BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pengawasan
yang
pada
hakekatnya
bertujuan
bentuk
penyelenggaraan pemerintahan yang baik melaksanakan kebijakan – kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien efektif transparan dan
akuntabel
pelaksanaanya.
serta maka
menghindari sistem
kemungkinan
pengawasan
penyimpangan
yang
efektif
dalam
mendorong
diantaranya : a. Peningkatan efektivitas dan pengawasan terhadap Aparatur Negara / Daerah b. Pemantapan Pengelolaan Keuangan Daerah c. Penerapan Prinsip – Prinsip Tata Pemerintahan yang baik. Berdasarkan pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan menyatakan bahwa “ Pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan di daerah kabupaten terdiri dari : a. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat wajib. b. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat pilihan. c. Pelaksanaan urusan pemerintahan menurut tugas-tugas pembantuan. Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dan
Pemerintahan
Nagari
berjalan
sesuai
dengan
rencana
berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Renstra Inspektorat 2010-2015
-1-
Kegiatan pengawasan tersebut dilakukan dengan cara pemeriksaan setempat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dan dengan melakukan pengusutan /penelitian terhadap pengaduan masyarakat. Sesuai dengan
visi tersebut maka Inspektorat Kabupaten Agam berupaya
meningkatkan Mutu Pengawasan Fungsional serta peran masyarakat dalam meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang bersih dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme ( KKN ). Berdasarkan dari keinginan mewujudkan harapan itu dibutuhkan di Bidang Pengawasan. Sebagai SKPD pelaksana Pengawasan Internal Pemerintah Daerah, Inspektorat Kabupaten Agam Pengawasan intern terhadap urusan pemerintahan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Agam pada hakekatnya merupakan sub sistem dari Sistem Pemerintahan Nasional dan secara implisit pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintahan daerah merupakan bagian integral dari sistem penyelenggaraan pemerintahan. dalam rangka mendukung pencapaian RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015. Pelimpahan
sebagian
kewewenangan
Pemerintahan
kepada
Daerah,
sebagaimana yang terkandung dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme yang membawa implikasi penyelenggaraan Pemerintahan didasarkan pada prinsipprinsip Good Governance. Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Renstra Inspektorat 2010-2015
-2-
tahun. Dimana penyusunan Renstra tersebut diselaraskan dengan
tujuan,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Agam nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015, untuk itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyusun Rencana Strategi (Renstra) sebagai penjabaran dari RPJMD. 1.2 Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
Renstra Inspektorat 2010-2015
-3-
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010- 2014; 5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akutanbilatas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Agam Tahun 2005-2025; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015;
1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) ini adalah untuk menetapkan visi dan misi Inspektorat dalam rangka mendukung terwujudnya visi dan misi Kabupaten Agam serta tersusunnya strategi, kebijakan dan prioritas program kegiatan. Juga ditetapkan terget dan indikator yang akan Renstra Inspektorat 2010-2015
-4-
dicapaii
di lingkungan Inspektorat selama kurun waktu 5 tahun
ke depan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 1.4 Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
Bab II. Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi 3.1 Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Inspektorat Provinsi Sumatera Barat 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Renstra Inspektorat 2010-2015
-5-
Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Bab VI. Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Renstra Inspektorat 2010-2015
-6-
Bab II
Gambaran Pelayanan SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Inspektorat Kabupaten Agam berkedudukan sebagai unsur Pengawasan Urusan Intern Pemerintah dalam pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah dan dipimpin oleh seorang Inspektur Kabupaten yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Agam melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Agam. 2.1.1 Tugas Pokok Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Inspektorat Kabupaten Agam mempunyai tugas pokok membantu Bupati Agam dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidang Pengawasan dalam pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah. 2.1.2 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugasnya tersebut, Inspektorat Kabupaten Agam mempunyai fungsi ; a. Pengawasan dalam pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah
untuk
penyusunan
rencana
pembangunan
selannjutnya,
kesinambungan dan sinkronisasi program; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah dan evaluasi
serta
pelaporan
pelaksanaan
rencana
program
kegiatan
pembangunan daerah. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah. d. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Renstra Inspektorat 2010-2015
-7-
2.1.3 Struktur Organisasi Susunan Organisasi dan Struktur Kerja Inspektorat Kabupaten Agam sebagaimana ditetapkan dalam dalam Perda Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2018 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 adalah : a. Inspektur. b. Sekretariat. c. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan d. Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Pembangunan e. Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Sosial f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.1.4 Inspektur Inspektur mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengawasi penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat serta tugas – tugas lain yang diberikan Bupati. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,
Kepala
Inspektorat mempunyai fungsi ; a. Membantu Bupati daam meaksanakan urusan di Bidang Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah , yang meliputi Perumusan
Kebijakan Daerah Bidang Pengawasan , penyusunan dan pelaksanaan program di Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; b. Memberikan data dan informasi mengenai situasi bidang pengawas penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
serta
memberikan
saran
pertimbangan kepada Bupati sebagai bahan dalam pengambil keputusan ; c. Memimpin , mengkoordinasikan, mengendalikan serta mengawasi semua Kegiatan Dalam Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah d. Mempertanggung jawabkan tugas dinas baik teknis operasional maupun fungsional kepada Kepala Daerah sebagai bahan dalam pengambilan keputusan Renstra Inspektorat 2010-2015
-8-
e. Memelihara dan mengupayakan Peningkatan Kinerja Pegawai, Disiplin, Meningkatan Dedikasi , Loyalitas dan Kejujuran dalam Ingkungan Dinas; f. Menjalin kerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dari Instansi Vertikal untuk Kepentingan Dinas dalam Kelancaran Pelaksanaan Tugas; g. Pelaksanaan Tata Usaha Kedinasan Pembinaan dan Bimbingan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional h. Pengusulan
Penetapan
Pegawai
dalam
Jabatan
tertentu
dalam
mempunyai
tugas
Lingkungan Dinas i.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oeh atasan.
2.1.5 Sekretariat Sekretariat
Inspektorat
Kabupaten
Agam
menyiapkan bahan koodinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Kabupaten Agam. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian
kegiatan
kesekretariatan
untuk
memfasilitasi
kelancaran tugas Pengawasan. b. Pelaksanaan perumusan dan penjabaran peraturan perundang-undangan sesuai ketentuan yang berlaku; c. Pelaksanaan dan perumusan Rencana Stratejik penyusunan program / Kegiatan pengawasan d. Pelaksanaan pelayanan administrasi keluar dan didalam organiasasi e. Pelaksanaan fasilitasi kelancaraan tugas dan urusan pengawasan berdasarkan azas keseimbangan
Renstra Inspektorat 2010-2015
-9-
f. Pelaksanaan urusan rumah tangga dinas , kelengkapan , surat menyurat dan protokoler; g. Pengelolaan administrasi keuangan h. Pengelolaan hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku bagi kepentingan pengawasan. i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan. d. Masing – masing sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Uraian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (1.) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat masuk dan surat keluar, rumah tangga, kelengkapan , protokoler, menyiapkan penyusunan rencana kebutuhan pegawai , cuti , kesejahteraan pegawai , kehadiran dan adminitrasi kepegawaian lainnya, menyiapkan bahan kepustakaan , pengelolaan dibidang hukum organisasi , tatalaksana dan hubungan masyrakat. (2.) Uraian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : a. Melaksanakan pengendalian surat masuk, keluar,dan kearsipan b. Melaksanakan pengendalian administrasi barang dan kelengkapan Inspektorat
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 10 -
c. Melaksanakan perencanaan kebutuhan barang dan Perlengkapan inspektorat d. Melaksanakan
persiapan
bahan
pelaksanaan
pengadaan,
penyaluran, pemakaian penggunaan dan penghapusan barang dan kelengkapan e. Melaksanakan
penyiapan
bahan
pelaksanaan
administrasi
penggunaan dan pemakaian barang inventaris , kendaraan dinas dan rumah dinas serta penggunaan gedung kantor. f. Mempertangungjawabkan kegiatan subag yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku; g. Mengelola
admnistrasi
kepegawaian
dari Keprotokalan
dinas,
persiapan dan pembuatan DP3,Gaji Berkala pegawai , rencana kebutuhan dinas,
persiapan bahan mutasi, pembertihan pegawai ,
teguran pelanggaran ,disiplin, kenaikan pangkat pegawai, pensiun cuti, pendidikan dan pelatihan pegawai, Daftar urutan kepangkatan dan bezetting inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan serta serta urusan kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan. Uraian Tugas Sub Bagian Keuangan (1.)
Sub
Bagian
Keuangan
mempunyai
tugas
melakukan
urusan
penatausahaan keuangan Inspektorat. (2.)
Uraian Tugas Sub Bagian Keuangan : a. Membuat rancana dan program kerja Sub Bagian Keuangan b. Mengelola urusan tata usaha Keuangan;
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 11 -
c. Mengelola admnistrasi, inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan Keuangan; d. Mempertangungjawabkan kegiatan subag yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku; e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Uraian Tugas Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan (1.) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan koordinasi rencana/program kerja dan pelaporan pengawasan,
menghimpun
dan
menyiapkan
rancangan
peraturan
perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan sesuai skala prioritas dan arahan pimpinan. (2.) Uraian Tugas tentang Perencanaan : a. Mengumpulkan data dan bahan yang berkaitan dengan perencanaan umum dan pelaporan; b. Menyiapkan bahan tentang pelaksanaan perencanaan umum dan pelaporan; c. Menyiapkan
pedoman
dan
petunjuk
tentang
pelaksanaan
perencanaan umum dan pelaporan pengawasan sesuai fungsi Inspektorat; d. Mengkoordinasian penyiapan rencana/program kerja dan pelaporan pengawasan serta fasilitasi; e. Penyusunan anggaran Inspektorat; f. Mengiventarisasi hasil pengawasan APIP dan tindak lanjut hasil pengawasan; Renstra Inspektorat 2010-2015
- 12 -
g. Mengadministrasikan
data
perencanaan
dan
pelaporan
hasil
pengawasan; h. Melaksanakan evaluasi laporan hasil pengawasan; i.
Menyusun statistik hasil perencanaan dan pelaporan pengawasan;
j.
Melaksanakan
koordinasi
dengan
unit
kerja
terkait
dalam
pelaksanaan kegiatan; k. Menyiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; l.
Menyiapkan dan memelihara dokumen perencanaan dan pelaporan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;
m. Melaksanakan penatausahaan tugas perencanaan evaluasi dan pelaporan; n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. 2.1.6 Inspektur Pembantu Inspektur Pembantu mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat (1) Inspektur Pembantu mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penganalisaan program yang menjadi kewenangan; b. Pengusulan program pengawasan sesuai dengan wilayah kerjanya; c. Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; d. Pelaksanaan
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan daerah sesuai perencanaan;
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 13 -
e. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian atas pengaduan masyarakat; f. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan; g. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas keseimbangan; h. Pengkoordinasian kegiatan pengawasan dan tugas
penunjang serta
tugas yang bersifat rutinitas; i.
Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan;
j.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.
Inspektur Pembantu terdiri dari :
a. Inspektur Pembantu Bidang Bidang Ekonomi dan Pembangunan Inspektur
Pembantu
Bidang
Pembangunan(1)
mempunyai
tugas
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan sesuai dengan bidang tugas. 1) Mengumpulkan
data
dan
bahan
untuk
penyusunan
kegiatan
Pemerintah Bidang Pembangunan sesuai dengan program; 2) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan kegiatan; 3) Menyusun
rencana
kegiatan
tahunan
Pemerintah
Bidang
Pembangunan sesuai program dan urusan dengan mempedomani kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait; 4) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan 5) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan 6) Mengusulkan program pengawasan di wilayah kerja sesuai bidang tugas; 7) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan sesuai bidang tugas; Renstra Inspektorat 2010-2015
- 14 -
8) Melaksanakanpengawasan
terhadap
penyelenggaraan
urusan
pembangunan daerah sesuai bidang tugas; 9) Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian atas pengaduan masyarakat sesuai bidang tugas; 10) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. 11) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. 12) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. 13) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan. 14) Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan b. Inspektur Pembatu Bidang Pemerintahan Inspektur
Pembantu
Bidang
Pemerintahan
mempunyai
tugas
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat (1) Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1) Penganalisaan program yang menjadi kewenangan; 2) Pengusulan program pengawasan di wilayah kerja sesuai bidang tugas; 3) Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 15 -
4) Pelaksanaan
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan daerah sesuai perencanaan; 5) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian atas pengaduan masyarakat; 6) Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan; 7) Pelaksanaan
fasilitasi
kelancaran
tugas
berdasarkan
azas
keseimbangan; 8) Pengkoordinasian kegiatan pengawasan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas; 9) Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan; 10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan. 11) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pembangunan
sesuai
dengan
program; 12) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan kegiatan; 13) Menyusun rencana kegiatan tahunan Seksi Pengawas Pemerintah Bidang
Pembangunan
sesuai
program
dan
urusan
dengan
mempedomani kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait; 14) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan 15) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan 16) Mengusulkan program pengawasan di wilayah kerja sesuai bidang tugas; 17) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan sesuai bidang tugas; 18) Melaksanakanpengawasan
terhadap
penyelenggaraan
urusan
pembangunan daerah sesuai bidang tugas; Renstra Inspektorat 2010-2015
- 16 -
19) Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian atas pengaduan masyarakat sesuai bidang tugas; 20) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. 21) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. 22) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. 23) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan. 24) Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan. c. Inspektur Pembatu Bidang Kesejahteraan Sosial Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat (1) Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut : 1) Penganalisaan program yang menjadi kewenangan; 2) Pengusulan program pengawasan di wilayah kerja sesuai bidang tugas; 3) Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; 4) Pelaksanaan
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan daerah sesuai perencanaan;
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 17 -
5) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian atas pengaduan masyarakat; 6) Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan; 7) Pelaksanaan
fasilitasi
kelancaran
tugas
berdasarkan
azas
keseimbangan; 8) Pengkoordinasian kegiatan pengawasan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas; 9) Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan; 10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan. 11) Mengumpulkan
data
dan
bahan
untuk
penyusunan
kegiatan
Pemerintah Bidang Pembangunan sesuai dengan program; 12) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan kegiatan; 13) Menyusun rencana kegiatan tahunan Seksi Pengawas Pemerintah Bidang
Pembangunan
sesuai
program
dan
urusan
dengan
mempedomani kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait; 14) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan 15) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan 16) Mengusulkan program pengawasan di wilayah kerja sesuai bidang tugas; 17) Mengkoodinasikan pelaksanaan pengawasan sesuai bidang tugas; 18) Melaksanakanpengawasan
terhadap
penyelenggaraan
urusan
pembangunan daerah sesuai bidang tugas; 19) Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian atas pengaduan masyarakat sesuai bidang tugas;
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 18 -
20) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku. 21) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan. 22) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. 23) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan. 24) Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan. 2.1.7 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Kelompok jabatan fungsional terdiri atas tenaga fungsional Auditor dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok jabatan fungsional mempuyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. RINCIAN TUGAS JABATAN Rincian tugas untuk masing-masing personil pemegang jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional angka kredit ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan SKPD yang bersangkutan, dan untuk rincian tugas personil pejabat struktural ditetapkan dengan Peraturan Bupati. 2.2 Sumber Daya SKPD Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Renstra Inspektorat 2010-2015
- 19 -
fungsi Inspektorat tidak lagi hanya sebagai perencanaan pembangunan daerah tetapi juga termasuk fungsi evaluasi dan pelaporan serta fungsi penelitian dan pengembangan. Fungsi penelitan dan pengembangan sebelum berada pada SKPD Kantor Peneletian dan Pengembangan Kabupaten Agam. Dari sumberdaya manusia yang ada Inspektorat berjumlah sebanyak 42 orang yang terdiri dari 40 orang PNS, 1 orang PTT dan 1 orang Tenaga Kontrak. kondisi kepegawaian pada Inspektorat Kabupaten Agam dapat digambarkan dalam tabel berikut. Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Ruang Keadaan : 31 Desember 2011 NO 1 2
3 4 5 6
BIDANG/ BAGIAN Sekretaris Bagian Sekretariat a Subag Umum . dan Kepegawaian b Subag . Perencanaan dan Pelaporan c Subag . Keuangan Irban Wilayah Auditor P2UPD Staf JUMLAH
Renstra Inspektorat 2010-2015
GOLONGAN / RUANG IV III II I a b c d a b C d A b c d a b c d 1 - - - - - - - - - - - - - - -
JM L 1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
- 1 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2 1
3 2 -
-
5 8 1 1 6
1
2
6
1
-
-
-
-
3 11 8 16 42
- - - - 1 4 5 0 1
2 1
2
4 2
1 2 6 1
- 20 -
Tabel 2.2 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Pendidikan Keadaan : 31 Desember 2011 TINGKAT PENDIDIKAN NO 1
2 3 4 5
BIDANG/ BAGIAN Bagian Sekretariat a. Subag Umum dan Kepegawaian b. Subag Perencanaan dan Pelaporan c. Subag Keuangan Irban Wilayah Auditor P2UPD Staf JUMLAH
S2 S1
DIII
SLTA SLTP SD
JMLH KET
-
1 -
-
1
-
-
1 1
-
-
-
1
-
-
1
2 1 3
1 3 6 6 2 19
1 3 1 4 11 8 8 5 16 9 11 42 Tabel 2.3 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin Keadaan : 31 Desember 2011
NO
BIDANG/ BAGIAN
1
Bagian Sekretariat a. Subag Umum dan Kepegawaian b. Subag Perencanaan dan Pelaporan c. Subag Keuangan Irban Wilayah Auditor P2UPD Staf JUMLAH
2 3 4 5
JENIS KELAMIN JMLH LAKI PEREMPUAN LAKI 1 1 1 -
1
1
3 8 6 7 25
1 3 2 9 16
1 3 11 8 16 42
KET
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Capaian kinerja yang dilakukan Inspektorat sesuai dengan dengan tupoksinya selama kurun 5 (lima) tahun terakhir yang mengaju kepada Renstra Inspektorat Tahun 2006-2010 telah banyak menunjukan perbaikan-perbaikan Renstra Inspektorat 2010-2015
- 21 -
sesuai dengan visi dan misinya. Pada sisi lain, memang diakui bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam proses, mekanisme maupun hasilnya.
Diantara hasil kinerja yang telah dicapai oleh Inspektorat selaku
satuan kerja perangkat daerah yang memiliki tugas dalam Pengawasan daerah Kabupaten Agam adalah, dapat dilihat beberapa indikator sebagai berikut ; Terlaksananya sistem Pengawasan yang sistematis, terstruktur dan akuntabel sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi dan Berdasarkan
pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
menyatakan
bahwa
“
Pelaksanaan pengawasan urusan pemerintahan di daerah kabupaten terdiri dari : a. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat wajib. b. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat pilihan. c. Pelaksanaan urusan pemerintahan menurut tugas-tugas pembantuan. d. Kolusi dan Nepotisme dengan sasaran kegitan yaitu :
Terlaksananya Pemeriksaan Ruguler dan Khusus, mulai dari tingkat Nagari, Kecamatan dan Kabupaten;
Tersusun dan tersedianya Program Kerja Tahunan (PKPT) Kabupaten ;
Tersusun dan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2025;
Tersusun dan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015;
Tersusun dan tersedianya dokumen Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Agam setiap tahunnya;
Tersusun dan tersedianya dokumen Rencana Kerja (Renja) Inspektorat setiap tahunnya;
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 22 -
Tersusun dan tersedianya dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD dan KUA – PPAS APBD Perubahan setiap tahunnya;
a. Tersedianya Data Base dan Dokumen Pengawasan dengan sasaran kegiatan yaitu:
Tersusun
dan
tersedianya
Laporan
Hasil
Pengawasan
setiap
Triwulanya;
Tersusun dan tersedianya Laporan Hasil Pengawasan setiap tahunnya;
Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan dengan sasaran kegiatan yaitu:
Terwujudnya Koordinasi Pengawasan Tingkat Kabupaten
Terwujudnya Koordinasi Pengawasan Tingkat Regional Irjen Kementrian Dalam Negeri.
Terwujudnya Koordinasi tindak lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Fungsional Intern Pemerintah (APIP)
Pencapaian kenerja Renstra Inspektorat Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010 terlihat dalam tabel berikut:
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 23 -
Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Agam
Target Renstra SKPD kabupaten/kotaTahun keNo
Indikator Kinerja
(1)
1
(2)
Data Capaian Pada Awal Tahun Perencanaan
(3)
a.
Jumlah cakupan pembinaan dan pengawasan lembaga pemerintahan daerah
b.
Tercapainya Wajar Tanpa Pengecualian
15%
c.
Meningkatnya kemampuan dalam penanganan kasusdan sasaran SKPD
(102 obrik)
-
Jumlah Auditor yang mengikuti Diklat
13 org
Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target Capaian pada Akhir Tahun Perencanaan
1
2
3
4
5
1
2
1
2
(4)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
K
K
K
K
K
K
K
K
K
K
702 obrik
15%
20%
20%
20%
25%
142 Obrik
149 Obrik
139%
105%
(102 obrik)
(142 Obrik)
(142 Obrik)
(142 Obrik)
(174 Obrik)
( 119 + 23 Obrik)
(113 + 36 )
45 org
45 org
45 org
45 org
45 org
44 orang
44 orang
98%
100%
118%
102%
225 Orang
Rata-rata capaian kinerja (%)
Renstra Inspektorat 2010-2015
Realisasi Capaian Tahun ke-
- 24 -
Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Inspektorat Kabupaten Agam
Anggaran pada Tahun ke- (jutaan) Uraian ***)
2010
BELANJA DAERAH Belanja tidak langsung - Belanja pegawai Belanja langsung - Belanja pegawai - Belanja barang dan jasa - Belanja modal
Renstra Inspektorat 2010-2015
2011
2012
Realisasi Anggaran pada Tahun ke2013
2010
2011
2012
2013
3.689.183
3.519.936
2.555.772
2.441.241
2.555.772
2.441.241
1.133.411
1.078.694
86.365
77.853
1.016.046
972.390
31.000
28.451
- 25 -
Rasio antara Realisasi dan
Rata-rata
Anggaran Tahun ke-
Pertumbuhan
2010
2011
2012
2013
Anggaran
Realisasi
Dari tabel di atas, data yang ditampilkan dari tahun 2010 sampai Tahun 2013 hal ini dikarenakan sesuai format
mengacu kepada pelaksanaan
Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang implementasinya dimulai pada Tahun 2010.
Plafon Anggaran
pada Inspektorat dari tahun 2010 sampai 2013 cendrung turun terutama dari Belanja Langsung, namun Tahun 2012 meningkat dari tahun 2013. Hal ini sangat dipengaruhi pekembangan APBD Kabupaten Agam terutama untuk Belanja Langsung, Dimana pada
Belanja Langsung setelah dipisahkan
berdasarkan penggunaan dana yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) centrung turun. Pada ralisasi anggaran dari tahun 2010 sampai 2013 cendrung meningkat, hal ini menunjukan meningkatnya efisinsi dan efektivitas kinerja anggran tiap tahunnya. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 1) Tantangan (Threat) a. Adanya sikap egosektoral antar instansi baik pusat maupun daerah b. Adanya perubahan-perubahan peraturan perundang-undangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. c. Meningkatnya tuntutan pelaksanaan good governance.
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 26 -
2) Peluang (Opportunities) a. Adanya Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2005,
Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang peraturan-peraturan sektoral dan berbagai
Peraturan Daerah. b. Tersedianya peluang peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. c. Adanya kerjasama perencanaan pembangunan antar daerah d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 27 -
BAB III
Isu–Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat lima tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu; a) untuk mendukung koodinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkroniasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah;
c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggran, pelaksanaan dan pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
e) menjamin tercapainya pengunaaan
sumberdaya secara efisien,efektif, keadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, Inspektorat Kabupaten Agam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal dan akuntabel. Dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsinya
dibidang
perencanaan
pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah menemukan berbagai permasalahan, yang teridentifikasi dalam tabel berikut:
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 28 -
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian
Capaian/Kondi si Saat ini
INTERNAL (KEWENANGA N SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGA N SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5
SKPD kurang memperhatika n dokumen perencanaan sebagai acuan dalam menyusun program kegiatan
Dokumen perencanaan pembanguna n belum digunakan secara konsisten
Terdapatnya perbedaan persepsi dg SKPD/instansi ttg data yang diminta atau yang diberikan
Ketersedian data dan informasi kurang akurat
Kesesuaian antara rencana pembangunan dan implementasi pembangunan
Ketersediaan dan keakuratan data
Koordinasi Pelaksanaan program/kegiata n
Terdapatnya program kegiatan yg tidak sinkon dengan dokumen perencanaan
Tersedianya data belum akurat
Koordinasi antar SKPD/Intansi terkait belum optimal
Renstra Inspektorat 2010-2015
Terbatasnya sumberdaya yang tersedia
Terbatasnya sumberdaya yang tersedia
Terbatasnya sumberdaya yang tersedia
Adanya sikap egosektoral antar instansi baik pusat maupun daerah
Koordinasi antar SKPD/Intansi terkait belum optimal; kurang mampu memenimalka n ketidak sesuaian rencana dengan implementasi pembanguna n - 29 -
Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian
Capaian/Kondi si Saat ini
INTERNAL (KEWENANGA N SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGA N SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5
Evaluasi yang dilaukan SKPD belum akurat
Hasil evaluasi kurang memberikan konstribusi sebagai acuan/dasar rencana pembanguna n berikutnya
Evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan
Evaluasi yg dilakuan belum optimal
Terbatasnya sumberdaya yang tersedia
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Agam 2010-2015, dimana Inspektorat dalam kedudukannya berfungsi membantu Bupati sebagai menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidang perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah, terkait dengan misi pertama RPJMD Kabupaten Agam 2010-2015 yaitu Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional dengan sasaran Mensinkronkan kebijakan Nasional, Kebijakan Pemerintahan Provinsi dengan
Kebijakan
Kabupaten
dan
meningkatnya pemantapan
sistem
perencanaan daerah yang terpadu dan berkelanjutan Renstra Inspektorat 2010-2015
- 30 -
Dari misi dan sasaran tersebut dilakukan penelaah ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Hasil identifikasi SKPD tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan SKPD. Adapun identifikasi tersebut tergambar pada tabel berikut: Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Meujudkan Kabupaten Agam Yang Agamais, Lestari, Adil, Mandiri dan Indah (ALAMI) Dalam Rangka Memperkokoh Landasaan Mencapai Agam Mandiri, Berpestasi Yang Mandiri Misi dan Program Faktor Permasalahan No KDH dan Wakil KDH Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong terpilih (1) (2) (3) (4) (5) Misi : Mewujudkan Tata 1 Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional Sasaran : Mensinkronkan kebijakan Nasional, Kebijakan Renstra Inspektorat 2010-2015
- 31 -
Pemerintahan Provinsi dengan Kebijakan Kabupaten dan meningkatnya pemantapan sistem perencanaan daerah yang terpadu dan berkelanjutan Program perencanaan pembangunan daerah
Program perencanaan pembangunan ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik daerah
Renstra Inspektorat 2010-2015
SKPD kurang memperhatikan dokumen perencanaan sebagai acuan dalam menyusun program kegiatan
Masih Kurangnya kualitas SDM Perencana
Adanya Diklat/Bintek yang diadakan Oleh lembaga Resmi Pemerintah Permendagri no. 54/2010
Hasil evaluasi kurang memberikan konstribusi sebagai acuan/dasar rencana pembangunan berikutnya Koordinasi antar SKPD/Intansi terkait belum optimal; kurang mampu memenimalkan ketidak sesuaian rencana dengan implementasi pembangunan
Belum efektifnya evaluasi yang dilakukan Belum sinerginya antar SKPD dlm koordinasi
Permendagri no. 54/2010
Ketersedian data dan informasi kurang akurat
Belum samanya persepsi antar SKPD/instansi terhadap indikator penyusunan Data
Melakukan kerjasama dg Perguruan Tinggi dan Lembaga Pemerintah kompenten
- 32 -
3.3 Telaahan Renstra Inspektorat Provinsi Sumatera Barat dan Renstra Inspektorat Kabupaten Agam Tabel 3.3 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Inspektorat Kab. Agam, terhadap Sasaran Renstra Inspektorat Provinsi Sumatera Barat
No
Indikator Kinerja
(1)
(2)
1
2
3
Terlaksananya sistem perencanaan yang sistematis, terstruktur dan akuntabel
Tersedianya Data Base dan Dokumen perencanaan
Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan
Renstra Inspektorat 2010-2015
Capaian Sasaran Renstra Inspektorat Kab. Agam (3)
Terciptanya sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan yang terstruktur, partisipatif dan akuntabel Tersedianya data dan informasi statistik pembangunan yang akurat dan dapat dipertanggungjaw abkan
Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan
Sasaran Renstra Inspektorat Provinsi
Sasaran Renstra Bappenas
(4)
(5)
Meningkatnya pelaksanaan penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan tepat waktu sesuai dengan kalender perencanaan Tersedianya data dan informasi statistik pembangunan yang akurat dan dapat dipertanggungjaw abkan Meningkatnya koordinasi, integrasi sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan pembangunan daerah
Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerinta, maupun antar perencanaan penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan yan diukur dari (indikator) RPJMN 2010-2014 dan RKP tahun 2010 s/d 2014.
- 33 -
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan. Selanjutnya,
dianalisis
isu-isu
strategis
yang
berhubungan
atau
mempengaruhi fungsi Inspektorat dari faktor-faktor eksternal lainnya terlihat dalam tabel berikut: Tabel 3.4 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Isu Strategis No (1) 1
2
Dinamika Internasional (2) Semakin meningkatnya peran swasta dan masyarakat internasional Semakin meningkatnya perkembangan teknologi da ilmu pengetahuan
Renstra Inspektorat 2010-2015
Dinamika Nasional (3) Kemampuan persaingan yang lemah
Perubahan lingkungan strategis
Dinamika Regional/Lokal (4) Belum optimalnya kerjasama antar daerah Kemampuan sumberdaya yang masih terbatas
- 34 -
Selanjutnya Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Inspektorat adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Inspektorat dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Suatu isu strategis bagi Inspektorat diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi Inspektorat di masa lima tahun mendatang.
Maka isu strategis Inspektorat
Kabupaten Agam untuk masa lima tahun kedepan adalah sebagai berikut: a. Masih kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia perencana; b. Belum optimalnya kerjasama antar daerah; c. Semakin
Meningkatnya
peran
swasta
dan
masyarakat
dalam
pembangunan; d. Berkembangnya Iptek dan informatika; e. Sarana dan Prasarana belum memadai; f. Belum optimal koordinasi antar SKPD dan instansi vertikal; g. Belum konsistennya aparat birokrasi terhadap penerapan dokumen perencanaan pembangunan; h. Adanya perubahan lingkungan strategis; i. Kurangnya ketersediaan dan keakuratan data; j. Sangat terbatasnya sumber pembiayaan pembangunan daerah. Renstra Inspektorat 2010-2015
- 35 -
Bab IV
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
4.1 Visi Sesuai dengan dengan permasalahan permasalahan yang dihadapi Inspektorat dalam penyusunan Pengawasan daerah guna mewujudkan visi misi daerah dan kepala daerah yang terpilih dan harapan-harapan ideal yang diinginkan oleh Bappeda, maka perlu ditetapkan visi dan misi Inspektorat itu sendiri. Visi merupakan pandangan kedepan, menyangkut arah kemana yang akan dipilih untuk mewujutkan cita-cita dan kondisi yang lebih baik, yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Adapun visi Inspektorat Kabupaten Agam adalah ;
““Terwujudnya Pelaksanaan Tugas Pemerintahan yang Efektif dan Efisien melalui Pengawasan yang Profesional”. Makna ; Efektif
Mengandung makna bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap Pelaksanaan Kegiatan dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku;.
Efisien
Mengandung makna bahwa Pelaksanaan Pengawasan Intern Pemerintah melakukan pembinaan yang lebih efisien
Profesional
Mengandung makna bahwa Pengawasan intern pemerintah itu dengan kemampuan sumber daya yang berprofesional.
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 36 -
4.2 Misi Untuk mewujudkan visi Inspektorat sebagaimana yang telah dirumuskan tersebut di atas, maka ditetapkan misi sebagai; 1. Meningkatkan Manajemen Pemerintahan Yang Baik. 2. Mengupayakan Mencegah Praktek KKN. 3. Meningkatkan Sistem Pengendalian Laporan Hasil Pemeriksaan. 4. Meningkatkan Mutu Pengawasan. 5. Membangun Sinergi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Makna yang terkandung dari misi tersebut di atas adalah adanya suatu Pengawasan yang dapat diterapkan dan dipertanggung-jawabkan, didukung dengan seluruh sumberdaya, satu kesatuan koordinasi menuju Pelaksanaan Tugas Pemerintahan yang Efektif dan Efisien melalui Pengawasan yang Profesional” 4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan merupakan target kualitatif organisasi dan merupakan penjabaran atau implementasi pernyataan visi dan misi. Tujuan dimaksudkan untuk dicapai dalam waktu yang cukup panjang atau lebih dari satu tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya.
Dengan pernyataan tujuan,
organisasi sudah semakin jelas menentukan arah mana yang akan dituju dalam bebrapa tahun kedepan. Berdasarkan visi dan misi serta dengan mempedomani 4 faktor penentu keberhasilan (FPK) yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dirumuskan tujuan Inspektorat Kabupaten Agam sebagai berikut ; a. Menciptakan sistem dan mekanisme Pengawasan yang komprehensif, aspiratif dan aplikatif. b. Meningkatkan profesionalisme (brainware) tenaga Pengawas. c. Melengkapi sarana penunjang (software-hardware) kegiatan Pengawasan . d. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan Pengawasan dan pelaksanaan program pembangunan. Renstra Inspektorat 2010-2015
- 37 -
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN NO INDIKATOR TUJUAN SASARAN . SASARAN 201 201 201 201 201 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Menciptakan 1. Terciptanya a. Terlaksanan100 % 100100 % 100100 % sistem dan ya sistem % % sistem dan mekanisme perencanaa mekanisme Pengawasan n yang Pengawasan yang sistematis, yang terstruktur, komprehensif terstruktur partisipatif dan , aspiratif dan dan akuntabel aplikatif akuntabel
2. Tersediany a data pokok Pengawasan
b. Ketersediaan100 % 100100 % 100100 % pedoman % % Pengawasa n
2. Meningkatka 1. Terwujudnya n tenaga profesionalis profesional di me bidang (brainware) Pengawasan tenaga Pengawas 3. Melengkapi 1. Tersedianya sarana sarana dan penunjang prasarana (softwarependukung hardware) tugas kegiatan Pengawasan Pengawasan.
a. Jumlah 2 org 2 personil yang org mengikuti pelatihan teknis dan fungsional a. Ketersediaan 75% sarana dan prasarana pendukung tugas Pengawasan
80 85% %
85 85% %
4. Meningkatka 1. Terlaksananya n koordinasi koordinasi dan perencanaan keterpaduan Pengawasan perencanaan dan pelaksanaan program Pengawasan
b. Pelaksanaan 80% Pengawasan pembanguna n yang terkoordinasi kan
85 85% %
90 90% %
Renstra Inspektorat 2010-2015
2 org
2 org
2 org
- 38 -
NO .
TUJUAN
SASARAN
(1) (2) (3) 5. Meningkatka 1. Terlaksananya n monitoring monitoring, dan evaluasi evaluasi dan serta pelaporan pelaporan pelaksanaan terhadap program/kegiata pelksanaan n secara program berkala. kegiatan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN INDIKATOR SASARAN 201 201 201 201 201 1 2 3 4 5 (4) (5) (6) (7) (8) (9) a. Pelaksanaan 80% 85 85% 90 90% evlap % % program/kegi atan
4.4 Strategi dan Kebijakan Pengawasan yang akan dilaksanakan membutuhkan proses perencanaan yang matang. Salah satu tahap dalam mewujudkan hal tersebut di atas adalah dengan penjabaran strategi dan program dibidang pengawasan. Untuk itu perlu dilakukan analisis SWOT yang secara prinsip akan memberikan kualitas arahan, strategi dan program yang baik melalui sinergisme faktor internal dan eksternal yang dimiliki. Penentuan strategi dapat dicapai dengan pendekatan Analisis SWOT yang meliputi (1) Matriks SWOT, dan (2) Matriks Grand Strategy. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi Inspektorat, dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 (empat) set kemungkinan alternatif strategis, yaitu (1) strategi KP (Kekuatan-Peluang), (2) strategi KH (KekuatanHambatan), (3) strategi LP (Kelemahan-Peluang), dan (4) strategi LH (Kelemahan-Hambatan). Matriks Grand Strategy, dimaksudkan untuk mengeliminir masalah yang sering dihadapi dalam penggunaan Matriks SWOT yakni menentukan “What will be the principal purposes of the grand strategy ?” Ide dasar dari strategi ini adalah pemilihan dua variabel sentral dalam faktor internal atau eksternal untuk pertumbuhan dan pengembangan.
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 39 -
4.1.1 Matriks SWOT Untuk memperoleh formulasi strategi yang tepat, kita perlu menggunakan analisis SWOT, yang diawali dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Berdasarkan hasil identifikasi faktor eksternal dan internal kemudian dilakukan pembobotan, ranking, dan skor dari masing-masing unsur, dan dilanjutkan dengan penetapan strategi pengembangan dengan menggunakan matrik SWOT, penyusunan ranking, serta penentuan prioritas. 4.1.2 Analisa Lingkungan Internal (ALI) Analisa lingkungan internal dilakukan dengan cara mencermati (scanning) terhadap hal-hal yang lebih difokuskan pada analisa intern Inspektorat Kabupaten Agam dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dapat mendukung atau menghambat kinerja Inspektorat Kabupaten Agam. Tabel 2 : Matrik Faktor-Faktor Internal Renstra Inspektorat Kode
Unsur SWOT
Kekuatan K1 Adanya kewenangan pengawasan internal yang cukup lebih luas K2 Adanya beberapa auditor dan P2UPD bersertifikasi K3 Tersedianya dana APBD Kab. Agam untuk melakukan pengawasan dan pembimaan K4 Adanya komitmen pimpinan dan aparatur pengawas dalam melaksanakan tugas K5 Adanya hubungan baik antara pimpinan dan staf Kelemahan L1 Terbatasnya sumberdaya manuia terutama auditor L2 Budaya kerja berorientasi masa depan belum mengakar L3 Terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan L4 Belum seluruh objek atau instansi/dinas yang dilakukan pengawasan L4 Kurang memadainya anggaran untuk pengawasan Total Keterangan : Klasifikasi Nilai Rating 4 = Sangat Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
1 = Tidak Penting
Renstra Inspektorat 2010-2015
Bobot
Rating
Skor
0,20
4
0,80
0,10 0,10
3 3
0,30 0,30
0,05
2
0,10
0,05
2
0,10
0,20 0,05
3 4
0,60 0,20
0,10 0,05
3 2
0,30 0,10
0,10 1,00
3
0,30 3,30
- 40 -
4.1.3 Analisa Lingkungan Ekternal (ALE) Analisa lingkungan eksternal dilakukan untuk mengetahui kekuatan lain, baik peluang maupun tantangan, yang berada di luar instansi dimana instansi tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya (uncontrolable), sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini, akan mempengaruhi kinerja Inspektorat Kabupaten Agam. Tabel 3 : Matrik Faktor-Faktor Eksternal Renstra Inspektorat Kode
Unsur SWOT
Bobot
Rating
Skor
Peluang P1
Adanya perubahan paradigma pemerintahan dibidang pengawasan dengan dikeluarkannya PP No. 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, PP No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Keputusan Presiden No. 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan dan Penyelenggaraan Pemerintah daerah
0,20
4
0,80
P2
Adanya kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengawasan
0,10
3
0,30
P3
Adanya dukungan dan peluang untuk mengikuti diklat dibidang pengawan
0,10
3
0,30
P4
Adanya dukungan kerjasama yang baik oleh unit kerja (auditi )
0,10
2
0,20
Tantangan T1
Kurangnya pemahaman sebagian SDM aparatur tentang pentingnya pengawasan
0,10
2
0,20
T2
Masih kurangnya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap hasil pemeriksaan
0,15
2
0,30
T3
Adanya sebagian SDM aparatur yang terlibat KKN
0,10
3
0,30
T4
Belum tersosialisainya Visi dan Misi Organisasi
0,15
3
0,45
Total
1,00
3,55
Keterangan : Klasifikasi Nilai Rating 4 = Sangat Penting
2 = Cukup Penting
3 = Penting
1 = Tidak Penting
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 41 -
Dari kedua faktor internal dan eksternal tersebut di atas, maka dibuat matriks yang dapat menghasilkan 4 (empat) set kemungkinan alternatif strategis, yaitu (1) strategi KP (Kekuatan-Peluang), (2) strategi KH (Kekuatan-Hambatan), (3) strategi LP (Kelemahan-Peluang), dan (4) strategi LH (Kelemahan-Hambatan) sebagai berikut: 4.4.3 Analisis SWOT dan Faktor Penentu Keberhasilan Untuk memperoleh formulasi strategi dan prioritas yang tepat, digunakan analisis SWOT, yang telah diawali dengan dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian dilakukan pembobotan dari keterkaitan masing-masing strategi dengan Visi, misi dan nilai-nilai, seperti pada tabel 2 berikut: Tabel 4.3. Model Metriks Analisis SWOT Renstra Inspektorat. Kekuatan (K)
Kelemahan (L) 1. Terbatasnya sumberdaya manuia terutama auditor 2. Budaya kerja berorientasi masa depan belum mengakar 3. Terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan 4. Kurang memadainya anggaran untuk pengawasan
Peluang (P)
1. Adanya kewenangan pengawasan internal yang cukup lebih luas 2. Adanya beberapa auditor dan P2UPD bersertifikasi 3. Tersedianya dana APBD Kab. Agam untuk melakukan pengawasan dan pembimaan 4. Adanya komitmen pimpinan dan aparatur pengawas dalam melaksanakan tugas 5. Adanya hubungan baik antara pimpinan dan staf Strategi KP
1. Adanya perubahan paradigma pemerintahan dibidang pengawasan dengan dikeluarkannya PP No. 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
1. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM pemeriksa 2. Peningkatan efektifitas perencanaan program pengawasan. 3. Peningkatan inovasi dan kreatifitas pengawasan.
10. Peningkatan pengadaan sarana dan prasarana pengawasan 11. Peningkatan pembentukan dan penjenjangan auditor dan P2UPD 12. Rekruitmen personil
Faktor Interna
Faktor Eksternal
Renstra Inspektorat 2010-2015
Strategi LP
- 42 -
Pemerintah Daerah, PP No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Keputusan Presiden No. 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan dan Penyelenggaraan Pemerintah daerah 2. Adanya kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengawasan 3. Adanya dukungan dan peluang untuk mengikuti diklat dibidang pengawan 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Peningkatan sistem dan mekanisme pengawasan yang berkelanjutan.. 5. Peningkatan koordinasi pelaksanaan program pengawasan (Rakorwas) 6. Peningkatan budaya kerja berorientasi masa depan 7. Peningkatan pengendalian mutu atas penyusunan rencana dan program audit 8. Peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan. 9. Peningkatan sosialisasi dan internalisasi kepada pegawai dan auditi tentang penyelenggaraan pemerintahan baik dan bersih.
pemeriksa yang handal dan profesionalisme. 13. Peningkatan kegiatan diklat teknis fungsional dibidang pengawasan. 14. Peningkatan volume kegiatan pembinaan dan pengawasan. 15. Peningkatan penyediaan anggaran untuk kegiatan pengawasan 16. Peningkatan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan unit kerja (auditi) dalam hal kesamaan pandangan dan cara berfikir di bidang pengawasan
1. Terbatasnya sumberdaya manuia Adanya kewenangan terutama auditor pengawasan internal 2. Budaya kerja yang cukup lebih luas berorientasi masa Adanya beberapa depan belum mengakar auditor dan P2UPD 3. Terbatasnya sarana bersertifikasi dan prasarana Tersedianya dana APBD pengawasan Kab. Agam untuk 4. Kurang memadainya melakukan pengawasan anggaran untuk dan pembimaan pengawasan Adanya komitmen pimpinan dan aparatur pengawas dalam melaksanakan tugas Adanya hubungan baik antara pimpinan dan staf Strategi KT Strategi LT Kekuatan (K)
1. Faktor 2. Intern 3.
Faktor
4.
Eksternal 5. Tantangan (T) 1. Kurangnya pemahaman sebagian SDM aparatur tentang pentingnya Renstra Inspektorat 2010-2015
15. Peningkatan koordinasi perencanaan program pengawasan (Eksternal
21. Peningkatan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana - 43 -
pengawasan 2. Masih kurangnya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap hasil pemeriksaan 3. Adanya sebagian SDM aparatur yang terlibat KKN 4. Belum tersosialisainya Visi dan Misi Organisasi
dan Internal). 16. Peningkatan keterpaduan pelaksanaan pengawasan (eksternal dan internal). 17. Peningkatan jumlah dan kualitas dokumen pengawasan. 18. Peningkatan profesional-isme aparatur pengawasan. 19. Peningkatan pelaksanaan good governance and clean government . 20. Peningkatan pelaksanaan reformasi birokrasi di bidang pengawasan
pengawasan 22. Pemberdayaan aparatur pengawasan 23. Penyempurnaan penyediaan data dan informasi pengawasan 24. Penyiapan pedoman penunjang peraturan dibidang pengawasan 25. Peningkatan kepastian hukum dan penegakan hukum
Tabel 5 : Penentuan Ranking dan Prioritas Strategi Renstra Inspektorat Unsur SWOT
Keterkaitan
Skor
Ranking
Strategi 1
Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM pemeriksa.
K1, K2, K3, P1, P3, P4
3,05
1
Strategi 15
Peningkatan penyediaan anggaran untuk kegiatan pengawasan
K1, K2, K4, P1, P2, P3
2,95
2
Strategi 12
Rekruitmen personil pemeriksa yang handal dan profesionalisme
K1, K2, K3, K4, T1, T2, T3, T4
2,70
3
Strategi 21
Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana pemeriksa
K1, K2, K3, K4, P1
2,65
4
Strategi 2
Peningkatan efektifitas perencanaan program pengawasan
K1, K3, K4, P1, P4
2,55
5
Strategi 16
Peningkatan keterpaduan pelaksanaan pengawasan (eksternal dan internal).
K1, K3, P1, P3
2,55
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 44 -
Strategi 26
Peningkatan jumlah dan kualitas dokumen pengawasan (LHP)
K1, K4, P1, P3, P4
2,40
6
Strategi 9
Peningkatan pelaksanaan reformasi birokrasi di bidang pengawasan.
L1, L2, L3, P1
2,25
7
Strategi 14
Peningkatan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana pengawasan
L1, L3, P1, P4
2,25
Strategi 19
Peningkatan profesionalisme aparatur pemeriksa.
K1, K2, T1,. T2, T3, T4
2,15
8
Strategi 6
Peningkatan kepastian hukum K1, K4, P1, dan penegakan hukum terhadap P4 aparatur yang melanggar aturan
2,10
9
Strategi 16
Peningkatan kegiatan monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan.
K1, K3, K4, T1, T2, T3
2,10
Strategi 24
Peningkatan volume kegiatan pembinaan dan pengawasan.
L1, L2, L3, L4, T3, T4
2,10
Strategi 16
Peningkatan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana pengawasan
K1, K3, T1, T3, T4
2,00
10
Strategi 13
Peningkatan penyediaan anggaran untuk kegiatan pengawasan
L1, L4, P1
1,90
11
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka, idealnya pengembangan kebijakan Renstra Inspektorat dititikberatkan pada empat komponen utama arahan pengembangan atau strategi dasar sebagai berikut: 1. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM pemeriksa. 2. Peningkatan penyediaan anggaran untuk kegiatan pengawasan 3. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana pemeriksa 4. Peningkatan efektifitas perencanaan program pengawasan
Renstra Inspektorat 2010-2015
- 45 -
5. Peningkatan keterpaduan pelaksanaan pengawasan (eksternal dan internal). Hubungan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan terbambar dalam tabel berikut: Tabel 4.5 Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan Program Renstra Inspektorat 2011 – 2015 SASARAN
KEBIJAKAN
PROGRAM
1. Tujuan : Peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM pemeriksa. 1. Terwujudnya a. Meningkatkan jenjang Jfa,p2upd tenaga pendidikan dan keahlian bagi pengawasan yang aparatur pemeriksa profesional dan b. Menugaskan personil untuk Diklat teknis,pks berkualitas mengikuti diklat teknis dibidang pengawasan 2. Tujuan : Peningkatan efektifitas perencanaan program pengawasan 1. Terwujudnya a. Mengembangkan sistem dan Pkpt,kasus dan perubahan mekanisme perencanaan khusus paradigma dan cara pengawasan dari audit pandang terhadap konvensional ke audit pengendalian intern berpeduli risiko. dari pihak manajemen 2. Tersedianya sarana a. Menyediakan sarana dan prasarana prasarana pendukung tugas pendukung tugas pengawasan sesuai pengawasan kebutuhan. 3. Tersedianya data a. Mengembangkan sistem dan Monitoring dan pokok pengawasan mekanisme pengumpulan TLHP. dan penyusunan data hasil pemeriksaan b. Menyusun dan mengevaluasi Evaluasi dan pedoman tindak lanjut hasil inventarisaasi,gelar pemeriksaan. pengawasan Tujuan 3: Peningkatan keterpaduan pelaksanaan pengawasan (eksternal dan internal). 1. Terlaksananya rapat koordinasi pengawasan
Renstra Inspektorat 2010-2015
a. Meningkatkan koordinasi pengawasan
Rakorwas, pemutakhiran data regional
- 46 -