Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
COMMUNICATION STRATEGIES OF NATURAL RESOURCES AND ENVIRONMENT PROTECTION AND MANAGEMENT POLICIES BASED ON LOCAL WISDOM IN TASIKMALAYA REGENCY STRATEGI KOMUNIKASI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN TASIKMALAYA Oleh : Evi Rosfiantika dan Saleha Rodiah Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan FIKOM UNPAD Email :
[email protected]
Abstract. The purpose of this study was to determine the Communication Strategy Policy on the Protection and Management of Natural Resources and Environment based on local knowledge that can be applied in Tasikmalaya district and can be used as an alternative model of communication policies based on local wisdom. The method used is descriptive method with qualitative approach. Object of research is natural, or natural setting, The data collection techniques used in this study are: observation, interview and literature then Informants selected purposively composed of six (6) persons, namely: Head Section of Supervision Department of Mines and Energy Tasikmalaya District , cultural leaders, community residents, the Village Head Sindangkerta, iron sand material Entrepreneur and Chairman of RT. 01 RW 01 Sindangkerta Cipatujah village. The conclusion is communication policies that do not integrate with the local knowledge and the existence of traditional media in the society is not used to convey the message policies so that policy implementation does not run optimally in accordance with the purpose of government is needed communication strategy policy based on local wisdom in resolving implementation issues iron sand mining policy that is happening today in Tasikmalaya Keyword: policy communication strategy, local wisdom, environment. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi Kebijakan Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup berdasarkan kearifan lokal yang bisa diterapkan di Kabupaten Tasikmalaya dan bisa dijadikan alternatif model komunikasi kebijakan yang berbasis kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Obyek penelitian yang alamiah, atau natural setting, Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan studi pustaka kemudian Informan dipilih secara purposif terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu : kepala Seksi Pengawasan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya, Tokoh budaya, Warga masyarakat , Kepala Desa Sindangkerta, Pengusaha material pasir besi dan Ketua RT. 01 RW 01 Desa Sindangkerta Cipatujah. Kesimpulan yang diperoleh adalah komunikasi kebijakan yang dilakukan belum diintegrasikan dengan kearifan lokal dan keberadaan media tradisional yang ada di masyarakat tidak dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan kebijakan sehingga implementasi kebijakan tidak berjalan optimal sesuai dengan tujuan pemerintah maka dibutuhkan strategi komunikasi kebijakan yang berdasarkan kearifan lokal dalam menyelesaikan masalah implementasi kebijakan penambangan pasir besi yang terjadi saat ini di Tasikmalaya Kata kunci : strategi komunikasi kebijakan, kearifan lokal, Lingkungan hidup 273 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
A. PENDAHULUAN Sumberdaya Negara
maka
dalam
alam
dikuasai
oleh
untuk
mengatur
dan
mengelolanya pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat berlaku adil untuk kepentingan bangsa dan Negara bukan
untuk
kepentingan
golongan
Kebijakan-kebijakan
yang
dikeluarkan pemerintah tidak ada artinya bila tidak disertai oleh implementasi kebijakan yang efektif untuk mencapai
Akhir-akhir ini dalam pengelolaan sumberdaya alam sering terjadi konflik antara pengusaha dengan masyarakat lokal yang pada akhirnya berujung pada konflik masyarakat
lokal
dengan
pemerintah, yang biasanya berawal dari aktivitas eksploitasi dan terjadinya degralingkungan.
Masyarakat
baik
pengusaha maupun pemilik dan penduduk sekitar
daerah
memperoleh
eksploitasi
kejelasan
dan
tidak kepastian
hukum bagaimana proses pemanfaatan
pemerintah
dalam
kehidupan. Kebijakan
prosesnya apabila berdasarkan kepada kearifan lokal yang ada di masyarakat bisa mudah dipahami dan dilaksanakan tanpa merasa seperti ancaman dan paksaan untuk
Masyarakat tidak lepas dari budaya lokal yang memiliki kearifan lokal yang tinggi. Kearifan lokal diwujudkan dalam nilai-nilai luhur yang tumbuh dimasyarakat warisan falsafah leluhur secara turun maka
Terjadi konflik diantara masyarakat yang setuju dan tidak setuju terhadap penambangan pasir besi tersebut. Selain itu konflik juga terjadi antara masyarakat
harus
lain potensi konflik dengan pemerintah pun besar akibat terjadinya eksploitasi penambangan Kebijakan-kebijakan
pemerintah
sudah dikeluarkan untuk mengelola dan mengatur
sumberdaya
alam
dan
lingkungan diantaranya UU pertambangan, pelarangan eklpoitasi daerah konservasi dan pelestarian wilayah habitat penyu dan lain-lain tetapi
dalam pelaksanaannya
banyak pihak yang tidak memahami maupun
tidak
mau
tahu
mengenai
kebijakan-kebijakan tersebut.
sumberdaya alam tersebut.
temurun,
aktifitas
dengan penambang di satu sisi dan disisi
tujuan yang diharapkan.
dasi
semua
masyarakat dalam melaksanakannya.
tertentu.
antara
melakukan
dijaga
dan
dikembangkan sehingga menjadi pedoman
Ada yang salah terjadi dalam proses kebijakan pemerintah, salah satunya dalam implementasi kebijakan yang tidak optimal sehingga menimbulkan banyak hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan
implementasi
kebijakan yang terjadi selama ini adalah dalam
melakukan
pendekatan
274 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
ke
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
masyarakat
lebih
melakukan
komunikasi yang seharusnya dilakukan
pendekatan struktural diantaranya dalam
pemerintah dalam melaksanakan kebijakan
kegiatan sosialisasi maupun pelaksanaan
terkait permanfaatan sumberdaya alam dan
kebijakan
perlindungan lingkungan hidup ini, maka
dengan
banyak
alasan
keterbatasan
sumberdaya manusia dan anggaran. Implementasi
kebijakan
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dapat
terkait hal tersebut dengan mengambil
berjalan efektif dan efisien tanpa banyak
judul: Strategi Komunikasi Kebijakan
mengeluarkan
biaya
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
membutuhkan sebuah strategi komunikasi
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
kebijakan yang didasarkan kepada kearifan
di
lokal yang ada. Strategi komunikasi
kearifan lokal.
tenaga
dan
yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan
manajemen
komunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Effendy menyebutkan bahwa strategi komunikasi menunjukkan
ini
harus
mampu bagaimana
KabupatenTasikmalaya
berdasarkan
1. Tujuan : a. Mengetahui source (sumber) yang digunakan
dalam
komunikasi perlindungan
strategi kebijakan
dan
pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup berdasarkan kearifan lokal b. Mengetahui komunikator
yang
tepat dalam strategi komunikasi
operasionalnya secara praktis harus
kebijakan
dilakukan, dalam arti kata bahwa
pengelolaan sumberdaya alam dan
pendekatan (approach) bisa berbeda
lingkungan hidup
sewaktu-waktu bergantung pada situasi
kearifan lokal
dan kondisi (Effendy, 2007 : 32) Untuk dapat mencegah terjadinya
perlindungan
c. Mengetahui dalam
berdasarkan
perencanaan
strategi
dan
pesan
komunikasi
konflik akibat pengelolaan sumber daya
kebijakan
alam seperti halnya yang terjadi di
pengelolaan sumberdaya alam dan
Kabupaten Tasikmalaya, maka pemerintah
lingkungan
dalam merumuskan dan mensosialisasikan
kearifan lokal
kebijakannya harus menggunakan strategi
d. Mengetahui
perlindungan
dan
hidup
berdasarkan
media
komunikasi
komunikasi yang tepat sesuai dengan
yang digunakan dalam strategi
tujuan kebijakan tersebut. Berdasarkan
komunikasi
kebutuhan terhadap pemahaman strategi
perlindungan
kebijakan dan
pengelolaan
275 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
sumberdaya alam dan lingkungan
situasi dan kondisi (Effendy, 2007 :
hidup berdasarkan kearifan lokal
32)
2. Kerangka Pemikiran
Pace, Petterson dan Burnet
Komunikasi menurut Rogers
(dalam
Effendy,
2007
:
32)
(dalam Mulyana, 2001: 62) adalah
menyatakan bahwa tujuan sentral
proses di mana suatu ide dialihkan
kegiatan komunikasi terdiri atas tiga
dari sumber kepada satu penerima
tujuan utama, pertama adalah
atau lebih, dengan maksud untuk
secure understanding, memastikan
mengubah tingkah laku mereka.
bahwa komunikan mengerti dan
Dari definisi tersebut
menerimanya. Andaikata ia sudah
terdapat
to
tujuan yang utama dalam proses
dapat
komunikasi yaitu perubahan tingkah
penerimaannya itu harus dibina (to
laku. Perubahan tingkah laku yang
establish
sesuai dengan yang diinginkan oleh
akhirnya kegiatan dimotivasikan (to
sumber atau bisa juga disebut
motivation action).
komunikator memerlukan strategi
Oleh
menerima,
acceptance).
komunikasi yang tepat sehingga bisa
rangka
tercapai tujuan yang diinginkan.
komunikasi
Strategi merupakan
komunikasi
paduan
komunikasi
dengan
komunikasi
menyusun
dalam strategi
diperlukan
suatu
pemikiran dengan memperhitungkan
perencanaan
faktor-faktor pendukung dan faktorfaktor
penghambatnya
serta
pengetahuan mengenai komponen-
(communication
komponen komunikasi, yaitu : 1.
untuk
tujuan
telah
Effendy
itu
manajemen
management) yang
karena
Pada
yang
(communication
planning)
maka
mencapai ditetapkan.
menyebutkan
komunikasi,
dengan
memperhatikan
factor
kerangka
referensi
factor
serta
komunikasi
mampu
menunjukkan bagaimana
media komunikasi; 3. Pengkajian
operasionalnya secara praktis harus
tujuan pesan komunikasi; serta 4.
dilakukan, dalam arti kata bahwa
Peranan
pendekatan (approach) bisa berbeda
komunikasi.
bergantung
harus
sasaran
strategi
sewaktu-waktu
ini
bahwa
Mengenali
situasi dan kondisi; 2.
komunikator Dalam
Pemilihan
dalam strategi
pada
276 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
komunikasi, dikenali
komunikan
dengam
harus
mempengaruhi manusia sejak lahir
cermat
dan
tersebut
bisa
Kearifan lokal dapat dimaknai
diketahui dari budaya lokal yang ada
sebagai gagasan-gagasan setempat
dan tumbuh dimasyarakat.
(local)
mendalam,
Kata
hal
budaya
yang
bersifat
bijaksana,
suatu
penuh kearifan, bernilai baik, yang
perkembangan dari majemuk budi-
tertanam dan diikuti oleh anggota
daya, yang berarti “daya dari budi”
masyarakatnya.
Budaya adalah suatu cara hidup
lokal,
yang
budaya
berkembang
sebagai
hingga meninggal dunia.
dan
dimiliki
Dalam
kearifan
terkandung pula kearifan lokal.
Adapun
kearifan
bersama oleh sebuah kelompok
budaya lokal ialah pengetahuan
orang dan diwariskan dari generasi
lokal
ke generasi Budaya terbentuk dari
menyatu
banyak unsur yang rumit, termasuk
kepercayaan, norma, dan budaya,
sistem agama dan politik, adat
serta diekspresikan dalam tradisi
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
dan mitos yang dianut dalam jangka
bangunan
waktu yang lama.
dan
karya
seni
yang
sudah
sedemikian
dengan
sistem
(Koentjaraningrat, 1990 : 181). Budaya
menampakkan
dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk
perilaku
yang
berfungsi
sebagai model-model bagi tindakantindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan tertentu
pada
suatu
tingkat
perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu. Oleh karena itu
budaya
secara
Kearifan lokal adalah dasar
diri
pasti
dalam
menyusun
komunikasi
strategi
kebijakan,
kearifan lokal,
dalam
terkandung pula
kearifan budaya lokal. Kearifan budaya
lokal
pengetahuan
sendiri
lokal
yang
adalah sudah
sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama.
277 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Pemerintah harus berupaya
Kebijakan
pemerintah
atau
menjaga
dan
mengembangkan
public policy, Charles O. Jones
kearifan
lokal
yang
dalam An Introduction to Study of
ada
di
masyarakat sebagai potensi yang
Public
Policy,
mengemukakan
besar untuk pembangunan di daerah
bahwa
“Public
policy
agar
hubungan
diantara
unit
sasaran dan membawa kemajuan
pemerintahan
tertentu
dengan
untuk
lingkungannya”.
pembangunan
akan
masyarakat.
melalui
tepat
Pemerintah
kebijakan-kebijakannya
Pengertian
adalah
kebijakan
yang berpihak kepada masyarakat
pemerintah berdasarkan pendapat
yang berdasarkan pada kearifan
Thomas R. Dye yang dikutip oleh
lokal
Riant D. Nugroho di dalam bukunya
sangat
pembangunan
penting,
karena
tidak
bisa
Kebijakan
Publik:
Formulasi,
menghilangkan adat istiadat dan
Implementasi, dan Evaluasi, yaitu
kekayaan budaya pada suatu daerah,
sebagai
tapi sebenarnya, memajukan potensi
pemerintah yaitu segala sesuatu
dan kekayaan yang ada di daerah
yang dikerjakan oleh pemerintah,
tersebut.
mengapa mereka melakukannya dan hasil
Kebijakan publik memiliki banyak pengertian, dimana istilah kebijakan
atau
kebijaksanaan
seingkali dipahami sebagai suatu program, undang,
keputusan,
undang-
ketentuan-ketentuan,
ataupun peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Kebijakan terutama kebijakan pemerintah telah menjadi suatu kajian khusus dalam disiplin ilmu pemerintahan. Berikut ini
akan
diuraikan
berikut:
yang
“Kebijakan
membuat
sebuah
kehidupan bersama tampil berbeda,” (2003:3). Pendapat
tersebut
dapat
diartikan sebagai proses analisis dan politik yang amat kompleks, dimana tidak mengenal awal maupun akhir, serta mempunyai batas-batas yang sesungguhnya Serangkaian yang
kompleks
tidak
pasti.
kekuatan-kekuatan disebut
sebagai
suatu proses pembuatannya itulah
pengertian
kebijakan dan pemerintah. 278 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
yang selanjutnya akan membuahkan hasil berupa kebijakan pemerintah. Lingkungan
(environment)
Lingkungan
hidup
mempunyai aspek sosial, budaya, ekonomi dan geografi dengan corak
merupakan salah satu faktor penting
ragam dan daya dukung
dalam
kesinambungan
berbeda. Politik pembangunan -
sistem.
Penekanan
sebuah
yang
terhadap
terutama-di
lingkungan (baik internal maupun
berkembang
eksternal) akhir-akhir ini semakin
menitikberatkan pada pertumbuhan
berkembang
ekonomi
karena
lingkungan
diyakini
(environment)
negara-negara yang
lebih
untuk
mengejar
kesejahteran
rakyat
merupakan faktor yang berpengaruh
mendatangkan
permasalahan
besar dalam berjalannya sebuah
bidang lingkungan.
sistem.
sering di
Permasalahan lingkungan ini A.
D
Hall/
R.E
Fagen
biasanya bersumber pada dorongan
mengartikan sistem sebagai : “….a
untuk memanfaatan secara terus
system is a set of object together
menerus dan berlebihan sumber
with relationships, sementara Russel
daya alam tanpa memperhatikan
L Ackoff mendefinisikan sistem
daya dukung sumber daya alam
sebagai : “…. a system is any entity,
tersebut.
conseptual or physical, wich consist
kemakmuran, sumber daya alam
of interdependent parts...". Dan
dipandang sebagai faktor produksi
banyak
untuk
lagi berbagai definisi
Untuk
mengejar
mewujudkan
tujuan
mengenai sistem yang dikemukakan
pembangunan ekonomi namun tanpa
oleh para ilmuwan. Dari berbagai
memperhatikan dampaknya.
definisi tersebut, sebagian besar
Akhir-akhir
ini
alam
menekankan sistem sebagai suatu
Indonesia
banyak
kumpulan
perubahan
lingkungan,
(keseluruhan) elemen-
di
mengalami banyak
elemen, yang saling berinteraksi dan
musibah seperti banjir besar, tanah
menuju ke arah pencapaian tujuan
longsor, satwa yang menyerang
atau sasaran-sasaran tertentu
manusia.
Kerusakan
lingkungan
alam yang berhubungan dengan 279 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
manusia adalah aktivitas-aktivitas
menunjukkan bahwa posisi antara
industri kapitalis modern. Desakan
negara dengan masyarakat tidak
persaingan di bidang industri yang
berimbang
merupakan
terlihat
prinsip
kapitalisme
dan
masing
mempunyai
masing
kepentingan
melahirkan berbagai tindakan yang
yang berbeda-beda, baik di daerah
lepas kontrol dalam pendayagunaan
rural
atau pengolahan sumber daya alam
lingkungan tersebut harus disadari
untuk kebutuhan industri dan dalam
akan
penerapan teknologi industri yang
perekonomian
tidak mempertimbangkan kondisi
kehidupan sosial.
alam.
maupun urban.
merusak
infrastruktur
dan
Adanya Pengelolaan
sumberdaya
lingkungan
Degradasi
mengganggu
degradasi
yang
menyebabkan
alam secara lestari penting untuk
bencana
bisa mengembangkan gaya dan pola
diminimalisasi
hidup
dengan
kerjasama pengelolaan sumberdaya
kemampuan daya dukung alam.
alam antara Pemerintah dengan
Dalam
maka
perangkatnya, dan masyarakat lokal
yang
dengan kearifan dan pengetahuan
yang
harmonis
hubungan
pengembangan harmonis
ini
teknologi
dengan
keperluan
lokal
tersebut,
yang
akan
apabila
bisa ada
dimilikinya,
Semua
diintegrasikan
lewat
menyerap tenaga dan peningkatan
kemudian
daya dukung alam sangat penting.
kebijakan yang dikeluarkan dan
Pemanfaatan sumber daya
terlihat dari proses pelaksanaannya
alam yang tidak terkontrol akan mengakibatkan
kerusakan
lingkungan dan konflik. Konflik ini
280 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 STRATEGI KOMUNIKASI MENGENAL SASARAN KOMUNIKASI PEMILIHAN MEDIA PENGKAJIAN TUJUAN KOMUNIKASI PERAN KOMUNIKANTOR
KEBIJAKAN PEMERINTAH
KEARIFAN LOKAL
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP ASPEK SOSIAL BUDAYA EKONOMI GEOGRAFI POLITIK
Gambar 1. Kerangka Pemikiran a. Observasi,
3. Metode Penelitian Metode digunakan
penelitian dalam
yang
penelitian
ini
yaitu
pengumpulan data dengan cara
mengamati
langsung
adalah metode penelitian deskriptif
objek
dengan pendekatan kualitatif. Pada
berkaitan dengan masalah
penelitian
penelitian
menekankan
ini,
peneliti
pada
lebih
penyelidikan
penelitian
b. Wawancara, yaitu cara yang
untuk memahami masalah sosial
dipergunakan
berdasarkan
mencoba
pada
pandangan
yang
untuk mendapatkan
informan tentang suatu masalah.
keterangan atau pendirian
Adapun tujuan dari metode tersebut
secara lisan dari seorang
untuk membuat gambaran secara
informan
sistematis,
formal,
dan
aktual
bertatap
mengenai
fakta,
sifat,
serta
muka
yang
akan diteliti lebih terperinci.
penelitian
data
yang
digunakan
cara
langsung
dengan beberapa informan
hubungan antara fenomena yang
Adapun teknik pengumpulan
dengan
c. Studi
berkaitan
pustaka,
dengan
yaitu
dalam
pengumpulan data dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
mempelajari, dan menyeleksi pustaka
referensi
buku,
281 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
jurnal dan bahan tertulis
pemerintah
lainnya
pembuat kebijakan
Dalam
penelitian
daerah
sebagai
ini
b. Tokoh budaya : Awa Kartiwa
pengambilan sumber data dilakukan
(60 tahun), pekerjaan petani
secara
yang
purposif,
pertimbangan
yaitu
tertentu,
dengan misalnya
selalu
masyarakat
mengajak memperhatikan
orang tersebut yang dianggap paling
lingkungan hidup berdasarkan
tahu tentang apa yang diharapkan
kearifan lokal
atau
sebagai
penguasa
yang
c. Warga
masyarakat
:
Odoy
memudahkan peneliti menjelajahi
Ruhimat (40 tahun), pekerjaan
obyek atau situasi social yang
wiraswasta (pengrajin)
diteliti. (Sugiono, 2010 : 54). Dalam
d. Kepala Desa Sindang Kerta,
proses penentuan informan, berapa
Cipatujah, Tasikmalaya : Odang
jumlahnya
tidak
ditentukan
Firman (38 tahun), sebagai
sebelumnya,
namun
berdasarkan
pertimbangan informasi.
berdasarkan keterkaitannya dengan komunikasi
perlindungan
dan
kebudayaan masyarakat sekitar
kebijakan
e. Pengusaha material dan pasir
pengelolaan
besi : Eggi (30 tahun), pelaku kegiatan
hidup berdasarkan kearifan lokal di
besi
Sindangkerta
Kecamatan
penambangan
Sindangkerta
Informan terdiri dari 6 (enam)
Kabupaten
orang, yaitu :
Hendar Seksi
pasir
f. Ketua RT. 01 RW 01 Desa
Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.
a. Kepala
tingkat
beluk tambang pasir besi dan
sumber daya alam dan lingkungan
Desa
pemerintah
pertama yang mengetahui seluk
Informan dipilih secara purposif
strategi
wakil
(40
Cipatujah Tasikmalaya tahun),
:
wakil
Pengawasan
anggota masyarakat yang peduli
Dinas Pertambangan dan Energi
dengan kelestarian alam dan
Kabupaten Tasikmalaya : Pepen
masyarakat
Ucu
tanggungjawabnya.
Atilah,
mewakili
yang
menjadi
282 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
B. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil wawancara dengan dinas
penambangan pasir besi, yang dapat ditempuh dengan merumuskan dan
pertambangan kabupaten Tasikmalaya
mengimplementasikan
berbagai
diperoleh informasi bahwa kebijakan
kebijakan hukum yang
berkaitan
penambangan
tidak
dengan penambangan pasir besi yang
disosialisasikan sampai ke masyarakat
berlandaskan pada kearifan lokal agar
hanya
tidak terjadi krisis dimasyarakat.
pasir
kepada
besi
aparat
desa
dan
pengusaha, hal tersebut mengakibatkan
Proses penambangan pasir besi
terjadi perbedaan pemahaman tentang
yang
kebijakan di masyarakat . Ini dapat
Tasikmalaya secara umum melibatkan
diartikan
perilaku tiga stakeholder utama yaitu :
terjadi bias atas kebijakan
terjadi
di
di
Kabupaten
pemerintah. Dari hasil wawancara dan
(1)
observasi pada pelaksanaan sosialisasi
melakukan penambangan pasir, (2)
kebijakan diketahui bahwa sebagian
Pemerintah yang
besar
tidak
pengendali penambangan pasir besi,
perlindungan
dan (3) Masyarakat pemilik lahan
warga
mengetahui
masyarakat
kebijakan
Investor/pengusaha
yang
berperan sebagai
dan pengelolaan sumberdaya alam dan
penambangan pasir
lingkungan, walaupun menyadari dan
diantara ketiga stakeholder tersebut
bisa
akan
merasakan
secara
langsung
sangat
besi.
Interaksi
menentukan
dan
dampak buruknya terhadap kondisi
mempengaruhi kondisi penambangan
lingkungan
pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya.
Akibat kebijakan yang bias ini adalah
dampak
negatif
terhadap
lingkungan. Dampak negatif tersebut
Interaksi diantara ketiga stakeholder tersebut diperlihatkan dalam Gambar 1 dibawah ini:
dapat diminimalisasi agar kegiatan penambangan yang sudah berlangsung dapat dilakukan tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Dalam kaitan inilah pemerintah seharusnya dapat mengambil
peran
peraturan/kebijakan
melalui kegiatan
283 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015 Kebijakan Pemerintah tentang lahan konservasi dan ekspor nonmaterial (pasir besi)
Penerimaan dan Pemahaman Penerima Sosialsasi
Sosialisasi Kebijakan Kebijakan yang bias terkait penambangan pasir besi
Dorongan Penawaran lahan konservasi oleh masyarakat pemilik lahan penambangan pasir besi
Bias
Potensi dan peluang terjadinya penambangan pasir besi di lahan konservasi
Dorongan permintaan lahan penambangan pasir besi oleh Investor di lahan konservasi
Gambar 1 Bagan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penambangan Pasir Besi
Terjadi sosialisasi kebijakan yang
sebuah
krisis,
lembaga
kurang efektif karena menimbulkan
kaitannya
perbedaan
penambangan pasir besi ini adalah
pemahaman
tentang
dengan
atau
kebijakan yang ada, didukung oleh
pemerintah
dorongan
kebutuhan
ekonomi
kepekaan dan pengetahuan tentang
masyarakat
hal
semakin
pendapat atau keinginan khalayak
mendorong terjadinya penambangan
yaitu masyarakat, dan isu-isu yang
pasir yang tidak peduli pada kerusakan
membentuk
lingkungan
1999:48).
Sosialisasi
tersebut
krisis
mempunyai
tersebut
(Ray,
hanya
Hasil wawancara peneliti dengan
dilakukan kepada aparat desa dan para
beberapa informan masyarakat dan
investor. masyarakat sebagai khalayak
didukung hasil penelitian dari Nawari
yang
kebijakan
Ismail, masyarakat Tasikmalaya masih
tersebut tidak mendapatkan informasi
banyak melakukan beberapa upacara
yang memadai, hal itu akan memicu
tradisional, seperti upacara hajat laut
terjadinya krisis di masyarakat.
(2011:166) terlihat dalam upacara
harus
kebijakan
harus
kondisi
mengetahui
komunikasi yang efektif berpusat kepada khalayak, dalam menangani
tersebut sebagai rasa syukur atas keberkahan dan rejeki yang Tuhan
284 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
berikan lewat kekayaan alam yang
hanya
melimpah salah satu sumbernya dari
kebijakan
laut. Masyarakat sangat menjaga dan
kebijakan yang baru tersebut tidak
memelihara
dibagikan secara tertulis tetapi hanya
lingkungan
warisan
leluhur.
sebagai Kegiatan
dilakukan baru,
pengarahan
sekali
bila
itupun
seringkali
saja.
Hal
tersebut
penambangan pasir besi yang tidak
mengakibatkan
memenuhi aturan akan merusak laut
memberikan
yang menjadi sumber penghasilan
masyarakat karena kurang memahami
masyarakat dalam jangka panjang,
kebijakan
semua
untuk
wawancara dengan aparat desa, mereka
kepentingan dan keuntungan sebentar.
tidak dibekali pengetahuan yang cukup
Masyarakat akan kembali menyadari
dan
hal tersebut jika pemerintah dan
pemerintah agar bisa menjelaskan dan
semua
mensosialisasikan kebijakan yang ada
akan
rusak
hanya
yang
berkepentingan
mereka
ada
pemahaman
tersebut,
tidak
tidak
ada
bisa
kepada
dari
pembinaan
hasil
oleh
menjadikan kearifan lokal sebagai
Dua golongan tokoh masyarakat
pengangan dalam melakukan semua
yang ada ditasik yaitu tokoh agama dan
aktifitas hidup.
tokoh budaya, kedua golongan tersebut
Dibutuhkan yang
tepat
kebijakan
peran
untuk
komunikator menyampaikan
pemerintah
mulai
dapat
dijadikan
disesuaikan
dengan
komunikator keahlian
dan
dari
kemampuan
mereka
dalam
kalangan pemerintah itu sendiri atau
memberikan
pemahaman
kebijakan
dari masyarakat,
syarat
menjadi
kepada masyarakat Masyarakat
komunikator
yang
baik
adalah
mempunyai
itikad
baik
(good
dengan baik, informasi tentang mereka
intentions), kelayakan untuk dipercaya
hanya didapatkan pemerintah lewat
(trustworthiness), dan kecakapan atau
aparat desa dan tokoh masyarakat, hal
keahlian (Effendy, 1993:126)
tersebut
Komunikator sosialisasi kebijakan adalah
aparat
desa
dan
tokoh
tidak teridentifikasi
belum
bisa
mengidentifikasikan khalayak secara menyeluruh.
masyarakat, mereka dikumpulkan ke
Beberapa kelompok yang ada di
dinas dalam sebuah pertemuan yang
masyarakat yaitu kelompok kesenian,
285 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
pengajian maupun kelompok yang
kemudian setiap desa yang memiliki
dibentuk oleh masyarakat lainnya yang
wilayah pesisir terdapat
ada di masyarakat selain sebagai ajang
penggerak pariwisata (KOMPEPAR)
berkumpul untuk bisa mencurahkan
kelompok
Kelompok-kelompok
pendapat bisa juga jadi pilihan media
yang
untuk
kebijakan.
SUNDA PAKIDULAN (DSP) yang
berbasis
bergerak dalam bidang pemeliharaan
komunitas bisa menjadi pilihan, untuk
tradisi khas Sunda Pakidulan Priangan
memudahkan
menentukan
memiliki kegiatan rutin yaitu festival
khalayak sasaran karena dalam strategi
budaya khas pakidulan setahun sekali
komunikasi secara makro khalayak
dan lain-lain. Selain itu forum warga
perlu
mensosialisasikan
Sosialisasi
kebijakan
dalam
dibagi-bagikan
kelompok
sasaran
terbentuk
ada
masyarakat DANGIANG
lagi
menjadi
Sindangkerta, komunitas ini bergerak
(target
groups)
dalam
bidang
peduli
sehingga lebih bisa dipantau dan
terlahir
diarahkan
selatan menjadi area tambang pasir
sesuai
dengan
tujuan
komunikasi (effendy, 1993:128) Tradisi Upacara Hajat Lembur, Upacara Hajat Laut atau kini berubah
pantai
karena
lingkungan,
(biji
lingkungan
besi)
yang
pantai
merusak
lingkungan Peneliti merancang sebuah model
nama menjadi Sukuran Laut (dalam
strategi
rangka islamisasi budaya), dan wayang
berdasarkan temuan di lapangan dan
golek. Ketiga budaya lokal tersebut
studi
hidup dan berkembang di masyarakat
dijabarkan
Tasik.
komponen
Akan
tetapi
media-media
komunikasi
literatur.
kebijakan
Model
berdasarkan
tersebut komponen-
komunikasi
yang
budaya baru lain sebetulnya ada,
diintegrasikan dengan kearifan dan
seperti,
budaya lokal yang ada dimasyarakat
kemasyarakatan
komunitas-komunitas yang
merupakan
produk tardisi modern dan pos modern,
tasikmalaya. diperlihatkan dalam bagan dibawah
ini:
286 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
KOMUNIK ATOR
SUMBER
PP daerah konserva si Kepmen ekspor nonmate rial UU pertamb angan dll
Semua aparat pemerinta han yang terkait: Ka Dinas Wak dinas Kepala seksi pengawas an dll
Ringkasan Alih bahasa Simbol Budaya Lokal
Aparat Desa RT dan RW
Tokoh Masyarakat: - Tokoh Agama - Tokoh budaya
Kearifan Lokal: Menjaga dan melestarik an alam Gaya hidup sederhana Selalu mensyuku ri karunia Tuhan
MEDI A
PESAN
Pengemasan Pesan oleh penyampai pesan
-Papan Info -Temu Warga
Pengajia n -upacara tradision al (Hajat Lembur dll) Kel kesenian
KOMUNIK AN
Masyarakat: 1.Pemahaman ttg Kelestarian lingkungan, 2. Ketaatan pada aturan 3. Pemahaman kebijakan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Investor: Pemahaman ttg peraturan/ke bijakan pemerintah dan Kepatuhan pada aturan
Sanksi dan monitoring
Gambar 2. Strategi Komunikasi Kebijakan berdasarkan kearifan lokal
C. SIMPULAN
DAN
kebijakan
perlindungan
dan
pengelolaan sumberdaya alam
REKOMENDASI Dalam penelitian ini dapat diambil
dan
kesimpulan sebagai berikut:
berdasarkan kearifan lokal adalah
1.
lingkungan
hidup
source (sumber) yang digunakan
nilai-nilai luhur yang ada di
dalam
masyarakat.
strategi
komunikasi
Nilai-nilai
luhur
287 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
tersebut
dapat
terlihat
dari
diintegrasikan dengan nilai-nilai
falsafah dan budaya lokal yang tumbuh
2.
dan
berkembang
di
4.
Media
komunikasi
digunakan
Komunikator yang tepat dalam
komunikasi
strategi
kebijakan
perlindungan dan pengelolaan
perlindungan dan pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan
sumberdaya alam dan lingkungan
hidup berdasarkan kearifan lokal
hidup berdasarkan kearifan lokal
adalah media tradisional yang
adalah aparat pemerintah yang
masih
didukung oleh tokoh masyarakat
berkembang di masyarakat.
komunikasi
tokoh
budaya,
dalam
yang
masyarakat
dan
strategi kebijakan
digunakan
dan
melalui
Kemudian saran yang peneliti ajukan
pembinaan yang terus menerus
setelah penelitian ini selesai dilakukan
dilakukan
adalah:
sehingga
semua
komunikator dapat memahami
3.
luhur yang ada dimasyarakat
1.
Nilai-nilai
luhur
yang
ada
dan dapat mengemas pesannya
dimasyarakat harus dibina dan
sesuai
dikembangkan oleh Pemerintah
dengan
keahliannya
masing-masing
karena
Perencanaan pesan dalam strategi
berharga yang dapat mendukung
komunikasi
dan menunjang pembangunan.
kebijakan
merupakan
perlindungan dan pengelolaan
Salah
sumberdaya alam dan lingkungan
dikeluarkannya peraturan daerah
hidup berdasarkan kearifan lokal
yang
melalui pengalihan kode bahasa
dilaksanakan
ke dalam bahasa sunda kemudian
terkait
dokumen
pembinaan
kebijakan
disederhanakan
dalam
sebuah
dengan
pengetahuan
kebijakan tersebut setelah itu
dapat
dengan
secara oleh
dalam
program
kutipan kebijakan yang masih relevan
satunya
modal
cara
langsung dinas-dinas melakukan
melalui
program-
yang
terus
berkelanjutan. 2.
Tokoh agama dan budaya yang ada di masyarakat
dilibatkan
dalam proses kebijakan yang 288 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
dilakukan
oleh
pemerintah
Implementasi,
misalnya melalui pertemuan rutin dan pelatihan sosialisasi
mengenai
cara
Islamy, Irfan, 2002. Prinsip-Prinsip
kebijakan-kebijakan
Perumusan
Kebijaksanaan
Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Dokumen kebijakan yang ada
Ismail, Nawari, 2010. Konflik Umat
dialihkan dalam sebuah kutipan
Beragama dan Budaya Lokal.
kebijakan yang lebih sederhana
Bandung : Lubuk Agung
tetapi masih sesuai dan relevan dengan
kebijakan
Lubis, Solly. 2007. Kebijakan Publik.
aslinya.
Kutipan tersebut dibagikan ke
4.
Evaluasi.
Jakarta. Elex Media Komputindo
yang ada. 3.
dan
Bandung; Mandar Maju Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
pihak-pihak yang terkait.
Penelitian Kualitatif. Bandung :
Media tradisional harus dibina
Rosdakarya
dan
didukung
melalui
keberadaannya
kebijakan
Parsons, Wayne. 2001.Public Policy.
pemerintah
Pengantar Teori dan Praktek
daerah dan pembinaan secara langsung dari dinas-dinas terkait.
Analisis Kebijakan. Ray,
Sally
J,
1999.
D. DAFTAR PUSTAKA
Communication
Anderson, James A. 1994. Public
Management
Strategic
in (Lessons
Crisis from
Policy Making, An Introduction.
TheAirlines Industry).
New York: Holt, Rinehart and
States of America : Quorum
Winston.
Books
Bungin,
Burhan,
2010.
Penelitian
Solichin
Wahab.
1997.
United
Analisis
Kualitatif. Jakarta : Kencana
Kebijaksanaan Dari Formulasi
Dunn, William N. Muhadjir Darwin.
Ke Implementasi Kebijaksanaan
(peny).1995. Analisis Kebijakan
Negara. Jakarta: Bina Aksara
Publik. Yogyakarta: Handinita
Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian
Graha Widya.
Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Dwidjowijoto, Riant Nugroho. 2006. Kebijakan
Publik
(Formulasi,
Suryaningrat.
Perumusan Kebijakan
dan Koordinasi Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
289 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, Juni 2015
Widodo,
Joko.
Kebijakan
2007.
Publik.
Analisis Malang:
Banyumedia. Winarno, Budi, 2002, Kebijakan Publik :
Teori
Yogyakarta:
dan
Proses, Media
Pressindo.
290 Strategi Komunikasi Kebijakan Perlindungan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Berdasarkan Kearifan Lokal Di Kabupaten Tasikmalaya