JEJARING: Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika Vol.1 No.1, Mei 2016
ISSN 2527-3930 http://journal.uniku.ac.id/index.php/jejaring
REKAYASA ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI PELAYANAN PERIJINAN SATU ATAP DI KABUPATEN KUNINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) (Studi Kasus : Pemerintah Kabupaten Kuningan) Cecep Juliansyah Abbas ST., M.Kom Dosen Universitas Kuningan Jl Cut Nyak Dien No 36 A Cijoho Kabupaten Kuningan Email :
[email protected]
Abstrak
Salah satu layanan didalam e-Governement adalah G to C (government to business), dimana dalam layanan itu pemerintah berupaya memberikan layanan prima terhadap para pengusaha. Saat ini pelayanan perijinan yang diberikan pemerintah dalam rangka memberikan perijinan terhadap para pengusaha telah ditempuh dengan berbagai cara, hal tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan pelayanan terhadap pengusaha. Salah satu upaya pelayanan yang diberikan pemerintah terhadap pengusaha yaitu dengan memberikan pelayanan satu pintu, upaya tersebut diharapkan memberikan pelayanan yang prima, namun seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, diyakini pelayanan satu atap tersebut tidak berdaya guna dan berhasil guna, bahkan layanan yang ada tersebut selalu dijadikan factor penghambat terhadap perkembangan investasi, baik yang ada di daerah maupun di pusat. Adalah system informasi satu atap merupakan sebuah system informasi yang memberikan pelayanan terhadap pengusaha diharapkan memberikan pelayanan yang berdaya guna dan berhasil guna sebagai upaya memberikan pelayanan prima. Dalam penelitian ini digunakan metoda pendekatan Service Oriented Architecture (SOA), merupakan metode pendekatan pengembangan system informasi yang menggunakan pendekatan pelayanan, diharapkan dengan metoda ini, arsitektur system informasi bisa memberikan arsitektur yang lebih mendekati pada fungsi-fungsi pelayanan pemerintah terhadap pengusaha. Keywords : e-Governement, Governement to bussines, Service Oriented Architecture
pembentukannya. Dengan ketersediaan tersebut, masyarakat dapat ikut berpartisipasi melalui pengawasan yang berimbang sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi masyarakat, serta mencegah adanya tindakan kecurangan dan menguntungkan pihak tertentu. Akuntabilitas bermakna pertanggung jawaban dengan melibatkan pengawasan oleh berbagai struktur lembaga pemerintahan secara jelas dan melakukan pembagian tugas, fungsi dan tanggung jawab secara proporsional diantara lembaga pemerintah.
1. Pendahuluan
Pada saat ini lembaga pemerintah dituntut untuk mampu memperbaiki diri melalui pelaksanaan fungsi pemerintahan yang memperhatikan pola tata pemerintahan yang baik (good government governance). Good Government Governance menurut Masyarakat Transparansi Indonesia memiliki empat asas, yaitu transparansi, akuntabilitas, kewajaran atau kesetaraan dan keberlanjutan. Transparansi bermakna tersedianya informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu terkait kebijakan publik dan proses 15
Cecep Juliansyah Abbas Rekayasa Arsitektur Sistem Informasi Pelayanan Perijinan Satu Atap
Kewajaran atau kesetaraan bermakna memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak sesuai dengan hak dan kewajiban yang tersemat pada dirinya untuk ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.Keberlanjutan bermakna tata pemerintahan yang baik tercipta melalui proses yang berkesinambungan dan berlangsung secara terus menerus sehingga perlu memiliki mekanisme pengelolaan yang baik dan bervisi jangka panjang. Tuntutan dan potensi realisasi Good Government Governance secara umum disebabkan oleh 3 faktor yaitu globalisasi, otonomi daerah dan perkembangan TIK.
lain adalah melakukan transformasi sistem proses kerja ke sistem yang berbasis elektronik. Beberapa organisasi yang pada awalnya disusun untuk keperluan proses kerja secara manual pada akhirnya bisa jadi perlu dirubah dan disesuaikan untuk memungkinkan berjalannya sistem elektronik secara efektif dan optimal. Tentu saja tidak semua proses kerja dapat ditransformsi ke dalam sistem elektronik. 2.2 Aplikasi berbasis SOA (Service Oriented Architecture) Setelah tahun 2002, konsep SOA semakin diterima dan dipakai dalam ruang yang lebih luas untuk menjawab kompleksitas dalam membangun aplikasi yang baru, menggantikan aplikasi yang lama, dan melakukan perawatan serta peningkatan kinerja aplikasi dan sistem. Layanan atau service berbeda dengan sebuah object atau procedure. Layanan didefinisikan dengan messages dimana suatu layanan dapat melakukan pertukaran messages dengan layanan yang lain. Sebuah layanan bersifat independent yang tidak bergantung terhadap aplikasi yang menyimpannya. Hal ini memberikan kemampuan untuk sebuah layanan dapat dengan mudah digunakan secara bersamasama antar departemen, enterprise atau melalui internet. SOA memberikan cara bagaimana layanan-layanan dalam suatu sistem dapat diterapkan dan diatur. Pengembangan sistem berbasis layanan dan SOA adalah merupakan karakter yang dimiliki oleh teknologi web services. SOA merupakan jawaban terhadap pengintegrasian sistem dan aplikasi yang kompleks. SOA memberikan kerangka untuk menyatukan atau mengembangkan legacy system dan sistem yang baru selanjutnya web services menyediakan unifying glue dimana web services akan menyatukan dengan protokol umum standard (SOAP, XML) serta deskripsi bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin yang lain (WSDL).
2. Tinjauan Pustaka 2.1 E-Government E-Government merupakan bentuk pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi untuk mendukung aktivitasaktivitas pemerintahan yang meliputi aktivitas intern pemerintahan dalam satu lembaga maupun antar lembaga pemerintahan maupun untuk masyarakat. Semua aktivitas eGovernment ditujukan untuk mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih, tranparan dan berwibawa. Transparansi dan akuntabilitas merupakan unsur penting dalam sistem aparatur negara yang modern, yang dilandasi oleh derajat rasionalitas yang tinggi. Nilai-nilai kejujuran dan keadilan harus menjiwai aparatur negara untuk menuju tata pemerintahan yang baik. Oleh karena itu e-Government diharapkan dapat mempercepat upaya keterbukaan dan upaya pertanggungan jawab kepada publik. Kunci keberhasilan implementasi eGovernment bukan hanya pada pembangunan TIK saja, tetapi terkandung juga didalamnya adalah tanggung jawab untuk memastikan bahwa apa yang telah, sedang dan akan dibangun dapat digunakan dan terjaga kesinambungannya. e-Government bukan hanya soal teknologi dan implementasi saja, tetapi juga pada solusi, transformasi dan edukasi. Melaksanakan e-Government artinya menyelenggarakan roda pemerintahan dengan bantuan (memanfaatkan) TIK. Dalam arti kata
16
JEJARING: Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika Vol.1 No.1, Mei 2016
3. Pemodelan
Bisnis
ISSN 2527-3930 http://journal.uniku.ac.id/index.php/jejaring
harus dibayar oleh pemohon. SKRD ini ditandatangi oleh Kepala Bagian Pelayanan dan petugas penghitungan retribusi. 7. Pemohon melakukan pembayaran retribusi berdasarkan SKRD ke kasir, kemudian kasir menerbitkan slip pembayaran kepada pemohon. 8. Setelah pembayaran dilunasi oleh pemohon maka berkas-berkas dilanjutkan ke Bagian Legal untuk dibuatkan Surat Keterangan (SK) ijin yang dimohonkan dan ditandatangi oleh Kepala Badan.
(Bussiness
Modeling) Tahapan awal dalam RUP adalah mepresentasikan proses bisnis dalam bussiness use case model. Model ini adalah perspektif ekternal (external view point) terhadap proses bisnis yang terjadi dalam sebuah lembaga/organisasi. Tahapan modeling bisnis ini dapat dinyatakan dalam bentuk teks dan atau dalam bentuk diagram aktivitas. Berikut adalah bussiness use case model pelayanan perijinan di BPPT Kabupaten Kuningan: 1. Penerimaan pendaftaran permohonan ijin yang diajukan oleh pemohon dalam bentuk lembar aplikasi permohonan yang disertai dengan berkas persyaratannya dan diterima oleh bagian pendaftaran (Front Office) yang berada di bawah Bidang Pelayanan. 2. Pemeriksaan berkas-berkas permohonan sesuai dengan ketentuan persyaratan. Kegiatan ini dilakukan oleh bagian pendaftaran. Jika persyaratan tidak lengkap maka berkas permohonan akan dikembalikan kepada pemohon untuk dilengkapi dan diajukan kembali. 3. Setelah berkas persyaratan dianggap lengkap oleh petugas maka berkas-berkas permohonan ditindaklanjuti oleh petugas di bagian penerimaan pendaftaran dengan menerbitkan slip penerimaan berkas yang diberikan kepada pemohon. 4. Berkas selanjutnya di berikan kepada bagian validasi untuk diverifikasi keabsahannya. Pada tahapan ini akan dikaji data-data dari berkas-berkas yang diserahkan oleh pemohon dalam bentuk pengkajian dokumen dan atau peninjauan lapangan. 5. Jika data-data tersebut tidak valid maka permohonan pembuatan ijin akan ditolak dan jika data-data tersebut dianggap valid maka akan dilakukan proses perhitungan retribusi untuk ijin-ijin yang terkena retribusi, atau langsung dibuatkan SK untuk ijin-ijin yang gratis. 6. Hasil perhitungan retribusi diterbitkan berupa Surat Keterangan Retribusi Daerah (SKRD) sebagai acuan biaya retribusi yang
Adapun alur sistem pelayanan perijinan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk activity diagram (diagram aktivitas) pada gambar 3.1 berikut ini: Pendaftaran Permohonan Izin
Penolakan Permohonan Izin
Perhitungan Retribusi
Pemeriksaan Berkas
ada
Penerbitan SKRD
Pembayaran
Tidak Lengkap Belum Lunas Lengkap Serah Terima Berkas
Tidak Valid Lunas
ada retribusi?
valid?
Pemeriksaan
valid
Penerbitan SK gratis Penyerahan SK ke Pemohon
Gambar 3.1 Diagram Aktivitas Model Bisnis dari perspektif eksternal 3.1. Model Objek Bisnis (Business Object Model) Untuk memperjelas model bisnis dan keterkaitan antara objek pegawai dengan objek entitas bisnis yang dikerjakan maka di bawah ini disajikan dalam bentuk Business Class Diagram yang memperlihatkan bagaimana relasi antara pekerja
(workers)
dengan
entitas
bisnis
(Business Entities) yang ada dalam proses pelayanan perijinan seperti yang digambarkan pada gambar 3.2.
17
Cecep Juliansyah Abbas Rekayasa Arsitektur Sistem Informasi Pelayanan Perijinan Satu Atap
Pemohon
Front Office
Bagian Data dan Informasi
3.4 Perancangan Class Diagram
Penyajian
class
diagram
pada
bahasan ini akan ditampilkan class
Permohonan
diagram secara keseluruhan yang dapat Kasir
SKRD
dilihat pada gambar 3.11 dan juga
SK Izin
Bagian Validasi
dipecah menjadi beberapa class diagram untuk memperjelas secara terperinci Pembayaran
Bagian Legalisasi
dikarenakan tingkat kompleksitas class
BAP
yang tinggi. Adapun class diagram yang IMB
SITU
akan disajikan terdiri dari class diagram
SIUP
inti (core), class diagram IMB, class
Gambar 3.2 Bussiness Class Diagram SIPP
diagram SIUP. perusahaan
syarat_izin
bap_siup
id_syarat_izin id_izin id_status_izin id_syarat
3.3 Perancangan Use Case Diagram
Kelola Bidang
Kelola KBLI
bap id_bap no_bap id_permohonan
add() get_syarat_izin_by_id() get_permohonan_by_id()
persyaratan id_syarat persyaratan keterangan
no_bap id_permohonan status_siup merk keg iatan jenis_barang_jasa id_bentuk_usaha kedudukan id_kbli modal sdm_laki sdm_wanita
bentuk_usaha id_bentuk_usaha bentuk_usaha get_all() add() update() delete() cari() get_by_id()
1..*
*
11 1 1 0..1
get_all() add() update() delete() cari() get_syarat_by_id()
Dari identifikasi aktor dan identifikasi usecase yang telah dilakukan di atas maka dapat modelkan dalam bentuk use-case diagram. Adapun use-case diagram yang akan disajikan secara global yang digambarkan pada gambar 3.4 dan dijelaskan secara terpisah pada gambargambar setelahnya berdasarkan aktor untuk lebih melihat use case per aktor secara spesifik. Adapun use-case diagram SIPP dapat dilihat pada gambar 3.4 sebagai berikut: Kelola Template SK
berkas id_berkas id_permohonan id_syarat_izin
get_all() add() update() delete() cari() get_izin_by_id() get_status_izin_by_id() get_syarat_by_id() get_syarat_izin_by_id()
permohonan
get_all() add() update() 1 delete()
id_permohonn no_ktp id_perusahaan tgl_mohon id_izin id_status_izin id_user penolakan alasan_penolakan
master_izin id_izin nama_izin lama_pembuatan masa_berlaku g et_all() add() update() delete() cari() g et_izin_by_id()
0..*
status_izin id_status_izin id_izin prosentase harg a_permeter
bap_situ
0..*
no_bap id_permohonan status_izin luas_lahan status_tanah index_lokasi
get_all() add() update() delete() cari() get_permohonan_by_id() get_pemohon_by_id() get_izin_by_id() get_perusahaan_by_id()
kbli kategori_kbli
id_kbli no_kbli id_kategori deskripsi
id_kategori kategori get_all() add() update() delete() cari() get_by_id()
add() update() get_permohonan_by_id() 1
1
*
1
get_all() add() update() delete() cari() get_by_id()
1..* User
get_all() add() update() delete() cari() get_status_izin_by_id() get_izin_by_id() 1
id_user id_usergroup namauser password nip isactive get_all() add() update() delete() check_exist() gantipassword() cari() get_user_by_id() login() get_usergroup_by_id() count_all_num_rows()
1
1
get_all() add() update() delete() cari() count_all_num_rows()
index_lokasi index_lokasi jenis_jalan g et_all() add() update() delete() cari()
1 validasi
skrd_situ pemohon no_ktp nama tempat_lahir kelamin tgl_lahir pekerjaan alamat telp npwp get_all() add() update() delete() cari() get_pemohon_by_nip() count_all_num_rows()
1
add() update() delete() cari() get_permohonan_by_id() get_pembayaran_by_id()
no_bap tgl_bap id_permohonan lokasi id_jalan alamat sifat_bangunan thn_dibangun fungsi_bang unan kelas_lokasi kelas_bangunan status_tanah konst_bahan luas_tnh hrg_bg n grs_sempadan dr_as_jln kesehatan_link kekuatan hasil_periksa id_user
id_usergroup nama_group
1
1
add() update() get_permohonan_by_id() get_verifikasi_by_id()
sk
cari() get_perusahaan_by_id() get_bentuk_usaha_by_id() get_jenis_usaha_by_id() get_kbli_by_id() 1
* jenis_usaha id_jenis_usaha jenis_usaha get_all() add() update() delete() cari() get_by_id()
bap_imb usergroup
no_bap id_permohonan hasil_validasi keterang an
id_sk id_permohonan id_pembayaran no_sk tgl_sk tgl_jatuh_tempo status_sk keterang an
id_perusahaan nama_perusahaan alamat_kabntor nama_pemilik alamat_pemilik npwp telepon kedudukan lokasi_kegiatan id_bentuk_usaha id_jenis_usaha komoditi penang gung_jawab alamat_penang gung_jwb id_kbli kegiatan luas_lahan luas_bangunan jml_sdm_laki jml_sdm_perempuan status_kepemilikan
no_skrd no_bap id_permohonan tgl_skrd tgl_mulai tgl_akhir id_tarif retribusi leges add() update() get_permohonan_by_id() get_tarif_situ_by_id()
get_skrd_by_id() get-permohonan_by_id() add_pembayaran() cetak_slip()
get_all() add() update() delete() cari() get_kategori_by_kode()
1
1..*
add() get_permohonan_by_id() get_jalan_by_id() get_user_by_id()
1
tarif_situ id_tarif 1 luas_min luas_max tarif get_all() add() update() delete() cari()
pembayaran id_pembayaran id_permohonan no_skrd tgl_pembayaran pembayaran keterangan id_user
tarif_jalan
skrd no_skrd id_permohonan add() g et_skrd_by_no()
1..* skrd_imb
kategori_imb
no_skrd no_bap id_permohonan id_detil_bgn bgn_bbn pendirian_baru rehab leges tgl_skrd kabid retribusi
1 imb_detil_bang unan id_detil_imb no_bap id_tarif_imb luas satuan hrg -satuan_retribusi get_tarif_imb_by_id() get_bap_by_bo_bap() 1..*
get_permohonan_by_id() get_bap_by_no_bap() get_detil_bg n_by_id()
1..* tarif_imb
kelompok_imb kode_kelompok kelompok add() update() delete() get_all() cari()
id_tarif_imb kelas satuan kode_kategori kode_kelompok jenis_gedung koefisien harg a_dasar get_all() add() update() delete() cari() get_kategori_by_kode() get_kelompok_by_kode()
Gambar 3.11 Class Keseluruhan
Backup
Kelola Tarif
3.5 Perancangan Package Diagram
Kelola Master Persyaratan <<extend>>
Admin Kelola Status Izin
Seting Persyaratan Izin
Cabut SK
Pada gambar 3.19 di bawah ini akan
Penerbitan SK
<
> Kelola Pegawai
<>
Kelola Master Izin
Otentikasi
digambarkan paket-paket modul sistem
Kelola SK
Bagian Data dan Informasi Kelola Pemohon
yang terlibat dan secara garis besar
Bagian Legalisasi
Kelola Perusahaan
menggambarkan bagaimana keterkaitan
Front Office Kelola Permohonan
<>
antara modul satu dengan modul lainnya
Cetak Slip Pembayaran
Pembayaran
Input Hasil Pemeriksaan Bagian Validasi
Kasir
dalam Sistem Informasi Pelayanan
Cetak Laporan Penerbitan SKRD
Gambar 3.4 Diagram Use Case Aktor Bagian Legalisasi
Perijinan (SIPP). 18
id_jalan kode_kategori jenis_jalan prosentase
1 1
kode_kategori kategori get_all() add() update() delete() cari()
JEJARING: Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika Vol.1 No.1, Mei 2016 SK
operasi baik yang sudah tertera di class
Pembayaran
diagram ataupun yang belum dituliskan
Validasi
disana.
Pendaftaran Pemeriksaan (BAP) (from Validasi)
ISSN 2527-3930 http://journal.uniku.ac.id/index.php/jejaring
SKRD (from Validasi)
Alur
proses
bisnis
dalam
pelayanan
perijinan dapat digambarkan secara garis SIUP
besar
SITU
IMB
oleh
sequence
diagram
berupa
Bussiness sequence diagram. Alur tersebut
Gambar 3.19 Diagram Paket SIPP
dapat dilihat pada gambar 3.21 berikut ini: :Pem ohon
3.6 Colaboration Diagram
: Front Office
: Bagian Data dan Informasi
: Bagian Validasi
: Kasir
: Bagian Legalisasi
Pendaftara/Perm ohonan Penyerahan berkas CekBaerkas
Kolaborasi dan kerjasama antar
penyerahan berkas pendaftaran pengem balian berkas
aktor dalam pelayanan perijinan yang
Jika berkas tidak lengkap
jika berkas lengkap proses data permohonan
proses cetak tanda terima
menjelaskan perihal apa saja yang
tanda terim a berkas tanda terim a berkas penyerahan berkas pendaftaran
dilakukan oleh seorang aktor dengan
Pemeriksaan data
penyerahan SKRD
aktor lainnya dan apa sajah hal yang diterima
dari
aktor
lain
Jika data Penolakan permohonan tidak valid jika data valid maka skrd diterbirkan termasuk disahkan oleh kepala bidang
dapat SKRD
digambarkan secara garis besar berupa
Pembayaran
termasuk penandatanganan oleh kepala BPPT
slip pembayaran
diagram
kolaborasi
(Colaboration
permintaan SK proses penerbitan SK Penerbitan SK
Diagram) seperti pada gambar 3.38 di
Penyerahan SK
bawah ini:
Gambar 3.21 Sequence Diagram 6: proses data permohonan 7: proses cetak tanda terima
3: CekBaerkas
19: Penerbitan SK
Bisnis Pelayanan Perijinan
4: penyerahan berkas pendaftaran
8: tanda terima berkas : Front Office 1: Pendaftara/Permohonan 2: Penyerahan berkas
: Bagian Data dan Informasi
5: pengembalian berkas 9: tanda terima berkas 20: Penyerahan SK
:Pemohon 10: penyerahan berkas pendaftar
15: Pembayaran 14: SKRD 16: slip pembayaran 13: Penolakan permohonan
18: proses penerbitan SK
11: Pemeriksaan data
12: penyerahan SKRD : Kasir
17: permintaan SK : Bagian Legalisasi
: Bagian Validasi
Gambar 3.20 Diagram Kolaborasi SIPP 3.7 Sequence Diagram Sequence
Diagram
menjabarkan
secara
diperlukan rinci
untuk
bagaimana
interaksi antar objek secara terurut dan logis. Label yang dituliskan pada setiap alur dikombinasikan antara teks deskriptif dan
19
Cecep Juliansyah Abbas Rekayasa Arsitektur Sistem Informasi Pelayanan Perijinan Satu Atap
perijinan yang dilaksanakan oleh BPPT
3.8 Struktur Navigasi
Kabupaten Kuningan. 3. Dari pengujian perangkat lunak Sistem Pelayanan Perijinan ini mempercepat proses
pelayanan
pembuatan
ijin
sehingga dapat menyelesaikan setiap permohonan pembuatan SK ijin tepat waktu, penerbitan SKRD dan SK ijin, serta penerbitan laporan-laporan. 4. Pemanfaatan SIPP ini memangkas jumlah meja yang harus dilalui oleh pemohon sehingga pemohon hanya dihadapi oleh bagian front office saja. 5. Berkas-berkas
perijinan
dapat
terdokumentasikan secara lebih efisien melalui
penyimpanan
data
dalam
database sehingga memudahkan untuk pengelolaan
berkas
dan
pengendaliannya. 6. Perhitungan retribusi dapat dimimalisir
Gambar 3.36 Sturktur Navigasi SIPP
oleh 7. Proses
4.1 Kesimpulan
dapat
dipantau
kesimpulan sebagai berikut:
4.2 Saran
1. Dengan menggunakan metoda SOA
Beberapa saran yang perlu dalam
dalam membuat arsitektur perangkat lunak, bisa dengan mudah memperoleh
penyempurnaan Sistem Informasi Perijinan
gambaran proses bisnis yang terjadi di
Terpadu ini adalah sebagai berikut:
BPPT Kabupaten Kuningan. Sistem
1. Perangkat
Informasi
Pelayanan Perijinan (SIPP) ini dapat meningkatkan
perijinan
melalui layar monitor.
terhadap perangkat lunak SIPP dapat diperoleh
membantu
otomatis
perkembangannya oleh semua pihak
Dari proses peneltian dan uji implementasi
lunak
secara
melalui sistem.
4. Kesimpulan dan Saran
2. Perangkat
perhitungan
lunak
Sistem
Pelayanan
Perijinan ini adalah adalah sebagai
mutu
prototipe untuk dapat dikembangkan
pelayanan publik dalam pembuatan
lagi sehingga dapat di implementasikan 20
JEJARING: Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika Vol.1 No.1, Mei 2016
berdasarkan
kebutuhan
ISSN 2527-3930 http://journal.uniku.ac.id/index.php/jejaring
Hariyanto, Bambang, Ir., MT. (2004).
pelayanan
Sistem
perijinan secara maksimal.
Manajemen
Basisdata.
Bandung: Penerbit Informatika 2. Penerapan
perangkat
lunak
Sistem
Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem
Pelayanan Perijinan ini harus diiringi
Informasi.
dengan audit Sistem Informasi dan
Kadir, Abdul dan Terra C. Triwahyuni.
ke tahapan berikutnya sehingga dapat Sistem
(2003).
Informasi
Model Audit Sistem Informasi Akademik Proses Penyampaian dan Dukungan Pelayanan (Studi Kasus : Universitas Widyatama) Maniah, Sri Lestari, 2009 Sutabri,. Tata, S.kom, MM. (2004). Analisa
Daftar Pustaka
Dinamika
Perkembangan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Implikasinya
Sistem
di Masyarakat, S. Arifianto (editor)
Penerbit ANDI.
2013 Sistem
Informasi
Menggunakan
Dengan
Acuan
COBIT
(CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY),
Universitas
Sriwijaya Palembang, 2009 Bean, “SOA and Web Services Interface Design”,
Elsevier
Publishing,
Massachusetts, 2010 Departemen Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia, Sistem Aplikasi
Informasi.
Yogyakarta:
Shalahuddin, M dan Rosa A.S. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: Penerbit Modula.
––Ed. 1––1/Jakarta: Media Bangsa, Audit
Teknik
ANDI.
sempurna sesuai dengan kebutuhan.
S
Pengenalan
Informasi.. Yogyakarrta: Penerbit
Pelayanan Perijinan Terpadu yang lebih
Arifianto,
Penerbit
ANDI
ditindaklanjuti dengan pengembangan menghasilkan
Yogyakarta:
Blue Print
E-Government,
Jakarta 2004
21