CAS CIS CUS METODE MENDONGENG PADA ANAK USIA DINI Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo Sidik Nuryanto
[email protected]
ABSTRAK
Mendongeng merupakan aktivitas yang sering dijumpai pada proses pembelajaran anak usia dini. Dongeng digunakan oleh pendidik atau guru dalam rangka sebagai hiburan dan penanaman nilai karakter. Seiring digunakannya dongeng dalam pembelajaran terkadang dijumpai beberapa masalah diantaranya dari pendidik maupun anak didik. Dari pendidik merasa kesulitan saat akan memulai cerita dan menutup cerita. Pada saat pelaksanaan inti mendongeng cerita yang disampaikan belum menarik perhatian anak untuk mendengarkannya. Masalah lain berasal dari anak didik yang sulit dikondisikan untuk mendengarkan cerita. Kebiasaan menebak alur cerita juga menjadi penghalang bagi pendidik, sehingga mendongeng dirasa mengalami kegagalan. Oleh karena itu perlu metode dongeng yang membantu bagi para pendidik untuk menerapkannya dan menarik perhatian anak. CAS CIS CUS merupakan metode mendongeng yang membagi tahapan mendongeng menjadi tiga bagian. Adapun tahapan tersebut yaitu CAS (Cipta Aksi Super) sebagai sarana untuk membuka dongeng dengan aksi yang menarik perhatian anak. CIS (Cipta Inspirasi Super) sebagai inti dari pelaksanaan dongeng yang didalamnya terdapat inspirasi atau nilai karakter. CUS (Cipta Usulan Super) sebagai penutup dongeng yang berisi usulan nilai karakter untuk diikuti anak. Kata kunci: CAS CIS CUS, mendongeng, anak usia dini
sendiri sebagai bagian dari cerita yang
Pendahuluan Bagi
sebagian
orang
mengangkat tentang kisah fiktif atau tidak
mungkin
sebenarnya terjadi.
sewaktu kecil memiliki kebiasaan sebelum tidur mendengarkan cerita dari orangtua.
Tradisi dongeng sudah membudaya
Cerita tersebut berkisar tentang dunia
sejak dahulu dan berlangsung secara turun
hewan yang mengajarkan tentang nilai
temurun. Hal tersebut dapat dibuktikan
kebaikan dan keburukan. Tidak jarang juga
dari cerita yang menjadi ciri khas dari
mengisahkan tentang kerajaan pada zaman
dongeng cenderung mengalami kesamaan
dahulu. Aktivitas bercerita tersebut dapat
lintas generasi. Seperti halnya cerita
dinamakan
mendongeng.
tentang timun emas, kancil dan buaya,
dari kata dasar
kancil dan monyet serta sejenisnya dari
dongeng dengan imbuhan me- yang artinya
dahulu hingga sekarang ceritanya masih
sebagai aktivitas mendongeng. Dongeng
sama. Selain itu kelebihan dongeng dapat
sebagai
Mendongeng berasal
76
mengemas cerita yang sengaja dibuat
rekaan, tidak nyata, atau fiksi seperti fabel
dengan tujuan yang diharapkan. Sebagai
(binatang dan benda mati), sage (cerita
peluang bagi pendidik yang kreatif untuk
petualangan),
menyesuaikan pesan moral dengan tujuan
legenda (asal usul), mythe (dewa dewi,
mendongeng
peri, roh halus), epos (cerita besar seperti
Indonesia
(2008:
(cerita
rakyat),
Mahabarata dan Ramayana)
Dongeng menurut Kamus Besar Bahasa
hikayat
363)
Triyanto (2007: 46) menjelaskan
mendefinisikan dongeng adalah cerita yang
bahwa dongeng memiliki tujuan sebagai
tidak benar-benar terjadi, terutama tentang
hiburan
kejadian zaman dulu yang aneh-aneh.
Dimaksudkan
Dongeng memang dahulu memuat cerita
dalam
yang aneh dan terkadang tidak masuk akal.
aktivitas yang mengundang tawa dari
Namun istilah tersebut tidak bisa dijadikan
penonton. Selain itu juga pendidikan moral
dasar untuk mendefinisikan dongeng. Pada
atau karakter yang mana dongeng harus
kenyataannya dongeng boleh mengangkat
memiliki tujuan untuk menyampaikan nilai
cerita yang kontemporer atau masa kini
karakter yang baik. Maksusnya supaya
sesuai tujuan yang diharapkan. Bagian
anak dapat menirukan karakter yang baik
terpenting dari definisi tersebut adalah
dan meninggalkan karakter yang buruk.
dongeng sebagai bagian dari cerita dengan
tokoh
pendidikan
yang
relevan
dengan anak usia dini karena mereka
menggunakan
masih suka berimajinasi dalam menangkap nilai atau pesan moral. Dongeng juga
tidak jarang dongeng saat ini mengalami dengan
memunculkan
anak usia dini (PAUD). Relevansi dongeng
dan
bahasa sebagai mediumnya. Selanjutnya
perkembangan
karena
menggunakan dongeng adalah pendidikan
sebagai bentuk dari seni kreatif yang
dengan
pelaksanaannya
tingkatan
(2013: 37) menjelaskan bahwa dongeng
kehidupannya,
hiburan
memperbaiki moral anak. Salah satu
pengantar dalam dongeng. Oleh wibowo
manusia
sebagai
karakter.
proses pembelajaran dengan tujuan untuk
Cerita disampaikan dengan bahasa sebagai
adalah
pendidikan
Dongeng sering digunakan pada
alur cerita yang tidak nyata atau fiktif.
objeknya
dan
strategi untuk menasehati anak tanpa
yang
merasa menggurui. Berbeda halnya jika
beragam seperti dunia hewan, tumbuhan,
pendidik memberikan petuah kepada anak
kartun, manusia, dan sejenisnya. Seperti
dengan
dengan pendapat Hana (2011: 14) yang
maupun
menjelaskan bahwa dongeng berarti cerita
dongeng 77
cara
memerintah,
membentaknya. disukai
anak
mendekte Kelebihan
karena
dalam
mengajarkan tentang konsep nilai baik dan
yang
buruk, tidak disertai dengan keharusan
kebanyakan unsur hiburan.
untuk
melakukannya
berupa
paksaan,
cerita,
dan
pendidik saat mendongeng berdampak
Mereka akan berpikir jika melakukan
pada anak didik. Hal tersebut dapat terlihat
kebaikan akan berdampak pada kebaikan
dari
pula begitu juga dengan sebaliknya. Hal
aktivitas
gurunya
itulah yang kemudian menjadi daya tarik
anak
tidak
saat
didongengin
memperhatikan
dan
cenderung bermian dengan temannya.
bagi anak untuk mengikuti jejak dari tokoh
Anak juga kurang menghargai pendidik
dalam dongeng yang baik.
jika saat mendongeng, para pendidik dalam
terlalu banyak bahan candaan. Wibawa
pembelajaran anak usia dini terkadang juga
pendidik ibarat tidak dihargai oleh anak-
menemui beberapa kendala. Masalah dapat
anak. Kemudian minimnya penggunaan
berasal dari pendidik, pendengar, maupun
media dongeng membuat anak didik
lingkungan. Dari pendidik masalah yang
kesulitan
muncul pada saat membuka, isi, dan
pemahamannya tentang tokoh atau adegan
menutup dongeng. Pada saat membuka
dalam dongeng.
pendidik
merasa
dongeng
dalam
Beragam kendala yang dialami
namun anak diberi kesempatan berpikir.
Penggunaan
terkandung
kesulitan
untuk
dalam
mengkongritkan
Mencermati beragam masalah yang
mengkondisikan anak supaya fokus dalam
muncul saat pelaksanaan mendongeng
menerima materi dongeng. Mereka tidak
maka perlu dicarikan alternatif solusinya.
memiliki strategi yang unik dan baru untuk
Solusi yang ditawarkan kepada pendidik
mengajak anak memusatkan perhatian
terkait
kepada pendidik. Pada saat penyampaian
penggunaan
metode
dalam
mendongeng yang dapat menarik perhatian
isi cerita kelemahan dari pendidik adalah
anak dan dapat memberikan pesan positif
kelupaan dengan materi, alur cerita bisa
bagi mereka. Kaitannya dengan solusi saat
ditebak anak, serta kurangnya media yang
mendongeng, ada beberapa hal yang perlu
mendukung. Adapun pada saat penutupan
diperhatikan
dongeng, para pendidik kelupaan untuk
pendidik.
Seperti
yang
disampaikan Agus (2009:117) yaitu (1)
mengambil kesimpulan dari cerita. Mereka
memastikan diri sehat, (2) menciptakan
tidak melibatkan anak dalam mengambil
emosi yang nyaman dan tenang, (3)
kesimpulan yang berupa pesan moral.
menyiapkan
Masalah yang paling fatal adalah tidak
cerita
yang
mengandung
pesan moral dan terhindar dari sara
mengajak anak untuk meniru pesan moral
(berkaitan dengan masalah suku, agama, 78
ras dan antar golongan). Beliau juga
Pembahasan
menambahkan tentang hal-hal yang perlu
Dongeng
diperhatikan saat mendongeng yaitu, (1) kalimat
Dalam kehidupan manusia istilah
dimengerti
“cerita” merupakan kata yang tidak asing
audience (2) tidak menyinggung perasaan
didengar. Setiap perkembangan manusia
audience, (3) menciptakan suasana yang
pernah menjumpai dengan cerita. Pada
nyaman, rileks dan tidak kaku.
waktu berjumpa dengan sesama manusia
menggunakan sederhana
kosakata
yang
atau
mudah
sering mendapatkan atau mendengarkan
Metode mendongeng yang inovatif untuk
cerita. Lebowitz dan Klug (2011: 1)
membantu pendidik dalam mendongeng.
menjelaskan “Since the dawn of time,
Metode dongeng baru dengan panduan
people have been telling stories. What
pelaksanaan yang tidak mempersulit bagi
started out as retellings of hunts and tales
pendidik dalam menerapkannnya kepada
of their ancestors soon expanded, bringing
anak didik. Salah satu metode mendongeng
forth myths and legends”. Dahulu ketika
yang dapat digunakan CAS CIS CUS.
waktu kecil, sebelum tidur anak selalu
Mendongeng CAS CIS CUS sebagai
mendengarkan cerita yang dibawakan oleh
bagian dari teknik mendongeng yang
orangtuanya. Cerita raja
memberikan kemudahan bagi guru dalam
monyet yang cerdik, putri yang beruntung
pelaksanaannya.
sebagai contohnya. Dalam pembelajaran di
diperlukan
sebagai
terobosan
Nasyir
(2014)
sering
yang sabar,
menjelaskan bahwa CAS (Cipta Aksi
kelaspun
Super) sebagai langkah untuk menarik
pahlawan
perhatian dengan berbagai atraksi yang
memperjuangkan
menarik. CIS (Cipta Inspirasi Super)
beberapa ilustrasi tersebut memberikan
sebagai inti dari mendongeng yang dalam
contoh tentang beragam jenis cerita.
yang
mendengarkan
cerita
berjuang
untuk
kemerdekaan.
Dari
cerita termuat pesan moral tersebut. CUS
Cerita sebagai bentuk dari seni
(Cipta Usulan Super) sebagai penutup
kreatif yang objeknya adalah manusia dan
dongeng dengan mengambil nilai karakter
kehidupannya,
diusulkan untuk dilakukan oleh pendengar.
bahasa sebagai mediumnya (Wibowo,
dengan
menggunakan
2013: 37). Sehubungan dengan hal tersebut Majid (2013: 8) menambahkan bahwa dalam cerita terdapat ide, tujuan, imajinasi, bahasa, dan gaya bahasa. Berbagai cerita 79
yang tersebar di lapisan masyarakat dari
dongeng sebagai cerita fantasi sederhana
dahulu hingga sekarang menunjukkan
yang tidak benar-benar terjadi berfungsi
bahwa masyarakat memiliki cerita yang
untuk hiburan dan menyampaikan ajaran
disampaikan
moral (mendidik). Dongeng dikatakan
secara
turun
temurun.
Dongeng sebagai contoh cerita yang
hiburan
sampai
mendengarkannya
saat
ini
masih
berkembang.
karena
bagi akan
yang
tertawa
dan
Dongeng dapat diartikan sebagai salah satu
merasa senang. Mereka merasa terhibur
seni
karena
dalam
bercerita.
Keberadaannya
biasanya
para
pendongeng
memberi kemudahan dalam penyampaian
menyelipkan lelucon disertai penggunaan
informasi. Menurut Kamus Besar Bahasa
bahasa
Indonesia (2008: 363) mendesinisikan
menggambarkan peristiwa atau kejadian
dongeng adalah cerita yang tidak benar-
(Richelle, M,. 2010).
benar terjadi, terutama tentang kejadian
secara
simbolik
dalam
Pendidikan moral sebagai unsur
zaman dulu yang aneh-aneh. Sependapat
yang tidak kalah pentingnya dengan
dengan yang diungkapkan Danandjaja
hiburan
(1994: 83) yang mendefinisikan dongeng
dongeng
sebagai cerita pendek kolektif kesusastraan
dalam dapat
menanamkan
lisan yang tidak dianggap benar benar
mendongeng.
nilai
Melalui
menumbuhkan kebaikan
dan seperti
kejujuran, kesabaran, dan kedisiplinan.
terjadi.
Anak-anak lebih mudah menyerap nilai Dalam memaknai dongeng tidak
dari dongeng tanpa merasa diperintah.
hanya menekankan pada cerita yang
Peran tokoh yang baik dalam dongeng
bersifat fiksi, namun ada hal yang lebih
diharapkan dapat menjadi panutan bagi
penting yaitu tentang fungsi dongeng itu
anak. Sehubungan dengan hal tersebut
sendiri. Lebowitz dan Klug (2011: 1)
Jackman
menjelaskan bahwa “Some stories sought
bahwa “A story is one of the means by
to teach, others to warn. Some attempted to
which children make sense of their world
solve the great mysteries of the world;
and organize events, experiences, and
others
facts”.
strove
purely
to
entertain”.
Mengamati pendapat tersebut, beberapa
(2001: 102) menambahkan
Menanggapi tentang esensi dari
cerita untuk pendidikan dan peringatan.
dongeng, Bimo (2013: 19) memberikan
Mencoba memecahkan misteri yang besar
penegasan bahwa mendongeng, bukan
dari dunia, selain itu juga sebagai hiburan.
semata mata untuk menghibur saja atau
Triyanto (2007: 46) yang menjelaskan
membanyol di hadapan anak. Jika terjadi 80
yang demikian maka yang terjadi adalah
Dongeng CAS CIS CUS
penyisipan (interpolasi) yang berlebihan dan
keluar
dari
konteks
Teknik
pendidikan.
orangtua, maupun orang-orang yang ingin
yang kokoh supaya terus hidup dalam jiwa
bercerita kepada anaknya. CAS CIS CUS
anak. Maka dari itu, saat ini banyak
adalah sebuah teknik mendongeng yang
dongeng yang dikemas adalah bukan hanya
membagi tahapan mendongeng menjadi
cerita fiksi atau khayal, namun juga ada yang
berhasil.
tiga bagian yaitu CAS (cipta Aksi Super),
Upaya
CIS (Cipta Inspirasi Super), dan CUS
tersebut dilakukan untuk mencapai esensi
(Cipta Usulan Super). Nasyir (2014)
dari dongeng tentang penanaman nilai
menyampaikan bahwa CAS sebagai sarana
luhur.
untuk membuka dongeng dengan aksi yang Pentingnya
sebuah
ini
memberi kemudahan bagi para guru,
upaya penanaman karakter dan budi luhur
orang
saat
banyak bermunculan yang tujuannya untuk
Dongeng seharusnya lebih merupakan
sejarah
mendongeng
metode
dongeng yang
sebagai
efektif
menarik perhatian anak. CIS sebagai inti
untuk
dari
pelaksanaan
dongeng
yang
membangun watak atau akhlak, karena
didalamnya terdapat inspirasi atau nilai
anak mendapatkan banyak pengetahuan
karakter. CUS sebagai penutup dongeng
dan menyerap banyak nilai tanpa merasa
yang berisi usulan nilai karakter untuk
diceramahi. Contoh lain dari pentingnya
diikuti anak.
dongeng adalah untuk memperkenalkan bahasa
kepada
membentuk
anak.
kalimat
Kosakata dalam
CAS
yang
dongeng
untuk mengikuti kegiatan mendongeng. Memfokuskan
sangat akrab dengan dunia anak-anak.
berimajinasi
kecil
lewat
masih cerita
awal
aksi yang dapat menarik perhatian anak
(Majid, 2013: 62). Keberadaan dongeng
masa
pada
pembukaan dongeng. Memunculkan aksi-
diserap oleh anak dengan sendirinya
Mengingat
dilaksanakan
perhatian
anak
supaya
perhatiannya tertujua pada pendongeng.
sering
Aksi
yang
ini
menuntut
kreativitas
dari
pendongeng untuk dapat membuat mereka
disampaikan. Berdasarkan uraian di atas,
tertawa terlebih dahulu. Mereka dibuat
maka dapat disimpulkan bahwa dongeng
senang dengan atraksi yang kita tampilkan.
dalam penelitian ini adalah seni dalam
Jika mereka diawal sudah senang dengan
karya sastra yang berisi cerita khayal, dan
pendongeng,
juga bisa cerita nyata yang berfungsi untuk
maka
akan
memberikan
kemudahan dalam menyampaikan nilai
pendidikan dan menanamkan nilai karakter
dalam inti cerita. Adapun contoh aksi yang 81
dapat dilakukan pada pembukaan ini
dengan cara menguatkan anak untuk dapat
diantaranya pernyataan kesiapan, potongan
mengikutinya.
cerita / adegan emosional, visualisasi
digunakan saat penutupan diantaranya
tokoh, setting tempat, setting waktu, musik
tanya jawab materi, beri kesempatan
& nyanyian, suara tak lazim, dan gerakan
bertanya, doa, renungan khusus, janji
lucu/ pantomin.
berubah, nyanyian / lagu relevan , hafalan
CIS
sebagai
bagain
inti
Adapun
cara
yang
surat pendek, ikrar pro kontra, gambar
dari
adegan, dan aku punya pengalaman mirip.
mendongeng yang didalamnya terdapat cerita dan pesan moral. Pada bagian ini sudah memasuki tahapan yang serius,
Dongeng CAS CIS CUS pada anak usia
karena anak disuguhkan cerita dan mereka berimajinasi.
Alur
cerita
dini
biasanya
mengangkat tema moral yang baik dengan
Dongeng sangat tepat digunakan
dampak yang baik pula. Begitu juga
dalam proses pembelajaran pada anak usia
sebaliknya tema nilai yang buruk dengan
dini. Memaknai dongeng yang berfungsi
dampak buruk pula bagi pelakunya. Anak
sebagai hiburan dan pendidikan karakter,
diharapkan dapat berpikir saat mereka
dapat digunakan untuk merangsang atau
mendengarkan alur cerita. Berpikir untuk
menstimulasi perkembangan anak usia
dapat mengikuti tokoh yang memilki
dini. Anak usia dini adalah mereka yang
karakter yang baik. Adapun cara inspirasi
berada pada rentang usia sejak lahir hingga
super ini dapat dilakukan dengan berbagai
enam tahun. Hal ini dipekuat oleh Undang-
kegiatan
wajah,
undang Sistem Pendidikan Nasional tahun
gesture tubuh, blocking posisi, intonasi
2003 bahwa anak usia dini adalah mereka
suara, variasi suara dan media pendukung.
yang berusia sejak lahir sampai 6 tahun.
diantaranya
ekspresi
Pada CUS adalah bagian penutup dari kegiatan untuk
mendongeng
mengajak
yang
bertujuan
pendengar
mengikuti
usia
yang
demikian
mereka
mendapatkan rangsangan pendidikan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
pesan moral yang baik. Pesan moral yang
Pendidikan anak usia dini (early
diterima oleh anak saat kegiatan inti,
childhood education) sebagai wadah yang
diperkuat oleh pendongeng untuk dapat
menaungi
diikuti. Kegiatan inti sebagai bagian yang
mendapatkan pendidikan, pembinaan dan
penting
pengasuhan
mengingat
tujuan
akhir
dari
anak
usia
untuk
dini.
Mereka
mengoptimalkan
potensinya. Undang-undang Nomor 20
mendongeng ini harus dapat tercapai 82
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
pelaksanaan dongeng yang didalamnya
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan
terdapat inspirasi atau nilai karakter. CUS
bahwa
Dini
(Cipta Usulan Super) sebagai penutup
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
dongeng yang berisi usulan nilai karakter
yang ditujukan kepada anak sejak lahir
untuk diikuti anak. Dengan metode CAS
sampai dengan usia enam tahun yang
CIS CUS memberikan manfaat bagi para
dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidik dan anak didik. Keuntungan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dengan kemudahan bagi pendidik dalam
dan perkembangan jasmani dan rohani agar
hal pengelolaan kegiatan mendongeng
anak memiliki kesiapan dalam memasuki
karena
pendidikan lebih lanjut.
pembukaan, inti dan penutup. Keuntungan
Pendidikan
Dongeng
Anak
CAS
Usia
CIS
sudah
diurutkan
mulai
dari
dari anak didik adalah benar benar
CUS
menikmati fungsi dari dongeng itu sendiri
merupakan pengembangan dari strategi
yaitu hiburan dan pendidikan karakter
mendongeng yang cukup membantu bagi para pendidik dan anak didik. Pendidik memetik keuntungan dengan kemudahan dalam
hal
pengelolaan
Daftar Pustaka
kegiatan Agus, D.S. 2009. Tips jitu mendongeng.
mendongeng karena sudah diurutkan mulai dari
pembukaan,
inti
dan
Yogyakarta: Kanisius
penutup.
Keuntungan dari anak didik adalah benar
Bimo.
benar menikmati fungsi dari dongeng itu
(2011).
Mahir
Mendongeng.
Yogyakarta: Pro-u Media
sendiri yaitu hiburan dan pendidikan Hana. 2011. Terapi kecerdasan anak
karakter.
dengan Kesimpulan
dongeng.
Yogyakarta:
Berlian Media.
Metode mendongeng CAS CIS CUS
Jackman, H. L (2001). Early education
merupakan metode mendongeng yang
curriculum: a child’s connection to
membagi tahapan mendongeng menjadi
the
tiga bagian. Adapun tahapan tersebut yaitu
Learning..
world.
Delmar:
Thomson
CAS (Cipta Aksi Super) sebagai sarana Kementrian Pendidikan Nasional (2008).
untuk membuka dongeng dengan aksi yang menarik
perhatian
anak.
Inspirasi
Super)
sebagai
CIS inti
Kamus besar bahasa indonesia.
(Cipta
Jakarta: Pusat Bahasa Depertemen
dari
Pendidikan Nasional 83
Lebowitz, J & Klug, C. (2011). Interactive
Republik
Indonesia
(2003).
Undang-
storytelling for video games a
undang RI nomor 20 tahun 2003
player
tentang sistem pendidikan nasional
centered
approach
to
creating memorable characters and
Richelle, M. (2010). In the presence of
stories. Katonah: Fokal Press.
each
storytelling
Majid, A. Z. (2001). Mendidik dengan cerita.
Bandung:
other:
A alberta
pedagogy
of
Journal
of
Educational Research Vol. 56 No.2
Remaja
Rosdakarya
Triyanto.
(2007).
Pembahasan
tuntas
Danandjaja, J. (1994). Folklor Indonesia
kompetesi bahasa indonesia untuk
ilmu, gosip, dongeng, dan lain-lain.
SMP dan MTs kelas VII. Jakarta:
Jakarta: Grafitipers.
Esis. Wibowo, A. (2013). Pendidikan karakter
Nasyir, M (2014). CAS CIS CUS siapapun bisa
mendongeng.
berbasis
Surakarta:
sastra.
Pustaka Pelajar
Solopos grafika
84
Yogyakarta.