CONTOH PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT Pada dasarnya semua theodolit itu sama hanya berbeda dalam hal ketelitiannya saja. Dalam uraian ini akan digunakan thedolit merek ―Topcon‖ type ―DT-104‖. A. Arah Kiblat Menurut Al-Qur‘Án Dan Hadits Dalam kitab suci Al-Qurán terdapat beberapa aat ang menerangkan mengenai arah kiblat ini antara lain dalam surat Al-Baqarah aat 144 sebagai berikut :
Selain ayat-aat Al-Qurán arah kiblat juga dijelaskan dalam banyak hadits Raulullah SAW antara lain sebagai berikut : Dalam Shahih Al-Bukhari :
رواه البخاري Dalam kitab Sunan Al-Kubro Lil-Baihaqie Al-Baihaqie menulis :
رواه البيهقي 1 2
.
Program HADITH, Shahih AlBukhari, Kitab Shalat, hadits nomor 383 Proram MAKTABAH SAMILAH, Kutubul Mutun, Sunan Al-kubro Lil-Baihaqi, Jamak Istiqbalil Qiblah, Juz 1 halaman 1506
1
` Dari ayat dan hadits-hadits dapat kita simpulkan bahwa kiblat ummat Islam adalah Baitullah (Ka,bah), sebagaimana dijelaskan oleh hadits AlBukhari tersebut. Sedangkan ayat AlQurán memerintahkan menghadap ke ―arah‖ Masjidil Haram karena ka’bah itu berada dalam Masjidil Haram, dan ayat itu diturunkan di Madinah . Sedeangkan hadits Al-Baihaqi ang menyatakan ―Baitullah kiblat ahli Masjid (AlHaram), dan Masjid (Al-Haram) kiblat bagi penduduk Tanah Haram, lalu Tanah Haram adalah kiblat bagi semua penghuni bumi timur dan barat, diakui sendiri oleh Al-Baihaqi bahwa hadits itu lemah dan tidak dapat dijadikan hujjah. Jadi sekuat kemampuan, kita harus berusaha untuk menghadap ke ka’bah, sesuai dengan petunjuk hadits di atas. Tentu saja kita tidak diberati dengan hal-hal yang diluar kemampuan kita, tapi ini tidak mengurangi kewajiban kta untuk berusaha meningkatkan kemampuan kita untuk menghadap kiblat yang benar. Sama halnya dengan shalat, bagi yang belum mampu membaca Al-Fatihah, tidak apa-apa, tapi tentu tidak mengurangi kewajibannya untuk berusaha mampu membaca Al-Fatihah dan memenuhi semua syarat dan rukun shalat, yang lain termasuk menghadap kiblat
B. Mencari Titik Utara 1.
Dengan menggungakan Theodolite
Untuk menentukan arah (Utara, Timur, Selatan dan Barat) adalah sebagai berikiut : a. Cocokkan
jam yang akan dipakai dalam pengukuran ini dengan jam RRI, hanya jam
RRI yang selalu dikontrol oleh Badan Mateorologi dan Geofisika (BMG). b. Pasanglah
theodolit
pada
tripod
(tiang)nya,
dengan
benar/mantap
dengan
memperhatikan keseimbangan waterpassnya, agar tegak lurus dengan titik pusat bumi di atas suatu pelataran yang tidak terlindung dari sinar matahari c. Bidiklah titik pusat matahari, dan catat jam berapa saat itu, lalu kunci theodolit agar tidak berubah arahnya. Biarkan menghadap matahari pada saat pembidikan. Misalkan pembidikan dilakukan pada hari Senen tanggal 18 Agustus 2008 jam 10:31:28 WIB = jam 03;31;28 GMT.
2
d. Lihat Equation of Time ( e ) dalam buku Ephemeris Hisab Rukyat tahun 2008 tanggal 18 Agustus 2001 jam 12:00 (halaman 260) , e = 0j -3m 45d, Jadi Merpass = 12-e = 12 – (-0:03:45) = jam 12:03:45. e. Cari data deklinasi matahari, dalam buku Ephemeris Hisab Rukyat tahun 2008 tanggal 18 Agustus 2008 jam 10:31:28. Deklinasi matahari: Jam 03 GMT) = 13° 00' 21" (utara) ==> = 13° 00' 21" Jam 04 GMT) = 12° 59' 32" (utara) Selisih = -0° 0' 49" x 0j 31m 28d = -00o 00’ 25,17" + Deklinasi matahari (d) pada jam 10:31:28 WIB=
13° 05' 56,83"
(dibulatkan menjadi 13°05'57")
f.
Hitung Sudut waktu matahari dengan rumus: t = 15 x (W - M) + - Waktu pengukuran (W) Merpass (M) W-M
= = =
15 (W -M) Bujur Tempat ()
= = = = =
Bujur Waktu Stdr WIB() Sdt Wkt Mthr (t) h.
10 : 31 : 28 12 : 03 : 45. _ -1 : 32 : 17 15 x o -23 05’ 15‖ 106o 49’ + o 83 43‖ 45‖ 1050 . _ -21o 16’ 15‖
Hitung Azimuth Matahari pada jam pengukuran dengan rumus : Ctg Am =
di mana
Cos x Tan Sin Sin t Tan t
Am = Azimuth matahari = Lintang tempat
t
= Deklinasi matahari = Sudut waktu matahari
Sin - 60 10' Ctg Am = Cos - 60 10' x Tan 130 05' 57" Sin - 210 16'15" Tan - 210 16'15" Ctg Am =
0,994213627 x 0,232691957 - 0,107420963 - 0,362766902 0,389297389
3
Ctg Am = - 0,913642884 Tan Am = 1.094519551 Am = - 47o 35’ 1.82 i.
Am =
47o 35’ 1.82
Hasil perhitungan itu (penunjukan kakulator) diambil angka mutlaknya, menunjukkan: -
-
Bila - pehgukuran dilakukan pagi hari, theodolit menghadap ke timur/matahari. - pehgukuran dilakukan sore hari, theodolit menghadap ke barat/matahari.. Bila : - deklinasi matahari di utara (+), angka itu adalah jarak mata dari titik Utara. - deklinasi matahari di selatan (-), angka itu adalah jarak mata dari titik Selatan
Karena pengukuran (pembidikan matahari dilakukan pada waktu pagi (jam 10:31:38), dan berarti theodolit menghadap ke timur, dan deklinasi matahari positif (utara), jadi titik utara berada di sebelah kiri theodolite.. j. Tekan tombol ―R/L‖ agar display theodolit menunjukkan -HL 00 0’ 0‖k.
Putar theodolite kekiri (berlawanan denganarah jarum jam) sebesar 47o 35’ 1.82. Inilah True North (titik utara sejati).
C. Menghitung Arah Kiblat Di Lokasi Pengukuran l.
Untuk menghitung azimuth kiblat digunakan rumus :
Tan Q =
Cos x Tan 21 25' Sin o Sin ( - 39 50') Tan ( - 39 o 50')
Dimana Q
Ctg Q =
= Arah Kiblat
= lintang tempat = -6o 10’ (S)
Cos - 6 10' x Tan 21 25' Sin - 6 10' o Sin (106 49' - 39 50' ) Tan (106 49' - 39o 50' )
Cos - 6 10' x Tan 21 25' Sin - 6 10' Ctg Q = Sin 66 59' Tan 66 59'
Ctg Q =
bujur tempat = 106o 49’ (T)
0,994213627 x 0,392231316 0,107420963 0,920391155 2,35394834
Ctg Q = 0,46932567 ---> Q = 64o 51’ 29,27
4
Jadi arah jiblat ditempat yang diukur adalah 25 08’ 30,73‖ dari titik barat ke arah utara atau 64o 51’ 29,27‖ dari titik utara ke arah barat m. Tekan tombol ―0-Set‖ agar display theodolit menunjukkan -HL 00 0’ 0‖D. Menentukan Arah Kiblat Untuk mengukur arah kiblat (64o 51’ 29,27‖ dari titiks utara ke arah barat), maka teodolit ini arus diputar lagi ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sebanyak 64o 51’ 29,27‖. E. Memindahkan Garis Arah Kiblat Ke Dalam Masjid Kalau masjid yang bersangkutan sudah jadi, hanya memperbaiki arah kiblatnya saja, sedangkan pengukuran dengan teodolit yang menggunakan sinar matahari, tentu dilakukan di luar masjid; maka perlu memindahkan Garis Arah Kiblat itu ke dalam masjid. Caranya sebagai berikut : Perhatikan gambar berikut :
Q0
Arah kiblat yang benar
0
B
A0 Masjid Yang ada
Q
Buat garis AB BQ Ukur panjang garis AB, AQ dan BQ Misal : AB= 15 cm, AQ= 18 cm dan BQ= 10 cm Pindahkan segitiga ABQ ke dalam Masjid (ukur persis ukuran Δ aslinya)
B A
Garis shaf yang benar 1.
Arah Kiblat, hasil pengukuran dengan Theodolite
Buat garis AB tegak lurus Dari garis arah kiblat hasil pengukuran (AQ) ke badan masjid, (AB BQ — Sudut B = 900).
2.
Ukur panjang AB dan BQ.
3
Buat segitiga siku-siku A0B0Q0 didalam masjid, dekat mihrab seperti terlihat pada gambar, dan pastikan bahwa :
4.
a.
Sudut B0 = 900
b.
Panjang garis A0Q0 = AQ, dan garis B0Q0 = BQ.
Garis A0Q0 adalah arah kiblat yang benar 5