LAPORAN TAHUNAN 2015 Annual Report 2015
Singkatan Nama Perusahaan
Abbreviation Of Company Names DLS
: PT Dutalestari Sentratama
KINTL
: Kino International Pte. Ltd.
KCM
: Kino Care (M) Sdn. Bhd. (Malaysia)
KSI
: PT. Kino Sentra Industrindo
KCP
: Kino Consumer Philippines Inc.
KVC
: Kino Vietnam Co. Ltd.
KEK
: PT. Kinocare Era Komestindo
MKI
: PT. Morinaga Kino Indonesia
KI
: PT. Kino Investindo
Morinaga
: Morinaga & Co. Ltd.
Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab DISCLAIMER
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali halhal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki risiko dan ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.
This annual report contains financial condition, operation results, projections, plans, strategies, policies, as well as the Company’s objectives, which is classified as forward-looking statements in the implementation of the applicable laws, excluding historical matters. Such forward-looking statements are subject to known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause actual results to differ materially from expected results.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan, serta lingkungan bisnis Perseroan dimana dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
Prospective statements in this annual report are prepared based on numerous assumptions concerning current conditions and future events of the Company and the business environment where the Company conducts its business. The Company shall have no obligation to guarantee that all the valid documents presented will bring specific results as expected.
Laporan tahunan ini memuat kata “Perseroan” dan “Kino” yang didefinisikan sebagai PT. Kino Indonesia Tbk. yang bergerak dalam industri produk konsumsi bermerek yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi meliputi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh, makanan, minuman dan farmasi. Adakalanya kata “Perusahaan” dan “Kami” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT. Kino Indonesia Tbk. secara umum.
This annual report contains the words “Company” and “Kino”, hereinafter referred to PT Kino Indonesia Tbk, as the company that engages in branded consumer goods industry integrated with distribution of personal care products, foods, beverages and pharmaceuticals. The words “Company” and “We” are at times used to simply refer to PT Kino Indonesia Tbk in general.
Tentang Laporan Tahunan 2015 About 2015 Kino Annual Report Laporan Tahunan PT Kino Indonesia Tbk untuk tahun buku
The annual report of PT Kino Indonesia Tbk for the fiscal
yang berakhir pada 31 Desember 2015 ini diterbitkan sesuai
year ended on December 31, 2015 is published pursuant to
dengan Peraturan No. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Badan
Regulation No.X.K.6, Attachment of Decision of Chairman
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.Kep-431/
of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution
BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten
No.Kep-431/BL/2012 on Annual Report Submission for Issuers
atau Perusahaan Publik.
or Public Companies.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Daftar Isi
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Table of Contents Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review 4 5 6 7 8
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Grafik Ikhtisar Data Keuangan Penting Chart of Financial Highlights Ikhtisar Saham Stock Highlights Peristiwa Penting 2015 Significant Events Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Message from Board of Commisioners and Board of Directors 13 19
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Laporan Direksi Board of Directors Report
Profil Perseroan Company Profile
26 Identitas Perusahaan Company Identity 27 Sekilas Tentang Perseroan Company in Brief 29 Bidang Usaha Line of Business 30 Tonggak Sejarah Milestones 32 Visi, Misi, Budaya dan Moto Perusahaan Company Vision, Mission, Culture and Motto 34 Struktur Organisasi Organization Structure 35 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile 36 Profil Direksi Board of Directors Profile 39 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders 39 Struktur Grup Perusahaan Company’s Group Structure 40 Kronologi Pencatatan Saham Kronologi Pencatatan Saham 40 Informasi Aksi Korporasi Information on Corporate Action 41 Daftar Entitas Anak dan Asosiasi Perusahaan List of Subsidiaries and Associates 44 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions 46 Sumber Daya Manusia Human Resources 51 Teknologi Informasi Information Technology
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 54 57 59 65 67 68 68 69 70 70 71
Tinjauan Umum General Overview Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Operational overview per Business Segment Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis Analisis Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Perseroan Analysis of Solvency and Collectability Rate of the Company Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen Capital Structure and Management Policy Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Material Commitment for Capital Goods Investment Informasi dan Fakta Material yang terjadi Setelah Laporan Akuntan Material Fact and Information Subsequent to Reporting Date Prospek Usaha Perseroan Business Outlook Proyeksi 2016 Projection for 2016 Aspek Pemasaran Marketing Aspects Kebijakan Dividen Dividend Policy
72 72 72
Program Kepemilikan saham oleh Karyawan Employees’ Shares Ownership Program Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization Of Public Offering Proceeds Informasi Material Mengenai Investasi , Ekspansi , Divestasi , Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang /Modal, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/ Consolidation, Acquisition, Debt/Capital Restructuring, Affiliated Transaction and Transaction Containing Conflicts of Interest 73 Pengaruh Perubahan Regulasi Terhadap Laporan Keuangan Impacts of Changes in Regulations on Financial Statements 73 Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi terhadap Laporan Keuangan Impacts of Changes in Accounting Policy on Financial Statements
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
76 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Good Coorporate Governance Implementation 76 Prinsip GCG GCG Principles 77 Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure 78 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) 83 Dewan Komisaris Board of Commissioners 85 Komisaris Independen Independent Commissioner 86 Direksi Board of Directors 88 Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Affiliation Between Members of the Board of Directors, Board of Commissioners, Major and/or Controlling Shareholders 88 Komite Audit Audit Committee 91 Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee 93 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 94 Unit Audit Internal Internal Audit Unit 96 Manajemen Risiko Risk Management 99 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System 99 Perkara Penting dan Sanksi Administratif yang Dihadapi Perseroan Legal Cases and Administrative Sanction 99 Kode Etik dan Budaya Perseroan Code of Conduct and Corporate Culture 100 Whistleblowing System Whistleblowing System 100 Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan Employee Stock Option 100 Akses Informasi dan Data Perusahaan Information Access and Corporate Data
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 103 104 105 106
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Environment Responsibility Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety Practices Tanggung Jawab terhadap Sosial Kemasyarakatan Responsibilities to Social Community Tanggung Jawab terhadap Konsumen Responsibilities to Customers
Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Responsibility Statement of The Annual Report
Laporan Keuangan Financial Report
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
1
2015 Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
PERFORMANCE HIGHLIGHTS
3,2
72%
triliun/trilion
1,8
Total Assets
168%
triliun/trilion
263
miliar/billion
2
Jumlah Aset
PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Jumlah Ekuitas Total Equity
153%
Laba Bersih Net Income
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Kinerja keuangan (dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Financial Performance (in million Rupiah unless otherwise stated)
Uraian
2015
2014
2013
Penjualan Bersih
3.603.848
3.339.386
2.267.314
Net Sales
(2.135.496)
(2.193.324)
(1.355.230)
Cost of Goods Sold
Laba Kotor
1.468.351
1.146.062
912.084
Gross Profit
Beban Penjualan
(799.645)
(760.441)
(614.596)
Selling Expenses
Beban Umum & Administrasi
(240.648)
(199.296)
(178.544)
General & Administrative Expenses
Lain-lain
(91.084)
(48.797)
(41.451)
Others
Laba Sebelum Pajak
336.974
137.528
77.493
Income Before Tax
Beban Pajak
(73.943)
(34.273)
(19.037)
Tax Expenses
Laba Bersih
263.031
104.160
51.155
Net Income
Laba Komprehensif
317.826
204.551
195.615
Comprehensive Profit
234
112
78
Earning per Share
Jumlah Aset
3.211.235
1.863.381
1.324.980
Total Assets
Jumlah Aset Lancar
2.089.897
888.633
639.823
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.121.338
974.747
685.157
Total Noncurrent Assets
Jumlah Liabilitas
1.434.605
1.200.996
863.788
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
1.776.629
662.385
461.192
Total Equities
Laba bersih kepada entitas induk terhadap jumlah aset (%)
8,19
5,59
3,86
Net income to parent entity to total asset (%)
Laba bersih kepada entitas induk terhadap jumlah ekuitas (%)
14,81
15,73
11,09
Net income to parent entity to total equity (%)
Laba bersih kepada entitas induk terhadap penjualan bersih (%)
7,30
3,12
2,26
Net income to parent entity to net sales (%)
Rasio lancar (x)
1,62
0.81
0,82
Current ratio (x)
Rasio hutang berbunga terhadap jumlah ekuitas (x)
0,45
0,99
0,79
Bearing debt to total equities ratio (x)
Rasio hutang berbunga terhadap jumlah aset (x)
0,25
0,35
0,27
Bearing debt to total assets ratio (x)
Beban Pokok Penjualan
Laba per Saham
4
PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Description
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Grafik Ikhtisar Data Keuangan Penting Chart of Financial Highlights Penjualan Bersih
Laba Komprehensif
Laba Bersih
Net Sales
Comprehensive Income
Net Income
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
2.267.314
3.339.386
3.603.848
195.615
204.551
317.826
51.155
104.160
263.031
2013
2014
2015
2013
2014
2015
2013
2014
2015
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
Total Assets
Total Liabilities
Total Equities
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah | in million Rupiah
1.324.980
1.863.381
3.211.235
863.788
1.200.996
1.434.605
461.192
662.385
1.776.629
2013
2014
2015
2013
2014
2015
2013
2014
2015
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
5
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Ikhtisar Saham Shares Highlights Pencatatan Saham
Shares Listing
Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
The Company obtained effective statements from the Financial
Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Saham
Services Authority (OJK) to conduct Initial Public Offering on
Perdana pada tanggal 3 Desember 2015. Perseroan mencatatkan
December 3, 2015. The Company listed its shares on Indonesia
sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember
Stock Exchange on December 11 with ticker code KINO.
dengan kode perdagangan saham KINO.
Kinerja saham
Shares performance Uraian / Description
Harga Tertinggi / Highest Price
Rp4.300
Harga Terendah / Lowest Price
Rp3.600
Harga Penutupan / Closing Price
Rp3.840
Jumlah Saham Beredar / Total Shares in Circulation Kapitalisasi Pasar / Market Capitalization
1.428.571.500 lembar saham / shares Rp5.485.714.560.000
Perseroan baru melakukan IPO pada kuartal IV tahun 2015,
The Company had just conducted IPO at the fourth quarter of
sehingga informasi kinerja saham tahun 2014 dan kuartal I
2015. As such, information on shares performance in 2014 and
hinggal kuartal III tahun 2015 tidak dapat disajikan.
quarter I up to quarter III of 2015 cannot be presented.
6
PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Peristiwa Penting 2015 Significant Events Januari /January Perseroan meluncurkan minuman Cap Panda Aloe Vera pada tanggal 28 Januari 2015. / The Company introduced Cap Panda Aloe Vera beverages on January 28, 2015..
April /April TVC pertama Shampoo Disney Eskulin Frozen / 1st TVC airing of Shampoo Disney Eskulin Frozen
Juni /June Penyerahan penghargaan Rekor MURI kepada larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak sebagai minuman pereda panas dalam pertama untuk anak di Indonesia / The conferring of MURI Record award to Cap Kaki Tiga Anak cooling water as the first cooling water for kids in Indonesia.
September /September Perseroan mulai memproduksi masal Larutan Cap Kaki Tiga dengan kemasan botol PET sejak tanggal 1 September 2015 / The Company started the mass production of Cap Kaki Tiga cooling water in PET bottled packaging as of September 1, 2015.
November/November - Publik Expose untuk Penawaran Umum Saham Perdana PT Kino Indonesia Tbk. pada tanggal 10 November 2015 / Public Expose for Initial Public Offering of PT Kino Indonesia Tbk. on November 10, 2015. - Perseroan meluncurkan produk baru “Ovale Bedak Dingin” pada tanggal 27 November 2015 /
The Company launched “Ovale Bedak Dingin” new product on November 27, 2015.
Desember/December Perseroan resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember 2015 / The Company officially listed its shares (Initial Public Offering/IPO) on Indonesia Stock Exchange on December 11, 2015.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
7
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
1. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Great Performing Brand in Social Media dalam Social Media Award 2015 kategori Larutan panas Dalam. 2. Kepada Cap Kaki Tiga atas pencapaian tertinggi dalam Satria Brand Award 2015 kategori Minuman/Larutan Panas Dalam. 3. Kepada Absolute atas pencapaian tertinggi dalam Satria Brand Award 2015 kategori Medicated Pembersih Daerah Kewanitaan. 4. Kepada Resik–V atas pencapaian tertinggi dalam Satria Brand Award 2015 kategori Tradisional Pembersih Daerah Kewanitaan. 5. Kepada Panther sebagai Best Brand Gold 2015 dalam Indonesia Best Brand Award 2015 kategori Cup Energy Drink. 6. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Best Brand Gold 2015 dalam Indonesia Best Brand Award 2015 kategori Refresher Solution. 7. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Best Brand 2015 dalam Indonesia Best Brand Award 2015 kategori Refresher Solution for Child. 8. Kepada Liang The Cap Panda sebagai Best Brand 2015 dalam Indonesia Best Brand Award 2015 kategori Liang Teh Ready to Drink. 9. Kepada Absolute sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of Mouth Marketing Award 2015 kategori Feminine Hygiene. 10. Kepada B&B Kids sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of Mouth Marketing Award 2015 kategori Kids Bath Soap. 11. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of Mouth Marketing Award 2015 kategori Refresher Solution. 12. Kepada Eskulin Kids sebagai Most #1 Recommended Brand dalam Word of Mouth Marketing Award 2015 kategori Child’s Body Cologne. 13. Kepada Absolute sebagai Bronze Champion dalam Indonesia WOW Brand 2015 kategori Feminine Care - Liquid 14. Kepada Ellips sebagai Silver Champion dalam Indonesia WOW Brand 2015 kategori Hair Vitamin 15. Kepada PT. Kino Indonesia sebagai Indonesia Most Creative Companies 2015 versi majalah SWA. 16. Kepada Absolute sebagai Superbrand 2015 dalam Superbrands Award 2015 kategori Feminine Wash. 17. Kepada Ellips sebagai Superbrand 2015 dalam Superbrands Award 2015 kategori Hair Vitamin. 18. Kepada Resik–V sebagai Superbrand 2015 dalam Superbrands Award 2015 kategori Feminine Wash. 19. Kepada Ellips sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Award 2015 kategori Hair Vitamin. 20. Kepada Ovale sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Award 2015 kategori Face Mask. 21. Certificate of Acknowledgement kepada PT. Kino Indonesia sebagai dukungan terhadap Top Brand Award selama lima tahun berturut-turut. 22. Certificate of Acknowledgement kepada PT. Kino Indonesia sebagai dukungan terhadap Top Brand for Kids Award selama lima tahun berturut-turut. 23. Kepada Cap Kaki Tiga sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015 kategori Minuman Anti Panas Dalam. 24. Kepada Ellips sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015 kategori Hair Vitamin. 25. Kepada Eskulin Cologne Gel sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015 kategori Woman’s Body Cologne. 26. Kepada Ovale sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015 kategori Facial Mask. 27. Kepada Resik–V sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand Awards 2015 kategori Douching Soap. 28. Kepada Master Kids dan Eskulin Kids sebagai Top Brand 2015 kategori Baby Cologne. 29. Kepada Sleek sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand for Kids kepada Sleek kategori Baby Equipment Cleaner – Liquid. 30. Kepada Eskulin Cologne Gel sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand For Teens 2015 kategori Body Cologne for Woman. 31. Kepada Ovale sebagai Top Brand 2015 dalam Top Brand for Teens 2015 kategori Facial Mask. 32. Rekor MURI kepada Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga Anak sebagai minuman pereda panas dalam pertama untuk anak di Indonesia. 33. Penghargaan Peringkat “Biru” dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang dianugerahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk periode 2014-2015. 34. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas CSR perusahaan.
8
PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
1. As Great Performing Brand in Social Media in Social Media Award 2015 for Cap Kaki Tiga, Cooling Water category. 2. As the highest achiever in Satria Brand Award 2015 to Cap Kaki Tiga. Cooling Water/Beverage category. 3. As the highest achiever in Satria Brand Award 2015 to Absolute, Medicated Feminine Wash category. 4. As the highest achiever in Satria Brand Award 2015 to Resik - V, Traditional Feminine Wash category. 5. As Best Brand Gold 2015 in Indonesia Best Brand Award 2015 to Panther, Cup Energy Drink category. 6. As Best Brand Gold 2015 at Indonesia Best Brand Award 2015 to Cap Kaki Tiga, Refresher Solution category. 7. As Best Brand 2015 at Indonesia Best Brand Award 2015 to Cap Kaki Tiga, Refresher Solution for Child category. 8. As Best Brand 2015 at Indonesia Best Brand Award 2015 to Liang Teh Cap Panda, Ready-to-Drink Liang Teh category. 9. As the Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award 2015 to Absolute, Feminine Hygiene category. 10. As Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award 2015 to B&B Kids, Kids Bath Soap category. 11. As Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award 2015 to Cap Kaki Tiga, Refresher Solution category. 12. As Most#1 Recommended Brand at Word of Mouth Marketing Award 2015 to Eskulin Kids, Child’s Body Cologne category. 13. As Bronze Champion at Indonesia WOW Brand 2015 to Absolute, Feminine Care - Liquid category. 14. As Silver Champion at Indonesia WOW Brand 2015 to Ellips, Hair Vitamin category. 15. As Indonesia Most Creative Companies 2015 to PT. Kino Indonesia, SWA magazine version. 16. As Superbrand 2015 at Superbrands Award 2015 to Absolute, Feminine Wash category. 17. As Superbrand 2015 at Superbrands Award 2015 to Ellips, Hair Vitamin category. 18. As Superbrand 2015 at Superbrands Award 2015 to Resik-V, Feminine Wash category. 19. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Ellips, Hair Vitamin category. 20. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Ovale, Face Mask category. 21. Certificate of Acknowledgement in recognition for continuing support in five consecutive years in Top Brand Award to PT Kino Indonesia. 22. Certificate of Acknowledgement in recognition for continuing support in five consecutive years in Top Brand for Kids Award to PT Kino Indonesia 23. As Top Brand 2015 in Top Brand Awards 2015 to Cap Kaki Tiga, Cooling Beverage category. 24. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Ellips, Hair Vitamin category. 25. As Top Brand 2015 in Top Brand 2015 to Eskulin Cologne Gel, Body Cologne for Woman category 26. As Top Brand 2015 in Top Brand 2015 to Ovale, Face Mask category. 27. As Top Brand 2015 in Top Brand Award 2015 to Resik-V, Douching Soap category. 28. As Top Brand 2015 in Top Brand for Kids 2015 to Master Kids and Eskulin Kids, Baby Cologne category. 29. As Top Brand 2015 in Top Brand for Kids to Sleek, Baby Equipment Cleaner Liquid category. 30. As Top Brand 2015 in Top Brand for Teens 2015 to Eskulin Cologne Gel, Body Cologne for Woman category. 31. As Top Brand 2015 in Top Brand for Teens 2015 to Ovale, Face Mask category. 32. MURI Record as the first cooling beverage for kids in Indonesia for Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga Anak. 33. “Blue” Rank Award at Company Performance Rank Assessment Program for environmental management from the Ministry of Environment and Forestry for 2014 - 2015 period. 34. Award from the Governor of West Java for the Company’s CSR.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
CAP KAKI TIGA
Category: Larutan Panas Dalam Great Performing Brand in Social Media Tanda%tangan%Sylvia% % % %
Sylvia Renate Wiranjaya Research Director
PJ. Rahmat Susanta Editor in Chief
MASTER KIDS
ESKULIN KIDS
in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand
in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand
Handi Irawan D
Handi Irawan D
Category: Baby Cologne
CEO
PJ. Rahmat Susanta Editor in Chief
Category: Baby Cologne
CEO
PJ. Rahmat Susanta Editor in Chief
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
9
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Sertifikasi
Certification
• ISO 9001:2008 Quality Standard sejak 2005
ISO 9001:2008 Quality Standard since 2005
• Cara Produksi Yang Baik (CPB) sejak 2005
Good Manufacturing Practice (GMP) certificate since 2005
• Sertifikat halal untuk 4 merek dari produk pemeliharaan dan
Halal certificates for 4 brands from personal care products
perawatan tubuh Perseroan sejak 2009, yaitu Ellips, Sasha,
since 2009, namely Ellips, Sasha, Ovale, and Resik-V.
Ovale dan Resik-V. • Sertifikat halal untuk produk-produk minuman (Cap Kaki
Validity period of halal certificate for food and beverages
Tiga, Cap Panda, Tampico dan Panther) akan habis masa
(Cap Kaki Tiga, Cap Panda, Tampico, and Panther) will expire
berlakunya pada tanggal 6 Januari 2018.
on January 6, 2018.
• Disney International Labour Standard & Code of Conduct
Disney International Labour Standard & Code of Conduct
sejak 2009. Disney mengaudit pabrik Perseroan setiap tahun
since 2009. Disney audited the Company’s factory every year,
yang fokus kepada karyawan dan regulasi keamanan.
which focused on employees and safety regulation.
Perseroan juga sedang dalam proses untuk mendapatkan
The Company is also in a process to obtain ISO 22000 certification
sertifikasi ISO 22000 (keamanan makanan), ISO 14001
(food safety), ISO 14001 (environmental security) and ISO 27001
(keamanan lingkungan) dan ISO 27001 (manajemen risiko data
(data risk management for information technology)
untuk informasi teknologi).
10 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Kilas Kinerja 2015 Flashback 2015 Performance Performance Review 2015
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
ALFONSO DJAKARIA RAHARDJA Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi yang menurut penilaian kami telah mampu menjalankan fungsi dan tugas pengelolaan Perseroan dengan baik. Board of Commissioners appreciates the Board of Directors, who according to our assessment, has successfully carried out its management function and duties of the Company well.
12 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Distinguished Shareholders and Stakeholders,
Secara umum dapat disampaikan bahwa tahun 2015
Broadly speaking, we can say that 2015 was the year
merupakan tahun yang penuh tantangan mengingat
rife with challenges, as economic condition was still
kondisi perekonomian yang masih belum stabil. Badan
unstable. Based on data from the Statistics Indonesia,
Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun 2015
the country’s economic growth increased by 4.79%,
pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar
which dropped from 5.02% in 2014.
4,79% menurun dari tahun 2014 yang mencapai 5,02%. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Dewan
In line with our duties and responsibilities as the Board
Komisaris, kami telah menjalankan fungsi pengawasan
of Commissioners, we have conducted our supervisory
dan pemberian rekomendasi kepada Direksi sehingga
function and provided recommendations to the Board
pengelolaan Perseroan
berjalan secara efektif dan
of Directors so that the Company can run effectively
sesuai dengan target-target yang telah dicanangkan
and in line with the targets set forth in the annual
dalam rencana kerja tahunan.
work plan.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Assessment on Board of Directors’ Performance
Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada
The Board of Commissioners appreciates the Board
Direksi yang menurut penilaian kami telah mampu
of Directors, who according to our assessment, has
menjalankan fungsi dan tugasnya dalam melakukan
successfully carried out its functions and duties well
pengurusan Perseroan dengan baik. Penilaian tersebut
in managing the Company. Such assessment is based
didasarkan pada kinerja Direksi dan pencapaian
on the performance of the Board of Directors and
Perseroan sepanjang tahun 2015.
achievement of the Company during 2015.
Di tengah instabilitas ekonomi yang terjadi pada 2015,
Despite economic instability throughout the year, the
Perseroan tetap dapat mencetak laba bersih Rp263.031
Company managed to book net income of Rp263,031
juta meningkat 152,53% dibandingkan dengan tahun
million, which grew 152.53% compared to Rp104,160
2014 sebesar Rp104.160 juta. Perseroan juga tetap
million in 2014. The Company also generated Net
dapat mencatatkan pertumbuhan pada Penjualan
Sales growth of 7.92% from Rp3,339,386 million in
Bersih sebesar 7,92% dari Rp3.339.386 juta pada
2014 to Rp3,603,848 million in 2015. Cumulatively,
2014 menjadi Rp3.603.848 juta pada 2015. Secara
the Company’s total assets rose by 72.33% from
kumulatif, total aset Perseroan meningkat sebanyak
Rp1,863,381 million in 2014 to Rp3,211,235 million
72,33% dari Rp1.863.381 juta pada 2014 menjadi
in 2015.
Rp3.211.235 juta pada 2015.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
13
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Pertumbuhan
kinerja
keuangan
didukung
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
oleh
The Company’s financial performance growth was
beberapa langkah strategis diantaranya adalah dengan
supported by a number of strategic steps, to name a few,
mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia,
initial public offering at the Indonesia Stock Exchange,
peluncuran berbagai inovasi produk baru, jaringan
the launch of various new product innovations, improved
distribusi yang lebih baik dan sebagainya.
distribution network, etc.
Kami yakin bahwa prospek Perseroan ke depan akan
We believe that the Company’s business outlook would
semakin berkembang. Kami berharap, kinerja positif
continue to thrive in the future. Therefore, we hope that
Perseroan ini akan memberikan nilai tambah bagi investor
the Company’s positive performance could deliver added
dan para pemangku kepentingan lainnya.
values to investors and other stakeholders.
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan
View on the Company’s Business Outlook
Prospek usaha telah disusun oleh Direksi sebagaimana
The Board of Directors has outlined business outlook
yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perseroan.
pursuant to the Company’s Long-Term Plan. In general,
Secara garis besar, Dewan Komisaris berpandangan
the Board of Commissioners believes that such business
bahwa prospek usaha tersebut sudah baik dan sangat
outlook is already good and very promising, and in line
menjanjikan, selaras dengan arah dan tujuan perusahaan.
with the Company’s direction and goals. This outlook
Hal ini didukung kondisi perekonomian nasional dan
is supported by the national economic condition and
perkembangan bisnis industri consumer goods yang
business development of consumer goods industry that
semakin kondusif pada beberapa tahun terakhir.
gets more conducive in the past few years.
Pada tahun 2016 dunia usaha akan menghadapi
In 2016, business world will face challenges that are
tantangan yang tidak jauh berbeda dibandingkan
broadly quite similar with last year. However, consumer
dengan tahun sebelumnya, namun industri consumers
goods is one of the industries that is expected to survive,
goods merupakan salah satu industri yang diharapkan
as there are several advantageous factors for the industry,
dapat bertahan hal ini dikarenakan adanya sejumlah
such as the country’s total population that reaches 250
faktor yang menguntungkan seperti jumlah penduduk
million of lives, the growing number of middle class
yang mencapai 250 juta orang dan bertambahnya jumlah
group, and large proportion of people in productive
kelas menengah, serta besarnya persentase usia produkif
age. All of this further fuels the Company’s optimism to
yang menjadikan Perseroan semakin optimis menapaki
welcome the coming years.
tahun-tahun selanjutnya. Ke depannya, Perseroan bertekad mengembangkan
In the future, the Company is determined to develop its
usaha dengan strategi pertumbuhan yang fokus menjadi
business with a growth strategy that focuses on the goal
perusahaan consumer goods terkemuka di Indonesia.
of becoming the leading consumer goods company in Indonesia.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Implementation of Corporate Governance
Dewan Komisaris telah memastikan penerapan prinsip-
The
prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap
implementation of good corporate governance principles
kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan
in every business activity of the Company at all levels of
atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan fungsi
the organization. To perform its monitoring function,
pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite
the Board of Commissioners is supported by Audit
Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi.
Committee as well as Nomination and Remuneration
Board
Committee.
14 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
of
Commissioners
has
ensured
the
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Dewan Komisaris memandang bahwa penerapan tata kelola
The Board of Commissioners regards the application of good
perusahaan yang baik bukan hanya sekedar penekanan kepada
corporate governance as an activity that goes beyond stressing
pentingnya aspek kepatuhan terhadap berbagai perundang-
the importance of compliance with the laws and regulations
undangan dan peraturan yang berlaku, tetapi juga sebagai suatu
in force. It is an awareness of the Company to continuously
bentuk kesadaran Perseroan untuk senantiasa menerapkan tata
implement good management and business ethics guidelines.
kelola dan pedoman etika bisnis yang baik. Jika hal ini sudah
When this paradigm comes into action, the implementation of
berhasil dicapai, tentu saja penerapan tata kelola perusahaan
good corporate governance will surely help boost the Company’s
yang baik akan mampu mendorong peningkatan kinerja
overall performance.
Perseroan secara keseluruhan.
Penilaian atas Kinerja Komite-Komite yang berada di bawah Dewan Komisaris
Assessment on Performance of Committees under the Board of Commissioners
Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Audit serta Komite
The Board of Commissioners assesses that both Audit Committee
Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan tanggung
and Nomination and Remuneration Committee have properly
jawabnya dengan baik dalam membantu tugas dan tanggung
conducted their tasks and responsibilities in supporting the duties
jawab Dewan Komisaris.
and responsibilities of the Board of Commissioners.
Sepanjang 2015, Komite yang membantu Dewan Komisaris
Over the course of 2015, the Committees that support the
dalam melakukan pengawasan telah menunjukkan kinerja
Board of Commissioners have shown an excellent performance
yang baik dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
and given contribution to the Company’s growth. Other than
Perseroan. Selain melalui implementasi program kerja yang tepat,
by implementing effective work program, the functions of
fungsi masing-masing komite juga senantiasa ditingkatkan guna
each committee are also continuously enhanced to assist the
mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dewan
Board of Commissioners in doing its job and responsibilities.
Komisaris senantiasa mendorong penerapan standar tata kelola
The Board of Commissioners continues to encourage thorough
yang baik secara menyeluruh di semua aspek kegiatan Perseroan.
implementation of good corporate governance in all aspects of the Company’s activities.
Perubahan komposisi Dewan Komisaris
Changes in the composition of Board of Commissioners
Pada tahun 2015 telah terjadi perubahan komposisi Dewan
In 2015, the Board of Commissioners’ composition changed as the
Komisaris, yaitu Para Pemegang Saham berdasarkan keputusannya
Shareholders, on June 29, 2015, resolved to respectfully dismiss
tanggal 29 Juni 2015 telah memberhentikan dengan hormat
all members of the Board of Commissioners by providing them
seluruh anggota Dewan Komisaris yang lama dengan memberi
full release and discharge (acquit et de charge). At the same time,
pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) dan seketika
the Shareholders also appointed Mr. Alfonso Djakaria Rahardja
itu juga mengangkat Bapak Alfonso Djakaria Rahardja sebagai
as President Commissioner and Independent Commissioner,
Komisaris Utama sekaligus sebagai Komisaris Independen,
reappoint Mr. Adjie Rustam Ramdja as Commissioner, and
mengangkat kembali Bapak Adjie Rustam Ramdja sebagai
appointed Mr. Susanto Setiono as Independent Commissioner.
Komisaris, serta mengangkat Bapak Susanto Setiono sebagai
Thus, the current composition of the Board of Commissioners is
Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris
as follows:
Perseroan menjadi sebagai berikut: Alfonso Djakaria Rahardja :Presiden Komisaris
Alfonso Djakaria Rahardja : President Commissioner
(Komisaris Independen)
Adjie Rustam Ramdja
:Komisaris
Adjie Rustam Ramdja
: Commissioner
Susanto Setiono
:Komisaris Independen
Susanto Setiono
: Independent Commissioner
(Independent Commissioner)
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
15
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Susunan baru Dewan Komisaris diharapkan akan semakin
The new composition of the Board of Commissioners is expected
memperkuat
to solidify the Company’s Board of Commissioners in performing
jajaran
Dewan
Komisaris
Perseroan
dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-
its duties and responsibilities to the best of its ability.
baiknya.
Apresiasi
Appreciation
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada seluruh
The Board of Commissioners would like to thank all stakeholders
pemangku kepentingan yang terus memberikan dukungan
who continuously support the Company to grow and develop
kepada Perseroan untuk tumbuh dan berkembang menjadi
to become one of the leading consumer goods company in the
salah satu Perusahaan consumer goods terkemuka di tanah air.
country. We also extend our appreciation to the employees,
Kepada seluruh karyawan Perseroan, khususnya Direksi kami
particularly the Board of Directors, for their hard work and
sangat menghargai kerja keras dan dedikasinya. Kami berpesan
dedication. We encourage all our employees to keep on
kepada seluruh karyawan untuk terus bekerja dengan sepenuh
working wholeheartedly. Our highest appreciation is extended
hati. Apresiasi yang sangat tinggi kami sampaikan kepada
to the customers for their trust to the Company and for using
seluruh pelanggan atas kepercayaannya kepada Perseroan
our products. The Company will strive to make improvements,
dan terima kasih untuk terus menggunakan produk-produk
innovations, and solutions that can always meet the needs and
Perseroan. Perseroan akan terus melakukan berbagai perbaikan,
satisfaction of the customers.
menciptakan inovasi dan memberikan solusi untuk selalu memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Atas nama Dewan Komisaris On Behalf of the Board of Commissioners
Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
16 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Alfonso Djakaria Rahardja
Adjie Rustam Ramdja
Susanto Setiono
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) /
Komisaris / Commissioner
Komisaris Independen /
President Commissioner (Independent Commissioner)
Independent Commissioner
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
17
Kilas Kinerja 2015 Flashback 2015 Performance Performance Review 2015
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
harry sanusi Presiden Direktur President Director
Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah berhasil meraih laba bersih sebesar Rp263,03 miliar meningkat 152,53% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp104,16 miliar In 2015, the Company successfully recorded net income of Rp263.03 billion, which grew 152.53% compared to Rp104.16 billion in 2014.
18 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Direksi Board of Directors Report Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Distinguished Stakeholders,
Kami bersyukur Perseroan telah berhasil melalui tahun 2015
We are grateful that the Company managed to get through the
dengan baik. Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
year of 2015 and able to achieve positive performance despite
tahun 2015 melambat, Perseroan telah berhasil mencapai kinerja
Indonesia’s sluggish economic growth in 2015. Throughout the
yang positif. Selama tahun 2015, kami berupaya terus memperkuat
year, we strived to continuously strengthen the Company and
serta fokus pada peningkatan pendapatan Perseroan sehingga
focus on increasing revenues, thus providing stability to sustain
mampu memberikan stabilitas bagi keberlanjutan Perseroan.
the Company.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan hasil kinerja Perseroan
On this occasion, we would like to present the Company’s
tahun buku 2015, yang meliputi seluruh aspek finansial dan
performance during 2015 fiscal year, which includes financial
operasional sebagai tanggung jawab
and operational aspects, as the Board of Directors’ responsibility
Direksi kepada para
pemegang saham.
to the shareholders.
PANDANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
VIEWS ON INDONESIA’S ECONOMY
Di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi dunia berlangsung
Global economic growth slowed down in 2015. The United
lambat. Ekonomi Amerika Serikat masih tertahan seiring dengan
States’ economy was hampered as consumption rate declined,
konsumsi yang masih lemah, perbaikan sektor perumahan yang
residential sector weakened, and manufacturing industry
melambat dan sektor manufaktur yang masih terkontraksi. Di lain
remained contracted. On the other hand, the European Central
pihak, Bank Sentral Eropa (ECB) masih melanjutkan kebijakan
Bank (ECB) continued its Quantitative Easing (QE) policy despite
Quantitative Easing (QE) sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
the slack growth of Europe’s economy and low inflation rate.
dan inflasi Eropa yang masih rendah. Demikian pula Bank Sentral
Likewise, Japan’s Central Bank also began to adopt negative
Jepang yang mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif.
interest rate policy, and speaking about China, the country’s
Di sisi lain, perekonomian Tiongkok terus melambat akibat
economy continued to decline due to weak manufacturing and
masih lemahnya sektor manufaktur dan investasi. Sementara itu,
investment sectors. Meanwhile, global oil prices in commodity
di pasar komoditas harga minyak dunia terus menurun akibat
market continued to fall because of rising supply and low
meningkatnya penawaran dan melemahnya permintaan.
demands.
Sementara itu di Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada tahun
Domestically in Indonesia, economic growth in 2015 was 4.79%,
2015 tumbuh 4,79%, melambat jika dibandingkan dengan tahun
which decreased from 5.02% last year. The country’s economic
sebelumnya, yaitu 5,02%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
growth failed to meet the initial target determined by Bank
gagal memenuhi target awal tahun yang dicanangkan oleh
Indonesia at the range of 5.4% - 5.8%. Throughout the year,
Bank Indonesia, yaitu sebesar 5,4% – 5,8%. Nilai tukar Rupiah
Rupiah exchange rate against US Dollar depreciated to Rp13,795
terhadap Dolar AS sepanjang tahun 2015 jatuh ke Rp13.795
(BI middle Rate), while the country’s trade balance showed quite
(Kurs tengah BI), sebaliknya neraca perdagangan Indonesia
a significant improvement. This was evidenced in Indonesia’s
menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan, hal ini terbukti
accomplishment in recording a surplus of 7.5 billion US Dollar
dengan keberhasilan Indonesia mencatatkan surplus sebesar 7,5
after experiencing a deficit since 2012.
miliar Dolar AS, setelah mengalami defisit sejak tahun 2012. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan semakin
The Government estimates that the country’s economic growth
baik dan akan terus berlanjut di tahun 2016. Hal ini dikarenakan
will continue to improve until 2016. This is because during 2015,
sepanjang tahun 2015, pemerintah telah meluncurkan paket
the government has launched an economic policy package from
kebijakan ekonomi dari tahap I hingga VIII. Peluncuran paket
phase I until VIII. The launch of economic policy package was
kebijakan ekonomi ini sebagai jawaban atas perlambatan
a response of the global economic slowdown that affected
ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi
Indonesia’s eocnomy. The forecasted growth of the country’s
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
19
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Indonesia. Proyeksi pertumbuhan ekonomi didukung oleh
economy is supported by the increase in the government’s
peningkatan belanja pemerintah, khususnya terkait realisasi
spending, especially which relates to the realization of
proyek-proyek infrastruktur, pemangkasan proses perizinan
infrastructure projects, reduction of investment permit process,
investasi, serta insentif untuk mendorong daya saing industri.
and an increase in incentive to push competitiveness of the industry.
KEBIJAKAN STRATEGIS DAN KINERJA
STRATEGIC POLICIES AND PERFORMANCE
Dalam sebuah perusahaan, kebijakan strategis memegang
In a company, strategic policy holds an important role in the
peranan
pembuatan
decision-making process that aims to determine the goal and
keputusan untuk menentukan tujuan dan cara terbaik guna
the best way to achieve it. Therefore, the Company continues
mencapai tujuannya. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa
to carefully observe any changes in business environment, be it
mencermati setiap perubahan kondisi lingkungan bisnis yang
internal or external, in order to attain the Company’s business
terjadi, baik yang bersifat eksternal maupun internal, guna
and objective.
penting
dalam
pelaksanaan
proses
mencapai sasaran bisnis dan tujuan Perseroan. Tepat pada tanggal 11 Desember 2015 di Jakarta, Perseroan
On December 11, 2015 in Jakarta, the Company officially listed
resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Dana
its shares on Indonesia Stock Exchange. 27% of proceeds from
hasil penawaran umum sebesar 27% akan digunakan untuk
public offering will be used to purchase/acquire brand and/or
pembelian/akuisisi merek dan/atau pembelian/akuisisi aset dan/
purchase/acquire assets and/or purchase/acquire/invest its capital
atau pembelian/akuisisi/penyertaan modal pada perusahaan
in a similar company to support the Company’s inorganic growth.
di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan inorganik
50% of the fund will be used for capital expenditure to support the
Perseroan, sebesar 50% akan digunakan untuk belanja modal
Company’s organic growth. Meanwhile, the remaining 23% will
dalam rangka mendukung pertumbuhan organik Perseroan,
be used for working capital. To become a public company is one
dan sisanya sebesar 23% akan digunakan untuk modal kerja.
of the Company’s strategic policies in increasing the Company’s
Menjadi perusahaan terbuka merupakan kebijakan strategis
reputation and values, improving liquidity, transparency, and
Perseroan dalam rangka meningkatkan citra dan nilai Perseroan,
good corporate governance, but most importantly, enhancing
meningkatkan likuiditas, transparansi dan tata kelola yang baik
going concern of the Company.
serta yang paling utama adalah peningkatan kemampuan going concern Perseroan.
PENCAPAIAN KINERJA
PERFORMANCE ACHIEVEMENT
Melalui berbagai penetapan dan penerapan berbagai kebijakan
Through various determination and implementation of the
strategis Perseroan tersebut, secara umum dapat kami sampaikan
Company’s strategic policies, we can say that until the end of
bahwa hingga akhir periode 2015, kinerja Perseroan terus
2015, the Company’s overall performance continued to grow
bertumbuh dan meningkat secara berkelanjutan. Sepanjang tahun
and develop sustainably. Over the course of 2015, the Company
2015, Perseroan telah berhasil meraih laba bersih Rp263.031 juta,
successfully recorded net income of Rp263.031 billion, which
meningkat 152,53% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
grew 152.53% compared to Rp104.16 billion in 2014. The
Rp104.160 juta. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pada
Company also posted a growth in Net Sales of 7.92% from
Penjualan Bersih sebesar 7,92% dari Rp3.339.386 juta pada 2014
Rp3,339,386 million in 2014 to Rp3,603,848 million in 2015.
menjadi Rp3.603.848 juta pada 2015. Secara kumulatif, total
Cumulatively, the Company’s total assets increased by 72.33%
aset Perseroan meningkat sebanyak 72,33% dari Rp1.863.381
from Rp1,863,381 million in 2014 to Rp3,211,235 million in
juta pada 2014 menjadi Rp3.211.235 juta pada 2015.
2015.
Pencapaian
tingginya
The Company’s performance achievement reflected high trust of
kepercayaan pelanggan akan kualitas produk Perseroan.
kinerja
customers in the Company’s product quality. The Company will
Perseroan akan berupaya keras menjaga kepercayaan tersebut
work hard to maintain the trust and increase the competency of
dan
all employees in developing the business and fulfilling customers’
meningkatkan
Perseroan
kompetensi
menunjukkan
seluruh
karyawan
dalam
pengembangan usaha dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan produk yang berkualitas.
20 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
need with quality product.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Harry Sanusi
Peter Chayson
Presiden Direktur / President Director
Direktur / Director
Tjiang Likson Chandra
Rody Teo
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Direktur / Director Alex Kurniawan Direktur Independen / Independent Director
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
21
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
PROSPEK USAHA 2016
2016 BUSINESS OUTLOOK
Pertumbuhan pendapatan kelas menengah dan peningkatan
The growth of middle class income and young population in
populasi usia muda di Indonesia akan terus mendorong
Indonesia will continue to drive consumer goods industry in
pertumbuhan industri barang konsumsi ke depannya seiring
the future in line with the increasing purchasing power and
dengan peningkatan daya beli serta pengenalan ragam
introduction of a more extensive product variants. The country’s
produk yang lebih luas. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
economic growth is estimated to improve in 2016 and will
diproyeksikan akan semakin membaik pada tahun 2016 akan
encourage the growth of middle class population and increased
mendorong berkembangnya kelas menengah dengan daya beli
purchasing power.
yang semakin besar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan semakin
Indonesia’s economic growth is projected to increase in 2016
membaik pada tahun 2016 dengan kebijakan moneter
with Bank Indonesia’s expansionary monetary policy in 2015 and
ekspansioner yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan paket-
the Government’s implementation of economic policy packages.
paket kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)
IMPLEMENTATION GOVERNANCE
OF
GOOD
CORPORATE
Perseroan meyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat
The Company believes good achievement can be continuously
terus dipertahankan secara berkelanjutan, jika Perseroan dapat
maintained if the Company is able to consistently implement
melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dengan
GCG principles properly and appropriately. Therefore, for the
baik dan benar. Oleh karena itu bagi Perseroan, implementasi
Company, GCG is implemented not only to fulfill the Company’s
GCG bukan hanya kewajiban, namun sudah merupakan sebuah
obligation, but also as a necessity to maintain the transparency
keniscayaan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas
and accountability of the Company’s management to the public.
pengelolaan Perseroan kepada publik. Pengembangan GCG
Continuous GCG development that is in line with best practices
yang selaras dengan best practices secara berkesinambungan
not only can provide adequate protection and fair treatment to
tidak hanya dapat memberikan perlindungan yang memadai dan
all Shareholders, management, and other stakeholders. Beyond
perlakuan yang adil kepada para Pemegang Saham, pengelola,
that, it will also encourage the Company to optimally create
dan pemangku kepentingan lainnya, namun lebih dari itu,
shareholder value.
mendorong perusahaan untuk menciptakan nilai bagi Pemegang Saham (shareholder value) secara maksimal. Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-
The Company continues to consider and comply with GCG
prinsip GCG sebagaimana diatur dalam oleh BEI dan OJK.
principles as regulated by IDX and OJK. In connection with the
Terkait dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan
implementation of GCG principles in the Company’s business
usaha Perseroan, sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A dan Surat
activities, pursuant to IDX Regulation No. I-A and Circular Letter
Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata
of OJK No. 32/SEOJK.04/2015 on Code of Corporate Governance
Kelola Perusahaan Terbuka, Perseroan telah memiliki alat-alat
of Public Companies, the Company has GCG corporate organs in
kelengkapan seperti Komisaris Independen, Direktur Independen,
place, namely Independent Commissioner, Independent Director,
Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit. Perseroan juga telah
Corporate Secretary, and Audit Committee. The Company is also
memiliki Unit Audit Internal yang berfungsi untuk melakukan
equipped with an Internal Audit Unit that has duty to oversee
pengawasan atas implementasi dari kebijakan yang telah
the implementation of policies established by the Company’s
ditetapkan oleh manajemen Perseroan serta telah membentuk
management. The Company has also established a Nomination
Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji
and Remuneration Committee that is in charge of reviewing
dan merekomendasikan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
and recommending the composition of the Company’s Board
Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif.
of Commissioners and Board of Directors, as well as competitive remuneration system.
22 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan yakin bahwa tanggung jawab sosial Perseroan (CSR)
The Company believes that corporate social responsibility
merupakan bagian yang penting dalam kegiatan usaha Perseroan.
(CSR) is an important part in the Company’s business activities.
Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi oleh pemikiran bahwa
The Company’s strong awareness of the importance of CSR
Perseroan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan
is based on a belief that the Company not only has economic
legal kepada para pemegang saham (shareholders), tetapi juga
and legal responsibility to the shareholders, but also to all other
kewajiban terhadap seluruh pihak-pihak lain yang berkepentingan
stakeholders. The Company’s implementation of responsibility
(stakeholders). Tanggung jawab Perseroan harus berpijak pada
must refer to triple bottom lines, i.e. corporate responsibility
triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek
in social, environmental and financial aspects. The Company
sosial, lingkungan, dan keuangan. Perseroan telah terlibat dalam
has involved in various kinds of programs and activities as part
berbagai macam program dan aktivitas sebagai bagian dari usaha
of the Company’s business in fulfilling the Company’s social
Perseroan untuk memenuhi tanggung jawab sosial Perseroan
responsibility to the community.
kepada masyarakat. Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah terlibat dalam berbagai
Throughout 2015, the Company has participated in a wide range
macam program dan aktivitas sebagai bagian dari usaha
of programs and activities as part of the Company’s efforts to meet
Perseroan untuk memenuhi tanggung jawab sosial kepada
its social responsibility to the community. Social responsibility
masyarakat. Kegiatan tanggung jawab sosial yang telah
activities conducted by the Company are: development of
dilakukan oleh Perseroan antara lain: pembangunan Musholla
Mosques, distribution of school supplies, donation of qurban
dan Masjid, pembagian perlengkapan sekolah, pemberian
cattles, blood donation, clean water procurement, tree planting,
hewan kurban, pengobatan gratis, donor darah, pengadaan
socialization of HIV/AIDS and other environmental preservation
air bersih, penanaman pohon, sosialisasi HIV/AIDS dan aktivitas
activities. In addition, as a responsibility to the environment,
pemeliharaan lingkungan hidup lainnya. Di samping itu sebagai
the Company is committed to maintaining environment and
tanggung jawab terhadap lingkungan, Perseroan berkomitmen
complying with various laws and regulations in the environment.
untuk menjaga lingkungan hidup dan patuh pada berbagai
The Company also received “Blue” predicate in the Assessment
macam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
Program of Company Performance Rank in the environmental
hidup. Perseroan juga telah mendapatkan Penghargaan Peringkat
management conferred by the Ministry of Environment and
“Biru” dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
Forestry for 2014-2015 period.
dalam pengelolaan lingkungan hidup yang dianugerahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk periode 2014-2015.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
CHANGES IN THE COMPOSITION OF BOARD OF DIRECTORS
Pada tahun 2015 telah terjadi perubahan komposisi Direksi,
In 2015, the Board of Directors’ composition changed as the
yaitu Para Pemegang Saham berdasarkan keputusannya tanggal
Shareholders, on June 29, 2015, resolved to respectfully dismiss
29 Juni 2015 telah memberhentikan dengan hormat seluruh
all members of the Board of Directors by providing them full
anggota Direksi yang lama dengan memberi pembebasan dan
release and discharge (acquit et de charge). At the same time,
pelunasan (acquit et decharge) dan seketika itu juga mengangkat
the Shareholders also reappointed Mr. Harry Sanusi and Mr.
kembali Bapak Harry Sanusi dan Bapak Tjiang Likson Chandra
Tjiang Likson Chandra as President Director and Vice President
sebagai Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur, kemudian
Director. The Shareholders also appointed Mr. Alex Kurniawan as
mengangkat Bapak Alex Kurniawan sebagai Direktur Independen,
Independent Director, and appointed Mr. Peter Chayson and Mr.
serta mengangkat Bapak Peter Chayson dan Bapak Rody Teo
Rody Teo respectively as Directors. Thus, the current composition
masing-masing sebagai Direktur, sehingga susunan Direksi
of the Board of Directors is as follows:
Perseroan menjadi sebagai berikut: Presiden Direktur
: Harry Sanusi
President Director
: Harry Sanusi
Wakil Presiden Direktur
: Tjiang Likson Chandra
Vice President Director
: Tjiang Likson Chandra
Direktur
: Peter Chayson
Director
: Peter Chayson
Direktur
: Rody Teo
Director
: Rody Teo
Direktur Independen
: Alex Kurniawan
Independent Director
: Alex Kurniawan
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
23
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Susunan baru Direksi tersebut diharapkan akan semakin
The new composition of the Board of Directors is expected to
memperkuat jajaran Direksi Perseroan dalam melaksanakan
solidify the Company’s Board of Directors in performing its duties
tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
and responsibilities to the best of its ability.
Apresiasi
Appreciation
Atas nama Direksi dan seluruh jajaran Direksi mengucapkan rasa
On behalf of the Board of Directors, I would like to highly
terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dewan
appreciate and thank the Board of Commissioners for the
Komisaris atas segala pengarahan yang diberikan kepada Direksi.
direction given to the Board of Directors. We also do not forget
Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
to express our deep gratitude to the employees and management
yang tinggi kepada para karyawan dan seluruh jajaran manajemen
for the hard work and sincerity in supporting the Company’s
atas kerja keras dan ketulusan yang mendukung usaha Perseroan
business to become a respectful and leading corporation. We
untuk menjadi salah satu korporasi terkemuka yang bermartabat.
also want to deeply thank the customers, business partners, and
Kami juga menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
the public in general for the support and trust in the Company
kepada pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat luas atas segala
for all this while. I believe that with this shared vision and spirit
dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan
with all the stakeholders, the Company can continuously achieve
selama ini. Saya percaya, bahwa dengan kesatuan hati dan
an outstanding achievement in the future.
pikiran seluruh pemangku kepentingan, Perseroan akan dapat terus meraih prestasi gemilang pada masa mendatang.
Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors
Harry Sanusi Presiden Direktur President Director
24 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Profil Perusahaan Company Profile
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
25
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Identitas Perusahaan Company Identity Perusahaan / Company
PT Kino Indonesia Tbk
Alamat Kantor Pusat / Head Office Address
Jl. Cibolerang 203 Kav.03, Margasukan, Babakan Ciparay, Kota Bandung 40225
Kantor Korespondensi / Correspondence Address
Gedung Datascrip Lantai 9 Jl. Selaparang Blok B15 Kav 9 Komplek Kemayoran Jakarta 10610
Telepon / Phone Numbers
(+6221) 654 5422
Faksimili / Facsimile
(+6221) 654 6780
Surel / E-mail
[email protected]
Situs Resmi / Official Website www.kino.co.id Tanggal Pendirian Perusahaan / Date of Establishment
8 Februari 1999 / February 8, 1999
Dasar Hukum / Legal Basis
1. Akta pendirian No. 3 tanggal 8 Februari 1999, yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H., Notaris di Sukabumi, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman (sekarang menjadi Menkumham) melalui Surat Keputusannya No. C-7429HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999. 2. Akta perubahan anggaran dasar dalam rangka penawaran umum saham perdana No. 46 tanggal 14 Juli 2015, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham melalui Surat Keputusannya No. AHU-0939480. AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 15 Juli 2015. 1. Deed of establishment No. 3, dated February 8, 1999, prepared before Hadi Winata, S.H., Notary in Sukabumi, ratified by the Minister of Justice (now Minister of Justice and Human Rights) through Decree No. C-7429HT.01.01-TH99 dated April 20, 1999. 2. Deed of articles of association amendment for initial public offering No. 46 dated July 14, 2015, prepared before Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta, ratified by the Minister of Justice and Human Rights through Decree No. AHU-0939480.AH.01.02.TAHUN 2015 dated July 15, 2015.
Modal Dasar / Authorized Capital
Rp480.000.000.000
Modal Disetor / Issued Capital
Rp142.857.150.000
Jumlah Karyawan / Total Employees
Kegiatan Usaha (berdasarkan Anggaran Dasar) / Business Activities (based on Articles of Association)
6.137 • Perindustrian / Industry
• Perdagangan / Trading
• Angkutan / Transportation
• Distribusi / Distribution
• Pergudangan / Warehouse
• Jasa / Services
26 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sekilas Tentang Perseroan Company in Brief
Grup Kino didirikan pada tahun 1991 dan memulai usahanya
Kino Group was established in 1991 and started its business as
dengan perusahaan distribusi kecil, yaitu DLS. Pada tahun 1997
a small distribution company named DLS. In 1997, the Company
Perseroan meluncurkan produk pertamanya, yaitu “Kino Candy”
launched its first product, “Kino Candy” (produced by KSI). KSI
(yang diproduksi oleh KSI). KSI memproduksi produk-produk
produced confectionery products such as candies and snacks, as
confectionery seperti permen dan makanan ringan, dan produk
well as powdered beverages.
minuman bubuk. Bisnis pemeliharaan dan perawatan tubuh dimulai dengan
The Company’s personal care business started with the launching
peluncuran produk “Ovale” melalui KEK (yang sekarang
of “Ovale” product through KEK (now PT Kino Indonesia Tbk.)
bernama PT Kino Indonesia Tbk.) pada tahun 2000, yang saat
in 2000, which currently produces personal care, beverage and
ini memproduksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh,
pharmaceutical products. Currently, the Company’s personal care
minuman dan farmasi. Bisnis pemeliharaan dan perawatan
business is the largest segment of the four business segments
tubuh Perseroan saat ini merupakan segmen terbesar dari empat
the Company has. “Ellips” and “Ovale” are the main products
segmen yang dimiliki Perseroan. Produk utama yang diproduksi
released by personal care segment that successfully maintain
segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh yaitu “Ellips” dan
their position as the best brands in 2015 Consumer Choice at
“Ovale” yang telah sukses mempertahankan posisinya sebagai
Top Brand Awards. In 2003, the Company launched “Sleek” as it
merek terbaik pada 2015 Consumer Choice Top Brand Awards.
entered into baby care and household market. The Company has
Pada tahun 2003, Perseroan meluncurkan “Sleek” mengawali
been developing within the last 12 years by producing 13 types
masuknya ke pasar perawatan bayi dan perawatan rumah
of baby care and household products.
tangga, yang telah berkembang selama 12 tahun terakhir dengan memproduksi beragam produk perawatan bayi dan rumah tangga. Bisnis minuman Perseroan berkembang secara signifikan dimana
The Company’s beverage business has significantly developed
pada tahun 2012 dan 2011 Perseroan berhasil mendapatkan dua
whereby in 2012 and 2011, the Company acquired two
lisensi produksi dari Tampico Beverages Inc., Amerika Serikat dan
production licenses, namely from Tampico Beverages Inc.,
Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. untuk memproduksi dan menjual
USA and Wen Ken Drug Co. (Pte.) Ltd. to produce and market
minuman jus “Tampico” dan minuman penyegar “Cap Kaki
“Tampico” juice beverage and “Cap Kaki Tiga” cooling water.
Tiga”.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
27
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pada tahun 2013, bisnis makanan Perseroan diperluas dengan
In 2013, the Company expanded its food business by establishing
mendirikan Joint Venture MKI dengan Harris Sanusi dan
a Joint Venture under the name MKI between Harris Sanusi and
perusahaan Jepang, Morinaga. MKI saat ini memproduksi berbagai
Japan’s company, Morinaga, a company from Japan. Currently,
produk confectionary, makanan ringan dan minuman bubuk
MKI produces various confectionery products, snacks and
yang sebelumnya diproduksi oleh KSI dan telah meluncurkan
powder beverage previously produced by KSI. At the second
produk dengan merek Morinaga pertamanya pada semester
semester of 2015, KSI launched its first product under Morinaga
II 2015 dengan nama produk ChocoFun. Perseroan memiliki
brand with the name ChocoFun. The Company owns 29.4% of
penyertaan sebesar 29,4% pada MKI, sedangkan distribusi
shares in MKI, products of which are distributed through DLS as
produk-produknya dilakukan melalui DLS yang merupakan
a sole distributor. KSI ceased to produce food products after the
distributor tunggal. KSI berhenti memproduksi produk makanan
establishment of the Joint Venture and was officially dissolved on
setelah Joint Venture tersebut didirikan, dan dibubarkan pada
November 14, 2013.
tanggal 14 November 2013. Saat ini, bisnis farmasi Perseroan masih dalam tahap awal
Currently, the Company’s pharmaceutical business moves on the
beroperasi dengan dua tipe produk, yaitu obat batuk herbal dan
basic stage of operation with two product types, herbal cough
balsem, yang keduanya menggunakan merek “Cap Kaki Tiga”.
syrup and balm; all of which are produced under “Cap Kaki Tiga” brand.
Perseroan memperluas bisnisnya di regional Asia Tenggara
The Company expanded its business in Southeast Asian region by
dengan pendirian KCM di Malaysia pada tahun 2003 dan KCP di
establishing KCM in Malaysia in 2003 and KCP in the Philippines
Filipina pada tahun 2004. Pada tahun 2013, Perseroan mendirikan
in 2004. In 2013, the Company established KVC in Vietnam, and
KVC di Vietnam dan KINTL di Singapura. Selanjutnya pada tahun
KINTL in Singapore. In 2014, KINTL became a parent company
2014, KINTL menjadi perusahaan induk atas KCM, KCP dan
for KCM, KCP and KVC. In connection with overseas sales the
KVC. Sehubungan dengan penjualan di luar negeri, Perseroan
Company solely focuses on the selling of personal care products.
hanya memfokuskan pada penjualan produk pemeliharaan
KCP focused its distribution for leading personal care products
dan perawatan tubuh. KCP memfokuskan distribusi beberapa
and launched its first brand, “Ellips Cologne” in 2004.
merek pemeliharaan dan perawatan tubuh yang terkemuka dan meluncurkan merek pertamanya, yaitu “Ellips Cologne” pada tahun 2004. Per tanggal 31 Desember 2015, kebanyakan produk dan merek
As of December 31, 2015, most of the Company’s products and
Perseroan telah dikenal selama lebih dari 10 tahun, dengan
brands have been well-known for more than 10 years, with a
bauran produk yang terdiri dari 21 merek dan 684 SKU di pasar
product mix consisting of 21 brands and 684 SKU in the market,
dimana jumlah tersebut telah menunjukkan posisi Perseroan
in which the number illustrated the Company’s leading position
yang terdepan di pasar.
in the market.
28 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Bidang Usaha Line of Business
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Company’s
usaha Perseroan adalah menjalankan usaha baik secara langsung
purposes and objectives are to carry out business, both directly
maupun tidak langsung melalui Entitas Anak dalam bidang
and indirectly, through its Subsidiaries in the field of indusry,
perindustrian, perdagangan, angkutan, distribusi, pergudangan
trading, transportation, distribution, warehouse and services.
dan jasa. Saat ini, kegiatan usaha utama Perseroan adalah
Currently, the Company is engaged in the branded consumer
menjalankan usaha dalam bidang industri produk konsumen
products field that is integrated with distribution as its main
bermerek yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi.
business activities.
Saat ini, Perseroan memiliki 21 merek dengan 16 kategori produk
Currently, the Company has 21 brands with 16 product
dimana beberapa diantaranya berhasil mendapatkan pengakuan
categories, some of which have received acknowledgement as
sebagai merek yang menjadi pilihan utama para konsumen, yaitu:
customers’ first choice brands, namely:
1. Produk perawatan tubuh meliputi Ellips dan Sasha (Perawatan
1. Personal care products, including Ellips and Sasha (Hair
Rambut); B&B, Eskulin Kids dan Master Kids (Perawatan Anak-
Care); B&B, Eskulin Kids and Master (Child Care); Resik-V
Anak); Resik–V dan Absolute (Pembersih Daerah Kewanitaan);
and Absolute (Feminine Hygiene); Ovale (Skin Care); Eskulin
Ovale (Perawatan Kulit); Eskulin (Pewangi Tubuh); Sleek
(Fragrance); Sleek (Baby Tools Cleaner); Master (Skin Care for
(Pembersih Peralatan Bayi) dan Master (Perawatan Pria).
Men).
2. Produk makanan meliputi Snackit (Makanan Ringan), Kino
2. Food products, including Snackit (Snack Food), Kino Candy
Candy (Confectionery), Segar Sari dan Chocofun (Minuman
(Confectionery), and Segar Sari and Chocofun (Powdered
bubuk).
Drink)
3. Produk minuman meliputi Cap Kaki Tiga (Minuman Penyegar),
3. Beverages, including Cap Kaki Tiga (Cooling Water),Panther
Panther (Minuman Energi), Cap Panda (Minuman Herbal) dan
(Energy Drink), Cap Panda (Herbal Drink); Tempico (Juice
Tampico (Minuman Jus). 4. Produk farmasi meliputi Obat Batuk Madu Cap Kaki Tiga (Obat Batuk Herbal), Balsem Cap Kaki Tiga (Balsem).
Drink). 4. Pharmaceutical products, including Obat Batuk Madu Cap Kaki Tiga (Herbal Cough Syrup), Balsem Cap Kaki Tiga (Balm).
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
29
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tonggak Sejarah Milestones
KSI didirikan untuk memproduksi permen, makanan ringan dan minuman bubuk / KSI
KCM didirikan / KCM was
was established to produce candies, snacks
established.
and powdered beverages
1991
DLS didirikan / DLS was established
1997
1999
2003
2004
KEK didirikan dan mulai memproduksi produk
KCP didirikan / KCP
perlengkapan mandi, produk pemeliharaan dan
was established.
perawatan tubuh, minuman dan farmasi / KEK was established and began to produce bath and shower products, personal care products, beverages and pharmaceuticals.
30 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
KEK mendapatkan lisensi produksi dari
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
KEK mengganti namanya menjadi PT Kino
Tampico Beverages Inc. (Amerika Serikat).
Indonesia dan melakukan restrukturisasi
/ KEK acquired production license from
usaha / KEK changed its name to PT Kino
Tampico Beverages Inc. (United States of
Indonesia and underwent a corporate
America).
restructuring.
2011
KEK mendapatkan lisensi
2012
2013
• MKI didirikan berdasarkan
2014
2015
PT. Kino Indonesia
produksi dari Wen Ken Drug
perjanjian joint venture
resmi mencatatkan
Co. (Pte.) Ltd. (Singapura)
dengan Morinaga & Co.
saham perdana (Initial
untuk memproduksi dan
Ltd. (Jepang).
Public Offering/
menjual “Cap Kaki Tiga” di Indonesia. / KEK acquired
• KINTL dan KVC didirikan. • MKI was established based
IPO) di Bursa Efek Indonesia. / PT. Kino
production license from Wen
on joint venture agreement
Indonesia officially
Ken Drug Co. (Pte.) Ltd.
with Morinaga & Co. Ltd.
listed its shares (Initial
(Singapore) to produce and market “Cap Kaki Tiga” in Indonesia.
•
(Japan).
Public Offering/IPO)
KINTL and KVC were
on Indonesia Stock
established
Exchange.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
31
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Visi, Misi, Budaya dan Moto Perusahaan Company Vision, Mission, Culture and Motto
Visi
Vision
Memperluas pasar melalui pengembangan produk yang didorong oleh semangat untuk berinovasi
Menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan ide & inovasi dan terus bergerak untuk menjadi perusahaan yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal
Expanding the market through the development of products that are driven by the spirit to innovate.
32 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
To be Indonesia’s recognizable & leading Corporation of ideas and innovation and strive to become a global company through a glocal culture.
Misi
Mission
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Moto
Innovate Today
Budaya Culture
• Pemenang
• Winner
• Keputusan Cepat dan Tepat
• Quick and Smart Decision
• Kerja Sama Tim
• Team Work
• Pekerjaan Kami adalah Jiwa Kami
• Our Job is Our Soul
• Citra Perusahaan yang Baik
• Good Company Image
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
33
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi Organizational Structure
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners Alfonso Djakaria Rahardja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) /
President Commissioner (Independent Commisioner) Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Presiden Direktur President Director
Peter Chayson
Harry Sanusi
Komite Audit Audit Committee
Susanto Setiono
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination & Remuneration Committee
Alfonso Djakaria Rahardja
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Tjiang Likson Chandra
Direktur Pemasaran Marketing Director
Direktur Operasional Operations Director
Alex Kurniawan
Rody Teo
Direktur Keuangan Finance Director
Peter Chayson
Pemeliharaan dan Perawatan Tubuh Personal care
Pembelian Purchasing
Banking & Treasury
Minuman Beverage
Pabrik Factory
Konsolidasi dan Pelaporan Consolidation and Reporting
Inovasi Produk Product Innovation
Teknologi Informasi Information Technology
Corp. Finance & Investor Relation
Insight & Planning
Supply Chain
International Business FA
Corporate Marcom
Sumber Daya Manusia Human Resources
Asuransi dan Hukum Legal & Insurance
Production Planning Inventory Control (PPIC)
Compliance & Trademark
34 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Audit Internal Internal Audit
Sumianty Lie
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Indonesian Citizen, 66 years old. He Menjabat sebagai Presiden Komisaris has been the President Commissioner (Komisaris Independen) Perseroan sejak (Independent Commissioner) of the tahun 2015. Memperoleh gelar Sarjana Company since 2015. He was awarded Muda
Kedokteran
dari
Universitas a Bachelor’s degree in Medicine from
Islam Sultan Agung, Semarang pada Sultan tahun
1969.
dengan
Sebelum
Perseroan,
Agung
Islamic
University,
bergabung Semarang, in 1969. Before joining the
beliau
pernah Company, he served as General Manager
menjabat sebagai General Manager PT. of PT. Sanghyang Perkasa (1987-1990). Alfonso Djakaria Rahardja
Sanghyang Perkasa (1987-1990). Beliau He then served as General Manager of
Presiden Komisaris
lalu menjabat sebagai General Manager PT. Golden Star (1990-1992), Director of
(Komisaris Independen) /
PT. Golden Star (1990-1992), Direktur Accounting of PT. Inter Admark Dentsu
President Commissioner
Akuntansi PT. Inter Admark Dentsu Indonesia (1992- 2000), and Managing
(Independent Commissioner)
Indonesia
Managing Director of PT. Fortune Indonesia (2000-
(1992-2000),
Director PT. Fortune Indonesia (2000- 2004). In addition, he had served as 2004). Beliau juga pernah menjabat Business Development Director of the sebagai Direktur Business Development Company (2004-2014). Perseroan (2004-2014). Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Indonesian Citizen, 62 years old. He Menjabat sebagai Komisaris Perseroan has been the Commissioner of the sejak tahun 2012. Lulus dari Akademi Company since 2012. He graduated Angkatan Bersenjata Republik Indonesia from Military Academy of the Republic bagian kepolisian pada tahun 1974, of Indonesia, police department, in Perguruan
Tinggi
Ilmu
Kepolisian 1974, Academy of Police Science (Batch
(Angkatan 22) pada tahun 1985, Sekolah 22) in 1985, Police Staff and Leader Staf dan Pimpinan Polri (Angkatan 30) Academy (Batch 30) in 1994, Police pada tahun 1994, Sekolah Perwira Senior Officer Academy (Batch I) in 2000 Adjie Rustam Ramdja
Tinggi Polri (Angkatan I) pada tahun and the National Resilience Institute of
Komisaris /
2000, dan Lembaga Ketahanan Nasional the Republic of Indonesia (Batch 38)
Commissioner
Republik
Indonesia
(Angkatan
38) in 2005. Prior to joining the Company,
pada tahun 2005. Sebelum bergabung he concurrently served as Supervising dengan
Perseroan,
beliau
menjabat Director of Police Cadets and Academic
sebagai Direktur Pembina Taruna dan Training and Executive Director of Latihan Akademi Kepolisian merangkap Jakarta Centre for Law Enforcement Direktur For
Law
Eksekutif
Jakarta
Enforcement
Centre Cooperation, Semarang (2006-2007),
Cooperation, Head
of
Operational
Cooperation
Semarang (2006-2007), Kepala Biro Bureau and Police SDEOPS Training Kerjasama Operasi dan Latihan SDEOPS and concurrently as Executive Director Kapolri merangkap Direktur Eksekutif of Jakarta Centre for Law Enforcement Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation, Semarang (2007-2008), Cooperation, Semarang (2007-2008), Head of Police Department for Riau Kepala Kepolisian Daerah Riau (2009- Region (2009-2010), Expert Staff of 2010), Staf Ahli Kapolri (2010), dan Indonesian National Police (2010), and Widyaiswara Utama Sespimti Lemdikpol as Widyaiswara Utama Sespimti of Police (2011).
Education (2011).
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
35
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Indonesian Citizen, 58 years old. He has Menjabat sebagai Komisaris Perseroan been the Commissioner of the Company sejak
tahun
2015.
Memperoleh since 2015. He was awarded a Bachelor’s
gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang degree in Economics from Atmajaya manajemen dari Universitas Atmajaya University in 1981 and Master’s degree pada tahun 1981 dan gelar Master of in Business Administration from Hull Business Administration dalam bidang University, London, United Kingdom in manajemen dari Hull University, London, 1991. Before joining the Company, he Inggris pada tahun 1991. Sebelum served as Vice President Director of PT. Susanto Setiono Komisaris Independen / Independent Commissioner
bergabung dengan Perseroan, beliau Gajah Surya Multi Finance (1992), Area pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Manager for East Java and Bali of PT. Direktur PT. Gajah Surya Multi Finance BDNI (1992-1994), General Manager (1992), Area Manajer Jawa Timur dan of Credit and Marketing Services at PT. Bali PT. BDNI (1992-1994), General BDNI (1994-1997), President Director Manager Jasa Kredit dan Pemasaran PT. of Bank Ganesha (1997-2010), Director BDNI (1994-1997), Presiden Direktur of Business of Bank Ganesha (2010Bank Ganesha (1997-2010), Direktur 2012), and General Manager of Business Bisnis Bank Ganesha (2010-2012), dan Development of PT. Equity Finance Business Development General Manager Indonesia (2013-2014). PT. Equity Finance Indonesia (20132014).
Profil Direksi
Board of Directors Profile Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Indonesian citizen, 48 years old. He Menjabat
sebagai
Presiden
Direktur has been the President Director of the
Perseroan sejak tahun 1999. Memperoleh Company since 1999. He was awarded gelar Sarjana Farmasi dari Universitas a Bachelor’s degree in Pharmacy from Pancasila, Jakarta pada tahun 1991. Pancasila University, Jakarta, in 1991. He Beliau adalah pendiri Perseroan. Saat ini is the founder of the Company. Currently, beliau juga menjabat sebagai Direktur he also serves as President Director of Utama DLS (sejak 1991), Komisaris PT. DLS (since 1991), Commissioner of PT. Prime Restaurant Indonesia (sejak 2013), Prime Restaurant Indonesia (since 2013), Harry Sanusi Presiden Direktur / President Director
Direktur KINTL (sejak 2013), Direktur Director of KINTL (since 2013), Director of KCP (sejak 2004), Direktur KCM (sejak KCP (since 2004), Director of KCM (since 2004), Direktur KVC (sejak 2013), Wakil 2004), Director of KVC (since 2013), Vice Komisaris Utama MKI (sejak 2013), dan President Commissioner of MKI (since Komisaris Utama PT. Ixobox Multitren 2013), and President Commissioner of Asia (sejak 2014).
36 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
PT. Ixobox Multitren Asia (since 2014).
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Warga Negara Indonesia, 49 tahun.
Indonesian Citizen, 49 years old. He has
Menjabat
Presiden
been the Vice President Director of the
Direktur Perseroan sejak tahun 1999.
sebagai
Company since 1999. He was awarded
Memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari
a Bachelor’s degree in Pharmacy from
Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun
Pancasila University, Jakarta, in 1991.
1991. Beliau memulai karirnya pada
He started his career at the Company
Perseroan sebagai Manajer Cabang DLS
as Branch Manager of DLS (1994-
(1994-1996), Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
General
Wakil
Manager
DLS
1996), General Manager of DLS (1996-
(1996-1999) dan selanjutnya sebagai
1999) and Director of KSI (2007-2013).
Direktur KSI (2007-2013). Saat ini beliau
Currently, he also holds several positions
juga menduduki beberapa jabatan pada
in Subsidiaries and Associates, namely as
Entitas Anak maupun Entitas Asosiasi,
President Director of KCP (since 2004),
yaitu Presiden Direktur KCP (sejak 2004),
President Director of KCM (since 2006),
Presiden Direktur KCM (sejak 2006), dan
and Commissioner of MKI (since 2013).
Komisaris MKI (sejak 2013).
Warga Negara Indonesia, 43 tahun.
Indonesian Citizen, 43 years old. He has
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
been the Director of the Company since
tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana
2012. He was awarded a Bachelor of
Ekonomi dalam bidang akuntansi dari
Economics degree in accounting from
Universitas Widyatama, Bandung (dahulu
Widyatama University (formerly Bandung
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung)
Academy of Economics), Bandung in
pada tahun 1996. Sebelum menjabat
1996. Prior to serving as Director of the
sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah
Company, he held several positions at
menduduki
dalam
the Company, such as Factory Manager
Rody Teo
Perseroan meliputi Manajer Pabrik (1999-
beberapa
jabatan
(1999-2004), General Manager (2005-
Direktur Operasi /
2004), General Manager (2005-2007)
2007)
Director of Operations
dan Direktur Pabrik dan Pembelian (2008-
Director (2008- 2012).
and
Factory
and
Purchasing
2012).
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
37
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat
Indonesian Citizen, 43 years old. He has been
sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013.
the Director of the Company since 2013.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam
He was awarded a Bachelor of Economics
bidang keuangan dari Universitas Trisakti,
degree in finance from Trisakti University,
Jakarta pada tahun 1994, Post Graduate
Jakarta, in 1994, Post Graduate Diploma
Diploma dalam bidang keuangan pada tahun
in finance in 1999 and Master of Business
1999 dan Master of Business in Banking &
degree in Banking & Finance in 2000 both
Finance pada tahun 2000, keduanya dari
from
Monash University, Australia, dan Bachelor
Bachelor of Science (Hons) degree in Applied
of Science (Hons) dalam bidang Applied
Accounting from Oxford Brookes University,
Peter Chayson
Accounting dari Oxford Brookes University,
United Kingdom, in 2002. Before joining the
Direktur Keuangan /
Inggris pada tahun 2002. Sebelum bergabung
Company, he served as Experienced Senior
Finance Director
dengan Perseroan, beliau pernah menjabat
of Arthur Andersen Worldwide, Jakarta
sebagai Experienced Senior Arthur Andersen
(1995-1998), Experienced Senior of Arthur
Worldwide, Jakarta (1995-1998), Experienced
Andersen Worldwide, Melbourne, Australia
Senior
(1998-1999),
Arthur
Melbourne,
Andersen Australia
Worldwide,
Monash
University,
Australia,
and
PricewaterhouseCoopers
(1998-1999),
Corporate Finance Pte. Ltd., Singapore (2000-
PricewaterhouseCoopers Corporate Finance
2003), Manager of Geomarket Treasury of
Pte. Ltd., Singapura (2000-2003), Manajer
Schlumberger Oilfield Services (2003), CFO,
Geomarket Treasury Schlumberger Oilfield
Financial Controller & Corporate Secretary
Services (2003), CFO, Financial Controller &
of PT Rig Tenders Indonesia Tbk., Chuan
Corporate Secretary PT Rig Tenders Indonesia
Hup Holdings, Singapore (2003- 2008) and
Tbk., Chuan Hup Holdings, Singapura (2003-
General Manager of PT Berlian Laju Tanker
2008), dan General Manager PT Berlian Laju
Tbk. (2008-2013). In addition to serving as
Tanker Tbk. (2008-2013). Selain sebagai
Director of the Company, he also serves as
Direktur Perseroan, beliau juga menjabat
Corporate Secretary of the Company (since
sebagai Sekretaris Perseroan (sejak 2013) dan
2013) and Director of KINTL (since 2013).
Direktur KINTL (sejak 2013).
Warga Negara Indonesia, 38 tahun. Indonesian Citizen, 38 years old. He has Menjabat sebagai Direktur Perseroan been the Director of the Company since sejak tahun 2013 dan bertanggung 2013 and is responsible for all marketing jawab
atas
kegiatan
pemasaran activities. He was awarded a Bachelor
Perseroan. Memperoleh gelar Sarjana of Economics degree in Accounting Ekonomi dalam bidang akuntansi dari from Surabaya University in 1999 and Universitas Surabaya pada tahun 1999 Master
of
Management
degree
in
dan gelar Magister Manajemen dalam marketing from Prasetiya Mulya in 2002. bidang marketing dari Prasetiya Mulya Before joining the Company, he served Alex Kurniawan
pada tahun 2002. Sebelum bergabung as Associate Brand Manager in Mead
Direktur Independen /
dengan
Independent Director
menjabat
Perseroan,
beliau
pernah Johnson Indonesia (2002-2004), Brand
sebagai
Associate
Brand Manager of Reckit Benckiser Indonesia
Manager di Mead Johnson Indonesia (2004-2006), Senior Brand Manager of (2002 – 2004), Brand Manager Reckitt PT Bentoel Prima (2006-2007), Sales and Benckiser Indonesia (2004-2006), Senior Marketing manager of L’Oreal Indonesia Brand Manager PT Bentoel Prima (2006- (2007-2008) and Head of Marketing 2007), Manajer Penjualan dan Pemasaran Division for Quaker Pepsico Indonesia’s L’Oreal Indonesia (2007-2008), Kepala food and beverage product supply Divisi Marketing atas pasokan produk (2008-2013). makanan dan minuman Quaker Pepsico Indonesia (2008-2013).
38 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Nama Pemegang Saham / Shareholder’s Name
Tipe Saham / Type of Shares
Jumlah Saham / Total Shares
Persentase Saham / Shares Percentage
PT. Kino Investindo
Lebih dari 5% / More than 5%
992.857.100
69,50%
Harry Sanusi
Lebih dari 5% / More than 5%
150.000.000
10,50%
DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited
Lebih dari 5% / More than 5%
148.364.800
10,39%
Masyarakat / Public
Kurang dari 5% / Less than 5%
137.349.600
9,61%
Struktur Grup Perusahaan Company’s Group Structure
PT. Kino Investindo 69,50%
Harry Sanusi 10,50%
DBSSG S/A Nusantara FMCG Ltd. 10.39%
Masyarakat / Public 9,61%
PT. Kino Indonesia Tbk.
Harry Sanusi 0,10%
PT. Morinaga Kino Indonesia 29,40%
Kino International Pte. Ltd 100%
PT. Dutalestari Sentratama 99,90%
Kino Vietnam Co.Ltd. 100%
Kino Consumer Philippines, Inc. 100%
Kino Care (M) Sdn. Bhd. (Malaysia) 100%
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
39
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology Keterangan Penerbitan Saham / Description of Shares Issuance Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering
Jumlah Saham Diterbitkan / Total Issued Shares
228.571.500
Harga Penawaran Saham / Share Price
Rp3.800 per Saham / per Share
Tanggal Pencatatan / Listing Date
11 Desember 2015 / December 11, 2015
Bursa / Exchange
Bursa Efek Indonesia (BEI) / Indonesia Stock Exchange (BEI)
Informasi Aksi Korporasi Information on Corporate Action
Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana
The Company conducted Initial Public Offering for 228,571,500
sebanyak 228.571.500 (dua ratus dua puluh delapan juta lima
(two hundred twenty eight million five hundred seventy one
ratus tujuh puluh satu ribu lima ratus) saham biasa atas nama pada
million five hundred) registered stocks on December 11, 2015
11 Desember 2015 di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai nominal
on Indonesia Stock Exchange, with nominal value of Rp100 (one
Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili sebesar
hundred Rupiah) for every share representing 16.0% (sixteen
16,0% (enam belas persen) dari modal yang telah ditempatkan
percent) from issued and paid-up capital in the Company after
dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum
Initial Public Offering.
Saham Perdana. Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran
All of the shares offered in this Initial Public Offering are New
Umum Saham Perdana ini seluruhnya adalah Saham Baru yang
Shares issued from the Company’s portfolio. The shares will
dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan
provide the shareholders same and equal rights in all respects
kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala
with other shares fully issued and paid-up by the Company,
hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan
including rights to dividend distribution, voting rights in GMS,
dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak
rights to bonus shares and preemptive rights, in accordance with
untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian
the Indonesian Company Law.
saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT.
40 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Daftar Entitas Anak dan Asosiasi Perusahaan List Of Subsidiaries And Associates ENTITAS ANAK
SUBSIDIARIES
PT. Dutalestari Sentratama
PT. Dutalestari Sentratama
DLS adalah suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di
DLS is a limited liability company with registered office in West
Jakarta Barat, yang secara sah didirikan dan dijalankan menurut
Jakarta and duly established and operated according to and under
dan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundang-
laws and regulations of the Republic of Indonesia, particularly
undangan Negara Republik Indonesia, utamanya adalah UUPT.
Indonesian Company Law.
DLS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 159 tanggal 28
DLS was established pursuant to Deed of Establishment No. 159
Agustus 1991 dibuat dihadapan Anthony Djoenardi, S.H., Notaris
dated August 28, 1991, drawn up by Anthony Djoenardi, S.H.,
di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham
Notary in Jakarta, which had obtained approval from the Minister
melalui Surat Keputusan No. C2-9848 HT.01.01.Th.94 tanggal 27
of Law and Human Rights by virtue of Decision Letter No. C2-
Juni 1994, yang telah didaftarkan dalam buku register di Kantor
9848 HT.01.01.Th.94 dated June 27, 1994, which had been
Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 1640/1994 tanggal 12
registered in the District Court of West Jakarta in the register
Agustus 1994, dan telah diumumkan dalam BNRI No. 98 tanggal
book of the District Court of West Jakarta No. 1640/1994 dated
9 Desember 1994 dan TBNRI No. 10106/1994 (“Akta Pendirian
August 12, 1994, which had been announced in the BNRI No. 98
DLS”). Akta Pendirian DLS untuk pertama kalinya memuat dan
dated December 9, 1994 and TBNRI No. 10106/1994 (“Deed of
mengatur tentang Anggaran Dasar DLS (“Anggaran Dasar DLS”).
Establishment of DLS”). For the first time, Deed of Establishment of DLS has contained and regulated DLS Articles of Association (“Articles of Association of DLS”)
Sejak
pendirian,
Anggaran Dasar DLS telah beberapa kali
Since its establishment, the Articles of Association of DLS have
mengalami perubahan, sebagaimana terakhir kali diubah
been amended several times pursuant to Deed of Shareholder
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
Decision No. 9 dated October 15, 2014, drawn up before Lenny
No. 9 tanggal 15 Oktober 2014, dibuat di hadapan Lenny Janis
Janis Ishak, S.H., Notary in Jakarta, which had obtained approval
Ishak, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan
from the Minister of Law and Human Rights by virtue of Decree
dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-
No. AHU-10100.40.20.2014 dated October 27, 2014, and
10100.40.20.2014 tanggal 27 Oktober 2014, serta telah
received notification from the Minister of Law and Human Rights
mendapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menkumham
as proven by the Receipt of Notification of Changes in the Articles
sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan
of Association No. AHU-07783.40.21.2014 dated October 27,
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-07783.40.21.2014 tanggal
2014, and had been registered in the Company Register in the
27 Oktober 2014, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
Minister of Law and Human Rights No. AHU-0107563.40.80.2014
pada Menkumham No. AHU-0107563.40.80.2014 tanggal 27
dated October 27, 2014 (“Deed No.9/2014”).
Oktober 2014 (“Akta No. 9/2014”). Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 08
Pursuant to Deed of Meeting Decision No. 18 dated November
November 2013 dibuat dihadapan Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo
08, 2013, drawn up before Dr. Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito
Lukito Tjhe, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
Tjhe, S.H., M.H., Notary in Jakarta, which had obtained receipt of
penerimaan pemberitahuan dari Menkumham sebagaimana
notification from the Minister of Law and Human Rights as proven
dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
by the Receipt of Notification of Changes in the Company’s Data
Data Perseroan
No. AHU-AH.01.10-00177 tanggal 3 Januari
No. AHU-AH.01.10-00177 dated January 3, 2014, and registered
2014, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada
in the Company Register in the Minister of Law and Human
Menkumham No. AHU-0000367.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal
Rights No. AHU-0000367.AH.01.09.Tahun 2014 dated January
3 Januari 2014.
3, 2014.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
41
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
DLS beralamat di Jl. Keamanan No. 85, Kelurahan Keagungan,
DLS domiciled at Jl. Keamanan No. 85, Sub-district of Keagungan,
Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat
District of Tamansari, West Jakarta.
Kino International (KINTL)
Kino International (KINTL)
KINTL berkedudukan di Singapura, adalah perusahaan yang
KINTL, domiciled in Singapore, is a company duly established
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di
under the applicable laws in Singapore on December 26, 2013.
Singapura pada tanggal 26 Desember 2013. Kegiatan usaha
KINTL is engaged in supporting service business activities.
KINTL yaitu bergerak di bidang aktivitas bisnis jasa penunjang. KINTL beralamat di 30 Cecil Street#19-08, Prudential Tower,
KINTL domiciled at 30 Cecil Street#19-08, Prudential Tower,
Singapura 049712.
Singapore 049712.
Kino Care (M) Sdn.Bhd. (Malaysia) (KCM)
Kino Care (M) Sdn.Bhd. (Malaysia) (KCM)
KCM berkedudukan di Malaysia, adalah perusahaan yang
KCM, domiciled in Malaysia, is a company duly established under
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku
the applicable laws in Malaysia on July 29, 2003. KCM is engaged
di Malaysia pada 29 Juli 2003. KCM yaitu bergerak di bidang
in household and personal care products trade.
perdagangan produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan dan perawatan tubuh. KCM beralamat di A-3-01, Block Allamanda, 10 Boulevard,
KCM domiciled at A-3-01, Block Allamanda, 10 Boulevard,
Lebuhraya Sprint, Jalan PJU 6A, 47400 Petaling Jaya, Selangor.
Lebuhraya Sprint, Jalan PJU 6A, 47400 Petaling Jaya, Selangor.
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)
KVC berkedudukan di Ho Chi Minh, Vietnam, adalah perusahaan
KVC, domiciled in Ho Chi Minh, Vietnam, is a company duly
yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku
established under the applicable laws in Vietnam on April 3, 2013.
di Vietnam pada 3 April 2013. KVC bergerak di bidang ekspor
KVC is engaged in export and import of cosmetics products.
dan impor produk-produk kosmetik. KVC beralamat di Suite 1201, lantai 12, Citilight Tower No. 45,
KVC domiciled at Suite 1201, lantai 12, Citilight Tower No. 45,
Vo Thi Sau Street, Dakao Ward, District 1, Ho Chi Minh City.
Vo Thi Sau Street, Dakao Ward, District 1, Ho Chi Minh City.
Kino Consumer Philippines Inc (KCP)
Kino Consumer Philippines Inc (KCP)
KCP berkedudukan di Filipina, adalah perusahaan yang didirikan
KCP, domiciled in the Philippines, is a company duly established
menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Filipina pada
under the laws applicable in the Philippines on January 30, 2004.
30 Januari 2004. Kegiatan usaha KCP yaitu melakukan kegiatan
KCP conducts business activities as a selling agent of consumer
usaha sebagai agen penjual produk barang konsumen.
goods products.
KCP beralamat di Unit 304 La Fuerza Plaza, 2241 Don Chino
KCP domiciled at Unit 304 La Fuerza Plaza, 2241 Don Chino
Roces Ave, Makati City, Filipina.
Roces Ave, Makati City, the Philippines.
42 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
ENTITAS ASOSIASI
ASSOCIATES
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
MKI adalah Entitas Asosiasi yang bergerak dalam produksi dan
MKI is an Associate Entities that is engaged in the production and
penjualan produk makanan seperti karamel, permen, coklat,
sale of food products such as caramel, candy, chocolate, biscuits,
biskuit, chilled dessert seperti es krim, serta makanan kesehatan
chilled dessert such as ice cream, as well as health foods such as
seperti jelly drink dan lain-lain.
jelly drink and others.
MKI didirikan berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy
MKI was established based on Notarial Deed of DR. Fulgensius
H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, tanggal 19 Juli 2013, Akta
Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, dated July 19, 2013.
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
The deed of establishment was approved by the Minister of Law
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 40874.
and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decree No.
AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan Akta
AHU-40874.AH.01.01.Tahun 2013 dated July 26, 2013. Based
Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27
on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H.,
tanggal 9 Oktober 2013. MKI meningkatkan modal ditempatkan
M.M., No. 27, dated October 9, 2013, MKI increased its issued
dan disetor penuh sebesar Rp 72.857.000.000 yang seluruhnya
and fully paid capital amounting to Rp 72,857,000,000 which is
diambil bagian oleh Morinaga & Co., Ltd., Jepang, sehingga
entirely taken by Morinaga & Co., Ltd., Japan, hence the Parent
kepemilikan saham MKI oleh Entitas Induk menjadi sebesar
Entity’s share ownership in MKI was 29.4%.
29,4%
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
43
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions and Professionals Lembaga dan Profesi / Institutions
Nama / Name
Alamat dan Nomor Telepon / Address and Phone Numbers
Jasa yang Diberikan / Services Rendered
Periode / Period
Penerimaan dan Pemesanan Saham berupa DPPS dan FPPS, menerbitkan formulir FKPS dan menyusun laporan Penawaran Umum Saham Perdana / Shares Receipt and Subscription in the form of Shares Subscription List and Form, issuance of Return of allotment of shares and Initial Public Offering report drafting.
2015
Biro Administrasi Efek / Share Registrar
Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav.34-35 Jakarta 10220 Telp. 021-5709009
Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Anggota Crowe Horwath International)
Gedung Jaya Lt. 1, Suite L01-A3 Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp. 021-31928000
Audit Laporan Keuangan / Financial Statements Audit
2015
Hiswara, Bundjamin & Tanjung
Gedung BRI II Lt. 23, Unit 2301 Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 Telp. 021-5744010
Pembuatan Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum / Legal Due Dilligence Report Drafting
2015
Jose Dima Satria S.H., M.Kn.
Komplek Rukan Fatmawati Mas II/210 Jl. RS Fatmawati 20 Jakarta Selatan
Pembuatan akta berita acara RUPS dan perjanjian sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana / Preparing deed of GMS minutes and agreement in relation with Initial Public Offering.
2015
KJPP Susan Widjojo & Rekan
Menara Batavia Lt. 28 Jl. KH. Mas Mansyur No. 126 Jakarta 10220 Telp. 021-57950606
Pemeriksaan dan penilaian atas nilai pasar aset tetap Perseroan / Examination and assessment on market value for the Company’s fixed assets.
2015
Konsultan Hukum / Legal Consultant
Notaris / Notary
Penilai Independen / Independent Assessor
Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk Lembaga dan Profesi
Total fund incurred for Capital Market Supporting Professions
Penunjang Pasar Modal selama masa penawaran umum saham
and Institutions during initial public offering amounted to
perdana adalah sebesar Rp23.618.154.460.
Rp23,618,154,460.
44 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
45
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Sumber Daya Manusia Human Resources
Unit sumber daya manusia Perseroan mengelola kebijakan
The Company’s human resources unit manages the policy for
pengelolaan sumber daya manusia. Karyawan tetap Perseroan
human resources management. Permanent employees receive
mendapatkan kompensasi yang meliputi gaji pokok dan berbagai
compensation that includes basic salary and a number of
macam tunjangan dan manfaat tambahan. Karyawan tetap pada
allowances and added benefits, as well as bonus for a certain
tingkat tertentu juga mendapatkan bonus. Karyawan kontrak
level. Contract employees are paid in accordance with minimum
dibayar sesuai dengan ketentuan upah minimum yang telah
wage regulation stipulated by the Government (Regional
ditetapkan oleh Pemerintah (Upah Minimum Regional).
Minimum Wage).
Perseroan memberikan
program pensiun bagi karyawan
The Company grants retirement program for permanent
tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan
employees, which is managed by Pension Fund (DPLK) of
(DPLK) Manulife Indonesia masing-masing berdasarkan Perjanjian
Manulife Indonesia, pursuant to Pension Program Management
Pengelolaan Program Pensiun tanggal 20 Agustus 2014 untuk
Agreement on August 20, 2014 for the Company, effective for 2
Perseroan berlaku untuk jangka waktu 2 tahun. Perseroan juga
years. The Company also provides health insurance to permanent
memberikan jaminan kesehatan pada karyawan tetap, yang
employees, which covers health insurance and periodical
meliputi tunjangan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
medical checkup. Most of the Company’s production facilities
secara berkala. Hampir dari semua fasilitas produksi Perseroan
are equipped with health clinics. All permanent employees are
dilengkapi dengan klinik kesehatan. Seluruh karyawan tetap Kino
covered with BPJS Employment Program (previously Jamsostek)
dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan (dahulu Jamsostek) yang
which involves contribution from employers and each employee,
melibatkan kontribusi baik dari pemberi kerja maupun masing-
which is calculated from basic salary persentage stipulated in the
masing karyawan yang dihitung dari persentase gaji pokok
prevailing rules in Indonesia. In addition, permanent employees
karyawan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan
are covered with insurance policy to a certain extend for inpatient
di Indonesia. Selain itu, karyawan tetap Perseroan pada tingkat
insurance program pursuant to Insurance Policy No. 1366 – AZLI
tertentu dilindungi dengan polis asuransi untuk program asuransi
issued by PT Asuransi Allianz Life Indonesia. This insurance policy
rawat inap berdasarkan Polis Asuransi No. I366-AZLI yang
is in effect since March 1, 2015 up to February 29, 2016.
diterbitkan oleh PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Polis asuransi ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2015 sampai dengan tanggal 29 Februari 2016. Sepanjang tahun 2015, Perseroan mempekerjakan 6.137
Throughout 2015, the Company employed 6,137 permanent and
karyawan tetap dan kontrak pada seluruh segmen utama bisnis.
contract employees in all major business segments. The following
Tabel dibawah ini menunjukkan komposisi karyawan Perseroan
tables display the Company’s employee composition:
sebagai berikut:
46 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tingkat Pendidikan
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Education Level S2-S3 / Master’s – Doctoral’s degree
S1 / Bachelor’s degree
D3 / Diploma
Non-Akademik / Non- Academic
Total
2014
50
922
305
4.657
5.934
2015
57
994
263
4.823
6.137
Usia SDM
HR Age Lebih dari 50 / Above 50
40-50
30-40
20-30
Total
2014
53
242
1.653
3.986
5.934
2015
52
304
1.807
3.974
6.137
Tingkat Jabatan
Position Officer
Tenaga Pelaksana / Operating Staff
Total
429
904
4.148
5.934
435
796
4.456
6.137
Director
General Manager
Manager
Supervisor
2014
18
20
415
2015
23
24
403
Status
Status Tetap / Permanent
Kontrak / Contract
Total
2014
1.631
4.303
5.934
2015
1.943
4.194
6.137
Pengembangan Sumber Daya Manusia Perseroan 2015
The Company Human Resources Development in 2015
Perseroan memiliki program pengembangan sumber daya manusia
The Company has a human resources development program
yang mengacu kepada program pengembangan yang berbasis
that refers to Competency Based Human Resource Management
kompetensi (Competency Based Human Resource Management)
and is divided into two category, namely Core Competencies
yang terbagi atas dua kategori, yaitu Core Competencies (set
(obligatory basic competency set for all employess) ad Managerial
kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh seluruh karyawan
Competencies (competency set to support managerial function
Perseroan) dan Managerial Competencies (set kompetensi untuk
for employees at Supervisor lever and above). The functions in
mendukung fungsi manajerial karyawan tingkat Supervisor ke
human resources division, such as recruitment, assessment,
atas). Fungsi-fungsi dalam divisi sumber daya manusia seperti
learning & development, HR services and organizational
recruitment, assessment, learning & development, HR services
development, refer to the above competencies.
dan organizational development mengacu kepada kompetensi tersebut. Dalam proses recruitment, penerapan kompetensi digunakan
During
untuk menyeleksi kandidat agar sejalan dengan budaya Perseroan
is used to select candidates to have core competencies and
(core competencies) dan memiliki kemampuan managerial sesuai
managerial competencies that are in line with the demands
dengan tuntutan dalam jabatan (managerial competencies). Agar
posed in each position. In order to find the corresponding
dapat menggali kompetensi yang dicari, para manajer dibekali
competencies, all managers are equipped with competency-
dengan training competency based interview agar mampu
based interview training in order to be able to select and
menggali dan mengidentifikasi kompetensi dari para kandidat.
identifiy the candidates’ competencies. Kino also implements
recruitment
process,
competency
implementation
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
47
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Perseroan juga telah menerapkan program assessment berbasis
competence-based assessment program both for employee
kompetensi baik kepada calon karyawan maupun kepada
candidates and employees that will be promoted, as well as for
karyawan yang akan dipromosi dan untuk mapping karyawan
employee mapping for employees at manager level and above.
tingkat manajer ke atas. Sedangkan dalam learning & development
In learning & development, the Company employees start their
karyawan Perseroan dimulai program pembelajarannya pada saat
training program when they officially start working. The training
pertama kali karyawan masuk, yaitu basic development program
consists of basic development program that offers introduction to
yang mengajarkan pengenalan terhadap perusahaan (company
the Company (company profile, organization structure, company
profile, struktur organisasi, peraturan perusahaan), bisnis (proses
regulations), business (production process, distribution process &
pabrik, proses distribusi & pengenalan produk) dan values (core
product introduction) and values (core competencies induction).
competencies induction). Selanjutnya karyawan dibekali dengan competency development
Employees are then equipped with competency development
program dengan training-training pengembangan kompetensi
program through various trainings (such as basic leadership,
(seperti basic leadership, effective communication, habits for
effective communication, habits for effectiveness, service
effectiveness, service excellence & work ethic). Pengembangan
excellence & work ethic). Leadership competency development is
kemampuan kepemimpinan juga menjadi prioritas dengan
a priority in Leadership Series training for employees in Supervisor
Leadership Series training untuk karyawan dengan tingkat
level and above (situational leadership, HR for non-HR, managing
supervisor ke atas (situational leadership, HR for non HR,
interpersonal relationship). To meet the vast organizational
managing
memenuhi
development, Company has management trainee program by
perkembangan organisasi yang pesat Perseroan juga memiliki
recruiting fresh graduates with exceptional achievements to
program management trainee dengan merekrut fresh graduate
be trained in special training classes, on-the-job training and
yang berprestasi, dibekali dengan kelas pelatihan khusus,
examination in order to be prepared as future leaders in Company.
interpersonal
relationship).
Untuk
penugasan on the job training dan ujian agar siap menjadi pemimpin Perseroan di masa depan. Dalam organizational development, Perseroan menerapkan
In
performance management system yang mengacu kepada
performance management system that refers to Key Performance
Key Performance Indicator (KPI) dan kompetensi agar dapat
Indicator (KPI) and competency in order to identify and measure
mengidentifikasi dan mengukur kinerja karyawan dengan
employee’s performance with balance in target and achievement
seimbang antara target dan cara pencapaiannya. Kino juga
method. Kino also improves the information system of its human
memperkuat sistem informasi sumber daya manusianya dengan
resources by applying integrated Human Resource Information
mengaplikasikan Human Resource Information System (HRIS)
System (HRIS) in order to automatize employee administration
yang terintegrasi agar pengelolaan administrasi kepegawaian
management through employee self-service and management
dapat terotomatisasi/paperless dengan penerapan employee self
self-service. HRIS also supports the provision of real-time and
service dan management self service. HRIS juga membantu agar
accurate data to be used as the basis for decision making in
data dapat tersedia secara real time dan akurat sehingga dapat
human resources and organizational strategy development in
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pengembangan
Company.
organizational
development,
Company
implements
strategi sumber daya manusia dan organisasi di Perseroan. Kino’s Training and Education Program in 2015
Program pelatihan dan Pendidikan Kino 2015 Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education
Waktu / Time
Jumlah Peserta / Total Participant
Keterangan / Description
9
Internal
Excel For Excellent
5-6 Januari 2015
Kino One & Kino Core
9 Januari 2015
6
Internal
Etos Kerja
12 Januari 2015
12
Internal
Habbits for Effectiveness
14-15 Januari 2015
14
Internal
Etos Kerja For GA
17 Januari 2015
24
Internal
HR for Non HR
22-23 Januari 2015
11
Internal
MIR
27 Januari 2015
10
Internal
48 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education
Waktu / Time
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Jumlah Peserta / Total Participant
Keterangan / Description
Komunikasi Efektif
29-30 Januari 2015
12
Internal
Kino One & Kino Core
3 Februari 2015
11
Internal
The World KPI
4-5 Februari 2015
36
Internal
MIR
9 Februari 2015
8
Internal
MIR
12 Februari 2015
17
Internal
Basic Leadership
16 Februari 2015
21
Internal
Situational Leadership
23-24 Februari 2015
21
Internal
CBI
26-27 Februari 2015
32
Internal
Kino One
3 Maret 2015
16
Internal
Etos Kerja
9 Maret 2015
11
Internal
Presentation Skill
16 Maret 2015
18
Internal
Komunikasi Efektif
19-20 Maret 2015
19
Internal
Managing Interpersonal Relationship
23 Maret 2015
11
Internal
Bedah Withholding Tax
23-24 Maret 2015
1
External
Managing Interpersonal Relationship
26 Maret 2015
12
Internal
Creative Thinking
30 - 31 Maret 2015
14
Internal
Excellent Customer Service
13 April 2015
11
Internal
Team Building ( Plant Cikembar )
10 April 2015
67
Internal
Basic Leadership
17 April 2015
19
Internal
Managing Interpersonal Relationship
20 April 2015
13
Internal
Excell For Excellent
21-22 April 2015
7
Internal
Train For Trainer
21-22 April 2015
18
Internal
Sharing Knowledge Performance Management System
23 April 2015
9
Internal
Training Psikogram
24 April 2015
7
Internal
Kino One
4 Mei 2015
13
Internal
Etos Kerja
8 Mei 2015
14
Internal
HR For Non HR
11-12 Mei 2015
13
Internal
Etos Kerja Cikande (Kelompok 1)
13 Mei 2015
35
Internal
Etos Kerja Cikande (Kelompok 2)
13 Mei 2015
49
Internal
Excel For Excellent
21-22 Mei 2015
8
Internal
Practical Coaching Counseling and Mentoring
21-22 Mei 2015
14
Internal
Competency Based Interview
21-22 Mei 2015
14
Internal
Competency Based Interview
25-26 Mei 2015
20
Internal
Etos Kerja ( Operator )
27 Mei 2015
30
Internal
Managing Interpersonal Relationship
28 Mei 2015
8
Internal
Kino One
4 Juni 2015
8
Internal
Basic Leadership
3 Juni 2015
12
Internal
Presentation Skill
8 Juni 2015
13
Internal
Practical Coaching Counseling & Mentoring
10-11 Juni 2015
19
Internal
Etos Kerja Operator Pandaan
12 Juni 2015
28
Internal
Komunikasi Efektif
15-16 Juni 2015
13
Internal
Excel For Excellence
15-16 Juni 2015
8
Internal
Habits For Effectiveness
22-23 Juni 2015
13
Internal
Creative Thinking
25-26 Juni 2015
28
Internal
Managing Interpersonal Relationship
3 Juli 2015
13
Internal
Basic Leadership
3 Juli 2015
9
Internal
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
49
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education
Waktu / Time
Profil Perusahaan Company Profile
Jumlah Peserta / Total Participant
Keterangan / Description Internal
Presentation Skill
10 Juli 2015
12
Managing Interpersonal Relationship
22 Juli 2015
12
Internal
Excel For Excellence
29-30 Juli 2015
8
Internal
Habits For Effectiveness
30-31 Juli 2015
13
Internal
Kino One
3 Agustus 2015
12
Internal
Motivasi Kerja
6 Agustus 2015
37
Internal
SWOT Analysis
11 Agustus 2015
13
Internal
Creative Thinking
13 - 14 Agustus 2015
17
Internal
Excel For Excellence
18 - 19 Agustus 2015
7
Internal
Practical CCM
24 - 25 Agustus 2015
12
Internal
MIR
31 Agustus 2015
11
Internal
Kino One
3 September 2015
8
Internal
Creative Thinking
10-11 September 2015
18
Internal
Excel For Excellence
14-15 September 2015
5
Internal
Train For Trainer
17-18 Setember 2015
14
Internal
MIR
30 September 2015
13
Internal
Kino One
1 Oktober 2015
11
Internal
Practical Coaching Counseling Mentoring
6-7 Oktober 2015
28
Internal
Creative Thinking
12-13 Oktober 2015
17
Internal
Team Building Creative Thinking ( ho )
17-18 Oktober 2015
37
Internal
Etos Kerja
21 Oktober 2015
13
Internal
Excellent Customer Service
26 Oktober 2015
16
Internal
MIR
27 Oktober 2015
12
Internal
SWOT
28 Oktober 2015
19
Internal
Kino One
3 November 2015
15
Internal
Etos Kerja
4 November 2015
11
Internal
Presentation Skill
5 November 2015
14
Internal
Habits For Effectiveness
9-10 November 2015
5
Internal
SWOT
11 November 2015
10
Internal
Excellent Customer Service
13 November 2015
17
Internal
Komunikasi Efektif
17-18 November 2015
10
Internal
MIR
25 November 2015
14
Internal
Training SAP
23-24 November 2015
17
Internal
Training Creative Thinking Cikembar
23-24 November 2015
28
Internal
Kino One
1 Desember 2015
8
Internal
Markplus Conference
10 Desember 2015
6
Eksternal
SWOT
11 Desember 2015
13
Internal
MIR
14 Desember 2015
12
Internal
Etos Kerja
16 Desember 2015
10
Internal
Practical Coaching Counseling Mentoring
14-15 Desember 2015
23
Internal
Komunikasi Efektif
21-22 Desember 2015
27
Internal
MIR
22 Desember 2015
9
Internal
50 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Teknologi Informasi Information Technology
Pengembangan Teknologi Informasi (TI) yang ditunjukan untuk
Information Technology (IT) development aimed to improve the
meningkatkan daya saing Perusahaan senantiasa dilakukan
Company’s competency is conducted in a continuous manner.
secara berkelanjutan. Dalam rangka mendukung percepatan
To support business growth acceleration and improvement
pertumbuhan usaha dan meningkatkan daya saing, Perseroan
in competency, Company has developed information system
telah mengembangkan sistem informasi pada tataran operasional
on operational and functional level by drafting IT system that
dan fungsional dengan menyusun sistem TI yang menunjang
supports the Company’s business strategies.
strategi bisnis Perusahaan. Perseroan menggunakan pendekatan berbasis TI yang terintegrasi
The Company uses integrated IT-based approached to improve
untuk meningkatkan efisiensi pada manajemen penjualan,
efficiency in marketing, stock monitoring and logistics. DLS
pengawasan persediaan dan logistik. DLS menggunakan koneksi
uses real-time connection through Virtual Private Network
real time melalui Virtual Private Network (VPN) untuk menjaga
(VPN) to maintain the connectivity of Company’s business units
unit bisnis Perseroan (termasuk kantor pusat, pabrik, cabang
(including head office, factories, branch offices and sales staffs).
dan tenaga penjualan) agar tersambung. Jaringan tersebut
The network utilizes optical fiber cables to ensure the fastest
menggunakan kabel fiber optik untuk memastikan koneksi
connection. Sales staff from the Company’s branches has been
yang tercepat. Tenaga penjualan dari cabang yang dimiliki oleh
automatized through Android-based mobile phones that are
Perseroan telah terotomatisasi dengan menggunakan telepon
equipped with applications such as route management, order
genggam berbasis Android yang memiliki aplikasi dengan fungsi
management, stock management, money management, credit
manajemen rute, manajemen pesanan, manajemen persediaan,
management, GPS, presentation and survey. Sales staffs must
manajemen uang, manajemen kredit, GPS, presentasi dan survei.
bring the mobile phones when selling the Company’s products
Staf penjualan membawa telepon genggam tersebut pada saat
to record sales and consumers data. The gadgets are connected
menjual produk Perseroan dan menggunakannya untuk mencatat
to the head office through VPN, thus enabling the Company to
data penjualan dan konsumen. Peralatan tersebut tersambung
monitor sales data and sales staffs’ performance. The applications
dengan kantor pusat melalui VPN, yang membuat Perseroan dapat
used by the staffs will automatically record their routes during
mengawasi data penjualan dan kinerja staf penjualan Perseroan.
the day. Each staff has a fixed route and he/she must notes the
Aplikasi yang digunakan oleh staf penjualan juga mencatat rute
first kilometre number on his/her vehicle every morning before
mereka pada hari itu. Setiap staf penjualan memiliki rute yang
starting the vehicle. The use of technology helps and ensures
tetap dan harus mencatat angka kilometer awal pada kendaraan
efficient distribution of sales team and manage the recording and
mereka setiap pagi sebelum mereka memulai rute mereka.
analyzing of travel routes.
Penggunaan tekonologi ini membantu dan memastikan efisiensi distribusi pada tim penjualan dan membuat manajemen untuk dapat mencatat dan menganalisa rute penjualan.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
51
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Perseroan juga memiliki solusi arsitektur perusahaan yang
Company also has integrated architecture solution that links
terintegrasi yang menghubungkan seluruh divisi. Perseroan
all divisions with each other. The Company cooperates with
bekerja sama dengan penyedia teknologi informasi yang memiliki
information technology providers with renowned reputation,
reputasi baik seperti Hewlett Packard, Telkom Indonesia, Qlikview
such as Hewlett Packard, Telkom Indonesia, Qlikview and
dan Nielsen Spacemen Professional untuk mengimplementasikan
Nielsen Spacemen Professional, to implement IT-based approach
pendekatan berbasis TI untuk bisnis Grup Perseroan. Saat ini
for Company Group’s business. Currently, Company Group is
Grup Perseroan juga dalam proses sertifikasi ISO 27001 dalam
undergoing certification process for ISO 27001 in IT data risk
manajemen risiko data TI. Untuk memenuhi ketentuan dari ISO
management. In order to meet the requirements for ISO 27001,
27001, Perseroan saat ini dalam proses meningkatkan sistem
Company is in the process of improving its information technology
teknologi informasi, yang meliputi salah satunya meresmikan dan
system, one of which are inaugurating and organizing periodical
melaksanakan pengkajian risiko informasi teknologi secara rutin,
information technology risks evaluation and developing a more
dan mengembangkan program pemulihan bencana yang lebih
comprehensive accident recovery program.
komprehensif. Pengembangan-pengembangan TI yang telah dilakukan selama
IT development conducted in 2015 are as follows:
2015 adalah sebagai berikut: No
Jenis Pengembangan IT / Types of IT Development
1.
Infrastruktur (Pabrik Cikembar) / Infrastructure (Cikembar Factory) - Pengembangan jaringan / Network development - Dedicated-link Internet dan Fiber-optic serta ruangan server / Dedicated-link Internet and Fiber-optic and server rooms - Penambahan security terutama ruang server untuk target ISO27001 / Additional security, particularly server rooms, to meet ISO27001 targets
2.
Business Continuity Pengadaan backup server untuk SAP baik untuk production maupun development server / The procurement of backup server for SAP, both for production and server development.
3.
Paperless Implementasi inhouse development seperti E-SPP, E-Budget, E-FPPKB / Implementation of in-house development such as E-SPP, E-Budget, E-FPPPKB
4.
Dashboard Stage-1 Finance, Stage-1 Purchasing
Rencana Strategis 2016
2016 Strategic Plans
Memasuki 2016, Perseroan telah menyiapkan rencana strategis
Welcoming 2016, the Company has prepared strategic plans on
teknologi informasi untuk mendukung kegiatan bisnis dan
information technology to support both business and operational
operasional. Rencana tersebut adalah sebagai berikut:
activities. The plans are as follows:
1. Data Warehouse: Implementasi SAP-BW, Cubes for Sales,
1. Warehouse Data: Implementation of SAP-BW, Cubes for
Finance, Operation 2. Consolidation: Implementasi SAP BPC, Budgeting, Planning, Consolidation 3. Standardization: ISO27001, Implementasi AD, Help Desk
Sales, Finance, Operation 2. Consolidation: Implementation of SAP BPC, Budgeting, Planning, Consolidation 3. Standardization: ISO27001, Implementation of AD, Help Desk
4. Link: Upgrade IX to 8mbps di HO, Upgrade Internet Plant, minimal ke Indihome 5. Inhouse Apps: Implementasi system Kasir - SAP
52 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
4. Link: Upgrade IX to 8mbps in HO, Internet Plant Upgrade to Indihome at minimum 5. Inhouse Apps: Implementation of Cashier – SAP system.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscussion and Analysis
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
53
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Umum
General Overview
Sepanjang tahun 2015, Bank Dunia melaporkan perlambatan
Throughout 2015, the World Bank reported a slowdown in global
pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,6% menjadi 2,4%. Ekonomi
economic growth, from 2.6% to 2.4%. The US economy was
AS masih tertahan, ditandai dengan penurunan pertumbuhan
restrained, as marked by a decline in its economic growth from
ekonomi dari 2,1% menjadi 1,4%, seiring dengan konsumsi
2.1% to 1.4% as the consumption weakened, housing sector
yang masih lemah, perbaikan sektor perumahan yang melambat
slowly recovered, and the manufacturing sector still contracted.
dan sektor manufaktur yang masih terkontraksi. Di lain pihak,
On the other hand, European Central Bank was still continuing the
Bank Sentral Eropa masih melanjutkan kebijakan Quantitave
Quantitative Easing (QE) policy in line with the economic growth
Easing (QE) sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi
and the low inflation in Europe. Likewise, Japan’s Central Bank
Eropa yang masih rendah. Demikian pula Bank Sentral Jepang
also started to adopt negative interest rate policy as a response
yang mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif yang
to the declining inflation expectation. Moving to the other part
dilakukan sebagai respons terhadap turunnya ekspektasi inflasi.
of the world, China’s economy continued to drop, decreased
Di sisi lain, perekonomian Tiongkok terus melambat, turun dari
from 7.3% to 6.9% due to the subdued manufacturing and
7,3% menjadi 6,9% akibat masih lemahnya sektor manufaktur
investment sectors. This led to a decreasing global demand and
dan investasi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya permintaan
a lowered global commodity prices, including crude oil, which
dan menurunnya harga-harga komoditas dunia, termasuk
further caused global economic condition to be more unstable.
minyak mentah, yang membuat kondisi ekonomi dunia menjadi tidak stabil. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia juga berdampak
The sluggish global economic growth also negatively impacted
negatif terhadap Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,
Indonesia. Statistics Indonesia recorded that throughout 2015,
sepanjang tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar
Indonesia’s economic growth was 4.79%, decreased by 0.23%
4,79%. Angka ini melemah 0,23% jika dibandingkan dengan
compared to that of 2014 which was 5.02%. Indonesia’s
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 yang mencapai 5,02%.
economic growth failed to meet the initial target set by Bank
Pertumbuhan ekonomi Indonesia gagal memenuhi target awal
Indonesia, around 5.4%-5.8%, while Rupiah exchange rate to US
tahun yang dicanangkan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar 5,4%
Dollar weakened to Rp13,795 per 1 US Dollar at the end of 2015.
– 5,8%, sementara nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada
The weakened global economy, particularly in the US and China,
akhir tahun 2015 melemah menjadi Rp 13.795 per 1 dollar mata
which are Indonesia’s major export market, adversely impacted
uang AS. Lemahnya ekonomi global, khususnya Tiongkok dan
the demand for Indonesia’s commodity products. However, the
AS, yang merupakan pasar utama ekspor Indonesia, berdampak
falling of Rupiah exchange rate resulted in a slower decline in
negatif terhadap permintaan ekspor produk komoditas Indonesia.
export compared to a decline in import. Hence, Indonesia’s trade
Namun demikian, penurunan nilai tukar Rupiah mengakibatkan
balance was able to record a surplus of USD7.5 billion since the
penurunan ekspor lebih lambat dibandingkan penurunan impor,
last deficit in 2012.
sehingga neraca perdagangan Indonesia mampu mencatatkan surplus sebesar 7,5 miliar Dolar AS, setelah mengalami defisit sejak tahun 2012.
54 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada tahun 2015, di tengah tekanan oleh daya saing dunia usaha
In 2015, despite pressure from global business competition
luar negeri, serta depresiasi nilai tukar Rupiah yang menyebabkan
and depreciation of Rupiah exchange rate that caused higher
biaya impor semakin tinggi, pemerintah meluncurkan sejumah
import cost, the Government launched incentives to strengthen
insentif untuk memperkuat daya saing dunia usaha dalam
domestic business competitiveness, one of which was economic
negeri, salah satunya lewat paket kebijakan ekonomi jilid III
policies phase III on October 7, 2015. The policy was to decrease
pada tanggal 7 Oktober 2015 yaitu penurunan harga BBM dan
fuel prices and electricity tariff for industries. Meanwhile, Bank
tarif dasar listrik untuk industri. Sementara itu, Bank Indonesia
Indonesia decided to lower interest rate in February 2015 from
memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga pada bulan
7.75% to 7.5%, which remained stagnant until the end of 2015.
Februari 2015 dari 7,75% menjadi 7,5% yang tidak berubah
To support domestic companies in managing foreign currency
hingga akhir tahun 2015. Untuk membantu perusahaan dalam
risk, Bank Indonesia also issued regulation no.17/3/PBI/2015 with
negeri dalam mengelola resiko mata uang asing, Bank Indonesia
respect to the obligation to use Rupiah within the territory of
juga mengeluarkan peraturan nomor 17/3/PBI/2015 tentang
the Republic of Indonesia. Meaning, any purchase of materials,
kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah negara kesatuan RI
which was previously conducted in foreign currency, shall be in
sehingga semua pembelian material perusahaan yang tadinya
Rupiah.
dalam mata uang asing, sudah harus menggunakan mata uang Rupiah. Sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi,
As an impact of the economic downturn, inflation rate decreased
tingkat inflasi menurun ke 3,35%, terendah sejak Maret 2010.
to 3.35%, the lowest since March 2010.
Economic Growth 2010-2015 (%)
Inflation Rate 2010-2015 (%) 6,96%
3,79%
4,30%
8,38%
8,39%
3,35%
6,10%
6,50%
6,23%
5,58%
5,02%
4,79%
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia
Fast Moving Consumer Goods (FMCG) Industry in Indonesia
Sepanjang tahun 2015, pertumbuhan konsumsi rumah tangga
In 2015, Indonesia’s household consumption growth was 4.84%,
Indonesia adalah sebesar 4,84%. Angka tersebut lebih rendah
lower compared to the two previous years which was 5.44% in
dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yang mencapai
2013 and 5.29% in 2014. The private sector contribution was
5,44% pada tahun 2013, dan 5,29% pada tahun 2014. Peran
not very much significant, as reflected on the weak domestic
sektor swasta masih terbatas, yang tercermin dari konsumsi
consumption. Consumption credit, which was able to drive the
rumah tangga yang belum kuat. Kredit konsumsi, yang dapat
community’s purchasing power, also demonstrated a slowing
mendorong daya beli masyarakat, juga masih menunjukkan tren
trend.
perlambatan. Dari hasil riset Kantar Worldpanel Indonesia, industri FMCG
Based on a research by Kantar Worldpanel Indonesia, Indonesia’s
Indonesia menunjukkan pertumbuhan consumer goods 2015
FMCG showed that growth of consumer goods in 2015 stood
sebesar 7,4%. Pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan
at 7.4%, declined compared to 2014 which reached two digits,
tahun 2014 yang tumbuh mencapai dua digit, yaitu 15,2%.
namely 15.2%. These results were parallel with the research from
Kondisi ini sejalan dengan hasil riset Worldpanel untuk pasar Asia.
Worldpanel for Asia market. In 2014, overall consumer goods
Pada 2014 secara keseluruhan pertumbuhan consumer goods di
growth in Asia was around 10%, while in 2015 FMCG market
Asia sekitar 10%, sedangkan pada 2015, pasar FMCG menurun
dropped by approximately 4.6%. Nevertheless, FMCG players
sekitar 4,6%. Meski demikian, pemain FMCG yang berasal dari
from Asia, including Indonesia, achieved better growth rate
Asia termasuk Indonesia, menunjukkan angka pertumbuhan
compared to global players.
yang lebih besar dibandingkan para pemain global. PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
55
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Terdapat beberapa perubahan di dalam kebiasaan belanja rumah
There were several changes in Indonesia’s spending habit
tangga Indonesia, seperti konsumen lebih berhati-hati dalam
of households, as consumers become more careful in their
berbelanja, konsumen cenderung lebih tertarik dengan berbagai
spending. They tended to be more interested in spending money
promosi yang ditawarkan, serta penurunan kebiasaan belanja
on promotion and to buy things in larger packaging size to
dengan membeli packsize yang lebih besar. Untuk memenangi
reduce their shopping frequency. To win the competition in the
kompetisi antar industri FMCG, perusahaan perlu untuk selalu
FMCG industries, the Company needs to be proactive in offering
proaktif dalam menawarkan inovasi terhadap konsumen.
the best innovation to the consumers. The Company continues
Perusahaan juga harus selalu berusaha untuk lebih dekat dengan
to seek ways to get closer to its consumers, understand the
konsumen, memahami profil konsumen, mengetahui kebutuhan
consumers’ profile, know the consumers’ needs, and keep up
konsumen dan bagaimana perubahan kebiasaan konsumen
with the change of consumers’ habit in responding the economic
didalam merespon situasi ekonomi. Hal ini dilakukan agar
situation. The Company should do all of this so that it can create
perusahaan dapat memiliki kekuatan merk (brand equity) untuk
brand equity to increase sales for the long term.
meningkatkan penjualan jangka panjang. Prospek 2016
Prospect for 2016
Prospek perkembangan ekonomi global 2016 diperkirakan
2016 global economic outlook is estimated to be less impressive
lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Pertumbuhan
than the previous forecast. Global GDP growth in 2016 is
PDB global pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 3.4% (yoy),
projected to be 3.4% (yoy), lower compared to the previous
lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya. Ekonomi
estimate. The US economy is predicted to continue improving
AS diperkirakan tetap tumbuh membaik meskipun belum
even though its fundamental is not so solid. Moreover, economic
solid. Pemulihan ekonomi Eropa terus berlangsung secara
growth in Europe is recovering gradually, while Japan will still
gradual, sementara ekonomi Jepang diperkirakan masih lemah.
have to struggle a lot. The same is with China, as its economic
Sementara itu perkembangan ekonomi Tiongkok masih dalam
development continues to decelerate.
tren melambat. Pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan meningkat dan
Economic growth in 2016 is predicted to increase and reach the
mencapai kisaran 5,2 – 5,6%. Pertumbuhan ekonomi tersebut
range of 5.2%-5.6%. Such growth is estimated to be supported
diperkirakan akan ditopang oleh stimulus fiskal, khususnya
by fiscal stimulus, particularly the accelerated realization of
realisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat.
infrastructure project development. Private investment is expected
Investasi swasta diharapkan akan meningkat dan mencapai
to grow and reach the range of 7.2-7.6% in line with the impact of
kisaran 7,2 – 7,6% seiring dengan dampak paket kebijakan
the Government’s policy package and the measurable utilization
pemerintah dan pemanfaatan ruang pelonggaran moneter secara
of monetary easing by maintaining macro stability. Inflation rate
terukur dengan tetap menjaga stabilitas makro. Inflasi pada akhir
at the end of 2016 is estimated to stood in the middle of inflation
tahun 2016 diprakirakan berada di sekitar titik tengah kisaran
target of 4 ± 1%. Household consumption is forecasted to grow
sasaran inflasi 4 ± 1%. Konsumsi rumah tangga diperkirakan
by 5.0-5.4% in 2016 and remain stable during 2016 in line with
tumbuh sebesar 5,0 – 5,4% pada tahun 2016. Pertumbuhan
the increasing proportion of productive age group, resulting in
konsumsi rumah tangga diperkirakan stabil sepanjang tahun
the growing number of workforce.
2016 seiring dengan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif sehingga meningkatkan jumlah angkatan kerja. Pertumbuhan kelas menengah dan peningkatan populasi usia
The growth of middle class society and an increase in youth
muda di Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan industri
population in Indonesia continues to drive growth of FMCG
FMCG ke depannya seiring dengan peningkatan daya beli
industry as purchasing power and the number of product variants
serta pengenalan ragam produk yang lebih luas. Pertumbuhan
increase. Indonesia’s economic growth that is projected to flourish
ekonomi Indonesia yang diproyeksikan semakin membaik pada
in 2016 will encourage the growth of middle class with improved
tahun 2016 akan mendorong berkembangnya kelas menengah
purchasing power.
dengan daya beli yang semakin besar.
56 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tinjauan Operasi per Segmen Usaha Tinjauan Operasi atas Produk Pemeliharaan dan Perawatan Tubuh
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Operational overview per Business Segment Operational Overview on Personal Care Products
Kapasitas Produksi
Production Capacity
Pabrik Perseroan di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat didirikan
The Company’s factory in Cikembar, Sukabumi, West Java was
pada tahun 1999. Pabrik ini memfokuskan pada produksi produk
established in 1999. This factory focuses on manufacturing
pemeliharaan dan perawatan tubuh. Pabrik ini memiliki 45 lini
and production of personal care products. This facility has 45
produksi per 31 Desember 2015.
production lines as of December 31, 2015.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi
The following is the table of information on production of
produk pemeliharaan dan perawatan tubuh per 31 Desember
personal care products as of December 31, 2015.
2015. Dalam Kiloliter kecuali persentase Keterangan / Description
In Kilolitre except for percentage 2013
2014
2015
Volume Produksi / Production Volume
20.588
19.073
19.486
Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at the End of Period
28.987
29.691
30.387
71%
64%
64%
Persentase / Percentage Pendapatan atas Produk Perawatan dan Pemeliharaan
Income from Personal Care Products
Tubuh Segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh merupakan segmen
Personal care is the Company’s largest business segment,
usaha terbesar Perseroan, yang memberikan kontribusi masing-
contributing 51.7%, 41.6%, and 46.9% to total sales in 2013,
masing sebesar 51,7%, 41,6% dan 46,9% dari total penjualan
2014, and 2015 respectively.
pada tahun 2013, 2014 dan 2015.
Tinjauan Operasi atas Produk Minuman
Operational Overview on Beverage Products
Kapasitas Produksi
Production Capacity
Perseroan memiliki tiga pabrik yang memproduksi produk-produk
The Company owns three factories that produce beverage
minuman Perseroan, yaitu Cidahu yang terletak di Jawa Barat,
products, namely Cidahu in West Java, Cikande in Banten
dan Cikande yang terletak pada propinsi Banten, yang masing-
Province, which were established in 2014 and 2002 respectively,
masing dibangun pada tahun 2014 dan 2002, serta Pandaan di
and Pandaan in East Java that was established in 2008. These
Jawa Timur yang dibangun pada tahun 2008. Ketiga pabrik ini
facilities had 12 production lines as of December 31, 2015.
memiliki 12 lini produksi per 31 Desember 2015. Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi
The following is the table of information on beverage products as
produk minuman per 31 Desember 2015.
of December 31, 2015.
Dalam Kiloliter kecuali persentase. Keterangan / Description Volume Produksi / Production Volume Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at the End of Period Persentase / Percentage
In Kilolitre except for percentage 2013
2014
2015
89.232
107.150
113.080
127.982
154.122
155.962
70%
70%
73%
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
57
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pendapatan atas Produk Minuman
Income from Beverage Products
Segmen minuman merupakan segmen usaha terbesar kedua
Beverage is the Company’s second largest business segment,
Perseroan, yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar
accounting for 39.9%, 35.0%, and 37.3% to total sales in 2013,
39,9%, 35,0% dan 37,3% dari total penjualan pada tahun
2014, and 2015 respectively.
2013, 2014 dan 2015.
Tinjauan Operasi atas Produk Makanan
Operational Overview on Food Products
Kapasitas Produksi
Production Capacity
Pabrik yang terletak di Sayung dan Terboyo, Semarang, dibangun
The Company has factories in Sayung and Terboyo, Semarang,
masing-masing pada tahun 1997 dan 2004, untuk memproduksi
established in 1997 and 2004 respectively which produce
manisan, makanan ringan dan minuman bubuk. Pabrik-pabrik ini
confectionaries, snacks, and powdered drink. These factories are
yang sebelumnya dimiliki oleh KSI, telah diserahkan kepada MKI
previously owned by KSI, and handed over to MKI since November
sejak November 2013. Kedua pabrik ini memiliki 11 lini produksi
2013. They had 11 production lines as of December 31, 2015.
per 31 Desember 2015. Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produksi
The following is the table of information on food products as of
produk makanan per 31 Desember 2015.
December 31, 2015.
Dalam Kilogram, kecuali persentase
In Kilogram, except for percentage
Keterangan / Description
2013
2014
2015
Volume Produksi / Production Volume
2.136.044
11.534.493
6,858,251
Kapasitas Produksi pada akhir Periode / Production Capacity at the End of Period
2.299.463
15.963.744
9,976,664
92,9%
72,3%
68,7%
Persentase / Percentage Pendapatan atas Produk Makanan
Income from Food Products
Segmen usaha Perseroan yang ketiga adalah segmen makanan,
The Company third business activity is food segment that
yang memproduksi permen, makanan ringan dan minuman
produces candies, snacks, and powdered drink. This segment
bubuk. Segmen ini membukukan penjualan sebesar 7,8%,
booked sales of 7.8%, 23.2%, and 15.6% of total sales in 2013,
23,2% dan 15,6% dari total penjualan pada tahun 2013, 2014
2014, and 2015 respectively.
dan 2015.
Tinjauan Operasi atas Produk Farmasi
Operational Products
Kapasitas Produksi
Production Capacity
Pabrik Perseroan yang memproduksi produk farmasi adalah
The Company’s factory that produces pharmaceutical products
pabrik Cikande yang berlokasi di propinsi Banten dan dibangun
is Cikande factory located in Banten province and established in
pada tahun 2002. Per 31 Desember 2015, pabrik ini memiliki 4
2002. As of December 31, 2015, this factory has 4 production
lini produksi.
lines.
Berikut ini merupakan tabel berisi informasi mengenai produk
The following is the table of information on pharmaceutical
farmasi per 31 Desember 2015
products as of December 31, 2015.
Dalam Kiloliter kecuali persentase Keterangan / Description Volume Produksi / Production Volume Kapasitas Produksi pada Akhir Periode / Production Capacity at the End of Period Persentase / Percentage
58 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Overview
on
In Kilolitre, except for percentage 2013 2014
Pharmaceutical
2015
30
55
28
207
409
209
15%
13%
14%
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pendapatan atas Produk Farmasi
Income from Pharmaceutical Products
Segmen usaha Perseroan yang keempat adalah segmen farmasi.
Pharmaceuticals is the Company’s fourth business segment and
Segmen ini membukukan penjualan masing-masing sebesar
was able to record sales of 0.21% and 0.19% to total sales in
0,21% dan 0,19% dari total penjualan pada tahun 2014 dan
2014 and 2015 respectively.
2015. Profitabilitas Usaha
Business Profitability
1. Perolehan Laba Perusahaan
1. Income of the Company
Dalam juta Rupiah Keterangan / Description
In million Rupiah
2014
%Pertumbuhan / Growth
2015
Laba Sebelum Pajak / Income Before Tax
137.528
336.974
145,02%
Laba Bersih / Net Income
104.160
263.031
152,53%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Comprehensive Income for the Year
204.550
317.826
55,38%
Laba per Saham / Earnings per Share
112
234
109.08%
2. Return On Assets (ROA)
2. Return On Assets (ROA)
Return On Assets Perseroan pada tahun 2015 adalah sebesar
Return On Assets in 2015 was recorded at 8.19%, increased
8,19%, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2014
compared to 2014 which was 5.59%. This was caused by
yaitu 5,59% Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih
higher increase in net income compared to the increase in
yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan total
total assets in 2015.
aset sepanjang tahun 2015. 3. Return On Equity (ROE)
3. Return On Equity (ROE)
Return On Equity Perseroan pada tahun 2015 adalah
Return On Equity in 2015 was recorded at 14.81%, decreased
sebesar 14,81%, mengalami penurunan jika dibandingkan
compared to 2014 which was 15.73%. This was caused by
dengan tahun 2014 yaitu 15,73%. Hal ini disebabkan oleh
higher increase in total equity compared to increase in net
peningkatan total ekuitas yang lebih tinggi dibandingkan
income during 2015.
dengan peningkatan laba bersih sepanjang tahun 2015.
Analisis Kinerja Keuangan 1. LAPORAN POSISI KEUANGAN
Financial Performance Analysis 1. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
• Aset
• Assets
Jumlah aset per 31 Desember 2015 senilai Rp3.211.235 juta
Total assets as of December 31, 2015 was Rp3,211,235
yang berarti meningkat 72,33% dibandingkan tahun 2014
million, increased by 72.33% compared to 2014 which was
yaitu sebesar Rp1.863.381 juta. Hal tersebut disebabkan oleh
Rp1,863,381 million. This was caused by increase in cash and
kenaikan pada akun kas dan investasi jangka pendek masing-
short-term investment that amounted to Rp621,635 million
masing naik sebesar Rp 621.635 juta dan Rp 110.029 juta
and Rp110,029 million respectively, which was mostly derived
yang sebagian besar berasal dari dana hasil IPO yang belum
from unused funds from IPO, increase in trade receivables
digunakan, peningkatan piutang usaha dan aset tetap seiring
and fixed assets in line with the increase in sales and capital
dengan peningkatan penjualan dan belanja modal karena
expenditure due to business growth.
pertumbuhan bisnis. • Aset Lancar
• Current Assets
Pada 2015, aset lancar Perseroan sebesar Rp2.089.897
Current assets in 2015 were recorded at Rp2,089,917
juta, naik 135,18% dibandingkan tahun 2014 sebesar
million, increased by 135.18% compared to 2014 which
Rp888.634 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
was Rp888,634 million. Such increase was mainly caused by
oleh peningkatan kas dan setara kas hasil penerimaan
an increase in cash and cash equivalents from initial public
dana penawaran umum perdana saham, piutang usaha
offering, trade receivables, and short-term investment which
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
59
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
serta adanya investasi jangka pendek yang merupakan unit
represented investments in Mega Dana Kas and Cipta Dana
penyertaan reksa dana Mega Dana Kas dan Cipta Dana Cash
Cash mutual funds which was managed by custodian bank of
yang dikelola oleh bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
• Aset Tidak Lancar
• Non-Current Assets
Pada 2015, aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp1.121.338
Non-current assets in 2015 was recorded at Rp1,121,338
juta, naik 15,04% dibandingkan tahun 2014 sebesar
million, grew by 15.04% compared to 2014 which was
Rp974.747 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
Rp974,747 million. Such increase was caused by the addition
penambahan aset tetap dan deposito yang dibatasi
of fixed assets and restricted deposits.
penggunaannya.
Dalam juta Rupiah
In million Rupiah Periode 31 Desember / Period of December 31
Aset / Assets
2014
2015
% Peningkatan (Penurunan)
Aset Lancar / Current Assets
888.634
2.089.897
135,18%
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets
974.747
1.121.338
15,04%
1.863.381
3.211.235
72,33%
Jumlah Aset / Total Assets • Liabilitas
• Liabilities
Jumlah liabilitas per 31 Desember 2015 senilai Rp1.434.605
Total liabilities as of December 31, 2015 amounted to
juta yang berarti meningkat 19,45% dibandingkan nilai
Rp1,434,605 million, rose by 19.45% compared to that of
liabilitas tahun 2014 sebesar Rp1.200.996 juta. Hal tersebut
2014 which was Rp1,200,996 million. This was caused by an
disebabkan oleh naiknya utang bank dan utang usaha.
increase in bank loans and trade payables.
• Liabilitas Jangka Pendek
• Current Liabilities
Liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar Rp1.291.021 juta
The Company’s current liabilities amounted to Rp1,291,021
naik 18,39% dari liabilitas jangka pendek tahun 2014 sebesar
million, increased by 18.39% from current liabilities in 2014
Rp1.090.455 juta. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya
which was Rp1,090,455 million. Such increase was caused by an increase in short-term bank loans and trade payables.
utang bank jangka pendek dan utang usaha. • Liabilitas Jangka Panjang
• Non-Current Liabilities
Liabilitas jangka panjang Perseroan sebesar Rp143.584
Non-current liabilities of the Company amounted to
juta naik 29,89% dari liabilitas jangka panjang tahun 2014
Rp143,584 million, increased by 29.89% from non-current
sebesar Rp110.541 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
liabilities in 2014 which was Rp110,541 million. Such increase
peningkatan utang bank jangka panjang dan liabilitas pajak
was caused by an increase in long-term bank loans and
tangguhan.
deferred tax liabilities.
In million Rupiah
Dalam Juta Rupiah
Periode 31 Desember / Period of December 31
Liabilitas / Liabilities
2014
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang / Non-current Liabilities Jumlah Liabilitas / Total Liabilities
2015
% Peningkatan (Penurunan) / Increase (Decrease)
1.090.455
1.291.021
18,39%
110.541
143.584
29,89%
1.200.996
1.434.605
19,45%
• Ekuitas
• Equity
Ekuitas per 31 Desember 2015 senilai Rp1.776.629 juta
Equity as of December 31, 2015 was Rp1,776,629 million,
yang berarti meningkat 168,22% dibandingkan dengan
increased by 168.22% compared to 2014 which was
tahun 2014 yaitu sebesar Rp662.385 juta. Hal ini terutama
Rp662,385 million. This was mainly caused by increase in
disebabkan
current year income, additional paid-in capital and capital
oleh
meningkatnya
laba
60 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
tahun
berjalan,
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
penambahan modal disetor dan agio saham dari penawaran
paid in excess of par value from initial public offering less
umum perdana, setelah dikurangi dengan biaya penawaran
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
public offering cost.
umum.
Dalam juta Rupiah
In million Rupiah
Ekuitas / Equity
Periode 31 Desember / Period of December 31 2014
2015
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Ekuitas Induk / Equity Attributable to Owners of The Company
661.102
1.775.329
168,54%
1.282
1.300
1,41%
662.385
1.776.629
168,22%
Kepentingan Non Pengendalian / Non-Controlling Interest Total Ekuitas / Total Equity
% Peningkatan (Penurunan) / Increase (Decrease)
2. LAPORAN LABA RUGI
2. STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS
Berikut ini adalah laba rugi yang diperoleh Perseroan periode
The following is profit or loss of The Company for the period of
31 Desember 2015.
December 31, 2015.
Dalam juta Rupiah
In million Rupiah
Laporan Laba Rugi Komprehensif / Comprehensive Statements of Profit or Loss
2014
Penjualan Bersih / Net Sales
% Peningkatan (Penurunan)
2015
3.339.386
3.603.848
7,92%
(2.193.324)
(2.135.496)
(2,64%)
Laba Kotor / Gross Profit
1.146.062
1.468.351
28,12%
Beban Penjualan / Selling Expenses
(760.441)
(799.645)
5.16%
Beban Umum & Administrasi / General & Administrative Expenses
(199.296)
(240.648)
20.75%
Lain-Lain / Others
(48.797)
(91.084)
86,66%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan / Income Before Income Tax Expenses
137.528
336.974
145,02%
Beban Pajak Penghasilan / Income Tax Expenses
(34.273)
(73.943)
115,75%
Laba Bersih / Net Income
104.160
263.031
152,53%
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold
Penjualan Bersih
Net Sales
Penjualan bersih yang berhasil dicapai Perseroan di tahun 2015
The Company’s net sales in 2015 amounted to Rp3,603,848
yakni sebesar Rp3.603.848 juta yang berarti menunjukan
million, increased by 7.92% compared to that of 2014
peningkatan sebesar 7,92% dibanding penjualan tahun 2014
which was Rp3,339,386 million. The Company’s net sales
yaitu sebesar Rp3.339.386 juta. Kinerja penjualan bersih
performance reflects performance of its business segments
Perseroan merefleksikan kinerja penjualan segmen-segmen
which consist of:
usaha Perseroan yang terdiri dari: - Perawatan tubuh:
- Personal care:
Penjualan produk perawatan tubuh yang berhasil dicapai
Sales of personal care products in 2015 reached
Perseroan di tahun 2015 yakni sebesar Rp1.689.502 juta
Rp1,689,502 million, increased by 21,61% compared
yang berarti menunjukan peningkatan sebesar 21,61%
to that of 2014 which was Rp1,389,298 million. Such
dibanding penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp1.389.298
increase was caused by distribution network expansion
juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh perluasan jaringan
and new SKU launching such as Ellips Hair Mask Keratin,
distribusi dan peluncuran SKU baru seperti Ellips Hair Mask
Resik V Whitening, Ovale Bedak Dingin, and so on.
Keratin, Resik V Whitening, Ovale Bedak Dingin dan seterusnya. PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
61
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
- Minuman
- Beverages
Penjualan produk minuman yang berhasil dicapai di
Sales of beverage products in 2015 amounted to
tahun 2015 yakni sebesar Rp1.344.482 juta yang berarti
Rp1,344,482 million, grew by 15.15% compared to sales
menunjukan peningkatan sebesar 15,15% dibanding
in 2014 which was Rp1,167,612 million. This increase was
penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp1.167.612 juta.
caused by distribution network expansion and new SKU
Peningkatan tersebut disebabkan oleh perluasan jaringan
launching such as Panther Energy drink, Cap Kaki Tiga
distribusi dan peluncuran SKU baru seperti Panther
Date & Fig variant, Cap Panda Drink Aloe Vera variant,
Energy drink, Cap Kaki Tiga rasa Kurma & Tin, Minuman
and Tampico Mango.
Cap Panda rasa Aloe vera dan Tampico Mango. - Makanan
- Food
Penjualan produk makanan yang berhasil dicapai di
Sales of food products in 2015 amounted to Rp563,143
tahun 2015 yakni sebesar Rp563.143 juta yang berarti
million, decreased by 27.37% compared to that of 2014
menunjukan penurunan sebesar 27,37% dibanding
which was Rp775,391 million. The decrease was caused
penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp775.391 juta.
by a decline in market demand for food products in line
Penurunan
tersebut
with the weakening economy of Indonesia in 2015.
permintaan
pasar
disebabkan
akan
produk
oleh
penurunan
makanan
seiring
melemahnya perekonomian Indonesia pada tahun 2015 - Farmasi
- Pharmaceuticals
Penjualan produk farmasi yang berhasil dicapai di tahun
Sales of pharmaceutical products reached by the Company
2015 yakni sebesar Rp6.721 juta yang berarti menunjukan
in 2015 amounted to Rp6,721 million, decreased by
penurunan sebesar 5,16% dibanding penjualan tahun
5.16% compared to that of 2014 which was Rp7,086
2014 yaitu sebesar Rp7.086 juta. Penurunan tersebut
million. Such decrease was caused by a decline in market
disebabkan oleh penurunan permintaan pasar akan
demand for pharmaceutical products for the period ended
produk farmasi untuk periode yang berakhir pada tanggal
on December 31, 2015.
31 Desember 2015
Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan di tahun 2015 sebesar Rp2.135.496
Cost of Goods Sold in 2015 amounted to Rp2,135,496
juta menunjukan penurunan sebesar 2,64% dibandingkan
million, decreased by 2.64% compared to 2014 which
dengan tahun 2014 sebesar Rp2.193.324 juta. Penurunan
was Rp2,193,324 million. The decrease was due to: (i) the
Beban Penjualan tersebut dikarenakan: (i) biaya bahan
decreased cost of packaging materials (mainly aluminum
pengemas (terutama kaleng alumunium) untuk produk
can) for personal care products as a result of a better price
pemeliharaan dan perawatan tubuh yang mengalami
negotiation with suppliers for a quicker payment, (ii) DLS
penurunan sebagai dampak dari hasil negosiasi harga yang
reduced the food product purchase from MKI in line with
lebih baik dengan pemasok untuk pembayaran yang lebih
the declining demand in market in 2015, and (iii) decrease
cepat, (ii) DLS mengurangi pembelian produk makanan dari
in depreciation expense as a result of change in method of
MKI seiring dengan penurunan permintaan pasar pada tahun
depreciation and estimation of useful life of fixed assets of
2015 dan (iii) penurunan beban penyusutan sebagai dampak
the Company and DLS.
Cost of Goods Sold
dari perubahan pada metode depresiasi dan estimasi umur manfaat ekonomis atas aset tetap Perseroan dan DLS.
Laba Kotor
Gross Profit
Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba
As an outcome of the aforementioned matters, gross profit
kotor meningkat 28,12% menjadi Rp1.468.351 juta pada
increased by 28.12% to Rp1,468,351 million in 2015
2015 dibanding Laba Kotor tahun 2014 sebesar Rp1.146.063
compared to gross profit in 2014 which was Rp1,146,063
juta.
million.
62 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Beban Penjualan
Selling Expenses
Beban Penjualan pada tahun 2015 yakni sebesar Rp799.645
Selling expenses in 2015 amounted to Rp799,645 million,
juta yang berarti meningkat sebesar 5,16% dibandingkan
increased by 5.16% compared to Selling Expenses in 2014
Beban Penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp760.441 juta.
which was Rp760,441 million. Such increase was caused by
Peningkatan tersebut dikarenakan meningkatnya biaya
an increase in cost of advertisement and promotion of new
iklan dan promosi atas peluncuran SKU baru serta kenaikan
SKU launching, as well as an increase in salary of marketing
gaji tenaga pemasaran dan penjualan seiring dengan
and sales personnel and in line with the increasing sales.
meningkatnya penjualan.
Beban Umum & Administrasi
Beban Umum & Administrasi pada tahun 2015 yakni
General & Administrative Expenses
General & Administrative expenses in 2015 amounted to
sebesar Rp240.648 juta yang berarti meningkat sebesar
Rp240,648 million, increased by 20.75% compared to
20,75% dibandingkan Beban Umum & Administrasi tahun
General & Administrative Expenses in 2014 which was
2014 yaitu sebesar Rp199.296 juta. Peningkatan tersebut
Rp199,296 million. Such increase was mainly caused by an
terutama dikarenakan kenaikan gaji, upah dan tunjangan
increase in salary, wage, and allowances for management
untuk manajemen dan karyawan administrasi seiring dengan
and administrative employees in line with an addition to
penambahan karyawan untuk mendukung pertumbuhan
employees to support business growth.
bisnis.
Beban Bunga
Interest Expenses
Beban bunga pada tahun 2015 yakni sebesar Rp88.756 juta
Interest expenses in 2015 amounted to Rp88,756 million,
yang berarti meningkat sebesar 46,70% dibandingkan beban
increased by 46.70% compared to interest rate in 2014
bunga tahun 2014 yaitu sebesar Rp60.502 juta. Peningkatan
which was Rp60,502 million. The increase was caused by
tersebut dikarenakan saldo utang bank jangka pendek dan
higher short-term and long-term bank loans account.
jangka panjang yang lebih tinggi. Rugi Selisih Kurs – neto
Loss on Foreign Exchange – net
Loss on foreign exchange – net in 2015 was Rp9,220 million,
Rugi selisih kurs – neto pada tahun 2015 yakni sebesar Rp9.220 juta yang berarti meningkat sebesar 112,71% dibandingkan
an increase of 112.71% compared to loss on foreign exchange
rugi selisih kurs – neto tahun 2014 yaitu sebesar Rp4.335
– net in 2014 which was Rp4,335 million. Such increase was
juta. Kenaikan rugi selisih kurs - bersih terutama dikarenakan
mainly caused by the weakening Rupiah exchange rate for US
melemahnya nilai tukar Rupiah atas Dolar AS selama tahun
Dollar during 2015.
2015.
Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi
Share in net loss in Associates
Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi pada tahun 2015
Share in net loss in Associates in 2015 was recorded at
tercatat sebesar Rp10.620 juta yang berarti meningkat
Rp10,620 million, an increase of 601.34% compared to that
sebesar 601,34% dibandingkan laba bersih atas entitas
of 2014 which was Rp2,118 million. This was due to the
asosiasi tahun 2014 yaitu sebesar Rp2.118 juta dikarenakan
increase in loss experienced by MKI as a result of decrease in
meningkatnya kerugian yang dialami oleh MKI sebagai
food products sales due to a decline in market demand.
akibat penurunan penjualan produk makanan seiring dengan berkurangnya permintaan pasar. Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga pada tahun 2015 tercatat sebesar
Interest income in 2015 was recorded at Rp4,081 million,
Rp4.081 juta yang berarti meningkat sebesar 235,44%
increased by 235.44% compared to interest income in 2014
dibandingkan pendapatan bunga tahun 2014 yaitu sebesar
which was Rp1,217 million due to increase in cash in banks
Rp1.217 juta dikarenakan meningkatnya saldo kas di bank
and placement of time deposits.
dan penempatan deposito berjangka.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
63
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
Income Before Income Tax Expenses
Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, Laba
As a result of the aforementioned matters, income before
Sebelum Beban Pajak Penghasilan tahun 2015 yakni sebesar
income tax expenses in 2015 increased by 145.02% to
Rp336.974 juta meningkat 145,02% dibandingkan dengan
Rp336,974 million compared to income before income tax
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan tahun 2014 sebesar
expenses in 2014 which was Rp137,528 million.
Rp137.528 juta.
Beban Pajak Penghasilan
Income Tax Expenses
Beban Pajak Penghasilan pada tahun 2015 yakni sebesar
Income tax expenses in 2015 amounted to Rp73,943 million,
Rp73.943 juta yang berarti meningkat sebesar 115,75%
an increase of 115.75% compared to income tax expenses
dibandingkan Beban Pajak Penghasilan tahun 2014 yaitu
in 2014 which was Rp34,273 million. This was due to an
sebesar Rp34.273 juta. Hal ini dikarenakan peningkatan
increase in taxable profits throughout 2015.
penghasilan kena pajak sepanjang tahun 2015.
Laba Bersih
Net Income
Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas,
The Company successfully recorded its net income at
Perseroan telah berhasil membukukan Laba Bersih sebesar
Rp263,031 million, an increase of 152.53% of total net
Rp263.031 juta yang berarti menunjukan peningkatan
income in 2014 which was Rp104,160 million.
sebesar 152,53% dari perolehan Laba Bersih pada tahun 2014 yakni sebesar Rp104.160 juta.
3. LAPORAN ARUS KAS
3. STATEMENTS OF CASH FLOWS
Arus Kas Perseroan sepanjang dapat dipaparkan sebagai
The Company’s cash flows can be explained as follows:
In million Rupiah
berikut:
Dalam juta Rupiah Uraian / Description
2014
(92.147)
(72.552)
21,26%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash Flows from Investing Activities
(215.617)
(234.675)
(8,84%)
288.521
929.096
222,02%
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar
Cash Flows from Operating Activities
Net cash flows used for operating activities amounted to Rp72,552 million in 2015, mainly caused by growth of the
Rp72.552 juta di tahun 2015, terutama dikarenakan
Company’s business. In 2014, the Company made payment
pertumbuhan bisnis Perseroan. Pada tahun 2014, Perseroan melakukan
pembayaran
kepada
pemasok
to suppliers at the amount of Rp2,075,548 million, payment
sebesar
for selling, general and administrative expenses, and other
Rp2.075.548 juta, pembayaran beban penjualan, umum dan
operating activities at the amount of Rp621,654 million, and
administrasi, dan kegiatan operasi lainnya sebesar Rp621.654
payment to employees at the amount of Rp391,946 million,
juta, dan pembayaran kepada karyawan sebesar Rp391.946
which was partially offset by receipt from customers that
juta, yang sebagian diimbangi penerimaan dari pelanggan
reached Rp3,125,310 million.
sebesar Rp3.125.310 juta. Arus Kas untuk Aktivitas Investasi
2015
Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Cash Flows from Financing Activities
% Peningkatan (Penurunan) / Increase (Decrease)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 2015 sebesar Rp234.675 juta, naik sebesar 8,84% dibandingkan
64 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Cash Flows for Investing Activities
Net cash flows used for investing activities in 2015 amounted to Rp234,675 million, increased by 8.84% compared to 2014
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
dengan 2014 sebesar Rp215.617 juta yang disebabkan oleh
which was Rp215,617 million. This was due to placement of
penempatan investasi jangka pendek sebesar Rp110.000 juta
short-term investment at the amount of Rp110,000 million
dan pembelian aset tetap sebesar Rp107.856 juta.
and fixed assets purchase that amounted to Rp107,856 million.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Cash Flows for Financing Activities
Cash flows from financing activities amounted to Rp929.096
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp929,096 juta di tahun 2015 terutama dikarenakan
million in 2015, mainly caused by proceeds from short-term
penerimaan pinjaman utang bank jangka pendek sebesar
bank loans at the amount of 1,855,679 million which was
1.855.679 juta yang sebagian diimbangi pembayaran utang
partially offset by payment of short-term bank loans of
bank jangka pendek sebesar Rp1.744.041 juta, penerimaan
Rp1,744,041 million, proceeds from short-term bank loans
pinjaman utang bank jangka panjang sebesar Rp75.000 juta
of Rp75,000 million which was partially offset by payment of
yang sebagian diimbangi pembayaran utang bank jangka
long-term bank loans of Rp41,029 million and proceeds from
panjang sebesar Rp41.029 juta dan dana hasil penawaran
initial public offering reaching Rp845,715 million.
umum perdana sebesar Rp845.715 juta.
Analisis Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas PERSEROAN Kemampuan Membayar Utang
Analysis of Solvency and Collectability Rate of the Company Solvency
Dalam mengukur kemampuan Perseroan untuk melunasi utang
The Company uses liquidity ratio to measure its capability in
jangka pendek, digunakan rasio likuiditas. Sedangkan dalam
fulfilling current liabilities, while to measure the Company’s
mengukur kemampuan Perseroan untuk melunasi utang jangka
capability in fulfilling non-current liabilities, the Company uses
panjang, menggunakan rasio solvabilitas.
solvency ratio.
Tabel Rasio Likuiditas
Table of Liquidity Ratio
Dalam juta Rupiah
In million Rupiah Uraian / Description
Aset Lancar / Current Assets
2015
2014 2.089.897
888.634
Piutang Usaha / Trade Receivables
924,165
445,839
Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents
665.988
44.354
Investasi Jangka Pendek / Short-term Investments
110.029
-
1.291.021
1.090.455
- Rasio Lancar / Current Ratio
1,62
0,81
- Rasio Cepat / Quick Ratio
1,32
0,45
- Rasio Kas / Cash Ratio
0,52
0,04
Jumlah Hari Persediaan / Number of Day’s Sales Inventory
56.73
44.94
Jumlah Hari Piutang Usaha / Number of Day’s Receivables
68.43
40.31
Jumlah Hari Utang Usaha / Number of Day’s Account Payable
74.73
69.31
Siklus Konversi Kas / Cash Conversion Cycle
50.42
15.94
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities Rasio / Ratio:
Untuk mengukur likuiditas dapat diukur dengan beberapa cara
Liquidity can be measured by the following methods:
yakni: • Rasio lancar, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendek. • Rasio cepat, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah kas dan setara kas dan piutang lancar dengan jumlah
• Current ratio, calculated by dividing current assets dividing current liabilities. • Quick ratio, calculated by dividing cash and cash equivalents and current receivables by current liabilities.
liabilitas jangka pendek.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
65
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
• Rasio kas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah kas dan setara kas dengan jumlah liabilitas jangka pendek.
Profil Perusahaan Company Profile
• Cash ratio, calculated by dividing cash and cash equivalents by current liabilities.
• Siklus konversi kas, yang dihitung dengan cara menjumlahkan
• Cash conversion cycle, calculated by adding number of day’s
jumlah hari persediaan dan jumlah hari piutang usaha,
sales and number of day’s receivables, and then deducted by
kemudian dikurangkan dengan jumlah hari utang usaha.
number of day’s account payable.
Peningkatan likuiditas Perseroan disebabkan oleh peningkatan
Increase in the Company’s liquidity was caused by increase in cash
kas dan setara kas hasil penerimaan dana penawaran umum
and cash equivalents from receipt of initial public offering, trade
perdana saham, piutang usaha serta adanya investasi jangka
receivables, and short-term investment representing investments
pendek yang merupakan unit penyertaan reksa dana Mega Dana
in Mega Dana Kas and Cipta Dana Cash mutual funds which was
Kas dan Cipta Dana Cash yang dikelola oleh bank kustodian PT.
managed by custodian bank of PT Bank CIMB Niaga Tbk. Increase
Bank CIMB Niaga Tbk. Peningkatan likuiditas berarti peningkatan
in liquidity means improvement of the Company’s capability to
kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek
pay current liabilities and efficiency in using current assets.
dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset lancar. Tabel Rasio Solvabilitas
Table of Solvency Ratio
Dalam juta Rupiah
In million Rupiah Uraian / Description
2015
Total Aset / Total Assets
2014 3.211.235
1.863.381
143.584
110.540
1.776.629
662.385
Beban Bunga / Interest Expenses
88.756
60.502
Beban Pajak Penghasilan / Income Tax Expenses
73.943
34.273
425.730
198.935
- Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Aset / Non-Current Liabilities to Total Assets Ratio
0,04
0,06
- Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Ekuitas / Non-Current Liabilities to Total Equities Ratio
0,08
0,17
- Rasio Total Aset Terhadap Total Ekuitas / Total Assets to Total Equities Ratio
1.81
2.81
- Rasio EBIT Terhadap Beban Bunga / EBIT to Interest Expenses Ratio
4,80
3,29
Total Liabilitas Jangka Panjang / Total Non-Current Liabilities Total Ekuitas / Total Equities
Laba Sebelum Beban Bunga dan Beban Pajak Penghasilan (EBIT) / Income Before Interest Expenses and Income Tax Expenses Rasio / Ratio:
Untuk mengukur solvabilitas dapat diukur dengan beberapa cara
Solvency can be measured by the following methods:
yakni: • Rasio liabilitas jangka panjang terhadap total aset, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas
• Non-current liabilities to total assets ratio, calculated by dividing non-current liabilities by total assets.
jangka panjang dengan jumlah total aset. • Rasio liabilitas jangka panjang terhadap total ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas
• Non-current liabilities to total equity ratio, calculated by dividing non-current liabilities by total equities.
jangka panjang dengan jumlah total ekuitas. • Rasio total aset terhadap total ekuitas, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah total aset dengan jumlah total
• Total assets to total equity ratio, calculated by dividing total assets by total equities.
ekuitas. • Rasio EBIT terhadap beban bunga, yang dihitung dengan
• EBIT to interest expenses ratio, calculated by dividing income
cara membandingkan jumlah laba sebelum beban bunga dan
before interest expenses and income tax expenses by interest
beban pajak penghasilan dengan jumlah beban bunga.
expenses.
66 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Secara umum, solvabilitas Perseroan di tahun 2015 lebih baik
In general, the Company’s solvency in 2015 was improved
dibandingkan dengan tahun 2014. Rasio liabilitas jangka panjang
compared to 2014. Non-current liabilities to total assets ratio in
terhadap total aset tahun 2015 sebesar 0,04 kali, sedangkan di
2015 was 0.04 times, while it was 0.06 times in 2014, a decrease
tahun 2014 sebesar 0,06 kali, mengalami penurunan sebesar
of 33.33%. Non-current liabilities to total equities ratio in 2015
33,33%. Sedangkan rasio liabilitas jangka panjang terhadap
was 0.08 times, while it was 0,17 times in 2014, which decreased
total ekuitas tahun 2015 sebesar 0,08 kali, sedangkan di tahun
by 52.94%. Total assets to total equities ratio in 2015 decreased
2014 sebesar 0,17 kali, mengalami penurunan sebesar 52,94%.
by 36.54% to 2.08 times from 2.84 times in 2014. EBIT to interest
Sementara itu rasio total aset terhadap total ekuitas tahun 2015
expenses in 2015 was 4.80 times, increased from 2014 which
sebesar 2,08 kali, sedangkan di tahun 2014 sebesar 2,84 kali,
was 3.29 times; an increase of 45.90%. The increase in solvency
mengalami penurunan sebesar 36,54% dan rasio EBIT terhadap
means improvement in the Company’s capability to fulfill non-
beban bunga tahun 2015 sebesar 4,80 kali, sedangkan di tahun
current liabilities.
2014 sebesar 3,29 kali, mengalami kenaikan sebesar 45,90%. Peningkatan
solvabilitas
berarti
peningkatan
kemampuan
perusahaan untuk melunasi utang jangka panjang.
Tingkat Kolektabilitas Piutang
Collectability Rate
Kolektibilitas Piutang Perseroan menggambarkan seberapa
The Company’s receivable collectability describes how effective
efektif Perseroan mengelola tagihan-tagihan kepada pihak ketiga
the Company manages bills to third party as reflected in an aging
sebagaimana tercermin dari umur piutang atau jangka waktu
of receivables or period of receivable disbursement. In 2015, the
pencairan piutang. Pada tahun 2015 kolektabilitas piutang
Company’s collectability rate was 68 days, increased compared to
Perseroan sebesar 68 hari naik dibandingkan dengan tahun 2014
2014 which was 40 days. This was caused by higher increase in
40 hari. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan piutang usaha
trade receivables compared to increase in sales.
yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan penjualan.
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen
Capital Structure and Management Policy
Struktur modal merupakan penggabungan antara modal sendiri
Capital structure is a combination of equity and liabilities. The
(ekuitas) dan hutang (liabilitas). Perseroan memaksimalkan struktur
Company maximizes its capital structure by optimizing minimum
modal dengan mengoptimalkan modal rata-rata tertimbang yang
weighted average cost of capital. Capital structure with minimum
minimum. Struktur modal dengan minimum biaya penggunaan
cost of usage can impact the increase in the Company’s share
dana dapat berpengaruh terhadap peningkatan nilai saham
value, but does not increase the net income per share.
Perseroan, tetapi tidak meningkatkan laba bersih per saham. Kebijakan struktur modal Perseroan ditujukan untuk melindungi
Capital structure policy in the Company aims to keep the entity’s
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
capability in maintaining business continuity, thus the entity
usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi
still can provide return for shareholders and benefits for other
pemegang saham dan manfaat bagi seluruh pemangku
stakeholders. Capital structure policy also aims to determine the
kepentingan lainnya. Kebijakan struktur modal juga ditujukan
prices of products and services that are worth the risks.
kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. Perseroan
In line with the generally-accepted practice, the Company
mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio liabilitas
evaluates its capital structure through debt-to-equity ratio
terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian
(gearing ratio), which is calculated by dividing net liabilities to
antara liabilitas bersih dengan modal. Liabilitas bersih adalah
equity. Net liabilities are derived from total consolidated liabilities
jumlah liabilitas konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan
deducted by total cash and cash equivalents. Whereas, total
setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas
equity is all components of equity in the consolidated statements
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember
of financial position as of December 31, 2015 and 2014.
Sebagaimana
praktik
yang
berlaku
umum,
2015 dan 2014.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
67
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pada 2015, kebijakan manajemen atas struktur modal yakni
In 2015, management policy on capital structure namely with
dengan rasio liabilitas terhadap modal sebesar 0,43, lebih
liabilities to equity ratio amounted to 0.43, lower than 2014
rendah dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1,75. Hal ini
which was 1.75. This indicated that the Company has lower
mengindikasikan Perseroan memiliki risiko keuangan yang lebih
financial risk in 2015 compared to 2014.
rendah pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014. Berikut ini merupakan struktur modal Perseroan per 31 Desember
The following is the Company’s capital structure as of December 31,
Dalam juta Rupiah
In million Rupiah Uraian / Description
2015
Jumlah liabilitas / Total liabilities
2014 1.434.605
1.200.996
Dikurangi kas dan setara kas / Less cash and cash equivalents
665.988
44.354
Jumlah liabilitas bersih / Total net liabilities
768.617
1.156.642
1.776.629
662.385
0,43
1,75
Jumlah modal / Total equity Rasio liabilitas bersih terhadap modal / Net liabilities to equity ratio
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitment for Capital Goods Investment
Perseroan secara berkala mengeluarkan investasi barang modal
The Company periodically issues capital goods investment to
untuk mendanai ekspansi usaha Perseroan, pemeliharaan
finance its business expansion, equipment maintenance, and
peralatan dan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional.
improve the efficiency of operational activities. Most of capital
Sebagian besar investasi barang modal berhubungan dengan
goods investment related to additional fixed assets.
penambahan aset tetap. Berikut ini paparan mengenai belanja barang modal Perseroan
The following is the explanation of capital goods expenditure for
selama dua tahun terakhir
the last two years
Dalam juta Rupiah
In million Rupiah Uraian / Description
2015
Tanah / Land
2014 255
5.154
Bangunan / Buildings
29.014
73.781
Kendaraan / Vehicles
4.132
3.986
Peralatan / Equipments
9.695
12.822
Mesin / Machineries
66.851
86.687
Aset dalam pembangunan-bangunan / Assets in progress-buildings
10.551
-
Aset dalam pembangunan-mesin / Assets in progress-machineries Sewa pembiayaan-kendaraan / Finance lease-vehicles Sewa pembiayaan-peralatan / Finance lease-equipments Jumlah Belanja Modal / Total Capital Expenditure
1.267
-
734
6.446
-
1.451
122.498
190.328
Informasi dan Fakta Material yang terjadi Setelah Laporan Akuntan
Material Fact and Information Subsequent to Reporting Date
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah
There was no material fact and information subsequent to
tanggal laporan akuntan.
reporting date.
68 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Prospek Usaha PERSEROAN
Business Outlook
Perseroan optimis bahwa mengembangkan produk merupakan
The Company believes that product development is one of the
salah satu kunci keberhasilan dan pertumbuhan. Perseroan
keys to success and growth. Product rejuvenation and innovation
senantiasa melakukan inovasi dan peremajaan produk untuk
are always conducted to meet the customers’ needs and
memenuhi preferensi dan kebutuhan konsumen yang terus
preference that are always changing. The Company considers
berubah. Perseroan yakin bahwa pendekatan tersebut merupakan
that such approach is effective, where the Company’s products
pendekatan yang efektif dimana produk Perseroan merupakan
are the first market maker that enables the Company to create
pelaku pasar pertama yang memperbolehkan Perseroan untuk
market for the Company’s products.
berusaha menciptakan pasar bagi produk Perseroan. Dalam memandang prospek bisnis Perseroan di tahun mendatang,
In observing the business outlook, the Company is very confident
Perseroan amat yakin akan mengalami pertumbuhan. Pasalnya,
that it will achieve growth in the future. This is because consumer
industri consumer goods merupakan kebutuhan masyarakat
goods industry relates to daily needs of the public and is not
setiap hari dan tentunya tahan krisis. Sehingga untuk tahun
subject to crisis. Therefore, for the upcoming years, the Company
mendatang Kino akan fokus untuk mengenalkan produk-produk
will focus to introduce more innovative products. To create
yang lebih inovatif. Untuk memperoleh produk yang inovatif,
innovative products, the Company conducted the following
Perseroan melakukan beberapa tahap, sebagai berikut
steps:
1. Ide
1. Idea
Menemukan kebutuhan konsumen dan tren pasar melalui riset, kunjungan eksposisi, loka-karya dan desk research.
Identifying the consumers’ needs and market trend through research, exposition visits, workshop, and desk research.
2. Konsep
2. Concept
Setelah menemukan ide, tahap selanjutnya yakni menemukan
After the Company came up with an idea, the next step is
konsep yang tepat atas perilaku kosumen, analisis, kompetitor,
formulating the appropriate concept of consumer behavior,
masalah, hukum, ekuitas merek, dan tes konsep
analysis, competitor, trouble, legal, brand equity, and concept test.
3. Pengembangan
3. Development
Setelah menemukan konsep yang tepat, tahap selanjutnya
After the appropriate concept was developed, the next step is
yakni pengembangan komprehensif terhadap perumusan
comprehensive development of formulation of planning and
perencanaan dan pengemasan, promotyping, tes komunikasi
packaging, promotyping, communication and sensory test.
dan sensorik. 4. Evaluasi Akhir
4. Final Evaluation
Tahap selanjutnya setelah pengembangan adalah evaluasi
The next step is final evaluation by conducting fine tuning
akhir dengan melakukan fine tuning dan persiapan produksi
and mass production preparation that covers technical
massal yang meliputi spesifikasi teknikal, percobaan produksi,
specification, production trial, standardization, quality,
standardisasi, kualitas, analisis bisnis, strategi komunikasi,
business analysis, communication strategy, final, and BPOM
final dan registrasi BPOM.
registration.
5. Peluncuran
5. Launching
Tahap akhir yang dilakukan adalah peluncuran dengan
The last step is launching, conducted by launching new
mengirimkan produk baru ke konsumen dengan rencana
product to the consumers with marketing plan, budget,
pemasaran, anggaran biaya, rencana distribusi, pelatihan
distribution plan, sales training, brand communication, and
penjualan, komunikasi merek, dan strategi pembelajaran
market study strategy.
pasar. Kelima tahap tersebut dilakukan dalam kurun waktu 18 (delapan
The five aforementioned steps are performed within the period of
belas) bulan.
18 (eighteen) months.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
69
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Proyeksi 2016
Projection for 2016
Pemerintah telah melakukan banyak langkah untuk memelihara
The Government has implemented various steps to maintain the
kestabilan
pada
economic stability and public trust to Indonesia’s economy. The
menengah
growth of middle class and the increased young age population
dan peningkatan populasi usia muda di Indonesia akan terus
in Indonesia will continuously drive the growth of consumption
mendorong pertumbuhan industri barang konsumsi ke depannya
goods industry in the future, in line with the increased purchasing
seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat. Urbanisasi
power of the society. Urbanization will continue to contribute to
akan terus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
the economy and consumption growths. Urbanization trend will
ekonomi dan konsumsi. Tren urbanisasi akan menyebabkan pola
lead to a more centered-population pattern, which will benefit
populasi yang lebih terpusat, yang mendapatkan keuntungan
from easier access to various sales channels in urban areas with
dari akses yang lebih mudah ke berbagai saluran penjualan pada
relatively high growth, thus increasing accessibility to a wide
area perkotaan yang telah berkembang, sehingga meningkatkan
range of consumer goods.
ekonomi
perekonomian
dan
kepercayaan
masyarakat
Indonesia.
Pertumbuhan
kelas
aksesibilitas ke berbagai barang konsumen. Perseroan akan terus mengedepankan budaya kepuasan
The Company will always prioritize the culture of consumer
konsumen yang berfokus pada inovasi dan pengembangan
satisfaction that focuses on sustainable product development
produk yang berkesinambungan. Perseroan meyakini hal ini
and innovation. The Company believes that such matters
telah memberikan landasan yang kuat dan keuntungan sebagai
have provided strong foundation and advantage as pioneer of
pelopor pengembangan beragam lini produk, serta menjadi kunci
development of various product lines, and the key to success in
keberhasilan dalam mempertahankan dan meningkatkan daya
maintaining and improving the Company’s competitiveness for
saing Perseroan dalam jangka panjang. Perseroan akan terus
the long term. The Company will continuously improve its brand
meningkatkan kekuatan merek Perseroan melalui pemasaran
equity through integrated marketing and continues to expand its
yang terintegrasi dan terus melakukan perluasan jaringan
sales and distribution network in Indonesia, as well as improves
distribusi dan penjualan di Indonesia serta meningkatkan efisiensi
its cost efficiency and production capacity.
biaya dan kapasitas produksi.
Aspek Pemasaran Strategi Pemasaran
MARKETING ASPECTS
Perseroan yakin bahwa pengakuan dan reputasi merek Perseroan
The Company believes that positive image and brand
yang baik merupakan faktor penting dalam kesuksesan bisnis
acknowledgement are the essential factors in ensuring the success
perusahaan. Perseroan mempromosikan merek dagangnya
of its business. The Company promotes its brand through diverse
melalui aktivitas pemasaran dan promosi yang bervariasi.
marketing and promotional activities, including the above-the-
Kegiatan pemasaran menggunakan teknik sebagai berikut: media
line media, which consist of television advertisements (the most
above the line yang terdiri atas iklan televisi (saluran pemasaran
important marketing channel of the Company), program sponsors
Perseroan yang paling penting), sponsor program dan papan
and billboards. In addition, the Company also carries out various
iklan; program dalam toko yang terdiri atas penampilan, kategori
in-shop programs, comprising display, management category,
manajemen, duta merek, dan promosi di dalam toko; aktivasi
brand ambassador, and in-shop promotions; out-shop activities,
luar toko, yang terdiri atas peluncuran merek dan keterlibatan
comprising brand launching and consumer participation; and
konsumen; dan distribusi yang terdiri atas program layanan
distribution programs, comprising customer service program
pelanggan dan perluasan geografis. Perseroan juga memiliki
and geographical expansion. The Company also has a certain
program tampilan untuk membantu Perseroan dalam membujuk
display program that will enable the Company to persuade the
pedagang eceran agar produk Perseroan dapat ditampilkan
retailers to display the Company’s products prominently in their
secara menonjol. Beban pemasaran dan promosi Perseroan
shop. For these activities, the Company recorded marketing and
tercatat masing-masing sekitar 21,2%, 15,3% dan 14,8% dari
promotional expenses of 21.2%, 15.3% and 14.8% from the
penjualan Kino masing-masing untuk tahun yang berakhir pada
sales of Kino’s products, for the years ending on December 31,
tanggal 31 Desember 2013, 2014 dan 2015.
2013, 2014 and 2015 respectively.
70 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Marketing Strategy
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Perseroan memiliki enam senior manajemen yang bertanggung
The Company has 6 management seniors who are responsible for
jawab atas pemasaran produk Perseroan pada 2015. Tim
the marketing activities during 2015. The marketing team of the
pemasaran terdiri atas beberapa divisi yaitu inovasi produk,
Company consists of several divisions, namely product innovation,
wawasan dan perencanaan, kosmetik, minuman, farmasi dan
knowledge and planning, cosmetics, beverages, pharmaceuticals
komunikasi pemasaran.
and marketing communication.
Dalam memasarkan produknya Perseroan memiliki banyak
In marketing its products, the Company certainly has various
keunggulan. Keunggulan Perseroan, antara lain:
competitive advantages, among others:
1. Merek pemimpin pasar pada sejumlah segmen pemeliharaan
1. The leading brand in the domestic market of personal care,
dan perawatan tubuh di Indonesia yang didukung dengan
coupled with the developing food and beverages business.
bisnis makan dan minuman yang berkembang. 2. Portofolio merek-merek produk makanan dan minuman
2. Portfolio of growing food and beverage brands by conducting
yang berkembang dengan pengembangan produk-produk
continuous development of premium products through joint
premium melalui joint venture dengan Morinaga.
venture with Morinaga.
3. Jaringan distribusi yang kuat dan modern di Indonesia serta
3. Strong and modern network of distribution all across the
dukungan jaringan distributor lokal untuk wilayah-wilayah di
country, supported by local distribution network for regions
luar Jawa.
outside of Java.
4. Kemampuan pengembangan produk dan kapabilitas produk
4. Product development ability and strong product capability, as
yang kuat dan rekam jejak pada inovasi produk yang telah
well as the Company’s proven track record in creating product
terbukti.
innovations.
5. Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki jiwa
5. Experienced management team with robust entrepreneurial
kewirausahaan dengan rekam jejak yang baik dalam
skills, coupled with good track record in maintaining positive
pertumbuhan usaha dan profitabilitas .
business growth and profitability.
Kebijakan Dividen
DIVIDEND POLICY
Pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
Dividend distribution policy of the Company refers to the
terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan
provisions in the Articles of Association and the approval gained
pemegang
mempertimbangkan
from the shareholders in the GMS, as well as by taking into
kewajaran atas pembayaran tersebut dan juga kepentingan
account the fairness of dividend distribution and Company’s
Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila
interests. Dividend can only be distributed if the Company is able
Perseroan mencatatkan laba ditahan yang positif.
to record positive retained earnings.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham
The determination of the amount of dividend and payment date
tersebut, akan bergantung pada rekomendasi Direksi dengan
relies on the Board of Directors’ recommendations by considering
mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi:
several factors as follows:
1. Laba ditahan hasil usaha dan keuangan, kondisi likuiditas,
1. Retained earnings as the results of the Company’s operational
prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan
and financial performance, liquidity condition, business
akuisisi), kebutuhan kas, kesempatan bisnis
outlook (including capital expenditure and acquisition), cash
saham
pada
RUPS
serta
requirements, business opportunities. 2. Pembayaran dividen tunai oleh Entitas Anak kepada Perseroan. 3. Faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.
2. Payment of cash dividend from the Subsidiaries to the Company 3. Other factors deemed relevant by the Board of Directors.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
71
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Program Kepemilikan saham oleh Karyawan
EMPLOYEES’ SHARES OWNERSHIP PROGRAM
Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan
In conjunction with Initial Public Offering, the Company held ESA
mengadakan Program ESA sesuai dengan Akta No.46/2015 dan
Program pursuant to Deed No. 46/2015 and Circular Decision
Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan tanggal 3
Letter of Board of Commissioners on August 3, 2015 and October
Agustus 2015 dan 7 Oktober 2015, pemegang saham Perseroan
7, 2015, the Company’s shareholders approved the ESA Program
telah menyetujui Program ESA dengan jumlah sebanyak 30.000
with a total of 30,000 (thirty thousand) shares from Offered
(tiga puluh ribu) saham dari Saham Yang Ditawarkan dalam
Shares in this Initial Public Offering.
Penawaran Umum Saham Perdana ini. Tujuan utama Program ESA adalah memberikan penghargaan
The main purpose of ESA Program was to appreciate the
kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian
employees as they have contributed to the Company’s
kinerja Perseroan sehingga Perseroan dapat memenuhi kriteria
performance achievement, so that the Company is qualified to
sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek.
go public after listing its shares on the Stock Exchange.
Pelaksanaan Program ESA mengikuti ketentuan yang terdapat
The implementation of ESA Program follows the regulations stated
dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
in Regulation No. IX.A.7, Attachment of Decision of Chairman
dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang
of Bapepam and LK No. Kep-691/BL/2011 on December 30,
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum
2011 on Underwriting Order and Rationing in Public Offering
(“Peraturan No. IX.A.7”).
(“Regulation No. IX.A.7”).
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
REALIZATION OF PUBLIC OFFERING PROCEEDS
Perseroan telah membuat rencana penggunaan dana hasil dari
The Company has drafted a usage plan for Initial Public Offering
Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-
proceeds, with less Issuers costs, which will be used:
biaya Emisi, akan digunakan untuk: 1. Sekitar 27% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas
1. Around 27% will be used by the Company and/or Subsidiaries
Anak untuk pembelian/akuisisi merek dan/atau pembelian/
to purchase/acquire assets and/or purchase/acquire/include
akuisisi aset dan/atau pembelian/akuisisi/penyertaan modal
capitals to companies in similar industry to support the
pada perusahaan di industri sejenis untuk mendukung
Company’s inorganic growth.
pertumbuhan inorganik Perseroan. 2. Sekitar 50% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau
2. Around 50% will be used by the Company and/or Subsidiaries
Entitas Anak untuk belanja modal dalam rangka mendukung
for capital expenditures to support the Company’s organic
pertumbuhan organik Perseroan
growth.
3. Sisanya sekitar 23% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak untuk modal kerja.
3. The remaining 23% of the fund will be used by the Company and/or Subsidiaries as working capital.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/Modal, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, BUSINESS MERGER/ CONSOLIDATION, ACQUISITION, DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING, AFFILIATED TRANSACTION AND TRANSACTION CONTAINING CONFLICTS OF INTEREST
Investasi
Investment
Pada tahun 2015, Perseroan telah mengeluarkan belanja modal
In 2015, the Company spent Rp122,498 million for capital
sebesar Rp122.498 juta.
expenditures.
72 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Ekspansi
Expansion
Perseroan tidak melakukan ekspansi di tahun 2015.
The Company did not perform expansion in 2015.
Divestasi
Divestment
Perseroan tidak melakukan divestasi di tahun 2015.
The Company did not perform divestment in 2015.
Penggabungan Usaha
Business Merger
Perseroan tidak melakukan penggabungan usaha di tahun 2015.
The Company did not perform business merger in 2015.
Akuisisi
Acquisition
Perseroan tidak melakukan akuisisi pada tahun 2015.
The Company did not perform acquisition in 2015.
Restrukturisasi Modal
Capital Restructuring
Perseroan tidak melakukan transaksi material terkait dengan
The Company did not conduct material transaction in relation
restrukturisasi modal pada tahun 2015.
with capital restructuring in 2015.
Transaksi Afiliasi
Affiliated Transaction
Perseroan tidak melakukan transaksi afiliasi pada tahun 2015.
The Company did not conduct affiliated transaction in 2015.
Pengaruh Perubahan Regulasi Terhadap Laporan Keuangan
IMPACTS OF CHANGES IN REGULATIONS ON FINANCIAL STATEMENTS
Pada 2015, tidak terdapat perubahan regulasi terhadap Laporan
In 2015, there was no change in regulation on the financial
Keuangan sehingga informasi tersebut tidak dapat disajikan.
statements. Thus, the information could not be presented.
Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi terhadap Laporan Keuangan
IMPACTS OF CHANGES IN ACCOUNTING POLICY ON FINANCIAL STATEMENTS
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada 1 Januari
The new accounting standards effective for the financial year
2015, yang relevan dan berdampak material terhadap laporan
January 1, 2015 which is relevant and have a material impact
keuangan adalah sebagai berikut:
to the consolidated financial statements of the Group, are as follows:
• PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”.
• - PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1
The new accounting standards effective for the financial year
januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material
January 1, 2015, which are relevant but do not have a material
terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut:
impact to the consolidated financial statements of the Group, are as follows:
• PSAK No. 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
• PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial
• PSAK No. 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
• PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”.
• PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan
• PSAK No. 15 (Revised 2013) ‘Investment in Associates and
Satements”.
Ventura Bersama”.
Joint Ventures”.
• PSAK No. 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan”.
• PSAK No. 46 (Revised 2014) “Income Taxes”.
• PSAK No. 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”.
• PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”.
• PSAK No. 50 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
• PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial instruments: Presentation”.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
73
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
• PSAK No. 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. • PSAK
No.
60
Profil Perusahaan Company Profile
• PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial instruments: Recognition and Measurement”.
(revisi
2014)
“Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan”.
• PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial instruments: Disclosures”.
• PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”.
• PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”.
• PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas
• PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”.
Lain”. • PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
• PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”.
• ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
• ISAK No. 15, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum
Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
Funding Requirements and their Interaction”.
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1
The new accounting standards effective for the financial year
Januari 2015, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan
January 1, 2015, which are irrelevant to the consolidated financial
konsolidasian Grup adalah sebagai berikut:
statements of the Group, are as follows:
• PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”.
• PSAK No. 66 “Joint Arrangements”.
• ISAK No. 26 (revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif
• ISAK No. 26 (Revised 2014) “Reassessment of Embedded
Melekat”.
74 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Derivatives”
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
75
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pelaksanaan TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD COORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Perseroan berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan
The Company is fully committed to continuously improving the
kualitas penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik
quality of the implementation of Good Corporate Governance
(Good Corporate Governance/GCG) secara konsisten dan
(GCG) practices in all of its operational activities, in order to
berkesinambungan dalam kegiatan usahanya untuk menghadapi
face the dynamics of business environment and fluctuations of
perubahan lingkungan bisnis dan fluktuasi harga komoditas.
commodity prices.
Penerapan prinsip-prinsip GCG secara baik dan konsisten
The proper and consistent implementation of GCG principles is
bertujuan untuk:
aimed to:
1. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif,
1. Encourage professional, effective and efficient company
dan efisien serta memberdayakan fungsi dan kemandirian
management and empower the functions and independency
organ Perseroan;
of the Company’s instruments;
2. Meningkatkan kepercayaan dan ekspektasi investor dan stakeholder sehingga eksistensi Perseroan dapat terus
2. Increase trust and expectation from investors and stakeholders to maintain the Company’s existence;
dipertahankan; 3. Mendorong organ Perseroan dalam membuat keputusan
3. Encourage the Company’s instruments in making decisions
serta menjalankan strategi dan program kerja dilandasi oleh
and implementing strategies and work program, based on
kepatuhan terhadap peraturan perundang-perundangan,
compliance with the regulations, and awareness in corporate
seta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan
social responsibility for the stakeholders or environmental
terhadap
preservation in the Company.
pemangku
kepentingan
maupun
kelestarian
lingkungan sekitar Perseroan.
Prinsip GCG
GCG Principles
Perseroan mengembangkan struktur GCG sesuai dengan
The Company develops GCG structure in accordance with the
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
prevailing laws and regulations as well as the best practices in the
serta best practice bagi Perseroan. Secara konsisten, Perseroan
Company. The Company consistently implements GCG principles,
menerapkan prinsip GCG yakni transparansi, akuntabilitas,
which consist of transparency, accountability, responsibility,
responsibilitas, independensi dan kewajaran.
independency and fairness.
A. Transparansi
A. Transparency
Yakni keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
Openness in decision-making process and in disclosing material
keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi
and relevant information regarding the Company.
material dan relevan mengenai Perseroan.
76 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Perseroan senantiasa memberikan informasi yang benar, akurat,
The Company relentlessly provides correct, accurate and timely
dan tepat waktu kepada seluruh Pemangku Kepentingan.
information to the Stakeholders. The Company believes that
Perseroan meyakini bahwa melaksanakan prinsip transparansi
proper and accurate implementation of transparency principle will
dengan baik dan tepat akan menghindari terjadinya benturan
prevent the occurrence of conflicts of interest with other parties.
kepentingan dengan berbagai pihak. Hal ini dibuktikan dengan
This is proven through publication of financial information with
publikasi informasi keuangan yang berdampak signifikan kepada
significant impact on the Company’s performance.
kinerja Perseroan . B. Akuntabilitas Akuntabilitas,
B. Accountability dan
Accountability, namely the clarity in function, implementation and
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perseroan
responsibility of each instrument for an effective management of
terlaksana secara efektif.
the Company.
Seluruh
yakni
organ
tata
kejelasan
kelola
fungsi,
Perseroan
pelaksanaan,
prinsip
All of the Company’s governance instruments have an
akuntabilitas dengan kejelasan fungsi, struktur, sistem, serta
memiliki
accountability principle with clear and systematic function,
pertanggungjawaban yang sistematis. Hal ini dapat terlihat
structure, procedure and responsibility. The implementation of this
melalui pengelolaan Perseroan
yang memisahkan tugas dan
principle can be observed through the Company’s management
tanggung jawab serta menguraikan secara jelas mengenai
that classifies duties and responsibilities, and thoroughly defines
fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang masing-masing organ
the functions, rights, duties and authority of each instrument.
tata kelola. C. Responsibilitas
C. Responsibility
Yakni kesesuaian di dalam pengelolaan bisnis terhadap peraturan
The compliance in business management with the prevailing
perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat.
regulations and healthy corporate principles.
Bentuk pertanggungjawaban Perseroan dibuktikan dengan
The Company’s responsibility is evidenced through compliance
kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, baik dalam
with the prevailing regulations, both in business operations
operasional kegiatan usaha Perseroan seperti pemberian
such as providing protection which covers the employees’
perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan
welfare, safety and health and the implementation of corporate
kesehatan tenaga kerja, maupun pelaksanaan tanggung jawab
responsibility such as sustainable implementation of Corporate
korporasi Perseroan seperti pelaksanaan program tanggung
Social Responsibility (CSR).
jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang berkelanjutan. D. Independensi
D. Independency
Yakni pengelolaan Perseroan dilakukan dengan profesional
Professional Company management without conflicts of interest
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak mana pun
and influence from any party that is not in line with regulations
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
and healthy corporate principles.
prinsip korporasi yang sehat. E. Kewajaran
E. Fairness
Kewajaran, yakni keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
Fairness, namely justice and equality in meeting the rights of the
hak-hak seluruh Pemangku Kepentingan berdasarkan prinsip
Stakeholders based on healthy corporate principles.
korporasi yang sehat.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang
Pursuant to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, a
Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum
company’s instruments consist of General Meeting of Shareholders
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi Komite-
(GMS), Board of Commissioners, Board of Directors, Committees
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
77
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
komite di bawah Dewan Komisaris, Unit Audit Internal, dan
under Board of Commissioners, Internal Audit Unit and Corporate
Sekretaris Perusahaan. Kepengurusan Perseroan menganut
Secretary. The Company upholds two-boards system, namely
sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris
the Board of Commissioners and Board of Directors, with clear
dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang
authority and responsibilities in accordance with their functions,
jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan
as stated in Articles of Association and the laws and regulations.
dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-Undangan. Berikut ini adalah struktur tata kelola yang dimiliki oleh Perseroan.
The following is the Company’s governance structure.
RUPS GMS
Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Direksi Board of Directors
Unit Audit Internal Internal Audit Unit
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ
General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s
Perseroan yang memiliki Kewenangan yang eksklusif yang tidak
instrument with exclusive authority not granted to Board of
diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Kewenangan
Directors and Board of Commissioners. The authority, form and
RUPS, bentuk dan luasannya, ditentukan dalam peraturan
coverage of the GMS are determined in the regulations and
perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
Articles of Association.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS
GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual
Tahunan wajib diselenggarakan Direksi paling lambat 6 bulan
GMS must be held in at least 6 months after the end of the
setelah tahun buku Perseroan berakhir sedangkan RUPS Luar
Company’s fiscal year by Board of Directors. Extraordinary GMS is
Biasa diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan
held at any time based on the Company’s needs. The organizing
Perseroan. Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
of Annual GMS and Extraordinary GMS refers to the prevailing
mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan
laws and regulations, particularly Law Number 40 of 2007 on
yang berlaku, khususnya Undang-Undang Nomor 40 tahun
Limited Liability Companies and OJK Regulation Number 32/
2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK Nomor 32/
POJK.04/2014 on the Planning and Organizing of General
POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Meeting of Shareholders for Public Companies.
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
78 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Keputusan RUPS 2015
2015 GMS Resolution
Pada tahun 2015, Perseroan telah menyelanggarakan RUPS
In 2015, the Company held Annual GMS on June 29, 2015 in
Tahunan pada 29 Juni 2015, bertempat di Jakarta, dengan
Jakarta and produced the following resolutions:
keputusan sebagai berikut: 1. Memberi persetujuan atas Laporan Keuangan
tahunan
1. Approved the Company’s annual Financial Statements, which
Perseroan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba
consisted of balance and profit (loss) calculation for 2014 and
rugi untuk tahun buku 2014 beserta penjelasannya atas
descriptions for each document, as reflected on the Company’s
dokumen-dokumen tersebut, sebagaimana tercermin dari
Financial Statements audited by “Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo
Laporan Keuangan Perseroan yang diaudit oleh “Kosasih,
& Rekan” for the fiscal year ending on December 31, 2014
Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan” untuk tahun buku yang
pursuant to Auditor Report No. KNTR-C2-17.06.2015/04 on
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai dengan
June 17, 2015.
Laporan Auditor No. KNTR-C2-17.06.2015/04 tertanggal 17 Juni 2015.
Dengan disahkannya Laporan Keuangan tahunan Perseroan,
With the ratification of the Company’s annual Financial
maka berdasarkan Pasal 8 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan
Statements, pursuant to Article 8 paragraph 4 of Articles of
tersebut, maka RUPS dengan ini memberikan pelunasan
Association, the GMS duly granted full release and discharge
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de
(acquit et de charge) to members of Board of Directors and
charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Board of Commissioners for the management and supervisory
atas pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan
duties conducted throughout 2014 fiscal year so far as such
selama tahun buku 2014 sejauh tindakan tersebut tercermin
actions were reflected on the aforementioned Financial
dalam Laporan Keuangan tahunan tersebut. 2. Berdasarkan
Laporan
Keuangan
tersebut,
Statements. Perseroan
2. Pursuant to the Financial Statements, the Company received
memperoleh saldo laba positif dan laba komprehensif yang
positive retained earnings and comprehensive income,
diperoleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
which was received on December 31, 2014, reached
sebesar Rp218.099.360.363,- (dua ratus delapan belas
Rp218,099,360,363,-
miliar sembilan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh
ninety nine million three hundred sixty thousand three
ribu tiga ratus enam puluh tiga Rupiah). Perseroan dengan
hundred sixty three Rupiah). The Company thus reserved
ini mencadangkan Rp24.000.000.000,- (dua puluh empat
Rp24,000,000,000,- (twenty four billion Rupiah) from
miliar Rupiah) dari Laba Komprehensif tersebut sebagai dana
Comprehensive Income as Reserved Funds.
(two
hundred
eighteen
billion
cadangan. 3. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan bersama-sama
3. Granted authority to Board of Directors collectively or
maupun masing-masing untuk bilamana dipandang perlu
individually as deemed necessary, to state the GMS resolutions
menyatakan hasil keputusan RUPS dalam suatu akta Notaris.
in Notarial deed.
Berdasarkan Akta No. 46/2015 para pemegang saham juga
Pursuant to Deed No. 46/2015, the shareholders generated the
mengambil keputusan (“KEPUTUSAN”) sebagai berikut:
following resolutions (“RESOLUTIONS”):
1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penawaran
1. Approved the Company’s plan to conduct initial public
umum perdana saham kepada masyarakat melalui pasar
offering to the public through capital market (“Initial Public
modal (“Penawaran Umum Perdana”), termasuk untuk:
Offering”), including:
a. Menyetujui penerbitan saham baru dari dalam simpanan
a. Approving the issuance of new shares from the Company’s
(portepel) Perseroan dengan nilai nominal Rp100,-
portfolio with nominal value of Rp100,- (one hundred
(seratus Rupiah) dan menawarkan kepada masyarakat
Rupiah) and offering the shares to the public, both
baik secara domestik/lokal maupun internasional, dalam
domestically/locally or internationally, with a maximum
jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 16% (enam belas
amount of 16% (sixteen percent) from issued and paid-up
persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan
capital after the Initial Public Offering, of which the exact
setelah Penawaran Umum Perdana, yang jumlah pastinya
amount would be determined by Board of Commissioners;
akan ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan;
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
79
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
b. Menyetujui pelaksanaan penerbitan kepemilikan saham
Profil Perusahaan Company Profile
b. Approving the issuance of share ownership by the
oleh karyawan Perseroan dan/atau karyawan dari entitas
Company’s
anak Perseroan (“Employee Stock Allocation” atau
Company’s subsidiaries (“Employee Stock Allocation” or
disingkat “ESA”) dalam jumlah sebanyak banyaknya
“ESA”) with a maximum amount of 10% (ten percent)
sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang
from the total shares offered in Initial Public Offering, of
ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana, yang
which the exact amount would be determined by Board
jumlah pastinya akan ditentukan oleh Dewan Komisaris
of Commissioners (if any).
employees
and/or
employees
of
the
Perseroan (jika ada).
Sehubungan dengan hal keputusan huruf a dan b diatas,
In line with resolutions letter a and b above, the
selanjutnya Para Pemegang Saham Perseroan dengan ini
Shareholders hereby approved and stated to release the
menyetujui dan menyatakan melepaskan haknya untuk
rights for preemptive rights on new shares offering or
membeli terlebih dahulu atas penawaran atau penjualan
sales for Initial Public Offering;
saham baru dalam rangka Penawaran Umum Perdana tersebut; c. Mendelegasikan dan memberikan kewenangan kepada Dewan
Komisaris
Perseroan
untuk
c. Delegating and granting authorities to Board of
melaksanakan
Commissioners to conduct the shareholders’ resolutions
keputusan pemegang saham huruf a dan b diatas dan
letter a and b above to be stated in Board of Commissioners’
dinyatakan dalam Keputusan Dewan Komisaris untuk :
Resolutions to:
(i) menentukan jumlah saham yang diterbitkan untuk
i) determine the amount of issued shares for Initial Public
Penawaran Umum Perdana dengan jumlah sebanyak-
Offering with a maximum amount of 16% (sixteen
banyaknya sebesar 16% (enam belas persen) dari
percents) from issued and paid-up capital after Initial
modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah
Public Offering; and
Penawaran Umum Perdana; dan (ii) menentukan jumlah alokasi saham Perseroan untuk
ii) determine the amount of shares allocation for ESA,
ESA yang dihitung dari jumlah saham yang ditawarkan
calculated from total shares offered in Initial Public
dalam Penawaran Umum Perdana dengan jumlah
Offering, with maximum amount of 10% (ten percent)
sebayak-banyaknya sebesar 10% (sepuluh persen)
(if any);
(jika ada); d. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
d. Granting authority to Board of Commissioners to state
Komisaris Perseroan untuk menyatakan perubahan
the changes of the Company’s capital structure following
struktur
the end of the public offering.
permodalan
Perseroan
setelah
selesainya
penawaran saham tersebut di atas; e. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan
e. Approving the Company Listing after the Initial Public
(Company Listing), setelah dilaksanakannya Penawaran
Offering on the shares offered and sold to the public
Umum Perdana atas saham-saham yang ditawarkan dan
through capital market and the shares owned by the
dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan saham-
Company’s shareholders on Indonesia Stock Exchange.
saham yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan pada bursa efek di Indonesia; f. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan
melakukan
necessary action to hold the Initial Public Offering,
diperlukan guna tercapainya Penawaran Umum Perdana,
including signing registration statement to be submitted
termasuk
pendaftaran
to the Financial Services Authority (OJK) of the Republic
untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik
of Indonesia, negotiating and signing other agreements
Indonesia,
menandatangani
related with underwriting with valid requirements and
perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek
regulations for the Company and Board of Directors,
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
including to determine share offering price with its
dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan
changes, including signing, printing and/or publishing
termasuk
saham,
Brief Prospectus, Amendment and/or Addition for Brief
termasuk
Prospectus, Initial Prospectus, Prospectus, Memo Info or
menandatangani menegosiasikan
menentukan segala
segala
sesuatu
f. Granting authority to Board of Directors to perform
yang
dengan
untuk
pernyataan dan
harga
penawaran
perubahan-perubahannya,
80 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
menandatangani,
mencetak
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
dan/atau
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
menerbitkan
Offering Circular and/or all agreements or documents
Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas
necessary for Initial Public Offering as stated in this
Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info
RESOLUTION; and
Memo atau Offering Circular dan/atau seluruh perjanjianperjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi Penawaran Umum Perdana sebagaimana disebutkan dalam KEPUTUSAN ini; dan g. Dalam hal terjadinya kelebihan pemesanan saham dalam
g. In the event of excess shares subscription during Initial
Penawaran Umum Perdana, Para Pemegang Saham setuju
Public Offering, the Shareholders agreed to conduct
untuk melakukan opsi penjatahan lebih dalam rangka
allotment to overcome the excess subscription;
memenuhi kelebihan pemesanan; 2. Menyetujui pengubahan status Perseroan yang semula
2. Approved the amendment to the Company’s status from
perseroan terbatas tertutup/non publik menjadi perseroan
non-public limited liability company to public limited liability
terbatas terbuka/publik;
company;
3. Menyetujui pengubahan nama Perseroan dari PT. Kino Indonesia menjadi PT. Kino Indonesia Tbk; 4. Menyetujui
pengubahan
nilai
nominal
3. Approved the change of the Company’s name from PT. Kino Indonesia to PT. Kino Indonesia Tbk;
masing-masing
4. Approved the change of nominal value for the Company’s
saham Perseroan dari semula Rp1.000.000,- (satu juta
share from Rp1,000,000,- (one million Rupiah) to Rp100,-
Rupiah) menjadi sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) sekaligus
(one hundred Rupiah) and amended the provisions in Article
mengubah ketentuan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan
4 of the Company’s Articles of Association related with the
terkait dengan pengubahan nilai nominal masing-masing
change of nominal value for each shares in the Company;
saham dalam Perseroan tersebut; 5. Menyetujui pengubahan susunan anggota Direksi dan Dewan
5. Approved the change of Board of Directors’ and Board of
Komisaris Perseroan, yaitu memberhentikan dengan hormat
Commissioners’ membership, namely by granting honorable
seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang
discharge to senior members of Board of Directors and Board
lama, dengan memberi pembebasan dan pelunasan (acquit
of Commissioners through full release and discharge (acquit
et de charge) selama masa jabatannya, dan seketika itu juga
et de charge) from their tenures, and appoint new members
mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
of Board of Directors and Board of Commissioners, including
yang baru, termasuk menetapkan Komisaris Independen dan
determining Independent Commissioner and Independent
Direktur Independen, terhitung sejak ditandatanganinya
Director, effective since the signing of the RESOLUTION,
KEPUTUSAN ini, dengan tidak mengurangi hak pemegang
without discriminating the shareholders’ rights to dismiss the
saham untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu
members at any time necessary pursuant to the Articles of
sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
Association and the prevailing regulations.
undangan yang berlaku.
Selanjutnya susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
The composition of Board of Directors’ and Board of
Perseroan menjadi sebagai berikut :
Commissioners’ members is as follows:
Direksi / Board of Directors Presiden Direktur / President Director
: Harry Sanusi
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
: Tjiang Likson Chandra
Direktur / Director
: Peter Chayson
Direktur / Director
: Rody Teo
Direktur Independen / Independent Director
: Alex Kurniawan
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
: Alfonso Djakaria Rahardja
Komisaris / Commissioner
: Adjie Rustam Ramdja
Komisaris Independen / Independent Commissioner
: Susanto Setiono
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
81
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
6. Menyetujui pengubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan
6. Approved the amendment to Article 3 of Articles of Association
mengenai maksud, tujuan, serta kegiatan usaha Perseroan, dan
on the Company’s purpose, goals and activities, and approved
menyetujui pengubahan seluruh anggaran dasar Perseroan
the amendment to Articles of Association for Initial Public
dalam rangka Penawaran Umum Perdana sesuai dengan
Offering in accordance with the prevailing regulations,
peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
including but not limited to amendment to the Company’s
namun tidak terbatas melakukan pengubahan Anggaran
Articles of Association to adjust with the Regulations of
Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan
Capital Market Supervisory Board and Financial Institution No.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.
IX.J.1, Attachment of Decision of Chairman of Capital Market
IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Supervisory Board and Financial Institution Number Kep-179/
Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008
BL/2008 on May 14, 2008 on the Fundamentals of Articles
tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
of Association for the Company Conducting Public Offering
Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat
for Equity Securities and Public Companies, Financial Services
Ekuitas dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa
Authority (OJK) Regulation Number 32/POJK.04/2014 on
Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana Dan
the Plan and Holding of General Meeting of Shareholders
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
for Public Company and Financial Services Authority (OJK)
terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/
Regulation Number 33/POJK.04/2014 on Board of Directors
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies,
Atau Perusahaan Publik, dalam bentuk dan isi sebagaimana
with form and content as stated in this RESOLUTION;
dilampirkan dalam KEPUTUSAN ini; 7. Menunjuk dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan
7. Appointing and granting authority to Board of Directors to
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam
perform necessary action for implementing the resolutions,
rangka melaksanakan keputusan yang diambil termasuk
including but not limited to appearing in, submitting
namun tidak terbatas, menghadap, memberikan keterangan-
information, statements, reporting, informing relevant
keterangan,
melaporkan,
government institutions, and in relation with the above
memberitahukan kepada instansi pemerintah yang relevan,
shareholders’ resolutions, re-stating the resolution in Notarial
sehubungan dengan keputusan para pemegang saham
deed including stating in own deed on the exact of total
Perseroan sebagaimana disebutkan di atas, menyatakan
issued and paid-up shares, and stating the composition of
kembali keputusan dalam akta Notaris termasuk menyatakan
shareholders after Initial Public Offering, appearing before the
dalam akta tersendiri mengenai kepastian jumlah saham
executives and the Notary to prepare or initiate the preparation
yang ditempatkan dan disetor, dan menyatakan susunan
and sign necessary deeds and letters or documents, and
pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum
most of all to take necessary action that must and/or may be
Perdana, untuk menghadap pejabat dan Notaris, untuk
conducted to implement this RESOLUTION.
membuat atau
pernyataan-pernyataan,
mengakibatkan menjadi dibuat dan
menandatangani akta-akta dan surat-surat atau dokumen yang diperlukan, dan terlebih lagi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan yang mana harus dan/atau dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan KEPUTUSAN ini. Uraian Mengenai RUPS 2014 dan Realisasinya pada Tahun
Resolutions of GMS 2014 and its Realization in the Fiscal
Buku 2015
Year of 2015
Keputusan para pemegang saham pada tahun 2014 yang perlu
The shareholders’ resolutions in 2014 that need to be followed
ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:
up are as follows:
82 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tanggal Keputusan / Resolution Date
10 Juni 2014 / June 10, 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Realisasi / Realization
Keputusan / Resolution
1. Peningkatan modal dasar dan modal disetor Perseroan / Increasing of the Company’s authorized and paid-in capitals: a. Peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp65.000.000.000,- (enam puluh lima miliar Rupiah) terbagi atas 65.000 (enam puluh lima ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham menjadi Rp480.000.000.000,- (empat ratus delapan puluh miliar Rupiah) yang terbagi dalam 480.000 (empat ratus delapan puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saha / Improvement of the Company’s authorized capital from Rp 65,000,000,000.00 (sixty-five billion Rupiah) which was divided into 65,000 (sixty five thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000,00 (one million Rupiah) per share to Rp 480,000,000,000.00 (four hundred and eighty billion Rupiah) which was divided into 480,000 (four hundred and eighty thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) per share; b. Modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula sebesar Rp65.000.000.000,- (enam puluh lima miliar Rupiah) terbagi atas 65.000 (enam puluh lima ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham menjadi Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) yang terbagi dalam 120.000 (seratus dua puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham / Issued and fully paid-in capital from previous amount of Rp 65,000,000,000.00 (sixty billion Rupiah) is divided into 65,000 (sixty five thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) per share to Rp 120,000,000,000.00 (one hundred and twenty billion Rupiah) divided into 120,000 (one hundred twenty thousand) shares with a nominal value of Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) per share
Telah direalisasikan / Realized
2. Sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut para pemegang saham menyetujui pengeluaran 55.000 (lima puluh lima ribu) saham baru dengan nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham, dan dengan mengesampingkan hak untuk didahulukan (pre-emptive right) yang diberikan kepada pemegang saham sehubungan dengan pengeluaran saham baru Perseron, para pemegang saham menyetujui PT. Kino Investindo mengambil bagian atas sejumlah 55.000 (lima puluh lima ribu) saham baru dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) / In relation with the increase of the issued and fully paid-in capital, the shareholders approved the issuance of 55,000 (fifty five thousand) new shares with a nominal value of Rp 1,000,000, - (one million Rupiah) per share, and by excluding the pre-emptive right provided to shareholders regarding the issuance of new shares of the Company, the shareholders approved the PT Kino Investindo took the top number of 55,000 (fifty five thousand) new shares with a nominal value of Rp 55,000,000,000.00 (fifty five billion Rupiah).
10 Juni 2014 / June 10, 2014
Menyetujui hibah seluruh saham yang dimiliki Tuan Ali Sanusi dalam Perseroan sebagai pemegang 700 (tujuh ratus) saham dengan nilai nominal masing-masing Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp700.000.000,(tujuh ratus juta Rupiah) kepada Tuan Harry Sanusi. Approving grant of all shares owned by Mr. Ali Sanusi in the Company as a holder of 700 (seven hundred) shares with a nominal value of each share at Rp 1,000,000.00 (one million Rupiah) or the whole nominal value at Rp 700,000,000.00 to Mr. Harry Sanusi.
Telah direalisasikan / Realized
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang memiliki
The Board of Commissioners is an Organ of the Company that
fungsi untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau
has a function to conduct general and/or specific supervision in
khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada
accordance with the Articles of Association as well as advising
Direksi dalam menajalankan kepengurusan Perseroan. Dewan
the Board of Directors in carrying out the management of
Komisaris juga memiliki tugas untuk melakukan pemantauan
the Company. The Board of Commissioners also has duties to
terhadap efektivitas praktik GCG yang diterapkan Perseroan.
monitor the effectiveness of the GCG practice implemented by the Company.
Berdasarkan Akta No. 46/2015, susunan anggota Dewan
Based on the Deed No. 46/2015, the composition of the
Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut
Company’s Board of Commissioners is as follows:
Nama / Name
Jabatan / Position
Alfonso Djakaria Rahardja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris
In conducting their duties and responsibilities, members of the
senantiasa berpedoman pada Peraturan Undang-Undang No.
Board of Commissioners constantly refer to the Law No. 40 of
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Program Kerja
2007 concerning Limited Liability Companies and 2015 Work
Dewan Komisaris Tahun 2015.
Programs of the Board of Commissioners.
Secara umum tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah
In general, the duties and authority of the Board of Commissioners
sebagai berikut.
are as follows:
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
83
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
1. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan,
1. Supervising
the
Company’s
Profil Perusahaan Company Profile
policies,
running
of
the
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai
management in general, both regarding the Company and its
Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan
business, as well as advising the Board of Directors.
nasihat kepada Direksi. 2. Dalam
kondisi
tertentu,
Dewan
Komisaris
wajib
2. In certain conditions, the Board of Commissioners must hold
menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai
annual GMS and other GMS in accordance with its authority
dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan
as governed in legislations and Articles of Association.
perundang-undangan dan Anggaran Dasar. 3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu
3. Evaluating the performance of the committees that help the
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana
implementation of its duties and responsibilities as intended
dimaksud setiap akhir tahun buku.
at the end of every fiscal year.
4. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan
4. Members of the Board of Commissioners must implement its
tanggung jawab sebagaimana dimaksud dengan itikad baik,
duties and responsibilities as referred to with good faith, full
penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.
responsibility and prudence.
5. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
5. In support of the effectiveness of implementation of its duties
tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud, Dewan Komisaris
and responsibilities as referred, the Board of Commissioners
wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk
must establish an Audit Committee and be able to establish
komite lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada Komite
other committees, including but not limited to Nomination
Nominasi dan Remunerasi, dengan memperhatikan peraturan
and Remuneration Committee, by paying attention to
yang berlaku di bidang Pasar Modal.
prevailing regulations in Capital Market.
6. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan sementara
6. The Board of Commissioners has an authority to temporarily
anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya, dengan
dismiss members of the Board of Directors by mentioning
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
its reasons, by paying attention to provisions of prevailing
yang berlaku dan Anggaran Dasar.
legislations and the Articles of Association.
7. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan
7. The Board of Commissioners may conduct acts of management
Perseroan dalam hal seluruh Direksi mempunyai benturan
of the Company in case the whole Board of Directors has a
kepentingan dengan Perseroan, dengan memperhatikan
conflict of interest with the Company, by paying attention
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
to provisions from prevailing legislations and the Articles of
Anggaran Dasar.
Association.
8. Dewan Komisaris berwenang setiap waktu dalam jam kerja
8. The Board of Commissioners has an authority at any time in
kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman
the Company’s office hours, has rights to enter the building
atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh
and yard or other places used or possessed by the Company
Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat
and has rights to inspect and compare cash conditions and
dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
others as well as having rights to know every action that has
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
been conducted by the Board of Directors.
tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 9. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berwenang
9. In carrying out its duties, the Board of Commissioners has
meminta penjelasan dari Direksi atau setiap anggota Direksi
an authority to request an explanation from the Board of
tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris.
Directors or each member of the Board of Directors regarding all matters needed by the Board of Commissioners.
10. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara
10. If all members of the Board of Directors are temporarily
dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi
dismissed and the Company does not have any member
maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk
of the Board of Directors, the Board of Commissioners is
mengurus Perseroan, dalam hal demikian Rapat Dewan
obliged to manage the Company. In this matter, the Board
Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara
of Commissioners meeting is entitled to grant temporary
kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan
authority to one or more of them on their expense with due
mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan
regard to provisions of prevailing legislations and the Articles
ketentuan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
of Associations.
berlaku dan Anggaran Dasar.
84 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
In accordance with the provisions of legislations in Capital Market,
pasar modal, Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik
the Board of Commissioners of Issuers or Public Companies must
harus mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua)
hold at least 1 (one) meeting every 2 (two) months. In 2015, the
bulan. Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah 4 (empat)
Board of Commissioners has taken decisions 4 (four) times with
kali mengambil keputusan dengan perincian sebagai berikut:
the following details:
Nama / Name
Jabatan / Position
Frekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Alfonso Djakaria Rahardja
Presiden Komisaris (Komisaris Independen) / President Commissioner (Independent Commissioner)
4
100%
Adjie Rustam Ramdja
Komisaris / Commissioner
4
100%
Susanto Setiono
Komisaris Independen / Independent Commissioner
4
100%
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
In accordance with the prevailing regulations in Capital
modal, Emiten atau Perusahaan Publik harus memiliki Komisaris
Market, Issuers or Public Companies must have Independent
Independen dengan jumlah minimal Komisaris Independen
Commissioners with the minimal number of Independent
sebesar 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Saat
Commissioners at 30% of the total number of members of
ini Perseroan telah memiliki Komisaris Independen lebih dari 30%
the Board of Commissioners. Currently, the Company has
dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Setiap
Independent Commissioners at the amount of more than 30%
Komisaris Independen wajib membuat pernyataan independensi
of the total number of the Company’s Board of Commissioners.
kepada RUPS setelah menjabat selama dua periode.
Every Independent Commissioner must declare a statement of independence to the GMS after serving for two periods.
Kriteria Komisaris Independen
Criteria of Independent Commissioners
Pihak yang dapat diangkat menjadi Komisaris Independen, selain
Parties to be appointed as Independent Commissioners,
harus memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris
besides having to meet the criteria of members of the Board of
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
Commissioners as set in legislations in Capital Market, they also
di bidang pasar modal, juga harus memenuhi kriteria sebagai
have to meet the following criteria:
berikut: 1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
1. Not a person working or having authority and responsibility
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
to plan, lead, control, or supervise the Company’s activities in
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
the last 6 (six) months, with an exception to re-appointment
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali
as the Company’s Independent Commissioner for the next
untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen
period;
Perseroan pada periode berikutnya; 2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak
2. Having no shares both directly and indirectly to the Company;
langsung pada Perseroan; 3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan,
3. Having no affiliation with the Company, other members
anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, atau
of the Board of Commissioners, Board of Directors, or the
pemegang saham utama Perseroan; dan 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Company’s major shareholders; and 4. Having no business relationship both directly and indirectly related to the Company’s business activities.
Perseroan.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
85
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Direksi
Board of Directors
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung
The Board of Directors is the Company’s Organ that has full
jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
authority and responsibility on the Company’s management
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
for the Company’s interests, in accordance with the Company’s
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
purposes and objectives as well as representing the Company,
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
both in and out of court in accordance with the Company’s Articles of Association.
Berdasarkan Akta No. 46/2015, susunan anggota Direksi adalah
Based on the Deed No. 46/2015, the composition of members of
sebagai berikut.
the Board of Directors is as follows: Nama / Name
Jabatan / Position
Harry Sanusi
Presiden Direktur / President Director
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Peter Chayson
Direktur / Director
Rody Teo
Direktur / Director
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Secara umum Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung
In general, the Board of Directors has a duty to run and is responsible
jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan
for the Company’s management for the Company’s interests
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan
in accordance with the Company’s purposes and objectives
dalam Anggaran Dasar Perseroan. Setiap anggota Direksi wajib
stipulated in the Articles of Association of the Company. Each
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan
member of the Board of Directors must implement the duties and
pengurusan Perseroan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab
responsibilities in conducting the Company’s management with
dan kehati-hatian dengan mengindahkan peraturan perundang-
good faith, full of responsibility and and prudence with regard to
undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
legislations in force and the Articles of Association.
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing
Distribution of Duties and Responsibilities for Each Member
Direksi
of the Board of Directors
Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Direksi memiliki
In implementing the duties, every member of the Board of
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dan tanggung
Directors has his/her own duties and responsibilities. The duties
jawab tersebut di antaranya adalah:
and responsibilities are:
Nama / Name
Jabatan / Position
Tugas dan Tanggung Jawab / Duties and Responsibilities
Presiden Direktur / President Director
Bertanggung jawab memimpin seluruh aktivitas usaha Perseroan, membawahi Wakil Presiden Direktur dan seluruh jajaran anggota Direksi / Responsible for managing all activities of the Company, supervising the Vice President Director and all ranks in the Board of Directors
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan membawahi seluruh jajaran anggota Direksi serta divisi-divisi yang tidak dibawahi oleh direktur lainnya / Responsible for coordinating and supervising all ranks in the Board of Directors as well as divisions not supervised by other directors
Peter Chayson
Direktur / Director
Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Keuangan / Responsible for all activities in Finance Directorate
Rody Teo
Direktur / Director
Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Operasional / Responsible for all activities in Operational Directorate
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Pemasaran / Responsible for all activities in Marketing Directorate
Harry Sanusi
86 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Rapat Direksi dan Rapat Gabungan dengan Dewan
Board of Directors Meeting and Joint Meeting with the
Komisaris
Board of Commissioners
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
In accordance with the prevailing regulations in Capital Market,
modal, Direksi Emiten atau Perusahaan Publik harus mengadakan
the Board of Directors of Issuers or Public Companies must hold
rapat paling kurang 1 (satu) kali setiap bulan. Sepanjang tahun
a meeting at least once in every month. During 2015, the Board
2015, Direksi telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat,
of Directors has held 12 (twelve) meetings with the following
dengan perincian sebagai berikut:
details:
Nama / Name
Jabatan / Position
Frekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Harry Sanusi
Presiden Direktur / President Director
12
100%
Tjiang Likson Chandra
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
12
100%
Peter Chayson
Direktur / Director
12
100%
Rody Teo
Direktur / Director
12
100%
Alex Kurniawan
Direktur Independen / Independent Director
12
100%
Program Pelatihan untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Training Program for the Board of Commissioners and Directors
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi
In the improvement and development of competence to support
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
the implementation of duties and responsibilities, in 2015 the
selama 2015 Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti
Board of Commissioners and Board of Directors participated in
berbagai kegiatan sebagai berikut:
various activities as follows: Jumalah Peserta / Number of Participants
Penyelenggara / Organizer
No
Nama Pelatihan / Training Name
1.
The World Key Performance Indicator
3
The Media Hotel, 4-5 Februari 2015 / February 4-5, 2015
Internal
2.
Competency Based Interview
3
The Media Hotel, 26-27 Februari 2015 / February 26-27, 2015
Internal
Tempat Tanggal / Place & Date
Pada 2015, biaya program pelatihan untuk Dewan Komisaris dan
In 2015, the fee of the training programs for the Board of
Direksi sebesar Rp108.419.753,-
Commissioners and the Board of Directors amounted to Rp108,419,753,-.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan
Procedure to Determine Remuneration for the Board of
Direksi
Commissioners and Board of Directors
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, gaji atau honorarium
In accordance with the Company’s Articles of Association, salary
dan tunjangan lainnya dari para anggota Dewan Komisaris dan
or honorarium and other benefits of members of the Board of
Direksi dari waktu ke waktu ditetapkan oleh RUPS, dan wewenang
Commissioners and Directors are determined by the GMS from
tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris atau pihak
time to time, and this authority can be granted to the Board
lain yang ditunjuk RUPS. Penetapan remunerasi Dewan Komisaris
of Commissioners or other parties appointed by the GMS.
dan Direksi akan memperhatikan rekomendasi dari Komite
Determination of remuneration for the Board of Commissioners
Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan mengacu kepada
and Directors takes into account the recommendation from
Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
the Company’s Nomination and Remuneration Committee
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perseroan
by referring to OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014 dated
Publik (Peraturan OJK No. 34/2014).
December 8, 2014 concerning Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies (OJK Regulation No. 34/2014).
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
87
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Hubungan Afiliasi antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Affiliation Between Members of the Board of Directors, Board of Commissioners, Major and/or Controlling Shareholders
Dewan Komisaris / Board of Commissioners ADR
ARR
Profil Perusahaan Company Profile
Pemegang Saham / Shareholders
Direksi / Board of Director
SS
HS
TLC
AK
PC
RT
KI
HS
ü
ü
ADR ARR SS HS
ü
TLC AK PC
ü
RT Keterangan / Note: ADR : Alfonso Djakaria Rahardja ARR : Adjie Rustam Ramdja SS : Susanto Setiono HS : Harry Sanusi
TLC AK PC RT
Komite Audit
Audit Committee
Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability
Perseroan Terbatas, Peraturan No. IX.I.5, Lampiran Keputusan
Companies, Regulation No. IX.I.5, Attachment of Decision of the
Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember
Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December
2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
7, 2012 on Establishment and Working Guidelines for the Audit
Komite Audit, dan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan
Committee, and Decree of the Board of Commissioners of the
Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/
Company as a Substitute for the Board of Commissioners Meeting
SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite
No. 001/BOC/SK/072015 dated July 27, 2015 about Establishment
Audit, Komite Audit dibentuk Dewan Komisaris dalam rangka
of Audit Committees, an Audit Committee is formed by the Board
membantu pengawasan yang efektif terhadap kinerja Perseroan.
of Commissioners in order to provide assistance for an effective
Komposisi Komite Audit Perseroan sampai dengan 31 Desember
supervision on the Company’s performance. The composition of
2015 adalah sebagai berikut:
the Company’s Audit Committee until December 31, 2015 is as
: Tjiang Likson Chandra : Alex Kurniawan : Peter Chayson : Rody Teo
follows: Nama / Name
Jabatan / Position
Periode Jabatan / Term of Office
Susanto Setiono
Ketua / Head
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Imam Supeno Djojokusumo
Anggota / Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Siswantoro
Anggota / Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Berdasarkan Piagam Komite Audit sebagaimana tercantum
Based on the Audit Committee Charter as stated in the Decree
dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris sebagai Pengganti
of the Board of Commissioners as a Substitute for the Board of
Rapat Dewan Komisaris No. 002/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli
Commissioners Meeting No. 002/BOC/SK/072015 dated July 27,
2015 tentang Penetapan Piagam Komite Audit (Audit Committee
2015 about the Determination of the Audit Committee Charter,
88 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Charter), Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja
the Company’s Audit Committee Charter is a working guideline
bagi Komite Audit Perseroan dalam menjalankan fungsinya.
for the Company’s Audit Committee in conducting its functions.
Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas
Based on the Audit Committee Charter, the Audit Committee
dan tanggung jawab antara lain meliputi:
has the following duties and responsibilities:
1. Membuat rencana kegiatan tahunan untuk disampaikan
1. Creating annual activity plan to be submitted to the Board of
kepada Dewan Komisaris;
Commissioners;
2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
2. Conducting review on financial information that will be issued
dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas
by the Company to the public and/or authority party, namely:
antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya
Financial Statement, projection, and other reports related to
terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
the Company’s financial information;
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan
3. Conducting review on the compliance with the laws and regulations that are related to the Company’s activities;
Perseroan; 4. Menelaah independensi dan objektivitas akuntan termasuk
4. Reviewing independence and objectivity of the accountant
memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
including providing independent opinion in case of differences
perbedaan pendapat antara Direksi Perseroan dan akuntan;
of opinion between the Company’s Board of Directors and accountant;
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
5. Providing recommendation to the Board of Commissioners
penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi,
regarding appointment of accountant based on independence,
ruang lingkup penugasan, dan fee;
scope of assignment, and fee;
6. Melakukan penelaahan atas terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen
risiko
yang
dilakukan
oleh
Direksiuntuk
memastikan semua risiko penting yang telah dipertimbangkan; 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan; 8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan kepentingan Perseroan;
6. Conducting review on implementation of risk management activities conducted by the Board of Directors to ensure all important risks that have been considered; 7. Reviewing complains related to the process of accounting and financial reporting of the Company; 8. Reviewing and advising the Board of Commissioners regarding potential of conflict of interest of the Company;
9. Melakukan penelaahan atau penilaian atas pelaksanaan
9. Conducting review or assessment on implementation of audit
pemeriksaan oleh Unit Audit Internal dan mengawasi
by the internal Audit Unit and supervising follow-up actions
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor
by the Board of Directors on the findings of the internal
internal;
auditor;
10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;
10. Maintaining the confidentiality of documents, data, and information of the Company;
11. Menyusun, mengkaji, dan memberi masukan kepada Dewan
11. Compiling, reviewing and providing inputs to the Board of
Komisaris untuk memperbaharui Piagam Komite Audit, bila
Commissioners to update the Audit Committee Charter if
perlu; dan
necessary; and
12. Melakukan penilaian dan mengkonfirmasikan bahwa tugas
12. Assessing and confirming that the duties and responsibilities
dan tangung jawab yang diatur dalam Piagam Komite Audit
set in the Audit Committee Charter have been implemented.
telah dilaksanakan. Profil Anggota Komite Audit
Audit Committee Member Profile
Susanto Setiono-Ketua Komite Audit
Susanto Setiono – Head of Audit Committee
*Profil sudah disajikan dalam profil Dewan Komisaris
Profile has been presented in the Board of Commissioners profile
Imam Supeno Djojokusumo-Anggota
Imam Supeno Djojokusumo – Member
Warga Negara Indonesia, 66 tahun, menjabat sebagai anggota
Indonesian Citizen, 66 years old. He has been the Company’s Audit
Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar
Committee member since 2015. He was awarded a Bachelor’s
Sarjana Insinyur Teknik jurusan teknik mesin, Universitas Trisakti.
degree in Mechanical Engineering from Trisakti University. Before
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat
joining the Company, he served as a Commissioner of PT. Perusahaan
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
89
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
sebagai Komisaris di PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia
Perdagangan Indonesia (2003 – 2013); Commissioner of PT.
(2003-2013); Komisaris di PT. Cipta Niaga (2002-2003), Direktur
Cipta Niaga (2002 – 2003), Director of PT. Swarindo Musik
PT. Swarindo Musik (1993-2005), Direktur PT. Billboard Indonesia
(1993 – 2005), Director of PT. Billboard Indonesia (1991 –
(1991-1993), Direktur PT. MUREI (1987-1989), Direktur PT.
1993), Director of PT. MUREI (1987 – 1989), Director of PT.
Yasulor Indonesia (1986-1987), Division Head PT. Tiga Raksa
Yasulor Indonesia (1986 – 1987), Division Head at PT. Tiga Raksa
(1985-1986), General Manager PT. Mustika Ratu (1983-1985),
(1985 – 1986), General Manager at PT. Mustika Ratu (1983 –
Management Instructor LPPM (1980-1983), Factory Manager
1985), Management Instructor at LPPM (1980 – 1983), Factory
PT. Indomat Megah (1979-1980), Production Manager PT. RJ
Manager at PT. Indomat Megah (1979 – 1980), and
Reynolds Indonesia.
Production
Siswantoro-Anggota Komite Audit
Siswantoro – Audit Committee Member
Warga Negara Indonesia, 45 tahun, menjabat sebagai anggota
Indonesian Citizen, 45 years old. He has been the Company’s Audit
Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015. Memperoleh gelar
Committee member since 2015. He was awarded a Bachelor of
Sarjana Pertanian jurusan agronomi, Universitas Padjajaran.
Agriculture degree in Agronomics from Padjajaran University.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah Menjabat
Before joining the Company, he served as a Secretary at Koperasi
sebagai
Manager
at
PT.
RJ
Reynolds
Indonesia.
Indonesia
Mandiri Prima Indonesia (2015 – present), Senior Account Officer
(2015-sekarang), Senior Account Officer PT. Bank Ganesha (2008-
at PT. Bank Ganesha (2008 – 2015), Head of Marketing Group
2015), Kepala Group Marketing PT. Bank Swadesi (2001-2007),
at PT. Bank Swadesi (2001 – 2007), and Marketing Officer at PT
Marketing Officer PT. Bank Danamon Indonesia (1997-2000).
Bank Danamon Indonesia (1997 – 2000).
Independensi Komite Audit
Independency of the Audit Committee
Setiap anggota Komite Audit membuat pernyataan independensi
Each member of the Company’s Audit Committee is required to
pada tiap awal tahun untuk menyatakan status independensinya
prepare an independency statement in the beginning of each
dan setiap akhir tahun untuk menyatakan apakah selama tahun
year to declare their independence, and in the end of each
terakhir terdapat situasi yang memiliki benturan kepentingan oleh
year to declare whether there was a conflict of interest in the
Komite Audit atas tindakan yang dilakukan. Surat Pernyataan
activity conducted by the Audit Committee during the year. This
Bertindak
Statement serves as the proof of independency of the Audit
Sekretaris
di
Independen
Koperasi
dalam
Mandiri
Prima
Pelaksanaan
Pengelolaan
Committee in assisting the Management and the Operations of
Operasional Perseroan.
the Company. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Brief Report on Activities of the Audit Committee
Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka
The Audit Committee has conducted activities as the form
pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam Komite Audit, antara
of
lain secara berkala melakukan kajian atas Laporan Keuangan
Audit Committee Charter, inter alia, periodically reviewing the
Perseroan, dan melakukan penelaahan dan memberikan masukan
Company’s Financial Statement, and reviewing and providing
atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal.
inputs on the implementation of audit activity by the Internal
implementation of its functions in accordance with the
Audit Unit. Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Meeting Frequency and Attendance Rate of the Audit
dalam Rapat
Committee in Meetings
Selama 2015, Komite Audit telah menyelenggarakan 2 kali rapat,
In 2015, the Audit Committee had held 2 meetings with the
dengan perincian sebagai berikut:
following details:
Nama / Name
Jabatan / Position
Frekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Susanto Setiono
Ketua / Head
2
100%
Imam Supeno Djojokusumo
Anggota / Member
2
100%
Siswantoro
Anggota / Member
2
100%
90 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/
Based on the Financial Services Authority Regulation No. 34/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite
POJK.04/2014 dated December 8, 2014 about Nomination
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, dan
and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies,
Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti
and Decree of the Board of Commissioners of the Company as
Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015 tanggal
a substitute for the Board of Commissioners Meeting No. 003/
27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan
BOC/SK/072015 dated July 27, 2015 about the Establishment
Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk Dewan
of Nomination and Remuneration Committee, the Nomination
Komisaris dalam rangka pelaksanaan fungsi terkait nominasi dan
and Remuneration Committee is formed by the board of
remunerasi.
Commissioners in order to implement the functions related to nomination and remuneration.
Komposisi Komite Audit Perseroan sampai dengan 31 Desember
The composition of the Company’s Nomination and Remuneration
2015 adalah sebagai berikut:
committee until December 31, 2015 is as follows:
Nama / Name
Jabatan / Position
Periode Jabatan / Term of Office
Alfonso Djakaria Rahardja
Ketua / Head
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Adjie Rustam Ramdja
Anggota / Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Susanto Setiono
Anggota / Member
Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018 / Until the closing of Annual GMS in 2018
Profil Komite Nominasi dan Remumerasi
Nomination and Remuneration Committee Profile
Alfonso Djakaria Rahardja
Alfonso Djakaria Rahardja
Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Head of Nomination and Remuneration Committee
*Profil ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan
Profile of the Nomination and Remuneration Committee Head
dalam profil Dewan Komisaris
has been presented in the Board of Commissioners Profile.
Adjie Rustam Ramdja
Adjie Rustam Ramdja
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee Member
*profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan
Profile of the Nomination and Remuneration Committee Member
dalam profil Dewan Komisaris
has been presented in the Board of Commissioners Profile.
Susanto Setiono
Susanto Setiono
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee Member
*profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sudah disajikan
Profile of the Nomination and Remuneration Committee Member
dalam profil Dewan Komisaris
has been presented in the Board of Commissioners Profile.
Independensi Komite
Committee Independence
Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas dan bertanggung
The Nomination and Remuneration Committee independently
jawab secara independen untuk memberikan rekomendasi
has duties and responsibilities to provide recommendations to the
kepada Dewan Komisaris, dan Komite Nominasi dan Remunerasi
Board of Commissioners, and the Nomination and Remuneration
diketuai oleh Komisaris Independen.
Committee is chaired by an Independent Commissioner.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Berdasarkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang
Based on the Nomination and Remuneration Committee Charter
telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan berdasarkan Surat
that has been determined by the Board of Commissioners and
Keputusan Dewan Komisaris No. 004/BOC/SK/072015 tanggal
based of the Decree of the Board of Commissioners No. 004/
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
91
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
27 Juli 2015, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan
BOC/SK/072015 dated July 27, 2015, duties and responsibilities
Remunerasi meliputi:
of the Nomination and Remuneration Committee include:
1. Terkait dengan kebijakan nominasi
1. Regarding nomination policies:
a. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
a. Compiling and providing recommendations regarding
kebijakan, kriteria serta prosedur pemilihan dan/atau
policies, criteria, and procedures of election and/or
penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta
replacement of members of the Board of Commissioners
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
and Board of Directors as well as to the Board of
RUPS;
Commissioners to be submitted to the GMS;
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
b. Providing recommendations to the Board of Commissioners
mengenai (i) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau
regarding (i) Composition of the membership of the Board
anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Perseroan;
of Directors and/or Board of Commissioners in accordance
(ii) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses
with the Company’s needs; (ii) policies and criteria needed
nominasi; dan (iii) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota
in nomination process; and (iii) performance evaluation
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
policy for members of the Board of Directors and/or Board of Commissioners;
c. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
c. Providing
recommendations
regarding
prospective
Dewan Komisaris dan anggota yang memenuhi syarat
members of the Board of Commissioners and qualified
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
members to the Board of Commissioners to be submitted
RUPS;
to the GMS;
d. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian
d. Assisting the Board of Commissioners in conducting
kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota
performance assessment for members of the Board of
Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-
Commissioners and/or Board of Directors based on their
masing anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota
respective duties and responsibilities as the evaluation
Direksi sebagai bahan evaluasi.
material.
2. Terkait dengan kebijakan remunerasi
2. Regarding remuneration policies:
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
a. Providing recommendation to the Board of Commissioners
mengenai (i) struktur, kebijakan dan besaran remunerasi
regarding
bagi Dewan Komisaris dan Direksi; dan (ii) struktur,
remuneration for the Board of Commissioners and Board
kebijakan dan besaran remunerasi bagi pejabat senior
of Directors; and (ii) structure, policies and amount of
(jika diperlukan);
remuneration for senior officials (if needed);
(i)
structure,
policies,
and
amount
of
b. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
b. Evaluating remuneration policies;
c. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja
c. Assisting the Board of Commissioners to assess whether
dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-
the management’s performance has been in accordance
masing anggota Direksi dan/atau anggota Komisaris.
with the amount of remuneration received by each member of the Board of Directors and/or Commissioners.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi
Brief Report on Activities of the Nomination and
dan Remunerasi
Remuneration Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan kegiatan-
The Nomination and Remuneration Committee has conducted
kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai Piagam
all of its functions in accordance with the Nomination and
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Remuneration Committee Charter.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite
Meeting Frequency and Attendance Rate of the Nomination
Nominasi dan Remunerasi dalam Rapat
and Remuneration Committee in Meetings
Selama
2015,
Komite
Nominasi
dan
Remunerasi
telah
menyelenggarakan 1 kali rapat, dengan perincian sebagai berikut:
92 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
In 2015, the Nomination and Remuneration Committee held 1 meeting with the following details:
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Nama / Name
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Jabatan / Position
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Frekuensi Kehadiran / Attendance Frequency
Persentase / Percentage (%)
Alfonso Djakaria Rahardja
Ketua / Head
1
100%
Adjie Rustam Ramdja
Anggota / Member
1
100%
Susanto Setiono
Anggota / Member
1
100%
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 35 /
In accordance with the Financial Services Authority Regulation
POJK.04/2014 menyebutkan bahwa Sekretaris Perusahaan
No. 35/POJK.04/2014, a Corporate Secretary is an individual
adalah orang perseorangan atau penanggung jawab dari unit
or person in laws and regulations working units that carry out
kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan. Sekretaris
Corporate Secretary functions. A Corporate Secretary is appointed
Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan
and dismissed based on the decree of the Board of Directors.
Direksi. Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Peter Chayson
Peter Chayson
*Profil Sekretaris Perusahaan telah terlampir di dalam profil
*The Corporate Secretary profile has been presented in the Board
Direksi
of Directors profile
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Duties and Responsibilities of the Corporate Secretary
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 35 /
Based on the Financial Services Authority Regulation No.
POJK.04/2014 Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan
35/POJK.04/2014, a Corporate Secretary has duties and
tanggung jawab antara lain meliputi:
responsibilities as follows:
1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan
1. Following the development of capital market especially laws
perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;
and regulations that apply in the field of capital market;
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
2. Providing inputs to the Company’s Board of Directors and
Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-
Board of Commissioners to comply with laws and regulations
undangan di bidang pasar mdoal;
in capital market;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
3. Assisting the Board of Directors and Commissioners in implementation of good corporate governance which involves:
a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;
a. Information transparency to the community, including availability of information in the Company’s website;
b. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;
b. Submission of report to the OJK in a timely manner;
c. penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;
c. Implementation and documentation of the GMS;
d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau
d. Implementation and documentation of Board of Directors
Dewan Komisaris; dan e. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris. 4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya. Uraian Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
and/or Board of Commissioners’ meetings; and e. Implementation of orientation program for the Company’s Board of Directors and/or Board of Commissioners. 4. As a liaison between the Company and shareholders, the OJK, and other stakeholders. Description of Implementation of Duties of the Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam
The Corporate Secretary has carried out all activities related
rangka pelaksanaan fungsinya sesuai peraturan perundang-
to its in accordance with prevailing laws and regulations, and
undangan dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.
provisions in capital market.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
93
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan
The Internal Audit is an activity of provision of assurance and
dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan
consultation that is independent and objective, with the aim to
tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
increase values and improve the Company’s operations through
perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara
systematic approach, namely by evaluating and improving
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
effectiveness of risk management, control and good corporate
pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Kepala Unit
governance process. The Head of Internal Audit Unit is appointed
Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur
and dismissed by the President Director by approval of the Board
atas persetujuan Dewan Komisaris.
of Commissioners.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56 /
Based on the Regulation of Financial Services Authority No. 56/
POJK.04/2015 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan
POJK.04/2015 about Establishment of the Internal Audit Unit
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal Surat Keputusan
and Guidelines to Draft the Charter of the Internal Audit Unit
Direksi Perseroan No. 002/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27
and Decree of the Board of Directors of The Company No. 002/
Juli 2015, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang
BOD-CEO/SK/072015 dated July 27, 2015, the Company has
dikepalai oleh Sumianty Lie.
established an Internal Audit Unit that is led by Sumianty Lie.
Profil Kepala Unit Audit Internal
Head of Internal Audit Unit Profile
Sumianty Lie
Sumianty Lie
Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Kepala
Indonesian Citizen, 51 years old. She has been the Head of
Unit Audit Internal Perseroan sejak tahun 2010. Memperoleh
Internal Audit Unit for the Company since 2010. She was
gelar Sarjana Matematika, Universitas TanjungPura, Pontianak.
awarded a Bachelor’s Degree in Mathematics from Tanjungpura
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat
University, Pontianak. Before joining the Company, she served
sebagai Marketing Manager di PT. Bank Dagang Nasional
as a Marketing Manager in PT Bank Dagang Nasional Indonesia
Indonesia Tbk. (1990-1998), Senior Sales Manager di PT. Panin
Tbk. (1990 – 1998), Senior Sales Manager in PT Panin Life (1998 –
Life (1998-1999) dan Finance Manager di DLS (2000-2001).
1999) and Finance Manager in DLS (2000 – 2001). Before serving
Sebelum menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan,
as a Head of Internal Audit Unit for the Company, she served in
beliau pernah menduduki beberapa jabatan dalam Perseroan
several positions in the Company including Finance & Accounting
meliputi Finance & Accounting Manager (2001-2003), Finance
Manager (2001 – 2003), Finance & Accounting General Manager
& Accounting General Manager (2003-2007) dan Finance &
(2003 – 2007) and Finance & Accounting Director (2008 – 2009).
Accounting Director (2008-2009). Piagam Unit Audit Internal
Internal Audit Charter
Perseroan telah menyusun Piagam Unit Audit Internal yang telah
The Company has prepared Internal Audit Charter approved
ditetapkan oleh Direksi berdasarkan Surat Keputusan Direksi
by the Board of Directors pursuant to Decree of the Board of
Perseroan No. 003/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015.
Directors No. 003/BOD-CEO/SK/072015 dated July 27, 2015.
Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman kerja bagi Unit
Internal Audit Charter is a working guideline for Internal Audit
Audit Internal.
Unit.
94 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Structure and Position of Internal Audit Unit Presiden Direktur President Director
Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Unit
Manager Operasional Operational Manager
Manager Administrasi Administrative Manager
Manager Compliance Compliance Manager
Tim Operasional Operational Team
Tim Administrasi Administrative Team
Tim Compliance Compliance Team
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
Berdasarkan Piagam Unit Audit Internal, Unit Audit Internal
According to Internal Audit Charter, dutiesand responsibilities of
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi:
Internal Audit Unit are as follows:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;
1. Preparing and implementing annual internal audit plan;
2. Menguji
pengendalian
2. Testing and evaluating the implementation of internal
internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
control and risk management system in accordance with the
Perseroan yang diatur dalam Standard Operating Procedure
Company’s policies that are regulated in Standard Operating
(SOP) atau kebijakan Perseroan lainnya;
Procedure (SOP) or other policies of the Company;
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
3. Checking and assessing the efficiency and effectiveness of
efektivitas kebijakan-kebijakan Perseroan di bidang keuangan,
the Company’s policies in the field of finance, accounting,
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkat
operations, and other activities; 4. Providing constructive suggestion and objective information on checked activities to all levels of management;
manajemen; 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
5. Making report of audit result and submitting the report to
tersebut kepada Presiden Direktur dan/atau Wakil Presiden
President Director and/or Vice President Director, and Board
Direktur, serta Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Dewan
of Commissioners in accordance with the needs of the Board
Komisaris;
of Commissioners;
6. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
6. Monitoring, analyzing, and reporting the implementation of follow-up of improvement that have been suggested;
7. Bekerja sama dengan Komite Audit;
7. Cooperating with the Audit Committee;
8. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan audit
8. Preparing program to evaluate internal audit activities; and
internal yang dilakukan; dan 9. Melakukan pemeriksaan khusus bilamana diperlukan
9. Conducting special checking if needed.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Unit
Brief Report on Implementation of Duties and Activities of
Audit Internal
Internal Audit Unit
Unit Audit Internal Perseroan telah melakukan kegiatan-kegiatan
Internal Audit Unit has performed all of its functions in accordance
dalam rangka pelaksanaan fungsinya sesuai peraturan perundang-
with the prevailing laws and regulations in capital market.
undangan dan ketentuan di bidang pasar modal yang berlaku.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
95
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Manajemen Risiko
Risk Management
Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi
Risk management is a management’s process to identify the
Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan
potential of risk, thus steps of mitigation can be prepared to
dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan
eliminate the impact from the risk by prioritizing positive factors
Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.
to control the risks.
Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi
The following risks are material for the Company, and have been
Perseroan, serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan
determined based on impact from each risk to the Company’s
dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan
financial performance, starting from the Company’s main risks:
Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan: 1. Risks Related to Business Activities of the Company
1. Risiko Terkait Dengan Kegiatan Usaha Perseroan a. Risiko terkait dengan strategi inovasi dan pengembangan
a. Risk
related
to
innovation
strategy
and
product
development;
produk; b. Risiko ketidakberhasilan Perseroan dalam mempromosikan
b. Risk of failure in promoting the Company’s brands;
merek-merek produknya; c. Risiko
ketidakmampuan
mengendalikan
jaringan
c. Risk of inability to control the distribution network;
distribusi; d. Risiko dalam usaha memperluas jaringan distribusi;
d. Risk in expanding the distribution network;
e. Risiko keterlambatan pengiriman barang, baik oleh
e. Risk of delay in goods delivery, both by Kino or third party
Perseroan maupun oleh penyedia jasa logistik pihak
logistic service provider;
ketiga; f. Risiko sehubungan dengan Joint Venture dengan
f. Risk related to Joint Venture with Morinaga & Co Ltd. (“Morinaga”);
Morinaga & Co Ltd. (“Morinaga”); g. Risiko terkait dengan pasokan dan kenaikan harga bahan
g. Risk related to supply and price hike of raw material;
baku; h. Risk of failure in maintaining halal certifications;
h. Risiko kegagalan mempertahankan sertifikasi halal; i. Risiko
ketidakmampuan
mempertahankan
atau
meningkatkan pertumbuhan yang telah dicapai di masa
i. Risk of inability to maintain or to boost the current growth of the Company in the future;
mendatang; j. Risiko ketergantungan terhadap perjanjian lisensi dari produk bermerek;
j. Risk of dependency to license agreement and branded products;
k. Risiko persaingan usaha yang ketat;
k. Risk of tight business competition;
l. Risiko hilangnya hak kekayaan intelektual;
l. Risk of the loss of intellectual property;
m. Risiko terhadap publisitas negatif dan/atau tuntutan atas
m. Risk of negative publicity and/or demand for safety from
keamanan dari produk barang konsumen; n. Risiko ketidakmampuan memenuhi peraturan/perubahan peraturan; o. Risiko kerusakan fasilitas produksi dan operasional lainnya;
consumer good product; n. Risk of inability to comply with regulations/change in regulations; o. Risk of damage to production and other operational facilities;
p. Risiko terkait pertanggungan asuransi yang terbatas;
p. Risk related to limited insurance coverage;
q. Risiko pengendalian mutu terhadap bahan baku dan
q. Risk of quality control to raw material and finished goods;
barang jadi; r. Risiko terkait kegagalan sistem teknologi informasi;
r. Risk related to failure in information technology system;
s. Risiko ketergantungan pada karyawan kunci;
s. Risk if dependency to key employees;
t. Risiko terkait operasional distributor luar negeri;
t. Risk related to foreign distributor operational;
u. Risiko terkait akuisisi atau Joint Venture dengan
u. Risk related to acquisition of Joint Venture with other
perusahaan lain; v. Risiko keterbatasan sumber pendanaan sehubungan dengan ekspansi bisnis; dan w. Risiko tuntutan hukum.
96 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
companies; v. Risk of limited source of funds related to business expansion; and w. Risk of lawsuit.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Risiko yang Berhubungan Dengan Indonesia
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2. Risks Related to Indonesia
a. Pasar berkembang seperti Indonesia memiliki risiko yang
a. Emerging market such as Indonesia has a higher risk
lebih besar dibandingkan dengan pasar yang lebih maju,
compared to developed markets, and if the risk took place,
dan apabila risiko tersebut terjadi, dapat mengakibatkan
it would cause disruption in the Company’s business and
gangguan pada bisnis Perseroan dan calon investor dapat
investor candidates might experience significant losses for
mengalami kerugian yang signifikan atas investasinya;
their investments;
b. Perseroan merupakan perusahaan padat karya dan
b. The Company is a labor intensive company, therefore
peningkatan pada upah minimum dapat meningkatkan
increase in minimum wage will increase the Company’s
beban operasional Perseroan;
operating expenses as well;
c. Kegiatan usaha Perseroan dapat mengalami dampak merugikan yang disebabkan oleh gangguan pada
c. The Company’s business activities can experience loss due to disruption in Indonesia’s infrastructure;
infrastruktur Indonesia; d. Polusi pada sumber air di Indonesia dapat memiliki
d. Pollution in water source in Indonesia can cause loss to
dampak merugikan pada kemampuan Perseroan untuk
the Company’s capability to produce safe and high-quality
memproduksi produk yang aman dan memiliki kualitas
products;
tinggi; e. Depresiasi nilai tukar Rupiah dapat memiliki dampak
e. Depreciation of Rupiah exchange rate can cause loss to
merugikan pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan
the business, financial condition, business result, and
prospek Perseroan;
business outlook;
f. Perseroan dapat mengalami dampak dari ketidakpastian
f. The Company can be impacted by the uncertainties in
dalam pemenuhan peraturan Bank Indonesia pada
fulfilling Bank Indonesia regulation on the use of Rupiah
penggunaan Rupiah untuk transaksi domestik Indonesia;
for domestic transaction in Indonesia;
g. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global
g. Change in domestic, regional, or global economy can
dapat memberikan dampak negatif pada kegiatan usaha
provide a negative impact on the Company’s business
Perseroan;
activities;
h. Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memiliki dampak merugikan pada Perseroan;
h. Unstable politics and social situation can cause loss to the Company;
i. Aktivitas dan pemogokan buruh, atau kegagalan dalam
i. Labor strike and activities, or failure in maintaining
menjaga hubungan dengan buruh dapat memiliki
relations with labors can negatively impact the Company’s
dampak merugikan pada kegiatan usaha Perseroan;
business activities;
j. Indonesia terletak pada lokasi gempa bumi dan cenderung
j. Indonesia is located in earthquake zone and tends to have
untuk memiliki risiko geologis yang signifikan yang dapat
significant geological risk that will result in the declining
berakibat pada penurunan ekonomi;
economy;
k. Aktivitas terorisme di Indonesia dapat menyebabkan
k. Terrorism in Indonesia can cause volatility in the country,
ketidakstabilan pada negara, yang dapat memberikan
which can impact the business, financial condition,
dampak terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha
business result, and business outlook;
dan prospek Perseroan; l. Putusan dari pengadilan luar negeri dapat tidak ditegakkan terhadap Perseroan; m. Sistem hukum Indonesia tunduk pada kebijaksanaan dan ketidakpastian yang cukup besar;
l. Judgment from international court may not be applied to the Company; m. Legal system in Indonesia is subject to policies and considerable uncertainty;
n. Interpretasi dan implementasi dari Undang-Undang
n. Uncertain interpretation and implementation of Law on
tentang Pemerintahan Daerah di Indonesia yang tidak
Regional Government in Indonesia can provide an impact
pasti, dapat berdampak pada Perseroan; o. Standar Akuntansi Indonesia berbeda dengan Standar Akuntansi di yuridiksi lain;
on the Company; o. Accounting Standards in Indonesia are different with Accounting Standards in other jurisdiction;
p. Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau perusahaan
p. Decrease in Government or corporate credit rating in
Indonesia dapat memiliki dampak merugikan kegiatan
Indonesia can cause loss to the Company’s business
usaha Perseroan; dan
activities; and
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
97
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
q. Penyebaran dari penyakit yang menular di Indonesia atau
q. The spread of infectious disease in Indonesia or other
kawasan lainnya dapat memiliki dampak merugikan pada
areas can cause loss to economy in certain Asian countries
ekonomi di negara-negara Asia tertentu dan juga dapat
and also can cause loss to the Company’s business result.
memiliki dampak merugikan terhadap hasil usaha Perseroan. 3. Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan
3. Risk Related to Investment in the Company’s Shares
a. Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi
a. Condition of Indonesia’s capital market can affect the
harga atau likuiditas dari saham Perseroan dan absen
price or liquidity of shares of the Company, and the
pasar sebelumnya dapat berakibat pada berkurangnya
absence of the previous market can result in the reduced
likuiditas;
liquidity;
b. Harga saham dapat berfluktuasi cukup jauh; c. Para
Agen
Penjualan
internasional
dan
b. Share price can fluctuate significantly; Penjamin
c. International Sales Agents and domestic Underwriter
Pelaksana Emisi Efek domestik tidak akan melakukan
will not make allotment or stabilize the Company’s share
penjatahan lebih atau melakukan stabilisasi pada harga
price;
saham Perseroan; d. Fluktuasi pada nilai pertukaran mata uang Rupiah
d. Fluctuation in Rupiah exchange rate against US Dollar or
terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat atau mata
other currencies will affect foreign currencies of which
uang lain akan mempengaruhi mata uang asing yang
value is equivalent to share value and dividend;
setara dengan nilai Saham dan dividen; e. Penjualan saham di masa depan akan memiliki dampak merugikan pada harga pasaran Saham; f. Kepentingan
pemegang
saham
e. Share sales in the future will cause loss to the shares price at the market;
pengendali
dapat
bertentangan dengan kepentingan calon investor;
f. Interest of the controlling shareholders may conflict with interest of investor candidate;
g. Pembagian dividen sebelumnya tidak dapat dijadikan
g. The previous dividend distribution cannot be used as
indikasi atau acuan atas kebijakan dividen Perseroan di
indication or reference for dividend distribution in the
masa depan;
future;
h. Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value/NAV) dari Saham
h. Net Asset Value/NAV from offered share in Initial Public
yang ditawarkan pada Penawaran Umum Saham Perdana
Offering has lower price from Offering Price, and investor
ini memiliki nilai yang lebih kecil dari Harga Penawaran
candidates will experience immediate and substantial
dan calon investor akan mengalami dilusi langsung dan
dilution;
substansial; i. Kegagalan dalam memenuhi ketentuan keterbukaan,
i. Failure in fulfilling the provision of transparency, internal
pengawasan internal dan Laporan Keuangan, dan
audit and Financial Statements, and risk management, as
manajemen risiko serta praktik lain yang berhubungan
well as other practices related to requirement of Listed
dengan
dapat
Company can disrupt the Company’s business and the
menganggu usaha Perseroan dan kemampuan Perseroan
Company’s capability to fulfill the obligation of periodic
untuk memenuhi kewajiban pelaporan berkala;
report;
persyaratan
Perusahaan
Terbuka
j. Investor dapat tunduk pada pembatasan atas hak pemegang saham minoritas; k. Tata kelola perusahaan di Indonesia dapat berbeda dengan tata kelola perusahaan di negara lain;
j. Investors can comply with limitation of rights of minority shareholders; k. Corporate governance in Indonesia can be different from corporate governance in other countries;
l. Informasi perusahaan yang tersedia pada Pasar Efek
l. Information on the Company at Indonesia Stock Exchange
Indonesia mungkin lebih sedikit daripada pasar efek yang
probably less than securities market in developed
terdapat pada negara maju.
countries.
m. Peraturan di Indonesia memiliki ketentuan berbeda dari
m. Regulations in Indonesia have different provision from
peraturan yuridiksi lain terkait pelaksanaan dan hak
other jurisdiction regulations related to implementation
pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan
and rights of shareholders to participate and vote in GMS.
suara pada RUPS;
98 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
n. Hak pembeli untuk berpartisipasi dalam penawaran
n. Rights of buyer to participate in limited public offering
umum terbatas dari Perseroan dapat terbatas, yang akan
from the Company can be limited, which can caused
menyebabkan dilusi pada kepemilikan saham pembeli;
diluted in buyer’s share ownership;
o. Perbedaan
saham
o. Different interest between the controlling shareholders
pengendali dan Perseroan atau antara pemegang saham
kepentingan
antara
pemegang
and the Company or between the controlling shareholders
pengendali dan pemegang saham minoritas dapat terjadi;
and minority shareholders may occur; and
dan p. Hukum Indonesia memiliki ketentuan yang dapat menurunkan minat pengambilalihan Perseroan.
p. Indonesian Law has provision that can reduce the interest to take over the Company.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluation of Effectiveness of Risk Management System
Perseroan senantiasa melakukan identifikasi dan evaluasi atas
The Company continuously identifies and evaluates the risks
risiko yang dilakukan melalui masing-masing divisi. Direksi
through each division. Board of Directors together with Internal
bersama-sama dengan Satuan Pengawasan Internal dan Dewan
Audit Unit and the Board of Commissioners that is represented
Komisaris yang diwakili oleh Komite Audit melakukan kajian dan
by Audit Committee reviews and formulates the required
merumuskan strategi pengelolaan dan mitigasi yang diperlukan.
strategy of management and mitigation. In 2015, evaluation
Pada 2015, evaluasi terhadap sistem manajemen risiko Perseroan
of risk management system of the Company was implemented
telah berjalan efektif. Hasil kajian menjadi rekomendasi yang
effectively. The result became recommendation that shall be
harus ditindaklanjuti dalam perbaikan sistem manajemen risiko
followed-up to improve a better system of risk management in
Perseroan yang lebih baik di masa mendatang.
the future.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Sistem pengendalian internal dijalankan Perseroan oleh Unit
Internal control system is conducted by Internal Audit Unit to
Audit Internal dalam rangka menunjang tugas Direksi berupa
support the duties of the Board of Directors, namely managing
pengelolaan dan pengamanan finansial dan operasional. Sistem
and ensuring the security of finance and operations. This system is
ini dijalankan melalui mekanisme yang baik sehingga menciptakan
implemented through a good mechanism, thus creating effective
pengendalian dan mitigasi risiko yang terlaksana secara efektif.
risk mitigation and control.
Perkara Penting dan Sanksi Administratif yang Dihadapi PERSEROAN
Legal Cases and Administrative Sanction
Tidak terdapat perkara atau gugatan, baik perdata maupun
There were no cases or lawsuit, both criminal and civil, as well as
pidana, serta sanksi administratif yang dihadapi dan diterima
administrative sanction in 2015.
Perseroan di sepanjang tahun 2015.
Kode Etik dan Budaya PERSEROAN
Code of Conduct and Corporate Culture
Perseroan sedang menyusun kebijakan etika Perseroan (“Kode
The Company is currently preparing the policy of the Code of
Etik” atau Code of Conduct) yang mengatur kebijakan nilai
Conduct that regulates values or norms which are explicitly stated
atau norma yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu
as a behavior standard that shall be complied by management
standar perilaku yang harus dipatuhi oleh manajemen dan
and all employees. This Code of Conduct is implemented by
seluruh pegawai. Kode etik ini dilaksanakan dengan senantiasa
taking into account the prevailing laws and provisions, vision,
memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi,
mission, objective, and corporate values, business practices, both
tujuan, dan nilai-nilai Perseroan, praktik-praktik bisnis baik di
in the Company’s internal and external, as well as corporate
internal maupun eksternal Perseroan, serta pedoman tata kelola
governance guideline.
perusahaan. Kode etik Perseroan bersifat dinamis dan akan dikaji secara
Code of Conduct of the Company is dynamic and will be
berkala dan berkelanjutan sesuai dengan dinamika bisnis yang
reviewed periodically and sustainably in accordance with the
terjadi. Namun demikian, perubahan yang terjadi dalam kode
business dynamics. However, change in the code of conduct will
etik nantinya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis serta
always uphold the values of business ethics and the Company’s
keuntungan jangka panjang bagi Perseroan
long-term advantages.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
99
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Tata Kelola
In order to support the implementation of Good Corporate
Perusahaan yang Baik, Perseroan sedang menyusun Sistem
Governance,
Pelaporan
Pelanggaran
Whistleblowing System. This system encourages an individual to
mendorong seseorang untuk bersifat terbuka melaporkan
report any violation committed by the Company’s personnel, and
adanya penyimpangan yang dilakukan oleh insan Perseroan, dan
the Company ensures the confidentiality of the whistleblower’s
Perseroan menjamin kerahasiaan identitas serta memberikan
identity, as well as providing protection to the whistleblower.
Pelanggaran.
Sistem
Pelaporan
the
Company
is
currently
preparing
a
perlindungan kepada pelapor.
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan
Employee Stock Option
Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan
In line with Initial Public Offering, the Company held Employee
mengadakan Program Employee Stock Allocation (ESA) sesuai
Stock Allocation (ESA) Program in accordance with Deed
dengan Akta No.46/2015 dan Surat Keputusan Sirkuler Dewan
No.46/2015 and Circular Decree of the Board of Commissioners
Komisaris Perseroan tanggal 3 Agustus 2015 dan 7 Oktober
dated August 3, 2015 and October 7, 2015. The Company’s
2015, pemegang saham Perseroan telah menyetujui Program
shareholders have approved the ESA program that amounted to
ESA dengan jumlah sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu) saham
30,000 (thirty thousand) shares of Offered Shares in this Initial
dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham
Public Offering. The main purpose of this program is to appreciate
Perdana ini. Tujuan utama Program ESA adalah memberikan
the employees for their performance, hence the Company is able
penghargaan kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi
to fulfill the criteria as a listed company in Stock Exchange. The
atas pencapaian kinerja Perseroan sehingga Perseroan dapat
implementation of ESA program will comply with provisions in
memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa
Regulation No. IX.A.&, Attachment to Decree of Bapepam and
Efek. Pelaksanaan Program ESA akan mengikuti ketentuan yang
LK Chairman No. Kep-691/BL/2011 dated December 30, 2011 on
terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua
Order and Allotment of Initial Public Offering.
Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.
Akses Informasi dan Data Perusahaan
Information Access and Corporate Data
Guna memperoleh informasi secara komprehensif mengenai
To obtain comprehensive information about the Company,
Perseroan, Perseroan menyediakan akses informasi seluas-luasnya
the Company provides wide access for all stakeholders and
bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham
shareholders via the Company’s website: www.kino.co.id. In this
melului situs Perseroan: www.kino.co.id. Dalam situs tersebut,
website, the Company puts various information and corporate
Perseroan memasukkan berbagai informasi data Perseroan.
data.
100 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
101
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan
sering
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
didefinisikan
Corporate Social Responsibility has often being narrowly defined
sempit akibat belum tersosialisasinya standar baku bagi
due to an inadequate socialization of standards in the Company.
perusahaan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Corporate
Corporate Social Responsibility is still seen as a way to boost the
Social Responsibility (CSR) masih dianggap sebagai cara untuk
Company’s image or to upkeep the Company’s reputation in
menaikan pamor perusahaan atau menjaga reputasi perusahaan
public. It happens due to an assumption that if a Company has
di masyarakat. Oleh karenanya ada asumsi jika perusahaan sudah
donated to a social institution, the Company will be deemed to
memberikan sumbangan atau donasi kepada suatu institusi sosial
have settled their social responsibility.
berarti sudah melakukan tanggung jawab sosial sebagai sebuah perusahaan. CSR tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak
CSR is no longer based on a single bottom line; meaning the
pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan
Company’s value reflected solely in financial condition. Moreover,
dalam kondisi keuangannya saja. Lebih dari itu kesadaran atas
the realization of CSR’s importance is based on a thinking that
pentingnya CSR
dilandasi oleh pemikiran bahwa perusahaan
the Company does not only incline to fulfill their economic and
tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada
legal duties to shareholders but also other responsibilities to
pemegang saham (shareholder), tetapi juga kewajiban terhadap
stakeholders. CSR is a proof of the Company’s responsibilities
pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). CSR
based on triple bottom lines namely corporate responsibility to
menunjukkan tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada
social, environment and financial aspects.
triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan. Perseroan yakin bahwa CSR merupakan bagian yang penting
The Company is confident that corporate social responsibility is an
dalam kegiatan usaha Perseroan. Perseroan telah terlibat dalam
important part in Company’s business activities. The Company has
berbagai macam program dan aktivitas sebagai bagian dari
been involved in various programs and activities as a part of the
usaha Perseroan untuk memenuhi tanggung jawab sosial kepada
Company’s business to meet the corporate social responsibility to
masyarakat. Pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh Perseroan
community. The Company’s implementation of CSR is referring to
mengacu pada Bab IV Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
Chapter IV Law No. 40 Year 2007 regarding Social Responsibility
tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terbuka. Dalam
of Public Company. Social responsibility and environment in this
Undang-Undang tersebut diatur mengenai tanggung jawab
law is intended to create sustainable economic development
sosial dan lingkungan bertujuan mewujudkan pembangunan
to improve living quality and environment beneficial for the
ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
Company, surrounding community and public in general.
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat umumnya.
102 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Environment Responsibility
Perseroan
dari
The Company sees that implementation of a good environment
praktik tanggung jawab lingkungan dan pengelolaan standar
responsibility and standard management are valuable assets
lingkungan yang baik merupakan aset dan keunggulan bersaing
and excellence, aside of decreasing its business impact to the
yang berharga, disamping menurunkan dampak usaha Perseroan
environment as a part of its commitment to social responsibility.
terhadap lingkungan sebagai bagian dari komitmen tanggung
Implementation of environment responsibility also decreases
jawab sosial Perseroan. Pengimplementasian praktik tanggung
the Company’s risk of its responsibility related to environment
jawab lingkungan hidup juga menurunkan risiko Perseroan
protection law. The Company abides to various environmental
atas timbulnya tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan
laws and some conducts to the Government are done based
peraturan dan hukum perlindungan lingkungan. Perseroan patuh
on various licenses and permits. The Company is certain that
pada berbagai macam peraturan lingkungan hidup dan tindakan
its business has fulfilled the material aspects related to living
tertentu yang telah dilakukan Perseroan kepada Pemerintah
environment laws taking place and the Company has acquired
telah sesuai dengan ketentuan dan berbagai macam izin dan
the necessary permits in regards to environmental law.
memandang
bahwa
pengimplementasian
lisensi yang dimiliki Perseroan. Perseroan yakin bahwa usaha Perseroan telah memenuhi aspek yang material sehubungan dengan peraturan lingkungan hidup yang berlaku dan Perseroan telah mendapatkan izin yang diperlukan sehubungan dengan peraturan lingkungan. Seluruh pabrik Perseroan telah memenuhi ketentuan atas izin
All of the Company’s factories have met the requirement of waste
pengelolaan limbah dan manajemen limbah air Perseroan juga
and water management permit. The Company also has conduct
mengalami inspeksi secara rutin. Pabrik Perseroan memiliki flow
a routine inspection. The Company’s factories own flow meter
meter yang dipasang untuk mengukur berapa banyak limbah
installed to measure the amount of waste deposited daily and
yang dibuang setiap hari dan ikan yang digunakan untuk
the fishes used to measure weather the water was safe to be
mengukur apakah air tersebut cukup aman untuk dibuang.
deposited or not.
Keempat pabrik Perseroan telah memiliki dokumen Upaya
Four factories belong to the Company have owned an
Pengelolaan
Environmental
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Pemantauan
Management
Efforts
and
Environmental
Lingkungan Hidup (UKL & UPL) yang telah disetujui oleh otoritas
Monitoring Efforts (UKL & UPL) approved by local authorities and
pemerintah daerah setempat dan Izin Lingkungan Hidup.
Environmental Permit.
Jenis limbah yang dihasilkan dari pabrik Perseroan antara lain
The wastes produced out of the Company’s factories are solid
limbah padat dan limbah cair. Selain itu, untuk azas penaatan
and liquid waste. As for environmental structuring management,
pengelolaan lingkungan dilakukan juga pengukuran tingkat
however, the Company also conducts noise level and air emission
kebisingan dan emisi udara terhadap cerobong boiler dan
measurement to boiler chimney and air quality measurement
pengukuran kualitas udara di lingkungan pabrik. Perseroan
around the factory. The Company has its own standard of air
memiliki ambang batas tingkat pencemaran atas limbah yang
pollution level and it shall not go over the limitation stated by
dihasilkan, yaitu tidak melebihi batasan yang diatur oleh lembaga
related institution/BAPEDAL.
yang berwenang/BAPEDAL. Kebijakan
Policies
Dalam mengimpelentasikan tanggung jawab sosial di bidang
In implementing the social responsibilities in environment,
lingkungan Perseroan berpijak pada Undang-Undang No. 32
the Company based its conduct on Laws No. 32 Year 2009 of
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Environmental Protection and Management.
Hidup. Certification
Sertifikasi sertifikasi
The Company is currently in a process of acquiring ISO 14001
ISO 14001, hal tersebut dilakukan sebagai upaya Perseroan
certification. This step is taken as an effort to implement the
Perseroan
sedang
dalam
proses
mendapatkan
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
103
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Profil Perusahaan Company Profile
untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial terhadap
corporate social responsibility to environment safety by utilizing
keamanan lingkungan dengan menggunakan standar terbaik.
the best standard.
Program Kegiatan yang Dilakukan
Conducted Activities/Program
Kegiatan yang dilakukan oleh Perseroan dalam rangka menjaga
The activities done by the Company to preserve the environment
lingkungan hidup di sekitar lingkungan Perseroan di antaranya
around the Company are:
sebagai berikut: 1. Penanaman 1500 pohon di areal seluas 3,4 Ha untuk restorasi sumber mata air Sapen di Kecamatan Pandaan.
1. Planting 1500 trees at 3.4-Ha area to restore Sapen springs at Pandaan Subdistrict.
2. Penanaman 500 pohon di Cikembar.
2. Planting 500 trees at Cikembar.
3. Membangun bank sampah di Cikembar.
3. Constructing waste banks at Cikembar.
4. Membangun saluran irigasi di lingkungan desa Pabrik
4. Constructing irrigation channels at the village near Cikembar Factory.
Cikembar. 5. Perseroan menyediakan air bersih untuk warga di semua
5. Providing clean water for the people living near the Plants.
Plant Perseroan.
Kesehatan,
Occupational Health and Safety Practices
Perseroan senantiasa mengantisipasi risiko kegagalan yang
The Company consistently anticipates failure risks born by
dialami karyawan selama aktivitas kerja berlangsung. Kesehatan,
employees while working. Occupational Health, Safety and
Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) merupakan upaya
Environment (K3L) is the Company’s effort in creating employees’
Perseroan dalam menciptakan keselamatan kerja pegawai
occupational safety as a form of its responsibility. The Company
sebagai bentuk tanggung jawab. Perseroan menerapkan sistem
implements K3L system through work procedures that protects
K3L melalui prosedur-prosedur kerja yang dapat melindungi
employees, the Company, environment and local residents
karyawan, Perseroan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar
from the dangers caused by work accidents. Dissemination and
dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Sosialisasi dan pengawasan
supervision to all aspects of K3L is conducted periodically and
terhadap seluruh aspek K3L ini dilaksanakan secara periodik dan
communicatively by the Company.
Praktik Ketenagakerjaan, dan Keselamatan Kerja
komunikatif. Perseroan dan DLS memiliki fasilitas program pensiun bagi
The Company and DSL own a retirement program facility for
karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga
their regular staff which is managed by Pension Fund (DPLK)
Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia masing-masing berdasarkan
Manulife Indonesia each based on Pension Program Management
Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 20 Agustus
Agreement dated August 20, 2014 for the Company and Pension
2014 untuk Perseroan dan Perjanjian Pengelolaan Program
Program Management Agreement dated September 1, 2014 for
Pensiun tanggal 1 September 2014 untuk DLS, keduanya berlaku
DLS, of both are applied for 2 years.
untuk jangka waktu 2 tahun. Perseroan juga memberikan jaminan kesehatan pada karyawan
The Company also provides health service to regular employees
tetap, yang meliputi tunjangan kesehatan dan pemeriksaan
which covers health insurance and periodical check-up. Almost
kesehatan secara berkala. Hampir dari semua fasilitas produksi
all of the Company’s production facility are equipped with health
Perseroan dilengkapi dengan klinik kesehatan. Seluruh karyawan
clinic. All regular employees of Kino is protected by Workers Social
tetap Perseroan dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan (dahulu
Security Agency/BPJS (previously named Jamsostek) which involved
Jamsostek) yang melibatkan kontribusi baik dari pemberi
the contribution of both employer and employee, calculated by
kerja maupun masing-masing karyawan yang dihitung dari
main salary percentage as stipulated in the law in Indonesia. Other
persentasegaji pokok karyawan sebagaimana yang telah
than that, the Company’s regular employees in certain levels are
ditetapkan oleh peraturan di Indonesia. Selain itu, karyawan
protected by insurance policy for overnight insurance program
tetap Perseroan pada tingkat tertentu dilindungi dengan polis
based on Insurance Policy No. 1366.AZLI issued by Allianz Life
asuransi untuk program asuransi rawat inap berdasarkan Polis
Indonesia, an Insurance Company. This insurance policy has taken
Asuransi No. I366-AZLI yang diterbitkan oleh PT Asuransi Allianz
place from March 1, 2015 to February 29, 2016.
104 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Disscusion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggun Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Life Indonesia. Polis asuransi ini berlaku sejak tanggal 1 Maret 2015 sampai dengan tanggal 29 Februari 2016. Kino selalu menitikberatkan keselamatan kerja pada seluruh
The Company always underlined the importance of occupational
kegiatan operasional Perseroan dan mengimplementasikan
safety in its operation activities and implements occupational
standar kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku pada
health and safety standard that applies in industrial activities
kegiatan usaha industri di Indonesia. Setiap pabrik memiliki izin-
in Indonesia. Each factory owns an operational permit issued
izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan
by Occupational Health and Safety Agency, namely operation
Keselamatan Kerja, yaitu antara lain izin untuk pengoperasian
permits of heavy machineries and factory’s engines. The Company
alat berat dan mesin-mesin pada pabrik. Kino juga melakukan
also conducts a periodic check-up on heavy machineries located
pemeriksaan secara berkala atas kondisi alat berat di pabrik
in factories and warehouses. Next, employees working in the
dan gudang. Selanjutnya, seluruh karyawan yang bekerja di
Company’s factories are equipped with adequate safety harness
gudang Perseroan dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan
in accordance with their duties. The Company also audits regularly
yang cukup sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Perseroan
to supervise and control the safety procedure implementation.
melakukan audit atas kegiatan produksi Perseroan secara rutin untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan prosedur keselamatan. Kebijakan
Policies
Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial terhadap
In implementing the social responsibilities to occupational health
praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja,
and safety practice, the Company based its action on Indonesian
Perseroan berpijak UU RI No.13/2013 tentang Ketenagakerjaan.
Law No.13/2013 of Work Forces.
Tanggung Jawab terhadap Sosial Kemasyarakatan
Responsibilities to Social Community
Dalam menjalankan bisnis sebagai bagian dari masyarakat,
As a part of community in conducting its business, the Company
Perseroan senantiasa berusaha untuk ikut memberikan kontribusi
consistently tries to contribute and actively participate in solving
dan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan berbagai masalah
the problems in community. The Company wishes to keep
yang terjadi di masyarakat. Perseroan ingin terus tumbuh dan
growing and thriving with its surroundings. The Company’s
berkembang dengan lingkungan sekitarnya. Bentuk partisipasi
participation in social community responsibility is as follows:
yang dilakukan Perseroan melalui tanggung jawab sosial kemasyarakatan yakni dengan: 1. Melakukan pengobatan gratis setiap tahunnya di lingkungan
1. Holding free medication every year in the area close to the Factories.
Pabrik Perseroan. 2. Menyisihkan sebagian keuntungan untuk kepentingan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.
2. Reserving
some
benefits
for
sustainable
community
development.
Kebijakan
Policies
Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial kemasyarakatan,
In conducting its responsibilities to social community, the
Perseroan
kebijakan-kebijakan
Company consistently abides by current law and policies. The
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan
Company makes its stand on Government Regulation Number
berpijak pada Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang
47 Year 2012 of social & environment responsibilities of Public
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terbuka.
Company.
Program Kegiatan yang Dilakukan
Current Activities
Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah merealisasikan berbagai
Throughout 2015, the Company has conducted CSR programs to
program CSR, diantaranya adalah sebagai berikut:
Social Community:
1. Pemberian bantuan untuk pembangunan Musholla Al-
1. Donating for the construction of Al-Barokah Musholla at
senantiasa
patuh
terhadap
Barokah di Kecamatan Cikande dan Cidahu.
Cikande Subdistrict and Cidahu Subdistrict.
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
105
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Review
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
2. Pembagian perlengkapan sekolah untuk siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Cikande.
Profil Perusahaan Company Profile
2. Distributing school supplies for Elementary School students at Cikande Subdistrict.
3. Pemberian hewan kurban di semua plant.
3. Donating qurban cattle for all plants.
4. Pemberian bingkisan kepada anak yatim piatu di Kecamatan
4. Giving parcels to orphans at Cikande Subdistrict and Pandaan
Cikande dan Pandaan.
Subdistrict.
5. Pembuatan torrent air untuk warga di Kecamatan Cikande.
5. Constructing water torrent for Cikande Subdistrict people.
6. Sumbangan untuk anak yatim di Kelurahan Ledug, Kecamatan
6. Donating for orphans at Kelurahan Ledug, Prigen Subdistrict,
Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Pasuruan Regency.
7. Pembangunan Masjid di Kecamatan Cidahu.
7. Constructing Mosque at Cidahu Subdistrict.
8. Penyelenggaran donor darah di semua Pabrik.
8. Holding blood donor in all Factories.
9. Pengadaan air bersih untuk warga sekitar di semua Pabrik.
9. Procuring clean water for the people in the vicinity of the
10. Perbaikan saluran air dan pipa instalasi air bersih di area Desa
10. Constructing water channels and clean water pipes installation
Factory. Kertaraharja, Cikembar.
for Kertaraharja Village, Cikembar.
11. Pembagian tempat sampah organik dan anorganik SD Desa Kertaraharja, Cikembar. 12. Penanaman
11. Distributing waste bins for organic and inorganic wastes for Kertaraharja Village Elementary School, Cikembar.
190 pohon untuk ruang terbuka hijau di
12. Planting 190 trees for green open area at Cikembar.
Cikembar. 13. Sosialisasi, konsultasi test VCT HIV/AIDS di Cikembar.
13. Disseminating and consulting HIV/AIDS VCT test at Cikembar.
14. Partisipasi hari AIDS Sedunia, pembagian 500 goody bag
14. Participating in World AIDS day, distributing 500 goody bags
untuk peserta test VCT di Cikidang Resort.
for VCT test participants at Cikidang Resort.
15. Pelatihan dan pengembangan bank sampah (Waste Bank) berbasis masyarakat dan pendidikan di Cikembar dan
15. Community-and-education-based Waste Bank training and development at Cikembar and Malang, East Java.
Malang, Jawa Timur. 16. Partisipasi dalam rangka peringatan hari lingkungan hidup yang diselengarakan BLH Kabupaten Pasuruan, Pandaan. 17. Partisipasi dalam kejuaraan karate antar pelajar se Jawa Timur, Pandaan.
16. Participating at environment day held by BLH, Pasuruan Regency, Pandaan. 17. Participating at East Java inter-school karate championship, Pandaan.
18. Penanaman 1500 pohon di Pandaan untuk restorasi mata air.
18. Planting 1500 trees for water restoration in Pandaan.
Tanggung Jawab terhadap Konsumen
Responsibilities to Customers
Perseroan
memperhatikan
The Company as a business figure has constantly put their
berbagai aspek khusus yang dijalankan untuk menarik perhatian
sebagai
pelaku
bisnis
sangat
utmost attention to various special aspects conducted to attract
konsumen. Dengan memberikan pelayanan yang memuaskan
customers. By providing a satisfactory service and qualified
dan menjaga kualitas produk, Perseroan yakin dapat memberikan
products, the Company is certain in giving a unique impact to
dampak positif tersendiri bagi konsumen.
customers.
Kebijakan
Policies
Dalam mengimplemntasikan tanggung jawab sosial terhadap
In implementing the social responsibilities to customers, the
konsumen Perseroan berpegang teguh pada Undang-Undang
Company stands on Law No. 8/1999 of Customers Protection
No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen serta peraturan
also other related regulations, namely regulations of BPOM and
yang berlaku lainnya, seperti peraturan BPOM dan Peraturan
Minister of Health of Republic of Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Biaya yang Dikeluarkan Atas Program CSR Kino
Cost of CSR Programs
Biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan CSR Kino selama
The cost incurred throughout 2015 for CSR programs amounted
tahun 2015 adalah sebesar Rp426.396.600
to Rp426,396,600
106 PT KINO INDONESIA TBK • Laporan Tahunan 2015
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT. Kino Indonesia Tbk. Statement of Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors on the Responsibility for the 2015 Annual Report of PT. Kino Indonesia Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Kino Indonesia Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan.
We, the undersigned, testify that all information in the 2015 Annual Report of PT. Kino Indonesia Tbk is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company. This statement is hereby made in all truthfulness.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, April 2016 / April 2016
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Alfonso Djakaria Rahardja Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)
Adjie Rustam Ramdja Komisaris Commissioner
Susanto Setiono Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Tjiang Likson Chandra Wakil Direktur Utama Vice President Director
Harry Sanusi Presiden Direktur President Director
Alex Kurniawan Direktur Independen Independent Director
Peter Chayson Direktur Director
Rody Teo Direktur Director
PT KINO INDONESIA TBK • Annual Report 2015
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan Keuangan Financial Report
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAFTAR ISI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Halaman/ Pages
TABLE OF CONTENTS
Director’s Statement Letter
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-3
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
4-5
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6-8
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
9 - 10
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
11 - 112
Notes to the Consolidated Financial Statements
The original consolidated
The original report included herein is in Indonesian language
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. KNMT&R-C2-18.03.2016/04
Report No. KNMT&R-C2-18.03.2016/04
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT KINO INDONESIA Tbk
The Shareholders, Board Commissioners, and Directors PT KINO INDONESIA Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries, which comprise the consolidated statements of financial position as of December 31, 2015, and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian
Management’s responsibility for the consolidated financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the consolidated financial statements are free of material misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun oleh kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risk of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion of the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
The original report included herein is in Indonesian language
Tanggung jawab auditor (lanjutan)
Auditors’ responsibility (continued)
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries as of December 31, 2015 and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Penekanan Suatu Hal
Emphasis of Matter
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2j dan 4 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, efektif tanggal 1 Januari 2015, PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja", yang dilakukan secara retrospektif dan menyebabkan dilakukannya penyajian kembali angkaangka koresponding tahun sebelumnya, yang mencakup laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 terlampir oleh PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut.
As disclosed in Notes 2j and 4 to the accompanying consolidated financial statements, effective January 1, 2015, PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries adopted Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefits", which have been applied retrospectively and caused the restatement of the prior year corresponding figures, which comprise the accompanying consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and changes in equity for the year ended December 31, 2014, by PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries as required by Indonesian Financial Accounting Standards. Our opinion is not modified in respect of this matter.
KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN
Juninho Widjaja, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.1029/Public Accountant License No. AP.1029 18 Maret 2016/March 18, 2016
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah,unless otherwise stated) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2015
2014
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Persediaan - neto Pajak dibayar di muka Uang muka Bagian lancar beban dibayar di muka
ASSETS CURRENT ASSETS 2c,2p, 5,33,34 2p,2q,6, 33,34,35 2p,7,16, 20,31,33,34 2p,33,34 2e,9,16, 20,29,31 18a 10 2f,11
Total Aset Lancar
665.988.250.372
44.353.548.329
62.868.700.053
Cash and cash equivalents
110.028.847.838
-
-
Short-term investments
924.165.164.856 7.840.008.557
445.839.177.305 6.792.524.914
301.936.993.401 4.469.529.491
Trade receivables - net Other receivables
343.075.067.180 967.006.934 16.357.170.519
329.937.151.931 820.804.125 42.542.965.035
217.693.443.423 65.982.644 44.311.212.638
21.475.310.327
18.347.220.659
8.477.436.308
Inventories - net Prepaid taxes Advances Current portion of prepaid expenses
2.089.896.826.583
888.633.392.298
639.823.297.958
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR Deposito yang dibatasi penggunaannya Investasi pada Entitas Asosiasi
NON-CURRENT ASSETS 2c,2p, 12,16,17, 33,34,39c 2h,13, 2g,2i,2q, 14,16,20, 29,30,31,35 2o,4,18e
47.308.027.969 32.305.583.364
31.524.361.427 42.925.815.297
10.453.131.179 44.550.015.424
Restricted deposits Investment in Associate
1.007.344.773.034 7.606.395.199
870.053.263.160 6.395.040.151
618.303.779.375 8.602.859.508
18f
9.445.151.613
9.445.151.613
-
2f,11 2m,15,26 2p,33,34
9.812.038.522 7.515.862.286
6.340.791.970 4.819.915.035 3.242.813.872
1.383.197.305 1.863.419.847
Fixed assets - net Deferred tax assets Estimated claim for tax refund Prepaid expenses net of current portion Deferred charges Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
1.121.337.831.987
974.747.152.525
685.156.402.638
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
3.211.234.658.570
1.863.380.544.823
1.324.979.700.596
TOTAL ASSETS
Aset tetap - neto Aset pajak tangguhan Taksiran tagihan pajak Beban dibayar di muka - setelah dikurangi bagian lancar Beban ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2015
2014
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Utang dividen Utang pajak Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES 2p,8d,7,9, 12,14,16,20, 25,32,33,34 2p,12,17, 33,34,39c
Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek
2d,8a 2p,33,34 2o,18b 2p,19,33,34 2p,33,34
2p,32,33,34 7,8d,9, 14,16,20 21 2n,22 2j,4, 23,27,31
Total Liabilitas Jangka Pendek
658.142.101.371
546.504.254.613
265.200.524.601
Short-term bank loans
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 55.606.780.775 62.700.524.700 701.261.068
268.968.021.570 157.226.501.219 8.481.178.655 16.082.991.529 50.048.319.378 1.278.021.913
297.788.012.147 120.611.333.660 7.452.341.785 7.874.000.000 9.418.872.568 29.445.073.074 2.065.015.465
Trade payables Third parties Related party Other payables Dividend payables Taxes payables Accrued expenses Advances from customers Current portion of long-term liabilities
41.395.880.605
30.656.009.206
31.222.970.616
968.210.522 5.975.984.142
2.342.780.720 8.703.992.274
5.837.465.296 6.228.794.277
991.424.973
163.306.873
-
Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Short-term liabilities for employee benefits
1.291.021.571.370
1.090.455.377.950
783.144.403.489
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
2j,4, 23,27,31 2d,8b 2o,4,18e
42.257.328.901 13.748.595.487
39.808.299.174 293.724.401
15.820.621.695 11.116.856.602 -
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term liabilities for employee benefits Due to related parties Deferred tax liabilities Long-term liabilities - net of current portion
2p,32,33,34 7,8d,9, 14,16,20
85.458.915.937
62.227.752.265
41.727.736.061
21 2n,22
1.199.973.949 919.020.626
1.742.602.479 6.468.080.000
2.082.651.618 9.895.245.129
143.583.834.900
110.540.458.319
80.643.111.105
Total Non-Current Liabilities
1.434.605.406.270
1.200.995.836.269
863.787.514.594
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah,unless otherwise stated) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2015
2014
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) EKUITAS - NETO Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 1.000.000 per saham tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Modal dasar 4.800.000.000 saham tanggal 31 Desember 2015, 480.000 saham tanggal 31 Desember 2014, dan 65.000 saham tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.428.571.500 saham tanggal 31 Desember 2015, 120.000 saham tanggal 31 Desember 2014 dan 65.000 saham tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Proforma modal yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih atas transaksi dengan pihak non-pengendali Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
24
142.857.150.000
120.000.000.000
2b,4, 15,26
707.183.976.767
(66.377.124.956)
4
-
-
2b (1.966.497.557)
(1.966.497.557)
EQUITY - NET Equity attributable to owners of the Company Share capital - par value Rp 100 per share as of December 31, 2015 and Rp 1,000,000 per share as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 Authorized 4,800,000,000 shares as of December 31, 2015, 480,000 shares as of December 31, 2014 and 65,000 shares as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Issued and fully paid share capital 1,428,571,500 shares as of December 31, 2015, 120,000 shares as of December 31, 2014 and 65,000 shares as of 65.000.000.000 January 1, 2014/ December 31, 2013 Additional paid in capital Capital proforma arising from restructuring transaction of entities (31.360.905.812) under common control Differences in value of transactions with non-controlling interest Other comprehensive 296.310.872.400 income Retained earnings
4,14, 23,27
459.331.217.104
409.991.617.624
25
24.000.000.000
-
-
Appropriated
443.923.267.490
199.454.255.634
130.604.802.141
Unappropriated
1.775.329.113.804
661.102.250.745
460.554.768.729
Sub-Total - Net
1.300.138.496
1.282.457.809
637.417.273
Non-controlling interest
TOTAL EKUITAS - NETO
1.776.629.252.300
662.384.708.554
461.192.186.002
TOTAL EQUITY - NET
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS - NETO
3.211.234.658.570
1.863.380.544.823
1.324.979.700.596
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY - NET
Sub-Total - Neto Kepentingan non-pengendali
2b,4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2015
2014 (Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4)
PENJUALAN
3.603.847.602.517
2k,28
3.339.386.491.005
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.135.496.398.423
2k, 8c,14,29
2.193.323.512.194
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
1.468.351.204.094
1.146.062.978.811
GROSS PROFIT
Beban penjualan
(799.644.743.798)
Beban umum dan administrasi
(240.648.022.130)
Beban bunga Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi Rugi selisih kurs - neto Beban administrasi bank Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Laba penjualan barang bekas Lain-lain - neto
(88.755.557.608) (10.620.231.933) (9.220.434.650) (3.793.149.737) 4.081.072.930 1.904.617.947 1.002.242.552 14.317.244.865
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
336.974.242.532
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(73.943.129.784)
LABA TAHUN BERJALAN SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA Dampak penyesuaian proforma atas laba tahun berjalan LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA ATAS PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Dampak penyesuaian proforma atas penghasilan komprehensif lain LABA KOMPREHENSIF
2k,14,30 2k,4,7, 9,14,23,31 2k,2n,16,20, 21,22,32 2h,13 2k,2l 2k 2k 14
(760.440.976.942 )
(199.296.479.617 ) General and administrative expenses (60.502.247.155 ) 2.118.364.392 (4.334.719.861 ) (3.142.353.552 ) 1.216.639.452 2.092.429.280 1.595.138.485 12.159.349.438
6
137.528.122.731 2o,4,18c
Selling expenses
(34.272.719.236 )
Interest expenses Share in net earning (loss) in Associate Loss on foreign exchange - net Bank administration expenses Interest income Gain on sale of fixed assets Gain on sale of scrap Others - net INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES INCOME TAX EXPENSES
263.031.112.748
103.255.403.495
CURRENT YEAR INCOME BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENT
-
905.053.004
Effect of proforma adjustment on current year income
263.031.112.748
104.160.456.499
CURRENT YEAR INCOME
97.405.687.457
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
201.566.143.956
COMPREHENSIVE INCOME BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENT ON OTHER COMPREHENSIVE INCOME
-
2.984.672.105
Effect of proforma adjustment on other comprehensive income
317.826.292.023
204.550.816.061
COMPREHENSIVE INCOME
54.795.179.275
4,14,23,27
317.826.292.023
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2015 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
263.021.638.344 9.474.404
LABA TAHUN BERJALAN
263.031.112.748
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
317.808.611.336 17.680.687
LABA KOMPREHENSIF
317.826.292.023
LABA PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
234
2b
2b
2s,37
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2014 (Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4)
103.995.896.552 164.559.947
Current year income attributable to: Owners of the Parent Entity Non-controlling interest
104.160.456.499
CURRENT YEAR INCOME
204.461.198.717 89.617.344
Comprehensive income attributable to: Owners of the Parent Entity Non-controlling interest
204.550.816.061
COMPREHENSIVE INCOME
112
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 5
-
Penghasilan komprehensif lain
(12.662.000.000) -
3.889.725.109
-
-
-
-
(31.360.905.812)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-In Capital
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali/ Differences in Value of Transactions with Noncontrolling Interest
-
-
-
113.680.745.224
-
-
296.310.872.400
-
296.310.872.400
Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Income
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Dividen dari Entitas Anak Penambahan modal Entitas Anak Dampak penyesuaian proforma
-
-
Laba tahun berjalan
14, 23,27
-
55.000.000.000
Penambahan modal saham
24
65.000.000.000
Saldo, 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali)
(1.000.531.997)
-
Dampak atas penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2013)
(30.360.373.815)
65.000.000.000
Saldo, 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Sebelum disajikan kembali)
Notes/ Catatan
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Proforma Modal yang Berasal dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Capital Proforma Arising rom Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
6
-
-
-
(13.215.443.059)
103.995.896.552
-
130.604.802.141
(847.865.213)
131.452.667.354
3.889.725.109
-
(12.662.000.000)
100.465.302.165
103.995.896.552
55.000.000.000
460.554.768.729
(1.848.397.210)
462.403.165.939
-
893.423.192
(338.000.000)
(74.942.603)
164.559.947
-
637.417.273
(26.708.246)
664.125.519
3.889.725.109
893.423.192
(13.000.000.000)
100.390.359.562
104.160.456.499
55.000.000.000
461.192.186.002
(1.875.105.456)
463.067.291.458
Total Ekuitas Neto/ Total Equity - Net
Dividend from Subsidiary Addition of investment on Subsidiary Effect of proforma adjustment
Other comprehensive income
Current year income
Addition of share capital
Balance, January 1, 2014/ December 31, 2013 (As restated)
Effect of implementation of PSAK No. 24 (Revised 2013)
Balance, January 1, 2014/ December 31, 2013 (As previously reported)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of consolidated financial statements taken as whole.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kepentingan Non pengendali/ Noncontrolling Interest
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY - NET Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/ Retained earnings Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaanya/ Penggunaannya Sub-Total - Neto/ /Unappropriated Sub-Total - Net Appropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
26
120.000.000.000
-
-
40.133.180.703
-
-
-
-
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
(66.377.124.956)
(66.377.124.956)
-
-
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-In Capital
(1.966.497.557)
-
(1.966.497.557)
-
Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali/ Differences in Value of Transactions with Noncontrolling Interest
409.991.617.624
-
-
-
Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Income
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo, 31 Desember 2014
26
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
16,25
Selisih atas transaksi dengan pihak non-pengendali
Dividen kas
Notes/ Catatan
Proforma Modal yang Berasal dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Capital Proforma Arising rom Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
7
199.454.255.634
-
-
(21.931.000.000)
661.102.250.745
(26.243.944.253)
(1.966.497.557)
(21.931.000.000)
1.282.457.809
-
-
-
662.384.708.554
(26.243.944.253)
(1.966.497.557)
(21.931.000.000)
Total Ekuitas Neto/ Total Equity - Net Cash dividend
Balance, December 31, 2014
Differences in value arising from restructuring transactions of entities under common control
Differences in value of transactions with non-controlling interest
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of consolidated financial statements taken as whole.
-
-
-
-
Kepentingan Non pengendali/ Noncontrolling Interest
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY - NET Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/ Retained earnings Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaanya/ Penggunaannya Sub-Total - Neto/ /Unappropriated Sub-Total - Net Appropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
-
-
142.857.150.000
707.183.976.767
-
-
-
(72.153.448.277)
845.714.550.000
(66.377.124.956)
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-In Capital
(1.966.497.557)
-
-
-
-
-
(1.966.497.557)
Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali/ Differences in Value of Transactions with Noncontrolling Interest
459.331.217.104
49.339.599.480
-
-
-
-
409.991.617.624
Penghasilan Komprehensif Lain/Other Comprehensive Income
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
14, 23,27
-
-
-
Cadangan umum
25
-
-
Laba tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain Saldo, 31 Desember 2015
-
-
26
Beban emisi saham
-
-
120.000.000.000
22.857.150.000
24,26
Penambahan modal saham dari penawaran umum perdana saham
Saldo, 31 Desember 2014
Notes/ Catatan
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Proforma Modal yang Berasal dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Capital Proforma Arising rom Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
8
443.923.267.490
5.447.373.512
(24.000.000.000)
263.021.638.344
-
-
199.454.255.634
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
1.775.329.113.804
54.786.972.992
-
263.021.638.344
(72.153.448.277)
868.571.700.000
661.102.250.745
Sub-Total - Neto/ Sub-Total - Net
1.300.138.496
8.206.283
-
9.474.404
-
-
1.282.457.809
1.776.629.252.300
54.795.179.275
-
263.031.112.748
(72.153.448.277)
868.571.700.000
662.384.708.554
Total Ekuitas Neto/ Total Equity - Net
Balance, December 31, 2015
Other comprehensive income
General reserves
Current year income
Stock issuance cost
Addition of share capital from initial public offering
Balance, December 31,2014
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of consolidated financial statements taken as whole.
24.000.000.000
-
24.000.000.000
-
-
-
-
Telah Ditentukan Penggunaanya/ Appropriated
Kepentingan Non pengendali/ Noncontrolling Interest
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY - NET Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/ Retained earnings
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - NETO KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2015/ December 31, 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pendapatan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran beban penjualan, umum dan administrasi, dan kegiatan operasi lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran bunga Pembayaran pajak Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Investasi jangka pendek Pembelian aset tetap Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Penambahan aset tidak lancar lainnya Pencairan deposito yang dibatasi penggunaannya Penjualan aset tetap Akuisisi Entitas Anak Likuidasi Entitas Asosiasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank jangka pendek Agio saham dari Penawaran Umum Perdana Saham Penerimaan utang bank jangka panjang Penambahan modal disetor Pembayaran utang bank jangka pendek Beban emisi saham Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran utang pembiayaan konsumen Pembayaran dividen Pembayaran kepada pihak berelasi Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
31 Desember 2014/ December 31, 2014
3.125.309.712.433 4.081.072.930 (2.075.548.388.937)
3.195.148.804.346 1.216.639.452 (2.155.311.577.393)
(621.653.957.405) (391.946.266.779) (88.755.557.608) (24.038.959.718)
(711.651.939.764) (340.747.507.891) (60.502.247.155) (20.299.525.564)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipt from customers Interest income Payment to suppliers Payment for selling, general and administrative expenses, and other operating activities Payment to employees Payment for interest Payment for taxes
(72.552.345.084)
(92.147.353.969)
Net Cash Flows Used for Operating Activities
69.032.789.754 3.203.663.989 -
42.221.718.730 2.963.623.129 (19.310.873.515) 3.742.564.519
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Short-term investments Acquisition of fixed assets Placement of restricted deposits Addition of other non-current assets Redemption of restricted deposits Sale of fixed assets Acquisition of Subsidiaries Liquidation of Associate
(234.674.673.194)
(215.617.328.400)
Net Cash Flows Used for Investing Activities
(110.000.000.000) (107.856.239.884)
(181.766.412.286)
(84.816.456.296)
(63.292.948.977)
(4.238.430.757)
(175.000.000)
1.855.679.113.143
977.878.730.012
845.714.550.000
-
75.000.000.000 22.857.150.000
54.451.889.732 55.000.000.000
(1.744.041.266.385) (72.153.448.277)
(696.575.000.000) -
(41.028.964.929)
(34.518.834.939)
(10.038.845.638)
(7.143.215.991)
(2.892.770.269) -
(6.178.546.744) (42.805.000.000) (11.588.577.770)
929.095.517.645
288.521.444.300
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Capital paid in excess of par value from Initial Public Offering Proceeds from long-term bank loans Addition of share capital Payment of short-term bank loans Stock issuance cost Payment of long-term bank loans Payment of finance lease payables Payment of consumer financing payables Payment of dividend Payment to related parties Net Cash Flows Provided by Financing Activities
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2015/ December 31, 2015 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
31 Desember 2014/ December 31, 2014
621.868.499.367
(233.797.324)
(19.243.238.069)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
728.086.345
EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
44.353.548.329
62.868.700.053
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
665.988.250.372
44.353.548.329
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Kino Indonesia Tbk (“Entitas Induk”) didirikan dengan nama PT Kinocare Era Kosmetindo berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 8 Februari 1999 yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-7429 HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, Tambahan No. 8015 tanggal 30 Nopember 1999.
PT Kino Indonesia Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Kinocare Era Kosmetindo based on Notarial Deed No. 3 of Hadi Winata, S.H., dated February 8, 1999. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-7429 HT.01.01-TH.99 dated April 20, 1999 and was published in the State Gazette No. 96, Supplement No. 8015 dated November 30, 1999.
Anggaran Dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan Akta Notaris No. 46 yang dibuat dihadapan Jose Dima Satria., S.H., M.Kn tanggal 14 Juli 2015 yaitu mengenai:
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 46 of Jose Dima Satria., S.H., M.Kn, dated July 14, 2015 concerning:
Approval to Company’s plan to conduct an Initial Public Offering through capital market at most 16% from paid in capital of the Company after the Initial Public Offering.
Approval to change the Company’s name to PT Kino Indonesia Tbk. Approval to change of par value of shares from Rp 1,000,000 to Rp 100 and amend the article 4 of the Company’s Articles of Association. Approval to implement the Company’s Employee Stock Allocation or "ESA" in connection with the Initial Public Offering with the procedures that will be determined by the Directors of the Company, with maximum amount of 10% of offered shares.
Menyetujui rencana Entitas Induk untuk melakukan Penawaran Umum melalui pasar modal sebanyak-banyaknya sebesar 16% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Menyetujui perubahan nama Entitas Induk menjadi PT Kino Indonesia Tbk. Menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 100 dan mengubah ketentuan pasal 4 anggaran dasar Entitas Induk. Menyetujui pelaksanaan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) Entitas Induk dalam rangka Penawaran Umum dengan tata cara yang akan ditentukan oleh Direksi Entitas Induk, dengan jumlah maksimal 10% dari saham yang ditawarkan. Menyetujui untuk mengubah maksud dan tujuan Entitas Induk. Menyetujui untuk merubah seluruh anggaran dasar Entitas Induk sehubungan status Entitas Induk menjadi perseroan terbatas terbuka/publik dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik (Peraturan No. IX.J.1), Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Induk yang lama dengan memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya kepada mereka dan seketika itu juga mengangkat anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Entitas Induk yang baru.
Approval to change the Company’s aim and objectives. Approval to change the Company’s entire Article of Association in connection with the status of the Company to be a public company in order to comply with regulation of Bapepam-LK No. IX.J.1, annex of the Chairman of BapepamLK No. Kep-179/BL/2008 on the main chapters of the Articles of Association of the Company that conduct Public Offering of Equity Securities and Public Companies (Regulation No. IX.J.1), OJK regulation No. 32/POJK.04/2014 of the Plan and Organization of the General Meeting of Shareholders of Public Company and OJK regulation No. 33 / POJK.04 / 2014 of the Directors and Board of Commissioners of Public Company. Honorably dismissed all current members of Directors and Board of Commissioners of the Company by giving exemption and entire repayment to them and instantly appoint the Company’s new members of Directors and Board of Commissioners.
According to Article 3 of the Company‘s Article of Association, the Company’s scopes of activities are to engage in food industry, beverage, pharmaceutical and cosmetic. The Company started its commercial operations in 1999.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah berusaha dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Entitas Induk memulai kegiatan operasi komersialnya di tahun 1999.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
and
General
Information
Entitas Induk berdomisili di Bandung dengan alamat di Jalan Cibolerang No. 203, Kav. 23, Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Entitas Induk berkedudukan di Datascrip Building Lantai 9, Jalan Selaparang Blok B15, Kav. 9, Kemayoran, Jakarta. Pabrik-pabrik Entitas Induk terdapat di empat (4) kabupaten di Pulau Jawa yaitu Kabupaten Sukabumi, Serang, Pasuruan dan Cidahu.
The Company is domiciled at Jalan Cibolerang No. 203, Kav. 23, Bandung, West Java. The Company’s head office is located at Datascrip Building 9th Floor, Jalan Selaparang Blok B15, Kav. 9, Kemayoran, Jakarta. The Company’s factories located in four (4) districts in the island of Java, in district of Sukabumi, Serang, Pasuruan and Cidahu.
Entitas Induk langsung Entitas Induk adalah PT Kino Investindo, yang didirikan dan berdomisili di Indonesia, sedangkan pemegang saham utama Entitas Induk adalah Harry Sanusi.
The Company’s parent Company is PT Kino Investindo, which is established and domiciled in Indonesia, while the ultimate shareholder of the Company is Harry Sanusi.
Penawaran Umum Saham Entitas Induk
b.
Perusahaan telah menerima Surat Pernyataan Efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan surat No. S-568/D.04/ 2015 tanggal 3 Desember 2015 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 228.541.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 3.800 per saham. Saham-saham tersebut seluruhnya telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 11 Desember 2015. c.
Establishment (continued)
The Company had received the Notice of Effectivity from Executive Head of Capital Market Supervisory on behalf of Board of Commissioner of Financial Service Authority (“OJK”) No. S-568/D.04/2015 dated December 3, 2015 to conduct initial public offering of 228,541,500 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 3,800 per shares. All shares were listed on the Indonesian Stock Exchange on December 11, 2015.
Entitas Anak
c.
Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2015 dan 2014 meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anaknya (secara kolektif disebut sebagai Grup) yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan rincian sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries Langsung dari Entitas Induk/ Directly through the Company PT Dutalestari Sentratama (DLS) Kino International Pte., Ltd. (KINT) Tidak langsung melalui KINT/ Indirectly through KINT Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM) Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kino Vietnam Co., Ltd. (KVC)
Public Offering of Shares of the Company
The Subsidiaries The consolidated financial statements as of December 31, 2015 and 2014 include the financial statements of the Company and its Subsidiaries (collectively referred to as Group) that are owned for more than 50%, either directly or indirectly with the following details:
Domisili/ Domicile
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun Beroperasi Komersial/ Year of Commercial Operations
31 Desember 2015/December 31, 2015
31 Desember 2014/December 31, 2014
Jakarta
99,90%
1991
1.230.245.002.560
715.725.205.741
Singapura
100%
2013
156.023.716.247
91.472.816.085
Malaysia
100%
2003
22.304.506.103
16.475.694.773
Filipina
99,9%
2004
66.946.052.108
51.267.312.605
Vietnam
100%
2013
2.988.272.522
1.665.318.624
12
Total Aset/Total Assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Entitas Induk memiliki secara langsung 99,90% saham DLS, yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, distributor, industri/pabrik, dan pemberian jasa. DLS berdomisili di Jakarta dan telah beroperasi komersial pada tahun 1991.
The Company has direct ownership of 99.90% in DLS, which is engaged in general trading, distribution, industrial/manufacturing, and service. DLS is domiciled in Jakarta and started its commercial operations in 1991.
Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24 pada tanggal 12 Juni 2014, pemegang saham DLS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebesar Rp 500.000.000 menjadi sebesar Rp 13.500.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 13.000.000.000 seluruhnya disetor oleh Entitas Induk. Pemegang saham DLS juga menyetujui penjualan saham milik Harry Sanusi, Ali Sanusi dan Ng Soi Kiauw masing-masing sebesar Rp 162.000.000, Rp 175.000.000 dan Rp 150.000.000 atau masing-masing setara dengan 162, 175, dan 150 lembar saham dengan 31,4%, 35%, dan 30% kepemilikan kepada Entitas Induk.
Based on Notarial Deed No. 24 of Lenny Janis Ishak, S.H., dated June 12, 2014, the DLS’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 13,500,000,000. The increase of issued and fully paid capital amounted to Rp 13,000,000,000 was paid entirely by the Company. The DLS’s shareholders also agreed the sale of shares held by Harry Sanusi, Ali Sanusi and Ng Soi Kiauw amounted to Rp 162,000,000 , Rp 175,000,000 and Rp 150,000,000, respectively, or equivalent with 162, 175, and 150 shares with 31.4%, 35%, and 30% ownership to the Company.
Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 9 pada tanggal 15 Oktober 2014, pemegang saham DLS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebesar Rp 13.500.000.000 menjadi sebesar Rp 67.500.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 54.000.000.000 disetor oleh seluruh pemegang saham secara proporsional.
Based on Notarial Deed No. 9 of Lenny Janis Ishak, S.H., dated October 15, 2014, the DLS’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 13,500,000,000 to Rp 67,500,000,000. The increase of issued and fully paid capital amounted to Rp 54,000,000,000 was proportionally paid by all shareholders.
Kino International Pte., Ltd. (KINT)
Kino International Pte., Ltd. (KINT)
Entitas Induk memiliki secara langsung 100% saham KINT yang merupakan perusahaan induk dari Entitas - Entitas Anak yang berdomisili di luar negeri. KINT berdomisili di Singapura dan didirikan pada tahun 2013.
The Company has direct ownership of 100% in KINT, which is the holding company of the Subsidiaries domiciled in overseas. KINT is domiciled in Singapore and was established in 2013.
Pada tanggal 26 Desember 2013, Entitas Induk mendirikan KINT dengan 100% kepemilikan saham dengan 1 saham setara dengan USD 1. Pada tanggal 24 September 2014, Entitas Induk melakukan peningkatan modal saham terhadap KINT sebanyak 7.687.438 lembar saham atau setara dengan USD 7.687.438, sehingga Entitas Induk memiliki 7.687.439 lembar saham KINT atau setara dengan USD 7.687.439 dengan 100% kepemilikan.
On December 26, 2013, the Company established KINT with 100% ownership with 1 share equivalent with USD 1. On September 24, 2014, the Company made an increase to KINT’s share capital amounting to 7,687,438 shares or equivalent with USD 7,687,438, hence the Company owns 7,687,439 shares of KINT or equivalent with USD 7,687,439 and 100% of ownership.
Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM)
Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM)
Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak langsung 100% saham KCM yang bergerak dalam bidang distribusi. KCM berdomisili di Malaysia dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
The Company, through KINT, has indirect ownership of 100% in KCM which is engaged in distribution. KCM is domiciled in Malaysia and started its commercial operations in 2004.
Pada tanggal 9 Juni 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 92,38% kepemilikan saham di KCM atau sebanyak 1.455.000 lembar saham dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 5.333.416.365.
On June 9, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 92.38% ownership or 1,455,000 shares in KCM from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 5,333,416,365.
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries (continued)
Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM) (lanjutan)
Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM) (continued)
Pada tanggal 9 Juni 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 7,62% kepemilikan saham di KCM atau sebanyak 120.000 lembar saham dari Toh Boon Huat, pihak ketiga, dengan harga akuisisi sebesar Rp 1.127.074.365.
On June 9, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 7.62% ownership or 120,000 shares in KCM from Toh Boon Huat, a third party, with acquisition price amounted to Rp 1,127,074,365.
Pada tanggal 5 September 2014, KINT melakukan peningkatan modal saham terhadap KCM sebesar 7.124.112 saham, atau setara dengan Rp 25.899.922.095 dengan 100% kepemilikan.
On September 5, 2014, KINT made an increase to KCM’s share capital amounted to 7,124,112 shares, or equivalent with Rp 25,899,922,095 and 100% ownership.
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak langsung 100% saham KCP yang bergerak dalam bidang distribusi. KCP berdomisili di Filipina dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
The Company, through KINT, has indirect ownership of 100% in KCP which is engaged in distribution. KCP is domiciled in Philippine and started its commercial operations in 2004.
Pada tanggal 2 Juli 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 99,9% kepemilikan saham di KCP atau sebanyak 41.035.995 lembar saham dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 11.196.325.891.
On July 2, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 99,9% ownership or 41,035,995 shares in KCP from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 11,196,325,891.
Kino Vietnam Company Limited (KVC)
Kino Vietnam Company Limited (KVC)
Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak langsung 100% saham KVC yang bergerak dalam bidang distribusi. KVC berdomisili di Vietnam dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2013.
The Company, through KINT, has indirect ownership of 100% in KVC which is engaged in distribution. KVC is domiciled in Vietnam and started its commercial operations in 2013.
Pada tanggal 2 Juli 2014, KINT menandatangani perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 100% kepemilikan saham di KVC dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 1.097.499.045.
On July 2, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 100% ownership shares in KVC from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 1,097,499,045.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Induk berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan sesuai dengan Akta Notaris No. 46 tanggal 14 Juli 2015 dari Jose Dima Satria., S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut:
Board of Employees
Commissioners,
Directors
and
As of December 31, 2015, the composition of the board of commissioners and directors of the Company based on Statement of Meeting Resolutions which was notarized through Notarial Deed No. 46 dated July 14, 2015, of Jose Dima Satria., S.H., M.Kn., are as follows:
Dewan Komisaris/Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Alfonso Djakaria Rahardja Adjie Rustam Ramdja Susanto Setiono
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi/Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
Harry Sanusi Tjiang Likson Chandra Peter Chayson Rody Teo Alex Kurniawan 14
President Director Vice President Director Director Director Independent Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
Dewan Komisaris, (lanjutan)
1. Direksi
dan
Karyawan
GENERAL (continued) d.
Board of Commissioners, Employees (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Induk berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan sesuai dengan Akta Notaris No. 118 tanggal 15 Oktober 2012 dari DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., dan telah dijelaskan kembali berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 3 Juli 2013 dari DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., adalah sebagai berikut:
Directors
and
As of December 31, 2014, the composition of the board of commissioners and directors of the Company based on Statement of Meeting Resolutions which was notarized through Notarial Deed No. 118 dated October 15, 2012 of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., and had been reaffirmed based on Notarial Deed No. 3 dated July 3, 2013 of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., are as follows:
Dewan Komisaris/Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris
Ali Sanusi Adjie Rustam Ramdja
President Commissioner Commissioner
Direksi/Directors Presiden Direktur Direktur
Harry Sanusi Tjiang Likson Chandra
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 001/BODCEO/SK/072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan Peter Chayson sebagai Sekretaris Entitas Induk.
Based on the Letter of Decree No. 001/BODCEO/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned Peter Chayson as the Company’s Corporate Secretary.
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 002/BODCEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan Sumianty sebagai Kepala Unit Audit Internal.
Based on the Letter of Decree No. 002/BODCEO/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned Sumianty as the Head of Internal Audit Unit.
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 001/BOC/SK/ 072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan anggota komite audit Entitas Induk adalah sebagai berikut:
Based on the Letter of Decree No. 001/BOC/SK/ 072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned the members of the Company’s audit committee as follows:
Ketua Anggota Anggota
Susanto Setiono Imam Supeno Djojokusumo Siswantoro
Berdasarkan Surat Ketetapan No. 003/BOC/SK/ 072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan, anggota komite nominasi dan remunerasi Entitas Induk adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member
Based on the Letter of Decree No. 003/BOC/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned the members of the Company’s nomination and remuneration committee as follows:
Alfonso Djakaria Rahardja Adjie Rustam Ramdja Susanto Setiono
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki 4.340 dan 4.356 karyawan tetap (tidak diaudit). e.
President Director Director
Chairman Member Member
On December 31, 2015 and 2014, the Group have a total of 4,340 and 4,356 permanent employees, respectively (unaudited).
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
e.
Manajemen Entitas Induk, yang diwakili oleh Harry Sanusi, Presiden Direktur, dan Peter Chayson, Direktur, bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas Induk pada tanggal 18 Maret 2016.
Completion Statements
of
the
Consolidated
Financial
The management of the Company, represented by Harry Sanusi, President Director, and Peter Chayson, Director, is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements which were completed and authorized by the Company’s management for issue on March 18, 2016.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR SIGNIFIKAN a.
KEBIJAKAN
Dasar Penyajian Konsolidasian
AKUNTANSI
Laporan
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a.
Basis of Preparation Financial Statements
of
the
Consolidated
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh OJK.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by OJK.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pospos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Effective January 1, 2015, the Group implemented PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, which changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that can be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of these new revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2015.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidation financial statements for the year ended December 31, 2014, except for the adoption of several amended PSAK. As disclosed further in the relevant Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2015.
Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for consolidated statements of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method, presenting cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Group.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip - prinsip Konsolidasian
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 65, ‘Laporan keuangan kosolidasian’ mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Entitas Induk mengendalikan suatu entitas ketika Entitas Induk terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 65 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements”. PSAK 65, 'Consolidated financial statements’ builds on existing principles by identifying the concept of control as the determining factor in whether an entity should be included within the consolidated financial statements of the Company. The standard provides additional guidance to assist in the determination of control where this is difficult to assess. Under the new principles, the Company controls an entity when the Company is exposed to, or has right to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those return through its power over the entity.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of these new revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Entitas Induk memiliki pengendalian secara langsung ataupun tidak langsung.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries as mentioned in Note 1c, in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Entitas Induk.
All material intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity. Accounting policies of Subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.
Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini: 1. kekuasaan atas investee; 2. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan 3. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.
Control is achieved when the Group has all the following: 1. power over the investee; 2. is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and 3. the ability to use its power to affect its returns.
Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee tersebut: 1. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain. 2. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain. 3. Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk.
When the Company has less than a majority of the voting or similar right of an investee, the Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including: 1. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee. 2. Rights arising from other contractual arrangements. 3. The Company’s voting rights and potential voting rights.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip - prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Entitas Induk menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas Entitas Anak.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a Subsidiary begins when the Company obtains control over the Subsidiary and ceases when the Company loses control of the Subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a Subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date the Company ceases to control the Subsidiary.
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”), walaupun hasil di kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas Induk. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Entitas Induk dan Entitas Anak akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the Company and to the noncontrolling interest (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of Subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Company’s accounting policies. All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between the Company and its Subsidiary are eliminated in full on consolidation.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dengan nilai wajar imbalan yang diberikan dan diterima diakui secara langsung dalam ekuitas sebagai akun “Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali”.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The Company shall recognize directly in equity any difference between the amount by which the noncontrolling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received, and attribute it to the owners of the parent, recorded as “Difference in Value of Transaction with Non-Controlling Interest”.
Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas Induk:
A change in the ownership interest of a Subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Company loses control over a Subsidiary, it:
a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali; c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
a.
e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; dan g. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
e.
b. c. d.
f.
g.
18
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; derecognizes the carrying amount of any noncontrolling interest; derecognize the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognize the fair value of the consideration received; recognize the fair value of any investment retained; recognize any surplus or deficit in profit or loss in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income; and reclassify the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original financial statements included herein are in Indonesian language PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
c.
d.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip - prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued)
Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
Non-controlling interest represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali
Restructuring transactions of entities under common control
Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Under PSAK No. 38, transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book values as a business combination using the poolingof-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode terjadi kombinasi bisnis dan periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan modal disetor”.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the period during which the entities were under common control. The difference between the carrying amount of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the “Additional paid - in capital" account.
Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasi Penggunaannya
c.
Cash and Cash Equivalents and Restricted Deposits
Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan, kas di bank dan deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijadikan jaminan.
Cash and cash equivalents consists of cash on hand, cash in banks and time deposits that are not restricted and are not used as collateral.
Deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal penempatan dan digunakan sebagai jaminan serta dibatasi penggunaannya.
Restricted deposits represent time deposits with maturities of more than 3 months from the date of placement, which are used as collateral and are restricted in use.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup, jika pihak tersebut:
Transaction with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Group, if the party:
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak: (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup. b. Suatu pihak Entitas Asosiasi dengan Grup; c. Suatu pihak adalah ventura bersama dalam hal Grup sebagai venturer; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
a.
f.
Directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party: (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives significant influence over the Group; or,
b. c. d. e. f.
g.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. e.
Transaction with Related Parties (continued)
(iii) has joint control over the Group. The party is an associate of the Group; The party is a joint venture in which the Group as a venturer; The party is a member of the key management personnel of the Group; The party is a close family member of an individual described in paragraph (a) or (d); The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by significant voting rights in several entities, directly or indirectly, individually as described in (d) or (e); or The party has a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group or entities associates with the Group.
All transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
e.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan Grup ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih ditentukan berdasarkan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan taksiran beban yang diperlukan untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.
Inventories are valued at lower of cost or net realizable value. The cost of the Group’s inventories is determined using weighted average method. Net realizable value are determined based on the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs necessary to complete and sell the inventories.
Penyisihan untuk penurunan nilai dan persediaan usang, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Allowance for impairment and obsolescence of inventories, if any, is determined based on a review of the condition of inventories at the end of period to adjust the carrying value of inventories to net realizable value.
Beban Dibayar di Muka
f.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan selama umur manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka dicatat dalam akun “Beban dibayar di muka - setelah dikurangi bagian lancar” sebagai bagian aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited of each expense using the straight-line method and charged to operations over the useful lives. The long-term prepaid expenses are recorded in “Prepaid expenses - net of current portion" as part of non-current assets in the consolidated statements of financial position.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Fixed Assets
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets except land are stated at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis.
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets.
Efektif tanggal 1 Januari 2014, Entitas Induk dan DLS mengubah metode penyusutan atas aset tetap, selain bangunan, dari sebelumnya metode saldo menurun ganda menjadi metode garis lurus. Perubahan estimasi ini diterapkan secara prospektif. Entitas Induk juga mengubah estimasi masa manfaat ekonomis atas beberapa aset tetap bangunan dari sebelumnya 10 tahun menjadi 20 tahun.
Effective January 1, 2014, the Company and DLS changed the depreciation method of fixed assets, except buildings, from the previously double declining method into the straight-line method. Changes in these estimates are applied prospectively. The Company also changed the estimated useful lives of some buildings from previously 10 years into 20 years.
Pengaruh atas perubahan metode penyusutan dan estimasi masa manfaat ini diakui secara prospektif pada laba rugi periode terjadinya perubahan tersebut sebagai berikut:
The impact of the changes in depreciation method and estimated useful lives are recognized prospectively in the profit or loss of the period of change as follows:
Pengurangan Beban Penyusutan/ Deduction of Depreciation Expense Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/For the year ended December 31, 2014
24.058.786.576
Pengurangan Beban Pajak Penghasilan/ Deduction of Income Taxes
(6.014.696.644)
Penambahan Laba Tahun Berjalan/ Addition of Current Year Income
18.044.089.932
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas Induk dan DLS mengubah estimasi masa manfaat ekonomis atas beberapa aset tetap bangunan dari sebelumnya 20 tahun menjadi 40 tahun. Entitas Induk dan DLS juga mengubah estimasi masa manfaat ekonomis atas beberapa mesin dari yang sebelumnya 4 - 8 tahun menjadi 4 - 20 tahun. Perubahan estimasi ini diterapkan secara prospektif. Perubahan estimasi masa manfaat ekonomis ini dilakukan setelah mempertimbangkan efek pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan oleh Entitas Induk dan DLS.
Effective January 1, 2015, the Company and DLS changed the estimated useful lives of some buildings from previously 20 years into 40 years. The Company and DLS also changed the estimated useful lives of some machineries from previously 4 - 8 years into 4 - 20 years. Changes in these estimates are applied prospectively. Changes in these estimates are applied after considering the effect of repair and maintenance carried out by the Company and DLS.
Pengaruh atas perubahan estimasi masa manfaat ekonomis ini diakui secara prospektif pada laba rugi periode terjadinya perubahan tersebut sebagai berikut:
The impact of the changes in estimated useful lives are recognized prospectively in the profit or loss of the period of change as follows:
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
g. Pengurangan Beban Penyusutan/ Deduction of Depreciation Expense
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/For the year ended December 31, 2015
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Fixed Assets (continued) Pengurangan Beban Pajak Penghasilan/ Deduction of Income Taxes
34.831.941.008
Penambahan Laba Tahun Berjalan/ Addition of Current Year Income
(8.707.985.252)
26.123.955.756
Dampak atas perubahan estimasi akuntansi ini di masa yang akan datang adalah akan terdapat penurunan jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban pokok penjualan, beban penjualan, dan beban umum dan administrasi, serta akan terdapat beda temporer atas beban penyusutan bangunan dan mesin antara laba rugi komersial dan laba rugi fiskal.
The impact of changes in accounting estimates in the future is there will be a decrease in the amount of depreciation charged to cost of goods sold, selling expenses and general and administrative expenses, and there will be temporary differences on depreciation expense of the building and machineries between commercial and fiscal income.
Manajemen berkeyakinan bahwa perubahan tersebut akan merefleksikan metode penyusutan dan estimasi atas masa manfaat ekonomis aset tetap Grup yang lebih akurat.
Management believes that such changes will reflect a more accurate estimate on the Group’s fixed assets’ depreciation method and useful lives.
Metode penyusutan dan estimasi masa manfaat aset tetap Grup adalah sebagai berikut:
The Group’s depreciation method and estimation of useful lives are as follows: Metode penyusutan/ Depreciation method
Sebelum 1 Januari 2014/ Before January 1, 2014
Sesudah 1 Januari 2014/ After January 1, 2014
Bangunan/Buildings
Garis lurus/Straight line
Garis lurus/Straight-line
Kendaraan/Vehicles
Saldo menurun ganda dan Garis lurus/ Double declining and Straight-line Saldo menurun ganda dan Garis lurus/ Double declining and Straight-line Saldo menurun ganda dan Garis lurus/ Double declining and Straight-line
Garis lurus/Straight-line
Peralatan/Equipments Mesin/Machineries
Garis lurus/Straight-line Garis lurus/Straight-line
Estimasi masa manfaat (tahun)/ Estimated useful lives (years) Sebelum 1 Januari 2015/ Before January 1, 2015 Bangunan/Buildings Kendaraan/Vehicles Peralatan/Equipments Mesin/Machineries
10 - 20 4-8 3-8 4-8
Aset tetap - tanah diukur menggunakan nilai wajar. Nilai wajar tanah disajikan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen. Penilaian atas aset tersebut dilakukan setahun sekali untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya.
Sesudah 1 Januari 2015/ After January 1, 2015 10 - 40 4-8 3-8 4 - 20
Fixed asset - land are measured using fair value. The fair value of the land is presented based on an assessment conducted by an independent appraiser. Assessment of assets is carried out once a year to ensure that the fair value of revalued assets does not differ materially from its carrying amount.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Fixed Assets (continued)
Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah langsung dikreditkan ke akun ”Surplus Revaluasi Tanah” pada penghasilan komprehensif lain, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Dalam hal ini, kenaikan revaluasi sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.
The increase derived from the revaluation of land is credited directly to the "Land Revaluation Surplus" account in other comprehensive income, unless previous revaluation decrease on the same asset had been recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. In this case, the revaluation increment equivalent to the decrease in the value of assets due to the revaluation, is credited in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. A decrease in the carrying amount derived from the revaluation of land are charged in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income when the decline exceeds the revaluation surplus balance of the asset concerned, if any.
Ketika diperoleh pertama kali, tanah diakui sesuai biaya perolehan pada akun “Aset Tetap” dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dengan umur ekonomis tanah.
When first acquired, land are recognized at cost of "Fixed Assets" account and are not depreciated. The cost for the extension or renewal of legal land rights are amortized over the shorter term of the legal term to the economic useful lives of the land.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Saat aset dijual atau dilepaskan, harga perolehan, akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost, accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of fixed assets is included in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income in the period the item is derecognized.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa manfaat aset tetap terkait.
Repair and maintenance expenses are taken to the profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful lives of the related assets.
Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir periode, bila diperlukan.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at the end of each period, if necessary.
Aset tetap dalam pembangunan
Construction in progress
Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap penyelesaian, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents fixed assets under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective fixed assets account and will be depreciated when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Investasi Pada Entitas Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Investment in Associates
Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah Entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dikurangi dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan.
The Group’s investment in associate is accounted for using the equity method. An Associate is an Entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Entitas Induk pada Entitas Asosiasi.
The consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income reflects the results of operations of the associate. If there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associates are eliminated to the extent of the Group's interest in the associates.
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama dengan kebijakan Grup.
The financial statements of the Associates are prepared on the same reporting period as the Group. When necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Group.
Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Grup pada Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associates. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associates is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associates and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Jika bagian Grup atas rugi Entitas Asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada Entitas Asosiasi, maka Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kepentingan pada Entitas Asosiasi adalah jumlah tercatat investasi pada Entitas Asosiasi dengan metode ekuitas ditambah dengan setiap kepentingan jangka panjang yang secara substansi, membentuk bagian investasi neto investor pada Entitas Asosiasi.
If the Group’s share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group discontinue to recognize its share of further losses. The interest in an associate is the carrying amount of the investment in the associate under the equity method together with any long - term interest that, in substance, formed part of the investor’s net investment in the associate.
Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap Entitas Asosiasi, Grup mengukur dan mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat asosiasi setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari penjualan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Upon loss of significant influence over the associate, the Group measures and recognizes any remaining investment at its fair value. Any difference between the carrying amount of the associate upon loss of significant influence and the fair value of the remaining investment and proceeds from disposal is recognized in consolidated statements profit or loss and other comprehensive income.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Impairment of Non-financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK No. 48 (Revisi 2014) adalah terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset non-keuangan. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas Unit Penghasil Kas yang disyaratkan oleh PSAK No. 48 (Revisi 2014) melalui penerbitan PSAK No. 68.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”. Amendment to PSAK No. 48 (Revised 2014) is on the recoverable amount disclosures for non-financial assets. This amendment removed certain disclosures of the recoverable amount of Cash Generating Units which had been included in PSAK No. 48 (Revised 2014) by the issue of PSAK No. 68.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of these new revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Units’ (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. If the carrying amount of an asset exceed its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Group to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. j.
Impairment of Non-financial Assets (continued) An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Imbalan Kerja Karyawan
j.
Employee Benefits
Grup mengakui kewajiban imbalan pasca kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Pasca Kerja”. PSAK revisi ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.
The Group recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The revised PSAK, among others, removes the corridor mechanism, stipulates that all past services costs are recognized and requires certain additional disclosures.
Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada Catatan 4.
The Group adopted the change as required by the revised PSAK retrospectively and accordingly, the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and consolidated statements of changes in equity for the year ended December 31, 2014, were restated. The impacts of the adoption of the revised PSAK are disclosed in Note 4.
Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, usia pensiun normal dan tingkat mortalitas.
Pension costs under the Group’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the Projected Unit Credit method and applying the assumptions on discount rate, salary increase rate, normal retirement age, and mortality rate.
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. The Group’s pension plan based on the calculation of the benefit obligation made by the actuaries provides that the expected benefits under the Group’s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law No. 13/2003.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
j.
Employee Benefits (continued)
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau liabilitas pensiun neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi pada periode berikutnya.
All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statements of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.
Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga - neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
The interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK No. 24 (Revised 2013) are replaced with a net-interest amount, which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the start of each annual reporting period.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured.
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan bunga yang timbul dari bank dan deposito yang dimiliki oleh Grup diakui pada saat terjadinya.
Interest income arising from the banks, and deposits held by the Group are recognized when earned.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
l.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilites denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Foreign Currency Transactions and Balances (continued)
Akun KCM, KCP, KVC dan KINT, merupakan Entitas Anak di luar negeri, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan keuangan untuk akun posisi keuangan dan kurs rata-rata selama periode berjalan untuk akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan KCM, KCP, KVC dan KINT disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan komprehensif lain” pada bagian ekuitas dari laporan posisi keuangan konsolidasian.
The account of KCM, KCP, KVC and KINT, foreign Subsidiaries, was translated into Rupiah amounts at the middle rates of exchange prevailing at statements of financial position date for financial position accounts and the average rates during the period for profit or loss accounts. The resulting difference arising from the translations of the financial statements of KCM, KCP, KVC and KINT are presented as “Other comprehensive income” under the equity section of the consolidated statements of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual dari kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal tersebut:
As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rate used is as follows, which is calculated based on the average buying and selling rate of Bank Indonesia transaction rate on that date:
Euro/Euro (EUR) Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar (USD) Dolar Singapura/ Singapore Dollar (SGD) Dolar Brunei Darusallam/ Brunei Darusallam Dollar (BND) Ringgit Malaysia/Malaysian Ringgit (MYR) Yuan Tiongkok/China Yuan (CNY) Peso Filipina/Philippine Peso (PHP) Dong Vietnam/Vietnam Dong (VND) m. Beban ditangguhkan
31 Desember 2015/ December 31, 2015 15.070
31 Desember 2014/ December 31, 2014 15.133
13.795
12.440
9.751
9.422
9.751 3.210 2.124 294 0,61
9.422 3.561 2.033 278 0,58
m. Deferred Charges Expenses incurred in connection with the Company’s plans to conduct Initial Public Offering were deferred and will be presented as deduction from Additional Paid-in Capital account after the Initial Public Offering is conducted.
Beban-beban yang terjadi sehubungan dengan rencana Entitas Induk untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ditangguhkan dan akan disajikan sebagai pengurang akun Tambahan Modal Disetor setelah proses Penawaran Umum Perdana Saham dilaksanakan. n. Sewa
n. Lease
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dari pada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Finance Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance cost are charged directly to profit or loss.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
n. Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Lease (continued)
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee (lanjutan)
Finance Lease - as Lessee (continued)
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.
If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the estimated useful lives of the assets. Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expense on a straight-line basis over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessor
Operating Lease - as Lessor
Sewa dimana Grup tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
o. Perpajakan
o. Taxation
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak dengan menggunakan model revaluasi tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, which provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arising from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of these new revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba atau rugi kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lainnya.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Pajak Kini
Current Tax
Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan konsolidasian, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively enacted at end of the consolidated reporting period, and is provided based on the estimated taxable income for the year. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
o. Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Taxation (continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax losses carry-forward can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intend to settle its current assets and liabilities on a net basis.
p. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
p. Financial Assets and Financial Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of these new revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
p. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Financial Assets (continued)
Klasifikasi
Classification
i. Aset Keuangan
i. Financial Assets
and
Financial
Liabilities
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal, dan jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets. The Group determines the classification of their financial assets at initial recognition, and if appropriate, reevaluates the designation of such assets at each financial year end.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, deposito yang dibatasi penggunaannya dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan) yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan investasi jangka pendek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivbles, restricted deposits and other non current assets (refundable deposits) which is classified as loans and receivables and short-term investments which is classified as financial assets at fair value through profit or loss.
ii. Liabilitas Keuangan
ii. Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, uang muka penjualan, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
The Group’s financial liabilities consist of shortterm bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, advance from customers, long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables which is classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
i. Aset Keuangan
i. Financial Assets
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are initially recognized at fair value in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus transaction costs which are directly attributable. Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification of assets.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
p. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Financial Assets (continued)
and
Financial
Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss includes financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with changes in fair value recognized in finance income or finance costs in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Grup mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, selain derivatif, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Grup tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi.
The Group evaluated its financial assets held for trading, other than derivatives, to determine whether the intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Group is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to sell them in the foreseeable future significantly changes, the Group may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances.
Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.
The reclassification to loans and receivables, available for sale or held to maturity depends on the nature of the asset. This evaluation does not affect any financial assets designated at fair value through profit or loss using the fair value option at designation.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
p. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Financial Assets (continued)
and
Financial
Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
ii. Liabilitas Keuangan
ii. Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Financial liabilities measured at amortized cost, subsequent after the initial recognition are measured at amortized cost, using the effective interest rate unless the discount effect is not material, then it is stated at cost. Interest expense is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. Gains or losses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income when the financial liabilities is derecognized and through the amortization process.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and to settle the liabilities simultaneously.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Amortized Cost of Financial Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Group assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses have occured if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
p. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
i. Aset Keuangan
i. Financial Assets
and
Financial
Liabilities
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan pelepasan; dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Group derecognize a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima Grup yang mungkin harus dibayar kembali.
When the Group have transferred its rights to receive cash flows from an asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. Transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
ii. Liabilitas Keuangan
ii. Financial Liabilities
Liabillitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liabilities is derecognized when the liabilities specified in the contract is discontinued or cancelled or expired.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
p. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Financial Assets (continued)
and
Financial
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ii. Financial Liabilities (continued)
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Liabilities
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comperehensive income.
q. Pengukuran Nilai Wajar
q.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar.
Fair Value Measurement Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 68 “Fair Value Measurements”, clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required or permitted, and aims to enhance fair value disclosures.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of these new revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; 2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut
1. in the principal market for the asset or liability or;
Grup harus memiliki akses ke pasar utama pasar yang paling menguntungkan.
2. in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
atau
The principal or the most advantageous market must be accessible by the Group.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participant act in their best economic interest.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
q. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Fair Value Measurement (continued)
Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur pada nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran, sebagai berikut:
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest able input that significant to fair value measurement as a whole:
1. Tingkat 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; 2. Tingkat 2 - teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; 3. Tingkat 3 - teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
1. Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities; 2. Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable; 3. Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara tingkat hirarki nilai wajar dengan cara menilai kembali pengkategorian tingkat nilai wajar (berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran) pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by reassessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.
r. Informasi Segmen
r.
Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products and services (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risk and rewards that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the chief operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra group balances and intra group transactions are eliminated in the consolidation process.
s. Laba per Saham
s. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing the total income for the year attributable to owners of the Company by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
AKUNTANSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Standar Akuntansi Baru
t.
New Accounting Standards
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015, yang relevan dan berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup adalah sebagai berikut:
New accounting standards effective for the financial year January 1, 2015 which are relevant and have a material impact to the consolidated financial statements of the Group are as follows:
-
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013) "Imbalan Kerja".
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup adalah sebagai berikut: -
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
PSAK No. 24 (Revised 2013), "Employees’ Benefits”.
New accounting standards effective for the financial year January 1, 2015 which are relevant but do not have a material impact to the consolidated financial statements of the Group are as follows:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK No. 15 (Revisi 2013) "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama". PSAK No. 46 (Revisi 2014) "Pajak Penghasilan". PSAK No. 48 (Revisi 2014) "Penurunan Nilai Aset". PSAK No. 50 (Revisi 2014) "Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK No. 55 (Revisi 2014) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". PSAK No. 60 (Revisi 2014) "Instrumen Keuangan: Pengungkapan". PSAK No. 65 "Laporan Keuangan Konsolidasian". PSAK No. 67 "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain". PSAK No. 68 "Pengukuran Nilai Wajar". ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
-
PSAK No. 1 (Revised 2013) "Presentation of Financial Satements". PSAK No. 4 (Revised 2013) "Separate Financial Statements". PSAK No. 15 (Revised 2013) 'Investment in Associates and Joint Ventures". PSAK No. 46 (Revised 2014) "Income Taxes". PSAK No. 48 (Revised 2014) "Impairment of Assets". PSAK No. 50 (Revised 2014) "Financial instruments: Presentation". PSAK No. 55 (Revised 2014) "Financial instruments: Recognition and Measurement". PSAK No. 60 (Revised 2014) "Financial instruments: Disclosures". PSAK No. 65 "Consolidated Financial Statements". PSAK No. 67 "Disclosure of Interests in Other Entities". PSAK No. 68 "Fair Value Measurement". ISAK No. 15, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”.
Standar akuntansi revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup adalah sebagai berikut:
New accounting standards effective for the financial year January 1, 2015 which are irrelevant to the consolidated financial statements of the Group are as follows:
-
-
PSAK No. 66 "Pengaturan Bersama". ISAK No. 26 (Revisi 2014) "Penilaian Kembali Derivatif Melekat".
PENGGUNAAN ASUMSI
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
DAN
3.
PSAK No. 66 "Joint Arrangements". ISAK No. 26 (Revised 2014) "Reassessment of embedded derivatives".
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS
ESTIMATES
AND
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ASUMSI (lanjutan)
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
AND
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following decisions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2p.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group accounting policies disclosed in Note 2p.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi penjualan dan beban dari produk yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup, mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.
The Group’s functional currency are currency from primary economic environment in which the Group operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of given product. Based on the Group’s management assessment, the Group’s functional currency is Rupiah.
Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha
Allowance for Impairment Losses of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun - akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan penurunan nilai yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of trade receivables. Further details are disclosed in Note 7.
Penyisihan Penurunan Nilai dan Persediaan Usang
Allowance of Inventories
Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan penurunan nilai dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.
Allowance for impairment and obsolescence of inventories are estimated based on provided facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventories held, market price, estimated completion cost, and estimated costs incurred for selling of inventories. Obsolescence of inventories are reevaluated and adjusted as additional information received affects the estimated amounts. Further details are disclosed in Note 9.
38
Impairment
and
Obsolescence
of
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ASUMSI (lanjutan)
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
AND
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak
Claims and the Result of Tax Assesments
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah tercatat dalam akun taksiran tagihan pajak dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat tahun berjalan atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 18f.
Based on tax regulations currently enacted, the management judges if the amounts of estimated claim for tax refund account are recoverable from and refundable by the Tax Office. The carrying amount of the Group’s current claims for tax refund and tax assesments under appeal as of reporting dates are disclosed in Note 18f.
Sewa
Lease
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk sewa peralatan, kendaraan dan bangunan. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Group has several lease agreements where the Group acts as lessee in respect of equipments, vehicles and building rental. The Group evaluates whether significant risk and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 “Leases”, which requires the Group make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa peralatan, kendaraan dan bangunan yang ada saat ini, maka sewa peralatan dan kendaraan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan sedangkan sewa bangunan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Group for the current rental agreement of equipments, vehicles and building, accordingly, the equipments and vehicles rental are classified as financing lease, while the building rental are classified as operating lease.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 34.
The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. The fair value of financial assets and financial liabilities are disclosed in Note 34.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ASUMSI (lanjutan)
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
The review for impairment is performed if there are indications of impairment of certain assets. Determination of fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuous use and disposal of the asset. Significant changes in the assumptions used to determine fair value can have a significant impact on the recoverable amount and the amount of impairment loss occurs, that may materially affect recoverable amount the Group's results of operations.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in the value of its non-financial assets as of December 31, 2015 and 2014.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 40 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14.
The cost of fixed assets, except land, are depreciated on straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 40 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 14.
Revaluasi Aset Tetap - Tanah
Revaluation of Fixed Asset - Land
Grup melakukan revaluasi tanah pada nilai revaluasi, perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Grup menggunakan penilaian dari penilai independen untuk menentukan nilai wajar tanah. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
The Group revaluates its land at revaluation value, the changes of fair value are recognized in other comprehensive income. The Group uses valuation of independent appraiser to determine the fair value of land. Further details are disclosed in Note 14.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ASUMSI (lanjutan)
ESTIMASI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
3.
USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Liabilities for Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup tergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, usia pensiun normal dan tingkat mortalitas. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh terhadap liabilitas imbalan kerja pasti diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 23.
The determination of the Group’s employee benefits liabilities are dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries and Group’s management in calculating such amounts. Those assumptions include, among others discount rate, salary increase rate, normal retirement age, and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which affects the defined benefit obligations are recognized in other comprehensive income. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of employee benefits reserve. Further details are disclosed in Note 23.
Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets and Liabilities
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh beda temporer sepanjang besar kemungkinannya bahwa beda temporer kena pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for all taxable temporary differences to the extent that it is probable that the temporary differences can be used. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
PENYAJIAN KEMBALI ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
4.
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) yang berlaku retrospektif (Catatan 2j).
RESTATEMENT ON THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 have been restated in accordance with the implementation of PSAK No. 24 (Revised 2013) that is applied retrospectively (Note 2j).
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Sebelum disajikan kembali/ Before restated Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Tambahan modal disetor Penghasilan komprehensif lain Kepentingan non-pengendali Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Beban umum dan administrasi Beban pajak penghasilan
Setelah disajikan kembali/ After restated
4.050.590.950 -
6.395.040.151 163.306.873
15.528.375.274
39.808.299.174
4.060.082.893 (62.467.819.641) 410.067.659.238 1.389.678.804
293.724.401 (66.377.124.956) 409.991.617.624 1.282.457.809
223.670.798.596 34.309.335.441
199.296.479.617 34.272.719.236
41
Consolidated statements of financial position Deferred tax assets Short-term liabilities for employee benefits Long-term liabilities for employee benefits Deferred tax liabilities Additional paid - in capital Other comprehensive income Non-controlling interest Consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income General and administrative expenses Income tax expenses
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
4.
RESTATEMENT ON THE FINANCIAL STATEMENTS (continued)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013 Sebelum disajikan kembali/ Before restated Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Proforma modal yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Kepentingan non-pengendali Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Beban umum dan administrasi Beban pajak penghasilan 5.
Setelah disajikan kembali/ After restated
7.977.824.354 13.320.481.081
8.602.859.508 15.820.621.695
(30.360.373.815) 664.125.519
(31.360.905.812) 637.417.273
178.919.736.260 18.942.426.272
178.542.172.215 19.036.817.283
KAS DAN SETARA KAS
5.
Kas dan setara kas terdiri dari:
Consolidated statements of financial position Deferred tax assets Liabilities for employee benefits Capital proforma arising from restructuring transaction of entities under common control Non-controlling interest Consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income General and administrative expenses Income tax expenses
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (USD 9.161 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 17.538 tanggal 31 Desember 2014) Peso Filipina (PHP 257.545 tanggal 31 Desember 2015 dan PHP 364.170 tanggal 31 Desember 2014) Ringgit Malaysia (MYR 6.757 tanggal 31 Desember 2015 dan MYR 4.846 tanggal 31 Desember 2014) Dong Vietnam (VND 9.398.501 tanggal 31 Desember 2015 dan VND 75.260.000 tanggal 31 Desember 2014) Total kas Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk
3.250.181.878
4.604.920.959
126.373.931
218.166.622
75.737.657
101.190.072
21.687.605
17.261.089
5.763.606
43.774.840
Cash Rupiah United States Dollar (USD 9,161 as of December 31, 2015 and USD 17,538 as of December 31, 2014) Philippine Peso (PHP 257,545 as of December 31, 2015 and PHP 364,170 as of December 31, 2014) Malaysian Ringgit (MYR 6,757 as of December 31, 2015 and MYR 4,846 as of December 31, 2014) Vietnam Dong (VND 9,398,501 as of December 31, 2015 and VND 75,260,000 as of December 31, 2014)
3.479.744.677
4.985.313.582
Total cash
74.774.445.084 6.361.148.428 5.251.693.059 2.075.234.995 890.032.368 522.124.262
960.364.051 17.339.512.179 624.537.948 224.690.431
251.546.625 184.659.280
476.304.483 -
42
Banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Bank (lanjutan) Rupiah (lanjutan) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Syariah Sub-Total Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (USD 1.349.343 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 430.749 tanggal 31 Desember 2014) DBS Bank Ltd, Singapura (USD 1.145.190 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 74.635 tanggal 31 Desember 2014) BDO Unibank, Filipina (USD 735.416 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 621 tanggal 31 Desember 2014) OCBC Bank Bhd, Malaysia (USD 452.808 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 5.906 tanggal 31 Desember 2014) PT CIMB Niaga Tbk (USD 279.916 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 505.937 tanggal 31 Desember 2014) ANZ Bank Ltd, Vietnam (USD 67.132 tanggal 31 Desember 2014) PT Bank Index Selindo (USD 6.328 tanggal 31 Desember 2014) Sub-Total Ringgit Malaysia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd, Malaysia (MYR 800.685 tanggal 31 Desember 2015 dan MYR 577.025 tanggal 31 Desember 2014) OCBC Bank Bhd, Malaysia (MYR 1.700 tanggal 31 Desember 2015 dan MYR 9.610 tanggal 31 Desember 2014) Sub-Total
143.254.333 108.513.232 1.505.034
1.722.692.196 1.505.034
90.564.156.700
21.349.606.322
Banks (continued) Rupiah (continued) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Syariah Sub-Total
18.614.193.169
5.358.515.072
15.797.896.050
928.459.400
10.145.069.564
7.721.682
6.246.492.444
73.475.389
3.861.443.427
6.293.854.165
-
835.121.042
-
78.725.545
United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk (USD 1,349,343 as of December 31, 2015 and USD 430,749 as of December 31, 2014) DBS Bank Ltd, Singapore (USD 1,145,190 as of December 31, 2015 and and USD 74,635 as of December 31, 2014) BDO Unibank, Philippine (USD 735,416 as of December 31, 2015 and USD 621 as of December 31, 2014) OCBC Bank Bhd, Malaysia (USD 452,808 as of December 31, 2015 and USD 5,906 as of December 31, 2014) PT CIMB Niaga Tbk (USD 279,916 as of December 31, 2015 and USD 505,937 as of December 31, 2014) ANZ Bank Ltd, Vietnam (USD 67,132 as of December 31, 2014) PT Bank Index Selindo (USD 6,328 as of December 31, 2014)
54.665.094.654
13.575.872.295
Sub-Total
2.569.918.610
2.055.319.773
5.456.405
34.230.099
Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd, Malaysia (MYR 800,685 as of December 31, 2015 and MYR 577,025 as of December 31, 2014) OCBC Bank Bhd, Malaysia (MYR 1,700 as of December 31, 2015 and MYR 9,610 as of December 31, 2014)
2.575.375.015
2.089.549.872
Sub-Total
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Bank (lanjutan) Peso Filipina Bank of the Philippine Island, Filipina (PHP 8.955.971 tanggal 31 Desember 2015 dan PHP 3.713.793 tanggal 31 Desember 2014) BDO Unibank Inc., Filipina (PHP 7.340.517 tanggal 31 Desember 2015 dan PHP 3.290.725 tanggal 31 Desember 2014) Robinsons Bank, Filipina (PHP 20.390 tanggal 31 Desember 2015) Sub-Total Dong Vietnam ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 1.476.555.003 tanggal 31 Desember 2015 dan VND 699.556.758 tanggal 31 Desember 2014) Total bank
6.
Banks (continued) Philippine Peso Bank of the Philippine Island, Philippine (PHP 8,955,971 as of December 31, 2015 and PHP 3,713,793 as of December 31, 2014) BDO Unibank Inc., Philippine (PHP 7,340,517 as of December 31, 2015 and PHP 3,290,725 as of December 31, 2014) Robinsons Bank, Philippine (PHP 20,390 as of December 31, 2015)
2.633.727.183
1.031.933.181
2.158.662.512
914.377.177
5.996.132
-
4.798.385.827
1.946.310.358
Sub-Total
905.493.499
406.895.900
Vietnam Dong ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 1,476,555,003 as of December 31, 2015 and VND 699,556,758 as of December 31, 2014)
153.508.505.695
39.368.234.747
Total banks
Deposito berjangka Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
259.000.000.000
-
250.000.000.000
-
Time deposits Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Total deposito berjangka
509.000.000.000
-
Total time deposits
Total
665.988.250.372
44.353.548.329
Total
Deposito berjangka dalam mata uang Rupiah memperoleh bunga sebesar 9,25% - 9,50% per tahun pada tanggal 31 Desember 2015.
Time deposits in Rupiah currency are subject to interest rate of 9.25% - 9.50% per year as of December 31, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada kas dan setara kas Grup yang dibatasi penggunaannya dan ditempatkan pada pihak berelasi.
As of December 31, 2015 and 2014, there is unrestricted cash and cash equivalents balance and placed at related parties owned by the Group.
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
SHORT-TERM INVESTMENTS
Investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2015 merupakan unit penyertaan reksa dana Mega Dana Kas dan Cipta Dana Cash yang dikelola oleh bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga sebesar Rp 110.028.847.838.
Short term Investment as of December 31, 2015, represent investments in Mega Dana Kas and Cipta Dana Cash mutual funds which managed by custodian bank of PT Bank CIMB Niaga Tbk, a third party, amounted to Rp 110,028,847,838.
Laba yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar tahun berjalan sebesar Rp 28.847.838 dicatat sebagai "Pendapatan Lain-Lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Unrealized changes in fair value of mutual funds amounted to Rp 28,847,838 recorded as part of "Other Income" in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2015.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO
7.
Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES - NET The details of trade receivables based on customers name are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Pihak ketiga PT Indomarco Prismatama Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Laut Timur Ardiprima PT Sinar Kencana Multi Lestari PT Trans Retail Indonesia UD Duta Air Mentari PT Dutamasindo Labora Jaya PT Manna Distrindo PT Adyajati Lestari CV Dimas PT Matahari Putra Prima Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000.000)
42.185.674.476 38.290.390.226 36.731.088.250 28.154.980.876 28.075.980.147 18.673.389.893 16.798.738.241 12.560.882.540 10.676.497.107 10.251.458.578 10.009.524.967
16.781.700.795 17.568.876.564 25.986.409.626 21.119.328.636 1.531.571.798 9.717.163.027 19.884.869.506 2.469.599.135 7.013.042.262 8.154.875.867
682.317.460.764
324.372.024.507
Third parties PT Indomarco Prismatama Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Laut Timur Ardiprima PT Sinar Kencana Multi Lestari PT Trans Retail Indonesia UD Duta Air Mentari PT Dutamasindo Labora Jaya PT Manna Distrindo PT Adyajati Lestari CV Dimas PT Matahari Putra Prima Tbk Others (each below Rp 10,000,000,000)
Total pihak ketiga
934.726.066.065
454.599.461.723
Total third parties
Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha
(10.560.901.209)
Neto
924.165.164.856
Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
(8.760.284.418) 445.839.177.305
Less allowance for impairment losses of trade receivables Net
The details of trade receivables based on aging of trade receivables are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total pihak ketiga
569.740.008.912
376.851.811.890
209.903.373.250 110.880.550.616 22.715.045.081 21.487.088.206
42.712.403.033 10.287.293.979 6.942.943.141 17.805.009.680
Third parties Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
934.726.066.065
454.599.461.723
Total third parties
Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha
(10.560.901.209)
Neto
924.165.164.856
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
(8.760.284.418) 445.839.177.305
Less allowance for impairment losses of trade receivables Net
The details of trade receivables based on their original currency are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Rupiah Peso Filipina (PHP 120.021.627 tanggal 31 Desember 2015 dan PHP 122.607.684 tanggal 31 Desember 2014)
883.537.405.505
408.218.092.332
35.295.359.972
34.068.384.115
45
Rupiah Philippine Peso (PHP 120,021,627 as of December 31, 2015 and PHP 122,607,684 as of December 31, 2014)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES - NET (continued)
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Dollar Amerika Serikat (USD 813.185 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 601.403 tanggal 31 Desember 2014) Ringgit Malaysia (MYR 1.387.549 tanggal 31 Desember 2015 dan MYR 1.356.077 tanggal 31 Desember 2014) Dong Vietnam (VND 361.792.220 tanggal 31 Desember 2015) Dollar Brunei (BND 137 tanggal 31 Desember 2014)
11.217.885.806
7.481.453.322
4.453.546.648
4.830.244.212
221.868.134
-
-
1.287.742
United States Dollar (USD 813,185 as of December 31, 2015 and USD 601,403 as of December 31, 2014) Malaysian Ringgit (MYR 1,387,549 as of December 31, 2015 and MYR 1,356,077 as of December 31, 2014) Vietnam Dong (VND 361,792,220 as of December 31, 2015) Brunei Dollar (BND 137 as of December 31, 2014)
Total
934.726.066.065
454.599.461.723
Total
Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha
(10.560.901.209)
Neto
924.165.164.856
Mutasi penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha adalah sebagai berikut:
(8.760.284.418) 445.839.177.305
Less allowance for impairment losses of trade receivables Net
Mutation of allowance for impairment losses of trade receivables are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Saldo awal Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha tahun berjalan (Catatan 31) Penghapusan selama tahun berjalan Efek neto penyesuaian selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan konsolidasian Total penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha
8.760.284.418
8.930.133.363
602.953.865
93.082.947
Beginning balance Allowance for impairment losses of trade receivables for current year (Note 31) Write-off during current year Net effect of difference adjustment in foreign currency from translation of consolidated financial statements
1.619.274.432 (421.611.506)
897.350.317 (1.160.282.209)
10.560.901.209
8.760.284.418
Total allowance for impairment losses of trade receivables
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Based on the review of the status of the individual receivable at the end of each year, the Group’s management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover any possible losses on uncollectible trade receivables in the future.
Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang usaha telah jatuh tempo lebih dari 2 tahun.
Trade receivable is written-off when the trade receivable has been overdue for more than 2 years.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo piutang usaha Entitas Induk dan DLS digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 16 dan 20) dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, trade receivables are pledged as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 16 and 20) are as follows:
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES - NET (continued)
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 8.
SIFAT, SALDO, BERELASI
DAN
TRANSAKSI
166.666.666.667 134.510.000.000
100.000.000.000 114.750.000.000
93.750.000.000 30.000.000.000 7.000.000.000
30.000.000.000 7.000.000.000
HUBUNGAN
8.
Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak - pihak berelasi.
In the normal course of business, the Group entered into business and financial transactions with related parties.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship with the related parties are as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties Harry Sanusi
PT Morinaga Kino Indonesia PT Kinoaid Indonesia
Sifat dan hubungan/ Nature and relationship
Jenis transaksi/ Transaction type
Pemegang saham dan presiden direktur/ Shareholder and president director
Jaminan, piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi/Guarantee, due from related parties and due to related parties Utang usaha dan pembelian/ Trade payables and purchases Utang pihak berelasi/ Due to related parties
Entitas Asosiasi/ Associates Entitas Asosiasi/ Associates
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
a.
a.
Utang usaha - pihak berelasi Grup melakukan transaksi pembelian persediaan dengan pihak berelasi. Saldo utang usaha - pihak berelasi merupakan utang sehubungan dengan pembelian persediaan Grup dari PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 94.131.946.431 dan Rp 157.226.501.219 atau setara dengan 6,56% dan 13,09% dari total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
b.
Trade payables - related party The Group entered into transactions of purchase of inventories with related party. The balance of the trade payables - related party represents payable in connection with the purchase of the Group’s inventories from PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounting to Rp 94,131,946,431 and Rp 157,226,501,219 or equivalent with 6.56% and 13.09% from total liabilities as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Utang pihak berelasi
b.
Due to related parties
Utang pihak berelasi merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan jatuh tempo yang pasti yang diterima oleh Grup dari PT Kinoaid Indonesia dan Harry Sanusi masing-masing sebesar Rp 8.068.612.747 dan Rp 3.048.243.855 atau setara dengan 0,93% dan 0,35% dari total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013.
Due to related parties represents loan without interest rate, collateral and certain due date that is obtained by the Group from PT Kinoaid Indonesia and Harry Sanusi amounting to Rp 8,068,612,747 and Rp 3,048,243,855 or equivalent with 0.93% and 0.35% from total liabilities as of December 31, 2013, respectively.
Utang pihak berelasi kepada PT Kinoaid Indonesia dan Harry Sanusi telah dilunasi masing-masing pada tanggal 29 Agustus 2014 dan 25 September 2014.
Due to related parties from PT Kinoaid Indonesia and Harry Sanusi have been fully paid on August 29, 2014 and September 25, 2014, respectively.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
SIFAT, SALDO, DAN BERELASI (lanjutan) c.
TRANSAKSI
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUBUNGAN
8.
Pembelian
NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) c.
Grup melakukan transaksi pembelian persediaan dengan PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 525.256.934.130 dan Rp 747.175.324.244 atau setara dengan 97,79% dan 97,36% dari total pembelian barang jadi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. d.
e.
The Group entered into transactions of purchase of inventories with PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounted to Rp 525,256,934,130 and Rp 747,175,324,244 or equivalent with 97.79% and 97.36% from total purchase of finished goods for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
Jaminan utang bank
d.
Guarantee of bank loans
Jaminan yang diberikan oleh pihak-pihak berelasi atas fasilitas-fasilitas kredit yang didapat Grup terdiri atas:
The guarantee given by related parties for credit facilities obtained by the Group are as follows:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 16). - Jaminan personal atas nama Harry Sanusi.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Bank DBS Indonesia (Note 16). - Personal guarantee on behalf of Harry Sanusi.
PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 16 dan 20). - Jaminan personal atas nama Harry Sanusi.
PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank CIMB Niaga Tbk (Notes 16 and 20). - Personal guarantee on behalf of Harry Sanusi.
Gaji dan tunjangan kepada Komisaris dan Direksi
e.
Salaries and allowance to Commissioners and Directors Total salaries and allowance paid to the Group’s Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 39,888,041,678 and Rp 29,016,447,811, respectively.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 39.888.041.678 dan Rp 29.016.447.811. 9.
Purchase
PERSEDIAAN - NETO
9.
Persediaan terdiri atas:
INVENTORIES - NET Inventories consist of:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Bahan baku dan pengemas Barang dalam proses Barang jadi
142.850.499.074 7.636.659.891 196.099.832.457
139.784.246.342 5.219.070.473 188.334.991.207
Raw material and packaging Work in process Finished goods
Total
346.586.991.422
333.338.308.022
Total
Dikurangi penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Bersih
(3.511.924.242) 343.075.067.180
Mutasi penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang adalah sebagai berikut:
(3.401.156.091) 329.937.151.931
Less allowance for impairment and obsolescence of inventories Net
Mutation of allowance for impairment and obsolescence of inventories are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Saldo awal Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang tahun berjalan (Catatan 31) Penghapusan persediaan usang
3.401.156.091
6.550.126.058
3.069.582.723
3.083.802.982
(2.998.563.050)
(6.239.868.998)
48
Beginning balance Allowance for impairment and obsolescence of inventories current year (Note 31) Write-off of obsolete inventories
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN - NETO (lanjutan)
9.
INVENTORIES - NET (continued)
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Efek bersih penyesuaian selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Total penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang
39.748.478
7.096.049
Net effect of difference in foreign currency translation adjustment
3.511.924.242
3.401.156.091
Total allowance for impairment and obsolescence of inventories
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai pasar persediaan.
Based on the review of the status of inventories at the year end, the Group’s management believes that allowance for impairment and obsolescence of inventories is adequate to cover any possible losses from decline in market values of inventories.
Persediaan dihapuskan jika sudah tidak dapat digunakan kembali, dikarenakan perubahan desain, formula produk dan kadaluarsa.
Inventories are written-off if it is not reusable, due to design changes, product formula and expired products.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo persediaan Entitas Induk dan DLS digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 16 dan 20) dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the balance of inventories pledged as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 16 and 20) as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank DBS Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Index Selindo
93.750.000.000 83.333.333.333 48.000.000.000 40.000.000.000 38.283.188.078 7.000.000.000
Persediaan diasuransikan terhadap seluruh risiko kepada PT Asuransi Eka Llyod Jaya, PT Asuransi Reliance Indonesia, dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 401.452.403.380 dan Rp 252.952.403.380 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
50.000.000.000 48.000.000.000 40.000.000.000 38.283.188.078 7.000.000.000
Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank DBS Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Index Selindo
Inventories are insured against all risks to PT Asuransi Eka Llyod Jaya, PT Asuransi Reliance Indonesia, and PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third parties, with total sum insured amounting to Rp 401,452,403,380 and Rp 252,952,403,380 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The Group’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured assets.
10. UANG MUKA
10. ADVANCES
Uang muka terdiri atas:
Advances consist of: 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Pembelian aset tetap Operasional Bahan baku Lain-lain Total
7.682.943.533 3.998.133.200 3.779.676.624 896.417.162
18.045.202.380 12.721.131.353 2.746.095.976 9.030.535.326
Purchase of fixed assets Operating advances Raw materials Others
16.357.170.519
42.542.965.035
Total
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
11. PREPAID EXPENSES
Beban dibayar di muka terdiri atas:
Prepaid expenses consist of: 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Sewa Renovasi gedung Asuransi Lainnya
14.320.321.187 4.869.210.538 1.433.482.210 10.664.334.914
10.733.939.028 4.082.097.247 1.681.284.784 8.190.691.570
Rent Building renovation Insurance Others
Total
31.287.348.849
24.688.012.629
Total
Dikurangi bagian lancar: Sewa Renovasi gedung Asuransi Lainnya
7.927.809.902 1.782.349.284 1.425.588.017 10.339.563.124
7.703.316.435 1.258.812.161 1.489.419.881 7.895.672.182
Less current portion: Rent Building renovation Insurance Others
Total bagian lancar
21.475.310.327
18.347.220.659
Total current portion
Bagian tidak lancar - setelah dikurangi bagian lancar: Sewa Renovasi gedung Asuransi Lainnya
6.392.511.285 3.086.861.254 7.894.193 324.771.790
3.030.622.593 2.823.285.086 191.864.903 295.019.388
Long-term portion - net of current portion: Rent Building renovation Insurance Others
Total bagian tidak lancar setelah dikurangi bagian lancar
9.812.038.522
6.340.791.970
Total long-term portion net of current portion
12. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
12. RESTRICTED DEPOSITS
Deposito yang dibatasi penggunaannya terdiri atas:
Restricted deposits consist of:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Deposito yang dipergunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 16) Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deposito yang dipergunakan sebagai jaminan utang usaha (Catatan 17 dan 39c) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD 2.226 tanggal 31 Desember 2015) Jaminan lain-lain Total
38.169.866.636 8.321.403.883
22.500.000.000 8.315.929.981
162.691.380 8.236.381
154.734.137 -
30.701.672 615.128.017
553.697.309
Deposits used for collateral of bank loans (Note 16) Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Deposits used for collateral of trade payables (Note 17 and 39c) Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD 2,226 as of December 31, 2015) Other collateral
47.308.027.969
31.524.361.427
Total
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dalam mata uang Rupiah memperoleh bunga sebesar 5,50% 7,50% per tahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat memperoleh bunga sebesar 0,25% - 0,30% per tahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The restricted deposits denominated in Rupiah currency are subject to interest rate of 5.50% - 7.50% per year as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The restricted deposits denominated in United States Dollars currency are subject to interest rate of 0.25% - 0.30% per year as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
13. INVESTMENT IN ASSOCIATE
Rincian investasi dalam bentuk saham pada PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Details of investments in PT Morinaga Kino Indonesia, an Associate, as of December 31, 2015 are as follows:
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Harga perolehan Dikurangi akumulasi bagian laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi Saldo awal Bagian atas rugi bersih
42.000.000.000
925.815.297 (10.620.231.933)
Saldo akhir
(9.694.416.636)
Ending balance
Nilai tercatat investasi pada Entitas Asosiasi dengan metode ekuitas
32.305.583.364
Carrying value of investment in Associate using equity method
Rincian investasi dalam bentuk saham pada Entitas Asosiasi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Cost Less accumulated share in net earnings (losses) from Associate Beginning balance Share in net losses
Details of investments in Associates as of December 31, 2014 are as follows:
31 Desember 2014/December 31, 2014 PT Morinaga Kino Indonesia Harga perolehan Dikurangi akumulasi bagian laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi Saldo awal Bagian atas laba bersih
42.000.000.000
Total/Total
12.600.000.000
54.600.000.000
(386.559.079) 1.312.374.376
(9.663.425.497) 805.990.016
(10.049.984.576) 2.118.364.392
Cost Accumulated share in net earnings (losses) from Associates Beginning balance Share in net earnings
925.815.297 -
(8.857.435.481) (3.742.564.519)
(7.931.620.184) (3.742.564.519)
Ending balance Liquidation of Associate
Saldo akhir Likuidasi Entitas Asosiasi Nilai tercatat investasi pada Entitas Asosiasi dengan metode ekuitas
PT Kinoaid Indonesia
42.925.815.297
-
The Company’s share of the results of its principal Associate and its assets, liabilities, sales and other comprehensive income are as follows:
Bagian Entitas Induk atas hasil Entitas Asosiasi utama dan aset, liabilitas, penjualan dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut: Negara Tempat Domisili/ Country of Domicile
Total Aset/ Total Assets
42.925.815.297
Carrying value of investment in Associate using equity method
Total Liabilitas/ Total Liabilities
Total Penjualan/ Total Sales
Penghasilan Komprehensif/ Comprehensive Income
Kepemilikan/ % Ownership
31 Desember 2015/ December 31, 2015 PT Morinaga Kino Indonesia
Indonesia
586.101.031.557
128.325.244.952
539.877.640.396
(36.123.241.868)
29,40%
31 Desember 2014/ December 31, 2014 PT Morinaga Kino Indonesia
Indonesia
656.165.319.832
162.266.291.359
755.445.885.469
4.463.853.959
29,40%
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
13. INVESTMENT IN ASSOCIATE (continued)
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
PT Morinaga Kino Indonesia (MKI)
MKI didirikan berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, tanggal 19 Juli 2013, dengan kepemilikan saham oleh Entitas Induk senilai Rp 42.000.000.000 atau sebesar 60% atau 42.000 saham. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-40874.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27 tanggal 9 Oktober 2013, MKI meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 72.857.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh Morinaga & Co., Ltd., Jepang, sehingga kepemilikan saham MKI oleh Entitas Induk menjadi senilai Rp 42.000.000.000 atau sebesar 29,4%.
MKI was established by Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, dated July 19, 2013. The Company's ownership in MKI amounted to Rp 42,000,000,000 or equivalent with 60% or 42,000 shares. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU40874.AH.01.01.Tahun 2013 dated July 26, 2013. Based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27, dated October 9, 2013, MKI increased its issued and fully paid capital amounting to Rp 72,857,000,000 which is entirely taken by Morinaga & Co., Ltd., Japan, hence the Company’s ownership to MKI amounted to Rp 42,000,000,000 or became 29.4%.
MKI adalah Entitas Asosiasi yang bergerak dalam produksi dan penjualan produk makanan seperti karamel, permen, coklat, biskuit, chillied dessert seperti es krim, serta makanan kesehatan seperti jelly drink dan lain-lain.
MKI is an Associate that is engaged in the production and sale of food products such as caramel, candy, chocolate, biscuits, chillied dessert such as ice cream, as well as health foods such as jelly drink and others.
PT Kinoaid Indonesia (KAI)
PT Kinoaid Indonesia (KAI)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Pemegang Saham KAI pada tanggal 26 Desember 2008, yang diaktakan dengan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 5, tanggal 3 Juli 2013, kepemilikan saham oleh Entitas Induk pada KAI senilai Rp 12.600.000.000 atau 12.600 saham dengan kepemilikan sebesar 24%.
Based on the Minutes of Meeting of the Shareholders of KAI on December 26, 2008, which was notarized through Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 5, dated July 3, 2013, the Company’s ownership on KAI amounted to Rp 12,600,000,000 or equivalent with 12,600 shares with ownership of 24%.
KAI adalah Entitas Asosiasi yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan.
KAI is an Associate that is engaged in industry and commerce.
Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 22, tanggal 15 Juli 2014, KAI telah dilikuidasi.
Based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 22, dated July 15, 2014, KAI has been liquidated.
Sehubungan dengan investasi pada Entitas Asosiasi:
In connection with the investment in Associate:
1. Tidak terdapat pengendalian signifikan terhadap Entitas Asosiasi. 2. Tidak terdapat pembatasan signifikan atas kemampuan entitas asosiasi untuk mentransfer dana kepada Entitas Induk. 3. Tidak terdapat bagian atas liabilitas kontijensi asosiasi yang terjadi bersama-sama dengan investor lain. 4. Tidak terdapat liabilitas kontijensi asosiasi yang terjadi karena investor berkewajiban bersama-sama untuk semua atau sebagian liabilitas Entitas Asosiasi.
1. There are no significant control of the Associate.
Berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap nilai realisasi bersih dari investasi pada Entitas Asosiasi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap investasi pada Entitas Asosiasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Based on the periodic review of the net realizable value of investments in Associate, the Group's management believes that there is no indication of impairment of investments in Associate as of December 31, 2015 dan 2014.
2. There are no significant restrictions on the ability of Associate to transfer funds to the Company. 3. There are no contingent liabilities of the Associate together with other investors. 4. There are no contingent liabilities associated because investors are obliged together for all or part of the liabilities of the Associate.
52
231.088.784 -
30.121.252.098 1.450.936.624
870.053.263.160
Nilai Buku Bersih
(37.008.262)
135.850.941 -
6.835.773.365 108.805.935
310.856.977.663
(11.985.367 ) (125.704.321 ) (35.169.515 ) -
29.892.046.082 44.547.561.059 42.044.307.295 187.428.483.927
(149.116.201)
-
-
1.180.910.240.823
(18.030.139) (285.288.769) (76.886.077) -
513.800.000.000 167.995.103.380 65.567.937.835 67.703.737.646 334.271.273.240
Total akumulasi penyusutan
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan
Total harga perolehan
Harga Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Aset dalam pembangunan Bangunan Mesin Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan
Saldo Awal/ Begining Balance
Efek Translasi/ Effect of Translation
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
14. ASET TETAP - NETO
33.202.376.896
3.736.362.925 181.367.078
4.639.682.041 5.204.450.299 7.665.022.032 11.775.492.521
122.498.040.751
733.904.154 -
10.551.289.411 1.266.567.062
255.000.000 29.013.611.506 4.131.970.123 9.694.626.163 66.851.072.332
Penambahan/ Addition
53
5.220.122.808
315.794.395 -
4.545.470.391 105.012.572 253.845.450
6.519.168.850
905.864.400 -
-
4.927.356.479 265.337.031 420.610.940
Pengurangan/ Deduction
-
(716.480.423) -
716.480.423 -
-
(2.494.251.456) -
-
2.494.251.456 -
Reklasifikasi/ Reclassification
-
-
-
49.407.000.000
-
-
49.407.000.000 -
Surplus Revaluasi/ Revaluation Surplus
1.007.344.773.034
338.802.223.489
9.675.712.413 290.173.013
34.519.742.756 45.797.317.069 49.569.147.240 198.950.130.998
1.346.146.996.523
27.686.129.180 1.450.936.624
10.551.289.411 1.266.567.062
563.462.000.000 196.990.684.747 66.981.514.166 77.056.140.701 400.701.734.632
Saldo Akhir/ Ending Balance
Details and mutation of fixed assets are as follows:
14. FIXED ASSETS - NET
Net Book Value
Total accumulated depreciation
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Vehicles Equipments Machineries Finance lease Vehicles Equipments
Total cost
Asset in progress Buildings Machineries Finance lease Vehicles Equipments
Cost Direct ownership Land Buildings Vehicles Equipments Machineries
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2015/December 31, 2015
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
62.913.202 -
24.089.637.344 -
618.303.779.375
Nilai Buku Bersih
(51.415.352 )
34.891.893 -
3.912.849.631 -
272.127.024.024
(4.076.717 ) (62.679.434 ) (19.551.094 ) -
25.251.430.781 44.750.902.003 35.584.230.893 162.627.610.716
(87.623.816 )
-
6.200.959.266
890.430.803.399
(7.460.544 ) (110.855.883 ) (32.220.591 ) -
Efek Translasi/ Effect of Translation
397.270.480.000 94.220.962.496 67.554.978.747 54.937.250.125 246.156.535.421
Total akumulasi penyusutan
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan
Total harga perolehan
Harga Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan Mesin Aset dalam pembangunan Mesin Sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan
Saldo Awal/ Begining Balance
14. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
49.046.661.093
3.365.526.172 108.805.935
4.644.692.018 5.117.478.011 6.492.166.458 29.317.992.499
190.328.450.188
6.446.195.883 1.450.936.624
-
5.154.422.997 73.781.601.428 3.985.701.612 12.823.008.157 86.686.583.487
Penambahan/ Addition
54
10.265.292.102
477.494.331 -
5.258.139.521 12.538.962 4.517.119.288
11.136.485.951
477.494.331 -
-
5.861.886.641 24.300.045 4.772.804.934
Pengurangan/ Deduction
-
-
-
-
-
(6.200.959.266 )
6.200.959.266
Reklasifikasi/ Reclassification
-
-
-
111.375.097.003
-
-
111.375.097.003 -
Surplus Revaluasi/ Revalution Surplus
14. FIXED ASSETS - NET (continued)
870.053.263.160
310.856.977.663
6.835.773.365 108.805.935
29.892.046.082 44.547.561.059 42.044.307.295 187.428.483.927
1.180.910.240.823
30.121.252.098 1.450.936.624
-
513.800.000.000 167.995.103.380 65.567.937.835 67.703.737.646 334.271.273.240
Saldo Akhir/ Ending Balance
Net Book Value
Total accumulated depreciation
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Vehicles Equipments Machineries Finance lease Vehicles Equipments
Total cost
Asset in progress Machineries Finance lease Vehicles Equipments
Cost Direct ownership Land Buildings Vehicles Equipments Machineries
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/December 31, 2014
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP - NETO (lanjutan)
14. FIXED ASSETS - NET (continued)
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expenses for the years ended December 31, 2015 and 2014 are allocated as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Beban pokok penjualan (Catatan 29) Beban penjualan (Catatan 30) Beban umum dan administrasi (Catatan 31)
18.693.505.902 1.721.486.089
35.222.787.601 1.888.941.884
12.787.384.905
11.934.931.608
Cost of goods sold (Note 29) Selling expenses (Note 30) General and administrative expenses (Note 31)
Total
33.202.376.896
49.046.661.093
Total
Perhitungan laba penjualan aset tetap sebagai berikut:
The calculation of gain on sale of fixed assets are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Hasil penjualan Nilai buku Laba penjualan aset tetap
3.203.663.989 (1.299.046.042)
2.963.623.129 (871.193.849)
1.904.617.947
2.092.429.280
Selling price Book value Gain on sale of fixed assets
Aset tetap diasuransikan terhadap seluruh resiko kepada PT Avrist Insurance, PT Asuransi Eka Llyod Jaya, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Reliance Indonesia dan PT MNC Asuransi Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 388.238.609.725 dan Rp 390.260.525.596 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Fixed assets are insured against all risks to PT Avrist Insurance, PT Asuransi Eka Llyod Jaya, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Reliance Indonesia and PT MNC Asuransi Indonesia, third parties, with total sum insured amounting to Rp 388,238,609,725 and Rp 390,260,525,596 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The Group’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured assets.
Tanah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dinyatakan berdasarkan nilai wajarnya masing-masing sebesar Rp 563.462.000.000 dan Rp 513.800.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian independen Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen, yang ditandatangani oleh Susan Widjojo, sesuai laporannya No. 118 dan 119/SWR/APP-C/O/III/16 tertanggal 15 Maret 2016 dan No. 053 dan 054/SWR/ADF/III/15 tertanggal 25 Maret 2015, masing-masing dengan menggunakan metode pendekatan data pasar.
Land as of December 31, 2015 and 2014 are recorded using fair value amounted to Rp 563,462,000,000 and Rp 513,800,000,000, respectively, which is determined based on independent appraisal report of Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, an independent appraisers, which was signed by Susan Widjojo, according to their report No. 118 and 119/SWR/APPC/O/III/16 dated March 15, 2016 and No. 053 and 054/SWR/ADF/III/15 dated March 25, 2015, with the market data approach method, respectively.
Selisih nilai wajar tanah dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 49.407.000.000 dan Rp 111.375.097.003 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, diakui sebagai bagian dari “Penghasilan komprehensif lain Surplus Revaluasi Tanah” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The difference in fair value of land with its carrying value amounting to Rp 49,407,000,000 and Rp 111,375,097,003 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, is recognized as part of "Other Comprehensive Income - Land Revaluation Surplus " in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Jika tanah dicatat sebesar biaya perolehan, nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 66.608.828.792 dan Rp 66.353.828.792.
If the land is carried at cost, the carrying value as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 66,608,828,792 and Rp 66,353,828,792.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindentifikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
Group management believes that there is no events or changes that indicates impairment of fixed assets.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanah, mesin dan kendaraan digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 16 dan 20) dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, land, machineries and vehicles were used as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 16 and 20) with details as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Danamon Indonesia Tbk
280.437.811.175 193.210.370.000 47.927.000.000 49.649.000.000
Aset dalam pembangunan merupakan pengembangan bangunan dan mesin pabrik. Pada tanggal 31 Desember 2015, persentase penyelesaian dari bangunan dalam penyelesaian milik Entitas Induk berkisar 5,16%-97,83%.
280.437.811.175 172.560.512.000 47.927.000.000 17.955.000.000
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Construction in progress represents the development of buildings and machineries. As of December 31, 2015, the Company’s buildings in progress has percentage of completion between 5.16%-97.83%.
15. BEBAN DITANGGUHKAN
15. DEFERRED CHARGES
Pada tanggal 31 Desember 2014, akun ini merupakan beban jasa tenaga ahli sehubungan rencana Entitas Induk untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham. Akun ini telah direklasifikasi menjadi pengurang agio saham yang disajikan pada akun ”Tambahan Modal Disetor” (Catatan 26).
As of December 31, 2014, this account represents professional fee expenses in connection with the Company’s plan to conduct Initial Public Offering. This account has been reclasiffied as deduction of capital paid in excess of par value which is presented in “Additional Paid-in Capital” (Note 26).
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK
16. SHORT-TERM BANK LOANS
Short-term bank loans consist of:
Utang bank jangka pendek terdiri atas:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Entitas Induk PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Revolving Loan I Fasilitas Kredit Rekening Koran PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Revolving Loan Fasilitas Kredit Rekening Koran PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Fasilitas Kredit Loan Note II PT Bank Index Selindo Fasilitas Kredit Rekening Koran Entitas Anak PT Dutalestari Sentratama PT Bank DBS Indonesia Fasilitas Account Payable Financing PT Bank Danamon Indonesia Tbk Fasilitas Open Account Financing Fasilitas Kredit Rekening Koran Total
177.000.000.000 6.025.375.697
177.000.000.000 1.730.502.762
91.225.000.000 43.898.858.313
94.725.000.000 14.346.016.670
64.000.000.000
-
-
14.745.205.402
194.500.000.000
150.000.000.000
67.000.000.000
79.500.000.000
14.492.867.361
14.457.529.779
658.142.101.371
546.504.254.613
56
The Company PT CIMB Niaga Tbk Revolving Loan I Credit Facility Overdraft Credit Facility PT Bank Central Asia Tbk Revolving Loan Credit Facility Overdraft Credit Facility PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Loan Note II Credit Facility PT Bank Index Selindo Overdraft Credit Facility Subsidiary PT Dutalestari Sentratama PT Bank DBS Indonesia Account Payable Financing PT Bank Danamon Indonesia Tbk Open Account Financing Facility Overdraft Credit Facility Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk
The Company
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari CIMB terdiri atas:
Credit facilities obtained by the Company from CIMB are
a. Fasilitas kredit Revolving Loan I (RL I), diperoleh pada tanggal 27 Mei 2004, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 29.000.000.000. Fasilitas Kredit RL I digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian bahan baku. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010 tanggal 7 Mei 2010, fasilitas ini dipecah menjadi Fasilitas Kredit Tetap sebesar Rp 24.000.000.000 dan Fasilitas Kredit Rekening Koran (RK) sebesar Rp 5.000.000.000.
a. Revolving Loan I Credit Facility (RL I) was obtained on May 27, 2004, based on Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, with maximum credit limit amounting to Rp 29,000,000,000. RL I Credit Facility was used as working capital to buy raw material. Based on Credit Agreement Amendment No. 240/AMD/CB/ JKT/2010 dated May 7, 2010, this credit facility has been divided into Fixed Credit Facility amounting to Rp 24,000,000,000 and Overdraft Credit Facility amounting to Rp 5,000,000,000.
Perjanjian pinjaman telah berubah beberapa kali. Pada tanggal 15 Mei 2013, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 13 Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Fasilitas Kredit Revolving Loan II dan Fasilitas Kredit Transaksi Khusus III, masing-masing sebesar Rp 35.000.000.000 dan Rp 24.000.000.000, dialokasikan ke dalam Fasilitas Kredit RL I. Amandemen ini juga meningkatkan batas maksimum pinjaman RL I sebesar Rp 52.000.000.000 yang digunakan untuk melunasi Fasilitas Kredit Revolving Loan dari PT Bank Ganesha, sehingga Fasilitas Kredit RL I menjadi sebesar Rp 135.000.000.000.
The loan agreement has been amended several times. On May 15, 2013, based on 13th Restatement and Amendment Letter to the Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, Revolving Loan Credit Facility II and Special Transaction Credit Facility III, amounting to Rp 35,000,000,000 and Rp 24,000,000,000, respectively, are allocated to the RL I Credit Facility. This Amendment also increased the maximum credit RL I Credit Facility amounting to Rp 52,000,000,000, that is used to repay Revolving Loan Credit Facility from PT Bank Ganesha, hence the amount of the RL I Credit Facility become Rp 135,000,000,000.
Pada tanggal 27 Agustus 2013, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 14 Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Entitas Induk memperoleh tambahan batas maksimum Fasilitas Kredit RL I sebesar Rp 42.000.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja, sehingga batas maksimum Fasilitas Kredit RL I menjadi sebesar Rp 177.000.000.000. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 11,50% dan berkisar 11,50% - 12,00% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. Perjanjian fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015, sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016.
On August 27, 2013, based on 14th Restatement and Amendment Letter to the Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, the Company obtained additional maximum credit limit for RL I Credit Facility amounting to Rp 42,000,000,000, which is used for additional working capital, hence the maximum limit of the RL I Credit Facility become Rp 177,000,000,000. This facility bears annual interest rate 11.50% and ranging 11.50% - 12.00% in 2015 and 2014, respectively. This credit facility has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015 in connection with the extension of the term loan facilities that will expire on May 22, 2016.
b. Fasilitas Kredit Rekening Koran (RK), diperoleh pada tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000. Pinjaman RK dikenai bunga sebesar 12,00% dan berkisar 11,00% - 13,00% per tahun masing-masing pada 2015 dan 2014 dan digunakan untuk modal kerja operasional. Berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015, Entitas Induk memperoleh tambahan batas maksimum Fasilitas Kredit RK sebesar Rp 5.000.000.000 sehingga batas maksimum Fasilitas Kredit RK menjadi sebesar Rp 10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016.
b. Overdraft Credit Facility (RK) was obtained on May 7, 2010, based on amendment to Credit Agreement No. 240/AMD/CB/JKT/2010, with maximum credit limit amounting to Rp 5,000,000,000. This facility bears annual interest rate 12.00% and ranging 11.00% 13.00% in 2015 and 2014, respectively, and is used as operational working capital. Based on Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015, the Company obtained additional maximum credit limit for RK Credit Facility amounting to Rp 5,000,000,000, hence the maximum limit of the RK Credit Facility become Rp 10,000,000,000. The loan facility will expire on May 22, 2016.
as follows:
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
c. Fasilitas Letter of Credit (LC), diperoleh pada tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010 dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 1.500.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar Usance Payable At Sight (UPAS) rate + 2% per tahun dan digunakan untuk pembelian impor bahan pengemas kaleng. Perjanjian kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan surat No. 341/AMD/CB/JKT/2011 tanggal 27 Juli 2011, menambah batas maksimum pinjaman sebesar USD 3.000.000 menjadi sebesar USD 4.500.000, kemudian, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 15 Fasilitas Kredit No.165/CBG/ JKT/2004, tanggal 27 Agustus 2014, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Bank Garansi dengan batas maksimum pinjaman yang dapat dipertukarkan dengan fasilitas LC, dan terakhir berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
c. Letter of Credit Facility (LC), was obtained on May 7, 2010, based on Credit Agreement No. 240/AMD/CB/JKT/2010 with maximum credit limit amounting to USD 1,500,000. This facility bears annual interest rate of Usance Payable At Sight (UPAS) rate + 2% and is used to purchase can packaging materials. This agreement has been amended several times, most recently by letter No. 341/AMD/CB/JKT/2011 dated July 27, 2011, which increased the maximum borrowing limit of USD 3,000,000 to USD 4,500,000, then based on 15th restatement and amendment to the Credit Agreement letter No. 165/CBG/JKT/ 2004, dated August 27, 2014, the Company obtained Bank Guarantee Facility with maximum credit limit that can be exchanged with the LC Facility, and lastly based on Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015, in connection with extension of term loan facilities that will expire on May 22, 2016. As of December 31, 2015 and 2014 there is no outstanding balance for this credit facility.
Fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 20) dari CIMB dijamin secara gabungan dengan:
Short-term bank loans and long-term bank loans (Note
a. Tanah seluas 123 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 2636/Sunter Jaya, atas nama Entitas Induk, tanggal 12 Maret 2007 yang terletak di Kompleks Royal Sunter Blok C-25, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta (Catatan 14). b. Tanah seluas 59.584 m 2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 11/12/14/18/19/Sukatani dan 172/Nambo Udik, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Kawasan Industri Pancatama VII, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 14). c. Tanah seluas 6.490 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No.4736, 4737, 4738, 4739, 4740, 4742, 4743, 4744 Sepanjang Jaya, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Jalan Siliwangi No. 59, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat (Catatan 14). d. Tanah seluas 24.000 m 2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 00010/Pakkato, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Desa Pakkato, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Catatan 14). e. Tanah seluas 4.691 m2 dan bangunan sesuai SHGB No. 5020, 5021, 5022, 5023, 5024, 5026/Sukamaju, Depok, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Jl. Raya Jakarta Bogor KM 36 No.12, Kampung Sidamukti, Kecamatan Cilodong, Depok, Propinsi Jawa Barat (Catatan 14). f. Tanah seluas 43.343 m 2 sesuai dengan SHGB No. 27/Sukatani dan 61/Leuwi Limus, atas nama Entitas Induk, yang terletak di daerah Industri Pancatama, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 14).
a. Land with total area of 123 sqm and building in accordance with Land of Right of Ownership No. 2636/Sunter Jaya, owned by the Company, dated March 12, 2007, located at Royal Sunter Blok C-25 Complex, Sunter Jaya village, Tanjung Priok district, North Jakarta, DKI Jakarta Province (Note 14). b. Land with total area of 59,584 sqm and building in accordance with Land of Right of Ownership No. 11/12/14/18/19/Sukatani and 172/Nambo Udik, owned by the Company, located at Kawasan Industri Pancatama VII, Sukatani village, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 14). c. Land with total area of 6,490 sqm and building in accordance with Land of Right of Ownership No. 4736, 4737, 4738, 4739, 4740, 4742, 4743, 4744 Sepanjang Jaya, owned by the Company, located at Jl. Siliwangi No. 59, Sepanjang Jaya village, Rawa Lumbu district, Bekasi, West Java (Note 14). d. Land with total area of 24,000 sqm and building in accordance with Land of Right of Ownership No. 00010/Pakkato, owned by the Company, located at Pakkato village, Gowa, South Sulawesi (Note 14). e. Land with total area of 4,691 sqm and building in accordance with Land of Right of Ownership No. 5020, 5021, 5022, 5023, 5024, 5026/Sukamaju, Depok, owned by the Company, located at Jl.Raya Jakarta Bogor KM 36, No.12, Sidamukti village, Cilodong district, Depok, West Java province (Note 14). f. Land with total area of 43,343 sqm and building in accordance with Land of Right of Ownership No. 27/Sukatani and 61/Leuwi Limus, owned by the Company, located at Pancatama Industry area, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 14).
20) obtained from CIMB, are jointly secured by:
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
g. Akta jaminan fidusia No. 15 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 14). h. Akta jaminan fidusia No. 32 dengan objek jaminan berupa mesin, peralatan dan inventaris milik Entitas Induk (Catatan 14). i. Akta jaminan fidusia No. 24 dan 25 dengan objek jaminan piutang milik Entitas Induk (Catatan 7). j. Akta jaminan fidusia No. 35 dengan objek jaminan berupa bahan baku milik Entitas Induk (Catatan 9). k. Akta jaminan fidusia No. 33 dengan objek jaminan berupa mesin dan peralatan milik Entitas Induk (Catatan 14). l. Akta jaminan fidusia No. 34 dengan objek jaminan berupa mesin, peralatan dan inventaris milik Entitas Induk (Catatan 14). m. Akta jaminan fidusia No. 23 dengan objek jaminan berupa mesin milik Entitas Induk (Catatan 14). n. Akta jaminan fidusia No. 4 dengan objek jaminan berupa mesin milik Entitas Induk (Catatan 14). o. Akta jaminan fidusia No. 3 dengan objek jaminan berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 7). p. Hak atas tagihan - tagihan dan piutang. q. Jaminan tunai sebesar 10% dari nilai LC dan atau BG.
g. Fiduciary deed No. 15 on the Company’s machineries (Note 14). h. Fiduciary deed No. 32 on the Company’s machineries, tools and office equipments (Note 14).
Selama utang Entitas Induk terhadap CIMB belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari CIMB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the period the Company remains indebted to CIMB, without prior written consent from CIMB, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan/aset Entitas Induk, baik barangbarang bergerak maupun tidak bergerak milik Entitas Induk, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari. b. Menjamin/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Entitas Induk kepada orang/pihak lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada CIMB sebagaimana termasuk dalam perjanjianperjanjian jaminan. c. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Entitas Induk untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari. d. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari. e. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Entitas Induk seperti yang sedang dijalankan saat ini. f. Mengubah susunan pengurus, susunan pemegang saham dan nilai saham Entitas Induk. g. Melakukan merger atau akuisisi.
a. Sell or otherwise transfer the right or lease/give the whole part of the wealth/assets of the Company, whether the goods movable or immovable property of the Company, except to run the Company’s daily business.
i. Fiduciary deed No. 24 and 25 on the Company’s trade receivables (Note 7). j. Fiduciary deed No. 35 on the Company’s raw materials (Note 9). k. Fiduciary deed No. 33 on the Company’s machineries and tools (Note 14). l. Fiduciary deed No. 34 on the Company’s machineries, tools and office equipments (Note 14). m. Fiduciary deed No. 23 on the Company’s machineries (Note 14). n. Fiduciary deed No. 4 on the Company’s machineries (Note 14). o. Fiduciary deed No. 3 on the Company’s trade receivables (Note 7). p. Right to bills and trade receivables. q. Cash deposit amounted to 10% from LC and/or BG.
b. Guarantee/collateralize assets of the Company in any way to other person/parties, except to be used as guarantee/pledge wealth to CIMB as included in the guarantee agreements. c. Enter into an agreement which could rise the Company’s obligations to pay to third parties, except to run the daily operations of the Company. d. Give loans or receive loans from other parties except to run the daily operations of the Company. e. Change the nature and activities of the Company as currently running at this time. f. Change the composition of the board, shareholders and the value of the Company’s share. g. Conduct merger or acquisition.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)
h. Membayar atau membayar kembali tagihan atau piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan oleh pemegang saham Entitas Induk baik berupa jumlah pokok, bunga dan sejumlah uang lain yang wajib dibayar. i. Mengubah anggaran dasar Entitas Induk.
h. Pay or pay back bills or receivables in any form which will be provided now/in the future by the Company’s shareholders in the form of the amount of principal, interest and other amounts required to be paid.
Berdasarkan Surat Permohonan Pengesampingan No.004/CF-BT/BCIMB/062015, tanggal 17 Juni 2015, Entitas Induk memperoleh persetujuan dari CIMB untuk permohonan pengesampingan atas beberapa larangan atau pembatasan dalam Perjanjian Kredit terutama sehubungan dengan rencana Entitas Induk untuk mengubah anggaran dasar, susunan pengurus, susunan pemegang saham dan nilai saham Entitas Induk.
Based on the Application for Waiver Letter No.004/CFBT/BCIMB/062015, dated June 17, 2015, the Company obtained approval from CIMB to get waiver for some covenants in the Credit Agreements especially in connection with the Company’s plan to change its articles of incorporation, composition of the board, shareholders, and the value of the Company’s share.
Berdasarkan surat No. 105/RR/CBGII/V/2014 tertanggal 8 Mei 2014, CIMB telah menyetujui pembagian dividen kas atas laba Entitas Induk dengan batas maksimum pembagian dividen Rp 40.000.000.000 (Catatan 25).
Based on the letter No. 105/RR/CBGII/V/2014 dated May 8, 2014, CIMB has approved to distribute cash dividend on the Company's income with the maximum limit of dividend distribution of Rp 40,000,000,000 (Note 25).
Berdasarkan surat No. 9A/DP/CBGII/I/2014 tertanggal 16 Januari 2014, CIMB telah menyetujui pembagian dividen kas atas laba Entitas Induk tahun 2013 sebesar Rp 21.931.000.000. (Catatan 25).
Based on the letter No. 9A/DP/CBGII/I/2014 dated January 16, 2014, CIMB has approved to distribute cash dividend on the Company's income in 2013 amounted to Rp 21,931,000,000 (Note 25).
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
During the term of the loan, the Company must keep and
a. b. c.
d. e.
i. Change the Company’s Articles of Association.
maintain the following financial ratios:
Rasio lancar minimum 1:1; Debt to equity ratio maksimum 2,5:1; Nilai piutang usaha dan persediaan minimum sebesar 100% dari jumlah pinjaman modal kerja bank ditambah dengan utang usaha; Debt service coverage ratio minimum 1,5:1; Utang bank terhadap EBITDA maksimum 3:1.
a. b. c.
d. e.
Minimum current ratio of 1:1; Maximum debt to equity ratio of 2.5:1; Minimum value of trade receivables and inventories of 100% of total working capital loans and trade payables; Minimum debt service coverage ratio of 1.5:1; Maximum bank loans to EBITDA ratio of 3:1.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup mempunyai rasio lancar sebesar 1,62, debt to equity ratio sebesar 0,42, nilai piutang usaha dan persediaan terhadap jumlah pinjaman modal kerja bank ditambah dengan utang usaha sebesar 121%, debt service coverage ratio sebesar 3,35 dan utang bank terhadap EBITDA sebesar 1,62.
As December 31, 2015, the Group has current ratio of 1.62, debt to equity ratio of 0.42, the value of trade receivables and inventories to total working capital loans and trade payables amounting to 121%, and debt service coverage ratio of 3.35, and bank loans to EBITDA amounting to 1.62.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari CIMB untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses of short-term bank loans from CIMB for the years ended December 31, 2015 and 2014 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
The Company (continued)
Entitas Induk (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Berdasarkan Surat Persetujuan Membuka Kredit No. 20087-04 tanggal 27 Juli 2001, Entitas Induk memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 3105/PPK/SLK/2015 tanggal 21 Agustus 2015 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas kredit.
Based on Credit Opening Agreement No. 20087-04 dated July 27, 2001, the Company obtained credit facilities from BCA. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment of Credit Agreement No. 3105/PPK/SLK/2015, dated August 21, 2015 in connection with extension of term credit facilities.
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari BCA terdiri atas:
Credit facilities obtained by the Company from BCA are as follows:
a. Fasilitas Kredit Time Revolving Loan (TRL), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 107.000.000.000, pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014. Fasilitas kredit ini dikenai bunga berkisar 11,00% - 11,50% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dan digunakan sebagai tambahan modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2016.
a. Time Revolving Loan Credit Facility (TRL) with maximum credit limit amounting to Rp 107,000,000,000, as of December 31, 2015 and 2014. This facility bears annual interest rate ranging from 11.00% - 11.50% in 2015 and 2014, respectively, and is used as addition for working capital. This facility will expire on July 31, 2016.
b. Fasilitas Kredit Rekening Koran, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 60.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Fasilitas kredit ini dikenai bunga berkisar 11,25% - 11,50% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dan digunakan sebagai tambahan modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2016.
b. Overdraft Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 60,000,000,000 as of December 31, 2015 and 2014. This facility bears annual interest rate ranging from 11.25% - 11.50% in 2015 and 2014, respectively, and is used as addition for working capital. This facility will expire on July 31, 2016.
c. Fasilitas Kredit Omnibus Usance Letter of Credit, dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai pembiayaan atas pembelian impor bahan baku dan mesin dari supplier. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
c. Omnibus Usance Letter of Credit Facility, with maximum credit limit amounting to USD 2,000,000 as of December 31, 2015 and 2014. This facility is used to finance the purchases of imported raw materials and machineries from supplier. This facility will expire on July 31, 2016. As of December 31, 2015 and 2014, there is no outstanding balance for this credit facility.
d. Fasilitas Kredit Forward Line, dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Fasilitas kredit ini digunakan untuk hedging atas kebutuhan penggunaan mata uang USD oleh Entitas Induk dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
d. Forward Line Credit Facility, with maximum credit limit amounting to USD 2,000,000 as of December 31, 2015 and 2014. This credit facility is used for hedging of the Company need of USD and will expire on July 31, 2016. As of December 31, 2015, and 2014, there is no outstanding balance for this credit facility.
Fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 20) dari BCA dijamin secara gabungan dengan:
Short-term bank loans and long-term bank loans (Note 20), obtained from BCA are jointly secured by:
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
The Company (continued)
Entitas Induk (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
a. Tanah seluas 5.100 m2 sesuai dengan SHGB No. 1652/Tambaksawah tanggal 23 September 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur (Catatan 14). b. Tanah seluas 608 m2 sesuai dengan SHGB No. 10/Margasuka tanggal 17 Januari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 14). c. Tanah seluas 44 m2 sesuai dengan SHGB No.12/Margasuka tanggal 17 Februari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 14). d. Tanah seluas 1.426 m2 sesuai dengan SHGB No. 11/Margasuka tanggal 17 Februari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 14). e. Akta jaminan fidusia No. 114 tanggal 29 Desember 2004 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin (Catatan 14). f. Jaminan personal atas nama Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur (Catatan 8d). g. Tanah seluas 2.600 m2 dan bangunan seluas 1.200 m2 sesuai dengan SHGB No. 4689/Sunter tanggal 22 Februari 2008 atas nama Entitas Induk yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 103 A Sunter Jaya, Kelurahan Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta (Catatan 14). h. Tanah seluas 55.490 m2 sesuai dengan SHGB No. 27/Kertaraharja tanggal 1 Mei 2009 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, setempat dikenal Blok Panagan Kolot, diuraikan dalam Surut Ukur tanggal 13 April 2009 No.29/Kertaraharja/2009 (Catatan 14). i. Tanah seluas 54.328 m2 sesuai dengan SHGB No. 65/Leuwi Limus tanggal 17 Januari 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Leuwi Lumis, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 14). j. Tanah seluas 3.786 m2 sesuai dengan SHGB No. 218/Nambo Udik tanggal 17 Januari 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 14). k. Tanah seluas 83.719 m2 sesuai dengan SHGB No. 545/546/547/548/Babakanjaya tanggal 8 Nopember 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Babakanjaya, Kecamatan Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat (Catatan 14).
a. Land with total area of 5,100 sqm in accordance with SHGB No. 1652/Tambaksawah dated September 23, 2004, owned by the Company, located at Tambak Sawah Village, Waru District, Sidoarjo, East Java Province (Note 14). b. Land with total area of 608 sqm in accordance with SHGB No. 10/Margasuka dated January 17, 2004, owned by the Company, located at Margasuka village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 14). c. Land with total area of 44 sqm in accordance with SHGB No.12/Margasuka dated February 17, 2004 owned by the Company, located at Margasuka Village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 14). d. Land with total area of 1,426 sqm in accordance with SHGB No. 11/Margasuka dated February 17, 2004 owned by the Company, located at Margasuka Village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 14). e. Fiduciary deed No. 114 dated December 29, 2004 on the Company ’s machineries (Note 14). f. Personal guarantee by Harry Sanusi, shareholder and president director of the Company (Note 8d). g. Land with total area of 2,600 sqm and building 1,200 sqm in accordance with SHGB No. 4689/Sunter dated February 22, 2008, owned by the Company, located at Jl. Yos Sudarso No. 103 A Sunter Jaya, Sunter, Tanjung Priok district, North Jakarta, DKI Jakarta Province (Note 14). h. Land with total area of 55,490 sqm in accordance with SHGB No. 27/Kertaraharja dated May 1, 2009 owned by the Company, located at Kertaraharja village, Cikembar district, Sukabumi, West Java Province, known as Blok Panagan Kolot, described in the Letter of Measure dated April 13, 2009 No.29/Kertaraharja/2009 (Note 14). i. Land with total area of 54,328 sqm in accordance with SHGB No. 65/Leuwi Limus dated January 17, 2013 owned by the Company, located at Leuwi Lumis Village, Cikande District, Serang, Banten Province (Note 14). j. Land with total area of 3,786 sqm in accordance with SHGB No. 218/Nambo Udik dated January 17, 2013 owned by the Company, located at Nambo Udik village, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 14). k. Land with total area of 83,719 sqm in accordance with SHGB No. 545/546/547/548/Babakanjaya dated November 8, 2013 owned by the Company, located at Babakanjaya village, Parung Kuda district, Sukabumi, West Java Province (Note 14).
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
l. Akta jaminan fidusia No. 97 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 14). m. Akta jaminan fidusia No. 60 dengan objek jaminan berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 9). n. Akta jaminan fidusia No. 72 dengan objek jaminan berupa 41 mesin berikut peralatan milik Entitas Induk (Catatan 14). o. Akta jaminan fidusia No. 61 dengan objek jaminan berupa piutang usaha milik Entitas Induk (Catatan 7). p. Akta jaminan fidusia No. 138 dan No. 13 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 14).
l. Fiduciary deed No. 97 on the Company’s machineries (Note 14). m. Fiduciary deed No. 60 on the Company’s inventories (Note 9). n. Fiduciary deed No. 72 on the Company’s 41 machineries along with equipments (Note 14).
Selama pinjaman terhadap BCA belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis BCA, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the term of the loan with BCA, without prior written consent from BCA, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a. Memperoleh pinjaman uang atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikat diri sebagai penanggung/ penjamin dalam bentuk dan dengan apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan debitor kepada pihak lain. b. Meminjam uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. c. Melakukan peleburan, penggabungan, pembubaran atau pengambilalihan. d. Mengubah status kelembagaan. e. Membebankan bunga atas pinjaman pemegang saham.
a. Obtain loans or new credit from other parties and/or bind themselves as underwriter/guarantor in any form and by any and/or mortgaging assets of the debtor to another party.
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan debt service coverage ratio minimum 1:1.
During the term of the loan, the Company must keep and maintain debt service coverage ratios at a minimum 1:1.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup mempunyai debt service coverage ratio sebesar 3,35.
As of December 31, 2015, the Group’s debt service coverage ratio was 3.35.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari BCA untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses of short-term bank loans from BCA for the years ended December 31, 2015 and 2014 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
o. Fiduciary deed No. 61 on the Company’s trade receivables (Note 7). p. Fiduciary deed No. 138 and No. 13 on the Company’s machineries (Note 14).
b. Borrow money, including but not limited to its affiliated companies, except to run the day-to-day business. c. Conduct merger, dismissal or takeover. d. Change the institutional status. e. Charge interest on shareholders loans.
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC) Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari SMBC terdiri atas:
Credit facilities obtained by the Company from SMBC are as follows:
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. SMBC/NS/0380 tanggal 5 Nopember 2015, Entitas Induk memperoleh beberapa fasilitas kredit dari SMBC.
Based on Credit Agreement Letter No. SMBC/NS/0380 dated November 5, 2015, the Company obtained credit facilities from SMBC.
a. Fasilitas kredit Loan Note I (LN I), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000. Apabila melakukan penarikan kredit dalam Rupiah, dikenakan bunga sebesar 1,5% per tahun ditambah dengan cost of fund, sedangkan apabila melakukan penarikan kredit dalam Dolar Amerika Serikat, dikenakan bunga sebesar 2,65%. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai tagihan kepada pemasok. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
a. Loan Note I Credit Facility (LN I), with maximum credit facility amounting to Rp 150,000,000,000. If drawdown in Indonesian Rupiah, bears annual interest at 1.5% along with cost of fund, if drawdown in United States Dollar, bears interest at 2.65%. This loan is used for financing invoice to suppliers. This facility will expire on November 30, 2016. As of December 31, 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Sumitomo
The Company (continued) Mitsui
Indonesia
PT
(SMBC)
Bank Sumitomo (continued)
Mitsui
Indonesia
(SMBC)
b. Fasilitas kredit Loan Note II (LN II), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 1,5% per tahun ditambah dengan cost of fund dan digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2016.
b. Loan Note II Credit Facility (LN II), with maximum credit facility amounting to Rp 100,000,000,000. This facility bears annual interest at 1.5% along with cost of fund and is used as working capital. This facility will expire on November 30, 2016.
c. Fasilitas Commercial Letter of Credit (CLC I), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk impor guna penyediaan bahan baku, spare part, dan/atau mesin untuk aktivitas bisnis Entitas Induk. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
c. Commercial Letter of Credit Facility (CLC I), with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for procurement import of raw material, spare parts, and/or machineries for the Company’s business activities. This facility will expire on November 30, 2016. As of December 31, 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
d. Fasilitas kredit Acceptance, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk penyelesaian letter of credit impor dan dalam negeri. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
d. Acceptance Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility will expire on November 30, 2016. As of December 31, 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
e. Fasilitas kredit Loan on Note Trust Receipt (NTR), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk penyelesaian letter of credit impor dan dalam negeri. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.
e. Loan on Note Trust Receipt (NTR) Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility will expire on November 30, 2016. As of December 31, 2015, there is no outstanding balance for this credit facility.
Fasilitas-fasilitas pinjaman jaminan sebagai berikut:
Loan facilities are secured by collateral as follows:
tersebut
dijamin
dengan
a. Akta jaminan fidusia No. 6 dengan objek jaminan berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 7). b. Akta jaminan fidusia No. 7 dengan objek jaminan berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 9).
a. Fiduciary deed No. 6 on the Company’s trade receivables (Note 7). b. Fiduciary deed No. 7 on the Company’s inventories (Note 9).
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari SMBC, antara lain:
During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of SMBC, such as:
a. Melakukan transaksi dengan pihak lain/afiliasi kecuali untuk dilakukan secara wajar (on an arm’s length basis), dan tanpa membatasi ketentuan sebelumnya dengan syarat-syarat yang kurang menguntungkan bagi peminjam. b. Menyewakan, memindahtangankan, mengalihkan, atau melepas sebagian atau seluruh aset yang material (lebih dari 20%). c. Secara material mengubah sifat usaha sebagaimana yang dijalankan sifat usaha sebagaimana yang dijalankan pada tanggal perjanjian ini. d. Membuat atau menimbulkan utang tambahan atas dana yang dipinjamkan atau kredit yang diberikan. e. Membuat, mengadakan atau menimbulkan pengikatan hak tanggungan atas harta tak bergeraknya.
a. Enter into any transaction with any other party except conducted party (on an arms’s lenght basis), and without limiting the previous clause with conditions which less favorable to the borrowers. b. Lease, assign, transfer or partial dispose or all parts of its material assets (more than 20%). c. Materially changes the nature of its business as conducted on the date of the agreement. d. Make or generate additional debts for loan obtained. e. Make, conduct or incur collateral for intangible asset.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan) PT Bank (lanjutan)
Sumitomo
The Company (continued) Mitsui
Indonesia
PT
(SMBC)
Bank Sumitomo (continued)
Mitsui
Indonesia
(SMBC)
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
During the term of the loan, the Company must keep and maintain the following financial ratios:
a. b. c.
a. b. c.
EBITDA:beban bunga minimum 1,25:1; Debt to equity ratio maksimum 2,5:1; Debt service coverage ratio minimum 1,5.
Minimum EBITDA:interest expenses of 1.25:1; Maximum debt to equity ratio of 2.5:1; Debt service coverage ratio minimum 1.5.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup mempunyai rasio EBITDA terhadap beban bunga sebesar 5,17, debt to equity ratio sebesar 0,42, dan debt service coverage ratio sebesar 3,35.
As December 31, 2015, the Group has EBITDA to interest expenses ratio of 5.17, debt to equity ratio of 0.42, and debt service coverage ratio of 3.35.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari SMBC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses of short-term bank loans from SMBC for the year ended December 31, 2015 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
PT Bank Index Selindo (Index)
PT Bank Index Selindo (Index)
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari Index terdiri atas:
Credit facilities obtained by the Company from Index are as follows:
a. Fasilitas Kredit Rekening Koran, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 35.000.000.000 pada tanggal 1 Juli 2014. Fasilitas kredit ini dikenai bunga 12,75% - 13,00% per tahun dan digunakan sebagai tambahan modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2016. Entitas Induk telah melakukan pelunasan atas Fasilitas Kredit Rekening Koran pada tanggal 31 Desember 2015. b. Fasilitas Usance Letter of Credit dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 50.000 dan Trust Receipt sebesar Rp 8.625.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 12,50% per tahun dan digunakan sebagai tambahan modal kerja. Entitas Induk telah melakukan pelunasan atas Fasilitas Kredit Trust Receipt dan Fasilitas Usance Letter of Credit (LC) masing-masing pada tanggal 18 Desember 2013 dan tanggal 27 Juli 2014.
a. Overdraft Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 35,000,000,000 in July 1, 2014. This facility bears annual interest rate at 12.75% - 13.00% in 2014 and was used as addition for working capital. This facility will expire on July 1, 2016. The Company has fully paid Overdraft Credit Facility on December 31, 2015.
Atas fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 20) dari Index, Entitas Induk memberikan jaminan secara gabungan sebagai berikut:
Short-term bank loans and long-term bank loans obtained from Index (Note 20), are jointly secured by:
a. Satu bidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 598 seluas 2.537 m2, terletak di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta tercatat atas nama Entitas Induk (Catatan 14). b. Satu bidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 594 seluas 3.193 m 2, terletak Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta tercatat atas nama Entitas Induk (Catatan 14). c. Fidusia persediaan bahan baku milik Entitas Induk (Catatan 9).
a. Land with total area of 2,537 sqm with certificate of title No. 598, located at Kapuk Muara Villlage, Penjaringan District, North Jakarta, DKI Jakarta Province owned by the Company (Note 14).
b. The Company obtained a Credit Facility Usance Letter of Credit (LC) with a maximum credit limit amounting to USD 50,000 and sublimit Trust Receipt of Rp 8,625,000,000. This facility bears annual interest rate at 12.50% and was used as additional working capital. Trust Receipt and Credit Facility Usance Letter of Credit (LC) has been fully paid by the Company on December 18, 2013 and July 27, 2014, respectively.
b. Land with total area of 3,193 sqm with certificate of title No. 594, located at Kapuk Muara Village, Penjaringan District, North Jakarta, DKI Jakarta Province owned by the Company (Note 14). c. Fiduciary deed on the Company’s raw materials (Note 9).
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Index Selindo (Index) (lanjutan)
PT Bank Index Selindo (Index) (continued)
Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari Index, antara lain:
During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without the written consent of Index, such as:
a. Membuat suatu perikatan jaminan atau perjanjian utang lain atau perjanjian lain yang syarat-syaratnya akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit Index. b. Menyewakan, menjual, mengalihkan atau dengan cara lain melepas barang jaminan kepada pihak lain. c. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit dari Debitor.
a. Create an assurance engagement or other debt agreement or other agreement which terms would be contrary with the Index Credit Agreement. b. Rent, sell, transfer or otherwise release the collateral to other parties. c. File for bankruptcy declaration to the Commercial Court to declare the bankruptcy from the debtor.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari Index untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses of short-term bank loans from Index for the years ended December 31, 2015 and 2014 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Pinjaman bank yang diperoleh DLS terdiri atas:
Bank loans obtained by DLS are as follows:
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Berdasarkan Akta Notaris Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 41 tanggal 25 September 2012, DLS memperoleh fasilitas pembiayaan piutang (Account Receivables Financing) dari DBS. Pada tanggal 15 Agustus 2014 berdasarkan Surat Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 482/PFPA-DBSI/VIII/2014 fasilitas ini telah mengalami perubahan menjadi pembiayaan utang (Account Payables Financing) dengan batas maksimum Rp 250.000.000.000. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Surat Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 171/PFPA-DBSI /X/1-2/2015 tanggal 5 Oktober 2015 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman. Fasilitas ini dikenai bunga sekitar 11,21% 11,50% dan 11,50% - 12,00% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. Fasilitas ini digunakan untuk keperluan pengadaan barang persediaan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Agustus 2016.
Based on Notarial Deed Bank Facility Agreement No. 41 dated September 25, 2012, DLS obtained Account Receivables Financing Facility from DBS. As of August 15, 2014 based on Amendment to the Banking Facility Agreement No. 482/PFPA-DBSI/VIII/2014 this facility has been amended become Account Payables Financing with maximum credit limit amounting to Rp 250,000,000,000. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment to the Banking Facility Agreement No. 171/PFPA-DBSI/X/12/2015 dated October 5, 2015 in connection with extension of term loan facility. This facility has maximum credit amounted to Rp 250,000,000,000 and bears annual interest rate at 11.21% - 11.50% and 11.50% 12.00% in 2015 and 2014, respectively. This facility is used for procurement of inventories and will expire on August 15, 2016.
Untuk fasilitas ini, DLS memberikan jaminan sebagai berikut:
For this facility, DLS provide collaterals as follows:
i.
i.
Pledge agreement over DLS’s and/or Harry Sanusi’s deposit in bank with collateralized value at least 15.00% of the total loan (Note 12).
ii.
Fiduciary on inventories owned by DLS (Note 9).
iii.
Fiduciary on trade receivables owned by DLS (Note 7). Personal guarantee of Harry Sanusi, DLS’s president director and shareholder (Note 8d).
ii. iii. iv.
Perjanjian gadai atas deposito milik DLS dan/atau Harry Sanusi yang disimpan di Bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 15,00% dari total terhutang (Catatan 12). Jaminan fidusia atas persediaan milik DLS (Catatan 9). Jaminan fidusia atas piutang milik DLS (Catatan 7). Jaminan pribadi atas nama Harry Sanusi, presiden direktur dan pemegang saham DLS (Catatan 8d).
iv.
Selama jangka waktu pinjaman, DLS harus menjaga dan mempertahankan gearing ratio (jumlah utang bank/jumlah ekuitas) maksimal sebesar 5x, debt service ratio minimal sebesar 1,25x dan networth tidak berkurang lebih dari 25,00% setiap tahun.
During the term of the loan, DLS must keep and maintain gearing ratios (Total Bank Loan/Total Equity) maximum at 5x, minimum debt service ratio at 1.25x and networth is not decreased by more than 25.00% annually.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (lanjutan)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (continued)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (DBS) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, DLS mempunyai gearing ratio sebesar 1,02, debt service ratio sebesar 1,45, dan networth meningkat sebesar 55%.
As of December 31, 2015, DLS has gearing ratio of 1.02, debt service ratio of 1.45, and networth increased by 55%.
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari DBS untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expense of short-term bank loan from DBS for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as “Interest Expenses” in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
Berdasarkan Akta Notaris Dr. Ir. Yohanes Wilion, S.E., S.H., MM. No. 55 tanggal 22 Juli 2010, DLS memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dari Danamon. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. PP/238/0915 tanggal 4 September 2015, sehubungan dengan penarikan dan penambahan jaminan berupa tanah dan bangunan.
Based on Notarial Deeds of Dr. Ir. Yohanes Wilion, S.E., S.H., MM. No. 55 dated July 22, 2010, DLS obtained some loan facilities from Danamon. This agreement has been amended several times, most recently by Extension Agreement to Credit Agreement No. PP/238/0915, dated September 4, 2015, in connection with the withdrawal and additional collateral of land and buildings.
Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh DLS dari Danamon antara lain sebagai berikut:
Loan facilities obtained by DLS from Danamon are as follows:
i.
Fasilitas Open Account Financing dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 83.500.000.000. Fasilitas ini dikenai bunga pinjaman sebesar 11,75% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dan digunakan sebagai modal kerja. Fasilitas ini dibayarkan 3 bulan setelah tanggal pencairan. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2016.
i.
Open Account Financing Facility with maximum credit amounted to Rp 83,500,000,000. This facility bears annual interest rate at 11.75% in 2015 and 2014, respectively, and is used as working capital. This facility is paid in 3 months after the date of disbursement. This facility will expire on July 22, 2016.
ii.
Fasilitas Kredit Rekening Koran dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000. Fasilitas ini dikenai bunga pinjaman sebesar 11,75% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dan digunakan sebagai modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2016.
ii.
Overdraft Facility with maximum credit amounted to Rp 15,000,000,000. This facility bears annual interest rate at 11.75% in 2015 and 2014, respectively, and is used as working capital. This facility will expire on July 22, 2016.
Untuk fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 20), DLS memberikan jaminan secara gabungan sebagai berikut:
For the short-term bank loans and long-term bank loans (Note 20), DLS provided a combined collateral as follows:
i.
i.
ii. iii. iv. v.
Tanah dan bangunan milik DLS yang terletak di beberapa lokasi (Catatan 14). Jaminan fidusia atas persediaan milik DLS (Catatan 9). Jaminan fidusia atas piutang usaha milik DLS (Catatan 7). Deposito atas nama DLS (Catatan 12). Jaminan pribadi atas nama Harry Sanusi, presiden direktur dan pemegang saham DLS (Catatan 8d).
ii. iii. iv. v.
Land and buildings owned by DLS located in several locations (Note 14). Fiduciary on inventories owned by DLS (Note 9). Fiduciary on trade receivables owned by DLS (Note 7). Deposits owned by DLS (Note 12). Personal guarantee of Harry Sanusi, DLS’s president director and shareholder (Note 8d).
As long as DLS’s liabilities to Danamon has not been paid, without written consent of Danamon, DLS is prohibited from conducting activities as follows:
Selama liabilitas DLS terhadap Danamon belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Danamon, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (lanjutan) PT Bank (lanjutan) a.
b. c.
d. e. f. g. h.
Danamon
Indonesia
Tbk
PT Dutalestari Sentratama (DLS) (continued) (Danamon)
PT Bank Danamon (continued)
Menjual, mengalihkan hak atau menyerahkan pemakaian aset milik DLS, kecuali dalam rangka menjalankan usaha DLS. Menjaminkan aset DLS kepada pihak lain. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan liabilitas DLS, kecuali dalam rangka menjalankan usaha DLS. Menjamin pihak ketiga lainnya. Memberikan atau mendapatkan pinjaman dari pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha DLS. Merubah sifat dan kegiatan usaha DLS. Membayar utang kepada pemegang saham. Memberikan imbalan atau sejenisnya kepada karyawan Danamon.
Indonesia
Tbk
(Danamon)
a.
Sell, transfer or hand over the use of the assets of DLS, except to run DLS’s business activity.
b. c.
Collateralized DLS’s assets to other parties. Enter into any agreements, which might rise liabilities to DLS, except to run DLS’s business activity.. Provide corporate guarantee to other third parties. Provide or obtain loan from other parties, except to run DLS’s business activity. Change DLS’s nature and business operations. Pay shareholders’ loan. Give rewards to Danamon’s employees.
d. e. f. g. h.
Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan harus menjaga dan mempertahankan jumlah aset lancar (kas, piutang usaha dan persediaan) lebih besar dari liabilitas jangka pendek (utang bank jangka pendek dan utang usaha).
During the term of the loan, the Company must keep and maintain that total current asset (cash, trade receivables and inventories) is more than total current liabilities (short-term bank loans and trade payables).
Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari Danamon untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expense of short-term bank loans from Danamon for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as “Interest Expenses” in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
17. UTANG USAHA
17. TRADE PAYABLES
Utang usaha merupakan utang atas biaya ekspedisi, pembelian bahan baku dan bahan pendukung sehubungan dengan proses produksi yang dilakukan oleh Grup.
Trade payables represent payables for expedition expenses, purchase of raw materials and supplies in connection with the production process carried out by the Group.
Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on suppliers’ name are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Pihak ketiga PT Bumimulia Indah Lestari PT Mane Indonesia PT Megasetia Agung Kimia PT Dian Cipta Perkasa PT Dwi Sapta Pratama Advertising PT Hasil Raya Industri PT Parama Mandyadana PT First Position PT Tritunggal Arthamakmur Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000.000)
33.547.547.862 23.328.913.622 21.627.916.159 21.109.418.411 17.409.539.956 16.170.999.395 14.241.310.000 13.091.288.174 10.866.868.413
24.118.813.397 10.425.600.073 10.549.082.796 5.906.473.538 27.467.251.393 10.497.280.894 10.398.723.000 10.449.877.501 7.029.341.288
194.877.010.063
152.125.577.690
Third parties PT Bumimulia Indah Lestari PT Mane Indonesia PT Megasetia Agung Kimia PT Dian Cipta Perkasa PT Dwi Sapta Pratama Advertising PT Hasil Raya Industri PT Parama Mandyadana PT First Position PT Tritunggal Arthamakmur Others (each below Rp 10,000,000,000)
Total pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 8a)
366.270.812.055 94.131.946.431
268.968.021.570 157.226.501.219
Total third parties Related party (Note 8a)
Total utang usaha
460.402.758.486
426.194.522.789
Total trade payables
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG USAHA (lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (continued)
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut:
The detail of trade payables based on aging are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Sub-total Pihak berelasi (Catatan 8a) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Sub-total Total utang usaha
241.718.033.699
227.424.714.884
95.505.352.544 8.575.825.507 1.406.435.988 19.065.164.317
36.960.923.680 3.641.316.054 941.066.952 -
Third parties Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
366.270.812.055
268.968.021.570
Sub-total
92.077.889.367
155.952.088.744
1.992.944.412 60.793.594 319.058
1.274.412.475 -
Related party (Note 8a) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
94.131.946.431
157.226.501.219
Sub-total
460.402.758.486
426.194.522.789
Total trade payables
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on their original currency are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat (USD 1.284.121 tanggal 31 Desember 2015 dan USD 9.335.170 tanggal 31 Desember 2014) Euro (EUR 25.000 tanggal 31 Desember 2015 dan EUR 6.096 tanggal 31 Desember 2014) Dong Vietnam (VND 88.305.447 tanggal 31 Desember 2015 dan VND 37.981.951 tanggal 31 Desember 2014) Yuan Tiongkok (CNY 320 tanggal 31 Desember 2015) Dolar Singapura (SGD 2.735 tanggal 31 Desember 2014)
442.256.736.798
309.924.893.141
17.714.446.944
116.129.510.272
376.742.000
92.257.773
54.153.085
22.092.132
679.659
-
-
25.769.471
Rupiah United States Dollar (USD 1,284,121 as of December 31, 2015 and USD 9,335,170 as of December 31, 2014) Euro (EUR 25,000 as of December 31, 2015 and EUR 6,096 as of December 31, 2014) Vietnam Dong (VND 88,305,447 as of December 31, 2015 and VND 37,981,951 as of December 31, 2014) China Yuan (CNY 320 as of December 31, 2015) Singapore Dollar (SGD 2,735 as of December 31, 2014)
Total
460.402.758.486
426.194.522.789
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, terdapat jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atas penggunaan gas dan listrik (Catatan 12 dan 39c).
On December 31, 2015 and 2014, there is a guarantee given by the Company to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk for the use of gas and electricity (Note 12 and 39c).
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION
Pajak dibayar di muka
a.
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka senilai Rp 967.006.934 dan Rp 820.804.125 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. b.
This account represent prepaid Value Added Tax amounted to Rp 967,006,934 and Rp 820,804,125 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Utang pajak
b. Taxes payable
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember 2015/ December 31, 2015
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Entitas Induk Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 29 - tahun lalu Pajak Pertambahan Nilai
408.210.445 1.261.834.810 713.448.175 504.714.186 35.251.876.620 13.944.380.749
366.636.380 2.138.888.696 756.554.360 1.160.514.458 1.046.380.637 5.129.671 33.800.250 5.640.254.566
The Company Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 29 - previous year Value Added Tax
Sub-total
52.084.464.985
11.148.159.018
Sub-total
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Lainnya Pajak Pertambahan Nilai
888.889 978.842.920 23.285.130 258.721.125 1.322.950.315 100.400.982 837.226.429
1.617.516 1.036.012.760 29.367.782 192.920.520 1.301.936.453 220.122.430 2.152.855.050
Subsidiaries Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Others Value Added Tax
Sub-total
3.522.315.790
4.934.832.511
Sub-total
55.606.780.775
16.082.991.529
Total
Total c.
Beban pajak penghasilan
c.
Akun ini terdiri dari:
Income tax expenses This account consists of the following:
31 Desember 2015/ December 31, 2015
d.
Prepaid taxes
31 Desember 2014/ December 31, 2014 (Disajikan kembali, Catatan 4/As restated, Note 4)
Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan
(62.450.032.250) (11.493.097.534)
(26.448.162.494 ) (7.824.556.742 )
Total
(73.943.129.784)
(34.272.719.236 )
Pajak penghasilan - kini
d.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Income tax expenses Current Deferred Total
Income tax - current Reconciliation between income before income tax expenses as presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income with taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan - kini (lanjutan)
d. 31 Desember 2015/ December 31, 2015
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Bagian (laba) rugi penyertaan saham pada Entitas Asosiasi Eliminasi untuk konsolidasi Laba sebelum beban pajak penghasilan Entitas Anak Rugi atas likuidasi Entitas Asosiasi Laba sebelum beban pajak penghasilan Entitas Induk Beda temporer: Penyusutan aset tetap Penghapusan persediaan usang Sewa Penyisihan (pembayaran) imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Penghapusan piutang usaha tak tertagih Beda permanen: Pajak Sumbangan dan jamuan Pengobatan dan perawatan Penyusutan kendaraan Perawatan dan pemeliharaan Telepon Beban emisi saham Laba atas perubahan nilai wajar efek Penghasilan yang telah dikenai pajak final Pendapatan jasa giro Pendapatan sewa Lain-lain Laba kena pajak - Entitas Induk
336.974.242.532 10.620.231.933 6.860.981.218 (2.834.451.390) -
Income tax - current (continued)
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Income before income tax expenses per consolidated statements of profit or loss and 137.528.122.731 other comprehensive income Share in net (earnings) losses (2.118.364.392) in Associate 2.997.120.035 Consolidated elimination Subsidiaries’ gain before (11.719.371.568) income tax expenses (8.857.435.481) Loss from liquidation of Associates
351.621.004.293
117.830.071.325
(54.544.988.005) (2.998.563.050) (399.529.690)
(24.058.786.576) (6.239.868.998) (20.021.780)
4.845.867.997
(3.574.922.388)
2.629.412.681
2.998.563.050
-
(855.295.045)
2.626.166.216 1.752.390.573 1.311.330.505 654.533.305 112.965.384 51.391.762 (72.153.448.277)
340.650.373 1.940.298.098 1.492.781.310 814.295.544 167.595.938 85.752.642 -
(28.847.838)
-
(1.932.239.551) (668.125.002) -
(96.898.666) (2.115.000.000) 807.000.000
Income before income tax expenses of the Company Temporary differences: Depreciation of fixed assets Write-off of obsolete inventories Lease Allowance (payment) for employee benefits Allowance for impairment value and obsolescence of inventories Write-off of uncollectible trade receivables Permanent differences: Tax Donations and entertainment Medical allowance Depreciation of vehicles Repair and maintenance Telephone Stock issuance cost Gain on changes in fair value of mutual funds Income subject to final income tax Interest income Rental income Others
232.879.321.303
89.516.214.827
Taxable income - the Company
Beban pajak kini Entitas Induk Entitas Anak
58.219.830.250 4.230.202.000
22.379.053.500 4.069.108.994
Current tax expenses The Company Subsidiaries
Total beban pajak kini
62.450.032.250
26.448.162.494
Total current tax expenses
8.051.881.453 287.007.597 14.629.064.580
9.137.249.000 140.842.875 13.095.831.954
Prepaid income taxes The Company Article 22 Article 23 Article 25
22.967.953.630 2.907.251.685
22.373.923.829 2.767.172.541
25.875.205.315
25.141.096.370
Pajak dibayar di muka Entitas Induk Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Total Entitas Anak Total pajak dibayar di muka
71
Total Subsidiaries Total prepaid income taxes
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan - kini (lanjutan)
d. 31 Desember 2015/ December 31, 2015
e.
Income tax - current (continued)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Utang pajak penghasilan Entitas Induk Entitas Anak
35.251.876.620 1.322.950.315
5.129.671 1.301.936.453
Income tax payable The Company Subsidiaries
Total utang pajak penghasilan
36.574.826.935
1.307.066.124
Total income tax payable
Laba kena pajak tahun 2015 hasil rekonsiliasi di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan Entitas Induk.
The 2015 taxable income resulted from the above reconciliation provides the basis for the filling of the Company’s Annual Corporate Income Tax Return.
Entitas Induk telah melaporkan laba kena pajak tahun 2014 seperti yang disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan yang dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
The Company has reported the taxable income for 2014, as mentioned above, in the Annual Tax Return (SPT) of Corporate Income Tax which is submitted to the Tax Office.
Pajak Tangguhan
e. Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan berdasarkan beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal/ Beginning Balance Liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Penyusutan Sewa Total liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Aset pajak tangguhan Entitas Anak Total aset pajak tangguhan
Details of deferred tax assets (liabilities) from temporary differences between commercial and tax reporting by using the applicable tax rate as of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013, are as follows:
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Dikreditkan pada Manfaat (Beban) Penghasilan Pajak Tangguhan/ Komprehensif Lain/ Efek Translasi/ Deferred Tax Credited to Other Effect of Benefits Comprehensive Translation (Expenses) Income
4.976.336.926
-
1.211.466.999
749.640.763 (6.014.696.644) (5.005.446)
-
(92.287.592) (13.636.247.001) (99.882.423)
-
(293.724.401)
(837.921.069)
-
Saldo Akhir/ Ending Balance
5.349.882.856
657.353.171 (19.650.943.645) (104.887.869)
(12.616.950.017)
(837.921.069)
(13.748.595.487)
6.395.040.151
1.066.344.257
1.123.852.483
(978.841.692)
7.606.395.199
6.101.315.750
1.066.344.257
(11.493.097.534)
72
(1.816.762.761)
(6.142.200.288)
Deferred tax liabilitiesThe Company Liabilities for employee benefits Allowance for impairment and obsolescence of inventories Depreciation Leases Total deferred tax liabilities the Company Deferred tax assets Subsidiaries Total deferred tax assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
18. TAXATION (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
e. Deferred Tax (continued) 31 Desember 2014 / December 31, 2014 (Disajikan kembali, Catatan 4/As restated, Note 4) Dikreditkan pada Manfaat (Beban) Penghasilan Pajak Tangguhan/ Komprehensif Lain/ Efek Translasi/ Deferred Tax Credited to Other Effect of Benefits Comprehensive Translation (Expenses) Income
Saldo Awal/ Beginning Balance Liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Penyusutan Sewa Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Total liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk Aset pajak tangguhan Entitas Anak Total aset pajak tangguhan
2.456.213.847
-
(893.730.597)
3.413.853.676
1.559.967.250 -
-
(810.326.487) (6.014.696.644) (5.005.446)
-
213.823.761
-
(213.823.761)
-
4.230.004.858
-
(7.937.582.935)
3.413.853.676
4.372.854.650
(126.143.350)
8.602.859.508
(126.143.350)
Saldo Awal/ Beginning Balance Liabilitas pajak tangguhan Entitas Induk Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha Total aset pajak tangguhan Entitas Induk Aset pajak tangguhan - Entitas Anak Total aset pajak tangguhan
113.026.193 (7.824.556.742)
4.976.336.926
749.640.763 (6.014.696.644) (5.005.446)
-
(293.724.401)
2.035.302.658
6.395.040.151
5.449.156.334
6.101.315.750
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013 (Disajikan kembali, Catatan 4/As restated, Note 4) Dikreditkan pada Manfaat (Beban) Penghasilan Pajak Komprehensif Tangguhan/ Lain/ Credited to Akuisisi Entitas Efek Translasi/ Deferred Tax Other Anak/Acquisition Effect of Benefits Comprehensive of Subsidiaries Translation (Expenses) Income
(910.678.946)
-
-
3.391.297.967
-
-
(1.831.330.717)
-
1.559.967.250
323.515.482
-
-
(109.691.721)
-
213.823.761
6.566.840.289
-
-
(1.426.156.485)
2.456.213.847
1.619.027.904
896.871.123
488.071.296
8.185.868.193
896.871.123
488.071.296
(910.678.946)
4.230.004.858
1.727.890.458
(359.006.131)
4.372.854.650
301.733.973
(1.269.685.077)
8.602.859.508
f.
Deferred tax liabilitiesThe Company Liabilities for employee benefits Allowance for impairment and obsolescence of inventories Depreciation Leases Allowance for Impairment losses of trade receivables Total deferred tax liabilities the Company Deferred tax assets Subsidiaries Total deferred tax assets
Saldo Akhir/ Ending Balance
2.852.026.840
f. Surat Ketetapan Pajak
514.865.953
Saldo Akhir/ Ending Balance
Deferred tax liabilitiesThe Company Liabilities for employee benefits Allowance for impairment and obsolescence of inventories Allowance for Impairment losses of trade receivables Total deferred tax assets the Company Deferred tax assets Subsidiaries Total deferred tax assets
Tax Assessment Letter
Entitas Induk
The Company
Pada tanggal 4 Juli 2014, Entitas Induk menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai (SKPKB PPN), untuk masa Januari sampai dengan Desember 2011 sebesar Rp 2.595.623.252. Pada tanggal 2 September 2014, Entitas Induk telah melakukan pembayaran atas tagihan kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai ini.
On July 4, 2014, the Company received several Tax Underpayment Assessment Letter of Value Added Tax (SKPKB PPN), for period of January to December 2011 amounting to Rp 2,595,623,252. On September 2, 2014, the Company had paid this underpayment of Value Added Tax.
Pada tanggal 11 Juni 2014, Entitas Induk menerima beberapa SKPKB PPN, untuk masa Januari sampai dengan Desember 2012 sebesar Rp 3.472.565.575. Pada tanggal 8 Juli 2014, Entitas Induk telah melakukan pembayaran atas tagihan kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai ini.
On June 11, 2014, the Company received several SKPKB PPN, for period of January to December 2012 amounting to Rp 3,472,565,575. On July 8, 2014, the Company had paid this underpayment of Value Added Tax.
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
f. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
f.
Tax Assessment Letter (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 23 Juli 2014, Entitas Induk menerima beberapa SKPKB PPN, untuk masa Januari sampai dengan Desember 2013 sebesar Rp 3.376.962.786. Pada tanggal 22 Agustus 2014, Entitas Induk telah melakukan pembayaran atas tagihan kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai ini.
On July 23, 2014, the Company received several SKPKB PPN, for period of January to December 2013 amounting to Rp 3,376,962,786. On August 22, 2014, the Company had paid this underpayment of Value Added Tax.
Pada tanggal 3 September 2014, Entitas Induk mengajukan keberatan dan permohonan pengembalian atas SKPKB PPN tahun 2013 dan 2012 yang dibayarkan Entitas Induk pada tahun 2014, masing-masing sebesar Rp 3.376.962.786 dan Rp 3.472.565.575. Pada tanggal 19 September 2014, Entitas Induk mengajukan keberatan dan permohonan pengembalian atas SKPKB PPN tahun 2011 yang dibayarkan Entitas Induk pada tahun 2014 sebesar Rp 2.595.623.252. Sehingga jumlah permohonan pengembalian pajak sebesar Rp 9.445.151.613 dan disajikan dalam akun “Taksiran Tagihan Pajak” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2015 dan 2014.
On September 3, 2014, the Company filed an objection and claim for tax refund for SKPKB PPN 2013 and 2012 that was paid by the Company during the year of 2014 amounting to Rp 3,376,962,786 and Rp 3,472,565,575, respectively. On September 19, 2014, the Company filed an objection and claim for tax refund for SKPKB PPN 2011 that was paid by the Company during the year 2014 amounted to Rp 2,595,623,252. Therefore, the total amount of claim for tax refund amounted to Rp 9,445,151,613, and is presented as “Claim for Tax Refund” in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PEMB-00156/WPJ.09/KP.1105/ RIK.SIS/2015 tanggal 27 April 2015, Entitas Induk menerima hasil pemeriksaan kurang bayar pajak penghasilan untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 1.878.945.740 dan disajikan dalam akun “Beban Pajak” sebagai bagian dari “Beban Usaha - Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2015. Perusahaan telah melunasi kekurangan bayar pajak penghasilan tahun buku 2013 tersebut selama bulan Desember 2015.
Based on Field Tax Audit Report No. PEMB00156/WPJ.09/KP.1105/RIK.SIS/2015 dated April 27, 2015, the Company received the results of the tax audit on tax underpayment for the year 2013 amounted to Rp 1,878,945,740 and presented in "Taxes Expense" as part of "Operating Expenses General and Administrative" in the statements of profit or loss and other comprehensive income in 2015. The Company has paid on tax underpayment for the year 2013 during the month of December 2015.
Rincian hasil dari pemeriksaan kurang bayar pajak Entitas Induk adalah sebagai berikut:
Details of tax audit result on tax underpayment of the Company are as follows:
2013 PPH 25 - Bandung PPH 21 - Bandung PPH 23 - Bandung PPH 4(2) - Bandung PPH 21 - Semarang PPH 21 - Surabaya
Tanggal SKPKB/ Date of SKPKB
Nomor SKPKB/ Number of SKPKB
18 Nopember 2015/ November 18, 2015 18 Nopember 2015/ November 18, 2015 18 Nopember 2015/ November 18, 2015 18 Nopember 2015/ November 18, 2015 1 Desember 2015/ December 1, 2015 30 Nopember 2015/ November 30, 2015
00019/206/13/441/15
1.127.329.900
00002/201/13/441/15
275.361.543
00006/203/13/441/15
272.187.102
00016/240/13/441/15
200.004.545
00002/201/13/503/15
3.314.612
00002/201/13/604/15
748.038
Total hasil pemeriksaan
Kurang Bayar/ Underpayment
1.878.945.740
74
Tanggal bayar/ Payment date 10 Desember 2015/ December 10, 2015 10 Desember 2015/ December 10, 2015 10 Desember 2015/ December 10, 2015 10 Desember 2015/ December 10, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 16 Desember 2015/ December 16, 2015
2013 Article 25 - Bandung Article 21 - Bandung Article 23 - Bandung Article 4(2) - Bandung Article 21 - Semarang Article 21 - Surabaya Total of tax audit results
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
f. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
f.
Tax Assessment Letter (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan No. PEMB-00161/WPJ.05/KP.0805/ RIK.SIS/2015 tanggal 13 Agustus 2015 dan No. PEMB-00174/WPJ.05/KP.0805/ RIK.SIS/2015 tanggal 17 Agustus 2015, DLS menerima hasil pemeriksaan kurang bayar pajak untuk tahun buku 2013 dan 2012 sebesar Rp 3.441.613.521 dan disajikan dalam akun “Beban Pajak” sebagai bagian dari “Beban Usaha - Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun 2015. DLS telah melunasi kekurangan bayar pajak untuk tahun buku 2013 dan 2012 tersebut pada tanggal 28 Desember 2015.
Based on Field Tax Audit Report No. PEMB-00161/WPJ.05/KP.0805/RIK.SIS/2015 dated August 13, 2015 and No. PEMB00174/WPJ.05/KP.0805/RIK.SIS/2015 dated August 17, 2015, DLS received the results of the tax audit on tax underpayment for the year 2013 and 2012 amounted to Rp 3,441,613,521 and presented in "Taxes Expense" as part of "Operating Expenses General and Administrative" in the statements of profit or loss and other comprehensive income in 2015. DLS has paid on tax underpayment for the year 2013 and 2012 on December 28, 2015.
Rincian hasil dari pemeriksaan kurang bayar pajak DLS adalah sebagai berikut:
Details of tax audit on tax underpayment results of DLS are as follows:
2013 PPH 25 PPH 4(2) PPH 21 PPH 23 2012 PPH 25 PPH 4(2) PPH 21 PPH 23
Tanggal SKPKB/ Date of SKPKB
Nomor SKPKB/ Number of SKPKB
23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015
00014/206/13/038/15
1.427.664.240
00003/240/13/038/15
278.484.761
00002/201/13/038/15
117.515.597
00002/203/13/038/15
115.965.123
23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015 23 Desember 2015/ December 23, 2015
00023/206/12/038/15
1.301.882.740
00014/240/12/038/15
87.712.618
00019/201/12/038/15
78.477.375
00021/203/12/038/15
33.911.067
Total hasil pemeriksaan
Kurang Bayar/ Underpayment
Tanggal bayar/ Payment date 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015 28 Desember 2015/ December 28, 2015
3.441.613.521
19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
2013 Article 25 Article 4(2) Article 21 Article 23 2012 Article 25 Article 4(2) Article 21 Article 23 Total of tax audit results
19. ACCRUED EXPENSES
Beban masih harus dibayar terdiri atas:
Accrued expenses consist of: 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Jasa profesional Promosi Tunjangan karyawan Lisensi Utilitas Bunga Ekspedisi Lain-lain
21.828.851.786 13.872.445.797 9.991.486.101 6.371.352.199 4.409.193.556 4.324.199.114 1.633.633.288 269.362.859
2.256.626.593 32.859.763.934 5.732.681.170 3.508.341.512 2.175.089.172 2.435.009.381 215.340.242 865.467.374
Professional fees Promotion Employee welfare License Utilities Interest Expedition Others
Total
62.700.524.700
50.048.319.378
Total
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM BANK LOANS
Utang bank jangka panjang terdiri dari:
Long-term bank loans consists of: 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Entitas Induk PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Investasi VI Fasilitas Kredit Investasi VII Fasilitas Kredit Investasi VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Investasi IV Fasilitas Kredit Investasi V PT Bank Index Selindo Fasilitas Term Loan Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Entitas Induk PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Investasi VI Fasilitas Kredit Investasi VII Fasilitas Kredit Investasi VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Investasi IV Fasilitas Kredit Investasi V PT Bank Index Selindo Fasilitas Term Loan
9.535.147.203 17.610.859.350 15.423.725.401
15.557.345.439 23.481.145.797 20.564.967.210
6.734.848.480 64.830.508.482
18.280.303.025 -
12.719.707.626
15.000.000.000
The Company PT Bank Central Asia Tbk Investment Credit Facility VI Investment Credit Facility VII Investment Credit Facility VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Investment Credit Facility IV Investment Credit Facility V PT Bank Index Selindo Term Loan Facility
126.854.796.542
92.883.761.471
Total
6.022.198.233 5.870.286.444 5.141.241.794
6.022.198.240 5.870.286.444 5.141.241.808
6.734.848.481 15.254.237.296
11.545.454.538 -
2.373.068.357
2.076.828.176
Current maturities of long-term bank loans The Company PT Bank Central Asia Tbk Investment Credit Facility VI Investment Credit Facility VII Investment Credit Facility VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk Investment Credit Facility IV Investment Credit Facility V PT Bank Index Selindo Term Loan Facility
Total bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
41.395.880.605
30.656.009.206
Total current maturities of long-term bank loans
Bagian utang bank jangka panjang
85.458.915.937
62.227.752.265
Long-term portion
Entitas Induk
The Company
Pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk terdiri atas:
Bank loans obtained by the Company are as follows:
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari BCA terdiri atas:
Credit facilities obtained from BCA are as follows:
a. Fasilitas Kredit Investasi VI, diperoleh pada tanggal 28 Juni 2012, berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 241, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 30.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga berkisar 11,00% - 11,25% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, digunakan untuk pembiayaan kembali mesin di pabrik Cikembar. Pinjaman ini dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 501.849.853, dimulai pada tanggal 6 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2017.
a. Investment Credit Facility VI, was obtained on June 28, 2012, based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 241, with maximum credit limit amounting to Rp 30,000,000,000. This facility bears annual interest rate ranging from 11.00% - 11.25% in 2015 and 2014, respectively, and is used to refinance machineries in Cikembar factory. This loan is paid in monthly installments amounting to Rp 501,849,853, starting from August 6, 2012 until July 6, 2017.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
b. Fasilitas Kredit Investasi VII, diperoleh pada tanggal 29 Oktober 2013, berdasarkan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.kn No. 59, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 21.500.000.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 137 tanggal 27 Oktober 2014, dimana BCA menambahkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp 25.900.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga berkisar 11,00% - 11,25% per tahun masingmasing pada tahun 2015 dan 2014 dan digunakan untuk pembangunan pabrik minuman energi di Cidahu. Pinjaman ini dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 489.190.537, dimulai pada tanggal 13 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 13 Desember 2018.
b. Investment Credit Facility VII, was obtained on October 29, 2013, based on Notarial Deed of Sri Buena Brahmana S.H., M.kn. No. 59, with maximum credit limit amounting to Rp 21,500,000,000. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment of Credit Facility No. 137 dated on October 27, 2014, where BCA increased the maximum borrowing limit to Rp 25,900,000,000. This facility bears annual interest rate ranging from 11.00% - 11.25% in 2015 and 2014, respectively, and is used to construct energy drinks factory in Cidahu. This loan is paid in monthly installments amounting to Rp 489,190,537, starting from August 13, 2014 until December 13, 2018.
c. Fasilitas Kredit Investasi VIII, diperoleh pada tanggal 29 Oktober 2013, berdasarkan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.kn No. 59, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 26.500.000.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan terakhir, berdasarkan surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 137 tanggal 27 Oktober 2014, BCA menurunkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp 22.100.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga berkisar 11,00% - 11,25% per tahun masingmasing pada tahun 2015 dan 2014 dan digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian mesin pabrik minuman energi di Cidahu. Pinjaman ini dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 282.539.848, dimulai pada tanggal 13 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 13 Desember 2018
c. Investment Credit Facility VIII, was obtained on October 29, 2013, based on Notarial Deed of Sri Buena Brahmana S.H., M.kn. No. 59, with maximum credit limit amounting to Rp 26,500,000,000. This agreement has amended several times, most recently by Amendment of Credit Facility No. 137 dated on October 27, 2014, BCA reduced the maximum borrowing limit to Rp 22,100,000,000. This facility bears annual interest rate ranging from 11.00% 11.25% in 2015 and 2014, respectively, and is used as working capital for the purchase of energy drink machineries in Cidahu. This loan is paid in monthly installments amounting to Rp 282,539,848, starting from August 13, 2014 until December 13, 2018.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari BCA (Catatan 16).
The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from BCA (Note 16).
Selama pinjaman terhadap BCA belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis BCA, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas seperti yang disyaratkan dalam fasilitas kredit dari BCA (Catatan 16).
During the term of the loan with BCA, without prior written consent from BCA, the Company is prohibited from conducting activities as required in the credit facilities from BCA (Note 16).
Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari BCA untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses of long-term bank loans from BCA for the years ended December 31, 2015 and 2014 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20.
LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Entitas Induk (lanjutan)
The Company (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)
Pada tanggal 27 Juli 2011, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 201/CB/JKT/2011, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Kredit Investasi IV (KI-IV) dengan batas maksimum sebesar Rp 45.000.000.000. Pada tanggal 21 Mei 2012, berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 206/AMD/CB/JKT/2012, batas maksimum pinjaman KI-IV dipecah menjadi dua menjadi Fasilitas KI-IV A sebesar Rp 35.000.000.000 dan KI-IV B sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga berkisar 11,50% - 12,00% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 dan digunakan untuk pembiayaan mesin-mesin pabrik di Cikande. Pinjaman KI-IV A dan KIIV B masing-masing dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 753.787.879 dan Rp 208.333.333, dimulai pada tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 27 Juli 2016.
On July 27, 2011, based on Credit Agreement No. 201/CB/JKT/2011, the Company obtained Investment Credit Facility IV (KI-IV) with maximum credit limit amounting to Rp 45,000,000,000. On May 21, 2012, based on Amendment Letter of Credit Agreement No. 206/AMD/CB/JKT/2012, the maximum limit is split into Facilities KI-IV A amounting to Rp 35,000,000,000 and KI-IV B amounting to Rp 10,000,000,000. These credit facilities bear annual interest rate ranging from 11.50% - 12.00% in 2015 and 2014, respectively, and is used for financing factory machineries and building at Cikande. Loan KI-IV A and KI-IV B is paid in monthly installments amounting to Rp 753,787,879 and Rp 208,333,333, respectively, starting from August 27, 2012 until July 27, 2016.
Pada tanggal 6 Maret 2015, berdasarkan Perubahan ke16 Terhadap Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Kredit Investasi V (KI-V) dengan batas maksimum sebesar Rp 75.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 12,00% per tahun dan digunakan untuk refinancing atas capital expenditure yang dikeluarkan di tahun 2013 dan 2014. Pinjaman KI-V dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 1.271.186.441, dimulai pada tanggal 27 April 2015 sampai dengan tanggal 20 Maret 2020.
On March 6, 2015, based on 16th Amendment Letter of Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, the Company obtained Investment Credit Facility V (KI-V) with maximum credit limit amounting to Rp 75,000,000,000. This credit facility bears annual interest rate of 12.00%, and is used for refinancing of capital expenditure in 2013 and 2014. Loan KI-V is paid in monthly installments amounting to Rp 1,271,186,441, starting from April 27, 2015 until March 20, 2020.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari CIMB (Catatan 16).
The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from CIMB (Note 16).
Selama pinjaman terhadap CIMB belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis CIMB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas seperti yang disyaratkan dalam fasilitas kredit dari CIMB (Catatan 16).
During the term of the loan with CIMB, without prior written consent from CIMB, the Company is prohibited from conducting activities as required in the credit facilities from CIMB (Note 16).
Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari CIMB untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses of long-term bank loans from CIMB for the years ended December 31, 2015 and 2014 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
PT Bank Index Selindo (Index)
PT Bank Index Selindo (Index)
Pada tanggal 1 Juli 2014, berdasarkan Akta Notaris No. 1 yang dibuat di hadapan Hannywati Gunawan S.H., Entitas Induk memperoleh Fasilitas Term Loan dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga 13,00% pada tahun 2014 dan digunakan untuk penambahan modal. Pinjaman ini dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 341.296.096 dimulai pada tanggal 1 Februari 2015 sampai dengan tanggal 2 Januari 2020.
On July 1, 2014, based on the Deed No. 1, of Hannywati Gunawan SH, the Company obtained Term Loan Facility with maximum credit limit amounting to Rp 15,000,000,000. This credit facility bears annual interest of 13.00% in 2014 and is used as additional working capital. This loan is paid in monthly installments amounting to Rp 341,296,096 starting from February 1, 2015 until January 2, 2020.
Fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari Index (Catatan 16).
The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from Index (Note 16).
Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari Index untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses of long-term bank loans from Index for the years ended December 31, 2015 and 2014 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
21.
Utang pembiayaan konsumen merupakan utang kepada PT Bank Central Asia Finance, PT Bank Index Selindo, TC Capital Resources Sdn., Bhd., Malaysia dan Public Bank Bhd., Malaysia atas pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:
CONSUMER FINANCING PAYABLES Consumer financing payables represents payables to PT Bank Central Asia Finance, PT Bank Index Selindo, TC Capital Resources Sdn., Bhd., Malaysia and Public Bank Bhd., Malaysia, for the purchase of vehicles with details as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Jatuh tempo 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.069.347.921 480.268.658 389.992.081 257.609.719 159.949.698 13.172.404
2.498.307.692 740.686.317 362.772.067 305.433.284 304.504.721 194.189.801 16.406.599
Due date 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Total Dikurangi: Bunga
2.370.340.481 (202.156.010)
4.422.300.481 (336.917.282)
Utang pembiayaan konsumen Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.168.184.471
4.085.383.199
Consumer financing payables
968.210.522
2.342.780.720
Less current portion
Bagian jangka panjang
1.199.973.949
1.742.602.479
Long-term portion
Total Less: Interest
Utang pembiayaan konsumen ini dikenai bunga berkisar 3,45% - 10,15% dan 3,40% - 10,15% per tahun masingmasing pada tahun 2015 dan 2014.
This facility bears annual interest rate ranging from 3.45% - 10.15% and 3.40% - 10.15% in 2015 and 2014, respectively.
Kendaraan milik Grup dijadikan sebagai jaminan atas utang pembiayaan konsumen yang diperoleh oleh Grup.
Vehicles owned by the Group are used as collateral for consumer financing payables acquired by the Group.
Beban bunga dari utang pembiayaan konsumen untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses on consumer financing payables for the years ended December 31, 2015 and 2014, are presented as "Interest Expenses" in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
22.
Utang sewa merupakan utang kepada PT Dipo Star Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT BCA Finance dan BPI Leasing Corp., Filipina atas pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:
FINANCE LEASE PAYABLES Finance lease payables represent payables to PT Dipo Star Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT BCA Finance and BPI Leasing Corp., Philippines for the purchase of vehicles with details as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Jatuh tempo 2015 2016 2017 2018 2019 2020
6.264.285.737 620.840.401 170.143.603 125.191.002 19.140.104
9.682.266.212 6.129.980.897 507.972.836 103.989.423 -
Total Dikurangi: Bunga
7.199.600.847 (304.596.079)
16.424.209.368 (1.252.137.094)
Utang sewa pembiayaan Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
6.895.004.768
15.172.072.274
Finance lease payables
5.975.984.142
8.703.992.274
Less current portion
919.020.626
6.468.080.000
Long-term portion
Bagian jangka panjang
79
Due date 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Total Less: Interest
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
22. FINANCE LEASE PAYABLES (continued)
Aset sewa pembiayaan - kendaraan milik Grup dijadikan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan yang diperoleh oleh Grup.
Finance lease assets - vehicles owned by the Group are used as collateral for finance lease payables acquired by the Group.
Entitas Induk
The Company
Selama utang Entitas Induk terhadap PT Orix Indonesia Finance belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Orix Indonesia Finance, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the period the Company remains indebted to PT Orix Indonesia Finance, without prior written consent from PT Orix Indonesia Finance, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a. Melakukan suatu perubahan atas kendaraan yang membuat kendaraan menjadi berbeda dari bentuk, identitas, fungsi dan/atau kondisi semula dari kendaraan ketika diserahkan. b. Memindahkan hak dan kewajiban kepada pihak lain.
a. Make a change on the vehicle that makes the vehicle being different from the form, identity, function and/or the original condition of the vehicle when submitted.
Selama utang DLS terhadap PT Dipo Star Finance belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Dipo Star Finance, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the period DLS remains indebted to PT Dipo Star Finance, without prior written consent from PT Dipo Star Finance, DLS is prohibited from conducting the following activities:
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
a. Memindahkan barang dari tempat penyimpanan yang telah disepakati. b. Melekatkan barang pada bangunan atau dalam tanah. c. Melekatkan atau menjadikan barang bagian tetap dari suatu rangkaian barang lain. d. Menambah, mengurangi, mengganti, merubah petunjuk kerja, fungsi, atau mutu dari barang. e. Mengambil, mengirim, atau mengizinkan barang diambil atau dikirim ke luar wilayah Indonesia.
a. Move assets from storage area that has been agreed.
Selama utang DLS terhadap PT Orix Indonesia Finance belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Orix Indonesia Finance, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the period DLS remains indebted to PT Orix Indonesia Finance, without prior written consent from PT Orix Indonesia Finance, DLS is prohibited from conducting the following activities:
a. Mengizinkan pihak lain untuk menggunakan peralatan dalam bentuk apapun. b. Melakukan suatu perubahan, baik penambahan ataupun pengurangan atas peralatan. c. Memindahkan peralatan dari tanah dan bangunan yang telah ditetapkan.
a. Allow others to use the equipment in any form.
Beban bunga dari utang sewa pembiayaan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 32).
Interest expenses on finance lease payables for the years ended December 31, 2015 and 2014 are presented as "Interest Expenses" in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 32).
b. Transfer the rights and obligations to another party.
b. Attach the assets in buildings or in the ground. c. Attach or make the assets into permanent part of a series of other items. d. Add, subtract, change, alter work instructions, function, or quality of the assets. e. Take, send, or allow the assets are taken or shipped to out of Indonesia.
b. Make changes, either addition or subtraction of the equipment. c. Move the equipment from land and buildings that have been agreed.
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
23. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, Grup mencatat penyisihan imbalan pascakerja karyawan masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Padma Raya Aktuaria, dalam laporannya tertanggal 3 Februari 2016, 10 Februari 2015, dan 10 Februari 2014 dan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
As of December 31, 2015, 2014, and January 1, 2014/ December 31, 2013, the Group recognize employee benefits cost based on the independent actuary’s calculation of PT Padma Raya Aktuaria in its reports dated February 3, 2016, February 10, 2015, and February 10, 2014, respectively, using “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
31 Desember/December 31, 2015
2014
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji rata-rata per tahun Usia pensiun normal Tingkat mortalitas
9,00%
8,00%
8,25% - 8,50%
8,00% 55 Tahun/Years 100% TMI3
8,00% 55 Tahun/Years 100% TMI3
5,00% 55 Tahun/Years 100% TMI3
Discount rate per year Average salary increase per year Normal retirement age Mortality rate
The details of liabilities for employee benefits in the
Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
consolidated statements of financial position are as follows: 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
31 Desember/December 31, 2015
2014
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset Liabilitas imbalan kerja karyawan Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Present value of defined benefit obligation Fair value asset
59.898.659.610 (16.649.905.736)
54.596.587.984 (14.624.981.937)
25.332.497.560 (9.511.875.865 )
43.248.753.874
39.971.606.047
15.820.621.695
Liabilities for employee benefits
-
Less current maturities
15.820.621.695
Long-term portion
(991.424.973) 42.257.328.901
(163.306.873 ) 39.808.299.174
Details of employee benefits expenses recognized in the
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
31 Desember/December 31, 2015
2014
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa lalu Total beban imbalan kerja karyawan (Catatan 31)
9.018.791.223 3.051.215.798 1.434.739.011
3.491.659.879 1.257.588.269 781.743.306
4.316.459.653 881.067.763 262.761.867
Current service expense Interest expense Past service expense
13.504.746.032
5.530.991.454
5.460.289.283
Total employee benefits expenses (Note 31)
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
23. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Details of employees benefits expenses are recognized
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
on equity in other comprehensive income are as follows: 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
31 Desember/December 31, 2015
2014
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4)
Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto Keuntungan (kerugian) aktuarial yang timbul dari: Perubahan asumsi keuangan Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabiltas program Total beban (penghasilan) yang diakui pada penghasilan komprehensif lain
1.966.376.707
(1.264.646.691)
1.221.019.297
(6.483.396.506)
19.341.830.331
(9.618.213.980 )
(2.750.031.246)
3.719.441.692
3.318.454.377
(7.267.051.045)
21.796.625.332
Remeasurement on the net defined benefit liabilities (assets) Actuarial gain (loss) from: Changes in financial assumptions Adjustment based on experience liabilities program
Total expense (income) recognized in other (5.078.740.306 ) comprehensive income
Movements in liabilities for employee benefits are follows:
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
31 Desember/December 31, 2015
2014
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) Saldo awal tahun Iuran pemberi kerja Pembayaran manfaat karyawan Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan (Catatan 31) Penghasilan (beban) komprehensif lain (Catatan 27) Saldo Entitas Anak saat diakuisisi Efek translasi
39.971.606.047 (2.900.000.000)
Saldo akhir tahun Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
43.248.753.874
Bagian jangka panjang
42.257.328.901
15.820.621.695 (3.075.000.000 )
17.884.218.978 (3.175.000.000 )
692.928.652 36.925.088
Beginning balance Employee contribution Payment of employee benefits Employee benefits expense current year (Note 31) Other comprehensive income (expenses) (Note 27) Balance as at acquisition of Subsidiary Translation effect
15.820.621.695
Ending balance
-
Less current maturities
15.820.621.695
Long-term portion
(163.306.873)
-
-
13.504.746.032
5.530.991.454
5.460.289.283
(7.267.051.045)
21.796.625.332
(5.078.740.306 )
102.759.713
(991.424.973)
(101.632.434 ) 39.971.606.047 (163.306.873 ) 39.808.299.174
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
23. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang didanai untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Pendanaan program tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Iuran pemberi kerja yang dibayarkan masing-masing sebesar Rp 2.900.000.000, Rp 3.075.000.000 dan Rp 3.175.000.000 untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013.
The Group provides a funded defined benefit pension
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan imbalan paskakerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan UndangUndang Ketenagakerjaan.
The Group’s management believes that the sum of
Informasi historis atas nilai kini liabilitas imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian adalah sebagai berikut:
Historical information on the present value of the defined
2015
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program Defisit Penyesuaian berdasarkan pengalaman program
plan for all its permanent employees who qualify. The funding program is managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Pension Fund. Employee contribution paid amounted to Rp 2,900,000,000, Rp 3,075,000,000 and Rp 3,175,000,000 for the years ended December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013, respectively.
employee benefits liabilities as of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 are adequate to cover the requirement of Labor Law.
benefit obligation, the fair value of plan assets and the adjustments are as follows:
2014
2013
2012
2011
(59.898.659.610) 16.649.905.736
(54.596.587.984) (25.332.497.560) 14.624.981.937 9.511.875.865
(25.082.745.803) 7.198.526.825
(18.466.738.065) 3.221.901.119
(43.248.753.874)
(39.971.606.047) (15.820.621.695)
(17.884.218.978)
(15.244.836.946)
(2.750.031.246)
3.719.441.692
3.318.454.377
Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Asumsi tingkat kenaikan gaji Tingkat kenaikan gaji - 1% Tingkat kenaikan gaji + 1% Iuran yang diharapkan masuk ke dalam aset program Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas imbalan
(80.517.806)
Deficit Adjustments based on experience program
The sensitivities analysis from the changes of the main assumptions of the liabiliies for employee benefits for the years ended December 31, 2015 are as follows:
Entitas Induk/ The Company Analisis sensitivitas Asumsi tingkat diskonto Tingkat diskonto - 1% Tingkat diskonto + 1%
1.247.547.847
Present value of the defined benefit obligation Fair value of plan assets
DLS, Entitas Anak/Subsidiary
33.507.421.566 37.223.356.711 30.104.164.286
24.260.047.452 27.027.508.813 21.861.862.713
33.507.421.566 29.810.727.026 37.466.591.934
24.260.047.452 21.744.469.466 27.121.206.542
5.800.000.000
2.300.000.000
9,99
8,26
Sensitivities analysis Discount rate assumptions Discount rate - 1% Discount rate + 1% Salary increase rate assumptions Salary increase rate - 1% Salary increase rate + 1% Contributions expected to enter into plan assets Weighted average duration of benefit obligationssss
Metode Deterministic merupakan metode analisa yang tidak mengandung komponen yang sifatnya probabilistik, sehingga hasil yang dihasilkan akan tetap sama sepanjang data yang di-input sama.
Deterministic method is a method of analysis that does not contain components that are probabilistic, so that the results generated will remain the same throughout the same data entered.
Dalam melakukan pengukuran terhadap analisa sensitivitas, aktuaris menggunakan dasar kejadiankejadian dengan derajat kepastian yang cukup tinggi berdasarkan data saat ini yang telah terjadi.
In measuring the sensitivities analysis, actuary using the basic events with a fairly high degree of certainty based on current data that has happened.
Tidak terdapat perubahan metode dalam melakukan analisa sensitivitas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
There is no changes of method in the sensitivities analisys if compared with prior year.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM
24.
SHARE CAPITAL
Berdasarkan Akta Notaris No. 46 tanggal 14 Juli 2015 dari Jose Dima Satria., SH., M.Kn, para pemegang saham menyetujui beberapa hal antara lain:
Based on the Deed No. 46 dated July 14, 2015 of Jose Dima Satria., SH., M.Kn, the shareholders approved several things, among others:
1. Menyetujui rencana Entitas Induk untuk melakukan Penawaran Umum melalui pasar modal sebanyakbanyaknya sebesar 16% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham.
2. 1. Agree the Company’s plan to conduct an Initial Public Offering through capital market at most 16% from paid in capital of the Company after the Initial Public Offering.
2. Menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 100 dan mengubah ketentuan pasal 4 anggaran dasar Entitas Induk.
3. 2. Agree the change of par value of shares from Rp 1,000,000 to Rp 100 and amend the article 4 of the Company’s Articles of Association.
3. Menyetujui pelaksanaan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) Entitas Induk dalam rangka Penawaran Umum dengan tata cara yang akan ditentukan oleh Direksi Entitas Induk, dengan jumlah maksimal 10% dari saham yang ditawarkan.
4. 3. Agree to implement the Company’s Employee Stock Allocation or “ESA” in connection with the Initial Public Offering with the procedures that will be determined by the directors of the Company, with maximum amount of 10% of offfered shares.
Susunan pemegang saham Entitas Induk dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan laporan yang dikelola oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2015 based on reports provided by PT Datindo Entrycom, the Securities Administration Bureau, are as follows:
Pemegang Saham PT Kino Investindo Harry Sanusi (Presiden Direktur) DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited Masyarakat (di bawah 5%) Total
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Total Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh/ Kepemilikan/ Number of Issued Percentage of Total/Total and Fully Paid Ownership 992.857.100 69,50% 99.285.710.000 150.000.000
10,50%
15.000.000.000
148.364.800 137.349.600 1.428.571.500
10,39% 9,61% 100,00%
14.836.480.000 13.734.960.000 142.857.150.000
Shareholders PT Kino Investindo Harry Sanusi (President Director) DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited Public (below 5%) Total
Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 55 pada tanggal 30 Juni 2014, pemegang saham Entitas Induk menyetujui peningkatan modal dasar dari sebesar Rp 65.000.000.000 menjadi sebesar Rp 480.000.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 105.000.000.000 atau sebesar Rp 55.000.000.000 oleh PT Kino Investindo. Pemegang saham Entitas Induk juga menyetujui hibah seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh milik Ali Sanusi sebesar Rp 700.000.000 kepada Harry Sanusi.
Based on Notarial Deed of Lenny Janis Ishak, S.H., No. 55 dated June 30, 2014, the Company’s shareholders agreed to increase authorized capital from Rp 65,000,000,000 to Rp 480,000,000,000 and the increase of issued and fully paid capital from Rp 50,000,000,000 to Rp 105,000,000,000 or amounted to Rp 55,000,000,000 which subscribed by PT Kino Investindo. The Company’s shareholders also agreed to grant issued and fully paid capital held by Ali Sanusi amounted to Rp 700,000,000 to Harry Sanusi.
Susunan pemegang saham Entitas Induk dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders and their ownership at December 31, 2014 are as follows:
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
24.
SHARE CAPITAL (continued)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Pemegang Saham PT Kino Investindo Harry Sanusi Total 25.
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Issued and Fully Paid 105.000 15.000 120.000
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 87,50% 12,50% 100,00%
DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
25.
Total/Total 105.000.000.000 15.000.000.000 120.000.000.000
Shareholders PT Kino Investindo Harry Sanusi Total
DIVIDEND AND GENERAL RESERVES
Berdasarkan Keputusan Sirkuler para Pemegang Saham Sebagai tanggal 29 Juni 2015, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 24.000.000.000 dari saldo laba Entitas Induk.
Based on Circular Decision of Shareholders on June 29, 2015, the Company’ Shareholders approved appropriaton of general reserve amounting to Rp 24,000,000,000 from the Company’s retained earnings.
Berdasarkan surat No. 105/RR/CBGII/V/2014 tertanggal 8 Mei 2014, CIMB telah menyetujui pembagian dividen kas atas laba Entitas Induk tahun 2013 dengan batas maksimum pembagian dividen Rp 40.000.000.000 (Catatan 16).
Based on the letter No. 105/RR/CBGII/V/2014 dated May 8, 2014, CIMB has approved to distribute cash dividend on the Company's income in 2013 with the maximum limit of dividend distribution of Rp 40,000,000,000 (Note 16).
Berdasarkan Keputusan Sirkuler para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Juni 2014, Entitas Induk membagikan dividen kas sebesar Rp 21.931.000.000 dari saldo laba Entitas Induk.
Based on Circular Decision of Shareholders as a Subtitute of Extraordinary Shareholders General Meetings June 6, 2014, the Company distributed cash dividend amounting to Rp 21,931,000,000 from the Company’s retained earnings.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Entitas Induk tanggal 19 Desember 2013, yang berita acaranya diaktakan berdasarkan Akta Notaris No. 91 pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan DR. Fulgensius Jimmy H.L.T.,SH.,M.H.,M.M., para pemegang saham menyetujui perhitungan dan pembagian dividen kas untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 5.850.000.000.
In the General Meeting of Shareholders of the Company on December 19, 2013, notarized by Notarial Deed No. 91 on the same date, which was made on the presence of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., the shareholders approved the calculation and payment of dividend for the financial year 2013 amounted to Rp 5,850,000,000.
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR
26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian tambahan modal disetor terdiri dari:
As of December 31, 2015 and 2014, details of additional paid-in capital consists of:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Agio saham dari Penawaran Umum Perdana Dikurangi Beban emisi saham (Catatan 15) Sub-total Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali PT Dutalestari Sentratama Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM) Kino Vietnam Company Limited (KVC) Total
Capital paid in excess of par value from Initial Public Offering Less Stock issuance cost (Note 15)
845.714.550.000
-
(72.153.448.277)
-
773.561.101.723
-
4.056.881.066
4.056.881.066
(51.837.140.910) (17.168.979.025)
(51.837.140.910) (17.168.979.025)
(1.427.886.087)
(1.427.886.087)
Sub-total Difference in value arising from restructuring transaction with entities under common control PT Dutalestari Sentratama Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM) Kino Vietnam Company Limited (KVC)
(66.377.124.956)
Total
707.183.976.767
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
PT Dutalestari Sentratama (DLS)
Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24 tanggal 12 Juni 2014, Entitas Induk mengakuisisi 487 lembar saham DLS dari Harry Sanusi, Ali Sanusi dan Ng Soi Kiauw (yang masing-masing merupakan pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 649.300.000. Nilai tercatat investasi DLS adalah sebesar Rp 4.706.181.066, sehingga selisih antara harga penjualan dengan harga tercatat investasi pada DLS adalah sebesar Rp 4.056.881.066.
Based on Notarial Deed of Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24 dated June 12, 2014, the Company acquired 487 shares in DLS from Harry Sanusi, Ali Sanusi and Ng Soi Kiauw (all are related parties), with acquisition price amounting to Rp 649,300,000. The carrying value of investment in DLS amounted to Rp 4,706,181,066, hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in DLS amounted to Rp 4,056,881,066.
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)
Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 2 Juli 2014, KINT, Entitas Anak, membeli 41.035.995 lembar saham KCP dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 11.196.325.891. Nilai tercatat investasi KCP adalah sebesar (Rp 40.640.815.018), sehingga selisih antara harga penjualan dengan harga tercatat investasi pada KCP adalah sebesar (Rp 51.837.140.910).
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated July 2, 2014, KINT, Subsidiary, acquired 41,035,995 shares in KCP from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 11,196,325,891. The carrying value of investment in KCP amounted to (Rp 40,640,815,018), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KCP amounting to (Rp 51,837,140,910).
Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM)
Kinocare (M) Sdn., Bhd. (KCM)
Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 9 Juni 2014, KINT, Entitas Anak, membeli 1.455.000 lembar saham KCM dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 5.333.416.365. Nilai tercatat investasi KCM adalah sebesar (Rp 11.835.562.661), sehingga selisih antara harga penjualan dengan harga tercatat investasi pada KCM adalah sebesar (Rp 17.168.979.025).
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated June 9, 2014, KINT, Subsidiary, acquired 1,455,000 shares in KCM from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 5,333,416,365. The carrying value of investment in KCM amounted to (Rp 11,835,562,661), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KCM amounted to (Rp 17,168,979,025).
Kino Vietnam Company Limited (KVC)
Kino Vietnam Company Limited (KVC)
Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 2 Juli 2014, KINT, Entitas Anak, membeli kepemilikan KVC dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 1.097.499.045. Nilai tercatat investasi KVC adalah sebesar (Rp 330.387.042), sehingga selisih antara harga penjualan dengan harga tercatat investasi pada KVC adalah sebesar (Rp 1.427.886.087).
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated July 2, 2014, KINT, Subsidiary, acquired ownership of KVC from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 1,097,499,045. The carrying value of investment in KVC amounted to (Rp 330,387,042), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KVC amounted to (Rp 1,427,886,087).
27. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
27. OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, rincian penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013, the details of other comprehensive income are as follows:
31 Desember/December 31, 2015
2014
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
(Disajikan kembali, Catatan 4/ As restated, Note 4) Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Surplus revaluasi tanah Saldo awal tahun Surplus tahun berjalan
407.601.548.203 49.407.000.000
296.310.872.400 111.375.097.003
86
154.812.462.400 156.307.070.000
Items that will not be reclassified to profit or loss Land revaluation surplus Beginning balance of year Current year surplus
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan)
27. OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (lanjutan) Surplus revaluasi tanah (lanjutan) Kepentingan non-pengendali Dampak penyesuaian proforma
Saldo surplus revaluasi tanah akhir tahun Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Saldo awal Keuntungan (kerugian) tahun berjalan Pajak penghasilan terkait pengukuran kembali atas program imbalan pasti Kepentingan non-pengendali Dampak penyesuaian proforma Reklasifikasi ke saldo laba Saldo pengukuran kembali atas program imbalan pasti akhir tahun
Items that will not be reclassified to profit or loss (continued) Land revaluation surplus (continued)
(5.291.511)
(84.421.200)
-
457.003.256.692
-
407.601.548.203
-
-
Total penghasilan komprehensif lain
(14.423.634.840)
Effect of proforma adjustment
296.310.872.400
Land revaluation surplus ending balance of year
-
(21.796.625.332)
5.078.740.306
(1.816.762.761) (2.914.772)
5.449.156.333 158.448.757
(1.269.685.077) (28.002.478)
2.973.577.183
(1.049.015.913)
13.215.443.059
(2.732.036.838)
(5.447.373.512)
-
-
-
Remeasurement of defined benefit plan Beginning balance Current year actuarial gain (loss) Income tax of remeasurement of defined benefit plan Non-controlling interest Effect of proforma adjustment Reclassification to retained earnings Remeasurement of defined benefit plan ending balance of year
11.094.923 915.045
Items that will be reclassified to profit or loss Exchange difference on translation of financial statements Beginning balance of year Current year actuarial (8.993.709.291) gain (loss) Effect of proforma 8.810.556.141 adjustment 183.153.150 Non-controlling interest
2.327.960.412
2.390.069.421
-
Exchange difference on translation of financial statements ending balance of year
459.331.217.104
409.991.617.624
296.310.872.400
Total other comprehensive income
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan akhir tahun
Non-controlling interest
7.267.051.045
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Saldo awal tahun Keuntungan (kerugian) tahun berjalan Dampak penyesuaian proforma Kepentingan non-pengendali
(385.025.160)
2.390.069.421 (62.109.009)
2.378.059.453
-
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PENJUALAN
28. SALES
The details of sales are as follows:
Rincian penjualan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Perawatan tubuh Minuman Makanan Farmasi
1.689.501.782.898 1.344.482.113.484 563.142.940.317 6.720.765.818
1.389.297.502.664 1.167.611.826.233 775.390.886.287 7.086.275.821
Personal cares Beverages Foods Pharmaceuticals
Total - neto
3.603.847.602.517
3.339.386.491.005
Total - net
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan jumlah kumulatifnya di atas 10% dari jumlah penjualan konsolidasian untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
There are no sales transaction to the customers with
Seluruh penjualan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berasal dari pihak ketiga.
All sales for the years ended December 31, 2015 and 2014 were obtained from third parties.
revenues exceeding 10% from the total consolidated sales for the years ended December 31, 2015 and 2014.
29. BEBAN POKOK PENJUALAN
29. COST OF GOODS SOLD
Details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Bahan baku dan pengemas yang digunakan Saldo awal Pembelian Pemusnahan Saldo akhir
139.784.246.342 1.319.656.939.406 12.675.914.187 (142.850.499.074)
107.776.528.463 1.269.526.547.623 8.812.550.902 (139.784.246.342)
Sub-total
1.329.266.600.861
1.246.331.380.646
Sub-total
87.179.568.630
74.460.540.793
Direct labor
50.970.211.056 30.827.930.568 22.308.620.344 20.606.503.547 18.693.505.902 17.976.790.717 5.242.554.055 4.815.060.095 4.716.737.552 2.682.816.984
30.140.510.426 25.971.030.955 24.171.028.337 16.243.677.286 35.222.787.601 13.883.010.260 7.881.525.348 5.821.541.129 1.700.672.385 1.422.744.899
3.132.537.471
2.118.775.111
Manufacturing overhead License, permit and security Salaries and wages Repair and maintenances Utilities Depreciation (Note 14) Fuel Sewage cultivation Equipment and supplies Rent Transportation Others (below Rp 2,000,000,000)
Total beban pabrikasi
181.973.268.291
164.577.303.737
Total manufacturing overhead
Total beban produksi
1.598.419.437.782
1.485.369.225.176
Total production costs
Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi Lisensi, perijinan dan keamanan Gaji dan upah Perawatan dan pemeliharaan Utilitas Penyusutan (Catatan 14) Bahan bakar Pengelolahan limbah Peralatan dan perlengkapan Sewa Transportasi Lain-lain (di bawah Rp 2.000.000.000)
Persediaan barang dalam proses Saldo awal Pemusnahan Saldo akhir
5.219.070.473 599.013.269 (7.636.659.891)
Sub-total
(1.818.576.149)
Beban pokok produksi
1.596.600.861.633
88
4.648.207.670 1.533.532.278 (5.219.070.473)
Raw material and packaging used Beginning balance Purchase Disposal Ending balance
Work in process Beginning balance Disposal Ending balance
962.669.475
Sub-total
1.486.331.894.651
Cost of goods manufactured
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Persediaan jadi Saldo awal Pembelian Pemusnahan Saldo akhir Sub-total Total
29. COST OF GOODS SOLD (continued) Finished goods Beginning balance Purchase Disposal Ending balance
188.334.991.207 537.130.288.148 9.530.089.892 (196.099.832.457)
111.818.833.348 767.420.873.910 16.086.901.492 (188.334.991.207)
538.895.536.790
706.991.617.543
Sub-total
2.135.496.398.423
2.193.323.512.194
Total
Tidak ada transaksi pembelian kepada pemasok pihak ketiga dengan jumlah kumulatifnya di atas 10% dari jumlah pembelian konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
No purchases to third parties suppliers with total purchases exceeding 10% from the total consolidated purchase for the years ended December 31, 2015 and 2014.
30. BEBAN PENJUALAN
30. SELLING EXPENSE
Selling expenses consist of:
Beban penjualan terdiri atas:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Iklan dan promosi Gaji, upah dan tunjangan Pengiriman Sewa Transportasi Perjalanan dinas Pemeliharaan dan perawatan Penyusutan (Catatan 14) Utilitas Perijinan dan keamanan Peralatan dan perlengkapan Lainnya (di bawah Rp 1.000.000.000)
532.743.923.825 127.803.475.664 106.626.737.214 13.527.489.456 5.688.068.339 3.421.006.554 1.965.145.552 1.721.486.089 1.405.035.398 1.079.672.448 948.107.654 2.714.595.605
510.358.790.865 116.599.938.841 100.154.191.706 10.054.131.742 4.548.142.334 5.154.972.735 3.620.738.379 1.888.941.884 973.186.893 1.488.321.866 2.079.102.206 3.520.517.491
Advertising and promotion Salaries, wages and allowances Delivery Rent Transportation Business travel Repair and maintenance Depreciation (Note 14) Utilities Permit and security Equipment and supplies Others (under Rp 1,000,000,000)
Total
799.644.743.798
760.440.976.942
Total
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE
General and administrative expenses consists of:
Beban umum dan administrasi terdiri dari:
31 Desember 2014/ December 31, 2014 (Disajikan kembali, 31 Desember 2015/ Catatan 4/ As December 31, 2015 restated, Note 4) Gaji, upah dan tunjangan Sewa Imbalan kerja karyawan (Catatan 23) Penyusutan (Catatan 14) Pajak Jasa profesional Utilitas Pemeliharaan dan perawatan Peralatan dan perlengkapan Perjalanan dinas Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang (Catatan 9) Asuransi Transportasi Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha (Catatan 7) Pelatihan
146.135.291.917 16.748.210.138 13.504.746.032 12.787.384.905 7.918.532.289 5.844.652.292 5.715.800.851 4.607.374.542 4.221.662.725 3.271.342.140
123.715.997.302 13.774.650.771 5.530.991.454 11.934.931.608 860.537.494 6.632.998.089 5.610.561.836 4.390.958.825 6.272.775.812 3.520.081.543
3.069.582.723 3.054.561.342 2.017.695.899
3.083.802.982 1.621.363.181 2.589.455.792
1.619.274.432 1.487.510.741
897.350.317 1.344.509.668
89
Salaries, wages and allowances Rent Employee benefits (Note 23) Depreciation (Note 14) Taxes Professional fees Utilities Repair and maintenance Equipment and supplies Business travel Allowance for impairment and obsolescence of inventories (Note 9) Insurances Transportation Allowances for impairment losses of trade receivables (Note 7) Training
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)
31. GENERAL (continued)
AND
ADMINISTRATIVE
EXPENSE
31 Desember 2014/ December 31, 2014 (Disajikan kembali, 31 Desember 2015/ Catatan 4/ As December 31, 2015 restated, Note 4) Riset dan pengembangan Perijinan dan keamanan Sumbangan dan jamuan Lainnya (di bawah Rp 1.000.000.000) Total
1.401.454.487 1.288.660.207 1.129.943.510 4.824.340.958
2.502.607.083 2.216.780.820 1.004.245.923 1.791.879.117
Research and development Permit and security Donation and entertainment Others (under Rp 1,000,000,000)
240.648.022.130
199.296.479.617
Total
32. BEBAN BUNGA
32. INTEREST EXPENSES
The details of interest expenses based on funding
Perincian beban bunga berdasarkan sumber pendanaan terdiri dari:
sources are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Utang bank jangka pendek (Catatan 16) PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Utang bank jangka panjang (Catatan 20) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Finance PT Bank Index Selindo PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk Utang pembiayaan konsumen (Catatan 21) PT Bank Central Asia Finance PT Bank Index Selindo Lain-lain Utang sewa pembiayaan (Catatan 22) PT Dipo Star Finance PT Orix Indonesia Finance PT Bank Central Asia Finance Lain-lain Total
22.910.748.299 21.815.081.501 14.335.818.380 11.124.671.506 2.284.364.415
5.926.961.666 21.186.855.082 11.072.821.770 8.861.197.980 2.017.894.845
329.422.222
-
6.775.144.449 5.887.214.279 1.844.491.902
2.955.729.904 5.243.445.227 964.166.726
-
269.530.571 25.821.419
103.714.828 27.923.500 215.215.985
175.215.440 598.720.216 68.200.245
601.645.854 381.515.550 20.051.751 98.533.187
771.931.720 260.248.428 35.899.849 67.606.067
Short-term bank loans (Note 16) PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Long-term bank loans (Note 20) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Finance PT Bank Index Selindo PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk Consumer financing payables (Note 21) PT Bank Central Asia Finance PT Bank Index Selindo Others Finance lease payables (Note 22) PT Dipo Star Finance PT Orix Indonesia Finance PT Bank Central Asia Finance Others
88.755.557.608
60.502.247.155
Total
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Tingkat probabilitas risiko yang sangat potensial terjadi dari instrumen keuangan Grup adalah risiko pasar (yaitu risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Grup menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risikorisiko yang dirangkum di bawah ini.
Potential risks arising from the Group’s financial instruments relates to market risk (foreign currency exchange and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Policies of the importance of managing the risk level has increased significantly considering changes of several parameters and volatility of financial markets both in Indonesia and international. The Group’s Director reviews and approves risk policies covering the risk tolerance in the strategy to manage the risks which are summarized below.
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is affected by market risks, especially foreign currency exchange and interest rate risk.
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Currency Exchange Risk
Risiko mata uang adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito yang dibatasi penggunaannya, aset tidak lancar lainnya - uang jaminan, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan dalam mata uang asing.
Currency risk is the risk in terms of fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. Our exposure to exchange rate fluctuations from cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, restricted deposits, other non-current assets - refundable deposits, trade payables, other payables, accrued expenses, consumer financing payables and finance lease payables in foreign currency.
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent Currency Rp
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent Currency Rp
Aset Kas dan setara kas Kas USD PHP MYR VND Bank USD PHP MYR VND
9.161 257.545 6.757 9.398.501
126.373.931 75.737.657 21.687.605 5.763.606
17.538 364.170 4.846 75.260.000
218.166.622 101.190.072 17.261.089 43.774.840
3.962.674 16.316.878 802.385 1.476.555.003
54.665.094.654 4.798.385.827 2.575.375.015 905.493.499
1.091.308 7.004.518 586.635 699.556.758
13.575.872.295 1.946.310.358 2.089.549.872 406.895.900
91
Assets Cash and cash equivalents Cash USD PHP MYR VND Banks USD PHP MYR VND
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (lanjutan)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Exchange Risk (continued)
Aset (lanjutan) Piutang usaha USD PHP MYR VND BND Piutang lain-lain PHP MYR VND Deposito yang dibatasi penggunaannya USD Aset tidak lancar lainnya - uang jaminan PHP MYR VND Liabilitas Utang usaha USD EUR VND CNY SGD Utang lain-lain PHP MYR USD VND
813.185 120.021.627 1.387.549 361.792.220 -
11.217.885.806 35.295.359.972 4.453.546.648 221.868.134 -
601.403 122.607.684 1.356.077 137
7.481.453.322 34.068.384.115 4.830.244.212 1.287.742
796.277 314.348 2.590.000
234.165.305 1.008.947.058 1.588.311
3.400.033 238.281 8.851.733
944.750.170 848.739.051 5.148.168
46.816
645.829.689
44.509
553.697.309
717.082 39.980 154.787.284
210.875.969 128.321.807 94.922.898
254.709 24.080 228.815.500
Restricted deposits USD Other non-current asset - refundable deposits 70.774.716 PHP 85.771.154 MYR 133.090.114 VND
1.284.121 25.000 88.305.447 320 -
17.714.446.944 376.742.000 54.153.085 679.659 -
9.335.170 6.096 37.981.951 2.735
116.129.510.272 92.257.773 22.092.132 25.769.471
8.480.065 254.183 453 235.034.079
2.493.775.010 815.839.790 6.249.135 144.134.035
10.098.049 6.914 4.411 8.228.440
2.805.894.385 24.627.149 54.872.840 4.786.057
92
Assets (continued) Trade receivables USD PHP MYR VND BND Other receivables PHP MYR VND
Liabilities Trade payables USD EUR VND CNY SGD Other payables PHP MYR USD VND
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (lanjutan)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Exchange Risk (continued)
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent Currency Rp Liabilitas (lanjutan) Beban masih harus dibayar PHP MYR VND USD Utang pembiayaan konsumen MYR Utang sewa pembiayaan PHP Aset (liabilitas) moneter - neto PHP MYR VND BND USD EUR CNY SGD Total
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent Currency Rp Liabilities (continued)
25.053.420 986.074 85.880.362 6.063
7.367.584.419 3.164.953.055 52.665.908 83.639.085
31.754.156 637.363 75.243.374 7.568
8.823.368.557 2.270.239.204 43.761.546 94.145.920
385.577
1.237.567.218
484.839
1.726.960.155
2.395.376
704.420.146
2.984.480
829.282.535
Accrued expenses PHP MYR VND USD Consumer financing payables MYR Finance lease payables PHP
24.672.863.954 3.849.738.870 518.269.287 1.287.742 (94.449.339.484) (92.257.773) (25.769.471) (65.525.206.875)
Monetary assets (liabilities) - net PHP MYR VND BND USD EUR CNY SGD Total
102.180.548 925.185 1.595.903.120 3.541.199 (25.000) (320) -
30.048.745.155 2.969.518.070 978.683.420 48.850.848.916 (376.742.000) (679.659) 82.470.373.902
88.794.429 1.080.803 891.030.226 137 ( 7.592.391) ( 6.096) ( 2.735)
Analisa Sensitivitas atas Perubahan Selisih Kurs
Sensitivities Analysis on Changes in Foreign Exchange Rates
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dinyatakan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 18 Maret 2016.
Assets and liabilities denominated in foreign currencies are stated at the exchange rate prevailing on the date as of March 18, 2016.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan, nilai tukar adalah Rp 13.048 untuk 1 USD, Rp 282 untuk 1 PHP, Rp 3.219 untuk 1 MYR, Rp 0,59 untuk 1 VND, Rp 14.769 untuk 1 EUR dan Rp 2.019 untuk 1 CNY. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2015, aset moneter bersih akan menurun sebesar Rp 3.914.295.061.
On the date of the consolidated financial statements were completed and authorized to be issued, the exchange rate is Rp 13,048 for 1 USD, Rp 282 for 1 PHP, Rp 3,219 for 1 MYR, Rp 0.59 for 1 VND, Rp 14,769 for 1 EUR and Rp 2,019 for 1 CNY. If these exchange rates are used at December 31, 2015, the net monetary asset would decreased by Rp 3,914,295,061.
Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar mata uang asing, Grup menjaga agar eksposur berada pada tingkat yang dapat diterima dengan membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan untuk mengatasi fluktuasi jangka pendek.
To manage its foreign currency fluctuation explosure, the Group maintains the exposure at an acceptable level by buying foreign currencies that will be needed to avoid explosure from short term fluctuations.
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (lanjutan)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Exchange Risk (continued)
Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal atas eksposur nilai tukar mata uang asing.
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange explosure.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan kas di bank, investasi jangka pendek, deposito yang dibatasi penggunaannya, utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan.
Interest rate risk is the risk in terms of fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. Exposure of the Group to interest rate risk is mainly related to cash in banks, short-term investments, restricted deposits, short-term bank loans, long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga saat ini.
The Group closely monitor fluctuations in market interest rates and market expectations so that they can take the most profitable steps for the Group in a timely manner. Management does not consider the need for interest rate swaps at this time.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table is the carrying amount, by maturity, on the Group's financial assets and liabilities related to interest rate risk: 31 Desember 2015/December 31, 2015
Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Setara kas/Cash equivalents Investasi jangka pendek/Short-term investments Deposito yang dibatasi penggunaannya/ Restricted deposits Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen/ Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate
Jatuh Tempo dalam Satu (1) Tahun/Due Within One (1) Year
0,25% - 1,00%
662.508.505.695
-
-
-
-
662.508.505.695
5,34% - 7,41%
110.028.847.838
-
-
-
-
110.028.847.838
9,25% - 9,50%
47.308.027.969
-
-
-
-
47.308.027.969
10,40% - 13,00%
658.142.101.371
-
-
-
-
658.142.101.371
10,00% - 13,00%
41.395.880.605
32.151.782.927
28.638.833.948
17.627.305.705
7.040.993.357
126.854.796.542
3,45% - 10,15%
968.210.522
437.722.466
358.870.375
231.878.597
171.502.511
2.168.184.471
3,75% - 11,44%
5.975.984.142
604.542.723
170.143.603
133.353.359
10.980.941
6.895.004.768
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/Due in 2nd Year
94
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/Due in 3rd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/Due in 4th Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/Due in 5th Year
Total/Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO PASAR (lanjutan)
MARKET RISK (lanjutan)
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued) 31 Desember 2014/December 31, 2014
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate
Jatuh Tempo dalam Satu (1) Tahun/Due Within One (1) Year
0,25% - 1,00%
39.368.234.747
-
-
-
-
39.368.234.747
0,25% - 7,25%
31.524.361.427
-
-
-
-
31.524.361.427
7,50 - 13,00%
546.504.254.613
-
-
-
-
546.504.254.613
10,25 - 13,00%
30.656.009.206
27.864.128.118
18.620.030.374
15.107.081.396
636.512.377
92.883.761.471
3,40 - 10,15%
2.342.780.720
689.504.894
322.845.758
271.817.621
458.434.206
4.085.383.199
3,75 - 11,44%
8.703.992.274
5.867.908.849
496.176.615
103.994.536
-
15.172.072.274
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/Due in 2nd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/Due in 3rd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/Due in 4th Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/Due in 5th Year
Total/Total
Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Bank/Banks Deposito yang dibatasi penggunaannya/ Restricted deposits Liabilitas/Liabilities Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen/ Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing, dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan dan piutang lain-lain.
Credit risk is the risk that a third party failed to discharge its obligation based on financial instrument or customer contract, which will incur a financial loss. The Group is exposed to credit risk arising from its operating activities and from its financing activities, include deposits with banks, foreign exchange transactions, and other financial instruments. Credit risk arises mainly from trade receivables from customers and other receivables.
Risiko kredit yang berasal dari piutang usaha dan piutang lain-lain dikelola oleh manajemen Grup sesuai dengan kebijakan, prosedur, dan pengendalian dari Grup yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan dan piutang lain-lain. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh manajemen Grup.
Credit risk arise from trade receivables and other receivables managed by the management of the Group in accordance with the policies, procedures, and control of the Group relating to customer credit risk management and other receivables. Credit limits are determined for all customers based on internal assessment criteria. The balance of customer receivables is monitored regularly by the management of the Group.
Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following table provides information regarding the maximum exposure to Group’s credit risk as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Piutang usaha Piutang lain-lain
924.165.164.856 7.840.008.557
445.839.177.305 6.792.524.914
Trade receivables Other receivables
Total
932.005.173.413
452.631.702.219
Total
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
RISIKO KREDIT (lanjutan)
CREDIT RISK (continued)
Grup melakukan hubungan usaha dengan pihak-pihak yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
The Group conducts business relationships only with recognized and credible parties. The Group has policy to go through customers credit verification procedures. In addition, the amounts of receivables are monitored continuously to reduce the risk for impairment.
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko likuiditas merupakan risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cashout) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Liquidity risk is the risk when the Group is unable to meet its obligations when it is due. The management evaluates and monitors cash-in flows and cash-out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, the fund needed for settlement of current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.
Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The tables below summarize the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2015 and 2014:
96
Liabiliitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas
RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
437.722.466 604.542.723 33.194.048.116
968.210.522 5.975.984.142 1.234.423.365.622
27.864.128.118 689.504.894 5.867.908.849 34.421.541.861
546.504.254.613
268.968.021.570 157.226.501.219 8.481.178.655 50.048.319.378 1.278.021.913 30.656.009.206
2.342.784.020 8.703.992.274 1.074.209.082.848
1-2 tahun/ 1-2 years
32.151.782.927
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 41.395.880.605
<=1 tahun/ <= 1 year
-
1-2 tahun/ 1-2 years
658.142.101.371
<=1 tahun/ <= 1 year
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
>= 5 tahun/ >= 5 years
-
-
-
-
97
594.663.379 600.171.151 34.921.946.300
33.727.111.770
2-5 tahun/ 2-5 years -
458.430.906 1.094.943.283
636.512.377
>= 5 tahun/ >= 5 years
31 Desember 2014/December 31, 2014
762.251.483 314.477.903 54.383.862.396
53.307.133.010
2-5 tahun/ 2-5 years
31 Desember 2015/December 31, 2015
4.085.383.199 15.172.072.274 1.144.647.514.292
268.968.021.570 157.226.501.219 8.481.178.655 50.048.319.378 1.278.021.913 92.883.761.471
546.504.254.613
Total/ Total
2.168.184.471 6.895.004.768 1.322.001.276.134
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542
658.142.101.371
Total/ Total
LIQUIDITY RISK (continued)
4.085.383.199 15.172.072.274 1.144.647.514.292
268.968.021.570 157.226.501.219 8.481.178.655 50.048.319.378 1.278.021.913 92.883.761.471
546.504.254.613
Nilai wajar Fair value
2.168.184.471 6.895.004.768 1.322.001.276.134
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542
658.142.101.371
Nilai wajar Fair value
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Advances from customers Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Total Liabilities
Liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Advances from customers Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Total Liabilities
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
PENGELOLAAN MODAL
CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syaratsyarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure credit rating and healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
Manajemen Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan.
Group’s management manages its capital structure and make adjustments, based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.
Group’s policy is to maintain healthy capital ratios in order to secure financing at a reasonable cost.
Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio adalah sebagai berikut:
As generally accepted practice, the Group evaluates its capital structure through debt-to-equity ratio (gearing ratio), which is calculated as net liabilities divided by total capital. Net liabilities is total liabilities as presented in the consolidated statements of financial position less cash and cash equivalents. Whereas, total equity is all components of equity in the consolidated statements of financial position. As of December 31, 2015 and 2014, the ratio calculation are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Total liabilitas Dikurangi kas dan setara kas
1.434.605.406.270 (665.988.250.372)
1.200.995.836.269 (44.353.548.329)
Liabilitas bersih Total ekuitas
768.617.155.898 1.776.629.252.300
1.156.642.287.940 662.384.708.554
Net liabilities Total equity
0,43
1,75
Debt to equity ratio
Rasio liabilitas terhadap modal
34. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Total liabilities Less cash and cash cash equivalents
34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
a. Tingkat 1: Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a. Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
b. Tingkat 2: Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga); dan
b. Level 2: Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c. Tingkat 3: Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi).
c. Level 3: Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs).
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan keuangan konsolidasian:
The table below is a comparison of the carrying amount and fair value of the Group’s financial instruments recorded in the consolidated financial statements:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Nilai tercatat/ Carrying amount Aset Keuangan Aset yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Deposito yang dibatasi penggunaannya Aset tidak lancar lain uang jaminan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Investasi jangka pendek Total Aset Keuangan Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Keuangan
Nilai wajar/ Fair value Financial assets Financial assets classified as loan and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables
665.988.250.372 924.165.164.856 7.840.008.557
665.988.250.372 924.165.164.856 7.840.008.557
47.308.027.969
47.308.027.969
3.189.074.274
3.189.074.274
110.028.847.838
110.028.847.838
Restricted deposits Other non-current assets refundable deposits Financial assets at fair value through profit or loss Short-term investments
1.758.519.373.866
1.758.519.373.866
Total Financial Assets Financial liabilities
658.142.101.371
658.142.101.371
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542 2.168.184.471 6.895.004.768
366.270.812.055 94.131.946.431 4.136.644.728 62.700.524.700 701.261.068 126.854.796.542 2.168.184.471 6.895.004.768
Finance liabilities measured at amortized cost Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Advances from customers Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
1.322.001.276.134
1.322.001.276.134
Total Financial Liabilities
31 Desember 2014/December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying amount Aset Keuangan Aset yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain Deposito yang dibatasi penggunaannya Aset tidak lancar lain uang jaminan Total Aset Keuangan
Nilai wajar/ Fair value Financial assets Financial assets classified as loan and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables
44.353.548.329 445.839.177.305 6.792.524.914
44.353.548.329 445.839.177.305 6.792.524.914
31.524.361.427
31.524.361.427
2.501.111.928
2.501.111.928
Restricted deposits Other non-current assets refundable deposits
531.010.723.903
531.010.723.903
Total Financial Assets
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
31 Desember 2014/December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Keuangan
Nilai wajar/ Fair value Financial liabilities
546.504.254.613
546.504.254.613
268.968.021.570 157.226.501.219 8.481.178.655 50.048.319.378 1.278.021.913 92.883.761.471 4.085.383.199 15.172.072.274
268.968.021.570 157.226.501.219 8.481.178.655 50.048.319.378 1.278.021.913 92.883.761.471 4.085.383.199 15.172.072.274
Finance liabilities measured at amortized cost Short-term bank loans Trade payables Third parties Related party Other payables Accrued expenses Advances from customers Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
1.144.647.514.292
1.144.647.514.292
Total Financial Liabilities
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lainlain, utang bank jangka pendek, utang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, uang muka penjualan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan.
1. Cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, short-term bank loans, trade payables third parties and related party, other payables, accrued expenses, advances from customers approximate at their carrying values due to the short term nature that will be due within 12 months.
2. Nilai tercatat investasi jangka pendek, deposito yang dibatasi penggunaannya, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank, bank kustodian, dan pembiayaan.
2. The carrying amount of short-term investments, restricted deposits, long-term bank loans, consumer financing payables, and finance lease payables approximate at their fair values because of their interest rate floated from financial instruments is depend on adjustment by the banks, custodian bank, and financial institutions.
3. Nilai wajar uang jaminan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar aset tersebut karena tidak ada jangka waktu penerimaan/pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
3. Fair value of refundable deposits are carried at historical cost because fair value can not be measured reliably. It is not practical to estimate the fair value of asset because there is no definite period of receipt/payment, although it is not expected to be completed within 12 months after the date of the consolidated statements of financial position.
35. PENGUKURAN NILAI WAJAR
35. FAIR VALUE MEASUREMENT
Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar dan liabilitas tertentu Grup:
The following table provides the fair value measurement of the Group’s certain assets and liabilities:
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)
35. FAIR VALUE MEASUREMENT (continued) 31 Desember 2015/December 31, 2015 Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using:
Nilai Tercatat/ Carrying Values
Aset yang nilai wajarnya disajikan: Investasi jangka pendek Aset tetap - neto Tanah
Input signifikan Harga kuotasian yang dapat di dalam pasar aktif/ observasi (Tingkat 1)/ (Tingkat 2)/ Quoted prices Significant in active markets observable inputs (Level 1) (Level 2)
Input signifikan yang tidak dapat diobservasi (Tingkat 3)/ Significant unobservable inputs (Level 3)
Assets for which fair values are disclosed: 110.028.847.838
-
110.028.847.838
563.462.000.000
-
563.462.000.000
-
Short-term investments Fixed assets - net Land
-
Assets for which fair values are disclosed: Fixed assets - net Land
31 Desember 2014/December 31, 2014 Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using:
Nilai Tercatat/ Carrying Values
Aset yang nilai wajarnya disajikan: Aset tetap - neto Tanah
Input signifikan Harga kuotasian yang dapat di dalam pasar aktif/ observasi (Tingkat 1)/ (Tingkat 2)/ Quoted prices Significant in active markets observable inputs (Level 1) (Level 2)
513.800.000.000
-
Input signifikan yang tidak dapat diobservasi (Tingkat 3)/ Significant unobservable inputs (Level 3)
513.800.000.000
Teknik penilaian
Valuation techniques
Tanah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dinyatakan berdasarkan nilai wajarnya masing-masing sebesar Rp 563.462.000.000 dan Rp 513.800.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian independen Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen, yang ditandatangani oleh Susan Widjojo, sesuai laporannya No. 118 dan 119/SWR/APP-C/O/III/16 tertanggal 15 Maret 2016 dan No. 053 dan 054/SWR/ADF/III/15 tertanggal 25 Maret 2015, masing-masing dengan menggunakan metode pendekatan data pasar.
Land as of December 31, 2015 and 2014 are recorded using fair value amounted to Rp 563,462,000,000 and Rp 513,800,000,000, respectively, which is determined based on independent appraisal report of Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, an independent appraisers, which was signed by Susan Widjojo, according to their report No. 118 and 119/SWR/APPC/O/III/16 dated March 15, 2016 and No. 053 and 054/SWR/ADF/III/15 dated March 25, 2015, with the market data approach method, respectively.
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. INFORMASI SEGMEN
36. SEGMENT INFORMATION
Grup mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara jenis produk yang diproduksi, yaitu terdiri dari produk perawatan tubuh, minuman, makanan, dan farmasi.
The Group manages and evaluates its operations based on type of products that produced that consists of personal care, beverages, foods, and pharmaceutical.
Tabel berikut ini menyajikan informasi segmen mengenai hasil operasi Grup:
The following table provides operating segment information regarding the operating results of the Group:
102
LABA KOMPREHENSIF
103
317.826.292.023
54.795.179.275
263.031.112.748
LABA TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
(73.943.129.784 )
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
COMPREHENSIVE INCOME
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
CURRENT YEAR INCOME
INCOME TAX EXPENSES
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES 336.974.242.532
GROSS PROFIT
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
1.468.351.204.094
COST OF GOODS SOLD
SALES
Share in net loss in Associates Bank administration expenses Interest income Gain on sale of fixed assets Gain on sale of scrap Others - net
1.939.311.315
2.135.496.398.423
3.603.847.602.517
Total/ Total
(10.620.231.933 ) (3.793.149.737 ) 4.081.072.930 1.904.617.947 1.002.242.552 14.317.244.865
40.683.123.500
4.781.454.503
6.720.765.818
Farmasi/ Pharmaceutical
Unallocated expenses: Selling expenses General and administrative expenses Interest expenses Loss on foreign exchange - net
529.039.463.392
522.459.816.817
563.142.940.317
Makanan/ Foods
(799.644.743.798 ) (240.648.022.130 ) (88.755.557.608 ) (9.220.434.650 )
896.689.305.887
LABA KOTOR
815.442.650.092
1.344.482.113.484
Minuman/ Beverages
31 Desember 2015/December 31, 2015
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Beban yang tidak dapat dialokasikan: Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban bunga Rugi selisih kurs - neto Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi Beban administrasi bank Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Laba penjualan barang bekas Lain-lain - neto
792.812.477.011
1.689.501.782.898
BEBAN POKOK PENJUALAN
PENJUALAN
Perawatan Tubuh/ Personal Care
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
1.146.062.978.811
103.255.403.495
LABA TAHUN BERJALAN SEBELUM DAMPAK PENGHASILAN PROFORMA
LABA TAHUN BERJALAN
104.160.456.499
905.053.004
(34.272.719.236 )
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Dampak penyesuaian proforma atas laba tahun berjalan
137.528.122.731
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
104
1.779.792.078
2.193.323.512.194
3.339.386.491.005
Total/ Total
(199.296.479.617 ) (60.502.247.155 ) (4.334.719.861 ) 2.118.364.392 (3.142.353.552 ) 1.216.639.452 2.092.429.280 1.595.138.485 12.159.349.438
53.782.655.130
5.306.483.743
7.086.275.821
Farmasi/ Pharmaceutical
Beban umum dan administrasi Beban bunga Rugi selisih kurs - neto Bagian atas laba Entitas Asosiasi Beban administrasi bank Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Laba penjualan barang bekas Lain-lain - neto
410.411.700.161
721.608.231.157
775.390.886.287
Makanan/ Foods
(760.440.976.942 )
680.088.831.442
LABA KOTOR
757.200.126.072
1.167.611.826.233
Minuman/ Beverages
Beban yang tidak dapat dialokasikan: Beban penjualan
709.208.671.222
1.389.297.502.664
BEBAN POKOK PENJUALAN
PENJUALAN
Perawatan Tubuh/ Personal Care
SALES
CURRENT YEAR INCOME
Effect of proforma adjustment on current year income
CURRENT YEAR INCOME BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENT
INCOME TAX EXPENSES
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES
Unallocated expenses: Selling expenses General and administrative expenses Interest expenses Loss on foreign exchange - net Share in net earning in Associates Bank administration expenses Interest income Gain on sale of fixed assets Gain on sale of scrap Others - net
GROSS PROFIT
COST OF GOODS SOLD
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali, Catatan 4/As restated, Note 4)
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan
Aset segmen Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan
42.308.391.956
353.895.492.539
Perawatan Tubuh/ Personal Care
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
LABA KOMPREHENSIF
Dampak penyesuaian proforma atas penghasilan komprehensif lain
67.918.786.839
-
49.613.591.413
Makanan/ Foods
105
204.550.816.061
2.984.672.105
175.076.832
7.337.009.531
Farmasi/ Pharmaceutical
Unallocated capital expenditure
12.095.785.124 122.498.040.751
Capital expenditure
110.402.255.627
3.211.234.658.570
Unallocated segment liabilities
Unallocated segment assets
2.204.969.838.620 3.211.234.658.570
Segment assets
COMPREHENSIVE INCOME
Effect of proforma adjustment on other comprehensive income
COMPREHENSIVE INCOME BEFORE EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENT ON OTHER COMPREHENSIVE INCOME
OTHER COMPEHENSIVE INCOME
1.006.264.819.950
Total/ Total
Consolidated Statements of Financial Position 31 Desember 2015/December 31, 2015
595.418.726.467
Minuman/ Beverages
Total/ Total
201.566.143.956
Farmasi/ Pharmaceutical
LABA KOMPREHENSIF SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA ATAS PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Makanan/ Foods 97.405.687.457
Minuman/ Beverages
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Perawatan Tubuh/ Personal Care
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali, Catatan 4/As restated, Note 4)
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan
Aset segmen Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan
60.566.031.293
323.702.192.000
Perawatan Tubuh/ Personal Care
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
115.980.870.004
497.732.993.370
Minuman/ Beverages
106
-
46.816.474.100
Makanan/ Foods
-
6.987.599.702
Farmasi/ Pharmaceutical
Unallocated capital expenditure
13.781.548.891 190.328.450.188
Capital expenditure
176.546.901.297
1.200.995.836.269
Unallocated segment liabilities
Unallocated segment assets
988.141.285.651 1.863.380.544.823
Segment assets
875.239.259.172
Total/ Total
Consolidated Statements of Financial Position
36. SEGMENT INFORMATION (continued)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/December 31, 2014 (Disajikan kembali, Catatan 4/As restated, Note 4)
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. LABA PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
37. BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per lembar saham dasar Laba bersih untuk perhitungan saham dasar
1.125.479.458
927.260.274
263.021.638.344
103.995.896.552
Weighted average number of common shares for computation of basic earnings per share Net income for computation of basic earnings per share
234
112
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar 38. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS
38. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON STATEMENTS OF CASH FLOWS
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas terdiri atas:
Non-cash investing transactions consist of the following:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 Perolehan aset dalam pembangunan bangunan melalui uang muka Perolehan aset tetap - kendaraan melalui utang sewa kendaraan Perolehan aset dalam pembangunan mesin melalui uang muka Perolehan aset tetap - kendaraan melalui utang pembiayaan konsumen
10.551.289.411
-
1.700.214.240
6.170.960.494
1.266.567.062
-
1.123.730.154
2.391.077.408
39. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING
Acquisition of assets in progress building through advances Acquisition of fixed assets - vehicles through finance lease payables Acquisition of assets in progress machineries through advances Acquisition of fixed assets - vehicles through consumer financing payables
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapura (WKD)
a. Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapura (WKD)
Pada tanggal 28 April 2011, Entitas Induk menandatangani perjanjian bagi hasil dengan WKD yang menyatakan bahwa Entitas Induk memiliki hak lisensi untuk menggunakan merek “Cap Kaki Tiga” untuk jangka waktu 15 tahun dan dapat diperpanjang untuk 15 tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan bersama yang dibuat secara tertulis selambatlambatnya satu tahun sebelum berakhirnya masa lisensi.
On April 28, 2011, the Company entered into profit sharing agreement with WKD which states that the Company has the license rights to use the brand "Cap Kaki Tiga" for a period of 15 years and can be extended to another 15 years based on a mutual agreement made in writing no later than one year before the expiration of the license.
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari WKD, Entitas Induk tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut:
Without the written consent of WKD, the Company is prohibited from conducting the following activities such as:
a. Mengalihkan sebagian atau keseluruhan isi dari Perjanjian Lisensi “Cap Kaki Tiga”. b. Melisensikan kembali/ulang atas merek “Cap Kaki Tiga” kepada pihak lain.
a. Transfer part or all of the contents of the License Agreement “Cap Kaki Tiga”. b. Sublicense/reprinted brand “Cap Kaki Tiga” to other parties.
Beban yang dikenakan WKD sehubangan dengan penggunaan merek adalah sebesar Rp 19.637.190.329 dan Rp 9.581.780.155 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged by WKD in accordance with usage of license amounted to Rp 19,637,190,329 and Rp 9,581,780,155 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
b. Tampico Beverage Incorporation (TB)
a. b. Tampico Beverage Incorporation (TB)
Pada tanggal 1 Mei 2012, Entitas Induk menandatangani perjanjian lisensi dengan TB, yang menyatakan bahwa Entitas Induk memiliki hak lisensi untuk memproduksi dan mendistribusi produk-produk Tampico dalam teritorial Republik Indonesia. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 1 Mei 2012 dan akan berakhir pada tanggal 30 April 2017.
On May 1, 2012, the Company entered into license agreement with TB, which states that the Company has the license rights to manufacture and distribute Tampico’s products in the territory of the Republic of Indonesia. This agreement is effective on May 1, 2012 and will expire on April 30, 2017.
Selama jangka waktu perjanjian antara Entitas Induk dengan TB berlangsung, tanpa persetujuan tertulis dari TB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the term of agreement between the Company and TB, without prior written consent from TB, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a. Menggunakan atau mengeksploitasi, atau mengijinkan pihak ketiga manapun untuk menggunakan atau mengeksploitasi merk dagang Tampico di luar teritori Tampico. b. Menjual, mengalihkan, atau mendistribusikan formulasi produk minuman Tampico dalam bentuk apapun kepada pihak ketiga yang tidak berwenang. c. Memberikan hak pakai kepada pihak ketiga manapun, untuk mendistribusikan, memasarkan, atau memberikan sub lisensi lebih lanjut atas produk Tampico. d. Dalam jangka waktu 2 tahun setelah perjanjian berakhir, Entidas Induk dilarang berkompetisi dengan TB, namun Entitas Induk berhak untuk memproduksi, mendistribusikan, memasarkan dan menjual produk-produk tertentu. e. Mengalihkan atau menggadaikan perjanjian lisensi ini secara keseluruhan atau sebagian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Tampico.
a. Use or exploit, or permit any third party to use or exploit the trade mark outside the territory of Tampico.
Beban yang dikenakan TB sehubangan dengan penggunaan merek adalah sebesar Rp 703.231.399 dan Rp 584.592.000 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged by TB in accordance with usage of license amounted to Rp 703,231,399 and Rp 584,592,000 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
b. Sell, transfer, or distribute the product formulation Tampico beverages in any form to third parties that are not authorized. c. Give rights of use to any third party, to distribute, market, or provide further sub-licenses for Tampico products. d. Within a period of 2 years after the agreement expires, the Company is prohibited to compete with TB, but the Company reserves the right to manufacture, distribute, market and sell certain products. e. Transferring or mortgaging the license agreement in whole or in part to any third party without prior written consent of Tampico.
c. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN)
b. c. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN)
Pada tanggal 30 Juli 2012, Entitas Induk menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PGN, yang menyatakan bahwa PGN akan menyalurkan gas kepada Entitas Induk sebagai bahan bakar untuk produksi produk-produk makanan dan minuman Entitas Induk. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2014. Pada tanggal 3 Mei 2013, perjanjian ini telah diperbaharui dan diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Maret 2018. Untuk menjamin pembayaran kepada PGN, Entitas Induk memberikan jaminan berupa penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Central Asia Tbk dan PT CIMB Niaga Tbk (Catatan 12 dan 17).
On July 30, 2012, the Company entered into gas sales agreement with PGN, which states that PGN will deliver gas to the Company as fuel for producing the Company’s food and beverages products. This agreement expired on March 31, 2014. On May 3, 2013, this agreement has been renewed and extended until March 31, 2018. In order to guarantee payments to PGN, the Company provides restricted time deposits in PT Bank Central Asia Tbk and PT CIMB Niaga Tbk as guarantee placement (Notes 12 and 17).
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
c.
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) (lanjutan)
c. PT a. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) (continued)
Sejak penandatanganan perjanjian sampai dengan 2 tahun setelah perjanjian berakhir, masing-masing pihak harus merahasiakan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian dan tidak akan memberitahukan kepada pihak lain atas hal-hal yang berkaitan dengan bisnis, keuangan atau seluruh informasi rahasia yang diperoleh dari perjanjian ini, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang memberikan informasi rahasia. Ketentuan tersebut dikecualikan apabila, antara lain karena diharuskan berdasarkan peraturan yang berlaku, ketentuan pasar modal, lembaga keuangan atau putusan pengadilan.
Since the signing of the agreement up to 2 years after the agreement expires, each party must keep the terms of the agreement and will not notify the other parties on matters relating to the business, financial or all of the confidential information obtained from this agreement, except by written consent of the party providing confidential information. The provision is excluded when, among other things, as required under applicable regulations, capital market regulations, financial institution or court decision.
Beban yang dikenakan PGN sehubungan dengan penggunaan bahan bakar adalah sebesar Rp 3.895.792.759 dan Rp 1.010.998.441 untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged by PGN in accordance with usage of fuel amounted to Rp 3,895,792,759 and Rp 1,010,998,441 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
d. PT Sentra Multigas Utama (SMU)
d. PT b. Sentra Multigas Utama (SMU)
Pada tanggal 27 September 2012, Entitas Induk menandatangani Perjanjian Pasokan Produk dengan SMU yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk SMU untuk memberikan pasokan nitrogen cair. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 27 September 2012 dan akan berakhir pada tanggal 27 September 2017.
On September 27, 2012, the Company entered into Product Supply Agreement with SMU in which the Company appointed SMU to provide a supply of liquid nitrogen. This agreement is effective on September 27, 2012 and will expire on September 27, 2017.
Beban yang dikenakan SMU sehubungan dengan penggunaan nitrogen cair adalah sebesar Rp 792.336.500 dan Rp 733.812.000 untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged by SMU in accordance with usage of liquid nitrogen amounted to Rp 792,336,500 and Rp 733,812,000 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
e. PT Sariguna Primatirta (SP)
a. e. PT Sariguna Primatirta (SP)
Pada tanggal 1 April 2015, Entitas Induk menandatangani perjanjian pembuatan produk dengan SP, yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk SP untuk membuat produk minuman untuk kepentingan Entitas Induk. Perjanjian ini mulai berlaku selama satu tahun dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2016.
On April 1, 2015, the Company entered into agreement with SP to manufacture products, which states that the Company appoint SP to make beverages products for the benefit of the Company. This agreement is valid for one year and will expire on April 1, 2016.
Entitas Induk tidak akan mencantumkan segala hal yang berkaitan dengan SP di dalam produk beserta kemasannya, apabila produksi barang bukan oleh SP dan saat perjanjian ini berakhir, untuk waktu yang tidak terbatas, harus memberlakukan segala pelaksanaan perjanjian ini sebagai rahasia.
The Company will not include all matters relating to the SP in the product and its packaging, if the production of goods is not by the SP and when this agreement expires, for an indefinite period, should impose any implementation of this agreement as confidential.
SP dilarang untuk membocorkan rahasia mengenai standar produk kepada pihak lain dan/atau pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual.
SP is forbidden to divulge the secrets of product standards to other parties and/or violation of intellectual property rights.
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
e. PT Sariguna Primatirta (SP) (lanjutan)
b. e. PT Sariguna Primatirta (SP) (continued)
Beban yang dikenakan SP sehubungan dengan produksi barang adalah sebesar Rp 2.882.824.246 dan Rp 13.546.040.900 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. f.
Expenses charged by SP in accordance with production of goods amounted to Rp 2,882,824,246 and Rp 13,546,040,900 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
PT Merpati Mahardika (MM)
a. f. PT Merpati Mahardika (MM)
Pada tanggal 1 April 2015, Entitas Induk menandatangani perjanjian Kesepakatan Kerjasama dengan MM yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk MM untuk memberikan pasokan bahan baku kepada Entitas Induk sehubungan dengan kegiatan produksi Entitas Induk. Perjanjian ini berlaku pada tanggal 1 April 2015 dan akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2016.
On April 1, 2015, the Company entered into Partnership Agreement with MM in which the Company appoint MM to provide a supply of raw materials to the Company in connection with the Company’s manufacturing operation. This agreement is effective on April 1, 2015 and will expire on March 31, 2016.
Selama jangka waktu perjanjian antara Entitas Induk dengan MM berlangsung, tanpa persetujuan tertulis dari MM, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:
During the term of agreement between the Company and MM, without prior written consent from MM, the Company is prohibited from conducting the following activities:
a. Membatalkan order pembelian. b. Memakai atau memperjualbelikan produk-produk yang dipasok oleh MM kepada pihak manapun, dalam hal produk-produk tersebut dengan alasan apapun tidak terpakai atau tidak dipakai lagi oleh Entitas Induk.
a. Cancel the purchase order. b. Use or trade in the products supplied by MM to any party, in the case of these products for any reason unused or no longer in use by the Company.
Beban yang dikenakan MM sehubungan dengan pembelian bahan baku adalah sebesar Rp 2.065.009.654 dan Rp 3.269.474.186 untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged by MM in accordance with purchase of raw materials amounted to Rp 2,065,009,654 and Rp 3,269,474,186 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
g. PT Hasil Raya Industri (HRI)
g. PT a. Hasil Raya Industri (HRI)
M
Pada tanggal 16 Mei 2014, Entitas Induk menandatangani perjanjian pembuatan produk, yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk HRI untuk membuat bahan kemasan untuk mendukung produksi Entitas Induk. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 16 Mei 2014 dan akan berakhir pada tanggal 16 Mei 2019.
On May 16, 2014, the Company entered into agreement to manufacture products, which states that the Company appoint HRI to make packaging material to support the Company production. This agreement is effective on May 16, 2014 and will expire on May 16, 2019.
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HRI, Entitas Induk tidak boleh menggunakan mesin produksi botol dan penunjangnya yang ditempatkan oleh HRI di pabrik untuk kepentingan Entitas Induk
Without written consent of HRI, the Company is prohibited to use the bottle production machine and its supporting placed by HRI in the factory for the benefit of the Company.
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Entitas Induk, HRI tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut:
Without written consent of the Company, HRI is prohibited from conducting the following activities such as:
110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
g. PT Hasil Raya Industri (HRI) (lanjutan)
b. M g. PT Hasil Raya Industri (HRI) (continued)
a. Menggunakan desain dan/atau hak kekayaan intelektual lainnya selain untuk keperluan produksi botol. b. Melakukan modifikasi terhadap mould yang ada. c. Memasok botol untuk pihak lain dengan menggunakan mould milik Entitas Induk. d. Melakukan tindakan pendaftaran, pembaharuan, atau pelanggaran atas merek dagang atau hak-hak lainnya di bidang kekayaan intelektual milik Entitas Induk. e. Menunjuk atau mengalihkan setiap hak dan/atau kewajibannya.
a. Using the design and/or other intellectual property rights for purposes other than the production of bottles. b. Modify the existing mould. c. Supplying bottles to the other party using a mould owned by the Company. d. Perform acts of registration, renewal, or infringement of trademark or other rights in the field of intellectual property owned by the Company.
Beban yang dikenakan HRI sehubungan dengan produksi bahan kemasan adalah sebesar Rp 69.646.169.128 dan Rp 60.219.800.685 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged by HRI in accordance with production of packagings material amounted to Rp 69,646,169,128 and Rp 60,219,800,685 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
e. Appoint or transfer any rights and/or obligations.
h. PT Sugar Labinta (SL)
a. h. PT Sugar Labinta (SL)
Pada tanggal 1 April 2015, Entitas Induk menandatangani perjanjian pasokan produk, yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk SL untuk memasok bahan baku untuk mendukung produksi Entitas Induk. Perjanjian ini mulai berlaku selama satu tahun dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2016.
On April 1, 2015, the Company entered into a Product Supply Agreement, which states that the Company appoint SL to provide raw material to support the Company’s production. This agreement is valid for one year and will expire on April 1, 2016.
Beban yang dikenakan SL sehubungan dengan pembelian bahan baku adalah sebesar Rp 28.367.214.296 dan Rp 25.174.126.597 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Expenses charged by SL in accordance with purchase of raw materials amounted to Rp 28,367,214,296 and Rp 25,174,126,527 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
40. STANDAR AKUNTANSI BARU
40. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) telah menerbitkan amandemen atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
The Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) has released amendments to several accounting standards that may have certain impact on the consolidated financial statements.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016: Amendemen PSAK No. 4 (2015) - “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”; Amandemen PSAK No. 15 (2015) - “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”; Amandemen PSAK No. 16 (2015) - “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”;
The following standards are effective for consolidated financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2016: Amendments to PSAK No. 4 (2015) - “Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements”; Amendments to PSAK No. 15 (2015) - “Investments in Associates and Joint Ventures - Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”; -
111
Amendments to PSAK No. 16 (2015) - “Fixed Assets: Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language
PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) -
-
-
-
-
-
40. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Amandemen PSAK No. 19 (2015) - “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”; Amandemen PSAK No. 24 (2015) - “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”;
-
Amandemen PSAK No. 65 (2015) - “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”; Amandemen PSAK No. 66 (2015) - “Pengaturan Bersama: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama”; Amandemen PSAK No. 67 (2015) - “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain: Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”; PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) - "Segmen Operasi”; PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) - "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”; PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) - "Properti Investasi”; PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) - "Aset Tetap”;
-
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) - "Aset Takberwujud”; PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) - "Kombinasi Bisnis”; PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015) - "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015) - "Pembayaran Berbasis Saham”; PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015) - "Pengukuran Nilai Wajar”;
-
-
-
-
-
-
-
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017: -
-
The following standard is effective for consolidated financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2017:
Amandemen PSAK No. 1 (2015) - “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”. ISAK No. 31 - “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: -
Amendments to PSAK No. 19 (2015) - “Intangible Assets: Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”; Amendments to PSAK No. 24 (2015) - “Employee Benefits - Defined Benefit Plans: Employee Contributions”; Amendments to PSAK No. 65 (2015) “Consolidated Financial Statements: Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”; Amendments to PSAK No. 66 (2015) - “Joint Arrangements: Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operations”; Amendments to PSAK No. 67 (2015) - “Disclosure of Interests in Other Entities: Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”; PSAK No. 5 (2015 Improvement) - "Operating Segments”; PSAK No. 7 (2015 Improvement) - "Related Party Disclosure”; PSAK No. 13 (2015 Improvement) - "Investment Property”; PSAK No. 16 (2015 Improvement) - "Property, Plant, and Equipment”; PSAK No. 19 (2015 Improvement) - "Intangible Assets”; PSAK No. 22 (2015 Improvement) - "Business Combination”; PSAK No. 25 (2015 Improvement) - "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”; PSAK No. 53 (2015 Improvement) - "Share-Based Payment”; PSAK No. 68 (2015 Improvement) - "Fair Value Measurement”;
-
Amendments to PSAK No. 1 (2015) - “Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiatives”.
-
ISAK No. 31 - “Interpretation of the Scope of PSAK 13: Investment Property”.
The following standards are effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2018:
PSAK No. 69 - “Agrikultur”. Amandemen PSAK No. 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”.
-
112
PSAK No. 69 - “Agriculture”. Amendments to PSAK No. 16 (2015) - “Agriculture: Bearer Plants”.
LAPORAN TAHUNAN 2015 Annual Report 2015
Innovate Today, Creating Tomorrow LAPORAN TAHUNAN 2015
Annual Report 2015
PT. KINO INDONESIA Tbk. Datascrip Building 9th Floor Jl. Selaparang Blok B-15 Kav. 9 Komplek Kemayoran, Central Jakarta, 10610 - Indonesia [p] (62-21) 6545422 [f] (62-21) 6546780 www.kino.co.id