KAJIAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI KORBAN KEKERASAN DI KOTA PALU
BURHANUDIN / D 101 08 036
ABSTRAK Penelitian menunjukkan bahwa anak dibawah umur yang termasuk golongan lemah fisik, mental,dan sosial sangat rentan untuk menjadi korban kekerasan. Undang-Undang ataupun KUHP belumsepenuhnya melindungin hak-hak anak yang menjadi korban kekerasan, dikarenakan ancamansanksi pidana masih sangat ringan sehingga menyebabkan pelaku kekerasan hanyadihukum ringan bahkan bebas dari hukuman. Lahirnya Undang-undang no. 23 tahun 2002tentang Perlindungan Anak memberikan harapan yang lebih menjanjikan bagi anak yang menjadikorban kekerasan untuk mendapatkan perlindungan. Undang-Undang ini telah memiliki ancaman sanksipidana yang cukup berat dan menggunakan batas minimal sehingga pelaku tidak dapatbebas darituntutan. Perlindungan anak yang menjadi korban kekerasan adalah tanggung jawab bersamaantara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Anak menjadi korban kekerasan perlu mendapatkanperlindungan hukum dalam rangka mengembangkan kebenaran, keadilan dan kesejahteraan Kata Kunci : Perlindungan Anak di Bawah Umur. I. PENDAHULUAN
yang serius, baik bagi korban maupun
Latar Belakang
lingkungan sosialnya .Secara umum kekerasan
Anak adalah harapan bangsa dimasa
didefinisikan sebagai suatu tindakan yang
mendatang, hak-hak yangharus diperoleh anak
dilakukan satu individu terhadap individu lain
terhadap orang tuanya sejak anak dilahirkan
yang mengakibatkan gangguan fisik dan atau
diduniayang berdasarkan hukum dan peraturan
mental.Undang – Undang No. 23 Tahun 2003
perundang-undangan
Tentang
yang
Perlindungan
Anak.
Pasal
4
berlaku.Perlindungan hukum terhadap anak
mnyebutkan bahwa : “Setiap anak berhak
dapat diartikan sebagai upayaperlindungan
untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
hukum terhadap berbagai kebebasan dan hak
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan
asasi anak(fundamental rights and freedoms of
harkat dan martabat kemanusiaan, serta
children)
mendapat perlindungan dari kekerasan dan
serta berbagai kepentinganyang
berhubungan dengan kesejahteraan anak. 1 Tindak
diskriminasi”. 2
kekerasan
terhadap
anak
Tindak kekerasan terhadap anak adalah
permasalahan
yang
cukup
perilaku dengan sengaja (verbal dan non
kompleks, karena mempunyai dampak negatif
verbal) yang ditujukan untuk mencederai atau
merupakan
1
Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak, Mandar Maju, Bandung, 2009, hlm.1
2
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak
1
merusak anak, baik berupa serangan fisik atau
berhubungan dengan stress dalam keluarga
merusak anak, mental sosial, ekonomi maupun
(family stress).Stres dalam keluarga tersebut
seksual yang melanggar hak asasi manusia,
bisa berasal dari anak, orang tua, atau situasi
bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-
tertentu.
norma dalam masyarakat, berdampak trauma
1. Stres berasal dari anak misalnya anak
psikologis bagi korban.
dengan kondisi fisik, mental, dan perilaku
Dampak dari tindak kekerasan terhadap
yang terlihat berbeda dengan anak pada
anak yang paling dirasakan yaitu pengalaman
umumnya. Bayi dan usia balita, serta anak
traumatis yang susah dihilangkan pada diri
dengan penyakit kronis atau menahun juga
anak, yang berlanjut pada permasalahan-
merupakan salah satu penyebab stres.
permasalahan lain, baik fisik, psikologis
2. Stres yang berasal dari orang tua misalnya
maupun sosial. Yang dimaksud dengan anak
orang tua dengan gangguan jiwa (psikosis
ialah individu yang belum mencapai usia 18
atau neurosa), orang tua sebagai korban
tahun. Oleh karena itu, kekerasan pada anak
kekerasan di masa lalu, orang tua
adalah tindakan yang di lakukan seseorang
3. terlampau perfek dengan harapan pada
/individu pada mereka yang belum genap
anak terlampau tinggi, orang tua yang
berusia 18 tahun yang menyebabkan kondisi
terbiasa dengan sikap disiplin.
fisik dan atau mentalnya terganggu.Seringkali
4. Stres berasal dari situasi tertentu misalnya
istilah kekerasan pada anak ini dikaitkan
terkena PHK (pemutusan hubungan kerja)
dalam arti sempit dengan tidak terpenuhinya
atau pengangguran, pindah lingkungan, dan
hak anak untuk mendapat perlindungan dari
keluarga sering bertengkar. Dengan adanya
tindak kekerasan dan eksploitasi.Kekerasan
stres dalam keluarga dan faktor social
pada anak juga sering kali dihubungkan
budaya yang kental dengan ketidaksetaraan
dengan lapis pertama dan kedua pemberi atau
dalam hak dan kesempatan, sikap permisif
penanggung jawab pemenuhan hak anak yaitu
terhadap hukuman badan sebagai bagian
orang
dari mendidik anak, maka para pelaku
tua
(ayah
dan
ibu)
dan
keluarga.kekerasan yang disebut terakhir ini di kenal dengan perlakuan salah terhadap anak
makin merasa sahlah untuk mendera anak. Berangkat
dari
uraian
keingintahuan
penulis
tersebut,
atau child abuse yang merupakan bagian dari
mendorong
untuk
kekerasan dalam rumah tangga (domestic
mengkaji Iebih jauh tentang tindak pidana
violence).
kekerasan, sehingga penulis memilih judul berusaha
“Perlindungan Hukum Terhadap anak di
menerangkan bagaimana kekerasan ini terjadi,
Bawah Umur Sebagai Korban Kekerasan
salah
di Kota Palu”
Banyak
satu
teori
di
yang
antaranya
teori
yang
2
Rumusan masalah
dibawah
kekuasaan
yang
1.Bagaimana proses penegakan pemberian
kekuasaan orang tuanya. 4
sama
dengan
perlindungan hukum terhadap anaksebagai
Berikut ini pengertian anak yang termuat
korban tindak pidana kekerasan di Kota
dalam beberapa perundang-undangan yang
Palu ?
terkait dengan hal tersebut, yaitu:
2. Bagaimana upaya Perlindungan hukum
a. Pengertian
Anak dalam
Menurut
dalam tindak kekerasan terhadap anak di
KUHPidana:Anak
Pasal
45
bawah umur di Kota Palu ?
KUHPidana adalah anak yang umurnya belum mencapai 16 (enam belas) tahun. b. Pengertian
II. PEMBAHASAN
Perdata:Pasal
Pengertian Anak Indonesia
Anak
dengan
permasalahan
berbagai
yang
ada,
Menurut 330
Hukum
KUHPerdata
macam
mengatakan, orang belum dewasa adalah
yang
mereka yang belum mencapai umur 21 (dua
kesemuanyabegitu kompleks dan membentuk
satu) tahun dan tidak lebih dahulu kawin.
suatu mata rantai yang berhubungan dan tidak
c. Pengertian Anak Menurut UU Nomor 23
dapatdiputuskan, menyisakan cerita tragis
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
tentang nasib anak- anak bangsa ini.Sehingga
terdapat dalam Pasal I ayat (1):Anak adalah
tidaksedikit
menjadi korban
seseorang yang belum berusia 18 (delapan
kekerasan.Anak adalah penerus generasi dan
belas) tahun, termasuk anak yang masih
merupakan sumber daya manusia dalam
dalam kandungan.5
anak-
anak
pembangunan Nasional. 3 Anak
yang
tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang
coraknya,
terdapat dalam Pasal 1 ayat (1): Anak
merupakan pembawa bahagia. Tidak heran
adalah seseorang yang belum mencapai
bila dalam upacara pernikahan pengantar dua
umur 18 (delapan belas) tahun dan belum
insan ke gelanggan rumah tangga di antar
pernah kawin.
bagaimanapun
dalam
d. Pengertian - Anak didalam UU Nomor 3
bentuk
masyarakat dan
petuah serta doa restu, orang tua-tua selalu
e. Pengertian Anak didalam UU Nomor 4
berpesan, semoga kedua mempelai diberkati
tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
keturunan bukan satu, bukan dua, tetapi
yang tercantum dalam Pasal 1 ayat
banyak. Pasal 91 (4) KUHP memberikan penjelasan tentang anak adalah orang yang ada 4
3
Ciptaningsih Utaryo, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Hukum Pidana, Universitas Atmajaya Yogyakarta, 2003, hlm, 1.
Agung Wahyono, SH dan Ny Siti Rahayu, SH. Tinjauan Tentang Peradilan Anak di Indonesia.(Cet. I; Sinar Grafika : Jakarta, 1993), hlm. 2 5 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
3
(2):Anak adalah seseorang yang belum
Korban tidak saja dipahami sebagai
mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun.
obyek dari suatu kejahatan tetapi juga harus
f. Menurut UU RI Nomor 39 Tahun 1999
dipahami sebagai subyek yang perlu mendapat
tentang
Hak
yang
perlindungan secara sosial dan hukum. Pada
didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (5) sebagai
dasarnya korban adalah orang baik, individu,
berikut:Anak adalah setiap manusia yang
kelompok ataupun masyarakat yang telah
berusia dibawah 18 (delapan belas) tahun
menderita kerugian yang secara langsung telah
dan belum menikah, termasuk anak yang
terganggu
masih
target dari kejahatan subyek lain yang dapat
dalam
Asasi
Manusia
kandungan
apabila
hal
tersebut adalah demi kepentingannya. g. Pengertian
Anak
menurut
akibat
pengalamannya
sebagai
menderita kerugian akibat kejahatan adalah
Konvensi
badan hukum. Bila hendak membicarakan
Tentang Hak-hak Anak (convention on the
mengenai korban, maka seyogyanya dilihat
right of the child) tahun 1989 sebagai
kembali pada budaya dan peradaban Ibrani
berikut:Anak
manusia
kuno.Dalam peradaban tersebut, asal mula
dibawah umur 18 (delapan betas) tahun
pengertian korban merujuk pada pengertian
kecuali
yang
pengorbanan atau yang dikorbankan, yaitu”
berlaku pada anak, kedewasaan dicapai
mengorbankan seseorang atau binatang untuk
lebih awal.
pemujaan atau hirarki kekuasaan.
adalah
menurut
setiap
undang-undang
Diantara sekian banyak pengertian anak
Istilah korban pada saat itu merujuk
yang telah dikemukakan, maka dalam tulisan
pada pengertian “setiap orang, kelompok, atau
ini pengertian anak yang digunakan adalah
apapun yang mengalami luka-luka, kerugian,
pengertian anak menurut Undang-Undang
atau
Perlindungan
bertentangan dengan hukum.
Anak
yaitu
anak
adalah
penderitaan
yang
Penderitaan
tersebut
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
maupun ekonomi”. Kamus umum bahasa
kandungan. Dimana dalam undang-undang ini
Indonesia
menjamin dan melindungi hak-hak anak agar
mempunyai pengertian:”korban adalah orang
dapat
dan
yang menderita kecelakaan karena perbuatan
berpatisipasi secara optimal sesuai dengan
(hawa nafsu dan sebagainya) sendiri atau
harkat
orang lain”.
dan
tumbuh,
martabat
berkembang
kemanusiaan
serta
mendapat perlindungan dan kekerasan dan
berbentuk
tindakan
seseorang yang belum berusia 18 (delapan
hidup,
bias
akibat
menyebutkan
fisik,
kata
psikologi
korban
Pengertian korban menurut Arif Gosita
diskriminasi.
adalah mereka yang menderita jasmani dan
Pengertian Korban
rohani sebagai tindakan orang lain yang mencari pemenuhan kepentingan diri sendiri 4
atau orang lain yang bertentangan dengan
kekerasan
kepentingan dan hak asasi yang menderita.
pingsan atau tidak berdaya lagi (lemah).Pada
Pengertian yang disampaikan oleh Arif Gosita
penjelasan pasal 89 KUHPdijelaskan bahwa
tersebut sudah diperluas maknanya, tidak
:Melakukan
hanya untuk perorangan tetapi berlaku bagi
mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani
subyek hukum yang lain, seperti badan
tidak
hukum,kelompok masyarakat dan korporasi.
memukul dengan tangan atau dengan segala
Timbulnya korban erat kaitanya dengan
macam senjata, menyepak, menendang dsb.
kejahatan.6
Yang disamakan dengan kekerasan menurut
Sahetapy memberikan pengertian korban tidak hanya dibatasi sebagai korban kejahatan
itu,
kecil
membuat
orang
menjadi
kekerasan
secara
tidak
artinya
sah,
misalnya
pasal ini adalah membuat orang menjadi pingsan atau tidak berdaya.
saja, karena dari sebab timabulnya dan akibat
Kekerasan pada anak atau perlakuan
yang ada mempunyai aspek yang luas dilihat
salah pada anak adalah suatu tindakan
dari beberapa segi, hal ini dapat dilihat
semena-mena yang dilakukan oleh seseorang
pendapatnya mengenai korban yaitu: “korban
seharusnya menjaga dan melindungi anak
adalah orang perorangan atau badan hukum
(caretaker) pada seorang anak baik secara
yang menderita luka-luka, kerusakan atau
fisik, seksual, maupun emosi.Pelaku kekerasan
bentuk-bentuk
yang
di sini karena bertindak sebagai caretaker,
dirasakan, baik secara fisik maupun secara
maka mereka umumnya merupakan orang
kejiwaan. Mereka yang menjadi korban dalam
terdekat di sekitar anak.Ibu dan bapak
hal ini dapat dikarenakan kesalahan si korban
kandung, ibu dan bapak tiri, kakek, nenek,
itu sendiri, peranan korban secara langsung
paman, supir pribadi, guru, tukang ojek
atau tidak langsung, dan tanpa adanya peranan
pengantar ke sekolah, tukang kebun, dan
dari si korban7.
seterusnya.
kerugian
lainnya
Banyak
Pengertian Kekerasan Anak di Bawah
teori
yang
berusaha
menerangkan bagaimana kekerasan ini terjadi,
Umur Kitab Undang-undang Hukum Pidana
salah
satu
di
antaranya
teori
yang
tidak memberikan pengertian yang otentik
berhubungan dengan stress dalam keluarga
tentang
dengan
(family stress).Stres dalam keluarga tersebut
kekerasan. Hanya dalam pasal 89 disebutkan
bisa berasal dari anak, orang tua, atau situasi
bahwa yang disamakan dengan melakukan
tertentu.Tindak
6
apa
yang
dimaksudkan
http://lawdisfor.blogspot.com
7
merupakan
kekerasan
permasalahan
terhadap
anak
yang
cukup
kompleks, karena mempunyai dampak negatif
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f12a3f763 0d1/tentang pengertian korban
5
yang serius, baik bagi korban maupun
(criminal justice sistem. Dalam hal ini secara
lingkungan sosialnya.
luas
Upaya Penanggulangan Kejahatan Dalam
kriminalisasi. Kedua, yakni berupa usaha-
Tindak Pidana Kekerasan
usaha prevention withaout punishment (tanpa
Upaya Penanggulangan dalam tindak
sebenarnya
mencakup
pula
proses
menggunakan sarana penal), dan yang ketiga,
pidana kekersan terhadap anak di bawah umur
adalah
dengan perumusan berbagai undang-undang
pembentukan
yang bertujuan menghapuskan diskriminasi
kejahatan dan sosialisasi hukum melalui mass
terhadap
media secara luas.
anak,
diwujudkan
dengan
pendayagunaan opini
usaha-usaha
masyarakat
tentang
merencanakan perumusan dan pengesahan
Dikaitkan dengan kejahatan (kekerasan)
undang-undang yang sangat berkaitan dengan
terhadap anak, kebijakan kriminal di sini dapat
kepentingannya,oleh karena itu kebijakan
dimaksudkan sebagai usaha yang rasional
kriminal
dalam
terhadap
kekerasan
pada
anak
menanggulangi
kekerasan
merupakan slah satu upaya implementasi
anak.Dengan
adanya
penanggulangan kekerasan pada anak pada
perumusan
kriminal
atau
tersebut.
upaya
Kebijakan
penanggulangan
dasarnya
demikian,
pada
merupakan
kejahatan pada hakikatnya merupakan bagian
perlindungan
integral dari upaya perlindungan masyarakat
kesejahteraan anak.
(soscial
Proses
defence)
kesejahteraan
dan
upaya
masyarakat
mencapai (social
welfare).Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa tujuan akhir atau tujuan utama dari kebijakan
kriminal
ialah
anak
upaya
bagian
dari
dalam
mewujudkan
PenegakanPerlindungan
upaya
Hukum
Terhadap Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Kekerasan Di Kota Palu Permasalahan penegakan hukum di kota
perlindungan
palu ialah masalah yang sangat serius bagi
masyarakat untuk mencapai kesejahteraan
suatu negara khususnya di Negara Kesatuan
masyarakat.
Republik Indonesia. Oleh karena itu masalah
Kebijakan kriminal pada hakikatnya
tersebut bukan permasalahan yang sangat
merupakan bagian integral dari kebijakan
mudah untuk menemukan solusinya atau jalan
sosial, yaitu usaha yang rasional untuk men-
keluarnya tetapi masalahnya terletak pada
capai kesejahteraan masyarakat.Sebagai usaha
praktek penegakan hukum itu sendiri.Pada
penanggulangan kejahatan, kebijakan kriminal
kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur
dapat
yang terjadi di kota palu sering
mengejawantah
dalam
berbagai
terjadi
bentuk.Pertama, yakni bersifat represif yang
permasalahan mengenai bagaimana hukum
menggunakan sarana penal, yang sering
dalam menegakan keadilan bagi para pelaku
disebut
kekerasan tersebut yang dihukum dengan
sebagai sistem peradilan pidana
6
hukuman yang dapat dikatakan hukuman
dari berbagai lapisan masyarakat Perlindungan
tersebut tidak dapat membuat perilaku para
anak ialah “suatu usaha yang mengadakan
pelaku tersebut berubah menjadi lebih baik,
kondisi
sehingga ini menyebabkan korban merasa
dimana
setiap
anak
melaksanakan hak dan kewajibannya.
dapat 9
tidak mendapatkan keadilan yang efisien oleh
Hukum adalah aturan untuk manusia,
kejahatan apa yang telah pelaku lakukan
maka pelaksanaan hukum atau penegakan
terhadap korban khususnya anak di bawah
hukum
umur.
kegunaan
harus bagi
memberikan manfaat
atau
masyarakat.Meningkatnya
Kekerasan terhadap anak di bawah umur
kekerasan terhadap anak juga diakui Ketua
karena perbuatan yang melanggar hukum
Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak
harus senantiasa dilengkapi dengan organ-
(Komnas PA), Seto Mulyadi atau yang biasa
organ penegakannya yang tergantung pada
disapa Kak Seto. Penyebab utama dari
faktor-faktor yang meliputi :
banyaknya kekerasan yang dialami oleh
a. Harapan
masyarakat,
yakni
apakah
seorang anak adalah masih banyaknya sebuah
penegakan hukum tersebut sesuai atau
paradigma lama yang selalu keliru dimana
tidak dengan nilai-nilai masyarakat.
masih berpegangan untuk mendidik seorang
b. Adanya motivasi warga masyarakat untuk melaporkan
harus dengan cara-cara kekerasan.
perbuatan
Misalnya mendidik anak dengan cara dipukul,
melanggar hukum kepada organ-organ
ditempeleng dan dijewer, sehingga soal itu
penegak hukum tersebut.
menjadi bagian dari tindakan kekerasan dalam
c. Kemampuan
terjadinya
anak
dan
kewibawaan
dari
organisasi penegak hukum. 8
mendidik anak.10 Rincian mengenai tanggungjawab dan
Banyaknya kasus mengenai kekerasan
kewajiban
tersebut
ialah
suatu
bentuk
terhadap anak yang terjadi di Indonesia
perlindungan yang harus diberikan kepada
dianggap sebagai suatu indikator buruknya
anak guna melindungi anak-anak dari hal-hal
kualitas perlindungan anak. Keberadaan anak
yang tidak layak bagi hidupnya ataupun yang
yang belum mampu untuk hidup mandiri
dapat merampas hak-hak anak dikarenakan
tentunya sangat membutuhkan orang-orang
anak secara jasmani dan rohani sekaligus
sebagai
anak.
sosial belum memiliki kemampuan untuk
Rendahnya kualitas perlindungan anak di
berdiri sendiri, oleh karena itu merupakan
Indonesia banyak menuai sorotan dan kritik
kewajiban bagi generasi terdahulu untuk
8
tempat
berlindung
bagi
Siswanto Sunarso, Wawasan Penegakan Hukum Di Indonesia, (Jakarta : Citra Aditya Bakti, 2005), hal 142.
9
Arif Gosita, Masalah Korban Kejahatan, (Jakarta : Universitas Trisakti, 2009), hal 312. 10 http://depkominfo.go.id, 5 April 2010.
7
menjamin, memelihara, dan mengamankan
pidana kepada pelaku kekerasan terhadap
kepentingan anak. Pemeliharaan, jaminani.
anak. Adanya
Upaya
ketentuan
tentang
Komisi
PerlindunganHukumDalamKekerasanTerh
Perlindungan Anak (Pasal 74-76) juga belum
adap Anak di Bawah Umur Di Kota Palu
menunjukkan
Perlindungan hukum dalam tindak
adanya
upaya
pemberian
perlindungan terhadap anak korban kekerasan,
pidana kekerasan anak di bawah umur di Kota
sebab
komisi
ini
tentunya
juga
hanya
Palu dapat mencakup bentuk perlindungan
tergantung dari ada tidaknya perlindungan
yang bersifat abstrak (tidak langsung) maupun
yang yang berupa pemenuhan atas kerugian
yang konkret (langsung).Perlindungan yang
atau penderiataan anak korban kekerasan.
abstrak pada dasarnya merupakan bentuk perlindungan yang hanya bisa dinikmati atau
III. KESIMPULAN
dirasakan secara emosional (psikis), seperti
1. Proses penegakan hukum terhadap anak
rasa
puas
(kepuasan).Sementara
itu,
yang mengalami kekerasan merupakan hal
perlindungan yang kongkret pada dasarnya
yang sangat di perlukan demi kelangsungan
merupakan bentuk perlindungan yang dapat
hidupnya mendatang dan di dukung seluruh
dinikmati secara nyata, seperti pemberian
element
yang berupa atau bersifat materii maupun non-
yang konsisten harus terus diupayakan
materi.Pemberian yang bersifat materi dapat
untuk
berupa pemberian kompensasi atau restitusi,
masyarakat terhadap hukum yang berlaku
pembebeasan
atau
di Indonesia, karena masyarakatlah ialah
yang
faktor
biaya
pendidikan.Pemberian
hidup perlindungan
masyarakat.Penegakan
mengembalikan
yang
sangat
hukum
kepercayaan
berperan
aktif
bersifat non-materi dapat berupa pembebasan
mendukung proses penegakan hukum pada
dari
akhir-akhir ini di media masa banyak
ancaman,
dari
pemberitaan
yang
merendahkan martabat kemanusiaan. Upaya
perlindungan
anak
masalah yang timbul seperti adanya mafia korban
hukum yang dimana hukum digunakan
kekerasan baru mulai mendapat perhatian
sebagai alat kekuasaan bagi mereka yang
penguasa, secara lebih komprehensif, sejak
menjadi oknumnya sehingga membuat
ditetapkannya UU Perlidungan Anak, meski
kepercayaan masyarakat pada hukum yang
perlindungan itu masih memerlukan instrumen
berlaku di Indonesia mulai musnah sedikit
hukum lainnya guna mengoperasionalkan
demi sedikit oleh sebab itu, para aparat
perlidunngan tersebut.Di samping adanya
penegak hukum harus lebih di upayakan
perlindungan yang bersifat abstrak (secara
profesionalitas, kejujuran dan bersih dari
tidak langsung) melalui pemberian sanksi
permainan yang di buat oleh oknum-oknum 8
tertentu
dalam
kinerjanya
di
bidang
penegakan hukum.
2. Diharapkan undang
2. Peranan hukum dalam masyarakat yang
kepada
agar
kepentingan
pembuat
juga
undang-
memperhatikan
korban
sebagai
bentuk
bebas ialah to enforce the truth and justice,
perlindungan hukum sehingga perannya
yaitu
dan
untuk membantu mengungkap kejahatan
dapat
kekerasan dapat berjalan dengan maksimal.
terwujud bila penegakan hukum dilakukan
Disamping itu, juga perlu adanya upaya
tanpa pandang bulu atau pilih kasih dan
represif untuk mengembalikan citra korban
tidak
kekerasan sebagai manusia yang berguna
penegakan
menegakkan
ada
kebenaran
keadilan.
Hal
diskriminasi
ini
ataupun
tidak
bersifat berat sebelah atau imparsial.
sehingga diperlukan lembaga psikologis
SARAN
yang memberikan bantuan kepada para
1. Hendaknya aparat hukum menggunakan
korban kekerasan utamanya korbannya
secara optimal Undang-Undang Nomor 23
anak,
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
traumanya di kemudian hari.
dalam
memutuskan
kasus
kekerasan
sehingga
3. Diharapkan
dapat
kepada
menghilangkan
masyarakat
Iebih
terhadap anak, sehingga ancaman-ancaman
meningkatkan kontrol sosial dan perlunya
dalam undang-undang tersebut betul-betul
pengawasan orangtua atas Iingkungan dan
diterapkan.
pergaulan
anak-anaknya
9
DAFTAR PUSTAKA
Agung Wahyono, SH dan Ny Siti Rahayu, SH. Tinjauan Tentang Peradilan Anak di Indonesia. Cet. I; Sinar Grafika, Jakarta, 1993. Arif Gosita, Masalah Korban Kejahatan, Universitas Trisakti, Jakarta 2009. Ciptaningsih Utaryo, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Hukum Pidana, Universitas Yokyakarta, 2003. Siswanto Sunarso, Wawasan Penegakan Hukum Di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Jakarta, 2005. Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak, Mandar Maju, Bandung, 2009.
UNDANG-UNDANG Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Cet. I ,Citra Umbara, Bandung, 2003. INTERNET http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f12a3f7630d1/tentang pengertian korban. http://lawdisfor.blogspot.com http://depkominfo.go.id,
10
BIODATA PENULIS
Nama
: Burhanudin
Tempat Tanggal Lahir : Sidrap 02 Oktober Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Jalan Trans Sulawesi ( Tondo )
Alamat E-mail
:
[email protected]
No Telpon
: 085341410846
11