UNIVERSITAS INDONESIA
KONSTRUKSI PERSEGI-PANJANG-AJAIB
SKRIPSI
BILLY BIONDI 0606067313
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPOK JULI 2011
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
UNIVERSITAS INDONESIA
KONSTRUKSI PERSEGI-PANJANG-AJAIB
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains
BILLY BIONDI 0606067313
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPOK JULI 2011
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat yang dilimpahakn sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Sains Jurusan Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Penulis sadar bahwa penyelesaian tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam penulisan tugas akhir ini maupun selama penulis kuliah. Ucapan terima kasih terhatur kepada (1) Dr. Kiki Ariyanti S. selaku pembimbing I dan Dra. Nora Hariadi, M.Si selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran serta memberikan masukan-masukan untuk penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. (2)
Dra. Suarsih Utama selaku pembimbing akademis yang telah memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat melewati periode sulit selama perkuliahan.
(3) Yudi Satria, MT. selaku ketua departemen, Rahmi Rusin,S.Si, M.Sc.Tech selaku sekretaris departemen, dan Dr. Dian Lestari selaku koordinator pendidikan yang telah banyak membantu proses penyelesaian tugas akhir ini. (4) Seluruh dosen pada Departemen Matematika UI yang telah memberikan pengetahuan dalam bidang matematika. (5) Seluruh staf pada departemen Matematika UI atas bantuan yang telah diberikan pada penulis selama menjalani periode perkuliahan. (6) Rico Panggabean dan Tutty Rico sebagai orang tua yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada Departemen Matematika. (7) Wendy Adriani yang sedang menjalani kuliah di Dusseldorf, Jerman. Cepat pulang ya kak.
v
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
(8) Raisa Ornella yang sedang menjalani tugas akhir di departemen menejemen UI. Terima kasih atas segala semangat yang ditularkan sehingga penulis merasa tertantang untuk mengerjakan skripsi dengan lebih serius. (9) Maria Cherish Nathasya Lumban Tobing yang telah meraih gelar Sarjana Sains. Terima kasih atas segala hal yang akan selalu penulis kenang. (10) Rita Yuliana, Lidya Christie Caroline, Yuridunis Saidah, dan Shafira Ramadhan atas seluruh kenangan manis selama perkuliahan, terutama pada foto kenangan ber-
saat kegiatan Ekskursi dan Wisata Kawah Putih
tahun ajaran 2007-2008. Tanpa bantuan anda semua, penulis tidak akan mengerti arti sahabat. (11) Muhardani, Teguh Setriono, Putri Yuli, Merysa Amanda, Rendy Ahmad, Budyono Saputro, Try Sutrisno, Sutisna, Rama Sukaton, Yosep Pangky, Kristina Intan, Roni Tua, Nur Ali dan Dhanardi Riansyah yang telah berjuang bersama selama penyusunan skripsi ini. (12) Seluruh teman-teman angkatan 2006 yang telah memberikan kesan yang sangat mendalam selama penulis menjalani perkuliahan. (13) Seluruh teman-teman departemen Matematika UI yang belum lulus maupun yang sedang menjalani skripsi. Semoga teman-teman semua bisa meraih impian untuk menjadi seorang sarjana matematika seperti penulis.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis 2011
vi
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
ABSTRAK
Nama
: Billy Biondi
Program Studi : Matematika Judul
: Konstruksi Persegi-panjang-ajaib
Misalkan terdapat suatu matriks
berukuran
. Maka matriks
dikatakan
sebagai persegi-panjang-ajaib jika nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada kolom yang sama adalah
dan nilai penjumlahan dari setiap elemen
yang berada pada baris yang sama ialah , dengan entri-entri dari matriks himpunan bilangan berurut
ialah
. Dalam skripsi ini diberikan metode
untuk mengkonstruksi persegi-panjang-ajaib untuk
ganjil menggunakan
metode blok-pembangun dan metode permutasi-himpunan, dan
genap
menggunakan aturan Kronecker.
Kata Kunci
: Persegi-panjang-ajaib, konstruksi persegi-panjang-ajaib, blok-
pembangun, permutasi-himpunan, aturan Kronecker. xii+83 halaman
; 6 gambar; 15 tabel
Daftar Pustaka
: 10 (1988-2011)
viii
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
ABSTRACT
Name
: Billy Biondi
Study Program : Mathematics Title
Let
: Construction of Magic-rectangle
a matrix with orde
in the same column equal to to , where each entries of
.
is a magic-rectangle if the sum of every entry
and the sum of every entry in the same row equal is a distinguish consecutive number
This skripsi gives some methods to construct a magic-rectangle for as odd number using building blocks and set permutation method, and
. with as
even number using Kronecker rule.
Keywords
:Magic-rectangle, construction of magic-rectangle, building block,
set permutation, Kronecker rule. xii+83 pages ; 6 pictures; 15 tables Bibliography : 10 (1988-2011)
ix
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv KATA PENGANTAR ............................................................................................ v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup ................................................. 3 1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 1.4. Metode Penulisan yang digunakan ........................................................... 4 1.5. Sistematika Penulisan ............................................................................... 4 BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................. 5 2.1. Persegi-ajaib .............................................................................................. 5 2.2. Permutasi himpunan.................................................................................. 6 2.3. Aturan Kronecker pada matriks ................................................................ 6 BAB 3 KONSTRUKSI PERSEGI-PANJANG-AJAIB ......................................... 9 3.1. Persegi-panjang-ajaib berukuran dengan dan bilangan ganjil ......................................................................................................... 9 3.1.1 Metode Blok-pembangun ................................................................ 9 3.1.2 Metode Permutasi-himpunan ......................................................... 35 3.2. Persegi-panjang-ajaib berukuran dengan dan bilangan genap ................................................................................................................. 46 BAB 4 KESIMPULAN ....................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86
x
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar 1.2.a Gambar 1.2.b
Kura-kura Loh-Shu ....................................................................... 1 Bentuk pola pada tempurung kura-kura Loh-Shu ......................... 2 Representasi bilangan pada Loh-Shu ............................................ 2
Gambar 2.1 Gambar 2.5 Gambar 2.6
Contoh dari persegi-ajaib berukuran ................................... 5 Contoh mengenai matriks ............................................................. 6 Contoh invers permutasi ............................................................... 6
xi
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
12
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11
Nilai penjumlahan dari setiap kolom yang terdapat pada blokpembangun , , dan ................................................. 16 Nilai penjumlahan dari setiap baris yang terdapat pada blokpembangun , dan .................................................. 17 Nilai penjumlahan dari setiap baris yang terdapat pada blokpembangun ................................................................................ 18 Nilai penjumlahan dari setiap kolom yang terdapat pada blokpembangun dan ........................................ 26 Nilai penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada baris yang sama pada blok-pembangun dan ..... 28 Nilai penjumlahan dari blok-pembangun untuk kasus dan ................................................. 29 Nilai dari dan .............................................. 30 Nilai dan setelah menukar nilai dari untuk kasus yang bersesuaian ..................................................... ..31 Aturan penukaran untuk kasus yang ada........................................36 Penukaran tambahan untuk suatu bilangan bulat ........................37 Representasi dari elemen pada matriks ......................................40
Tabel 3.12
Representasi elemen pada
Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8
untuk
dan
........................................................................41 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15
Nilai penjumlahan dari kesepuluh kolom utama............................61 Representasi nilai penjumlahan dari kedelapan kolom utama..............................................................................................69 Nilai penjumlahan kedelapan kolom utama...................................76
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sejak jaman dahulu kala, konfigurasi-ajaib dari bilangan bulat telah
menarik perhatian para ahli matematika. Konfigurasi-ajaib meliputi persegi-ajaib, persegi-panjang-ajaib, kubus-ajaib, dan lain sebagainya. Namun, yang paling diketahui dan paling menarik dari konfigurasi-ajaib ialah persegi-ajaib. Sejarah mencatat bahwa persegi-ajaib pertama kali ditemukan pada tahun 2800 SM. Mitologi Cina mengatakan bahwa kaisar Yu menemukan seekor kurakura dengan pola pada tempurung kura-kura tersebut saat sedang berjalan sepanjang sungai kuning (Yellow River). Kaisar Yu menamai diagram unik ini sebagai Loh-Shu,sedangkan kura-kura tersebut diberi nama kura-kura Loh-Shu (Anderson,2001).
Gambar 1.1 Kura-kura Loh-Shu
Persegi-ajaib pertama kali tercatat pada Gulungan Surat dari Sungai Loh (Scroll of the River Loh) oleh Fuh-Hi (Farrar, 1997 & Grogono, 2004). Gulungan surat tersebut ialah suatu persegi-ajaib berukuran 3x3 yang berisikan simbol, bukan bilangan (lihat gambar 1.2). Setiap jumlah dari titik pada setiap simbol merepresentasikan suatu ketentuan (lihat gambar 1.2). Bilangan genap direpresentasikan sebagai asas-asas wanita (Yin) dan bilangan ganjil sebagai asasasas pria (Yang). Bilangan 5, yang terletak ditengah, merupakan Bumi, yang 1
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
2
dikelilingi 4 elemen lain: besi (4 dan 9), api (2 dan 7), air (1 dan 6), dan kayu (3 dan 8) (Gardner, 1988).
(a)
(b)
Gambar 1.2 (a) Bentuk pola pada tempurung kura-kura Loh-Shu, dan (b) representasi bilangan pada Loh-Shu.
Selain itu, terdapat pula penulisan Yunani yang berelasi dengan persegiajaib yang berasal dari tahun 1300 (Farrar, 1997). Diperkirakan pula, Cina memperkenalkan persegi-ajaib kedalam kebudayaan India, sehingga persegi-ajaib berukuran 4x4 dapat ditemukan di India (Swaney, 2000). Di India, persegi-ajaib tidak hanya digunakan pada konteks matematika tradisional, tetapi juga pada aplikasi lain seperti pada campuran untuk membuat parfum dan juga pada bidang kedokteran, dengan persegi-ajaib berukuran
muncul sebagai suatu alat
untuk mengurangi tingkat kelahiran (Anderson, 2001). Ahli matematika dari Arab telah sadar akan keberadaan dari persegi-ajaib sejak abad ke-4 SM. Seringkali para ahli matematika tersebut menghubungkan persegi-ajaib dalam ilmu perbintangan dan beragam prediksi. Persegi-ajaib yang ditemukan oleh ahli matematika tersebut ialah persegi-ajaib dengan ukuran yang lebih besar dan para ahli matematika tersebut menyusun suatu daftar dari persegiajaib sampai berukuran
. Pada tahun 1300-an, seorang
Byzantin,Manual Moschopoulos, menulis suatu buku yang berdasarkan pada pencarian oleh Al-Buni,seorang matematikawan Arab, tentang persegi-ajaib. Moschopoulos juga merupakan ahli matematika yang memperkenalkan persegiajaib ke Eropa, dimana persegi-ajaib tersebut dihubungkan dengan divinasi, Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
3
alkimis, dan astrologi. Sejak saat itu, persegi-ajaib telah memiliki hubungan antara planet-planet dan matahari, seni, dan agama. Pada masa lampau, persegi-ajaib merupakan hal yang penting pada kebudayaan Afrika. Persegi-ajaib tersebut memegang peranan penting pada agama di Afrika dan seringkali digoreskan pada topeng-topeng, pakaian-pakaian, dan artefak keagamaan dan juga memiliki pengaruh pada bentuk rumah dan bangunan (Anderson, 2001). Persegi-ajaib berukuran
ialah suatu persegi berukuran
entrinya ialah susunan dari
yang
, dimana setiap bilangan muncul sekali,
dengan penjumlahan elemen dari setiap baris dan penjumlahan elemen dari setiap kolom akan memiliki nilai yang sama (Wallis,1999). Para ahli matematika juga telah membuat berbagai pengembangan dari persegi-ajaib, antara lain lingkaran-ajaib yang ditemukan oleh Yang Hui pada tahun 1275, segitiga-ajaib dan persegi-enam-ajaib yang ditemukan oleh Frenicle pada tahun 1640, kubus-ajaib yang ditemukan oleh Fermat pada tahun 1640, persegi-pan-ajaib yang ditemukan oleh Henry Dudeley pada tahun 1917, persegialfa-ajaib oleh Sallows pada tahun 1986, dan juga persegi-panjang-ajaib yang ditemukan oleh TR. Hagedorn pada tahun 1999 (Magic Rectangle s Revisited, 1999, halaman 65-72). Suatu persegi-panjang-ajaib berukuran persegi panjang dengan jumlah baris yaitu
didefinisikan sebagai
dan jumlah kolom yaitu , dimana
penjumlahan elemen dari setiap baris akan memiliki nilai yang sama (misalkan ), dan penjumlahan elemen dari setiap kolom akan memiliki nilai yang sama (misalkan ) (Wallis,1999). Suatu persegi-panjang-ajaib dikatakan normal jika persegi-panjang tersebut terdiri dari bilangan yang berurutan, yaitu
,
dan disebut tidak-normal jika bilangan tersebut tidak berurutan (sumber: http://homepage2.nifty.com/googol/magcube/en/rectangles.htm).
1.2
Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup Perumusan masalah dari skripsi ini adalah bagaimana konstruksi
pembentukan dari persegi-panjang-ajaib. Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
4
Ruang lingkup dari masalah yang dibahas pada skripsi ini adalah persegipanjang ajaib yang bersifat normal.
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, penulisan skripsi ini bertujuan untuk
mengkaji beberapa konstruksi dari persegi-panjang-ajaib.
1.4
Metode Penulisan yang digunakan Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur.
1.5
Sistematika Penulisan Skripsi ini terbagi menjadi empat bab. Pada Bab 2 diberikan teori dasar
persegi-panjang-ajaib dan penjelasan tentang aturan-aturan dasar yang mendukung konstruksi persegi-panjang-ajaib. Pada Bab 3 diberikan konstruksi persegi-panjang-ajaib. Bab 4 merupakan kesimpulan yang memberikan jawaban dari pencapaian tujuan penelitian.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, diberikan landasan teori yang akan digunakan untuk pembahasan dalam skripsi, yaitu mengenai teori pada persegi-panjang-ajaib, permutasihimpunan, dan aturan Kronecker.
2.1
Persegi-ajaib Persegi-ajaib merupakan suatu konfigurasi-ajaib yang paling terkenal pada
bidang matematika. Suatu persegi-ajaib dengan sisi
ialah suatu array berukuran
yang entri-entri dari array tersebut merupakan suatu susunan dari bilangan bulat
, dimana setiap elemen pada setiap baris, setiap kolom maupun
diagonal-utama dan diagonal lainnya akan memiliki nilai penjumlahan yang sama (Wallis, 2001). Gambar 2.1 memberikan contoh dari persegi-ajaib berukuran . 1 15 8 10 12 6 13 3 14 4 11 5 7 9 2 16
Gambar 2.1 Contoh dari persegi-ajaib berukuran
Pada Gambar 2.1, terlihat bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada kolom yang sama maupun baris yang sama adalah 34. Terlihat pula bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada diagonalutama maupun diagonal lainnya juga akan berjumlah 34. Dengan menggunakan ide yang serupa, persegi-ajaib dapat dikembangkan menjadi konfigurasi yang lain, seperti persegi-panjang-ajaib dan sebagainya.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
6
2.2
Permutasi-Himpunan Dalam kombinatorial, suatu permutasi dari suatu himpunan
elemen ialah suatu daftar dari elemen dari himpunan
dengan
berdasarkan suatu urutan,
dimana setiap elemen muncul tepat satu kali. Hal ini bisa didefinisikan secara formal sebagai pemetaan bijeksi dari himpunan
ke himpunan . Lebih
lanjut, karena komposisi dari 2 fungsi bijektif akan selalu memberikan fungsi bijektif, maka produk dari dua permutasi tersebut juga merupakan suatu permutasi. Selain itu, karena komposisi fungsi bersifat asosiatif, maka operasi produk pada permutasi juga bersifat asosiatif. Karena pemetaan bijektif memiliki invers, begitu pula dengan permutasi. Pada notasi matriks, invers dapat diperoleh dengan menukar 2 baris, dan kemudian mengurutkan kolom – kolom yang ada. Permutasi dapat ditulis dalam notasi matriks.Gambar 2.2 memberikan contoh notasi matriks
1 2 3 4 5 2 5 4 3 1 Gambar 2.2 Contoh penulisan permutasi dalam matriks Gambar 2.3 memberi contoh untuk invers permutasi pada Gambar 2.2
2 5 4 3 1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 5 1 4 3 2 Gambar 2.3 Contoh invers permutasi
2.3
Aturan Kronecker pada Matriks Dalam matematika, produk Kronecker, yang dinotasikan dengan
, ialah
suatu operasi pada dua matriks dengan ukuran yang belum tentu sama, yang menghasilkan suatu matriks baru. Misalkan terdapat suatu matriks berukuran
berukuran
dan matriks
, yaitu Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
7
a1,1 a2,1 A ai ,1
a1,2 a2,2 ai ,2
maka produk Kronecker dari
a1, j b1,1 b1,2 a2, j b2,1 b2,2 dan B ai , j bk ,1 bk ,2
b1, m b2, m bk ,m
ialah matriks berukuran
,
yaitu
b1,1 a1,1 b k ,1 A B b1,1 a i ,1 bk ,1
b1,m bk ,m
b1,1 a1, j b k ,1
b1,m bk ,m
b1,1 ai , j b k ,1
b1, m bk ,m b1, m bk ,m
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
BAB 3 KONSTRUKSI PERSEGI-PANJANG-AJAIB
Pada bab ini, akan diberikan konstruksi persegi-panjang-ajaib berukuran , dengan dua kasus, yaitu untuk
dengan
ganjil, dan
3.1. Persegi-panjang-ajaib Berukuran
dengan
dan
,
genap.
Bilangan
Ganjil Pada bagian ini, konstruksi persegi-panjang-ajaib untuk dibatasi hanya untuk
dengan
dan
ganjil akan
. Ada dua jenis konstruksi yang akan
dibahas, yaitu dengan menggunakan metode blok-pembangun dan metode pemutasi-himpunan. 3.1.1
Metode blok-pembangun Pandang suatu persegi-panjang-ajaib berukuran
ganjil.
Teorema 3.1 (Wallis, 2001) Terdapat suatu persegi-panjang-ajaib
dimana
ganjil.
Bukti Misalkan
dan
ialah blok-pembangun berupa matriks berukuran
, yaitu
i 1 1 C i (cij )(i ) 3n 1 i 2 3n 2i
n 1 i
1 3n 1 i dan 2 2n 2i 2n 2 j 3n 2 j 1 1 D j dij ( j ) 3n 1 j 3n 1 j 2 2 j 1 n 1 j
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
10
Pembuktian dari teorema ini akan dibagi menjadi 2 kasus, yaitu untuk dan
.
Secara garis besar, ide dari pembuktian teorema ini ialah dengan mendefinisikan suatu matriks berukuran kasus pertama, dan berukuran
sebagai blok-pembangun untuk
sebagai blok-pembangun untuk kasus kedua.
Kemudian, dengan aturan tertentu, blok-pembangun tersebut akan digabungkan dengan blok-pembangun
dan
. Setelah itu, akan dilihat bahwa
penggabungan tersebut menghasilkan suatu persegi-panjang yang memiliki sifat bahwa dimana setiap elemen yang terdapat pada persegi-panjang tersebut berbeda satu sama lain, bilangan pada
muncul tepat satu kali, dan
penjumlahan dari setiap elemen pada baris maupun kolom yang sama akan memberikan nilai yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa persegi-panjang tersebut ialah persegi-panjang-ajaib. Pertama, akan diberikan formula pembentukan persegi-panjang-ajaib untuk kasus I yaitu Misalkan
. adalah blok-pembangun berupa matriks berukuran
,
yaitu
Bodd
1 1 2n n 3 2 1 3n n 1 n 1 2 1 3n 1 2n 1 3n 1 2
Maka persegi-panjang menggabungkan dan
berukuran
diperoleh dengan
buah blok-pembangun
dengan
buah blok-pembangun
dengan
,
yaitu A Bodd
C 1
1 C n 5 4
1 D n 3 2
1 D n 1 4
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
11
Selanjutnya, akan diberikan formula pembentukan persegi-panjang-ajaib untuk kasus II, yaitu
.
Pada kasus II, dibutuhkan suatu nilai dari
ialah
atau
Definisikan matriks
sedemikian sehingga nilai
. sebagai blok-pembangun bernama
dan
yaitu
Beven
1 1 2n 2 n 3 3n 2 2 1 1 3n n 1 dan D 1 3n 1 1 3n 1 1 2 2 1 2 n 3n 1 3n 1 2
Kemudian bentuk suatu matriks F yang dipilih berdasarkan nilai dari . Untuk
, misalkan
h 1 1 F 3n 1 h 2 3n 2h Untuk
1 n 1 2 2n
2n 2h 1 n 1 h 2 n 1 h
, misalkan
h 1 1 F 3n 1 h 2 3n 2h Untuk
2n 1
2n 1 n 1 2 2n 1
2n 2h 1 n 1 h 2 n 1 h
, misalkan
3n 2h 1 F 3n 1 h 2 h 1
2n 1 1 n 1 2 2n
n 1 h 1 n 1 h 2 2n 2h
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
12
Maka persegi-panjang dengan
diperoleh dengan menggabungkan
buah blok-pembangun
buah blok-pembangun
, , dan
dimana
dan
dengan
,
yaitu A Beven
D 1
F
1 C n 3 4
C 2
1 D n 3 2
1 D n 1 4
Selanjutnya, akan ditunjukan bahwa persegi-panjang yang dibentuk pada kasus I dan kasus II merupakan persegi-panjang-ajaib. Pada pembentukan persegi-panjang-ajaib tersebut, dibutuhkan 3 jenis blok-pembangun untuk
dan 4 jenis blok-pembangun untuk
. Dengan demikian, pembuktian akan dilakukan dengan cara menunjukkan bahwa penggabungan dari blok-pembangun tersebut akan membentuk persegi-panjang-ajaib. Kasus I. Untuk
.
Pembuktian pada kasus I dibagi menjadi 4 bagian, yaitu pembuktian bahwa setiap elemen yang terdapat pada blok-pembangun saling berbeda satu sama lain, bilangan
dan
muncul tepat satu sekali,
nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah
dan nilai
penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah Kasus I.a. Akan ditunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat pada blokpembangun
dan
saling berbeda satu sama lain.
Perhatikan blok-pembangun
, dengan
i 1 1 C i (cij )(i ) 3n 1 i 2 3n 2i
.
n 1 i
1 3n 1 i 2 2n 2i Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
13
Sekarang, perhatikan blok-pembangun
dengan
.
3n 2 j 1 D j dij (i ) 3n 1 j 2 j 1
2n 2 j
1 3 n 1 j 2 n 1 j
Terakhir, perhatikan blok-pembangun
Bodd
1 1 2n n 3 2 1 3n n 1 n 1 2 1 3n 1 2n 1 3n 1 2
Dengan mengurutkan elemen yang terbentuk pada pemaparan di atas, diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
14
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
15
Maka, untuk dan
diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa setiap elemen yang terdapat pada blokpembangun
dan
saling berbeda satu sama lain.
Kasus I.b. Akan ditunjukkan bahwa bilangan pada
muncul tepat satu
sekali. Berdasarkan pemaparan pada Kasus I.a, terlihat bahwa untuk
dan yang bersesuaian, diperoleh .
Kasus I.c. Akan ditunjukkan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama untuk blok-pembangun
maupun
akan memiliki nilai
yang sama yaitu . Untuk pembuktian berdasarkan kolom–kolom dari persegi-panjang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka agar persegi-panjang tersebut memiliki sifat persegi-panjang-ajaib, nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada kolom yang sama harus berjumlah
Karena setiap kolom dari
dan
tidak saling bergantung,
maka dapat dibuktikan secara terpisah bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah .
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
16
Berikut ini akan diberikan tabel 3.1 yang merepresentasikan penjumlahan setiap elemen yang berada pada kolom yang sama, baik pada blok-pembangun dan
. Tabel 3.1 Nilai penjumlahan dari setiap kolom yang terdapat pada blokpembangun dan
Blokpembangun
kolom ke-
Formula
Nilai
1 2 3 1
2
1
2
Dengan demikian, terbukti bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama dari persegi-panjang yang dibentuk dari penggabungan blok-pembangun
dan
memiliki sifat persegi-panjang-ajaib.
Kasus I.d. Akan ditunjukkan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama pada blok-pembangun
maupun
akan memiliki nilai
yang sama yaitu . Agar persegi-panjang tersebut memiliki sifat persegi-panjang-ajaib, nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama harus berjumlah
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
17
Dengan demikian akan dibuktikan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama dari persegi panjang yang dibentuk dari penggabungan blok-pembangun
dan
ialah .
Untuk membuktikan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada baris yang sama pada persegi-panjang-ajaib yang terbentuk oleh penggabungan blok-pembangun
dan
, maka didefinisikan beberapa hal
berikut, yaitu Bilangan
,
dan
berturut–turut merepresentasikan nilai
penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga dari blok-pembangun Bilangan
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan dari
dan
setiap elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga blok-pembangun Bilangan
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan
dan
dari setiap elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga dari blok-pembangun Bilangan
dan
sebagai penjumlahan dari setiap elemen
yang terdapat pada baris yang sama pada matriks , yaitu berturut – turut ,
dan
.
Berikut ini diberikan Tabel 3.2 yang merupakan representasi dari penjumlahan setiap elemen yang berada pada baris yang sama pada blokpembangun
dan
. Tabel 3.2
Nilai penjumlahan dari setiap baris yang terdapat pada blokpembangun dan . Blokpembangun
Baris ke-
Formula
Nilai Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
18
1 2 3 1
2
3
1
2
3
Dengan menggunakan hasil di atas, diperoleh nilai dari
dan
, yang direpresentasikan oleh tabel 3.3 berikut Tabel 3.3 Nilai penjumlahan dari setiap baris yang terdapat pada blok-pembangun Baris ke
Formula
Nilai
1
2
3
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
19
Berdasarkan tabel 3.3, terlihat bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama dari persegi-panjang yang terbentuk dari penggabungan blok-pembangun
dan
merupakan penjumlahan-ajaib.
Dengan demikian, berdasarkan pemaparan pada kasus I.a, kasus I.b, kasus I.c, dan kasus I.d, dapat disimpulkan bahwa persegi-panjang
yang terbentuk
pada kasus I merupakan persegi-panjang-ajaib. Selanjutnya, akan dibuktikan bahwa persegi-panjang pada kasus II yaitu
yang terbentuk
merupakan persegi-panjang-ajaib.
Kasus II. Untuk Pembuktian ini akan dibagi 4 bagian, yaitu pembuktian bahwa setiap elemen yang terdapat pada blok-pembangun
dan
berbeda satu sama lain, bilangan pada
saling
muncul tepat satu sekali, nilai
penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah
dan nilai
penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah Kasus II.a. Akan ditunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat pada blokpembangun
dan
Blok pembangun
saling berbeda satu sama lain. dan
sama dengan kasus I dengan
menggunakan konstruksi yang .
dan
Selain itu, pandang pula
Beven
1 1 n 3 2 3n n 1 1 3n 1 3n 1 2
dan juga
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
20
2n 2 3n 2 1 1 D 1 3n 1 1 3 n 1 1 2 2 2 n Untuk
blok-pembangun
h 1 1 F 3n 1 h 2 3n 2h Karena pembangun
ialah
2n 1 1 n 1 2 2n
2n 2h
1 3n 1 h 2 n 1 h , sehingga blok-
maka diperoleh
menjadi
1 2n 1 3 n 2 1 1 F 11n 1 n 1 6 2 1 7n 2 2n 3 Untuk
blok-pembangun
h 1 1 F 3n 1 h 2 3n 2h Karena
ialah
2n 2h
2n 1 n 1 2 2n 1
maka diperoleh
1 8n 2 3 1 7n 5 6 1 2n 4 3
1 3n 1 h 2 n 1 h
, sehingga blok-pembangun
menjadi
1 2n 3 n 3 1 1 F 11n 3 n 1 6 2 7n 2n 1 3
1 7n 3 6 1 2n 3 3 8n 3
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
21
Untuk
blok-pembangun
3n 2h 1 F 3n 1 h 2 h 1 karena
ialah
2n 1
n 1 h
1 n 1 2 2n
1 3n 1 h 2 2n 2h , sehingga blok-
maka diperoleh
pembangun menjadi
2 1 2n 1 n 1 3 8n 1 3 1 1 1 F 11n 5 n 1 7n 1 6 2 6 1 1 n 4 2n 8 n 1 3 3 Terdapat syarat bahwa
. Andaikan
3n 2h 1 D h 3n 1 h 2 h 1
didapat
2n 2h
1 3 n 1 h 2 n 1 j
Akan ditunjukan bahwa baik untuk , elemen pada blok-pembangun
maupun sudah terdapat pada blok-
pembangun . Pertama, untuk
diperoleh
1 3 7n 2 1 1 D n 1 11n 1 3 6 1 n 2 3 Entri – entri di
, sehingga
1 8n 2 3 1 7n 5 6 1 2n 4 3
sudah terdapat dalam Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
22
1 2n 1 3 n 2 1 1 F 11n 1 n 1 6 2 1 7n 2 2n 3 Selanjutnya, untuk
diperoleh
7n 3 1 n D 11n 3 3 6 1 n 3 3 Entri – entri di
, sehingga
1 7n 3 6 1 2n 3 3 8n 3
sudah terdapat dalam
1 2n 3 n 3 1 1 F 11n 3 n 1 6 2 7n 2n 1 3 Terakhir, untuk
1 8n 2 3 1 7n 5 6 1 2n 4 3
1 7n 3 6 1 2n 3 3 8n 3
diperoleh
, sehingga
1 1 3 7 n 2 3 8n 2 1 1 1 D n 1 11n 5 7n 1 3 6 6 2 1 n 4 n 1 3 3 Entri – entri di
sudah terdapat dalam
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
23
2 1 2n 1 n 1 3 7n 2 3 1 1 1 F 11n 5 n 1 7n 1 6 2 6 1 1 n 4 2n 8n 2 3 3 Hasil diatas kontradiksi dengan persyaratan blok-pembangun harus berbeda. Sehingga haruslah
.
Karena untuk kasus entri-entri dari
dan
maupun
,
memiliki nilai yang sama, maka tanpa mengurangi keumuman,
akan ditunjukan untuk
.
Dengan mengurutkan elemen yang terbentuk pada pemaparan diatas, diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
24
. Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
25
Maka, baik untuk
maupun
dengan dan diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa setiap elemen yang terdapat pada blokpembangun
dan
saling berbeda satu sama lain.
Kasus II.b. Akan ditunjukkan bahwa bilangan pada
muncul tepat satu sekali.
berdasarkan pemaparan pada kasus II.a, terlihat bahwa baik untuk maupun
dan
dengan
diperoleh
Kasus II.c. Akan ditunjukkan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama pada blok-pembangun
maupun
akan
memiliki nilai yang sama yaitu . Untuk pembuktian berdasarkan kolom–kolom dari persegi-panjang , maka nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada kolom yang sama harus berjumlah
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
26
Karena tiap–tiap kolom dari
dan
tidak saling
bergantung, maka dapat dibuktikan secara terpisah bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah . Berikut ini akan diberikan Tabel 3.4 yang merepresentasikan nilai penjumlahan dari elemen yang terdapat pada kolom yang sama pada blokpembangun
dan Tabel 3.4
Nilai penjumlahan dari elemen yang terdapat pada kolom yang sama pada blok-pembangun Blok-
Kolom
pembangun
ke-
dan Formula
Nilai
1 2
1
2
3
1 2
1
2
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
27
1
2
Dengan demikian, terbukti bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama dari persegi-panjang blok-pembangun
dan
yang dibentuk dari penggabungan membentuk sifat persegi-panjang-
ajaib. Kasus II.d. Akan ditunjukkan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama pada blok-pembangun
maupun
akan
memiliki nilai yang sama yaitu . Untuk membuktikan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada baris yang sama pada persegi-panjang yang terbentuk oleh penggabungan blok-pembangun
dan
, maka
didefinisikan beberapa hal berikut,yaitu Bilangan
,
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan
dan
dari setiap elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga dari blok-pembangun Bilangan
dan
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan dari setiap
elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga dari blok-pembangun ; Bilangan
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan
dan
dari setiap elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga dari blok-pembangun
;
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
28 Bilangan
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan dari
dan
setiap elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga dari blok-pembangun Bilangan
; berturut – turut sebagai nilai penjumlahan
dan
dari setiap elemen yang terdapat pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga dari blok-pembangun Bilangan
; dan
dan
sebagai penjumlahan dari setiap elemen
yang terdapat pada baris yang sama, yaitu berturut – turut ,
dan .
Dengan demikian, diperoleh Tabel 3.5 yang merepresentasikan nilai penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada baris yang sama pada blokpembangun
dan Tabel 3.5
Nilai penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada baris yang sama pada blok-pembangun Blok-
Baris
pembangun
ke-
dan
Formula
Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
29
3 1
2
3
Selanjutnya, diberikan Tabel 3.6 yang memberikan nilai penjumlahan dari blok-pembangun
untuk kasus
dan
.
Tabel 3.6 Nilai penjumlahan dari blok-pembangun
untuk kasus
dan
kasus
Baris ke-
Formula
Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
30
3
Telah diketahui bahwa
Maka dengan bantuan tabel 3.5 dan tabel 3.6, diperoleh tabel 3.7 yang merepresentasikan nilai dari
, dan
.
Tabel 3.7 Nilai dari Kasus
Nilai dari
, dan
Formula
Nilai
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
31
Karena pada kasus diperoleh
diperoleh
, dan kasus
dengan mensubstitusikan nilai
diperoleh
, maka
untuk setiap kasus yang ada, akan diperoleh
Tabel 3.8 yang merepresentasikan nilai nilai dari
, kasus
, dan
setelah menukar
untuk kasus yang bersesuaian. Tabel 3.8
Nilai
, dan
setelah menukar nilai dari
untuk kasus yang
bersesuaian
Kasus
Nilai dari
Nilai
penukaran
Nilai akhir
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
32
Berdasarkan Tabel 3.8, terlihat bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama dari persegi-panjang
yang terbentuk dari
penggabungan blok-pembangun
dan
membentuk sifat
persegi-panjang-ajaib. Lebih lanjut, dapat dilihat bahwa konstruksi yang sudah dipaparkan pada kasus II akan menghasilkan persegi-panjang-ajaib. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konstruksi yang sudah dipaparkan baik untuk kasus I maupun kasus II akan menghasilkan persegipanjang-ajaib. CONTOH Akan dibuat suatu persegi-panjang-ajaib berukuran , maka
. Karena
, sehingga
Bodd
1 1 2 13 13 3 2 1 26 8 1 3 13 13 1 13 1 39 7 14 2 20 27 38 1 3 13 1 2 13 1 3 13 1 2
Lebih lanjut, karena pembangun
, dan dan
maka diperoleh blok, yaitu
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
33
1 1 13 1 1 2 13 1 1 C 1 3 13 1 1 3 13 1 1 21 19 2 2 3 13 2 1 37 28 2 13 2 1 13 1 2 2 1 3 12 1 1 C 2 3 13 1 2 3 13 1 2 22 18 2 2 3 13 2 2 35 30 2 13 2 2 3 13 2 3 1 D 3 3 13 1 3 2 3 1
2 13 2 3
33 32 1 3 13 1 3 23 17 2 13 1 3 4 11
2 13 2 4 3 13 2 4 31 34 1 1 D 4 3 13 1 4 3 13 1 4 24 16 2 2 5 10 4 1 13 1 4 2 13 2 5 3 13 2 5 29 36 1 1 D 5 3 13 1 5 3 13 1 5 25 15 2 2 6 9 5 1 13 1 5 Dengan demikian, persegi-panjang ajaib
diperoleh dengan
menggabungkan blok-pembangun
1 26 8 A 39 7 14 20 27 38
dan
2 13 21 19
3 12 22 18
33 32 23 17
31 34 24 16
37 28
35 30
4
5
11
10
, yaitu
29 36 25 15 6 9
Dari entri-entri matriks di atas dapat terlihat bahwa hasil penjumlahan entri setiap baris ialah
dan hasil penjumlahan entri setiap kolom ialah
.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
34
CONTOH Akan dibuat suatu persegi-panjang-ajaib berukuran , maka
. Karena
, sehingga diperoleh
Beven
1 1 15 3 1 9 2 3 15 15 1 45 16 1 23 44 3 15 1 3 15 1 2
Kemudian, diperoleh matriks
, yaitu
1 15 3 3 15 2 1 2 43 32 1 1 D 1 3 15 1 1 3 15 1 1 24 22 2 2 2 15 1 1 15 1 1
Karena untuk
berlaku
, pilih matriks F dengan ketentuan
, yaitu
5 1 2 15 1 1 F 3 15 1 5 15 1 2 2 3 15 2 5 2 15 1 lebih lanjut, karena diperoleh blok-pembangun
2 15 2 5
6 30 40 1 3 15 1 5 28 8 18 2 35 31 11 15 1 5
, dan
dengan dan
, maka
, yaitu
2 1 15 1 2 3 14 1 1 C 2 3 15 1 2 3 15 1 2 25 21 2 2 41 34 3 15 2 2 2 15 2 2
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
35
3 1 15 1 3 4 13 1 1 C 3 3 15 1 3 3 15 1 3 26 20 2 2 3 15 2 3 39 36 2 15 2 3 2 15 2 4 3 15 2 4 37 38 1 1 D 4 3 15 1 4 3 15 1 4 27 19 2 2 5 12 4 1 15 1 4 2 15 2 6 3 15 2 6 33 42 1 1 D 6 3 15 1 6 3 15 1 6 29 17 2 2 7 10 6 1 15 1 6 Dengan demikian, persegi-panjang-ajaib
diperoleh dengan
menggabungkan blok-pembangun
dan
,
yaitu 1 9 A 45 16 23 44
6 30 40 28 8 18
43 32 24 22
3 14 25 21
4 13 26 20
37 38 27 19
35 31 11
2
41 34
39 36
5
15
12
33 42 29 17 7 10
Dari entri-entri matriks di atas dapat terlihat bahwa hasil penjumlahan entri setiap baris ialah
dan hasil penjumlahan entri setiap kolom ialah
.
3.1.2
Metode permutasi-himpunan Pada subbagian ini akan dibahas mengenai pembentukan persegi-panjang-
ajaib berukuran
dengan
dan
Pertama, didefinisikan terlebih dahulu matriks
. sebagai berikut
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
36
n ' n ' 1 n ' 2 n ' 3 n 1 2 3
2 3 1 S n ' n ' 1 n ' 2 n n2 n4 dimana
1
n 1
n3
n5
n n ' 1 2
.
Terlihat bahwa baris-baris dari matriks himpunan
merupakan permutasi dari
dan penjumlahan entri-entri kolom pada matriks
ialah
Selanjutnya, akan diberikan konstruksi untuk mendapatkan persegipanjang-ajaib
.
Teorema 3.1.2 (Barui, 2006) Terdapat persegi-panjang-ajaib
berukuran
dengan
. Bukti Definisikan matriks
dimana
,
, dengan S didefinisikan seperti di atas. Lakukan pertukaran entri-entri pada
seperti yang diberikan pada Tabel
3.9. Tabel 3.9 Aturan penukaran untuk kasus yang ada Kasus awal
Kasus tambahan
Penukaran dengan dengan dengan dengan dengan dengan Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
37
dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
Untuk persegi-panjang
dengan nilai
yang cukup besar, diperlukan
suatu penukaran tambahan. Oleh karena itu, didefinisikan suatu bilangan bulat dengan formula tertentu, sehingga diperoleh persegi-panjang-ajaib yang diinginkan. Tabel 3.10 memberikan penukaran yang dibutuhkan sesuai dengan formula dari
untuk kasus
dan
.
Tabel 3.10 Penukaran tambahan untuk suatu bilangan bulat kasus
Formula
Aturan penukaran (dengan
)
dengan dengan dengan
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
38
dengan dengan dengan dengan dengan
Pembuktian Teorema 3.2 akan dibagi menjadi 4 bagian, yaitu pembuktian bahwa setiap elemen yang terdapat pada
saling berbeda satu sama lain, setiap
bilangan yang terdapat pada himpunan
akan muncul tepat satu kali,
nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah
dan nilai
penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah a. Akan ditunjukan bahwa setiap elemen yang terdapat pada
saling berbeda
satu sama lain. Misalkan
adalah sebagai berikut
2 1 S n ' n ' 1 n n2
n ' n ' 1 n 1 1
1 2 n ' n ' 1 n n 2 1 1 2 2 3 3
n 1 n n ' 2 n ' 1 4 2
n 1
n ' n ' 1 n 1 1 n 1 1 1 2 2 3 3
1 1 2 2 3 3
4 1 3n ' 1 3n ' 2 3n 3n 6
n 1 n n ' 2 n ' 1 13n *3 4 2
3n ' 2 3n ' 1 3n 1 2 3
3n 3
3n 5 3n 2 3n ' 7 3n ' 4 12 6 Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
39
Terlihat bahwa ketiga baris pada matriks
membentuk barisan-barisan,
yaitu
Maka terlihat bahwa irisan dari ketiga baris tersebut ialah , sehingga terbukti bahwa setiap bilangan pada
akan saling berbeda satu sama lain.
b. Setiap bilangan yang terdapat pada himpunan
akan muncul tepat
satu kali. Berdasarkan pemaparan pada butir a, terlihat bahwa gabungan dari ketiga baris tersebut merupakan himpunan
.
c. Nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah . Agar persegi-panjang
memiliki sifat persegi-panjang-ajaib, maka nilai
penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama harus bernilai
Definisikan
sebagai penjumlahan setiap elemen yang terdapat pada
kolom ke- . Maka, nilai dari
harus sama dengan , yaitu
. Perhatikan matriks
berikut
4 1 3n ' 1 3n ' 2 3n 3n 6
3n ' 2 3n ' 1 3n 1 2 3
3n 3
3n 5 3n 2 3n ' 7 3n ' 4 12 6 Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
40
Pada matriks di atas, terlihat bahwa elemen pada baris pertama, baris kedua, maupun baris ketiga akan membentuk dua barisan aritmatika, yaitu pada entri kolom pertamasampai entri kolom ke-
, dan entri kolom ke-
sampai entri kolom ke- . Berikut ini diberikan Tabel 3.11 yang merepresentasikan elemen pada dengan
dan
. Tabel 3.11
Representasi dari elemen pada matriks
Baris ke-
Kolom ke-
1
1
2
3
1
4
7
... ...
2
...
3
...
Untuk kolom ke- dengan
15
9
3
, diperoleh
, dan , dan , dan Lebih lanjut
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
41
Berikut ini diberikan Tabel 3.12 yang merepresentasikan elemen pada dengan
dan
. Tabel 3.12
Representasi elemen pada
untuk
dan Kolom ke... ...
Baris ke-
1 ... 2 ...
3
18
Untuk kolom ke- dengan
12
6
, diperoleh , dan
, dan , dan Lebih lanjut
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
42
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah . d.
Nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah . Misalkan
dan
berturut – turut merepresentasikan
penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga. Karena baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga membentuk barisan aritmatika, maka
Dengan demikian , terlihat bahwa diperlukan suatu penukaran elemen pada baris pertama dengan elemen pada baris ketiga. Selanjutnya, akan ditunjukan bahwa pertukaran elemen yang dipaparkan akan memberikan persegi-panjang-ajaib yang diinginkan. Dengan mengunakan cara yang serupa dan tanpa mengurangi keumuman, akan dibuktikan bahwa untuk
dengan kasus
, maka
pertukaran elemen yang dipaparkan akan memberikan persegi-panjang-ajaib yang diinginkan. Berdasarkan matriks
terlihat bahwa
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
43
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Lalu, dengan
dan
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
, terlihat pula bahwa
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Nilai dari
ialah
Dengan demikian, nilai penjumlahan elemen pada baris pertama menjadi
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
44
Dengan demikian , terlihat bahwa nilai penjumlahan dari elemen yang terdapat pada baris pertama akan berjumlah Lebih lanjut, nilai penjumlahan elemen pada baris ketiga menjadi
Dengan demikian, terlihat bahwa nilai penjumlahan dari elemen yang terdapat pada baris ketiga akan berjumlah Maka, terlihat bahwa setelah penukaran elemen pada baris pertama dan ketiga, maka penjumlahan dari setiap eleman yang berada pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga akan memenuhi sifat persegi-panjang-ajaib.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
45
Berdasarkan pemaparan pada butir a, b, c, dan d, maka dapat disimpulkan bahwa persegi-panjang
akan membentuk persegi-panjang-ajaib yang
diinginkan. Sebagai contoh, misalkan ingin dibentuk persegi-panjang-ajaib berukuran . Menurut konstruksi yang sudah dipaparkan pada subbagian ini, diperoleh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 S 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 13 11 9 7 5 3 1 12 10 8 6 4 2 dan
39 4 7 10 13 16 19 36 30 28 18 34 6 H 20 23 26 29 32 35 38 2 5 8 11 14 17 1 33 27 21 15 9 3 22 25 24 31 12 37 Maka, berdasarkan Teorema 3.2, pertukaran yang diperlukan ialah dengan
;
dengan
.
Karena
diperoleh
sehingga
maka diperlukan
pertukaran tambahan, yaitu dengan
;
dengan
;
dengan
.
dengan
;
dengan
;
dengan
.
dengan
;
dengan
;
dengan
.
dengan
;
dengan
;
dengan
.
Dengan demikian, diperoleh persegi-panjang-ajaib
berukuran
yang diinginkan, yaitu
39 4 7 10 13 16 19 36 30 28 18 34 6 H 20 23 26 29 32 35 38 2 5 8 11 14 17 1 33 27 21 15 9 3 22 25 24 31 12 37 Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
46
Dari entri-entri matriks di atas dapat terlihat bahwa hasil penjumlahan entri setiap baris ialah
dan hasil penjumlahan entri setiap kolom ialah
.
3.2.
Persegi-panjang-ajaib Berukuran
dengan
dan
Bilangan Genap
Pada bagian ini, akan dibahas mengenai pembentukan persegi-panjangajaib dengan jumlah baris
dan jumlah kolom , dimana
Untuk bilangan bulat positif
dan
dengan
, didefinisikan matriks
– matriks seperti berikut:
0 2 2 3 0 1 0 3 1 2 Qe ; Qa ; Qb ; Q 3 1 1 0 3 2 3 0 2 1 0 q A p 1 q
Matriks
1
2
q 1
q2
q 1 2q 1 pq 1
p 1 q 1 p 1 q 2
juga dapat diekspresikan sebagai:
A 1p s 'q 1'q qs p dimana
merepresentasikan Produk-Kronecker,
baris berukuran
merepresentasikan vektor
yang berisi bilangan 1, dan
merupakan vektor baris berorder dengan elemen yang merupakan barisan bilangan dari 0 sampai Misalkan
.
merupakan matriks identitas dengan order dan
merupakan
matriks-persegi dengan order yang diberikan oleh dengan
lainnya Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
47
Maka
Dan
Untuk
matriks
akan memiliki order
Selanjutnya didefinisikan matriks
dan
. sedemikian sehingga
penjumlahannya merupakan persegi-panjang-ajaib yang dibutuhkan. Misalkan
dan
merupakan matriks berukuran
merupakan matriks berukuran
Perlu dicatat bahwa ketika
,
yang diberikan oleh
yang diberikan oleh Untuk
ganjil
Untuk
genap
tereduksi menjadi
.
Teorema berikut akan memberikan formula persegi-panjang-ajaib yang akan dicari dengan menggunakan matriks – matriks
dan
yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Teorema 3.2. (Barui, 2006) Misalkan
merupakan persegi-panjang-ajaib berukuran
maka
atau
,
.
Bukti Pembuktian Teorema 3.2. akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu untuk ganjil dan untuk
genap.
Pertama–tama, akan diberikan pembuktian untuk pembuktian ini, terdapat dua kasus yaitu
dan
ganjil. Pada . Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
48
Kasus I untuk untuk
.
maka diperoleh
Telah diketahui bahwa
, sehingga diperoleh
1 2 0 1 2 0 0 0 1 3 4 5 1 3 4 5 0 X 0 1 0 1 0 1 0 0 3 p 3 3 p 2 3 p 1 3 p 3 3 p 2 3 p 1
1 2 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 3 4 5 0 0 0 0 0 0 5 4 3 3 p 3 3 p 2 3 p 1 0 0 0 0 0 3 p 1 3 p 2 3 p 3 0
1 2 0 1 0 2 3 4 5 5 4 3 3 p 3 3 p 2 3 p 1 3 p 1 3 p 2 3 p 3 Karena untuk
, maka dengan mensubstitusikan formula
ke dalam formula untuk , diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
49
0 1 2 1 1 0 2 1 3 1 4 5 5 4 3 1 Y 4 1 1 1 1 1 1 1 116 3 p 3 3 p 2 3 p 1 1 3 p 1 3 p 2 3 p 3 1 2 p1
1 5 5 9 9 1 9 5 5 1 1 9 13 13 17 17 21 21 21 21 17 17 13 13 12 p 11 12 p 11 12 p 7 12 p 7 12 p 3 12 p 3 12 p 3 12 p 3 12 p 7 12 p 7 12 p 11 12 p 11 dengan dengan
dan
dengan
dan
, sehingga
1 5 9 9 1 5 9 5 1 1 9 5 13 17 13 17 21 21 21 21 17 17 13 13 dan Y2 Y1 12 p 11 12 p 11 12 p 7 12 p 7 12 p 3 12 p 3 12 p 3 12 p 3 12 p 7 12 p 7 12 p 11 12 p 11 Dengan mensubstitusikan formula
dan
ke dalam persamaan
, diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
50
1 5 12 p 7 12 p 3 12 p 3 1 9 5 12 p 7 12 p 11 12 p 11 9 13 13 17 12 p 19 12 p 15 12 p 15 21 21 17 12 p 19 12 p 23 12 p 23 C 12 p 11 12 p 11 12 p 7 5 9 9 5 1 1 12 p 3 12 p 3 12 p 7 K P I 2 Y2
Y1
Lebih lanjut, berdasarkan konstruksi di atas, diperoleh
R BC 1 5 12 p 7 12 p 3 12 p 3 0 1 9 5 12 p 7 12 p 11 12 p 11 3 9 13 13 17 12 p 19 12 p 15 12 p 15 0 21 21 17 12 p 19 12 p 23 12 p 23 3 R 12 p 11 12 p 11 12 p 7 0 5 9 9 5 1 1 12 p 3 12 p 3 12 p 7 3
2 1 2 1
2 1 2 1
3 0 3 0
0 3 0 3
2 1
2 1
3 0
0 3
3 7 12 p 4 12 p 3 12 p 1 1 10 6 12 p 7 12 p 8 12 p 10 12 13 15 19 12 p 16 12 p 15 12 p 13 24 22 18 12 p 19 12 p 20 12 p 22 12 p 11 12 p 9 12 p 5 8 9 11 12 p 2 12 p 6 5 4 2 12 p Dengan menggunakan persamaan di atas, akan dibuktikan empat hal berikut, yaitu bahwa setiap elemen yang terdapat pada lain, bilangan pada
saling berbeda satu sama
muncul tepat satu kali, nilai penjumlahan dari
setiap elemen pada kolom yang sama ialah
dan nilai penjumlahan dari setiap
elemen pada baris yang sama ialah Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
2 1 2 1 2 1
51
Kasus I.a. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa setiap elemen yang terdapat pada saling berbeda satu sama lain. Untuk
, maka dengan berdasarkan pemaparan sebelumnya, terlihat
bahwa kolom pada matriks
membentuk barisan, yaitu
Dengan demikian, terlihat bahwa irisan dari seluruh barisan diatas ialah , sehingga terbukti bahwa Setiap elemen yang terdapat pada
saling berbeda satu
sama lain.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
52
Kasus I.b. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa bilangan pada
muncul
tepat satu kali. Berdasarkan pemaparan pada kasus I.a, diperoleh bahwa gabungan dari seluruh barisan tersebut ialah himpunan
.
Kasus I.c. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah Agar persegi-panjang
yang terbentuk merupakan persegi-panjang-ajaib,
maka nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama harus bernilai dengan
Pertama, didefinisikan
dan
berturut – turut sebagai
penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama pada Lebih lanjut, karena Didefinisikan pula
dan
dan .
maka diperoleh dan
.
berturut – turut merupakan
penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama pada
, dan
, maka
diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
53
Misalkan yang sama pada
merupakan penjumlahan dari setiap elemen pada kolom maka
sehingga diperoleh
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diperoleh
Karena
dan
dimana
maka diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap kolom yang berada pada matriks
yang terbentuk berdasarkan konstruksi
diatas akan memiliki nilai yang sama yaitu Kasus I.d. Pada poin ini, akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah . Untuk
, diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
54
Untuk
, diperoleh
Terlihat bahwa . Karena
dengan
dan
, diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap baris yang berada pada matriks
yang terbentuk berdasarkan konstruksi
diatas akan memiliki nilai yang sama yaitu Berdasarkan pemaparan pada kasus I.a, kasus I.b, kasus I.c, dan kasus I.d, terbukti bahwa persegi-panjang yang terbentuk merupakan persegi-panjang-ajaib untuk
.
Kasus II yaitu
.
akan diuraikan mengenai konstruksi persegi-panjang-ajaib Karena
untuk
.
maka diperoleh
0 2 2 3 ' 0 1 2 3 0 2 B 1p Qe Qa 1' q 3 Qb Qa Qe 1p 1 q 3 3 1 1 0 3 2 1 0 3 1 2 2
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
55
1 0 2 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 1 3 1 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 1 p1
0 2 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 1p 3 1 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0
0 1 2 3 0 2 3 2 1 0 3 1
2 q 6
0 1 2 3 0 2 3 2 1 0 3 1
2 q 6
0
2 2
3 0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3 0
3 0
1 1 2 2
0 3 3 0
2 1
1 2
0 3
3 0
2 1
1 2
0 3
3 0
2 1
1 2
0 3 3 0
3
1 1
0 3
2
1
0
3
2
1
0
3
2
1
0 3
0
2 2
3 0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3 0
3
1 1
0 3
2
1
0
3
2
1
0
3
2
1
0 3
2 q 6
Karena
2 1 2 1 2 1
, maka diperoleh
0 q 1 q 2q 1 X p 1 q pq 1
1 q2 q 1 2q 2
p 1 q 1 pq 2
q2 1 2q 2
q 1 q pq 2 pq 1 p 1 q 1 p 1 q
Selain itu, karena mensubstitusikan formula untuk 0 q 1 q 2 q 1 Y 4 p 1 q pq 1
1 q2 q 1 2q 2
p 1 q 1 pq 2
q 1 0 2q 1
, maka dengan kedalam formula untuk , diperoleh 1 q 1 0 1 1 2q 2 2q 1 q 1 q 1 1 1 1 1 pq 2 pq 1 1 p 1 q 1 p 1 q 2 p1 q2 1
112 q
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
56
0 q 1 q 2q 1 4 p 1 q pq 1 1 1 1 1 1 1
0 q 1 q
1 q2 q 1
1 q2 q 1
2q 1
2q 2
2q 2
q2 1 2q 2
p 1 q p 1 q 1 p 1 q 1 pq 1
pq 2
pq 2
1
1
1
1
1
1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
q 1 0 2q 1
q 1 0 2q 1
q 1 q 1 q q pq 2 pq 2 pq 1 pq 1 p 1 q 1 p 1 q 1 p 1 q p 1 q
1 1 1 1 1 1
0 0 4 4 4 q 4 4 q 4 4 q 8 4 q 8 4q 4q 4q 4 4q 4 8q 4 8q 4 8q 8 8q 8 4q p 1 4q p 1 4q p 1 4 4q p 1 4 4 pq 4 4 pq 4 4 pq 8 4 pq 8
1 1 1 1 1 1
q2 1 2q 2
4q 8 4 8q 8
4q 8 4 8q 8
4q 4 0 8q 4
4q 4
4q 4
4q
4 pq 8 4 pq 8 4 pq 4 4q p 1 4 4q p 1 4 4q p 1
4q 4 0 8q 4
4q 4 pq 4 4q p 1
1 1 1 1 1 1 4q 7 5 8q 7
1 1 5 5 4 q 3 4 q 3 4 q 7 4 q 7 4q 1 4q 1 4q 5 4q 5 8q 3 8q 3 8q 7 8q 7 4q p 1 1 4q p 1 1 4q p 1 5 4q p 1 5 4 pq 3 4 pq 3 4 pq 7 4 pq 7
4q 7 5 8q 7
4q 3 1 8q 3
4q 3 1 8q 3
4q 5 4q 5 4q 1 4q 1 4 pq 7 4 pq 7 4 pq 3 4 pq 3 4q p 1 5 4q p 1 5 4q p 1 1 4q p 1 1
Dengan dengan
dan
dengan
dan
, sehingga Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
57 2q 1 2q 1 6q 1 6q 1
1 1 5 5 4 q 3 4 q 3 4 q 7 4 q 7 4q 1 4q 1 4q 5 4q 5 8 q 3 8 q 3 8 q 7 8 q7 Y1 4q p 1 1 4q p 1 1 4q p 1 5 4q p 1 5 4 pq 3 4 pq 7 4 pq 7 4 pq 3
4 pq 2q 1 4 pq 2q 1
dan 2q 1 2q 1 6q 1 6q 1 Y2 4 pq 2q 1 4 pq 2q 1
4q 7 5 8q 7
4q 7 5 8q 7
4q 3 1 8q 3
4q 3 1 8q 3
4q 5 4q 5 4q 1 4q 1 4 pq 7 4 pq 7 4 pq 3 4 pq 3 4q p 1 5 4q p 1 5 4q p 1 1 4q p 1 1
Dengan mensubstitusikan formula
dan
ke persamaan
, diperoleh 1 4 q 3 4q 1 8q 3 C 4q p 1 1 4 pq 3
2q 3
1
5
5
4q 3
4q 7
4q 7
2q 1
4q 1
4q 5
4q 5
6q 3
8q 3
8q 7
8q 7
6q 1
4q p 1 1
4q p 1 5
4q p 1 5
4 pq 2q 3
4 pq 3
4 pq 7
4 pq 7
4 pq 2q 1
Y1
4 pq 2q 1 4 pq 2q 3 4 pq 6q 1 4 pq 6q 3
2q 1 2q 3
4 pq 7
4 pq 7
4 pq 3
4q p 1 5
4q p 1 5
4q p 1 1
4 pq 3 4q p 1 1 4q p 1 7 4q p 1 7 4q p 1 3 4q p 1 3 4q p 2 5 4 p p 2 5 4 q p 2 1 4 q p 2 1 4q 7 4q 7 4q 3 4q 3 5 5 1 1 K P I 2 Y2
Definisikan R B C
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
58
0 3 0 3 B 0 3
2 2
3 0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3 0
1 1 2 2
0 3 3 0
2 1
1 2
0 3
3 0
2 1
1 2
0 3
3 0
2 1
1 2
0 3 3 0
1 1
0 3
2
1
0
3
2
1
0
3
2
1
0 3
2 2
3 0
1
2
3
0
1
2
3
0
1
2
3 0
1 1
0 3
2
1
0
3
2
1
0
3
2
1
0 3
2 q 6
2 1 2 1 2 1
2q 3
1 1 5 5 4 q 3 4 q 3 4 q 7 4 q 7 4q 1 4q 1 4q 5 4q 5 8q 3 8q 7 8q 7 8q 3 4q p 1 1 4q p 1 1 4q p 1 5 4q p 1 5 4 pq 3 4 pq 7 4 pq 7 4 pq 3
2q 1 6q 3 6q 1
4 pq 2q 3 4 pq 2q 1
Y1
4 pq 2q 1 4 pq 2q 3 4 pq 6q 1 4 pq 6q 3
2q 1 2q 3
4 pq 7
4 pq 7
4 pq 3
4 pq 3
4q p 1 5 4q p 1 5 4q p 1 1 4q p 1 1 4q p 1 7 4q p 1 7 4q p 1 3 4q p 1 3 4q p 2 5 4 p p 2 5 4 q p 2 1 4 q p 2 1 4q 7 4q 7 4q 3 4q 3 5 5 1 1 K P I 2 Y2
Dengan menggunakan persamaan diatas, akan dibuktikan empat hal berikut, yaitu setiap elemen yang terdapat pada bilangan pada
saling berbeda satu sama lain,
muncul tepat satu kali, nilai penjumlahan dari setiap
elemen pada kolom yang sama ialah
dan nilai penjumlahan dari setiap elemen
pada baris yang sama ialah Kasus II.a. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa setiap elemen yang terdapat pada saling berbeda satu sama lain.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
59
Terlihat bahwa untuk
, elemen pada
membentuk barisan
aritmatika,yaitu
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
60
Dengan demikian, terlihat bahwa irisan dari seluruh barisan diatas ialah , sehingga terbukti bahwa setiap elemen yang terdapat pada
saling berbeda satu
sama lain. Kasus II.b. Pada butir ini akan ditunjukan bahwa bilangan dalam
muncul
tepat satu kali. Berdasarkan pemaparan pada Kasus I.a, diperoleh bahwa gabungan dari seluruh barisan tersebut ialah himpunan
.
Kasus II.c. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah . Agar persegi-panjang
yang terbentuk pada konstruksi diatas merupakan
persegi-panjang-ajaib, maka nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama harus bernilai
dengan
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
61
Lebih lanjut, berdasarkan pemaparan pada poin a, terlihat bahwa seluruh kolom dari matriks kolom ke –
terbentuk berdasarkan replikasi dari 10 kolom utama, yaitu , kolom ke-
kolom ke, kolom ke-
, kolom ke- , kolom ke-
,
, kolom ke-
, kolom ke-
, dan kolom ke-
.
, kolom ke-
Dengan demikian, akan dibuktikan bahwa pada kesepuluh kolom tersebut, penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada kolom yang sama ialah Berikut ini akan diberikan tabel 3.13 yang merepresentasikan nilai penjumlahan dari kesepuluh kolom tersebut. Tabel 3.13 Nilai penjumlahan dari kesepuluh kolom utama Penjumlahan Kolom ke
Formula
Nilai
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
62
Karena
dan
, diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap kolom yang berada pada matriks
yang akan memiliki nilai yang sama
yaitu Kasus II.d. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah . Agar persegi-panjang
merupakan persegi-panjang-ajaib, maka nilai
penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama harus bernilai
Oleh karena itu, didefinisikan
dengan
dan
berturut–turut sebagai nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada baris ke- dari matriks Untuk
Karena
dan , diperoleh
maka
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
63
Karena
Karena
dimana
dan
Sedangkan untuk
Karena
, maka diperoleh
, maka diperoleh
diperoleh
maka
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
64
Karena
dimana
Karena
dan
, maka diperoleh
, maka diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap baris yang berada pada matriks
akan memiliki nilai yang sama yaitu
Berdasarkan pemaparan pada butir kasus I.a, kasus I.b, kasus I.c, dan kasus I.d,, terbukti bahwa persegi-panjang untuk
merupakan persegi-panjang-ajaib
ganjil. Selanjutnya, akan dibuktikan bahwa persegi-panjang
persegi-panjang-ajaib untuk
merupakan
genap.
Pertama, pandang B 1p 1' q Q 2
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
65
1 1 1 1 1 1 p1 1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 3 1 2 1 1 q 1 3 0 2 1 2 1 1 0 3 1 2 3 0 2 1 1 1
Sehingga diperoleh matriks dengan order B
dan matriks
0 3 1 2 3 0 2 1 0 3 1 2 3 0 2 1
0 3 1 2 3 0 2 1
0 3 1 2 3 0 2 1
dengan order
, yaitu
, yaitu 2q 3 2q 1 6q 3 6q 1
1 1 5 5 4q 3 4q 7 4q 7 4q 3 4q 1 4q 1 4q 5 4q 5 8 q 3 8 q 3 8 q 7 8 q7 C 4q p 1 1 4q p 1 1 4q p 1 5 4q p 1 5 4 pq 3 4 pq 7 4 pq 7 4 pq 3
4 pq 2q 1 4 pq 2q 3 4 pq 6q 1 4 pq 6q 3
4 pq 7 4 pq 7 4 pq 3 4 pq 3 4q p 1 5 4q p 1 5 4q p 1 1 4q p 1 1 4q p 1 7 4q p 1 7 4q p 1 3 4q p 1 3 4q p 2 5 4 p p 2 5 4 q p 2 1 4 q p 2 1 4q 7 4q 7 4q 3 4q 3 5 5 1 1
2q 1 2q 3
didefinisikan
4 pq 2q 3 4 pq 2q 1
yaitu Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
66
R
0 3 1 2 3 0 2 1 + 0 3 1 2 3 0 2 1
0 3 1 2 3 0 2 1
0 3 1 2 3 0 2 1 4 pq 2q 3
4 pq 7
4 pq 7
4 pq 3
4 pq 3
4q p 1 5 4q p 1 5 4q p 1 1 4q p 1 1 4q p 1 7 4q p 1 7 4q p 1 3 4q p 1 3 4q p 2 5 4 p p 2 5 4 q p 2 1 4 q p 2 1 4q 7 4q 7 4q 3 4q 3 5 5 1 1
4 pq 2q 3 4 pq 6q 3 4 pq 6q 3
2q 3 2q 3
Berdasarkan pemaparan diatas, timbul 2 kasus, yaitu untuk dan
. Baik pada
maupun
, akan
dibuktikan empat hal berikut, yaitu pembuktian bahwa setiap elemen yang terdapat pada
saling berbeda satu sama lain, bilangan pada
muncul
tepat satu kali, nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah dan nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah Kasus I yaitu
.
Pertama, akan dibuktikan bahwa pada kasus I dimana setiap elemen yang terdapat pada
,
saling berbeda satu sama lain, bilangan pada
muncul tepat satu kali, nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah
dan nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris
yang sama ialah Kasus I.a. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa setiap elemen yang terdapat pada saling berbeda satu sama lain. Terlihat bahwa untuk
, elemen pada
membentuk barisan
aritmatika,yaitu Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
67
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
68
Dengan demikian, terlihat bahwa irisan dari seluruh barisan diatas ialah , sehingga terbukti bahwa setiap elemen yang terdapat pada
saling berbeda satu
sama lain. Kasus I.b. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa bilangan pada
muncul
tepat satu kali. Berdasarkan pemaparan pada kasus I.a, diperoleh bahwa gabungan dari seluruh barisan tersebut ialah himpunan
.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
69
Kasus I.c. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama pada persegi-panjang Agar persegi-panjang
ialah .
yang terbentuk berdasarkan konstruksi diatas
merupakan persegi-panjang-ajaib, maka penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama harus bernilai
dengan
Lebih lanjut, karena matriks satuan yang berorder
diperoleh dengan mengoperasikan matriks
dengan matriks
yang beroder
, maka matriks
merupakan matriks dengan susunan kolom yang merupakan replikasi (pengulangan) dari matriks
sehingga setiap kolomnya merupakan replikasi dari
8 kolom utama, yaitu kolom kekolom ke-
kolom ke-
, kolom ke-
, kolom ke, kolom ke-
, kolom ke-
, dan kolom ke-
,
.
Dengan demikian, akan dibuktikan bahwa pada kedelapan kolom tersebut, penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada kolom yang sama ialah Selanjutnya, didefinisikan
berturut – turut sebagai penjumlahan dari setiap elemen yang
dan
terdapat pada kolom keke-
kolom ke-
, kolom ke-
dan kolom ke-
, kolom ke-
, kolom ke-
, kolom
, kolom ke-
,
.
Berikut ini akan diberikan tabel 3.14 yang merepresentasikan nilai penjumlahan dari kedelapan kolom utama tersebut. Tabel 3.14 Representasi nilai penjumlahan dari delapan kolom utama Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
70
Penjumlahan
Formula
Nilai
kolom ke
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap kolom yang berada pada matriks
akan memiliki nilai yang sama yaitu
Kasus I.d. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah . Agar persegi-panjang
yang terbentuk pada konstruksi diatas merupakan
persegi-panjang-ajaib, maka nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama harus bernilai
dengan
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
71
Pertama, didefinisikan
dan
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada baris ke- dari matriks
dan
Untuk
, diperoleh
Karena
maka
Karena
dimana
Sedangkan untuk
, maka diperoleh
diperoleh Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
72
Karena
Karena
maka
dimana
, maka diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap baris yang berada pada matriks
yang terbentuk berdasarkan konstruksi
diatas akan memiliki nilai yang sama yaitu Lebih lanjut, berdasarkan pembuktian pada kasus I.a, kasus I.b, kasus I.c, dan kasus I.d, maka diperoleh pembuktian untuk kasus I yaitu
.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
73
Kasus II yaitu
.
Selanjutnya, akan dibuktikan bahwa untuk yang terdapat pada
, setiap elemen
saling berbeda satu sama lain, bilangan pada
muncul tepat satu kali, nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah
dan nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah
Kasus II.a. Pada butir ini akan dibuktikan bahwa setiap elemen yang terdapat pada saling berbeda satu sama lain. Terlihat bahwa untuk
dan
, elemen pada
membentuk barisan aritmatika,yaitu
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
74
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
75
Dengan demikian, terlihat bahwa irisan dari seluruh barisan diatas ialah , sehingga terbukti bahwa setiap elemen yang terdapat pada
saling berbeda satu
sama lain. Kasus II.b. Pada butir ini akan ditunjukan bahwa bilangan pada
muncul
tepat satu kali. Berdasarkan pemaparan pada kasus II.a, diperoleh bahwa gabungan dari seluruh barisan tersebut ialah himpunan
.
Kasus II.c. Pada butir ini akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama ialah . Agar persegi-panjang
merupakan persegi-panjang-ajaib, maka
penjumlahan dari setiap elemen pada kolom yang sama harus bernilai
Lebih lanjut, karena matriks satuan yang berorder
dengan
diperoleh dengan mengoperasikan matriks
dengan matriks
yang beroder
, maka matriks
merupakan matriks dengan susunan kolom yang merupakan replikasi (pengulangan) dari matriks
sehingga setiap kolomnya merupakan replikasi dari
8 kolom utama, yaitu kolom pertama, kolom kedua, kolom ketiga, kolom keempat, kolom ke-
, kolom ke-
, kolom ke-
, dan kolom ke-
. Dengan demikian, akan dibuktikan bahwa pada kedelapan kolom tersebut, penjumlahan dari setiap elemen yang terdapat pada kolom yang sama ialah Selanjutnya, didefinisikan
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
76
dan
berturut – turut sebagai penjumlahan dari setiap
elemen yang terdapat pada kolom pertama, kolom kedua, kolom ketiga, kolom keempat, kolom ke-
, kolom ke-
, kolom ke-
, dan kolom ke-
. Berikut ini akan diberikan tabel nilai penjumlahan dari kedelapan kolom utama tersebut . Tabel 3.15 Nilai penjumlahan kedelapan kolom utama Penjumlaha
Formula
Nilai
n kolom ke
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap kolom yang berada pada matriks
akan memiliki nilai yang sama yaitu Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
77
Kasus II.d. Pada butir ini, akan ditunjukan bahwa nilai penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama ialah . Agar persegi-panjang
merupakan persegi-panjang-ajaib, maka
penjumlahan dari setiap elemen pada baris yang sama harus bernilai
Pertama, didefinisikan
dengan
dan
berturut – turut sebagai nilai penjumlahan dari setiap elemen yang berada pada baris ke- dari matriks
dan
Untuk
Karena
Karena
, diperoleh
maka
dimana
, maka diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
78
Karena
dan
, maka diperoleh
Sedangkan untuk
Karena
Karena
diperoleh
maka
dimana
, maka diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
79
Karena
dan
, maka diperoleh
Dengan demikian, terbukti bahwa penjumlahan dari setiap elemen dari setiap baris yang berada pada matriks
akan memiliki nilai yang sama yaitu
Lebih lanjut, berdasarkan pembuktian pada kasus II.a, kasus II.b, kasus II.c, dan kasus II.d, dan pembuktian pada kasus I, maka diperoleh pembuktian yang diinginkan. Selanjutnya, akan diberikan contoh dari persegi-panjang-ajaib berdasarkan teorema 3.2 untuk Contoh untuk
ganjil dan
genap.
ganjil.
Misalkan ingin dibentuk persegi-panjang-ajaib Maka diperoleh
dan
dengan order
.
, sehingga
0 1 2 3 A 4 5 6 7 8 9 10 11 Karena
, maka diperoleh 0 1 2 3 3 2 1 0 4 5 6 7 X 7 6 5 4 8 9 10 11 11 10 9 8
Lebih lanjut, karena
, maka diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
80
1 13 17 Y 29 33 41
1 5 5 9 9 13 13 13 9 9 5 5 1 1 17 21 21 25 25 29 29 29 25 25 21 1 17 17 33 37 37 41 41 45 45 41 45 45 37 37 33 33
Selanjutnya, karena 1 13 17 C 29 33 45
, maka diperoleh 1 5 5 13 9 9 17 21 21 29 25 25
41 37 25 21
41 37 25 21
33 37 37 45 41 41
9 5
9 5
45 33 29 17 13 13 1 1
45 33 29 17
dan karena
, didapat 0 3 0 B 3 0 3
2 1 2 1 3 1 2 0 3 1 2 0 2 1 3 0 2 1 3 0 3 0
1 2 1 2
2 1 2 1
0 3 0 3
3 0 3 0
1 2 1 2
Akhirnya, dengan menggunakan teorema 3.2, diperoleh persegi-panjang- ajaib yaitu 1 16 17 R 32 33 48
Contoh untuk
4 6 7 41 13 11 10 40 20 22 23 25 29 27 26 24 36 38 39 45 43 42
9 8
47 34 31 18 12 14 15 5 3 2 44 37 28 21
46 35 30 19
genap
misalkan ingin dibentuk persegi-panjang-ajaib Maka diperoleh
dan
dengan order
.
sehingga Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
81
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Karena
, maka diperoleh 0 4 5 9 10 X 14 15 19 20 24
1 3 6 8
2 2 7 7
3 1 8 6
11 12 13 13 12 11 16 17 18 18 17 16 21 22 23 23 22 21
14 10 19 15 24 20 4 0 9 5
Lebih lanjut, karena 1 17 21 37 41 Y 57 61 77 81 97
Selanjutnya, karena
, maka diperoleh 1 5 5 9 9 13 13 17 17 17 13 13 9 9 5 5 1 1 21 25 25 29 29 33 33 37 37 37 33 33 29 29 25 25 21 21 41 45 45 49 49 53 53 57 57 57 53 53 49 49 45 45 41 41 61 65 65 69 69 73 73 77 77 77 73 73 69 69 65 65 61 61 81 85 85 89 89 93 93 97 97 97 93 93 89 89 85 85 81 81
, maka diperoleh
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
82
1 17 21 37 41 C 57 61 77 81 97
1 5 5 9 17 13 13 9 21 25 25 29 37 33 33 29
89 89 69 69
93 85 73 65
93 85 73 65
97 81 77 61
41 45 45 49 49 53 53 57 57 53 53 49 49 45 45 41 61 65 65 69 29 33 33 37 77 73 73 69 29 25 25 21 81 85 85 89 9 13 13 17 97 93 93 89 9 5 5 1
Dan karena
97 81 77 61 57 41 37 21 17 1
, didapat 0 3 0 3 0 B 3 0 3 0 3
2 1 2 1
2 1 2 1
3 0 3 0
0 3 0 3
1 2 1 2
2 1 2 1
3 0 3 0
0 3 0 3
2 2 3 0 1 2 3 0 1 1 0 3 2 1 0 3 2 2 3 0 1 2 3 0 1 1 0 3 2 1 0 3 2 2 3 0 1 2 3 0 1 1 0 3 2 1 0 3
2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
Akhirnya, dengan menggunakan teorema 3.2, diperoleh persegi-panjang- ajaib yaitu 1 20 21 40 41 R 60 61 80 81 100
3 7 8 9 18 14 13 12 23 27 28 30 38 34 33 32
90 91 70 70
95 86 75 66
96 85 76 65
97 84 77 64
43 47 48 49 50 55 56 57 58 54 53 52 51 46 45 44 63 67 68 69 30 35 36 37 78 74 73 72 31 26 25 24 83 87 88 89 10 15 16 17 98 94 93 92 11 6 5 4
99 82 79 62 59 42 39 22 19 2
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
BAB 4 KESIMPULAN
Dalam skripsi ini telah dibahas beberapa metode untuk mengkonstruksi persegi-panjang-ajaib berukuran
. Hasil yang telah diperoleh dapat
disimpulkan sebagai berikut Persegi-panjang-ajaib berukuran
dengan entri bilangan bulat
tidak dapat dibentuk untuk nilai ganjil dengan
genap dengan
ganjil, dan
genap.
Persegi-panjang-ajaib berukuran
dapat diperoleh untuk
ganjil dengan
menggunakan dua metode, yaitu metode blok-pembangun dan metode permutasi-himpunan. Persegi-panjang-ajaib berukuran
dengan
dan
genap dapat
diperoleh dengan menggunakan aturan Kronecker.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh bentuk umum dari persegi-panjang-ajaib
dengan
dan
ganjil.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011
84
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Retrieved Februari 6, 2011, from http://homepage2.nifty.com/googol/magcube/en/rectangles/htm Anderson, D. (2001). Retrieved December 6, 2006, from http://illuminations.ntcm.org/LessonDetail.aspx?id=L263 Ballew, P. (n.d.). Retrieved December 7, 2006, from http://www.pballew.net/magsquar.html Barui, S. (2006). On Construction Of Magic Rectangles. Bombay: Indian Institute Of Technology. Farrar, M. (n.d.). Retrieved December 6, 2006, from http://www.markfarrar.co.uk/msqhst01.htm Gardner, M. (1988). Time travel and other mathematical bewilderments . Grogono, A. (2004). Retrieved December 6, 2006, from http://www/grgono.com/magic/history.ph Hagedorn, T. (1999). Discrete Mathematics 207. Magic rectangles revisited , 65-72. Swaney, M. (2000). Mark Swaney on the history of magic. Retrieved December 7, 2006, from http://www.ismaili.net/mirrors/ikhwan_08/magic_squares/html Wallis, W. (2001). Magic Graphs. Boston, Basel, Berlin: Birkhauser.
Universitas Indonesia
Konstruksi persegi ..., Billy Biondi, FMIPA UI, 2011