The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL TEKNOLOGI BIOGAS DI DUSUN TO’DURIAN, PATA’PADANG, TORAJA UTARA Eunike Rismayani Allufris *Gustin Tanggulungan * Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (
[email protected])
ABSTRACT A This study aims to analyze the feasibility of alternative development models of biogas technology in the hamlet To 'Durian, District Sanggalangi', North Toraja, using the Cost Benefit Analysis (CBA). Feasibility assessment based on NPV > 0 and BCR> 1 with a discount rate of 24%, and the IRR rate of> 24%. The results showed that individual models worthy of 6 households, the choice between individual or communal models feasible for 9 households, and decent communal models for 5 communities consisting of 20 households. The benefits to be derived from the application of biogas technology is the provision of alternative energy sources, reduction of health and environmental problems, and additional incomes. Cost needed include installation costs, maintenance costs, and the cost of socialization. The farmers need socialization of these technologies to achieve adopt awareness. Keywords: cost - benefit analysis, NPV, BCR, IRR, biogas technology
PENDAHULUAN Beternak hewan bagi masyarakat pedesaan Toraja, khususnya hewan babi dan kerbau adalah hal yang umum dijumpai. Masyarakat di pedesaan Toraja melakukan aktivitas beternak karena permintaan hewan sangat tinggi untuk memenuhi acaraacara adat. Oleh karena itu beternak hewan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan. Akan tetapi terdapat fenomena bahwa aktivitas beternak
belum
memberikan hasil maksimal serta memunculkan masalah lingkungan dan kesehatan. Para peternak dapat memaksimalkan manfaat ternaknya
diantaranya dengan
mengkonversi kotoran ternak menjadi sumber biogas untuk berbagai keperluan (Hastuti, 2009). Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya mencemari lingkungan, mengganggu pemandangan, dan penyebab penyakit dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan (Simamora, 2006). 1 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Teknologi biogas pada dasarnya juga dimaksudkan untuk mengatasi kelangkaan energi dengan menciptakan sumber energi alternatif. Biogas dihasilkan dari limbah peternakan dan pertanian yang relatif mudah diperoleh di lingkungan masyarakat pedesaan (Simamora, 2006). Masyarakat pedesaan atau sekitar pinggir hutan yang umumnya masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar akan terbantu dengan teknologi tersebut yang sekaligus mengatasi masalah lingkungan dari menurunnya populasi pohon karena dgunakan sebagai bahan bakar.
Meskipun demikian, keputusan untuk mengadopsi suatu teknologi baru selayaknya didahului dengan uji kelayakan. Analisis biaya dan manfaat (cost-benefit analysis) adalah salah satu informasi akuntansi manajemen yang dapat menyediakan informasi perbandingan cost dan benefit atas suatu alternatif tindakan oleh pengambil keputusan. CBA berguna untuk menilai apakah keputusan yang dipilih dapat memanfaatkan secara efisien sumber daya yang langka dengan pengambilan alternatif kebijakan yang relevan untuk menerapkan suatu kriteria keputusan yang tepat (Fuguitt dan Wilcox, 1999; Campbell dan Brown, 2003). Pemerintah di beberapa tempat telah mengupayakan berbagai penelitian dan program untuk merealisasi program biogas dengan memanfaatkan limbah ternak. Namun belum ada kajian untuk model pengembangan yang dapat diterapkan pada masyarakat pemilik ternak di pedesaan Toraja.
Penelitian ini bertujuan menganalisis kemungkinan pengembangan teknologi biogas bagi masyarakat pedesaan Toraja khususnya pada wilayah yang menjadi lokasi penelitian ini dengan pendekatan cost-benefit analysis. Untuk itu dirumuskan persoalan penelitian “ apakah teknologi biogas layak diadopsi masyarakat pemilik ternak di Dusun To’ Durian, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara dan bagaimanakah model pemanfaatan teknologi biogas yang dapat dipilih oleh setiap rumah tangga?
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah setempat ataupun pihakpihak terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Bagi 2 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menimbulkan kesadaran untuk mengadopsi teknologi biogas sebagai sumber energi alternatif yang juga dapat mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh kegiatan beternak tersebut. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi untuk penelitian terkait. TELAAH LITERATUR Cost Benefit Analysis (CBA) Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu prosedur sistematis dan analitis yang membandingkan manfaat dan biaya dalam mengevaluasi suatu proyek atau program yang bersifat sosial (Mishan dan Quah, 2007). Bappenas (2011), secara sederhana mengartikan “manfaat” adalah hal-hal positif atau menguntungkan suatu pihak apabila suatu pilihan diambil sedangkan “biaya/cost” diartikan sebagai
hal-hal
negatif atau merugikan suatu pihak. Identifikasi biaya maupun manfaat proyek kemudian didiskontokan dengan discount rate tertentu (Ismaryanto, 1992).
Dengan CBA keputusan kebijakan mempertimbangkan hasil perbandingan cost dan benefit terkait proyek/program tersebut. CBA berguna untuk menilai apakah keputusan yang dipilih dapat memanfaatkan secara efisien sumber daya yang langka dengan pengambilan alternatif kebijakan yang relevan untuk menerapkan suatu kriteria keputusan yang tepat (Fuguitt dan Wilcox, 1999; Campbell dan Brown, 2003). Di sektor publik, CBA digunakan untuk mengevaluasi nilai akhir dari sebuah proyek publik dan memberikan arah apakah sebuah proyek kemudian layak dijalankan atau tidak (Puslitbang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan, 2011). Biaya atau manfaat yang timbul tidak selalu berupa “uang”. Namun biaya dan manfaat harus diidentifikasikan, diukur, dan dinilai dalam satuan moneter untuk menentukan Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR) dari suatu proyek/program yang dinilai. NPV adalah nilai bersih dari selisih cash flow yang dihasilkan dengan yang dikeluarkan dengan mempertimbangkan nilai waktu dari uang. BCR adalah perbandingan nilai sekarang (present value) dari manfaat yang diperoleh terhadap nilai sekarang (present value) dari biaya yang dikorbankan. Adapun IRR adalah tingkat discount rate yang terjadi 3 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
apabila NPV sama dengan nol. NPV dan IRR yang semakin tinggi berarti semakin besar manfaat bersih yang diperoleh (Ruijs, 2008).
Model Pengembangan Teknologi Biogas Terdapat dua model pengembangan teknologi biogas yang umumnya diterapkan oleh peternak, yaitu: model individual (skala rumah tangga) dan model komunitas (skala komunal). Teknologi biogas skala rumah tangga dapat dikembangkan jika rumah tangga pemilik ternak memiliki kecukupan limbah ternak dan memiliki kesediaan dan komitmen untuk menerapkan teknologi ini secara berkelanjutan (Junus, 1995:6). Adapun skala komunal akan dapat diterapkan apabila: (1) masyarakat yang tergabung dalam sebuah komunitas suka bergotong–royong (2) jarak antar rumah tangga yang tergabung dalam sebuah komunitas berdekatan; (3) adanya komitmen dari semua rumah tangga yang tergabung dalam komunitas untuk menerapkan teknologi secara berkelanjutan.
Cost dan Benefit Teknologi Biogas Teknologi biogas merupakan suatu metode pemanfaatan limbah yang berupa feses, urine, dan sisa pakan hewan ternak sebagai bahan baku pembuatan berbagai kebutuhan hidup dengan cara mengolahnya menjadi penghasil sumber energi alternatif dalam bentuk gas yang ramah lingkungan (Simamora at al, 2006). Cost yang berkaitan langsung dengan adopsi teknologi biogas mencakup biaya instalasi dan biaya pemeliharaan. Biaya instalasi terdiri atas biaya alat, bahan, dan biaya tenaga. Pada wilayah Salatiga di Jawa Tengah, komponen biaya dana standar biaya instalasi adalah seperti pada Lampiran 1. Cost yang timbul akan dapat diamortisasi sepanjang umur ekonomis reaktor biogas yang menurut Widodo, at al (2007) dapat mencapai umur ekonomis 20 tahun. Pemeliharaan secara rutin diperlukan untuk kelancaran penggunaan teknologi biogas. Komponen biaya pemeliharaan teknologi biogas mencakup pemeliharaan digester, penampung gas, kompor dan saluran biogas untuk menghindari kebocoran (Yusriadi, 2011).
4 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Pada tahap awal adopsi teknologi biogas keterlibatan pemerintah dan aktor-aktor sosial lainnya sangat diperlukan untuk mendorong dan menarik minat masyarakat. Sehubungan dengan itu akan ada biaya sosialisasi. Kegiatan sosialisasi tersebut dapat berupa ceramah tentang manfaat biogas, demonstrasi cara pembuatan biogas dan praktek pelatihan penggunaan biogas. Proses dan biaya sosialisasi juga dilakukan setelah pembuatan teknologi biogas untuk meningkatkan loyalitas dan kepercayaan masyarakat untuk keberlanjutan penggunaan teknologi biogas (Baba, 2008).
Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan teknologi biogas. Teknologi yang menggunakan bahan baku feses ternak dapat mengurangi pencemaran lingkungan (Yusriadi, 2011). Teknologi ini juga memberi dampak positif terhadap lingkungan, diantaranya membantu program pelestarian hutan, tanah dan air, mengurangi polusi udara dan meningkatkan sanitasi lingkungan. Selain itu, penerapan teknologi biogas dapat mengurangi masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh limbah ternak (Muryanto, 2006).
Potensi biogas berbeda-beda untuk berbagai limbah kotoran sebagaimana disajikan pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Potensi Produksi Gas dari Kotoran Ternak JENIS TERNAK Sapi Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Babi Ayam Itik Sumber:
JUMLAH TINJA PER HARI (KG) 28 28 35 1,13 1,13 3,41 0,18 0,34
PERSENTASE KANDUNGAN BAHAN AIR KERING 80 20 80 20 83 17 74 26 74 26 67 33 72 28 62 38
PRODUKSI GAS PER HARI (m3) 0,644 - 1.120 0,644 - 1,120 0,805 - 1.400 tidak ada informasi tidak ada informasi 0, 136 - 0,201 0,012 - 0,021 0,022 - 0,400
(1)Buku saku peternakan, Dit. Bina Program Dirjen Peternakan (http://www.scribd.com/doc/40142122/3-5-Biogas); (2)Updated Guidebook On Biogas Development (1984) dalam (Haryati, 2006).
5 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Hasil dari biogas dapat diubah menjadi beberapa bentuk energi, yaitu energi panas atau dengan bantuan generator diubah menjadi energi listrik maupun mekanik (Haryati, 2006). Perbandingan hasil konversi energi biogas per 1m 3 untuk berbagai penggunaan adalah seperti yang ditunjukkan tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Konversi Energi Biogas per 1 m3 dan Penggunaannya Tenaga pengangkut
Konversi
Penerangan
Sebanding dengan lampu 60 – 100 W selama 6 jam.
Memasak
Untuk memasak 3 jenis makanan untuk 5 – 6 orang
Sebanding dengan 0,8 liter bensin, elpiji 0,46 kg, Pengganti bahan bakar minyak tanah 0,62 liter, minyak solar 0,52 liter dan kayu bakar 3,5 kg . Tenaga pengangkut
Menjalankan motor 1 pk selama 2 jam
Listrik
Sebanding dengan 1,25 KWH listrik
Sumber: Kristoferson Dan Bolkaders (1991) dalam Haryati (2006)
Gas bio yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembakaran karena menghasilkan panas yang tinggi, tidak berbau, tidak berasap, dan api yang dihasilkan berwarna biru. Hasil sampingan dari teknologi biogas adalah berupa pupuk organik dalam bentuk padat maupun cair dengan kualitas yang tinggi. Kapasitas pupuk padat dan pupuk cair yang dihasilkan dari setiap ukuran digester adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Produksi Pupuk Organik Berdasarkan Ukuran Reaktor Biogas per Bulan UKURAN REAKTOR BIOGAS (m3) 4 6 8 10 12
PUPUK PADAT (Kg) 140 210 280 350 420
PUPUK CAIR (Ltr) 50 75 100 125 150
Sumber: http://sulteng.litbang.deptan.go.id 6 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi kasus di Dusun To’ Durian, Lembang Pata’padang, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan: 1) merupakan kawasan pedesaan; 2) keberadaan peternak dalam skala yang beragam; 3) ketersediaan akses data. Data diperoleh dengan cara observasi dan wawancara ke rumah penduduk.
Data dan Asumsi Data penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur terkait manfaat dan biaya teknologi biogas, potensi biogas, dan nilai konversi biogas ke berbagai macam penggunaan. Data yang terkumpul, dianalisis dengan menggunakan beberapa konsep dan asumsi berikut ini : 1. Satu rumah sebagai satu rumah tangga 2. Semua rumah tangga dan komunitas bersedia mengadopsi teknologi biogas dan dapat bekerjasama untuk pengembangan reaktor biogas secara komunal (satu komunitas adalah rumah dengan jarak maksimal 50 meter) 3. Pemilihan ukuran reaktor biogas didasarkan pada potensi maksimal biogas pada setiap keluarga/komunitas yakni sesuai jumlah kepemilikan hewan ternak pada saat penelitian dan akan dipertahankan sepanjang umur reaktor biogas. 4. Satu batang pohon setara dengan 100 kg kayu bakar. Biaya replacement untuk sebatang pohon adalah US $ 0,965 (Krause & Koomey (1989) dalam Renwick at al (2007)). Satu ikat kayu bakar (satuan yang lazim di masyarakat) setara dengan 3 kg. 5. Upah rata – rata buruh tani per hari (8 jam) adalah Rp 25.000,00 6. Penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tercemar lebih rentan menyerang anak–anak daripada usia dewasa. Penyakit demam dan diare yang sering menyerang anak-anak setempat menjadi proxy dalam penelitian ini. 7. Semua masyarakat melakukan pengobatan di Puskesdes Pata’padang dengan tarif biaya per pengobatan sebesar Rp 20.000,00 7 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
8. Tersedia pasar untuk menjual pupuk organik sebagai hasil sampingan dari reaktor biogas dengan harga Rp 350,00/kg untuk pupuk padat dan
Rp
500,00/liter untuk pupuk cair. 9. Harga metana sama dengan emisi karbon dan tersedia pasar emisi karbon menurut harga Protokol Kyoto yaitu U$ 10 per ton CO2e. 10. Suku bunga tingkat petani adalah 24 persen dan konstan setiap tahunnya (Moll,1989). 11. Tahun dasar dalam perhitungan adalah tahun 2013. 12. Kurs terhadap USD adalah kurs tengah BI pada bulan Agustus, 2013 sebesar Rp 10.318,00.(http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksii/Default.aspx) 13. Umur ekonomis instalasi biogas adalah 20 tahun
Langkah Analisis Data Langkah analisis data adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi kemungkinan pengembangan alternatif model individu atau komunitas berdasarkan jarak antar rumah. 2. Penghitungan potensi biogas pada rumah tangga atau komunitas. 3. Identifikasi ukuran digester biogas yang sesuai untuk potensi biogas pada rumah tangga atau komunitas 4. Eliminasi rumah tangga dan komunitas yang tidak potensial 5. Mengestimasi cost dan benefit pada setiap rumah tangga dan atau komunitas yang potensial 6. Menghitung NPV, BCR, dan IRR. 7. Menentukan kelayakan adopsi model pengelolaan biogas berdasarkan nilai NPV> 0, BCR> 1, dan IRR >i (discount rate). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Penelitian Jumlah rumah tangga dan kepemilikan ternak pada objek penelitian adalah sebagaimana pada Tabel 4 dengan karakteristik demografi sebagaimana pada
8 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Lampiran 2. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 91 persen rumah tangga di Dusun To’ Durian melakukan aktivitas beternak. Tabel 4. Populasi Rumah Tangga dan Kepemilikan Ternak KETERANGAN
JUMLAH
%
Jumlah rumah tangga
67
100%
Rumah tangga yang tidak melakukan aktivitas beternak
6
9%
Rumah tangga yang melakukan aktivitas beternak
61
91%
Sumber: Data Diolah, 2014
Potensi Model Pengembangan Ukuran Reaktor Biogas Hasil identifikasi ukuran reaktor biogas untuk rumah tangga dan komunitas menunjukkan ada 15 rumah tangga yang tidak potensial mengadopsi teknologi ini karena kapasitas limbah ternak tidak cukup untuk semua ukuran digester biogas (lampiran 3). Sedangkan kapasitas reaktor yang potensial dibangun adalah sebagai berikut : Tabel 5. Jumlah Potensi per Model dan Ukuran Digester UKURAN
JUMLAH RUMAH
JUMLAH KOMUNITAS &
DIGESTER
TANGGA
JUMLAH RUMAH
3
Ukuran 4 m
5
3 (7 rumah)
Ukuran 6 m3
3
3 (15 rumah)
3
Ukuran 8 m
0
1 (2 rumah)
Ukuran 10 m3
2
2 (6 rumah)
Ukuran 12 m3
5
3 (11 rumah)
Potensi Biogas Pada Skala Rumah Tangga dan Komunitas Perhitungan potensi biogas (m3) di setiap rumah tangga dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan potensi gas rata-rata setiap hewan ternak. Potensi rata – rata adalah merupakan nilai rata-rata dari potensi maksimal dan potensi minimal. Cara pengitungan potensi per rumah tangga adalah : (jumlah ternak kerbau x rata-rata produksi gas hewan kerbau per hari x 30 hari) + {( jumlah ternak babi dewasa + (¼ x jumlah babi anakan) x rata-rata produksi gas hewan babi per hari x 30 hari } + 9 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
(jumlah ternak itik x rata-rata produksi gas hewan itik per hari x 30 hari). Sedangkan perhitungan potensi biogas per bulan untuk komunitas adalah total penjumlahan potensi perbulan seluruh rumah tangga yang tergabung dalam sebuah komunitas.
Hasil perhitungan potensi biogas per bulan menunjukkan potensi biogas untuk 46 rumah tangga yang memiliki hewan ternak di Dusun To’ Durian, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara adalah sebesar 2.491,52 m3. Total potensi biogas skala individu adalah 1.415,28 m3. Sedangkan total potensi biogas untuk skala komunal sebesar 1.076,24 m3. Penghitungan potensi biogas ini menjadi dasar untuk menentukan besar potensi subsitusi manfaat bila teknologi biogas diadopsi.
Jenis dan Jumlah Biaya Biaya Instalasi Teknologi Biogas Perhitungan biaya instalasi biogas untuk rumah tangga/individu mencakup semua kebutuhan alat dan bahan pembuatan instalasi biogas, biaya tenaga ahli, tukang, dan asisten tukang. Komponen biaya instalasi mengikuti daftar kebutuhan biaya di Kota Salatiga dengan penyesuaian harga berlaku di lokasi penelitian. Perhitungan biaya instalasi untuk model komunal lebih besar daripada model rumah tangga karena ada beberapa tambahan alat sesuai jumlah rumah tangga yang tergabung dalam suatu komunitas, yaitu: pipa gas utama (1,5”), knee polos 0,5” PVC, pipa PVC AW 0,5”, valve gas utama KITZ, kompor, selang gas PE, T PVC 0,5”, T drat dalam 0,5”, sokdrat luar PVC 0,5”, sokdrat dalam PVC 0,5”, manometer, water drain, dan lem pipa PVC.
Hasil perhitungan biaya instalasi biogas per unit untuk model rumah tangga dengan ukuran reaktor 4 m3 yakni Rp 6.488.500,00; ukuran reaktor 6 m3 sebesar Rp 7.233.500,00; ukuran reaktor 10 m3 sebesar Rp 9.168.500,00; dan ukuran reaktor 12 m3 sebesar Rp 10.093.500,00. Adapun biaya instalasi untuk model komunal berkisar antara Rp 7.464.000,00 hingga Rp 14.774.500,00.
10 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya untuk kebutuhan mereparasi dan memelihara instalasi biogas agar kondisi fisik instalasi dapat bertahan lama dan beroperasi dengan baik. Rata – rata biaya reparasi dan pemeliharaan menggunakan acuan biaya rata-rata di Kota Salatiga yakni Rp 200.000,00 per tahun untuk semua ukuran digester biogas.
Biaya Sosialisasi Menurut pemerintah setempat dan beberapa tokoh masyarakat, kegiatan sosialisasi program-program kepada masyarakat setempat relatif
mudah dilakukan karena
dapat disampaikan pada acara-acara adat atau kegiatan ibadah yang frekuensi kejadiannya tinggi. Dan masyarakat pedesaan umumnya akan mudah mengikuti suatu program apabila terbukti hasilnya, sehingga sosialisasi disarankan dilakukan dalam bentuk pelatihan pembuatan sebuah pilot project. Sehubungan dengan itu perhitungan biaya sosialisasi menggunakan asumsi biaya pilot project di salah satu potensi model komunal yaitu di lokasi To’ Gereja. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa lokasi ini dekat dengan gereja, salah satu fasilitas publik penting di daerah ini, dengan lingkungan yang terlihat kumuh karena menjadi lokasi kandang hewan para pemilik ternak yang memiliki lahan tersebut. Biaya untuk instalasi tersebut adalah berkisar Rp 11.564.500,00 dengan tambahan kebutuhan pelatihan lainnya, maka total biaya terhitung mencapai Rp 15.000.000,00.
Identifikasi Jenis Dan Nilai Manfaat Tersedianya Bahan Bakar secara Mandiri Konversi biogas untuk keperluan memasak menjadi kebutuhan prioritas dalam penghitungan kebutuhan energi masyarakat karena dibutuhkan semua masyarakat dan tidak memerlukan biaya tambahan yang besar dalam proses konversi dari gas bio ke bahan bakar. Selain menjadi sumber energi alternatif manfaat lain yang terkait adalah dapat direlokasinya waktu yang semula digunakan untuk mengumpulkan kayu ke kegiatan produktif lainnya. Perhitungan manfaat dari tersedianya bahan bakar secara mandiri dilakukan dengan langkah – langkah berikut ini: 11 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
1. Menentukan kuantitas kebutuhan bahan bakar yang terpenuhi dan nilai konversinya ke harga elpiji. 2. Menentukan jumlah penghematan waktu dari kegiatan pengumpulan bahan bakar kayu dan nilai konversinya sebagai pendapatan berdasarkan rata-rata tarif upah per jam setempat.
Total benefit berupa ketersediaan bahan bakar secara mandiri dan penghematan waktu pengumpulan bahan bakar mencapai Rp 34.542.000,00 untuk instalasi model individual dan Rp 60.662.000,00 untuk instalasi komunal. Terdapat beberapa reaktor yang akan memiliki kapasitas sisa yang seharusnya bisa dikonversi ke kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang juga menjadi kebutuhan penting masyarakat setempat. Akan tetapi manfaat ini tidak diperhitungkan karena proses konversi tersebut membutuhkan alat dan biaya tambahan yang tidak tersedia informasinya.
Tersedianya Pupuk Organik Secara Mandiri Bahan keluaran dari proses pembuatan biogas adalah pupuk organik berupa pupuk padat dan pupuk cair yang kuantitasnya tergantung ukuran reaktor biogas. Pupuk organik sebagai hasil sampingan tersebut akan mengurangi biaya pembelian pupuk oleh para peternak yang juga mayoritas petani. Disamping itu akan ada penghematan waktu produktif yang semula untuk menangani pupuk kandang. Langkah perhitungan manfaat dari ketersediaan pupuk organik dilakukan sebagai berikut: 1. Menghitung kuantitas keluaran pupuk padat dan pupuk cair organik berdasarkan ukuran reaktor biogas. 2. Menentukan nilai moneter keluaran pupuk dengan cara : ( Q pupuk padat x Rp 350,00) + (Q pupuk cair x Rp 500,00). Perhitungan penghematan waktu dari penanganan pupuk kandang dilakukan sebagai berikut : 1. Menentukan waktu per periode penanganan pupuk kandang dan intensitas pengumpulan pupuk kandang.
12 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
2. Mengukur dan menghitung penghematan waktu mengumpulkan pupuk kandang ke satuan moneter per tahun dengan menggunakan informasi rata – rata upah pekerja masyarakat setempat yakni Rp 3.000,00/jam dengan cara : (jam per penanganan pupuk x rata-rata upah buruh per jam x intensitas pengumpulan per bulan x 12 bulan)
Total benefit terhitung dari ketersediaan pupuk organik secara mandiri dan penghematan waktu penanganan pupuk kandang mencapai Rp 33.756.000,00 untuk instalasi model individual dan Rp 55.428.000,00 untuk instalasi komunal. Dengan demikian
teknologi biogas memberikan manfaat pengurangan biaya pembelian
pupuk, tambahan penghasilan dari kapasitas pupuk yang tidak terpakai, serta realokasi waktu yang semula digunakan untuk menangani pupuk kandang.
Peningkatan Kualitas Kesehatan Penanganan limbah ternak melalui teknologi biogas mengurangi masalah kesehatan sehingga memberi manfaat penghematan biaya pengobatan dalam hal ini digunakan proxy biaya pengobatan penyakit diare. Menurut masyarakat setempat, anak-anak umumnya lebih rentan terhadap penyakit diare daripada orang tua sehingga dalam penghitungan hanya diperhitungkan biaya berobat oleh anak-anak.
Penghitungan manfaat kesehatan per tahun untuk tiap rumah tangga maupun komunitas dilakukan dengan cara : (jumlah anak x intensitas berobat dalam setahun x tarif berobat). Pemanfaatan limbah menjadi biogas berpotensi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat yakni penghematan biaya berobat bagi penggunaan skala individu diperkirakan sebesar Rp 4.140.000 per tahun dan untuk skala komunal adalah sebesar Rp 14.080.000 per tahun.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Manfaat Pengurangan Pohon Untuk Keperluan Kayu Bakar Pengalihan bahan bakar memasak dari kayu bakar ke gas bio akan mengurangi penebangan pohon untuk kebutuhan kayu bakar. Penghitungan benefit dari 13 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
penyelamatan hutan lokal digunakan proxy biaya replacement. Biaya replacement dalam hal ini adalah biaya penanaman pohon kembali. Metode perhitungannya dilakukan sebagai berikut: 1. Menghitung penggunaan kg kayu bakar per tahun berdasarkan rata-rata penggunaan saat ini. 2. Konversi penggunaan kg kayu bakar per tahun ke satuan pohon. 3. Menentukan biaya penanaman pohon/tahun dalam nilai rupiah. 4. Menentukan manfaat penghematan penanaman pohon/tahun dengan cara (persentase) pemenuhan kayu bakar dikalikan dengan biaya penanaman pohon/tahun.
Total manfaat pengurangan pohon dari substitusi kayu bakar ke gas bio untuk skala individu sebesar Rp 2.771.099,00 per tahun, sedangkan untuk skala komunal sebesar Rp 4.389.826,00 per tahun .
Manfaat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Pemanfaatan limbah ternak melalui teknologi biogas dapat membantu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Nilai pengurangan emisi GRK dari setiap instalasi biogas dihitung berdasarkan total pengurangan emisi dan harga pasar pengurangan karbon melalui mekanisme CDM (Clean Development Mechanism) di bawah Protokol Kyoto. Perhitungan nilai moneter pengurangan emisi GRK adalah sebagai berikut : 1. Menghitung pengurangan emisi GRK untuk setiap instalasi biogas. Setiap instalasi biogas dapat mengurangi emisi GRK rata – rata 5t CO2/instalasi/tahun (berdasarkan proyek pengembangan CDM biogas di Nepal, 2005). 2. Menetapkan harga pasar penjualan karbon/ ton. Satu ton pengurangan emisi gas CO2 diukur berdasarkan harga karbon yang ada di pasar internasional sesuai dengan Protokol Kyoto yaitu sebesar U$ 10 per ton CO2e dengan menggunakan Kurs Tengah BI pada bulan Agustus, 2013 sebesar Rp 10.318,00. 3. Mengukur nilai pengurangan karbon per tahun ke satuan rupiah untuk setiap instalasi biogas. 14 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
= 5 ton x U$ 10/ton x Rp 10.318,00 = Rp 515.900,00.
Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu program sensitif terhadap suatu perubahan. Salah satu variabel yang dapat berubah adalah variabel discount rate. Menurut Likke et al (2000) dalam analisis cost benefit dengan menggunakan NPV dan BCR, variabel yang paling berpengaruh adalah discount rate. Tingkat discount rate diubah untuk melihat bagaimana nilai cost dan benefit mengalami perubahan pada tingkat discount rate yang lebih tinggi maupun pada tingkat discount rate yang lebih rendah (Perkins, 1994). Penelitian ini menggunakan tingkat discount rate sebesar 24 persen yaitu tingkat suku bunga pinjaman yang menurut Moll (1989) berlaku pada petani di Jawa Barat. Dalam penelitian ini discount rate diasumsikan konstan setiap tahun dan disimulasikan pada tingkat 15 persen, 30 persen, dan 40 persen.
Analisis Kelayakan Adopsi Teknologi Biogas Analisis NPV, BCR, dan IRR Hasil perhitungan cost dan benefit menunjukkan nilai akhir NPV yang positif, BCR lebih besar dari 1 (BCR> 1), dan tingkat IRR lebih besar dari 24% (IRR > 24%). Nilai penghitungan IRR sangat tinggi dibandingkan tingkat suku bunga yang berlaku di Indonesia yang berkisar antara 5,75 persen sampai dengan 12,25 persen. Analisis tersebut menunjukkan bahwa dari 61 rumah tangga yang ada di lokasi penelitian, teknologi biogas skala rumah tangga dan skala komunitas layak diadopsi dalam bentuk : 1. Model skala rumah tangga saja oleh 6 rumah tangga 2. Model skala komunal oleh 5 komunitas yang terdiri atas 20 rumah tangga. 3. Alternatif pilihan antara model skala rumah tangga dengan skala komunal oleh 9 rumah tangga
15 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Analisis Sensitivitas Hasil analisis sensitivitas pada beberapa tingkatan discount rate menunjukkan baik model skala individu maupun skala komunal terlihat bahwa semakin tinggi tingkat discount rate maka nilai NPV dan BCR yang dihasilkan semakin menurun. Pada tingkat discount rate 15 persen, nilai NPV> 0 dan BCR> 1 dan nilainya cukup besar. Akan tetapi pada tingkat discount rate 30 persen nilai NPV dan BCR menurun tetapi NPV tetap positif dan nilai BCR masih > 1. Demikian pula pada tingkat discount rate 40 persen. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi ini memberikan manfaat yang lebih besar daripada biayanya sehingga layak untuk diadopsi.
SIMPULAN DAN SARAN Pendekatan Cost Benefit Analysis untuk potensi adopsi teknologi biogas di Dusun To’Durian, Lembang Pata’padang, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara, menunjukkan adanya benefit berupa tersedianya bahan bakar secara mandiri, tersedianya pupuk organik secara mandiri, peningkatan kualitas kesehatan, dan peningkatan kualitas lingkungan. Sedangkan cost yang teridentifikasi dan dapat dihitung adalah biaya instalasi reaktor biogas, biaya reparasi dan pemeliharaan reaktor oleh masyarakat, dan biaya sosialisasi. Terdapat pula manfaat yang teridentifikasi tetapi tidak dapat dihitung berupa kelebihan kapasitas yang seharusnya dapat dikonversi ke energi lainnya misalnya untuk bahan bakar kendaraan bermotor.
Berdasarkan kriteria NPV yang positif, BCR>1, dan IRR > 24 persen, maka teridentifikasi ada 6 rumah tangga dapat mengadopsi model individual, 20 rumah tangga dapat tergabung dalam 5 komunitas untuk mengadopsi model komunal, dan 9 rumah tangga dapat memilih diantara model rumah tangga atau model komunal. Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: 1. Tidak semua cost dan benefit dapat dihitung karena keterbatasan data dan metode pengukuran. Terdapat pula asumsi-asumsi yang perlu dikaji lebih lanjut diantaranya asumsi bahwa masyarakat dapat bekerjasama mengembangkan dan 16 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
mengelola model komunal, semua hewan piaraan dikandangkan, serta kayu bakar diperoleh dengan cara menebang pohon. 2. Analisis sensitivitas hanya menggunakan faktor discount rate, sedangkan faktor lain yang juga mudah berubah belum dianalisis diantaranya perubahan jumlah hewan yang diternakkan, pola pemeliharaan hewan ternak masyarakat setempat yang tidak selalu dikandangkan, dan penambahan jumlah anggota keluarga. Sehubungan dengan itu pihak pemerintah, stakeholder lainnya, maupun peneliti yang bergerak dalam pengusahaan kesejahteraan ekonomi masyarakat pedesaan dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi awal untuk penelitian lanjutan yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA : Anonim. Kajian Metode Analisis Biaya Manfaat Hasil Litbang. (2011). Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan – Puslitbang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan. Baba, S. (2008). Rekayasa Teknologi Biogas untuk Diadopsi Peternak Sapi Potong di Sulawesi Selatan. Prosding Seminar Nasional Sapi Potong – Palu, 24 November 2008: 140 – 150. Bappenas (2011). Kajian Ringkas Pengembangan Dan Implementasi Metode Regulatory Impact Analysis (Ria) Untuk Menilai Kebijakan (Peraturan Dan Non
Peraturan)
Di
Kementerian
Ppn/Bappenas,
http://birohukum.bappenas.go.id/data/data_kajian/Draft%20Policy%20Pape r%2013juli.pdf, diunduh 1 Juni 2014. BSP Nepal. (2005). Clean Development Mechanism Simplified Project Design Document For Small – Scale Project Activities (Version 02). Campbell, H. F.& Brown, R. P. C. (2003). Benefit-Cost Analysis-Financial and Economic Appraisal Using Spreadsheets. New York: Cambridge University Press. Fuguitt, D. & Wilcox, S. J. (1999). Cost-Benefit Analysis for Public Sector Decision Makers. United States: Greenwood Publishing Group, Inc.
17 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Haryati, T. (2006). Biogas – Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi Alternatif. Wartazoa Vol. 16, No.3: 160 – 169. Ismaryanto, S. (1992). Pengukuran Eksternalitas Lingkungan Proyek – Proyek Pembangunan – Pendekatan Analisis Biaya Dan Manfaat. Jakarta: Pusat Antar Universitas – Studi Ekonomi Universitas Indonesia. Junus, M. (1995). Teknik Membuat Dan Memanfaatkan Unit Gas Bio. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press. Likke., Liewelyn, R. & Musianto, L. (2000). Analisis Cost-Benefit terhadap Industri Rokok di Indonesia. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol.2, No. 2, September 2000. Mishan, E. J. & Quah, E. (2007). Cost Benefit Analysis, Fifth Edition. London and New York: Routledge, Taylor & Francis Group. Moll, H.A.J. (1989). Farmers and Finance: Experience with Institutional Savings andCredit in West Java. Dissertation. Wageningen Agricultural University, TheNetherlands. Wageningen Economic Studies, Netherlands. Muryanto., Hermawan, A., Muntoha. & Widagdo. (2006). Rekomendasi Teknologi Instalasi
Biogas
Drum
Skala
Rumah
Tangga,http://jateng.litbang.deptan.go.id(diakses tanggal 8 Juli 2013). Renwick, M., Subedi, P. S., &
Hutton, G. (2007). A Cost-Benefit Analysis of
National And Regional Integrated Biogas And Sanitation Programs In SubSaharan Africa. Draft Final Report Prepared For The Dutch Ministry Of Foreign Affairs, 26 – 27. Ruijs,A. (2008). The Role of Social Cost-Benefit Analysis Revisited - The role of CBA In River Basin Management In The Netherlands. Water Economic and Institutions Group. Simamora., Salundik., Wahyuni & Surajin. (2006). Membuat Biogas – Pengganti Bahan Bakar Minyak Dan Gas Dari Kotoran Ternak. Jakarta Selatan : PT. Agro Media. Widodo, T. W., Ana, N., & Elita, R. (2007). Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian Untuk Energi Biogas.
18 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Yusriadi. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Adopsi Peternak Sapi Perah Tentang Teknologi Biogas Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Hastuti, Dewi. (2009). Aplikasi Teknologi Biogas Guna Menunjang Kesejahteraan Petani
Ternak:
Mediagro,
VOL.5
No.1,
2009
hal
20-26
19 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Lampiran 1. Rata-rata Biaya Instalasi Biogas di Salatiga 2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Keterangan Bata Merah Pasir Kasar Batu Pecah 1,5-2,5 cm Semen 40 Kg Batang Besi 10mm Bendrat 1 set Pipa Gas Utama (1,5") Knee Polos 0,5" PVC Pipa PVC AW 0,5" Selotif Pipa PVC Paku+Klem Valve Gas Utama KITZ Kompor Mixer Selang Gas PE Pipa Inlet PVC AW 4" Cat Emulsi T PVC 0,5" T drat dalam 0,5" Keni Sokdrat dalam 0,5" Sokdrat luar pvc 0,5" Sokdrat dalam pvc 0,5" Aditif Cor 1 set Manometer ayakan pasir (1/4") Water Drain Gas Tap Lem Pipa PVC Galian Tanah Ember Pemeliharaan Tenaga Ahli Tukang Buruh / Pembantu tukang TOTAL HARGA BAHAN
Unit pcs m3 m3 sak pcs kg pcs Pcs Btg pcs pcs Pcs pcs pcs meter pcs liter Pcs pcs pcs pcs pcs pcs pcs m2 pcs pcs pcs hari pcs ls ls hari orang
4m3 6m3 8m3 10m3 12m3 Harga Satuan Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total Jumlah Total Rp 600.00 1400 Rp 840,000 1600 Rp 960,000 1900 Rp 1,140,000 2100 Rp 1,260,000 2400 Rp 1,440,000 Rp 140,000.00 2.5 Rp 350,000 3.5 Rp 490,000 4 Rp 560,000 5 Rp 700,000 6 Rp 840,000 Rp 250,000.00 1.3 Rp 325,000 1.5 Rp 375,000 1.7 Rp 425,000 1.9 Rp 475,000 2.1 Rp 525,000 Rp 50,000.00 22 Rp 1,100,000 25 Rp 1,250,000 28 Rp 1,400,000 32 Rp 1,600,000 35 Rp 1,750,000 Rp 45,000.00 3 Rp 135,000 4 Rp 180,000 5 Rp 225,000 6 Rp 270,000 7 Rp 315,000 Rp 16,000.00 1 Rp 16,000 1 Rp 16,000 1 Rp 16,000 1 Rp 16,000 1 Rp 16,000 Rp 150,000.00 1 Rp 150,000 1 Rp 150,000 1 Rp 150,000 1 Rp 150,000 1 Rp 150,000 Rp 2,000.00 10 Rp 20,000 10 Rp 20,000 10 Rp 20,000 10 Rp 20,000 10 Rp 20,000 Rp 15,000.00 10 Rp 150,000 10 Rp 150,000 10 Rp 150,000 10 Rp 150,000 10 Rp 150,000 Rp 10,000.00 1 Rp 10,000 1 Rp 10,000 1 Rp 10,000 1 Rp 10,000 1 Rp 10,000 Rp 1,000.00 20 Rp 20,000 20 Rp 20,000 20 Rp 20,000 20 Rp 20,000 20 Rp 20,000 Rp 130,000.00 1 Rp 130,000 1 Rp 130,000 1 Rp 130,000 1 Rp 130,000 1 Rp 130,000 Rp 160,000.00 1 Rp 160,000 1 Rp 160,000 1 Rp 160,000 2 Rp 320,000 2 Rp 320,000 Rp 120,000.00 1 Rp 120,000 1 Rp 120,000 1 Rp 120,000 1 Rp 120,000 1 Rp 120,000 Rp 20,000.00 1 Rp 20,000 1 Rp 20,000 1 Rp 20,000 2 Rp 40,000 2 Rp 40,000 Rp 140,000.00 1 Rp 140,000 1 Rp 140,000 1 Rp 140,000 1 Rp 140,000 1 Rp 140,000 Rp 20,000.00 2 Rp 40,000 2 Rp 40,000 3 Rp 60,000 3 Rp 60,000 4 Rp 80,000 Rp 2,500.00 1 Rp 2,500 1 Rp 2,500 1 Rp 2,500 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 Rp 2,500.00 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 Rp 2,500.00 1 Rp 2,500 1 Rp 2,500 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 Rp 2,500.00 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 2 Rp 5,000 Rp 2,500.00 1 Rp 2,500 1 Rp 2,500 1 Rp 2,500 1 Rp 2,500 1 Rp 2,500 Rp 45,000.00 1 Rp 45,000 1 Rp 45,000 1 Rp 45,000 1 Rp 45,000 1 Rp 45,000 Rp 50,000.00 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 Rp 15,000.00 1 Rp 15,000 1 Rp 15,000 1 Rp 15,000 1 Rp 15,000 1 Rp 15,000 Rp 35,000.00 1 Rp 35,000 1 Rp 35,000 1 Rp 35,000 1 Rp 35,000 1 Rp 35,000 Rp 50,000.00 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 1 Rp 50,000 Rp 10,000.00 2 Rp 20,000 2 Rp 20,000 2 Rp 20,000 2 Rp 20,000 2 Rp 20,000 Rp 100,000.00 3 Rp 300,000 3 Rp 300,000 4 Rp 400,000 5 Rp 500,000 6 Rp 600,000 Rp 10,000.00 5 Rp 50,000 5 Rp 50,000 5 Rp 50,000 5 Rp 50,000 5 Rp 50,000 Rp 200,000.00 1 Rp 200,000 1 Rp 200,000 1 Rp 200,000 1 Rp 200,000 1 Rp 200,000 Rp 1,000,000 Rp 1,100,000 Rp 1,200,000 Rp 1,300,000 Rp 1,400,000 Rp 60,000.00 7 Rp 420,000 8 Rp 480,000 9 Rp 540,000 10 Rp 600,000 11 Rp 660,000 Rp 40,000.00 14 Rp 560,000 16 Rp 640,000 18 Rp 720,000 20 Rp 800,000 22 Rp 880,000 Rp 6,488,500 Rp 7,233,500 Rp 8,091,000 Rp 9,168,500 Rp 10,093,500
20 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Lamiran 2 : Karakteristik Responden A. Jenis Kelamin Responden JENIS KELAMIN Pria Wanita Total
JUMLAH RESPONDEN (ORANG) 14 53 67
PERSENTASE 21% 79% 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014 B. Usia Responden USIA (TAHUN) < 11 11 − 20 21 − 30 31 − 40 41 − 50 51 − 60 > 60
JUMLAH RESPONDEN (ORANG) 0 7 13 18 12 12 5
PERSENTASE 0% 10% 19% 27% 18% 18% 7%
Sumber: Data Primer yang Diolah,2014
21 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Lampiran 3 : Identifikasi Kapasitas, Alternatif Model & Potensi Ukuran Reaktor Biogas
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA KEPALA KELUARGA Nekku' Bundo Tanan Jenny Kurri' Batu Mukkun Yusuf Sampe Petrus Randa Marthen Maria Ripu Saba Kapurung Rembon Upa' Masakke Kurri' Tambunan Leppe Dallo Kale'pe' Daniel Moto' Lukas Tinong Dito Yulianus Bintan Rannu Appe Yohanis Luttu Sakke' To' Bulo Tappu' Stevanus Marampa' Paginta'
NAMA KOMUNITAS
Kalapuan Kalebu' To' Bulo 1
To' Bulo 2
To' Bulo 3 To' Bulo 4 To' Bulo 5
KEPEMILIKAN TERNAK BABI
KAPASITAS LIMBAH TERNAK RT PER KERBAU ITIK HARI (KG) DEWASA ANAKAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2
0 0 7 2 0 2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 7 0
0 5 20 0 0 0 0 0 0 11 6 4 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3,41 11,93 23 1,71 10,23 1,71 7,67 6,82 10,23 10,56 12,27 8,18 6,82 1,71 14,65 6,82 1,71 14,65 6,82 1,71 14,65 6,82 5,12 6,82 80,23 6,82 10,23 6,82 9,38 6,82
KAPASITAS LIMBAH UKURAN REAKTOR UKURAN REAKTOR TERNAK BIOGAS BIOGAS RT YG KOMUNITAS PER KOMUNITAS YG SESUAI (m3) HARI (Kg) SESUAI (m3)
4
20,79
4
20,45
4
23,18
4
52,86
6
93,87
10
10
17,05 16,2
22 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
NO
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
NAMA KEPALA KELUARGA Matius Lolo Bata Pa'deng Yessi Bungaran Pussang Daniel Barasa' Ne' Briel Luther Tanduk Lattu' John Nober Barre Yanas Tato' Reta Marampa' Dina Marampa' Rante M Malimbu Markus Manda' Apping Ne' Baru Yusuf Bato' Panggau Ponglabba Budiarto Dorce Bernadus Papa' Donna Daniel Petrus Alik Hartasi' Minggu Yohanis Lempang Padars Marampa' Gallaran Jumlah
NAMA KOMUNITAS
To' Durian
To' Durian 1 To' Kantoro' Lembang 1 To Kantoro' Lembang 2
To' Gereja To' Gereja 1
To' Durian 2
To' Durian 3
KEPEMILIKAN TERNAK BABI
KAPASITAS LIMBAH TERNAK RT PER KERBAU ITIK HARI (KG) DEWASA ANAKAN 2 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 3 2 1 1 0 0 0 1 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 22
2 1 2 1 2 1 1 2 4 2 4 2 4 40 1 1 1 1 0 16 6 13 5 4 1 1 0 3 2 3 3 188
10 0 0 0 0 0 0 8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 26 0 0 0 3 0 0 0 0 0 10 0 84
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 74
85,35 3,41 6,82 3,41 6,82 38,41 38,41 13,64 48,64 17,9 13,64 6,82 118,64 206,4 38,41 38,41 3,41 3,41 2,56 111,73 125,46 44,33 17,05 16,2 3,41 3,41 5,1 45,23 6,82 18,76 115,23 1523,56
KAPASITAS LIMBAH UKURAN REAKTOR UKURAN REAKTOR TERNAK BIOGAS BIOGAS RT YG KOMUNITAS PER KOMUNITAS YG SESUAI (m3) HARI (Kg) SESUAI (m3) 10 105,81
52,05 66,54
345,5
80,23
12
4 4 6
12 12 4 4
6 8
12
10
5,97
169,79
12 12 6
45,17
12
6
6
1115,46
12 118
94
23 ISSN NO : 1978-6522
The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015 Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS
Lampiran 4 : Contoh Perhitungan Biaya Instalasi Biogas Skala Rumah Tangga setiap Ukuran Reaktor Biogas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 32 33 34
Keterangan
Unit
Bata Merah Pasir Kasar Batu Pecah 1,5-2,5 cm Semen 40 Kg Batang Besi 10mm Bendrat 1 set Pipa Gas Utama (1,5") Knee Polos 0,5" PVC Pipa PVC AW 0,5" Selotif Pipa PVC Paku+Klem Valve Gas Utama KITZ Kompor Mixer Selang Gas PE Pipa Inlet PVC AW 4" Cat Emulsi T PVC 0,5" T drat dalam 0,5" Keni Sokdrat dalam 0,5" Sokdrat luar pvc 0,5" Sokdrat dalam pvc 0,5" Aditif Cor 1 set Manometer ayakan pasir (1/4") Water Drain Gas Tap Lem Pipa PVC Galian Tanah Ember Tenaga Ahli Tukang Buruh / Pembantu tukang
pcs m3 m3 sak pcs kg pcs Pcs Btg pcs pcs Pcs pcs pcs meter pcs liter Pcs pcs pcs pcs pcs pcs pcs m2 pcs pcs pcs hari pcs ls hari orang TOTAL
Harga Satuan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
600 150,000 300,000 48,000 58,000 15,000 160,000 3,000 25,000 15,000 1,000 140,000 180,000 120,000 25,000 145,000 35,000 3,500 5,000 3,000 3,000 3,500 50,000 50,000 15,000 40,000 55,000 10,000 100,000 15,000
Rp Rp
50,000 40,000
4m3 Jumlah 1400 2.5 1.3 22 3 1 1 10 10 1 20 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 5
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 7 Rp 14 Rp
Rp
6m3 Total Jumlah 840,000 1600 350,000 3.5 325,000 1.5 1,100,000 25 135,000 4 16,000 1 150,000 1 20,000 10 150,000 10 10,000 1 20,000 20 130,000 1 160,000 1 120,000 1 20,000 1 140,000 1 40,000 2 2,500 1 5,000 2 2,500 1 5,000 2 2,500 1 45,000 1 50,000 1 15,000 1 35,000 1 50,000 1 20,000 2 300,000 3 50,000 5 1,000,000 420,000 8 560,000 16 6,488,500 Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
8m3 Total Jumlah 960,000 1900 525,000 4 450,000 1.7 1,200,000 28 232,000 5 15,000 1 160,000 1 30,000 10 250,000 10 15,000 1 20,000 20 140,000 1 180,000 1 120,000 1 25,000 1 145,000 1 70,000 3 3,500 1 10,000 2 3,000 2 6,000 2 3,500 1 50,000 1 50,000 1 15,000 1 40,000 1 55,000 1 20,000 2 300,000 4 75,000 5 1,100,000 400,000 9 640,000 18 7,233,500 Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
10m3 Total Jumlah 1,140,000 2100 600,000 5 510,000 1.9 1,344,000 32 290,000 6 15,000 1 160,000 1 30,000 10 250,000 10 15,000 1 20,000 20 140,000 1 180,000 2 120,000 1 25,000 2 145,000 1 105,000 3 3,500 2 10,000 2 6,000 2 6,000 2 3,500 1 50,000 1 50,000 1 15,000 1 40,000 1 55,000 1 20,000 2 400,000 5 75,000 5 1,200,000 450,000 10 720,000 20 8,091,000 Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12m3 Total Jumlah 1,260,000 2400 750,000 6 570,000 2.1 1,536,000 35 348,000 7 15,000 1 160,000 1 30,000 10 250,000 10 15,000 1 20,000 20 140,000 1 360,000 2 120,000 1 50,000 2 145,000 1 105,000 4 7,000 2 10,000 2 6,000 2 6,000 2 3,500 1 50,000 1 50,000 1 15,000 1 40,000 1 55,000 1 20,000 2 500,000 6 75,000 5 1,300,000 500,000 11 800,000 22 9,168,500 Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total 1,440,000 900,000 630,000 1,680,000 406,000 15,000 160,000 30,000 250,000 15,000 20,000 140,000 360,000 120,000 50,000 145,000 140,000 7,000 10,000 6,000 6,000 3,500 50,000 50,000 15,000 40,000 55,000 20,000 600,000 75,000 1,400,000 550,000 880,000 10,093,500
24 ISSN NO : 1978-6522