BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM
STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG Source: Wayne F. Cascio. Managing Human Resources ‘Productivity, Quality of Work Life, Profits Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia ‘Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik T Hani Handoko. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia Ashar Sunyoto Munandar. Psikologi Industri Dan Organisasi Hendry Simamora. Manajemen Sumber Daya Manusia Retno Wulandari. Penilaian Kebutuhan Pelatihan: Tantangan Dan Solusi
CHALLENGES
Perubahan Lingkungan. 2. Kompetisi Global. 3. Kualitas SDM. 1.
DEFINISI Training consist of planned programs designed to improve performance at the individual, group, and/ or organizational levels. Improved performance, in turn, implies that there have been measurable changes in knowledge, skills, attitudes, and/ or social behavior (Cascio, 2010: 288)
Secara tradisional training atau pelatihan diberikan kepada level bawah scara struktural pada organisasi. Dan developmen atau pengembangan diberikan kepada karyawan level atas.
Pada prakteknya hal ini sangat tidak jelas, karena tujuan dari kedua hal tersebut adalah untuk mempelajari/ memperbaiki keterampilan, interpersonal (perilaku) dan keterampilan membuat keputusan.
4 KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG MENYELENGGARAKAN PRAKTIK PELATIHAN YANG PALING EFEKTIF Top management committed Link to business strategy and objectives Organizational environment feedback There is commitment to invest
IMPACT OF TRAINING ON INDIVIDUALS, TEAMS, ORGANIZATIONS, AND SOCIETY Meta analyses, dari data penelitian yang dilakukan di berbagai belahan dunia bahwa pelatihan memiliki peran positif terhadap perubahan perilaku atau kinerja (performance). Training can improve technical skill Training can improve strategic knowledge, dengan pelatihan dapat mengetahu kapan harus menggunakan pengetahuan kapan harus menggunakan skill Especially practice, help to maintain consistency in performance
Pelatihan dapat mempengaruhi: Management development programs show positive effects. Tidak hanya skill yang berubah melainkan juga pengetahuan dan perilaku Leadership training seems to enhance the attitudes and performance of followers Available data show positive effects on level of organization At the level of society, training improves the quality of the labor force. Dengan pelatihan berarti memberikan keterampilan pada tenaga kerja yang akhirnya angkatan kerja indonesia beberapa persen sedah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik.
ASSESSING TRAINING NEEDS AND DESIGNING TRAINING PROGRAMS (Moore, 1978, Schuler, 1993) Untuk menentukan kebutuhan dapat diperoleh dari persamaan berikut ini: kinerja standar– kinerja aktual= kebutuhan pelatihan
Assessing Training Needs Organization Analysis, melihat kebutuhan strategis Demographic Analysis, melihat kebutuhan dari older worker, women, atau lainnya, mereka terkadang membutuhkn pelatihan yg berbeda.
Operations Analysis, melihat dari kompetensi dalam pekerjaan (opersional) Individual Analysis, fokus kepada kebutuhan perindividu yg dinilai membutuhkan pelatihan atau pengembangan
Environment Unions Economy Law
Training Cycle
Y Organizational Analysis
Training need?
N Alternative Solutions
Y Demographic Analysis
Training need?
N Alternative Solutions
Y Operations Analysis
Training need?
Individual Analysis
N Alternative Solutions
(a) Current (b)Optimal
Training need?
Alternative Solutions
Source: Cascio (2010: 296)
SELECTING TRAINING METHODS Training methods can be classified in tree ways (Cascio, 2010: 307) : Information-presentation techniques Simulation methods On-the-job training methods
TRAINING METHODS Teknik-teknik latihan dan pengembangan
Off the job training
Presentasi Informasi
Simulasi
Metode studi kasus
Business games
Latihan laboratorium
Role playing
Vestibule training
Program peengembanga n eksekutif
On the job training
Metode kuliah
Self study
Rotasi Jabatan
Instruksi pekerjaan
Magang
Sistem penilaian prestasi
Programmed isntruction
Analisis transaksional Penugasan sementara
Presentasi video
Metode konferensi
Coaching
PRINSIP-PRINSIP MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN Untuk menjadikan pembelajaran menjadi efektif, harus memiliki hal-hal dibawah ini: Motivating the trainee Behavior modeling Meaningfulness of the material Practice (Makes Perfect) Feedback
EVALUATING TRAINING PROGRAMS Trained group
Untrained group
Pretest
?
?
Training
?
?
Posttest
?
?
Source: Cascio (2010:311)
Tahapan Evaluasi Program Pelatihan Dan Pengembangan (Rivai, 2005: 250) Kriteria evaluasi
Pre-test
Pelaksanaan pelatihan
posttest
Transfer ke pekerjaan
Tindak lanjut