CURICULUM VITAE Personal Data : Nama Lengkap / Gelar Tempat Tanggal Lahir Alamat Phone Email
: Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt.,MARS : Jakarta, 20 September 1966 : Graha Bintaro Jaya Blok GR 31 No. 31, PondokAren Tangerang Selatan : 085882909848 :
[email protected]
Working Experiences : 2015 – Sekarang Sekretaris Ditjen Kefarmasian & Alkes Kemenkes RI 2016 – Sekarang Konsultan RS Bhakti Asih 2014 – 2015 Ketua tim tarif & unit cost RS Kanker Dharmais 2010 – 2014 Kepala InstalasiFarmasi RSKD 2005 – 2010 Kepala Bagian Pelayanan Pelanggan 2002 – 2005 Kepala Divisi Pemasaran PERJAN RSKD
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI BERBASIS FARMAKOEKONOMI
Oleh : Dr. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS
ISSUE STRATEGIS ERA JKN 1. Era Jaminan Kesehatan Nasional, membuat diberlakukannya tarif INA CBG’S yang terdiri dari paketpaket pelayanan kesehatan.
2. Outcome/keluaran yang diharapkan adalah pelayanan kesehatan yang tetap bermutu .
FARMAKOEKONOMI 1. Ilmu Farmakoekonomi sangat diperlukan dalam era JKN, dan harus dikuasai oleh para Farmasis, dokter dan nakes lain. 2 RS harus memilih barang farmasi yang cost effective dalam paket-paket pelayanan kesehatan yang terdapat dalam tarif Ina CBG’S.
ROADMAP PENGEMBANGAN FARMASI DAN ALKES
Manajemen Suplai dan Penggunaan Obat Good Prescribing Practice
GPP
FORMULARIUM NASIONAL
e-catalogue PEMILIHAN
PERESEPAN
e-logistic
REVIEW
MESO PTO EPO
MANAJEMEN
PENGGUNAAN
PELAYANA Pelayanan DISPENSING N OBAT
POR
SUMBER : KEMENKES RI 2015
MANAJEMEN
DISTRIBUSI
PENGADAAN
GDP GSP
DUKUNGAN AKSESIBILITAS OBAT DAN VAKSIN BAGI PROGRAM KESEHATAN FORNAS
PEMILIHAN /
MONITORING & EVALUASI
SELEKSI
POR Good Prescribing Practice Good Pharmacy Practice
PENGGUNAAN
TATA KELOLA OBAT-VAKSIN TERPADU
PERENCANAAN
-LP-LPO -e-logistic Good Distribution Practice Good Storage Practice
Sumber : KEMENKES RI
DISTRIBUSI
PENGADAAN
RKO
SIKLUS LOGISTIK
PEMILIHAN
REN
PUS
GAR
DAL DIST
ADA
SMPN
Efisiensi penggunaan suatu obat dan Alkes habis pakai di RS, ditentukan oleh : 1.Clinical Pathway 2.Pemilihan barang farmasi yang cost effectiveness 3.Adanya unit cost dari tindakan yang tersering di RS
MENGAPA FARMAKOEKONOMI Semakin meningkatnya biaya biaya kesehatan & terbatasnya sumber daya yang ada Mendapatkan cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya ter batas
MANFAAT FARMAKOEKONOMI
MANFAAT FARMAKOEKONOMI
Comparative in Economic Analysis Treatment A
Consequences A
Costs A
Choice Costs B
Treatment B
Consequences B
Jenis biaya menurut perspektif Komponen biaya
Perspektif Masyarakat Penderita
Biaya langsung medis: Biaya pelayanan kesehatan
+
+
+
+
Biaya pelayanan kesehatan + lainnya Biaya cost sharing patient −
+
−
+
+
−
−
+
+
−
+
informal +
−
−
−
Biaya tidak langsung: Biaya hilangnya produktivitas +
+
−
−
Penyedia yankes
Pembayar
Biaya langsung non medis: Biaya transportasi Biaya pelayanan (tambahan)
TEHNIK EVALUASI EKONOMI KESEHATAN Cost Minimization Analysis (CMA) Teknik analisis ekonomi untuk membandingkan dua pilihan (opsi, option) intervensi atau lebih yang memberikan hasil (outcomes) kesehatan setara untuk mengidentifikasi pilihan yang menawarkan biaya lebih rendah.
Cost Benefit Analysis(CBA)
Teknik untuk menghitung rasio antara biaya intervensi kesehatan dan manfaat (benefit) yang diperoleh, dengan outcome (yaitu manfaat) diukur dengan unit moneter (rupiah).
Cost Effectiveness Analysis(CEA)
Cost Utility Analysis(CUA)
Teknik analisis ekonomi untuk membandingkan biaya dan hasil (outcomes) relatif dari dua atau lebih intervensi kesehatan. Pada CEA, hasil diukur dalam unit nonmoneter,
Teknik analisis ekonomi untuk menilai “utilitas (daya guna)” atau kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan, (QALY).
Type of PE evaluation Methodology
Units Measured
Cost Outcomes Cost-minimization dollars equivalent Cost-effectiveness dollars natural units Cost-Utility dollars QALY Cost-Benefit dollars dollars
PENDEKATAN INTERDISIPLIN
DOKTER
PERAWAT MEDICAL CARE NURSING CARE
PASIEN PHARMACEUTICAL CARE
APOTEKER
NUTRITIONAL CARE
TENAGA KESEHATAN LAIN
AHLI GIZI
PROFESSIONAL CONTACT
ANALISIS COST EFFECTIVENESS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA TERAPI PROFILAKSIS APENDEKTOMI
Distribusi Biaya Total Rawatan Pada Pasien Appendix yang di rawat inap
ANALISIS EFEKTIF BIAYA
ANALISIS COST EFFECTIVENESS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA TERAPI PROFILAKSIS APENDEKTOMI
Pengukuran efektivitas biaya penggunaan antibiotik Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER) = Biaya Penggunaan Antibiotik Lama waktu rawatan pasca bedah apendiktomi
Hasil Analisis Cost Effectiveness Antibiotika per hari terhadap biaya
Hasil Analisis Cost Effectiveness Antibiotika per hari terhadap total biaya perawatan
Tabel Kelompok Alternatif berdasarkan Efektivitas-Biaya
Efektivitas-biaya Efektivitas lebih rendah Efektivitas sama Efektivitas lebih tinggi
Biaya lebih rendah
Biaya sama
Biaya lebih tinggi
A
B
C
[Perlu perhitungan RIEB]
D G
[Dominan] Sefotaksim
[Didominasi]
E
F
H
I [Perlu perhitungan RIEB]
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sefotaksim dalam bentuk tunggal lebih unggul (cost effective) disusul dengan seftriakson Sesuai dengan hasil ACER
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS BIAYA ALBUMIN MERK A, MERK B, MERK C PADA PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA
Studi Kasus
Penggunaan Albumin pada kasus kanker payudara yang menggunakan 3 merk albumin. Harga A Rp. 1.134.471 B Rp 1.103.148 C Rp 1.080.456 Jenis Produk Albumin
Laju Peningkatan Albumin perhari
Biaya Langsung Medis perhari (Rp)
(g/dl/hari) Produk A
0,5
1.843.470
Produk B
0,4
1.813.792
Produk C
0,4
1.878.401
Cari yang paling cost Efektif !
Tabel Biaya Langsung Medis yang diperlukan Produk A, B dan C
Jenis Poduk Albumin
Jumlah Sediaan yang Diperluka n (botol)
Hari Perawatan
Biaya Langsung Medis Perhari
Total Biaya Langsung Medis
(hari)
(Rp)
(Rp)
Produk A
1
1 hari
1.843.470
1.843.470
Produk B
1,25
2 hari
1.813.792
3.627.584
Produk C
1,25
2 hari
1.878.401
3.756.802
Persentase komponen biaya tiap produk albumin Jenis produk Albumin
Produk A Produk B Produk C
Total %
Biaya Obat (%)
Biaya Biaya Biaya Biaya Ruang Jasa Laborat Alkes Perawa Dokter orium (%) tan (%) (%) (%)
61,54%
3,89%
21,27%
9,95%
3,75%
100%
60,82%
3,95%
21,62%
9,70%
3,91%
100%
57,52%
4,25%
23,23%
10,42%
4,57%
100%
Kuadran cost effectiveness plane Efektivitas (kurang)
(lebih) Produk A
(mahal) Biaya (murah) Produk B Produk C
. 1 Tentukan Membandingkan biaya Langkah Perhitungan Analisis Efektivitas-Biaya . tujuan. dan efektivitas dua terap penunjang baru bagi pasien kanker payudara yang mendapat pengobatan Albumin merk A, B dan C 2 Buat Membandingkan: . daftar Albumin merk A cara Albumin merk B untuk Albumin merk C mencapa Membandingkan laju i tujuan peningkatan kadar tersebut. albumin yg diberikan masing2 albumin 3 Identifikasi tingkat Albumin Rata- rata lama peningkatan Albumin . efektivitas. Merk A
0,5 (1hr)
1.843.470
Merk B
0,4 (2hr)
1.813.792
Merk C
0,4 (2hr)
1.878.401
4. Identifikasi dan hitung biaya pengobatan.
contd
Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya albumin, biaya kunjungan dokter, biaya laboratorium, biaya rawat inap: Biaya rerata Albumin A = Rp. 1.843.470
Biaya rerata Albumin B = Rp. 1.813. 792 Biaya rerata Albumin C = Rp. 1.878.401 5. Hitung dan lakukan interpretasi efektivitas-biaya dari pilihan pengobatan.
a. Hitung rasio efektivitas-biaya [REB] setiap pengobatan. Rumus: Biaya / Efektivitas REB Pengobatan A = Rp. 1.843.470/0.5 = 3.686.940 REB Pengobatan B = Rp. 1.813.792/0.4 = 4.534.480 REB Pengobatan C = Rp. 1.878.401/0.4 = 4.696.003 b. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau Diagram Efektivitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya pengobatan, bukan rerata efektivitas-biaya.
Hitung rasio inkremental efektivitas-biaya [RIEB] setiap pengobatan: RIEB pengobatan dengan Albumin A terhadap B = [Rp1.843.470− Rp1.813.792] / [0.5– 0.4] = Rp 296.780 RIEB pengobatan dengan Albumin C terhadap A = [Rp. 1.878.401− Rp1.843.470] / [0.4 – 0.5] = Rp -349.310
6.
Interpretasi.
•Antara pengobatan dengan Albumin C dan A dapat dipilih Albumin A karena efektifitasnya lebih tinggi dan harga lebih rendah.
contd
•Antara pengobatan dengan Albumin B dan A dapat dipilih Albumin A karena efektifitas lebih tinggi dan harga lebih rendah. •Antara pengobatan dengan Albumin B dan C dapat dipilih Albumin B karena efektifitasnya lebih tinggi dan harga lebih murah. •Nilai ICER produk C terhadap produk A bernilai negatif karena produk A lebih rendah harganya dan lebih efektif dibanding produk C. •Antara pengobatan dengan Albumin A dan pengobatan dengan Albumin B, apabila dipilih pengobatan dengan Albumin B maka harus mengeluarkan biaya lebih sebesar Rp 296.780. 7.
Lakukan analisis sensitivitas dan ambil kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari efektivitas setiap pengobatan, limit atas, dan limit bawah. Setelah itu, hitung biaya satuan dengan mempertimbangkan variasi volume obat yang digunakan. KESIMPULAN •Albumin Merk A merupakan terapi paling efektif dalam meningkatkan kadar albumin, dengan pengeluaran biaya yang paling sedikit.
Studi kasus penggunaan obat dan Alkes pada demam berdarah
Analisis Efektivitas Biaya Cairan Kristaloid Dan Kombinasi Cairan Kristaloid Dengan Koloid Pada Demam Berdarah Tanpa Syok Di RSU Bhakti Asih Tangerang Banten
Suratni Universitas Pancasila Program Magister Ilmu Kefarmasian Pembimbing: 1.Dr. Yusi Anggriani, M.Kes.,Apt 2.Dr.Dra. Agusdini Banun S , MARS.,Apt .
Data kerugian tahun 2015 BULAN
DHF MURNI JUMLAH PASIEN SELISIH BIAYA
DHF + KOMORBIDITAS JUMLAH PASIEN SELISIH BIAYA
Januari
9
18.243.815
6
11.024.100
Februari
7
12.225.945
15
21.293.910
Maret
13
20.763.830
7
18.556.175
April
11
17.034.400
6
11.237.170
Mei
13
19.590.215
8
11.757.265
Juni
10
19.728.500
5
10.027.461
Juli
7
10.417.380
6
14.420.650
Agustus
4
7.525270
1
1.157.340
September Oktober
5
4.793.625 4
8.004.880
November Desember
2
2
5.134.255
Jumlah Jumlah total kasus Jumlah Biaya % tase selisih % tase rata-rata
81 89
1.740.960 132.063.940
60 187
112.613.206 244.677.146
91
32 60
Sumber : (Tim Case-Mix RSU Bhakti Asih
Analisis efektivitas biaya Efektivitas Pengobatan
Perbaikan
Kristaloid (RL) n= 106 n % 54 50,9
Rerata Biaya (Rp) 4.283.348
Kristaloid + koloid (RL+Gelofusin) n = 65 n % 38 58,5
Tidak Perbaikan
52
3.639.359
27
49,1
41,5
Rerata Biaya (Rp) 4.839.252 6.417.977
Kristaloid dengan perbaikan : 50,9% dengan rerata biaya : 4.005.223 Kristaloid+Koloid dengan perbaikan : 58,5% dengan rerata biaya : 5.525.407
Uji Mann Whitney terhadap efektivitas dan biaya pengobatan Efektivitas Hematokrit Thrombosit Hemoglobin LOS
Kristaloid
Kristaloid+Koloid
P-Value
54 (5,9 %) 52 (49 %) 67 (63,2 %) 73 (68,9 %)
38 (58,5%) 15 (23,1%) 49 (75,4%) 39 (60%)
0,340 0,001 0,099 0,115
Biaya Langsung Medis Biaya Obat Biaya Penunjang Biaya Sewa Kamar Biaya Visite Biaya Administrasi Biaya lain-lain Biaya Total
Rerata biaya Kristaloid 1.271.809 723.871 1.117.441 392.686 181.675 317.741 4.005.223
Kristaloid+Koloid 2.258.816 812.006 1.083.660 470.128 269.149 631.649 5.525.407
p-Value 0,001 0,010 0,849 0,025 0,004 0,442 0,001
Efektivitas : p> 0,05 (HT,Hb,LOS) : Tidak berbeda bermakna, thrombo (p<0,05): merupakan gejala klinis DBD Biaya Total,biaya obat,biaya penunjang, biaya visite,biaya admin : p<0,05 : berbeda bermakna Biaya sewa kamar,lain-lain : p> 0,05 ; tidak berbeda bermakna
Hasil Uji Kruskal Wallis Perbedaan IMT terhadap efektivitas dan biaya Hasil Uji Efektivitas
Kesimpulan
Hematokrit
P = 0,289 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Thrombosit
P = 0,226 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Hemoglobin
P = 0,125 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
LOS
P = 0,282 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Efektivitas Pengobatan
Hasil Uji Biaya langsung Medis
Efektivitas
Kesimpulan
Biaya Obat
P = 0,272 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Biaya Penunjang
P = 0,590 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Biaya Sewa Kamar
P = 0,073 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Biaya Visite
P = 0,481 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Biaya Administrasi
P = 0,264 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Biaya lain-lain
P = 0,305 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Biaya Total
P = 0,087 > 0,05
Tidak berbeda bermakna
Efektivitas dan biaya pengobatan : tidak berbeda bermakna
Perhitungan ACER Jenis Terapi Cairan
Rerata Biaya
Efektivitas
ACER (Average Cost Effectivenes Ratio
Langsung medis
Terapi
Kristaloid
(Rp) 4.283.348
(%) 50,9
34.086
Kristaloid + Koloid
4.839.252
58,5
82.779
ACER Kristaloid lebih kecil dibanding Kombinasi kristaloid + Koloid (kristaloid menjadi pilihan dalam pembelian)
Posisi Alternatif Pengobatan Efektivitas Biaya
Efektivitas
lebih
Biaya lebih rendah
Biaya sama
Biaya lebih tinggi
A
B
C
D
E
F
rendah
Efektivitas sama
Kelompok cairan
Kelompok cairan
Kristaloid
Kristaloid+koloid
Kristaloid (KolomD): posisi dominan lebihrendah mendapatkan G denganEfektivitas biaya yang lebih efektivitasHyang sama tinggi
I
Kombinasi kristaloid+Koloid (Kolom F) : posisi didominasi dengan biayaKeterangan yang lebih tinggi mendapatkan efektivitas yang sama. : Kolom D,G,H = dominan, kolom B,C,F = didominasi, kolom E = seimbang dan kolom A,I hitung ICER . Untuk kedua jenis cairan tidak dibutuhkan perhitungan ICER/RIEB
Kesimpulan • Efektivitas terapi cairan untuk pasien demam berdarah tanpa syok dengan parameter klinis : nilai HT, Hb, (LOS) tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok penelitian • Rerata biaya total langsung medis pasien : Rerata biaya total kristaloid lebih rendah (Rp 4.005.223) dibanding kelompok kombinasi kristaloid dan koloid (Rp. 5.525.407) • Nilai ACER pada kelompok cairan kristaloid lebih kecil dan cairan kombinasi kristaloid dan koloid dengan hasil lebih besar • Nilai ICER tidak dilakukan karena berdasarkan tabel efektivitas biaya kristaloid pada posisi dominan dan kelompok cairan kristaloid dan koloid pada posisi didominasi, sehingga pada posisi tersebut tidak diperlukan perhitungan ICER.
•
LOS pada kelompok cairan kristaloid dan kelompok cairan kristaloid dan koloid, tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok (3-5 hari)
•
Perbedaan karateristik klinis pasien terhadap efektivitas pengobatan dan biaya langsung medis pasien adalah sbb : » Perbedaan status gizi pasien yang ditunjukkan dengan nilai (IMT) pada kedua kelompok penelitian : tidak berbeda bermakna terhadap efektifitas pengobatan dan biaya langsung medis pasien » Perbedaan kelas perawatan pasien : tidak berbeda bermakna terhadap efektivitas pengobatan tetapi berbeda bermakna terhadap biaya total pasien selama perawatan
» Perbedaan jenis pembayaran tidak berbeda bermakna terhadap efektivitas pengobatan tetapi berbeda bermakna terhadap biaya total •
Terapi cairan untuk pasien demam berdarah tanpa syok di RSU Bhakti Asih lebih cost effektiveness dengan menggunakan terapi cairan kristaloid dibanding dengan kombinasi cairan kristaloid dan koloid.
Koloid : Gelatin(Gelofusin)
Kristaloid : Ringer Laktat
KESIMPULAN 1.PEMILIHAN BARANG FARMASI BERDASARKAN COST EFFECTIVENESS ANALYSIS SANGAT PENTING DALAM PELAYANAN RS DI ERA JKN 2.KERJASAMA TIM (DOKTER, APOTEKER, PERAWAT N TENAKES LAIN) SANGAT DIPERLUKAN DALAM ERA JKN
TERIMA KASIH