ANALISA PERENCANAAN ULANG GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN BATIPUAH LIMAU KAUM PADA STA 0+000 S/D 5+000 1
Budhi Prasetyawan 1, Mufti Warman 1, Khadavi 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected] Abstrak
Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat vital dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan mobilisasi orang dan distribusi barang dan jasa. Ruas jalan Batipuah – Batu Sangkar merupakan jalur alternatif penghubung jalur utama antara kota Padang Panjang ke kota Batu Sangkar, yang juga berfungsi sebagai jalur distribusi hasil bumi dari daerah di kota Padang Panjang ke kota Batu Sangkar via Kubu Karambil. Data yang diperlukan untuk mendesain geometrik dan perkerasan ini adalah peta topografi, lalu lintas harian, data CBR untuk data tanah, kondisi geometrik yang telah ada dan data-data lain yang dibutuhkan untuk perencanaan tersebut.Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan desain ulang dari bentuk geometrik jalan yang telah ada dan juga desain perkerasan baru dengan metode yang digunakan yaitu dengan metode analisa Komponen (bina marga). dari hasil pengolahan data ini dapat diketahui bentuk dari alinyement horizontal, alinyemen vertikal dan potongan melintang dari perkerasan jalan tersebut. dimana hasil-hasil yang telah didapatkan dijadikan kedalam bentuk gambar atau menjadi sebuah desain perencanaan.sebagaimana hasil yang telah didapatkan yaitu pada alinyemen horizontal terdapat 15 jenis tikungan tipe spiral-spiral dan 10 jenis tikungan dengan tipe spiral-circlespiral. sedangkan pada perkerasan dapat dirangkum pada potongan melintangnya yaitu sub base = 40,45cm base = 20cm dan surface = 5cm. pada perencanaan pada kawasan ini diupayakan mendapatkan tikungan yang paling nyaman yaitu tikungan tipe spiral-circle-spiral dan yang memenuhi standar kriteria dari perencanaan. Kata Kunci
: Geometrik, Alinyemen Vertikal, Alinyemen Horizontal, Perkerasan
ANALYSIS OF REPEATET GEOMETRIC PLANNING AND ROAD ROUGHNESS BATIPUAH LIMAU KAUM THICK ON STA 0 + 000 TO THE STA 5 + 000 1
Budhi Prasetyawan 1, Mufti Warman 1, Khadavi 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected] Abstract
Highway infrastructure is the main land transport infrastructure plays a very vital in the transportation sector, espesially for the continuity mobility and disribusigoods and services. Batipuah road of Batu sangkar alternative lines connecting the main line between the town of Batu sangkar town Padang panjang via Kubu kerambil. The data required for the geometric and pavement design is the data cbr for soil data, topographical maps, daily traffic, existing geometric conditions and other data needed for the planning. This paper aims to obtain redesign of geometric shapes existing road and pavement design is also new with the method used is the method of component analysis from bina marga. of the data processing can be known forms of alinyement horizontal, vertical alignment and cross section of the pavement. where the results that have been obtained or made in the form of an image into a design planning which results have been obtained, namely the horizontal alignment there are 15 kinds of twists and spirals type and 10 type of curve with spiral-circle-type spiral. while in the pavement can be summarized in the sub base sectional pieces = 40.45 cm = 20cm and the base surface = 5cm. on planning in this area attempted to get the most comfortable corner is the corner-circle-type spiral spiral and standards that meet the criteria of planning Keywords: Geometric, vertical alignment, horizontal alignment, Pavement
-
PENDAHULUAN Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat
Perencanaan alinyement vertikal untul perencanaan lengkung vertikal
-
Perencanaan perkerasan jalan
vital dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan mobilisasi orang dan distribusi barang dan jasa. Ruas jalan
METODOLOGI Dalam hal pengumpulan data: Didapat dari data yang diberikan oleh
Batipuah – Batu Sangkar merupakan jalur
Konsultan
alternatif penghubung jalur utama antara kota
berupa
bumi dari daerah di kota Padang Panjang ke
Dinas
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
Propinsi
berupa
data
Dalam hal teori bersumber dari buku -
perencanaan
buku
perkerasannya.
peraturan
geometrik
Tujuan dari penulisan ini adalah setelah
dan
dan
perencanaan
perkerasan
yang
dikeluarkan oleh Bina Marga dan
dalam penulisan tugas akhir ini penulis dapat
buku-buku mengenai dasar-dasar teori
merencanakan suatu kontruksi bidang teknik
perencanaan
sipil khususnya pada jalan raya yang sesuai yaitu
Barat
Jalan
perencanaan geometrik dan perkerasan.
kuliah jalan raya, baik mengenai perencanaan
kontruksi
Prasarana
Sumatera
yang telah didapat selama ini pada mata
standar
perencanaan
Didapat dari data yang diberikan oleh
Maksud dari penulisan ini adalah adalah agar
dengan
data-data
geometrik, LHR dan data tanah.
kota Batu Sangkar via Kubu Karambil.
maupun
bertindak
Gemilang, data yang didapat disini
juga berfungsi sebagai jalur distribusi hasil
jalan
mana
sebagai Konsultan yaitu PT. Visitech
Padang Panjang ke kota Batu Sangkar, yang
geometrik
yang
perkerasan
aman,
geometrik yang
dan
dikeluarkan
tebal oleh
pengarang umum lainnya.
nyaman dan efisien Untuk memperjelas arah dan tujuan dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
penulisan Tugas Akhir ini, maka perlu
ditetapkan batasan – batasan masalah yang
Pada perencanaan alinyemen horizontal ruas
akan menjadi bahasan pada Tugas Akhir
jalan strategis Batipuah Limau Kaum Sta
yaitu hanya pada perhitungan jenis tikungan
0+000 s/d Sta 5+000 mempunyai 26 tikungan
yang disesuaikan dengan kondisi jalan,
dengan perhitungan sebagai berikut :
mencakup : -
Perencanaan
alinyement
untuk perencanaan tikungan,
horizontal
Perencanaan Alinyemen Horizontal
Tikungan I
= 2
d1-d2 = 156,9 m
LS yang di ambil nilai Ls yang terbesar LS
=
50
Xs
=
LS(1-(LS²/40 Rc²))
=
49,90 M
=
LS²/6 Rc
=
2,33
=
(90/π) x (LS/Rc)
=
8,01⁰
=
(LS²/6 Rc) - (Rc(1- Cos Ѳs))
=
0,583007
=
LS - (LS³/(40 Rc²)) -
18’36o A
1
Ys
d1-A = 94,332 m Ѳs #
type jalan
: Jalan lokal daerah
perbukitan ( VR = 60 - 80 Km/jam) diambil VR
=
60,00 Km/jam
e mak
=
0,100
f mak
=
0,153
P
k
Rc
VR² / 127 (e mak + f mak)
=
112,04 M
=
179
Dmak =
M
M
M
Rc Sin Ѳs
Type tikungan S-C-S Rmin =
38,10 M
TS
Es
181913,53(e mak + f mak) /
=
24,97111
=
(Rc + P) tan ½ ∆ + k
=
53,99931
=
(Rc + P) sec ½ ∆ - Rc
=
2,9140 M
M
VR²
LC
=
((∆ - 2 Ѳs)/180) π Rc
=
12,78
LC
=
7,3426 M
T
=
3,000 detik
Nilai LC < 25 meter , maka di gunakan
C
=
1,000 m/det³
tikungan S-S
re
=
0,035 m/m/det
Ѳs
em
=
0,100
en
=
0,020
e
=
LS 1
LS 2
=
½∆
=
9,18⁰
LS
=
(Ѳs π Rc) / 90
(VR²/127 RC) –
LS
=
57,34 M
(-0,00065 VR + 0,192)
Xs
=
LS(1-(LS²/40 Rc²))
=
57,20 M
=
LS²/6 Rc
=
3,06
=
(LS²/6 Rc) - Rc(1- Cos Ѳs)
=
0,767989
=
LS - (LS³/(40 Rc²)) –
=
0,0054
=
(VR / 3,6) T
=
50,00 M
=
0,022(VR³/Rc C) -
Ys
p
2,727 ((VR .e)/C)
LS 3
< 25 m
=
25,67 M
=
(( em - en)/(3,6 re)) VR
k
M
Rc Sin Ѳs
TS
Es
=
28,63227
=
(Rc + P) tan ½ ∆ + k
=
57,69038
=
(Rc + P) sec ½ ∆ - Rc
= L total =
Dmak =
VR²
M
=
12,78
T
=
3,000 detik
3,1014 M
C
=
1,000 m/det³
2 LS
re
=
0,035 m/m/det
em
=
0,100
en
=
0,020
e
=
(VR²/127 RC) –
114,6852
M
Kontrol : *
Jarak Titik A Ke PI.1 ≥ TS PI.1 = 94,332 ≥ 57,69038
*
181913,53(e mak + f mak) /
(-0,00065 VR + 0,192)
Jarak Titik PI.1 Ke PI.2 ≥ TS PI.1 + TS PI.2
LS 1
= 156,900 ≥ 57,69038 + 25,34732 = 156,900 ≥ 83,03770 .......... Ok
LS 2
=
-0,0639
=
(VR / 3,6) T
=
50,00 M
=
0,022(VR³/Rc C) 2,727 ((VR .e)/C)
Tikungan 2 LS 3 3 d2-d3 = 181,7 m 8,1o
#
d2-d1 = 156,9 m
type jalan
: Jalan lokal daerah
=
60,00 Km/jam
e mak
=
0,100
f mak
=
0,153
=
(( em - en) / (3,6 re)) VR
=
38,10 M
LS
=
50
Xs
=
LS(1-(LS²/40 Rc²))
=
49,97 M
=
LS²/6 Rc
=
1,31
=
(90/π) x (LS/Rc)
=
4,51⁰
=
(LS²/6 Rc) - (Rc(1- Cos Ѳs))
=
0,327078
=
LS - (LS³/(40 Rc²)) –
Ys Ѳs
perbukitan ( VR = 60 - 80 Km/jam) diambil VR
25,39 M
LS yang di ambil nilai Ls yang terbesar
2 1
=
p
k
Rc
M
Rc Sin Ѳs
Type tikungan S-C-S Rmin
M
=
VR² / 127 (e mak + f mak)
=
112,04 M
=
318
TS
M Es
=
24,9822
=
(Rc + P) tan ½ ∆ + k
=
47,54330
=
(Rc + P) sec ½ ∆ - Rc
M
= LC
= =
1,1256 M
PI.3
((∆ - 2 Ѳs)/180) π Rc
PI.4
-5,0222
5,667
296,279
17,705
S-S
24,963
163,235
64,722
19,476
239,446
61,230
S-S
13,804
239,277
43,250
S-S
36,595
293,464
84,353
64,27
S-C-S
25,955
132,022
66,356
31,05
S-C-S
31,023
107,917
52,322
72,061
103,609
53,653
46,185
90,088
41,936
72,816
168,478
153,120
185,71
S-C-S
30,292
476,734
90,364
44,29
S-C-S
14,185
178,398
27,824
47,536
192,557
74,700
18,287
101,428
35,956
S-S
8,876
178,408
17,372
S-S
9,616
335,669
18,825
S-S
10,64
186,137
20,837
S-S
39,139
265,567
65,108
28,897
85,914
13,309
109,152
76,487
51,918
47,154
187,023
22,309
S-S
7,859
124,846
15,377
S-S
12,98
267,339
25,445
S-S
27,95
S-C-S
PI.5
M
PI.6
Nilai LC < 25 meter , maka di gunakan tikungan S-S Ѳs
=
PI.7 PI.8
½∆
PI.9
4,05⁰
PI.10
LS
=
(Ѳs π Rc) / 90
PI.11
LS
=
25,32 M
PI.12
Xs
=
S-S 29,52
S-C-S S-S
PI.13
LS(1-(LS²/40 Rc²))
PI.14
Ys
p
=
25,31 M
=
LS²/6 Rc
PI.16
=
0,60
PI.17
=
(LS²/6 Rc) - Rc(1- Cos Ѳs)
PI.18
0,148938
PI.19
LS - (LS³/(40 Rc²)) –
PI.20
Rc Sin Ѳs
PI.21
= k
=
S-S
PI.15
M
42,91
26,50
S-C-S
S-C-S S-S
PI.22
TS
Es
=
12,65032
=
(Rc + P) tan ½ ∆ + k
PI.24
=
25,34732
PI.25
=
(Rc + P) sec ½ ∆ - Rc
=
0,5983 M
L total =
25,83
S-C-S
PI.23
M
B
Gambar hasil perhitungan :
2 LS 50,6354
M
Dengan cara yang sama dapat di tabelkan tikungan selanjutnya Hasil perhitungan alinyemen horizontal jalan Batipuah Limau Kaum Bentuk Tikungan Untuk SC-S LC > 25 m
∆
d
TS
Lc
(⁰)
(m)
(m)
(m)
18,364
94,332
57,690
S-S
8,108
156,9
25,347
S-S
26,857
181,65
67,848
Titik A PI.1 PI.2 33,86
S-C-S
ELV PVI.0 ELV PVI.1 ELV PVI.2 =
725
=
726
=
724
Jarak PVI.0 --> PVI.1 =
STA PVI.1 - STA PVI.0
=
57,829 Meter
Jarak PVI.1 --> PVI.2 =
STA PVI.2 - STA PVI.1
=
92,171 Meter
g1 =
(ELV PVI.1 - ELV PVI.0) / (Jarak PVI)
g2
=
(726 - 725)/ 57,829
=
0,017292
=
1,729236
=
(ELV PVI.2 - ELV PVI.1) /
%
(Jarak PVI)
Perencanaan Alinyemen vertikal
A
STA. PV.1
L
Diambil VR = 60 Km/jam Dari Tabel 5.12 Shirley L Hendarsih VR = 50 > Kelandaian maksimum = 8% Dari Tabel 5.1 Shirley L Hendarsih Jarak pandang henti minimum (Jh) = 75
L
Jarak Pandang mendahului minimum
=
-2,16988
=
(g1-g2)
=
3,899116
%
=
(A.Jh²)/399
=
(3,899116 . 75²)/ 399
=
54,96874
=
2 Jh - 339 / A
=
2x75 - 399/3,899116
=
47,66912 Meter
Jh > L : 75 > 47,66912 ----> memenuhi
(Jd) = 350 Meter STA PVI.0 STA PVI.1 STA PVI.2 57,829 =
-0,0217
Jh < L : 75 < 54,96874 --->Tdk memenuhi
Dari Tabel 5.2 Shirley L Hendarsih
=
=
henti
VR > 30 - 50 Km/jam
0
(724- 726) / 92,171
Tinjau Nilai L berdasarkan Jarak pandang
Perencanaan jalan lokal
=
=
150
Tinjau Nilai L berdasarkan Jarak pandang Mendahului L
=
(A.Jd²)/840
=
(3,899116 . 350²)/ 840
=
568,6211
=
Jd < L : 350 < 568,6211 ----> memenuhi L
g1 =
50,000 Meter (ELV PVI.2 - ELV PVI.1) /
=
2 Jd - 840 / A
(Jarak PVI)
=
2x350 - 840/3,899116
=
(724 - 726)/ 92,171
=
484,5666
=
-0,0217
=
-2,16988
=
(ELV PVI.3 - ELV PVI.2) /
Meter
Jd > L : 350 >484,5666--->Tdk memenuhi Jarak pandang henti minimum diambil
g2
(Jh) 47,66912 meter Jarak
pandang
%
(Jarak PVI) mendahului
(Jd)
=
(724,5 - 724) / 50
568,6211M
=
0,01
Untuk L diambil 100 meter
=
1
Ev =
A L / 800
A=
(g1-g2)
=
(-3,899116 x 100) / 800
=
-3,16988
=
0,48739
%
Tinjau Nilai L berdasarkan Jarak pandang
STA PV.2
henti
Perencanaan jalan lokal
L
=
(A.Jh²)/399
VR > 30 - 50 Km/jam
=
(-3,16988 . 75²) / 399
Diambil VR = 60 Km/jam
=
-44,6882
Dari Tabel 5.12 Shirley L Hendarsih
Jh < L : 75 < -44,6882 --->Tdk memenuhi
VR = 50 > Kelandaian maksimum = 8%
L
=
2 Jh - 339 / A
Dari Tabel 5.1 Shirley L Hendarsih
=
2x75 - 399/-3,16988
Jarak pandang henti minimum (Jh) =75 M
=
275,8723
Meter
Dari Tabel 5.2 Shirley L Hendarsih
Jh > L : 75 > 275,8723 --->Tdk memenuhi
Jarak Pandang mendahului minimum =
Tinjau Nilai L berdasarkan Jarak pandang
350 Meter
Mendahului
STA PVI.1 =
=
(A.Jd²)/840
= 200,000
=
(-3,16988 . 350²)/ 840
ELV PVI.2 ELV PVI.3
=
-462,274
57,829 = 150,000
ELV PVI.1 =
STA PVI.2 STA PVI.3
726,000 = 724,000 = 724,500
Jarak PVI.1 --> PVI.2
L
Jd < L : 55 < -462,274---> Tdk memenuhi L
=
2 Jd - 840 / A
=
STA PVI.2 - STA PVI.1
=
2x350 - 840/-3,16988
=
92,171 Meter
=
964,9943
Jarak PVI.2 --> PVI.3 =
STA PVI.3 - STA PVI.2
Meter
Jd > L : 350 < 964,9943 ----> memenuhi
Jarak pandang henti minimum diambil (Jh) 75 meter Jarak pandang mendahului (Jd) 964,9943
PPV 52 PPV 53 PPV 54
Cembung Cekung
4 + 775 4 + 935 5 + 000
950,500 953,000 960,000
1,56 10,77
0,055 -1,151
Gambar hasil perhitungan :
meter Untuk L diambil 100 meter Ev =
A L / 800
=
(-3,16988 x 100) / 800
=
-0,39623
Hasil perhitungan alinyemen vertikal jalan Batipuah Limau Kaum
Lengkun
PPV 0 PPV 1 PPV 2 PPV 3 PPV 4 PPV 5 PPV 6 PPV 7 PPV 8 PPV 9 PPV 10 PPV 11 PPV 12 PPV 13 PPV 14 PPV 15 PPV 16 PPV 17 PPV 18 PPV 19 PPV 20 PPV 21 PPV 22 PPV 23 PPV 24 PPV 25 PPV 26 PPV 27 PPV 28 PPV 29 PPV 30 PPV 31 PPV 32 PPV 33 PPV 34 PPV 35 PPV 36 PPV 37 PPV 38 PPV 39 PPV 40 PPV 41 PPV 42 PPV 43 PPV 44 PPV45 PPV 46 PPV 47 PPV 48 PPV 49 PPV 50 PPV 51
Jenis Lengkung
Cembung Cekung Cekung Cembung Cembung Cekung Cembung Cekung Cembung Cembung Cembung Cembung Cekung Cekung Cembung Cekung Cembung Cembung Cembung Cekung Cekung Cembung Cekung Cekung Cembung Cembung Cembung Cekung Cembung Cembung Cekung Cekung Cembung Cekung Cekung Cembung Cembung Cembung Cekung Cekung Cembung Cekung Cekung Cembung Cembung Cembung Cembung Cekung Cembung Cekung Cembung
Sta
Elevasi
g
Ev
(m) 725,000 726,000 724,000 724,500 725,500 724,300 723,200 725,500 723,000 723,400 721,933 720,600 718,557 716,265 717,000 721,727 720,000 725,450 724,997 721,708 716,691 715,465 721,000 723,000 726,450 734,668 744,200 745,915 744,000 749,000 751,000 751,796 757,833 775,561 786,000 802,500 808,500 825,000 833,587 837,500 840,000 852,000 864,500 883,500 905,000 915,858 937,701 942,140 942,534 942,964 940,565 948,000
(%) 1,73 -2,17 1,00 1,33 -1,42 -2,70 3,07 -3,33 1,19 -1,26 -1,78 -2,72 -4,58 1,47 9,43 -2,30 5,45 -0,60 -4,39 -10,03 -2,94 9,49 4,00 6,80 12,03 11,77 2,00 -2,14 6,71 4,00 2,01 9,18 12,21 10,50 11,00 12,00 11,00 8,59 7,83 1,67 12,00 7,14 9,50 12,29 8,69 7,94 4,44 0,30 0,39 -2,89 4,96 2,00
(m)
0 + 000 0 + 057,829 0 + 150 0 + 200 0 + 275 0 + 359,25 0 + 400 0 + 475 0 + 550,046 0 + 583,732 0 + 700 0 + 775 0 + 850 0 + 900 0 + 949,849 1 + 000 1 + 075 1 + 175 1 + 250 1 + 325 1 + 375 1 + 416,659 1 + 475 1 + 525 1 + 575,728 1 + 644,022 1 + 725 1 + 810,882 1 + 900,501 1 + 975 2 + 025 2 + 064,621 2 + 130,364 2 + 275,587 2 + 375 2 + 525 2 + 575 2 + 725 2 + 825 2 + 875 3 + 025 3 + 125 3 + 300 3 + 500 3 + 675 3 + 800 4 + 075 4 + 175 4 + 306,598 4 + 416,913 4 + 500 4 + 650
0,487 -0,396 -0,042 0,345 0,159 -0,721 0,800 -0,565 0,306 0,064 0,118 0,233 -0,757 -0,994 1,466 -0,969 0,757 0,473 0,706 -0,886 -1,554 0,686 -0,350 -0,654 0,033 1,222 0,517 -1,106 0,339 0,249 -0,897 -0,378 0,213 -0,062 -0,125 0,125 0,302 0,095 0,770 -1,292 0,607 -0,295 -0,348 0,450 0,093 0,438 0,517 -0,011 0,410 -0,981 0,370
Pengolahan Data Perkerasan Jalan Data Perencanaan a. Data lalu lintas saat ini (Pada awal masa konstruksi tahun 2012) Kendaraan ringan 2 Ton = 676 Kendaraan / hari Kendaraan bus 10 ton = 389 Kendaraan / hari Truck 13 ton = 10 Kendaraan / hari Total = 1064 Kendaraan / hari Data lintasan harian rencana (LHR) untuk pembukaan jalan baru, diambil LHR jalan lama yang telah ada yang kemudian akan direncanakan. Sumber : (Dinas Pekerjaan Umum Tingkat Provinsi Sumatera Barat) b. Data Tanah Dasar (CBR) Lokasi yang dijadikan objek adalah peningkatan jalan yang terletak pada ruas jalan Baso – Batusangkar Pada STA 109+800 s/d STA 110+500 maka hargaCBR ditentukan dari hasil pemeriksaan tanah lapangan, yang diambil dari tes sand cone tanah yang berjarak 50 m tiap stasiun. Data-data CBR ditabelkan sebagai berikut :
STA 0+000 0+500 1+000 1+500 2+000 2+500 3+000 3+500 4+000 4+500 5+000
CBR (%) 2.0 4.6 1.6 10.5 1.5 3.5 4.0 1.4 10.0 3.5 4.0
Segmen I D3
=
ITP a1 (d1 ) a2 (d 2 ) a3
D3
=
8,35 0,30(5) 0,12(20) 0,11
D3
= 40,45 cm
Segmen II
Sumber : PT.VISITECH GEMILANG
D3
=
D3
=
ITP a1 (d1 ) a2 (d 2 ) a3
8,1 0,30(5) 0,12(20) 0,11
D3 = 38,18 cm Data-data lain : Segmen III - Lebar lajur rencana = 7 meter - Kelandaian =6% ITP a1 (d1 ) a2 (d 2 ) D3 = a3 - Umur Rencana = 10 Tahun 8 , 4 0 , 30 ( 5) 0,12(20) - Perkembangan Lalu lintas = 11,77 % D3 = 0 ,11 / Tahun D3 = 40,9 cm Dari hasil data yang diperoleh diketahui : LER = 26,9921 FR = 1,5 Ipo = 3,5 Ipt = 1.5 Berdasarkan harga DDT, LER, FR dengan menarik garis nomogram 5 pada standar perkerasan didapat harga : c.
STA
CBR Design
DDT
LER
FR
Ipt
Ipo
ITP
0+000 s/d 1+000
1,07
1,8
26,9921
1,5
1.5
3.5
7,8
8,35
1+500 s/d 3+000
1,2
2,1
26,9921
1,5
1.5
3.5
7,5
8,1
3+500 s/d 5+000
1,03
1,7
26,9921
1,5
1.5
3.5
7,85
8,4
ITP
Menentukan harga a1, a2, a3 berdasarkan kekuatan relatif material dan daftar Sub base = Sirtu (Kelas C) a3 = 0.11 ( Tabel 2.22 ) Base = Batu Pecah (Kelas C) a2 = 0.12 ( Tabel 2.22 ) Surface = Laston M1 454 a1 = 0.30 ( Tabel 2.22 ) Dari Tabel 2.18 dan 2.19 didapat : D1 ► ( ITP = 3.00 – 6.70 ) = 5 cm D2 ► ( ITP = 3.00 – 7.49 ) = 20 cm
Gambar 1: Nomogram untuk menentukan
Gambar 2 : Korelasi nilai CBR dengan DDT untuk menentukan Daya Dukung Tanah
indeks Perkerasan. Gambar hasil perhitungan susunan lapisan perkerasan :
KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan pembahasan dari bab ke bab sebelumnya antara lain : 1. Pada pengolahan data pengukuran didapat bahwa kondisi daerah jalan yang akan direncanakan berupa medan berbukit 2. Dalam perencanaan alinyemen horizontal terdapat 25 tikungan dimana 13 tikungan arah kekanan dan 12 tikungan arah kekiri, dengan jenis tikungan ( Spiral - Circle – Spiral ) S - C – S terdapat 10 tikungan dan (Spiral – Spiral ) S – S terdapat 15 3. Pada perencanaan alinyemen vertikal ini terdapat 53 lengkung vertikal dimana 30 lengkung vertikal cembung dan 23 lengkung vertikal cekung 4. Pada perencanaan tebal perkerasan didapat tebal lapisan pondasi bawah pada: D1 = 5 cm ( Surface, laston ) D2 = 20 cm (Base, Batu pecah kelas C) D3 = segmen I setinggi 40,45 cm menggunakan agregat klas C segmen II setinggi 38,18 cm menggunakan agregat klas C segmen III setinggi 40,9 cm menggunakan agregat klas
DAFTAR PUSTAKA “Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya” Direktorat Jendral Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, No. 01/PD/B/1983. “Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya
(Standard
Specifications
For
Geometric Design Of Rural Highways)” Direktorat Jendral Bina Marga, Departemen Pekerjaan
Umum
dan
Tenaga
Listrik,
No.13/1970. “Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Jalan
Raya
Dengan
Metoda
Analisa Komponen” Departemen Pekerjaan Umum, SKBI.2.3.36.1987, UDC. 625.73 (02), SNI 1732-1989-F, Yayasan Badan Penerbitan PU, Jakarta, Oktober, 1987. “Spesifikasi Standar Untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota, (Rancangan Akhir)” Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jendral
Bina
Direktorat
Perencanaan
Marga, Teknis
Sub Jalan,
Bipran Bina Marga, Desember, 1990. Shirley L.Hendarsin “Perencanaan Teknik Jalan Raya” Politeknik Negeri Bandung, Bandung, 2000. Silvia
Sukirman
“Dasar-Dasar
Perencanaan Geometrik Jalan” NOVA, Bandung, 1994.