Contoh Laporan Forensic Preventing and Monitoringaera Procurementpada PT Kongkalikong ABC1 Mei 2017
Contoh laporan ini merupakan sedikit cuplikan yang bertujuan untuk memberikan gambaran hasil pengerjaan FPM dalam membantuoptimalisasi keuntungan klien dengan mencari kebocoran internal. Semua nama atau penyebutan dalam contoh laporan merupakan anonim dan tidak mengacu kepada siapapun atau apapun. Apabila terdapat kemiripan itu merupakan kebetulan.
Contoh Laporan FPM
Daftar Isi 1.
Profil dan Latar Belakang............................................................................................................................................ 1
2.
Asumsi dan Batasan atas Penugasan Perusahaan Kepada WU ................................................................... 2
3.
Prosedur yang Dilakukan ............................................................................................................................................ 2
4.
Forensik Digital ............................................................................................................................................................... 2
5.
Hasil Temuan ................................................................................................................................................................... 3 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. 5.6.
Bisnis dalam Bisnis................................................................................................................................................ 4 Kickback atau Imbal Balik................................................................................................................................... 5 Pembayaran dengan Giro Kosong ................................................................................................................... 7 Pengendali Dalam Tender yang Diadakan PT Kongkalikong............................................................... 8 Penggunaan Rekening Pribadi untuk Operasional Perusahaan ......................................................... 8 Pemberian Utang Kepada PT Kongkalikong Melalui Perusahaan Pribadi ..................................... 8
Contoh Laporan FPM
1. Total pengadaan Kongkalikong yang mencapai nilai Rp 893.752.059.220 atau 78.3% dari pendapatan,
Profil dan Latar Belakang
PT Kongkalikong ABC(selanjutnya disebut “Kongkalikong”) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tambang, infrastruktur, dan manajemen didirikan pada tanggal 19 Agustus1994. Kongkalikong berlokasi di Jalan hidupku, bukan jalan hidupmu, Tangerang. Susunan pemegang saham Kongkalikong terdiri atas PT. ABC (40%) dan publik yang terbesar adalah Jurong Ugal Ugalan Ltd (60%).
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang tambang dan infrastruktur, pengeluaran terbesar Kongkalikong terletak pada pengadaan peralatan. dimonitor risiko tindak Seperti tercatat dalam laporan keuangan interim Maret 2016, Kongkalikong telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 893.752.059.220 atau 78.3% dari total kecurangannya sejak pendapatan.Di sisi lain, area pengadaan merupakan area yang rawan dini guna mencegah terhadap risiko tindak kecurangan seperti pemberian suap atau imbal balik terjadinya kerugian dari supplier kepada karyawan, bid rigging atau manipulasi tender, dan finansial maupun konflik kepentingan antara karyawan dengan supplier. Oleh karena pertimbangan tersebut, maka Kongkalikong meminta PT Wikrama Utama menjaga reputasi. Indonesia (Wikrama & Utama, selanjutnya “WU”) untuk melakukan uji coba Forensic Preventing and Monitoring (“FPM”) dengan tujuan mendeteksi adanya tindak kecurangan pada area pengadaan. perlu dideteksi dan
Berdasarkan surat dan perjanjian no. XXX/WU-VFS/2015, tanggal 8 Oktober 2015, PT Kongkalikong telah menunjuk PT Wikrama Utama Indonesia (“WU”) dan telah menyampaikan permintaan pelaksanaan pekerjaan Forensic Preventive & Monitoring (FPM) terhadap sistem procurement yang terdapat praktik kecurangan yang merugikan PT Kongkalikong. lingkup kerja WU meliputi pelaksanaan jasa memonitor potensi dan/atau kecurangan yang sudah terjadi dalam aktivitas bisnis dengan sumber data yang berasal dari 7 (tujuh) orang karyawan Kongkalikong. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan oleh WU dalam melakukan FPM dijelaskan pada bagian “Prosedur yang Dilakukan”. WU juga melakukan FPM terhadap transaksi-transaksi keuangan serta kontrak bisnis utama pada Kongkalikong untuk periode 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2010 (“periode pemeriksaan”). Atas hasil FPM yang dilakukan, terdapat beberapa tindak lanjut yang dapat dilakukan atas temuan fakta tertentu. Selain organisasi Perusahaan dan kontrak bisnis Kongkalikong, terdapat pula isu lain yang menjadi obyek pekerjaan FPMantara lain meningkatnya nilai piutang lain-lain termasuk piutang karyawan dari ABC, biaya hiburan (“entertainment”), penggunaan marketing representation (fee), dan penggunaan rekening pribadi Direksi dan Manajer untuk membiayai proyek besar PT Kongkalikong.
Contoh Laporan FPM
2. Asumsi dan Batasan atas Penugasan Perusahaan Kepada WU WU tidak diminta untuk melakukan audit sesuai dengan standar audit yang berlaku umum(PSAK, IFRS, GAAP) atau standar assurance lainnya yang berlaku di Indonesia (standar auditing yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia). Laporan FPM kami rancang untuk memberikan laporan faktual berdasarkan kebutuhan klien untuk melakukan optimalisasi aktivitas usaha. WU melakukan recovery (pemulihan) atas data yang diberikan dan/ atau didapatkan, akan tetapi tidak melakukan verifikasi atas keaslian dan keabsahan dokumen atau informasi yang diberikan. Segala prosedur FPM yang dilakukan tunduk kepada peraturan perundang-undangan terkait seperti UU ITE, PP 82/ 2012, UUPT, dan lainnya. FPM dilakukan sesuai kaedah forensik dan hukum Indonesia terkait dan hasilnya dapat dijadikan alat bukti di depan pengadilan. Laporan ini juga berisi mengenai informasi yang diperoleh secara lisan dan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber publik. WU tidak melakukan verifikasi apakah informasi yang diberikan dapat dipercaya dan sebagaimana nyatanya.
3. Prosedur yang Dilakukan Untuk memahami dan melakukan proses identifikasi fakta dari transaksi dan kegiatan bisnis Perusahaan, WU mempelajari seluruh pencatatan akuntansi Perusahaan, penggunaan dana Perusahaan, status dari pinjaman kepada Perusahaan tersebut, dan transaksi terkait lainnya.
Analisis Data
Akuisisi Data
Dirinci pada bagian “Forensik Digital”
Mengembangkan hipotesis skema tindak kecurangan di area pengadaan berdasarkan daftar kecurangan umum yang dimiliki oleh WU. ► Menguji hipotesis berdasarkan analisis terhadap data yang diambil. ► Melakukan revisi hipotesis sesuai dengan hasil analisis data. ►
Merinci potensi dan/atau tindak kecurangan yang terjadi di area pengadaan. ► Membuat gambaran dan/atau skema dan/atau peta keterkaitan antar entitas yang terlibat dalam tindak kecurangan. ►
Pelaporan
Melakukan pengambilan atau akuisisi data tujuh orang karyawan secara forensik melalui jaringan internal. ► Melakukan verifikasi data yang diambil yaitu dengan mencocokkan nilai hash (fingerprint data) antara data yang diakuisisi dengan sumbernya. ►
Dirinci pada bagian “Hasil Temuan”
4. Forensik Digital Berdasarkan surat Persetujuan FPM antara Kongkalikong dengan WU tertanggal 8 Oktober 2015, sumber data yang akan dianalilis oleh WU berasal dari PC (personal
Contoh Laporan FPM computer) dua orang karyawan Kongkalikong yang bernama A dan B.Akuisisi data dilakukan pada 9 Oktober 2015 dengan didampingi oleh Kepala Audit Internal dan Kepala Teknologi Informasi.Pada saat akuisisi data dan informasi, ketujuh orang karyawan ini sedang bekerja di ruangan kerja masing-masing. Opsi penarikan dengan jaringan (Wifi) dipilih oleh klien, dalam hal ini Kongkalikong, agar tidak menimbulkan kegaduhan dan mencegah kedua karyawan menghilangkan data seperti menghilangkan laptop perusahaan.Selanjutnya WU melakukan verifikasi data yang telah diambil dengan mencocokkan nilai hash antara hasil akuisisi dengan sumber data. Metode akuisisi data dilakukan dengan merujuk kepada kaedah-kaedah forensik dan peraturan perundang-undangan terkait agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggujawabkan secara hukum dan diolah sebagai alat bukti, baik di Indonesia maupun di negara lain, di kemudian hari. Detail dari data yang diakuisisi secara Forensik Digital dapat dilihat pada Exhibit 001. Persentase file yang diakuisisi berdasarkan tipe datanya ditunjukkan oleh diagram berikut.
Dalam menjalankan
5. Hasil Temuan
skema tindak
Prosedur analisis yang dilakukan oleh WU didasarkan pada 10 pilar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan suatu investigasi:
kecurangan yang meliputi kegiatan bisnis dalam bisnis serta indikasi pemberian kickback dari supplier, A turut melibatkan beberapa karyawan Kongkalikong lainnya.
a. b. c. d. e. f.
Organisasi korporasi Kepatuhan terhadap perijinan dan lisensi Aset korporasi Intelektual properti Pinjaman dan transaksi mata uang asing Pajak
Contoh Laporan FPM g. h. i. j.
Kontrak dengan pihak ketiga Litigasi Kepegawaian Hal lainnya diantaranya korespondensi dengan Departemen dan/atau pemerintahan tertentu
Berikut adalah rincian dari hasil temuan yang teridentifikasi memiliki potensi tindak kecurangan dalam pengadaan.Adapun temuan dibagi ke dalam 6 skema yaitu: - Bisnis dalam bisnis - Kickback atau imbal balik - Pembayaran dengangiro kosong (blank giro) - Praktik bid rigging (kesamaan pengendali dari beberapa peserta tender) - Rekening pribadi digunakan untuk operasional perusahaan - Pemberian utang melalui Perusahaan pribadi
5.1. Bisnis dalam Bisnis Ditemukan 7 draft surat perjanjian kerja sama Pembiayaan Alat Boruntuk gunung kapur di daerah Sumatera,danA tertulis sebagai pemberi kerjasama dan pihak lainnya sebagai pemberi modal kerja. Adapun rincian dari perjanjian tersebut adalah: Tanggal Perjanjian
Pihak II
Lingkup Pekerjaan
21 Februari 2013
AA
Pengeboran Gunung Batu di Sumatra Barat
150.000.000
Pengeboran Gunung Batu di Sumatra Barat
150.000.000
Pengeboran Gunung Batu di Sumatra Barat
150.000.000
Pengeboran Gunung Batu di Sumatra Barat
150.000.000
Pengeboran Gunung Batu di Sumatra Barat
150.000.000
Pengeboran Gunung Batu di Sumatra Barat
150.000.000
Pengeboran Gunung Batu di Sumatra
150.000.000
11Juli 2013
6April 2014
8 Maret 2015
AA
AB
AB
29 September 2015
AC
11 Oktober 2015
AD
21 Januari 2016
AD
Modal Diberikan (Rp)
Keuntungan 3.5% atau
Masa Berlaku Perjanjian 10 bulan
Rp 5.250.000 per bulan 3.5% atau
11 bulan
Rp 5.250.000 per bulan 3.5% atau
09 bulan
Rp 5.250.000 per bulan 3.5% atau
12 bulan
Rp 5.250.000 per bulan 3.5% atau
06 bulan
Rp 5.250.000 per bulan 3.5% atau
12 bulan
Rp 5.250.000 per bulan 3.5% atau Rp 5.250.000 per
12 bulan
Contoh Laporan FPM Barat
bulan
AA dan AB yang tercatat namanya dalam perjanjian tersebut, diidentifikasi sebagai karyawan Kongkalikong. Hal ini terlihat pada komunikasi melalui LAN chat antara A dengan AA dan AB berikut ini: Dari: AA!LanChat Ke: A!LanChat Tanggal: 3Juli 2014 15:07:10 PM “Pak, untuk kontrak kerjasama-nya kan mau selesai, saya lagi cari ni pak. Maklum anak uda pada tahun ajaran baru sebentar. Tahun kedua ini masukin lagi yah, boleh pak?” Dari: A!LanChat Ke: AA!LanChat Tanggal: 3Juli 2014 15:15:05 PM “Tenang aja pak, bisa kita kondisikan” Dari: AA!LanChat Ke: A!LanChat Tanggal: 3Juli 2014 16:08:45 PM “Siap pak, angpau yang kemarin udah ya” Dari: A!LanChat Ke: AA!LanChat Tanggal: 3Juli 2014 16:21:35 PM “OK, akhir agst ini kontrak selesai ya Ntar akhir bln ini siap kirim pengembalian modal yang kemarin 180 juta dan juga siapin dana 80an juta ya”
5.2. Kickback atau Imbal Balik 5.2.1. Indikasi Kickback atau Imbal Balik dari CV Buaya Darat CV Buaya Darat tercatat sebagai supplier penyedia komponen shelter untuk proyekKentang dan Singkong.2Adapun pesanan yang ditujukan kepada BL hanya terdapat untuk tahun 2005dan 2006dengan total nilai Rp 998.541.000.3 Berdasarkan percakapan antara A (A!LanChat)selaku tim pengadaan saat itu dengan ABC (ABC!LanChat) melalui LAN chat pada tanggal 21September 2005,terdapat indikasi bahwa satu orang supplier bernama CCC memberikan sejumlah uang kepada ABC dimana hal tersebut juga diketahuioleh A. Berikut adalah penggalan kalimat percakapannya:
Berdasarkan file “Data Tagihan Suplier Kongkalikong.xls” dengan keterangan author 123xx dengan tanggal pembuatan 31 Desember 2006, terakhir kali disimpan oleh HC73 dengan tanggal penyimpanan terakhir 14 Januari 2007, dan nama perusahaan XXXZ. 3 Exhibit 002 – Rincian Pekerjaan CV Buaya Darat periode 2006-2007 2
Contoh Laporan FPM Dari: ABC Ke: A Tanggal: 21Sept 2005 15:07:34 PM “A’… minta tolong transfer ke BankXXX via ATM Bank YX dunk… Ini uangnya aku kasih cash sekarang ya..” Dari: A Ke: ABC Tanggal: 21Sept 2005 15:12:00 PM “Brp?” Dari: ABC Ke: A Tanggal: 21Sept 2005 15:12:45 PM “8jt kan uda nongolangpau supplier… ahaha” Dari: A Ke: ABC “6jtlewatsi CCC”
Selanjutnya pada tanggal 22Oktober 2006 ditemukan percakapan antara A dengan XYZ(XYZ!LanChat) selaku pelaksana pembayaran atau finance,dimanasalah satu di antara 9 suplier yang diajukan olehA dalam daftar prioritas suplier yang perlu ditandatangani oleh XYZ (selaku pemberi persetujuan pembayaran)untuk pembayarannya, adalah atas nama CCC. Dari: A Ke: XYZ Tanggal: 22Oct 2006 “prioritas tanda tangan ke XYZ: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
PT A1 7780$ PT A277.6jt PT A3 200jt Buaya Darat 200jt PT A4 56jt PT A580jt PT A620rb $ PT A7 30rb$ PT A8 20rb$”
Selain itu, A juga didapati memiliki template dokumen penawaran harga Buaya Daratyang berbentuk Microsoft Excel. Pada dokumen tersebut nama CCCtercatat sebagai marketing dari Buaya Darat.4 4Berdasarkan
file Penawaran Harga dari CV Buaya Darat tertanggal 20 September 2006.
Contoh Laporan FPM Percakapan diatas dapat diilustrasikan dalam diagram berikut.
5.3. Pembayaran dengan Giro Kosong Berdasarkan komunikasi LAN chat antara A dengan beberapa karyawan Kongkalikong diantaranya LLL (LLL!LanChat), PPP (PPP!LanChat), KKK (KKK!LanChat), dan RRR (RRR!LanChat) pada tanggal 19Maret 2009, A menginstruksikan diterbitkannya giro kosong kepada 3 (tiga) supplier.5Suplier tersebut adalah PT AB1, PT AB2 dan PT AB3 yang dimana ketiganya diketahui berada di bawah kendali orang yang sama.6 Giro kosong yang dimaksud tidak ditemukan di dalam komputer A sehingga tidak diketahui apakah nilai atau nama penerima dari giro yang dikosongkan.Namun nama ketiga supplier tersebut tercatat dalam draft laporan “Data Pembayaran Supplier Sistem Giro Mundur Proyek XX123” tertanggal 09Juni 2009. Pejabat berwenang yang harus menandatangani laporan tersebut adalah XYZ sebagai manajer pengadaan barang dan ZZZ sebagai direktur operasional. Akan tetapi, penelusuran terhadap tanggal penerimaan dari nomor PO (Purchase Order) yang dibayarkan oleh giro-giro kosong tersebut, menunjukkan bahwa barang diterima setelah giro diterbitkan.7 Terlebih lagi, terdapat indikasi kickback atau imbal balik dari supplier kepada Ayang memicu dikeluarkannya giro kosong.8
Komunikasi pendukung dijelaskan pada bagian 5.3.1 - Instruksi penerbitan giro kosong Komunikasi pendukung dijelaskan pada bagian 5.3.2 - Ketiga supplier berada dibawah kendali orang yang sama 7 Komunikasi pendukung dijelaskan pada bagian 5.3.3 - Tanggal penerimaan barang setelah giro diterbitkan 8 Komunikasi pendukung dijelaskan pada bagian 5.3.4 - Indikasi kickback atau imbal balik dari suplier 5 6
Contoh Laporan FPM
5.4.
Pengendali Dalam Tender yang Diadakan PT Kongkalikong Berdasarkan analisis dokumen dan data forensik ditemukan dokumen perjanjian terkait skema pengadaan spesifikasi kawat baja 100 ton yang melibatkan beberapa perusahaan. Pada tanggal sekian terdapat email yang berasal dari A yang dikirim dalam waktu hampir bersamaan ke ABC dan CC yang isinya tentang pembagian tender dan penyocokan harga agar membuat salah satu PT sebagai pemenang. A merupakan pemimpin tender yang mewakili PT Kongkalikong untuk mengundang PT lain dalam memasukan penawaran ke PT Kongkalikong, akan tetapi A mengatur PT-PT peserta tender tersebut agar memasukan penawaran harga sesuai instruksi A. Dalam email A berikutnya ditemukan adanya lampiran rekening Koran senilai 900 juta yang dikirim dari PT A4 sebagai pemenang tender kepada rekening pribadi A.
5.5.
Penggunaan Rekening Pribadi untuk Operasional Perusahaan Berdasarkan hasil forensik dokumen yang dilakukan WU terhadap rekening Koran PT Kongkalikong di Bank ABCDE dengan nomor 947xxxxxx periode Mei 2010 terdapat tiga transaksi yang dikirimkan kepada rekening ABCD (Manajer Keuangan). Transaksi ini tercatat sebagai pengiriman gaji 5 orang karyawan, dan rekening ABCD tersebut adalah rekening pribadi, dan rekening ini tidak tercatat dalam pembukuan PT Kongkalikong.
5.6.
Pemberian Utang Kepada PT Kongkalikong Melalui Perusahaan Pribadi Selanjutnya ditemukan beberapa transaksi dari rekening pribadi ABCD kepada PT Kongkalikong dengan tercatat sebagai pinjaman biaya beli besi 2009 melalui PT XXAB sebagai penyedia jasa pembiayaan. Setelah ditelusuri ternyata PT XXAB dimiliki oleh ABCD. Saat diklarifikasi kepada direksi PT Kongkalikong, tidak pernah diketahui dan dilaporkan oleh ABCD adanya pemberian utang kepada PT Kongkalikong oleh ABCD melalui PT XXAB. PT Kongkalikong akibat skema ini terindikasi mengalami kerugian finansial karena rate bunga pinjaman yang
Contoh Laporan FPM diberikan PT XXAB ialah 45% per 6 bulan; sangat besar dibandingkan penyedia jasa keuangan dan pembiayaan manapun di Indonesia.