Created By Aristastory.Wordpress.com
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk
memeriksa
kelakuan
sistem
dinamik
kompleks,
biasanya
dengan
menggunakan persamaan diferensial ataupun persamaan beda. Bila digunakan persamaan diferensial, teori tersebut dinamakan sistem dinamik kontinu. Bila digunakan persamaan beda, teori tersebut dinamakan sistem dinamik diskret. Bila variabel waktu berjalan dalam himpunan yang diskret pada beberapa selang dan kontinu pada selang lain, atau himpunan-waktu lain seperti himpunan Cantor, maka kita mendapatkan persamaan dinamik pada skala waktu. Beberapa keadaan juga mungkin dimodelkan oleh operator campuran seperti persamaan diferensial-beda. Teori ini membahas kelakuan kualitatif jangka panjang sistem dinamik, dan studi pemecahan persamaan gerak dari sistem yang terutama bersifat mekanis di alam. Ini termasuk
orbit
planet,
kelakuan
rangkaian
elektronik,
dan
pemecahan
terhadap persamaan diferensial parsial yang muncul dalam biologi. Kebanyakan penelitian modern memusatkan perhatian kepada studi sistem khaos (Wikipedia). Sistem dinamik kontinu seperti disebutkan diatas, sangat membantu untuk menyelesaikan persamaan-persamaan dengan variabel parameter yang saling berhubungan dan sering digunakan sebagai solusi penyelesaian dari beberapa model
1
Created By Aristastory.Wordpress.com
matematika, khusunya bidang fisika, kimia, dan juga biologi. Dalam sistem dinamik, akan diketahui perilaku sistem yang diberikan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa kestabilan sistem yaitu melalui nilai eigen, metode Lyapunov, limit cycle dan bifurkasi. Melalui nilai eigen akan diperoleh informasi kestabilan sistem, baik menggunakan sistem persamaan diferensial linier maupun sistem almost linier. 1.2
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah analisa kestabilan suatu persamaan
linier 2 dimensi melalui nilai eigennya. 1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui
kestabilan suatu persamaan linier 2 dimensi melalui nilai eigennya. 1.4
Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada analisa kestabilan sistem
dengan persamaan linier 2 dimensi dengan sistem dinamik kontinu. Penelitian ini juga hanya menganalisa kestabilan sistem melalui nilai eigennya.
2
Created By Aristastory.Wordpress.com
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Sistem Dinamik Secara umum sistem dinamik adalah pemodelan sebuah masalah nyata secara
matematis dengan menggunakan persamaan diferensial yang didalam persamaannya mengandung parameter-parameter yang saling berhubungan. Perubahan pada parameter-parameter tersebut akan mengakibatkan perubahan kestabilan pada titik equilibrium. Sistem dinamik pada ๐ธ adalah pemetaan โ
= ๐ถ 1 ๐: โ ร ๐ธ โ ๐ธ dengan ๐ธ adalah himpunan bagian terbuka dari โ๐ dan jika ๐๐ก (๐ฅ) = ๐(๐ก, ๐ฅ), maka ๐๐ก memenuhi : (i)
๐0 (๐ฅ) = ๐ฅ, โ๐ฅ โ ๐ธ dan
(ii)
๐๐ก โ ๐๐ (๐ฅ) = ๐๐ก+๐ (๐ฅ), โ๐ฅ โ ๐ธ dan ๐ก, ๐ โ โ (Perko, 2000:182) Secara geometri, sistem dinamik menggambarkan pergerakan titik-titik di dalam
ruang fase sepanjang kurva-kurva solusi dari sistem persamaan diferensialnya. Secara grafik, sistem dinamik akan memunculkan orbit. 1.1.1 Orbit Orbit melalui ๐ฅ0 , dinotasikan sebagai ๐๐(๐ฅ0 ), adalah himpunan titik-titik ๐ฅ dalam ruang keadaan ๐ yang berada pada suatu flow sehingga ๐ฅ = ๐ ๐ก ๐ฅ0 , yakni ๐๐(๐ฅ0 ) = {๐ฅ โ ๐ โถ ๐ฅ = ๐ ๐ก ๐ฅ0 , ๐ก โ ๐} (Wiggins, 1990:2)
3
Created By Aristastory.Wordpress.com
Namun, tidak semua sistem persamaan diferensial dapat ditentukan solusi dari sistemnya. Sehingga, tujuan utama sistem dinamik adalah mempelajari perilaku sistem di sekitar titik equilibrium. 1.1.2 Titik Equilibrium Titik ๐ฅ0 โ ๐ dikatakan titik equilibrium jika memenuhi ๐ ๐ก ๐ฅ0 = ๐ฅ0 untuk semua ๐ก โ ๐ (Kuznetsov, 1990:9). Analisis kestabilan adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk mempelajari perilaku dari sistem. Analisis kestabilan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penyelidikan terhadap perilaku titik setimbang persamaan diferensialnya. 1.1.3 Potret Fase Gabungan dari beberapa orbit yang digambarkan dalam satu bidang disebut potret fase atau biasa disebut bidang fase. Potret fase digambarkan dengan memanfaatkan nilai eigen dan vektor eigen dari persamaan yang dianalisis. 2.2
Nilai Eigen dan Vektor Eigen Nilai eigen dan vektor eigen sistem dinamik dapat digunakan untuk mempelajari
keadaan dinamik dari suatu sistem khususnya sistem linear. Misalkan ๐ด adalah matriks ๐ ร ๐, maka vektor ๐ฅ yang tidak nol di โ๐ disebut vektor eigen (eigen vektor) dari ๐ด jika ๐ด๐ฅ adalah kelipatan skalar dari ๐ฅ, yaitu ๐ด๐ฅ = ๐๐ฅ
4
Created By Aristastory.Wordpress.com
untuk ๐ suatu skalar. Skalar ๐ dinamakan nilai eigen (eigen value) dari ๐ด (Anton, 1988:277). Persamaan ๐ด๐ฅ = ๐๐ฅ dapat dituliskan sebagai berikut ๐ด๐ฅ = ๐๐ฅ ๐ด๐ฅ โ ๐๐ฅ = 0 (๐ด โ ๐๐ผ)๐ฅ = 0 Persamaan (๐ด โ ๐๐ผ)๐ฅ = 0 memiliki pemecahan tak nol jika dan hanya jika (๐ด โ ๐๐ผ) = 0 tidak memiliki invers, akibatnya ๐๐๐ก(๐ด โ ๐๐ผ) = 0. 2.3
Kestabilan Sistem Kestabilan suatu sistem linear dapat dilihat dari nilai eigen sistem tersebut. Pada persamaan diferensial orde satu ๐ฅฬ = ๐(๐ฅ) dengan solusi awal ๐ฅ(๐ก, ๐ฅ0 ) pada
waktu ๐ก dan dengan kondisi awal ๐ฅ(0) = ๐ฅ0 , pernyataan berikut bernilai benar a. Suatu nilai ๐ฅ dimana memenuhi ๐(๐ฅ) = 0 maka nilai ๐ฅฬ
disebut sebagai titik ekuilibrium. b. Titik ekuilibrium ๐ฅฬ
dikatakan stabil jika untuk setiap ๐ > 0 dan ๐ฟ > 0 , sedemikian hingga jika โ๐ฅ0 โ ๐ฅฬ
โ < ๐ฟ maka โ๐ฅ(๐ก, ๐ฅ0 ) โ ๐ฅฬ
โ < ๐ untuk setiap ๐ก โฅ 0 c. Titik ekuilibrium ๐ฅฬ
dikatakan stabil asimtotis jika titik ekuilibrium tersebut stabil dan selain itu untuk ๐ฟ1 > 0, sedemikian hingga lim โ๐ฅ(๐ก, ๐ฅ0 ) โ ๐ฅฬ
โ = 0 dengan ๐กโโ
ketentuan bahwa โ๐ฅ0 โ ๐ฅฬ
โ < ๐ฟ1 .
5
Created By Aristastory.Wordpress.com
d. Titik ekuilibrium ๐ฅฬ
tidak stabil jika untuk setiap ๐ > 0 ada ๐ฟ > 0 sedemikian sehingga, jika โ๐ฅ0 โ ๐ฅฬ
โ < ๐ฟ, maka โ๐ฅ(๐ก, ๐ฅ0 ) โ ๐ฅฬ
โ > ๐ untuk semua ๐ก โฅ 0 (Olsder, 2004:57)
6
Created By Aristastory.Wordpress.com
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1
Hasil Tulisan ini merupakan kajian terhadap bentuk-bentuk kestabilan sistem melalui
persamaan diferensial. Adapun sistem persamaan diferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem persamaan diferensial linier 2 dimensi. Berikut beberapa contoh persamaan diferensial linier 2 dimensi dan pengecekan nilai eigen serta kestabilannya. 1.
๐๐ฅ ๐๐ก
๐๐ฆ
= 2๐ฅ + ๐ฆ dan
๐๐ก
= 2๐ฅ + 3๐ฆ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) ๐ด=(
2 1 ) 2 3 1 ) โ1
๐1 = 1 โ โโโโ ๐ฃ1 = (
1 ๐2 = 4 โ โโโโ ๐ฃ2 = ( ) 2 [
๐ฅ(๐ก) 1 1 ] = ๐ถ1 ๐ ๐ก ( ) + ๐ถ2 ๐ 4๐ก ( ) ๐ฆ(๐ก) โ1 2
โด Tidak stabil dengan tipe titik kestabilan adalah node
7
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.1 Potret fase (tidak stabil dengan tipe titik kestabilan node)
2.
๐๐ฅ ๐๐ก
= ๐ฅ + 2๐ฆ dan
๐๐ฆ ๐๐ก
= 2๐ฅ โ 2๐ฆ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) ๐ด=(
1 2 ) 2 โ2 1 ) โ2
๐1 = โ3 โ โโโโ ๐ฃ1 = (
2 ๐2 = 2 โ โโโโ ๐ฃ2 = ( ) 1 [
๐ฅ(๐ก) 1 2 ] = ๐ถ1 ๐ โ3๐ก ( ) + ๐ถ2 ๐ 2๐ก ( ) ๐ฆ(๐ก) โ2 1
โด Tidak stabil dengan tipe titik kestabilan adalah titik pelana (saddle point)
8
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.2 Potret fase (tidak stabil dengan tipe titik kestabilan pelana)
3.
๐๐ฅ ๐๐ก
= 3๐ฅ dan
๐๐ฆ ๐๐ก
= 3๐ฆ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) ๐ด=(
3 0 ) 0 3
1 ๐1 = ๐2 = 3 โ โโโโ ๐ฃ1 = โโโโ ๐ฃ2 = ( ) 0 [
๐ฅ(๐ก) 1 1 ] = ๐ถ1 ๐ 3๐ก ( ) + ๐ถ2 ๐ 3๐ก ๐ฅ ( ) ๐ฆ(๐ก) 0 0
โด Tidak stabil dengan tipe titik kestabilan adalah node
9
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.3 Potret fase (tidak stabil dengan tipe titik kestabilan node)
4.
๐๐ฅ ๐๐ก
= โ5๐ฅ โ ๐ฆ dan
๐๐ฆ ๐๐ก
= ๐ฅ โ 3๐ฆ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) ๐ด=(
โ5 โ1 ) 1 โ3 1 ) โ9
๐1 = ๐2 = โ4 โ โโโโ ๐ฃ1 = โโโโ ๐ฃ2 = (
[
๐ฅ(๐ก) 1 1 ] = ๐ถ1 ๐ โ4๐ก ( ) + ๐ถ2 ๐ โ4๐ก ๐ฅ ( ) ๐ฆ(๐ก) โ9 โ9
โด Stabil asimtotik dengan tipe titik kestabilan adalah node
10
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.4 Potret fase (stabil asimtotik dengan tipe titik kestabilan node)
5.
๐๐ฅ ๐๐ก
= ๐ฆ dan
๐๐ฆ ๐๐ก
= โ50๐ฅ โ 15๐ฆ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) ๐ด=(
0 1 ) โ50 โ15 1 ) โ5
๐1 = โ5 โ โโโโ ๐ฃ1 = (
1 ) โ10
๐2 = โ10 โ โโโโ ๐ฃ2 = (
[
๐ฅ(๐ก) 1 1 ] = ๐ถ1 ๐ โ5๐ก ( ) + ๐ถ2 ๐ โ10๐ก ( ) ๐ฆ(๐ก) โ5 โ10
โด Stabil asimtotik dengan tipe titik kestabilan adalah node
11
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.5 Potret fase (stabil asimtotik dengan tipe titik kestabilan node)
6.
๐๐ฅ ๐๐ก
= โ4๐ฅ + 5๐ฆ dan
๐๐ฆ ๐๐ก
= โ5๐ฅ + 2๐ฆ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) ๐ด=(
โ4 5 ) โ5 2 3 โ 4๐ ) 5
๐1 = โ1 + 4๐ โ โโโโ ๐ฃ1 = (
3 + 4๐ ) 5
๐2 = โ1 โ 4๐ โ โโโโ ๐ฃ2 = (
๐ฅ(๐ก) = 3๐ โ๐ก cos 4๐ก + 4๐ โ๐ก sin 4๐ก ๐ฆ(๐ก) = 5๐ โ๐ก cos 4๐ก โด Stabil asimtotik dengan tipe titik kestabilan adalah spiral point
12
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.6 Potret fase (stabil asimtotik dengan tipe titik kestabilan spiral point)
7.
๐๐ฅ ๐๐ก
= 4๐ฅ + 5๐ฆ dan
๐๐ฆ ๐๐ก
= โ5๐ฅ โ 2๐ฆ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) โ4 5 ๐ด=( ) โ5 โ2 โ3 โ 4๐ ) 5
๐1 = 1 + 4๐ โ โโโโ ๐ฃ1 = (
โ3 + 4๐ ๐2 = 1 โ 4๐ โ โโโโ ๐ฃ2 = ( ) 5 ๐ฅ(๐ก) = โ3๐ โ๐ก cos 4๐ก โ 4๐ โ๐ก sin 4๐ก ๐ฆ(๐ก) = 5๐ โ๐ก cos 4๐ก โด Tidak stabil dengan tipe titik kestabilan adalah spiral point
13
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.7 Potret fase (tidak stabil dengan tipe titik kestabilan spiral point)
8.
๐๐ฅ ๐๐ก
= ๐ฆ dan
๐๐ฆ ๐๐ก
= โ๐ฅ
Penyelesaian : Titik kritis : (๐ฅ, ๐ฆ) = (0,0) ๐ด=(
0 1 ) โ1 0
1 ๐1 = ๐ โ โโโโ ๐ฃ1 = ( ) ๐ 1 ) โ๐
๐2 = โ๐ โ โโโโ ๐ฃ2 = ( [
๐ฅ(๐ก) 1 1 ] = ๐ด cos ๐ฅ ( ) + ๐ต sin ๐ฅ ( ) ๐ฆ(๐ก) ๐ โ๐
โด Stabil dengan tipe titik kestabilan adalah center
14
Created By Aristastory.Wordpress.com
Gambar 3.8 Potret fase (stabil dengan tipe titik kestabilan center)
3.2
Pembahasan Beberapa contoh persamaan diferensial diatas memberikan nilai eigen dan
vektor eigen yang berbeda-beda, dimana untuk persamaan pertama, diperoleh nilai eigen positif yang berbeda sehingga mengakibatkan persamaan tersebut tidak stabil dengan tipe titik kritis node. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titiktitik uji menjauh dari titik kritis. Untuk persamaan kedua, salah satu nilai eigen yang dihasilkan positif dan satunya lagi negatif, sehingga mengakibatkan persamaan tersebut tidak stabil dengan tipe titik kritisnya adalah pelana atau saddle point. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titik-titik uji menjauh dari titik kritis dan membentuk pola seperti pelana kuda. Untuk persamaan ketiga, nilai eigen yang diperoleh adalah positif sama. Sehingga mengakibatkan persamaan tersebut tidak stabil dengan tipe titik kritisnya
15
Created By Aristastory.Wordpress.com
adalah node. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titik-titik uji menjauh dari titik kritis. Untuk persamaan keempat diperoleh nilai eigen yang sama, namun bernilai negatif. Hal ini mengakibatkan persamaan tersebut stabil asimtotik dengan tipe titik kritisnya adalah node. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titik-titik uji masuk ke titik kritis. Dari persamaan kelima diperoleh nilai eigen yang berbeda dan juga kedua nilai eigen yang dihasilkan bernilai negatif, sehingga mengakibatkan persamaan tersebut stabil asimtotik dengan tipe titik kritisnya adalah node. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titik-titik uji masuk ke titik kritis. Persamaan keenam diperoleh nilai eigen yang imaginer, dimana ๐ผ dari nilai eigen tersebut bernilai negatif. Hal ini mengakibatkan persamaan tersebut stabil saimtotik dengan tipe titik kritisnya adalah spiral point. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titik-titik uji masuk ke titik kritis dan berbentuk seperti spiral. Persamaan ketujuh diperoleh nilai eigen yang imaginer, dimana ๐ผ dari nilai eigen tersebut bernilai positif. Hal ini mengakibatkan persamaan tersebut tidak stabil dengan tipe titik kritisnya adalah spiral point. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titik-titik uji menjauh dari titik kritis dan berbentuk seperti spiral.
16
Created By Aristastory.Wordpress.com
Persamaan kedelapan diperoleh nilai eigen yang imaginer, dimana ๐ผ dari nilai eigen tersebut bernilai 0. Hal ini mengakibatkan persamaan tersebut stabil dengan tipe titik kritisnya adalah center. Dari potret fase yang dihasilkan ditunjukkan bahwa titiktitik uji masuk ke titik kritis dan membentuk pola center.
17
Created By Aristastory.Wordpress.com
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1
Kesimpulan Berikut beberapa jenis nilai eigen yang diperoleh dan kestabilan yang dihasilkan.
1. Nilai eigen positif berbeda menyebabkan persamaan tidak stabil dengan tipe titik kritisnya node. 2. Nilai eigen positif negatif menyebabkan persamaan tidak stabil dengan tipe titik kritisnya titik pelana (saddle point). 3. Nilai eigen positif sama menyebabkan persamaan tidak stabil dengan tipe titik kritisnya node. 4. Nilai eigen negatif sama menyebabkan persamaan stabil asimtotik dengan tipe titik kritisnya node. 5. Nilai eigen negatif berbeda menyebabkan persamaan stabil asimtotik dengan tipe titik kritisnya node. 6. Nilai eigen imaginer dengan ๐ผ negatif menyebabkan persamaan stabil asimtotik dengan tipe titik kritisnya spiral point. 7. Nilai eigen imaginer dengan ๐ผ positif menyebabkan persamaan tidak stabil dengan tipe titik kritisnya spiral point. 8. Nilai eigen imaginer dengan ๐ผ = 0 menyebabkan persamaan stabil dengan tipe titik kritisnya center.
18
Created By Aristastory.Wordpress.com
4.2
Saran Untuk proses pencarian nilai eigen dan khususnya penggambaran potret fase
akan lebih efektif jika menggunakan program Maple 13 dari pada menggunakan cara manual. Sehingga sangatlah penting untuk setiap mahasiswa menguasai program tersebut. Dalam penyusunan tulisan ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kinerja penulis di kemudian hari.
19
Created By Aristastory.Wordpress.com
DAFTAR PUSTAKA Anton, H. 1988. Aljabar Linier Elementer. (Alih bahasa: Pantur Silaban, dan I. Nyoman Susila. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tersedia http://eprints.ung.ac.id/5536/5/2013-1-84202-411409045-bab201082013012017.pdf. (diakses tanggal 29 November 2015)
pada
G.J. Olsder & J.W.Van der Woude. 2004. Mathematical Systems Theory. VSSD. Tersedia pada http://eprints.ung.ac.id/5536/5/2013-1-84202-411409045-bab201082013012017.pdf. (diakses tanggal 29 November 2015) Kustnetsov, Y.A. 1998. Element of Applied Bifurcation Theory. Springer-Verlag: New York. Tersedia pada http://eprints.ung.ac.id/5536/5/2013-1-84202411409045-bab2-01082013012017.pdf. (diakses tanggal 29 November 2015) Perko, L. 2000. Differential Equations and Dynamical System. Springer-Verlag: New York. Tersedia pada http://eprints.ung.ac.id/5536/5/2013-1-84202411409045-bab2-01082013012017.pdf. (diakses tanggal 29 November 2015) Wiggins, S. 1990. Introduction to Applied Nonlinier Dynamic System and Chaos. Springer-Verlag: New York. Tersedia pada http://eprints.ung.ac.id/5536/5/20131-84202-411409045-bab2-01082013012017.pdf. (diakses tanggal 29 November 2015) https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_sistem_dinamik
20