CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN
6
CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN Oleh: Aries Yulianto* Hubungan percintaan ditandai oleh
291 mahasiswa di Amerika Serikat, 51,9%
adanya kedekatan atau keintiman di antara
mengatakan bahwa cemburu merupakan hal yang
pasangan. Kehadiran orang lain atau pihak ketiga
normal.
diantara hubungan dengan pasangan dapat
Cemburu sebenarnya dapat terjadi pada
dipersepsikan mengganggu keintiman. Individu
hubungan pertemanan ataupun hubungan
dapat menganggap pasangannya mulai berpaling
percintaan. Di dalam hubungan pertemanan kita
kepada pihak ketiga tersebut sehingga ia akan
biasanya lebih membebaskan temannya untuk
kehilangan pasangannya. Dalam keadaan ini
berhubungan dengan orang lain dibandingkan
individu dikatakan mengalami cemburu karena
dengan membebaskan pasangan. Sehingga bila
menganggap pihak ketiga tersebut sebagai
pasangan terlibat hubungan dengan orang lain,
ancaman bagi hubungannya dengan pasangan.
kita lebih mempersepsikan adanya ancaman
Menurut Hupka, Buunk, Falus, Fulgosi,
dalam hubungan dengan pacar dibandingkan
Ortega, Swain, & Tarabrina (1985), cemburu
dengan teman (Brehm, 1992). Dengan kata lain,
adalah “emotions, cognitions, and behavior
kita akan lebih cemburu dalam hubungan
assosiated with the appraisal of the threat aris-
percintaan dibandingkan dalam hubungan
ing from the potential, actual, or imagined in-
pertemanan. Cemburu di dalam hubungan percin-
volvement of one’s loved one or mate in a rela-
taan ini disebut sebagai romantic jealousy
tionship with an interloper” (Hupka dkk,
(Bringle, 1991).
1985: 425).
Jenis-Jenis Cemburu
Cemburu sendiri merupakan hal yang
Sejumlah ahli membuat kategori dari
biasa dalam suatu hubungan (Buunk &
cemburu. Naturally-occurring jealousy dan in-
Sharpsteen, dalam Baron & Bryne, 1997). Dalam
duced jealousy merupakan pembagian menurut
penelitian Knox, Breed, dan Zusman (2007) pada
Brehm (1992). Naturally-occurring jealousy
Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, Fakultas Psikologi UKRIDA, Vol. 3, No. 15, Bulan September, Tahun 2009
CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN
7
merupakan cemburu yang terjadi begitu saja,
menunjukkan adanya perbedaan penyebab
tanpa adanya niat atau kesengajaan untuk mela-
cemburu antara laki-laki dan perempuan
kukannya. Sedangkan pada induced jealousy,
(misalnya, Nugraha, 1988; DeSteno & Salovey,
individu bertindak tertentu (sengaja) untuk
1996). Sedangkan beberapa penelitian lainnya
membuat pasangannya cemburu. Hal ini
tidak menemukan perbedaan (misalnya, Fitness &
mungkin saja dilakukan untuk meningkatkan
Fletcher, 1993; Harris, 2002).
kelekatan pasangan. Selanjutnya sexual jealousy dan
Perempuan menjadi cemburu karena adanya keyakinan bahwa sulit untuk
emotional jealousy. Sexual jealousy terjadi
mendapatkan hubungan lain bila hubungan yang
apabila individu mempersepsikan adanya ketidak-
sekarang harus berakhir. Perempuan menekankan
setiaan seksual dari pasangannya (Harris, 2000),
pada perhatian memiliki sebuah hubungan.
yaitu melibatkan adanya kontak seksual antara
Sedangkan laki-laki lebih mementingkan harga
pasangan dengan orang lain (DeSteno &
dirinya. Bagi laki-laki, cemburu ditentukan oleh
Salovey, 1996). Misalnya pasangan berciuman
derajat sejauh mana harga dirinya dipengaruhi
dengan orang lain. Sedangkan bila individu
penilaian pasangannya. Bila laki-laki tidak
mempersepsikan adanya ketidaksetiaan yang
melihat daya tarik pasangannya terhadap orang
disebut romantic jealousy atau emotional
lain yang dapat menyebabkan hal-hal negatif
jealousy (Harris, 2000). Ketidaksetiaan
pada mereka, maka laki-laki tidak akan merasa
emosional melibatkan ekspresi afeksi yang
cemburu.
mendalam dan kelekatan dengan orang lain
Berkaitan dengan sexual jealousy dan
(DeSteno & Salovey, 1996), misalnya bila
emotional jealousy, terjadi perbedaan hasil
pasangan lebih memperhatikan orang lain.
penelitian (misalnya, Buss, Larsen, Westen, &
Penyebab Cemburu
Semmelroth, dalam Harris & Christenfeld, 1996;
Untuk mengalami cemburu, diperlukan situasi di mana individu mempersepsikan adanya ancaman. Sejumlah penelitian
DeSteno & Salovey, 1996), hingga tidak ditemukan perbedaan pada pria dan wanita
CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN
(Harris, 2002). Untuk menjawab apakah cemburu lebih
8
Amerika, mahasiswi merasa cemburu bila pacarnya terlalu mementingkan hobi dan
dipicu oleh ketidaksetiaan seksual atau emosional
keluarganya. Selain itu juga, pekerjaan dan
dan juga perbedaan jenis kelamin, sebenarnya
keterlibatan pasangan dengan teman-temannya
lebih dipengaruhi pada bagaimana individu
juga dapat memicu cemburu (Hansen, dalam
menilai hal yang paling penting bagi dirinya
Bringle & Buunk, 1991).
(Harris, 2000). Bagaimana di Indonesia?
Cemburu terjadi lebih besar lagi bila pihak ketiga adalah mantan pacar dari pasangan
Ditemukan mahasiswi lebih cemburu
(Fitness & Flecther, 1993). Namun ketertarikan
dibandingkan dengan mahasiswa apabila
seksual yang dibuat-buat (induced jealousy) atau
pacarnya berteman dekat dengan lawan jenis lain,
fantasi seksual dapat membangkitkan cemburu
pacarnya akrab dengan lawan jenis lain, dan
lebih besar dibandingkan dengan hubungan
pacarnya mengagumi orang lain (Nugraha,
nonseksual sebenarnya pasangan dengan lawan
1998). Dalam penelitian lain, perempuan
jenis lain atau naturally-occuring jealousy
cenderung cemburu apabila pihak ketiga
(Buunk & Hupka, dalam Bringle, 1995). Artinya,
merupakan mantan pacar pasangannya,
kekaguman pacar terhadap bintang film idolanya,
sedangkan laki-laki cenderung cemburu apabila
lebih membangkitkan cemburu dibandingkan
pasangannya dekat dengan laki-laki lain
hubungan pacarnya dengan laki-laki lain dalam
(Yulianto, 2002).
situasi kerja.
Sebenarnya ancaman dalam cemburu tidak harus selalu sosial (Hansen, dalamBrehm,
Dampak Cemburu Tingkat cemburu yang rendah dapat
1992). Artinya ancaman tidak hanya disebabkan
menimbulkan dampak yang positif. Sebaliknya,
oleh hubungan pasangan dengan orang lain,
cemburu yang berlebihan akan mengakibatkan
tetapi dapat juga karena aktivitas pasangan yang
dampak negatif. Tingkah laku yang didasarkan
dapat dipersepsikan mengganggu hubungan.
cemburu sering tidak beralasan dan terlalu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hansen di
berlebihan untuk situasi yang ada serta dapat
CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN
9
merusak hubungan yang menyenangkan (Oktarina,
Daftar Pustaka
1994).
Baron, R.A., & Bryne, D. (1997). Social PsycholIndividu yang cemburu mengalami
beberapa reaksi emosional seperti takut,
ogy. Boston, Massachusetts: Allyn & Bacon.
kehilangan, cemas, sakit, kemarahan terhadap
Brehm, S. S. (1992). Intimate relationships. 2nd ed.
pengkhianatan, mudah terluka, kecurigaan, dan
New York City, New York: McGraw -
putus asa (Brehm, 1992; Knox, 1988; Parrrot &
Hill, Inc.
Smith, 1993). Cemburu juga dapat menyebabkan stres (Buss, dalam Harris, 2000). Pada beberapa orang cemburu cenderung
Bringle, R. G. (1991). Psychosocial aspects of jealousy: A Transactional Model. Dalam Peter Salovey (Ed.), The Psychology of
disertai keinginan untuk melukai pihak ketiga
Jealousy and Envy. New York City, New
(Salovey & Rodin, 1988), memotivasi untuk
York: Guilford press.
menganiaya pasangan, bunuh diri, bahkan sampai membunuh (Salovey & Rodin, 1988). Namun ada hal positif yang dihasilkan
Bringle, R. G. (1995). Romantic jealousy. Social Perspective on Emotion, 3, 225-251. Bringle, R.G., & Buunk, B.P. (1991). Extrady-
dari cemburu, antara lain: mempertahankan
adic relationships and sexual jealousy.
hubungan dekat (Sharpsteen & Kirkpatrick,
Dalam K. McKinney & S. Sprecher
1997) dan membuat individu merasakan cinta
(Eds.), Sexuality in Close Relationships.
yang lebih besar terhadap pasangan sehingga
Norwood, New Jersey: Ablex Publishing
memutuskan untuk tetap melanjutkan hubungan
Co.
yang ada (Oktarina, 1994). Individu yang
DeSteno, D. A. & Salovey, P. (1996) Evolution-
mengalami cemburu juga merasakan perasaan
ary Origins of Sex Differences in Jeal-
yang positif, seperti kegembiraan, cinta, dan
ousy? Psychological Science, 7, 367-372.
merasa hidup (Pines & Aronson, dalam Brehm, 1992).
Fitness, J., & Fletcher, G. J. O. (1993). Love, hate, anger, and jealousy in close relationships: A prototype and cognitive appraisal
CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN
analysis. Journal of Personality and Social Psychology 65(5), Nov 1993, 942-958.
Harris, C. R. & Christenfeld, N. (1996). Gender, Jealousy, and Reason. Psychological Science Vol. 7, no. 6, 364-366. Harris, C. R. (2000). Psychophysiological Response to Imagined Infidelity: The specific innate modular view of jealousy reconsidered. Journal of Personality & Social Psychology 78, 1082-1091. Harris, C. R. (2000). Psychophysiological Response to Imagined Infidelity: The specific innate modular view of jealousy reconsidered. Journal of Personality & Social Psychology 78, 1082-1091. Harris, C. R. (2002). Sexual and Romantic Jealousy in Heterosexual and Homosexual
10
pany. Knox, D., R., Breed, & Zusman, M. (2007). College Men and Jealousy. College Student Jurnal. 41, 494-498. Nugraha, N. (1998). Faktor-faktor yang Menimbulkan Kecemburuan Terhadap Pacar. Skripsi Sarjana. Depok: Jawa Barat: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Oktarina (1994). Hubungan antara Komitmen Perkawinan dengan Kecemburuan pada Pria dan Wanita Menikah. Skripsi Sarjana. Depok: Jawa Barat: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Parrott, W.G., & Smith, R.H. (1993). Distinguishing the Experiences of Envy and Jealousy. Journal of Personality and Social Psychology. 64, 906-920.
Adults. Psychological Science 13, 7-13. Hupka, R.B., Buunk, B., Falus, G., Fulgosi, A., Ortega, E., Swain, R., & Tarabrina, N.V. (1985). Romantic Jealousy and Romantic Envy: A Seven-Nation Study. Journal of Cross-Cultural Psychology. 16, 423-446. Knox, D. (1988). Choice in Relationships: An Introduction to Marriage and the Family. St. Paul, Minnesota: West Publishing Com-
Salovey, P., & Rodin, J. (1988). Coping With Envy and Jealousy. Journal of Social and Clinical Psychology. 7, 15-33. Sharpteen, D.J., & Kirkpatrick, L.A. (1997). Romantic Jealousy and Adult Attachment. Journal of Personality and Social Psychology, vol. 72, no. 3. 627-640. Yulianto, A. (2002). Proses Cemburu dan Strategi Coping Pada Individu Dewasa
CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN
Muda yang Berpacaran. Skripsi Sarjana. Depok: Jawa Barat: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
* Penulis adalah staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
11