata; 4. menjelaskan kelainan pada indera penglihat; 5. menjelaskan cara memelihara indera penglihat; 6. mendeskripsikan mekanisme organ telinga sebagai indera pendengar; 7. mendeskripsikan struktur dan fungsi indera pendengar; 8. menjelaskan kelainan pada indera pendengar; 9. menjelaskan cara memelihara indera pendengar; 10. mendeskripsikan mekanisme organ hidung sebagai indera pembau; 11. mendeskripsikan struktur dan fungsi indera pembau; 12. menjelaskan kelainan pada indera pembau; 13. menjelaskan cara memelihara indera pembau; 14. mendeskripsikan mekanisme lidah sebagai indera pengecap; 15. mendeskripsikan struktur dan fungsi indera pengecap; 16. menjelaskan kelainan pada indera pengecap; 17. menjelaskan cara memelihara indera pengecap; 18. mendeskripsikan mekanisme kulit sebagai indera peraba; 19. mendeskripsikan steruktur dan fungsi indera peraba; 20. menjelaskan kelainan pada indera peraba; 21. menjelaskan cara memelihara indera peraba.
2
C. Deskripsi Singkat Deskripsi singkat substansi materi yang diuraikan dalam modul ini adalah sebagai berikut. Mata sebagai indera penglihat yang diuraikan mencakup mekanisme organ mata sebagai indera penglihat; struktur dan fungsi yang melindungi bola mata; struktur dan fungsi organ mata; kelainan pada indera penglihat; dan cara memelihara indera penglihat. Selain itu, terdapat tugas/latihan yang harus Anda kerjakan. Telinga sebagai indera pendengar yang diuraikan mencakup: mekanisme organ telinga sebagai indera pendengar; struktur dan fungsi organ telinga; kelainan pada indera pendengar; cara memelihara indera pendengar. Selain itu, terdapat tugas/latihan yang harus Anda kerjakan. Hidung sebagai indera pembau yang diuraikan mencakup: mekanisme organ hidung sebagai indera pembau, struktur dan fungsi organ hidung; kelainan pada indera pembau; dan cara memelihara indera pembau. Selain itu, terdapat tugas/latihan yang harus Anda kerjakan. Lidah sebagai indera pengecap yang diuraikan mencakup: mekanisme organ lidah sebagai indera pengecap; struktur dan fungsi organ lidah; kelainan pada indera pengecap; dan cara memelihara indera pengecap. Selain itu, terdapat tugas/latihan yang harus Anda kerjakan. Kulit sebagai indera peraba yang diuraikan mencakup: mekanisme organ kulit sebagai indera peraba; struktur dan fungsi organ kulit; kelainan pada indera peraba; dan cara memelihara indera peraba. Selain itu, terdapat tugas/latihan yang harus Anda kerjakan. Deskripsi penerapan dalam pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum satuan pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA SD/MI. Uraiannya meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Rangkuman mengenai Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya, yaitu meliputi konsep-konsep penting dari uraian materi tersebut.
3
Evaluasi yang diberikan mencakup sari semua materi yang telah dipelajari. Tujuan evaluasi ini diberikan untuk mengetahui sampai seberapa jauh pembaca memahami materi tersebut. Akhir modul ini memuat glosasrium, yaitu daftar uraian istilah penting yang berkaitan dengan materi Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya.
4
BAB II INDERA PENGLIHAT Sebagaimana diketahui bahwa kita dapat melihat suatu benda karena adanya sinar yang dipantulkan dari benda tersebut masuk ke organ mata. Mekanismenya adalah sinar yang dipantulkan dari benda tersebut masuk ke dalam bola mata melalui selaput tanduk (kornea), anak mata (pupil), lensa mata sampai ke selaput jala (retina). Selanjutnya, rangsang cahaya dari retina kemudian diteruskan oleh urat saraf ke otak. Setelah rangsang sampai di otak, barulah kita berkesan melihat sesuatu benda. Biji mata atau bola mata terdapat dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Bola mata sendiri dilindungi oleh selaput tipis kelopak mata, bulu mata, dan kelanjar air mata. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda pelajari struktur dan fungsi bagian-bagian organ mata berikut ini. A. Struktur dan Fungsi yang Melindungi Bola Mata Struktur yang melindungi bola mata terdiri atas kelopak mata, bulu mata, alis, dan kelenjar air mata seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Penampang Organ Mata
Yang berfungsi melindungi bola mata adalah sebagai berikut. 1. Kelopak mata berfungsi untuk berkedip, sehingga bola mata akan terhindar dari kotoran atau benda-benda kecil lainnya. 2. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari debu ketika membuka mata. 3. Alis berfungsi untuk menghalangi jatuhnya keringat dari dahi ke mata. 5
4. Kelenjar air mata berfungsi untuk menghasilkan air mata. Air mata inilah yang berfungsi untuk membersihkan kotoran yang terdapat di permukaan mata dari kekeringan. B. Struktur dan Fungsi Organ Mata Struktur organ mata terdiri atas selaput tanduk, anak mata, lensa mata, selaput pelangi, selaput keras, selaput koroid, selaput jala, dan bintik kuning seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Penampang Irisan Bola Mata
Fungsi struktur bola mata adalah sebagai berikut. 1. Selaput tanduk (kornea), selaput bening yang terdapat pada bagian depan bola mata yang berfungsi untuk melewatkan rangsang cahaya dari luar. 2. Anak mata (pupil), bagian tengah selaput pelangi (iris) yang berlubang, berfungsi dalam pengaturan besar kecilnya cahaya yang masuk. 3. Lensa mata, berfungsi dalam mengatur pembentukan bayangan. 4. Selaput pelangi (iris), tirai berwarna di depan lensa yang memberi warna mata, berfungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk ke mata. 5. Selaput keras (sklera), merupakan bagian terluar dari bola mata yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam bola mata. 6. Selaput koroid, yaitu lapisan tengah bola mata, suatu lapisan jaringan tipis yang banyak mengandung pembuluh darah, berwarna coklat karena banyak zat warna (pigmen). 6
7. Selaput jala (retina), lapisan terdalam dari bola mata, banyak mengandung selsel saraf, berfungsi untuk menangkap bayangan. 8. Bintik kuning, tempat yang paling peka terhadap rangsang cahaya dan paling banyak mengandung sel-sel saraf penglihat. C. Kelainan pada Indera Penglihat Kelainan yang terjadi pada indera penglihat manusia adalah sebagai berikut. 1. Mata miopi, hanya mampu melihat jelas jarak dekat, sedangkan benda-benda jauh tidak tampak jelas. Miopi sering juga disebut rabun dekat. Hal ini terjadi karena ukuran biji mata dari belakang sampai ke depan melebihi ukuran yang normal, sehingga lensa memfokuskan bayangan di depan retina. 2. Mata hipermetropi, hanya mampu melihat jelas jarak jauh, sedangkan bendabenda dekat tidak tampak jelas. Hipermetropi atau rabun jauh terjadi karena ukuran biji mata dari belakang sampai ke depan adalah pendek atau kecil, sehingga lensa memfokuskan bayangan di belakang retina. 3. Presbiopi, yaitu kesalahan akomodasi yang terjadi pada orang tua atau orang yang sudah menginjak usia lanjut. Lensa mata kehilangan elastisitasnya, daya lenting berkurang, sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan sebuah benda yang berada dekat dengan mata. Penampakan mata presbiop sama dengan penampakan hipermetrop. 4. Astigmatisme, yaitu kesalahan refraksi yang terjadi karena berkas-berkas cahaya jatuh pada garis-garis di atas retina, bukan pada titik-titik tajam. Hal ini disebabkan adanya perubahan bentuk lengkungan lensa. Mata astigmatisme hanya mampu melihat baris-baris tertentu. Di sini, garis-garis vertikal lebih jelas daripada garis-garis horizontal. Keadaan ini dapat ditolong dengan mengenakan kaca mata silindris (jika bukan astigmatisme sejak lahir), untuk menambahkan bagian yang kurang cembung pada lensa mata yang abnormal tersebut. 5. Konjungtivitis, yaitu peradangan pada konjungtiva (selaput lendir yang melapisi sisi dalam kelopak mata). Gejalanya adalah salah sebuah atau kedua 7
mata terasa panas dan seolah-olah terasa ada pasir, sehingga kelopak mata membengkak, konjungtiva berwarna merah, mata berair dan tidak tahan cahaya. 6. Trakhoma, yaitu salah satu bentuk peradangan konjungtivitis sebagai akibat infeksi virus pada konjungtiva. 7. Katarak, yaitu mengaburnya lensa mata, dapat menyerang sebagian atau keseluruhan lensa mata. 8. Hemeralopia, yaitu rabun ayam (kurang awas di waktu senja). Hal ini terjadi akibat kekurangan vitamin A (avitaminosis A). 9. Buta warna, yaitu penyakit keturunan yang tidak dapat membedakan macammacam warna. Hal ini dapat terjadi ada yang buta warna total, hanya mengetahui warna hitam dan putih (black and white). Selain itu, ada juga buta warna sebagian, yaitu hanya mengetahui warna merah atau biru. D. Cara Memelihara Indera Penglihat Beberapa contoh cara memelihara indera penglihat seperti berikut ini. 1. Biasakan membaca buku dengan sikap tubuh tegak, jarak antara buku yang dibaca kurang lebih 30 cm. Jangan dibiasakan membaca buku sambil tiduran, karena akan mengakibatkan kelainan mata.. 2. Bila kita sedang mambaca buku atau melihat suatu benda tiba-tiba menjadi buram/kabur, maka segera periksakan ke dokter mata. 3. Jika pada bagian mata terasa gatal-gatal atau mata memerah, maka segera tetesi dengan obat tetes mata. 4. Hindari kontak langsung dengan penderita sakit mata (trakhom dan konjungtivitis) seperti penggunaan handuk bersama, karena penyakit tersebut sangat mu-dah menular. 5. Hindari
melihat
gerhana
matahari
secara
langsung,
karena
dapat
mengakibatkan kebutaan mendadak. 6. Agar mata selalu sehat, biasakanlah memakan makanan yang banyak mengandung vitamin A, seperti wortel.
8
Tugas/Latihan Setelah Anda mempelajari materi tentang Indera Penglihat, selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Bagaimana mekanisme indera penglihat melihat suatu benda sehingga kesannya sampai di otak? 2. Kelainan/gangguan apa saja yang biasa terjadi pada indera penglihat? 3. Bagaimana prosesnya dalam suatu keluarga muncul anak laki-laki penderita buta warna dan normal sedangkan semua anak perempuan normal (tidak ada yang buta warna)? 4. Apa sebabnya jika seseorang melihat langsung gerhana matahari secara terus menerus dapat mengakibatkan kebutaan?
9
BAB III INDERA PENDENGAR Kita dapat mendengar bunyi dari lingkungan sekitar karena ada getaran suara/bunyi yang masuk melalui daun telinga, lubang telinga, kemudian menggetarkan selaput gendang telinga, tulang-tulang pendengar, rumah siput, dan seterusnya ke urat saraf sampai ke otak. Setelah rangsang getaran suara/bunyi sampai di otak, barulah kita terkesan mendengar sesuatu. A. Struktur dan Fungsi Indera Pendengar Telinga sebagai alat indera pendengar terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat pelajari pada gambar berikut ini.
Gambar 3. Penampang Organ Telinga
Struktur dan fungsi organ telinga sebagai alat indera pendengar adalah sebagai berikut. 1. Telinga luar, berungsi dalam menangkap rangsang getaran suara/bunyi dari luar. Bagian-bagiannya meliputi daun telinga, lubang telinga, saluran telinga, selaput gendang telinga, dan kelenjar minyak. 2. Telinga tengah, berfungsi dalam menghantarkan getaran suara/bunyi dari telinga luar ke telinga dalam. Bagian-bagiannya meliputi rongga yang ada di dalamnya terdapat tulang-tulang pendengar. Rongga ini dihubungkan dengan rongga mulut oleh pembuluh Eustachius. Tulang-tulang pendengar ini terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. 10
3. Telinga dalam, berfungsi untuk menerima getaran suara/bunyi yang disampaikan oleh telinga tengah. Bagian-bagiannya meliputi tingkap jorong, tiga saluran setengah lingkaran, rumah siput, saluran rumah siput, dan alat keseimbangan. B. Kelainan pada Indera Pendengar Kelainan yang terjadi pada alat indera pendengar pada manusia adalah sebagai berikut. 1. Infeksi telinga tengah, dapat terjadi setelah seseorang influensa, campak, atau peradangan di rongga hidung. Di samping itu, infeksi telinga tengah dapat terjadi disebabkan oleh tusukan benda tajam atau kemasukan air. 2. Labirintis, biasanya disebabkan akibat menjalarnya infeksi dari telinga tengah. Gejalanya adalah kepala pening-pening, muntah-muntah, dan akhirnya menjadi tuli. 3. Hilangnya keseimbangan, yaitu gangguan sementara akibat setelah operasi atau mabuk perjalanan. 4. Ketulian, penyebabnya bermacam-macam. Misalnya, akibat pecahnya gendang telinga atau rusaknya saraf pendengar sehingga menjadi tuli. 5. Pengaruh kegaduhan, dapat mengakibatkan bertambah cepatnya denyut nadi sehingga dapat terjadi hipertensi. Beberapa contoh tingkat kegaduhan: suara le-mah antara 60-70 db (desibel); pembicaraan biasa antara 80-90 db; lalu lintas ramai antara 100-110 db; dan suara mesin jet antara 140-150 db. C. Cara Memelihara Indera Pendengar Beberapa contoh cara memelihara alat indera pendengar adalah sebagai berikut. 1. Bersihkanlah kotoran yang terdapat di bagian telinga luar dengan kapas basah yang hangat. Janganlah menggunakan benda tajam ketika membersihkan telinga luar tersebut, karea dapat mengakibatkan infeksi bila tertusuk. 2. Apabila terjadi infeksi bagian telinga tengah akibat kena tusukan benda tajam atau kemasukan air, maka segera periksakan ke dokter. 11
3. Janganlah meminum obat seperti pil kina yang berlebihan, karena dapat mengakibatkan gangguan pada indera pendengar. 4. Hindari mendengar suara atau bunyi yang memekakkan telinga sehingga dapat mengakibatkan ketulian. Tugas/Latihan 1. Bagaimana mekanisme indera pendengar dapat mendengar suara/bunyi sehingga kita dapat mengenalinya? 2. Kelainan/gangguan apa saja yang biasa terjadi pada indera pendengar? 3. Apa sebabnya petinju jika terpukul bagian rahang bawah kebanyakan terkulai jatuh? 4. Apa yang harus segera Anda lakukan jika mendengar ledakan keras? Berikan alasannya! 5. Apa sebabnya jika kita berputar-putar kemudian berhenti, kepala kita merasa pusing?
12
BAB IV INDERA PEMBAU Kita dapat mencium bermacam bau dari lingkungan sekitar, karena bau itu berbentuk gas yang langsung merangsang indera pembau/pencium. Selanjutnya, rangsang bau tersebut sampai di otak, sehingga barulah kita terkesan mencium bau sesuatu dalam waktu yang relatif singkat. Kita
ketahui
bahwa
organ
hidung
berfungsi
sebagai
indera
pembau/pencium, juga merupakan bagian saluran pernapasan. Di dalam rongga hidung, udara yang dihirup untuk pernapasan, dibersihkan dari kotoran-kotoran oleh rambut-rambut dan lendir yang menutupi selaput lubang hidung. Begitu pula, kelembaban udara yang dihirup pun disesuaikan dengan suhu tubuh kita. Untuk lebih jelasnya, organ hidung se-bagai indera pembau, Anda dapat pelajari pada gambar berikut ini.
Gambar 4. Penampang Organ Hidung A. Stuktur dan Fungsi Indera Pembau
Struktur organ hidung sebagai alat indera pembau adalah sebagai berikut. 1. Rongga hidung bagian dalam, terdapat sekat yang memisahkan rongga tersebut menjadi bagian kiri dan kanan. Rongga hidung sendiri pada bagian atap dibatasi oleh lempeng tipis, sedangkan bagian dasar oleh langit-langit, dan bagian sisi oleh karang hidung.
13
2. Rongga hidung bagian atas, terdapat lendir pembau yang berfungsi sebagai penerima rangsang bau. Rangsang bau diterima oleh selaput lendir pembau yang memiliki sel-sel pembau untuk diteruskan ke gelembung pembau. Dari gelembung pembau inilah rangsang bau bergerak melalui berkas saraf pembau menuju ke otak untuk ditafsirkan. B. Kelainan Indera Pembau Kelainan yang terjadi pada indera pembau manusia adalah sebagai berikut. 1. Peradangan rongga hidung, yaitu peradangan di sebelah atas rongga hidung (sinusitis) dan peradangan pada bagian hidung (rinitis). Kedua macam peradangan ini mengganggu indera pembau. 2. Influensa, yaitu infeksi saluran pernapasan atas, sehingga kurang mampu menerima rangsang bau dan selera makan berkurang. C. Cara Memelihara Indera Pembau Beberapa contoh cara memelihara alat indera pembau adalah sebagai berikut. 1. Bersihkanlah
kotoran
yang
terdapat
dalam
rongga
hidung
dengan
menggunakan kapas yang diberi air hangat. 2. Jaga terjadinya benturan bagian kepala belakang, karena dapat mengakibatkan indera pembau tidak berfungsi lagi. 3. Biasakanlah pengambilan udara pernapasan melalui hidung. Tugas/Latihan 1. Bagaimana mekanisme indera pencium dapat mencium bau sehingga kita dapat mengenalinya? 2. Kelainan/gangguan apa saja yang biasa terjadi pada indera pencium? 3. Mengapa selera makan kita terganggu jika terserang influensa? 4. Apa sebabnya jika kepala bagian belakang terkena benturan keras, indera pencium sering tidak berfungsi lagi?
14
BAB V INDERA PENGECAP Bila kita amati permukaan lidah dengan kaca pembesar (lup), maka akan tampak permukaan lidah yang kasar dan banyak tonjolan-tonjolan. Tonjolantonjolan ini sebenarnya adalah puting-puting pengecap. Tiap puting pengecap akan bereaksi terhadap satu jenis rasa. Puting pengecap rasa pahit terletak di bagian di bagian pangkal lidah; rasa asin dan asam di bagian sisi lidah; serta rasa manis terletak di bagian ujung lidah. Selain itu, alat indera pengecap juga mampu merasakan sentuhan rasa panas, dingin, dan nyeri. A. Struktur dan Fungsi Indera Pengecap Fungsi lidah selain sebagai indera pengecap, yaitu mengatur letak makanan ketika dikunyah; membantu mendorong makanan ke kerongkongan (pada waktu menelan); dan sebagai alat bantu dalam berbicara Keadaan permukaan lidah yang kasar itu memliki tonjolan-tonjolan yang disebut papilla. Bentuk-bentuk tonjolan itu adalah sebagai berikut. 1. Tonjolan berbentuk seperti benang-benang halus yang disebut papilla filiformis, banyak terdapat di bagian depan lidah. 2. Tonjolan berbentuk seperti kepala jamur yang disebut papilla fungiformis, banyak terdapat di bagian depan dan sisi lidah. 3. Tonjolan berbentuk bulat yang disebut papilla circumvalata, tersusun seperti huruf V terbalik, banyak terdapat di bagian belakang lidah. Di dalam suatu tonjolan terdapat banyak puting pengecap. Setiap puting pengecap terdiri atas dua jenis sel seperti berikut ini. a. Sel-sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol ke luar dari pengecap. b. Sel-sel penunjang yang berfungsi untuk menyokong sel-sel pengecap. Untuk lebih jelasnya mengenai puting pengecap dan sel-selnya dapat dipelajari pada gambar berikut ini. 15
Gambar 5. Penampang Puting Pengecap
Telah diketahui bahwa tiap puting (kuncup) pengecap hanya merespons satu rasa. Sejumlah puting pengecap terdapat juga pada tenggorokan dan langitlangit lunak rongga mulut. Bagian permukaan yang dapat mengecap rasa manis, pahit, asam, dan asin seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 6. Permukaan Lidah Tempat Pengecap: (1) Rasa Manis; (2) Rasa Pahit; (3) Rasa Asam; dan (4) Rasa Asin B. Kelainan Indera Pengecap
Kelainan yang terjadi pada indera pengecap manusia adalah sebagai berikut. 1. Peradangan lidah (glositis), yaitu peradangan lidah yang menahun (kronis). Gejalanya adalah terdapat benjolan-benjolan dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini timbul biasanya pada seseorang yang mengalami gangguan pen-cernaan atau infeksi gigi. Gejala lainnya adalah lidah lembek dan pucat dengan dengan bekas-bekas gigitan bagian pinggirannya. 2. Lekopalakia, gejalanya ditandai dengan bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah. Kejadian ini biasanya pada perokok berat.
16
C. Cara Memelihara Indera Pengecap Cara memelihara indera pengecap agar tetap berfungsi adalah sebagai berikut. 1. Jangan dibiasakan makan dan minum yang masih panas, karena akan berpengaruh terhadap indera pengecap. 2. Menggosok gigi secara teratur untuk mengatasi terjadinya infeksi pada gigi. 3. Kurangi merokok bagi perokok berat agar tidak terjadi bercak-bercak putih pada indera pengecap. Tugas/Latihan 1. Bagaimana kepekaan lidah terhadap menerima rangsang rasa manis, asin, asam, dan pahit? 2. Apa sebabnya kalau kita minum pil langsung terasa pahit? 3. Apa yang terjadi jika seseorang lidahnya dipotong? 4. Kelainan/gangguan apa yang terjadi pada indera pengecap?
17
BAB VI INDERA PERABA Kita dapat mengetahui sesuatu benda dengan cara meraba, karena dari suatu benda yang diraba oleh kulit itu ada rangsang yang disampaikan urat saraf ke otak. Perlu diketahui bahwa tidak semua kulit sebagai alat indera peraba sama kepekaannya. Bagian-bagian kulit yang paling peka adalah ujung-ujung jari dan bibir. Selain sebagai indera peraba, kulit juga bekerja sebagai pengindera rasa panas, dingin, nyeri, dan lain-lainnya. A. Struktur dan Fungsi Indera Peraba Kulit sebagai alat indera peraba pada manusia terdiri atas kulit lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (endodermis) Untuk lebih jelasnya, Anda dapat pelajari pada gambar berikut ini.
Gambar 7. Penampang Kulit dan Bagian-bagiannya
Struktur indera peraba pada manusia dapat dibedakan seperti berikut ini. 1. Lapisan luar (epidermis), tersusun dari beberapa lapisan, yaitu lapisan
korneum yang selalu mati dan mengelupas, lapisan lusidum, lapisan granulosum yang mengandung pigmen, dan lapisan germinativum yang terusmenerus membentuk sel-sel baru ke arah luar. 2. Lapisan dalam (endodermis), yaitu tersusun atas jaringan lemak, kelenjar
keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan kapiler, serta 18
ber-bagai saraf penerima rangsang untuk rasa nyeri, panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Selain kulit sebagai alat indera peraba, berfungsi pula seperti berikut ini. 1. Sebagai tempat menyimpan kelebihan lemak (merupakan cadangan makanan) dan juga sebagai penahan panas. 2. Sebagai tempat pembuatan vitamin D (tempat mengubah provitamin/bakal vitamin D menjadi vitamin D. 3. Rambut pada kulit berfungsi sebagai penahan panas dan pelindung pada waktu
terjadi benturan. B. Kelainan Indera Peraba Kelainan yang biasa terjadi pada indera peraba manusia adalah sebagai berikut. 1. Alergi, yaitu kulit terasa gatal-gatal dan panas. Hal ini terjadi kerena pengaruh beberapa jenis makanan, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu. 2. Panu, yaitu disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit. Gejalanya timbul bercak-bercak putih yang tersebar di seluruh permukaan kulit yang tidak enak dipandang mata; dapat berwarna merah jambu (terlebih-lebih udara panas dan sedang berkeringat); atau pada beberapa orang merasa terganggu oleh rasa gatal-gatal setelah berkeringat. 3. Kudis, sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit tungau kudis. Gejalanya adalah terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit; biasanya pada tangan dan siku, sekitar alat kelamin dan lipatan tubuh lainnya; garis berwarna putih/merah di kulit (merupakan lubang pada kulit yang dibuat oleh tungau untuk meletakkan telur); timbul rasa gatal yang hebat; serta terjadinya luka/koreng yang disebabkan oleh garukan. 4. Herpes simpleks, merupakan penyakit kulit di mana terjadi kumpulan lepuhan di kulit wajah yang disebabkan oleh sejenis virus tertentu. Keadaan yang hampir sama terjadi di daerah alat kelamin luar (genital herpes) yang dapat menular melalui hubungan seksual. Gejala herpes simpleks adalah lepuhan
19
kecil di sekitar hidung, mulut, dan bagian muka lainnya, timbul rasa nyeri, panas/rasa kesemutan, dan akhirnya terasa gatal-gatal. 5. Kanker kulit, merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus, atau pengaruh sinar ultra violet yang berlebihan, dan atau bahan-bahan kimia tertentu. Gejalanya adalah timbul bintik-bintik lebar berwarna keputihan pada daerah kulit yang terkena; timbulnya benjolan yang menonjol pada permukaan kulit dengan lingkaran yang tidak teratur (perubahan yang nyata pada tahi lalat); serta adanya pemborokan kulit pada luka yang lama. 6. Kadas.kurap, merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jenis jamur tertentu. Gejalanya adalah kulit terasa sangat gatal sehingga menimbulkan peradangan kulit akibat garukan. 7. Pengaruh luka bakar, yaitu cedera pada jaringan kulit yang disebabkan oleh panas api atau cairan panas. Biasanya akibat luka bakar ini akan berpengaruh terhadap kulit yang berfungsi sebagai indera peraba. 8. Albino, merupakan penyakit keturunan dimana dalam kulit tidak terdapat zat warna (pigmen). Ciri-ciri penderita albino adalah warna kulit putih, tidak ditum-buhi rambut pada seluruh permukaan kulit, dan tidak tahan terhadap cahaya. C. Cara Memelihara Indera Peraba Cara memelihara kulit yang berperan sebagai indera peraba pada manusia adalah sebagai berikut. 1. Jaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur dan jangan bertukar pakaian dengan orang lain. 2. Cucilah pakaian yang sudah dipakai, karena pakaian yang tidak dicuci mudah ditumbuhi jamur. 3. Hindari terlalu banyak sinar matahari langsung, terutama pada saat tengah hari (antara pukul 10 pagi hingga pukul 3 sore). 4. Segeralah berobat bila terkena penyakit kulit, atau segera periksa ke dokter bila terkena penyakit yang tidak cepat sembuh. Misalnya, penyakit kanker kulit. 20
Tugas/Latihan 1. Bagaimana mekanisme indera peraba kita dalam menerima rangsang panas? 2. Bagaimana urutan lapisan epidermis dari arah luar ke dalam? 3. Mengapa kebocoran lapisan ozon sangat berbahaya terhadap makhluk hidup? 4. Bagaimana ciri-ciri penderita albino yang Anda ketahui?
21
BAB VII PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN Penerapan pembelajaran mengenai materi Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya, disusun dalam rencana pelaksanan pembelajaran sebagai berikut. A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah
: SD
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV/1
Standar Kompetensi
: 1. Memahami hubungan antara organ tubuh manusia
dengan
fungsinya,
serta
pemeliharaannya, Kompetensi Dasar
:
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya,
Indikator
:
(1) Mendeskripsikan struktur dan fungsi panca indera manusia. (2) Mendeskripsikan mekanisme panca indera dalam menanggapi rangsang. (3) Mendeskripsikan kelainan yang terjadi pada panca indera manusia. (4) Mendeskripsikan
cara
memelihara
kesehatan panca indera manusia. Alokasi Waktu
:
6 X 40 menit (3 pertemuan)
1. Tujuan Pembelajaran a. Sisiwa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi alat indera manusia (penglihat, pendengar, pembau, pengecap, dan peraba) berdasarkan pengamatan gambar. 22
b. Siswa dapat menjelaskan mekanisme alat indera manusia (penglihat, pendengar, pembau, pengecap, dan peraba) dalam menganggapi rangsang. c. Siswa dapat mendeskripsikan kelainan yang terjadi pada alat indera (penglihat, pendengar, pembau, pengecap, dan peraba). d. Siswa dapat menjelaskan cara memelihara alat indera (penglihat, pendengar, pembau, pengecap, dan peraba). 2. Materi Pembelajaran Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya. 3. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Diskusi Kelompok d. Tugas Kelompok 4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama a. Kegiatan Awal 1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang alat indera penglihat dan indera pendengar yang berkaitan dengan strukur, fungsi, dan kelainannya. 2) Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing kelompok yang berkaitan dengan kegiatan indera penglihat (LKS-1) dan indera pendengar (LKS-2). b. Kegiatan Inti 1) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam LKS-1 dan LKS-2. 2) Masing-masing kelompok mencatat hasil diskusi pada LKS-1 dan LKS-2. 3) Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil kegiatannya c. Kegiatan Akhir 1)
Siswa dan guru meninjau ulang hasil dari seluruh kegiatan kelompok.
23
2)
Siswa dan guru menyimpulkan yang berkaitan dengan indera penglihat dan indera pendengar.
Pertemuan Kedua a. Kegiatan Awal 1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang alat indera pembau dan indera pengecap yang berkaitan dengan strukur, fungsi, dan kelainannya. 2) Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing kelompok yang berkaitan dengan kegiatan indera pembau (LKS-3) dan indera pengecap (LKS-4). b. Kegiatan Inti 1) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan da-lam LKS-3 dan LKS-4. 2) Masing-masing kelompok mencatat hasil diskusi pada LKS-3 dan LKS-4. 3) Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil kegiatannya c. Kegiatan Akhir 1) Siswa dan guru meninjau ulang hasil dari seluruh kegiatan kelompok. 2) Siswa dan guru menyimpulkan yang berkaitan dengan indera pembau dan indera pengecap. Pertemuan Ketiga a. Kegiatan Awal 1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang alat indera peraba yang berkaitan dengan strukur, fungsi, dan kelainannya. 2) Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing kelompok yang berkaitan dengan kegiatan indera peraba (LKS-5). b. Kegiatan Inti 1) Masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam LKS-5. 2) Masing-masing kelompok mencatat hasil diskusi pada LKS-5. 3) Masing-masing kelompok siswa mempresentasikan hasil kegiatannya. 24
c. Kegiatan Akhir 1) Siswa dan guru meninjau ulang hasil dari seluruh kegiatan kelompok. 2) Siswa diberikan ulangan harian yang berkaitan dengan materi Panca Indera, Fungsi, dan Pemeliharaannya. 5. Sumber Belajar a. Gambar Organ Panca Indera (Mata, Telinga, Hidung, Lidah, dan Kulit). b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS). c. Buku IPA SD Kelas V. 6. Penilaian a. Teknik
:Hasil kegiatan kegiatan kelompok (LKS) serta ulangan harian (tugas individu).
b. Bentuk instrumen
: Pilihan ganda dan uraian.
c. Soal/Instrumen Pilihan Ganda Petunjuk Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang kamu anggap benar! 1. Bagian-bagian yang terdapat pada bagian telinga tengah adalah . . . . A. tingkap jorong, rumah siput, dan alat keseimbangan B. selaput gendang telinga dan saluran telinga C. tulang martil, landasan, dan sanggurdi D. saluran Eustachius dan saluran rumah siput 2. Manakah pernyataan yang benar berikut ini? A. Kulit sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A. B. Rambut pada kulit sebagai penahan panas dan pelindung dari benturan. C. Bagian endodermis kulit sebagai tempat pembuatan pigmen (zat warna). D. Bagian kulit yang paling peka dalam menerima rangsang luar adalah pipi.
25
3. Rangsang cahaya yang diterima indera penglihat sebelum sampai di otak melalui bagian-bagian mata berikut ini, yaitu . . . . A. kornea B. pupil
pupil kornea
C. lensa mata D. kornea
pupil
lensa mata
retina
lensa mata
retina
kornea
retina
pupil
retina
lensa mata
4. Salah satu panca indera yang tidak berfungsi bagi penderita bisu (tuna wicara) adalah alat indera . . . . A. penngecap B. pendengar C. penglihat D. peraba 5. Jika kamu minum tablet kina tidak terasa pahit, maka tablet tersebut jangan diletakkan di . . . . A. ujung lidah B. pinggiran lidah C. pangkal lidah D. permukaan lidah Uraian Jawablah dengan singkat pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Bagaimana cara memelihara indera penglihat agar tetap sehat? 2. Bagaimana kerja indera peraba dalam menerima rangsang dingin? 3. Apa sebabnya kalau kita ingin mendengar lebih jelas, daun telinga biasanya diperlebar dengan telapak tangan? 4. Apa sebabnya kalau kamu sedang influensa tidak dapat mencium bau-bauan? 5. Sebutkan fungsi lidah selain sebagai indera pengecap?
26
Penskoran 1. Pilihan Ganda
: tiap soal yang benar berskor 1, jumlah skor 5.
2. Uraian
: tiap soal yang benar berskor 2, jumlah skor 10.
Jumlah 5 + 10 = 15 (Skor maksimum) Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut. Nilai akhir
= Perolehan Skor -------------------X Skor Ideal (100) Skor Maksimum (15)
B. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lembar kegiatan Siswa (LKS) yang diberikan dalam pembelajaran materi Sistem Reproduksi Manusia dan Penyakitnya adalah sebagai berikut.
LKS-1 INDERA PENGLIHAT
Alat dan Bahan Carta penampang organ mata; 1 buah Carta/model penampang irisan bola mata; 1 buah Lembar tugas/pertanyaan Cara Kerja 1. Masing-masing kelompok diberi gambar penampang organ mata dan gambar penampang irisan bola mata untuk diamati dan diidentifikasi, serta diberi lembar tugas.pertanyaan. 2. Setiap tugas dicatat pada lembar tugas/pertanyaan yang telah disediakan. 3. Pertanyaan-pertanyaan dibahas dan didiskusikan dalam masing-masing kelompok. Tugas/Pertanyaan 1. Tuliskan nama bagian-bagian gambar penampang organ mata berdasarkan petunjuk pada gambar berikut ini. 27
a. b. c. d.
………………………………. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..
e. …………………………………… f. ……………………………………. g. …………………………………….
2. Tuliskan nama bagian-bagian penampang irisan bola mata berdasarkan petunjuk pada gambar berikut ini!
a. ……………………………….. b. ……………………………….. c. ………………………………..
d …………………………………… e …………………………………… f. ……………………………………
3. Setelah kamu mengenal bagian-bagian alat indera penglihat, tuliskan fungsinya pada kolom tabel yang tersedia berikut ini! Tabel 1. Bagian-bagian Irisan Bola Mata dan Fungsinya No.
Nama Bagian Mata
1.
Anak mata
2.
Iris (selaput pelangi)
3.
Kornea (selaput tanduk)
4.
Lensa mata
5.
Retina (selaput jala)
6.
Urat saraf mata
7.
Kelenjar air mata
8.
Bulu mata
Fungsi Mengatur cahaya yang masuk ke mata.
4. Bagaimana proses indera penglihat sehingga kita dapat melihat suatu benda? 5. Bagian mata mana yang dapat didonorkan (disumbangkan) kepada yang memerlukannya? 6. Apa sebabnya penderita katarak kebanyakan orang tua? Jelaskan! 28
LKS-2 INDERA PENDENGAR
Alat dan Bahan Gambar penampang organ telinga Buku sumber Lembar tugas/pertanyaan Cara Kerja 1. Masing-masing kelompok diberi gambar penampang organ telinga
untuk
diamati dan diidentifikasi, serta diberi lembar /tugas.pertanyaan. 2. Setiap tugas dicatat pada lembar tugas/pertanyaan yang telah disediakan. 3. Pertanyaan-pertanyaan dibahas dan didiskusikan dalam masing-masing kelompok. Tugas/Pertanyaan 1. Tuliskan nama bagian-bagian gambar penampang organ telinga berdasarkan petunjuk gambar berikut ini!
a. ……………………………..
e. ………………………………..
b. ……………………………..
f. ………………………………..
c. ……………………………..
g. ………………………………..
d. …………………………….. 2. Bagaimana kerja indera pendengar dalam menerima rangsang dari luar? 3. Apa yang terjadi jika selaput gendang telinga itu pecah? 4. Bagaimana cara memelihara indera pendengar agar tetap normal?
29
LKS-3 INDERA PEMBAU
Alat dan Bahan Gambar penampang organ hidung Buku sumber Lembar tugas/pertanyaan Cara Kerja 1. Masing-masing kelompok diberi gambar penampang organ hidung untuk diamati dan diidentifikasi, serta diberi lembar tugas./pertanyaan. 2. Setiap tugas dicatat pada lembar tugas/pertanyaan yang telah disediakan. 3. Pertanyaan-pertanyaan dibahas dan didiskusikan dalam masing-masing kelompok. Tugas/Pertanyaan 1. Tuliskan nama bagian-bagian gambar penampang organ hidung berdasarkan petunjuk gambar berikut ini!
a. ………………………………… b. ………………………………… c. ………………………………… d. ………………………………… 2. Bagaimana kerja indera pencium dalam menerima rangsang dari lingkungan sekitar? 3. Apa sebabnya pada waktu terserang influensa, kita tidak dapat mencium baubauan? 4. Kelainan/gangguan apa yang terjadi pada indera pencium? 30
LKS-4 INDERA PENGECAP Alat dan Bahan Gelas minum kecil; 4 buah Sendok teh; 4 buah Tusuk gigi Kapas Garam dapur Gula putih Jeruk nipis Pil kina Air minum Lembar tugas/pertanyaan Cara Kerja 1. Masing-masing kelompok menyiapkan 4 macam larutan (A, B, C, D) yang telah disediakan, 4 buah tusuk gigi yang kedua ujungnya berkapas, dan air minum. 2. Setiap anggota dalam masing-masing kelompok yang akan melakukan setiap pengujian indera pengecap, terlebih dahulu harus berkumur. 3. Dalam pengujian, lidah dijulurkan, kemudian salah seorang temannya mengoleskan ujung tuusuk gigi berkapas yang telah dicelupkan ke dalam salah satu larutan berulang kali di daerah ujung lidah, pinggiran lidah, dan pangkal lidah. 4. Setelah pengujian, barulah lidah yang menjulur tadi disuruh ditarik kembali. Kemudian tanyakan, bagian daerah lidah mana yang merasakan rasa dari pengujian tersebut. 5. Hasil setiap pengujian, dicatat pada tabel yang tersedia di lembar tugas/pertanyaan berikut ini.
Tugas/Pertanyaan 1. Hasil tiap pengujian dicatatat pada tabel yang tersedia dengan membubuhkan tanda cek (√) apabila dapat merasakan larutan tersebut dan pada bagian mana daerah lidah mana pada kolom berikut ini! 31
Nama:…………………… Kelompok: . . . . Tabel 1. Hasil Pengujian Kepekaan Indera Pengecap No.
Macam larutan
1.
A
2.
B
3.
C
4.
D
Asam
Asin
Manis
Pahit
Ujung lidah
Pinggir lidah
Pangkal lidah
1. Berdasarkan hasil pengujian tiap anggota dalam masing-masing kelompok, tentukanlah daerah lidah yang dapat mengecap rasa tertentu pada gambar berikut ini!
2. Bagaimana kerja indera pengecap sehingga kamu dapat merasakan suatu rasa? 3. Bagaimana kesimpulanmu setelah melakukan kegiatan tersebut? 4. Bagaimana cara memelihara indera pengecap agar tetap berfungsi? 5. Kelainan apa saja pada indera pengecap yang kamu ketahui?
32
LKS-5 INDERA PERABA Alat dan Bahan Gambar penampang kulit Buku sumber Tugas/Pertanyaan Cara Kerja 1. Masing-masing kelompok diberi gambar penampang kulit untuk diamati dan dipelajari, serta diberi lembar tugas/pertanyaan
untuk
dibahas
dan
didiskusikan. 2. Setiap tugas dicatat pada lembar tugas/pertanyaan yang telah disediakan. 3. Pertanyaan-pertanyaan dibahas dan didiskusikan dalam masing-masing kelompok. Tugas/Pertanyaan 1. Tuliskan nama bagian-bagian gambar penampang kulit berdasarkan petunjuk gambar berikut ini!
a. ……………………………
d. ……………………………..
b. ……………………………
e. ……………………………..
c. …………………………… 2. Bagaimana kerja indera peraba dalam menerima rangsang dari luar? 3. Bagian indera peraba mana yang paling peka terhadap rangsang dari luar? 4. Kelainan apa saja yang terjadi pada indera peraba? 5. Bagaimana cara memelihara kulit (indera peraba) kita agar tetap sehat? 33
BAB VIII RANGKUMAN
Setelah
Anda
mempelajari
Alat
Indera
Manusia,
Fungsi,
dan
Pemeliharaannya dapat dibuat rangkumannya sebagai berikut. •
Alat indera pada manusia sering disebut panca indera, yaitu terdiri atas alat indera penglihat, indera pendengar, indera pembau/pencium, indera pengecap, dan indera peraba.
•
Mekanisme indera penglihat: rangsang dari luar berupa sinar yang dipantulkan dari suatu benda, masuk ke dalam bola mata melalui kornea, lensa mata, sampai ke retina. Selanjutnya, rangsang cahaya dari retina itu kemudian disampaikan oleh urat saraf. Akhirnya, setelah rangsang sampai di otak, barulah ada kesan melihat sesuatu.
•
Alat indera penglihat adalah bola mata yang dilindungi oleh kelopak mata, bulu mata, alis, dan kelenjar air mata.
•
Bagian-bagian bola mata yang merupakan alat indera penglihat meliputi: selaput tanduk (kornea), anak mata (pupil), lensa mata, selaput pelangi (iris), selaput koroid, selaput jala (retina), serta bintik kuning.
•
Kelainan pada indera penglihat antara lain: mata miopi, mata hipermetropi, presbiopi, astigmatisme, konjungtivitis, trachoma, katarak, dan hemeralopia.
•
Cara memelihara alat indera penglihat agar tetap berfungsi, biasakan membaca buku dengan sikap tegak pada jarak 30 cm, bila terjadi sakit mata segeralah diberi obat atau ke dokter mata, dan makanlah makanan yang banyak mengandung vitamin A.
•
Mekanisme indera pendengar, yaitu gelombang suara/bunyi masuk melalui daun telinga, kemudian menggetarkan selaput gendang telinga, tulang-tulang pendengaran rumah siput, dan seterusnya ke urat saraf sampai di otak, barulah kita terkesan mendengar sesuatu.
•
Organ telinga sebagai alat indera pendengar terdiri atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. 34
•
Telinga luar berfungsi dalam menangkap rangsang suara.bunyi. Bagian-bagian telinga luar meliputi daun telinga, lubang telinga, saluran telinga, selaput gendang telinga, dan kelenjar minyak.
•
Telinga tengah berfungsi dalam menghantarkan getaran suara/bunyi dari telinga luar. Bagian-bagian telingah meliputi tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Tulang-tulang pendengar ini terdapat dalam rongga yang dihubungkan dengan rongga mulut oleh pembuluh Eustachius.
•
Telinga dalam berfungsi untuk menerima getaran suara/bunyi yang disampaikan oleh telinga tengah. Bagian-bagian telinga dalam meliputi tingkap jorong, tiga saluran setengah lingkaran, rumah siput, saluran rumah siput, dan alat keseimbangan.
•
Kelainan yang terjadi pada indera pendengar adalah infeksi telinga tengah, labirintis, hilangnya keseimbangan, dan pengaruh kegaduhan.
•
Cara memelihara alat indera pendengar adalah hindari terjadinya benturan bagian kepala belakang, bersihkanlah kotoran yang terdapat di bagian lubang telinga secara teratur, dan segeralah berobat bila terjadi infeksi pada bagian telinga.
•
Mekanisme alat indera pembau/pencium adalah rangsang bau berupa gas yang berasal dari lingkungan sekitar, merangsang indera pembau di dalam rongga hidung. Selanjutnya rangsang bau tersebut diterima oleh lendir pembau dan diteruskan ke gelembung pembau, kemudian bergerak melalui berkas saraf pembau menuju otak untuk ditafsirkan.
•
Rongga hidung merupakan alat indera pembau memiliki sekat yang memisahkan rongga hidung menjadi bagian kiri dan kanan. Rongga hidung sendiri dibatasi pada bagian atap oleh lempeng tipis, bagian dasar oleh langitlangit, sedangkan ba-gian sisi oleh karang hidung.
•
Kelainan yang terjadi pada alat indera pembau adalah peradangan di sebelah atas rongga hidung (sinusitis), peradangan di hidung (rhinitis), atau influensa.
•
Cara memelihara agar indera pembau tetap berfungsi, yaitu bersihkanlah kotoran yang terdapat dalam secara rutin, hindari terjadinya benturan keras 35
bagian belakang kepala dan biasakan mengambil udara pernapasan melalui hidung. •
Lidah adalah berfungsi sebagai alat indera pengecap. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan-tonjolan yang mengandung puting-puting pengecap, untuk rasa pahit puting pengecap terletak di pangkal lidah; rasa asam dan asin di bagian sisi lidah; dan rasa manis di ujung lidah.
•
Setiap puting pengecap terdiri atas dua jenis sel pengecap, yaitu sel-sel yang seperti rambut dan sel penunjang.
•
Kelainan yang terjadi pada indera pengecap adalah peradangan lidah (glositis) atau adanya bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah (lekopalakia).
•
Cara memelihara alat indera pengecap adalah hindari memakan makanan atau meminum minuman yang masih panas dan menggosok gigi secara teratur.
•
Mekanisme indera peraba adalah rangsang perabaan suatu benda oleh kulit akan disampaikan urat saraf ke otak, kemudian di otak barulah dapat ditafsirkan.
•
Bagian yang paling peka dari indera peraba adalah bagian ujung-ujung jari dan bibir.
•
Kulit sebagai alat indera peraba terdiri atas dua lapisan, yaitu lapsan kulit luar (epidermis) dan lapsan kulit dalam (endodermis).
•
Lapisan luar (epidermis), tersusun dari beberapa lapisan, yaitu lapisan korneum yang selalu mati dan mengelupas, lapisan lusidum, lapisan granulosum yang mengandung pigmen, dan lapisan germinativum yang terusmenerus membentuk sel-sel baru kea rah luar.
•
Lapisan dalam (endodermis), yaitu tersusun atas jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan kapiler, serta berbagai saraf penerima rangsang untuk rasa nyeri, panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.
•
Kelainan yang terjadi pada indera peraba antara lain panu, kurap/kadas, luka bakar, albino, dan kanker kulit. 36
•
Cara memelihara kulit sebagai alat indera peraba adalah mandi secara teratur, cucilah pakaian yang sudah dipakai, dan segerah berobat bila terkena penyakit kulit.
37
BAB IX EVALUASI Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D sebagai jawaban yang Anda anggap benar! 1. Berdasarkan hasil pengujian indera penglihat dalam satu kelompok, ternyata ada yang mampu membaca buku pada jarak 30 cm, 45 cm, 50 cm, dan 60 cm. Apa yang dapat Anda simpulkan dari data tersebut? A. Kepekaan indera penglihat setiap orang hampir sama. B. Kepekaan indera penglihat semua orang sama. C. Kepekaan indera penglihat semua orang selalu berbeda. D. Kepekaan indera penglihat setiap orang berbeda-beda. 2. Amati gambar penampang organ telinga berikut ini!
Pada gambar tersebut di atas yang dutunjukkan huruf e, c, dan d adalah . . . . A. koklea, membran timpani, dan pembuluh Eustachius B. membran timpani, pembuluh Eustachius, dan koklea C. pembuluh Eustachius, membran timpani, dan koklea D. membran timpani, koklea, dan pembuluh Eustachius 3. Glositis dan lekoplakia merupakan kelainan pada alat indera . . . . A. pengecap B. pencium C. pendengar D. peraba 38
4. Daerah yang ditunjukkan pada gambat alat indera pengecap berikut ini secara berurutan dari nomor 1 sampai 4, yaitu rasa . . . .
A. manis, asam, asin, dan pahit B. asin, asam, manis, dan pahit C. manis, asin, asam, dan pahit D. asin, manis, asam, dan pahit 5. Rangsang cahaya yang diterima oleh indera penglihat sebelum sampai di otak melalui bagian-bagian organ mata, yaitu . . . . A. kornea B. pupil C. lensa mata D. kornea
pupil kornea
lensa mata
retina
lensa mata
retina
kornea
retina
pupil
retina
pupil lensa mata
6. Jika Anda melihat dari jarak jauh petasan besar yang akan disulut, maka dianjurkan segera harus . . . . A. membuka mata lebar-lebar B. membuka mulut lebar-lebar C. menutup mata rapat-rapat D. menuutup mulut rapat-rapat 7. Jalannya rangsang bau yang diterima alat indera pembau sampai di otak: A.
gelembung pembau pembau
B.
selaput lendir pembau pembau
C.
gelembung pembau pembau
D.
selaput lendir pembau pembau
berkas saraf pembau
selaput lendir
gelembung pembau
berkas saraf
selaput lendir pembau
berkas saraf
berkas saraf pembau
gelembung 39
8. Hasil pemeriksaan dokter terhadap pasiennya menunjukkan: • pandangan kabur; • penglihatan dekat; • perubahan dalam persepsi warna; • daya penglihatan berkurang hingga kebutaan Pasien tersebut sudah dapat dipastikan adalah penderita . . . . A. astigmatisme B. konjungtivitis C. katarak D. trakhoma 9. Getaran bunyi yang diterima indera pendengar sampai di otak akan disalurkan melalui bagian-bagian organ telinga dengan urutan . . . . A. gendang telinga
tulang-tulang pendengar
B. tulang-tulang pendengar C. rumah siput D. gendang telinga
gendang telinga
rumah siput
urat saraf
rumah siput
urat saraf
gendang telinga
tulang-tulang pendengar
urat saraf
rumah siput
tulang-tulang pendengar
urat saraf
10. Kelainan pada alat indera manusia yang diakibatkan kebocoran ozon sudah dapat dipastikan banyak penderita . . . . A. albino B. alergi C. leukemia D. kanker kulit 11. Indera pembau tidak dapat berfungsi lagi diakibatkan . . . . A. benturan kepala bagian belakang oleh benda keras B. penyakit influensa yang berkepanjangan C. rinitis dan sinusitis yang kronis D. virus yang menyerang bagian rongga hidung
40
12. Bagian-bagian yang terdapat dalam telinga tengah adalah . . . . A. tingkap jorong, rumah siput, dan alat keseimbangan B. selaput gendang telinga dan saluran telinga C. tulang martil, landasan, dan sanggurdi D. saluran Eustachius dan saluran rumah siput 13. Bagian yang rusak pada alat indera penglihat akibat gerhana matahari selama beberapa menit adalah selaput . . . . A. jala B. tanduk C. pelangi D. koroid 14. Kelenjar minyak yang terdapat dalam lubang telinga kita berfungsi untuk . . . . A. membantu dalam menyampaikan getaran ke gendang telinga B. mempertahankan keadaan suhu di sekitar telinga C. mencegah terjadinya infeksi karena tusukan benda D. membunuh serangga kecil yang masuk ke lubang telinga 15. Kepekaan indera pembau berkurang dalam kedaan influensa. Hal ini terjadi akibat terganggunya . . . . A. rambut-rambut hidung B. selaput lendir pembau C. berkas saraf pembau D. gelembung pembau 16. Kepekaan indera peraba sudah dapat dipastikan akan berkurang bila terjadi . . . A. radiasi sinar ultra violet B. kekuranga pigmen C. avitaminosis D D. lukar bakar berat
41
17. Saluran Eustachius merupakan bagian indera pendengar berfungsi untuk mempertahankan . . . . A. tulang-tulang pebndengaran B. penyampaian geteran suara C. keseimbangan tubuh D. kestabilan urat saraf 18. Salah satu panca indera yang tidak berfungsi lagi bagi penderita bisu (tuna wicara) adalah indera . . . . B. pendengar C. pembau D. penglihat E. peraba 19. Jika Anda minum tablet kina tidak terasa pahit, maka jangan diletakkan tablet tersebut di . . . . A. pinggiran lidah B. pangkal lidah C. ujung lidah D. permukaan lidah 20. Penderita presbiopi disebabkan oleh . . . . A. bola mata terlalu pendek B. daya akomodasi mulai melemah C. bola mata terlalu panjang D. kekurangan vitamin A 21. Bagian mata yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata adalah . . . . A. iris B. koroid C. sklera D. pupil 42
22. Kelainan mata miopi dapat dibantu dengan lensa . . . . A. cekung B. silinder C. cembung D. cekung-cembung 23. Indera pembau manusia terletak pada . . . . A. selaput lendir di pangkal hidung B. selaput lendir di rongga hidung bagian atas C. selaput lendir di rongga hidung bagian bawah D. tulang rawan hidung 24. Saluran Eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut berfungsi untuk . . . . A. menjaga keseimbangan telanan udara di dalam dan di luar rongga telinga B. menghantarkan getaran bunyi/suara dari telinga tengah ke telinga dalam C. melindungi tulang-tulang pendengar yang berada di bagian telinga tengah D. menjaga keseimbangan posisi tubuh agar tetap tegak dan tidak mudah roboh 25. Cacat mata yang lebih banyak diderita oleh laki-laki daripada wanita adalah . . A. hemeralopia B. astigmatisme C. buta warna D. kataraks
43
GLOSARIUM
Albino
: sejenis penyakit keturunan dimana dalam kulit tidak terdapat pigmen (zat warna), ciri-cirinya adalah kulit putih, tidak ditumbuhi rambut pada seluruh permukaan kulit, dan tidak tahan terhadap cahaya matahari.
Alergi
: kulit terasa gatal-gatal dan panas, terjadinya akibat pengaruh beberapa jenis makanan, obat-obatan, atau bahan kimia tertentu : kesalahan refraksi yang terjadi karena berkas-berkas
Astigmatisme
cahaya yang jatuh pada garis-garis di atas retina, bukan pada titik-titik tajam.
Bintik kuning
: tempat yang paling peka terhadap rangsang cahaya, paling banyak mengandung sel-sel saraf penglihatan.
Endodermis
: kulit jangat, lapisan kulit dalam yang terdapat jaringan lemak, kelenjar keringat, pembuluh darah, dan ujungujung saraf.
Epidermis
: kulit ari, lapisan luar yang terdiri atas stratum korneum yang mati dan selalu mengelupas; stratum lusidum; stratum granulosum yang mengandung pigmen; dan stratum germinatium yang terus-menerus membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Glositis
: peradangan lidah yang menahun, gejalanya terdapat benjolan-benjolan dan lendir yang menutupi lidah.
Genital herpes
: kumpulan lepuhan kulit di daerah alat kelamin luar yang disebabkan oleh virus tertentu, dapat menular melalui hubungan seksual.
Hemeralopia
: rabun ayam (kurang awas di waktu senja), akibat kekurangan vitamin A.
Herpes simpleks
: sejenis penyakit kulit dimana terjadi kumpulan lepuhan 44
di sekitar hidung, mulut, dan bagian muka, timbul rasa nyeri, panas/rasa kesemutan, dan akhirnya terasa gatalgatal. Hipermetropi
: mata hanya mampu melihat jelas jarak jauh, sedangkan benda-benda dekat tidak tampak jelas,
Iris
: tirai berwarna di depan lensa yang memberi warna mata, berfungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk ke retina.
Katarak
: mengaburnya sebagian atau keseluruhan lensa, akibat mata sering kemasukan asap, atau usia tua.
Konjungtivitis
: peradangan pada konjungtiva (selaput lendir yang melapisi sisi dalam kelopak mata).
Kornea
: selaput bening yang terdapat pada bagian bola mata, berfungsi untuk melewatkan rangsang cahaya dari luar.
Koroid
: lapisan tengah bola mata, suatu lapisan jaringan tipis yang banyak mengandung pembuluh darah, berwarna coklat karena banyak mengandung pigmen (zat warna).
Labirintis
: infeksi bagian telinga tengah, gejalanya kepala peningpening, muntah-muntah, dan akhirnya menjadi tuli.
Lekopalakia
: bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah, gejala ini terjadi pada perokok berat.
Miopi
: mata hanya mampu melihat jarak dekat, tetapi bendabenda jauh tidak tampak jelas.
Papilla
: tonjolan-tonjolan pada permukaan alat indera pengecap (lidah).
Papilla circumvalata : tonjolan-tonjolan
pada
permukaan
lidah
bagian
belakang yang berbentuk bola, tersusun seperti huruf V terbalik. Papilla filliformis
: tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah bagian ujung depan yang berbentuk benang-benang halus.
Papilla fungiformis
: tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah bagian sisi 45
yang berbentuk seperti jamur. Pupil
: bagian
tengah
selaput
pelangi
yang
berlubang,
berfungsi dalam pengaturan besar kecilnya cahaya yang masuk. Retina
: lapisan terdalam dari bola mata, banyak mengandung sel-sel saraf, berfungsi untuk menangkap bayangan.
Rinitis
: peradangan pada bagian hidung.
Saluran Eustachius
: saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan rongga mulut.
Sinusitis
: peradangan di sebelah atas rongga hidung.
Sklera
: selaput keras bagian terluar bola mata, berfungsi untuk melindungi bagian bola mata.
Trakhoma
: sejenis peradangan konjugtivitis sebagai akibat infeksi virus pada konjungtiva.
46
DAFTAR PUSTAKA Adisoemarto S, dkk. 1990. Kamus Biologi untuk Pelajar, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Oram Raymond F. 1986. Biology Living System. Columbus, Ohio: Charles E. Merril Publi-shing Company. Pearce C. Evelyn. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Prawirohartono S, dkk. 1989. Buku Pelajaran Biologi SMA (Jilid 2B-A2, Semester 4.Jakarta: Penerbit Erlangga. Tjitrosoepomo , dkk. 1985. Biolog 2 untuk SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudaya-an RI. Yasin F, dan Hidayat T. 1998. Kesehatan Keluarga 98. Jakarta: PT Mediprom.
47
Lampiran-1
Kunci Jawaban Indera Penglihat 1. Cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan oleh benda tersebut. Pantulan cahaya masuk ke dalam organ mata melalui lensa mata dan jatuh tepat pada bintik kuning. Sesampainya di retina, rangsang cahaya diterima oleh saraf mata. Saraf mata mengirim ransang cahaya ke pusat saraf penglihat. Setelah diolah oleh otak, barulah kita mengetahui macam benda yang kita lihat. 2. Penyebab kelainan/gangguan indera penglihat sebagai berikut. a. Kekurangan vitamin A seperti rabun senja (hemeralopia) dan kornea mata me-ngering (xeroftalmia). b. Akibat virus yang menyerang konjungtiva seperti trachoma. c. Daya akomodasi tidak normal seperti miopi, hipermetropi, dan presbiopi. d. Kelainan otot penggerak bola mata seperti juling. e. Kelainan genetik seperti buta warna. 3. Berdasarkan genetika, kasus ini muncul karena ibunya pembawa sifat (karier) buta warna yang terpaut khromosom X, dilambangkan dengan XbwX. Ibu ini tampak normal, sedangkan bapak juga normal, dilambangkan dengan XY. Hasil perkawinan kedua orang tua itu muncul anak laki-laki buta warna (XbwY) dan anak laki-laki normal (XY), sedangkan semua anak wanita normal (XX atau XbwX). 4. Terjadinya kebutaan akibat rusaknya sel-sel selaput jala (retina) yang terkena radiasi cahaya gerhana matahari. Akibatnya, retina tidak dapat menghantarkan rangsang cahaya ke saraf penglihat di otak.
48
Lampiran-2
Kunci Jawaban Indera Pendengar 1. Getaran suara/bunyi ditangkap oleh daun telinga, masuk melalui lubang telinga dan menyebabkan gendang telinga (membran timpani) bergetar. Getaran pada membran timpani dilanjutkan ke telinga tengah melalui tulangtulang pendengar, yaitu tukul (martil), landasan, dan sanggurdi menuju telinga dalam. Dari telinga tengah, getaran menuju ke tingkap jorong, kemudian ke dalam rumah siput (koklea) dan menggetarkan cairan limfe yang ada di dalam koklea, Getaran cairan limfe akan merangsang ujung urat saraf pendengar, kemudian rangsang disam-paikan ke otak dan akhirnya kita dapat mengenali suara/bunyi tersebut. 2. Kelainan/gangguan pada indera pendengar antara lain: infeksi telinga tengah, hilangnya keseimbangan, ketulian, pengaruh kebisingan, dan labirintis. 3. Jatuhnya seorang petinju jika terpukul rahang bawah karena terganggunya organ tiga saluran setengah lingkaran (terletak di dalam telinga tengah) yang merupakan indera keseimbangan. 4. Jika kita mendengar ledakan keras, segera membuka mulut lebar-lebar. Hal ini bertujuan agar tekanan udara dari ledakan keras itu tidak memecahkan selaput gendang telinga (membran timpani). 5. Ketika badan kita berputar, cairan di dalam ampula (pangkal saluran setengah lingkaran menggembung karena berisi cairan limfe) ikut berputar. Ketika kita berhenti berputar, menyebabkan butiran kapur yang terdapat dalam ampula ikut berputar. Putaran itu diteruskan oleh urat saraf ke otak. Hal inilah merasakan kepala kita terus berputar, padahal sudah berhenti sebelumnya.
49
Lampiran-3
Kunci Jawaban Indera Pembau 1.
Rangsangan berupa bau, masuk hidung bersama-sama dengan udara yang kita hirup. Gas atau uap yang kita hirup bersama udara pernapasan akan mengenai selaput saraf pembau, sehingga menimbulkan rangsang. Rangsang ini diteruskan oleh serabut saraf pembau ke otak untuk diolah, Dengan demikian, kita dapat mengetahui baut tersebut.
2.
Kelainan/gangguan antara lain peradangan di rongga hidung seperti sinusitis dan rinitis, serta influensa.
3.
Jika kita menderita influensa, saraf pembau tidak peka terhadap rangsang bau. Hal ini disebabkan ujung saraf pembau tertutup oleh lendir atau ingus yang menghalangi kontak antara bau dan ujung-ujung saraf.
4.
Jika terjadi benturan keras kepala bagian belakang, serabut-serabut saraf (berkas saraf) pembau mengalami kerusakan, sehingga berkas saraf tersebut tidak dapat menerukan rangsang bau ke otak.
50
LKS-4
Kunci Jawaban Indera Pengecap 1. Pada permukaan lidah antara lain terdapat reseptor rasa yang spesifik dan peka (kuncup pengecap) terhadap rangsang rasa. Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung saraf lidah yang berjelompok. Tiap-tiap kelompok kuncup pengecap mempunyai kepekaan terhadap rangsang rasa tertentu. Misalnya, bagian permukaan ujung lidah peka terhadap rasa manis; bagian kedua pinggiran permukaan
lidah peka terhadap rasa asin dan dan asam; serta
bagian pangkal permukaan lidah peka terhadap rasa pahit. Perlu diketahui bahwa tidak semua permukaan lidah peka terhadap semua rasa. 2. Kebanyakan orang kalau minum pil diletakkan di pangkal lidah dengan tujuan lebih cepat tertelan dan tidak terasa pahit. Padahal, telah diketahui bahwa rasa pahit terletak di pangkal lidah. Jadi, kalau minum pil sebaiknya letakkan di ujung lidah dan segera didorong dengan air minum. 3. Jika seseorang lidahnya terpotong, maka tidak mempunyai indera pengecap sehingga tidak merasakan rasa makanan, proses mencerna makanan di mulut tidak sempurna, dan tidak dapat bicara dengan jelas. 4. Kelainan/gangguan yang terjadi adalah glositis dan leukopalakia. Glositis terjadi akibat peradangan lidah yang kronis (menahun). Peradangan ini biasanya muncul pada seseorang yang mengalami gangguan pencernaan atau infeksi gigi. Gejalanya adalah terdapat benjolan-benjolan, lendir yang menutupi lidah, serta lidah lembek dan pucat dengan bekas-bekas gigitan bagian pinggirannya. Sedangkan leukopalakia biasanya terjadi pada perokok berat. Gejalanya ditandai dengan bercak-bercak putih yang tebal pada permukaan lidah.
51
Lampiran-5
Kunci Jawaban Indera Peraba 1. Rangsang panas masuk ke kulit melalui kulit ari dan kulit jangat yang banyak urat saraf. Selanjutnya, urat saraf menyampaikan rangsang panas ke otak. Setelah sampai di otak, barulah kita mengenali rasa panas. 2. Lapisam epidermis dari arah luar ke dalam, yaitu lapisan korneum yang selalu mati dan mengelupas, lapisan lusidum, lapisan granulosum yang mengandung pigmen, dan lapisan germinativum yang terus-menerus membentuk sel-sel baru kea rah luar. 3. Bahaya dari kebocoran lapisan ozon adalah intensitas sinar ultra violet yang besar (lebih dari 16%) sampai di
permukaan bumi. Jika sinar tersebut
mengenai kulit, maka dapat menyebabkan kanker kulit. Selain itu, pengaruh sinar ultra violet tersebut, semua makhluk yang ada di bumi akan mengalami kematian. 4. Ciri-ciri penderita albino adalah kulit berwarna putih dan tidak berpigmen, seluruh permukaan kulit tidak berambut, serta tidak tahan dengan sinar matahari (bahkan bisa pingsan jika terlalu kena cahaya matahari).
52