CANDI PRAMBANAN
[email protected]
LETAK
• Perbatasan 2 propinsi • 17 Km sebelah timur kota Yogyakarta • 13 km dari Klaten menuju barat pada jalur jalan ke Yogyakarta
[email protected]
PEMBANGUN • Berdasarkan Prasasti Ciwagrha berangka tahun 856 M, Candi Prambanan didirikan oleh Rakai Pikatan (Jatiningrat) dari Dinasti Sanjaya • Menurut J.G. de Casparis, ada 3 hal penting dalam Prasasti Ciwagrha : 1. Bahasanya merupakan contoh yang ditulis dalam puisi Jawa kuna 2. Memuat bahan-bahan atau peristiwa-peristiwa sejarah yang sangat penting dari pertengahan abas ke IX M 3. Terdapat uraian yang rinci tentang suatu “gugusan candi”, sesuatu yang unik dalam epigrafi Jawa kuna
[email protected]
PEMUGARAN CANDI PRAMBANAN • 1733 - C.A.Lons mengunjungi Jawa dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar. • 1885 – Ijzerman membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. • 1902 – Van Erp memulai pekerjaan pembinaan untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. • 1933 – Disusun percobaan Candi Brahma dan Wisnu. • 23 Desember 1953 – Candi Siwa selesai dipugar. • 1978 – Pemugaran Candi Brahma. • 1982 – Pemugaran Candi Wisnu. • 1987 – Candi Brahma selesai dipugar. • 1991 – Candi Wisnu selesai dipugar.
[email protected]
Legenda Candi Prambanan • Bandung Bandawasa mempunyai kekuatan supranatural dan ingin mempersunting putri Rara Jonggrang. Untuk itu dia harus membuat candi dengan seribu arca didalamnya dalam waktu satu malam. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Bandung Bandawasa, namun Rara Jonggrang curang sehingga pada saat yang ditentukan candi itu belum selesai, kurang sebuah arca lagi. Bandung Bandawasa marah dan mengutuk putri Rara Jonggrang menjadi pelengkap arca yang keseribu. • Arca tersebut dipercayai sebagai arca Durgamahisasuramardhini yang berada di bilik utara Candi Siwa. Yang jelas Durgaadalah istri Dewa Siwa.
[email protected]
STRUKTUR BANGUNAN • Latar Bawah
(390 m ) • Latar Tengah
[email protected]
LATAR BAWAH
2
•
Luas : 390 m • Bentuk : bujur sangkar
[email protected]
LATAR TENGAH • Bentuk : konsentris menuju pusat • Terdiri dari candi-candi : Candi Perwara • 4 dataran : Dataran Pertama / terendah : 68 candi kecil Dataran Kedua : 60 candi kecil Dataran Ketiga : 52 candi kecil Dataran Keempat / tertinggi : 44 candi kecil
• Semua candi di latar tengah ini sama bentuk (bujur sangkar) dan luas (dasar 6 m dan tinggi 14 m)
[email protected]
Konsep Pembangunan Candi Prambanan • Candi Siwa sebagai sentral Pemujaan arca Siwa Mahadewa sebagai arca utamanya.
[email protected]
Latar Atas • Latar Atas merupakan latar terpenting. • 2 deretan candi besar yang saling berhadapan letaknya • @ memiliki 3 candi yang berderet dari utara ke selatan
[email protected]
Candi Induk • Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Sang Pemelihara, dan Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak • Candi induk yaitu candi Brahma, Wisnu dan Shiwa diapit dua candi lainnya yang masing-masing terletak di pintu utara dan selatan
[email protected]
Candi Siwa • Replika Gunung Mahameru : tempat bersemayam para dewa • Letak : di sebelah barat Latar Atas dengan posisi menghadap ke timur • Candi Siwa adalah satu-satunya candi yang memiliki arah ke 4 penjuru mata angin : Siwa (timur), Agastya (Selatan), Ganesha (Barat), dan Durga (Utara). • Luasnya 34 x 34 meter ; tinggi 47 meter
[email protected]
Kamar Pertama Adalah kamar terbesar, ada patung Siwa di atas landasan batu setinggi 3 m, melambangkan Raja Balitung sebagai Dewa Siwa. Tanda-tanda Siwa : tengkorak & sabit pada mahkota, 3 mata di dahi, kulit harimau di pinggang, gelang (kelat bahu) di lengan, kalung susun di leher, tangan & kaki.
[email protected]
Kamar Kedua Kamar kedua adalah Kamar Guru, berisi patung Siwa berjanggut. Patung ini menggambarkan seorang pendeta dalam istana Raja Balitung sebagai guru & penasihat raja. Tangan kanan memegang tasbih, tangan kiri memegang kendi, pada bahu ada penyapu
[email protected] lalat.
Kamar Ketiga Kamar ketiga adalah Kamar Ganesha, menghadap barat. Di dalam ada patung Ganesha berkepala gajah (dewa kebahagiaan). Patung ini dalam posisi duduk. Pada mahkota terdapat tengkorak & bulan sabit sebagai pertanda bahwa Ganesha merupakan anak Siwa. Patung Ganesha menggambarkan putra mahkota, merangkap patih & panglima perang Raja Balitung.
[email protected]
Kamar Keempat Kamar keempat yang menghadap ke utara ke candi Wisnu adalah kamar Durga Mahisasuramardani / Lara Jonggrang. Di dalamnya ada patung Durga sebagai istri Siwa. Durga adalah dewi kematian, menghadap ke utara, mata angin kematian.
[email protected]
Lokapala
Agni (Saturn)
Niritti
Indra (Jupiter)
Issana (Moon)
Varuna (Mercury) Vayu
[email protected]
Kubera (Venus)
Yama (Mars)
Candi Brahma • Letak : di sebelah selatan candi Siwa • Terdapat patung Brahma (dewa pencipta alam) yang berkepala 4 • Ukuran candi Brahma 20 x 20 meter; tinggi 33 meter
[email protected]
• Letak : di sebelah utara candi Siwa • Bentuk, ukuran, relief pada dinding & hiasan dinding luarnya sama seperti pada Candi Brahma. • Terdapat patung Dewa Wisnu, digambarkan mempunyai 4 tangan dan memiliki peralatan seperti alat pemukul (tiram & cakra). • Luas alas candi Wisnu 20 x 20 meter ; tinggi 33
[email protected] meter
Candi Wisnu
Candi Nandi • Letak : di deretan sebelah timur dengan sebuah tangga menghadap ke barat, tepat di depan jalan masuk candi Siwa • Terdapat patung Lembu Nandi, patung Dewa Matahari Surya, dan patung Dewa Bulan Candra • Patung lembu Nandi memiliki luas alas 15 x 15 m dan tinggi 25 m.
[email protected]
Candi Angsa
• Letak : di sebelah selatan candi Nandi, berhadapan dengan candi Brahma • Terdapat kamar kosong untuk kandang hewan Dewa Brahma, yaitu angsa
[email protected]
Candi Garuda • Letak : di utara candi Nandi, berhadapan dengan candi Wisnu • Bentuk & ukuran sama dengan candi Angsa • Tempat kendaraan Dewa Wisnu, yaitu burung garuda • Terdapat sebuah patung Siwa berukuran lebih kecil daripada di candi Siwa
[email protected]
Candi Apit • Jumlah : 2 buah • Letak : di pintu masuk latar atas di tengah-tengah deretan candi • Diduga merupakan tempat semadi ukuran kecil untuk umat Hindu
[email protected]
Candi Penjaga
• Jumlah : 8 buah • Ukuran : kecil • Luas alas 1,55 x 1,55 m dengan tinggi 4,1 m • Terdapat 4 di setiap sudut latar, 4 lain di setiap pintu masuk
[email protected]
Relief • Cerita Ramayana pada dinding dalam pagar langkan Candi Siwa & candi Brahma • Cerita Kresnayana dipahatkan pada dinding dalam pagar langkan Candi Wisnu • Motif Prambanan, yaitu suatu hiasan pada batur candi yang berupa seekor singa yang dalam posisi duduk diapit oleh pohon kapaltaru
[email protected]
Ramayana Terdapat pada relief di dalam gang Siwa.
[email protected]
1 : Para raja meminta Wisnu turun ke dunia untuk memberantas Rahwana yang membuat kekacauan. 2 : Keadaan pertamanan kraton Dasarata dari Ayodhya. 3 : Wisnu meminta kepada Sang Nata agar memberikan izin pada puteranya turut membunuh para raksasa, 4 : Wiswamitra, Rama & Laksamana berjumpa raksasa bernama Tataka. 5 : Tempat pertapa Wiswamitra dirusak raksasa. Setelah dibunuh, Wiswamitra mengadakan korban dengan saji-sajian. 6 : Dalam kraton raja Janaka, Rama menarik panah gaib dari Janaka untuk menikahi Sinta.
[email protected]
7 : Rama kembali ke Ayodhya bersama Sinta & Laksamana. 8 : Rama menarik panah Paracurama yang ditemuinya dalam perjalanan. Paracurama melepas sorganya dan Rama memanahnya hingga lenyap. 9 : Istri kedua Dasarata, Kekayi, datang menghadap dan Rama dibuang ke hutan. Bharata, anak Kekayi, diangkat sebagai raja sebagai pengganti Rama. 10 : Penobatan Bharata. 11 : Sang Nata & permaisuri Kansaliya sedang bersedih. 12 : Rama, Laksamana & Sinta pergi ke hutan. 13 : Dacarata meninggal dunia. 14 : Bharata mengunjungi Rama dan memintanya kembali untuk memegang kerajaan. Rama menolak.
[email protected]
15 : Sinta diculik raksasa Wirada, tetapi Rama & Laksamana merebutnya dan membunuh para raksasa. 16 : Cerita Rama, Sinta & burung gagak. Panah gaib Rama memanah mata burung. 17 : Adik Rahwana, Cupanakka menyamar sebagai putri cantik, dan melamar Rama. 18 : Rama menolak Cupanakka.
19 : Sinta dijaga Laksmana, Rama mengejar kijang kencana. 20 : Panah Rama mengenai kijang Marici. Marici meniru suara Rama yang kesakitan, dan didengar Sinta. Sinta menyuruh Laksamana menolong Rama.
[email protected]
21 : Rahwana menangkap Sinta. 22 : Rahwana terbang membawa Sinta. Burung Jatayu melawan Rahmana tapi kalah. 23 : Jatayu datang pada Rama dan menyerahkan cincin Sinta.
[email protected]
24 : Dewa terkutuk Kadandha menantang Rama. Rama menang, Kabandha berganti rupa dan terbang ke sorga. 25 : Rama & Laksmana menjumpai buaya jelmaan dewi terkutuk. Buaya itu kembali dan terbang ke sorga.
[email protected]
26 : Rama & Laksmana berjumpa dengan Hanoman yang menganjurkan agar pergi ke Sugriwa, raja kera. 27 : Sugriwa sedih karena kehilangan kedudukan sebagai raja & permaisurinya yang direbut Subali, saudaranya. 28 : Sugriwa berjanji melawan Rahwana & mencari Sinta asal Rama membantunya merebut kembali kerajaan dan permaisurinya. 29 : Sugriwa kalah. 30 : Perang dimulai lagi. Rama membunuh Walin dengan anak panahnya. 31 : Pesta meriah Sugriwa. 32 : Rama, Laksamana & Sugriwa pergi ke pantai. 33 : Mereka berunding.
[email protected]
35 : Hanoman sampai ke istana Rahwana di Alengka. Ia bertemu Sinta dan menceritakan maksud & tujuannya. 36 : Hanoman tertangkap. 37 : Hanoman melepaskan diri, dengan ekornya yang etrbakar ia membakar istana Rahwana. 38 : Hanoman kembali dari Alengka, lalu menceritakan kejadian yang dialaminya. 39 : Rama marah pada Dewa Laut, karena Dewa Laut tidak menghiraukannya. Karena ancaman pengeringan laut, Dewa Laut menasehatkan agar Rama membuat jembatan menuju Alengka. 40 : Para kera mengangkut batu & melemparnya ke laut. Ikan-ikan membantu menyusun batu-batu. 41 : Jembatan selesai. Rama, Laksamana & Sugriwa menyeberangi
[email protected] jembatan menuju Alengka.
Ramayana Di dalam Candi Brahma. Merupakan kelanjutan dari relief dalam Candi Siwa. Perang Rama melawan Rahwana. Rahwana mati terbunuh. Sinta ditemukan kembali, tapi Rama meragukan kesuciannya. Ia terpaksa mengusir Sinta. Sinta pergi mengembara ke hutan & melahirkan anaknya. Seorang pertapa menemukan & memberikan perlindungan kepadanya.
[email protected]
Kresnayana 1 : Putri raksasa, Putana, sedang menyusui Kresna & Balarama. Karena tahu susu itu berisi racun, Kresna menghisap nyawa Putana hingga mati. 2 : Kresna dimarahi ibunya. Ia pergi menyeret lesung & talinya yang tersangkut di antara pohon-pohon. Ia tumbang. 3 : Dhenoeka, raksasa jahat, menyamar sebagai keledai dan mengacau di hutan. Balarama membunuhnya. 4 : Raksasa Pralemba menyamar sebagai anak gembala yang bermain-main, akan mengganggu Kresna & Balarama. 5 : Perkelahiran Balarama & Pralemba. Pralemba mati. 6 : Kresna duduk membelakangi raksasa Arista yang menyamar sebagai banteng besar. Kresna membunuh raksasa itu.
[email protected]
7 : Dua anak perempuan sedang bermain-main dengan seorang anak kecil. 8 : Kresna membunuh Tarunawarta yang menyamar sebagai taufan dan melarikannya. 9 : Kresna & Balarama terjepit dalam lingkaran ular Kaliya. Kresna dapat menghindar & membunuh ular tersebut. 10 : Kresna menggembala ternaknya bersama anak gembala lain. Mulut ular yang menganga keluar disangkanya sebagai goa, dan mereka masuk. Kresna memecahkan mulut lar itu & menolong anakanak. 11 : Menggambarkan matinya Sangkhacoeda. 12 : 2 orang Brahmana
[email protected] berkorban.
[email protected]