Chapter 12
Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia
Pengertian Media Sosial Medsos bisa dikatakan sebagai sebuah media online, di mana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang kian canggih.
Klasifikasi Medsos (Media Sosial)
Dalam artikelnya berjudul “User of the World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media,” di Majalah Business Horizons (2010) halaman 69-68, Andreas M Kaplan dan Michael
Haenlein membuat klasifikasi untuk berbagai jenis medsos yang ada berdasarkan ciri-ciri penggunaannya. Menurut mereka, pada dasarnya medsos dapat dibagi menjadi enam jenis, yaitu:
Pertama, proyek kolaborasi website, di mana user-nya diizinkan untuk dapat mengubah, menambah, atau pun membuang konten-konten yang termuat di website tersebut, seperti Wikipedia.
Ketiga, konten atau isi, di mana para user di website ini saling membagikan konten-konten multimedia, seperti e-book, video, foto, gambar, dan lain-lain seperti Youtube.
Kedua, blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam mengungkapkan suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, sampai kritikan terhadap suatu hal, seperti Twitter.
Keempat, situs jejaring sosial, di mana user memperoleh izin untuk terkoneksi dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok atau sosial sehingga dapat terhubung atau diakses oleh orang lain, seperti misalnya Facebook.
Kelima, virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat muncul dalam wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian berinteraksi dengan orang lain yang mengambil wujud avatar juga layaknya di dunia nyata, seperti online game.
Keenam, virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia virtual untuk berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini tidak jauh berbeda dengan virtual game world, namun lebih bebas terkait dengan berbagai aspek kehidupan, seperti Second Life.
Ciri-ciri Medsos (Media Sosial) 1. Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak terbatas pada satu orang tertentu; 2. Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang penghambat; 3. Isi disampaikan secara online dan langsung; 4. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga tertunda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang ditentukan sendiri oleh pengguna; 5. Medsos menjadikan penggunanya sebagai kreator dan aktor yang memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri 6. Dalam konten medsos terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis), hubungan (relasi), reputasi (status) dan kelompok (group).
Peran, Manfaat & fungsi Medsos
Berikut ini sikap yang harus kita kembangkan terkait dengan peran, manfaat dan fungsi medsos: 1) Sarana belajar, mendengarkan, dan menyampaikan. 2) Sarana dokumentasi, administrasi dan integrasi. 3) Sarana perencanaan, strategi dan manajemen. 4) Sarana kontrol, evaluasi dan pengukuran
Etika Bermedia Sosial Penggunaan medsos kini tidak hanya pada waktu luang (leisure time) saja, namun juga pada jam-jam penting atau pokok karena dimanfaatkan sebagai sarana untuk bekerja. Oleh karena itu, kearifan dalam pemakaian medsos harus diperhatikan karena dampaknya sulit diprediksi, apalagi kalau kontennya melanggar kepatutan, etika, nilai-nilai dalam masyarakat, budaya dan norma hukum. Kasus: Florence Sihombing (dinilai telah melanggar Pasal 27 ayat (3) UndangUndang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur soal penghinaan/pencemaran nama baik
Etika Bermedia Sosial Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam penggunaan akun-akun medsos: Pertama, memakai dengan bijaksana agar tidak merugikan pihak lain. Untuk menjadi bijaksana, paling tidak kita harus memahami etiket atau nilai-nilai yang baik dan benar dalam menggunaan medsos. Kedua, memakai dengan hati-hati agar tidak menjadi korban atau dirugikan oleh pihak lain yang menyalahgunakan medsos. Unsur kehati-hatian itu bisa diawali dengan melakukan proteksi berlapis-lapis demi keamanan akun, agar tidak bisa dibajak oleh pelaku kejahatan. Ketiga, pengguna medsos harus selalu melakukan crosscheck dan recheck terhadap informasi yang janggal dan tidak wajar, paling tidak jika sudah UUD atau ujung-ujungnya duit.
Etika Bermedia Sosial Dari aspek wujudnya di masyarakat, etika dapat dipilah menjadi dua jenis, yakni:
Etika Tertulis
Berdasar Kesepakatan
Legal Formal
Tidak Tertulis Kumpulan etiket, sopan-santun, nilai-nilai, norma dan kaidah yang lahir dari proses interaksi antarsesama, yang harus dihormati dan dipatuhi bersamasama.
Etika Bermedia Sosial Pedoman untuk menggunakan Medsos yang baik: 1. Memberikan informasi pribadi dan keluarga secara bijak atau tidak mengumbar informasi yang mengandung privasi. 2. Berkomunikasi secara santun dan tidak mengumbar kata-kata kasar. 3. Dilarang atau jangan menyebarkan konten yang bersifat pornografi dan dapat mengganggu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), baik itu berupa tulisan, foto, gambar, ilustrasi, suara maupun video. 4. Mengecek kebenaran konten dan informasi suatu berita atau kejadian sebelum menyebarkannya kembali melalui medsos.
Etika Bermedia Sosial 5. Terkait dengan hak pemilikan intelektual orang lain, sebaiknya hasil karya mereka dihargai dengan menyebutkan sumbernya. 6. Sebaiknya mengomentari sesuatu hal, topik, dan masalah dengan memahami dulu isinya secara komprehensif dan tidak sepotongpotong. 7. Beropini dan mengeluarkan pendapat dengan berpijak pada fakta sebenarnya dan data yang sahih. Think before you write. 8. Jangan menuduh, menyerang, beropini negatif dan memberikan informasi tidak benar melalui medsos. 9. Jangan menggunakan medsos saat hati dalam kondisi emosi,
pikiran jenuh dan kondisi kejiwaan yang labil.
Etika Bermedia Sosial 10. Jangan terpengaruh, sekadar ikut-ikutan, demi Solidaritas buta saat berkomentar atau beropini di Medsos. 11. Kita secara pribadi, dalam diri masing-masing atau secara personal harus bisa menyaring (filter) dan membatasi konten dalam medsos. 12. Jangan menggunakan nama samaran, nama orang lain atau membuat akun samaran dengan tujuan apa pun. 13. Pergunakan medsos untuk hal-hal positif, baik dari segi konten maupun cara menyampaikannya.
YOU MUST KNOW