Company Profile
PENDAHULUAN: Indonesia memiliki beraneka ragam budaya dan adat istiadat namun belum menjadi tuan di negeri sendiri. Pertanyaannya, mengapa hal itu bisa terjadi? Banyak faktor yang melatari. Salah satunya tidak ada pemerataan serta kesinambungan dalam penyebaran informasi. Atau jika pun ada, tidak digarap secara komprehensif sehingga masyarakat hanya mendapatkan pencerahan secara parsial. Sepotong demi sepotong. Bagaimana mau menyintai jika tak memiliki pemahaman yang utuh? Berangkat dari keprihatinan tersebut, beberapa pihak yang memiliki concern sama, berkumpul, bersepakat untuk mendandani sistem yang ada. Bukan sekadar memberikan wacana saja tetapi langsung berbuat mewujudkan ide dan gagasannya. Untuk mewujudkannya membutuhkan wadah dan payung hukum yang bisa menaunginya. Dengan memiliki legalitas tersebut maka ada kepastian hukum dalam melangkah dan bertindak. Langkah pertama yakni merumuskan nama wadah dimaksud. Dari sekian banyak pilihan maka disepakatilah sebuah nama: WILS Productions. ARTI NAMA: Pemilihan nama tersebut didasarkan pada beberapa pemikiran: 1. Penggunaan istilah asing pada nama perusahaan tersebut lebih didasarkan pada orientasi pasar di luar negeri mengingat seni tradisi Indonesia lebih dikenal dan diminati masyarakat luar negeri. 2. Kata “WILS” diambil dari kata Will yang berarti kemauan. Akhiran “s” pada kata dimaksud diartikan pada banyak kemauan. Sedang kata Productions berarti produksi atau penghasilan. Akhiran “s” juga dimaksudkan produksi yang dihasilkan beraneka ragam. 3. Karena itu WILS Productions dapat diartikan dari kemauan yang banyak diharapkan akan lahir produk yang banyak pula.
Mengapa demikian, karena warisan budaya nenek moyang sendiri tak terbilang lagi jumlahnya. Persoalannya adalah bagaimana memilah dan memilihnya agar memiliki nilai ekonomi tinggi. MAKSUD DAN TUJUAN: WILS Productions didirikan dengan maksud pertama, menjadi wahana bagi para seniman/seniwati (khususnya mereka yang mendasarkan karyanya pada seni tradisi Indonesia) untuk lebih banyak lagi menuangkan gagasan dan pemikirannya dalam memajukan seni tradisi dari daerahnya sendiri. Untuk itu, seorang seniman/seniwati memerlukan sebuah wahana yang bernama panggung pertunjukan. Namun kebanyakan hanya berhenti sampai di situ. Padahal agar karyanya tersebut lestari dan dikenal masyarakat secara luas maka perlu pendokumentasian dan pemublikasian secara berkesinambungan. Di sini WILS Productions melihatnya sebagai sebuah peluang usaha yang dapat dimaksimalkan. Sedang tujuan yang ingin dicapai secara idealisme, yakni menjadi mitra saling menguntungkan bagi para seniman/seniwati untuk memasyarakatkan karya seni di dalam negeri dan mencari pasar utama (secara komersial) di luar negeri dimana karya mereka banyak digemari dan diminati. Dengan demikian dapat terjalin sinergitas yang saling melengkapi. Dalam bahasa yang lebih mudah dipahami hasil pemasaran di luar negeri dapat mensubsidi silang bagi upaya pemasyarakatan di dalam negeri. Jika hal itu dapat diwujudkan maka tujuan akhirnya yakni menjadikan seni tradisi sebagai tuan di negeri sendiri. Upaya tersebut sekaligus guna membentengi budaya tradisi sebagai warisan leluhur yang dapat menangkal masuknya pengaruh budaya asing yang merupakan ekses dari globalisasi. Sehingga jati diri bangsa tetap dapat berdiri kokoh di tengah gencarnya arus globalisasi tersebut. Contoh: seni karya batik, dimana motif-motifnya berakar dari budaya tradisi.
RUANG LINGKUP: Seni tradisi atau seni tradisional menurut Wikipedia adalah unsur unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang
terdahulu. Sedang tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidakmauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut. Jenis seni tradisional meliputi seni musik, seni drama, seni tari, seni rupa, olahraga dan permainan. Pada tahap pertama, WILS Productions lebih memfokuskan perhatian pada pertumbuhan dan pengembangan seni tari. Dari sisi pengertian, seni tari adalah sebuah gerak dinamis dan berirama yang memberikan rasa atau nuansa tertentu kepada yang menyaksikannya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka di dalam seni tari itu sendiri terdapat setidaknya 8 (delapan) unsur yakni gerakan, tema, iringan musik, tata busana, tata rias, properti tari dan lighting (pencahayaan) serta setting panggung (tata panggung).Karena itu sebuah karya tari (koreografi) untuk dapat dinikmati perlu melibatkan kerjasama dari banyak pihak agar memilikidayatarik. Tuntutan tersebut juga seiring dengan semakin meningkatnya daya saing di pasar Internasional. Manajemen seni pertunjukan yang semakin meningkat akhir-akhir ini, dapat dijadikan modal awal untuk meningkatkan daya saing tersebut. Namun sebagus apapun seni pertunjukan tersebut, tidak akan bergaung tanpa adanya publikasi yang gencar melalui berbagai media. Di situlah WILS Productions memposisikan dirinya.
VISI – MISI: WILS Productions memiliki beberapa visi diantaranya: • Menjadi wahana bagi para pelaku seni untuk menciptakan lebih banyak lagi karya-karyanya. Dalam kaitan ini WILS Productions mengambil peran sebagai publisher. • Ikut berpartisipasi secara aktif dalam pementasan sebuah karya tari. Minimal berperan sebagai Dokumenter. Bentuk pendokumentasian berupa karya foto dan video. • Berperan aktif mensponsori sebuah pertunjukan seni tari dalam skala tertentu sesuai kemampuan yang ada. • Mengambil peran sebagai bapak asuh bagi sanggar-sanggar tari dan para pelaku seni yang kondisinya sudah memprihatinkan.
Untuk mewujdukan visi tersebut, maka misi yang akan ditempuh diantaranya: • Melakukan pendekatan dengan para pelaku seni Tari, para maestro tari untuk menyampaikan maksud dan tujuan didirikan wadah usaha ini. • Menjalin kerja sama dengan badan, lembaga dan instansi yang terkait dengan seni tari. • Mendorong lembaga pendidikan seni tari untuk melakukan kajiankajian ilmiah melalui pementasan karya tari seperti yang pernah dijalin bersama Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada pagelaran budaya seni tari bagi anak-anak siswa SD, SMP, SMA dan SLB di Kota Bandung. Juga menjalin kerjasama dengan Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada pagelaran Jateng Art Festival pada 2014. • Mendorong serta menjalin kerjasama saling menguntungkan dengan pemerintah daerah dalam menggali kekayaan budaya khususnya seni tari sehingga masing-masing daerah akan memiliki identitas seni tari seperti yang terjadi di Bali. • Memperluas jaringan kerjasama dengan badan-badan dunia yang memiliki concern pada pengambangan seni tradisi. Sekaligus menjadi jembatan guna memasarkan produk-produk yang diciptakan. Selain itu, juga menggandeng para atase kebudayaan di masing-masing kedutaan untuk lebih memasyarakatkan karya tari ke luar negeri. DASAR HUKUM: • WILS Productions didirikan berdasarkan akta pendirian No.308, Notaris Rohimah SH. M.Kn pada 24 Juli 2015. Berbentuk Perseroan Komanditer yang bergerak di bidang percetakan, penerbitan, photography, videography, crafting dan perdagangan umum. • WILS Productions juga telah mengantongi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil Nomor: 62/24.1PK/31.71.071/.824.27/e/2016 yang dikeluarkan Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Tanah Abang pada 3 Maret 2016. • WILS Productions juga dilengkapi Surat Tanda Daftar Perusahaan Persekutuan Komanditer (CV) No.TDP: 09.05.3.46.20006 dari Pemerintah DKI Jakarta Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Pusat pada 8 Maret 2016.
RAGAM PRODUKSI: Produk Pertama: CV WILS Productions telah menerbitkan dan mempublikasikan buku “Membingkai Seni Tradisi” yang merupakan buku kumpulan foto liputan beberapa festival tari seperti Jateng Art Festival, Gotrasawala, Indonesian Dance Festival (IDF), Festival Budaya Pesisiran, dan Ramayana versi Betawi. BukuMembingkaiSeniTradisi :
ProdukKedua: Bekerjasama dengan Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kami menerbitkan buku “Menyemai Rasa, Semesta Raga” – Catatan 10 Tahun 24 Jam Menari. BukuMenyemai Rasa, Semesta Raga:
Meski demikian, sebagai sebuah industri CV WILS Productions juga menerima jasa pembuatan barang cetakan dari pihak lain baik perserorangan maupun lembaga/instansi pemerintah maupun swasta berupa: • Buku profil (individu/organisasi/pemerintah maupun swasta). • Buku-buku karya seni dalam berbagai jenisnya • Media massa cetak seperti majalah, tabloid, surat kabar • Laporan Penelitian terkait seni tradisi
Selain itu juga produk-produk dari hasil fotografi seperti: • Roll Up Banner :
• Backdrop:
• Spanduk:
• Mug Stainles, Tumbler :
• Kaos:
• Poster Tari (berbingkai):
• Kalender:
PROGRAM KERJA WILS PRODUCTIONS: RENCANA JANGKA PENDEK: • Mendorong masyarakat untuk lebih mengapresiasi keanekaragaman budaya tradisional melalui: o Media o pementasan, o kerajinandanmakananserta o seminar, pelatihandanpembinaan. RENCANA JANGKA MENENGAH: • Menggali potensi budaya tradisional, memaksimalkan pemberdayaan dan pelestariannya dengan meningkatkan kualitas sumberdaya dalam memajukan seni budaya tradisional melalui o Pertukaran budaya antar daerah o Pertukaran budaya antar bangsa
RENCANA JANGKA PANJANG: • Mendirikan Galery Seni yang akan menyimpan seluruh produk WILS Productions, sehingga diharapkan dapat menjadi pusat kajian. Galery tersebut akan dilengkapi dengan: o Studio foto yang menyediakan perangkat pakaian tari. o Kantin makanan tradisional Indonesia o Perpustakaan o Panggung pementasan
REFERENSI PARTISIPASI DAN KERJASAMA: • Turut berpartisipasi pada kegiatan bazaar, melakukan peliputan serta mensponsori Lomba Tari Tradisional bagi siswa SD, SLTP, SLTA dan SLB se Kota Bandung dalam rangka Festival Budaya yang diselenggarakan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Gedung Achmad Sanusi (BPU) UPI pada 16 November 2015.
Berpartisipasi pada acara Bazar di halaman Gedung Achmad Sanusi (BPU) Bandung
Bonis R.Kurniasari Pimpinan Produksi CV WILS Productions menyerahkan bingkisan kepada para Pembicara Seminar dalam rangkaian acara Festival Budaya di UPI Bandung
Foto: Sunyoto/WILS Productions
Pesertakategori SD dan SMP (Foto: Sapto/WILS Productions)
Salah satupesertakategori SLB (Foto: Gideon/WILS Productions)
Pesertakategori SLTA (Foto: Sunyoto&Sapto/WILS Productions)
• Meliput acara International Mask Festival 2015 Mangkunegaran, Solo pada 28-29 Oktober 2014.
Workshop: Pembuatantopeng (Foto: Sapto/WILS Productions)
di
Puri
Foto-Foto: Sapto/WILS Productions
• Berpartisipasi pada Festival Tari Merak dalam rangka Pasanggiri Tari Merak 50 Tahun Irawati Durban Ardjo Berkarya di Museum Sri Baduga, Bandung pada 21-22 November 2015.
•
Dua jenis Tari Merak yang ditarikan siswa SD dan Penarid ewasa. Bonis R. Kurniasari Pimpinan Produksi CV WILS Productions bersamaIrawati Durban Ardjo, salahsatu maestro tari yang telah menggubah Tari Merak menjadi begitu menarik untuk ditonton. Karya gubahannya bahkan telah dipentaskan di beberapa Negara. Foto: Sapto/WILS Productions • BerpartisipasipadagelaranSarewu
Foto: Sapto/WILS Productions
• Merak Tandang (1000 Penari Merak) di Car Free Day, Jl. Asia Afrika, Bandung pada November 2015. Sarewu MerakTandang: merupakan upaya memasyarakatkan Tari Merak dari kalangan anakanak hingga dewasa. Antusias memasyarakat Bandung terhadap pagelaran tersebut sangat tinggi. Foto:Sapto/WILS Productions
• Berpartisipasi pada acara “Semarak Tari di Tatar Sunda” Kiprah 60 Tahun Menari Indrawati Lukman di Gedung Kesenian Mayang Sunda, Jl BKR Bandung, Jawa Barat 11 Desember 2015.
Indrawati Lukman, salah satu maestro Tari yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Iatelah mengabdikan dirinya pada dunia tari selama 60 tahun. Semangatnya yang masih membara di usianya yang telah senja, patut menjadi contoh bagi para penari muda untuk terus berkarya. *** Foto: Sapto/WILS Production
• Berpartisipasi pada Sigi Sacred Arts Festival dalam rangka menyambut Gerhana Matahari di Mantantimali Hill (Bukit Mantantimali), Desa Wayu, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada 7, 8, 9 Maret 2016
SIGI Sacred Arts Festival, sebuah perhelatan berkelas International yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Gerhana Matahari Total di Bukit Mantantimali, Desa Waru, KabupatenSigi, Sulawesi Tengah mempertautkan budaya lokal dengan budaya asing yang berakar dari seni tradisional di negaranya masingmasing. Hadir pemusik tradisional dari Senegal, Korea Selatan, Australia, Belanda dan musik tradisional India. Dari Indonesia menampilkan musik dan tarian tradisional dari Tenggarong, Kalimantan Timur, penyair Palu yang berkolaborasi dengan pemusik Dwiki Darmawan dan Michael dari Australia dan masih banyak lagi. Pertautan budaya tradisional antar negara tersebut merupakan hasil olah karya Franky Raden, peraih gelar doktor di bidang musik yang telah banyak menggelar festival seni tradisi seperti Gotrasawala yang dilaksanakan di Cirebon beberapa tahun lalu. Foto_foto: Sapto/WILS Production
• Berpartisipasi pada acara Solo 24 Jam Menari, di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada 28-29 April 2016 dan membidani penerbitan Buku Menyemai Rasa, Semesta Raga (Catatan 10 Tahun 24 Jam Menari).
Solo 24 Jam Menari, merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta. Pagelaran pada 28-29 April 2016 merupakan gelaran ke-10 kalinya. Acara tersebut menampilkan kesenian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa Negara lain dengan agenda utama menari selama 24 Jam yang dilakukan oleh Samsuri.dan MudjoSetyo Foto: Gideon/WILS Productions
Dua Penari 24 Jam disambut para penari wanita jelang berakhirnya tugas yang diembannya. Penggagas acara Solo 24 Jam Menari, Joko Aswoyo, Dosen ISI Surakarta mendapat ucapan selamat dari Rektor ISI Surakarta Sri Rochana Widyastutieningrum. Bonis R Kurniasari Pimpinan Produksi CV WILS Productions berbincang dengan Rektor ISI Surakarta. Foto:Sapto/WILS Productions
FotoAtas: Bonis R. Kurniasari, Pimpinan Produksi CV WILS Productions dan Sapto Adiwiloso (Fotographer) mengapit dua penari Solo 24 Jam Menari 2016.
FotoBawah: Sapto Adiwiloso (Fotographer) dan Bonis R.Kurniasari berfoto bersama Joko Aswoyo, Ketua Panitia Solo Menari 24 Jam 2016. Foto: Dok.Istimewa
LOKASI USAHA: Sesuai Surat Keterangan Nomor:1376/5.16.1/31.71.07.1001/1.711.53/2015 yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kantor PTSP Kota Administrasi Jakarta Pusat, Satuan Pelaksana Pelayanan terpadu Satu Pintu Kelurahan Gelora, Jl Gerbang Pemuda No.1 Jakarta, lokasi usaha CV WILS Productions terletak di STC Senayan Lt.4 Room 31-34, Jalan Asia Afrika, Pintu IX Senayan, Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Phone (021) 57931879, Fax (021) 57931880, Email:
[email protected]. Website: wilsmediapro.com. Bengkel Kerja: Jl.Otista III/A-30 Kebon Nanas, Jakarta 13340.
*************