Bupati Pesisir Selatan KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Pemerintah menyajikan informasi tentang ukuran keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian target kinerja dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran 2016. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dimana Laporan kinerja ini disampaikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Kami sangat menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat berbagai hal yang memerlukan penyempurnaan, baik dalam aspek penulisan, data-data dan materi laporan. Kami mengharapkan adanya informasi-infomasi berupa saran dan masukan, koreksi serta kritikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya, serta kekuatan kepada kita semua dalam mengemban amanah untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan dalam mewujudkan Visi Kabupaten Pesisir Selatan yang Mandiri, Unggul, Agamis dan Sejahtera. Painan,
Maret 2017
BUPATI PESISIR SELATAN,
H. HENDRAJONI, S.H., M.H.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
i
Bupati Pesisir Selatan
IKHTISAR EKSEKUTIF Arah pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan telah ditetapkan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2021. Oleh karena itu pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan harus terus dimonitor dan dievaluasi agar pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan tetap berjalan sesuai dengan perencanaan semula. Pelaksanaan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah tersebut didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dengan indikator kinerjanya serta target yang telah ditentukan. Dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan terdapat 11 (sebelas) sasaran strategis dan 29 (dua puluh sembilan) indikator utama yang menjadi ukuran keberhasilan pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah ditetapkan Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 dengan 10 Sasaran Strategis dan 25 indikator kinerja utama. Capaian Indikator Kinerja tahun 2016, sebagai berikut : MISI 1 : Melaksanakan reformasi birokrasi dengan aparatur yang bersih dan responsif dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pencapaian Kinerja untuk 2 (dua) Sasaran Strategis dan 7 (tujuh) indikator kinerja yang terdapat pada Misi 1 sebesar 96,52%. Berdasarkan klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan yang ditetapkan termasuk kategori Sangat Baik. Rincian capaian indikator kinerja per sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 1 2016 NO.
1.1
SASARAN STRATEGIS
Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas KKN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
REALISASI
1.
Penilaian LKD (Opini BPK)
opini
WTP
WTP
2.
Peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
skala
BB
CC
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
CAPAIAN 100 72.76
i i
Bupati Pesisir Selatan
1.2.
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
3.
Peningkatan Nilai LPPD
skor
3.037
3.037
100
1.
Indek Kepuasan Masyarakat
skala
C
B
108.36
2
Umur Harapan hidup
tahun
69.8
68.9
98.71
3
Rata-rata Lama Sekolah
tahun
8.62
8.37
97.10
4
Harapan Lama Sekolah
tahun
13.51
13.34
98.74
Rata-rata Capaian Kinerja Misi 1
MISI 2
96.52
: Meningkatkan pembangunan infrastruktur perekonomian dan infrastruktur sosial yang terkait dengan sektor unggulan daerah
Pencapaian Kinerja untuk 2 (dua) Sasaran Strategis dan 9 (sembilan) indikator kinerja yang terdapat pada Misi 2 sebesar 202,15%. Berdasarkan klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan yang ditetapkan termasuk kategori Sangat Baik dengan rincian capaian indikator kinerja per sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 2 2016 NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
2.
Jalan Kabupaten dengan kondisi baik Irigasi kondisi baik
3.
1.
2.1
4. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas 5. Infrastruktur Ekonomi secara 6. Berkelanjutan 7. 8.
2.2
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Sosial
1.
TARGET
REALISASI
%
40
34.22
85.55
%
51.28
47.14
91.93
Rasio elektrifikasi
%
50
85
170.00
Akses sanitasi layak
%
89
80.79
90.78
Cakupan air minum bersih
%
88
85.37
97.01
%
50
419.08
838.16
%
70
98.02
140.03
kawasan
23
NA
%
25
25.94
Sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi Kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana Jumlah kawasan permukiman kumuh
Penguatan lembaga ekonomi masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
CAPAIAN
NA
103.76
i i
Bupati Pesisir Selatan Rata-rata Capaian Kinerja Misi 2
MISI 3
202.15
: Meningkatkan kehidupan beragama yang rukun, toleran dan mengembangkan nilai-nilai budaya adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah (ABS-SBK)
Pencapaian Kinerja untuk 2 (dua) Sasaran Strategis dan 4 (empat) indikator kinerja yang terdapat pada Misi 3 sebesar 83,33%. Berdasarkan klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan yang ditetapkan termasuk kategori Baik dengan rincian capaian indikator kinerja per sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 3 2016 SASARAN STRATEGIS
NO.
3.1.
Terwujudnya Pelaksanaan Revolusi Mental, sesuai dengan Nilainilai Agama, Adat Budaya dan Kearifan Lokal
INDIKATOR KINERJA
1
1
3.2.
Terwujudnya Penguatan Kelembagaan Agama, Adat dan Budaya
2
3
Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal
SATUAN TARGET
REALISASI
CAPAIAN
dokumen
-
-
-
%
60
NA
NA
%
60
NA
NA
%
60
50
83.33
Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan agama Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya Pelestarian nilai-nilai seni dan budaya Rata-rata Capaian Kinerja Misi 3
MISI 4
83.33
: Meningkatkan produksi dan nilai tambah dengan tetap mengedepankan pembangunan berkelanjutan
Pencapaian Kinerja untuk 3 (tiga) Sasaran Strategis dan 7 (tujuh) indikator kinerja yang terdapat pada Misi 4 sebesar 99,63%. Berdasarkan klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan yang ditetapkan termasuk kategori Sangat Baik dengan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
i v
Bupati Pesisir Selatan rincian capaian indikator kinerja per sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 4 2016 SASARAN STRATEGIS
NO.
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
1.
4.1.
b. Jagung c. Daging d. Telur
4.2.
Terwujudnya Industri Pengolahan dan Pemasaran Produk-produk Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan melalui Pengembangan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
4.3.
MISI 5
Terwujudnya Pesisir Selatan menjadi Destinasi utama Pariwisata Sumatera Barat
149.28 ton ton kg kg ton
Skor pola pangan harapan
1.
84.93
322,752
274,124
111,808
161,981
1,205,295
3,812,986
1,580,747 48,500
1,645,104 46,650
78.00
72.90
93.46
unit
13
13
100
unit
15
15
100
%
50
32
63.34
4,500
4,442
98.71
e. Ikan
2.
CAPAIAN
Peningkatan produksi utama a. Padi
Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan serta kelautan dan perikanan
REALISASI
%
144.87 316.35 104.07 96.19
Jumlah sentra industri 2.
Jumlah sentra perdagangan
3.
Jumlah Kopreasi aktif yang melakukan RAT
4.
Jumlah UMKM
unit
1. Jumlah kunjungan wisatawan : a. Wisatawan nusantara orang (Wisnu) orang b. Wisatawan mancanegara (Wisman) Rata-rata Capaian Kinerja Misi 4
92.60 2,100,000 1,650
94.29
1980000 1500
90.91 99.63
: Meningkatkan peran struktur sosial dalam rangka mengurangi tingkat kejahatan, kriminalitas dan peredaran obat-obatan terlarang
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
v
Bupati Pesisir Selatan Pencapaian Kinerja untuk 2 (dua) Sasaran Strategis dan 2 (dua) indikator kinerja yang terdapat pada Misi 5 sebesar 106,44%. Berdasarkan klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan yang ditetapkan termasuk kategori Sangat Baik Rincian capaian indikator kinerja per sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut Tabel. 5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 5 NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA 1.
5.1.
b. Angka kriminalitas
c. Jumlah kasus prostitusi
5.2.
Meningkatnya Keberdayaan Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat
2016 TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Berkurangnya penyakit masyarakat (pekat) a. Kasus narkoba
Terwujudnya Peran Struktur Sosial dalam Pengurangan Penyakit Masyarakat
SATUAN
1.
rata-rata penurunan (%) rata-rata penurunan (%) rata-rata penurunan (%)
Organisasi kelembagaan kemasyarakatan yang aktif Rata-rata Capaian Kinerja Misi 5
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
%
112,89 8.03
100
6.77
6.01
19.7
17,21
60
100 112,26
126,40
60
100
106,44
v i
Bupati Pesisir Selatan
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
..................................................................................
i
.........................................................................
ii
DAFTAR ISI
...........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
...........................................................................................
viii
..................................................................................
xii
PENDAHULUAN ..........................................................................
I-1
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR GAMBAR
BAB I 1.
Gambaran Umum Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan ........................................................................
1.1.
Struktur Organisasi ....................................................
1.2.
Susunan Organisasi Perangkat Daerah ...................
I-3
1.3.
Kepegawaian ..............................................................
I-5
2.
I-1
I-2
Gambaran Profil Kabupaten Pesisir Selatan........................ I-7
2.1.
Kondisi Geografis ........................................................
I-7
1.2.
Kondisi Demografis ....................................................
I-9
1.3.
Isu Strategis yang dihadapi
I-11
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan .....................
BAB II
PERENCANAAN KINERJA ..............................................................
II-1
2.1
II-1
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
v i
Bupati Pesisir Selatan Pesisir Selatan Tahun 2016-2021 ...................................... 2.1.1
Visi ......................................................................... II-1
2.1.2
Misi ........................................................................ II-1 2.2.3 Misi, Tujuan dan Sasaran ......................................
2.2.
Perjanjian Kinerja .............................................................
2.3.
Indikator Kinerja Utama ................................................... II-4
BAB III
II-2
II-3
AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................
3.1.
Metodologi Penialaian Capaian Target Kinerja ................ III-1
3.2.
Hasil Pengukuran Kinerja ..................................................
3.3.
Capaian Kinerja Pemerintah
III-1
III-2
Kabupaten Pesisir Selatan ................................................ 3.4.
III-4
Akuntabilitas Keuangan .................................................... III-46
BAB IV
PENUTUP .......................................................................................
IV-1
INFORMASI BAGAN ORGANISASI KAB. PESISIR SELATAN LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 1
ii
Tabel 2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 2
iii
Tabel 3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 3
iv
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 4
v
Tabel 5 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Misi 5
vi
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
v i
Bupati Pesisir Selatan
Tabel
1.1
Komposisi SDM Pemda Kabupaten Pesisir Selatan
I-5
Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2016 Tabel
1.2.
Komposisi SDM Pemda Berdasarkan Golongan
I-6
Tabel
1.3.
Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah
I-7
di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Tabel
1.4.
Ketinggian Beberapa Tempat dari Permukaan Laut di
I-8
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Tabel
1.5.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
I-9
Tahun 2016 Tabel
1.6.
Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan
I-10
Tahun 2015 Tabel
1.7.
Komposisi Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas
I-11
menurut Pendidikan Tahun 2015 Tabel
2.1.
Misi, Tujuan dan Sasaran
II-2
Tabel
2.2.
Perjanjian Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
II-3
Tabel
2.3.
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Pesisir Selatan
II-4
Tabel
3.1.
Klasifikasi Penilaian dan Kategori Penilaian
III-1
2016
Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Sasaran Strategis dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 Tabel
3.2.
Hasil Pengukuran Perjanjian Kinerja Pemerintah
III-2
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 Tabel
3.3.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis 1.1.1
III-5
Tabel
3.4.
Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Penilaian LKD
III-5
(Opini BPK) Tahun 2015-2016 Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
i x
Bupati Pesisir Selatan Tabel
3.5.
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
III-6
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Tabel
3.6.
Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Peringkat
III-7
Penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015-2016 Tabel
3.7.
Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan
III-8
Nilai LPPD Tahun 2015-2016 Tabel
3.8.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis 1.1.2
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-9
x
Bupati Pesisir Selatan Tabel 3.9. Tabel
3.10.
Tabel
3.11.
Tabel
3.12.
Tabel
3.13.
Tabel Tabel
3.14. 3.15.
Tabel
3.16.
Tabel Tabel
3.17. 3.18.
Tabel
3.19.
Tabel
3.20.
Tabel
3.21.
Tabel Tabel
3.22. 3.23.
Tabel
3.24.
Tabel
3.25.
Tabel
3.26.
Tabel
3.27.
Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Umur Harapan III-10 Hidup Tahun 2015-2016 Capaian Indikator Makro Urusan Kesehatan Tahun III-11 2015-2016 Perkembangan target dan realisasi APK,APM dan APS III-11 Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Rata-rata Lama III-12 Sekolah Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Harapan Lama III-13 Sekolah Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 2.1.1 III-14 Panjang Jalan Kabupaten berdasarkan Jenis dan III-15 Kondisi Jalan Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jalan Kondisi Baik III-15 Tahun 2015-2016 Kondisi Irigasi di Kab. Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 III-16 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Irigasi Kondisi III-16 Baik Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Rasio III-17 Elektrifikasi Tahun 2015-2016 Persentase Rumah Tangga Menurut III-17 Jenis Sarana Sanitasi Tahun 2015 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Akses Sanitasi III-18 Layak Tahun 2015-2016 Jumlah Embung di Kabupaten Pesisir Selatan III-19 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum III-19 Tahun 2015 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Cakupan Air III-19 Minum Bersih Tahun 2015-2016 Perhitungan Target, Realisasi dan Capaian Indikator III-20 Kinerja Sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja III-21 Sarana Dan Prasarana Moda Transportasi Dan Telekomunikasi Tahun 2015-2016 Jumlah kejadian bencana dan yang tertangani Tahun III-22 2015-2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
x i
Bupati Pesisir Selatan Tabel Tabel
3.28.
Tabel Tabel
3.29. 3.30. 3.31.
Tabel Tabel Tabel
3.32. 3.33. 3.34
Tabel
3.35.
Tabel
3.36.
Tabel
3.37.
Tabel Tabel
3.38. 3.39.
Tabel
3.40.
Tabel
3.41.
Tabel
3.42.
Tabel
3.43.
Tabel
3.44.
Tabel
3.45.
Tabel
3.46.
Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Kejadian Bencana III-22 yang Bisa Ditangani Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 2.1.2 III-24 Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Tahun 2016 III-24 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Penguatan III-25 Lembaga Ekonomi Masyarakat Untuk Mendukung Infrastruktur Ekonomi Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 3.1.1 III-26 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 3.1.2 III-27 Cagar Budaya Kabupaten Pesisir Selatan Tahun III-28 2016 Gedung dan Group Seni serta pelaksanaan Festival Seni III-28 Tahun 2016 Perkembangan Data Capaian Makro Urusan III-29 Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 20152016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Pelestarian Nilai-III-29 nilai Seni dan Budaya Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 4.1.1 III-31 Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi III-31 Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Perkembangan Produksi dan Produktivitas Jagung di III-32 Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Perkembangan Produksi Daging dan Populasi Ternak di III-33 Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Perkembangan Produksi dan Persentase Produksi dan III-33 Konsumsi Telur serta Populasi Unggas di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Perkembangan Produksi Perikanan di III-34 Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja III-34 Peningkatan Produksi Utama Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Skor Pola Pangan III-35 Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 4.1.2 III-36
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
x i
Bupati Pesisir Selatan Tabel Tabel
3.47.
Tabel
3.48.
Tabel
3.49.
Tabel
3.50.
Tabel
3.51.
Pertumbuhan Industri Kecil Menengah di III-37 Kab. Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri di Kabupaten PesisirIII-38 Selatan Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Sentra III-38 Industri Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Sentra III-38 perdagangan Tahun 2015-2016 Perkembangan Koperasi di Kabupaten Pesisir Selatan III-39 yang melakukan RAT Tahun 2015-2016
3.52.
Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Koperasi aktif III-39 yang melakukan RAT Tahun 2015-2016
Tabel
3.53.
Tabel
3.54.
Tabel Tabel
3.55. 3.56.
Tabel Tabel
3.57. 3.58.
Tabel Tabel
3.59. 3.60.
Perkembangan Jumlah UMKM di Kabupaten Pesisir III-40 Selatan Tahun 2015-2016 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah UMKM III-40 Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 4.1.3 III-41 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kunjungan III-42 Wisatawan Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 5.1.1 III-43 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Berkurangnya III-44 Penyakit Masyarakat (Pekat) Tahun 2015-2016 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 5.1.2 III-45 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah III-45 Kelembagaan Yang Aktif Tahun 2015-2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
x i
Bupati Pesisir Selatan Tabel Tabel
3.61.
Anggaran dan Realisasi Anggaran Program/Kegiatan III-46 Yang Menunjang Sasaran Strategis
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
x i
Bupati Pesisir Selatan
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1
Gambar Gambar
1.2 1.3
Gambar
1.4
Gambar
1.5
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Komposisi SDM Pemda Berdasarkan Gender Komposisi SDM Pemda Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan Golongan Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan Tahun 2015 Piramida Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
x v
I-2 I-5 I-6 I-8 I-9
Bupati Pesisir Selatan
BAB I PENDAHULUAN
1. GAMBARAN UMUM KEDUDUKAN, TUGAS DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN Pembentukan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) Jis Undang-Undang Drt Nomor 21 Tahun 1957 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 77) jo Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1643) bahwa Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas luasnya untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Sedangkan dalam pelaksanaan otonomi, daerah mempunyai kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; meningkatkan kualitas kehidupan, masyarakat; mengembangkan kehidupan demokrasi; mewujudkan keadilan dan pemerataan; meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak; mengembangkan sistem jaminan sosial; menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; mengembangkan sumber daya produktif di daerah; melestarikan lingkungan hidup; mengelola administrasi kependudukan; melestarikan nilai sosial budaya; membentuk dan menerapkan peraturan perundangundangan sesuai dengan kewenangannya; dan kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Tugas dan Wewenang Bupati sebagai Kepala Daerah, memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Kewajiban Bupati sebagai Kepala Daerah, memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia; meningkatkan kesejahteraan masyarakat; memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; melaksanakan kehidupan demokrasi; mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan; menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah; memajukan dan mengembangkan daya saing Daerah; melaksanakan prinsip taat kepemerintahan yang bersih dan baik; melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah; menjalin hubungan kerja dengan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-1
Bupati Pesisir Selatan seluruh instansi vertikal di Daerah dan semua perangkat Daerah; menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki struktur organisasi sebagai berikut: 1.1. Struktur Organisasi Bagan struktur organisasi pemerintahan daerah Kabupaten Pesisir Selatan
Garis Komando Garis Koordinasi / Konsultasi Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan 1.2. Susunan Organisasi Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari : Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-2
Bupati Pesisir Selatan A. Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 48 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Sekretariat Daerah terdiri dari : 1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari : a. Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah b. Bagian Kesejahteraan Rakyat c. Bagian Hukum d. Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik 2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari : a. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam b. Bagian Pembangunan dan infrastruktur c. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa 3. Asisten Administrasi Umum terdiri dari : a. Bagian Umum b. Bagian Keuangan c. Bagian Organisasi d. Bagian Humas dan Protokoler B. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD merupakan unsur staf yang membantu pimpinan DPRD dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangannya, dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang bertanggung jawab secara operasional kepada pimpinan DPRD dan secara administratif kepada Sekretaris Daerah. Sekretariat DPRD terdiri dari: 1. Bagian Umum 2. Bagian Persidangan dan Risalah 3. Bagian Keuangan dan Bina Program 4. Bagian Hukum dan Perundang-Undangan C. Dinas Daerah Dinas Daerah terdiri dari 21 (dua puluh satu) Dinas yaitu : 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 4. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air 5. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan 6. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-3
Bupati Pesisir Selatan 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Komunikasi dan Informatika Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perikanan Dinas Tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan Dinas Perhubungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Dinas Lingkungan Hidup Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 21. Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran
D. Lembaga Teknis Daerah Lembaga Teknis Daerah dibentuk terdiri dari : 1. Inspektorat 2. Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan 3. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 4. Badan Pengelola Keuangan Daerah 5. Badan Pendapatan E. Lembaga Lainnya 1. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Susunan Organiasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M.Zein Painan F. Pemerintahan Kecamatan Pemerintahan Kecamatan terdiri dari 15 Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Koto XI Tarusan 2. Kecamatan Bayang 3. Kecamatan IV Nagari Bayang Utara 4. Kecamatan IV Jurai Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-4
Bupati Pesisir Selatan 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kecamatan Batang Kapas Kecamatan Sutera Kecamatan Lengayang Kecamatan Ranah Pesisir Kecamatan Linggo Sari Baganti Kecamatan Pancung Soal Kecamatan Air Pura Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Lunang Kecamatan Silaut
1.3. Kepegawaian Kabupaten Pesisir Selatan memiliki SDM yang cukup beragam. Jumlah SDM-PNS Kabupaten Pesisir Selatan per 31 Desember 2016 sebanyak 7.499 orang, terdiri dari 2.791 orang atau 37 % Laki-laki dan 4.708 orang atau 63% Perempuan, hal ini menunjukkan bahwa perimbangan gender yang baik sebagaimana nampak dalam gambar berikut ini :
Gambar 1.2. Komposisi SDM Pemda Berdasarkan Gender Sedangkan berdasarkan jenjang pendidikan, SDM Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan didominasi oleh jenjang pendidikan S1 sebanyak 50,46% atau 3.784 orang, disusul oleh jenjang pendidikan SMA sebanyak 19,99% atau 1.499 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jenjang pendidikan SDM Kabupaten Pesisir Selatan cukup baik. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 1.1. Komposisi SDM Pemda Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2016 NO.
JENJANG PENDIDIKAN
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
JUMLAH
PERSENTASE
I-5
Bupati Pesisir Selatan 1
S3
0
0.00%
2
S2
382
5.09%
3
D4/S1
3,784
50.46%
4
D3
669
8.92%
5
D2
922
12.29%
6
D1
136
1.81%
7
SLTA
1,499
19.99%
8
SMP
72
0.96%
9
SD
35
0.47%
7,499
100.00%
JUMLAH
Sumber : BKPSDM Kabupaten Pesisir Selatan, 2016
Sedangkan bila dipilah berdasarkan eselon, datanya menunjukkan bahwa semakin tinggi eselonering, maka persentase pegawai perempuan semakin sedikit. Beberapa upaya perlu didorong untuk membuat pengembangan karir perempuan semakin terbuka termasuk dalam posisi-posisi strategis dalam pengambilan keputusan. Apalagi karena melihat data sebelumnya, bahwa dari segi jenjang pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan, kesenjangan gendernya justru semakin kecil. Untuk melihat lebih jelas komposisi SDM Pemda Kabupaten Pesisir Selatan menurut golongan, dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini : Tabel 1.2 Komposisi SDM Pemda Berdasarkan Golongan NO.
GOLONGAN RUANG
JUMLAH
1
IV
2,571
2
III
3,160
3
II
1,718
4
I
50
JUMLAH
7,499
Sumber : BKPSDM Kabupaten Pesisir Selatan, 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-6
Bupati Pesisir Selatan Golongan Ruang PNS 3160
3500 3000
2571
2500 1718
2000 1500 1000 500
50
0 IV
III
III
I
Gambar 1.3 Komposisi SDM Pemda Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan Golongan Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa SDM yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan cukup baik dimana 42.14% bergolongan ruang III dan hanya 0,67% bergolongan ruang I. 2. GAMBARAN PROFIL KABUPATEN PESISIR SELATAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS 2.1.1. Posisi Secara geografis Kabupaten Pesisir Selatan terletak pada garis 0 059’-2028,6´ Lintang Selatan dan 100019´-101018´ Bujur Timur. Luas daratan ± 5.749,89 km², panjang garis pantai ± 234 Km Kabupaten Pesisir Selatan secara administratif yaitu : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Padang • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu • Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan (Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh) Provinsi Jambi 2.1.2. Wilayah Administratif Berdasarkan wilayah administratif, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki 15 wilayah Kecamatan, 182 Nagari dan 480 kampung. Secara rinci jumlah nagari dan kampung per kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-7
Bupati Pesisir Selatan Tabel 1.3 Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 No
Kecamatan
Jumlah Nagari
Jumlah Kampung
Luas Wilayah (Km2)
(%)
425,63
7,40
1
Koto XI Tarusan
23
51
2
Bayang
17
45
77,50
1,35
3
IV Nagari Bayang Utara
6
17
250,74
4,36
4
IV Jurai
20
52
373,80
6,50
5
Batang Kapas
9
29
359,07
6,24
6
Sutera
12
32
445,65
7,75
7
Lengayang
9
45
590,60
10,27
8
Ranah Pesisir
10
27
564,39
9,82
9
Linggo Sari Baganti
16
43
315,41
5,49
10
Air Pura
10
20
314,00
5,46
11
Pancung Soal
10
24
426,10
7,41
12
Basa Ampek Balai Tapan
11
22
365,28
6,35
13
Ranah Ampek Hulu Tapan
9
18
312,22
5,43
14
Lunang
10
28
564,00
9,81
15
Silaut JUMLAH
10
27
365,50
6,36
182
480
5.749,89
100,00
Sumber : Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016
Sumber : Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016
Gambar 1.4 Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan Tahun 2015
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-8
Bupati Pesisir Selatan 2.1.3. Topografi Topografi Kabupaten Pesisir Selatan berada pada dataran rendah dan perbukitan yang merupakan perpanjangan Bukit Barisan dengan ketinggian antara 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Kota Painan yang merupakan ibukota kabupaten berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan untuk kota kecil lain pada umumnya terletak pada lokasi yang rendah kecuali daerah Asam Kumbang, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara berada pada ketinggian 60 meter di atas permukaan laut. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.4 Ketinggian Beberapa Tempat dari Permukaan Laut di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 No.
Nama Tempat
Tinggi
1
Silaut
14 meter
2
Lunang
30 meter
3
Tapan
25 meter
4
Inderapura
15 meter
5
Air Haji
7 meter
6
Balai Selasa
4 meter
7
Kambang
2 meter
8
Surantih
3 meter
9
Pasar Kuok
5 meter
10
Painan
3 meter
11
Salido
3 meter
12
Pasar Baru
4 meter
13
Asam Kumbang
60 meter
14
Tarusan
3 meter
Sumber : Pesisir Selatan Dalam Angka 2016
2.2. KONDISI DEMOGRAFIS 2.2.1. Jumlah Penduduk Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2016 berjumlah 520,036 orang yang terdiri dari 264,084 orang laki-laki dan 255,952 orang perempuan. Secara rinci jumlah penduduk Kabupaten Pesisir Selatan per Kecamatan dapat dilihat dari gambar dan tabel berikut ini:
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-9
Bupati Pesisir Selatan
Gambar 1.5 Piramida Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 Tabel 1.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016 No
Kecamatan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
2
3
4
(3+4)
1
Silaut
7,340
6,837
14,177
2
Lunang
11,041
10,474
21,515
3
Basa Ampek Balai Tapan
8,816
8,564
17,380
4
Ranah Ampek Hulu Tapan
7,203
6,887
14,090
5
Pancung Soal
12,890
12,374
25,264
6
Airpura
8,668
8,141
16,809
7
Linggo Sari Baganti
25,882
24,653
50,535
8
Ranah Pesisir
17,162
16,986
34,148
9
Lengayang
32,648
31,714
64,362
10
Sutera
30,481
29,146
59,627
11
Batang Kapas
20,883
20,354
41,237
12
IV Jurai
25,982
25,521
51,503
13
Bayang
22,676
22,518
45,194
14
IV Nagari Bayang Utara
4,578
4,641
9,219
15
Koto XI Tarusan
27,834
27,142
54,976
Jumlah
264,084
255,952
520,036
Sumber: Database Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2016
Penyebaran penduduk di Kabupaten Pesisir Selatan menurut Kecamatan pada tahun 2016 terbanyak berada di Kecamatan Lengayang yaitu sebanyak 64.362 jiwa atau Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-10
Bupati Pesisir Selatan sebesar 12.38 %. Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua dan ketiga yaitu Kecamatan Sutera dan Koto XI Tarusan sebanyak 59.627 dan 54.976 atau sebesar 11,47% dan 10,57%, disusul oleh Kecamatan IV Jurai pada urutan keempat dengan jumlah penduduk sebanyak 51.503 jiwa atau sebesar 9.90%. Selanjutnya, wilayah dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dengan jumlah penduduk 9.219 jiwa atau 1,77% dan Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dengan jumlah penduduk sebanyak 14.090 jiwa atau 2,71%. Berikut gambaran sebaran penduduk di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016. 2.2.2. Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan yang berumur 15 tahun ke atas, pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani 48,50% dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 18,44%. Komposisi penduduk menurut pekerjaan selengkapnya disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 1.6 Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan Tahun 2015
No
Lapangan Usaha
Jumlah Penduduk
1
2
3
1
Pertanian
2
Industri Pengolahan
3
Persentase 4
75.603
48,50
8.342
5,35
Perdagangan, Hotel dan Restoran
24.079
15,45
4
Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan
28.750
18,44
5
Lainnya
19.120
12,26
167,977
100.00
Total Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016
2.2.3. Komposisi Penduduk menurut Pendidikan Menurut pendidikan, komposisi penduduk Kabupaten Pesisir Selatan yang berumur 15 tahun ke atas, 20,22% berpendidikan SMP/MTs Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-11
Bupati Pesisir Selatan
Tabel 1.7 Komposisi Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas menurut Pendidikan Tahun 2015 No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
Persentase
1
2
3
4
1
Tidak/Belum Pernah bersekolah/belum tamat SD
29,411
16.66
2
Sekolah Dasar
38,262
21.67
3
SLTP
35,699
20.22
4
SMA
38,792
21.97
5
SMK
12,936
7.33
6
Diploma I/II/III Akademi
2,880
1.63
7
Universitas
18,550
10.51
176,530
100
Total Sumber: BPS, Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016
3. ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN Isu strategis dijabarkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pesisir Selatan. Perumusan isu strategis ini didasarkan kepada pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan tahun 2016 dengan sumber anggaran dari APBN, dana Propinsi dan dana APBD 1. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan yang Transparan, Akuntabel dan Pelayanan Prima. Hal ini ditunjukkan dengan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan disiplin dan perbaikan kinerja. Adapun upaya terhadap peningkatan disiplin yaitu dengan menggunakan sistem absensi digital. Sedangkan perbaikan kinerja yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2017 dimulai dari sisi perencanaan dengan menerapkan sistem perencanaan melalui e-planning dan sistem pelaporan kinerja melalui e-SAKIP, sistem pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan aplikasi e-lelang, sistem pengelolaa keuangan melalui aplikasi SIPKD. 2. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat Berbasis Lingkungan Hidup dan Kebencanaan. Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-12
Bupati Pesisir Selatan Upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur terlihat dari pelebaran jalan menuju objek wisata kawasan mandeh. Hal ini mendorong peningkatan perekonomian masyarakat yang berada dikawasan tersebut.
3. Peningkatan Daya Tarik, Pemasaran, Industri dan Kelembagaan Pariwisata; Peningkatan daya tarik, pemasaran, industri dan kelembagaan pariwisata diarahkan untuk mengembangkan objek-objek wisata potensial seperti Mandeh, Carocok Tarusan, Jembatan Akar dan Kawasan Mandeh Rubiah menjadi objek wisata yang menarik. Dengan pengembangan pariwisata ini diharapkan: 1) peningkatan perekonomian masyarakat, 2) tumbuh dan berkembangnya objek-objek wisata yang potensial, 3) terbukanya lapangan kerja di sektor pariwisata, 4) mewujudkan Pesisir Selatan sebagai tujuan wisata utama di Sumatera Barat, 5) pemasaran objek-objek wisata baik di dalam maupun di luar negeri.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
I-13
Bupati Pesisir Selatan BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2021 telah disahkan dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 3 tahun 2016. Dokumen perencanaan ini secara garis besar memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan yang akan dicapai Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2021. Visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang akan dicapai tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 2.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan dan merupakan lanjutan dari periode pembangunan lima tahun sebelumnya. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan 2016-2021 Visi Kabupaten Pesisir Selatan 2016-2021 adalah :
2.1.2. Misi Visi Kabupaten Pesisir Selatan dijabarkan lebih lanjut kedalam misi yang merupakan bagian dari proses menuju cita-cita tersebut. Untuk mewujudkan visi Kabupaten Pesisir Seatan, maka dijabarkan kedalam misi sebagai berikut : 1. Melaksanakan reformasi birokrasi dengan aparatur yang bersih dan responsif dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perekonomian dan infrastruktur sosial yang terkait dengan sektor unggulan daerah. 3. Mewujudkan kehidupan beragama yang rukun, toleran dan mengembangkan nilai – nilai budaya Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS – SBK). 4. Miningkatkan produksi dan nilai tambah dengan tetap mengedepankan pembangunan berkelanjutan. 5. Meningkatkan peran struktur sosial dalam rangka mengurangi tinggkat kejahatan, kriminalitas dan peredaran obat – obatan terlarang.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
II-1
Bupati Pesisir Selatan 2.1.3. Misi, Tujuan dan Sasaran Berdasarkan visi kepala daerah, telah ditetapkan misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2021. Hubungan antara Misi, Tujuan dan Sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.1. Misi, Tujuan dan Sasaran MISI
1.
2.
3.
4.
Melaksanakan reformasi birokrasi dengan aparatur yang bersih dan responsif dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
TUJUAN
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dari KKN, akuntabel dan berkinerja, serta pelayanan publik yang prima.
Meningkatkan pembangunan infrastruktur perekonomian dan infrastruktur sosial yang terkait dengan sektor unggulan daerah.
Mewujudkan pembangunan infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial dalam mendukung sektor unggulan daerah.
Meningkatkan kehidupan beragama yang rukun, toleran dan mengembangkan nilai – nilai budaya ABS-SBK
Mewujudkan perubahan sikap mental masyarakat, revitalisasi kelembagaan agama dan kelembagaan sosial kemasyarakatan sesuai nilai – nilai agama, adat, budaya dan kearifan lokal.
Meningkatkan produksi dan nilai tambah dengan tetap mengedepankan pembangunan berkelanjutan.
Mewujudkan produk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan jasa pariwisata yang berdaya saing melalui peran koperasi, UMKM dan industri.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
SASARAN
1.
Terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
2.
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.
1.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur ekonomi secara berkelanjutan.
2.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur sosial.
1
Terwujudnya pelaksanaan revolusi mental, sesuai dengan nilai-nilai agama, adat budaya dan kearifan lokal
2
Terwujudnya penguatan kelembagaan agama, adat dan budaya.
1
Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan serta kelautan dan perikanan.
2
Terwujudnya industri pengolahan dan pemasaran produk-produk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan melalui pengembangan koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan.
3
Terwujudnya Pesisir Selatan menjadi Destinasi Utama Pariwisata Sumatera Barat.
II-2
Bupati Pesisir Selatan 5 Meningkatkan peran struktur sosial dalam rangka mengurangi tingkat kejahatan, kriminalitas dan peredaran obat-obatan terlarang.
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang aman, damai, tertib, dan taat hukum.
1
Terwujudnya peran struktur sosial dalam pengurangan penyakit masyarakat.
2
Meningkatnya keberdaayaan organisasi dan kelembagaan masyarakat.
Sumber: RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan 2016-2021
2.2. PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ditetapkan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2021, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Selatan. Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 No. 1.
2.
3.
4.
Sasaran Terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Terwujudnya peningkatan dan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur ekonomi secara berkelanjutan
Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur sosial
Indikator Kinerja
Satuan
Target
1.1
Penilaian LKD (opini BPK)
Opini
WTP
1.2
Peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Skala
BB
1.3
Peningkatan nilai LPPD
Skor
3037
2.1
Indeks Kepuasan Masyarakat
Skala
C
2.2
Umur Harapan Hidup
Tahun
69,8
2.3
Rata-rata lama Sekolah
Tahun
8,62
2.4
Harapan Lama Sekolah
Tahun
13,51
3.1
Jalan Kabupaten dengan kondisi baik
%
40
3.2
Irigasi kondisi baik
%
51,28
3.3
Rasio elektrifikasi
%
50
3.4
Akses sanitasi layak
%
89
3.5
Cakupan Air Minum Bersih
%
88
3.6
Sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi
%
50
3.7
Kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana
%
70
3.8
Jumlah kawasan kumuh
kawasan
23
4.1
Penguatan lembaga ekonomi masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi
%
25
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
II-3
Bupati Pesisir Selatan 5
Terwujudnya pelaksanaan revolusi mental, sesuai dengan nilai-nilai agama, adat, budaya dan kearifan lokal
5.1
Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal
6.
Terwujudnya penguatan kelembagaan agama, adat dan budaya
6.1
7.
8.
9.
Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan serta kelautan dan perikanan
dokumen
-
Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan agama
%
60
6.2
Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya
%
60
6.3
Pelestarian nilai-nilai seni dan budaya
%
60
7.1.
Peningkatan produksi utama : a. Padi
Ton
322.752
b. Jagung
Ton
111.808
c. Daging
Kg
1.205.295
d. Telor
Kg
1.580.747
e. Ikan
Ton
48.500
%
78
7.2
Skor pola pangan harapan
Terwujudnya industri pengolahan dan pemasaran produk-produk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan melalui pengembangan koperasi UMKM, perindustrian dan perdagangan
8.1
Jumlah sentra industri
Unit
13
8.2
Jumlah sentra perdagangan
Unit
15
8.3
Jumlah koperasi aktif yang melakukan RAT
%
50
8.4
Jumlah UMKM
Unit
4.500
Terwujudnya Pesisir Selatan menjadi Destinasi Utama Pariwisata Sumatera Barat
9.1
Jumlah kunjungan wisatawan Orang
2.100.000
Orang
1.650
a. Kasus Narkoba
rata-rata penurunan (%)
8,03
b. Angka Kriminalitas
rata-rata penurunan (%)
6,77
rata-rata penurunan (%)
19,70
%
60
a. Wisatawan Nusantara (Wisnu) b. Wisatawan Mancanegara (Wisman)
10.
Terwujudnya peran struktur sosial dalam pengurangan penyakit masyarakat
10.1
Berkurangnya penyakit masyarakat (pekat)
c. Jumlah Kasus Prostitusi
11.
Meningkatnya keberdayaan organisasi dan kelembagaan masyarakat
11.1
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
Organisasi kelembagaan kemasyarakatan yang aktif
II-4
Bupati Pesisir Selatan Sumber: Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, 2016
2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA Pengukuran keberhasilan rencana pembangunan jangka menengah daerah dalam pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah periode 2016-2021 tercermin dari capaian indikator kinerja utama yang ditetapkan. Untuk mengukur keberhasilan program pembangunan yang telah ditentukan maka dipilih Indikator Kinerja Utama dan target capaian selama satu tahun anggaran menurut tujuan dan sasaran pada setiap misi yang disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Kabupaten Pesisir Selatan
Indikator Sasaran
Satuan
Target 2016
Misi I Melaksanakan reformasi birokrasi dengan aparatur yang bersih dan responsif dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat 1. Penilaian LKD (opini BPK)
opini
WTP
2. Peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
skala
BB
3. Peningkatan Nilai LPPD
skor
3037
4. Indeks Kepuasan Masyarakat
skala
C
5. Umur Harapan Hidup
Tahun
69.8
6. Rata-rata Lama Sekolah
Tahun
8.62
7. Harapan Lama Sekolah
Tahun
13.5
Misi 2 Meningkatkan pembangunan insrafstruktur perekonomian dan inrastruktur sosial yang terkait dengan sektor unggulan daerah 1. Jalan Kabupaten dengan Kondisi baik
%
40
2. Irigasi kondisi baik
%
51.28
3. Rasio elektifikasi
%
50
4. Akses Sanitasi Layak
%
89
5. Cakupan Air Minum bersih
%
88
6. Sarana dan Prasarana moda transportasi dan telekomunikasi
%
50
7. Kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana
%
70
kawasan
23
%
25
8. Jumlah kawasan kumuh 9. Penguatan lembaga ekonomi masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
II-5
Bupati Pesisir Selatan Misi 3 Meningkatkan Kehidupan Beragama yang Rukun, Toleran dan Mengembangkan Nilai-nilai Budaya ABS-SBK 1. Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal
dokumen
-
2. Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan Beragama
%
60
3. Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya
%
60
4. Pelestarian Nilai-nilai Seni dan budaya
%
60
Misi 4 Meningkatkan produksi dan nilai tambah dengan tetap mengedepankan pembangunan berkelanjutan 1. Peningkatan produksi utama : a.
Padi
Ton
322,752
b.
Jagung
Ton
111,808
c.
Daging
Kg
1,205,295
d.
Telor
Kg
1,580,747
e.
Ikan
Ton
48,500
%
78
3. Jumlah sentra industri
Unit
13
4. Jumlah sentra perdagangan
Unit
15
%
50
Unit
4,500
2. Skor pola pangan harapan
5. Jumlah Koperasi aktif yang melakukan RAT 6. Jumlah UMKM 7. Jumlah kunjungan wisatawan : a.
Wisatawan Nusantara (Wisnu)
Orang
2,100,000
b.
Wisatawan Mancanegara (Wisman)
Orang
1,650
Misi 5 Meningkatkan peran Struktur Sosial dalam Rangka Mengurangi Tingkat Kejahatan, Kriminalitas dan Peredaran Obat-obatan Terlarang 1. Berkurangnya penyakit masyarakat(Pekat) a.
Kasus Narkoba
Rata-rata penurunan (%)
8,03
b.
Angka kriminalitas
Rata-rata penurunan (%)
6,77
c.
Jumlah kasus prostitusi
Rata-rata penurunan (%)
19,70
%
60
2. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan yang aktif Sumber: RPJMD Kab. Pesisir Selatan Tahun 2016-2021
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
II-6
Bupati Pesisir Selatan BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2016-2021. Akuntabilitas Kinerja ini mencakup 11 (sebelas) sasaran strategis dengan 29 ( dua puluh sembilan) indikator kinerja. 3.1. METODOLOGI PENILAIAN CAPAIAN TARGET KINERJA Pengukuran Kinerja adalah pengukuran capaian target kinerja kelompok indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016. Metode pengukuran kinerja digunakan adalah metode pengukuran sederhana dengan membandingkan target kinerja dengan realisasi kinerja kelompok indikator kinerja sasaran strategis. Hasil pengukuran dan capaian indikator kinerja dimaksud, digunakan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan serta analisis penyebab keberhasilan/kegagalan capaian target indikator kinerja yang ditetapkan. Untuk penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis dan keberhasilan/kegagalan capaian indikator kinerja, ditetapkan kategori penilaian keberhasilan/kegagalan sebagaimana tercantum pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Klasifikasi Penilaian dan Kategori Penilaian Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Sasaran Strategis dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2016 No
Klasifikasi Penilaian
Predikat
1
85% - 100%
Sangat Baik
2
69% - 84%
Baik
3
53% - 68%
Cukup
4
< 53%
Gagal
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1
Bupati Pesisir Selatan
3.2. HASIL PENGUKURAN KINERJA Hasil pengukuran capaian target indikator kinerja utama 11 (sebelas) sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Hasil Pengukuran Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 2016 NO.
MISI/TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
REALISASI
CAPAIAN
MISI 1 : MELAKSANAKAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN APARATUR YANG BERSIH DAN RESPONSIF DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT Tujuan 1 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dari KKN, akuntabel dan berkinerja, serta pelayanan publik yang prima 1.
1.1.
1.2.
opini
WTP
WTP
Peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
skala
BB
CC
3.
Peningkatan Nilai LPPD
skor
3.037
3.037
1.
Indeks Kepuasan Masyarakat
skala
C
B
2
Umur Harapan hidup
tahun
69.8
68.9
Terwujudnya Peningkatan 3 Kualitas Pelayanan Publik
Rata-rata Lama Sekolah
tahun
8.62
8.37
4
Harapan Lama Sekolah
tahun
13.51
13.34
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
2.
Penilaian LKD (Opini BPK)
100
72.76 100
108.36
98.71
97.10
98.74 MISI 2 : MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEREKONOMIAN DAN INFRASTRUKTUR SOSIAL YANG TERKAIT DENGAN SEKTOR UNGGULAN DAERAH Tujuan 1 : Mewujudkan pembangunan infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial dalam mendukung sektor unggulan daerah
2.1.
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Ekonomi secara Berkelanjutan
1.
Jalan Kabupaten dengan kondisi baik
%
40
34.22
85.55
2.
Irigasi kondisi baik
%
51.28
47.14
91.93
3.
Rasio elektrifikasi
%
50
85
170.00
4.
Akses sanitasi layak
%
89
80.79
90.78
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2
Bupati Pesisir Selatan 5.
6.
Cakupan air minum bersih
%
88
%
50
%
70
98.02
kawasan
23
NA
%
25
25.94
Sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi
Kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai 7. standar kapasitas
85.37
97.01
838.16
419.08
140.03
bencana 8. Jumlah kawasan permukiman kumuh
2.2.
Meningkatnya Kuantitas dan 1. Penguatan lembaga Kualitas Infrastruktur Sosial ekonomi masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi
NA
103.76
MISI 3 : MENINGKATKAN KEHIDUPAN BERAGAMA YANG RUKUN, TOLERAN DAN MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI BUDAYA ABSSBK Tujuan 1 : Mewujudkan perubahan sikap mental masyarakat, revitalisasi kelembagaan agama dan kelembagaan sosial kemasyarakatan sesuai nilai-nilai agama, adat, budaya dan kearifan lokal
3.1.
3.2.
Terwujudnya pelaksanaan revolusi mental, sesuai dengan nilai-nilai agama, 1. adat budaya dan kearifan lokal
Terwujudnya Penguatan Kelembagaan Agama, Adat dan Budaya
Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal
dokumen
-
-
1.
Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan agama
%
60
NA
NA
2.
Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya
%
60
NA
NA
Pelestarian nilai-nilai seni dan budaya
%
60
50
-
83.33 MISI 4 : MENINGKATKAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUT AN Tujuan 1 : Mewujudkan produk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan jasa pariwisata yang berdaya saing melalui peran koperasi, UMKM dan industri 1.
Peningkatan produksi utama
149.28
a. Padi
ton
322,752
274,124
84.93
b. Jagung
ton
111,808
161,981
144.87
c. Daging
kg
1,205,295
3,812,986
316.35
d. Telor
kg
1,580,747
1,645,104
104.07
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3
Bupati Pesisir Selatan
4.1.
1.2.
1.3.
Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan 2. serta kelautan dan perikanan
e. Ikan
ton
48,500
46,650
96.19
Skor pola pangan harapan
%
78.00
72.90
93.46
100
Terwujudnya Industri
1.
Jumlah sentra industri
unit
13
13
Pengolahan dan Pemasaran Produk-produk Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan melalui Pengembangan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
2.
Jumlah sentra perdagangan
unit
15
15
Terwujudnya Pesisir Selatan menjadi destinasi utama pariwisata Sumatera Barat
3.
Jumlah Koperasi aktif yang melakukan RAT
4.
Jumlah UMKM
1.
Jumlah kunjungan wisatawan : a. Wisatawan nusantara (Wisnu) b. Wisatawan mancanegara (Wisman)
100 % unit
50
31.67
4,500
4,442
63.34 98.71
92.60 orang
2,100,000
1,980,000
94.29
orang
1,650
1,500
90.91
MISI 5 : MENINGKATKAN PERAN STRUKTUR SOSIAL DALAM RANGKA MENGURANGI TINGKAT KEJAHATAN, KRIMINALITAS DAN PEREDARAN OBAT-OBATAN TERLARANG Tujuan 1 : Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang aman, damai, tertib, dan taat hukum 1.
1.1.
Terwujudnya peran struktur sosial dalam pengurangan penyakit masyarakat
Berkurangnya penyakit masyarakat (pekat) a. Kasus narkoba
%
8.03
100
100
b. Angka kriminalitas
%
6.77
6.01
112,26
%
19.7
17,21
126,40
%
60
c. Jumlah kasus prostitusi
1.2.
Meningkatnya Keberdayaan Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat
2.
112,89
Organisasi kelembagaan kemasyarakat yang aktif
Rata-rata Capaian Indikator 11 Sasaran Strategis : 29 Indikator Kinerja
60
100
131,46
Dari tabel 3.2. dapat dilihat, capaian rata-rata 29 (dua puluh sembilan) indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan/kegagalan pencapaian 11 (sebelas) sasaran strategis yang ditetapkan tahun 2016 sebesar 131,46%. Sebanyak 22 (dua puluh dua) indikator nilainya Sangat Baik Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-4
Bupati Pesisir Selatan dengan prediket Sangat Berhasil, sebanyak 2 (dua) indikator nilainya Baik dengan prediket Berhasil, sebanyak 1 (satu) indikator nilainya Cukup dengan prediket Cukup Berhasil, 3 (tiga) indikator kinerja nilainya belum diukur karena belum tersedianya data dan program/kegiatan pendukung tahun 2016 dan 1 (satu) indikator nilai targetnya ada pada tahun 2018. 3.3. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 sebagaimana tercantum pada tabel 3.2. selanjutnya pada sub bab ini disajikan analisis capaian kinerja per sasaran strategis untuk mewujudkan misi yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
MISI 1 : MELAKSANAKAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN APARATUR YANG BERSIH DAN RESPONSIF DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
Misi pertama ini memuat beberapa kata kunci yaitu : (1) reformasi birokrasi, (2) SDM yang bersih dan responsive dan (3) peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Capaian yang diharapkan dalam pelaksanaan misi ini adalah terciptanya sumberdaya manusia yang unggul, memiliki keterampilan dan berdaya saing tinggi. Dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas, pelayanan kesehatan menjadi faktor yang sangat penting. SDM berkualitas hanya dapat terbentuk dengan kondisi kesehatan prima. Kesehatan yang prima tentunya akan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berbuat lebih banyak dan lebih produktif. Untuk mewujudkan misi tersebut, , tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut: Tujuan 1 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dari KKN, akuntabel dan berkinerja, serta pelayanan publik yang prima Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, hasil yang akan dicapai ditetapkan dalam sasaran strategis sebagai berikut:
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5
Bupati Pesisir Selatan SASARAN 1.1.1 TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS KKN
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 1.1.1 terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.3. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 1.1.1
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi Capaian ( %)
1.
Penilaian LKD (opini BPK)
opini
WTP
WTP
100
2.
Peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
skala
BB
CC
72,76
3.
Peningkatan nilai LPPD
skor
3037
3037
100
Rata-rata Capaian
90,92
Dari tabel 3.3. dapat dilihat rata-rata capaian 3 (tiga) indikator kinerja sasaran strategis 1.1.1 sebesar 90,92 %. Pencapaian sasaran strategis 1.1.1. termasuk Sangat Berhasil dengan kategori Sangat Baik. 1. Penilaian LKD (opini BPK) Realisasi indikator kinerja ini diukur berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKPD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 yang menyatakan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Berikut tabel Realisasi dan capaian indikator kinerja Penilaian LKD (opini BPK) tahun 2015-2016 : Tabel 3.4. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Penilaian LKD (Opini BPK) Tahun 2015-2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-6
Bupati Pesisir Selatan Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Penilaian LKD (opini BPK)
Satuan
opini
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
WTP
WTP
100
100
Indikator opini BPK merupakan salah satu indikator kualitas akuntabilitas keuangan dilihat dari opini auditor eksternal (BPK) atas penyajian laporan keuangan. Dari tabel 3.3.2 menunjukkan bahwa realisasi kinerja Penilaian LKD (Opini BPK) Tahun 2015-2016 dapat dipertahankan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dalam mencapai target opini BPK ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang mendukung capaian kinerja tersebut antara lain: 1. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah 2. Inventarisasi hasil temuan pengawasan 3. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif 4. Evaluasi Laporan Kinerja SKPD 5. Penilaian Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pengawasan 2. Peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Tingkat akuntabilitas instansi Pemerintah Kab. Pesisir Selatan pada tahun 2016 ditarget dengan nilai BB. Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi melalui Inspektorat Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendapat nilai 50,93% atau dengan predikat CC. Penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil, Pemerintah Kabupten Pesisir Selatan masih banyak memerlukan perbaikan. Berikut komponen hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan : Tabel 3.5. Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-7
Bupati Pesisir Selatan KOMPONEN YANG DINILAI
NO.
BOBOT
NILAI
1
Perencanaan Kinerja
30
16,80
2
Pengukuran Kinerja
25
9,46
3
Pelaporan Kinerja
15
8,66
4
Evaluasi Internal
10
6,16
5
Capaian Kinerja
20
9,86
100
50,93
NILAI HASIL EVALUASI TINGKAT AKUNTABILITAS
CC
Realisasi dan capaian kinerja, peringkat penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel 3.3.4. Tabel 3.6. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Peringkat Penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Satuan
Skala
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
CC
BB
101,78
72,76
Secara umum Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan belum melakukan penerapan SAKIP dimana masih terdapat kelemahan antara lain: 1. Dokumen-dokumen perencanaan kinerja seperti RPJMD dan Renstra pada masingmasing SKPD belum dilengkapi dengan IKU yang relevan dan terukur 2. Prosedur penganggaran SKPD belum sepenuhnya selaras dengan renstra 3. Perjanjian Kinerja belum disusun dari tingkat esselon III dan IV 4. Perjanjian Kinerja belum dilengkapi dengan Rencana Aksi
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-8
Bupati Pesisir Selatan 5. Monitoring dan evaluasi belum dilaksanakan secara konsisten untuk melihat penca[aian realisasi kinerja sesuai dengan rencana aksi dan terget-target yang ingin dicapai 6. Evaluasi masih sebatas pelaksanaan kegiatnan dan penyerapan anggaran belum berorientasi pada Outcame Untuk memperbaiki Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Kab Pessel Tahun 2017 maka, akan dilakukan hal -hal sebagai berikut :. 1. Melakukan review terhadap RPJMD dan Renstra SKPD yang mencakup review tujuan dan sasaran, indikator kinerja utama yang relevan spesifik dan terukur 2. Menerapkan anggaran berbasis kinerja dengan membuat perjanjian kinerja secara berjenjang dari eselon II, III dan IV 3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian kinerja. 3. Peningkatan Nilai LPPD Penyusunan LPPD merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD kepada Pemerintah, LKPj kepada DPRD dan LPPD kepada masyarakat. LPPD merupakan dokumen strategis dalam upaya penciptaan akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan Pemerintah Daerah sekaligus sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Kepala Daerah yang merupakan gabungan kinerja kepala OPD selama satu tahun anggaran yaitu anggaran 2016. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri setiap tanggal 25 April ( Hari Otonomi Daerah), LPPD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 mendapat peringkat ke 3 dari 19 Kab/Kota se Sumbar dengan skor 2.8885 dan untuk tahun 2014 mendapat peringkat ke 2 dari 19 Kab/Kota se Sumbar dengan skor 3,0374 (sangat tinggi). Realisasi indikator kinerja skor hasil peringkat penilaian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diperoleh dari dokumen laporan penyelenggaraan pemerintah daerah tahun 2016 dari Kementerian Dalam Negeri. Untuk menentukan keberhasilan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, Kementerian Dalam Negeri menetapkan 4 kategori prestasi keberhasilan sebagai berikut: NO 1
INDEKS LPPD 3,00<..…≤4,00
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
PRESTASI Sangat Tinggi
III-9
Bupati Pesisir Selatan 2
2,00<…..≤3,00
Tinggi
3
1,00<…..≤2,00 Sedang
Sedang
4
0,00≤…..≤1,00 Rendah
Rendah
Berikut tabel Realisasi dan capaian indikator Peningkatan Nilai LPPD Tahun 2015 – 2016. Tabel 3.7. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Nilai LPPD Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Peningkatan nilai LPPD
Capaian (%)
Satuan
Skor
2015
2016
2015
2016
3,037
3,037
100
100
Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas KKN antara lain : 1.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan
2.
Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan Keuangan Dearah
3.
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota
4. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa dan Nagari 5.
Program Penataan Penguasaan Pemilikan dan Pemanfaatan Tanah Pemda
6. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebujakan Kepala Daerah 7. Program peningkatan pengawasan akuntabilitas kinerja aparatur 8. Program Penataan Kelembagaan dan Penatausahaan Pemda 9. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 10. Program Pemantapan Otonomi Daerah Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp6.560,746,890,00 terealisasi sebesar Rp5,702,939,157,00 atau 86,93%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 13,07 % atau Rp857,807,733,00.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 0
Bupati Pesisir Selatan
SASARAN 1.1.2 TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 1.1.2 terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.8. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 1.1.2
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian ( %)
1.
Indeks Kepuasan Masyarakat
skala
C
B
108.36
2.
Umur Harapan Hidup
Tahun
69,8
68.9
98.71
3.
Rata-rata Lama Sekolah
Tahun
8.62
8.37
97.10
4.
Harapan Lama Sekolah
Tahun
13,51
13.34
98.74
Rata-rata Capaian
100.73
Dari tabel 3.8. dapat dilihat, rata-rata capaian 4 (empat) indikator kinerja sasaran strategis 1.1.2 sebesar 100,73%. Pencapaian sasaran strategis 1.1.2. termasuk Sangat Berhasil dengan kategori Sangat Baik 1. Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan data atau informasi tentang kepuasan masyarakat, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapatan masyarakat, dalam memperoleh pelayanan dari apartur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 1
Bupati Pesisir Selatan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pengukuran kepuasan merupakan elemen penting dalam proses evaluasi kinerja dimana tujuan akhir yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan masyarakat. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan. Kepuasan masyarakat ini dapat dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya pelaksanaan program yang dilaksanakan pemerintah daerah Kabupeten Pesisir Selatan. 2. Umur Harapan Hidup Umur harapan hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas (kematian) menurut umur. Angka ini adalah angka pendekatan yang menunjukkan kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama. Umur harapan hidup merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam menentukan Human Development Index (HDI). Tahun 2016 target indikator Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 69,8 tahun yang berarti usia produktif masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan adalah sampai dengan usia 69,8 tahun. Target yang ditetapkan di tahun 2016 adalah 69,8 tahun dan terealisasi 68,9 tahun dengan tingkat capaian 98,71 %. Realisasi Usia Harapan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan pada periode tahun 2015- 2016 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel 3.9. Tabel 3.9. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Umur Harapan Hidup Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Umur Harapan Hidup
Satuan
Tahun
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
68,90
68,90
98,42
98,71
Sumber : data Dinas Kesehatan Kab Pessel 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 2
Bupati Pesisir Selatan Selain Umur Harapan Hidup, peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh beberapa indikator lainnya seperti angka kematian ibu dan angka kematian, persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit atau puskesmas. Untuk mengetahui perkembangan indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 3.10 Capaian Indikator Makro Urusan Kesehatan Tahun 2015-2016 TARGET NO
INDIKATOR KINERJA
1
2 Usia Harapan Hidup (UHH)
1. 2.
3.
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka
Kematian
4. 5. 6. 7.
8.
Persentase Balita Kekurangan Gizi Pelayanan Kesehatan Lansia K4 Ibu hamil Penanganan komplikasi kebidanan Persalinan Linakes
2015
2016
2015
2016
3
4
5
6
69.8 108/100.000
69.8 102/100.000
68.90 55,2/100.000 KH
68.90 63,4 /100.000 KH
KH
KH
5 Orang
6 orang
23 /1.000
4,6 /1.000 KH
5 /1.000 KH
Bayi
(AKB)
REALISASI
27/1.000 KH KH
KH
42 Orang
48 orang
< 15
<4,8
6.6
3.3
85
86
87.6
87.8
95
90
88.8
90.0
75
80
85.5
77.2
90
90
88.8
92.5
Sumber : Data Dinas Kesehatan Kab Pessel 2016
3. Rata-rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator Rata-rata Lama Sekolah ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 3
Bupati Pesisir Selatan yang ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang dijalankan. Untuk meningkatkan ratarata lama sekolah penduduk, pemerintah telah mencanangkan program wajib belajar 9 tahun atau pendidikan dasar hingga tingkat SLTP. Keberhasilan program pendidikan 9 tahun di Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat dari pencapaian APK, APM dan APS tingkat SD, SMP dan SMA. Berikut perkembangan APK, APM dan APS SD, SMP dan SMA di Kabupaten Pesisir Selatan: Tabel 3.11. Perkembangan target dan realisasi APK,APM dan APS Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Tahun
No.
Uraian
Satuan
2015
Target
3
4
5
2016
Realisasi
Target
Realisasi
Angka Partisipasi Kasar ( APK )
- SD/MI/Paket A
%
124.8
124.22
124.22
124.21
- SMP/MTs/Paket B
%
99.04
101.61
101.61
102.99
- SMA/SMA/MA/
%
90.23
92.52
92.52
92.82
- SD/MI/Paket A
%
99.02
99.12
99.22
99.23
- SMP/MTs/Paket B
%
88.75
89.90
89.90
90.29
- SMA/SMA/MA/
%
76.25
77.82
77.82
77.84
Angka Partisipasi Murni ( APM )
Angka Partisipasi Sekolah ( APS )
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 4
Bupati Pesisir Selatan
- APS 7 - 12 Tahun
%
99.08
99.1
99.5
99.37
- APS 13 - 15 Tahun
%
87.25
87.27
87.89
90.18
- APS 16 - 18 Tahun
%
73.3
73.38
73.61
78.14
Sumber : Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pesisir Selatan, 2017
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perkembangan APK SD, SMP dan SMA di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2015-2016 menunjukkan tren yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian target APK tahun 2015 untuk tingkat SD, dari target 124.8% realisasi 124.22 %, APK SMP dari target 99.04 % realisasi 101.61 dan APK SMA dari target 90,23%, realisasi 92,52%. Begitu juga dengan capaian tahun 2016, untuk APK SD dari target 124,22%, realisasi 124.21%, APK SMP dari target 101.61% realisasi 102.99% dan untuk APK SMA 92.52%, terealisasi 92.82%. Target indikator Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016 adalah 8.62 tahun dan terealisasi 8,37 tahun, dengan capaian kinerja sebesar 97,10 %. Realisasi indikator kinerja angka rata-rata lama sekolah diukur dengan membandingkan lama sekolah penduduk dibagi dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas. Realisasi dan capaian indikator kinerja Rata-rata lama Sekolah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel 3.12 Tabel 3.12. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Rata-rata Lama Sekolah
Tahun
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
8,62
8.37
91,70
97.10
4. Harapan Lama Sekolah Pada tahun 2016, target indikator Harapan Lama Sekolah Kabupaten Pesisir Selatan adalah 13,51 tahun dan terealisasi sebesar 13,34 tahun dengan capaian kinerja sebesar 98,74 %.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 5
Bupati Pesisir Selatan Realisasi dan capaian indikator kinerja Harapan Lama Sekolah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel 3.13. Tabel 3.13. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Harapan Lama Sekolah Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Harapan Lama Sekolah
Satuan
Tahun
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
13.04
13,34
n/a
98,74
Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik antara lain : 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Program Pengadaan Sarana prasarana Rumah Sakit 3. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 4. Program Obat dan Perbekalan kesehatan 5. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 7. Program Perbakan Gizi dan Masyarakat 8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 9. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 10. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit tidak Menular 12. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun 13. Program Pendidikan Menengah 14. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 15. Program Pendidikan Non Formal Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp52.343.762.535,00 terealisasi sebesar Rp43.039.153.756,00 atau 82,22%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 17,78 % atau Rp9.304.608.779,00. MISI 2 :
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 6
Bupati Pesisir Selatan MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEREKONOMIAN DAN INFRASTRUKTUR SOSIAL YANG TERKAIT DENGAN SEKTOR UNGGULAN DAERAH
Pada misi ini terdapat tiga kata kunci yaitu infrastruktur perekonomian, infrastruktur sosial dan sektor unggulan daerah. Infrastruktur perekonomian yang dimaksud pada misi ini adalah pembangunan infrastruktur fisik untuk mendukung kelancaran aktifitas ekonomi masyarakat dalam mengembangkan kawasan perdesaan dan kawasan ekonomi strategis. Pembangunan infrastruktur perekonomian menggunakan prinsip berkelanjutan melalui penerapan infrastruktur hijau sehingga manfaatnya tidak hanya untuk kekinian tetapi juga masa yang akan datang (pembangunan infrastruktur tidak bertabrakan dengan lingkungan dan ekosistem) Infrastruktur sosial yang dimaksud dalam misi ini adalah infrastruktur non fisik dalam bentuk kelembagaan dan sistem yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan ekonomi. Sektor unggulan daerah yang dimaksud dalam misi ini adalah perekonomian masyarakat yang memberikan kontribusi PDRB terbesar (sektor unggulan) yaitu pertanian dan perkebunan, perikanan dan kelautan, pariwisata, perdagangan dan jasa serta industri pengolahan. Untuk mewujudkan misi tersebut, , tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut: Tujuan 1 : Mewujudkan pembangunan infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial dalam mendukung sektor unggulan daerah Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, hasil yang akan dicapai ditetapkan dalam sasaran strategis sebagai berikut: SASARAN 2.1.1 MENINGKATNYA KUANTITAS DAN KUALITAS INFRASTRUKTUR EKONOMI SECARA BERKELANJUTAN
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 2.1.1 terdiri dari 8 (delapan) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini:
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 7
Bupati Pesisir Selatan
Tabel 3.14. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 2.1.1
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
1.
Jalan Kabupaten dengan kondisi baik
%
40
34,22
85,56
2.
Irigasi kondisi baik
%
51,28
47,14
91,93
3.
Rasio elektrifikasi
%
50
89
4.
Akses Sanitasi Layak
%
89
80,79
90,78
5.
Cakupan Air Minum Bersih
%
88
85.37
97.01
6.
Sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi
%
50
419,08
838,16
7.
Kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana
%
70
98,02
140,03
8.
Jumlah kawasan permukiman kumuh
kawasan
23
NA
Rata-rata Capaian
Capaian ( %)
178
NA 216,21
Dari tabel 3.14. dapat dilihat, rata-rata capaian 8 (delapan) indikator kinerja sasaran strategis 2.1.1 sebesar 216,21%. Pencapaian sasaran strategis 1.1.1. termasuk Sangat Berhasil dengan kategori Sangat Baik. 1. Jalan Kabupaten Kondisi Baik Seiring dengan pembangunan, peningkatan kualitas, dan rehabilitasi serta pemeliharaan jalan kabupaten, tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah melaksanakan pembangunan, peningkatan kualitas, dan rehabilitasi serta pemeliharaan jalan. Berikut tabel realisasi panjang jalan kabupaten berdasarkan jenis dan kondisi jalan tahun 20152016: Tabel 3.15. Panjang Jalan Kabupaten berdasarkan Jenis dan Kondisi Jalan Tahun 2015-2016 No
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
Realisasi
III-1 8
Bupati Pesisir Selatan Jenis dan Kondisi Jalan
2015
20 16
(Km) 1.
Baik
2.
(%)
(Km)
(%)
828,45
35,51
798,49
34,22
Sedang
199,7
8,56
202,02
8,66
3.
Rusak
623,33
26,72
653,57
28,01
4.
Rusak Berat
681,7
29,22
679,1
29,11
2.333,18
100,00
2.333,18
100,00
Jumlah Sumber: LKj Dinas Prasjaltarkim, 2017
Dari tabel di atas terlihat bahwa terjadi penurunan kondisi jalan baik dari 828,45 km (35,51%) tahun 2015 menjadi 798,49 km (34,22%) pada tahun 2016 atau terjadi penurunan sebesar 29,96 km (1,28%). Kondisi jalan baik ini telah berubah menjadi kondisi jalan sedang dan jalan rusak. Hal ini terlihat dari bertambahnya jalan dengan kondisi sedang dan rusak. Sedangkan jalan dengan kondisi rusak berat juga mengalami penurunan dari 681,7 km (29,22%) pada tahun 2015 menjadi 679,1 km (29,11%) pada tahun 2016 atau mengalami penurunan sebesar 2,6 m (0,11%). Hal ini disebabkan telah beralihnya peningkatan kondisi jalan dari rusak berat menjadi rusak sedang. Berikut tabel Realisasi dan capaian Jalan Kabupaten kondisi baik tahun 2015-2016 Tabel 3.16. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jalan Kondisi Baik Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Jalan Kabupaten dengan Kondisi Baik
%
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
35,51
34,22
55,25
85,56
=
85,56%
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, data diolah Bappeda, 2017
Capaian Jalan Kabupaten dengan Kondisi Baik tahun 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-1 9
Bupati Pesisir Selatan
2. Irigasi kondisi baik Luasnya lahan pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan mengharuskan memiliki jaringan irigasi yang dapat mengairi persawahan dengan baik. Irigasi memiliki peran penting dalam peningkatan produksi hasil pertanian khususnya padi. Tabel 3.17. Kondisi Irigasi di Kab. Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 No
Kondisi Irigasi
2015
2016
1.
Kondisi aset jaringan irigasi baik (%)
46,42
47,14
2.
Luas areal terdampak jaringan irigasi (Ha)
9.706
9.856
Sumber: Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kondisi aset irigasi dan luas jaringan irigasi. Pada tahun 2015, kondisi aset jaringan irigasi sebesar 46,42% dan meningkat menjadi 47,14%. Begitu juga halnya dengan luas areal terdampak jaringan irigasi. Pada tahun 2015, luas areal terdampak jaringan irigasi seluas 9.706 Ha, meningkat menjadi 9.856 Ha. Berikut tabel Realisasi dan capaian peningkatan irigasi kondisi baik tahun 2015-2016 Tabel 3.18. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Irigasi Kondisi Baik Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
1. Irigasi Kondisi Baik
Capaian (%)
Satuan
%
2015
2016
2015
2016
67
47,14
95,71
91,93
Sumber: data diolah, 2017
Capaian Irigasi Kondisi Baik tahun 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
=
91,93%
III-2 0
Bupati Pesisir Selatan Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 irigasi kondisi baik menurun dari 67% pada tahun 2015 menjadi 47,14%. Hal ini disebabkan kondisi irigasi baik yang dihitung pada tahun 2015 tersebut merupakan irigasi yang ada di kabupaten baik kewenangan pusat, popinsi maupun kewenangan kabupaten. Sedangkan kondisi irigasi pada tahun 2016 dihitung dari yang menjadi kewenangan kabupaten saja. Selain itu, kondisi irigasi pada tahun 2015 tersebut dihitung dari irigasi teknis kondisi baik. Sedangkan yang menjadi kewenangan kabupaten terdiri dari irigasi setengah teknis dan irigasi sederhana. 3. Rasio Elektrifikasi Rasio elektrifikasi merupakan perbandingan jumlah rumah tangga yang berlistrik dengan jumlah rumah tangga keseluruhan. Pemenuhan kebutuhan listrik menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah. Cakupan layanan listrik merupakan perbandingan jumlah kampung yang teraliri listrik dengan jumlah seluruh kampung yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berupaya memberikan keadilan dan kesejahteraan kepada masyarakatnya salah satunya melalui penyediaan listrik.
Berikut tabel Realisasi dan capaian indikator Rasio Elektrifiksi Tahun 2015 – 2016. Tabel 3.19. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Rasio Elektrifikasi Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Rasio Elektrifikasi
Capaian (%)
Satuan
%
Rasio elektrifikasi tahun 2016
2015
2016
2015
2016
89
85
98,8
170,00
=
85 X 100 50
170.00%
4. Akses Sanitasi Layak Fasilitas sanitasi yang layak didefinisikan sebagai sarana yang aman, higienis, dan nyaman, yang dapat menjauhkan pengguna dan lingkungan di sekitarnya dari kontak dengan kotoran manusia. Fasilitas sanitasi yang layak mencakup kloset dengan leher angsa, toilet Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 1
Bupati Pesisir Selatan guyur (flush toilet) yang terhubung dengan sistem pipa saluran pembuangan atau tanki septik, termasuk jamban cemplung (pit latrine) terlindung dengan segel slab dan ventilasi; serta toilet kompos. Berikut data Rumah Tangga menurut jenis sanitasi. Tabel 3.20. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Sarana Sanitasi Tahun 2015 Tahun Jenis Kloset 2015 Leher angsa
88,82
Plengsengan tertutup/tanpa tutup
6,01
Cemplung/cubluk
4,45
Tidak pakai
0,73
Jumlah
100,00
Sumber: Data Inkesra Kabupaten Pesisir Selatan, BPS 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rumah tangga yang menggunakan leher angsa untuk sanitasi sebesar 88,82%, plengsengan tertutup/tanpa tutup sebesar 6,01%, cemplung/cubluk 4,45% dan tidak pakai sebesar 0,73%. Tabel 3.21. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Akses Sanitasi Layak Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Satuan
Akses Sanitasi Layak
Capaian Akses Sanitasi Layak tahun 2016
%
2015
2016
2015
2016
76,6
80,79
80,05
90,78
=
90,78
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa akses sanitasi di kabupaten Pesisir Selatan mengalami peningkatan yaitu dari 76,6% pada tahun 2015 menjadi 80,79% pada tahun 2016 dengan tingkat capaian pada tahun 2016 sebesar 90,78%.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 2
Bupati Pesisir Selatan 5. Cakupan Air Minum Bersih Sistem Penyediaan Air minum (SPAM) di Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan ada yang dikelola oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintahan Nagari. Sistem perpipaan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air minum (PDAM). Sedangkan sistem perpipaan yang dikelola oleh Pemerintahan Nagari melalui SPAM IKK maupun melalui paket PAMSIMAS. Untuk pengelolaan sistem non perpipaan, umumnya dikelola langsung oleh masyarakat secara individu dengan sarana dalam bentuk sumur gali, sistem penampungan air hujan, mata air dan lain-lain. PDAM Kabupaten Pesisir Selatan memanfaatkan mata air sebagai air baku untuk melayani kebutuhan air minum, yakni sebanyak 16 sumber mata air yang dimanfaatkan. Jumlah sambungan yang telah dilayani oleh PDAM pada tahun 2016 sudah mencapai 17.969 sambungan. Selanjutnya program PAMSIMAS yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2008, dalam penyediaan layanan air minum di Kabupaten Pesisir Selatan sudah melayani sebanyak 87 kampung sampai kondisi tahun 2016. Dengan demikian masih separuh dari jumlah kampung yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan yang masih belum mendapatkan pelayanan air minum. Kabupaten Pesisir Selatan memiliki embung sebanyak 4 buah. Embung yang mempunyai daya tampung terbanyak adalah Embung Gunung Malelo Kecamatan Sutera sebanyak 112.000 M3 dengan luas 2,8 Ha. Selanjutnya Embung Amping Parak Sutera dengan volume air 96.000 M3 luas 2,4 Ha, Embung Lubuk Mato Kucing Sutera dengan volume air 72.000 M3, terakhir Embung Lakitan Tengah Lengayang dengan luas 0,8 Ha yang memiliki daya tampung 32.000 M3.
Tabel 3.22. Jumlah Embung di Kabupaten Pesisir Selatan
No.
Nama Waduk/Embung/Situ
Luas
Daya Tampung
1.
Embung Gunung Malelo Kec. Sutera
2,8
112.000
2.
Embung Amping Parak Kec. Sutera
2,4
96.000
3.
Embung Lubuk Mato Kucing Kec.Sutera
1,8
72.000
4.
Embung Lakitan Tengah Kec. Lengayang
0,8
32.000
Berikut data Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 3
Bupati Pesisir Selatan
Tabel 3.23 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun 2015 Tahun No.
Sumber Air Utama untuk Diminum
2015
1
Air Kemasan Bermerk/Isi ulang
7,28
2
Leding Meteran/Eceran
3
Sumur Bor/Pompa
4
Sumur Terlindungi/Tak Terlindungi
58,91
5
Mata Air Terlindungi/Tak Terlindungi
15,41
6
Air Permukaan
10,64 3,88
3,89
Jumlah
100,00
Sumber: Data Inkesra Kabupaten Pesisir Selatan, BPS 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rumah tangga yang menggunakan air kemasaan sebagai sumber air utama untuk diminum sebesar 7,28%, Leding Meteran/Eceran sebesar 10,64%, Sumur Bor/Pompa sebesar 3,88%, Sumur Terlindungi/Tak Terlindungi sebesar 58,91%, Mata Air Terlindungi/Tak Terlindungi sebesar 15,41% dan Air Permukaan sebesar 3,89%. Tabel 3.24. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Cakupan Air Minum Bersih Tahun 2015-2016 Realisasi No. 1.
Indikator Kinerja
Cakupan Air Minum Bersih
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
Satuan %
2015 84
2016 85,37
Capaian (%) 2015 n/a
2016 97,01
III-2 4
Bupati Pesisir Selatan
=
Capaian Akses Air Minum Bersih tahun 2016
x 100 %
97,01
6. Sarana dan Prasarana moda transportasi dan telekomunikasi Sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan kabupaten pesisir selatan. Tanpa moda transportasi dan telekomunikasi maka sulit untuk meningkatkan akses dan menghubungkan antar kampung, nagari dan kabupaten. Berikut data capaian indikator urusan perhubungan dan komunikasi dan informatika Tabel 3.25 Perhitungan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi Tahun
No.
Urusan / Indikator
2016
Satuan Target
1.
Realisasi
Capaian
Sarana dan prasarana Moda Transportasi 1. Jumlah arus penumpang angkutan umum
Penumpang
2. Jumlah uji KIR angkutan umum
Unit
3.
Unit
Jumlah
pelabuhan
laut/udara/terminal bis
3.883.514
3.875.977
99,81
7.500
8.895
118,60
3
3
100,00
4. Angkutan Darat
Unit
0,1
0,23
230,00
5. Kepemilikan KIR angkutan umum
Unit
1,48
23,81
1608,75
30
30
100,00
61.000
61.000
100,00
0,07
2,2
3142,86
0,05
0,26
520,00
2.407.685
2.486.453
103,27
4.007.689
4.112.567
102,62
6. Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
Menit
7. Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
Rp.
8. Pemasangan rambu-rambu
%
9. Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan Jumlah orang/barang terangkut angkutan umum
Meter
10.
Orang yang
11. Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal pertahun
Orang
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 5
Bupati Pesisir Selatan Rata-rata capaian sarana dan prasarana moda transportasi 2.
565,99
Telekomunikasi 1. Jumlah Jaringan Komunikasi
Operator
2
4
200,00
2. Jumlah surat kabar nasional/lokal
Media
62
86
138,71
3. Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Unit
2
13
650,00
4. Website milik Pemerintah Daerah
Situs
2
2
100,00
Rata-rata capaian sarana dan prasarana telekomunikasi
272,18
Rata-rata capaian sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi
419,08
Sumber: Dinas Perhubungan dan Dinas Kominfo, 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi pada tahun 2016 mencapai 419,08%. Pada tahun 2015 capaian sarana dan prasarana moda transportasi dan telekomunikasi tidak dapat diukur karena indikator dan targetnya tidak ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015 Tabel 3.26. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sarana Dan Prasarana Moda Transportasi Dan Telekomunikasi Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Satuan 2015
1.
Sarana dan Prasarana transportasi dan telekomunikasi
Capaian (%)
2016
2015
2016
moda %
NA
419,08
NA
838,16
Sumber: Dinas Perhubungan dan Dinas Kominfo, data diolah 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi sarana dan prasarana transportasi dan telekomunikasi sebesar 419,08% dengan capaian 838,16% dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD 2016-2021. Sedangkan untuk realisasi serta capaian tahun 2015 tidak dapat diukur karena indikator dan target untuk indikator kinerja tersebut tidak ditetapkan dalam RPJMD 2010-2015
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 6
Bupati Pesisir Selatan 7. Kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana Ditinjau dari kondisi Geografis, Geologis dan Hidrometeorologis, Kabupaten Pesisir Selatan termasuk wilayah yang berpotensi mengalami bencana, baik gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, puting beiung, dan kebakaran. Luas wilayah yang berpotensi terkena banjir seluas 174.104,63 Ha dengan penduduk terkena dampak sebanyak 97.314 jiwa. Untuk potensi bencana cuaca ekstri seluas 542.871,59 Ha dengan penduduk terkena dampak sebanyak 303.811 jiwa. Potensi bencana ekstrim dan abrasi seluas 7.234,52 Ha dengan penduduk terkena dampak sebanyak 25.852 jiwa. Potensi bencana longsor seluas 335.173,92 Ha dengan penduduk terkena tampak sebanyak 37.766 jiwa. Selain itu untuk potensi bencana gempa bumi sebanyak 15 kecamatan dan potensi bencana tsunami sebanyak 10 kecamatan dengan penduduk terkena dampak sebanyak 125.659 jiwa. Berikut ini data jenis dan jumlah bencana yang tertangani selama tahun 2015-2016 8. Jumlah Kawasan Permukiman Kumuh Sehubungan dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah maka pada tahun 2017 urusan Perumahan dan kawasan permukiman dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan yang merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru dibentuk. Untuk itu pengukuran indikator jumlah kawasan permukiman kumuh baru akan dilaksanakan pada tahun 2017 seiring dengan beroperasinya OPD dimaksud. Sehingga dalam hal ini, indikator kinerja jumlah kawasan permukiman kumuh tidak dilakukan pengukuran dalam penilaian kinerja tahun 2016. Tabel 3.27. Jumlah kejadian bencana dan yang tertangani Tahun 2015-2016 No
Jenis Bencana
Jumlah Kejadian (kali) 2015
1
Disambar Petir
2
Yang tertangani (kali)
2016
2015
2016
0
0
0
0
Kebakaran
46
38
42
36
3
Banjir
11
12
11
12
4
Longsor
5
3
5
3
5
Abrasi Pantai
1
1
1
1
6
Puting Beliung
4
5
4
5
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 7
Bupati Pesisir Selatan 7
Angin Badai
0
4
0
4
8
Orang Hilang/Hanyut
16
13
16
13
9
Diserang Hewan
0
1
0
1
10
Keracunan Makanan
0
0
0
0
11
Gempa
0
2
0
2
12
Tertimpa Pohon
9
22
9
22
92
101
88
99
Total Kejadian
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah, 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 jumlah kejadian bencana sebanyak 92 kali kejadian dan yang tertangani sebanyak 88 kali bencana. Bencana yang tidak tertangani yaitu bencana kebakaran sebanyak 4 kali. Hal ini disebabkan karena keterlambatan dalam melaporkan kejadian bencana tersebut. Pada tahun 2016 jumlah kejadian bencana sebanyak 101 kali bencana dan yang tertangani sebanyak 99 kali bencana. Bencana yang tidak tertangani yaitu bencana kebakaran sebanyak 4 kali. Hal ini juga disebabkan karena keterlambatan dalam melaporkan kejadian bencana tersebut. Untuk menangani kejadian bencana tersebut, dibutuhkan peralatan dan perlengkapan yang cukup. Berikut data jenis perlengkapan/peralatan dalam penanganan bencana. Tabel 3.28. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Kejadian Bencana yang Bisa Ditangani Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Kejadian Bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana
Capaian (%)
Satuan
%
2015
2016
2015
2016
95,7
98,02
NA
140,03
Sumber: BPBD, 2017
Capaian Kejadian Bencana yang bisa ditangani sesuai standar = kapasitas bencana tahun 2016
140,03%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 realisasi kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana sebesar 95,7%, namun tingkat capaiannya tidak Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 8
Bupati Pesisir Selatan bisa diukur karena target untuk indikator tersebut tidak tercantum dalam RPJMD Tahun 2010-2015. Pada tahun 2016, realisasi kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana sebesar 98,02% dengan tingkat capaian sebesar 140,03%. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Infrastruktur Ekonomi Secara Berkelanjutan antara lain : 1
Program Pembangunan jalan dan Jembatan
2
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan jalan dan jembatan
3
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
4
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
5
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
6
Program Lingkungan Sehat Perumahan
7
Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
8
Program Lingkungan Sehat Perumahan
9
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
10
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
11
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
12
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
13
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
14
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan bermotor
15
Program Peningkatan Pelayanan Terminal dan Perpakiran
16
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
17
Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
18
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
19
Program Kesiapsiagaan
20 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 21
Program peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dan Pemangku Lainnya dalam Pengurangan resiko Bencana
22
Program penanganan Tanggap Darurat
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-2 9
Bupati Pesisir Selatan Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp169.661.502.454,00 terealisasi sebesar Rp166.635.413.695,00 atau 98,22%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 1,78% atau Rp3.026.088.489,00.
SASARAN 2.1.2 MENINGKATNYA KUANTITAS DAN KUALITAS INFRASTRUKTUR SOSIAL
Tabel 3.29. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 2.1.2
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
1.
Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi
%
25
25,94
Capaian ( %) 103,76
Rata-rata Capaian
103,76
Dari tabel 3.29. dapat dilihat, rata-rata capaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran strategis 2.1.2 sebesar 103,76.%. Pencapaian sasaran strategis 1.1.1. termasuk Sangat berhasil dengan kategori Sangat baik. Jenis kelembagaan ekonomi masyarakat yang dimaksud dalam sasaran di atas yaitu UPK, BUMNag, BUMNag Bersama. Berikut ini tabel kelembagaan ekonomi masyarakat. Tabel 3.30. Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Tahun 2016 No.
Jenis Kelembagaan
Target
1
UPK
2
Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag)
3
Badan Usaha Milik Nagari Bersama Jumlah
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
(BUMNag)
Realisasi 15
15
180
40
15
212
0
55
III-3 0
Bupati Pesisir Selatan Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan KB, 2017
Dari data di atas terlihat bahwa dari 212 kelembagaan ekonomi masyarakat yang ditargetkan tahun 2016, baru 55 kelembagaan ekonomi masyarakat yang sudah terbentuk dan terbina atau 25, 94%.
Tabel 3.31. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat Untuk Mendukung Infrastruktur Ekonomi Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi
%
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
NA
25,94
NA
103,76
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan KB, 2017
Capaian Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk = mendukung infrastruktur ekonomi tahun 2016
103,76%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian realisasi dan target indikator Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi tidak dapat diukur karena indikator ini tidak termasuk dalam RPJMD 2010-2015. Pada tahun 2016, Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi ditargetkan sebesar 25% dan realisasi sebesar 25,94% dengan capaian kinerja 103,76%. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Infrastruktur Sosial antara lain : 1. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan/Nagari 2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan/Nagari
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3 1
Bupati Pesisir Selatan Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp129.514.600,00 terealisasi sebesar Rp124.242.007,00 atau 95,93%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 4,07% atau Rp5.272.593,00. MISI 3 : MEWUJUDKAN KEHIDUPAN BERAGAMA YANG RUKUN, TOLERAN DAN MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI BUDAYA ABS-SBK
Misi ini mengandung dua kata kunci yaitu (1) mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan toleran dan (2) mengembangkan nilai budaya ABSSBK. Yang dimaksud dengan kehidupan beragama yang rukun dan toleran dalam misi ini adalah adanya saling menghargai dalam hal membangun hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan manusia. Yang dimaksud dengan nilai budaya ABS-SBK merupakan perwujudan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat berbangsa dan bernegara yang menjadi nilai substantif dalam pelaksanaan pembangunan. Nilai substantif tersebut yakni nilai Kebenaran, Kejujuran, Keadilan yang indikator pengamalannya terekam dalam Praktek Ibadah, Pola Pandang dan Karakter Masyarakatnya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan misi tersebut, tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut: Tujuan 1 : Mewujudkan perubahan sikap mental masyarakat, revitalisasi kelembagaan agama dan kelembagaan sosial kemasyarakatan sesuai nilai-nilai agama, adat, budaya dan kearifan lokal Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, hasil yang akan dicapai ditetapkan dalam sasaran strategis sebagai berikut:
NILAI
SASARAN 3.1.1 TERWUJUDNYA PELAKSANAAN REVOLUSI MENTAL, SESUAI DENGAN NILAIAGAMA, ADAT, BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3 2
Bupati Pesisir Selatan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 3.1.1 terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.32. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 3.1.1 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian ( %)
1.
Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal
dokumen
-
-
-
Rata-rata Capaian
-
1. Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal Indikator Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal pada tahun 2016 tidak ditargetkan, dan baru pada tahun 2018 indikator ini menjadi target kinerja daerah. Artinya untuk indikator lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal tidak kita lakukan pengukuran dalam penilaian kinerja tahun 2016.
SASARAN 3.1.2 BUDAYA
TERWUJUDNYA PENGUATAN KELEMBAGAAN AGAMA, ADAT DAN
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 3.1.2 terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.33. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 3.1.2
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3 3
Bupati Pesisir Selatan No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian ( %)
1.
Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan agama
%
60
NA
NA
2
Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya
%
60
NA
NA
Pelestraian Nilai-nilai Seni dan Budaya
%
60
50
83,33
Rata-rata Capaian
83,33
Dari tabel 3.33. dapat dilihat, rata-rata capaian 3 (tiga) indikator kinerja sasaran strategis 3.1.2 sebesar 83,33%. Pencapaian sasaran strategis 3.1.2. termasuk Berhasil dengan kategori Baik. 1. Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan agama Untuk mengukur tingkat kemampuan dan kualitas pemangku adat dan agama ditengah masyarakat memerlukan kajian khusus, karena individu yang dilibatkan dan akan dinilai adalah tokoh masyarakat dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda serta belum ada standarisasi bagi pemangku adat dan agama dalam hal tingkat pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, indikator ini masih dilakukan pengkajian oleh OPD terkait sehingga indikator ini belum dijadikan target pencapaian kinerja tahun 2016. 2. Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya Kondisi yang sama juga berlaku untuk indikator lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya. Sampai saat ini, di Kabupaten Pesisir Selatan telah memiliki 37 Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan 1 Lembaga Kerapatan Adat Alam Mingkabau (LKAAM). Penilaian untuk indikator ini masih belum dilaksanakan karena memerlukan kajian khusus terkait kelembagaan dan program kegiatan pendukungnya. Hal ini berkaitan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang memerlukan penyamaan persepsi terhadap pembinaan desa (Pemerintahan Nagari/Desa) dengan Nagari (bagian dari struktur kemasyarakatan yang sudah ada) oleh OPD yang terkait. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pada tahun 2016 belum dilakukan pengukuran dalam penilaian kinerja tahun 2016.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3 4
Bupati Pesisir Selatan 3. Pelestarian Nilai-nilai Seni dan Budaya Kebudayaan merupakan bentuk jati diri masyarakat. Untuk itu pentimg dipertahankan karena kebudayaan mempunyai daya tangkal terhadap masuknya budaya asing yang dapat diakses oleh masyarakat melalui berbagai sumber. Selain itu, kebudayaan dan nilai seni tidak hanya bertujuan melindungi dan mengembangkan kebudayaan dan pelestarian nilainilai seni, tetapi juga merupakan aset yang bernilai tinggi bagi kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Berikut data jumlah cagar budaya di Kabupaten Pesisir Selatan. Tabel 3.34. Cagar Budaya Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 NO
NAMA
SATUAN
JUMLAH
1
Benda Cagar Budaya
Buah
104
2
Bangunan Cagar Budaya
Unit
7
3
Situs Cagar Budaya
Lokasi
21
4
Kawasan Cagar Budaya
Kawasan
5
5
Museum Lokal
Unit
1
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Dai tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat sebanyak 104 buah benda cagar budaya, 7 unit bangunan cagar budaya, 21 lokasi situs cagar budaya, 5 kawasan cagar budaya dan 1 unit museum lokal. Selain cagar budaya, kabupaten pesisir selatan memiliki gedung dan sanggar seni serta pelaksanaan festival dalam upaya pelestarian nilai-nilai seni. Berikut data dalam upaya pelestarian nilai-nilai seni. Tabel 3.35. Gedung dan Group Seni serta pelaksanaan Festival Seni Tahun 2016 NO
NAMA
SATUAN
JUMLAH
1
Jumlah Gedung Kesenian
Unit
1
2
Jumlah Group Kesenian
Group
67
Kali
1
3 Festival Sumarak Pasisia Selatan Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3 5
Bupati Pesisir Selatan
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa Kabupaten Pesisir Selatan memiliki 1 unit gedung kesenian dan 67 group kesenian. Selain itu dalam ragka pelestarian nilai-nilai seni juga dilaksanakan festival Sumarak Pasisia Selatan. Tabel 3.36 Perkembangan Data Capaian Makro Urusan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Tahun No.
Uraian
2015
Satuan target
1
Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air
Unit
2
Pelaksanaan Pekan Seni Budaya Pesisir Selatan
Kegiatan
2016
realisasi
target
Realisasi
13
13
13
13
1
1
1
1
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pengelolaan dan pengembangan peninggalan sejarah dan pelaksanaan kegiatan seni dan budaya dapat terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari capaian target yang ditetapkan pada tahun 2015-2016 dapat direalisasikan. Ini berarti bahwa adanya perhatian pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam pelestarian nilai-nilai seni dan budaya. Berikut realisasi capaian indikator Pelestarian Nilai-nilai seni dan budaya. Tabel 3.37. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Pelestarian Nilainilai Seni dan Budaya Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Satuan 2015
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
2016
2015
2016
III-3 6
Bupati Pesisir Selatan
1.
Pelestarian Nilai-nilai Seni dan Budaya
%
50
50
100
83,33
Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya penguatan kelembagaan agama, adat dan budaya antara lain : 1. Program Pengelolaan kekayaan budaya Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp2.234.038.520,00 terealisasi sebesar Rp2.217.526.790,00 atau 99,26%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 0,74% atau Rp16.511.730,00.
MISI 4 : MENINGKATKAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pada misi ini terdapat tiga kata kunci yaitu (1) Peningkatan produksi; (2) peningkatan nilai tambah; dan (3) pembangunan berkelanjutan. Peningkatan produksi yang dimaksud dalam misi ini adalah peningkatan produksi pertanian/perkebunan, perikanan dan kelautan, serta peternakan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan petani dan nelayan. Upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dapat dicapai melalui pemanfaatan faktor-faktor produksi secara efisien dan skala ekonomi, diantaranya dengan cara: (1). Intensifikasi, yaitu meningkatkan produksi dengan cara menambah faktor-faktor produksi yang digunakan; (2). Ekstensifikasi, yaitu meningkatkan produksi dengan cara memperluas atau menambah faktor produksi; (3). Diversifikasi, yaitu meningkatkan produksi dengan cara menambah jenis dan keanekaragaman produksi; dan (4). Rasionalisasi, yaitu meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mewujudkan misi tersebut, tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3 7
Bupati Pesisir Selatan
Tujuan 1 : Mewujudkan produk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan jasa pariwisata yang berdaya saing melalui peran koperasi, UMKM dan industri Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, hasil yang akan dicapai ditetapkan dalam sasaran strategis sebagai berikut: SASARAN 4.1.1
MENINGKATNYA PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN SERTA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 4.1.1 terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini:
Tabel 3.38. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 4.1.1
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-3 8
Bupati Pesisir Selatan No.
Indikator Kinerja
1.
Peningkatan Produksi Utama
Dari 3.38. dapat 2.
Satuan
Target
Realisasi
Capaian ( %) 149,28
a. Padi
ton
322.752
274.124
84,93
b. Jagung
ton
111.808
161.981
144,87
c. Daging
Kg
1.205.295
3.812.986
316,35
d. Telur
Kg
1.580.747
1.645.104
104,07
e.Ikan
ton
48.500
46.650
96,19
%
78,00
72,90
93,46
Skor Pola Pangan Harapan
Rata-rata Capaian
tabel
121,37
dilihat, rata-rata capaian 2 (dua) indikator kinerja sasaran strategis 4.1.1 sebesar 121,37%. Pencapaian sasaran strategis 4.1.1. termasuk Sangat Berhasil dengan kategori Sangat Baik. 1. Peningkatan Produksi Utama Dari penjelasan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi lebih tinggi dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan beserta stakeholder terkait. a. Padi Produksi Padi di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2015 sebesar 317.373 ton. Sedangkan tahun 2016 padi yang dihasilkan sebesar 274.124 ton. Jika dilihat dari produktivitasnya, di tahun 2015 produktivitas padi mencapai 50,92 Kw/Ha dan ditahun 2016 produktivitasnya meningkat menjadi 51,63 Kw/Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.39 Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Tahun No.
Uraian
Satuan
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
2015
2016
III-3 9
Bupati Pesisir Selatan 1.
Produksi
Ton
2.
Produktivitas
317.373
274.124
50,92
51,63
Kw/Ha
Sumber : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Tahun 2017
b. Jagung Produksi jagung Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 sebesar 108.894 ton, meningkat menjadi 161.981 ton di tahun 2016. Sedangkan untuk produktivitas jagung ditahun 2016 sebesar 81,62 Kw/Ha dan ditahun 2015, produktivitas jagung sebesar 84,31 Kw/Ha. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.40 Perkembangan Produksi dan Produktivitas Jagung di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Tahun No.
Uraian
1.
Produksi
2.
Produktivitas
Satuan
ton Kw/Ha
2015
2016
108.894
161.981
84,31
81,62
Sumber : Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Tahun 2017
Adapun jumlah irigasi yang mendukung capaian produksi padi dan jagung tahun 2016 berjumlah 9 paket dengan cakupan areal lebih kurang 2.728 Ha yang bersumber dari dana APBD dan APBN dengan rincian sebagai berikut : 1. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Bayang sebanyak 9 kelompok dengan cakupan areal 243 Ha; 2. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan IV Jurai sebanyak 7 kelompok dengan cakupan areal 280 Ha; 3. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Batang Kapas sebanyak 5 kelompok dengan cakupan areal 184 Ha;
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-4 0
Bupati Pesisir Selatan 4. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Sutera sebanyak 13 kelompok dengan cakupan areal 530 Ha; 5. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Lengayang sebanyak 11 kelompok dengan cakupan areal 305 Ha; 6. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Ranah Pesisir sebanyak 11 kelompok dengan cakupan areal 456 Ha; 7. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Linggo Sari Baganti sebanyak 11 kelompok dengan cakupan areal 450 Ha; 8. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Airpura sebanyak 6 kelompok dengan cakupan areal 165 Ha; 9. Pembangunan/rehabilitasi/pengembangan jaringan irigasi di Kecamatan Ranah IV Hulu Tapan sebanyak 4 kelompok dengan cakupan areal 116 Ha. c. Daging Persentase peningkatan produksi daging dari tahun 2015 ke 2016 mengalami peningkatan yang cukup besar. Namun untuk tahun 2016 produksi daging meningkat sesuai dengan target yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya peningkatan produksi daging, populasi ternak dan konsumsi daging pada tahun 2015-2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.41 Perkembangan Produksi Daging dan Populasi Ternak di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Tahun No.
Uraian
1.
Produksi Daging Sapi Potong
2.
Populasi Ternak
Satuan
Kg
2015
2016
1.173.571
3.812.986
a. Sapi Potong
Ekor
80.146
80.851
b. Kerbau
Ekor
8.271
8.336
c. Kambing
Ekor
41.699
41.711
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-4 1
Bupati Pesisir Selatan 3.
Konsumsi Daging a. Sapi Potong
Kg
1.173.571
1.205.295
b. Kerbau
Kg
46.204
47.542
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tahun 2017
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa populasi ternak (Sapi, Kerbau dan Kambing) meningkat untuk masing-masing ternak di tahun 2016. Begitu juga untuk konsumsi daging (Sapi Potong dan Kerbau) juga mengalami peningkatan di tahun 2016. d. Telur Produksi telur unggas (Ayam Buras, Ayam Ras Petelur dan Itik) meningkat dari 1.544.552 kg di tahun 2015 menjadi 1.645.104 kg di tahun 2016. Persentase peningkatan produksi telur juga naik menjadi 6,51% di tahun 2016. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.42. Perkembangan Produksi dan Persentase Produksi dan Konsumsi Telur serta Populasi Unggas di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Tahun No. 1.
2.
Uraian
Satuan
Produksi Telur Unggas
2015
2016
1.544.552
1.645.104
a. Ayam Buras
Kg
327.524
327.624
b. Ayam Ras
Kg
542.508
615.012
c. Itik
Kg
674.520
702.468
%
(3,53)
6,51
ton
1.064,39
1.120,31
a. Ayam Buras
ekor
779.819
785.356
b. Ayam Ras
ekor
85.300
89.565
Persentase Produksi Telur
3.
Konsumsi Telur
4.
Populasi Ternak
Peningkatan
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-4 2
Bupati Pesisir Selatan c. Itik
ekor
147.921
149.400
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tahun 2017
Dari tabel diatas terlihat peningkatan produksi telur dari -3,53 % ditahun 2015 menjadi 6,51% di tahun 2016, sedangkan untuk populasi unggas dan konsumsi daging dan telur mengalami peningkatan di tahun 2016. e. Ikan Kabupaten Pesisir Selatan merupakan daerah kepulauan yang kaya akan hasil laut, terutama ikan. Perikanan yang ada di Pesisir Selatan terdiri dari Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap. Berikut perkembangan produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap Tabel 3.43 Perkembangan Produksi Perikanan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 No.
1
Indikator
Satuan
Tahun 2015
2016
Produksi Perikanan
Ton
44.324
46.650
a. Perikanan Budidaya
Ton
10.327
12.210
b. Perikanan Tangkap
Ton
33.997
34.439,9
Sumber : Dinas Perikanan, Tahun 2017
Produksi Perikanan Tangkap tahun 2015 sebesar 33.997 ton, meningkat menjadi 34.439,9 ton di tahun 2016. Perikanan tangkap naik sebesar 422,9 ton dari tahun 2015 ke tahun 2016. Produksi perikanan budidaya ditahun 2016 sebesar 12.210 ton dari 10.327 ton di tahun 2015. Tabel 3.44 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Utama Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Satuan 2015
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
2016
2015
2016
III-4 3
Bupati Pesisir Selatan
1.
Peningkatan Produksi Utama a. Padi
Ton
317.569
274.124
111,06
84,93
b. Jagung
Ton
108.976
161.981
73,24
144,87
c. Daging
Kg
1.173.571 1.205.295
100
100
d.Telur
Kg
1.558.945 1.580.747
99,85
100
e. Ikan
Ton
84,05
96,19
44.324
46.650
Dari tabel diatas untuk peningkatan produksi utama yang terdiri dari Padi, Jagung, Daging, Telur dan Ikan, rata-rata meningkat dari tahun 2015 ke tahun 2016, kecuali Padi. Produksi Padi turun dari 317.569 ton di tahun 2015 menjadi 274.124 ton di tahun 2016. Untuk produksi Jagung, capaiannya diatas 100% yaitu sebesar 144,87%. 2. Skor Pola Pangan Harapan Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 pengganti Undang-Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996, yang dibangun berdasarkan kedaulatan dan kemandirian pangan. Pola Pangan Harapan adalah susunan beragam pangan atau kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya baik secara absolut maupun relative terhadap total energi baik dalam hal ketersediaan maupun konsumsi pangan, yang mencakup kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, aroma dan cita rasa. Tabel 3.45 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Skor Pola Pangan Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Skor Pola Pangan Harapan
Capaian (%)
Satuan
%
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
2015
2016
2015
2016
77,2
72,90
100,26
93,46
III-4 4
Bupati Pesisir Selatan Skor Pola Pangan Harapan tahun 2016 adalah 72,90% dibandingkan tahun 2015 sebesar 77,2%. Menurut ketetapan apabila skor aktual kelompok bahan pangan per-hari memang sudah diatas Angka Kecukupan Energi, namun keberagaman dan keseimbangan konsumsi masyarakat perlu dilakukan penyadaran kepada masyarakat tentang penting keragaman dalam pemenuhan zat gizi yang dibutuhkan tubuh karena tidak ada satu jenis pangan yang mampu memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh yang sangat beragam. Pencapaian produksi ini didukung oleh 2 program/kegiatan. Program yang pertama yaitu Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Total anggaran untuk program ini yaitu Rp3.855.278.943,00 dan terealisasi sebesar Rp3.716.731.893,00 atau sebesar 96,41%. Program kedua yaitu Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian Total anggaran untuk program kedua ini yaitu Rp3.512.614.077,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp3.452.440.859,00 atau sebesar 98,29 %. Pencapaian produksi jagung ini didukung oleh Program Peningkatan Pertanian/Perkebunan total anggaran Rp8.882.802.800,00 dan Rp8.858.309.350,00 atau sebesar 99,72%.
Produksi terealisasi
Pencapaian produksi dan peningkatan produksi daging, populasi ternak dan konsumsi daging ini didukung oleh 2 program, yaitu : 1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. 2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. Pencapaian produksi dan peningkatan produksi telur unggas, populasi unggas dan konsumsi daging dan telur ini didukung oleh 2 program, yaitu : 1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. 2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. Ada 3 program yang mendukung produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya, yaitu: 1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap 2. Program Peningkatan Produksi Perikanan 3. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-4 5
Bupati Pesisir Selatan Adapun program yang mendukung indikator kinerja ini adalah Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat dengan anggaran Rp639.971.540,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp586.791.066,00 atau 91,69%. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian, Perkebunan, Peternakan serta Kelautan dan Perikanan tersebut diatas didukung oleh dana sebesar Rp8.823.642.384,00 terealisasi sebesar Rp8.423.259.310,00 atau 95,46%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp391.384.074,00 atau 4,44%. SASARAN 4.1.2 TERWUJUDNYA INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN, PERIKANAN MELALUI PENGEMBANGAN KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 4.1.2 terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja, dengan capaian indikator kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.46 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 4.1.2 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian ( %)
1.
Jumlah Sentra Industri
Unit
13
13
100
2.
Jumlah Sentra Perdagangan
Unit
15
15
100
3.
Jumlah Koperasi aktif yang melakukan RAT
%
50
31,67
63,34
Unit
4.500
4.
Jumlah UMKM
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
4.442
98,71
III-4 6
Bupati Pesisir Selatan Rata-rata Capaian
90,51
Dari tabel 3.46. dapat dilihat, rata-rata capaian 4 (empat) indikator kinerja sasaran strategis 4.1.2 sebesar 90,51%. Pencapaian sasaran strategis 4.1.2. termasuk Sangat Berhasil dengan kategori Sangat Baik. 1. Jumlah Sentra Industri Industri adalah suatu usaha kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Untuk data pertumbuhan industri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.47 Pertumbuhan Industri Kecil Menengah di Kab. Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Jumlah IKM (unit) No.
Kecamatan
Tahun 2015
Tahun 2016
1
Koto XI Tarusan
300
455
2
Bayang
258
317
3
IV Nagari Bayang Utara
33
65
4
IV Jurai
194
238
5
Batang Kapas
91
116
6
Sutera
129
221
7
Lengayang
88
152
8
Ranah Pesisir
42
42
9
Linggo Sari Baganti
39
126
10
Airpura
9
9
11
Pancung Soal
30
31
12
Ranah Ampek Hulu Tapan
3
4
13
Basa Ampek Balai Tapan
26
71
14
Lunang
14
26
15
Silaut
21
28
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-4 7
Bupati Pesisir Selatan Jumlah
1277
1901
Sumber : Dinas Koperasi UMKM, Perindag, 2017
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kaupaten Pesisir Selatan tersebar diseluruh kecamatan. IKM paling banyak berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, yakni 455 unit di tahun 2016. Ini sesuai dengan pengembangan pariwisata yang sedang gencarnya di kecamatan tersebut, sehingga menumbuhkan IKM yang cukup besar. Sedangkan IKM yang sedikit berada di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan yang hanya memiliki 4 IKM di tahun 2016.
Tabel 3.48 Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Tah un Keterangan
Satuan
Jumlah Tenaga Kerja
Orang
2015
2016
5.514
7.531
Sumber : Dinas Koperasi UMKM, Perindag, 2017
Jumlah tenaga kerja tahun 2015 sebanyak 5.514 orang, meningkat menjadi 7.531 orang di tahun 2016. Tabel 3.49 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Sentra Industri Tahun 2015-2016 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
Realisasi
Capaian (%)
III-4 8
Bupati Pesisir Selatan
1.
Jumlah sentra industri
Unit
2015
2016
2015
2016
13
13
100
100
Jumlah sentra industri tahun 2015 dan 2016 sebanyak 13 unit dengan capaian 100%. Dengan kata lain tidak ada penambahan IKM ditahun 2016. 2. Jumlah sentra perdagangan Kabupaten Pesisir Selatan memiliki Pasar Kabupaten sebanyak 10 unit, Pasar Serikat sebanyak 4 unit, Pasar Nagari sebanyak 36 unit dan Pasar Dalam Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 50 unit. Tabel 3.50 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Sentra perdagangan Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Jumlah sentra perdagangan
Capaian (%)
Satuan
Unit
2015
2016
2015
2016
15
15
100
100
Jumlah sentra perdagangan tahun 2015 dan 2016 sebanyak 15 unit dengan capaian 100%. Tidak ada penambahan sentra perdagangan di tahun 2016.
3. Jumlah koperasi aktif yang melakukan RAT Jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 sebanyak 297 unit, meningkat menjadi 333 koperasi di tahun 2016. Dari jumlah koperasi 297 unit di tahun 2015, yang aktif sebanyak 185 koperasi. Sedangkan tahun 2016 dari 333 koperasi yang ada di tahun 2016, yang aktif sebanyak 221 unit. Koperasi yang aktif di Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 62% di tahun 2015, meningkat menjadi 66% di tahun 2016. Dari 297 koperasi yang ada di tahun 2015, yang melakukan Rapat
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-4 9
Bupati Pesisir Selatan Anggota Tahunan (RAT) hanya 66 unit, sedangkan di tahun 2016 dari 333 koperasi yang melakukan RAT sebanyak 70 unit. Tabel 3.51 Perkembangan Koperasi di Kabupaten Pesisir Selatan yang melakukan RAT Tahun 2015-2016 No.
Indikator
Satuan
1
Jumlah Koperasi
2
Jumlah Koperasi Aktif
3
Persentase Koperasi Aktif
4
Jumlah Koperasi Melakukan RAT
yang
Tahun 2015
2016
Koperasi
297
333
Unit
185
221
%
62
66
Unit
66
70
Sumber : Dinas Koperasi UMKM, Perindag, 2017
Tabel 3.52 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Koperasi aktif yang melakukan RAT Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Jumlah koperasi aktif yang melakukan RAT
Satuan
%
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
40
31,67
63,49
63,34
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, jumlah koperasi aktif yang melaksanakan RAT di tahun 2015 40% dengan capaian 63,49%. Sedangkan tahun 2016, jumlah koperasi yang melaksanakan RAT sebesar 32% dengan capaian 63,34%. 4. Jumlah UMKM UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yaitu industri rumah tangga memiliki jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang, usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki tenaga kerja 20 sampai 99 orang.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 0
Bupati Pesisir Selatan
Tabel 3.53 Perkembangan Jumlah UMKM di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Jenis UMKM
Satuan
2015
2016
1.
Mikro
Unit
3313
3313
2.
Kecil
Unit
1093
1093
3.
Menengah
Unit
34
36
Sumber : Dinas Koperasi UMKM, Perindag, 2017
Dari tabel diatas, dapat dilihat jumlah UMKM di tahun 2015 sebanyak 4.440 unit, meningkat 2 unit menjadi 4.442 unit di tahun 2016. Sedangkan jumlah UMKM yang dibina sebanyak 60 unit pada tahun 2016. Tabel 3.54 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah UMKM Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Jumlah UMKM
Satuan
Unit
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
1.050
4.442
87,5
98,71
Jumlah UMKM yang terealisasi di tahun 2015 sebanyak 1.050 unit, dengan capaian 87,50 %, dan ditahun 2016 meningkat menjadi 4.442 unit dengan capaian 98,71%. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Industri Pengolahan dan Pemasaran ProdukProduk Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan Melalui Pengembangan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yaitu : 1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 2) Program Kemampuan Teknologi Industri IKM. 3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 1
Bupati Pesisir Selatan 4) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. 5) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 6) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Industri Pengolahan dan Pemasaran ProdukProduk Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan Melalui Pengembangan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan tersebut diatas didukung oleh dana sebesar Rp9.153.603.214,00 terealisasi sebesar Rp8.053.674.026,00 atau 87,98%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 12,02% atau Rp1.099.929.188,00.
SASARAN 4.1.3 TERWUJUDNYA PESISIR SELATAN MENJADI DESTINASI UTAMA PARIWISATA SUMATERA BARAT
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 4.1.3 terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.55 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 4.1.3 No.
1.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian ( %)
a. Wisatawan Nusantara (Wisnu)
Orang
2.100.000
1.980.000
94,21
b. Wisatawan Mancanerga (Wisman)
Orang
1.650
1.500
90,91
Jumlah kunjungan wisatawan
Rata-rata Capaian
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
92,60
III-5 2
Bupati Pesisir Selatan Dari tabel 3.55. dapat dilihat, rata-rata capaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran strategis 4.1.3 sebesar 92,60%. Pencapaian sasaran strategis 4.13.2. termasuk Sangat Berhasil dengan kategori Sangat Baik. a. Jumlah Wisatawan Nusantara Wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya. Wisatawan terbagi dua, wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Jumlah wisatawan nusantara (Wisnu) tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2.000.000 orang dan terealisasi sebanyak 2.000.000 orang. Sedangkan untuk tahun 2016, jumlah wisnu ditargetkan sebanyak 2.100.000 orang dan terealisasi sebesar 1.980.000 orang. b. Jumlah Wisatawan Mancanegara Untuk wisatawan mancanegara (Wisman) tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2.000 orang dan realisasi sebanyak 1.600 orang. Sedangkan untuk tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara ditargetkan sebanyak 1.650 orang dan realisasi sebanyak 1.500 orang. Tabel 3.56. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Capaian (%)
Satuan 2015
2016
2015
2016
Jumlah kunjungan wisatawan
a. Wisatawan Nusantara
Orang
2.000.000
1.980.000
100
94,29
b. Wisatawan Mancanegara
Orang
1.600
1.500
80
90,91
Dari tabel dapat dilihat pada tahun 2015, realisasi Wisatawan Nusantara (Wisnu) yang datang ke Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 2.000.000 dengan capaian 100%. Sedangkan di tahun 2016, realisasi Wisnu sebesar 1.980.000 dengan capaian 94,29%.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 3
Bupati Pesisir Selatan Untuk realisasi Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 1.600 orang dengan capaian 80%. Sedangkan pada tahun 2016, realisasi wisman sebanyak 1.500 orang dengan capaian 90,91%. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Pesisir Selatan Menjadi Destinasi Utama Pariwisata Sumatera Barat antara lain : 1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp3.275.844.108,00 terealisasi sebesar Rp2.059.755.092,00 atau 62,88%. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 37,12% atau Rp1.216.089.016,00. MISI
5:
MENINGKATKAN PERAN STRUKTUR SOSIAL DALAM RANGKA MENGURANGI TINGKAT KEJAHATAN, KRIMINALITAS DAN PEREDARAN OBAT-OBATAN TERLARANG
Misi lima memuat dua kata kunci yaitu (1) peran struktur sosial; dan (2) pengurangan tingkat kejahatan, kriminalitas dan peradaran obat-obatan terlarang. Peran struktur sosial yang dimaksud dalam misi ini merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan prilaku dalam masyarakat. Peran struktur sosial ditujukan untuk memantapkan tata kehidupan masyarakat yang aman, damai, tertib, taat hukum dan harmonis. Pengurangan tingkat kejahatan, kriminalitas serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang merupakan indikator berfungsinya peran struktur sosial. Upaya ini dilakukan dalam rangka mewujudkan kehidupan yang harmonis sesuai dengan tatanan dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam misi 5 ini adalah mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang aman, damai, tertib, dan taat hukum yang ditetapkan dalam sasaran strategis sebagai berikut : Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, hasil yang akan dicapai ditetapkan dalam sasaran strategis sebagai berikut :
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 4
Bupati Pesisir Selatan
SASARAN 5.1.1 TERWUJUDNYA PERAN STRUKTUR SOSIAL DALAM PENGURANGAN PENYAKIT MASYARAKAT
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 5.1.2 terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.57 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 5.1.1 No.
1.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
a. Kasus Narkoba
Rata-rata penurunan (%)
8.03
100
100
b. Angka kriminalitas
Rata-rata penurunan (%)
6.77
6.01
112,26
c. Jumlah kasus prostitusi
Rata-rata penurunan (%)
19.70
17,21
126,40
Capaian ( %)
Berkurangnya penyakit masyarakat (pekat)
Rata-rata Capaian
112,89
Dari tabel 3.57 dapat dilihat, rata-rata capaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran strategis 5.1.1 sebesar 112,89%. Pencapaian sasaran strategis 5.1.1. termasuk Sangat Baik dengan kategori Sangat Berhasil Berikut realisasi dan capaian Indikator Kinerja Berkurangnya Penyakit Masyarakat (Pekat) pada Tahun 2015-2016: Tabel 3.58.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 5
Bupati Pesisir Selatan Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Berkurangnya Penyakit Masyarakat (Pekat) Tahun 2015-2016 Realisasi No.
1.
Indikator Kinerja
Satuan
2015
Capaian (%) 2016
2015
2016
Berkurangnya penyakit masyarakat (pekat) a. Kasus Narkoba
% rata-rata penurunan
17
100
n/a
100
b. Angka kriminalitas
% rata-rata penurunan
1132
6.01
n/a
112,26
c. Jumlah kasus prostitusi
% rata-rata penurunan
68
17.21 n/a
126,40
Kasus narkoba pada umumnya terjadi pada usia diatas rata-rata usia penduduk yang bersekolah (pengangguran). Sementara data yang ditemukan untuk pencapaian target RPJMD diasumsikan untuk penurunan kasus narkoba pada anak usia sekolah. Pada tahun 2015, Kasus narkoba ditemukan sebanyak 1 (satu) kasus pada anak usia sekolah, sedangkan pada tahun 2016 tidak ada lagi ditemukan kasus narkoba pada sekolah, hal ini disebabkan karena adanya keseriusan pemerintah untuk memberantas penyakit masyarakat salah satunya adalah kasus narkoba. Adapun upaya pemerintah tersebut yaitu melalui kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba terutama pada tingkat sekolah, yang diselenggarakan pada 1 sekolah pada tiap kecamatan. Adapun program yang menunjang sasaran strategis Terwujudnya Peran Struktur Sosial dalam Pengurangan penyakit masyarakat yaitu : 1. Prog. Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 2. Prog. Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan 3. Prog. Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahan Tindak Kriminal 4. Prog. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban Dan Keamanan Program-program diatas tersebut dilaksanakan oleh 2 (dua) OPD yaitu Kantor Satpol PP dan Bagian Kesbangpol Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp2.069.202.625,00 terealisasi sebesar Rp1,867.837.935,00 atau 99,90 %. Ini
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 6
Bupati Pesisir Selatan berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran lebih kurang 0,1% atau Rp201,364,690,00.
SASARAN 5.1.2 MENINGKATNYA KEBERDAYAAN ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 5.1.1 terdiri dari 1(satu) indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.59 Capaian indikator kinerja sasaran strategis 5.1.2 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian ( %)
1.
Organisasi kelembagaan kemasyarakatan yang aktif
%
60
60
100
Rata-rata Capaian
100
Dari tabel 3.59. dapat dilihat, rata-rata capaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran strategis 5.1.2 sebesar 100 %. Pencapaian sasaran strategis 5.1.2. termasuk Sangat Berhasil dengan kategori Sangat Baik Kelembagaan kemasyarakatan yang menjadi sasaran dalam capaian indikator kinerja sasaran strategis pada tahun 2016 antara lain : 1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari (LPMN) 53 unit dari 182 LPMN di Nagari. 2. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nagari sebanyak 160 unit dari 182 PKK Nagari, dan 3. Badan Kerja sama Antar Nagari (BKAN) sebanyak 15 unit dari 15 unit yang ada Kabupaten Pesisir Selatan. Tabel 3.60
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 7
Bupati Pesisir Selatan Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kelembagaan Yang Aktif Tahun 2015-2016 Realisasi No.
Indikator Kinerja
Satuan
1.
Organisasi kelembagaan kemasyarakatan yang aktif
%
Capaian (%)
2015
2016
2015
2016
60
60
100
100
Ada 3 (tiga) Program yang menunjang capaian kinerja sasaran kegiatan ini yaitu : 1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2. Program Peningkatan Sumber daya Aparatur 3. Program Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam membangun desa/Nagari Program-program diatas tersebut didukung oleh dana sebesar Rp320,392,080,00 terealisasi sebesar Rp317.480.483,00 atau 99,99 %. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 0,01% atau Rp2,911.597,00. 3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN Anggaran dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang menunjang pencapaian 11 (sebelas) sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016, tercantum pada tabel 3.60. Tabel 3.61 Anggaran dan Realisasi Anggaran Program/Kegiatan Yang Menunjang Sasaran Strategis TAHUN 2016
NO.
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
1.
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
2
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
ANGGARAN
REALISASI
CAPAIAN
(Rp.)
(Rp.)
(%)
(3)
(4)
(4)
6,560,746,890
5,702,939,157
86.93
157,031,287,606
129,117,461,268
82.22
III-5 8
Bupati Pesisir Selatan
3
4
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Ekonomi secara Berkelanjutan
169,661,502,454
166,635,413,965
98.22
129,514,600
124,242,007
95.93
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Sosial
5
Terwujudnya Penguatan Kelembagaan Agama, Adat dan Budaya
2,234,038,520
2,217,526,790
99.26
6
Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan serta kelautan dan perikanan
8,183,670,844
7,845,468,244
95.87
7
Terwujudnya Industri Pengolahan dan Pemasaran Produk-produk Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan melalui Pengembangan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
9,153,603,214
8,053,674,026
87.98
8
Terwujudnya Pesisir Selatan menjadi Destinasi utama Pariwisata Sumatera Barat
3,275,844,108
2,059,755,092
62.88
9
Terwujudnya Peran Struktur Sosial dalam Pengurangan Penyakit Masyarakat
2,069,202,625
1,867,837,935
90.27
10
Meningkatnya Keberdayaan Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat
320,392,080
317,480,483
99.09
358,619,802,941
323,941,798,967
90.33
TOTAL
Sumber : Laporan Perkembangan Realisasi Program/Kegiatan Tahun 2016
Dari tabel 3.61 diatas dapat dilihat sebagai berikut: a. Plafon anggaran yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 untuk menunjang pencapaian 11 (sebelas) sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 sebesar Rp358.619.802.941,00 terealisaasi sebesar Rp323.941.798.967,00 atau 90,33%. Artinya dalam pelaksanaan program/kegiatan yang menunjang pencapaian 10 (sepuluh) sasaran strategis terdapat sisa anggaran sebesar 9,67% atau secara absolut sebesar Rp34.678.003.974,00.b. Sisa anggaran sebesar Rp34.678.003.974,00 mencerminkan kurang akuratnya perencanaan dan penganggaran program/kegiatan yang menunjang pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan. Seharusnya sisa anggaran ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-5 9
Bupati Pesisir Selatan
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
III-6 0
Bupati Pesisir Selatan BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa kinerja pada Bab III, Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016, yaitu: 1. Capaian Sasaran Dari 11 (sebelas) sasaran yang telah ditetapkan, 6 (enam) sasaran mempunyai capaian indikator kinerja mencapai 100% atau lebih, dan rata-rata nilai capaian indikator kinerja masing-masing sasaran adalah 125,83%, dengan nilai tertinggi adalah 216,21% yaitu sasaran “Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Ekonomi secara Berkelanjutan”. Sedangkan nilai terendah 83,33% yaitu sasaran “Terwujudnya Penguatan Kelembagaan Agama, Adat dan Budaya”. 2. Capaian Indikator Kinerja Dari 29 (dua puluh sembilan) indikator kinerja yang telah ditetapkan, sebanyak 12 (dua belas) indikator kinerja berhasil mencapai dan melampaui target dan 13 (tiga belas) indikator kinerja belum mencapai target, 4 (empat) indikator belum dapat di ukur. Adapun rata-rata seluruh nilai capaian indikator kinerja adalah 131,46%, dengan nilai tertinggi adalah 838,16% yaitu indikator kinerja utama “Sarana dan Prasarana moda transportasi dan telekomunikasi”, sedangkan nilai terendah 63,34% yaitu indikator kinerja utama “Jumlah Koperasi aktif yang melakukan RAT”. 3. Capaian Realisasi Anggaran Dalam Mendukung Pencapaian Sasaran Belanja daerah pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp323.941.798.967,00 atau 90,33% dari target alokasi yang ditetapkan sebesar Rp358.619.802.941,00. Dari 11 (sebelas) sasaran strategis, capaian anggaran belanja sasaran strategis tertinggi adalah “Terwujudnya Penguatan Kelembagaan Agama, Adat dan Budaya” yaitu 99,26% dan terendah adalah “Terwujudnya Pesisir Selatan menjadi Destinasi utama Pariwisata Sumatera Barat” yaitu 62,88%. B. SARAN Untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian kinerja dan realisasi anggaran, maka dilakukan upaya-upaya, antara lain: 1. Kerjasama yang lebih baik dengan stakeholders atau pemangku kepentingan baik dengan pemerintah pusat, instansi pemerintah lainnya, tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta elemen masyarakat lainnya dalam melaksanakan program-program pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten;
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
IV-1
Bupati Pesisir Selatan 2. Melakukan inovasi-inovasi baru serta penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang mendorong dalam pencapaian target kinerja; 3. Melakukan monitoring dan evaluasi di internal pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara rutin dan berkala dalam rangka sinkronisasi pelaksanaan program-program pembangunan serta untuk mengantisipasi kendala-kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program pemerintah; 4. Melakukan pembinaan, pendidikan dan pelatihan bagi pegawai pemerintah Kabupate Pesisir Selatan dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai agar supaya pegawai dapat lebih cepat merespon kebutuhan yang ada di masyarakat
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
IV-2
Bupati Pesisir Selatan INFORMASI BAGAN ORGANISASI KAB PESISIR SELATAN
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
Bupati Pesisir Selatan PENGHARGAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
INDONESIA AWARDS OF GOVERMENT DARI LEMBAGA ANUGERAH PRESTASI INSANI HOTEL LUMIRE JAKARTA, TANGGAL 13 AGUSTUS 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
3
Bupati Pesisir Selatan
INDONESIA TOP LEADER OF THE YEAR 2016 DARI YAYASAN NIRWANA INDONESIA HOTEL LUMIRE JAKARTA, 11 JUNI 2016
PEDULI WISATA AWARD KATEGORI TERBAIK I TINGKAT PROV.SUMBAR UPI CONVENTION CENTRE PADANG, NOVEMBER 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
4
Bupati Pesisir Selatan
PENGHARGAAN PRODUKSI JAGUNG DIATAS 5 % HARI PANGAN SEDUNIA SOLOK , 4 OKTOBER 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
5
Bupati Pesisir Selatan
PENGHARGAAN SURGA TERSEMBUNYI MANDEH JUARA DUA DARI KEMENTERIAN PARIWISATA BALI, NOVEMBER 2016
PRIA DAN WANITA BERDEDIKASI 2016 DARI YAYASAN CITRA PEMBANGUNAN PUTRI DUYUNG ANCOL JAKARTA, 25 AGUSTUS 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
6
Bupati Pesisir Selatan
REKOR DUNIA SAJIAN MASAKAN DAR LOKAN (KERANG) JENIS TERBANYAK CAROCOK PAINAN, 9 NOVEMBER 2016
TOKOH INSPIRATIF DARI KHARISMA TUJUH MEDIA KUTA BALI, 18 NOVEMBER 2016
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
7
Bupati Pesisir Selatan
WAHANA TATA NUGRAHA (WTN) MERLIN PARK HOTEL JAKARTA, 31 JANUARI 2017
Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 |
8