PENGARUH SYSTEM QUALITY TERHADAP USER SATISFACTION PADA IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DENGAN PENDEKATAN DeLONE AND McLEAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL (studi empiris pada Universitas Muhammadiyah Ponorogo)
HERI WIJAYANTO Email:
[email protected] Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ABSTRAK Teknologi informasi (TI) berkembang dengan mengedepankan affectivities, efficiency, accountable, use friendly, familiar, dan real time, hal itu merupakan solusi sekaligus tuntutan jaman. Perusahaan berusaha mengadopsi teknologi informasi yang terbaru dan tercanggih untuk dapat memenangkan persaingan, hal ini sejalan dengan paradigma bahwa penguasa dunia adalah yang menguasai teknologi informasi. Dalam era persaingan bisnis yang dinamis dan sangat cepat berubah, teknologi informasi tidak lagi dipandang sebagai pelengkap atau pendukung, akan tetapi sudah menjadi salah satu penentu bagi kesuksesan bisnis suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh System quality terhadap user satisfaction dalam Implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Analisis data dengan menggunakan dua macam teknik, yaitu : Confirmatory Factor Analysis dan Regresion Weight pada SEM. Hasil pengujian diperoleh nilai CR (critical rasio) sebesar 2.744, dan p value sebesar 0.006, karena nilai CR diatas ± 1.96, dan p value dibawah 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa sistem quality berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap user satisfactions pada implementasi SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Kata kunci : Teknologi Informasi, System quality, user satisfaction, dan SIM.
PENDAHULUAN
yang akan diproses, risiko layanan antar
Teknologi Informasi (TI) diaplikasikan dalam
perusahaan
untuk
unit,
risiko
meningkatkan
pemenuhan
produktivitas dan membantu pencapaian
menyeluruh.
kualitas, standar waktu, dan kepuasan baik
pengawasan, kebutuhan
TI
dan
keadilan
yang
belum
Tata kelola TI merupakan faktor
bagi konsumen maupun karyawan, dimana
penting
dalam bisnis hal ini diwujudkan dalam
memanfaatkan TI, karena akan memberikan
sekumpulan sistem yang terdiri atas sistem
jaminan bahwa pemanfaatan TI sejalan
informasi dan infrastruktur pendukungnya
dengan tujuan organisasi (Suryani, 2009).
(Brigida M., 2011). Pengelolaan pengawasan
bagi
Pengukuran TI
terkait
tidak dengan
lepas
organisasi
dalam
kesuksesan
system
dari
informasi perlu dilakukan untuk mengetahui
kendala-
efektifitas system informasi berjalan dan
kendala yang mungkin muncul, seperti
berdampak
positif
pada
organisasi,
keterlambatan penyajian data dan informasi
pengukuran dilakukan dengan mengadopsi
Multitek Indonesia Vol. 7, No 1 , Juni 2013
74
model yang dikembangkan oleh
DeLone
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
dan McLean (1992), yang melakukan studi
merupakan
lembaga
pendidikan
tinggi
yang mendalam terhadap literatur mengenai
swasta di kabupaten Ponorogo Jawa Timur,
kesuksesan sistem informasi.
dengan jumlah mahasiswa lebih dari 4.500
Kesuksesan sebuah sistem informasi
mahasiswa, sebagai upaya peningkatan
dapat direpresentasikan oleh karakteristik
pelayanan kepada mahasiswa dalam bidang
kualitatif dari sistem informasi itu sendiri
informasi, yaitu informasi dalam bidang;
(system quality), kualitas output dari sistem
akademik, keuangan, dan data mahasiswa,
informasi (information quality), konsumsi
pada
terhadap output (use), respon pengguna
Muhammadiyah
terhadap
teknologi
sistem
satisfaction),
informasi
pengaruh
sistem
(user informasi
tahun
2007 Ponorogo
informasi
mengintregrasikan
terhadap kebiasaan pengguna (individual
pengelolaan
impact), dan pengaruhnya terhadap kinerja
Informmasi Manajemen.
organisasi (organizational impact). DeLone and McLean
Universitas
informasi
Penelitian
menerapkan
(TI)
dengan
pelayanan
dan
kedalam
Sistem
tentang
kesuksesan
Information
system informasi penting dilakukan untuk
System Success Model (D & M IS Success
mengetahui sejauhmana efektifitas system,
Model) yang digunakan untuk mengukur
kinerja system, pengguna system, output
kesuksesan
system,
sistem
informasi
dalam
kepuasan
pengguna,
dan
penelitian ini meliputi 6 (enam) variabel
keuntungan yang dapat diperoleh dengan
yaitu; (1). System Quality, (2). Information
mengimplementasikan
quality, (3). Servive quality, (4). Use, (5).
selain itu tujuan pengukuran kesuksesan
User Satisfaction, dan
juga
(6). Net benefit.
untuk
system
menentukan
informasi,
strategi
Pemilihan Updated D & M IS Success Model
pengembangan dibidang TI, agar dengan TI
dalam penelitian ini dikarenakan Updated D
bisa meningkatkan daya saing, dan tidak
& M IS Success Model menggambarkan
mengalami
sebuah
implementasinya.
pendekatan
model
yang
mencerminkan karakteristik dari SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Karakteristik
kualitatif
paradox
dalam
Pengembangan SIM di Universitas Muhammadiyah Ponorogo terus dilakukan
sistem
dan didukung oleh suatu lembaga yaitu
informasi itu sendiri (system quality), kualitas
Lembaga Pengembangan Informasi dan
output dari sistem informasi (information
Komunikasi (LPIK), yang bertugas menjaga
quality), konsumsi terhadap output (use),
keberlanjutan system yang berbasis TI,
respon pengguna terhadap sistem informasi
melakukan
(user
sistem
perencanaan dibidang TI, mengelola SIM-
informasi terhadap kebiasaan pengguna
TIK, serta member layanan dibidang TI
(individual
kepada mahasiswa, dosen, karyawan dan
satisfaction),
impact),
dari
IT
pengaruh
dan
pengaruhnya
terhadap kinerja organisasi (organizational
pengembangan
stake holder yang lain.
impact).
75
Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction ............... (Heri Wijayanto)
dan
Rumusan masalah dalam penelitian
keuntungan
adalah
Apakah
implementasi sistem TI tersebut.
berpengaruh
terhadap
ini
System user
quality
satisfaction
secara
Kegagalan
optimal
dalam
dari
implementasi
dalam Implementasi SIM di Universitas
sistem TI pada dasarnya bukan terletak
Muhammadiyah Ponorogo?
pada kesalahan instalasi software, tapi
Tujuan
penelitian
adalah
untuk
sebagian besar disebabkan oleh kesalahan
mengetahui sejauhmana pengaruh System
yang
quality terhadap user satisfaction dalam
menentukan
Implementasi
menyelesaikan
SIM
di
Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
dilakukan
perusahaan
sistem
yang
masalah
untuk
tepat
untuk
bisnis
dan
kebutuhan yang sebenarnya (Brynjolfsson et al dalam Amaranti, 2006).
LANDASAN TEORI A.
Penyebab
tidak
diperolehnya
SIM di Universitas Muhammadiyah
manfaat dan keuntungan secara optimal dari
Ponorogo
sistem TI adalah adanya keengganan dan
SIM terintegrasi
adalah yang
suatu
berkonsentrasi
aplikasi
penolakan dari user dan ketidakmampuan
untuk
perusahaan-perusahaan untuk menentukan
menyatukan aktivitas proses transaksi yang
perubahan
berkaitan dengan akademik, keuangan, dan
organisasi sesuai dengan manfaat teknologi
data
Universitas
yang dipilih (Ethie and Madsen dalam
Muhammadiyah Ponorogo. Aplikasi SIM
Amaranti, 2006), dalam implementasi TI,
menggabungkan
penggunaan dan pengoprasionalan sistem
base
mahasiswa
proses
bisnis
antara
Universitas dan Mahasiswa, dan proses
merupakan
perhitungan finansial mahasiswa.
bersifat
pada
desain
keharusan
mandatory,
dan
bagi
struktur
user
yang
keengganan
atau
Implementasi SIM memungkinkan
penolakan user untuk mengadopsi atau
perusahaan untuk mengintegrasikan fungsi-
menggunakan sistem TI adalah salah satu
fungsi administrasi mahasiswa ke dalam
penyebab kegagalan implementasi yang
proses bisnis yang unified dan terintegrasi.
harus diperhatikan perusahaan (Wah dalam
Masalah yang sulit dan besar dihadapi
Nah et al, 2004).
perusahaan
adalah
Keengganan
mengintegrasikan
user
dalam
sistem yang terpisah-pisah menjadi satu
mengimplemantasikan
kesatuan ke dalam sistem komputer yang
mengarah pada penolakan yang sifatnya
dapat
hanya karena tidak mau repot dan tidak mau
melayani
kebutuhan
antar
departemen yang berbeda (Ethie & Madsen
belajar
dalam Amaranti, 2006).
sebetulnya
Implementasi sistem TI tidak dapat
tentang
adalah
mengimbangi persaingan
yang telah mengeluarkan biaya besar untuk
keberlangsungan
implementasi sistem TI akan tetapi tidak
(Baheshti, 2006).
memperoleh
manfaat
yang
TI
baru,
tuntutan
atau
memenuhi harapan, banyak perusahaan
berhasil
hal
sistem
bisnis,
yang
yang untuk
memenangkan dan
hidup
menjaga perusahaan
dan
Multitek Indonesia Vol. 7, No 1 , Juni 2013
76
B.
Implementasi SIM Pengertian
D.
Implementasi
SIM
Informasi Model DeLone dan Mclean
adalah: “Proses menetapkan SIM yang telah dibangun agar user menggunakannya untuk
Model Dasar Kesuksesan Teknologi
meliputi : 1.
Dimensi kualitas pelayanan (service
menggantikan sistem lama” (Mulia Hartono,
quality)
2004), ada 3 kategori Implementasi SIM-TIK
dimensi-dimensi kualitas yang sudah
yaitu:
ada, yaitu kualitas sistem (system
1. Mengganti sistem manual dengan SIM.
quality)
2. Mengganti sistem informasi akademik
(information quality).
dengan sistem SIM. 3. Meningkatkan
2.
system
yang
dan
kualitas
Menggabungkan (individual
telah
tambahan
informasi
dampak
impact)
dari
individual
dan
dampak
mengimplementasikan
organisasional (organizational impact)
modul baru untuk melengkapi modul
menjadi satu variabel yaitu manfaat-
yang sudah ada.
manfaat bersih (net benefits).
ada,misalnya
3. C.
sebagai
Manfaat Implementasi SIM
use) sebagai alternatif dari dimensi
Manfaat mengimplementasikan SIM di Univesitas
Muhammadiyah
Dimensi minat memakai (intention to
Ponorogo
pemakaian (use). DeLone & McLean (2003)
mengusulkan
diantaranya adalah:
alternatif,
1.
Mahasiswa dapat melakukan proses
(intention
akademik dengan system yang meliputi
adalah suatu sikap (attitude), sedang
input data mahasiswa, pemrograman,
pemakaian (use) adalah suatu perilaku
nilai
transkrip
(behavior). DeLone & McLean (2003)
sementara, tanggungan keuangan yang
juga berargumentasi dengan mengganti
sudah dibayar, besarnya tanggungan
pemakaian
keuangan, beban SKS, dan matakuliah.
masalah yang dikritik oleh Seddon
Integrasi sistem keuangan, yaitu Untuk
(1997) tentang model proses lawan
mengintegrasikan
model
2.
dalam
semester,
data
keuangan
yaitu
pengukuran
to
minat
use).
Minat
(use)
kausal.
memakai memakai
memecahkan
Dengan
adanya
mahasiswa sehingga top management
beberapa penambahan variabel pada
bisa melihat dan mengontrol kinerja
model.
keuangan universitas yang berkaitan dengan pemasukan keuangan
dari
mahasiswa dengan lebih baik. 3.
Standarisasi
Proses
Operasi,
METODE PENELITIAN Populasi
yaitu
Karyawan
penelitian
dan
adalah
Mahasiswa
Universitas
menstandarkan proses operasi melalui
Muhammadiyah
implementasi best practice sehingga
menggunakan
terjadi
SIM-TIK. Jumlah populasi dalam penelitian
peningkatan
penurunan
produktivitas,
in-efficiency
peningkatan kualitas produk.
dan
Ponorogo atau
berinteraksi
yang dengan
ini ± 5.000 orang, dan responden yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 120 responden.
77
Dosen,
Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction ............... (Heri Wijayanto)
Definisi operasional variabel System Qualityadalah hardware
kualitas
dan
informasi, dan merupakan
dari
software
kombinasi
dalam
System Quality
sistem
Variabel User Satisfaction
kepuasan
Pengguna
sistem X2
X1
(User satisfaction) merupakan respon dan
X4
X3
X5
umpan balik yang dimunculkan pengguna Gambar 1. Indikator variabel sistem quality
setelah memakai sistem informasi. Alat analisis menggunakan alat analisis Structural Equation Modelling (SEM) dari
X1
: Kemudahan untuk digunakan (ease of use) : Kemudahan untuk dipelajari (ease of learning) : Waktu Merespon/access (response time) : Integrasi system (integration) : Keamanan sistem (security)
X2
paket software statistik AMOS versi 16.0 dalam
model
Analisis
dan
dilakukan
pengujian
hipotesis.
menggunakan
dua
macam teknik, yaitu : Confirmatory Factor
X3 X4 X5
Analysis (Analisis Faktor Konfirmatori) pada SEM
yang
digunakan
untuk
2. User Satisfaction
mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam satu kelompok variabel, dan Regresion
Weight
pada
SEM
yang
digunakan untuk meneliti seberapa besar variabel-variabel system quality, information quality, user satisfaction, use, individual impact, dan organizational impact saling
User Satisfaction dalam penelitian ini diukur dari indikator yang mengacu pada penelitian
McGill et al.,
(2003),
variabel diukur dengan tiga indikator, Gambaran
indikator
yang
digunakan
untuk menguji user satisfaction
tersaji
dalam gambar 2.
mempengaruhi.
Dimensionalisasi varibel
User Satisfaction
1. Sistem Quality Sistem Quality diukur dari indikator yang mengacu pada penelitian DeLone dan McLean (2003), Hamilton at al. (1981), Zulaikha (2007), variabel diukur dengan
lima
indikator,
Gambaran
X14
X16
X15
X17
Gambar 2. Indikator variabel user satisfaction
indikator yang digunakan untuk menguji sistem quality tersaji dalam gambar 1.
X14 : Efisiensi (efficiency) X15 : Keefektifan (effectiveness) X16 : Kepuasan (satisfaction) X17 : Kebanggaan menggunakan sistem (proudness)
Multitek Indonesia Vol. 7, No 1 , Juni 2013
78
Model Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Model penelitian yang dikembangkan dalam pennelitian sebagaimana Gambar 3.
A.
Gambaran Masing-masing Variabel Gambaran Variabel System Quality
Information Quality
diukur
dengan
pertanyaan, System Quality
User Satisfaction
menggunakan
adapun
hasil
5
butir
distribusi
frekuwensi sebagaimana dalam tabel 1. Gambaran
Variabel
User
Satisfaction diukur dengan menggunakan 3
Service Quality
butir pertanyaan, adapun hasil distribusi frekuwensi sebagaimana dalam tabel 2.
Gambar 3. Model penelitian
Tabel 1. Distribusi Skor jawaban resonden tentang Variabel System Quality N = 120
Item QS1 QS2 QS3 QS4 QS5
1 (STS) f % 5 4.2 0 0 5 4.2 2 1.7 2 1.7
2 (TS) f % 18 15 26 21.7 11 9.2 20 16.7 23 19.2
SKOR 3 (KS) f % 41 34.2 50 41.7 50 41.7 53 44.2 47 39.2
f 50 37 50 35 39
4 (S) % 41.7 30.8 41.7 29.2 32.5
5 (SS) F % 6 5 7 5.8 4 3.3 10 8.3 9 7.5
Total Skor
Mean skala 5
394 385 397 391 390
3.28 3.21 3.30 3.26 3.2
Mean Skala 100 65.6 64.2 66.0 65.2 65.0
Sumber : Data Primer diolah (April, 2012) Tabel 2. Distribusi Skor jawaban resonden tentang Variabel User Satisfaction N = 120
Item US1 US2 US3 US4
1 (STS) f % 3 2.5 1 .8 2 1.7 1 .8
2 (TS) f % 11 9.2 18 15 11 9.2 16 13.3
SKOR 3 (KS) f % 36 30 37 30.8 32 26.7 32 26.7
f 61 54 58 48
4 (S) % 50.8 45.0 48.3 40
5 (SS) f % 9 7.5 10 8.3 17 14.2 23 19.2
Total Skor
Mean skala 5
Mean Skala 100
422 414 437 452
3.51 3.45 3.75 3.77
70.2 69 75 75.4
Sumber : Data Primer diolah (April, 2012)
Evaluasi Kelayakan Model
dan Regression Weight pada SEM yang
Evaluasi kelayakan model dengan
digunakan untuk meneliti seberapa besar
menggunakan dua macam teknik analisis,
variabel-variabel
yaitu : Confirmatory Factor Analysis (CFA)
mempengaruhi.
pada
SEM
yang
digunakan
untuk
penelitian
Langkah-langkah
yang
saling
dalam
CFA
mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling
dilakukan pada masing variabel, dilanjukan
dominan dalam suatu kelompok
secara bersama-sama atau secara utuh
79
variabel,
Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction ............... (Heri Wijayanto)
Kelayakan Model konstruk System
dalam satu model. CFA pada masingmasing variabel adalah sebagai berikut :
Quality
sebagaimana
menginformasikan CFA “System Quality”
tahap
bahwa
4. model
pengukuran untuk konstruk System Quality
CFA Konstruk System Quality (SQ) merupakan
gambar
pengukuran
yang dispesifikasi dalam data ini secara
terhadap
keseluruhan konsisten dan fit dengan data,
dimensi-dimensi yang membentuk variabel
nilai Chi-square = 3.2 lebih kecil dari chi-
laten pada konstruk yang membentuk model
square tabel pada α = 0,05 dan df = 2
SQ. SQ diukur dengan menggunakan 5 butir
adalah 5.99, hal ini menunjukkan bahwa
pertanyaan (SQ1, SQ2, SQ3, SQ4, dan
matriks kovarians sampel tidak berbeda
SQ5), dan hasil estimasi model pengukuran
secara signifikan dengan matriks kovarians
disajikan pada gambar 4.
yang diestimasi dalam model. Nilai RMSEA = 0.000 membuktikan bahwa
nilainya
good
fit
seperti
yang
disarankan (Hair et al, 1995) yaitu < 0.08, dan bahwa kesenjangan disperancy antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians yang diestimasi dalam model per derajat kebebasan (df = degree of freedom) sangat tipis. Ringkasan hasil uji kesesuaian model tersaji dalam table 3. Gambar 4. CFA kontruk System Quality
Tabel 3. Hasil Uji Kesesuaian Model Pada Konstruk System Quality N = 120 Goodness of Fit Index Cut-off value Degree of freedom (df) Chi-square < dari chi-square table (5.99) RMSEA ≤ 0.08 GFI ≥ 0.90 AGFI ≥ 0.90 Cmin/df ≤ 2.00 TLI ≥ 0.95 CFI ≥ 0.95 Sumber : data primer diolah (April, 2012)
Hasil 2 3.2 0.000 0.989 0.969 0.647 1.044 1.000
Evaluasi Model Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Hasil uji kesesuaian model konstruk
telah ditetapkan, ditandai dengan nilai TLI
system quality sebagaimana table 3. dapat
dan CFI diatas cut-off value yaitu ≥ 0.95,
disimpulkan bahwa semua konstruk yang
dan nilai AGFI dan GFI diatas cut-off value
digunakan untuk membentuk sebuah model
yaitu ≥ 0.90.
memenuhi kreteria goodness of fit yang
Multitek Indonesia Vol. 7, No 1 , Juni 2013
80
Evaluasi pengaruh antar konstruk dengan Factor)
indikator-indikatornya dengan
(Loading
kriteria-kriteria
Overall
hasil
tersebut
mengindikasikan
bahwa
dimensi system quality cukup baik untuk terekstraksi membentuk
variabel. Hasil
Measurement Fit Model dari masing-masing
pengujian
pengaruh
dimensi, dapat dijelaskan jika diperoleh hasil
(regression
weight)
pengujian yang significant (< 0.05), maka
variabel sebagaimana dalam tabel 4.
antar dalam
Tabel 4. Regression weight konstruk “system quality” N = 120 Estimate S.E. C.R. SQ5 <--- SQ 1.000 SQ4 <--- SQ .644 .157 4.113 SQ3 <--- SQ .546 .139 3.922 SQ2 <--- SQ .471 .154 3.054 SQ1 <--- SQ .934 .183 5.101 Sumber : data primer diolah (April, 2012)
Hasil
pengujian
pengaruh
konstruk membentuk
P *** *** .002 ***
antar
konstruk dalam table 9. menunjukkan bahwa hasil analisis setiap indikator atau dimensi pembentuk
masing-masing
variabel
menunjukkan hasil yang baik, yaitu nilai dengan CR diatas 1.96, dan probabilitas yang lebih kecil dari 0.05, dengan hasil pengujian tersebut maka dapat dijelaskan bahwa indicator pembentuk
variabel telah
menunjukkan unidimensionalitas, dan model
Gambar 5. Estimasi Model Pengukuran US
dapat digunakan untuk analisis selanjutnya, Estimasi
tanpa modifikasi atau penyesuaian.
model
pengukuran
konstruk User Satisfaction sebagaimana gambar 10. menginformasikan bahwa model
CFA “User Satisfaction” CFA (US)
Konstruk
merupakan
User
tahap
Satisfaction pengukuran
terhadap dimensi-dimensi yang membentuk variabel
laten
pada
konstruk
yang
membentuk model US. US dikukur dengan menggunakan 4 butir pertanyaan (US1, US2, US3, dan US4), dan hasil estimasi model pengukuran sebagaimana pada gambar 5.
81
pengukuran
untuk
konstruk
User
Satisfaction yang dispesifikasi dalam data ini secara
keseluruhan
konsisten
dan
fit
dengan data, nilai Chis-quare = 9.6, lebih kecil dari chi-square tabel pada α = 0,05 dan df = 2 adalah 5.99, hal ini menunjukkan bahwa matriks kovarians sampel sama secara signifikan dengan matriks kovarians yang diestimasi dalam model.
Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction ............... (Heri Wijayanto)
Nilai RMSEA = 0.000 membuktikan bahwa
nilainya
good
fit
seperti
kovarians yang diestimasi dalam model per
yang
derajat kebebasan (df = degree of freedom)
disarankan (Hair et al, 1995) yaitu < 0.08,
sangat tipis. Ringkasan hasil uji kesesuaian
dan bahwa kesenjangan disperancy antara
model tersaji dalam table 5.
matriks kovarians sampel dengan matriks
Tabel 5. Hasil Uji Kesesuaian Model Pada Konstruk User Satisfaction N = 120 Goodness of Fit Index Degree of freedom (df) Chi-square
Cut-off value
Hasil
< dari chi-square table (16.92) RMSEA ≤ 0.08 GFI ≥ 0.90 AGFI ≥ 0.90 Cmin/df ≤ 2.00 TLI ≥ 0.95 CFI ≥ 0.95 Sumber : data primer diolah (April 2012)
Evaluasi Model
2 1.3
Baik
0.000 0.995 0.973 0.648 1.043 1.000
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
kesesuaian
Measurement Fit Model dari masing-masing
satisfaction
dimensi, dapat dijelaskan jika diperoleh hasil
sebagaimana table 5. dapat disimpulkan
pengujian yang significant (< 0.05), maka
bahwa semua konstruk yang digunakan
hasil
untuk
dimensi user satisfaction cukup baik untuk
Ringkasan model
konstruk
membentuk
hasil
uji
user
sebuah model telah
tersebut
mengindikasikan
memenuhi kreteria goodness of fit yang
terekstraksi membentuk
telah ditetapkan.
pengujian
pengaruh
(regression
weight)
Evaluasi pengaruh antar konstruk dengan Factor)
indikator-indikatornya dengan
(Loading
kriteria-kriteria
bahwa
variabel. Hasil antar
dalam
konstruk membentuk
variabel sebagaimana dalam tabel 6.
Overall
Tabel 6. Regression Weight Konstruk “user satisfaction” N = 120 Estimate S.E. C.R. US3 <--- US 1.000 US2 <--- US 1.034 .267 3.867 US1 <--- US 1.958 .722 2.713 US4 <--- US 1.123 .187 1.991 Sumber : Data Primer diolah (April 2012)
Hasil
pengujian
pengaruh
P *** .007 .048
antar
menunjukkan hasil yang baik, yaitu nilai
konstruk dalam table 16. menunjukkan
dengan CR diatas 1.96, dan probabilitas
bahwa hasil analisis setiap indicator atau
yang lebih kecil dari 0.05, dengan hasil
dimensi pembentuk masing-masing variabel
pengujian tersebut maka dapat dijelaskan
Multitek Indonesia Vol. 7, No 1 , Juni 2013
82
bahwa indicator pembentuk
variabel telah
dengan hasil yang telah memenuhi kreteria
menunjukkan unidimensionalitas, dan model
goodness of fit sebagaimana tabel 7, maka
dapat digunakan untuk analisis selanjutnya
uji hipotesis adalah sebagai berikut : Hasil
tanpa modifikasi atau penyesuaian.
pengujian diperoleh nilai CR (critical rasio) sebesar 2.744, dan p value sebesar 0.006,
Uji Hipotesis
karena nilai CR diatas ± 1.96, dan p value
Parameter estimasi untuk pengujian
dibawah 0.05, maka dapat disimpulkan
ditentukan oleh nilai CR dan p value
bahwa hipotesis 1 diterima. “sistem quality
(probabilitas), dengan ketentuan nilai CR = ±
berpengaruh secara positif dan signifikan
1.96 (cut of value) dan p value dibawah 0.05
terhadap
(nilai yang dipakai dalam penelitian ini),
implementasi
Hasil analisis
Muhammadiyah Ponorogo”.
data yang telah dilakukan,
user
satisfactions SIM
di
pada
Universitas
Tabel 7. Evaluasi faktor loading dan full latent variabel model N = 120 Estimate
S.E.
C.R.
P
Keputusan
.503
.183
2.744
.006
Diterima
US <--- SQ
KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian lanjutan dengan menggunakan
Kesimpulannya dari penelitian ini
model penelitian yang berbeda sehingga
adalah Implementasi SIM di Universitas
diperoleh gambaran akurasi dari penelitian
Muhammadiyah
ini, sebagai pembanding sekaligus sebagai
Ponorogo
menunjukkan
kesesuaian analisis dengan model updated
generalisasi.
DeLone and McLean information system success
model,
dan
Sistem
quality
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
user
implementasi
satisfactions SIM
di
pada
Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. Saran
lebih
difokuskan
pada
penelitian lanjutan yaitu: perlunya mencari factor penyebab dari penolakan hipotesis yang
ada,
memasukkan
dan
memungkinkan
variabel lain yang sesuai
yang dimungkinkan menjadi factor penentu keberhasilan
SIM-TIK
Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, dan perlunya
83
Pengaruh System Quality terhadap User Satisfaction ............... (Heri Wijayanto)
DAFTAR PUSTAKA Alter, A., 1990, “The Corporate Make Over”, CIO, Vol. 4, No. 3, December, pp. 3242. Amaranti, Reni, 2006, “Faktor Kritis Dalam Proyek Implementasi ERP dan Pengaruhnya terhadap Perubahan dalam Organisasi”. Bradford, M., and Florin, J., 2003, “Examining the Role of Innovation Diffusion Factors on the Implementation Success of Enterprise Resources Planning Systems”, Brynjolfsson, 2006, “What Manager Should Know About ERP/ERP II”, Management Research New, Vol. 29, No. 4, pp. 184-193. Cantu, R., 1999, “A Framework For Implementing Enterprise Resources Planning System in Small Manufacturing Companies”, Mary’s University, San Antonio.
Davenport, T., and Nohria, N., 1994, “Case Management and the Integration of Labour”, Sloan Management Review, Vol. 31, No.4, pp. 11-23. Davis, Fred, D., 1989, “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology”, MIS Quarterly, Vol. 43, No. 2, pp. 111-123. Fullan, M.G., 1991, The New Meaning of Educational Change, New York: Teachers College Press. Gable, G., 1998, “Large Package Software: a Neglected Technology”, Journal of Global Information Management, No. 6, Vol. 3, pp. 1-7. Grover, V., Jeong, S., Kettinger, W., and Teng, J., 1995, “The Implementation of Business Process reengineering”, Journal of Management Information System, Vol. 12, No. 1, pp. 109-120. Gupta, A. 2000, “Enterprise Resources Planning: The Emerging Organizational Value System”, Industrial Management and Data System Journal”. Vol. 100, No. 3, pp.114-118.
Multitek Indonesia Vol. 7, No 1 , Juni 2013
84