?cK Awon
MEMBANGUN BUDAY,A ORGANISASI DENGAN KEPEMIiNPINAN YANG EFEKTIF
Oieh: lis Prasetyo,
MM
Budaya Organisasi
Akhir-akhir ini istjtah budaya organisasi (organizational culture) banyak dijumpai di berbagai media, para ahli, praktisi maupun akdemisi tetah banyak metakukan anatisis dan kajian berkaitan dengan budaya organisasi. Diskusi maupun
seminar tetah banyak disetenggarakan untuk mengungkapkan berbagai substansi yang berkaitan dengan pengembangan budaya organisasi, fungsi dan pengaruh serta manfaatnya untuk sebuah organisasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa budaya organisasi memang dirasakan sangat penting dan memitiki manfaat baik langstrng
maupun tidak tangsung terhadap perkembangan organisasi, tertutama datam kancah persaingan yang semakin ketat.
Para ahti berpendapat bahwa definisi budaya organisasi memitiki tiga hat
yang merupakan
ciri khas dari budaya
organisasi tersebut, antara
tain:1)
dipetajari,2) dimitiki bersama, dan 3) diwariskan dari generasi ke generasi. Factor yang pating penting bagi organisasi adatah bagaimana seorang pemimpin, ketua ataupun manajer sebuah organisasi dapat menciptakan dan memetihara suatu budaya organisasi yang kuat dan jetas.
ah[i peritaku organisasi Etiott Jacquest menyebutkan bahwa organisasi adatah: "the customary or troditionol woys of thinking ond
Seorang peritaku
doing things, which ore shared to o greater or lesser extent by oll members of the orgonizotion ond which new numbers must leorn ond least portially occept in
order to be accept into the sevice of the firm" artinya budaya organisasi adatah cara beffikir dan metakukan sesuatu yang mentradisi, yang dianut bersama oteh semua anggota organisasi dan para anggota baru harus mempelajari atau patting
sedikit menerimanya sebagian agar mereka diterima sebagai bagian
dari
organisasi.
dari uraian di atas dapat disimputkan bahwa budaya organisasi adatah merupakan perwakitan ciari norma-norma periiaku yang harus ciiikuti oteh anggota
organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hirarkhi organisasi. Bagi organisasi yang masih didominasi oleh pendiri, maka budaya organisasi akan
menjadi wahana untuk mengkomunikasikan harapan-harapan pendiri kepada anggota organisasi yang tain, sedangkan bagi organisasi yang diketota oteh seorang
manajer atau pimpinan yang bersifat otokratis yang menerapkan
gaya
q,
kepemimpinan
"top dovln", maka budaya
organisasi juga akan berperan untuk
mengkomunikasikan harapan-harapn mereka.
Kepemimpinan yang Efektif Pemimpin yang
efektif merupakan orang-orang dengan motivasi tinggi
datam memimpin dan mengendatikan organisasi, para pemimpin yang efektif dengan sukareta akan berusaha mencapai sasaran dan target yang tinggi dengan
menetapkan standar-standar prestasi yang tinggi bagi mereka sendiri. Pemimpin
efektif mempunyai sifat energik, menykai segata sesuatu yang sifatnya menantang dan menykai permasatahan-permasatahan sulit dan tidak terpecahkan yang muncul
di
lingkungan organisasi. Seorang pemimpin
efektif akan berusaha
mengubah
keinginan seseorang untuk metakukan sesuatu hal dengan menunjukkan arah yang
harus ditempuh dan membina anggota kelompok kearah penyelesaian hasil pekerjaan ketornpok. Didalam suatu organisasi terdapat dua pengaruh yang timbul dari hubungan
antara pimpinan cian anggota organisasi, maksudnya terdapat interaksi dan reaksi
timbal batik dari orang-orang yang ada datam suatu organisasi. Seorang pemimpin mempunyai misi atau tujuan yang ingin dicapainya, pemimpin akan berusaha
menterjemahkan misi tersebut dengan mendorong para pengikutnya hingga mencapai tingkat prestasi yang cukup memuaskan (misi organisasi).
Efektif jika dikaitakan dengan kepemimpinan (teadership) berkaitan dengan hat-hat apa yang harus ditakukan (what ore the things to be accomplished,), sedang efisien dikaitkan dengan manajemen, yang mengukur bagaimana sesuatu dapat ditakukan dengan sebaik-baiknya (how can certoin things
be best occomplished)Kepemimpinan Efektif dalam Pengembangan
Kepemimpinan yang
SDlvi
efektif datam dunia kependidikan
memberikan
pengaruh terhadap pengembangan sumber daya manusia dengan cara: 1 ) offering
inte{lectuol stimu{otion; pemimpin efektif mendorong refteksi dan tantangan bawahannya untuk menguji asusmsi tentang pekerjaannya, dan berpikir kembali bagaimana dapat ditampitkan dengan baik. 2) providing individuolized support;
sebagian besar perbaikan memertukan tingkat ketertibatan individuaI yang
signifikan, pemimpin yang efektif menunjukkan kepedutian dan perhatian terhadap kebutuhan dan perasaan karyawan. Pemimpin menyediakan insentif dan
promosi kenaikan jabatan, baik
itu
kesempatakan mengikuti pendidikan dan
tepat kearah perbaikan. 3l providing on apprapriote model; kepemimpinan efektif datam institusi pendidikan dapat dijadikan sebagai contoh pengawasan yang
yang konsisten sesuai dengan nilai dan tujuan untuk staf dan lainnya untuk diikuti.
Kepemimpinan Efektif dalam Pengembangan Organisasi Keoemimpinan datam organisasi pendidikan menaruh perhatian pada aspek
institusi sebaga.i mena organisasi dan masyarakat, dengan menaruh perhatian pada proses internat dan hubungan eksternal. Pemimpin yang
efektif
memungkin
institusi pendidikan untuk berfungsi sebagai masyarakat pembetajar professional untuk mendukung dan menopang kinerja seturuh karyawan, termasuk di datamnya
guru (dosen) dan juga mahasiswa. Datam mengembangkan organisasi, seorang pemimpin efektif dapat berfungsi sebagai: 1) strengthening school culture; pemimpin efektif membantu datam mengembangkan budaya sekotah (institusi pendidikan) yang mewujudkan norma, nitai, kepercayaan, dan sikap bersama yang menggambarkan kepedutian bersama dan kepercayaan diantara pada anggota. 2)
modifying orgonizational structure; pemimpin datam institusi pendidikan metakukan pengawasan dan penyesuaian mengenai struktur organisasi datam institusinya, termasuk bagaimana tugas ditakanakan, penggunaan waktu untuk menyetesaikannya, pengatokasian pertengkapan, penawaran dan sumber-sumber
lainnya, dan segata prosedur operasiona[ rutin yang ada di datam institusi. Pemimpin efektif datam institusi pendidikan membuat perubahan structural tangsung yang dapat menghasilkan kondisi
positif bagi proses betajar
dan
membetajarkan.
3l building colloborotive processes; pemimpin datam institusi pendidikan mempertinggi kinerja dari institusi yang dipimpinnya dengan menyediakan kesempatan seturuh staf untuk berpartisipasi datam pembuatan keputusan berkaitan denqan isu yang mempenqaruhi mereka dimana pengetahuan mereka sangat penting. Dengan cara ini, pemimpin membantu yang lain untuk membentuk
institusi pendidikan dengan cara menyempurnakan tujuan bersama. 4\ managing the environment; pemimpin efektif bekerja dengan perwakitan yang berasal dari lingkungan disekitarnya, termasuk orang tua, anggota masyarakat, pemerintah dan industn, dan lainnya. Kepemimpinan Efektif dalam Membangun Budaya Organisasi Seorang pemimpin
efektif datam membangun budaya organisasi
yang
dipimpinnya harus berperan menjadi sosok dari budaya yang akan dibangunnya,
pemimpin harus mampu membantu bawahan untuk menciptakan rasa memitiki
diri bagi para pekerjanya,
jati
seorang pemimpin harus mampu mengembangkan
keikatan pribadi antara karyawan dengan institusi dimana mereka bekerja, rasa
memiliki merupakan modal dasar bagi seorang pemimpin datam mendorong karyawan untuk mencapai misi dan tujuan dari orqanisasi, tanpa adanya jkatan pribadi (rasa memitiki) karyawan terhadap organisasi, seorang pemimpin akan kesutitan untuk menterjemahkan visi, misi dan tujuannya datam memimpin organisasi- PemimDin juga harus dapat membatu menciDtakan stabitisasi organisasi sebagai suatu sistem sosiat, dimana orang-orang yanq ada didatam organisasi merupakan satu kesatuan sosiat yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Seorang pemimpin juga harus mampu menjadi pedoman peritaku, sebagai hasiI dari norma-norma peritaku yang sudah terbentuk. Pada dasarnya, untuk membangun budaya organisasi yang kuat memertukan
waktu yang cukup lama dan bertahap, boteh jadi datam perjatanannya akan mengatami pasang surut yang berbeda dari waktu ke waktu. Budaya organisasi yang kuat memitiki beberapa tujuan, satah satunya adatah mendapatkan usahausaha produktif karyawan dan membantu setiap orang untuk bekerja mencapai
tujuan-tujuan yang sama.
Pengertian Budaya Organisasi - Manusia adalah makhluk yang berbudaya, setiap aktifitasnya mencerminkan sistem kebudayaan yang berintegrasi dengan dirinya, baik cara berpikir, memandang sebuah permasalahan. Pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
Iludava Organisasi Menurut Para Ahli- Kata buriaya (Culture) sebagai srtatu konsep berakar dari kajian atau
Robbins (1999 :282) senrua organsasi nienrpuyai budaya yang tidak tertulis yang mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat diterima dengan baik maupun tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan beberapa bulan, kemudian setelah itu kebanyakan N4enr.rrut
karyawan akan memahami buda:-a organiasi mereka seperti, bagaimana berpakaian untuk kerja dan lain sebagainya Gibson (lgg7 : 372) mendeJinkikan buduya organisasi sebagai sistem yang menembus nilainilai, keyakinan, dan norrna yang ada disetiap organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunhan efektifitas tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan noi:ma-norrna yang dianut
Tingkatan Budaya Organisasi Dalam mempelajari budaya organisasi ada beberapa tingkatan budaya dalam sebuah organisasi,, dari yang terlihat dalam perilaku (puncak) sampai pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya organisasi dalam tiga kelas, antara lain :
l.
Artefak Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan hsik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2.
Nilai-nilai
Yang
mendukung Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunatan anggota organisasi untuk menilai organisasi. perbuatan, situasi clan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
3.
Asumsi
dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hr,rbungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka Sementara Lundberg (dalam Mohyi, 1999:196)dalam studinya yang melanjutkan penelitian (pendapat) Schein dan menjadikan tingk-atan budaya organisasi sebzrgai topik utama mengkiasifikasikan buciaya organisasi ciaiam empai keias, yaitu
Artefak 1) Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
Perspektif Perspektif adalah aturan-aturan dan norma vag dapat diapiikasikan dalam konteks tertentu, misainya untuk menyelesaikan masaiah-masaiah )'ang dihaciapi, cara anggoia organisasi mendefinisikan situasi-siatuasi yang muncul. Biasanya anggota menyadari perspektif ini.
2)
Nilai
3)
Nilai ini lebih abstrak dibanding perspektif, walaupun sering diungkap dalam filsalat organisasi menjalankan
dalam
4) Asumsi ini seringkali tidak disadari lebih dalam dari artefak, perspektif dan nilai
mlslnya Asumsi
Fungsi Budaya Organisasi Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (.1997 : 2l) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai pengikat suatu masyarakat 3. Sebagai sumber 4. Sebagai kekuatan penggerak 5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah 6. Sebagai pola perilaku 7. Sebagai warisan 8. Sebagai pengganti formalisasi 9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap pembahzr"n i0.
Sebagai proses yang menjaciikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbeniuk
nation
-
state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294\ fungsi budal,a didalam sebr"rah organisasi adalah
l.
23.
4.
Budaya Budaya Budaya Budaya
mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas berarti identitas bagi suatu anggcta crganisasi memperrnudah timbulnya komitmen meningkatkan kemantapan sistem sosial
:
Membangun dan Membina Budaya Organisasi Kebiasaan pada saat ini, tradisi, dan cara-cara umum untuk melaksanakan pekerjaan kebanyakan berasal dari apa yang telah dilaksanakan sebelumnya dan tingkat keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Ini membawa kita kepada sumber utama dari budaya sebuah organisasi yaitu para pendirinya Para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dan-rpak yang penting dalam pembentr-rkan
budaya awal organisasi, karena para pendiri tersebut adalah orang-orang yang mempunyai ide awai, mereka juga biasanya mempunyai bias tentang bagaimana ide-icie tersebut harus ciipenuhi. Menurut Robbins (1999: 296) Budaya organisasi merupakan hasil dari interaksi antara
1. Bias dan asumsi pendirinya 2. Apa yang telah dipelajari oleh para anggota pertama
organisasi, yang dipekerjakan
oleh pendiri
Tahapan-tahapan pembangunan budaya organisasi dapat diidentifrkasikan sebagai berikut (Nimran , 20A4:137)
l.
2. 3.
4.
seseoftrng (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasmr tentang sebuah usaha baru pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para pemikir, dan menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan organisasi, mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain sebagainya orang-orang lain dibawa kedalam organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama
Begitu juga Nimran (2004: 138) menulis bahwa pembinaan budaya organisasi dapat dilakukan dengan serangkaian langkah sosialisasi berikut :
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7.
seleksi pegawai yang obyektif penempatan orang dalam pekerjaannyayang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya (the right man on the place) perolehan dan peningkatan kemahiran melalui pengalaman pengukuran prestasi dan pemberian imbalan yang sesuai penghayatan akan nilai-nilai kerja atar-r lainnya yang penting cerita-cerita dan faktor organisasi yang menumbuhkan semangat dan kebanggaan pengakuan dan promosi bagi karyawan yang ber,orestasi
Hafldhuddin et. al (2003:60) menyebutkan bahwa. pencipta budaya adalah seorang pemimpin. Setiap pemimpin pasti memiliki visi dan misi tertentu yang kemudian disebarkan ke bawahannya laiu meniaCi kcbiasaan-kebiasaan dan pada akhirnya hal ini menjacii buda,va, Rasuluiiah SAW memandang orang lain sebagai manusia yang seutuhnya artinya bahwa Rasulullah ticlak
membeda-bedakan derajat seseorang, meskipun itu bawahan, misalnya : Rasulullah menganggap pambantu rumah tangga beliau sebagai saudara, implikasinya apa yang dimakan oleh pembantu sama dengan apa yang dimakan oleh Rasulullah begitu pula yang dipakai. Jika setiap pemimpin perusahaan melakukan hal yang sama, maka hasilnya akan lebih baik, karena jika suasana kerja sudah terbentuk dengan suasana yang kondusif maka karyawan akan lebih menikmati pekerjannya, kemudian muncttl kreatihtas-kreatifitasnya.
Sikap Rasulullah yang penyayang berdasarkan pada Al-Qur'an surat Ali-lmran:159 Artinya:
"Maka disebabkan rahmat dsari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mareka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah n-lereka. Ir{ohcnkanlah ampun bagi mereka dan bermusyarvarahlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabiila kamu telah membulatkan tekat, nraka bertawakkallah kepada Allah- Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepa
Daftar
Pustaka
Pengertian Budaya C)rganisasi Menurut Para
Ahli >> Definisi
dan
Contohnya Luthans Fred, (2006), Perilaku Organisasi, Andi Yogyakarta. Sutrisno Edy, (2010), Budaya Organisasi, Kencana Prenada Media Group Jakarta. Mangkunegara Anwar Prabu, (2008), Perilaku dan Budaya Organisasi, Refika Aditama Bandung
Selasa, 25 Mei 2010 RUDAYA ORGANISASI Budaya organisasi adalah satu u,rrjud anggapan yang dimiliki, diterima secara implicit oleh kelompok dan menentr"rkan bagairnana kelompok tersebut rasakan, pikirkan , dan bereaksi terhadap lingkungannya )'ang beraneka ragam. Budaya merefleksikan nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh anggota organisasi. |Jilai-nilai tersebut cenderung berlangsung dalam waktu lama dan lebih tahan terhadap perubahan. Tujuan penerapan budaya organisasi adalah agar seluruh individu dalam perusahaan atau organisasi memaruhi
oc lha vrdJ tn dJ LiiL LUUiLUi iU yuiLrlt9r ^nnro^l rr/qr/ ^o.cci.ro
thinL onrl iLvr !-eel in re!ntinn !n rrr rvrutrvrr LU fheee rrrlrv ailiiiN diu
problems. Menurut V,jay Sathe: "Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama anggoia masyarakat. Berdasarkan pendapat tadi dapat disimpulkan bahwa pengertian budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau system keyakinan, nilai-nilai dan norma-norrna yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Karakteristik dan Unsur-unsur Budaya Organisasi Fred Luthans (1989:50) berpendapat bahwa: "organizationalculture has a member of important characteristics. Some of the most readily agreed upon are the lollow'ing: observed behavioral
regulities, norrns, dominant, values, philosophy, and organizational climate". Stephen P.Robbins (1992:253) mengemukakan sebagai berikut: There appear to be ten characteristic that whwn mixed and mached, expose the essence of an organizations culture: individual initiative, risk '.olerance, direction, integration. management suppori. conl.iol. idcntili'. reward system, conflict tolerance and communicaiion patterns". Berdasarkan pendapat Fred Luthans dan Stepen P. Robbins dapat dikemukakan bahrva peiaksanaan buciaya organisasi dapat ciikaji ciari karakteristik buciaya organisasi, yaitu: l. Perilaku individu yang tampak. 2. Norma-n orrna y ang berlaku dalam organisasi. 3. Nilai-nilai yang dominan dalam kehidupan organisasi. 4. Falsafah manajemen. 5. Peraturan-peraturan yang berlaku. 6. Iklim organisasi. 7. Inisiatif individu organisasi. 8. Toleransi terhadap resiko. 9. Pengarahan pimpinan/manajemen. 10. Integrasi kerja. Ir Ir. l^\',L,,-^ouur\urrSqrr
lrr4rrqJvrrrvrr. -o-oiamon
12. Pengawasan kerja. 1
3. Identitas individu organisasi.
14. Sistem penghargaan terhadap prestasi kerja. 15. Toleransi terhadap konflik, dan 16. Pola komunikasi kerja. Menurut Susanto, unsur-unsur budaya organisasi adalah: lingkungan usaha, nilai-nilai, kepahlawanan, upacara, dan jaringan cultural. Menurut Daniel R.Denison, unsure-unsur budaya organisasi, adalah: asumsi dasar, seperangkat nilai dan keyakinan yang dianut, pemimpin, pedoman mengatasi masalah, berbagai nilai pewarisan, acuan perilaku, citra dan brand yang khas, dan adaptasi. Menurut Philiph Selnick, unsure-unsur budaya organisasi adalah: kumpulan orang, kerjasama, tujuan bersama, system koordinasi, pembagian tugas dan tanggungjawab, dan sumber daya organisasi. Sedangkan menurut Edgar H.Schein, unsure-unsur budaya organisasi adalah: Ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, rnodal, humum, adat=istiadat, perilaku/kebiasaan masyarakat, asumsi dasar, system nilai, pembelajaran, dan masalah adaptasi eksternal dan internal.
Fungsi Budaya Organisasi Sebuah buciaya organisasi memenuhi beberapa iungsi, yaitu: 1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawan. Sebagai contoh adalah mempromosikan inovasi yang memburu pengembangan produk baru. Identitas ini didukung dengan mengadakan penghargaan yang mendorong inovasi. 2. Memudahkan komitmen kolektiL Dimana para karyawan bangga menjadi bagian dari organisasi. 3. Mempromosikan stabilitas system social. Stabilitas system social mencerminkan taraf dimana lingkungan kerja dirasakan positif dan menduk*g, dan konflik serta perubahan diatur dengan efektif. Organisasijuga berusaha meningkatkan stabilitas melalui budaya promosi dari dalam. Menurut John R.Schemerhorn dan James G.Hunt (1991:344) bahwa: "The culture olan organization czrn help it deal with problems of both external adaption and internal integration". T;^A,,,1^..^4 /vr).,,.,-;.-.; r rlJw uuuqJ {orrr.)oJl
Terdapat tiga tipe umum budaya organisasi, yaitu: konstruktif; pasif-defensif; dan agresifdefensif. Setiap tipe berhubungan dengan seperangkat keyakinan normative yang berbeda. Keyakinan normative mencerminkan pemikiran dan keyakinan individual mengenai bagaimana ^h^rr^t^,1..-;.-k,'-h KgiuiiiPuf\ UilIi 5€ijUAiI I'-l^-^^1, afigguii:I
nrnanicoci torlontrr iiiiidic.aP.\,4ii iiiLrrJqrqrnilr ^t^.r UiBiji'iiiS(lsi i,trii.triitu zliLnr^^l'^ijiiju -o^i^l^nL4h
l.rnncn"o LuSorrJc
rl+n uQr
berinteraksi dengan orang lain. Pasif-defensif adalah keyakinan yang berciri memungkinkan karyawan berinteraksi dengan karyarvan iainnl.a ciengan cara yang tidak mengancam keamanan kerjanya senriiri. Budaya agresif-defensif mendorong karyawannya untuk mengerjakan tugasnya dengan keras untuk melindungi keamanan kerja dan status mereka. Tipe budaya ini bercirikan keyakinan normative yang berhubungan dengan persetujuan, konvensional, ketergantungan dan penghindaran. Bagaimana Budaya Ditanamkan dalam Organisasi Edgar Schein, sarjana perilaku organisasi yang terkenal mengatakan bahwa menanamkan sebuah budaya melibatkan proses belajar. Anggota organisasi mengajarkan satu sama lainnya mengenai nilai-nilai, keyakinan- pengharapan, dan perilaku yang dipilih organisasi, dengan menggunakan satu atau lebih mekanisme berikut: l. Pernyataan filosofi formal, misi, visi, nilai, dan material organisasi yang digunakan untuk rekruitmen, seleksi, Can sosialisasi. 2. Desain secara ruangan fisik, lingkungan kerja, dan bangunan. Mempertimbangkan penggunaal altemative baru desain tempat kerja yang disebut dengan 'hoteling'. 3. Slogan, bahasa, akronim, dan perkataan. 4. Pembentukan peranan secara hati-hati. 5. Penghargaan eksplisit, symbol status, dan criteria promosi. 6. Cerita, mitos, legenda suatu peristiwa dan orang-orang penting. 7. Aktifitas, proses, atau hasil organisasi yang juga diperhatikan, diukur, dan dikendalikan pimpinan. 8. Reaksi pimpinan terhadap insiden yang kritis dan kdsis organisasi. 9. Struktur organisasi dan aliran kerja. 1 0. Sistem danprosedur organisasi. 1 1. Tujuan organisasi dan criteria gabungan yang digunakan untuk rekruitmen, seleksi, pengembangan, promosi, pemberhentian, dan pengunduran diri karyawan. I'EQII\/DT rwullval
TI
uLr11
A N]r
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: 1. Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau system keyakinan, nilai-nilai dan normanorrna yang ciikembangkan cialam organisasi yang ciija
3. Mempromosikan stabilitas system social. 4.Terdapat tiga tipe umum budaya organisasi, yaitu: konstruktif, pasif-defensif, dan agresifdefensif. Setiap tipe berhubungan dengan seperangkat keyakinan normative yang berbeda.
DAFTAR PUSTAI"A. Aa Anwar P M. Perilaku dan Budaya Organisasi. 2008. Bandung. PT Refika Aditama. Manahan M Tampubolon. Manajemen Operasional. 2004. Jakarta. Ghalia Indonesia. R Kreiner, A Kinick. Periiaku Organisasi. 2000. iakarta. Penerbit Saiemba Empat. Yayat M Hemjito. Dasar-dasar manajemen. 2001. Jakarta. Grasindo.
BUDAYA ORGANISASI DAN IMPLEMENTASINYA
l. Arti Kata Butlaya Secara Etimologis Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta Bodhya yang berarti akal budi, sinonimnya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris Culture atau Cultunr dalam Bahasa Belanda. Kata Culhre sendiri berasal dari bahasa Latin Colere (dengan akar kata "Calo" yang berarti mengerjakan tanah, mengolah tanah atau memelihara ladang dan mernelihara hervan temak. . Arti Kata Budaya Secara Terminologis Budaya adalah suatu hasil dari budi dan atau daya. cipta- karya. karsa. pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku i nu' ko n verge n o'ltl?",?'51aT:
'"' :
J,"[::rH,H5]f
Tubuh atau alat tubuh, aturan, susunan, perkumpulan dari kelompok tertentu dengan dasar ideologi yang sama. . Arti Kata Organisasi Secara Terminologis Organisasi adalah kesatuan (Entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif bersama atau sekelompok tujuan. terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan . Pengertian Budaya Organisasi Robbins (1998: 572) menyatakan : ... organizational culture refers to a s.vstem of shared meaning held b1t members that distinguishes the organization from other organizations. This sy.stem of shared meaning is, on closer analysis, a set of key characteristich that the organization value. Lebih lanjut Robbins yang diterjemahkan oleh Jusuf Udaya (1994:479) mengemukakan bahwa: "Budaya organisasi sebagai nilai-nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasiyang dijadikan filosofi kerja karyawan yang menjadipanduan bagi kebijakan "
.':"
oil.1ll:I#
if;':i:, Iill: m"i
at!ff
ffi
..B
u d aya .e rin i s ikan ba hw a : yang melalui perekat mengikat anggota organisasi adalah organisasi organisasi nilai-nilai yang ditaati. peralatan simbolik, dan cita-cita sosial yang ingin dicapai".
2. Pengertian Budaya Organisasi Kuat Menurut S.P Robbin (1997) budaya organisasi kuat adalah budaya dimana nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi. Faktor-Faktor yang Menentukan Kekuatan Budaya Organisasi l. 2.
Kebersamaan Intensitas
Ciri-ciri Budaya Organ isasi Kuat/Lemah l. Ciri-Ciri Budaya Kuat :
a. b.
Anggota-anggota organisasi loyaI kepada organisasi Pedoman bertingkah laku bagiorang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesil c. Nilai-nilai yang dianut organisasitidak hanya berhentipada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten olch orang-orang yang bekerja dalam perusahaan. d. Organisasi memberikan tempat khtrsus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan e. Dijumpai banyak ritual, mulaidari ritual sederhana hingga yang mer.vah. f. Memilikijaringan kulturan yang menampung cerita-cerita kehebatan para Create PDF with GQafiDflafpryree, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer Stephen. P. robbins mengemukakan ciri-ciri budaya kuat:
2. Ciri-Ciri Budaya Organisasi Lemah menurut Dealdan Kennedy a. Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain. b- Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi. c. Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri. Lan gkah-Lan gkah Kegiata n Un tu k Nlemperku at Bu daya 0 rganisasi l. Memantapkan nilai-nilai dasar budal'a organisasi 2. Melakukan pernbinaan terhadap anggota organisasi 3. Memberikan contoh atau teladan 4. Membuat acara-acara rutinitas 5. Memberikan penilaian dan penghargaan 6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7.
Koordinasi dan kontrol
Mengukur Kekuatan Budaya Organisasi Unsur-unsur yang meruDakan ciri khas budaya kuat: l. Kejelasan nilai-nilai dan keyakinan 2. Penyebarluasan nilai-nilai dan keyakinan 3. Intensitas pelaksanaan nilai-nilai inti Implementasi Budaya Organisasi Kuat
1. Perusahaan Tandem Computer Perusahaan ini didirikan atas seperangkat keyakinan dan praktik manajemen yang tertata baik. Prestasi-prestasi yang konsisten dengan budaya diumumkan secara teratur pada papan buletin sebagai suatu kehebatan dan upacara-upacara seperti minum dan makan bersama pada tiap akhir pekan.
2. Perusahaan Northwesthern Mutual Mengadakan pertunjukkan rutin yang merupakan hiburan yang menekankan nilai-nilai inti perusahaan.
3.
Perusahaan IBM Adanya konsensus yang mengagumkan dalam menjalankan bisnis dan merupakan filosofi perusahaan berupa: a. Penghargaan atas martabat dan hak setiap pribadi dalam perusahaan. b. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di perusahaan maupun di dunia. c. Melaksanakan semua tugas dengan cara yang lebih unggul.
2.
Perusahaan Wal-Mart Menekankan kesederhanaan, kerja keras, dan dedikasi pendiri terhadap kepuasan pelanggan, kewiraswastaan, dan perilaku yang baik terhadap karyawan.
3. Ciri-Ciri Organisasi
Masa Depan
Akankah bentuk organisasi berubah di masa depan? Akankah kita memiliki susunan adhokrasi, birokrasi atau spekulasi (venture)? Kita yakin bahwa organisasi akan mengalami perubahan bentuk. namun secara keseluruhan pastiakan berciri sama. 'I'idak diragukan, organisasiakan cenderung memiliki model lebih adaptif atau hidup
d'rbandinskan;:.i:a:{:Jx-rl-Tftiffi
#l'oil,xi'lii,l;i:HliJi",*akanberhenti
.
setelah tujuan tersebut tercapai, sehingga daur hidup organisasi akan lebih dipercepat. Temporary (sementara), dimana susunan internal organisasiakan lebih temporer
Create PDF with cQaPEffiltot
Adhocracy berkaitan dengan organisasi tidak tetap {nonpermanent organization). Berasal dari konsep cd hoc committee (panitia khusus), yang bertugas menguji suatu isu dan memutuskan. laporan apa yang akan dibuat (contoh : keputusan mengerahkan kekuatan TNI). Meskipun konsepnya agak berbeda, namun secara keseluruhan, jenis organisasi ini bisa menjawab isu atau menyelesaikan tugas tersebut. Ini merupakan organisasitemporer yang strukturnya dibuat untuk menjawab isu tersebut. Tipe ini biasanya terdapat dalam sektor non bisnis. sebagai contoh, anggaplah suatu organisasi dibuat bersama untuk merencanakan membangun suatu pusat kegiatan masyarakat. Struktur organisasi tersebut akan tergambar dari berbagai titik perhatian dalam masyarakat tersebut, seperti buruh, pejabat, pengusaha dan akademisi, dan akan berlaku sampai pusat kegiatan tersebut menjadi kenyataan, sebelum ada ketentuan lain yang akan diberlakukan kemudian.
llilliam P. Anthony, Organization Theory, 3rd Edition, Allyn and Bacon, Inc. lufctssachuselts. USA. 1988. ha|.372. Hodge, Billy J,
BENTUK-BENTUK ORGANISASI MENURUT KLASIFIKASI (TAKSONOMI) MINTZBERG'S Oleh Fred Beshears Menurut Henry Mintzberg's suatu struktur organisasi sebagian besar ditentukan oleh salah satu kondisiyang terdapat disekitarnya. Mintzberg's menyatakan, bahwa jenis suasana lingkungan ditentukan oleh kerumitan (kompleksitas) lingkungan dan laju perubahannya. Mintzberg's memperkenalkan empat tipe bentuk organisasi, yang sesuai
dengn empat kombinasi dari kompleksitas dan perubahan tersebut.
Faktor-faktor lingkungan yang Menentukan Struktur Organisasi Jenis ngan : K ksitas x Statis
/
stabil
Dinamis
Machine Bureaucracy (Birokrasi Mesin)
Perubahan Professional Organization (Organisasi Profesional)
Berdasrkan Keteramp ilan dan Berdasartkan Proses dan Nilai-nilai Output Kerja Adhocracy (adhokrasi) Entrepreneuriai Startup ( Startup bersifat usahawan)
Direct Supervision (Pengawasan Langsung)
Mutual Adjusment (Saling Menyesuaikan)
Lima Sub Unit Landasan Organisasi Mintzberg's
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to rernove this line, click here to buy Virtual PDF Prinier