Chendis dan Kotak Besi Ajaib By Diona Destri Pramudhani
Chendis dan Kotak Besi Ajaib by Diona Destri Pramudhani
ADHC Production
[email protected]
EXT.DESA SOROSUTAN.PAGI HARI Burung berkicau dan mentari bersinar dengan terangnya di atas desa yang sunyi nan tentram, Sorosutan. Di sana tinggallah seorang anak perempuan kecil berumur 8 tahun bernama Chendis. Dia hidup bersama kakak laki-lakinya yang berumur 16 tahun, Tama. TAMA Chendis..ayo bangun..!!!sudah siang.. CHENDIS (sambil duduk dan menggerak-gerakkan badan) Oaaheemmm....iya kak...aku bangun.. CUT TO EXT.HALAMAN RUMAH.PAGI HARI Chendis bermain tanah liat yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan seperti bola tanpa ditemani Tama. Tiba-tiba Chendis menemukan sebuah kotak besi kecil yang sudah berkarat di dalam tanah saat dia menggali menggunakan pecahan genting. CHENDIS Apaan nih??Wah bisa buat cetak tanah nih.Aku mau buat meja-mejaan aahh.Asikk dapat mainan... Saat sedang asiknya menemukan mainan baru, tiba-tiba muncul kelinci yang berlari ke arah Chendis dan langsung merebut kotak besi kecil tadi lalu membawanya pergi ke tengah hutan. CHENDIS (berlari kencang mengejar kelinci tersebut sambil berteriak) Heyyyy!!!Itu punyaku..ma dibawa kemana??Aku ikuuutt... CUT TO INT.RUMAH.SIANG HARI Tama kebingungan mencari-cari Chendis yang bermain di depan rumah lalu menghilang kemana. Dia khawatir Chendis bermain ke tengah hutan dan tidak bisa kembali.
(CONTINUED)
CONTINUED:
2. TAMA (dengan perasaan gelisah) Chendisss...chendiss...kamu di mana sih nduk?.. CUT TO
EXT.HUTAN.MALAM HARI Chendis masih belum berhenti mengejar kelinci itu sampai ketemu. Hari sudah gelap dan Chendis semakin sulit menemukan kelinci itu. Tiba-tiba kelinci melintas di depan Chendis lalu menarik kakinya ke dalam goa kecil. CHENDIS (menghentak-hentakan kaki sambil berteriak) Aarrgghhh...lepaskan kakiku kelinci nakal...!!!! CUT TO INT.GOA.MALAM HARI Tanpa sadar Chendis sudah memasuki goa kecil yang sangat sempit dan gelap dengan kaki yang penuh luka karena tergores batu-batu kecil saat ditarik. CHENDIS (meraba-raba dinding goa) Tempat apa ya ini??kok gelap sekali..Kak Tama, kamu di mana???Aku takut.. Tiba-tiba terdengar suara seperti seorang laki-laki memanggil Chendis yang ternyata adalah suara kelinci yang menariknya tadi. KELINCI (sambil menghidupkan obor dan berbicara dengan nada sombong) Hey anak ingusan..taukah alasanku membawamu kemari?? CHENDIS (menggeleng-gelengkan kepala) Tidak... KELINCI Aku akan memeberikan semua yang kamu minta..kamu mau kan?
(CONTINUED)
CONTINUED:
3.
CHENDIS Mau!mau!Asiikk...apapun kan kelinci??? KELINCI Pasti. Asal kamu mau tinggal dan hidup di sini selamanya tanpa kakakmu dan membantuku mengambil wortel-wortel di kebun orang. CHENDIS Ha?Tapi aku dilarang mencuri oleh kakakku. KELINCI Kakakmu tidak akan tahu karna di sini hanya ada kamu dan aku. Bagaimana?Tinggalkan kakakmu dan hiduplah bersamaku. Kamu bisa mendapatkan semua yang kamu impikan. CHENDIS Tidak!!!!!Aku tidak mau hidup sama kelinci!!Aku mau kembali ke rumah bersama kakakku. Chendis pun langsung berlari kencang ke arah pintu goa. Namun, kelinci kembali menarik kakinya ke dalam lubang agar Chendis tidak bisa pergi. CUT TO INT.LUBANG KECIL DI GOA.PAGI HARI Chendis tidak sadar bahwa dirinya sudah ada di dalam lubang kecil di dalam goa dan kedua tangannya sudah dalam keadaan terikat. CHENDIS (menangis dan memanggil-manggil nama kakaknya) Kak Tama..tolong aku..aku takut..huhuhuhu Tak lama Chendis pun tertidur dalam lubang karena terlalu lelah lama menangis. Di dalam tidurnya yang nyenyak Chendis bermimpi bahwa kakaknya mengatakan sesuatu kepadanya. Kakaknya menyuruh Chendis untuk memanjat dinding lubang dan segera mengambil kotak besi itu. Kotak besi itu ternyata ajaib, bila kotak itu menghantam sesuatu, maka (CONTINUED)
CONTINUED:
4.
benda yang dihantam tersebut dapat menghilang dan mengantarkan ke tempat yang dituju. CUT TO EXT.RUMAH.PAGI HARI Tama duduk-duduk melamun di depan rumah, kesepian dan bingung memikirkan di mana adiknya berada. Sudah beberapa hari menghilang. Dia merasa sangat kehilangan karena Chendis lah saudara satu-satunya yang dia miliki. TAMA (sambil mengelus-eluskan dada) Nduk..kamu di mana sih..Kak Tama kangen.Aku harus cari kemana ini.Maafkan kakak ya nduk... CUT TO INT.LUBANG KECIL DI GOA.PAGI HARI Terbangunlah Chendis dari tidurnya. Seketika dia langsung duduk dan jantungnya berdebar-debar. Chendis pun menangis kencang karena rindu dengan kakaknya. CHENDIS (menangis semakin kencang) Huaaa„hhhhhuuuuaa..kak Tamaaaa... KELINCI (menengok ke arah lubang dan berteriak marah) Sssttt..diam!!!Kupingku panas mendengar tangisanmu bocah ingusan!!! CHENDIS Aku mau pulang...hhhuuaaaa!!!!! CUT TO INT.GOA.SIANG HARI Terlihat kelinci itu sedang asik menikmati wortel curiannya dari kebun orang. KELINCI (sambil mengunyah wortel) Rasakan bocah..aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini karena (MORE) (CONTINUED)
CONTINUED:
5.
KELINCI (cont’d) aku butuh tenagamu agar aku bisa bertahan hidup..huhahahahhaah... CUT TO INT.LUBANG KECIL DI GOA.SIANG HARI Chendis pun akhirnya mengikuti saran kakaknya dalam mimpi. Dia lalu memanjat perlahan-lahan dinding lubang dan sampai di atas Chendis langsung berlari tanpa mempedulikan kotak besi yang dibawa kelinci itu. Tetapi kelinci mendengar suara hentakan kaki Chendis dan segera beranjak dari kenikmatan hidangannya. Terjadilah aksi kejar-kejaran dalam goa. KELINCI (berlari sambil menggeram karena marah) Awas kamu yaa..kamu tidak bisa lari dari genggamanku..!!! CHENDIS (terengah-engah kehabisan nafas) Hah..hah..Kak Tama..tolong aku... Kelinci itu mengejarnya dan melempar kotak besi yang dipegangnya ke arah Chendis berlari. Kelinci tidak menyadari bahwa kotak tersebut ajaib. Sekejab Chendis pun menghilang bersama kotak besi tersebut. Kelinci sangat marah dan menyesal membuang kotak itu. CUT TO EXT.HUTAN.SIANG HARI Brrrukk!!Chendis terpental ke tanah, keluar dari goa tersebut. Chendis tak kuasa menahan rindunya kepada kakaknya di rumah. Langkah seribu pun langsung dia ambil karena khawatir kelinci secara tiba-tiba mengejarnya. CHENDIS (berlari sambil berteriak) Kak Tama..Kak Tama..aku pulang!!!... CUT TO
6.
EXT.HALAMAN RUMAH.SIANG HARI Dari kejauhan Tama melihat sesosok tubuh mungil berlari kencang ke arahnya. Tama yang saat itu sedang duduk di depan rumah langsung berdiri dan perlahan berjalan mendekati seseorang yang berlari tersebut. Berharap bahwa orang itu adalah adiknya yang telah lama dia rindukan. Semakin dekat jarak keduanya... TAMA (terkejut dan berlari) Nduk..nduk Chendis...!!!! CHENDIS Kaaaakk...kak Tamaaa...huhuhuhu..kak Tamaaa.. Pelukan haru pun terjadi di antara keduanya. Tama memeluk Chendis erat-erat dan membelai-belai rambut Chendis. Seolah-olah mereka tidak bertemu beberapa tahun, mereka saling melepas kerinduan. Chendis menangis di atas bahu Tama. CHENDIS Kak..aku kangen sama kak Tama.. TAMA Iya nduk. Kakak juga kangen sama kamu. Wah pasti adikku yang cantik ini sudah melalui petualangan yang menarik nih...Hehehe.Coba ceritakan sama kakak. CHENDIS Nanti saja ya kak. Pokoknya petualanganku sangat melelahkan dan mengerikan kak. TAMA Hahhahaha..nduk..nduk..iya iya.Nanti aku dengarkan baik-baik ceritamu. Sekarang masuk dulu, mandi, makan, lalu cerita sama kakak. CHENDIS Ok kak..Siap!!! Kebahagiaan pun menyelimuti kehidupan mereka setelah kejadian itu. Kotak besi itu dipendam lagi ke dalam tanah di mana Chendis mendapatkannya. Mereka memulai kehidupan baru yang lebih menarik dan berusaha agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Rasa sayang mereka semakin bertambah
7.
dan cintalah yang membuat mereka tidak dapat dipisahkan hanya karena kenikmatan dunia.