Topik-Topik dan Ringkasan Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA 19 Juli s/d 18 Agustus 2012 San Francisco, Sacramento, Los Angeles, San Diego, San Bernardino, Las Vegas, Phoenix, Houston, Palm Beach Florida, Tulsa, Chicago, Raleigh, Philadelphia, New York dan Washington DC.
Oleh: Ust. Samson Rahman 1. Tipologi Manusia Penyambut Ramadhan 2. Menjadikan Ramadhan Penuh Makna 3. Tingkatan Orang Puasa 4. Menakar Takwa Kita 5. Berdoa Sepenuh Hati 6. Berburu Lailatul Qadar 7. Sepuluh Perkara yang Allah Benci 8. Berdayakan Masyarakat Melalui Zakat 9. Berintim Ria dengan Al-Quran 10. Jadikan Dunia Hamba Kita 11. Resep Mujarab Pelebur Dosa 12. Manusia Akhirat 13. Malu 14. Mengobarkan Dzikir Kita 15. Manusia yang Dicintai Allah 16. Kolektor Kebaikan 17. Merayu Allah swt SWT Melalui Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Takbir 18. Sedot Pahala 19. Teman Kita Cermin Kita 20. Rendah Hati, Angkat Derajat 21. Qana‟ah-kah Kita? 22. Tali Kasih di Bulan Suci 23. Neraca Kebahagiaan Kita 24. Tauhid dan Istighfar 25. Iri Positif 26. Mengundang Malaikat di Rumah Kita 27. Segera Berbuat Baik 28. Memotret Shalat Kita 29. Menjadi Hamba Rabbani bukan Ramadhani
1 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(1) Tipologi Manusia Penyambut Ramadhan Oleh: Samson Rahman Setiap bulan Ramadhan menjelang, kita bisa membagi kaum muslimin dalam beberapa kategori dan model, yaitu: Pertama, kalangan yang sangat antusias menyambut Ramadhan, karena sadar akan banyaknya bonus rahmat dan pahala yang akan mereka dapatkan di bulan itu. Kedua, mereka yang biasa-biasa saja dalam menyambut kedatangan bulan suci ini, tanpa ekspresi dan tanpa apresiasi apa-apa. Karena mereka tidak mengerti apa sebenarnya yang ada dalam Ramadhan. Ketiga, mereka yang gembira dengan kedatangan Ramadhan, hanya karena mereka diuntungkan secara materi walaupuan mereka miskin secara ruhani. Keempat, golongan yang merasa ketakutan dengan kedatangan bulan Ramadhan. Terus terang, klasifikasi ini baru saja saya dapatkan dan tiba-tiba saja muncul dari benak saya, ketika saya membaca beberapa buku dan melihat fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Saya pun tidak tahu, apakah klasifikasi itu benar atau malah salah dan mungkin mengada-ada. Namun sekali lagi, saya katakan bahwa fenomena itu ada, minimal yang penulis tangkap dari gejala sosial yang ada. Golongan pertama adalah mereka yang menyadari sepenuhnya makna dan nilai yang ada dalam Ramadhan. Sehingga, jauh-jauh hari sebelum bulan suci ini hadir di hadapannya, mereka telah berkemas-kemas untuk mengarungi perjalanan rohani yang demikian mengasyikkan. Semua perbekalan untuk menjalani perjalanan rohani itu telah mereka persiapkan dengan sebaik-baiknya dan sematang-matangnya. Mereka menyadari bahwa perjalanan rohani yang akan ditempuhnya dalam sebulan itu bukan perjalanan yang mudah dan gampang. Ia memerlukan stamina fisik dan rohani yang mapan, sehingga perjalanan itu bisa dilakukan dan dilalui dengan baik. Pembiasaan-pembiasaan pembuka sebagai latihan, akan dilakukanya. Termasuk melakukan puasa-puasa sunah di bulan Sya‟ban, atau mungkinbahkan sudah dilakukan pada bulan Rajab. Pokoknya, kelompok ini betul-betul siap menghadapi perjalanan rohani selama bulan Ramadhan. Mereka mengerti benar peta perjalanan rohani itu dengan sebaik-baiknya. Akibatnya, secara mental mereka tidak terkejut dan bahkan merasakan hentakan kenikmatan, kala akan memasuki bulan suci ini. Penulis kira, golongan ini bukanlah golongan mayoritas di tengah umat dewasa ini. Mereka adalah para pemburu takwa. Golongan kedua adalah mereka yang biasa-biasa saja dalam menyambut kedatangan bulan suci ini. Tak ada riak spiritual dan gairah jiwa yang meluap-luap penuh gembira menyambut bulan ampunan dan suci ini. Kehadiran Ramadhan sama sekali tidak mempengaruhi kebangkitan spiritualnya, tidak menggairahkan “urat-urat” kepekaan nuraninya. Tak ada yang berubah. Tak ada yang bergeser. Jiwanya demikian dingin, walaupun suasana bulan suci telah memercikkan kehangatan-kehangatan. Hati mereka tak lagi terangsang untuk memeluk erat sang tamu agung ini. Di bulan suci ini, bukan tidak 2 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
mungkin manusia semacam ini banyak jumlahnya.. Bahkan, bisa menjadi bagian paling besar dari lapisan umat ini. Namun, saya berharap dan berdoa, semoga tidak. Untuk mereka, bonus-bonus Ramadhan tiada guna dan mereka memang tidak berhak mendapatkannya. Kelompok ketiga adalah kelompok yang gembira dengan kehadiran bulan Ramadhan, karena mereka merasa bahwa kedatangannya dianggap akan membuat mereka menangguk keuntungan besar. Siapa mereka? Mereka adalah sosok-sosok pencari “nafkah” dengan kehadiran bulan suci. Di benaknya, yang bertaburan bukan pahala-pahala yang Allah turunkan dari langit karena amal-amalnya yang sempurna. Yang terbayang dalam benaknya adalah “honor-honor” jutaan atau amplop-amplop dalam sekali tampil di publik, di media radio dan televisi, atau di mana saja yang dianggap mendatangkan uang. Hatinya sama sekali tidak terpaut dengan “imaan dan ihtisaab” di bulan Ramadhan. Yang tertayang dalam benaknya adalah seberapa banyak penghasilan yang akan dia dapatkan dengan kehadiran bulan suci ini. Baginya tak perlu apakah bulan ini bulan ampunan atau bukan bulan ampunan, yang penting aliran uang mengalir deras ke kantong atau rekening. Tak ada dalam kamusnya, bahwa malam-malamnya harus diisi dengan salat tarawih dengan khusyu‟ dan penuh makna. Malamnya-malamnya malah dia sibukkan untuk tayang sana, tayang sini sambil tertawa bekakan, seakan Ramadhan adalah bulan tawa dan bukan bulan amal. Malam-malamnya penuh dengan fatwa-fatwa dan seruan beramal, sementara dia sendiri tengah “membakar” dirinya dengan ucapan-ucapan yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah, bahkan hanya untuk sekedar berniat melakukannya. Mulut berbusa-busa mengajak orang mentadabburi Al-Quran, namun dia sendiri untuk menyentuh, ya untuk menyentuh saja, demikian enggan. Sosok ini bisa menimpa seorang pedagang, bisa seorang artis dan selebritis, bisa seorang kiyai, bisa seorang ustadz ternama, bisa seorang qari‟-qariah, bisa seorang dai kondang, bisa seorang presenter, bisa seorang pengelola televisi, radio, pengelola pengajian, pengelola transportasi, dan siapa saja yang menjadikan uang sebagai target utama pada saat Ramadhan datang menjelang. Saya yakin, kelompok ini ada dan bahkan jauh-jauh hari telah melakukan kalkulasi sejauh mana Ramadhan kali ini dia bisa eksploitasi sebaik-baiknya.. Dia memang puasa, namun puasanya kosong dari makna dan spirit Ramadhan yang sebenarnya. Mereka memang puasa, namun puasa yang tidak memiliki bobot apa-apa. Hampa!! Kategori terakhir adalah sosok manusia yang demikian ketakutan dengan kehadiran Ramadhan. Kelompok ini saya anggap sebagai kelompok yang sangat parah dibandingkan dengan kelompok kedua dan ketiga. Kelompok ini menjadikan Ramadhan sebagai momok yang selalu menghantui dirinya. Sebulan sebelum Ramadhan datang, mereka telah menggigil karena akan tiba bulan suci ini. Mereka merasa ngeri karena harus menahan makan dan minum, harus sembunyi-sembunyi jika mereka tidak puasa, mereka harus malu jika kepergok sedang makan-makan. Bahkan bukan itu saja, ada diantara mereka yang merasa terancam roda hidupnya dengan kedatangan bulan suci ini. Mereka merasa bahwa Ramadhan telah menyumbat rizkinya. Mereka bisa saja terdiri dari pelaku bisnis haram, para pengelola night-night club yang diperintahkan untuk ditutup selama Ramadhan. Mereka bisa saja adalah para pelacur kelas 3 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
kakap yang setiap harinya menjual kehormatan kepada para si hidung belang. Bisa saja mereka adalah para pedagang makanan di pinggir-pinggir jalan, yang seakan hidup menjadi kiamat karena penghasilan drastis berkurang. Mereka bisa saja pengelola restoran atau siapa saja yang menganggap bahwa Ramadhan bukan bulan penyucian diri dan jiwa. Saya tidak berani berkomentar sosok macam apakah mereka. Yang jelas, mereka bukan pemburu takwa, bukan pula manusia yang mengharap ridha Tuhannya. Mereka tidak akan dapat nilai apa-apa di bulan mulia ini. Kalau mungkin saya tambahkan, maka kelompok terakhir adalah kelompok pongah yang dengan terangan-terangan tampil di depan orang menampilkan “keberaniannya”, bahwa mereka tidak puasa tanpa alasan apa-apa. Untuk yang terakhir ini, hanya Allah yang bisa memasukkan ke dalam neraka. Kita berdoa, semoga kita masuk pada golongan pertama. Golongan yang semangat menyambut kedatangan Ramadhan yang mulia. Semangat memeluk nilai-nilai dan semangat pula memaknainya.
4 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(2) Menjadikan Ramadhan Penuh Makna Oleh: Samson Rahman Ramadhan yang agung telah hadir kembali di tengah kehidupan kita. Syukur yang tak terhingga kita ucapkan kepada Allah SWT karena Dia memberikan kesempatan kepada kita untuk memasuki bulan suci-Nya yang mulia ini. Bulan yang selalu didamba kehadirannya oleh Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman karena di dalamnya berlimpah rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka. Pada bulan suci ini diturunkan Al-Quran.Kitab suci yang memberikan pencerahan nurani dan jiwa kita semua. Yang membebaskan kita dari belenggu-belenggu nafsu syahwat kita, yang membebaskan kita dari kesempitan dunia menuju kelapangan agama. Di bulan ini para malaikat berbondong turun menebarkan rahmat pada semesta. Mereka turun pada malam paling agung, yang dikenal dengan Malam Seribu Bulan (Lailatul Qadr). Bulan suci yang Allah janjikan bagi pelakunya yang ikhlas dan penuh harap ridha-Nya, akan mendapatkan ampunann-Nya yang luas. Bulan yang di saat buka doa-doa tidak lagi terhalang hijab untuk dikabulkan oleh-Nya. Ia adalah bulan “perburuhan” untuk merapat ke hadirat Allah. Bulan amal dalam bentuknya yang sempurna. Bulan yang andaikata orang tahu apa yang ada di dalamnya pastilah mereka akan mendambakan semua bulan menjadi bulan Ramadhan. Ramadhan, sebagaimana yang Allah sinyalir pada surat Al-Baqarah 183 adalah tangga ampun menggapai takwa dan ridha Tuhannya. Maka sungguh amat beruntung seseorang yang memasuki gerbang Ramadhan dengan lapang dada berkat kerinduannya yang terpendam sekian lama. Kerinduan yang memuncak ini akan membuatnya mengisi bulan ini dengan amal-amal saleh yang akan mengantarkannya ke gerbang kekudusan Tuhannya. Baginya puasa dianggap kesempatan terakhir untuk beramal sebab bukan tidak mungkin di tahun mendatang dia dipanggil harus menghadap Tuhannya. Maka sungguh merugilah seseorang yang memasuki bulan Ramadhan ini namun tidak mendapat ampunan Allah kala keluar darinya. Ramadhan akan melahirkan sosok manusia yang memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) yang tinggi. Orang yang berpuasa akan mampu menajamkan makna spiritualitasnya saat ia mampu menjadikan Ramadhan sebagai wilayah God Spot dengan nuansi Rabbani yang kental. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan spiritual (SQ) itu? Danah Zohar dan Ian Marshal mendefinisikan SQ sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau nilai. Yaitu kecerdasan perilaku dan kehidupan dalam konteks mana yang lebih luas dan kaya. SQ adalah kecerdasan untuk melihat bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. SQ adalah pondasi yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. SQ merupakan kecerdasan tertinggi kit Pada bulan Ramadhan kita diajarkan untuk mengendalikan emosi kita secara matang. Ramadhan mengajarkan kita agar mampu menahan lapar dan haus serta menahan hawa nafsu seksual. Yang menurut Al-Ghazali dalam buku master-piece-nya Ihya‟ Ulumuddun dianggap puasa 5 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
kalangan “awam”. Ramadhan mengajarkan sesuatu pada bukan hanya menahan lapar dan haus serta dorongan nafsu seksual. Kita diajarkan untuk mengendalikan emosi kita. Tak heran jika Rasulullah sering bersabda bahwa sekian banyak manusia yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya karena dia tidak mampu menahan emosinya. Puasanya dia kotori dengan umpatan dan cacian, dengan kebohongan dan keculasan, dengan adu domba dan merendahkan sesama. Suatu saat Rasulullah bersabda, “Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajakmu melakukan pertarungan, katakan padanya saya sedang puasa, saya sedang puasa.” Sabda Rasulullah di atas mengandung makna bahwa seseorang yang berpuasa selama Ramadhan, hendaknya mampu menaklukkan emosinya, bahkan pada tingkatan dia dicaci maki. Satu pendidkan pengendalian emosi yang sangat luar biasa. Ramadhan akan menciptakan sebuah “ruang hangat” bahwa kita bukan hanya meningkatkan kadar kecerdasan emosional namun pada saat yang bersamaan kita akan mampu menggenjot kecerdasan spiritual. Kita akan menjadi hamba yang merasa sangat membutuhkan Tuhan. Kita akan merasakan betapa keagungan Tuhan besar. Malam-malam kita akan bertaburan tasbih, tahmid dan tahlil serta takbir yang menggema di dindingdinding nurani kita. Mulut kita akan selalu basah dengan zikir dan tilawah Al-Quran. Muka kita akan tertunduk sujud di hadapan kebesaran Ar-Rahman. Kita akan merakan kekerdilan kita di hadapan kebesaran-Nya. Kita berusaha mengadopsi akhlak-Nya dan meniru sifatsifat-Nya. Agar kita menjadi demikian peka dan cerdas menyikapi hidup ini dan agar kita dengan jernih mampu memaknai kehidupan ini. Sebuah ladang amal untuk akhirat. Ramadhan akan menyuguhkan pada kita sikap God-sentristik yakni kemampuan untuk menjadikan semua urusan berpangkal dan berujung pada Tuhan. Karena Tuhanlah kita lakukan sesuatu dan untuk Tuhanlah kita lakukan sesuatu itu. Sikap ini akan akan mampu membingkai pikiran dan kalbu kita dengan keikhlasan serta mampu menguburkan rasa pamrih. Dari jiwa kita akan lahir kerendahan hati dan terkubur rasa takabbur, congkah dan pongah. Dari diri kita akan lahir rasa syukur dan terkubur sikap kufur. Dari jiwa kita akan lahir optimisme dan akan terkubur pesimisme. Akan lahir sikap adil dan akan terkubur sikap zhalim. Intinya, dengan kecerdasan spiritual yang kita bangun, kita akan menjadi kosmik kecil dari sifat-sifat Allah. SQ ini akan membuat kita senantiasa menyemburatkan nilai-niali rabbani. Dengan Ramadhan kita akan mampu menjernihkan dinding-dinding hati yang kotor dan untuk selanjutnya mampu membersitkan kecerdasan spiritual. Semoga puasa kita tahun ini diterima di sisi-Nya. Amien.
6 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(3) Tingkatan Orang Puasa Oleh: Samson Rahman Banyak orang puasa, namun yang dia dapatkan hanya sepah puasa. Dia tidak dapatkan sarinya. Banyak orang yang puasa namun dia tidak menikmati lezatnya puasa. Puasanya menjadi hambar dan hampa. Perjalanan spiritualnya terkotori oleh gumpalan dosa, maksiat dan kebesingan hati dunia. Banyak orang puasa namun yang dia peroleh hanya sederet dahaga dan lapar belaka. Pahala lenyap tertelan dosa, ganjaran musnah dilumat maksiat. Puasa yang dia lakukan tak lebih hanya tidak makan dan tidak minum serta tidak melakukan hubungan badani dengan pasangan hidupnya. Selebihnya tidak ada yang berubah. Tak berubah pada pandangan matanya, tak berubah pada telinganya, tak berubah pada lisan tatkala berucap kata. Lonjakan spiritualnya biasa biasa saja. Tak ada yang istimewa. Orang yang demikian bisa saja karena salah dalam menyambut datangnya puasa yang mulia. Kala puasa tiba dadanya terasa berat untuk menyambut kedatangannya. Tatkala puasa datang dadanya tidak menerima dengan lapang. Tak ada wajah gembira yang terpancar dari keningnya, tak ada kata ahlan wa sahlan marhaban yang keluar dari mulutnya. Kehadiran bulan mulia ini dianggap sesuatu yang biasa, tak istimewa. Karenanya tatkala menjalani Ramadhan, tidak getar kuat untuk meningkatnya amaliah Ramadhannya. Tak ada ada tekad untuk menjadi Ramadhan begitu kaya makna. Orang orang yang demikian akan memasuki Ramadhan dengan ruhani yang datar dan akan keluar Ramadhan tanpa menggondol pahala. Rasulullah memperingatkan dalam berbagai sabdanya dengan memberikan beragam tip mujarab agar puasa kita lebih bermakna.Beberapa hadits beliau adalah sebagai berikut
Jika kalian berada dalam keadaan puasa, maka janganlah mengumpat dan jangan pula berlaku bodoh, dan jika ada seseorang yang mencerca atau mengajak duel maka katakan maka katakanlah aku sedang puasa (HR Bukhari dan Muslim). Dalam hadits yang lain Rasulullah memberikan peringatan bahwa akan ada orang yang puasa namun yang dia dapatkan dari puasanya hanya berupa haus dan dahaga dan banyak pula yang qiyamullail, namun yang mereka dapatkan hanyalah hanya melek malam belaka;
Bisa saja seorang yang puasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga dan tidaklah mendapatkan apa-apa dari shalat malamnya kecuali melek malam saja (HR. Ibnu Majah). Banyak orang yang puasa dari makan dan minum saja, yang demikian namanya puasa kalangan awam. 7 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Ada puasa yang organ tubuhnya dari maksiat dan kejahatan, yang demikian namanya puasa khushus Shaum khash). Dan yang paling tinggi adalah orang yang hati dan pikirannya telah terbebas dan bisikan buruk dan jahat. Yang demikian namanya orang puasanya disebut dengan khawash al-khawash. Sangat istimewa. Dan sudah pasti kita sangat mendambakannya.
8 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(4) Menakar Takwa Kita Oleh: Samson Rahman Target utama puasa yang Allah syariatkan kepada orang-orang beriman di bulan Ramadhan yang mulia ini adalah menggapai derajat takwa. Untuk mengapai derajat penting ini Allah telah memberikan berbagai fasilitas yang akan mengantarkan seorang mukmin pada derajat ini. Dalam sebuah hadits misalnya disebutkan : Jika Ramadhan tiba, maka pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup sementara syetan-syetan dibelenggu (HR. An-Nasai). Pada tempat lain Rasulullah mengabarkan bahwa pahala orang-orang yang puasa dilipatgandakan dan tidak ada yang yang tahu berapa kelipatan pahala itu kecuali Allah. Pintu khusus di surga yang bernama Ar-Rayyan juga dibuka lebar hanya bagi orang yang puasa dan tidak akan bisa dimasuki oleh selain mereka Doa orang yang puasa juga akan dikabulkan Allah sampai ia berbuka. Sarana-sarana penggapaian takwa Allah hamparkan pula dengan adanya salat malam dimana apabila kita melakukannya dengan keimanan penuh dan hanya mengharapkan pahala Allah, maka akan Allah ampuni semua ceceran dosa kita yang telah lalu. Namun pertanyaan yang harus kita ajukan pada diri sendiri adalah apakah dalam diri kita ada syarat-syarat orang bertakwa? Dalam buku Al-Ghunyah Li Thalibi Thariqi al-Haq, Syeikh Abdul Qadir Jailani, seorang imam kalangan sufi, menyebutkan dengan menyitir berbagai pendapat ulama bahwa yang disebut takwa adalah meninggalkan syirik, kemudian menanggalkan maksiat dan semua bentuk dosa, meninggalkan syubhat dan meninggalkan hal-hal yang tidak perlu yang hanya membuat kita semakin jauh dari Allah. Ketakwaan kita akan benar-benar terasa aromanya apabila Allah sama sekali tidak pernah melihat kita berada di area-area yang Dia larang dan haramkan dan sebaliknya Dia senantiasa mendapatkan kita di areaarea yang Dia perintahkan. Ruang lingkup aktivitas kita senantiasa berada di taman-taman amal surgawi bersama kepak indah sayap-sayap malaikat. Hati kita tidak terjerumus dalam kelalaian yang membuai dan melenakan, tidak larut dalam gelombang syahwat, indah dalam tawakkal, indah dalam ridha dan penuh pesona dalam kesabaran menghadapi ujian, ridha dengan takdir yang Allah tentukan. Orang-orang bertakwa akan mampu menyamakan amalan bathinnya dengan amalan zhahirnya. Hatinya steril dari semua penyakit hati yang merusak amal-amal shalehnya. Orang-orang bertakwa senantiasa berenergi untuk berburu kebaikan dan kehilangan tenaga untuk melakukan kejahatan. Potensi kebaikan demikian dominan menguasai relung hati dan jiwanya sehingga semua energi jahat tidak memiliki ruang geraknya. Memasuki Ramadhan ini silahkan kita menakar kembali sejauh mana ketakwaan kita kini berada! 9 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(5) Berdoa Sepenuh Hati Oleh: Samson Rahman
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina". (Ghafir : 60). Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berdoa dan meminta pada-Nya. Karena dalam doa itu ada ketundukan dan kerendahan diri Dalam doa terselip rasa bahwa kita sedang menghamba pada Dzat Yang tangan-Nya senantiasa terbuka menerima permintaan hambaNya. Dalam doa terkandung makna bahwa kita serba kurang dan tidak berkecukupan. Sehingga kita pantas menengadahkan tangan pada Sang Maha Kaya, Sang Maha Pemberi yang tatkala diminta semakin mencintai hamba-hamba-Nya. Allah memberikan jaminan pasti bahwa doa-doa yang terlantun syahdu dalam pinta kita akan senantiasa mendapat respon positif dan pasti. Makanya dalam firman-Nya Allah menegaskan "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". Penegasan ini juga Allah nyatakan dalam firman-Nya yang lain:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (AlBaqarah : 186) Allah sangat dekat dengan hamba-Nya. Dia lebih dekat pada kita semua semua daripada urat nadi kita. Dia dekat dengan cinta-Nya, dekat dengan kasih-Nya, dekat dengan rahmatNya yang mengalir deras pada semua. Tak ada kata dan doa yang lepas dari ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. Marilah kita berdo kepada Allah dengan berendah diri dan suara yang lembut. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Ada pertanyaan yang muncul di benak kita semua kenapa doa-doa yang kita lantunkan sering kali tidak Allah kabulkan? Kenapa doa-doa yang kita ajukan seakan tidak mendapatkan respon cepat dari Allah? Jawaban paling tepat untuk jawaban ini adalah : Sebab kita sering berdoa hanya sekedar basa-basi. Doa yang hampa makna, doa yang kering kerontang dari kekhusyuan, doa yang sepi dari kerendahan jiwa, doa yang kosong dari nilai ibadah. Doa yang tiada kesungguhan di dalamnya, yang hanya terucap di mulut dan bukan terlontar dari hati yang luruh. Doa yang hanya terucap dari getar bibir kita bukan dari lubuk hati yang bertabur harap dan cinta. 10 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Rasulullah pernah memberikan tip pada kita semua agar doa kita mendapatkan jawaban Allah.
“Berdoalah kepada Allah dan hendaknya kalian yakin sepenuhnya bahwa ia akan dikabulkan. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai” (HR. Tirmidzi dan Hakim). Diantara kita ada yang berdoa namun kita sendiri tidak merasa yakin bahwa doa kita akan terkabul. Hati kita berselimut lalai, bertabur kekosongan. Keyakinan kita tidak penuh bahwa Allah pasti mengabulkan doa kita. Doa kita basa-basi. Kita sering kali berdoa dengan cara basa-basi. Karena kita berdoa dengan hati yang mati, dengan jiwa yang kering, dengan nurani yang kelam. Kita mengenal Allah namun tidak segera menunaikan kewajiban-kewajiban kita atasnya. Kita sering membaca kitab AllahAl-Quran dengan seluruh ajaran yang terkandung di dalamnya, namun kita sangat enggan mengamalkanya. Kita tahu bahwa syetan adalah musuh utama kita namun kita menjadikannya sabahat kita. Kita mengklaim bahwa kita cinta Rasulullah, namun kita secara sadar pula menjauh dari jejak dan sunnahnya. Kita nyatakan cinta surga Allah yang indah dan penuh nikmat, namun tidak pernah memburunya dengan amal-amal kita. Kita nyatakan takut neraka namun tidak menghentikan perilaku dosa kita. Kita nyatakan kematian itu benar adanya, namun kita tidak secara cerdas menyiapkan bekalnya. Kita sering kali sibuk dengan aib kecil dan cela orang lain namun lupa akan aib diri yang setinggi gunung dan seluas samudera. Kita memakan dan menikmati nikmat Allah namun lupa menyukurinya. Kita menguburkan orang-orang meninggal diantara kita namun tidak bisa mengambil pelajaran bahwa kita juga akan mengalami hal yang sama.
“Barang siapa yang ingin dikabulkan Allah pada saat kesempitan maka hendaknya dia banyak berdoa saat lapang” (HR. Tirmidzi dan Hakim). Diantara kita bahkan hanya berdoa saat membutuhkan saja. Saat terjepit dan dilanda kesusahan. Dikala lapang Allah tidak pernah berlabuh dalam jiwa kita yang paling dalam. Padahal menurut Rasulullah jika ingin doa kita dikabulkan dengan segera.maka berdoalah di kala lapang sebagai investasi yang bisa kita tarik di masa sempit. Doa kita berujung sia-sia, karena mulut kita yang kita berdoa dengannya juga kita gunakan untuk menelan dan memakan makanan haram yang Allah larang menkonsumsinya. Mulut kita bahwa belepotan dengan darah karena kita sering memakan mentah-mentah daging saudara kita dengan menggunjing dan menggosipnya. Dengan membuka aib dan melanjanginya. Rasulullah mengingatkan kita dalam sabdanya:
11 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
“Barang siapa yang tidak halal makanannya maka tidak ada gunanya dia berdoa sebanyakbanyaknya”. (HR. Ad-Dailami)
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Kamu segera melakukan amar makmur atau nahi mungkar atau akan segera datang padamu sanksi dari sisi-Nya kemudian kalian berdoa pada-Nya dan Dia tidak kabulkan kalian (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
“Allah akan mengabulkan doa salah seorang diantara kalian sepanjang tidak berdoa untuk sebuah dosa, atau memutuskan tali silaturahim atau tergesa-gesa untuk dikabulkan sehingga dia mengatakan: aku telah berdoa namun aku tidak melihat doaku dikabulkan, lalu dia meninggalkan doa” (HR. Bukhari). Doa kita akan Allah kabulkan jika doa yang kita lantunkan tidak dilakukan dengan cara basa-basi. Lantunkanlah doa dengan hati yang penuh kekhusyu'un dan ketundukan. Dengan penuh makna tanpa putus asa dan harapan.
12 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(6) Berburu Lailatul Qadar Oleh: Samson Rahman Salah satu keistimewaan puasa Ramadhan adalah adanya satu malam yang mulia yang di dalamnya para malaikat ke bumi untuk membawa berkah langit, yang berupa malam yang nilainya lebih utama daripada seribu bulan: malam lailatul Qadar. Malam ini sangat diistimewakan Rasulullah dan beliau memerintahkan pada umatnya untuk senantiasa mengintai, dan berburu malam itu. Bahkan Rasulullah memberikan isyarat isyarat tertentu yang menandai bahwa malam itu kapan akan datang. Rasulullah bersabda: “Burulah malam lailatul Qadar itu di sepuluh akhir Ramadhan” (HR Bukhari dan Muslim) Malam itu adalah malam berkah dan keselamatan hingga fajar merekah. Jibril bersama rombongan malaikat turun mengucapkan salam kepada orang orang yang beriman. Rasulullah bersabda mengenai malam keutamaan lailatul Qadar itu:
“Barang siapa yang shalat malam pada malam lailatul Qadar, maka dia akan diampuni dosa dosa yang telah lalu”. (HR : Bukhari Muslim). Maka bagi seorang muslim yang tidak ingin kehilangan momen besar dalam hidupnya, momen untuk mendapatkan pahala besar dan bonus keberkahan yang lebih baik dari seribu bulan, pasti akan senantiasa mengisi waktunya dengan dentuman takbir dan tahmid yang tiada henti. Tahlil akan mengalir deras dari bibir yang basah karena rindu rahmat dan karuniaNya. Orang orang yang berburu malam lailatul Qadar mendambakan sebuah posisi terhormat di sisi RabbNya karena limpahan rahmat Allah di malam yang paling mulia itu. Para pemburu lailatul Qadar akan menjadikan akhir bulan Ramadhan demikian hidup dan berdenyut dengan amal amal kebaikan yang terus mengalir. Malam malamnya akan berhiaskan sujud dan ruku', dalam kesunyian ruhani yang damai. Baginya kesempatan mendapatkan malam mulia itu adalah target besar dan perburuan yang harus dicapai agar makna Ramadhan semakin terasa. Agar spirit Ramadhan semakin menghiasi dinding jiwa. Selamat berburu malam seribu bulan.
13 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(7) Sepuluh Perkara yang Allah Benci Oleh Samson Rahman
Kebanyakan orang melakukan sesuatu tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukan itu sangat dibenci Allah. Kosongnya ilmu dari diri mereka menyeretnya hanyut dalam perkara perkara yang seharusnya senantiasa dihindari, dijauhi dan bahkan harus dibenci karena Allah juga sangat membencinya. Ada sepuluh hal yang Allah sangat benci yang tidak seharusnya kita terjerat di dalam perangkapnya : 1. Kikirnya orang-orang kaya 2. Takabburnya orang-orang miskin 3. Rakusnya para ulama 4. Minimnya rasa malu para wanita 5. Suka dunia orang-orang yang sudah tua renta 6. Malasnya para pemuda 7. Kejinya para penguasa 8. Pengecutnya para tentara perang 9. Ujubnya para zahid 10. Riya‟nya para ahli ibadah Orang-orang kaya itu dihadirkan untuk memberi bantuan dan meringankan orang lain, meringankan beban orang-orang tak berdaya sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya. Kekayaan yang mereka miliki jangan sampai terkonsentrasi pada dirinya dan tidak bisa dinikmati oleh orang lain. Bahkan menurut Rasulullah, cukuplah sebuah dosa bagi seseorang yang tidur kekenyangan sementara tetangganya mengerang kelaparan. Kepedulian sosial adalah bagian sangat penting dalam ajaran Islam yang harus senantiasa dikibarkan panji-panjinya. Orang yang tidak pernah terlibat merasakan denyut nadi perasaan orang lain sesungguhnya dia bukan bagian dari mereka. Barang siapa yang tidak pernah peduli pada masalah-masalah kaum muslimin maka sesungguhnya dia bukan bagian bagian dari mereka.
“Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka”. (HR. Hakim). Kikirnya orang-orang kaya akan menyumbat kesejahteraan sosial yang menjadi pilar besar ajaran Islam. “Lalu penyakit apa lagi yang lebih berbahaya daripada sifat kikir”. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim) 14 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Adapun takabburnya orang-orang miskin adalah penyakit yang sulit dimengerti. Apa yang mendorong dirinya menjadi takabbur. Padahal harta tidak punya, kekayaan tidak melimpah. Rumah morat marit, kendaraan sudah berumur. Lalu apa yang membuat mereka sombong? Padahal orang kaya berharta saja yang memiliki kekayaan dan harta berlimpah tidak boleh menyombongkan diri kepada siapa saja. Sebab Allah sangat tidak menyukai perilaku sombong itu karena dia termasuk sifat yang melekat pada Iblis, yang karenanya dia dilaknat Allah dan diusir dari surga serta akan dikekalkan dalam neraka. Simaklah firman Allah berikut ini :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”. (An-Nisaa‟ : 36). “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (Lukman : 18). Kesombongan hanya akan menyesakkan dada pelakunya dan memuakkan orang yang dihadapinya. Kesombongan hanya akan merenggangkan keakraban yang selama ini sudah terbina. Kesombongan hanya akan membuat jiwa tidak terkontrol sehingga meremehkan setiap orang yang dihadapinya. Sungguh lebih gila jika kesombongan itu dilakukan oleh orang-orang miskin papa yang tidak memiliki apa-apa. Beda antara harga diri dengan kesombongan. Harga diri adalah mempertahakan kehormatan diri jika dihina sedangkan sombong adalah meremehkan sesama. Sedangkan para ulama dihadirkan untuk menghadirkan contoh sifat qana‟ah dan tidak rakus pada dunia. Ulama sebagai penyeru akhlak dan moralitas hendaknya menyadari bahwa dirinya ditatap, disorot dan diamati oleh sekian ribu mata yang senantiasa menanti perilaku lurusnya. Ulama tidak dilahirkan untuk rakus pada dunia. Sebagai pewaris para Nabi sudah sepantasnya mereka tidak terlalu berpikir mewariskan dunia pada anak-anaknya namun yang dia pikirkan bagimana mewariskan ilmu pada generasinya. Manusia-manusia yang bukan ulama saja tidak boleh tamak pada dunia apalagi ulama yang seharusnya menjadi contoh bagi mereka. Rakus pada dunia mematikan perburuan pada akhirat dan melemahkan ummat ini. Para pecinta dunia akan terkena penyakit ganas yang disebut dengan”wahn” cinta cinta dunia over-dosis dan takut mati over-dosis. Para ulama pecinta dunia hampir bisa dipastikan mereka akan kehilangan karisma dan martabat keulamaannya dan akan mendapat gelar “ulama dunia” atau sering pula disebut dengan ulama suu‟, ulama buruk.
15 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
“Celakalah bagi ummatku dari ulama buruk yang menjadikan agama ini sebagai komoditas, yang mereka jual pada para penguasa mereka di zamannya demi meraup keuntungan untuk diri mereka sendiri. Allah pasti tidak akan menjadikan bisnis mereka memperoleh keuntungan”. (HR. Hakim). Wanita, fitrahnya dihadirkan dengan rasa malu yang luar biasa. Dari cara mereka bicara, cara mereka memandang, cara mereka berjalan ada sentuhan-sentuhan kelembutan yang luar biasa yang menggambarkan bahwa mereka adalah seorang wanita. Wanita dicipta untuk melahirkan kelembutan-kelembutan yang terefleksi dari perilaku mereka yang senantiasa berhiaskan rasa malu. Maka jika seorang wanit sedikit rasa malunya, dunia akan menjadi tidak seimbang lagi. Karena sisi positif wanita telah kehilangan ikatannya. Wanita masa kini tidak lagi merasa memamerkan auratnya di depan laki-laki asing. Maka jangan heran jika Allah murka karena maksiat mereka. Padahal kita bisa belajar dari apa yang dilakukan oleh dua anak gadis Nabi Syu‟aib tatkala mereka mau mengambil air di sebuah sumur lalu keduanya bertemu Musa, sosok wanita ideal yang saat ini tidak pernah lagi jadi perbincangan. Allah berfirman: “Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalumaluan, ia berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami”. Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu‟aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu‟aib berkata: “Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang dzalim itu”. (Al-Qashahs : 25). Malu adalah mahkota seorang wanita, dan kehilangan rasa malu sama dengan kehilangan mahkotanya. Dan secara otomatis hilang pula harga dirinya. Orang tua renta sudah seharusnya mempersiapkan segala hal untuk kematiannya. Kerentaannya hendaknya memberikan peringatan keras bahwa dia telah dekat untuk menuju ambang kematian. Dia telah jauh berjalan menemupuh liku-liku dunia dan semua uji cobanya. Rambut yang menguban, gigi yang bertanggalan, tulang-belulang yang mulai keroposan adalah sebagai pengingat bahwa kematian akan segera menjelang, menjemputnya bersama ketuaan yang sudah disandang. Orang tua yang masih senang dunia, mabuk di dalamnya, berebut kenikmatannya yang hanya sementara tentu saja sangat Allah benci. Apakah mereka tidak sadar bahwa dunia akan segera ditinggalkannya, lalu untuk apa dia masih berburu dunia dengan penuh tamak dan cinta yang melampui batas. Adapun masa muda adalah masa paling produktif dalam kehidupan manusia. Masa muda adalah masa gelora kehidupan mereka. Masa muda adalah masa penentuan masa depan yang sesungghnya. Maka malasnya pemuda adalah alamat awal dari suram dan buramnya masa depan mereka. Gelap dan gulitanya hari-hari ke depan mereka. Manusia yang tidak memiliki awal yang cemerlang biasanya sulit menuai cahaya di ujung kehidupan. Pemuda tiang sebuah bangsa. 16 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Maju dan tidaknya sebuah bangsa berada pada produktivitas mereka, sedangkan bangkrut dan hancurnya sebuah negara ada pada kemalasan mereka. Islam di awal-awal bangkit karena dukungan para pemuda enerjik yang anti kemalasan. Siang mereka adalah kerja keras dan malam mereka adalah ibadah malam. Rasulullah menghimpun orang-orang mulia dalam tujuh golongan diantaranya adalah pemuda yang enerjik. Rasulullah bersabda :
“Tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Peminpin yang adil, pemuda yang tumbuh berkembang dalam beribadah kepada Allah, lelaki yang hatinya senantiasa terpaut ke mesjid tatkala dia keluar darinya hingga dia balik kembali, dua lelaki yang saling mencinta karena Allah. Dia berkumpul karenanya dan berpisah karenanya pula. Lelaki yang mengingat Allah sendirian kemudian kedua matanya mengalirkan air mata, lelaki yang dipanggil oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan cantik lalu dia berkata : Sesunggguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam, seseorang yang bersedekah lalu dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya”. (HR. Malik, Tirmidzi, Bukhari Muslim). Peminpin sebagaimana diisyaratkan hadits di atas juga seharusnya berbuat adil bukan berlaku kejam agar mereka mendapat naungan Allah di hari kiamat. Keadilan mereka sangat ditunggu dan dirindu oleh rakyat. Karena harapan keadilan memang bertumpu pada para penguasa itu. Keadilan adalam dambaan setiap orang, cita setiap insan. Tatkala seorang penguasa yang seharus adil berubah menjadi keji maka kemurkaan Allah yang demikianpedih telah menunggu mereka. Karena Allah sangat tidak suka pada mereka yang berbuat zhalim. Allah berfirman: “Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang dzalim” (Ali Imran : 151). Para prajurit yang berlaga di medan perang adalah manusia-manusia pilihan untuk melakukan pembelaan terhadap agama mereka. Maka harus tidak ada dalam jiwa mereka rasa pengecut dan gentar saat menghadapi musuh sebesar apapun jumlah musuh yang ada di depan mereka. Selengkap apapun peralatan musuh yang mereka miliki. Jiwa prajurit adalah jiwa ksatria yang pantang menyerah pada musuh. Jiwa prajurit tidak pernah menyimpan sikap pengecut dalam kamus hidup mereka. Sikap pengecut hanya akan menjadi virus yang menularkan kegentaran pada prajurit lain dan akan merusak semangat juang mereka. Oleh sebab itulah sungguhh sangat hina manusia-manusia yang melarikan diri pada saat perang sedang berkecamuk. Allah berfirman : Hai orangorang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur) (Al-Anfaal : 15). Ujub adalah penyakit hati yang bisa menyerang siapa saja. Tidak terkecuali pada zahid yang banyak menghindari dunia dan lebih dekat pada akhirat. Namun kezahidan mereka 17 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
akan menuai murka Allah jika dalam kezahidan itu bergemuruh ujub yang membuncah dalam ucapan dan perilaku mereka. Rasulullah bersabda :
“Tiga perkara yang menghancurkan : kekikiran yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti dan ujub dengan pendapat sendiri (HR. Bazzar dan Ath-Thabrani). Yang tak kalah sengitnya akan mendapatkan murka Allah adalah mereka yang menyatakan diri sebagai ahli ibadah namun riya‟ menyelimuti seluruh ritual ibadahnya, mengiringi setiap langkah ibadahnya. Pujian selalu dia harapkan dari mulut manusia, pujaan selalu mereka dambakan dari lisan mereka. Sungguh celakalah mereka karena sesungguhnya riya‟ itulah syirik kecil yang sangat diwanti-wanti oleh Rasulullah agar kita meninggalkannya. Maka, jika kita menjadi orang kaya dermawanlah pada sesama. Jika kita ditakdirkan menjadi seorang miskin lebih rendah hatilah pada manusia. Jka kita menjadi ulama janganlah rakus pada dunia. Jika Anda seorang wanita maka ingat bahwa mahkota Anda ada pada rasa malu Anda. Jika kita telah tua renta maka segeralah rakus pada akhirat. Jika jika masih muda maka semangatlah bekerja untuk mengisi amanah khilafah di dunia yang Allah bebankan kepada Allah. Dan jika Anda penguasa berbuat adillah pada orang yang kita pimpin. Jika Anda ada di medan tempur bersikaplah berani. Kalaupun Anda adalah seorang zahid tapi tak layak bagi Anda untuk berkata dan berbuat ujub dan jangan pula ibadah Anda terkotori oleh riya‟ yang sering menjangkit jiwa tanpa diduga. Semoga kita selamat dari sepuluh perkara di atas agar murka Allah tidak menimpa kita.
18 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(8) Berdayakan Masyarakat Melalui Zakat Oleh: Samson Rahman Zakat adalah ibadah yang bukan hanya berdimensi individual namun juga sosial. Ia instrumen penting pemerataan pendapatan. Dengan zakat harta akan beredar ke berbagai lapisan dan tidak berakumulasi hanya pada tangan orang-orang kaya (Al-Hasyr : 7). Kewajiban mengeluarkan zakat disebutkan sebanyak 36 kali dalam Al-Quran, dua puluh kali diantaranya digandengkan dengan kewajiban menunaikan salat. Secara kebahasaan zakat berasal dari kata zaka yang berarti tumbuh dan berkembang. Bisa juga zakat itu berarti suci, bertambah, berkah dan terpuji. Secara terminologi zakat berarti : Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak, di samping berarti mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri. Zakat merupakan sarana paling tepat dan paling utama untuk meminimalisir kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin sebagai satu bentuk sikap saling membantu (takaful) dan solidaritas di dalam Islam Zakat adalah pembersihan dan penyucian, baik material maupun spiritual, bagi pribadi orang kaya dan jiwanya atau bagi harta dan kekayaannya. Zakat adalah refleksi keimanan seseorang kepada Allah SWT dan sebagai ungkapan syukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya (Ibrahim : 7). Ia juga menjadi sarana penolong dan pembantu baqi para mustahiq ke arah kehidupan yang lebih baik dan sebagai pilar amal bersama antara pejuang yang tidak mampu dengan orang-orang kaya (Al-Baqarah : 278). Zakat merupakan sumber dana bagi pembangunan sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh umat Islam. Seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan maupun sosial dan ekonomi kaum muslimin. Dalam zakat terdapai dimensi sosialisasi cara berbisnis yang benar, sebab zakat bukanlah memberikan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan harta hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dan peroleh dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dan hukum Allah (Al-Baqarah : 267). Dalam zakat ada indikasi bahwa Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras mendapatkan harta, sebab hanya mereka yang memiliki harta yang bisa mengeluarkan zakat. Zakat yang dikelola dengan baik akan mampu membuka lapangan kerja dan usaha yang luas sekaligus penguasaan aset-aset umat Islam (Zakat dalam Perekonomian Modern, Dr. Didin Hafidhuddin, Gema Insana Press, 2002). Zakat merupakan ibadah maliyah ijtimaiyyah, yaitu ibadah di bidang harta benda yang memiliki fungsi strategis penting dan menentukan dalam membangun kesejahteraan masyakarat. Zakat akan melahirkan sosok dermawan yang suka memberi bukan sosok yang menggerogoti. Seorang muzakki akan terhindar dari “virus ganas” kikir dan penghambat utama lahirnya kesejahteraan masyarakat. Zakat akan menjadi obat paling mujarab untuk tidak menjadi hamba dunia. Ia akan mengingatkan kita bahwa harta itu adalah sarana dan bukan tujuan hidup kita. Para muzakki akan memiliki kekayaan batin sangat tinggi sehingga dia akan menjadi manusia yang sebenarnya. Manusia yang suka meringangkan 19 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
beban orang lain, yang memiliki kedalaman cinta dan simpati pada manusia. Tentunya, dan pasti, zakat akan membuat harta kita berkembang penuh berkah. Bagi si pemerina (mustahiq) zakat memiliki arti penting karena dengan zakat dia menjadi terbebas dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang menjerat langkah dan geraknya. Dengan zakat akan muncul rasa persaudaraan yang semakin kuat sebab mereka merasa “diakui” sebagai bagian dari “keluarga besar” kaum muslimin yang tidak luput dari mata kepedulian kaum muslimin lain yang Allah beri karunia berupa harta. Zakat akan membunuh sifat dengki dan benci yang mungkin saja muncul jika orang yang kaya menjelma menjadi peduli kepada orang-orang yang secara ekonomis tidak beruntung. Ini adalah praktik langsung dari apa yang Rasulullah Saw sabdakan bahwa seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya (HR. Bukhari-Muslim) Tak ada yang menyangkal bahwa zakat memiliki dampak sosial yang sangat penting dan mampu menjadikan masyarakat terberdayakan. Karena zakat merupakan salah satu bagian dari aturan Islam yang tidak dikenal di Barat, kecuali dalam lingkup yang sempit. Zakat bukan hanya memberikan jaminan kepada orang-orang miskin kaum muslimin namun juga bisa disalurkan kepada semua warga negara apa saja yang berada di bawah naungan Islam. Seperti yang pernah terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Saat itu zakat diberikan oleh Umar kepada orang-orang Yahudi yang meminta-minta dan berkeliling dari pintu ke pintu. Umar memerintahkan agar dipenuh kebutuhannya dengan mengambil dari Baitul Mal kaum muslimin. Dengan zakat akan lahir manusia-manusia mandiri, manusia-manusia suka bekerja dan tidak suka meminta-minta. Zakat akan mempersempit kelompok manusia miskin dan akan menumbuhkan gairah manusia untuk menjadi muzakki dan bukan mustahiq. Kesadaran untuk berzakat akan mendorong setiap muslim bekerja dalam batas optimal dan akan memposisikan diri sebagai “sumber kebaikan” bagi yang lain.
20 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(9) Berintim Ria dengan Al-Quran Oleh: Samson Rahman Ramadhan sebagai bulan mulia menjadi bertambah mulia karena Allah menurunkan kitab suciNya di bulan nan suci ini. Allah menurunkan kitab Alquran kepada nabi Muhammad pada tanggal 17 Ramadhan. Peristiwa turunnya Alquran adalah Peristiwa historis yang menjadi kenangan abadi umat Islam dan bahkan seluruh umat manusia. Dengan turunnya Alquran maka warna sejarah manusia menjadi berubah total. Alquran mengubah sebuah warna sejarah yang ada. Alquran yang Allah jadikan sebagai petunjuk untuk semua manusia itu telah menjungkirbalikkan akhlak buruk manusia menjadi akhlak mulia, akhlak kotor menjadi bersih, kezhaliman menjadi keadilan. Manusia Arab yang kejam menjadi muslim Arab yang beradab. Orang yang tertindas menjadi mendapatkan hak hak hidup dan advokasi luar biasa dari Alquran. Orang orang miskin mendapatkan pembelaan. Al-Quran adalah kitab suci yang menghidupkan hati, menyegarkan jiwa, dan menjernihkan pikiran. Mereka yang berinteraksi secara baik dengan Alquran akan merasakan kesejukan nilai yang disemburkan oleh Alquran. Sementara orang yang jauh dari Alquran akan merasakan kegersangan jiwa dan ketumpulan mata hati. Bahkan hati yang tidak pernah disentuh oleh sejuknya nilai Alquran maka dia lama lama akan menjadi gersang dan lama lama akan mengalami kematian. Hati yang jauh dari Alquran akan juga jauh dari kebaikan dan akan terus merapat pada kejahatan. Rasulullah mengibaratkan rumah yang kosong dari indahnya ayat ayat alquran adalah laksana rumah yang rusak, ruman yang akan akan tumbang. Hati yang kosong dari ayat ayat Alquran akan mengalami kegundahan dan keresahan permanen karena dia kehilangan salah satu nutrisi spiritualnya. Seorang muslim yang baik akan senantiasa melakukan interaksi dengan kitab sucinya untuk menggali nilai nilai luhur dan indah yang ada di dalamnya. Rasulullah memberikan jaminan luar biasa bagi orang yang belajar Alquran dan yang menebarkan ajaran Alquran. Intrekasi kita akan terasa apabila kita : saat Tilawah seakan akan wahyu yang ada di dalamnya sedang diturunkan kepada kita. Interaksi kita dengan Alquran akan terasa lezat jika kita membayangkan pada saat membaca Alquran laksana kita sedang membaca di hadapan Sang Nabi Agung. Interaksi kita terhadap alquran akan menjadi indah apabila kita semua yakin bahwa Alquran akan mengubah nasib kita apabila kita melakukan titahnya dengan sebaik baiknya. Al-Quran yang mulia akan memberi syafaat bagi kita di akhirat kelak. Tugas kita terhadap Alquran adalah membacanya, memahaminya, mengamalkannya, kemudian mengajarkan dan menebarkan nilai nilainya. Sebab hanya dengan demikian berarti kita dengan Alquran akan melahirkan hasil nyata:
21 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(10) Jadikan Dunia Hamba Kita Oleh Samson Rahman
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(Ali Imran 185). Banyak orang tak menyadari bahwa hidupnya akan berujung di sebuah titik, tanpa koma. Titik kematian. Titik kepastian yang telah Allah gariskan. Ketidak sadaran ini berasal karena dia menyangka bahwa dunia akan toleran membiarkan hidup berlama-lama mengumbar keinginan nafsunya kemudian baru menyadarinya bahwa titik kematian itu sudah tiba. Kematian adalah kepastian yang menjadi misteri yang tidak ada satu orangpun mampu menebak kapan datangnya. Namun dia pasti. Dan sekali dia datang maka dia akan mengakhir semua angan dan cita yang kita bangun. Dia adalah penghancur kelezatan, dia adalah penakluk keinginan, dia adalah peremuk semua angan. Lalai akan kepastian kematian bermula dari penghambaan kita pada dunia. Dia berawal karena kita senantiasa menghamba pada dunia. Dunia telah mengaburkan pandangan mata batin kita untuk melihat indahnya akhirat yang berkilau nikmat. Mata hati dan batin kitamenjadi gelap karena dia menghiasinya dengan pernih dunia. Mata batin kita menjadi gulita karena kita telah menutupnya dengan hiasan dunia. Dunia yang seharusnya kita jadikan sebagai hamba, telah berbalik menjadi tuan. Dunia yang seharusnya berada di bawah telapak kaki kita jadikan di ubun-ubun kita. Dunia yang seharusnya kita dengan gampang menginjak-injaknya, telah dengan gampang menginjakinjak kepala kita. Dunia yang seharusnya tidak pernah menempel di dalam sanubari kita, malah menjadi raja yang mengatur semua organ tubuh kita. Hari-hari kita berselimutkan dunia. Ada gumpalan kebanggaan dalam diri kita akan harta yang kita miliki. Jabatan yang kita duduki, posisi yang kita nikmati, kekuasaan yang kita kangkangi. Yang kemudian menjadikan kita larut, larut dan terus larut dalam kelalaian yang tiada bertepi. Yang sengaja Allah tidak hentikan kelalaian itu sehinga kita telah pula menjadikan kita lupa akan Allah yang Mahakuasa. Kita lupa bahwa dunia ini Allah hamparkan untuk kita atur menuju Allah. Dan tidak menjadikan dunia mengalihkan perhatian batin kita dari Allah. Allah serahkan dunia ini agar kita mampu mengelolanya sebagai bekal untuk akhirat, namun kita sering kali lupa dan kita terjebak di jala-jalanya yang banyak menggoda dan melalaikan kita. Sungguh celakalah jemari-jemari yang bergerak hanya menghitung dunia di setiap detiknya. Yang menghitung-hitungnya tiada henti dan ttitik, sampai kematian menghentikannya. Dia mengira bahwa harta benda yang berlimpah itu dapatk mengekalkan 22 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
nafasnya, dapat membendung gelombang kematian mana kala dia telah tiba saatnya. Dia mengira bahwa hartanya tidak akan menggoyahkan posisinya, mengadikan hasratnya. Dunia telah melipui hatinya dan tidak memberikan pintu masuk pada akhirat sehingga dia berada dalam kealfaan yang total kepada Allah. Para penghamba dunia akan senantiasa bersimpuh, ruku' dan sujud di depan kemegahannya. Nafsu menjadi Tuhannya. Dia menjadi hamba setianya.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran”? (Al-Jatsiyah : 23). Allah biarkan mereka sesat di tumpukan ilmunya yang tidak lagi memberi mamfaat. Ilmunya yang tidak lagi menjadi penerang karena dia telah memadamkannya dengan kecintaan yang over-dosis pada dunia. Kecintaan yang mematikan hatinya yang membunuh semangat cintanya kepada Yang Makak Pencinta. Mereka lupa Allah, maka Allah jadikan mereka lupa pada diri mereka sendiri. Lupa asal dan akhirnya. Lupa darimana dia bermula dan kemana dia akan berujung. Mereka lupa diri mereka sendiri. “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (Al-Hasyr : 19). Wahai para pencinta dunia. Dunia itu terbatas umurnya. Dunia itu sementara kenikmatannya. Kalian boleh menikmatinya namun sebatas yang dibutuhkan untuk kepentingan akhirat kalian. Jangan berlebihan dan melampaui batas. Sebab jika kalian menikmati dunia dengan penuh ketamakan maka tak ubahnya kalian laksana binatang bahkan lebih buruk dari mereka. Karena kalian memiliki akal dan hati yang bisa lebih jernih melihat hakikat sesuatu namun kalian tidak lagi mampu. Jangan biarkan diri kalian menyediakan sarana-sarana yang menjadikkan kalian tersesat dengan sarana-sarana yang kalian bangun dan himpun dalam diri kalian. Jangan biarkan lentera cintampada akhirat suram dan semakin suram karena kalian berlapang dada untuk bersimpuh ria di hadapan dunia yang terus menggoda kalian. Jangan biarkan diri kalian terperangkap di jaring-jaring dunia yang ditebar syetan di berbagai sudut-sudut nafsumu. Jangan biarkan syetan-syetan itu menjadi tuan atau yang memporak porandakan rancang bangun keimanan kalian. Kalian tahu bahwa syetan adalah musuh. Maka jadikanlah dia sebagai musuh abadimu. Namun jika nafsu telah berkuasa atas kalian maka kalian akan menjadi budaknya. Sebab nafsu ammarah kalian adalah tentara syetan yang di tanam dalam diri kalian. 23 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Biarkan dunia itu kalian posisikan pada posisinya yang benar. Menjadi hamba-hamba kalian, menjadi abdi-abdi kalian, menjadi pelayan-pelayan kalian. Dengan demikian kalian akan mudah menjadi hamba Allah, Tuhan yang kalian. Tuhan semesta alam. Budak dunia akan kehilangan akhirat dan pemburu akhirat akan membuat dunia terbiritbirit mengejarnya di segala kesempatan. Berbahagialah mereka yang menguasa dunia dan celakalah mereka yang dikuasai dunia.
24 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(11) Resep Mujarab Pelebur Dosa Oleh: Samson Rahman Suatu saat seorang ulama garda depan Bashrah mendapatkan seorang pemuda meminta resep mujarab pelebur dosa pada seorang dokter. Dan dokter memerintahkannya untuk melakukan hal-hal berikut: Ambillah akar pohon kefakiran pada Allah berikut akar tawadhu yang tulus dan ikhlas kepada Allah. Jadikan taubat sebagai campurannya celupkan dalam wadah ridha atas semua takdir Allah. Aduklah dengan adukan qana'ah terhadap apa yang Allah berikan kepada kita. Masukkan dalam kuali takwa. Tuangkan ke dalamnya air rasa malu lalu didihkanlah dengan api cinta dan masukkan dalam adonan syukur serta keringkan dengan kipasan harap lalu minumlah dengan sendok pujian (hamdalah). Banyak orang berlaku dosa dan durjana kepada Allah karena merasa cukup dengan kemampuan dirinya seakan tak lagi butuh pada siapapun, termasuk pada Sang Mahakaya. Dia beranggapan bahwa semua yang dia dapatkan adalah berkat hasil dari kekuatan pikirannya, kemumpunian ilmunya dan kejernihan kalkulasinya. Inilah yang menimpa Qarun yang angkuh dengan harta yang dimilikinya yang kemudian Allah turunkan adzab padanya dengan ditelannya dia oleh bumi yang tidak lagi suka pada kecongkakan yang dia pamerkan sehingga membuat bumi gerah. Sumber dosa lainnya adalah ketidakridhaan dengan apa yang Allah tetapkan pada dirinya. Bibirnya belepotan keluhan, bahkan gugatan kepada Allah kenapa Dia tidak memberikan yang "terbaik" menurut pandangan dan persepsinya. Dia menyangka bahwa apa yang dia alami saat ini tidaklah tepat bagi dirinya. Lambat kembali kepada Allah adalah dosa kronis lainnya . Dosa mengendap karena kita suka menunda taubat yang seharusnya dipercepat. PadahalAllah firmankan : Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang? (At-Taubah : 104). Rasa tidak puas dengan apa yang Allah karuniakan pada kita adalah penyakit jiwa kronis lain yang melahirkan buruk sangka kepada Allah. Volume syukur mengecil yang kemudian membuahkan ketamakan. Ketakwaan akan semakin sarat makna saat pendorongnya adalah mahabbah cinta pada Allah dengan sepenuh jiwa yang tidak lagi berpkir untung rugi dalam menjalankan perintah-Nya. Semangat cinta yang membakar hatinya akan senantiasa menggerakkannya untuk senantiasa dekat merapat dan bergiat untuk merengkuh ridha kasih-Nya, mereguk cawan rahmat-Nya. Rasa cintanya yang menggelegak pada Allah akan senantiasa membuat hidup terasa hidup dengan langkah pasti menuju Sang Kekasih. Cawan cintanya senantiasa tumpah ruah dengan air mata takwa, ridha qanah, taubat syukur, tawakkal dan sabar.
25 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Ramuan mujarab ini selain menghapuskan dosa dia juga akan melonjakkan vitalitas keimanan dan akan meledakan energi keislaman yang akhirnya mengokohkan akar ihsan kita. Selamat mencicipi ramuan mujarab pelebur dosa. Anda akan rasakan khasiatnya yang luar biasa.
26 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(12) Manusia Akhirat Oleh: Samson Rahman
Barang siapa yang fokus perhatiannya hanya akhirat maka Allah akan kokohkan urusannya dan Allah jadikan kekayaannya di dalam hatinya dan dunia datang padanya tanpa diminta, dan barang siapa yang fokus perhatiannya hanya pada dunia maka Allah cerai beraikan urusannya dan Allah jadikan kefakirannya di depan kedua matanya dan tidaklah datang dunia kepadanya kecuali yang telah Allah tetapkan baginya (HR. Ibnu Majah). Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai fokus pedulinya yang meliputi hatinya pastilah semua gerak ritmik hidupnya senantiasa berselimutkan akhirat. Tak ada detiknya yang lewat kecuali akhirat ikut ambil bagian dalam ucapannya, dalam wacananya, dalam bincang-bincangnya, dalam diskusi-diskusinya. Dia gembira karena akhirat, sedih karena ingat akhirat, rela berjuang demi akhirat, marah demi akhirat, bergerak karena akhirat, membela kebenaran karena akhirat, menerjang bahaya karena akhirat. Dia melangkah karena akhirat, dia siap menjadi pemimpin karena akhirat..hatinya sepi dari kekumuhan dunia karena dia ingin menjadi manusia akhirat walaupun dia sendiri memiliki banyak dunia di tangannya namun dunia tak mampu menembus hatinya. Dunia hanya mampir di tangannya dan dia dengan gampang mengelolanya. Sebab jika dunia sampai melekat dalam hati maka seseorang akan dikendalikan oleh dunia dan dia akan menjadi budaknya. Padahal dunia ini adalah budak yang baik namun tuan yang paling jahat. Seseorang yang telah menjadikan akhirat sebagai fokus utamanya, dia akan mendapatkan tiga nikmat tak yang terkira harganya. Dimana andaikata para raja mengetahui tentang nikmat itu pastilah mereka akan menacambuknya dengan cemeti hingga mereka bisa merampas nikmat itu darinya. Namun karunia itu Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya yang telah menghambakan diri mereka secara total kepada-Nya dan tidaklah ada yang masuk dalam hatinya selain Allah, dari berhala-hala dunia dan perhiasannya yang hanya akan mengaburkan pandangan tajamnya tentang akhirat. Nikmat pertama yang Allah berikan adalah kekokohan urusan hidupnya. Sehingga orang itu akan diliputi rasa damai dan tentram, pikirannya fokus dan jernih, lupanya sangat jarang, keluarganya senantiasa mendukung dan bersamanya, suasana cinta tumbuh subur di tengah keluarganya dan anak-anaknya menyenanginya. Keluarga dekatnya senantiasa dekat dan berhimpun dengan dirinya. Perpecahan tak muncul di tengah-tengah mereka, hartanya mudah didapat, sehingga dia tidak terlibat dalam perdagangan yang merugi atau tindakantindakan konyol dan bodoh . Sehingga tidaklah ada seorangpun yang melihatnya kecuali dia pasti menyukainya. Kebaikan-kebaikan senantiasa membuntutinya. Kedua, Allah karuniakan padanya nikmat yang paling agung yakni kaya jiwa. Sebab Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits shahih yang mengatakan: bukanlah kekayaan itu kaya harta namun kaya yang sebenarnya adalah kaya hati dan jiwa (HR. Muslim). Manusia-manusia kaya jiwa akan senantiasa merasa puas dengan apa yang Allah 27 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
karuniakan padanya, jiwanya tentram dengan apa yang Allah karuniakan dan senantiasa menyeleksi darimana dia dapatkan hartanya dan untuk apa dia belanjakan dan gunakan. Nikmat ketiga adalah, dunia akan datang padanya. Dia sering kali lari menghindari dunia namun dunia senantiasa mengejar-ngejarnya dengan hina. Dunia memburunya namun dia tidak peduli pada dunia karena dia yakin dia pasti mendapatkannnya dan bahkan akan ditambah porsinya. Sebaliknya manusia yang menjadikan dunia sebagai fokus utamanya, maka dia tidak akan berpikir kecuali tentangnya. Otaknya mengotak-atiknya, akalnya mengakalinya. Dia tidak bekerja kecuali demi dunia, dia tidak gembira kecuali karena dunia, dia tidak sedih kecuali karena memikirkan dunia. Hatinya diliputi dunia sehingga akhirat lenyap dari pikiran dan hatinya. Maka Allah kacau balaukan urusannya. Allah kacaukan pikirannya, Allah guncang jiwanya, Allah tumpahkan kesedihan dan gundah gulana dalam hatinya. Anak-anaknya menjadi anak-anak bengal, isteri atau suaminya menjadi pasangan yang tidak setia. Beragam keluhan muncrat setiap saat, beragam pembangkangan menghiasi rumah tangganya. Dirinya terasa ingin sekali lepas dari hidup ini karena seakan hidupnya terasa selalu membara dengan kepulan asap masalah yang tiada henti. Setiap kali manusia melihatnya muncul benci tiba-tiba. Selain itu dia akan mengalami kefakiran yang menyelimuti dirinya karena dia tidak pernah merasa puas dan qana‟ah dari dunia yang dia miliki. Perasaannya terus menerus merasa fakir dan selalu kurang. Inilah yang membuatnya senantiasa terseret-seret lari di belakang harta dan mengais-ngaisnya. Setiap perasaan fakir muncul dalam hatinya maka muncul pula gundah gulana yang tak terhingga, semakin banyak dia hartanya maka resah dan gundah semakin membakar hatinya. Ketiga, walaupun dia mengejar dunia sebagai bonus tambahan dari jatahnya namun harta tak mau mendekatnya. Harta selalu menjauh darinya karena harta telah menjadi tuannya, sementara dia telah dengan setia menjadi budaknya . Dunia terus menghindarinya karena dia cengeng meminta. Dia laksana orang yang mencari air di fatamorgana ketika dia datangi ternyata hanyalah bayangan belaka. Dia berburu kedudukan, posisi, pujian dan kemasyhuran di tengah mata manusia yang ingin melihatnya dan ingin memujinya sehingga dia harus bercapek-capek dan menghancurkan dirinya namun yang dia kejar senantiasa lari lebih kencang. Ini semua adalah siksaan dari Allah karena dia mengalihkan penghambaannya dari Allah pada dunia. Suatu saat Utsman bin Affan khalifah ketiga ummat Islam yang kaya raya pernah berkata : Fokus pada dunia adalah kegelapan dalam hati sedangkan fokus pada akhirat adalah cahaya dalam hati. Manusia akhirat akan hidup untuk akhiratnya, berjuang untuk keabadiannya di akhirat, bergerak untuk mengisi pundi-pundi tabungan akhiratnya sebab dia tahu dan sadar bahwa akhirat adalah negeri keabadiannya. Sedangkan hamba dunia memiliki pandangan pendek, hidup untuk sebuah dunia yang fana. Kita tentu bertekad menjadi manusia akhirat sehingga Allah menyukai kita, kita kaya hati dan jiwa dan yang terakhir dunia mengejar kita tanpa kita harus tersengal-sengal memburunya. 28 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(13) Malu Oleh: Samson Rahman Timbulnya kerusakan di dunia yang menimpa berbagai negeri adalah karena susut atau menipis dan hilangnya rasa malu. Banyak manusia yang kehilangan rasa malunya untuk melakukan dosa secara terbuka yang dengan gampang bisa disaksikan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Banyak penguasa dengan kentara melakukan tindakan korup, zhalim dan durjana pada rakyatnya, mengekang kebebasan dan kemerdekaan mereka. Memakan harta kekayaan rakyatnya, tanpa malu. Banyak wanita yang menamakannya dirinya selebriti yang dengan tanpa malu mengumbar auratnya dibiarkan tersingkap yang membuat orang yang sehat akal dan bening hati dan nuraninya merasa malu dan risih. Banyak orang yang dengan sengaja membuat situs-situs porno dengan gambar-gambar tak senonoh yang juga membuat orang yang masih waras miris dan marah. Banyak lelaki yang selingkuh dengan wanita lain yang menjadi kabar dan berita, namun dia menanggapinya tanpa rasa malu. Ada anggota dewan yang (tidak) terhormat secara kolektif menjarah harta negara atas nama kepentingan partai dan kelompoknya. Malu adalah rasa segan dan ketakutan yang muncul dalam diri seseorang apabila kelakukan buruknya diketahui oleh orang lain. Sesungguhnya orang yang kehilangan rasa malunya laksana kehilangan air kehidupannya. Malu adalah sebuah sifat yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkannya untuk meninggalkan semua prilaku buruk dan mencegahnya dari melakukan perbuatan-perbuatan hina dan tak bermakna. Rasulullah SAW menempatkan malu sebagai salah satu cabang iman dalam sabdanya yang sangat terkenal: "Iman itu ada enam puluh lebih cabang, dan malu adalah salah satu cabangnya." (HR. Bukhari) Rasulullah SAW juga memerintahkan kepada kita agar benar-benar menjaga rasa malu kepada Allah SWT agar jalan lapang menuju surga menjadi mudah. Jalan menuju surga akan terhambat kalau rasa malu tidak menjadi hiasan hidup kita dan sirna dalam kehidupan keseharian kita. Rasulullah SAW bersabda:
"Malulah pada Allah SWT dengan rasa malu yang sesungguhnya: Jagalah kepala dan apa yang ada padanya, jagalah perut dan apa yang dikandungnya. Ingatlah kematian dan ujian. Maka barangsiapa yang melakukan itu balasannya adalah Surga Ma'wa." (HR. AthThabrani) Menjaga kepala dan apa yang dikandungnya adengan cara tidak mendengarkan hal-hal yang haram, seperti ghibah, gosip dan rumor picisan yang hanya membuang-buang waktu. Sedangkan menjaga perut adalah dengan mensyukuri nikmat Allah SWT dan senantiasa 29 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
meniti sunnahnya dan senantiasa memakan makanan yang halal dan senantisa ingat akan kematian yang pasti datang tanpa disangka. Orang yang memiliki rasa malu pasti memfungsikan semua organ tubuhnya untuk kebaikan dirinya di dunia dan akhirat. Dan untuk menjadikannya taqarrub kepada Sang Mahadekat.
"Malu itu adalah hiasan diri yang indah, takwa adalah kemuliaan, dan sebaik-baik kendaraan adalah sabar sedangkan menunggu jalan keluar dari Allah SWT adalah ibadah." (HR. Hakim al-Tirmidzi) Sesungguhnya barang siapa yang tidak memiliki rasa malu, dia telah kehilangan imannya, karena sebenarnya orang-orang yang beriman pastilah memiliki rasa malu. Dia pasti malu untuk foya-foya dalam kehidupannya di dunia, malu untuk berdusta pada anak-anak bangsanya, malu untuk menipu sesamanya, malu untuk mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak pernah berniat untuk melakukannya. Sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW: "Malu dan keimanan itu senantiasa berbarengan. Maka apabila salah satunya diangkat, yang lain akan dicabut pula." (HR. Muslim) Hilangnya rasa malu yang membuat seorang pejabat berjanji lalu ingkar janji, mengganyang anggaran negara demi perut sendiri dan anak isteri, memelintir undangundang untuk mendapatkan uang yang haram. Padahal andaikata mereka malu untuk melakukan pekerjaan yang hanya akan merendahkan dirinya sendiri itu, maka kebaikan-kebaikan yang berlimpah-limpah akan datang menyambanginya. Kebaikan-kebaikan akan terus mengalir baik pada diri, keluarga, sanak famili dan mungkin kelompok dan partainya. Sayangnya mereka tidak sadar dan bahkan mungkin tidak tahu bahwa ada jaminan pasti dari Rasulullah SAW bahwa:
"Malu itu semuanya baik." (HR. Bukhari Muslim) Orang-orang yang minim rasa malunya adalah sebagai gambaran past i bahwa agamanya juga tipis, sisi-sisi religiusitasnya juga kecil volumenya. Sebagaimana Rasulullah SAW sabdakan:
"Minimnya rasa malu menunjukkan mimimnya agama." (HR. Hakim, Tirmidzi) Sesungguhnya rasa malu itu adalah sebuah sifat berani yang ada dalam hati untuk tidak tercebur dalam maksiat. Sebab orang yang memiliki rasa malu pastilah orang yang jujur pada dirinya, pada rakyat dan bangsanya. Sebab dusta adalah sebuah sifat yang memalukan yang tidak mungkin dilakukan oleh orang-orang yang memiliki rasa malu. Orang yang
30 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
memiliki rasa malu tidaklah mungkin untuk berlaku khianat karena khianat adalah sifat yang pasti dihindari oleh orang-orang yang memiliki rasa malu. Malu itu bukan sifat negatif atau sifat lemah, dia adalah sikap berani. Orang yang memiliki rasa malu adalah orang yang paling berani dan paling galak untuk mempertahankan kebenaran. Dia tidak akan pernah surut untuk menjadi tameng kebenaran walaupun banyak orang yang mencelanya. Dia tidak akan takut untuk menjadi martir kebenaran walaupun demikian banyak tantangan dan rintangan. Perlu disadari oleh kita semua bahwa membela kebenaran sama sekali tidak berbenturan dengan sifat malu. Bahkan sebaliknya orangorang yang memiliki rasa malu dengan volume yang memadai akan semakin kuat pembelaannya pada kebenaran. Seorang yang memiliki rasa malu, bukan saja akan melakukan kebaikan di tempat-tempat terbuka namun dia juga akan melakukan kebaikan dimanapun dia berada. Dia akan malu melakukan kejahatan walau tidak ada seorangpun yang menatapnya, karena dia yakin bahwa Sang Mahasegala dan Mahamelihat itu pasti sedang menyorot tajam apa yang dilakukannya. Rasa malu kita kepada Allah SWT akan terus terjaga apabila kita menyadari tiga hal berikut: Pertama, senantiasa merasakan kebaikan Allah SWT kepada kita, namun sering kali kita berbuat buruk dan durjana pada-Nya. Kedua, menyadari sepenuhnya bahwa mata Allah SWT demikian awas menyoroti kita dimanapun kita berada. Ketiga, hendaknya kita semua merasakan apa yang akan kita katakan tatkala kita berada di hadapan Allah SWT di hari pertanggungjawaban di akhirat kelak, tatkala tidak terlewat sekecil apapun dosa yang kita lakukan. Maka latihlah diri kita untuk malu ketika mendengar ghibah, mengungkap aib tetangga, untuk tidak berkata jujur setiap waktu, berkata jorok dan kotor, untuk dengki pada sesama, malu untuk congkak dan sombong, malu untuk makan makanan haram, untuk tidak mengingat kematian setiap saat, malu untuk tidak berbuat baik pada sesama, untuk tidak menjaga pandangan mata dari yang haram, malu mengangkat suara keras, malu untuk tidak marah tatkala melihat kemungkaran, malu untuk tertawa terbahak-bahak di saat manusia lain menangis sesenggukan. Malu saat ini sangat urgen dimiliki oleh para elit dan penguasa agar mereka tak menginjakinjak harkat dan martabat rakyatnya sendiri, merampok harta bangsanya sendiri. Malu saat ini sangatlah urgen untuk dimiliki bangsa ini yang tercabik oleh kepentingan-kepentingan sempit yang hanya menjepit bangsa sendiri.
31 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(14) Mengobarkan Dzikir Kita Oleh: Samson Rahman Kobaran dzikir datangkan sakinah, malaikat akan menaungi dengan sayap-sayap terbentang. Dia akan menghambar jiwa lisan mengumbar ghibah, melempar dusta dan berlaku zhalim. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al-Baqarah : 152). Dzikir adalah tali koneksi antara Allah dengan seorang hamba. Barang siapa yang mengingat Allah maka Allah akan mengingatnya. Barang siapa yang melupakan Allah maka Allah juga akan melupakannya, membiarkannya larut, hanyut dan tenggelam dalam kealfaan yang panjang. Larut dalam gulita hati dan kekeruhan ruhani. Hanyut dalam kekerasan hati dan ketulian kalbu. Kita butuh mengingat Allah karena kita memang membutuhkannya. Allah tidak perlu agar kita mengingat-Nya kitalah yang menghajatkanNya. Mengingat Allah adalah refleksi syukur kita sedangkan melupakan-Nya adalah ungkapan nyata kekufuran kita. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui (Ali Imran : 135). Setiap kita pasti akan pernah alfa, setiap kita pasti akan pernah lalai sebagai sifat dasar yang melekat dalam diri kita masing-masing. Namun sebaik-baik manusia yang berlaku salah adalah yang segera kembali ke akar penciptaannya, akar fitrah yang juga melekat pada dirinya. Segera dzikir dan ingat pada Allah, memohoan ampunan-Nya, mengemis welas asih-Nya, meratapi dosa-dosanya di depan kasih sayang-Nya. Karena dia sadar hanya Allah yang Maha lapang rahmat-Nya, Yang Mahakasih. Rahmat-Nya lebih luas daripada murkaNya, rahmat-Nya mengalahkan murka-Nya, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Ali Imran : 191). Orang-orang yang berakal akan senantiasa mengingat Allah, akan senantiasa merapat ke hadirat-Nya, akan senantiasa merindukan-Nya, akan merasa asyik masyuk bersama-Nya. Dia akan senantiasa ingat dan dzikir kepada Allah dalam segala kondisinya, dalam segala hal dan waktunya, seluruh lorong waktunya terasa dengan dzikir pada-Nya. Saat berdiri dia ingat Allah, saat duduk dia ingat Allah, saat berbaringpun dia ingat Allah. Dia dekat dengan Allah, dengan dengan asma-asma-Nya, dengan dengan kekuasaan-Nya, dekat dengan kehendak dan iradat-Nya. Bagi-Nya adalah segala-Nya, di atas segala cintanya, termasuk terhadap dirinya ssendiri. 32 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (An-Nisaa' : 142). Hal yang sebaliknya terjadi pada para munafik, yang hanya mengingat Allah dengan volume yang sangat sedikit, kalaupun dia mengingat Allah maka akan dia lakukan saat berada di tengah banyak manusia, karena ingin mendapat puji-pujian dan apresiasi dari tindakannya. Namun hatinya sepi dari dzikir hakiki, nurani kosong dari dzikir hakiki. Berdirinya adalah kemalasan mengingat Allah, salatnya dilakukan dengan ogah-ogahan dan berat. Dia bukan ingin pujian dari Allah namun ingin pujian dari manusia. Riya' menjadi selimut jiwanya sehingga manusiapun merasakannya. Radar keimanan orang yang bertakwa akan senantiasa bergetar keras mana kala ada bisikan jahat yang akan menghancurkan dirinya, menenggelamkan dirinya dalam maksiat kepada Allah. Radar keimanan demikian aktif menyadap virus-virus jahat yang mungkin menjangkiti dirinya. Radar keimannannya menyala tatkala ada serbuk dosa ditebarkan untuk meracuninya. “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahankesalahannya” (Al-A'raf : 201). Kebeningan hatinya mampu menyingkap kesalahan apa yang dia lakukan saat itu, kekeliruan apa yang sedang mengintai dirinya, kejahatan apa yang sedang dibidikkan padanya. Nuraninya, tajam berkat dzikirnya selama ini dia panjatkan kepada Allah. “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” (Al-A'raaf : 205) Manusia bertakwa akan senantiasa berdzikir dalam hatinya dengan perasaan rendah diri tak berdaya di hadapan-Nya, dengan perasaan takut menyelimuti jiwanya. Suaranya rendah dalam kobaran dzikirnya yang menyala dalam hatinya di pagi hari dan petang, di ubunubun siang dan di jantung malam. Kobaran dzikirnya membubung ke menyentuh Arasy Sang Maha Rahman. Suara sunyinya demikian gemuruh di tengah para malaikat, demikin melengking di tengah gemuruh tasbih malaikat yang mengitari Baitul Makmur. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal”. (Al-Anfaal : 2). Gemetar hati mereka manakala nama Allah disebut, dzikir segera meluncur dari mulutnya membasahi lidahnya, memenuhi dadanya. Iman mereka melonjak tatkala ayat-ayat Allah dikumandangkan dan dialunkan. Tawakkal menjadi hiasan hidupnya, memagari setiap geraknya, (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram 33 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(Ar-Ra'd : 27). Dalam dzikir mereka ada tobat yang muncul karena berimanannya kepada Allah. Hati mereka merada damai, tenteram dan lembut dalam derasnya dzikir yang mengalir dari samudera keimanannya. Ketenteraman menghiasi hidupnya, melingkupi ruang jiwanya, memadati kekosongan hatinya. Dia damai dalam dzikirnya. Tenteram saat mengingat Allah. “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. (Al-Kahfi : 28). Orang sering berpaling pada dunia, mabuk di dalamnya, hanyut di arunya manakala dzikir tidak mengalir deras dari hatinya melalui gelombang lisannya. Orang akan silau dengan dunia manakala dzikir demikian sepi dari bibirnya. Maka orang-orang bertakwa akan senantiasa memilih teman dan kawan yang senantiasa menyeru Tuhannya pagi dan petang karena dia sadar bahwa teman yang baik akan mengantarkannya pada kebaikan, menggiringnya menuju surga Tuhan. Menghindarkannya dari godaaan syetan, menghindarkannya dari neraka Jahannam. Kecerdasan memilih teman akan menyelamatkan, dan kelalaian dalam berteman akan mencelakakan. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang (An-Nuur : 37). Manusia dzikir tidak akan pernah terlalaikan oleh bisnis mereka, oleh jabatan mereka, oleh tugas-tugas kenegaraan mereka, oleh niaga-niaga mereka, oleh ana-anak mereka, hartaharta mereka karena dia telah mengingatkan diri dengan langit, menyambungkan jiwa dengan Penguasa langit dan bumi. Jiwa senantiasa mempersiapkan diri untuk semua "pertemuan akbar" di Padang Mahsyar tatkala semua perbuatan dipertanyakan, tatkala semua ucapan dipersoalkan, tatkala semua tindakan dimintai pertanggung jawaban. Saat hati mengalami guncangan besar, saat jiwa dirasuki ketakutan. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Al-Ahzaab : 21). Manusia dzikir akan mampu meneladani Rasulullah dalam semua tingkah lakunya, dalam semua derap langkahnya, dalam semua paradigma pikirnya. Rasulullah menjadi idolanya, Rasulullah menjadi kiblat perilaku moralnya. Karena dia senantiasa mengingat Allah. Karena dzikir berkobar menyala di jantung hatinya. Dia akan senantiasa ingat firman-Nya. Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya (Al-Ahzaab : 41). Dia senantiasa mampu memperbesar gelombang dzikirnya dalam sepi dan ramai, dalam suka dan duka, dalam susah dan senang.
34 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya (Az-Zumar : 23). Kulit manusia dzikir akan bergetar manakala ayat-ayat Allah yang mulia itu dikumandangkan, dialunkan dan dilantunkan. Namun tenanglah mereka saat mengingat Allah. Kitab Allah yang melahirkan damai, ketenangan dan kesejukan jiwa dan obat bagi para pembacanya. Jiwa raga yang dselimuti Al-Quran akan terasa demikian kuat, kokoh dan ajeg karena mata air hikmahnya mengandung obat mujarab yang memberikan ketenangan. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi”. (Al-Munafiquun : 9) Kerugian akan menimpa manusia-manusia yang lupa Allah karena ana-anak mereka. Kerugian akan menimpa manusia-manusia yang tidak menjadikan dzikir sebagai agenda hidupnya. Allah memperingatkan orang-orang beriman agar mereka tidak lupa kepada Allah gara-gara anak-anak mereka, gara limpahan harta mereka. Allah memperingatkan hal ini karena pada harta itu sering menarik pada tindakan melupakan Allah dan anak-anak sering pula melalaikan kita kepada Allah. Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan Al-Muzammil : 8), Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.(Al-Insaan : 29). Mari kita kobarkan dzikir kita di nafas subuh, di ubun siang, diremang senja dan di jantung malam. Sebab dalam dzikir itu ada banyak mamfaat: Dzikir kita akan mengusir, menangkal dan menghancurkan syetan. Membuat Allah ridha dan syetan menjadi murka. Dzikir hilangkan risau, gelisah, gundah, suntak dan menghadikrkan ketenangan. Dengan dzikir segala keburukan menjadi sirna, kalbu menjadi kuat, badan menjadi sehat, memperbaiki yang lahir dan batin. Wajah terang dan wajah bersinar, rezeki menjadi gampang, ada wibawa mengitari dirinya ada ketenagan menjalar di segala arah. Dalam kobaran dzikir istiqamah akan kokoh, kebenaran akan menghampiri, muraqabah akan tinggi,ihsan akan terengkuh, iman akan meneguh, tauterus merambat, inabah akan merayap, taqarrub menjadi mudah, makrifat menjadi terbuka dan khasyah berkilauan. Dzikir adalah makanan ruhani sebagaimana nutrisi adalah makanan bagi tubuh. Ia adalah pembersih jiwa, pembening hati pengusir lalai dan penakluk syahwat. Kelalaian lenyap bersamanya. Ia adalah lentera bagi bagi gulitanya jiwa, pelebur dosa, lenyapkan nestapa. Kobaran dzikir datangkan sakinah, malaikat akan menaungi dengan sayap-sayap terbentang. Dia akan menghambar jiwa lisan mengumbar ghibah, melempar dusta dan 35 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
berlaku zhalim. Membuat teman duduknya tenteram. Ia adalah tanaman surga yang akan dipetik oleh orang yang rajin menyiramninya. Kobaran dzikir mencegaj kepikunan, mengatasi kelalaian. Hatinya senantiasa menatap akhirat dan mengabaikan dunia. Ia adalah pondasi dan ouncak syukur. Dzikir adalah api yang aktif bekerja menyirnakan sisa-sisa dosa kita, menghilangkan nodanoda kejahatan kita. Gunung, langit, bumi dan semesta selain syetan durjana bangga dengan dzikir-dzikir manusia. Dalam kobaran dzikir ada kelezatan yang luar biasa, ada kenikmatan tiada tara. Kobaran dzikir yang terus menyala akan menjadi saksi bahwa kita benar-benar mencinta Sang Maha Kuasa. Di kobarannya kita masuk dengan damai dan tentram bersama Allah.
36 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(15) Manusia yang Dicintai Allah Oleh: Samson Rahman
Setiap orang pasti menginginkan agar Allah mencintainya. Setiap orang berharap kasih Allah menyentuh sanubarinya. Cinta Allah senantiasa didamba, dirindu, dinanti dan ditunggu oleh orang-orang beriman di setiap hentakan nafas dan jejak jiwa mereka. Karena cinta Allah adalah segalanya bagi mereka. Bahkan cinta Allah itu lebih mereka harap dan rindu daripada surga, Namun siapakah manusia yang akan mendapatkan limpahan cinta Allah? Siapa manusia yang akan merengkuh cinta Allah yang langsung mendapatkan jaminan dari firman-firmanNya? Bertaburan firman Allah dalam Al-Quran yang mengabarkan siapa saja manusia-manusia yang Dia cinta. Demikian pula dalam hadits-hadits Rasulullah yang mulia. Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik dan kebajikan. Allah mencintai para pelaku ihsan (muhsinin) karena ihsan adalah jantung dan keimanan, ruh dan kesempurnaannya. Dia adalah puncak level agama dan merupakan setinggi-tingg akhlak kaum salihin. Di dalamnya terhimpun semua pesona akhlak seorang hamba, di dalamnya terangkum semua cahaya etika seorang abdi. Para muhsinin yang Allah cinta adalah mereka yang menunaikan ibadah mereka dengan penuh kerendahan hati dan dalam tingkat yang paling sempurna, sepi dan kosong dari riya dan pamer yang sering banyak membelit dan mencelakakan para pelaku ibadah. Mereka adalah orang yang dalam dadanya dipenuhi keimanan kepada Allah secara sempurna, beribadah tanpa pamrih, mengabdi tiada henti. Tangannya demikian ringan melepaskan kebaikan, organ tubuhnya tertutup dari dosa-dosa yang menghancurkan.
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (Al-Baqarah : 195). Dari tangan mereka mengalir kebaikan, dalam benak mereka terancang kebajikan. Maka Allah mencintai mereka sebagai imbalan atas kebaikan-kebaikan mereka. Karena Allah adalah Dzat Yang Muhsin (Maha Baik) dan ci mencitai kebaikan..
Sesungguhnya Allah itu Muhsin dan sangat mencinta orang-orang yag berbuat kebaikan (Shahih Al-Jami' al-Shaghir : 1834). Dalam diri seorang yang muhsin kebaikan demikian berlimpah, kemarahan sangat minim adanya, keangkuhan tidak mendapatkan tempatnya, ketamakan menemukan kuburannya. Kedengkian tak lagi bisa bersemi indah. Kezhaliman tergantikan keadilan. Maaf menjadi mahkota hidupnya, jujur menyinari lorong-lorong sejarahnya. Amanah lekat pada dinding37 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
dinding jiwanya. Pribadinya demikian indah. Dengan dimensi keindahan yang tiada tara. Wajar jika Sang Maha Kasih mencintainya. Orang-orang bertakwa juga teraliri cinta Allah. Orang-orang bertakwa adalah manusiamanusia siaga untuk menerima perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Hatinya adalah hati yang hidup yang bergetar manakalanama Allah bergema, bulu romanya berdiri manakala ayat-ayat Allah menyusupi jiwanya. Orang-orang bertakwa menurut Sayyidina Ali adalah mereka yang takut pada yang kuasa (khaifuuna min al-Jalil) yang mengamalkan aturan-aturan Al-Quran (al-'Amiluna bi al-Tanzil), yang rela dengan apa yang ada (Qani'una bi al-Qalil) dan yang senantiasa siaga untuk sebuah perjalanan yang pasti (al-Musta'idduna li Yaum al-Rahil). Orang-orang bertakwa senantiasa menatap surga dengan mata hatinya dan menghindari neraka dengan emosi rasa takutnya kepada Allah. Jiwanya berselimutkan harap pada Allah. Sebagaimana kata Ubay bin Ka'ab kepada Umar mengenai takwa itu : Tidakkah engkau pernah melewati jalanan yang penuh onak dan duri? Umar berkata : Ya! Lalu apa yang kamu lakukan? Kata Ubay. Aku berjalan berjingkat dan aku berusaha menghindarinya! Itulah takwa, jelas Ubay. Orang yang bertakwa senantiasa siaga setiap waktu dan saat.Siaga diperintah Allah dan siaga pula untuk menghadap-Nya. Maka merekapun mendapatkan jaminan surga. Sebagaimana Allah firmankan :
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa (Al-Qamar : 54-55). Ketakwaan itu bersarang di dada seorang hamba dan hanya Allah yang tahu kadarnya. Takwa dalam hati seorang hamba dan akan terpantulkan dalam kehidupan manusia setiap harinya. Orang-orang yang bertawakkal juga mendapat porsi cinta yang sama dari Allah. Mereka mendapatkan cinta Allah karena orang-orang yang tawakal akan senantiasa menampakkan ketidakberdayaannya di depan Sang Maha Digdaya, dan dia hanya menggantungkan diri hanya pada-Nya. Dia sangat mengerti tentang Tuhan dan sifat-sifat-Nya, mengerti tentang sebab akibat, hatinya berakar kokoh dalam pohon tauhid. Menyerah diri pada Allah. Ridha dengan semua kehendak-Nya. Tawakkal adalah stasiun orang-orang yang senantiasa mendekat kepada Allah (muqarrabin). Seluruh perkaranya dia serahkan kepada Allah dan sennatiasa menapak tilasi sunnah-sunnah Rasul-Nya dengan mengembil sebab-sebab yang mengantarkannya mendekat kepada Allah. Allah menyukai dan mencintai mereka. Karena mereka begitu merendah di hadapan kekuasaan-Nya, sering merintih di hadapan kasih saying-Nya. Proposal-proposal proyek hidupnya dia ajukan hanya pada-Nya. Dia sangat yakin bahwa Yang Maha Kuasa tidak akan pernah menampik kebutuhannya.
38 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Allah berfirman menegani mereka :
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya” (Ali Imran : 195). Allah juga mencintai orang-orang yang sabar. Dia sabar menghadapi ujian dunia, sabar menghadapi kepedihan-kepedihan, sabar dalam berjihad, sabar dalam sulitnya ibadah, sabar dalam meninggalkan maksiat dan menantang syahwat, dan memusuhi hawa nafsunya dan anti gerakan syetan. Saat sakit yang muncul adalah sifat sabarnya, saat dicela kesabarannya memancar dari aksinya, musibah tak mengganggu kesalehannya. Ucapannya yang terlontar saat mendapatkan musibah : Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'uun. Kesabaran juga terpancar saat melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar untuk mencapai puncak posisi terbaik di sisi-Nya. Allah berfirman :
“Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”. (Ali Imran : 146). Di samping itu Allah juga mencintai orang-orang yang senantiasa mengikuti jejak RasulNya, mereka yang berperang dengan ikhlas di jalan Allah, orang-orang yang rendah hati di hadapan orang-orang beriman dan punya harga diri di hadapan orang-orang kafir. “Orang-orang yang adil termasuk manusia yang Allah cinta(Al-Maidah : 42). Demikian pula dengan orang-orang yang intens bertaubat dan senantiasa menyucikan jiwa dan raganya dari dosa-dosa”. (Al-Baqarah : 222) Suka cinta orang-orang yang sering melakukan amalan-amalan nawafil sebagai usaha memperbanyak tabungan akhiratnya setelah dia dengan penuh semangat dan vitalitas menunaikan hal-hal yang fardhu. Salat-salat sunnah menjadi ritme hidupnya, puasa-puasa sunnah menghiasi jejak langkahnya. Manusia yang Allah cintai adalah manusia yang paling bermamfaat pada manusia lainnya. Dia pemurah pada sesama muslim saudaranya, ramah pada tetangga-tetangganya, empati pada penderitaan orang lain, simpati pada orang-orang tidak berdaya. Agenda hidupnya adalah: berguna bagi sesama.
39 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Rasulullah menyatakan dengan sangat gamblang bahwa hamba yang paling Allah suka adalah manusia yang paling baik akhlaknya.
Hamba yang paling Allah suka di sisi-Nya adalah yang terbaik akhlaknya (Shahih al-Jami' al-Shaghir : 179). Mukmin yang kuat termasuk yang Allah pandang lebih baikdan lebih Allah cintai daripada orang seorang mukmin yang lemah. Para penghidup malam dengan ibadah termasuk yang Allah cinta. Masih banyak lagi manusia-manusia yang sangat mungkin mendapat limpahan kasih dan cinta Allah. Dan setiap kita memiliki kesempatan yang sama. Kita membutuhkan semangat ekstra untuk memburu cinta-Nya karena cinta-Nya tidak diberikan gratis kepada kita.
40 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(16) Kolektor Kebaikan Oleh: Samson Rahman Tak ada pilihan lain bagi kita dalam kehidupan ini kecuali bertekad untuk melakukan segala cara dan upaya untuk menjadi yang terbaik dan setelah itu dengan tenang menghadap Allah Yang Maha Pemaaf dan Mahalembut pada hamba-hamba-Nya. Seorang muslim yang baik menurut Rasululullah memang bukan hanya orang yang banyak ibadah mahdhahnya, namun yang tak kalah pentingnya adalah mereka yang mampu memberikan kebaikan pada orang lain dengan lapang dada. Mampu menjadi orang yang senantiasa menjadi saluran pipa kebaikan pada orang lain dan orang lain ikut menikmatinya. Kehidupan yang terbatas ini hendaknya kita rekayasa agar kita semua menjadi kolektor kebaikan yang semakin hari semakin banyak. Kita bisa menjadi kolektor kerendahan hati yang bisa mengangkat derajat kita dan menghindari keangkuhan yang hanya merendahkan posisi kita di sisi-Nya. Kerendahan hati adalah simbol kejernihan nurani yang menghadirkan semai-semai kedamaian jiwa karena kita tidak terbebani untuk berlaku sombong pada siapa saja. Kita koleksi kebaikan dengan menanamkannya karena kita yakin suatu saat pasti akan menuainya. Kebaikan yang terus kita tanam pasti akan bersemi jika kita rajin menyiraminya dengan kebaikan lain yang menyuburkan tanaman lama kita. Seorang kolektor kebaikan akan senantiasa memburu kebaikan-kebaikan itu itu sebagai bekal di hari kemudian. Dia akan rajin mensyukuri yang ada walaupun sedikit agar dia mampu mensyukuri yang banyak, dia akan banyak diam karena kesadarannya bahwa diam terhadap sesuatu yang tidak berguna adalah sebuah keselamatan. Diam adalah hikmah yang jarang orang suka melakoninya. Diam adalah emas, yang jarang orang memburunya. Kebanyakan orang lebih suka bicara daripada mendengar. Tak banyak orang yang sadar bahwa mulut yang dia miliki hanyalah satu adanya sementara telinga yang Allah karuniakan adalah dua. Maka sangatlah pantas jika porsi dua telinga mendapatkan porsi lebih banyak mendengar.. Padahal barang siapa yang banyak bicara sering kali banyak tergelincirnya. Barang siapa yang memiliki syahwat bicara dia sering kali terperangkap oleh jaring ucapannya. Kolektor kebaikan akan mengagendakan dalam kehidupannya untuk memberikan kemudahan-kemudahan pada orang lain karena dia sadar bahwa apa yang dia lakukan akan memudahkannya dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Agenda hidupnya akan senantiasa dia fokuskan untuk menyelamatkan orang lain dari telikungan kesulitan dan jepitan kesempitan karena dia yakin janji Nabinya bahwa itu akan memuluskan jalan akhiratnya. Dirinya senantiasa menjadi tabir kelemahan orang lain dan merahasiakan semua aib mereka. Kolektor kebaikan akan menjaga apa yang diantara dua bibir dan apa yang ada diantara selangkangannya. Karena Nabinya pernah memberikan jaminan bahwa pelakunya akan mendapatkan surga. Dia akan bergairah meninggalkan semua maksiat yang menghambatnya untuk bisa dekat pada Allah. Wara' menjadi hiasan hidupnya. Zuhud 41 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
menjadi pernik dinding hatinya. Tawakkal menjadi terompah hidupnya, dan ridha menjadi buhul imannya. Kolektor kebaikan akan puas dengan yang ada. Minim kemarahannya. Dia senantiasa tahu diri, malu pada Allah dalam setiap langkah-langkahnya. Detik hidupnya berhiaskan muhasabah dan mawas diri. Tidak pernah ada dalam detik hidupnya kelalaian yang hinggap pada hatinya yang hanya akan membuatnya menjadi merana dan dilanda nestapa. Dia senantiasa memiliki mata hati yang tajam untuk melihat dengan jelas akibat perbuatan yang dilakukannya. Dia taklukkan hawa nafsunya sebagai bukti keampuhan spiritualnya. Mimpi-mimpi indahnya adalah kebaikan. Kesabaran menjadi mahkotanya. Jika dia dipaksa marah karena Allah maka dia juga akan bisa marah karena orang yang dipaksa marah namun dia diam, maka itu sama halnya sebagai keledai tua. Dia sangat pemaaf karena yang tidak pernah memberikan maaf itu hanyalah syetan. Tawanya adalah senyum. Sebab tertawa yang terlalu banyak hanya akan menurunkan karisma, menurunkan wibawa, mematikan hati dan menjatuhkan harga diri. Pantang bagi kolektor kebaikan untuk menampakkan kemiskinannya kepada makhluk, yang dalam pandangannya juga sama membutuhkan kepada Sang Maha Pemberi. Orang akan menghormati seseorang kalau dia tidak pernah menadahkan tangan untuk meminta. Hidupnya terasa berselimutkan kekayaan yang tiada tara, berbantalkan kecukupan yang demikian nikmatnya sebab dia memiliki kekayaan jiwa yang tiada batasnya. Seorang kolektor kebaikan akan senantiasa bekerja untuk akhirat karena dunia memang bukan tujuan akhirnya. Di samping itu barang siapa yang bekerja demi akhirat maka Allah akan mencukupinya dalam masalah dunia. Jika akhirat menjadi imamnya maka dunia pasti akan menjadi makmumnya, namun jika dunia menjadi imamnya maka akhirat tidak akan bermakmum padanya. Tak ada khianat, dusta dan kekejian pada diri kolektor kebaikan.. Kolektor kebaikan adalah pecandu keadilan dan anti kezhaliman. Dia akan meninggalkan suatu kesia-siaan dan menjadi kunci bagi kebaikan-kebaikan. Menaburkan benih-benih kedamaian dan ketentraman di lorong-lorong kehidupan yang dia lalui dengan tenang. Umurnya berkah : pendek namun terus memanjang. Hidup para kolektor kebaikan adalah perburuan terhadap kebaikan-kebaikan yang berserakan dimana-mana. Dia adalah pemulung kebaikan itu dimanapun dia berada. Slogan hidupnya adalah : : Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan (Al-Baqarah : 148).
42 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(17) Merayu Allah swt SWT Melalui Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Takbir Oleh: Samson Rahman Allah SWT sangat menyukai ucapan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir yang keluar dari bibir hamba-hamba-Nya. Tasbih adalah ekspresi pengkudusan yang mengandung penafian semua kejelekan yang tidak mungkin ada pada Allah swt swt yang tidak sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Tahmid merupakan bentuk pujian yang sempurna kepada Allah swt swt. Rasulullah pernah bersabda : Sesungguhnya sebaik-baik doa adalah “Alhamdulillah” (HR. Tirmiddzi). Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda :
Alhamdulillah memenuhi Mizan, dan SubhanAllah swt swt serta al-hamdulillah keduanya memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi (HR. Muslim). Sementara Laa Ilaaha Illa Allah swt swt adalah sebuah deklarasi bahwa tidak ada yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah swt swt. Dia adalah kalimat tauhid yang merupakan sebaik-baik dzikir kepada Allah swt swt. Kalimat ini merupakan bentuk penafian sifat-sifat uluhiyah dari makhluk dan penetapannya atas Allah swt swt karena memang Dialah Yang berhak untuk itu semua, Dialah yang pantas untuk menyandangnya, Dialah yang memiliki itu semua. Kewajiban kita hendaknya senantiasa menggemuruhkan kalimat-kalimat agung itu dalam detak jantung kita, mengkristalkannya dalam relung hati kita, melantunkannya lewat bibirbibir kita, memekarkannya dalam perilaku kita semua dan menancapkannya dalam sujudsujud kita. Rasulullah pernah bersabda : Ucapan yang paling Allah swt swt sukai itu adalah empat : SubhanAllah swt swt, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah swt swt, Allah swt swtu Akbar. Tidak ada bahaya darimanapun kamu mulai (HR. Muslim). Dalam sabdanya yang lain Rasulullah beliau mengatakan : Bagiku mengucapakan SubhanAllah swt swt, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah swt swt, Allah swt swtu Akbar lebih aku sukai daripada apa yang disinari mentari. Tak ada aktivitas yang akan menenteramkan hati dan melembutkan jiwa selain senantiasa ingat dan berdzikir kepada Allah swt swt. Tak ada aktivitas yang melegakan jiwa dan menyejukkan nurani selain dzikir kepada Allah swt swt. Karena itulah Allah swt swt menyeru kepada kita agar kita senantiasa berdzikir pada-Nya.
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” 43 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(Al-Baqarah : 152). Dzikir kepada Allah swt swt adalah surga Allah swt swt di dunia. Dia indah dan penuh pesona, menakjubkan dan menentramkan. Di dalamnya ada bunga-bunga wangi yang bisa dihirup jiwa. Maka barang siapa yang tidak pernah menginjakkan kakinya di surga Allah swt swt di dunia dia tidak akan pernah menginjakkan kakinya di surga Allah swt swt di akhirat. Dzikir adalah penolong yang melenyapkan kelelahan dan keletihan jiwa dan kehampaan nurani. Dzikir adalah jalan pintas untuk meraih kebahagiaan dan merengkuh kemenangan. Dzikir adalah balsem yang senantiasa memberikan kehangatan ruhani dan sekaligus memberikan kesembuhan jiwa. Dalam dzikir jiwa menjadi terasa dekat dengan Sangat Mahakasih, merasa teduh dalam naungan cinta-Nya, hangat dalam dekapan kasih-Nya. Para ahli dzikir akan merasa getaran ilahiyah yang mengalir dalam seluruh organ tubuhnya. Dzikir menyingkirkan awan ketakutan menepiskan kegundahan dan menghadirkan kebahagiaan dan rasa damai. Problema hidup akan ringan terasa. Guncangan jiwa akan luluh sirna. Dzikir adalah penerang, dzikir adalah penenang, dzikir adalah penyadar dan senjata ampuh pemusnah kesuntukan pikiran, pelenyap tumpukan duka lara. Orang yang berdzikir kepada Allah swt swt akan senantiasa bersinar jiwanya, bercahaya tingkah lakunya. Ketenangan batin tersimpan dalam gema dzikir yang bertalu-talu, dalam denting tahmid yang mendayu-dayu. Dalam kalimat tauhid yang menggebu dan dalam tasbih yang bergelora menghangatkan jiwa. Dzikir adalah ibadah jiwa dan lidah yang melintasi semua zaman. Ia harus hadir dalam detik-menit-jam-hari-minggu-bulan-tahun hingga kematian menjemput kita. Berdzikirlah dalam keadaan apa saja : berdiri, duduk ataupun terbaring. Kita wajib mengingat-Nya baik saat berada di daratan, di lautan, di padang pasir, di pasar-pasar, di mall-mall, di hotel-hotel bahkan di udara sekalipun. Dengan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, dalam gelap dan terang, di gunung-gunung dan lembah-lembah. Dzikir harus senantiasa bergema di seluruh nafas kehidupan kita. Allah swt swt berfirman : Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah swt swt, zikir yang sebanyak-banyaknya.(Al-Ahzaab : 41). Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.(Al-A‟raaf : 205). Dzikir itu makanan jiwa yang harus menjadi konsumsi rutin keseharian kita. Tanpanya jiwa kita akan melemah, semangat kita akan mengendur, cita-cita kita hanya menjadi cita pendek dan rendah. Ada kelezatan dalam dzikir yang tidak dimiliki oleh amal-amalnya lainnya. Cicipi dan rasakanlah. 44 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Dzikir adalah penawar racun orang berdosa, sahabat setia orang yang terputus, harta simpanan orang-orang yang bertawakkal, makanan orang-orang yang penuh yakin, hiasan orang-orang yang menyambungkan diri kepada Allah swt swt, prinsip orang-orang yang memiliki ma‟rifat, hamparan orang-orang yang mendekat dan minuman segar orang-orang yang mencinta. Dzikir adalah energi hidup seorang muslim dan turbin yang menggerakkan jiwa mereka. Ibnu Taimiyah pernah mengatakan kepada muridnya, Ibnul Qayyim tentang dzikir ini : Ini adalah makananku, jika aku tidak makan maka habislah kekuatanku. Hasan Al-Bashri memberikan nasehat kepada kita : Carilah kenikmatan itu dalam tiga perkara : Dalam salat, dalam dzikir, dalam membaca Al-Quran. Dzikir akan membuka kelapangan dada kita. Dalam dzikir terdapat makna-makan sabar dan tawakkal, terkandung makna ridha dan menyerah. Hanya dengan mengingat Allah swt swt jiwa kita menjadi jernih dan pikiran kita akan menjadi bersih. Dengan dzikir kepada Allah swt swt langkah ke depan menjadi pasti.
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah swt swt. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah swt swt-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra‟d : 28). Kegelisahan yang melanda banyak orang di zaman tak lebih karena mereka telah melalaikan dzikir. Menyedikitkan tasbih, meminilisir tahmid dan mengerdilkan takbir dalam jejak rekam kehidupan mereka. Orang menjadi rakus karena dia tidak tamak untuk berdzikir. Seseorang menjadi berlumur dosa karena dia lupa bertasbih, dia menjadi angkuh karena kalimat tauhid yang dibacanya tidak lagi menggedor kesadaran dirinya bahwa dia hanyalah seorang hamba.. Kejahatan para penguasa muncul karena mereka jarang bertabsih, pemelintiran agama hadir di kalangan ulama karena tasbih mereka mungkin mulai tak jujur. Tahmid mereka mulai mengendur. Kecurangan pemimpin bisa saja karena malam mereka tidak pernah berdenyut dengan tasbih dan tahmid, fajar mereka tidak pernah hidup dengan kalimat tauhid. Maka jadilah mata hati mereka semakin legam, jiwa mereka semakin gosong, pandangan nurani mereka menjadi pendek. Padahal ada waktu untuk merayu Allah swt swt di saat fajar akan menjelang, di saat manusia-manusia yang tidak bersemangat pada bergelimpangan pulas menikmati malam. Saat itu ucapan cinta kepada Sang Maha Pencinta harus diungkap. Karena cinta kita akan menarik cinta-Nya, rayuan kita akan membangkitkan cinta-Nya.
45 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Hidup ini harus kita maknai melalui tasbih, tahlil dan tahmid serta takbir kita yang tiada henti. Sampai mati.
46 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(18) Sedot Pahala Oleh: Samson Rahman Suatu waktu Rasulullah duduk bersama para sahabatnya. Kemudian beliau bertanya tentang siapa sebenarnya orang yang bangkrut. Rasulullah bersabda : Tahukan kalian siapa sebenarnya orang yang bangkrut itu ? Para sahabat tanpa pikir panjang menjawab : Dalam pandangan orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta benda! Namun Rasulullah segera meluruskan persepsi mereka : seraya bersabda, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari Kiamat membawa pahala shalat, pahala puasa dan zakatnya, (tapi ketika hidup di dunia) dia mencaci orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain (secara bathil), menumpahkan darah orang lain (secara bathil) dan dia memukul orang lain, lalu dia diadili dengan cara kebaikannya dibagi-bagikan kepada orang ini dan kepada orang itu (yang pernah dia zhalimi). Sehingga apabila seluruh pahala amal kebaikannya telah habis, tapi masih ada orang yang menuntut kepadanya, maka dosa-dosa mereka (yang pernah dia zhalimi) ditimpakan kepadanya dan (pada akhirnya) dia dilemparkan ke dalam neraka."(Riwayat Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad). Para sahabat membayangkan dan mengira bahwa Rasulullah bertanya tentang siapa yang bangkrut dalam hal yang menyangkut masalah dunia, sehingga mereka memberikan jawaban itu. Namun Rasulullah ingin mengingatkan dengan keras pada sahabat-sahabatnya dan tentu saja ummatnya hingga akhir masa bahwa kebaikan-kebaikan seperti shalat, puasa zakat, sedekah dan lainnya akan tersedot pada orang lain mana kala seseorang melakukan tindakan-tindakan yang menciderai amal-amal kebaikannya. Pahala shalat itu akan pindah ke rekening pahala orang lain gara-gara ia melakukan tindakan zhalim pada orang itu. Demikian pula dengan pahala puasa, sedekah ataupun zakatnya. Sehingga semua pahala kebaikannya tersedot dan terkuras habis. Bahkan apabila isi rekening kebaikannya tidak mencukupi untuk bisa diambil maka ia akan mendapatkan limpahan ganjaran dosa-dosa yang dilakukan oleh orang itu. Artinya, dia betul-betul menjadi bangkrut pahala kebaikan. Dia menjadi korban dari tindakan-tindakan jahat yang dilakukannya dan menjadi korban dari persepsinya yang salah bahwa pahala-pahala yang dia kumpulkan akan utuh tanpa ada pengurangan apapun. Persepsi salah inilah yang membuat seseorang terjebak dan terperangkap dalam tindakan-tindakan zhalim, culas dan kasar pada orang lain. Pada hari kiamat tatkala semua pahala amal seseorang telah ditimbang maka akan banyak delik aduan yang diajukan kepada Allah oleh orang-orang yang dizhalimi. Orang-orang yang pernah dicaci maki, yang dituduh dengan tuduhan yang tidak benar, yang ditumpahkan darahnya, yang hartanya dirampok dan keringatnya diperas, yang pernah dipukul dan disiksa tanpa ada alasan yang benar. Mereka akan ramai-ramai menghadap Allah untuk menuntut keadilan dan balasan atas perbuatan jahat yang pernah mereka lakukan. Pada saat itulah Allah akan memberikan balasan dengan cara yang adil, saat hukum dan keadilan tak bisa diperjual belikan, saat pengaduan dan keluhan tak pernah dipetieskan. Manusia akan mendapatkan keadilan seadil-adilnya dari Dzat Yang Mahaadil dan manusia zhalim akan menuai deposito kejahatannya dengan cara yang adil pula. Maka janganlah kita sekali-kali mencampur adukkan kebaikan kita dengan kejahatan kita dan jangan pernah mengira kita telah pantas untuk masuk surga karena amal-amal kita semua. Waspadalah, jangan sampai pahala kebaikan kita tersedot ke rekening pahala orang 47 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
lain karena kita telah mengotorinya dengan kejahatan-kejahatan dan kezhaliman kita. Hingga akhirnya kita hanya tertunduk lesu di hadapan Sang Mahakuasa.
48 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(19)Teman Kita Cermin Kita Oleh: Samson Rahman Kita akan banyak ditentukan oleh dan dengan siapa kita berteman, dengan siapa kita bersahabat. Pikiran kita banyak dilukis oleh cara pikir dan cara pandang teman-teman kita dalam melihat dan mempersepsikan dunia. Kita akan banyak diwarnai oleh detak hati sahabat-sahabat kita, oleh akhlak dan moralitas mereka. Kita akan senantiasa berotasi di garis edar orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang kita senangi dan orang-orang yang kita anggap memiliki cawan cinta yang dia suguhkan kepada kita semua. Cawan cinta yang membuat kita mabuk dan tenggelam dalam kecintaan yang luar biasa. Tak salah jika Rasulullah sering kali memberi peringatan pada kita semua bahwa jika kita ingin melihat agama seseorang maka hendaknya kita melihat siapa teman orang itu. Jika kita akan melihat karakter dan pandangan hidup seseorang maka hendaknya kita melihat teman gaul orang itu. Tak banyak orang yang mampu menjadi pahlawan di tengah para penjahat, sangat minim orang yang akan menjadi penjahat sementara dia hidup di tengah-tengah para ulama. Aura hidup seseorang akan banyak mengalirkan energi pada orang lain. Energi jahat akan sangat gampang menular pada orang lain, energi baik juga bisa mengalir walaupun sangat lambat. Banyak orang baik-baik mendadak menjadi jahat dan penjahat karena teman-temannya yang jahat, banyak orang alim yang tiba-tiba memuja dunia karena dia hidup di tengahtengah pemuja dunia. Banyak ustadz yang mendadak tersendak melihat limpahan dunia. Banyak kiai yang kehilangan rasionalitas tatkala terkurung oleh kepentingan. Terkungkung oleh jerat jerat kepentingan pendek yang melenakan. Ilmu yang dimilikinya menjadi tumpul. Para ustadz menjadi bisu dan gagu tatkala dia disumpal oleh uang. Namun banyak pula orang bejat namun tiba-tiba menjadi saleh karena banyak menyimak kata-kata ulama, merenungi ayat-ayat Allah dan ingat tujuan akhir kehidupannya. Manusia akan senantiasa terseret-seret di belakang ideologi temannya, menari bersama ritme paradigma sahabatsahabat dan orang-orang dekatnya, kecuali yang Allah beri dia rahmat. Maka jangan lupa pertahanan kesalehan Anda, energi ketakwaan Anda, bara tawakkal Anda. Semangat kerja Anda akan tiba-tiba rontok mana kala Anda salah memilih temanteman Anda. Api spirit ruhani Anda bisa-bisa mendadak redup tatkala teman-teman Anda membawa gulita dan siap memadamkan api spirit hidup Anda. Dan ingatlah bahwa Anda akan senantiasa bersama dengan orang yang Anda sukai dan cintai. Rasulullah bersabda : Setiap orang akan bersama dengan orang yang dicintainya (HR. Bukhari Muslim). Jangan sampai kesalehan Anda tergerus oleh kethalehan teman-teman Anda. Janganlah kerendahan hati Anda (tawadhu‟) tercerabut oleh keangkuhan teman-teman Anda. Janganlah kezuhudan Anda terkuras oleh ketamakan teman-teman Anda. Janganlah kedermawanan Anda ludes oleh kekikiran teman-teman Anda. Janganlah keberanian Anda tertimbun oleh kepengecutan teman Anda.Bila Anda tidak mawas diri, maka bersiaplah menjadi korban kecerobohan Anda. Bila Anda tak teliti maka bersiaplah untuk menghadapi penyesalan tiada henti. 49 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Anda, sekali lagi, akan bersama dengan orang-orang yang Anda cintai. Anda kagumi dan Anda ikuti langkah-langkahnya. Jika Anda cinta Rasulullah maka Anda akan bersama dia, di surga Allah. Dan jika Anda mulai merasa sangat nyaman dengan dunia maka dunia akan meninabobokan Anda sehingga Anda lupa pada hari akhirat Anda. Anda akan lelap dalam dekapannya yang menjadi Anda lupa terhadap diri Anda sendiri.
50 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(20) Rendah Hati, Angkat Derajat Oleh: Samson Rahman Salah satu sifat utama yang harus melekat pada seorang mukmin adalah sifat tawadhu (rendah hati). Bahkan Allah menyebutkan bahwa hamba-hamba Sang Maha Rahman akan senantiasa berjalan di muka bumi dengan rendah hati tanpa ada rasa congkak dan sombong yang bersarang dalam dada mereka. Allah berfirman :
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik (Al-Furqan : 63) Tawadhu‟ adalah sifat mulia yang menjadikan seseorang tidak merasa lebih besar dari orang lain dan tidak merasa lebih tinggi dari yang lain. Bagi orang-orang yang tawadhu‟ manusia lain sama posisinya dengan dirinya walaupun dia sedang berada dalam kedudukan tinggi dalam pandangan manusia. Orang-orang yang tawadhu‟ menyadari bahwa kemuliaan seseorang bukan dilihat dari posisi dan jabatannya, bukan dari pangkat dan hartanya, kedudukan mereka dilihat dari ketakwaan yang melekat pada dirinya. Nilai dan kemuliaan seseorang di mata Allah adalah tergantung pada ketinggian takwanya, dan kekokohan imannya. Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman-Nya :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Al-Hujurat : 13). Ketawadhuaan seseorang tidak akan mengurangi kehormatannya dan tidak pula akan merendahkan kedudukannya. Bahkan sebaliknya, seseorang yang memiliki kedudukan tinggi dan posisi terhormat, kemudian berendah hati maka dia akan menjadi buah bibir di tengah masyarakat karena kerendahan hatinya yang sekaligus mengangkat derajatnya di mata manusia dan manusia tidak akan mendengki dan iri akan kedudukannya. 51 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Sebaliknya manusia yang tinggi kedudukannya dan tinggi hati pada manusia lainnya maka akan banyak orang yang iri padanya bahkan mereka menginginkan agar orang yang tinggi hati itu segera dicopot dari posisinya. Marilah kita sama-sama menyimak dengan seksama sabda Nabi Muhammad Saw berikut :
Sedekah itu tidak mengurangi harta, dan tidaklah seseorang itu suka memberi maaf kecuali Allah angkatdia menjadi mulia, dan tidaklah seseorang berendah hati kecuali Allah akan angkat derajatnya (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Hibban). Gambaran berikut akan memperjelas bagaimana sikap rendah hati itu mengangkat derajat seseorang. Adalah Khalifah Umar bin Khattab, pada suatu hari dia berjalan di tengah terik matahari sambil menutupkan selendangnya di kepalanya. Saat itu lewatlah seorang anak muda yang menunggang seekor keledai. Berkatalah Umar padanya : “Wahai anak muda bawalah aku bersamamu!” Maka turunlah anak muda itu dari keledainya dengan melompat seraya berkata : “Naiklah wahai Amirul mukminin!” Melihat anak muda itu turun dari keledainya dan mempersilahkan dirinya naik sementara dia harus berjalan maka Umar berkata :”Tidak! Naiklah engkau, dan bawalah aku di belakangmu. Apakah engkau akan membawaku di tempat yang empuk sementara engkau berjalan di atas tanah yang kasar?.” Maka anak muda tadi menaiki keledainya dan memasuki Madinah sementara Umar berada di belakangnya dan penduduk Madinah melihat mereka. Sebuah ketawadhu‟an yang sangat dramatis, indah dan mengagumkan. Ketawadhu‟an inilah yang kemudian menjadi cerita yang ditulis dengan tinta emas oleh para sejarawan setelah Umar meninggal ratusan tahun lamanya. Namanya tetap wangi semerbak karena sikapnya yang tawadhu‟ ini. Tapi lihatlah Fir‟aun, Abu Jahal, Abu Lahab yang juga berkedudukan tinggi di masanya, namun mereka kini menjadi cibiran bangsa-bangsa dan ummat manusia hingga akhir zaman. Mereka Allah rendahkan kedudukannya karena mereka meninggikan diri di hadapan manusia. Kisah ini juga akan memberikan pelajaran bagi kita. Dalam sebuah riwayat yang dilansir oleh Ibnu Saad dari Tsabit dia berkata: Pada saat Salman menjadi Gubernur Madain ada seseorang yang datang dari wilayah 52 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Syam dari kalangan Bani Tamim dengan membawa buah tiin. Sementara Salman memakai celana yang biasa dipakai orang non Arab dan sebuah baju panjang. Orang itu berkata kepada Salman, dan dia tidak mengetahuinya : Tolong bawakah ini—dia mengira bahwa Salman seorang tulang panggul. Maka Salman al-Farisi membawakan untuknya buah tiin itu sementara manusia manusia melihat dan mengenalinya seraya berkata :”Ini gubernur kita.” Kedua orang sahabat Rasulullah yang meneguk ajaran sang Nabi itu sangat mengerti makna hidup rendah hati pada manusia lainnya termasuk pada rakyatnya dengan sepenuh hati dan jiwa.Mereka tidak pernah minta dinomersatukan, tidak pula ingin dipuja-puja, tidak minta untuk dikenal, tidak minta di kursi paling depan kalau ada pertemuan. Namun manusia tetap memberikan rasa hormat padanya karena memang mereka pantas untuk mendapat kehormatan itu. Mereka memiliki inner power yang menjadi magnet pribadinya. Kisah AlMakmun khalifah Nabi Abbas yang cerdas, rasanya pantas pula kita jadikan pelajaran bagaimana Al-Makmun memaknai kedudukannya sebagai abdi rakyat yang sebenarnya. Suatu hari Yahya bin Aktsam menjadi tamu Al-Makmun. Kemudian Al-Makmun berdiri untuk mengambilkan air baginya. Yahya kaget melihat apa yang dilakukan oleh khalifah kaum muslimin yang paling disegani di zamannya itu. Sambil bergumam dalam gatinya dia merenung dalam dalam : bagaimana mungkin seorang Amirul Mukminin datang dengan membawakan air baginya sementara dia duduk di tempatnya. Melihat gelagat rasa tidak enak pada Yahya dan tanda tanya di mukanya AlMakmun berkata : Peminpin sebuah kaum itu adalah pelayan mereka! Indah sekali, bagaikan legenda. Namun itu kisah nyata. Maka benarlah apa yang pernah dikatakan seorang penyair : Berendah hatilah engkau bagaikan bintang yang ada di dalam bayangan air Padahal sebenarnya dia berada di angkasa nan tinggi Dan janganlah engkau jadi laksana asap yang membubung sendiri di atas awan, sementara sesungguhnya dia adalah rendah sekali. Suatu ketika Ali bin Abi Thalib membeli daging seharga satu dirham. Kemudian dia membawanya dalam bungkusan. Salah seorang sahabatnya berkata padanya : Aku saja yang membawanya wahai Amirul Mukminin! Namun Ali bin Abi Thalib dengan santun berkata : Jangan! Sebab orang tua dalam keluarga itulah yang paling pantas membawakan itu! Ali menegaskan bahwa tidaklah berkurang kesempurnaan seseorang karena membawakan barang milik keluraganya.
53 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Maka marilah kita belajar dari orang-orang besar dengan jiwa besar itu. Mereka besar karena memiliki kepribadian yang besar, memiliki hati yang lapang dan paradigma yang benar tentang makna hidup manusia yang sesungguhnya. Saatnya kita belajar dari mereka tatkala negeri kita sedang membutuhkan peminpin dengan jiwa besar, dengan pikiran besar, dengan hati yang besar, dengan visi dan misi besar yang terbungkus rapi dalam ketawadhu‟an yang sempurna. Semoga kita bisa. Wallahu a‟lam bi ash-shawab.
54 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(21) Qana’ah-kah Kita? Oleh : Samson Rahman Rakus dan tamak adalah penyakit kronis yang bisa menghancurkan seseorang, membelenggu mereka dari berbuat kebaikan dan mendorong mereka terjungkal dalam perbuatan nista dan durjana. Penyakit tamak adalah penyakit yang bisa diobati dengan resep manjur berupa syukur nikmat dan qanaah atas karunia Sang Maha Pemberi. Orang-orang yang tamak dan rakus adalah mereka yang tidak menyadari bahwa dunia ini bersifat fana dan cepat berlalu. Dunia menjanjikan keabadian namun dia akan segera ingkar janji. Manusia melihatnya dia diam tiada gerak namun sebenarnya dia bergerak demikian cepat menuju kesirnaan. Namun yang melihatnya tidak merasa gerakannya yang demikian cepat menuju ujung kebinasaan. Dunia ini, sebagaimana dikatakan Hasan Al-Bashri, laksana mimpi-mimpi dalam tidur atau sebagaimana bayang-bayang yang segera lenyap, namun orang-orang yang cerdas tidak akan pernah tertipu dengannya. Rasulullah bersabda: “Apa urusanku dengan dunia. Sesungguhnya perumpamaanku dengan dunia ini bagaikan seseorang yang berjalan di musim yang panas yang sangat menyengat, kemudian dia bernaung di bawah naungan daunnya dalam beberapa waktu kemudian dia pergi dan meninggalkannya untuk selamanya” (HR. Tirmidzi). Maka sepantasnya bagi kita untuk bekerja sebaik-baiknya dan tidak terbuai dengan angan yang terus memanjang yang menjadikan kita lupa, dan jangan pula kita condong overdosis pada dunia karena dia akan menipu kita. Dia akan menampilkan seluruh pesonanya agar kita terlena, mabuk dalam jerat-jeratnya dan membuat hati terperangkat di dalamnya apabila jiwa kita menikmatinya. Maka marilah kita melihat dengan mata hati yang cerdas. Dunia itu tempat beramal kita, yang banyak uji cobanya, yang sering kali dicela manusiamanusia utama, karena mencintanya akan segera usai, kebaikannya hanya dinikmati terbatas, yang memilikinya juga akan meninggalkannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayakan dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda : Ada tiga yang akan mengikuti mayit : keluarganya, harta dan amalnya. Dua yang pertama akan pulang meninggalkannya dan hanya tersisa hanya amalnya (HR. Bukhari Muslim). Manusia serakah akan senantiasa menghitung-hitung dan mengkalkulasi harta yang dimilikinya dan mengira bahwa hartanya akan membuatnya terus abadi di dunia. Matahatinya buta dan gulita sehingga kesadaran intinya hilang bahwa harta dunia sifatnya sangatlah sementara. Allah menggambarkan keadaan mereka: “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya”. (Al-Humazah : 1-3).
55 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Dalam benak pencinta dunia yang rakus yang ada hanyalah harta dan harta, uang dan uang. Dia akan terus mengutip dari orang lain dengan tangan yang sulit terbuka untuk memberi pada sesama. Sifat kikirnya berurat dan berakar kuat, mendarah daging dan bahkan masuk ke tulang sumsumnya. Tangannya senantiasa menjadi tangan yang di bawah tak pernah naik levelnya. Tidakkah mereka menyadari bahwa orang-orang yang cerdas itu bisa dilihat dari tiga sisa : Yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, dan membangun kuburnya sebelum dia memasukinya serta yang membuat Tuhannya ridha padanya sebelum dia bertemu dengan-Nya. Ali bin Abi Thalib memberikan gambaran tentang dunia dengan indah dan gamblang : Sesungguhnya dunia adalah bahwa barang siapa yang merasa kurang di dalamnya maka dia akan dilanda kegundahan, dan barang siapa yang merasa cukup dengannya maka dia akan banyak mendapat ujian, dalam halalnya ada hisab, dalam haramnya ada iqab (siksa) dan dalam mubahnya ada „itab (celaan). Maka sungguh aneh manusia yang demikian ngoyo berburu dunia namun dia melupakan akhiratnya. Tidakkah dia tahu bahwa dunia akan ditinggalkan atau meninggalkannya. Qana‟ahlah dengan dunia niscaya hidup kita akan bahagia. Ukuran qana‟ah kita adalah : Tidak terlalu bersuka cita dengan apa yang ada dan tidak berduka cita dengan yang hilang, baginya sama saja antara pujian dan hinaan, senantiasa merasa intim dengan Allah, terus meniti ketaatan pada-Nya, lezat berjumpa dengan-Nya. Antara cintanya pada Allah dan cintanya pada dunia bagaikan air dan udara. Demikian jauh bedanya. Fudhail bin Iyadh pernah berkata : Rumah yang dihiasi cinta dunia akan menjadi rumah yang penuh keburukan dan rumah yang dihiasi zuhud pada dunia akan bertabur kebaikan. Kita memang tidak anti dunia, namun overdosis mencintainya membuat kita pasti celaka!!
56 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(22) Tali Kasih di Bulan Suci Oleh: Samson Rahman Diantara hikmah disyariatkannya puasa di bulan Ramadhan adalah menumbuhkan peduli pada sesama, pada umat manusia. Puasa Ramadhan yang di dalamnya setiap muslim menahan lapar dan haus sejak terbit fajar hingga matahari tenggelam memberikan pelajaran bahwa sebenarnya banyak manusia yang mengalami haus dan lapar seperti dirinya di berbagai belahan dunia. Manusia manusia kurang beruntung yang sehari harinya dilanda derita kelaparan, dilanda paceklik kekeringan dan petaka kemanusiaan lainnya. Orang yang puasa akan memiliki daya sensitivitas yang tinggi dalam merasakan derita orang lain. Menahan lapar dan haus sepanjang hari akan menumbuhkan sikap kasih dan sayang pada sesama manusia. Puasa akan mendidik seseorang untuk menjadi dermawan, suka memberi dan anti menggerogoti. Hari harinya menjadi ladang peduli pada sesama, malam malamnya menjadi saat tafakkur untuk meringankan beban orang lain, menjadikan mereka lebih bahagia. Semangatnya adalah menjadikan orang lain terlepas dari derita. Rasulullah adalah sosok yang memiliki kepedulian sangat tinggi pada manusia, jiwa dermawan sangat melekat pada pribadinya. Sang Nabi sangat kecanduan untuk memberi memberi dan memberi. Diriwayatkan bahwa tidak pernah sekalipun Rasulullah menolak orang orang yang datang padanya untuk meminta pertolongan. Tak ada bentakan dan hardikan, tak ada wajah kusam dan merengut. Rasulullah tahu pasti bahwa barang siapa yang menolong orang lain maka Allah akan senantiasa menolongnya, Allah memberikan jalan mudah dalam kehidupannya. Kebaikan mengucur deras dari tangannya yang mulia. Beliau pernah bersabda:
Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, sepanjang hamba itu membantu saudaranya. Di bulan Ramadhan ini kedermawanan Rasulullah melonjak dahsyat, kencang bagaikan akan yang bertiup kencang. Di bulan suci ini mari kita bangun tali kasih dengan sesama dengan banyak berderma. Salah satunya dengan memberi buka pada orang orang yang puasa. Sebab pahalanya sama dengan orang yang puasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi. )
57 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(23) Neraca Kebahagiaan Kita Oleh: Samson Rahman Sudah bisa dipastikan bahwa sesungguhnya tidak ada satu orang pun yang menginginkan dirinya tidak bahagia. Tidak seorangpun yang menginginkan dirinya dibelenggu derita, dikepung duka dan gundah gulana. Tak ada seorangpun yang menginginkan dirinya terjerat duka dan dicengkeram nestapa. Semua orang pasti mendambakan yang sebaliknya, mendambakan hidup bahagia. Semua orang pasti mendambakan dirinya diliputi kebahagiaan, hari harinya terus dihiasi suka cita, diwarnai ketenteraman jiwa. Sayang, banyak orang yang hanya ingin bahagia meliputi dirinya, namun dia tidak melakukan apa apa. Dia tidak bergerak melakukan syarat syarat yang diperlukan untuk menggapai bahagia itu.Hidupnya berhiaskan angan, berlumuran keinginan yang tidak ditindak lanjuti dengan tindakan nyata. Dia hidup nyaman dalam dunia idealisme semu,angan angan palsu. Dia hidup hanya di alam mimpi. Padahal kebahagiaan seseorang itu tidak mungkin diraih hanya melalui mimpi mimpi saja, dia harus diikuti aksi nyata. Diantara syarat syarat yang akan mengantarkan seseorang pada jenjang bahagia adalah : apabila keimanannya kepada Allah mengakar kuat, meghunjam di dalam dada, menjulang ke langit berupa kebaikan yang bisa saksikan oleh sebanyak banyak manusia dan bisa pula dinikmati oleh mereka. Iman yang mengakar akan menjadikan seseorang kokoh memegang prinsip hidup, mampu bertahan di kala sulit, gigih dan gagah menghadapi kehidupan yang rumit. Sebaliknya keimanan yang dangkal kepada Allah akan membuat seseorang mudah tumbang dalam menghadapi kehidupan dan tidak memiliki visi masa depan serta tidak punya misi kekinian. Hidupnya terasa hampa, tanpa makna. Hal yang lain membuat seseorang bahagia adalah kecintaannya dan rindunya yang senantiasa membara untuk menggapai kehidupan akhirat yang sempurna : masuk surga dan berjumpa dengan Tuhannya, Allah Yangmahaesa. Manusia berorientasi akhirat akan menjadikan hidup jernih tanpa kotoran dekil dunia. Mata demikian jelas menatap bahwa akhirat adalah nyata, bagaikan berada di depan mati dan terpatri di dalam jiwa. Syarat lainnya apabila kita ingin bahagia adalah, apabila hari hari kita bertaburan ayat ayat Allah yang lepas meluncur dari bibir kita. Alquran menjadi hiasan bibir kita, menggema di relung jiwa dan rumah kita. Orang orang bahagia senantiasa membangun komunikasi intensif dengan Allah, Sang Mahasegala. Komunikasi penghambaan yang tulus, ikhlas dan jernih. Penghambatan yang didasarkan atas kesadaran bahwa dirinya memang diciptakan untuk beribadah, bersimpuh merendahkan diri di hadapan Sang Mahakuasa. Hari harinya adalah sujud, hari harinya adalah ruku yang merupakan simbol penghambatan sejati. Orang yang bahagia senantiasa memberi, menjadikan tangannya sebagai saluran kebaikan bagi orang lain, menjadikan dirinya sebagai sumber kehidupan bagia sesama. Shalat yang terjaga juga adalah syarat yang mengantarkan seseorang pada kebahagiaan dan 58 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Alquran memberikan gelar khusus bagi mereka dengan sebutan almuflihun, orang orang beruntung. Karena shalat memang tidak mungkin dilakukan kecuali oleh mereka yang merendahkan diri dan khusyu' di hadapanNya. Wara', yakni meninggalkan yang haram menjadi bagian sangat penting agar neraca bahagia kita berjalan stabil dan tidak pincang. .Wara' akan membuat orang tidak merasa terbelenggu oleh dosa individu dan sosialnya. Bahkan lebih jauh dari itu dia harus melangkah lebih maju dengan menjadikan zuhud, meninggalkan yang syubhat sebagai tak terpisahkan dari track recordnya sejarahnya. Teman teman orang bahagia adalah orang orang saleh yang mendorong dia dekat kepada Allah dan semangat berburu surga serta antusias menjauh dari neraka. Amal dan aktivitasnya adalah amalan surgawi yang senantiasa dikepaki sayap sayap malaikat. Kasih sayang pada sesama menjadi denyut nadi kepeduliannya, yang terefleksi pada apresiasi, simpati dan empatinya, bukan hanya pada sesama muslim saja, namun lanskap kasihnya merentang pada setiap manusia bahkan menembus semesta. Dia memposisikan dirinya untuk Jiwanya rendah hati pada sesam! Kesombongan lenyap dari kampusnya, kecongkakan tak lagi ada. Sebab dia ingat sabda nabiNya : barang siapa yang berendah hati maka Allah akan angkat derajatnya dan barang siapa yang bertinggi hati maka aka. Allah rendah,am derajatnya. Manusia yang beriman rendah, bermental rapuh,rakus, lemah, angkuh dan angkara, buruk moral dan akhlaknya, dan sering menyakit manusia serta kikir pada sesama, maka dipastikan dia akan merana dan menderita : dunia akhirat.
59 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(24) Tauhid dan Istighfar Oleh: Samson Rahman Dalam Al-Quran sering kali tauhid dan istighfar digandengkan sebab itu merupakan panafian kekurangan dari Sang Khalik, dan sebuah pemberian maaf dan permakluman akan kekurangan makhluk. Maka firman-Nya : Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim (Al-Anbiyaa‟ : 87). Dalam ucapan ini terhadap pengakuan dan ikrar akan keesaan Allah dan penyucian-Nya dari semua kekurangan dan aib. Kemudian pengakuan kezhaliman sang hamba akibat dosadosa dan kesalahannya. Istighfar itu merupakan sebuah permohonan dan permohonan itu ada diantara puji dan puja. Dan sesuatu yang paling dicari adalah Allah, dan sesuatu yang paling dipuji dengannya adalah tauhid yang murni, serta penyebutan wahdaniyah (keesaaan-Nya) dalam ke-rububiyahan-Nya, dan keuluhiyahan-Nya, dalam nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Maka perbaikilah dalam mengucapkan pujian agung itu. Telah disebutkan dalam sebuah hadits : Sebaik-baik doa adalah : Laa Ilaaha Illa Allah. (1 . HR. Malik dalam Al-Muwaththa‟ : 498, 963; Al-Baihaqi dalam Sunan-nya : 8402 dan 9481.) Sebagian ulama ditanya : Bagaimana mungkin ini bisa dijadikan sebagai doa, bukankah kalimat Laa Ilaaha Illa Allah itu akan ikrar? Maka dijawab : Sesungguhnya seseorang yang memujimu maka itu sama artinya dengan meminta padamu. Allah berfirman : Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampun bagi dosamu (Muhammad : 19). Allah memulai dengan ilmu sebelum ucapan, dan mengedepankan tauhid yang merupakan pokok dan memerintahkan istighfar yang merupakan sebab dicapainya sesuatu yang dicintai dan mengusir yang tidak dicintai. Maka barang siapa yang mengetahui rahasia dua kalimat ini : Laa Ilaaha Illa Allah wa Istighfirullah, dia akan sangat mencintai keduanya dan akan senantiasa menyebutnya dan banyak terikat dengannya. Dia sangat senang untuk mengulang-ulanginya. Akan belajar rahasia-rahasianya, mendalami makna-maknanya dan akan meluangkan waktunya untuk keindahannyanya dan menyatakan ikrar dengan kebaikan pada Pemiliknya, Allah Yang Mahatinggi. Dia akan senantiasa memuji-Nya, beriman dengan keesaan-Nya, menyatakan bahwa segala daya upaya hanyalah milik Allah semata. Mengakui kezhaliman jiwa dan minimnya bekal, kejahatan apa yang dicapai, menyangsikan niat, merasa sedih mana kala mengingat dosa-dosa yang dilakukan, membenci diri dengan kebencian puncak, mencela nafsu dengan pencelaan puncak atas semua kesalahan dilakukan di sisi Allah dan banyaknya perbuatan yang berseberangan dengan perintah-perintah Allah. Kala itulah akan dicapai ampunan Allah, maghfirah dan keridhaan-Nya. Mendung keridhaan tidak akan tersingkap kecuali dengan keridhaan Sang Maha Rahman, menyesal sepenuhnya di sisi-Nya, menyerahkan segala perkara kepada-Nya dan bertawakkal penuh kepada-Nya. Maka wajib bagi seorang hamba dengan kewajiban yang sewajib-wajibnya untuk menjernihkan tauhid, melakukan istighfar atas kesalahan. Barang siapa yang mentadabburi nash-nash Al-Quran dia akan dapatkan bahwa tauhid akan bergandengan dengan taubat dan istighfar. Oleh sebab itulah disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu 60 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Ya‟la dengan sanad marfu‟ : Syetan berkata : Aku binasakan manusia dengan dosa-dosa dan mereka membinasakan aku dengan Laa Ilaaha Illa Allah dan istighfar. (HR. Abu Ya‟la : 134. Lihat : Majma‟ az-Zawaid : 17574 dan Kans al-„Ummal : 1792. Alangkah bahagianya orang yang senantiasa membaca Laa Ilaaha Illa Allah dan beristighfar kepada Allah. Puncak kesempurnaan bagi Tuhan pemilik kemuliaan dan keagungan adalah penunggalan-Nya dalam wahdaniyah, dan puncak kesempurnaan seorang hamba adalah melepaskan diri dari pengakuan bahwa daya dan upaya berasal dari dirinya. Juga membersihkan diri dari dosa dan kesalahan.
61 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(25) Iri Positif Oleh: Samson Rahman Kita memang tidak sepantasnya iri pada setiap orang dalam hidup ini kecuali pada tiga orang berikut : Seorang alim yang amil yang mengajarkan ilmunya pada manasia dan sangat sabar atas tindakan-tindakan mereka. Dia merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Tak pernah tangannya menadah pada seseorang. Kedua, seorang ahli ibadah yang senantiasa datang ke mesjid, laksana burung dara yang tidak pernah lupa dzikir dan tilawah. Ketiga, seorang lelaki lemah, zahir dan miskin yang tidak memiliki apa-apa, namun dia taat pada Tuhannya, selamat dari kejahatan manusia dan manusia merasa aman dari kejahatannya. Maka tidak sepantasnya kita rela dengan sesuatu yang rendah dan remeh temeh. Apakah perasaan Anda merasa tenang, jika Anda melihat teman-teman dan sahabat-sahabat Anda ada diantara mereka yang menjadi laksana bintang kartika di surga Na‟im sedangkan Anda diharamkan masuk ke sana atau Anda hanya ada di pinggirannya? Lalu dimana semangat dan tekad baja? Dimana usaha dan daya upaya.? Tasbih dalam satu lembaran jauh lebih baik bagi kita daripada ladang di dunia yang di dalamnya ada sungai terbentang, dan istana berukir indah mempesona mata. Satu ayat AlQuran yang kita baca jauh lebih baik daripada rumah nan luas, lapang dan penuh hiasan. Ucapan Anda Laa Ilaaha Illa Allah jauh lebih baik bagi kita daripada kedudukan yang semua mata terbelalak memandang, dan membuat semua orang mengarahkan jari jemarinya.
62 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(26) Mengundang Malaikat di Rumah Kita Oleh: Samson Rahman Tak seorang muslimpun yang tidak menginginkan rumah mereka senantiasa dihadiri oleh para malaikat Allah dan dijauhkan dari syetan. Sebab kehadiran malaikat di rumah mereka akan melahirkan aura ketenteraman, kesejukan dan kedamaian ruhani yang mengalir di rumah itu. Kehadiran mereka akan membuat rumah kita laksana surga. Diantara para malaikat itu ada yang sengaja keliling untuk menebarkan rahmat dan kedamaian di tengah manusia sebagaiamna syetan berkeliling untuk menebarkan kejahatan di tengah mereka. Lalu rumah mana saja yang akan dihadiri para malaikat itu? Diantaranya adalah: 1. Rumah yang diliputi dzikir kepada Allah yang di dalamnya ada ruku dan sujud. 2. Rumah yang senantiasa bersih. 3. Rumah yang penghuninya adalah orang-orang yang jujur dan menepati janj. 4. Rumah yang dihuni oleh orang-orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim. 5. Rumah yang dihuni oleh orang yang makanannya halal. 6. Rumah yang dihuni oleh orang yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya. 7. Rumah yang senantiasa ada tilawah Al-Quran 8. Rumah yang dihuni oleh para penuntut ilmu 9. Rumah yang penghuninya ada isteri solehah 10. Rumah yang bersih dari barang-barang haram 11. Rumah yang dihuni oleh orang yang rendah hati, sabar, tawakal, qana‟ah, dermawan pemaaf yang senantiasa bersih lahir batin dan para penghuninya makan tidak terlalu banyak Di bawah ini akan dipaparkan beberapa dalil yang menunjukkan pada hal di atas. Mengenai orang-orang yang berada dalam majlis dzikir Rasulullah bersabda : “Jika kalian melewati kebun-kebun surga maka mampirlah di tempat itu! Para sahabat berkata, “Apa yang dimaksud dengan kebun-kebun surga itu wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Kelompok manusia yang berdzikir. Karena sesungguhnya Allah memiliki malaikatmalaikat yang senantiasa keliling mencari kelompok manusia yang berdzikir dan jika mereka datang ke tempat mereka malaikat itu dan mengitarinya”, hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar sebagaimana disebutkan oleh An-Nawawi dalam buku Al-Adzkar. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda : “Tidaklah sekali-kali sebuah kaum duduk dengan berdzikir kepada Allah kecuali mereka akan dikelilingi malaikat dan akan disirami rahmat dan akan turun kepada mereka ketenangan. Allah akan menyebutkan tentang mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. Muslim Ini semua menunjukkan bahwa dzikir kepada Allah di rumah kita akan menjadikan malaikat memasuki rumah kita dan akan berada dengan kita. Sebaliknya rumah yang dikosongkan dengan dari dzikir maka malaikat juga akan menjauhinya. Sementara itu orang yang membcan Al-Quran disebutkan dalam sabdanya : “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan didatangi malaikat, dijauhi syetan dan 63 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
akan membanjir pula kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan Al-Quran di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat dan akan didatangi syetan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika tidak dibacakan Al-Quran” (HR. Ad-Darimi). Dengan membaca Al-Quran maka akan turun malaikat rahmat, akan datang kebaikan akan muncul ketenangan di dalam rumah kita. Rumah yang tidak ada bacaan Al-Quran maka ketahuilah bahwa rumah itu sebenarnya telah menjadi kuburan walaupun penghuninya masih bernyawa. Tentang orang yang rajin menjalin silaturahmi, disebutkan dari Abu Hurairah bahwa seorang lelaki pergi untuk mengunjungi saudaranya di sebuah desa yang lain. Maka segera diperintahkan kepada malaikat untuk menemani orang itu. Tatkala malaikat bertemu dengan orang tadi maka dia bertanya : Kemana engkau akan pergi? Lelaki itu menjawab : Aku akan pergi mengunjungi saudara saya di desa itu! Malaikat itu bertanya : Apakah kau memiliki suatu nikmat yang akan kau berikan padanya? Orang itu berkata : Tidak, saya mengunjunginya semata karena saya mencintainya karena Allah! Malaikat itu berkata: “Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu. Allah telah mencintaimu sebagaimana kau mencintai orang itu” (HR. Muslim) Mengenai penuntut ilmu yang dinaungi sayap malaikat Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk para penuntut ilmu karena suka dengan apa yang sedang dia tuntut”. (HR. Tirmidzi) Tentang rumah orang dermawan yang akan dimasuki malaikat disebutkan dalam sebuah hadits bahwa malaikat akan senantiasa mendoakan mereka, Rasulullah Saw bersabda, “Tiap-tiap pagi malaikat turun, yang satu mendo‟akan, “Ya Allah beri gantilah untuk yang menderma, dan yang lain berdo‟a, Ya Allah Musnahkan harta si bakhil.” Rumah-rumah yang di dalamnya ada kejujuran, ada kasih sayang, amanah, ada syukur dan sabar ada taubat dan istighfar akan senantiasa terbuka untuk dimasuki para malaikat sedangkan rumah-rumah yang selain itu maka maka malaikat akan menjauhi rumah tadi. Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat misalnya, rumah yang di dalamnya ada anjing, ada patung-patung dan gambar-gambar, dan ada bau busuk di rumah itu. Islam adalah agama yang cinta kebersihan sehingga mengingatkan bahayanya memiliki anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang. Rasulullah bersabda: “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)" [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah] 64 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Ibnu Hajar berkata : "Ungkapan malaikat tidak akan memasuki...." menunjukkan malaikat secara umum (malaikat rahmat, malaikat hafazah, dan malaikat lainnya)". Tetapi, pendapat lain mengatakan : "Kecuali malaikat hafazah, mereka tetap memasuki rumah setiap orang karena tugas mereka adalah mendampingi manusia sehingga tidak pernah berpisah sedetikpun dengan manusia. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Sementara itu, yang dimaksud dengan ungkapan rumah pada hadits di atas adalah tempat tinggal seseorang, baik berupa rumah, gubuk, tenda, dan sejenisnya. Sedangkan ungkapan anjing pada hadits tersebut mencakup semua jenis anjing. Imam Qurthubi berkata : "Telah terjadi ikhtilaf di antara para ulama tentang sebab-sebabnya malaikat rahmat tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat anjing. Sebagian ulama mengatakan karena anjing itu najis, yang lain mengatakan bahwa ada anjing yang diserupai oleh setan, sedangkan yang lainnya mengatakan karena di tubuh anjing menempel najis.” Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa Jibril akan datang. Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil melepaskan tongkat yang dipegangnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa Jibril belum datang ?" Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh, ternyata beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur. "Kapan anjing ini masuk ?" tanya beliau. Aku (Aisyah) menyahut : "Entahlah". Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah malaikat Jibril. "Mengapa engkau terlambat ? tanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Jibril. Jibril menjawab: "Karena tadi di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)" [HR. Muslim]. Malaikat rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan anjing. Abu Haurairah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda : “ Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengahtengah mereka terdapat anjing". [HR Muslim] Imam Nawawi mengomentari hadits tersebut : "Hadits di atas memberikan petunjuk bahwa membawa anjing dan lonceng pada perjalanan merupakan perbuatan yang dibenci dan malaikat tidak akan menemani perjalanan mereka. Sedangkan yang dimaksud dengan malaikat adalah malaikat rahmat (yang suka memintakan ampun) bukan malaikat hafazhah yang mencatat amal manusia. [Lihat Syarah Shahih Muslim 14/94] Malaikat juga tidak suka masuk rumah yang berbau tidak sedap. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah, dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekali-kali ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim). Juga adanya penghuni rumah yang mengancam saudaranya (muslim) dengan senjata. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa mengarahkan (mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda besi (pisau misalnya), maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang itu adalah saudara kandungnya sendiri.” (HR Muslim). 65 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Kita semua berharap rumah kita akan senantiasa dikelilingi malaikat dan dijauhkan dari syetan laknat. Maka tidak ada cara lain bagi kita kecuali senantiasa meningkatkan bobot dan kapasitas keimanan, keislaman dan keihsanan kita, setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Peningkatan ini kita butuhkan karena hidup ini tidak pernah henti berputar. Waktu kita terus bergulir dan kita tidak bisa menghentikannya. Umur kita terus mengkerut dan kita tidak bisa lagi merentangnya. Hanya ada satu kata dalam kehidupan kita : beramal saleh dengan segera, tanpa ditunda!!
66 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(27) Segera Berbuat Baik Oleh : Samson Rahman Islam memerintahkan pemeluknya untuk bersegera melakukan kebaikan karena ia akan memberikan rasa aman dan membuat hati tenang dan damai. Sebagaimana yang Allah firmankan : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Ali Imran : 133), juga dalam firman-Nya : Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan (Al-Baqarah : 148). Agama Islam adalah agama gerak, agama kerja dan agama aktif. Islam tidak menghendaki para pemeluknya menjadi ummat yang lemah, rendah diri dan menganggur. Dalam spirit Islam kerja keras demikian terhormat, kerja cepat demikian diapresiasi dan pasifisme demikian ditentang. Oleh karenanya Rasulullah sering kali mengingatkan umatnya agar tidak menyia-nyiakan waktu luang yang sering kali tidak banyak disadari bahwa waktu demikian berharga. Kekosongan yang tidak diisi kebaikan akan terisi oleh keburukan dan kesempatan yang tidak diambil akan segera lepas dari tangan. Allah memberi panduan agar setiap kita setelah usai menunaikan satu aktivitas, maka waktu yang kosong hendaknya diisi dengan aktivitas lain yang berdaya guna : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Al-Insyirah : 7). Kemajuan dan kemunduran seseorang dan bahkan sebuah bangsa sangat tergantung pada kesigapan mereka dalam menyegerakan pekerjaan dan aktivitas-produktifnya. Semakin lamban mereka menyelesaikan masalah-masalahnya makin akan semakin lambat pula majunya, semakin cepat mereka mengelola aktivitasnya maka kemajuan akan segera di depan mata. Pekerjaan yang bisa kita lakukan di pagi hari tidak selayaknya kita tunda hingga sore hari dan yang bisa kita tuntaskan di siang hari sangat naif bila kita berpikir untuk menyelesaikannya di malam hari. Jalankan aktivitas hari ini dengan sebaik-baiknya karena kita ditentukan oleh hasil kerja kita di hari ini. Rasulullah bersabda : Barang siapa yang suka melambat-lambatkan pekerjaannya maka tidak akan dipercepat hartanya (HR. Muslim).Dalam hadits yang lain perintah bersegera dalam kebaikan diucapkan Sang Nabi Agung : Bersegeralah kalian melakukan amal-amal saleh karena akan muncul berbagai fitnah yang menyerupai malam yang demikian gelap gulita. Dimana seseorang di pagi hari masih mukmin dan di sore hari menjadi kafir, menjadi mukmin di sore hari namun di pagi hari telah menjadi seorang kafir, dia tukar agamanya dengan dunia (HR. Muslim dan Ahmad). Mereka yang tidak memiliki aktivitas hanya akan menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermamfaat. Ketahuilah bahwa saat paling berbahaya bagi akal manusia adalah saat dia ada dalam kekosongan dan kekosongan yang dibiarkan berlanjut akan membuat seseorang terjerat dalam kesedihan yang berkepanjangan. Karena sesungguhnya waktu kosong adalah pencuri yang cerdik dan culas. Maka obatilah ia dengan kerja keras, kerja cepat dan kerja ikhlas agar waktu kita berlimpah berkah dan rahmat. Kuburlah waktu kosong kita dengan kesibukan berkesinambungan. Jika Anda tidak bersegera, maka siapsiaplah untuk binasa!!
67 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(28) Memotret Shalat Kita Oleh: Samson Rahman Salat merupakan tali pengikat ruhani yang sangat kuat antara seorang hamba dengan Penciptanya. Hubungan yang melambangkan kehinadinaan hamba di hadapan Tuhannya dan keagungan Sang Khaliq di depan hamba-Nya. Salat dengan gamblang menggambarkan kekecilan seorang hamba dan kebesaran Allah. Salat adalah sarana munajat mendekatkan diri kepada Allah. Salat adalah tangga ruh dan kalbu orang-orang yang merindu Allah..Dengan salat mereka merajut malam di mihrab-mihrab mahabbah dan syauq sambil bercengkerama penuh nikmat dengan Tuhannya yang sedang membuka tirai-tirai langit bagi orang-orang yang sedang istighfar dan munajat. Lambungnya segan berdekatan dengan kasur-kasur empuk. Mereka berdoa pada Tuhannya dengan air linangan air mata harap dan cemas Hati mereka terasa hangat tatkala lambingan munajat mereka panjatkan di relung-relung malam yang senyap. mereka menyibak awan dan gemintang dengan alunan panjang tasbih dan tahmid kepada Tuhan. Mereka getarkan pintu-pintu langit munajat cinta yang senantiasa bergelora di titian malam yang pendek.. Salat adalah tiang agama dan penyangga rusuk-rusuk dan organ-organ agama yang lain. Jika tiang utama hancur maka kelumpuhan akan segera terjadi pada organ-organ yang lain. Jika tiang utama ini melemah maka kehidupan agama tidak bisa diharapkan bergerak kembali. Keletihan jiwa akan merasuk kelumpuhan ruhani akan menjadi epedemi. Salat sangat berpengaruh pada pembentukan akhlak dan moralitas seseorang. Dia mampu menjadi imunisasi paling manjur bagi pelakunya untuk terjauhkan dari semua kekejian dan kejahatan. Dia menjadi obat paling mujarab yang menentramkan jiwa para pelakunya dan mampu mencegah pelakunya untuk tidak terjebak dalam kerakusan dan ketamakan. Dia akan mampu menjaga pelakunya untuk senantiasa bersikap rendah hati dan tawadhu‟ di hadapan siapa saja. Dia akan mampu mendongkrak harga diri pelakunya di hadapan siapapun yang menyombongkan diri di hadapan Allah. Salat adalah munajat dan doa. Ia adalah taubat dan inabah. Ia adalah tasbih dan istighfar, tahmid dan takbir serta tahlil yang teramu dalam sebuah untaian prosesi indah menggapai nikmat pertemuan dengan Kekasih. Salat menjadi terminal seorang hamba dalam perjalanan hidupnya untuk sejenak bersukaria bertemu dengan Tuhannya, Sang Maha Diraja. Dalam salatlah mereka merasakan kenikmatan ruhani dan jiwa yang sangat sensasional.. Bahkan ada yang mengatakan : Andaikata penduduk bumi tahu kenikmatan yang kami rasakan saat kami salat, pastilah mereka akan memenggal kepala kami dengan pedang-pedang nan tajam. Dalam salat, kita menyucikan-Nya, bermunajat dengan firman-firman-Nya. Kita ruku‟ dan sujud pada-Nya. Kita renungi kembali asal penciptaan kita yang berasal dari tanah dan unsur-unsur alam yang ada. Dari bahan tersebut, Dia melengkapi kita dengan kemauan dan kekuatan sehingga kita mampu menyucikan, menjunjung, menahan tuntutan fisik dan syahwat, meluruskan instink, menggelorakan kecenderungan menegakkan kesucian dan berusaha melawan penyimpangan-penyimpangan yang mengarah pada kekejian dan kejahatan. 68 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Salat merupakan sarana mendidik jiwa dan memperbaharui semangat serta sebagai penyucian akhlak. Ia adalah tali penguat pengendali diri, pelipur lara, penyejuk jiwa dan pengaman dari rasa takut dan cemas. Ia akan menghancurkan kelemahan dan akan menjadi senjata ampuh bagi mereka yang merasa terasingkan. Salat membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk. Dia akan menyingkirkan dunia dari hati pelakunya dan akan meletakkannya di telapak tangannya. Dia akan mencari dunia untuk dikendalikan dan bukan dunia yang mengendalikan dirinya. Salat adalah kebun ibadah yang di dalamnya penuh dengan segala yang menyenangkan dan menggembirakan. Ada takbir, ada ruku‟, ada berdiri, ada sujud, ada duduk dan tahiyyat yang di dalamnya penuh dengan munajat. Ia adalah cahaya yang ada di dalam hati seorang mukmin dan nur yang akan memberikan penerangan kala mereka dikumpulkan di padang mahsyar. Sebagaimana Rasulullah sabdakan. Dengan salat kita minta pertolongan kepada Allah dengan segala kerendahan jiwa yang terekspresikan lewat ruku‟ dan sujud, yang terekam dalam semarak doa dan munajat. “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”. (Al-Baqarah : 45). Salat akan terasa berat jika kekhusyuaan kita demikian hampa, ia akan terasa beban jika kita tidak merindukan pertemuan dengan Sanga Mahakasih. Sebaliknya salat akan terasa nikmat bagi orang-orang yang khusyu‟, bagi mereka yang menjadikan salat sebagai tangga menuju pertemuan dengan Sang Khalik. Salat yang benar akan senantiasa mampu menjadi tameng dari maksiat-maksiat yang mungkin akan menenggelamkan ruhani kita dan merubuhkan pilar keimanan kita, serta mematikan potensi keihsanan kita : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur‟an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadahibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al-Ankabuut : 45). Barang siapa yang menjaga salatnya, maka salat itu menjadi cahaya dan keterangan (bukti) serta penyelamat baginya di hari kiamat (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani). Meruyaknya kejahatan di tengah kita bisa saja terjadi yang berupa pemyimpangan, kekejian kekotoran-kekotoran ruhani sangat mungkin terjadi karena salat kita tidak lagi ada bobot nilai-nilai ilahiyahnya. Salat kita hanya berupa rangka-rangka dan gerak yang hampa ruhani. Salat kita laksana mayat yang tanpa ruh, salat kita telah mati saat kita melakukannya. Ironi, jika peringatan rutin peristiwa Isra‟ Mi‟raj ya setiap tahun tidak melahirkan salat khusyu‟ yang mampu menggetarkan nurani dan menembus hingga ke langit. Salat yang hampa kekhusyu‟un dan hampa kerendahan hati akan melahirkan kehampaan-kehampaan baru yang tiada henti. Maka, sudah saatnyalah kita jadikan salat sebagai sumber cahaya yang akan menerangi perjalanan kita menuju Allah Yang Maha Kuasa. Dengan salat jiwa kita menjadi tentram, sejuk dan segar. Karena dalam salat aliran ketentraman dari langit terus mengalir. Tanpa henti. 69 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
(29) Menjadi Hamba Rabbani bukan Ramadhani Oleh: Samson Rahman Pada saat Ramadhan datang, ada perubahan besar pada sekian banyak orang Islam. Dengan semangat mereka melakukan ibadah ibadah wajib dengan kwantitas yang jauh lebih banyak daripada saat sebelum bulan Ramadhan tiba. Namun saying seiring dengan perginya bulan Ramadhan semangat beribadah dengan intens kepada Allah ikut pula mengendur deras. Peningkatan kwantitas ibadah yang melonjat fantastis di bulan Ramadhan lalu kemudian mengempes dengan cepat di luar Ramadhan sebenarnya adalah cara pendekatan ibadah Ramadhani, yakni pendekatan seseorang yang melakukan yang hanya rajin di bulan Ramadhan dan kemudian melorot tajam setelah Syawal menjelang. Kita menjadi pelaku ibadah musiman, karena kita dengan sengaja telah menjadikan Ramadhan sebagai salah satu bulan dimana kwantitas ibadah kita melonjak tajam. Para ulama menyebut pelaku ibadah semacam ini dengan sebutan yang terkandung sindiran tajam di dalamnya : Hamba Ramadhani. Artinya ibadahnya rajib hanya di bulan Ramadhan. Padahal tujuan utama puasa sebagaimana yang Allah firmankan pada surat Al-Baqarah 183, menunjukkan dengan sangat tegas bahwa puasa itu ditujukan untuk lahir dan munculnya ketakwaan pada pelakunya. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian semua berpuas a sebagaimana telah diwajibkan terhadap orang-orang yang datang sebelum kalian, agar kalian bertakwa” (Al-Baqarah : 183). Puasa ditujukan untuk membidani ketakwaan kita kepada Alah secara berkesinambungan, kontinyou dan membuahkan. Oleh sebab itulah menggunakan kata tattaquun, dalam bentuk fi‟il mudhari‟ yang berarti untuk saat ini dan akan datang. Maksudnya dengan puasa seseorang diharapkan untuk mampu menginternalisasi dan mengkristalkan ketakwaan itu dalam darah daging dalam dirinya. Sehingga kemudian pelaku puasa akan memiliki kepekaan rabbani yang terus menerus tanpa mengenal waktu, kondisi. Sebab ketakwaan hakiki bukan harus ada dan terasa hanya di bulan Ramadhan. Ketakwaan hendaknya menjadi sesuatu yang melekat pada diri kita semua. Sebab ketakwaan tidak memiliki batas ruang dan zaman tertentu. Manusia takwa akan senantiasa berada dalam aura rabbani yang dalam dirinya ada kobaran api semangat ilahiyah yang mengelak gelegak untu senantiasa melakukan kebaikan dan siaga penuh untuk meninggalkan kejahatan dan keburukan. Dia senantiasa dekat dengan Allah, jauh dari angkara dan senantiasa rajib mengetuk pintu pintu rahmat-Nya. Nuraninya memiliki sensitivitas yang sangat tinggi dan dengan mudah memiliki antara alhaq dan albathil. Hamba rabbani akan menggelar konser tahlil di mesjid mesjid dan mushalla mushalla, akan mendendangkan tahmid dan tasbih walaupun ada di dalam kereta. Bibirnya ranum dengan dzikir kepada Allah.
70 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Hamba Rabbani memiliki mata anti maksiat, telinga anti desas desus, mulut anti fitnah dan adu domba. Hatinya sebening mutiara dan pikirannya secerah bintang kartika. Bulan Ramadhan ini mari kita jadikan bulan berlatih untuk menjadi hamba Rabbani dan bukan hamba Ramadhani. Hamba yang akrab dengan Allah, kapan saja dan dimana saja. Wallahu a‟lam.
----------------------------------------------------OOOoooOOO-----------------------------------------
71 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Ust. Samson Rahman, telah diundang sebanyak dua kali untuk untuk menyampaikan dakwah di Amerika Serikat dan Kanada. Kedatangan pertama beliau adalah dalam rangka LKII ICMI-NA 2012 bulan Maret dan April 2012. Bersama Ust. Harjani Hefni, beliau menjadi instruktur training “The 7 Islamic Daily Habits” yang mendapat sambutan sangat antusias dari masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat dan Kanada. Kedatangan beliau untuk yang kedua kali ini adalah dalam rangka Safari Ramadhan ICMI-NA 1433H-2012, mulai tanggal 19 Juky s/d 21 Agustus 2012. Dimana InsyaAllah beliau akan menjadi imam dan khatib shalat Idul Fitri di Houston pada tanggal 19 Agustus 2012. Ada sebanyak 29 topik dengan ringkasan makalahnya yang telah disiapkan oleh Ust. Samson Rahman. Semoga ini akan memberikan manfaat untuak seluruh masyarakat muslim Indonesia di AS dan Kanada. Houston, 16 Juli, 2012 Panitia Pusat Safari Ramadhan ICMI-NA Bekerjasama dengan Kelompok-Kelompok Pengajian Lokaliti Muslim Indonesia di antara lain: San Francisco, Sacramento, Los Angeles, San Diego, San Bernardino, Las Vegas, Phoenix, Houston, Palm Beach Florida, Tulsa, Chicago, Raleigh, Philadelphia, New York dan Washington DC. Juga bekerjasama dengan Kantor-Kantor Perwakilan Negara RI di AS di San Francisco, Los Angeles, Houston, Chicago dan New York. DAFTAR RIWAYAT HIDUP Drs. SAMSON RACHMAN, MA Samson Rachman, lahir di Lombang Gilira Raja, Sumenep, Madura pada tanggal 9 September 1967. Sekolah Dasar di selesaikan di desa kelahiran. Sedang Sekolah Menengah (Tsanawiyah dan Aliyah) dituntaskan di Pondok Modern Al-Amin Prenduan, Sumenep, Madura selama 6 tahun dari tahun 1981 hingga 1987 dan selama dua tahun mengajar di almamaternya. Dari tahun 1990 hingga tahun 2000 kuliah S1 dan S2-nya di International Islamic University, Islamabad Pakistan. Sejak di Pakistan telah menulis di berbagai media nasional di Indonesia baik berupa resensi buku, opini atau hikmah. Tulisan-tulisannya pernah dimuat Republika, Media Indonesia, Suara Merdeka, Jawa Pos, Gatra, Hidayatullah dan Sabili dan di Eramuslim Online. Menulis dan menerjemahkan lebih dari 30-an buku. Antara lain : Laa Tahzan buku best seller(terjemahan), Berbahagialah (terjemahan), Diplomasi Islam (terjemahan), Tafsir Wanita, Tarikh Khulafa', Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, Syajaratul Ma'arif, Al-Luma' (buku referensi tasawwuf lengkap), Fatwa-fatwa Kontemporer, Etika Ekonomi Islam, Yesus Akan 72 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA
Kembali, Misinterpretasi Al-Quran, Shaidul Khathir, Sejarah Islam dari Nabi Adam hingga Abad 20, Kepemimpinan Islami, Sejarah Kota Mekkah dan Madinah, Fikih Thaharah, Manhaj Dakwah Yusuf al-Qaradhawi (semuanya terjemahan), dan Sirah Ibnu Hisyam (dalam proses cetak). Islam Moderat (pengantar), Menjadi Hamba Rabbani (antologi) dan yang terakhir 1001 Hadits yang Menggugah dan beberapa buku lainnya. Mengisi acara dakwah dan tabligh di hampir seluruh kawasan Indonesia. Mengisi training keislaman, bedah buku dan pelatihan khotib dan dai di berbagai instansi, dan bersama ustadz Harjani Hefni mengisi training The 7 Islamic Daily Habits. Selain menjadi salah seorang pengurus Ikatan Dai Indonesia Pusat bersama Dr. Satori kini juga menjadi Pimpinan dan Pengasuh Al-Qudwah Boarding School di Rangkas Bitung Lebah Banten. Beristerikan satu orang dan empat orang anak.
73 Topik-Topik Materi Safari Ramadhan 1433H-2012 ICMI-NA